This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Hipersensitifitas(ikan , telur , kedelai atau protein kacang)
Gangguan fungsi hati dan ginjal
Gangguan pembekuan darah
Sroke, emboli
• SMOFlipid™ 20% Lipid Injectable Emulsion, FK Std
Perhatian Pengurangan dosis atau penghentian serum atau plasma trigliserida 3 mmol / L
Kewaspadaan
Endokrin dan metabolisme
• Gagal ginjal• Diabetes melitus• Gangguan fungsi hati• Pankreatitis • Hipotiroid
Sistem imun
• Reaksi alergi minyak kedelai, minyak ikan atau fosfolipid telur
Pemberian pada lansia
• Dosis yang direkomendasikan tidak berbeda dari dosis dewasa
• Perlu perhatian pada tingkat metabolisme lansia
Pada wanita hamil
• Tidak memberikan efek berbahaya• Tetapi jika tsangat tidak diperlukan,
direkomendasikan tidak diberikan (terutama pada trimester pertama)
Pemantauan dan pengujian laboratorium
Kadar glukosa darah
Fungsi hati
Trigliserida
Darah lengkap dan
elektrolit
Keseimbangan cairan
Metabolisme asam
basa
Reaksi yang tidak dikehendaki
Farmakokinetik dan contoh sediaan
KARTIKO WICAKSONO1406664493
Farmakokinetika LCT MCT
▪ T ½ : 9-16 menit
▪ Bioavaibilitas : 100 %
▪ Eskresi : Feses
▪ Tidak melalui cairan cerebrospinal
Contoh sediaan : lipofundin
Penyiapan, pencampuran dan pembuatan
SRI WAHYUNI LESTARI1406664751
Penyiapan
Penyiapan
Siapkan kebutuhan alat dan bahan
Pastikan alat dalam keadaan
steril
Tempatkan alat dan bahan ke
dalam laminar air flow
Desinfeksi terlebih dahulu
permukaan wadah obat
Periksa apakah terdapat
gelembung udara dalam
spuit
Periksa larutan,
pastikan ia terbebas dari
partikel
Pencampuran
Siapkan API
sebanyak volume akhir yang
dikehendaki
didalam wadah,
panaskan dan aliri dengan
gas nitrogen.
Tambahkan dan
dispersikan asam
amino ke dalam poin
nomor 1 secara agitasi.
Tambahkan dan
larutkan gliserin yang
sebelumnya sudah disaring. Gunakan homogenizer untuk meningka
tkan kelarutan.
Cek pH dan
lakukan penyesuai
n pH
Pada tempat
terpisah, komponen lemak
dipanaskan.
Masukkan poin
nomor 5 ke poin nomor
tiga secara agitasi
dan homogen
kan hingga
terbentuk emulsi.
Setelah homogen
y, tambahka
n API hingga volume yang
diinginkan.
Saring emulsi ke
dalam botol, ailri
dengan gas
nitrogen, tutup botol.
Sterilkan dengan autoklaf,
dan amati secara visual
apakah ada
cemaran atau tidak.
Pembuatan
PEMBERIAN DAN PENYIMPANAN
Khalisa Nurfajri1406664505
Durasi penggunaan▪ Pada TPN, Lipofundin MCT/LCT diberikan selama 1-2
minggu.
▪ Jika infus lemak masih dibutuhkan dan dilakukan monitoring, periode penggunaan Lipofundin MCT/LCT dapat diperpanjang.
Penyimpanan▪ Simpan dibawah suhu 250C, jangan dibekukan.
▪ Jika beku secara tidak sengaja, buang sediaan.
▪ Isi yang tidak digunakan harus dibuang dan tidak boleh digunakan kembali.
▪ Jangan menggunakan botol yang menunjukkan tanda telah mengalami pemisahan fase.
Metode dan rute administrasi:
▪ Lipofundin MCT/LCT harus diberikan secara intravena sebagai bagian dari regimen TPN melalui vena perifer atau kateter vena sentral.
▪ Lipofundin MCT/LCT dapat diinfus ke kateter vena sentral atau vena perifer yang sama seperti larutan karbohidrat dan asam amino
▪ Laju aliran dari setiap larutan harus dikontrol secara terpisah dengan pompa infus.
MonitoringRESTA DWI SYACHFITRI1406664676
monitoring
Monitoring pasien selama pemberian nutrisi parenteral penting karena pasien beresiko lebih besar terhadap toksisitas, defisiensi dan komplikasi lain.
perlu pemantauan kadar plasma lipid (trigliserida) yang diukur sebelum dan selama memulai TPN.
Dalam pengelolaan metabolik dan gizi pasien sakit parah, pengecekan awal spesifik dan pemantauan terus menerus sangat penting, Terutama dari kadar elektrolit.
Pemantauan elektrolit, kadar vitamin dan trace elements
Monitoring pada pasien dengan gangguan hati yaitu tidak lebih dari 1g/kg perhari.