7/23/2019 (Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik
1/28
GANGGUAN MENTAL ORGANIK
DEFINISI
Gangguan mental organik merupakan sebuah gangguan mental yang memiliki
dasar organik yang patologis yang juga bisa diidentifikasi seperti halnya penyakit
serebralvaskular, tumor otak, intoksikasi obat-obatan, dll. Secara umum, ganguan mental
seperti ini bisa diklasifikasikan menjagi 3 kelompok berdasarkan kepada gejala utamanya
yang merupakan gangguan berbahasa, gangguan kognitif seperti halnya penurunan daya
ingat, dan juga gangguan perhatian. Ketiga kelompok gangguan mental itu adalah delirium,
dimensia, serta gangguan amnestik. Sedangkan gangguan fungsional adalah gangguan otak
dimana tidak ada dasar organik yang dapat diterima secara umum (contohnya Skiofrenia.
!epresi"
ETIOLOGI
#tiologi $rimer berasal dari suatu penyakit di otak dan suatu cedera atau rudapaksa
otak atau dapat dikatakan disfungsi otak. Sedangkan etiologi sekunder berasal dari penyakit
sistemik yang menyerang otak sebagai salah satu dari beberapa organ atau sistem tubuh .
%stilah organik merupakan sindrom yang diklasifikasikan dapat berkaitan dengan
gangguan&penyakit sistemik&otak yang secara bebas dapat didiagnosis. Sedangkan istilah
simtomatik untuk G' yang pengaruhnya terhadap otak merupakan akibat sekunder dari
gangguan & penyakit ekstra serebral sitemik seperti at toksik berpengaruh pada otak bisa
bersifat sesaat&jangka panjang.
7/23/2019 (Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik
2/28
KLASIFIKASI MENURUT PPDGJ-III
1. Dimensia Pada Penyakit A!eime"
a. !imensia pada penyakit aleimer dengan onset dini
b. !imensia pada penyakit aleimer dengan onset lambat
c. !imensia pada penyakit aleimer, tipe tak khas atau tipe campurand. !imensia pada pada penyakit aleimer )**
+. Dimensia #ask$a"
a. !imensia vascular onset akut
b. !imensia multi-infark
c. !imensia vascular supkortikal
d. !imensia vascular campuran kortikal dan subkortikal
e. !imensia vascular lainnya
f. !imensia vascular )**
%. Dimensia Pada &enyakit 'DK
a. !imensia pada penyakit pick
b. !imensia pada penyakit creutfeldt-jakobc. !imensia pada penyakit huntingson
d. !imensia pada penyakit parkinson
e. !imensia pada penyakit human immunodefisiensi virus (%"
(. Dimensia 'TT
Karakter kelima dapat digunakan untuk menentukan dimensia sebagai berikut
a. *anpa gejala tambahanb. Gejala lain, terutama aham
c. Gejala lain, terutama halusinasi
d. Gejala lain, terutama halusinasi
e. Gejala lain, terutama depresi
f. Gejala campuran lain
). Sind"*m Amnestik O"+ani, $kan Akiat A,*/* Dan 0at Psik*akti Lainnya
2. Dei"i$m $kan akiat a,*/* dan !at &sik*akti ainnya
a. !elirium, tak bertumpang tindih dengan demensia
b. !elirium, bertumpang tindih dengan demensia
c. !elirium lainnya
d. !elirium )**3. Gan++$an menta ainnya akiat ke"$sakan dan dis$n+si *tak dan &enyakit isik
7/23/2019 (Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik
3/28
a. alusinasi organik
b. Gangguan katatonik organik
c. Gangguan aham organik (lir-skiofrenia"
d. Gangguan suasana perasaan (mood afektif" organik
e. Gangguan manic organik
f. Gangguan bipolar organikg. Gangguan depresif organik
h. Gangguan afektif organik campuran
i. Gangguan ancietas organik
j. Gangguan disosiatif organik
k. Gangguan astenik organik
l. Gangguan kognitif ringan
m. Gangguan mental lain )!K akibat kerusakan disfungsi dan penyakit fisik
n. Gangguan mental )** akibat kerusakan dan disfungsi otak dan penyakit fisik
4. Gan++$an ke&"iadian dan &e"iak$ akiat &enyakit5 ke"$sakan dan dis$n+si *tak
a. Gangguan kepribadian organik
b. Sindrom pasca ensefalitikc. Sindrom pasca kontusio
d. Gangguan kepribadian dan perilaku organik lain akibat penyakit kerusakan dan
disfungsi otak
e. Gangguan kepribadian dan perilaku organik )** akibat penyakit kerusakan dan
disfungsi otak
6. Gan++$an menta *"+aik ata$ simt*matik 'TT
JENIS-JENIS
1. DIMENSIA
!emensia merupakan suatu gangguan mental organik yang biasanya diakibatkan
oleh proses degeneratif yang progresif yang mengenai fungsi kognitif . !emensia
merupakan sindroma yang ditandai oleh berbagai gangguan fungsi kognitif (biasanya
tanpa gangguan kesadaran" yang mempengaruhi kepribadian pasien.
7/23/2019 (Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik
4/28
E&idemi**+i
!emensia ditemukan banyak pada lansia dan biasanya terjadi pada usia lebih dari
/0 tahun. *ipe demensia yang paling banyak diderita adalah demensia tipe 1lheimer
dengan presentase 02-/2. Kemudian dilanjutkan dengan demensia vascular sebesar 40-
32 dan pasien demensia tipe ini biasanya laki-laki.
Gama"an Kinik
$asien penderita demensia menunjukkan ciri-ciri sebagai berikut 5
- Gan++$an Daya In+at
Gangguan ingatan biasanya merupakan ciri yang aal don menonjol pada
demensia, khususnya pada demensia yang mengenai korteks, seperti demensia tipe
1lheimer. $ada aal perjalanan demensia, gangguan daya ingat terjadi secara ringan
dan paling jelas untuk peristia yang baru terjadi. Selama perjalanan penyakit
demensia, pasien terganggu dalam orientasi terhadap orang, aktu, maupun tempat.
Sebagai contoh, pasien dengan demensia mungkin lupa bagaimana kembali ke
ruangannya setelah pergi ke kamar mandi. *etapi, pasien tidak menunjukkan gangguan
pada tingkat kesadaran.
- Gan++$an a/asa
$roses demensia dapat mempengaruhi kemampuan berbahasa pasien. Kesulitan
berbahasa ditandai oleh cara berkata yang samar-samar, stereotipik tidak tepat, atau
berputar-putar.
- Pe"$a/an Ke&"iadian
$erubahan kepribadian merupakan gambaran yang paling mengganggu bagi
keluarga pasien, hal ini dikarenakan pasien demensia mempunyai aham paranoid.
Gangguan yang terjadi pada lobus frontal dan temporal dimungkinan menjadi penyebab
7/23/2019 (Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik
5/28
perubahan keperibadian pasien. $asien jadi lebih mudah marah dan emosinya meledak-
ledak. $asien demensia juga menunjukkan tertaa atau menangis yang patologis yaitu,
emosi yang ekstrim tanpa penyebab yang terlihat.
- Psik*sis
!iperkirakan +2 -32 pasien demensia tipe 1lheimer mengalami halusinasi, dan
32-62 mengalami aham, terutama dengan sifat paranoid.
Eti**+i
!emensia dapat disebabkan oleh penyakit alheimer dengan kemungkinan /2,
dapat juga disebabkan karena gangguan neurologis (seperti chorea huntington,
parkinsonism, multiple sklerosis", gangguan toksik metabolik (anemia pernisiosa,
defisiensi asam folat, hipotiroidime, intoksikasi bromida", trauma (cedera kepala", dan obat
toksin (termasuk demensia alkoholik kronis". !emensia yang masih mungkin
disembuhkan (reversible" adalah yang disebabkan oleh gangguan kelebihan atau
kekurangan hormon tiroid, dan vitamin 74+ (!epkes, +224".
Jenis-7enis Demensia
4. 1lheimer
+. ascular !ementia
Gejala umum dari vascular dementia adalah sama dengan tipe demensia
alheimer, tetapi diagnosis dari vascular demensia membutuhkan pemerikasaan klinis
dimana vascular demensia lebih menunjukkan penurunan dan deteriorasi dari penyakit
alheimer. !emensia vaskuler juga merupakan demensia yang terjadi akibatpenyakit
ateroskleros pada pembuluh darah sehingga resiko demensia sama dengan penyakit
aterosklerose lainnya, seperti hipertensi, diabetes mellitus dan hiperlipidemia.
7/23/2019 (Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik
6/28
!emensia vaskuler yaitu demensia yang timbul akibat keadaan atau penyakit lain
seperti stroke, hipertensi kronik, gangguan metabolik, toksik, trauma otak, infeksi,
tumor dan lain-lain. !imana demensia vaskuler dapat terjadi apabila lansia memiliki
penyakit diatas, sehingga kejadian demensia dapat terjadi dengan cepat. $erjalanan
penyakit ini pasien akan mendadak merasa membaik kemudian memburuk
3. !ementia !ue to ther General 'edical 8ondition
!S' % menyatakan / penyebab spesifik dari demensia yang dapat dikodekan
seperti5 % disease, head trauma, $arkinson9s disease, untington9s disease, $ick9s
disease, and 8reutfeldt-:akob disease.kategori ketujuh memberikan klinikus untuk
menspesifikan kondisi medis yang diasosiasikan dengan demensia.
6. Substance-%nduced $ersisting !ementia
;ntuk memfasilitasi pemikiran klinikus tentang perbedaan diagnosa, substance
induced ini terdapat pada dua daftar di !S' yaitu yang diikuti dengan demensia dan
yang terkait dengan kelainan at.
7/23/2019 (Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik
7/28
Dia+n*sis andin+
- !elirium
$erbedaan antara delirium dan dementia lebih sulit dilakukan. Secara umum,
delirium di bedakan dengan onset yang cepat, durasi yang singkat, kerusakan fungsi
kognitif yang fluktuatif dalam keseharian, gangguan pola tidur, gangguan pada atensi
dan persepsi.
- !epression
7eberapa pasien depresi memiliki gejala kerusakan fungsi kognitif yang akan
sulit dibedakan dengan pasien demensia. 7iasanya disebut sebagai pseudodementia
(depression related cognitive dysfunction", pasien dengan depression related cognitive
dysfunction umumnya memiliki simptom depresive yang terkemuka, hal ini akan
memudahkan dibedakan dengan depression related cognitive dysfunction dan seringkali
mempunyai episode depresif.
- Factitious Disorder
Seseorang yang berusaa menampilkan kehilangan memori secara tak menentu
dan tidak konsisten, seperti factitious disorder. !emensia yang sebenarnya, memori
atas aktu dan tempat hilang sebelum memori akan orang lain memori yang terbaru
juga hilang sebelum memori yang terpencil.
- Schiophrenia
?alaupun skiofrenia dapat diasosiasikan dengan kerusakan fungsi intelektual,
simtomnya lebih ringan daripada simtom yang kita lihat pada demensia.
- @ormal 1ging
$enuaan tidak selalu disertai dengan penurunan fungsi kognitif, tetapi masalah
minor dari memori sudah biasa terjadi dalam penuaan. al ini tidak secara signifikan
mengganggu pekerjaan dan kehidupan sosial pada penuaan.
7/23/2019 (Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik
8/28
- 1lheimer dan ascular !ementia
ascular dementia dibedakan dari alheimer dengan deteriorasi yang disertai
dengan penyakit cerebrovascular. ?alau deteriorasi tidak terlihat jelas dan konsisten
pada setiap kasus, simptom yang ditemukan pada pasien vascular dementia adalah
gejala focal neurological
- ascular !ementia versus *ransient %schemic 1ttacks
*%1 ditunjukkan dengan episod yang singkat akan disfungsi focal neurological
selama kurang dari +6 jam (biasanya 0-40menit". ?alau hal ini terjadi bisa didasari oleh
banyak hal, namun pada umumnya microemboliation dari a pro>imal intracranial
arterial lesion yang memicu *%1 dan kadang hal ini berlanjut kepada brain infarction
(kematian jaringan otak"
8. SINDOROM AMNESTIK
Gangguan amnestik ditandai terutama oleh gejala tunggal suatu gangguan daya
ingat yang menyebabkan gangguan bermakna dalam fungsi sosial atau pekerjaan.
!iagnosis gangguan amnestik tidak dapat dibuat jika mempunyai tanda lain dari gangguan
kognitif, seperti yang terlihat pada demensia, atau jika mempunyai gangguan perhatian
(attention" atau kesadaran, seperti yang terlihat pada delirium.
E&idemi**+i
7eberapa penelitian melaporkan insiden atau prevalensi gangguan ingatan pada
gangguan spesifik (sebagai contohnya sklerosis multipel". 1mnesia paling sering
ditemukan pada gangguan penggunaan alkohol dan cedera kepala.
Eti**+i
7/23/2019 (Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik
9/28
4. Kondisi medis sistemik
a. !efisiensi tiamin (Sindroma Korsakoff"
b. ipoglikemia
+. Kondisi otak primer
a. Kejang
b. *rauma kepala (tertutup dan tembus"
c. *umor serebrovaskular (terutama thalamik dan lobus temporalis"
d. $rosedur bedah pada otak
e. #nsefalitis karena herpes simpleks
f. ipoksia (terutama usaha pencekikan yang tidak mematikan dan keracunan
karbonmonoksida"
g. 1mnesia global transien
h. *erapi elektrokonvulsif
i. Sklerosis multipel
3. $enyebab berhubungan dengan at
a. Gangguan pengguanan alkohol
b. @eurotoksin
c. 7enodiaepin (dan sedatif- hipnotik lain"
d. 7anyak preparat yang dijual bebas.
Dia+n*sis
7/23/2019 (Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik
10/28
Kriteria !iagnosis untuk Gangguan 1mnestik Karena Kondisi 'edis ;mum.
4. $erkembangan gangguan daya ingat seperti yang dimanifestasikan oleh gangguan
kemampuan untuk mempelajari informasi baru atau ketidak mampuan untuk
mengingat informasi yang telah dipelajari sebelumnya.
+. Ganguan daya ingat menyebabkan gangguan bermakna dalam fungsi sosial atau
pekerjaan dan merupakan penurunan bermakna dan tingkat fungsi sebelumnya.
3. Gangguan daya ingat tidak terjadi semata-mata selama perjalanan suatu delirium atau
suatu demensia.
6. *erdapat bukti dari riayat penyakit, pemeriksaan fisik, atau temuan laboratorium
baha gangguan adalah akibat fisiologis langsung dari kondisi medis umum
(termasuk trauma fisik"
Sebutkan jika 5
*ransien 5 :ika gangguan daya ingat berlangsung selama 4 bulan atau kurang
Kronis 5 :ika gangguan daya ingat berlangsung lebih dari 4 bulan.
8atatan penulisan 5 'asukkan juga nama kondisi medis umum pada 1ksis %, misalnya,
gangguan amnestik karena trauma kepala, juga tuliskan kondisi pada 1ksis %%%.
Gama"an Kinis
$usat gejala dan gangguan amnestik adalah perkembangan gangguan daya ingat
yang ditandai oleh gangguan pada kemampuan untuk mempelajari informasi baru
(amnesia anterograd" dan ketidakmampuan untuk mengingat pengetahuan yang
sebelumnya diingat (amnesia retrograd". $eriode aktu dimana pasien terjadi amnesia
kemungkinan dimulai langsung pada saat trauma atau beberapa saat sebelum trauma.
%ngatan tentang aktu saat gangguan fisik mungkin juga hilang. !aya ingat jangka pendek
(short-term memory" dan daya ingat baru saja (recent memory" biasanya terganggu. !aya
7/23/2019 (Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik
11/28
ingat jangka jauh (remote post memory" untuk informasi atau yang dipelajari secara
mendalam (overlearned" seperti pengalaman maka anak-anak adalah baik, tetapi daya
ingat untuk peristia yang kurang lama ( %eat dart 42 tahun" adalah terganggu.
Dia+n*sis andin+
4. !emensia dan !elirium
+. $enuaan normal
3. Gangguan disosiatif
6. Gangguan buatan
Pen+*atan
$endekatan utama adalah mengobati penyebab dasar dari gangguan amnestik
Setelah resolusi episode amnestik, suatu jenis psikoterapi (sebagai contohnya, kognitif,
psikodinamika, atau suportif dapat membantu pasien menerima pangalaman amnestik
kedalam kehidupannya.
Pe"7aanan Penyakit dan P"*+n*sis
nset mungkin tiba-tiba atau bertahapA gejala dapat sementara atau menetap dan
hasil akhir dapat terentang dari tanpa perbaikan sampai pemulihan lengkap.
%. DELIRIUM
7/23/2019 (Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik
12/28
!elirium adalah kejadian akut atau subakut neuropsikiatri berupa penurunan
fungsi kognitif dengan gangguan irama sirkardian dan bersifat reversibel. $enyakit ini
disebabkan oleh disfungsi serebral dan bermanifestasi secara klinis berupa kelainan
neuropsikiatri. !efinisi delirium menurut Diagnostic Statistical Manual of Mental
Disorder(!S'-%-*=" adalah sindrom yang memiliki banyak penyebab dan berhubungan
dengan derajat kesadaran serta gangguan kognitif. *anda yang khas adalah penurunan
kesadaran dan gangguan kognitif. 1danya gangguan mood (suasana hati", persepsi dan
perilaku merupakan gejala dari defisit kejiaan. *remor, nistagmus, inkoordinasi dan
inkontinensia urin merupakan gejala defisit neurologis.
Klasifikasi delirium berdasarkan !S'-%-*= 5
- !elirium karena kondisi medis umum
- !elirium karena intoksikasi at
- !elirium karena sindrom putus at
- !elirium karena etiologi yang multiple
- !elirium yang tak terklasifikasikan
E&idemi**+i
Kasus dari gangguan ini sering ditemukan dalam setting klinis. 7iasanya pasien
dengan gangguan ini berada dalam kondisi memasuki atau pulih dari atau bahkan masih
berada dalam keadaan koma. al ini menyebabkan pasien dengan gangguan ini berada
dalam kondisi overmedikasi dari obat psikoaktif. Kasus ini banyak ditemukan pada anak-
anak maupun lansia.
Gama"an kinis
7/23/2019 (Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik
13/28
4. Gambaran mencolok adanya defisit untuk memusatkan, mempertahankan,
memindahkan perhatian
+. alusinasi visual sering ditemukan
3. Gangguan irama tidur
6. Bluktuasi kesadaran disorientasi, amnesia, tidak kooperatif
Dia+n*sis
Kriteria diagnostik yang untuk !elirium karena kondisi medis umum 5
4. Gangguan kesadaran (yaitu, penurunan kejernihan kesadaran terhadap lingkungan"
dengan penurunan kemampuan untuk memuaskan, mempertahankan, atau mengalihkan
perhatian.
+. Gangguan timbul setelah suatu periode aktu yang singkat (biasanya beberapa jam
sampai hari dan cenderung berfluktuasi selama perjalanan hari.
3. $erubahan kognisi (seperti defisit daya ingat disorientasi, gangguan bahasa" atau
perkembangan gangguan persepsi yang tidak lebih baik diterangkan demensia yang
telah ada sebelumnya, yang telah ditegakkan atau yang sedang timbul.
6. *erdapat bukti-bukti dari riayat penyakit, pemeriksaan fisik, atau temuan
laboratorium baha gangguan adalah disebabkan oleh akibat fisiologis langsung dan
kondisi medis umum.
Ge7aa-+e7aa Utama 9
7/23/2019 (Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik
14/28
4. Kesadaran berkabut
+. Kesulitan mempertahankan atau mengalihkan perhatian
3. !iorientasi
6. %lusi
0. alusinasi
/. $erubahan kesadaran yang berfluktuasi
Gejala sering berfluktuasi dalam satu hari, pada banyak kasus, pada siang hari terjadi
perbaikan, sedangkan pada malam hari tampak sangat terganggu. Siklus tidur-bangun
sering terbalik.
Ge7aa-+e7aa ne$"**+is 9
4. !isfrasia
+. !isartria
3. *remor
6. 1steriksis pada ensefalopati hepatikum dan uremia
0. Kelainan motorik
Eti**+i
!elirium mempunyai berbagai macam penyebab. Semuanya mempunyai pola
gejala serupa yang berhubungan dengan tingkat kesadaran dan kognitif pasien. $enyebab
utama dapat berasal dari penyakit susunan saraf pusat seperti epilepsi, penyakit sistemik,
intoksikasi atau reaksi, dan putus obat maupun at toksik. $enyebab delirium terbanyak
terletak di luar sistem pusat, misalnya gagal ginjal dan hati. @eurotransmiter yang
dianggap berperan adalah asetilkolin, serotonin, serta glutamat 1rea yang terutama terkena
adalah formasio retikularis.
7/23/2019 (Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik
15/28
Selain itu diakibatkan juga karena adanya gangguan metabolik&defisiensi vitamin
(thiamin", hipoksia, hipcarbamia, hipoglikemia, gangguan mineral, pasca bedah, kejang,
cedera kepala, ensefalopati hipertensif, gangguan fokal lobus parietal, dan inferomedial
lobus oksipital.
Dia+n*sis andin+
Skiofrenia dan skiofreniform
Gangguan afektif
!emensia
Gangguan buatan
P"*+n*sis
*ergantung pada etiologi yang melatarbelakangi
7isa menjadi demensia, G' lain
nset delirium biasanya mendadak, gejala prodromal (kegelisahan dan ketakutan"
dapat terjadi pada hari sebelum onset gejala yang jelas. Gejala delirium biasanya
berlangsung selama faktor penyebab yang relevan ditemukan, alaupun delirium
biasanya berlangsung kurang dari 4 minggu setelah menghilangnya faktor penyebab,
gejala delirium menghilang dalam periode 3-C hari, alaupun beberapa gejala mungkin
memerlukan aktu + minggu untuk menghilang secara keseluruhan.
Semakin lanjut usia pasien dan semakin lama pasien mengalami delirium, semakin
lama aktu yang diperlukan bagi delirium untuk menghilang. *erjadinya delirium
7/23/2019 (Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik
16/28
berhubungan dengan angka mortalitas yang tinggi pada tahun selanjutnya, terutama
disebabkan oleh sifat serius dan kondisi medis pasien.
Pat*+enesis Dei"i$m
?alaupun patogenesis delirium belum diketahui secara pasti, beberapa teori yang
diungkapkan oleh beberapa pakar tetap penting untuk diperhatikan. $erubahan Electro
Encephalo Graphic(##G" (-D kali per detik, lebih lambat dari fungsi sistem saraf pusat
normal" sering terjadi pada delirium yang terkait dengan disfungsi korteks, hal ini
disebabkan karena ##G mengukur aktivitas listrik di korteks. Struktur subkorteks
(formasiretikuler, thalamus" mengendalikan aktivitas listrik di korteks sehingga struktur
ini juga erat kaitannya dengan delirium. !isaritmia korteks mengindikasikan adanya
defisiensi substrat tertentu, umumnya karena paparan abnormal glukosa dan oksigen
dalam kada rtertentu. Sayangnya, tidak semua pasien dengan delirium menunjukkan
adanya perlambatan ##G, dan bukti adanya defisiensi substrat tertentu tidak dapat
ditemukan pada sebagian besar kasus. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
mengganggu kemampuan sel saraf untuk menginisiasi aktivitas listrik. 'enurunnya
aktivitas listrik antar sel saraf akan menyebabkan melambatnya gelombang ##G.
!elirium menyebabkan variasi yang luas terhadap gangguanstructural dan
fisiologik. @europatologi dari delirium telah dipelajari padapasien dengan hepatic
7/23/2019 (Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik
17/28
encephalopathydan pada pasien dengan putusalkohol. $atogenesis delirium terdiri dari
beberapa transmitter, yaitu 5
a. Asetik*in
1setilkolin adalah salahsatu dari neurotransmiter yang penting dari pathogenesis
terjadinya delirium. al yang mendukung teori ini adalah baha obat antikolinergik
diketahui sebagai penyebab keadaan bingung, pada pasien dengan transmisi
kolinergik yang terganggu juga muncul gejala ini. $ada pasien postoperatif delirium
serum antikolinergik juga meningkat.
. D*&amine
$ada otak,hubungan muncul antara aktivitas kolinergik dandopaminergik. $ada
delirium muncul aktivitas berlebih daridopaminergik,pengobatan simptomatis muncul
pada pemberianobat antipsikosis seperti haloperidol dan obat penghambatdopamine.
,. Ne$"*t"ansmitte" ainnya
Serotonin 5 terdapat peningkatan serotonin pada pasien denganencephalopati
hepatikum.G171 (Gamma-minobutyric cid"A pada pasien dengan
hepaticencephalopati, peningkatan inhibitor G171 juga ditemukan. $eningkatan
level ammonia terjadi pada pasien hepaticencephalopati, yang menyebabkan
peningkatan pada asamamino glutamat dan glutamine (kedua asam amino
inimerupakan precursor G171". $enurunan level G171 pada susunan saraf pusat
juga ditemukan pada pasien yang mengalami gejala putus ben!odia!epine dan
alkohol.
Te"a&i &ada Pende"ita Dei"i$m
7/23/2019 (Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik
18/28
$rinsip terapi pada pasien dengan delirium yaitu mengobati gejala-gejala klinis
yang timbul (medikasi" dan melakukan intervensi personal danlingkungan terhadap pasien
agar timbul fungsi kognitif yang optimal.'edikasi yang dapat diberikan antara lain 5
1. Ne$"*e&tik :/a*&e"id*5"is&e"id*ne5*an!a&ine;
Haloperidol (haldol)
Suatu antipsikosis dengan potensi tinggi. Salah satu antipsikosis efektif untuk
delirium.
Risperidone (risperdal)
1ntipsikotik golongan terbaru dengan efek ekstrapiramidal lebih
sedikitdibandingkan dengan haldol. 'engikat reseptor dopamine !+ dengan afinitas
+2 kali lebih rendah daripada 0-ht+-reseptor
8. S/*"t a,tin+ sedati
7/23/2019 (Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik
19/28
Inte"
7/23/2019 (Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik
20/28
- rientasikan pasien pada barang milik pribadinya ( kamar, tempat tidur,lemari,
photo keluarga, pakaian, sandal ,dll"
- *empatkan alat-alat yang membantu orientasi massa
- %kutkan dalam terapi aktifitas kelompok dengan program orientasi(orang, tempat,
aktu".
. >a$sinasi
- Eindungi pasien dan orang lain dari perilaku merusak diri- =uangan 5
- indari dari benda-benda berbahaya
- 7arang-barang seminimal mungkin- $eraatan 4 F 4 dengan pengaasan yang
ketat- rientasikan pada realita- !ukungan dan peran serta keluarga- 'aksimalkan
rasa aman- Sikap yang tegas dari pemberi& pelayanan peraatan (konsisten"
,. K*m$nikasi
- $esan jelas
- Sederhana
- Singkat dan beri pilihan terbatas
d. Pendidikan kese/atan
- 'ulai saat pasien bertanya tentang yang terjadi pada keadaansebelumnya
- Seharusnya peraat harus tahu sebelumnya tentang 5
'asalah pasien
Stressor
$engobatan
=encana peraatan
;saha pencegahan
=encana peraatan dirumah
7/23/2019 (Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik
21/28
- $enjelasan diulang beberapa kali
- 7eri petunjuk lisan dan tertulis
- Eibatkan anggota keluarga agar dapat melanjutkan peraatan dirumahdengan baik
sesuai rencana yang telah ditentukan
(. GAN=GUAN MENTAL ORGANIK LAIN
EPILEPSI
Deinisi
Suatu kejang (seiure" adalah suatu gangguan patologis paroksismal sementara
dalam gangguan patologis paroksismal sementara dalam fungsi cerebral yang disebabkan
oleh pelepasan neuron yang spontan dan luas $asien dikatakan menderita epilepsi jika
mereka mempunyai keadaan kronis yang ditandai dengan kejang yang rekuren.
Kasiikasi
!ua kategori utama kejang adalah parsial dan umum (generalied". Kejang
parsial melibatkan aktivitas epileptiformis di daerah otak setempatA kejang umum
melibatkan keseluruhan otak. Suatu sistem klasifikasi untuk kejang.
Ke7an+ $m$m
Kejang tonik klonik umum mempunyai gejala klasik hilangnya kesadaran,
gerakan tonik klonik umum pada tungkai, menggigit lidah, dan inkotinensia. ?alaupun
diagnosis peristia kilat dari kejang adalah relatif langsung, keadaan pascaiktal yang
ditandai oleh pemulihan kesadaran dan kognisi yang lambat dan bertahap kadang-kadang
memberikan suatu dilema diagnostik bagi dokter psiktatrik di ruang gaat darurat.
7/23/2019 (Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik
22/28
$eriode pemulihan dan kejang tonik klonik umum terentang dari beberapa menit
sampai berjam-jam. Gambaran klinis adalah delirium yang menghilang secara bertahap.
'asalah psikiatrik yang paling sering berhubungan dengan kejang umum adalah
membantu pasien menyesuaikan gangguan neurologis kronis dan menilai efek kognitif
atau perilaku dan obat antiepileptik.
ASEN=ES :Petit Ma;
Deinisi
Suatu tipe kejang umum yang sulit didiagnosis bagi dokter psikiatrik adalah
absence atau kejang petitmal. Sifat epileptik dari episode mungkin berjalan tanpa
diketahui, karena manifestasi motorik atau sensorik karakteristik dari epilepsi tidak ada
atau sangat ringan sehingga tidak membangkitkan kecurigaan dokter. #pilepsi petit mal
biasanya mulai pada masa anak-anak antara usia 0 dan C tahun dan menghilang pada
pubertas. Kehilangan kesadaran singkat, selama mana pasien tiba-tiba kehilangan kontak
dengan hngkungan, adalah karakteristik untuk epilepsi petit malA tetapi, pasien tidak
mengalami kehilangan kesadaran atau gerakan kejang yang sesungguhnya selama episode.
#lektroensefalogerafi ( ##G" menghasilkan pola karakteristik aktivitas paku dan
gelombang (spike and ave" tiga kali perdetik $ada keadaan yang jarang, epilepsi petitmal
dengan onset deasa dapat ditandai oleh episode psikotik atau delirium yang tiba-tiba dan
rekuren yang tampak dan menghilane secara tiba-tiba Gejala dapat disertai dengan riayat
terjatuh atau pingsan.
7/23/2019 (Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik
23/28
Kejang parsial liiane parsial diklasitikasikan sebagai sederhana (tanpa perubahan
kesadaran" atau kompleks (dengan perubahan kesadaran" Sedikit lebih banyak dari
setengah semua pasien dengan kelane parsial mengalami kejang parsial kompleksA istilah
lain yang digunakan untuk kejang parsial kompleks adalah epilepsi lobus temporalis,
kejang psikomotor, dan epilepsi limbik tetapi istilah tersebut bukan merupakan penjelasan
situasi klinis yang akurat. #pilepsi parsial kompleks adalah bentuk epilepsi pada orang
deasa yang paling senngcang mengenai 3 dan 4.222 orang.
Ge7aa &"aikta
$eristia praiktal (aura" pada epilepsi parsial kompleks adalah termasuk sensasi
otonomik (sebagai contohnya rasa penuh di perut, kemerahan, dan perubahan pada
pernafasan", sensasi kognitif(sebagai contohnya, deja vu, jamais vu, pikiran dipaksakan,
dan keadaan seperti mimpi". keadaan afektif (sebagai contohnya, rasa takut, panik,
depresi, dan elasi" dan secara klasik. automatisme (sebagai contohnya, mengecapkan bibir,
menggosok, dan mengayah".
Ge7aa Ikta
$erilaku yang tidak terinhibisi, terdisorganisasi, dan singkat menandai serangan
iktal. ?alaupun beberapa pengacara pembela mungkin mengklaim yang sebaliknya, jarang
sesorang menunjukkan perilaku kekerasan yang terarah dan tersusun selama episode
epileptik Gejala kognitif adalah termasuk amnesia untuk aktu selama kejang dan suatu
periode delirium yang menghilang setelah kejang. $ada pasien dengan epilepsi parsial
kompleks, suatu fokus kejang dapat ditemukan pada pemeriksaan ##G pada +0 sampai 02
dari semua pasien.
7/23/2019 (Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik
24/28
$enggunaan elektroda sfenoid atau temporalis anterior dan ##G pada saat tidak
tidur dapat meningkatkan kemungkinan ditemukannya kelainan ##G. ##G normal
multipel seringkali ditemukan dart seorang pasien dengan epilepsi parsial kompleks"
dengan demikian ##G normal tidak dapat digunakan untuk mneyingkirkan diagnosis
epilepsi parsial. kompleks- $enggunaan perekaman ##G jangka panjang (+6 sampai C+
jam" dapat membantu klinisi mendeteksi suatu fokus kejang pada beberapa pasien.
7eberapa penelitian menunjukkan baha penggunaan lead nasofaring tidak menambah
banyak kepekaan pada ##G, dan yang jelas menambahkan ketidaknyamanan prosedur
bagi pasien.
Ge7aa Inte"ikta
Gangguan kepribadian Kelainan psikiatrik yang paling sering dilaporkan pada
pasien epileptik adalah gangguan kepribadian, dan biasanya kemungkinan terjadi pada
pasien dengan epilepsi dengan asal lobus temporalis. 8iri yang paling sering adalah
perubahan perilaku seksual, suatu kualitas yang biasanya disebut viskositas kepribadian,
religiositas, dan pengalaman emosi yang melambung. Sindroma dalam bentuk komplitnya
relatif jarang, bahkan pada mereka dengan kejang parsial kompleks dengan asal lobus
temporalis. 7anyak pasien tidak mengalami perubahan kepribadian, yang lainnya
mengalami berbagai gangguan yang jelas berbeda dari sindroma klasik.
$erubahan pada perilaku seksual dapat dimanifestasikan sebagai hiperseksualitasA
penyimpangan dalam minat seksual, seperti fetihisme dan transfetihismeA dan yang paling
sering, hiposeksualitas iposeksualitas ditandai oleh hilangnya minat dalam masalah
seksual dan dengan menolak rangsangan seksual 7eberapa pasien dengan onset epilepsi
parsial kompleks sebelum pubertas mungkin tidak dapat mencapai tingkat minat seksual
yang normal setelah pubertas, alaupun karakteristik tersebut mungkin tidak mengganggu
7/23/2019 (Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik
25/28
pasien. ;ntuk pasien dengan onset epilepsi parsial kompleks setelah pubertas. perubahan
dalam minat seksual mungkin mengganggu dan mengkhaatirkan.
Gejala viskositas kepribadian biasanya paling dapat diperhatikan pada percakapan
pasien, yang kemungkinan adalah lambat serius, berat dan lamban, suka menonjolkan
keilmuan, penuh dengan rincian-rincian yang tidak penting, dan seringkali berputar-putar.
$endengar mungkin menjadi bosan tetapi tidak mampu menemukan cara yang sopan dan
berhasil untuk melepaskan diri dari percakapan. Kecenderungan pembicaraan seringkali
dicerminkan dalam tulisan pasien, yang menyebabkan suatu gejala yang dikenal sebagai.
ipergrafia yang dianggap oleh beberapa klinisi sebagai patognomonik untuk
epilepsi parsial komplaks.
=eligiositas mungkin jelas dan dapat dimanifestasikan bukan hanya dengan
meningkatny peran serta pada aktivitas yang sangat religius tetapi juga oleh permasalahan
moral dan etik yang tidak umum, keasyikan dengan benar dan salah, dan meningkatnya
minat pada perlahamasalahan global dan filosofi 8iri hiperreligius kadang-kadang dapat
tampak seperti gejala prodromal skiofrenia dan dapat menyebabkan mnasalah diagnositik
pada seorang remaja atau deasa muda.
Ge7aa &sik*tik
Keadaan psikotik interiktal adalah lebih sering dari psikosis iktal. #pisode
interpsikotik yang mirip skiofrenia dapat terjadi pada pasien dengan epilepsi, khususnya
yang berasal dan lobus temporalis !iperkirakan 42 sampal 32 persen dari semua pasien
dengan apilepsi partial kompleks mempunyai gejala psikotik Baktor risiko untuk gejala
tersebut adalah jenis kelamin anita kidal onset kejang selama pubertas, dan lesi di sisi
kiri.
7/23/2019 (Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik
26/28
nset gelala psikotik pada epilepsi adalah bervariasi. 7iasanya, gejala psikotik
tarnpak pada pasien yang telah menderita epilepsi untuk jangka aktu yang lama, dan
onset gejala psikotik di dahului oleh perkembangan perubahan kepribadian yang
berhubungan dengan aktivitas otak epileptik gejala psikosis yang paling karakteristik
adalah halusinasi dan aham paranoid. 7iasanya. pasien tetap hangat dan sesuai pada
afeknya, berbeda dengan kelainan yang sering ditemukan pada pasien skiofrenik Gejala
gangguan pikiran pada pasien epilepsi psikotik paling sering merupakan gejala yang
melibatkan konseptualisasi dan sirkumstansialitas, ketimbang gejala skiofrenik klasik
berupa penghambatan (blocking" dan kekenduran (looseness", kekerasan. kekerasan
episodik merupakan masalah pada beberapa pasien dengan epilepsi khususnya epilepsi
lobus temporalis dan frontalis. 1pakah kekerasan merupakan manifestasi dan kejang itu
sendiri atau merupakan psikopatologi interiktal adalah tidak pasti. Sampai sekarang ini,
sebagian besar data menunjukkan sangat jarangnya kekerasan sebagai suatu fenomena
iktal. anya pada kasus yang jarang suatu kekerasan pasien epileptik dapat disebabkan
oleh kejang itu sendiri.
Ge7aa Gan++$an &e"asaan.
Gejala gangguan perasaan, seperti depresi dan mania, terlihat lebih jarang pada
epilepsi dibandingkan gejala mirip skiofrenia. Gejala gangguan mood yang terjadi
cenderung bersifat episodik dan terjadi paling sering jika fokus epileptik mengenai lobus
temporalis dan hemisfer serebral non dominan. Kepentingan gejala gangguan perasaan
pada epilepsi mungkin diperlihatkan oleh meningkatnya insidensi usaha bunuh diri pada
orang dengan epilepsi.
7/23/2019 (Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik
27/28
Dia+n*sis
!iagnosis epilepsi yang tepat dapat sulit khususnya jika gejala iktal dan interiktal
dari epilepsi merupakan manifestasi berat dari gejala psikiatrik tanpa adanya perubahan
yang bemakna pada kesadaran dan kemampuan kognitif !engan demikian, dokter
psikiatrik harus menjaga tingkat kecurigaan yang tinggi selama memeriksa seorang pasien
baru dan harus mempertimbangkan kemungkman gangguan epileptik, bahkan jika tidak
ada tanda dan gejala klasik. !iagnosis banding lain yang dipertimbangkan adalah kejang
semu (psudoseiure", dimana pasien mempunyai suatu kontrol kesadaran atas gejala
kejang yang mirip.
$ada pasien yang sebelumnya mendapatkan suatu diagnosis epilepsi, timbulnya
gejala psikiatrik yang baru harus dianggap sebagai kemungkinan meakili suatu evolusi,
timbulnya gejala epileptiknya. timbulnya gejala psikotik, gejala gangguan mood,
perubahan kepribadian, atau gejala kecemasan (sebagai contohnya, serangan panik" harus
menyebabkan klinisi menilai pengendalian epilepsi pasien dan memeriksa pasien untuk
kemungkinan adanya gangguan mental yang tersendiri. $ada keadaan tersebut klinisi harus
menilai kepatuhan pasien terhadap regimen obat antiepileptik dan harus
mempertimbangkan apakah gejala psikotik merupakan efek toksik dari obat antipileptik
itu sendiri. :ika gejala psikotik tampak pada seorang pasien yang pernah mempunyai
epilepsi yang telah didiagnosis atau dipertimbangkan sebagai diagnosis di masa lalu,
klinisi harus mendapatkan satu atau lebih pemeriksaan ##G.
7/23/2019 (Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik
28/28
$ada pasien yang sebelumnya belum pernah mendapatkan diagnosis epilepsi.
empat karakteristik hams menyebabkan klinisi mencurigai kemungkinan tersebutA onset
psikosis yang tiba-tiba pada seseorang yang sebelumnya dianggap sehat secara psikologis,
onset delirium yang tiba-tiba tanpa penyebab yang diketahui, riayat episode yang serupa
dengan onset yang mendadak dan pemulihan spontan, dan riayat terjatuh atau pingsan
sebelumnya yang tidak dapat dijelaskan.
Pen+*atan
Karbamaepin ( tegretol" dan 1sam valproik (!epakene" mungkin membantu
dalam mengendalikan gejala iritabilitas dan meledaknya agresi, karena mereka adalah obat
antipsikotik tipikal $sikoterapi, konseling keluarga, dan terapi kelompok mungkin berguna
dalam menjaab masalah psikososial yang berhubungan dengan epilepsi. !isamping itu,
klinisi haruA menyadari baha banyak obat antiepileptik mempunyai suatu gangguan
kognitif derajat ringan sampai sedang dan penyesuaian dosis atau penggantian medikasi
harus dipertimbangkan jika gejala gangguan kognitif merupakan suatu masalah pada
pasien tertentu.