KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIABADAN PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN KEUANGANSEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA
PSAK 55 : Instrumen Keuangan: Pengakuan Dan PengukuranPSAK 60
Instrumen Keuangan: Pengungkapan
Disusun oleh:1. Andi Fahmi(144060005703)2. Diego
Haryono(144060005862)3. Januardo Pandapotan
Napitupulu(144060005803)4. Wahyu Firmansyah(144060006060)
Kelas 8A DIV Akuntansi Kurikulum KhususTahun 2015
PSAK 55 : INSTRUMEN KEUANGAN: PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
PENDAHULUANUmum dan Ruang LingkupSebelumnya pembahasan tentang
Instrumen keuangan perihal penyajian diatur di dalam PSAK 50
Instrumen Keuangan : Penyajian. Didalam PSAK 50 disebutkan
pengertian instrumen keuangan adalah setiap kontrak yang menambah
nilai aset keuangan entitas dan disisi lain menambah kewajiban
keuangan atau instrumen ekuitas lain. Jenis instrumen keuangan
dapat berupa : Aset keuangan, liabilitas keuangan, instrumen
ekuitas, instrumen derivatif, dan instrumen lindung nilai. Tujuan
PSAK 55 ini adalah mengatur prinsip dasar dan pengukuran aset
keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian atau penjualan
item non keuangan. PSAK ini diterapkan oleh semua entitas untuk
seluruh jenis instrumen keuangan, kecuali : Investasi entitas anak,
asosiasi dan joint venture (PSAK 65, 15 dan 12 & 66) Hak dan
kewajiban yang diatur dalam sewa (PSAK 30) Hak dan kewajiban
pemberi kerja (PSAK 24) Instrumen keuangan terbitan entitas yang
memenuhi definisi instrumen ekuitas Hak dan kewajiban dalam kontrak
asuransi (PSAK 62) Kontrak dalam rangka kombinasi bisnis (PSAK 22)
Komitmen pinjaman dan provisi (PSAK 57) Transaksi kompensasi
berbasis saham (PSAK 52)Komitmen pinjaman berikut termasuk dalam
ruang lingkup PSAK ini : komitmen pinjaman yang diberikan yang
ditetapkan entitas sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laba rugi. komitmen pinjaman yang diberikan
yang dapat diselesaikan secara neto dengan kas atau dengan
penyerahan/penerbitan instrumen keuangan lainnya. komitmen untuk
menyediakan pinjaman yang diberikan pada tingkat suku bunga di
bawah suku bunga pasar.Pernyataan ini Diterapkan pada kontrak
pembelian atau penjualan item nonkeuangan yang dapat diselesaikan
secara neto dengan kas atau instrumen keuangan lainnya, atau dengan
mempertukarkan instrumen keuangan. Ada beberapa cara sebuah kontrak
pembelian atau penjualan item nonkeuangan dapat diselesaikan secara
neto dengan kas atau dengan instrumen keuangan lainnya, atau dengan
mempertukarkan instrumen keuangan. Cara tersebut mencakup:a. jika
peryaratan dalam kontrak memperbolehkan salah satu pihak untuk
menyelesaikan kontrak tersebut secara neto dengan kas atau dengan
instrumen keuangan lain atau dengan mempertukarkan instrumen
keuangan;b. jika kemampuan untuk menyelesaikan secara neto dengan
kas atau dengan instrumen keuangan lain atau dengan mempertukarkan
instrumen keuangan tidak dinyatakan secara eksplisit dalam kontrak,
tetapi entitas rnempunyai kebiasaan menyelesaikan kontrak serupa
secara neto dengan kas atau dengan instrumen keuangan lain
ataudengan mempertukarkan instrumen keuangan (dengan menyepakati
kontrak saling hapus dengan pihak lawan, atau dengan menjual
kontrak sebelum dilaksanakan atau jatuh tempo);c. jika, untuk
kontrak serupa, entitas mempunyai kebiasaan untuk menerirna aset
yang mendasari dan menjualnya dalarn jangka pendek setelah
penyerahan untuk memperoleh laba dari tluktuasi harga jangka pendek
atau margin pedagang; dand. jika item nonkeuangan yang menjadi
subjek dalam kontrak siap dikonversi menjadi kas.Kontrak yang
memenuhi huruf (b) atau (c) di atas yang tidak dilakukan dengan
tujuanuntuk menerirna atau menyerahkan item nonkeuangan sesuai
dengan persyaratan pembelian, penjualan atau penggunaan yang
diperkirakan oleh entitas, dan, oleh karena itu, kontrak tersebut
termasuk dalam ruang lingkup PSAK 55. Kontrak lain yang memenuhi
paragraf 04 dievaluasi untuk rnenentukan apakah kontrak tersebut
disepakati dan terus dimiliki dengan tujuan untuk menerima atau
menyerahkan item nonkeuangan sesuai dengan persyaratan pembelian,
penjualan atau penggunaan yang diperkirakan oleh entitas, dan, oleh
karena itu, untuk menentukan apakah kontrak tersebut termasuk dalam
ruang lingkup PSAK 55.Opsi yang diterbitkan untuk membeli atau
menjual item nonkeuangan yang dapat diselesaikan secara neto dengan
kas atau dengan instrnmen keuangan lain, atau dengan
rnernpertukarkan instrurnen keuangan. Kontrak opsi jenis ini tidak
dapat dilakukan untuk tujuan penerimaan atau penyerahan item
nonkeuangan sesuai dengan persyaratan pembelian, penjualan atau
penggunaan yang diperkirakan oleh entitas.
DefinisiDerivatif adalah suatu instrumen keuangan atau kontrak
lain dengan karakteristik : nilainya berubah sebagai akibat dari
perubahan variabel yang telah ditentukan (sering disebut dengan
variabel yang mendasari), antara lain: suku bunga, harga instrumen
keuangan, harga komoditas, nilai tukar mata uang asing, indeks
harga atau indeks suku bunga, peringkat kredit atau indeks kredit,
atau variabel lainnya. Untuk variabel nonkeuangan, variabel
tersebut tidak berkaitan dengan pihak-pihak dalam kontrak; Tidak
memerlukan investasi awal neto atau memerlukan investasi awal neto
dalam jumlah yang lebih kecil dibandingkan dengan jumlah yang
diperlukan untuk kontrak serupa lainnya yang diharapkan akan
menghasilkan dampak yang serupa sebagai akibat perubahan faktor
pasar; dan diselesaikan pada tanggal tertentu di masa depan.
1) Definisi Empat Kategori Instrumen Keuangan adalah Aset
keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi adalah aset keuangan atau Iiabilitas keuangan
yang memenuhi salah satu kondisi berikut ini:a. Diperdagangkan:
Diperoleh/dimiliki untuk tujuan dijual/dibeli kembali dalam waktu
dekat (trading); Bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu
yang memiliki pola ambil untung dalam jangka pendek; atau merupakan
derivatif (kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen
lindung nilai dan efektif). b. Ditetapkan untuk dinilai pada Nilai
Wajar melalui Laporan Laba Rugi pada saat pengakuan awal. Entitas
menggunakan penetapan ini hanya Jika kontrak memiliki satu atau
lebih derivatif melekat, entitas dapat menetapkan keseluruhan
kontrak dari instrumen gabungan atau instrumen campuran sebagai
aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi, kecuali: derivatif melekat tersebut tidak
memodifikasi secara signifikan arus kas yang dipersyaratkan oleh
kontrak; atau terlihat jelas dengan sedikit atau tanpa analisis
ketika instrumen gabungan atau instrumen campuran yang serupa
pertama kali dipertimbangkan bahwa pemisahan derivatif melekat
tidak diizinkan, seperti opsi pelunasan lebih awal yang melekat
dalam pinjaman yang memungkinkan pemegangnya untuk melunasi lebih
awal pinjamannya sebesar kurang lebih biaya yang diamortisasi.atau
ketika melakukannya akan menghasilkan informasi yang lebih relevan,
karena: mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan
inkonsistensi pengukuran dan pengakuan (kadang diistilahkan sebagai
accounting mismatch) yang dapat timbul dari pengukuran aset atau
liabilitas. Pengakuan keuntungan dan kerugian karena penggunaan
dasar yang berbeda; atau kelompok aset keuagan, liabilitas
keuangan, atau keduanya dikelola dan kinerja nya dievaluasi
berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau
strategi investasi yang didokumentasikan, dan inforrnasi tentang
kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci
entitas (sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 7: Pengungkapan
Pihak-pihak Berelasi), misalnya direksi.
2) Investasi Dimiliki hingga Jatuh Tempo adalah aset keuangan
nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan
jatuh temponya telah ditetapkan, serta entitas mempunyai intensi
positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga
jatuh tempo, kecuali:a. investasi yang pada saat pengakuan awal
ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi;b. investasi yang ditetapkan oleh entitas sebagai
tersedia untuk dijual; danc. investasi yang memenuhi definisi
pinjaman yang diberikan dan piutangEntitas tidak boleh
mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga
jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua
tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi
dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah
yang tidak signifikan (more than insignificant) sebelum jatuh
tempo. Kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut dilakukan:
Mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali (contohnya,
kurang dari tiga bulan sebelum jatuh tempo) Setelah entitas telah
memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan
tersebut sesuai jadwal pembayaran atau entitas telah memperoleh
pelunasan dipercepat; atau Terkait dengan kejadian tertentu yang
berada di luar kendali entitas, tidak berulang, dan tidak dapat
diantisipasi secara wajar oleh entitas.
3) Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan
nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan
tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: dimaksudkan untuk
dijual dalam waktu dekat (trading); ditetapkan sebagai aset
keuangan pada nilai wajar melalui Laba Rugi; diklasifikasikan
sebagai Available For Sale; pinjaman yang diberikan/ piutang yang
investasi awalnya tidak akan diperoleh kembali secara substansial
(kecuali karena penurunan kualitas), sehingga harus
diklasifikasikan sebagai Available For Sale.
4) Definisi Kontrak Jaminan KeuanganKontrak Jaminan keuangan
adalah kontrak yang mengharuskan penerbit untuk melakukan
pembayaran tertentu untuk mengganti pemegang atas timbulnya
kerugian karena debitur tertentu gagal melakukan pembayaran pada
saat jatuh tempo sesuai dengan persyaratan awal atau persyaratan
yang telah dimodifikasi dari suatu instrumen utang.
5) Definisi Terkait Pengakuan dan PengukuranBiaya perolehan
diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah
jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada
pengalman awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi
dengan amortisasi komulatif menggunakan metode suku bunga efektif
yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh
temponya, dan dikurangi penurunan (baik secara langsung maupun
menggunakan akun cadangan) untuk penurunan nilai atau nilai yang
tidak dapat ditagih.
6) Definisi Terkait Akuntansi Lindung NilaiKomitmen pasti adalah
perjanjian yang mengikat untuk mempertukarkan sumber daya dalam
kuantitas tertentu pada tingkat harga tertentu dan pada tanggal
atau tanggal tanggal tertentu di masa depan. Prakiraan transaksi
adalah transaksi masa depan yang belum mengikat tetapi telah
diantisipasi.Instrumen lindung nilai adalah:a. derivatif yang telah
ditetapkan untuk tujuan lindung nilai; ataub. aset
keuanganNonderivatif atau liabilitas keuangan nonderivatif yang
telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai (hanya untuk lindung
nilai atas risiko perubahan kurs), yang nilai wajar atau arus
kasnya diperkirakan dapat saling hapus dengan perubahan nilai wajar
atau arus kas dari item yang dilindung nilai Item yang dilindung
nilai adalah aset, liabilitas, komitmen pasti, prakiraan transaksi
yang sangat mungkin terjadi, atau investasi neto pada kegiatan
usaha luar negeri yang (a) menyebabkan entitas menghadapi risiko
perubahan nilai wajar atau arus kas masa depan, dan (b) ditetapkan
sebagai item yang dilindung nilai.Efektivitas lindung nilai adalah
sejauh mana perubahan nilai wajar atau arus kas dari item yang
dilindung nilai yang dapat diatribusikan pada risiko yang akan
dilindung nilai dapat saling hapus dengan perubahan nilai wajar
atau arus kas dari instrumen lindung nilai.
DERIVATIF MELEKATDerivatif melekat merupakan komponen dari
instrumen campuran atau instrumen gabungan yang mana di dalamnya
termasuk pula kontrak utama nonderivatif, yang mengakibatkan
sebagian arus kas yang berasal dari instrumen gabungan bervariasi
seperti derivatif yang berdiri sendiri. Derivatif melekat
menyebabkan sebagian atau seluruh arus kas yang dipersyaratkan
dalam kontrak, dimodifikasi menurut variabel yang telah ditentukan,
antara lain: suku bunga, harga instrumen keuangan, harga komoditas,
kurs valuta asing, indeks harga atau indeks suku bunga, peringkat
kredit atau indeks kredit, atau variabel lain. Untuk variabel
nonkeuangan, variabel tersebut tidak berkaitan dengan pihak-pihak
dalam kontrak. Derivalif yang dilekatkan pada instrumen keuangan
tetapi dalam kontrtlenya dapat dipindah tangankan secara terpisah
dari instrumen keuangannya, atau dimiliki oleh pihak lawan yang
berbeda dari instrumen keuangannya, bukan merupakan derivatif
melekat, tetapi merupakan instrumen keuangan terpisah.
PENGAKUAN DAN PENGHENTIAN PENGAKUANPengakuan AwalEntitas
mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi
keuangan, jika dan hanya jika, entitas tersebut menjadi salah satu
pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Secara umum
pengukuran skema pengukuran awal adalah sebagai berikut:
Sumber : Slide Dwi Martani
Penghentian Pengakuan Aset KeuanganEntitas menghentikan
pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika:a. hak kontraktual
atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;
atau b. entitas mentransfer aset keuangan yang memenuhi kriteria
penghentian pengakuanEntitas mentransfer aset keuangan, jika dan
hanya jika, entitas:a. mentransfer hak kontraktual untuk menerima
arus kas yang berasal dari aset keuangan; ataub. tetap memiliki hak
kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan
tetapi juga menanggung kewajiban kontraktual untuk membayar arus
kas yang diterima tersebut kepada satu atau lebih pihak penerima
melalui suatu kesepakatan yang memenuhi persyaratan paragraf 19
yaitu, Ketika entitas tetap memiliki hak kontraktual untuk menerima
arus kas yang berasal dari aset keuangan (aset awal), tetapi juga
menanggung kewajiban kontraktual untuk membayarkan arus kas yang
diterima tersebut kepada satu atau lebih entitas (penerima akhir),
maka entitas memperlakukan transaksi tersebut sebagai transfer aset
keuangan, jika dan hanya jika, seluruh persyaratan berikut ini
terpenuhi:(1) Entitas tidak wajib membayar penerima akhir, kecuali
jika entitas memperoleh jumlah yang setara dari aset awal. Uang
muka jangka pendek yang diberikan entitas dengan hak untuk
memperoleh kembali jumlah yang dipinjamkan tersebut secara penuh
ditambah bunga terutang yang dihitung berdasarkan suku bunga pasar
tidak menyalahi persyaratan ini;(2) Entitas tidak diizinkan
berdasarkan persyaratan dalam kontrak transfer untuk menjual atau
mengagunkan aset awal kecuali untuk menjamin hak penerima akhir
untuk menerima arus kas;(3) Entitas berkewajiban untuk menyerahkan
setiap arus kas yang ditagih untuk dan atas nama penerima akhir
tanpa penundaan yang signifikan. Selain itu, entitas tidak berhak
untuk menginvestasikan kembali arus kas tersebut, kecuali investasi
pada kas atau setara kas (sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 2:
Laporan Arus Kas) selama periode penyelesaian jangka pendek yaitu
antara tanggal penagihan dan tanggal pembayaran kepada penerima
akhir, dan pendapatan bunga yang diperoleh dari investasi tersebut
diserahkan kepada penerima akhir.Ketika entitas mentransfer aset
keuangan, maka entitas mengevaluasi sejauh mana entitas tetap
memiliki risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan
tersebut. Dalam hal ini:a. jika entitas secara substansial
mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset
keuangan, maka entitas menghentikan pengakuan aset keuangan dan
mengakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas untuk setiap
hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam
transfer tersebut.b. jika entitas secara substansial memiliki
seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, maka
entitas tetap mengakui aset keuangan tersebut.c. jika entitas
secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh
risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, maka
entitas menentukan apakah entitas masih memiliki pengendalian atas
aset keuangan tersebut. Dalam hal ini:i. jika entitas tidak lagi
memiliki pengendalian, maka entitas menghentikan pengakuan aset
keuangan tersebut, dan secara terpisah mengakui sebagai aset atau
liabilitas untuk setiap hak dan kewajiban yang timbul atau yang
masih dimiliki dalam transfer tersebut.ii. jika entitas masih
memiliki pengendalian, maka entitas tetap mengakui aset keuangan
sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset kenangan
tersebut
Transfer yang Diakui sebagai Penghentian Pengakuan Jika entitas
mentransfer aset keuangan yang memenuhi kriteria penghentian
pengakuan untuk keseluruhan nilainya dan entitas tersebut masih
memiliki hak pengelolaan atas aset keuangari tersebut dengan
imbalan tertentu, maka entitas mengakui kontrak pengelolaan
tersebut sebagai aset jasa pengelolaan atau liabilitas jasa
pengelolaan. Jika imbalan yang akan diterima diperkirakan tidak
dapat secara memadai mengkompensasi penyediaan jasa yang diberikan,
maka liabilitas jasa pengelolaan untuk kewajiban penyediaan jasa
tersebut diakui pada nilai wajar. Jika imbalan yang akan diterima
diperkirakan lebih dari cukup untuk mengkompensasi penyediaan jasa
yang diberikan, maka aset jasa pengelolaan diakui sebagai hak jasa
pengelolaan dengan jumlah yang ditentukan berdasarkan alokasi dari
jumlah tercatat aset keuangan yang lebih besar sesuai dengan
paragraf 27.Jika, sebagai akibat dari transfer, aset keuangan
dihentikan pengakuannya secara keseluruhan, tetapi transfer
tersebut mengakibatkan entitas memperoleh aset keuangan yang baru
atau menanggung liabilitas keuangan yang baru, atau liabilitas jasa
pengelolaan, maka entitas mengakui aset keuangan atau liabilitas
keuangan, atau liabilitas jasa pengelolaan yang baru tersebut pada
nilai wajar.Pada saat penghentian pengakuan aset keuangan secara
keseluruhan, maka selisih antara:a. jumlah tercatat; danb. jumlah
dari (i) pembayaran yang diterima (termasuk setiap aset baru yang
diperoleh dikurangi setiap liabilitas baru yang ditanggung) dan
(ii) setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui
dalam pendapatan komprehensif lain diakui dalam laba rugi.Jika aset
yang ditransfer merupakan bagian aset keuangan yang lebih besar
(misalnya ketika entitas mentransfer arus kas dari bunga yang
merupakan bagian dari instrumen utang dan bagian yang ditransfer
tersebut memenuhi kriteria penghentian pengakuan secara
keseluruhan, maka jumlah tercatat sebelumnya dari aset keuangan
yang lebih besar tersebut dialokasikan pada bagian yang tetap
diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai
wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal transfer.
Untuk tujuan ini, aset jasa pengelolaan yang masih dimiliki
diperlakukan sebagai bagian yang masih diakui. Selisih antara:a.
jumlah tercatat yang dialokasikan pada bagian yang dihentikan
pengakuannya; danb. jumlah dari (i)pembayaran yangditerima untuk
bagian yang dihentikan pengakuannya (termasuk setiap aset baru yang
diperoleh dikurangi setiap liabilitas baru yang ditanggung) dan
(ii) setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang dialokasikan
pada bagian yang dihentikan pengakuannya tersebut yang sebelumnya
telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain diakui dalam laba
rugi. Keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui
dalam pendapatankomprehensif lain dialokasikan pada bagian yang
tetap diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya, berdasarkan
nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut.
Transfer yang Tidak Diakui sebagai Penghentian Pengakuan Jika
transfer tidak mengakibatkan penghentian pengakuan karena entitas
secara substansial masih memiliki seluruh risiko dan manfaat atas
kepemilikan aset yang ditransfer, maka entitas tetap mengakui aset
yang ditransfer tersebut secara keseluruhan dan mengakui liabilitas
keuangan atas jumlah yang diterimanya. Pada periode selanjutnya,
entitas mengakui setiap pendapatan yang berasal dari aset yang
ditransfer dan setiap beban yang timbul dari liabilitas
keuangan.
Sumber : Slide Dwi Martani
Keterlibatan Berkelanjutan atas Aset yang Ditransfer Jika
entitas tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial
atas seluruh risiko dan manfaat yang berasal dari kepemilikatt aset
yang ditransfer, dan masih memiliki pengendalian atas aset yang
ditransfer tersebut, maka entitas tetap mengakui aset yang
ditransfer sebesar keterlibatan berkelanjutan entitas. Tingkat
keterlibatan berkelanjutan entitas dalam aset yang ditransfer
adalah sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer. Misalnya:a.
jika keterlibatan berkelanjutan entitas berbentuk pemberian jaminan
atas aset yang ditransfer, tingkat keterlibatan berkelanjutan dari
entitas adalah jumlah terendah antara (i) jumlah aset yang
ditransfer, dan (ii) jumlah maksimal dari pembayaran yang diterima
yang mungkin harus dibayar kembali oleh entitas (jumlah jaminan).b.
jika keterlibatan berkelanjutan entitas berbentuk penerbitan dan
atau pembelian opsi (atau keduanya) atas aset yang ditransfer;
tingkat keterlibatan berkelanjutan entitas adalah nilai aset yang
ditransfer yang mungkin dibeli kembali. Tetapi demikian, dalam hal
penerbitan opsi jual atas suatu aset yang diukur pada nilai wajar,
maka tingkat keterlibatan berkelanjutan dari entitas dibatasi pada
nilai terendah antara nilai wajar aset yang ditransfer dan harga
eksekusi opsi c. jika keterlibatan berkelanjutan entitas berbentuk
opsi yang diselesaikan secara kas atau persyaratan yang serupa atas
aset yang ditransfer, maka tingkat keterlibatan berkelanjutan
entitas diukur dengan cara yang sama seperti opsi yang diselesaikan
secara kas sebagaimana diatur pada huruf (b) di atas.Jika entitas
masih mengakui aset dikarenakan adanya keterlibatan berkelanjutan
dengan aset tersebut, maka entitas juga mengakui liabilitas
terkait. Terlepas dari persyaratan pengukuran lain dalam Pernyataan
ini, aset yang ditransfer beserta liabilitas terkait diukur dengan
dasar yang mencerminkan hak dan kewajiban yang masih dimiliki
entitas. Liabilitas terkait diukur dengan cara yang akan membuat
jumlah tercatat neto dari aset yang ditransfer dan liabilitas
terkait merupakan:a. biaya perolehan diamortisasi dari hak dan
kewajiban yang masih dimiliki entitas, jika aset yang ditransfer
diukur pada biaya perolehan diamortisasi; ataub. setara dengan
nilai wajar dari hak dan kewajiban yang masih dimiliki entitas
apabila diukur secara terpisah, jika aset yang ditransfer diukur
pada nilai wajar.Entitas tetap mengakui setiap pendapatan yang
timbul dari aset yang ditransfer selama terdapat keterlibatan
berkelanjutan dengan aset tersebut, dan mengakui setiap beban yang
timbul dari liabilitas terkait.Untuk tujuan pengukuran selanjutnya,
pengakuan perubahan dalam nilai wajar aset yang ditransfer dan
liabilitas terkait dilaporkan secara konsisten sesuai dengan
paragraf 62, dan tidak saling hapus.Jika keterlibatan berkelanjutan
entitas hanya terhadap satu bagian saja dari aset keuangan
(misalnya ketika entitas masih memiliki hak untuk membeli kembali
bagian dari aset yang ditransfer, atau masih memiliki sisa hak yang
tidak mengakibatkan masih dimilikinya secara substansial seluruh
risiko dan manfaat yang berasal dari kepemilikan aset keuangan
tersebut dan entitas masih memiliki pengendalian), maka entitas
mengalokasikan jumlah tercatat sebelumnya dari aset keuangan
tersebut pada bagian yang tetap diakui berdasarkan keterlibatan
berkelanjutan dan bagian yang tidak lagi diakui berdasarkan nilai
wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal transfer.
Untuk tujuan ini, ketentuan dalam paragraf 28 diterapkan. Selisih
antara:a. jumlah tercatat yang dialokasikan pada bagian yang tidak
lagi diakui; danb. jumlah dari (i) pembayaran yang diterima untuk
bagian yang tidak lagi diakui dan (ii) setiap keuntungan atau
kerugian kumulatif yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi
diakui tersebut yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan
komprehensif lain diakui pada laba rugi. Keuntungan atau kerugian
kumulatif yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain
dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian y ang
dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua
bagian tersebut.Jika aset yang ditransfer diukur pada biaya
perolehan diamortisasi, maka pilihan dalam PSAK 55 untuk menetapkan
liabilitas keuangan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
tidak dapat diterapkan untuk liabilitas terkait.
Transfer KeseluruhanJika aset yang ditransfer tetap diakui, maka
aset dan liabilitas terkait tidak saling hapus. Demikian juga,
entitas tidak saling hapus setiap pendapatan yang berasal dari aset
yang ditransfer dan setiap beban yang timbul dari liabilitas
terkait (lihat PSAK 50: lnstrumen Keuangan: Penyajian paragraf
45).Jika transferor memberikan agunan bukan kas (seperti instrumen
utang atau instrumen ekuitas) pada transferee, maka akuntansi untuk
transferor dan transferee atas jaminan tersebut bergantung pada
apakah transferee memiliki hak untuk menjual atau menjaminkan
kembali jaminan tersebut, dan apakah transferor telah wanprestasi.
Kedua belah pihak mencatat agunan tersebut dengan cara sebagai
berikut:a. Jika transferee sesuai kontrnk atau kebiasaan memiliki
jika untuk menjual atau menjaminkan kembali agunan tersebut, maka
transferor mereklasifikasi aset tersebut terpisah dari aset lain
(misalnya sebagai aset yang dipinjamkan, instrumen ekuitas yang
dijaminkan, atau piutang pembelian kembali) dalam laporan posisi
keuangannya.b. Jika transferee menjual agunan yang dijaminkan
padanya, maka transferee mengakui hasil penjualan tersebut dan
mengakui liabilitas yang diukur pada nilai wajar atas kewajibannya
untuk mengembalikan agunan tersebut.c. Jika transferor wanprestasi
berdasarkan ketentuan dalam kontrak dan tidak lagi berhak untuk
menarik agunanya, maka transferor menghentikan pengakuan agunan
tersebut, dan transferee mengakui agunan tersebut sebagai asetnya
yang diukur pada nilai wajar pada saat pengakuan awal, atau jika
transferee sudah menjual agunan tersebut, maka transferee harus
menghentikan pengakuan kewajibannya untuk mengembalikan agunan
tersebut.d. Kecuali sebagaimana dimaksud dalam huruf (c),
transferor tetap mencatat agunan tersebut sebagai asetnya dan
transferee tidak diizinkan untuk mengakui agunan tersebut sebagai
aset.
Pembelian atau Penjualan Aset Keuangan yang RegulerPembelian
atau penjualan aset keuangan yang reguler diakui dan dihentikan
pengakuannya menggunakan salah satu di antara akuntansi tanggal
perdagangan atau akuntan tanggal penyelesaian.
Penghentian Pengakuan Kewajiban KeuanganEntitas mengeluarkan
kewajiban keuangan (atau bagian dari kewajiban keuangan) dari
neracanya, jika dan hanya jika, kewajiban keuangan tersebut
berakhir, yaitu ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak
dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.Pertukaran di antara
peminjam dan pemberi pinjaman yang saat ini ada atas instrumen
utang dengan persyaratan yang berbeda secara substansial dicatat
sebagai penghapusan (extinguishment) kewajiban keuangan awal dan
pengakuan kewajiban keuangan baru. Demikian juga, modifikasi secara
substansial atas ketentuan kewajiban keuangan yang saat ini ada
atau bagian dari kewajiban keuangan tersebut dicatat sebagai
penghapusan kewajiban keuangan awal dan pengakuan kewajiban
keuangan baru.Ketika entitas menggunakan akuntansi tanggal
penyelesaian untuk aset yang setelah pengakuan awal diukur pada
biaya perolehan atau biaya perolehan diamortisasi, maka aset
tersebut diakui pertama kali dengan nilai wajar pada tanggal
transaksi. Metode yang digunakan diterapkan secara konsisten
terhadap seluruh pembelian dan penjualan aset keuangan yang masuk
dalam kategori aset keuangan. Untuk tujuan ini, aset yang
diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan membentuk kategori
yang terpisah dari aset yang ditetapkan untuk diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi.Kontrak yang mensyaratkan atau mengizinkan
penyelesaian neto terhadap perubahan nilai kontrak bukan merupakan
kontrak reguler. Sebaliknya, kontrak tersebut dicatat sebagai
derivatif pada periode antara tanggal perdagangan dan tanggal
penyelesaian. Pembelian atau penjualan yang lazim (reguler) aset
keuangan diakui menggunakan akuntansi tanggal perdagangan atau
akuntansi tanggal penyelesaian.Tanggal perdagangan adalah tanggal
dimana entitas berketetapan untuk menjual atau membeli suatu aset.
Akuntansi tanggal perdagangan merujuk pada (1) pengakuan atas aset
yang akan diterima dan liabilitas yang akan dibayar untuk aset
tersebut pada tanggal perdagangan, dan (2) penghentian pengakuan
aset yang dijual, pengakuan atas setiap keuntungan atau kerugian
dari pelepasan tersebut, dan pengakuan piutang dari pembeli aset
tersebut untuk pembayaran pada tanggal perdagangan. Umumnya,
perhitungan akrual bunga atas aset dan liabilitas terkait belum
dilakukan sampai tanggal penyelesaian ketika terjadi perpindahan
kepemilikan.Tanggal penyelesaian adalah tanggal dimana aset
diserahkan kepada atau dari entitas. Akuntansi tanggal penyelesaian
merujuk pada (1) pengakuan aset pada tanggal dimana aset tersebut
diterima entitas, dan (2) penghentian pengakuan aset dan pengakuan
setiap keuntungan atau kerugian atas pelepasan tersebut pada
tanggal penyerahan aset oleh entitas. Jika akuntansi tanggal
penyelesaian diterapkan, maka entitas mencatat perubahan nilai
wajar aset yang diterima antara tanggal perdagangan dan tanggal
penyelesaian dengan cara yang sama seperti entitas mencatat aset
yang diperoleh. Dengan kata lain, perubahan dalam nilai wajar tidak
diakui untuk aset yang dicatat berdasarkan biaya perolehan atau
biaya perolehan diamortisasi; perubahan dalam nilai wajar diakui
dalam laba rugi untuk aset yang diklasifikasikan dalam kelompok
aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; dan
perubahan nilai wajar tersebut diakui dalam ekuitas untuk aset yang
diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual.
PENGUKURANPengukuran Aset Keuangan setelah Pengakuan AwalUntuk
tujuan pengukuran nilai aset keuangan setelah pengakuan awal,
Pernyataan ini mengklasifikasikan aset keuangan dalam empat
kategori sebagaimana didefinisikan pada paragraf 08:a. aset
keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi;b. investasi dimiliki hingga jatuh tempo;c. pinjaman yang
diberikan atau piutang; dand. aset keuangan tersedia untuk
dijual.Keempat kategori di atas menggunakan pengukuran dan
pengakuan laba rugi berdasarkan Pernyataan ini. Entitas dapat
menggunakan istilah yang berbeda untuk keempat kategori di atas
ketika menyajikan informasi dalam laporan keuangan. Entitas
mengungkapkan informasi yang diwajibkan oleh PSAK 60 : Instrumen
Keuangan : PengungkapanSetelah pengakuan awal, entitas mengukur
aset keuangan, termasuk derivatif yang diakui sebagai aset, pada
nilai wajarnya, tanpa harus dikurangi biaya transaksi yang mungkin
timbul pada penjualan atau pelepasan lainnya, kecuali untuk aset
keuangan berikut ini:a. pinjaman yang diberikan dan piutang, yang
diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode
suku bunga efektif;b. investasi dimiliki hingga jatuh tempo, yang
diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode
suku bunga efektif; danc. investasi dalam instrumen ekuitas yang
tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan nilai wajarnya
tidak dapat diukur secara andal, serta derivatif yang terkait
dengan dan diselesaikan melalui penyerahan instrumen ekuitas yang
tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif tersebut, diukur pada
biaya perolehan. Nilai wajar investasi dalam instrumen ekuitas yang
tidak mempunyai kuotasi harga pasar di pasar aktif dan derivatif
yang dikaitkan pada instrumen tersebut dan diselesaikan melalui
penyerahan instrumen ekuitas yang tidak memiliki harga kuotasi
tersebut, dapat diukur secara andal, apabila :a. keragaman dalam
kisaran estimasi nilai wajar yang realistis tidak signifikan bagi
instrumen tersebut, atau b. probabilitas berbagai estimasi dalam
kisaran tersebut dapat dinilai secara wajar dan digunakan untuk
mengestimasi nilai wajar.Aset keuangan yang ditetapkan sebagai item
yang dilindung nilai menggunakan pengukuran berdasarkan ketentuan
akuntansi lindung nilai. Seluruh aset keuangan, kecuali yang diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi, dievaluasi penurunan
nilainya.
Pengukuran Liabilitas Keuangan setelah Pengakuan AwalSetelah
pengakuan awal, entitas mengukur seluruh liabilitas keuangan pada
biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga
efektif, kecuali untuk: a. liabilitas keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laba rugi. Liabilitas tersebut, termasuk
derivatif yang diakui sebagai liabilitas, diukur pada nilai
wajarnya, kecuali untuk derivatif liabilitas yang terkait dengan
dan diselesaikan melalui penyerahan instrumen ekuitas yang tidak
memiliki kuotasi harga di pasar aktif seperti di atas dan nilai
wajarnya tidak dapat diukur secara andal, diukur pada biaya
perolehan. b. liabilitas keuangan yang timbul ketika sebuah
transfer aset keuangan tidak memenuhi syarat penghentian pengakuan
atau transfer yang dicatat menggunakan pendekatan keterlibatan
berkelanjutan.c. kontrak jaminan keuangan. Setelah pengakuan awal,
penerbit kontrak tersebut harus mengukur pada mana yang lebih
tinggi antara: (i) jumlah yang ditentukan sesuai dengan PSAK 57
(revisi 2009): Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset
Kontinjensi; dan (ii) jumlah pada saat pengakuan awal dikurangi,
apabila sesuai, amortisasi kumulatif yang diakui sesuai PSAK 23
(revisi 2010): Pendapatan.d. komitmen untuk menyediakan pinjaman
dibawah suku bunga pasar. Setelah pengakuan awal, penerbit komitmen
tersebut harus mengukur pada mana yang lebih tinggi antara: (i)
jumlah yang ditentukan sesuai dengan PSAK 57 (revisi 2009):
Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi; dan (ii)
jumlah pada saat pengakuan awal (lihat paragraf 43) dikurangi,
apabila sesuai, amortisasi kumulatif yang diakui sesuai PSAK 23
(revisi 2010): Pendapatan. Liabilitas keuangan yang ditetapkan
sebagai item yang dilindung nilai menggunakan pengukuran
berdasarkan ketentuan akuntansi lindung nilai. Pertimbangan dalam
Pengukuran Nilai WajarBukti terbaik dari nilai wajar adalah harga
kuotasi di pasar yang aktif. Apabila pasar untuk suatu instrumen
keuangan tidak aktif, entitas menetapkan nilai wajar dengan
menggunakan teknik penilaian. Tujuan penggunaan teknik penilaian
adalah untuk menetapkan berapa sesungguhnya harga transaksi pada
tanggal pengukuran dalam suatu pertukaran yang wajar yang
dimotivasi oleh pertimbangan-pertimbangan bisnis yang normal.
Teknik penilaian meliputi penggunaan transaksi- transaksi pasar
wajar yang terkini antara pihak-pihak yang mengerti, berkeinginan,
jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen
lain yang secara substansial sama, analisis arus kas yang
didiskonto dan model penetapan harga opsi (option pricing model).
Apabila terdapat teknik penilaian yang biasa digunakan pelaku pasar
untuk menilai harga instrumen dan bahwa teknik tersebut telah
teruji untuk memberikan estimasi yang andal atas harga yang
diperoleh pada transaksi pasar yang aktual, entitas menggunakan
teknik tersebut. Teknik penilaian yang dipilih memaksimalkan
penggunaan input pasar, dan meminimalkan penggunaan input yang
bersifat spesifik dari entitas. Teknik tersebut menyatukan semua
faktor yang akan dipertimbangkan pelaku pasar dalam menetapkan
suatu harga dan konsisten dengan metodologi ekonomi yang diterima
untuk menilai harga instrumen keuangan. Secara periodik, entitas
menyesuaikan teknik penilaian dan menguji validitasnya menggunakan
harga-harga dari transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi
atas instrumen yang sama (yaitu tanpa modifikasi atau pengemasan
ulang) atau berdasarkan data pasar yang tersedia yang dapat
diobservasi. Nilai wajar liabilitas keuangan dengan fitur dapat
ditarik kembali sewaktu-waktu (misalnya tabungan) adalah minimal
sama dengan jumlah yang terutang pada saat penarikan, didiskontokan
dari tanggal pertama jumlah tersebut dapat diminta untuk
dibayar.
ReklasifikasiEntitas: a. tidak diperkenankan untuk
mereklasifikasi derivatif dari diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi selama derivatif tersebut dimiliki atau diterbitkan; b. tidak
diperkenankan untuk mereklasifikasi setiap instrumen keuangan dari
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi jika pada pengakuan awal
instrumen keuangan tersebut ditetapkan oleh entitas sebagai diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi; dan c. dapat, jika aset
keuangan tidak lagi dimiliki untuk tujuan penjualan atau pembelian
kembali aset keuangan tersebut dalam waktu dekat (meskipun aset
keuangan mungkin telah diperoleh atau timbul terutama untuk tujuan
penjualan atau pembelian kembali dalam waktu dekat),
mereklasifikasi aset keuangan tersebut dari diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi jika persyaratan pada paragraf 53 atau 55 PSAK
55: Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuruan terpenuhi.
Entitas tidak diperkenankan mereklasifikasi setiap instrumen
keuangan ke dalam kategori nilai wajar melalui laba rugi setelah
pengakuan awal.Perubahan situasi berikut bukan reklasifikasi untuk
tujuan dalam paragraf 51 PSAK 55: Instrumen Keuangan : Pengakuan
dan Pengukuruan: a. derivatif yang sebelumnya ditetapkan dan
instrumen lindung nilai yang efektif dalam lindung nilai arus kas
atau lindung nilai investasi neto yang tidak lagi memenuhi syarat;
b. derivatif yang menjadi ditetapkan dan instrumen lindung nilai
efektif dalam lindung nilai arus kas atau lindung nilai investasi
neto; c. aset keuangan yang direklasifikasikan ketika perusahaan
asuransi mengubah kebijakan akuntansi atas aset keuangan tersebut.
Jika entitas mereklasifikasi aset keuangan dari diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi, maka aset keuangan tersebut
direklasifikasi pada nilai wajar pada tanggal reklasifikasi. Setiap
keuntungan atau kerugian yang telah diakui sebagai laba rugi tidak
dapat dibalik. Nilai wajar aset keuangan pada tanggal reklasifikasi
menjadi biaya perolehan atau biaya perolehan amortisasi baru. Aset
keuangan diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual yang
memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang (jika aset
keuangan tidak ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual) dapat
direklasifikasi dari tersedia untuk dijual jika entitas memiliki
intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa mendatang
yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo. Jika entitas
mereklasifikasi aset keuangan dari diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi atau dari tersedia untuk dijual, maka aset keuangan
tersebut direklasifikasi pada nilai wajar pada tanggal
reklasifikasi. Untuk aset keuangan yang direklasifikasi, setiap
keuntungan atau kerugian yang telah diakui sebagai laba rugi tidak
dapat dibalik. Nilai wajar aset keuangan pada tanggal reklasifikasi
biaya perolehan atau biaya perolehan diamortisasi baru. Untuk aset
keuangan yang direklasifikasi dari tersedia untuk dijual, setiap
keuntungan atau kerugian yang telah diakui dalam pendapatan
komprehensif lain. Jika, karena perubahan intensi atau kemampuan
entitas, instrumen tersebut tidak tepat lagi diklasifikasikan
sebagai investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, maka
investasi tersebut harus direklasifikasi menjadi investasi dalam
kelompok tersedia untuk dijual dan diukur kembali pada nilai
wajarnya. Selisih antara nilai tercatat dengan nilai wajarnya
dicatat. Jika terjadi penjualan atau reklasifikasi atas investasi
dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih
dari jumlah yang tidak signifikan yang tidak memenuhi salah satu
kriteria yang ditentukan dalam paragraf 08 PSAK 55 : Instrumen
Keuangan : Pengakuan dan Pengukuruan, maka sisa investasi dalam
kelompok dimiliki hingga jatuh tempo harus direklasifikasikan
menjadi investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual (tainting
rule). Dalam reklasifikasi tersebut, selisih antara nilai tercatat
dan nilai wajar harus dicatat.Jika ukuran yang andal tersedia dari
yang sebelumnya tidak tersedia untuk aset keuangan atau liabilitas
keuangan, dan aset atau liabilitas tersebut harus diukur pada nilai
wajar, maka aset atau liabilitas diukur kembali pada nilai wajar,
dan selisih antara nilai tercatat dan nilai wajar dicatat.Jika,
karena perubahan intensi atau kemampuan entitas atau dalam situasi
yang jarang terjadi dalam hal ukuran yang andal atas nilai wajar
tidak lagi tersedia atau karena persyaratan dua tahun buku
sebelumnya telah terlewati, maka lebih tepat untuk mencatat aset
keuangan atau liabilitas keuangan pada biaya perolehan atau biaya
perolehan diamortisasi daripada menggunakan nilai wajar. Nilai
wajar dari nilai tercatat atas aset keuangan atau liabilitas
keuangan pada tanggal tersebut menjadi biaya perolehan baru atau
biaya perolehan diamortisasi baru, mana yang dapat diterapkan.
Setiap keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakui secara
langsung dalam ekuitas dicatat dengan cara sebagai berikut: a.
dalam hal aset keuangan memiliki jatuh tempo yang tetap, maka
keuntungan atau kerugian yang terjadi diamortisasi pada laba rugi
selama sisa umur investasi dimiliki hingga jatuh tempo dengan
menggunakan metode suku bunga efektif. Setiap perbedaan antara
biaya perolehan diamortisasi baru dengan nilai jatuh tempo juga
diamortisasi selama sisa umur aset keuangan tersebut dengan
menggunakan metode suku bunga efektif, serupa dengan amortisasi
yang dilakukan terhadap premium atau diskonto. Jika aset keuangan
selanjutnya mengalami penurunan nilai, maka setiap keuntungan atau
kerugian yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada
laba rugi. b. dalam hal aset keuangan tidak memiliki jatuh tempo
yang tetap, maka keuntungan atau kerugian tetap diakui dalam
ekuitas sampai aset keuangan tersebut dijual atau dilepaskan dan
pada saat itu keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba
rugi. Jika aset keuangan tersebut kemudian mengalami penurunan
nilai, maka keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakui dalam
ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi.
Keuntungan dan KerugianKeuntungan atau kerugian yang timbul dari
perubahan nilai wajar aset keuangan atau liabilitas keuangan yang
bukan merupakan bagian dari hubungan lindung nilai, diakui sebagai
berikut: a. keuntungan atau kerugian atas aset keuangan atau
liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai instrumen yang
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diakui pada laba rugi. b.
keuntungan atau kerugian atas aset keuangan yang diklasifikasikan
dalam kelompok tersedia untuk dijual tetap diakui dalam pendapatan
komprehensif lain, kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan
keuntungan atau kerugian akbiat perubahan nilai tukar, sampai aset
keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat keuntungan
atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam pendapatan
komprehensif lainnya harus direklasifiikasi dari ekuitas ke laporan
laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi (lihat PSAK 1 (revisi
2009): Penyajian Laporan Keuangan). Namun, bunga yang dihitung
menggunakan metode suku bunga efektif diakui pada laba rugi.
Dividen atas instrumen ekuitas yang diklasifikasikan dalam kelompok
tersedia untuk dijual diakui pada laba rugi ketika hak entitas
untuk memperoleh pembayaran atas dividen tersebut sudah ditetapkan
(lihat PSAK 23).Untuk aset keuangan dan liabilitas keuangan yang
dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, keuntungan atau kerugian
diakui pada laporan laba rugi ketika aset keuangan atau liabilitas
keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan
nilai, dan melalui proses amortisasi. Namun, untuk aset keuangan
atau liabilitas keuangan yang merupakan item yang dilindung nilai
akuntansi untuk keuntungan atau kerugiannya harus mengikuti
ketentuan paragraf 97-111 PSAK 55: Instrumen Keuangan : Pengakuan
dan Pengukuruan. Jika entitas mengakui aset keuangan dengan
menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian, maka setiap perubahan
dalam nilai wajar aset yang akan diterima antara tanggal transaksi
dengan tanggal penyelesaian tidak diakui untuk aset yang dicatat
pada biaya perolehan atau biaya perolehan diamortisasi (kecuali
untuk kerugian akibat penurunan nilai). Namun, untuk aset yang
diukur pada nilai wajar, maka perubahan dalam nilai wajar tersebut
diakui pada laba rugi atau dalam ekuitas. Penurunan Nilai dan Tidak
Tertagihnya Aset Keuangan.Aset keuangan atau kelompok aset keuangan
diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi,
jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai
penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih
peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut
(peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut
berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau
kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal. Sulit
untuk mengidentifikasi satu peristiwa tertentu yang menyebabkan
penurunan nilai. Penurunan nilai pada dasarnya disebabkan oleh
dampak kombinasi dari beberapa peristiwa. Kerugian yang
diperkirakan timbul akibat peristiwa di masa depan tidak dapat
diakui, terlepas hal tersebut sangat mungkin terjadi. Bukti
objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami
penurunan nilai meliputi data yang dapat diobservasi yang menjadi
perhatian dari pemegang aset tersebut mengenai peristiwa-peristiwa
yang merugikan berikut ini: (a) kesulitan keuangan signifikan yang
dialami penerbit atau pihak peminjam; (b) pelanggaran kontrak,
seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau
bunga; (c) pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau hukum
sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam,
memberikan keringanan (konsesi) pada pihak peminjam yang tidak
mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan
tersebut; (d) terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan
dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya; (e)
hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan;
atau (f) data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya
penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa depan dari
kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud, meskipun
penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap aset keuangan
secara individual dalam kelompok aset tersebut, termasuk: (i)
memburuknya status pembayaran pihak peminjam dalam kelompok
tersebut (misalnya meningkatnya tunggakan pembayaran atau
meningkatnya jumlah pihak peminjam kartu kredit yang mencapai batas
kreditnya dan hanya mampu membayar cicilan bulanan minimal); atau
(ii) kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan
wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut (misalnya
bertambahnya tingkat pengangguran di area geografis pihak peminjam,
turunnya harga properti untuk kredit properti di wilayah yang
relevan, turunnya harga minyak untuk pinjaman yang diberikan kepada
produsen minyak, atau memburuknya kondisi industri yang memengaruhi
pihak peminjam dalam kelompok tersebut).Menghilangnya pasar aktif
karena instrumen keuangan entitas tidak lagi diperdagangkan secara
publik bukan merupakan bukti adanya penurunan nilai. Turunnya
peringkat kredit entitas bukan, dengan sendirinya, merupakan bukti
adanya penurunan nilai, meskipun itu dapat menjadi bukti adanya
penurunan nilai jika dipertimbangkan bersama-sama dengan informasi
lain yang tersedia. Penurunan dalam nilai wajar aset keuangan
dibawah biaya perolehan atau di bawah biaya perolehan diamortisasi
tidak serta merta dapat dianggap sebagai bukti terjadinya penurunan
nilai (misalnya penurunan dalam nilai wajar investasi dalam
instrumen utang yang diakibatkan meningkatnya suku bunga bebas
risiko).
Aset Keuangan yang Dicatat Berdasarkan Biaya Perolehan
Diamortisasi Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan
nilai telah terjadi atas pinjaman yang diberikan dan piutang atau
investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo yang dicatat
pada biaya perolehan diamortisasi, maka jumlah kerugian tersebut
diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini
estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di
masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku
bunga efektif awal dari aset tersebut (yaitu suku bunga efektif
yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset
tersebut dikurangi, baik secara langsung maupun menggunakan pos
cadangan. Jumlah kerugian yang terjadi diakui pada laba
rugi.Entitas pertama kali menentukan bahwa terdapat bukti objektif
mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang
signifikan secara individual, dan untuk aset keuangan yang tidak
signifikan secara individual terdapat bukti penurunan nilai secara
individual atau kolektif. Jika entitas menentukan tidak terdapat
bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang
dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut
signifikan atau tidak, maka entitas memasukkan aset tersebut ke
dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko
kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut
secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara
individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau
tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara
kolektif.Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan
nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara
objektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui
(seperti meningkatnya peringkat kredit debitor), maka kerugian
penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, baik
secara langsung, atau dengan menyesuaikan pos cadangan. Pemulihan
tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan
melebih biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan
penurunan nilai pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan
aset keuangan diakui pada laporan laba rugi.
Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya PerolehanJika terdapat
bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas
instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi dan tidak diukur pada
nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal,
atau atas aset derivatif yang terkait dan harus diselesaikan dengan
penyerahan instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi tersebut,
maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih
antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi
arus kas masa depan yangdidiskontokan pada tingkat pengembalian
yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian
penurunan nilai tersebut tidak dapat dipulihkan. Aset Keuangan yang
Tersedia untuk DijualKetika penurunan nilai wajar atas aset
keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual
telah diakui secara langsung dalam ekuitas dan terdapat bukti
objektif bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai, maka
kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui secara langsung dalam
ekuitas harus dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laba rugi
meskipun aset keuangan tersebut belum dihentikan
pengakuannya.Jumlah kerugian kumulatif yang dikeluarkan dari
ekuitas dan diakui pada laba rugi merupakan selisih antara biaya
perolehan (setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi) dengan
nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan
yang sebelumnya telah diakui pada laba rugi.Kerugian penurunan
nilai yang diakui pada laba rugi atas investasi instrumen ekuitas
yang diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas yang tersedia untuk
dijual tidak boleh dipulihkan melalui laba rugi. Jika, pada periode
berikutnya, nilai wajar instrumen utang yang diklasifikasikan dalam
kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut
dapat secara objektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi
setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laba rugi, maka
kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laba
rugi.
LINDUNG NILAIInstrumen yang Memenuhi Kualifikasi Lindung
NilaiUntuk tujuan akuntansi lindung nilai, hanya instrumen yang
melibatkan pihak eksternal dari entitas pelapor (yaitu pihak
eksternal dari kelompok, segmen, atau entitas pelapor) yang dapat
ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai. Meskipun entitas
individual dalam kelompok atau divisi yang dikonsolidasikan dalam
satu entitas dapat melakukan transaksi lindung nilai dengan
entitas-entitas lain dalam kelompok atau divisi dalam entitas
tersebut, transaksi intragrup seperti ini harus dieliminasi dalam
konsolidasi. Oleh karena itu, transaksi lindung nilai tersebut
tidak memenuhi kualifikasi akuntansi lindung nilai dalam laporan
keuangan konsolidasian dari kelompok tersebut. Namun, transaksi
tersebut mungkin memenuhi kriteria akuntansi lindung nilai dalam
laporan keuangan individual atau dalam pelaporan segmen sepanjang
entitas tersebut merupakan pihak eksternal terhadap entitas
individual atau segmen yang dilaporkan.Penetapan Instrumen Lindung
NilaiPada umumnya terdapat satu ukuran nilai wajar untuk instrumen
lindung nilai secara keseluruhan, dan faktor-faktor yang
menyebabkan perubahan dalam nilai wajarnya saling terkait. Dengan
demikian, hubungan lindung nilai ditetapkan oleh entitas sebagai
instrumen lindung nilai secara keseluruhan nilainya. Pengecualian
yang diperkenankan hanya:(a) pemisahan nilai intrinsik dan nilai
waktu dari kontrak opsi dan penetapannya sebagai instrumen lindung
nilai hanya untuk perubahan nilai intrinsik dalam opsi dan tidak
termasuk perubahan dalam nilai waktu; dan(b) pemisahan elemen bunga
dan harga saat ini (spot price) dari kontrak berjangka (forward
contract). Pengecualian-pengecualian tersebut diperkenankan karena
nilai intrinsik suatu opsi dan premi suatu kontrak berjangka
umumnya dapat diukur secara terpisah. Strategi lindung nilai yang
dinamis yang menilai nilai intrinsik dan nilai waktu dari kontrak
opsi dapat memenuhi kualifikasi untuk akuntansi lindung
nilai.Proporsi dari keseluruhan instrumen lindung nilai, misalnya
50 persen dari jumlah nosional, dapat ditetapkan sebagai instrumen
lindung nilai dalam suatu hubungan lindung nilai. Namun demikian,
hubungan lindung nilai tidak dapat ditetapkan hanya untuk satu
bagian saja dari periode waktu di mana instrumen lindung nilai
masih berjalan.Satu instrumen lindung nilai dapat ditetapkan
sebagai lindung nilai atas lebih dari satu jenis risiko sepanjang
(a) risiko yang dilindung nilai dapat diidentifikasi secara
jelas;(b) efektivitas dari lindung nilai dapat dibuktikan; dan (c)
dimungkinkan untuk memastikan bahwa terdapat penetapan yang
spesifik dari instrumen lindung nilai dan posisi risiko yang
berbeda.Dua atau lebih derivatif, atau proporsinya (atau dalam
kasus lindung nilai atas risiko perubahan nilai tukar, dua atau
lebih nonderivatif atau proporsinya, atau kombinasi dari derivatif
dan nonderivatif atau proporsinya), dapat dianggap sebagai
kombinasi dan secara bersama-sama ditetapkan sebagai instrumen
lindung nilai, termasuk ketika risiko yang timbul dari sejumlah
derivatif saling hapus dengan risiko yang timbul dari derivatif
lainnya. Namun, interest rate collar atau instrumen derivatif
lainnya yang merupakan kombinasi dari opsi yang diterbitkan dan
opsi yang dibeli tidak memenuhi kriteria sebagai instrumen lindung
nilai jika kombinasi tersebut pada dasarnya menghasilkan opsi yang
diterbitkan secara neto (terdapat penerimaan premi neto). Demikian
juga, dua atau lebih instrumen (atau proporsinya) dapat ditetapkan
sebagai instrumen lindung nilai hanya jika tidak satu pun instrumen
dimaksud merupakan opsi yang diterbitkan atau opsi yang diterbitkan
neto.
Item yang Dilindung NilaiItem yang Memenuhi Kualifikasi
Dilindung NilaiItem yang dilindung nilai dapat berupa aset atau
liabilitas yang diakui, komitmen pasti yang belum diakui, prakiraan
transaksi yang kemungkinan besar terjadi (highly probable), atau
investasi neto pada operasi di luar negeri. Item yang dilindung
nilai dapat berupa a. aset, liabilitas, komitmen pasti, transaksi
yang diperkirakan kemungkinan besar terjadi, atau investasi neto
pada operasi di luar negeri, b. sekelompok aset, liabilitas,
komitmen pasti, prakiraan transaksi yang kemungkinan besar terjadi,
atau investasi neto pada operasi di luar negeri, yang memiliki
karakteristik risiko yang serupa, atauc. bagian dari portofolio
aset keuangan atau liabilitas keuangan yang berbagi risiko yang
dilindung nilai, untuk lindung nilai portofolio risiko suku
bunga.Tidak seperti pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi
dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo bukan merupakan item
yang dilindung nilai terhadap risiko suku bunga atau risiko
pembayaran lebih awal, karena penetapan investasi dalam kelompok
dimiliki hingga jatuh tempo mensyaratkan suatu intensi untuk
memiliki investasi tersebut hingga jatuh tempo tanpa memperhatikan
perubahan pada nilai wajar atau arus kas dari investasi tersebut
yang disebabkan oleh perubahan dalam suku bunga. Namun demikian
investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dapat
ditetapkan sebagai item yang dilindung nilai terhadap risiko yang
berasal dari perubahan nilai tukar dan risiko kredit.Untuk tujuan
akuntansi lindung nilai, hanya aset, liabilitas, komitmen pasti,
atau prakiraan transaksi yang kemungkinan besar terjadi yang
melibatkan pihak eksternal dari entitas pelapor yang dapat
ditetapkan sebagai item yang dilindung nilai. Oleh karena itu,
akuntansi lindung nilai dapat diterapkan pada transaksi antar
entitas atau segmen dalam sebuah kelompok yang sama hanya dalam
laporan keuangan individual atau terpisah dari entitas atau
pelaporan segmen dan tidak dalam laporan keuangan konsolidasian
dari kelompok tersebut. Sebagai pengecualian, risiko perubahan
nilai tukar dari item moneter intragrup (misalnya utang piutang
antar dua anak perusahaan) dapat memenuhi kualifikasi sebagai item
yang dilindung nilai dalam laporan keuangan konsolidasian apabila
risiko tersebut menghasilkan suatu eksposur keuntungan atau
kerugian perubahan nilai tukar yang tidak dapat dieliminasi
sepenuhnya dalam rangka konsolidasi sesuai PSAK 10 (revisi 2010):
Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing. Sesuai dengan PSAK 10,
keuntungan dan kerugian pertukaran mata uang asing dari item
moneter intragrup tidak tereliminasi seluruhnya pada saat
konsolidasi ketika transaksi item moneter intragrup dilakukan dua
entitas dalam grup yang memiliki mata uang fungsional yang berbeda.
Selain itu, risiko mata uang asing dari transaksi intragrup yang
diperkirakan sangat mungkin terjadi dapat diakui sebagai item
lindung nilai dalam laporan keuangan konsolidasian sepanjang
transaksi tersebut didenominasi dalam mata uang selain mata uang
fungsional entitas yang melakukan transaksi tersebut dan risiko
mata uang asing akan memengaruhi laporan laba rugi konsolidasi.
Penetapan Item Keuangan sebagai Item yang Dilindung NilaiJika
item yang dilindung nilai merupakan aset keuangan atau liabilitas
keuangan, maka aset atau liabilitas tersebut dapat merupakan item
yang dilindung nilai terhadap risiko yang berkaitan hanya dengan
sebagian dari arus kas atau nilai wajarnya (seperti satu atau lebih
arus kas kontraktual yang dipilih atau bagian dari arus kas
tersebut atau persentase tertentu dari nilai wajar tersebut)
sepanjang efektivitas lindung nilai dapat diukur. Sebagai contoh,
bagian yang dapat diidentifikasi dan diukur secara terpisah dari
eksposur suku bunga atas aset yang menghasilkan bunga atau
liabilitas yang terbebani bunga dapat ditetapkan sebagai risiko
yang dilindung nilai (seperti komponen suku bunga bebas risiko atau
komponen suku bunga acuan dari keseluruhan eksposur suku bunga dari
suatu instrumen keuangan yang dilindung nilai).Dalam lindung nilai
atas nilai wajar dari eksposur suku bunga suatu portofolio aset
keuangan atau liabilitas keuangan (dan hanya dalam jenis lindung
nilai ini), bagian yang dilindung nilai tersebut dapat ditetapkan
dalam bentuk suatu jumlah mata uang (seperti dalam jumlah dollar
atau euro) dan bukan sebagai aset (atau liabilitas) individual.
Walaupun portofolio tersebut, untuk tujuan manajemen risiko, dapat
mencakup sejumlah aset dan liabilitas, jumlah yang ditetapkan untuk
dilindung nilai adalah jumlah dari aset atau jumlah dari liabilitas
tersebut. Penetapan jumlah neto termasuk aset dan liabilitas tidak
diperkenankan. Entitas dapat melakukan lindung nilai atas bagian
dari risiko suku bunga yang terkait dengan jumlah yang ditetapkan
tersebut. Sebagai contoh, dalam kasus lindung nilai atas portofolio
yang mengandung aset yang dapat dilunasi lebih awal, entitas dapat
melakukan lindung nilai dari perubahan nilai wajar yang disebabkan
oleh perubahan suku bunga yang dilindung nilai berdasarkan
perkiraan tanggal penyesuaian bunga, dan bukan tanggal penyesuaian
bunga berdasarkan kontrak. Ketika bagian yang dilindung nilai
didasarkan atas perkiraan tanggal penyesuaian bunga, maka pengaruh
dari perubahan dalam suku bunga yang dilindung nilai pada saat
perkiraan tanggal penyesuaian bunga dimaksud harus turut
diperhitungkan dalam penentuan perubahan nilai wajar atas item yang
dilindung nilai. Akibatnya, jika portofolio yang mengandung item
yang dapat dilunasi lebih awal dilindung nilai dengan menggunakan
derivatif yang tidak dapat dilunasi lebih awal, maka tidak akan
efektif jika tanggal di mana item dalam portofolio yang dilindung
nilai yang diperkirakan akan dilunasi lebih awal diubah, atau jika
tanggal pelunasan awal aktualnya berbeda dari yang
diperkirakan.
Penetapan Item Nonkeuangan sebagai Item yang Dilindung NilaiJika
item yang dilindung nilai merupakan aset nonkeuangan atau
liabilitas nonkeuangan, maka item tersebut ditetapkan sebagai item
yang dilindung nilai (a) terhadap risiko perubahan nilai tukar,
atau (b) untuk keseluruhan nilainya terhadap seluruh risiko, karena
adanya kesulitan untuk memisahkan dan mengukur secara tepat bagian
atas perubahan arus kas atau nilai wajar yang disebabkan oleh
risiko spesifik selain dari risiko perubahan nilai tukar.
Penetapan Kelompok Item sebagai Item yang Dilindung NilaiAset
atau liabilitas yang serupa dijumlahkan dan dilindung nilai sebagai
sebuah kelompok hanya jika secara individual aset atau liabilitas
dalam kelompok tersebut memiliki eksposur risiko yang ditetapkan
sebagai risiko yang dilindung nilai. Selanjutnya, perubahan dalam
nilai wajar yang dapat diatribusikan pada risiko yang dilindung
nilai atas setiap item individual dalam kelompok item tersebut
diperkirakan secara proporsional terhadap seluruh perubahan nilai
wajar yang dapat diatribusikan pada risiko yang dilindung nilai
dari kelompok item tersebut. Karena entitas menilai efektivitas
lindung nilai dengan membandingkan perubahan nilai wajar atau
perubahan arus kas atas instrumen lindung nilai (atau kelompok
instrumen serupa yang melindung nilai) dengan item yang dilindung
nilai (atau kelompok item serupa yang dilindung nilai), maka
membandingkan instrumen lindung nilai dengan posisi neto
keseluruhan (misalnya jumlah neto dari seluruh aset dengan suku
bunga tetap dan liabilitas dengan suku bunga tetap yang memiliki
jatuh tempo yang serupa), dan bukan dengan item yang secara khusus
dilindung nilai, tidak memenuhi kriteria akuntansi lindung
nilai.
Akuntansi Lindung NilaiAkuntansi lindung nilai mengakui pengaruh
saling hapus pada laba rugi atas perubahan nilai wajar dari
instrumen lindung nilai dan item yang dilindung nilai. 94. Hubungan
lindung nilai terdiri atas tiga jenis:(a) lindung nilai atas nilai
wajar: suatu lindung nilai terhadap eksposur perubahan nilai wajar
atas aset atau liabilitas yang telah diakui, atau komitmen pasti
yang belum diakui, atau bagian yang telah diidentifikasi dari aset,
liabilitas, atau komitmen pasti tersebut, yang dapat diatribusikan
pada risiko tertentu dan dapat mempengaruhi laba rugi.(b) lindung
nilai atas arus kas: suatu lindung nilai terhadap eksposur
variabilitas arus kas yang (i) dapat diatribusikan pada risiko
tertentu yang terkait dengan aset atau liabilitas yang telah diakui
(misalnya seluruh atau sebagian pembayaran bunga di masa depan atas
utang dengan suku bunga variabel) atau yang dapat diatribusikan
pada risiko tertentu yang terkait dengan prakiraan transaksi yang
kemungkinan besar terjadi, dan (ii) dapat mempengaruhi laba
rugi.(c) lindung nilai atas investasi neto pada operasi di luar
negeri sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 10 (revisi 2010):
Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing.Lindung nilai atas risiko
perubahan nilai tukar dari suatu komitmen pasti dapat dicatat
sebagai lindung nilai atas nilai wajar atau sebagai lindung nilai
atas arus kas. Suatu hubungan lindung nilai memenuhi kualifikasi
akuntansi lindung nilai, jika dan hanya jika, seluruh kondisi
berikut ini terpenuhi.(a) Pada saat dimulainya lindung nilai
terdapat penetapan dan pendokumentasian formal atas hubungan
lindung nilai dan tujuan manajemen risiko entitas serta strategi
pelaksanaan lindung nilai. Pendokumentasian tersebut harus meliputi
identifikasi instrumen lindung nilai, item atau transaksi yang
dilindung nilai, sifat dari risiko yang dilindung nilai, dan cara
yang akan digunakan entitas untuk menilai efektivitas instrumen
lindung nilai tersebut dalam rangka saling hapus eksposur yang
berasal dari perubahan dalam nilai wajar item yang dilindung nilai
atau perubahan arus kas yang dapat diatribusikan pada risiko yang
dilindung nilai.(b) Lindung nilai diharapkan akan sangat efektif
dalam rangka saling hapus atas perubahan nilai wajar atau perubahan
arus kas yang dapat diatribusikan pada risiko yang dilindung nilai,
konsisten dengan strategi manajemen risiko yang telah
didokumentasikan diawal untuk hubungan lindung nilai tersebut.(c)
Untuk lindung nilai atas arus kas, suatu prakiraan transaksi yang
merupakan subjek dari suatu lindung nilai harus bersifat
kemungkinan besar terjadi dan terdapat eksposur perubahan arus kas
yang dapat mempengaruhi laporan laba rugi.(d) Efektivitas lindung
nilai dapat diukur secara andal, yaitu nilai wajar atau arus kas
dari item yang dilindung nilai yang dapat diatribusikan pada risiko
yang dilindung nilai, dan nilai wajar instrumen lindung nilai
tersebut harus dapat diukur secara andal. (e) Lindung nilai dinilai
secara berkesinambungan dan ditentukan bahwa efektivitasnya sangat
tinggi sepanjang periode pelaporan keuangan dimana lindung nilai
tersebut ditetapkan.
Lindung Nilai atas Nilai Wajar Jika suatu lindung nilai atas
nilai wajar memenuhi kondisi pada paragraf 96 PSAK 55: Instrumen
Keuangan : Pengakuan dan Pengukuruan selama periode pelaporan
keuangan, maka lindung nilai tersebut harus dicatat sebagai:(a)
keuntungan atau kerugian yang berasal dari pengukuran kembali
instrumen lindung nilai pada nilai wajar (untuk instrumen lindung
nilai derivatif) atau komponen mata uang asing dari nilai tercatat
yang diukur berdasarkan PSAK 10 (revisi 2010): Pengaruh Perubahan
Kurs Valuta Asing (untuk instrumen lindung nilai nonderivatif)
diakui pada laba rugi; dan(b) keuntungan atau kerugian atas item
yang dilindung nilai yang dapat diatribusikan pada risiko yang
dilindung nilai dengan menyesuaikan nilai tercatat item yang
dilindung nilai dan diakui pada laba rugi. Ketentuan ini berlaku
jika item yang dilindung nilai tidak diukur pada biaya perolehan.
Pengakuan keuntungan atau kerugian yang dapat diatribusikan pada
risiko yang dilindung nilai pada laba rugi diterapkan jika item
yang dilindung nilai merupakan aset keuangan yang diklasifikasikan
dalam kelompok tersedia untuk dijual.Jika risiko yang dilindung
nilai hanya risiko-risiko tertentu yang dapat diatribusikan pada
item yang dilindung nilai, maka perubahan yang diakui dalam nilai
wajar item yang dilindung nilai yang tidak berkaitan dengan risiko
yang dilindung nilai diakui.Entitas secara prospektif menghentikan
penerapan akuntansi lindung nilai jika:(a) instrumen lindung nilai
kadaluarsa atau dijual, dihentikan atau dilaksanakan (untuk tujuan
ini, penggantian atau perpanjangan terhadap instrumen lindung nilai
dengan instrumen lindung nilai lainnya tidak dapat dianggap sebagai
telah kadaluarsa atau telah dihentikan apabila penggantian atau
perpanjangan tersebut merupakan bagian dari strategi lindung nilai
yang didokumentasikan entitas);(b) lindung nilai tidak lagi
memenuhi kriteria akuntansi lindung nilai; atau(c) entitas
membatalkan penetapan yang telah dilakukan. Setiap penyesuaian yang
timbul terhadap nilai tercatat instrumen keuangan yang dilindung
nilai yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif (atau,
dalam hal lindung nilai portofolio terhadap risiko suku bunga; pada
pos tersendiri dalam laporan posisi keuangan) diamortisasi pada
laba rugi. Amortisasi dapat segera dimulai setelah penyesuaian
dilakukan dan dimulai paling lambat ketika item yang dilindung
nilai tidak dapat lagi disesuaikan dengan perubahan dalam nilai
wajarnya yang dapat diatribusikan pada risiko yang dilindung nilai.
Penyesuaian didasarkan atas suku bunga efektif yang dihitung ulang
pada tanggal amortisasi dimulai. Namun, dalam hal lindung nilai
atas nilai wajar terhadap eksposur suku bunga dari suatu portofolio
aset keuangan atau liabilitas keuangan (dan hanya untuk jenis
lindung nilai ini), jika amortisasi menggunakan suku bunga efektif
yang dihitung ulang tidak praktis, maka amortisasi menggunakan
metode garis lurus. Penyesuaian tersebut diamortisasi secara penuh
hingga jatuh tempo instrumen keuangan dimaksud, atau, dalam hal
lindung nilai portofolio atas risiko suku bunga; amortisasi
dilakukan hingga berakhirnya periode penyesuaian bunga yang
relevan.Jika komitmen pasti yang belum diakui ditetapkan sebagai
item yang dilindung nilai, maka perubahan kumulatif dalam nilai
wajar komitmen pasti tersebut, yang terjadi setelah penetapannya,
yang dapat diatribusikan pada risiko yang dilindung nilai diakui
sebagai aset atau liabilitas dengan keuntungan atau kerugiannya
yang terkait diakui pada laba rugi. Perubahan dalam nilai wajar
instrumen lindung nilai juga diakui pada laba rugi.Ketika entitas
menyepakati suatu komitmen pasti untuk memperoleh aset atau
menanggung liabilitas yang merupakan item yang dilindung nilai
berupa lindung nilai atas nilai wajar, maka nilai tercatat awal
dari aset atau liabilitas yang diperoleh karena entitas memenuhi
komitmen pasti tersebut disesuaikan dengan menyertakan perubahan
kumulatif dalam nilai wajar komitmen pasti yang dapat diatribusikan
pada risiko yang dilindung nilai yang sebelumnya telah diakui dalam
laporan posisi keuangan.
Lindung Nilai atas Arus KasJika suatu lindung nilai atas arus
kas memenuhi kondisi pada paragraf 96 PSAK 55: Instrumen Keuangan :
Pengakuan dan Pengukuruan selama periode pelaporan keuangan, maka
lindung nilai tersebut harus dicatat sebagai:(a) bagian dari
keuntungan atau kerugian atas instrumen lindung nilai yang
ditetapkan sebagai lindung nilai yang efektif diakui dalam
pendapatan komprehensif lain; dan(b) bagian yang tidak efektif atas
keuntungan atau kerugian dari instrumen lindung nilai diakui dalam
laba rugi.Secara lebih spesifik, suatu lindung nilai atas arus kas
dicatat sebagai berikut:(a) komponen ekuitas yang terpisah yang
terkait dengan item yang dilindung nilai disesuaikan dengan yang
lebih rendah (dalam jumlah absolut) antara:(i) keuntungan atau
kerugian kumulatif atas instrumen lindung nilai sejak dimulainya
lindung nilai tersebut; dan(ii) perubahan kumulatif pada nilai
wajar (nilai kini) atas arus kas yang diharapkan di masa depan dari
item yang dilindung nilai sejak dimulainya lindung nilai
tersebut.(b) sisa keuntungan atau kerugian atas suatu instrumen
lindung nilai atau komponen yang ditetapkan dari instrumen tersebut
(yang bukan merupakan lindung nilai efektif) diakui dalam laba
rugi; dan(c) jika strategi manajemen risiko yang didokumentasikan
oleh entitas untuk hubungan lindung nilai tertentu mengecualikan
komponen tertentu dari keuntungan atau kerugian atau arus kas yang
berasal dari instrumen lindung nilai tersebut dalam penilaian
efektivitas lindung nilai, maka komponen keuntungan dan kerugian
yang dikecualikan tersebut diakui.Jika suatu lindung nilai atas
prakiraan transaksi yang kemudian menimbulkan pengakuan suatu aset
keuangan atau liabilitas keuangan, maka keuntungan atau kerugian
terkait yang sebelumnya diakui pendapatan komprehensif lain sesuai
dengan paragraf 104 direklasifikasi dari ekuitas ke dalam laba rugi
sebagai penyesuaian reklasifikasi (lihat PSAK 1 (revisi 2009)) pada
periode yang sama atau pada periode-periode dimana aset yang
diperoleh atau liabilitas yang ditanggung mempengaruhi laba rugi
(misalnya pada periode dimana pendapatan bunga atau beban bunga
diakui). Namun, jika entitas memperkirakan seluruh atau sebagian
dari kerugian yang diakui dalam pendapatan komprehensif lain tidak
dapat dipulihkan kembali dalam satu atau lebih periode di masa
depan, maka entitas mereklasifikasi sejumlah yang diperkirakan
tidak dapat dipulihkan kembali dalam laba rugi.Jika suatu lindung
nilai atas prakiraan transaksi yang kemudian menimbulkan pengakuan
aset nonkeuangan atau liabilitas nonkeuangan, atau jika suatu
lindung nilai atas prakiraan transaksi atas aset nonkeuangan atau
liabilitas nonkeuangan yang menjadi komitmen pasti dimana akuntansi
lindung nilai atas nilai wajar diterapkan, maka entitas menerapkan
(a) atau (b) di bawah ini:(a) entitas mereklasifikasi keuntungan
dan kerugian terkait yang sebelumnya diakui dalam pendapatan
komprehensif lain dalam laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi
(lihat PSAK 1 (revisi 2009)) pada periode yang sama atau pada
periode dimana aset yang diperoleh atau liabilitas yang ditanggung
mempengaruhi laba rugi (seperti dalam periode di mana beban
penyusutan atau harga pokok penjualan harus diakui). Namun, jika
entitas memperkirakan seluruh atau sebagian dari kerugian yang
diakui dalam pendapatan komprehensif lain tidak dapat dipulihkan
kembali dalam satu atau lebih periode di masa depan, maka entitas
mereklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi sebagai penyesuaian
reklasifikasi yang jumlahnya diperkirakan tidak dapat dipulihkan
kembali.(b) entitas memindahkan keuntungan dan kerugian yang
sebelumnya diakui pendapatan komprehensif lain, dan memasukkan
keuntungan dan kerugian tersebut sebagai biaya perolehan awal atau
nilai tercatat lain dari aset atau liabilitas.Dalam setiap situasi
berikut, entitas secara prospektif menghentikan penerapan akuntansi
lindung nilai :(a) Instrumen lindung nilai kadaluarsa atau dijual,
dihentikan atau dilaksanakan (untuk tujuan ini, penggantian atau
perpanjangan terhadap instrumen lindung nilai dengan instrumen
lindung nilai lainnya tidak dapat dianggap sebagai telah kadaluarsa
atau telah dihentikan apabila penggantian atau perpanjangan
tersebut merupakan bagian dari strategi lindung nilai yang
didokumentasikan entitas). Dalam hal ini, keuntungan atau kerugian
kumulatif atas instrumen lindung nilai yang masih diakui secara
langsung dalam ekuitas sejak periode di mana lindung nilai tersebut
efektif tetap diakui secara terpisah dalam ekuitas hingga prakiraan
transaksi tersebut terjadi. (b) Lindung nilai tidak lagi memenuhi
kriteria akuntansi lindung nilai dalam paragraf 96 PSAK 55:
Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuruan. Dalam hal ini,
keuntungan atau kerugian kumulatif atas instrumen lindung nilai
yang masih diakui dalam pendapatan komprehensif lain sejak periode
di mana lindung nilai tersebut efektif (lihat paragraf 104(a))
tetap diakui secara terpisah dalam ekuitas hingga prakiraan
transaksi tersebut terjadi. (c) Suatu prakiraan transaksi tidak
lagi diharapkan akan terjadi, dalam hal ini setiap keuntungan atau
kerugian kumulatif yang terkait dengan instrumen lindung nilai yang
masih diakui dalam pendapatan komprehensif lain sejak periode pada
saat lindung nilai tersebut efektif akan direklasifikasi dari
ekuitas ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi. Prakiraan
transaksi yang kemungkinan besar tidak terjadi mungkin masih
diharapkan terjadi.(d) Entitas membatalkan penetapan yang telah
dilakukan. Untuk lindung nilai atas prakiraan transaksi, keuntungan
atau kerugian kumulatif atas instrumen lindung nilai yang masih
diakui secara langsung dalam ekuitas sejak periode di mana lindung
nilai tersebut efektif tetap diakui secara terpisah dalam ekuitas
hingga prakiraan transaksi tersebut terjadi atau tidak lagi
diperkirakan akan terjadi.
Lindung Nilai atas Investasi NetoLindung nilai atas investasi
neto pada operasi di luar negeri, termasuk lindung nilai atas item
moneter yang dicatat sebagai bagian dari investasi neto (lihat PSAK
10 (revisi 2010): Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing), dicatat
dengan cara yang serupa seperti lindung nilai atas arus kas:(a)
bagian dari keuntungan atau kerugian atas instrumen lindung nilai
yang ditetapkan sebagai lindung nilai yang efektif diakui dalam
pendapatan komprehensif lain; dan(b) bagian yang tidak efektif
diakui pada laba rugi. Keuntungan atau kerugian atas instrumen
lindung nilai yang terkait dengan bagian lindung nilai yang efektif
yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain
harus direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi sebagai penyesuaian
reklasifikasi pada operasi luar negeri saat dilepaskan atau pada
periode pelepasannya.
PSAK 60 : INSTRUMEN KEUANGAN: PENGUNGKAPAN
PENDAHULUANRuang LingkupPernyataan ini diterapkan oleh semua
entitas untuk seluruh jenis instrumen keuangan, kecuali untuk:a.
Penyertaan dalam entitas anak,entitas asosiasi dan ventura
bersama,kecuali PSAK4,12,dan 15menginjinkan menerapkan sesuai
PSAK55b. Hak dan kewajiban pemberi kerja berdasarkan program
imbalan kerja (PSAK24)c. Kontrak asuransi (PSAK 62),
Instrumen,kontrak dan kewajiban keuangan dari transaksi berbasis
saham (PSAK53)d. Instrumen ekuitas puttable Instrument(PSAK50)
DifinisiLewat jatuh tempo. Suatu aset keuangan dinyatakan lewat
jatuh tempo jika pihak lawan telah gagal untuk melakukan pembayaran
ketika jatuh tempo secara kontraktual.Risiko harga lain. Risiko
dimana nilai wajar atau arus kas masa depan instrumen keuangan akan
berflktuasi karena perubahan harga pasar (selain risiko yang timbul
dari risiko suku bunga atau risiko mata uang), terlepas apakah
perubahan tersebut disebabkan oleh faktor spesifi pada instrumen
keuangan individual atau penerbitnya, atau faktor yang mempengaruhi
seluruh instrument keuangan serupa yang diperdagangkan di
pasar.Risiko kredit. Risiko dimana suatu pihak atas instrument
keuangan akan menyebabkan kerugian keuangan terhadap pihak lain
diakibatkan kegagalannya dalam memenuhi suatu kewajiban.Risiko
likuiditas. Risiko dimana suatu entitas akan menghadapi kesulitan
dalam memenuhi kewajiban terkait dengan liabilitas keuangannya yang
diselesaikan dengan penyerahan kas atau aset keuangan
lainnya.Risiko mata uang. Risiko dimana nilai wajar atau arus kas
masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berflktuasi karena
perubahan kurs valuta asing.Risiko pasar. Risiko dimana nilai wajar
atau arus kas masa depan suatu instrumen keuangan akan berflktuasi
karena perubahan harga pasar. Risiko pasar meliputi tiga jenis,
yaitu: risiko mata uang, risiko suku bunga, dan risiko harga
lain.Risiko suku bunga. Risiko dimana nilai wajar atau arus kas
masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berflktuasi karena
perubahan suku bunga pasar.
SIGNIFIKANSI INSTRUMEN KEUANGAN TERHADAP POSISI DAN KINERJA
KEUANGAN Signifikansi Instrumen KeuanganEntitas mengungkapkan
informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk
mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan
kinerja keuangan. Pengungkapan dalam posisi keuangan, kinerja dan
pengungkapan lain.Pengungkapan dalam Laporan Posisi Keuangan a.
Kategori aset keuangan dan liabilitas keuanganb. Aset dan
liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba
rugic. Aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalu penghasilan komprehensif laind. Reklasifikasie. Saling hapus
aset keuangan dan liabilitas keuanganf. Agunang. Akun penyisihan
kerugian kredith. Insrumen majemuk dengan beberapa derivatif
melekat i. Gagal bayar dari pelanggan
Pengungkapan dalam Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif lain
Pos penghasilan, Beban dan Penghasilan Komprehensif laina.
Keuntungan dan kerugian neto atas semua klasifikasi instrumen
keuanganb. Total peghasilan bunga dan total bunga yang dihitung
dengan suku bunga efektifc. Penghasilan dan beban imbalan yang
timbul dari FVPL dan aktivitas wali amanahd. Penghasilan bunga dari
ast keuangan yang mengalami penurunan nilai yang diakrue. Jumlah
kerugian penurunan nilai untuk setiap kelas aset keuangan
Pengungkapan Lain a. Kebijakan Akuntansi Entitas mengungkapkan
dalam ikstisar kebijakan akuntansi signifikan, dasar pengukuran
yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan dan kebijakan
akuntansi lain yang relevan untuk memahami laporan keuangan.
b. Akuntansi Lindung Nilai Entitas mengungkapkan hal-hal berikut
secara terpisah untuk setiap jenis lindung nilai: Deskripsi setiap
jenis lindung nilai Deskripsi instrumen keuangan yang ditetapkan
sebagai instrumen lindung nilai dan nilai wajarnya Jenis risiko
yang dilindung nilai c. Nilai Wajar Untuk setiap kelas aset keangan
dan liabilitas keuangan entitas mengungkapkan nilai wajar dari
kelas aset dan liabilias keuangan tersebut dengan cara yang
memungkinkan untuk membandingkan dengan jumlah tercatatnya.
Nilai WajarDefinisi Nilai Wajar LamaNilai di mana suatu aset
dapat dipertukarkan atau suatu kewajiban diselesaikan antara pihak
yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar
(arms length transaction).Bukan nilai yang akan diterima atau
dibayarkan entitas dalam suatu transaksi yang dipaksakan, likuidasi
yang dipaksakan, atau penjualan akibat kesulitan keuangan.
Definisi Nilai Wajar Baru (PSAK 68)Nilai wajar sebagai harga
yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan
dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur
antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.Definisi tersebut
diadopsi dari IFRS 13 paragraf 9:...the price that would be
received to sell an asset or transfer a liability in an orderly
transaction between market participants at the measurement
date.
Pengungkapan Nilai Wajar Untuk membuat pengungkapan, entitas
mengklasifikasi pengukuran nilai wajar dengan menggunakan hirarki
nilai wajar yang mencerminkan signifikansi input yang digunakan
dalam melakukan pengukuran. Hirarki nilai wajar memiliki tingkatan
sebagai berikut:Tingkatan
Tingkat 1 harga kuotasian (belum disesuaikan) dalam pasar aktif
untuk aset atau liabilitas yang identik
Tingkat 2 input selain harga kuotasian yang termasuk dalam
Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik
secara langsung (yaitu sebagai harga) atau secara tidak langsung
(yaitu diperoleh dari harga)
Tingkat 3 input untuk aset atau liabilitas yang bukan
berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak
dapat diobservasi).
Hirarki Nilai Wajar berdasarkan PSAK 68
Sumber: Presentasi PSAK 60 oleh Dwi MartaniJENIS DAN TINGKAT
RISIKO YANG TIMBUL DARI INSTRUMEN KEUANGANEntitas mengungkapkan
informasi yang memungkinkan para pengguna laporan keuangan untuk
mengevaluasi jenis dan cakupan jenis risiko yang timbul dari
instrumen keuangan yang mana entitas terekspos pada akhir periode
pelaporan.Pengungkapan memfokuskan pada risiko yagn timbul dan
bagaimana risiko tersebut dikelola. Risiko umumnya mencakup, tetapi
tidak terbatas yaitu risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko
pasar. Penyediaan pengungkapan kualitatif dalam konteks
pengungkapan kuantitatif memungkinkan pengguna menghubungkan
pengungkapan terkait sehingga memahami gambaran keseluruhan sifat
dan cakupan risiko.
Pengungkapan Kualitatif dan KuantitatifPengungkapan
KualitatifUntuk setiap jenis risiko yang timbul dari instrumen
keuangan, entitas mengungkapkan: a. Eksposur dan timbulnya risiko
b. Tujuan,kebijakan dan proses pengelolaan risiko serta metode
untuk mengukur risiko tersebutc. Perubahan atas kedua hal di
atas
Pengungkapan KuantitatifUntuk setiap jenis risiko yang timbul
dari instrumen keuangan, entitas mengungkapkan: a. Ikhtisar data
kuantitatif mengenai eksposur entitas terhadap risiko pada akhir
periode pelaporan b. Pengungkapan yang dipersyaratkan Risiko
Kredit, Risiko Likuiditas, dan Risiko Pasar c. Konsentrasi risiko
jika tidak terlihat pada dua pengungkapan di atas Risiko
KreditEntitas mengungkapkan berdasarkan kelompok instrumen
keuangan:a. jumlah yang paling mewakili nilai maksimal eksposur
risiko kredit pada akhir periode pelaporan tanpa memperhitungkan
agunan yang dimiliki atau peningkatan kualitas kredit (credit
enhancement) lain b. Deskripsi agunan yang dimiliki sebagai jaminan
c. Informasi mengenai kualitas kredit dari aset keuangan yang belum
jatuh tempo
Untuk Aset keuangan yang melewati jatuh tempo atau mengalami
penurunan nilai, entitas mengungkapkan berdasarkan kelompok aset
keuangan: a. Analisis umur aset keuangan yang lewat jatuh tempo
tetapi tidak mengalami penurunan nilaib. Analisis aset keuangan
yang ditentukan secara individual mengalami penurunan nilai
Jika entitas memperoleh aset keuangan atau aset non keuangan
selama periode berjalan melalui pengambilalihan kepemilikan agunan
yang dimiliki sebagai jaminan atau peningkatan kualitas kredit
lain, entitas mengungkapkan:a. Jenis dan jumlah tercatat aset yang
diperolehb. Kebijakan untuk melepas, jika aset tidak siap
dikonversi menjadi kasRisiko LikuiditasEntitas mengungkapkan:a.
Analisis jatuh tempo untuk liabilitas keuangan nonderivatif
(termasuk kontrak jaminan keuangan yang diterbitkan) yang
menunjukkan sisa jatuh tempo kontraktual. b. Analisis jatuh tempo
untuk liabilitas keuangan derivatif, mencakup sisa jatuh tempo
kontraktual liabilitas keuangan derivatif tersebut di mana jatuh
tempo kontraktual sangat penting untuk pemahaman terhadap periode
arus kas. c. Uraian mengenai bagaimana entitas mengelola risiko
likuiditas yang melekat di (a) dan (b).
Risiko PasarEntitas mengungkapkan:a. Analisis sensitivitas untuk
setiap jenis risiko pasar b. Metode dan asumsi yang digunakan dalam
menyusun analisis sensitiftas c. Perubahan metode dan asumsi yang
digunakan pada periode sebelumnya dan alasan perubahannya d. Jika
menyusun analisis sensitivitas yang mencerminkan saling
ketergantungan antar variabel risiko, maka entitas menggunakan
analisis tersebut sebagai pengganti analisis dengan mengungkapkan
metode, paramater, asumsi utama, keterbatasan.
Pengungkapan Risiko Pasar lain mengungkapkan fakta dan alasan
mengapa analisis sensitivitas tidak dapat merepresentasikan.
PENGALIHAN INSTRUMEN KEUANGANEntitas menyajikan pengungkapan
yang disyaratkan untuk seluruh aset keuangan alihan yang tidak
dihentikan pengakuannya dan untuk setiap keterlibatan berkelanjutan
dalam aset alihan yang ada pada tanggal neraca.Pengalihan intrumen
keuanganterjadi jika entitas:a. Mengalihkan hak kontraktual untuk
menerima arus kas dari aset keuangan tersebut; ataub. Tetap
memiliki hak kontraktual tetapi mengambil alih kewaiban kontraktual
untuk membayar arus kas kepada satu atau lebih penerimaEntitas
mengungapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan
keuangan:a. untuk memahami hubungan antara aet keuangan alihan yang
tidak dihentikan pengakuannya secara keseluruhan dan liabilitas
yang terkait, danb. untuk mengevaluasi sifat, dari risiko yang
terkait dengan keterlibatan berkelanjutan entitas dengan aset
keuangan yang dihentikan pengakuannya.
Aset Keuangan Alihan yang Tidak Dihentikan Pengakuannya Secara
KeseluruhanEntitas dapat mengalihkan aset keuangan sedemikian rupa
sehingga sebagian atau seluruh aset keuangan alihan tidak memenuhi
syarat penghentian pengakuan. Entitas mengungkapkan pada setiap
tanggal pelaporan untuk aset keuangan alihan yang tidak dihentikan
pengakuannya secara keseluruhan:a. Sifat aset yang dialihkan b.
Risiko dan manfaat kepemilikan c. Deskripsi sifat hubungan antara
aset alihan dan liabilitas terkait d. Nilai tercatat aset alihan
dan liabilitas terkait
Aset Keuangan Alihan yang Dihentikan Pengakuannya Secara
KeseluruhanKetika entitas menghentikan pengakuan aset keuangan
alihan secara keseluruhan tetapi tetap memiliki keterlibatan
berkelanjutan, entitas mengungkapkan:a. Nilai tercatat aset dan
liabilitas yang diakui b. Nilai wajat aset dan liabilitas yang
merepresentasikan keterlibatan berkelanjutan c. Jumlah yang paling
merepresentasikan eksposure maksimum entitas terhadap kerugian dari
keterlibatan berkelanjutan d. Arus kas keluar tidak terdiskonto e.
Analisis jatuh tempo atas arus kas tidak terdiskonto f. Informasi
kualitatif yang menjelaskan dan mendukung pengungkapan kuantitatif
Entitas dapat menggabungkan informasi yang disyaratkan sehubungan
dengan aset tertentu jika entitas memiliki lebih dari satu jenis
keterlibatan berkelanjutan atas aset keuangan yang dihentikan
pengakuannya, dan melaporkannya dalam satu jenis keterlibatan
berkelanjutan.Selain itu, entitas mengungkapkan untuk setiap jenis
keterlibatan berkelanjutan:a. keuntungan atau kerugian yang diakui
pada tanggal pengalihan aset.b. pendapatan dan beban yang diakui,
baik dalam periode pelaporan dan secara kumulatif, dari
keterlibatan berkelanjutan entitas atas aset keuangan yang
dihentikan pengakuannya (misalnya perubahan nilai wajar instrumen
derivatif).c. jika jumlah total hasil dari aktivitas pengalihan
(yang memenuhi syarat penghentian pengakuan) dalam periode
pelaporan tidak terdistirbusi secara merata di seluruh periode
pelaporan (contohnya pr