Top Banner

of 195

Kel 11 Pengindraan

Oct 12, 2015

Download

Documents

Bayu Agustinus

nnn
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • Melayang ..Pemicu 4Kelompok 11

  • Anggota kelompok 11

    NAMA MAHASISWANIMKETUAStephanie Sutanto405090086SEKRETARISAgustinus Bayu405080154PENULISAriel Nugroho405090222ANGGOTAAmanda Joanna405090224Padma Sari 405080155Jundi Himawan405080134Motya Aldiarthi405080142Azuma Kamada405080087Mutia Ulfah405080089Widyasari405080091Ronald Krisbianto405090223Fransisca Pekerti405090225

  • Melayang Seorang perempuan 35 tanhun datang ke UGD RS dengan keluhan pusing berputar yang dialaminya sekitar 1 jam yg lalu. Pada saat serangan dia merasakan seperti melayang dan sekelilingnya terasa berputar sedemikian hebatnya sehingga dia harus duduk supaya tidak terjatuh. Keluhan juga disertai dengan rasa mual dan ingin muntah. Sebelum serangan sekonyong-konyong dia merasa telinga kanannya seperti tertutup dan berbunyi hingga saat ini dia masih merasa tidak nyaman pada pendengarannya.Riwayat pusing berputar sebelumnya pernah dialami ketika dia berbaring dan tiba-tiba mengubah posisi kepalanya, tetapi serangan tidak hebat seperti saat ini. Dia juga mengaku harus minum obat antimabuk terlebih dahulu sebelum bepergian.

  • Pada pemeriksaan fisik diperoleh :Kesadaran kompos mentis, TD 120/80mmHg, tanda vital lain normal

    Pada pereriksaan fisik THT : normal

    Pemeriksaan penala telinga kanan :Tes Rinne : negatifTes Weber : lateralisasi ke telinga kananTes Bing : negatif

    Pemeriksaan audiometri pada nada murni telinga kanan : tampak penurunan hantaran udara terutama pada frekuensi yg rendah dengan hantaran tulang yg normal disebut gap

    Apa yg dapat saudara pelajari dari kasus diatas?

  • Mind Mapping

  • Learning ObjectiveMenjelaskan tentang anatomi telinga dalamMenjelaskan fisiologi pendengaran & keseimbanganMenjelaskan gangguan telinga dalam :LabirinitisOtosklerosisMenjelaskan gangguan keseimbangan :BPPVMeniere diseaseMotion sicknessVestibular neuritisMenjelaskan gangguan pendengaran :Tuli konduktif, sensorineuralKongenital deafnessAcoustic neuromaAcute acoustic traumaPresbiacusisOtotoksisitasSudden deafnessNIHL

  • ANATOMI TELINGA DALAM

  • Telinga Dalamsuatu sistem saluran dan rongga di dalam pars petrosum tulang temporalisdi bentuk oleh labirin tulang/ labirin oseosa (berisi cairan perilimf ) yang di dalamnya terdapat labirin membranasea (berisi cairan endolimfe)

  • Labirin tulangterdiri atas 3 komponen yaitu kanalis semisirkularis, vestibulum, dan koklea tulangsebelah luar berbatasan dengan endosteum,sebelah dalam dipisahkan dari labirin membranasea yang terdapat di dalam labirin tulang oleh ruang perilimf yang berisi cairan endolimf

  • Vestibulumbagian tengah labirin tulang, berhubungan dengan rongga timpani melalui suatu membran tingkap oval (fenestra ovale)bermuara 3 buah kanalis semisirkularis : kanalis semisirkularis anterior, posterior dan lateral masing-masing saling tegak lurusSetiap saluran semisirkularis mempunyai pelebaran atau ampula. Ke arah anterior rongga vestibulum berhubungan dengan koklea tulang dan tingkap bulat (fenestra rotundum).

  • Koklea tabung berpilin mirip rumah siput, mirip kerucut dengan dua tiga-perempat putaran. Sumbu koklea tulang di sebut mediolus. Tonjolan tulang yang terjulur dari modiolus membentuk tabung spiral dengan suatu tumpukan tulang yang disebut lamina spiralis terdapat pembuluh darah dan ganglion spiralis, yang merupakan bagian koklear nervus akustikus.

  • Koklea dibagi menjadi 3 kompartemen longitudinal yang berisi cairan :Kompartemen atas : skala vestibuliMengikuti kontur bagian dalam spiralKompartemen tengah : duktus koklearis yang buntu (skala media)Berjalan di sepanjang bagian tengah koklea, hampir mencapai ujungnyaKompartemen bawah : skala timpaniMengikuti kontur luar spiral

  • Kanalis SemisirkularisTerdapat 3 buah kanalis semisirkularis : anterior, posterior dan lateral yang membentuk sudut 90 satu sama lain. Masing-masing kanal membentuk 2/3 lingkaran, berdiameter antara 0,8 1,0 mm dan membesar hampir dua kali lipat pada bagian ampula. Pada vestibulum terdapat 5 muara kanalis semisirkularis dimana kanalis superior dan posterior bersatu membentuk krus kommune sebelum memasuki vestibulum

  • Labirin membranaseaterletak di dalam labirin tulangsuatu sistem saluran yang saling berhubungan dilapisi epitel dan mengandung endolimfdipisahkan dari labirin tulang oleh ruang perilimf yang berisi cairan perilimfPada beberapa tempat terdapat lembaran-lembaran jaringan ikat yang mengandung pembuluh darah melintasi ruang perilimf untuk menggantung labirin membranaseaLabirin membranasea terdiri atas:Kanalis semisirkularis membranaseaUltrikulusSakulusDuktus endolimfatikus : gabungan duktus ultrikularis dan duktus sakularis.Sakus endolimfatikus : ujung buntu duktus endolimfatikusDuktus reuniens, saluran kecil penghubung antara sakulus dengan duktus koklearisDuktus koklearis mengandung organ Corti organ pendengaran.Badan-badan akhir saraf sensorik dalam ampula saluran semisirkularis (krista ampularis) dan dalam ultrikulus dan sakulus (makula sakuli dan ultrikuli) berfungsi sebagai indera statik dan kinetik

  • Perdarahan Telinga dalam memperoleh perdarahan dari a. auditori interna (a. labirintin) yang berasal dari a. serebelli inferior anterior atau langsung dari a. basilarisSetelah memasuki meatus akustikus internus, arteri ini bercabang 3 yaitu :Arteri vestibularis anterior yang mendarahi makula utrikuli, sebagian makula sakuli, krista ampularis, kanalis semisirkularis superior dan lateral serta sebagian dari utrikulus dan sakulus.Arteri vestibulokoklearis, mendarahi makula sakuli, kanalis semisirkularis posterior, bagian inferior utrikulus dan sakulus serta putaran basal dari koklea.Arteri koklearis yang memasuki modiolus dan menjadi pembuluh-pembuluh arteri spiral yang mendarahi organ Corti, skala vestibuli, skala timpani sebelum berakhir pada stria vaskularis.

  • Aliran vena pada telinga dalam melalui 3 jalur utama. Vena auditori interna mendarahi putaran tengah dan apikal koklea. Vena akuaduktus koklearis mendarahi putaran basiler koklea, sakulus dan utrikulus dan berakhir pada sinuspetrosus inferior. Vena akuaduktus vestibularis mendarahi kanalis semisirkularis sampai utrikulus. Vena ini mengikuti duktus endolimfatikus dan masuk ke sinus sigmoid

  • FISIOLOGI PENDENGARAN & KESEIMBANGAN

  • Gelombang Suara

  • Nada, Intensitas & Timbre

  • Intensitas Suara yg Biasa di Dengar Manusia

  • Transduksi Suara123455A5B678910

  • Diskriminasi Nada

  • Suara gelombang frekuensi yg berbeda terdeteksi oleh sel-sel rambut di lokasi tertentu sepanjang organ spiral.

  • Organ Corti organ reseptor yg membangkitkan impuls saraf sebagai respons terhadap getaran membran basilar Reseptor sensorik dalam organ corti sel rambut interna (baris tunggal : 3500, D: 12mikrometer) sel rambut eksterna (3- 4 baris : 12.000, D: 8mikrometer)Organ Corti

  • Eksitasi Sel RambutPergerakkan ke atas dari membran basilar pergerakkan lamina retikularis ke atas dan ke dalam (ke arah modiolus)Pergerakkan ke bawah dari membran basilar pergerakkan lamina retikularis ke bawah dan ke luar Gerakkan ke dalam dan ke luar rambut-rambut bergerak ke depan dan ke belakang terhadap membran tektorial

  • Peran Sel Rambut DalamOrgan untuk mendengar mampu mengubah kekuatan mekanik suara (vibrasi cairan koklea) impuls listrik dari pendengaran (potensial aksi menyebarkan pesan ke korteks serebral)DEPOLARISASI : Tip Link (CAMs) : menghubungkan stereocilia ketika m. basilaris bergerak ke atas menuju bag. yg lebih tinggi terjadi peregangan channel kation terbuka K masuk Ca masuk utk menginduksi eksitosis neurotransmiter rilis serabut afferent saraf koklear otak

  • Peran Sel Rambut LuarSel rambut luar aktif dan cepat dalam mengatur panjang respon dari perubahan potensial membran (electromotility)Mempersingkat depolarisasi dan memperpanjang hiperpolarisasi memperkuat gerakan membran basilarMeningkatkan respon dari sel rambut dalam sehingga lebih sensitif terhadap intensitas dan variasi warna suara

  • Mekanisme Pendengaran Sentralserabut saraf dari ganglion spiralis corti nukleus koklearis dorsalis & ventralis yg ada di bagian atas medula berjalan kontralateral dari batang otak nukleus olivarius superior

    sebagian serabut lainnya berjalan ipsilateral ke nukleus olivarius superior pd sisi yg sama ke lemnikus lateral berakhir di nukleus lemnikus lateral kolikulus inferior nukleus genikulata medial melalui radiasio auditorius ke korteks auditoris yg terletak di girus superior lobus temporalis

  • Bagian Korteks Serebri AuditoriusKorteks auditorius primer : dirangsang oleh penonjolan korpus genikulatum medialKorteks auditorius asosiasi/ sekunder : dirangsang scr sekunder oleh impuls yg berasal dari korteks auditorius primer dan penonjolan dari daerah asosiasi talamus yg berdekatan dgn korpus genikulatum medial

  • Fungsi Korteks Serebri AuditoriusPersepsi frekuensi suaraDiskriminasi pola suaraMendeteksi arah suara

  • KeseimbanganKeseimbangan dibagi menjadi 2 macam :1. Keseimbangan statis/keseimbangan linier :Keseimbangan ini berhubungan dengan gerak kepala dan badan yang tetap atau lurus.Contoh : Menggerakkan kepala depan-belakangBangun dari tempat tidurNaik liftNaik turun tanggaLoncat-loncatBerjalan dan sebagainya.2. Keseimbangan dinamik :Keseimbangan ini berhubungan dengan pergerakan kepala dan badan terhadap gerakan rotasiContoh :Kepala diputar

  • KeseimbanganOrgan VestibulerLetak : telinga dalamApparatus Vestibularis terdiri dari :Bony labyrinth (Labirin tulang)Membranous labyrinth (Labirin membranosa) :Ductus cochlearis (untuk pendengaran)UtriculusSaculusCanalis semisircularis

  • Keseimbangan1. Keseimbangan statis / linierDipengaruhi oleh utriculus dan sacullusPada utriculus dan sacullus terdapat reseptor keseimbangan macula untuk memantau perubahan posisi/orientasi kepala.Macula utriculus (pada bidang horizontal) penting untuk keseimbangan saat berdiri.Macula sacullus (pada bidang vertikal) penting untuk keseimbangan saat berbaring.

  • KeseimbanganSetiap macula dilapisi oleh lapisan gelatin, dimana terdapat kristal kalsium karbonat statoconia berat statoconia membengkokkan cilia sesuai pergerakan arah gravitasi.

    Mekanisme Keseimbangan StatisKepala bergerak menunduk ke depan, ke belakang, ke samping, dstSel rambut pada macula terorientasi pada arah yang berbeda Terbentuk pola eksitasi yang berbeda pada setiap posisi kepalaInformasi ke otak akan posisi kepala sesuai gravitasiVestibular, serebelar dan sistem saraf motorik retikularisOtot tubuh Membentuk postur tubuh untuk mempertahankan keseimbangan

    Pada keadaan istirahat normal, serat saraf yang berasal dari sel rambut mentransmisikan impuls saraf kurang lebih 100 kal per menit. Pada depolarisasi laju tersebut bertambah dan pada hiperpolarisasi akan berkurang bahkan sampai berhenti.

  • Keseimbangan

  • Keseimbangan2. Keseimbangan dinamik/rotasiDipengaruhi oleh canalis semisircularis.Terdiri dari 3 yaitu :Canalis semisircularis anteriorCanalis semisircularis posteriorCanalis semisircularis lateral (horizontal)Pada ujung akhir terdapat pembesaran Ampula.Ampula berisi :Reseptor keseimbanganKrista ampularis diatasnya terdapat massa gelatin (cupula) dan sel-sel rambutBerespons terhadap gerakan angular (rotasi) dari kepala.Kanalis terisi oleh cairan kental yang disebut endolimfe.

  • KeseimbanganMekanisme keseimbangan dinamisAliran cairan dari kanalis ke ampula akan merangsang organ sensorik ampula melalui cara berikut ini :Kepala memutar ke suatu arahKanalis semisirkularis berputar searah dengan kepalaInersia cairan dalam kanalis semisirkularisMempertahankan cairan untuk tetap seimbangCairan mengalir dari kanalis ke ampulaMembelokkan kupula ke satu sisi (berbelok ke sisi yang berlawanan dengan putaran kepala)Menggerakkan sel-sel rambut pada krista ampularisJika pembelokan kupula sesuai arah kinosilia Membuka saluran ion Depolarisasi sel rambutJika pembelokan kupula berlawanan kinosilia Menutup saluran ion Hiperpolarisasi sel rambutSinyal ke nervus vestibularisSistem saraf pusat (mengenai perubahan kecepatan dan arah putaran kepala)

  • KeseimbanganStruktur sensorik lain membantu mempertahankan keseimbangan Keseimbangan merupakan kerjasama dari mata, otot, dan alat keseimbangan.Mata menyampaikan pesan apakah kita berdiri tegak atau miring.Otot menyampaikan pesan mengenai posisi badan dan anggota badan.

  • KeseimbanganRefleks Sistem VestibularVestibulo-Ocular ReflexMempertahankan keseimbangan pergerakan bola mata selama pergerakan rotasi kepala.

    2. Ototith-Ocular ReflexMempertahankan keseimbangan pergerakan bola mata selama pergerakan linear kepala.

    3. Vestibulo-Colic ReflexMempertahankan keseimbangan kepala dan bahu.

    4. Vestibulo-Spinal ReflexMempertahankan keseimbangan otot ekstremitas bawah.Mengirim informasi mengenai gravitasi dan pergerakan linear ke otot tubuh.

  • KELAINAN TELINGA DALAM

  • LabirinitisDefinisiAdalah proses peradangan yang mengenai labirin.

    EtiologiPenyebaran infeksi ke ruang perilimfa.

  • Patofisiologi Labirinitis serosa : toksin menyebabkan disfungsi labirin tanpa invasi sel radang Labirinitis supuratif : sel radang menginvasi labirin kerusakan yang ireversibel,seperti fibrosis dan osifikasi.

  • KLASIFIKASI Labirinitis sirkumskripta (fistula labirin) Labirinitis serosa difusa Labirinitis supuratif difus

  • Labirinitis sirkumskripta (fistula labirin)Pada tipe ini terdapat erosi dari kapsul tulang labirin,biasanya pada kanalis semisirkularis horizontalEtiologi :Komplikasi OMSK dengan kolesteatomaTumor di telinga tengah , misalnya karsinoma atau tumor glomus Akibat operasi atau trauma pada labirin

  • Gejala Klinis : VertigoDapat di diagnosa dengan tes fistula yang dapat dilakukan dengan dua cara :1. Menekan tragus2. Menggunakan spekulum siegelPenatalaksanaan : OMSK dengan kolesteatoma, operasi mastoidektomi perlu dilakukan untuk menghilangkan penyebabnya. Antibiotik sistemik sebaiknya diberikan sebelum dansesudah operasi untuk mencegah penyebaran infeksi ke labirin.

  • Labirinitis serosa difusaAkibat peradangan difus tanpa pembentukan pus & dapat sembuh kembali bila segara diobati .Etiologi :Seringnya akibat labirinitis sirkumskripta yang dihubungkan dengan OMSK dengan kolesteatoma.Infeksi akut dari telinga tengahAkibat operasi stapedektomi atau operasi fenestrasi

  • Gejala Klinik :Kasus ringan: vertigo dan nausea, pada kasus berat: vertigo menjadi lebih berat, mual,muntah dan nistagmus spontan.Proses peradangan yang difus dgn keterlibatan koklea tuli sensorineural.

    Penatalaksanaan : Tirah baring, posisi kepala dengan telinga yang sakit kearah atas Antibiotika dosis tinggi untuk mengatasi infeksi Sedatif, misalnya prochlorperazine(stemetil) atau dimenhydrinate (dramamine) diberikan untuk terapi simptomatis vertigo Miringotomi dilakukan jika labirinitis disertai denganOMA dengan membran timpani bulging. Kultur pus untuk terapi antibiotika spesifik

  • Labirinitis supuratif difusPenyakit ini merupakan infeksi supurasi kronis dari labirin dengan gangguan permanen pada fungsi vestibular dan koklea.Etiologi : Biasanya akibat labirinitis serosa,mikrobapiogenik, masuk melalui proses patologi atau fistula akibat operasi.

  • OperasiMastoidektomi kortikal (pada mastoiditis akut) ataumastoidektomi radikal modifikasi (pada OMSKdengan kolesteatoma) dilakukan untuk pengobatanterhadap sumber infeksi.Komplikasi Labirinitis serosa bila tidak diobati dapatmenyebabkan labirinitis supurasi dengan gangguantotal pada fungsi vestibuler dan koklea.

  • Gejala Klinis :Vertigo yang berat dengan mual dan muntah yang disebabkan gangguan vestibular akutvertigo dapat membaik setelah 3-6 minggu oleh karena adanya adaptasi. Nistagmus spontan Pasien dalam keadaan toksik, dengan gangguan pendengaran total.

  • Penatalaksanaan : Sama dengan labirinitis serosa. Drainase labirin dapat dilakukan bila sudah terjadi supurasi pada intralabirin

    komplikasi intra kranial, misalnya meningitis atau abses otak

  • Otosklerosis Merupakan penyakit pada kapsul tulang labirin yang mengalami spongiosis di daerah kaki stapes, sehingga stapes menjadi kaku & tidak dapat menghantarkan getaran suara ke labirin dengan baik

  • Manifestasi klinis baru timbul bila penyakit sudah cukup luas mengenai ligament anulus kaki stapesPada awal penyakit akan timbul tuli konduktif dan dapat menjadi tuli campuran atau tuli saraf bila penyakit telah menyebar ke koklea

  • Etiologi Belum dapat dipastikanDiperkirakan beberapa faktor ikut sebagai penyebab seperti, faktor keturunan & gangguan pendarahan pada stapes

  • EpidemiologiPaling tinggi bangsa kulit putih (8-10%)Jepang dan bangsa kulit hitam (1%)Di Indonesia, semua suki pernah ditemukanWanita > pria pd usia antara 11-45 tahun

  • Gejala dan tanda klinikPendengaran terasa berkurang secara progresifTinitusTerkadang vertigo

  • Pemeriksaan

    Pada pemeriksaan ditemukan:Membran timpani utuh, normal atau dalam batas-batas normal (kemungkinan membran timpani kemerahan oleh karena terdapat pelebaran pembuluh darah promontium. Dan pasien merasa pendengaran terdengar lebih baik dalam ruangan bising Tuba biasanya paten dan tidak terdapat riwayat penyakit telinga atau trauma kepala atau telinga sebelumnya

  • Pengobatan Operasi stapedektomi atau stapedotomiStapes diganti dengan bahan protesisPada kasus yang tidak dapat dilakukan operasi, alat bantu dengar (ABD) dapat sementara membantu pendengaran pasien

  • Komplikasi bedah secara langsungKerusakan saraf fasialisVertigoKehilangan pendengaranLabyrinithis (jika tdk steril)

    Komplikasi bedah yg tertundaFistula formasiGranulomaProshesis dislocation

  • GANGGUAN KESEIMBANGAN

  • PENYAKIT MENIEREDisebut juga idiopathic endolymphatic hydrops. Kerusakan telinga bagian dalam yang berakibat pada pendengaran dan keseimbanganSalah satu penyakit yang menyebabkan manusia tidak mampu berdiri tegakInsiden mulai antara umur 20 dan 50 tahun (meskipun telah dilaporkan pada hampir semua kelompok umur) dengan prevalensi pria dan wanita sama

  • Etiologi Penyebab pasti penyakit meniere belum diketahuiPenambahan volume endolimfa diperkirakan oleh adanya gangguan biokimia cairan endolimfa dan gangguan klinik pada membran labirin

  • PATOFISIOLOGIGejala klinis disebabkan adanya hidrops endolimfa pada koklea & vestibulum terjadi mendadak & hilang timbul karena:Meningkatnya tek.hidrostatik ujung arteri Berkurangnya tek.osmotik di dalam kapiler Meningkatnya tek.osmotik ruang ekstrakapiler Jalan keluar sakus endolimfatikus tersumbat penimbunan cairan endolimfa

  • TANDA DAN GEJALAserangan vertigo tak tertahankan episodic yang sering disertai mual dan/atau muntah, yang berlangsung selama 3-24 jam dan kemudian menghilang secara perlahan.Secara periodik, penderita merasakan telinganya penuh atau merasakan adanya tekanan di dalam telinga.Kehilangan pendengaan sensorineural progresif dan fluktuatif.Tinnitus bisa menetap atau hilang-timbul dan semakin memburuk sebelum, setelah maupun selama serangan vertigo.Pada kebanyakan penderita, penyakit ini hanya menyerang 1 telinga dan pada 10-15% penderita, penyakit ini menyerang kedua telinga.

  • Serangan pertama vertigo berat disertai muntah,berangsur baikSerangan kedua lbh ringan, vertigonya periodik yg makin mereda pd serangan berikut. Setiap serangan disertai pengurangan pendengaran,diluar serangan pendengaran normal

  • DIAGNOSIS ANAMNESA :Terdapat riwayat fluktuasi pendengaranPEMERIKSAAN FISIK :Pada pemeriksaan terdapat tuli sensorineuralPEMERIKSAAN PENUNJANG :Tes gliserin untuk membuktikan adanya hidrops & prognosis untuk tindakan operatif Audiogram tuli sensorineural,terutama nada rendah dan selanjutnya dapat ditemukan rekrutinenElektronistagmografiCT scanMRIAuditory brain stem response (ABR)

  • KRITERIA DIAGNOSISVertigo hilang timbul Fluktuasi gangguan pendengaran berupa tuli saraf Menyingkirkan kemungkinan penyebab dari sentral seperti tumor N.VII

    Bila gejala dari penyakit meniere ini ditemukan dalam anamnesa, maka diagnosis penyakit dapat ditegakkan

  • PENATAKSANAAN FARMAKOLOGI Untuk meringankan vertigo : Scopolamin, antihistamin, barbiturat atau diazepam Antiemetik Obat vasodilator perifer : Untuk mengkurangi tekanan hidrops endolimfa Obat antiiskemia sebagai obat alternatif & obat neurotoksik untuk menguatkan sarafnya

  • NON-FARMAKOLOGIOperasi : Jika serangan-serangan vertigo tidak terkontrol secara medis dan melumpuhkan, lakukan :Endolymphatic shunt : Prosedur operasi dimana tabung ditempatkan pada kantong endolymphatic yang mengalirkan cairan yang berlebihan dari telingaSelective vestibular neurectomyLabyrinthectomy : Pengangkatan labyrinth telinga secara operasiRehabilitasi

  • Diagnosis bandingTUMOR NERVUS VIIIMULTIPLE SCLEROSISNEURITIS VESTIBULER

  • MENIERE DISEASESerangan vertigo spontan yang disertai tinitus, gangguan pendengaran, dan rasa penuh dalam telingaDisebabkan krn adanya endolymph hydrops endolymph hypertensionEtiologi tidak diketahui (idiopatik)Kebanyakan unilateralSyphilis, mumps, cogan syndrome, trauma, CSOM gejala mirip, disebut meniere syndrome

    Scott-Brown's Otorhinolaryngology: Head and Neck Surgery 7th Ed

  • MENIERE DISEASERupture periodik labirin membranosus kebocoran endolymph serangan meniereManifestasi klinisVertigo spontan rekuren, lateralisasi gangguan pendengaran frekuensi rendah, tinitus, telinga terasa penuh3 fase serangan : fase iritatif (nistagmus ke telinga yg sakit), fase paretik (nistagmus menjauh dr telinga yg sakit), fase pemulihan (nistagmus ke telinga yg sakit)

    Scott-Brown's Otorhinolaryngology: Head and Neck Surgery 7th Ed

  • MENIERE DISEASEBeberapa pasien drop attacks / Turmakin or otolithic crises : pasien jatuh spontan ke tanah spt ad yg mendorong tanpa adanya vertigo atau gangguan kesadaranDiagnosis : Pasti : 2 atau lebih vertigo spontan (20 menit), gangguan pendengaran (audiogram), tinitus, rasa penuh di telinga, dan kemungkinan lain sudah disingkirkanScott-Brown's Otorhinolaryngology: Head and Neck Surgery 7th Ed

  • MENIERE DISEASEMungkin : vertigo spontan, walaupun tanpa adanya gejala lainPd stadium awal, tes vestibular dan pendengaran bisa normal. Bisa menggunakan electrocochleographyDD : Meniere syndromesTata laksana : mengurangi produksi endolymph restriksi sodium + diuretik

    Scott-Brown's Otorhinolaryngology: Head and Neck Surgery 7th Ed

  • MENIERE DISEASESurgery : Endolymphatic sac surgery, Selective vestibular neurectomy, Surgical LabyrinthectomyBilateral : aminoglikosida sitemik (streptomisin, gentamisin) injeksi intratimpaniPrognosis : bervariasi : bisa rekuren, atau bahkan tidak menghilang sama sekali, progresif, kebanyakan dimulai pd satu telinga, pd 50% pasien telinga lain ikt terganggu Scott-Brown's Otorhinolaryngology: Head and Neck Surgery 7th Ed

  • Benign Paroxysmal positioning vertigo Suatu gangguan keseimbangan dengan karakteristik vertigo & nistagmus yang dipengaruhi oleh perubahan posisi kepala

  • Epidemiologi Women >> menMengenai semua umur, tapi paling banyak orang tua Paling banyak pasien mengalami posterior SCC BPPV 15% lateral SCC BPPVAnterior SCC BPPV jarang

  • Etiologi Inappropiate stimulation of SCC hair cells in respons to changes In head position sequestred w/ otoconiaOtoconia kristal Ca karbonat yg ada di otolith membran dari utriculus dan sacculus

  • Faktor resiko Head trauma Vestibular neuritisMenieres diseaseCogan syndromeNo cause identified

  • Manifestasi klinikRecurrent episode of vertigo saat perubahan posisi kepalaVertigo berlangsung slm 10-20 detikNausea VomitingUnwell between attacksDizzy Nystagmus

  • Diagnosis Manuver povokatif :Berguling di ranjang, bangun tidur, posisi kepala seperti saat mengikat sepatu, looking up Manuver hallpikeKarakterisktik clinical sign adalah nystagmus Nystagmus bertahan 30 detik dan ini asosiasikan dgn vertigo

  • There is no diagnostik investigation currently availablePasien dgn BPPV # ada abN dari vestibular dan auditory function test

  • Management option Epley manuver sangat efektif u/ remisi symptom Severe neck disease/ high grade carotid stenosis Dix hallpike Post traumatic cases treatmen can be difficultLateral SCC BPPV # efek epley manuver perlu diberikan hand-held vibrator di mastoid Alternatively pasien tdur pada daerah yg unaffected otoconia dpt mencari jalan kluar dari lateral SCCNo respond dari manuver operasi

  • Operasi pada BPPV

  • DDMigrainous vertigo Posterior fossa tumourMalformation or degenerative condition

  • Prognosis BPPVDapat terjadi remisi setelah beberapa bulan30% pasien mengalami gejala sampai 1thSebagian besar pasien membaik dengan reposisi manuver10-15% kasus rekuren Th/ dengan manufer Epley

  • Motion SicknessMotion sickness atau mabuk perjalanan merupakan suatu respon normal terhadap keadaan ketika rasa keseimbangan dan ekuilibrium terganggu karena otak tidak bisa memahami informasi yang bertentangan tentang lokasi tubuh dalam ruang dan gerak di lingkungan.Orang-orang biasanya mengalami mabuk perjalanan di kapal, kereta api, pesawat, mobil, atau naik wahana di taman hiburan.Sering kali orang menganggap kondisi ini cukup umum dan hanya gangguan kecil, tapi bagi orang yang sering melakukan perjalanan hal ini sangat mengganggu.

  • Tanda dan GejalaMualKulit pucatDingin berkeringatMuntahPusingSakit kepalaPeningkatan air liurKelelahan

  • Etiologi Motion sickness terjadi karena tubuh, telinga bagian dalam, dan mata mengirim sinyal yang saling bertentangan ke otak. Hal ini paling sering terjadi ketika seseorang berada dalam kendaraan yang bergerak seperti mobil, kapal, atau pesawat, tetapi juga dapat terjadi pada simulator penerbangan atau wahana di taman hiburan.

  • PATOFISIOLOGIPergerakan di artikan oleh otak melalui 3 jalur yang berbeda dari sistem saraf yang menerima sinyal dari:Telinga dalam (sensing motion, acceleration, and gravity),Mata (penglihatan)Jaringan terdalam dari permukaan tubuh (proprioceptors). Ketika tubuh sengaja melakukan gerakan, cthnya ketika sedang berjalan, input dari ketiga jalur tadi akan dikoordinasi oleh otak.Tapi ketika terjadi gerakan yang tidak disengaja, seperti saat di dalam kendaraan, maka otak tidak melakukan koordinasi. Terjadi konflik antara jalur-jalur tersebut sehingga menimbulkan apa yang disebut motion sickness

  • Faktor RisikoNaik mobil, kapal, pesawat, atau wahana di taman hiburanAnak anak usia 2-12 Kerentanan terhadap mual atau muntahRasa khawatir atau kecemasan yang berlebihankekurangan ventilasi di kendaraanDuduk di kursi belakang atau di mana tidak dapat melihat keluar jendela

  • Diagnosis Pemeriksaan telinga, hidung, dan tenggorokan, serta tes fungsi saraf dan keseimbangan.

  • FARMAKOTERAPI

  • PROFILAKSIS

  • PENCEGAHANPerhatikan konsumsi makanan dan minuman sebelum dan selama perjalanan. Hindari makan dan minum berlebihan (terutama makanan berat, pedas, atau berlemak)Hindari memakan makanan yang berbau tajam.Pilih tempat duduk yang sebisa mungkin menghasilkan sedikit pergerakan.Jangan duduk menghadap arah yang berlawanan dengan laju kendaraanJika di mobil, duduklah di depan kalau bisaJangan membaca selama perjalananTerkadang memusatkan pandangan ke satu titik dapat membantu meringankan mualJika memungkinkan, aliran udara segar sangat membantu mencegah mabuk kendaraanJangan berdekatan dengan orang yang sedang mabuk kendaraanDapat meminum obat yang mencegah mabuk kendaraan sebelum melakukan perjalanan

  • Vestibular neuritisgangguan di mana ada tiba-tiba, spontan, terisolasi, kehilangan total atau subtotal masukan vestibular afferent dari satu labirin

    Peradangan pada nervus vestibularis

  • epidemiologiTidak ada perbandingan gender atau pria dan wanita samaDewasaBiasanya bersamaan dengan infeksi virus

  • etiologiInfeksi atau re infeksi dari virus herpes simpleks 1Mekanisme ini belum sepenuhnya diketahuiIskemia nervus vestibular

  • Tanda dan gejalaVertigo disertai mual muntahNistagmus spontan

    Tidak mempengaruhi fungsi pendengaran

  • tatalaksanaH1 antagonist reseptorDimenhydrinateDiphenhydramineBenzodiazepinDiazepamLorazepamAntikolinergikSkopolaminKortikosteroidprednisone

  • GANGGUAN PENDENGARAN

  • GANGGUAN PENDENGARAN

  • Klasifikasi :Tuli konduktifGangguan di telinga luar/tengahTuli sensorineuralGangguan di koklea, N. VIII/ di pusat pendengaranTuli campuran

  • Klasifikasi :KongenitalGangguan perkembangan telingaKondisi genetikInfeksi pada ibu selama kehamilanDidapatPerbedaan tekanan di dalam & luar membran timpaniPatah tulang tengkorakTrauma

  • Derajat

    0 25 dB Normal< 25 40 dBTuli ringan> 40 55 dBTuli sedang> 55 70 dBTuli sedang berat> 70 90 dBTuli berat> 90 dBTuli sangat berat

  • Pemeriksaan PendengaranTes penalaTes RinneTes WeberTes SchwabachTes BingTes StengerTes berbisikAudiometri nada murni

  • Interpretasi Hasil Pemeriksaan

    Tes RinneTes WeberTes SchwabachDiagnosis+Tidak ada lateralisasiSama dengan pemeriksaNORMAL-Lateralisasi ke telinga yang sakitMemanjang TULI KONDUKTIF+Lateralisasi ke telinga yang sehatMemendek TULI SENSORINEURALCatatan : Pada tuli konduktif < 30 dB, Rinne bisa masih positif

  • Gangguan hantaran suara yang disebabkan oleh obstruksi sehingga gelombang suara tidak dapat sampai ke telinga dalam, dapat bersifat mendadak/progresifTULI KONDUKTIF

  • EtiologiTulang-tulang pendengaran tidak dapat menghantarkan gelombang suara dengan baikMembran timpani tidak bergetar sebagai respon terhadap gelombang suara

  • Impaksi Serumen

  • Benda Asing

  • Gangguan Pendengaran pada LansiaPerubahan patologik pada organ audiotori akibat proses degenerasi pada geriatriJenisnya :Tuli sarafTuli konduktifTuli campuran

  • Proses DegenerasiTelinga luarElastisitas daun & liang telinga Gangguan fungsi kelenjar sebasea & serumenPenyusutan jaringan lemak di sekitar liang telingaKulit daun & liang telinga kering traumaSerumen cenderung mengumpul, mengeras & menempel dengan jaringan kulit liang telinga

  • Proses DegenerasiLiang telinga 2/3 dalamKulit menipis mengeluarkan kotoran terlalu keras lukaHati-hati pemasangan ABDLiang telinga 1/3 luarMeningkatnya produksi serumen & rambut liang telingaProduk serumen mengerasSumbatan akibat pemasangan ABD

  • Proses DegenerasiTelinga TengahMembran timpani menispis & kakuArtritis sendi antar tulang pendengaranAtrofi dan degnerasi serabut otot pendengaran di telinga tengahProses penulangan dan perkapuran pada tulang rawan sekitar Tuba Eustachius

  • Proses DegenerasiTelinga dalamRentan terhadap proses degenerasi :Sensorik,saraf, pembuluh darah, jaringan penunjang, maupun sinaps sarafOrgan cortiSel-sel rambut luar di basal koklea

  • Tuli Konduktif pada GeriatriMenyebabkan perubahan atau kelainan :Berkurangnya elastisitas & bertambah besarnya ukuran daun telingaAtrofi & bertambah kakunya liang telingaPenumpukkan serumenMembran timpani bertambah tebal dan kakuKekakuan sendi tulang-tulang pendengaran

  • Etiologi Tuli Konduktif pada GeriatriKelenjar serumen atrofiProduksi berkurangSerumen lebih keringGumpala serumen (serumen prop)Membran timpani bertambah kaku dan tebalGangguan konduksiKekakuan pada persendian tulang-tulang pendengaran

  • Gejala KlinisRasa penuh pada telingaPembengkakan pada telinga bagian tengah dan luarRasa gatalTrauma Tinitus

  • TULI SENSORINEURAL

  • Etiologi Tuli Sensoneural

  • DD Gangguan pendengaran Sensorineural

  • TULI KONGENITALKetulian yg terjadi pd seorang bayi, disebabkan faktor yg mpengaruhi kehamilan maupun saat kelahiranGangguan pendengaran pada bayi dan anak kadang disertai keterbelakangan mental, gangguan emosional maupun kelainan bentuk telinga

  • Tuli KongenitalTuli sebagian (hearing impaired): Keadaan fungsi pendengaran berkurang, namun masih dpt dimanfaatkan u/ komunikasi dgn atau tanpa alat bantu pendengaran.Tuli total (deaf) adlh keadaan fungsi pendengaran yg sedemikian terganggunya shga tdk bisa berkomunikasi sekalipun mendpt perkerasan bunyi (amplifikasi)

  • Etiologi Gangguan Pendengaran Pada Bayi dan AnakMASA PRENATAL Genetik herediterNon genetik g3/kelainan pd masa kehamilan, kelainan struktur anatomik & kekurangan zat gizi (def yodium)Infeksi bakteri/virus pada ibu hamil : TORCHSObat ototoksik mengganggu organogenesis & merusak sel2 rambut koklea (salisilat, neomisin, gentamisin, barbiturat dll)Malformasi struktur anatomi telinga

  • Etiologi Gangguan Pendengaran Pada Bayi dan Anak

    MASA PERINATALPrematur, BBLR, hiperbilirubinemia, asfiksia (lahir tdk menangis)Ketulian akibat faktor prenatal & perinatal tuli sensorineural bilateral dgn derajat ketulian berat / sgt berat

    MASA POSTNATALAdanya infeksi bakteri / virus rubela, campak, parotis, infeksi otak, perdarahan pd telinga tengah, trauma temporal jg dpt menyebabkan tuli saraf/tuli konduktif

  • KlasifikasiHerediter (genetik) bisa non genetikAplasia.Abiotrofi.Aberasi kromosomPrenatal (semasa kehamilan).Perinatal (waktu persalinan)

  • Aplasia (agenesis)O.k pembentukan tidak sempurna Sindroma Modini : tidak terbentuknya dengan sempurna labirin bagian tulang dan bagian membran.Sindroma Scheibe : labirin bagian membran terjadi aplasia.Sindroma Alexander :koklea bagian membran terjadi aplasia.Biasanya tuli total

  • Abiotrof / Presbyacusis PrecoxAbiotrof / tuli heredo-degenerasi syaraf / tuli keturunan sebelum tua (presenil familial deafness). Terjadi proses degenerasi yang progresif di dalam koklea pada masa anak-anak / setelah dewasa.Di klinik, sering dijumpai seorang anak atau orang dewasa muda yang kelihatannya sehat , tetapi tuli tanpa diketahui penyebabnya oleh penderita sendiri.

  • Aberasi kromosomO.k trisomiYg sering : trisomi 12 dan 18Karena adanya penyimpangan dari kromosom, biasanya kelainannya tidak di telinga saja, tetapi juga di organ lain bahkan sering terjadi di organ vital, sehingga anak tidak dapat bertahan hidup lama dan meninggal pada usia muda

  • Deteksi Dini Gangguan Pendengaran pada Bayi Diprioritaskan pd bayi & anak yg punya resiko tinggi thdp gangg pendengaran Untuk bayi 0-28 hari Ventilasi mekanik 5 hr atau lbh di NICU Riwayat keluarga dengan tuli sesorineural sejak lahirAnomali kraniofasial termasuk kelainan morfologi pinna/liang telinga Infeksi intrauterinBBL < 1500 grMeningitis bakterialisNilai AS 0-4 pd menit pertama, 0-6 pd menit ke 5

  • Deteksi Dini Gangguan Pendengaran pada Bayi Untuk bayi 29 hari-2tahun Kecurigaan orang tua /pengasuh ttg g3 pndngaran, keterlambatan bicara, bbahasa & atau keterlambatan perkembanganRiwayat keluarga dgn g3 pndengaran yg menetap sjak anak2Keadaan/ stigmata yg berhub dgn sindroma ttntu yg diketahui punya hub dgn tuli sensorineural, konduktif / g3 fungsi tuba eustachius

  • Deteksi Dini Gangguan Pendengaran pada Bayi Infeksi post-natal g3 pendengaran sensorineural trmsuk meningitis bakterialisInfeksi intrauterinFaktor resiko tertentu pd masa neonatusAdanya kelainan neurodegeneratifTrauma kapitisOtitis media yg berulang / menetap disertai efusi telinga tengah min 3 bulan

  • Pemeriksaan Behavioural Observation Audiometry (BOA): mengamati perubahan tingkah laku anak pd respon thdp adanya stimulus suara.Behavioral Reflex AudiometryBehavioral Response AudiomertyTes distraksi Visual reinforcement audiometry (VRA)Play audiometry (usia 2-5 tahun)

  • Pemeriksaan Timpanometri : u/ menilai fungsi telinga tengah. Gambaran timpanometri yg abnormal ( adanya cairan atau tekanan negatif di telinga tengah) mrpkan petunjuk adanya g3 pendengaran konduktif.Audiometri nada murni :dpt dilakukan pd anak usia 4 tahun yg koperatifOtoacoustic Emission (AOE) menilai fungsi rumah siput (koklea) secara objektif, tidak invasif, aman, cepat, akuratBERA (Brainstem Evoked Response Audiometry) menilai respon elektrofisiologis saraf pendengaran sampai batang otak secara objektif, tidak invasif, aman, sensitif, tidak tergantung kondisi pasien.

  • Pemeriksaan Lainnya BERA tone burstMenggunakan stimulus tone burstKeuntungan : memperoleh frekuensi yang spesifikBERA hantaran tulang Dilakukan bila tdpt pemanjangan masa laten pd pemeriksaan BERA click / tone burstAutomated Auditory Brainstem Response (AABR)

  • PemeriksaanSaat ini gold standard pemeriksaan skrining pendengaran pada bayi adalah:Otoacoustic Emission (OAE).Automated ABR (AABR).

  • Deteksi Dini Gangguan Pendengaran Pada BayiProgram Newborn Hearing Screening (NHS).Ada 2 macam NHS:Universal Newborn Hearing Screening (UNHS)Dilakukan pd semua bayi baru lahir saat usia 2 hari/ sblum pulang dr RS. Paling lambat pd usia 1 bulan.Targeted Newborn Hearing Screening (TNHS)terbatas pada bayi yg memiliki faktor risiko.

  • PENATALAKSANAANHabilitasi sedini mungkinAlat bantu dengar anak dgn tuli saraf beratPenilaian tingkat kecerdasanPemasangan implant koklea tuli saraf berat bilateralRehabilitasi pasca bedah terapi bicara dan mendengar selama 6 blnEvaluasi pasca bedahKalibrasi alat bantu dengar

  • Tuli yang terjadi tiba - tiba Jenis ketulian: sensorineural, biasa unilatreral pendengaran sensorineural 30 db / >, paling sedikit 3 frekuensi berturut turut pada pemeriksaan audiometri dan berlangsung dalam < 3 hariKerusakan di koklea, bersifat permanen ( keadaan darurat)Etiologi Iskemia koklea (penyebab utama) spasme, trombosis / perdarahan a. auditiva interna merupakan arteri ujung koklea mudah rusakInfeksi virusTrauma kepalaTrauma bising yang kerasPerubahan tekanan atmosfirAutoimunObat ototoksikPenyakit meniereNeuroma akustikTuli Mendadak

  • Iskemi degenerasi luas pada sel sel ganglion stria vaskularis dan ligamen spiralis jaringan ikat dan penulanganBeberapa jenis virus seperti virus parotis, campak, influensa B dan mononukleosis menyebabkan kerusakan pada organ corti, membran tektoria dan selubung myelin saraf akustikGejalaIskemi Koklea :Mendadak/menahunSementara/berulang/menetapUnilateral/bilateralTinitusVertigoInfeksi virusMendadakUnilateralTinitusVertigo

  • PEMERIKSAAN PENUNJANGAudiometri nada murni: tuli sensorineural ringan-beratAudiometri tutur: tuli sensorineuralAudiometri impedans: tuli sensorineural kokleaTes keseimbangan elektronistagmus: paresis kanalFoto tulang temporal proyeksi Stenvers / CT Scan: mencari kemungkinan neuroma akustikPemeriksaan virologiCt scan dan MRI dengan kontras menyingkirkan diagnosis seperti neuroma akustik dan malformasi tulang temporalPemeriksaan arteriografi yang diduga akibat trombosisPemeriksaan laboratorium infeksi virus, bakteri, hiperlipidemia, hiperfibrinogen, hipotiroid, autoimunPemeriksaan faal hemostasi dan tes penyaring pembekuan darah ada/ tidaknya hiperkoagulasi darahKonsul ke bagian hematologi penyakit dalam dan bagian kardiologi kelainan darah dan hal yang menyebabkan penyumbatan pembuluh darah

  • Penatalaksanaan Tirah baring sempurna selama 2 mingguVasidilatansia injeksi cukup kuat disertai pemberian tablet vasodilator oral tiap hariPrednison (kortikosteroid) 4x 10 mg ( 2 tablet) tappering off tiap 3 hari (hati-hati pada DM)Vitamin C 500 mg 1x1 tablet / hari, vitamin E 1x1 tabletNeurobion (neurotonik) 3x1 tablet / 1 hariDiet rendah garam dan kolesterolInhalasi oksigen 4x15 menit ( 2 liter/menit) obat anti virus sesuai dengan virus penyebab.Hiperbarik oksigen terapi (HB)

  • EvaluasiDilakukan setiap minggu selama 1 bulan

    PerbaikanKeteranganSangat BaikPerbaikan lebih dari 30 dB pada 5 frekuensiSembuhPerbaikan ambang pendegaran kurang dari 30 dB pada frekuensi 250 Hz, 500 Hz, 1000 Hz, 2000 Hz, dan dibawah 25 dB pada frekuensi 4000 HzBaikRata-rata perbaikan 10-30 dB pada 5 frekuensiTidak ada perbaikanPerbaikan kurang dari 10 dB pada 5 frekuensi

  • Prognosis Tergantung beberapa faktor:Kecepatan pemberian obat Respon 2 minggu pengobatan pertamaUsiaDerajat tuli saraf Adanya faktor faktor predisposisi.Penyembuhan dapat sebagian atau total, tapi dapat juga tidak sembuhBila terapi dilakukan dalam 24 jam, kemungkinan sembuh lebih besarBila > 2 minggu tidak diterapi, kemungkinan sembuh makin kecilTidak bisa sembuh Faktor konstitusi pasien seperti: pasien pernah mendapat pengobatan ototoksik yang cukup lama, pasien diabetes melitus, kadar kolesterol tinggi, visikositas darah tinggi

  • Acoustic trauma Keruskan mekanisme pendengaran pada telinga dalam yang terjadi karena suara yang keras (>90 dB) kehilangan pendengaran.

    Etiologi:Suara ledakanSuara tembakanTerekspos suara yang keras dalam waktu yang lama (pada konser musik rock)

    Gejala:Kehilangan pendengaran, biasanya parsial dan melibatkan high pitched sounds. (dapat memburuk secara perlahan)Bising, tinnitus, nyeri, hyperacusis.

  • PemeriksaanAnamnesis : Riwayat mendengar suara keras dalam jangka waktu yang lamaAudiometriTatalaksana :Mencegah kerusakan yang lebih lanjut.Alat bantu dengarCoping skills lip reading.PrognosisKehilangan pendengaran (bisa) permanen.KomplikasiKehilangan pendengaran progresif.

  • PencegahanGunakan ear plugs untuk melindungi telinga dari suara yang keras. Contoh: pada saat menembak.Hindari mendengarkan musik bervolume keras dalam jangka waktu yang lama.

  • Vestibular Schwannoma, Acoustic neurinoma Tumor intrakranial, ekstra-axial yang timbul dari selubung sel Schwann baik pada saraf vestibular maupun koklearACOUSTIC NEUROMA

  • Patofisiologi 3 pola pertumbuhan :Tidak ada/pertumbuhan yang sangat lambatPertumbuhan yang lambat (0,2 cm/thn)Pertumbuhan yang cepat ( 1cm/thn)Tumor yang tumbuh dapat menekan permukaan serat saraf vestibulerPertumbuhan yang lebih besar kanal auditori internal tulang/sudut cerebellopontine

  • Patofisiologi Menimbulkan gejala apabila :Terjadi kompresi/distorsi ruang cairan spinalMenggeser batang otakKompresi pembuluh darah Kompresi/atenuasi serabut saraf

  • Patofisiologi Ukuran tumor : 2cm menekan permukaan lateral batang otak menggeser batang otak ke sisi kontralateral> 4cm menekan saraf trigeminus hypesthesia wajah; hidrosefalus

  • Manifestasi KlinisGangguan pendengaran unilateralTinnitus unilateralVertigoDisequilibriumSakit kepalaHypoesthesiaHidrosefalus

  • Pemeriksaan MRI dengan kontras gadoliniumKI : pasien dnegan implant feromagnetikAir-contrast cisternographyABR (Auditory Brainstem Response)CT-scan

  • Tatalaksana Tergantung pd beberapa faktorPasien lebih tua dengan tumor kecil observasi (MRI)Pasien lebih tua dengan tumor yg bertumbuh radiosurgeryPasien muda dengan tumor besar (2,5 3cm) & pasien dengan tumor yg kecil serta pendengaran utuh memilih prosedur yg diinginkan

  • Tatalaksana Observasi :Pasien lanjut usiaPasien dengan tumor kecil, terutama dengan fungsi pendengaran yang masih baikPasien dengan kondisi medis yang berisiko tinggi untuk operasiPasien yang menolak pengobatan

  • Tatalaksana Radioterapi StereotacticMencegah pertumbuhan tumor lebih lanjut dengan menyebabkan endarteritis obliterative PD yang memberi nutrisi pd tumorOperasi pengangkatan : pengobatan pilihan

  • KomplikasiObstruksi Hidrocpehalus akibat penutupan ventrikel ke 4Mual & Muntah akibat TIK yg meningkatBila VS terus berlanjut dan tanpa diobati kematian

  • Noise induced hearing lossGangguan pendengaran yang disebabkan oleh bising yang cukup keras dalam jangka waktu tertentuHal yang mempermudah seseorang menjadi tuli krn bising:Intensitas bising yang tinggi (>85db)Berfrequensi tinggiLama terpaparMendapat pengobatan yang bersifat racun terhadap telingaPengaruh bising:Pengaruh auditorial (tuli akibat bising)Pengaruh non auditorial (gangguan komunikasi, gelisah, gangguan tidur,dll)

  • Gejala: Berkurangnya pendengaranTiinitus /tdkSukar memahami percakapanAdaptasi:Peningkatan ambang dengar sementara (pemulihan dalam beberapa menit / jam)Peningkatan ambang dengar menetap (menyebabkan kerusakan pada struktur koklea)

  • Patologi Bising intensitas > 85 dB kerusakan eseptor Corti telinga dalam, terutama frekuensi 3000-6000 Hz tuliLokasi lesi :Disosiasi organ cortiRuptur membranPerubahan stereosilia dan organel subselulerBising berefek pada:Sel ganglionSarafMembran tektoriaPembulu darahStria vaskularis

    Intensitas Lama pajananKerusakan 120 dB1-4 jamKerusakan sel rambut, sel penyangga, pembulu darah, dan serat aferenSedang Perubahan ringan pada silia dan hensens bodyKeras Lebih lamaKerusakan struktur mitokondria, granula lisosom, lisis sel dan robekan membran reisner

  • Diagnosis AnamnesisRiwayat pekerjaan (>5thn terpajan bising)Adanya cocktail party deafness (susah mendengar dalam keramaian terganggu oleh bising latar belakang)Pemeriksaan fisikOtoskopi (tdk ada kelainan)Tes penalaTes rinne (+)Tes weber (lateralisasi ke telinga yg baik)Tes schwabach (memendek)Audiometri nada murni: tuli sensorineuralAudiologi khusus: fenomena rekrutmen yang patognomonik untuk tuli saraf koklea

  • PenatalaksanaanBila ketulian sudah menyebabkan kesulitan berkomunikasi alat bantu dengarBila ketulian masih ringan hindari bising/ pakai alat pelindung telingaBila sangat buruk (ABD tdk dapat membantu) lakukan latihan pendengaran + lip reading, rehabilitasi suaraBila tuli total pemasangan cochlear implantPrognosis: buruk (irreversible)Pencegahan:Meredam sumber bunyiMemakai pelindung telingaKIE : program konservasi pendengaran:Identifikasi sumber bisingMengukur kebisingan dgn SLMKontrol kebisinganTes audiometri berkalaMemakai alat pelindung

  • OTOTOXICITYChemical injury to the labyrinth occurring as a side effect of pharmacologyMay be reversible (loop diuretics, salicylates) or irreversible (aminoglycosides & cisplatin)

    Scott-Brown's Otorhinolaryngology: Head and Neck Surgery 7th Ed

  • OTOTOXICITYScott-Brown's Otorhinolaryngology: Head and Neck Surgery 7th Ed

  • OTOTOKSISITAS AMINOGLIKOSIDAPaling sering menyerang neuroepitelium sensoris telinga dalamHilangnya rambut koklea dapat menyebabkan degenerasi sekunder pada nervus auditoriusKerusakan terjadi karena aminoglikosida dapat berikatan dengan zat besi dan membentuk hidroksil radikalDapat diperparah krn administrasi diuretik loopScott-Brown's Otorhinolaryngology: Head and Neck Surgery 7th Ed

  • OTOTOKSISITAS AMINOGLIKOSIDAStreptomisin, kanamisin koklea dan vestibuler. Gentamisin sangat toksik thd vestibuler namun tdk terlalu toksik thd kokleaNetilmisin < toksikJarang disebabkan obat dlm bntuk ear drops

    Scott-Brown's Otorhinolaryngology: Head and Neck Surgery 7th Ed

  • OTOTOKSISITAS AMINOGLIKOSIDAKerusakan biasanya terjadi gradual, progresif, simetris bilateral dan permanen.Dapat terjadi setelah obat dihentikan krn waktu paruh tinggi di jaringan kokleaDimulai dg tuli thd suara frekuensi tinggi, lalu bertahap ke frekuensi lebih rendahGejala vestibuler : gangguan keseimbangan scr umumScott-Brown's Otorhinolaryngology: Head and Neck Surgery 7th Ed

  • OTOTOKSISITAS AMINOGLIKOSIDAFaktor resiko : dosis kumulatif obat, durasi pengobatan, bakteremia, gagal ginjal dan atau liver, riwayat keluarga, predisposisi genetik, sakit parah, malnutrisi, fetus pd ibu konsumsi obat pd usia kehamilan 18-20mgg, ko-administrasi furosemidLebih baik jika diberi dalam dosis sekali sehariScott-Brown's Otorhinolaryngology: Head and Neck Surgery 7th Ed

  • OTOTOKSISITAS CISPLATINObat kemoterapeutik thd tumor karsinomaGejala toksik : bilateral, simetris, progresif, tuli nada tinggi hilangnya rambut dalam koklea.Gejala vestibuler lebih jarang dibandingkan ototoksisitas aminoglikosidaGejala tersering : tinitus dan tuliVestibulopati terjadi pd pemberian obat dalam dosis >>Scott-Brown's Otorhinolaryngology: Head and Neck Surgery 7th Ed

  • OTOTOKSISITAS CISPLATINFaktor resiko : dosis kumulatif obat, noise exposure, gangguan telinga lain yg sudah ada, disfungsi renal dan atau liver

    Scott-Brown's Otorhinolaryngology: Head and Neck Surgery 7th Ed

  • OBAT LAIN YG SERING MENYEBABKAN OTOTOKSISITASDiuretik loopReversibel, tuli sensorineural, ataxia edema stria vestibularis hilangnya endocochlear potentialSalicylates (obat RA)Tinitus reversibel, tuli sensorineural,mual, muntah. Pd penelitian, salisilat memiliki efek protektif pd koklea dari gentamisin (klinis (-))

    Scott-Brown's Otorhinolaryngology: Head and Neck Surgery 7th Ed

  • OBAT LAIN YG SERING MENYEBABKAN OTOTOKSISITASQuinine (antimalarial)Tuli sensorineural reversibel, tinitus, mual muntah gangguan motilitas rambut dalam koklea. Jika terapi jangka panjang gangguan permanenEritromisinTerjadi pada dosis tinggi sistemikLain lainChlorexidine, chloramphenicol, bromides, etcScott-Brown's Otorhinolaryngology: Head and Neck Surgery 7th Ed

  • MANIFESTASI KLINISAminoglikosida & cipslatin tinitus, pendengaran Vestibulopati : imbalance, kesulitan melakukan fiksasi visual, gait ataxia, oscilopsia aminoglikosida, jarang pd cipslatin

    Scott-Brown's Otorhinolaryngology: Head and Neck Surgery 7th Ed

  • TATA LAKSANAPencegahanModifikasi dosis terapiProteksi : aminoglikosida dan cipslatin dengan antioksidan atau kelasi-zat besiPemantauan gejala auditorikHarus dilakukan thd semua pasien yg mengkonsumsi obat tsbMenggunakan audiometriScott-Brown's Otorhinolaryngology: Head and Neck Surgery 7th Ed

  • TATA LAKSANAJika ada gangguan pendengaran sesuaikan dosis obatSemakin cepat diagnosis ototoksisitas ditegakkan, prognosis pemulihan semakin baik (cipslatin)Pemulihan sempurna jarang terjadi pada ototoksisitas aminoglikosidaPemantauan gejala vestibulerBelum ada konsensusBisa dg electronystagmography atau kursi rotasiScott-Brown's Otorhinolaryngology: Head and Neck Surgery 7th Ed

  • TATA LAKSANAGangguan pendengaran permanen alat bantu pendengaranVestibulotoksisitas rehabilitasiKonseling genetika (aminoglikosida)Pemantauan berkala jika terpajan semasa kehamilanScott-Brown's Otorhinolaryngology: Head and Neck Surgery 7th Ed

  • PRESBIAKUSISTuli sensorineural frek tinggiUmumnya tjd mulai usia 65 tahun, simetris pd telinga kiri dan kananPrebikusis dpt mulai pd frekuensi 1000 Hz atau lebihEt/ : proses degenerasiFk predisposisi : herediter, pola makanan, metabolisme, arterisklerosis, infeksi, bising, gaya hidupProgesifitas pe pendengaran dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, pd laki2 lbh cpt

  • Klasifikasi & Patologi

    JenisPatologi1. Sensorik ( 11.9%)Lesi terbatas pd koklea. Atrofi organ corti, jumlah sel2 rambut dan sel2 penunjang berkurang2. Neural ( 30.7%)Sel2 neuron pd koklea dan jaras auditorik berkurang3. Metabolik ( Strial presbycusis) (34.6%) atrofi stira vaskularisasi. Potensial mikrofonik menurun. Fungsi sel dan keseimbangan bio-kimia/bioelektrik koklea berkurang4. Mekanik ( Cochlear presbycusis) (22.8%)Terjadi perubahan gerakan mekanik duktus koklearis. Atrofi ligamentum spiralis. Membran basilaris lebih kaku.

  • Gejala klinikBerkurang nya pendengaran secara perlahan2 dan progresif, simetris pd kedua telinga (utama)

    Tinitus nada tinggi

    Pasien dpt mendengar suara percakapan, tetapi sulit untuk memahami, terutama bila diucapkan dng cepat dng latar belakang bising ( cocktail party deafness)

    Bila intensitas suara di tinggikan akan timbul rasa nyeri oleh faktor kelelahan saraf ( recruitment)

  • Diagnosis Otoskopik membran timpani suram, mobilitasnya ber-Tes pelana tuli sensorineuralAudiometri nada murni tuli saraf nada tinggi, bilateral, simetrisThp awal tdpt penurunan tajam (sloping) stlh frek 2000Hz. Pd jenis sensorik dan neuralGaris ambang dengar pd audiogram jenis metabolik dan mekanik lebi mendatar, kemudian bertahap2 tjd penurunanAudiometri tutur g3 diskriminasi wicara ( speech discrimination)

  • Penatalaksanaan Rehabilitasi utk mengembalikan fgs pendengaran alat bantu dengar ( hearing aid)Alat bantu mendengar perlu dikombinasikan dng latihan membaca ujaran ( speech reading) dan latihan mendengar ( auditory training)Prosedur pelatihan tsb dilakukan brsama ahli terapi wicara ( speech therapist)

  • Kesimpulan Berdasarkan pemicu, pasien ini mengalami tuli konduktif telinga kanan dan gangguan keseimbangan, dan kami telah mempelajari:Anatomi telinga dalamFisiologi pendengaran & keseimbanganGangguan telinga dalam, keseimbangan, dan pendengaran

    *****Ujung atas sel rambut terfiksasi secara erat dlm struktur yg kaku (lempeng datar lamina retikularis dan didukung oleh rods of corti yg melekat erat pd dasar serat basilar) serat basilar, rods of corti, lamina retikularis bergerak semua sebagai unit yg kaku

    *Endolimph : konsentarsi K yg tinggi********Tuli konduktif : sumbatan tuba eustachiusTuli sensorineural : tuli koklea & retrokoklea bs karena pemakaian obat ototoksik (streptomisin)*Infeksi : toksoplasmosis, rubella, herpesPatah tulang tengkorak rusak struktur/saraf telingaTrauma : ledakan, tembakan, earphone***************Hyperacusis (also spelled hyperacousis) is a health condition characterized by an over-sensitivity to certain frequency ranges of sound (a collapsed tolerance to normal environmental sound). A person with severe hyperacusis has difficulty tolerating everyday sounds, some of which may seem unpleasantly loud to that person but not to others.

    *Bertambah besar menempati sebagian besar dari sudut cerebellopontine

    *Sebagian besar berkembang dari bagian vestibular, < 5% dr koklear***g. Pendengaran, 2 mekanisme : cedera langsung ke saraf koklea (lambat)/ gangguan suplai darah ke koklea (tiba2)Vertigo : pd tumor kecil, disequilibrium : tumor >besar jarang krn kerusakannya lambat jd bs kompensasiSakit kepala : krn peningkatan ukuran tumorHidrosefalus : krn penyumbatan aliran spinal fluid akibat tumor > 4cm, menghalangi ventrikel ke4*Abr jarang soalnya suka ga detect tumor yg < 1cm & jg yg pendengarannya baik*Mis : usia, status medis, ukuran tumor, lokasi, status pendengaran*Mis : usia, status medis, ukuran tumor, lokasi, status pendengaran*Radioterapi : bs bikin hidrosefalus terutama kalo tumor >2cm & udah ada penipisan sebagian ventrikel ke 4***********