7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)
1/42
LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN
BUDIDAYA PENANAMAN TANAMAN OBAT
ALAMI INDONESIA (BPTOA)
KELAS : 3 E 1
NAMA KELOMPOK :
1. APRIYANI SAFITRI (1104015030)2. DUHITA ANGGIANA (1104015080)3. FITRIA MALTA (1104015112)4. FRISKA DIANTI (1104015115)5. YUNITA RUSDIANA (1104015353)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR.HAMKA
FAKULTAS FARMASI DAN SAINS
JAKARTA 16 JANUARI 2013
7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)
2/42
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangSejak dahulu pengobatan dengan memanfaatkan aneka tanaman yangterdapat di alam,
yang dilakukan secara turun temurun diajarkan oleh generasiya n g t e r d ah u lu k e
generasi selanjutnya. Di daerah pedesaan, tradisi itusebagian besar masih
dipertahankan. Namun, masyarakat perkotaan umumnyasudah melupakannya.
Tanaman obat tidak berarti tumbuhan yang ditanam hanya tanaman hiasyang berkhasiat
obat. Tanaman obat yang tergolong rempah-rempah ataubumbu dapur, tanaman
pagar, tanaman buah, tan aman sayur at au bahkan tanama n liar pu n dapat di tata di
pekaran gan seb agai tan aman ob at , dapatdimanfaatkan untuk mengobati dan aneka
keperluan sesuai dengan kegunaanlainnya. Tanaman obat menjadi alternatif obat yang
paling mudah dicari. Tidakperlu menghabiskan uang untuk membeli dan hanya cukup
dengan memetiktanaman di pekarangan, lalu meraciknya, tanaman tersebut dapat menjadi
obatyang mujarab.Penemuan-penemuan kedokteran modern yang berkembang
pesatmenyebabkan pengobatan tradisional berkesan kampungan atau ketinggalanzaman.
Banyak obat-obatan modern yang dibuat dari tanaman obat. Hanya sajaperacikannya dilakukan secara
klinis laboratories sehingga terkesan modern.Penemuan kedokteran modern pun
ternyata mendukung penggunaan obattradisional.Tren gaya hidup yang
mengarah kembali ke alam (back to nature)membuktikan bahwa hal-hal yang
alami bukanlah hal yang kampungan atau ketinggalaan zaman. Dunia kedokteran modern pun banyak
kembali mempelajari obat-obatan tradisional. Tanaman berkhasiat ditelaah dan
dipelajari secarailmiah, hasilnya ternyata mendukung bahwa tanaman obat memang
memilikikandungan zat-zat atau senyawa yang bermanfaat bagi kehidupan.
7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)
3/42
B. TujuanTujuan dilaksanakannya ekspedisi mata kuliah BPTOA adalah
o Mahasiswa dapat mengamati dan mempelajari berbagai macam tanaman asli Indonesiao Mahasiswa mampu mengidentifikasi jenis tumbuhan serta mengetahui manfaatnya bagi
kehidupan manusia
o Mahasiswa mampu menjelaskan dengan rinci ciri-ciri tumbuhano Mahasiswa mengetahui metode observasi tumbuhan yang benaro Mahasiswa mengetahui pentingnya menjaga alam dan lingkungan
7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)
4/42
BAB II
METODOLOGI
A. Hari dan Tanggal : JumatMinggu, 46 Januari 2013B. Lokasi Pengamatan :1. Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik (BALITTRO)
Sejarah tempat :
Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro), sebelumnya bernama Balai
Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik (SK Nomor 06/Per-mentan/OT.140 /3/2006),
kemudian ditetapkan kembali berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor
64/Permentan/OT.140/10/2011. BALITTRO berada di Kawasan Kampus Penelitian
Pertanian Cimanggu, tepatnya di Jalan Tentara Pelajar No. 3 Bogor.
Keberadaan Balai Penelitian ini tidak lepas dari kebutuhan akan lembaga riset yang
mendukung pengembangan agribisnis dan agroindustri berbasis tanaman rempah dan
obat. Hal ini sejalan dengan peran Indonesia yang sejak lama telah dikenal sebagai salah
satu negara produsen utama tanaman rempah dan obat dunia. Indonesia memasok
berbagai produk obat alami yang dikenal dengan nama JAMU. dan 70% minyak nilam
untuk keperluan industri parfum dunia serta berbagai minyak atsiri lainnya.
2. Kebun Raya Cibodas (KRC)Didirikan pada tanggal 11 April 1852 oleh Johannes Ellias Teijsmann, seorang
kurator Kebun Raya Bogor pada waktu itu, dengan nama Bergtuin te Tjibodas (Kebun
Pegunungan Cibodas). Pada awalnya dimaksudkan sebagai tempat aklimatisasi jenis-jenis
tumbuhan asal luar negeri yang mempunyai nilai penting dan ekonomi yang tinggi, salah
satunya adalah Pohon Kina (Cinchona calisaya). Kemudian berkembang menjadi bagian
dari Kebun Raya Bogor dengan nama Cabang Balai Kebun Raya Cibodas. Mulai tahun
2003 status Kebun Raya Cibodas menjadi lebih mandiri sebagai Unit Pelaksana Teknis
7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)
5/42
Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas di bawah Pusat Konservasi Tumbuhan
Kebun Raya Bogor dalam kedeputian Ilmu Pengetahuan Hayati Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Lokasi Kebun Raya Cibodas LIPI berada di kaki Gunung Gede dan Gunung
Pangrango pada ketinggian kurang lebih 1.300 1.425 meter di atas permukaan laut
dengan luas 84,99 hektar. Temperatur rata-rata 20,06 C, kelembaban 80,82 % dan rata-
rata curah hujan 2.950 mm per tahun. Kebun Raya Cibodas merupakan tempat yang
nyaman untuk beristirahat sambil menikmati keindahan berbagai jenis tumbuhan yang
berasal dari Indonesia dan negara-negara lain. Kebun Raya Cibodas berjarak 100 KM
dari Jakarta dan 80 KM dari Bandung.
3. Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGP)Gunung Gede Pangrango ditetapkan sebagai salah satu dari 5 taman nasional
pertama di Indonesia oleh pemerintah Indonesia melalui Surat Keputusan Menteri
Pertanian tahun 1980.
Sejarah awal konservasi di kawasan ini hanya sedikit diketahui, walaupun hutan dan
gunung merupakan bagian dari legenda-legenda di tanah Sunda. Tampaknya ada jalur
sejarah dari kota tua Cianjur sampai Bogor melalui Cipanas. Bagian lereng pegunungan
yang rendah, tidak rata dan berteras-teras dulunya digunakan untuk pertanian dengan
pergiliran tanaman.
Dikenalkannya tanaman teh sebagai tanaman perkebunan memberikan dampak
nyata bagi kawasan ini. Teh varietas Jepang telah ditanam sejak tahun 1728, dan
perkebunan ini terbentang mulai dari Ciawi sampai Cikopo di tahun 1835. Kemudian,
tahun 1878, teh Assam diperkenalkan dan tumbuh dengan sangat baik, menyebabkan
ekonomi dan kondisi lingkungan di kampung-kampung dilereng pegunungan berubah.
Sejarah panjang kegiatan konservasi dan penelitian dimulai sejak tahun 1830
dengan terbentuknya kebun raya kecil di dekat Istana Gubernur Jenderal Kolonial
Belanda di Cipanas, dan kemudian kebun raya kecil ini diperluas sehingga menjadi
Kebun Raya Cibodas sekarang ini. Pemerintahan Kolonial Belanda sangat antusias untuk
meningkatkan tanaman-tanaman penting dan bernilai ekonomis serta perkebunan
komersial, sehingga dibanguna suatu stasiun penelitian dan percobaan pertanian di
dataran tinggi ini. Tidak lama setelah itu, botanis-botanis lokal kemudian mulai tertarik
untuk meneliti keanekaragaman tumbuhan disekitar pegunungan ini. Abad 19 merupakan
masa-masa terbesar dan penting dalam sejarah koleksi tumbuhan , dan Cibodas menjadi
salah satu lokal koleksi tumbuhan saat itu.
7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)
6/42
Tahun 1889, areal hutan antara Kebun Raya Cibodas dan Air Panas ditetapkan
sebagai Cagar Alam. Setelah tahun 1919, suatu kawasan cagar alam ditetapkan.
Komitmen utama dimulai tahun 1978, ketika kawasan seluas 14,000 hektar, yang terdiri
dari 2 puncak utama dan lerengnya yang luas, ditetapkan sebagai Cagar Biosfer Gunung
Gede Pangrango. Akhirnya, tahun 1980, seluruh kawasan terpisah-pisah ini digabung
menjadi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
Pencarian sampai bagian dari kawasan Gunung Gede dan Pangrango yang terdalam,
anda tidak akan terkejut untuk menemukan bahwa kawasan ini kaya dengan sejarah dan
legenda. Cerita-cerita tersebut menjadi kunci kepada kekaguman kita terhadap gunung
ini.
Di Cibeureum, ada suatu batu besar di air terjun Cikundul. Menurut legenda
setempat, tempat formasi batu tersebut berada dahulu merupakan tempat dimana seorang
yang dipercayai sangat sakti sedang bersila dan melakukan meditasi, saking lamanya
bersila dan meditasi, akhirnya orang sakti tersebut berubah menjadi batu. Pada hari
kiamat, dipercayai bahwa dia akan berubah wujud menjadi manusia kembali. Dalam
cerita ini, kejadian alam dan spritual tidak dapat dipisahkan.
C. Alat dan Bahano Kamera SLRo Buku reverensi dan panduano Alat tulis dan buku catatano Laptop serta modemo Tali kasuro Guntingo Cangkul
D. Cara Kerja1. Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik (BALITTRO)
Prosedur kerja :
o Siapkan alat dan bahan observasio Amati dan catat berbagai macam jenis tumbuhan di area BALITTRO (min 15
tumbuhan)
o Ambil gambar tanaman obat dengan teknik pengambilan gambar yang baik
7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)
7/42
2. Kebun Raya CibodasProsedur kerja :
o Siapkan alat dan bahan observasio Amati dan catat berbagai macam tumbuhan di area Kebun Raya Cibodas secara
lengkap
o Ambil gambar tanaman obat dengan teknik pengambilan gambar yang baik3. Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
Prosedur kerja :
o Siapkan alat dan bahan observasio Tentukan plot 10 meterx 10 meter ,tandai dengan tali kasur ( pada HM 13,5)o Amati dan catat berbagai macam tumbuhan di area plot yang berada di Gunung Gede
Pangrango secara lengkap
o Amati jenis tanaman serta deskripsi bentuknyao Catat jumlah individu tiap spesies yang ditemukano Ambil gambar tanaman obat dengan teknik pengambilan gambar yang baik
7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)
8/42
BAB III
HASIL PENGAMATAN
A. Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik (BALITTRO)Gambar tanaman obat yang ada di BALITTRO
1. Jengger Ayam
Nama Latin : Celosia Cristata L.
Family : Amaranthaceae
Khasiat : Pendarahan rahim, infeksi saluran kemih, menghentikan pendarahan
seperti pada batuk darah, muntah darah, mimisan, dan wasir berdarah.
Identifikasi : tumbuh tegak dengan tinggi antara 60 cm - 90 cm, Batangnya tebal
dan kuat dengan daun tunggal, tumbuh berseling, berbentuk bulat telur sampai memanjang
dengan panjang 5 cm - 12 cm dan lebar 3,5 cm - 6,5 cm berujung runcing, bertepi rata dan
berwarna hijau dengan sedikit garis merah di tengah-tengah daun.
7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)
9/42
2. Daruju
Nama Latin : Acanthusilicifolius Linn
Family : Acanthaceae
Bagian yang digunakan : Daun dan biji
Khasiat : Kanker, hepatitis, pembesaran limfa, nyeri lambung,
pembersih darah, TBC kelenjar, parotitis, asma, obat cacing, sakit perut
Identifikasi : Daruju dapat tumbuh baik diketinggian 0 450 m dpl.
Ternaperdu ini mencapai tinggi sampai dengan 3m, tegak, batang basah, berduri. Tepi daun
berduri, batang bergetah
3. Rosela
Nama Latin : Hibiscus sabdariffa L.
Family : Malvaceae
Bagian yang digunakan : Bunga
Khasiat : Diabetes mellitus, hipertensi, asam urat
7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)
10/42
4. Bunga tapak dara
Nama latin : Catharanthus roseus (L). G. down
Family : Apocynacea
Bagian yang digunakan : Bunga
Khasiat : Anti hipertensi
Identifikasi : Batang bulat berkayu, daun berbentuk bulat telur, daun
tunggal, penyebaran tumbuhan melalui biji.
5. Cincau Hijau
Nama Latin : Cyclea. barbata Myers.
Family : Menispermaceae
Bagian yang digunakan : Daun dan rimpang
Khasiat : Hipertensi, disentri, sariawan, bisul, dan demam
Identifikasi :Daun berwarna hijau pucat dengan rambut di ataspermukaannya
7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)
11/42
6. Bunga lavender
Nama latin : Lavandula angustifolia
Family : Labiatae
Bagian yang digunakan : Daun dan bunga
Khasiat : Anti nyamuk, penyubur rambut
Identifikasi : Semak (1 meter), daun bertulang sejajar, bunga berwarna
ungu kebiruan di ujung daun
7. Pecut Kuda
Nama Latin : Stachytarpheta jamaicensis (L.) Vahl
Family : Verbenaceae
Bagian yang digunakan : Daun dan akar
Khasiat : Nyeri haid, cacingan, pembersih darah, anti radang, peluruh
kencing (diuretik), keputihan, hepatitis A, rematik
7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)
12/42
Identifikasi : Bunga majemuk tersusun dalam poros bulir yang memanjang,
seperti pecut, panjangnya 1-20 cm. Bunga mekar dalam waktu yang berbeda, ukuran kecil,
berwarna ungu, jarang berwarna putih. Buah berbentuk garis, berbiji dua. Biji berbentuk
jarum, berwarna hitam. Untuk jenis Stachytarpheta jamaicensis indica Vahl, tingginya
mencapai 2 meter.
8. Jarong ungu
Nama Latin : Stachytarpheta mutabilis L.
Family : Verbenaceae
Bagian yang digunakan : Daun
Khasiat : Disentri, membersihkan haid
Identifikasi : Tanaman semak, tegak, tinggi 20-90 cm. Batang berkayu,
bulat, bercabang, warna hijau keputih-putihan. Daun tunggal, bulat telur, ujung runcing, tepi
beringgit, pangkal meruncing, panjang 4-9 cm, lebar 2,5-5 cm, pertulangan menyirip,
berbulu, warna hijau. Bunga majemuk bentuk bulir, tangkai pendek, mahkota bentuk tabung,
bagian dalam berambut putih, warna ungu. Buah bentuk bulir, buah muda berwarna hijau
setelah tua berwarna hitam.
7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)
13/42
9. Daun pegagan
Nama latin : Centella asiatica
Family : apiaceae
Bagian yang digunakan : herba
Khasiat : penguat daya ingat, batuk, luka, liver
Identifikasi : berhelai tunggal, bertangkai panjang 5-15 cm, berbentuk bulat
ginjal, tepi bergerigi, helai daun berambut
10.Sidaguri
Nama Latin : Sida rhombifolia Lin
Family : Malvaceae
Bagian yang digunakan : Herba
Khasiat : Rhematik, asam urat, cacing kremi, sakit gigi, asma,
Identifikasi : Perdu tegak bercabang ini tingginya dapat mencapai 2 m
dengan cabang kecil berambut rapat. Daun tunggal, letak berseling, bentuknya bulat telur
atau lanset, tepi bergerigi, ujung runcing, pertulangan menyirip, bagian bawah berambut
pendek warnanya abu-abu, panjang 1,5-4 cm, lebar 11,5 cm. Bunga tunggal berwarna
7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)
14/42
kuning cerah yang keluar dari ketiak daun, mekar sekitar pukul 12 siang dan layu sekitar tiga
jam kemudian. Buah dengan 810 kendaga, diameter 67 mm. Akar dan kulit sidaguri kuat,
dipakai untuk pembuatan tali. Perbanyakan dengan biji atau setek batang.
11.Daun encok
Nama Latin : Plumbago zeylanica L.
Family : Plumbaginaceae
Bagian yang digunakan : Daun dan akar
Khasiat : Rhematik, kurap, memar, keseleo, nyeri lambung, dan kanker
darah.
Identifikasi : Tumbuhan semak berbatang lunak, dan tumbuh berumpun.
Bentuk daun bulat telur, bunga berwarna putih dalam tandan. Buah memanjang kecil dengan
bulu kasar yang berperekat, berwarna hijau waktu muda. Habitat: Tumbuh liar di tepi-tepi
sungai dan di pagar-pagar rumah di pegunungan.
12.Tapak LimanNama Latin : Elephantophus scraber LI
Family : Compositae
Bagian yang digunakan : Herba (akar, batang,
daun, maupun seluruh tanaman)
Khasiat : Ginjal, radang, amandel, hepatitis, influenza, demam, anemia, diare
Identifikasi : Tanaman ini memiliki ciri-ciri tegak, berambut dengan akar yang besar,
tinggi mencapai 10-80cm, batang kaku, bercabang dan beralur
7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)
15/42
13.Artemisa
Nama Latin : Artemisia annua.L.
Family : Asteraceae
Bagian yang digunakan : Batang dan daun
Khasiat : Malaria
Identifikasi : Habitus : Terna, semusim, tinggi 30-100 cm. Batang : Tegak,
bulat persegi, berwarna hijau kecoklatan. Daun : Majemuk, bentuk oval, lonjong, panjang 10-
18 cm, lebar 6-15 cm, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi beringgir, anak daun bentuk oval,
tepi bergerigi, pertulangan daun tegas, warna ungu kehijauan, hijau. Bunga : Majemuk,
bentuk tandan, terletak di ujung batang, panjang mencapai 30 cm, kelopak hijau, bentuk
bintang, berlekuk 5, mahkota halus mengelilingi cawan bunga tempat benang sari dan putik,
diameter 2-3 mm, warna putih gading. Biji : Bentuk lanset, kecil, berwarna coklat. Akar :
Serabut, berwarna putih kekuningan.
14.Kulit kina
Nama latin : Cinchona ledgeriana . Moens
7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)
16/42
Family : rubiacea
Bagian yang digunakan : kulit kayu
Khasiat : obat malaria, penambah nafsu makan
Identifikasi : daun tunggal, lonjong, hampir bulat, batang berkayu, bulat,
coklat kehijauan, pohon, tinggi 17 meter
15.Bunga Pukul 8
Nama Latin : Turnera ulmifolia L.
Family : Turneraceae
Bagian yang digunakan : daun dan akar
Khasiat : Asam urat, rhematik
Identifikasi : Herba tegak dengan akar pena yang panjangnya 0,3-0,8 m ini
berdaun tunggal, berbentuk bulat telur elips, pangkal berbentuk baji, ujung runcing, tepi
bergerigi kasar, tulang daun menyirip, mempunyai kelenjar, panjang 2-7 cm dan lebar 1-4
cm. Bunga mekar sekitar pukul 8 pagi dan layu sekitar pukul 12 siang. Mahkota bungabentuknya bulat telur sungsang, pada pangkalnya cokelat, kuning muda di atasnya, dan
terpuntir waktu kuncup. Buah berbentuk telur lebar, dengan biji lebih dari 30. Perbanyakan
dengan biji.
7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)
17/42
B. Kebun Raya CibodasGambar Tanaman Obat yang ada di KRC
1. Kayu putih
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Eucalyptus
Spesies : Eucalyptus globules
Deskripsi
Merupakan tumbuhan dengan habitus pohon, memiliki daun-daun majemuk bentuk lanset.
Baik daun maupun kayunya dapat dimanfaatkan oleh manusia. Beberapa spesies memiliki
batang utama yang juga berwarna putih.
Manfaat
Daunnya memiliki kandungan minyak astri yang dapat digunakan sebagai bahan dasar
minyak kayu putih.
7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)
18/42
2. Mentha Piperita
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Famili : Solanales
Ordo : Labialae
Genus : Mentha
Spesies : Mentha piperita L
Deskripsi
Akar : Bentuk akar tunggang dan berwarna putih.
Batang : Batangnya lunak, bercabang, halus, dan berwarna ungu. Tinggi batang berkisar
antara 30-70 cm, namun jarang yang berukuran panjang 100 cm. Batang peppermint jika kita
potong melintang akan terlihat bujursangkar.
Daun : Daun tunggal, bangun bulat telur memanjang sampai memanjang bangun lanset,
bersilang berhadapan, sisi atas dan sisi bawah berwarna hijau tua, sisi bawah berambut
terutama ibu tulangnya dan bertulang daun menyirip, memiliki panjang berkisar 4-9cm dan
7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)
19/42
lebarnya 1,5-4cm. Daun dengan pembuluh yang kemerah-merahan. Ujung runcing,
pangkalnya tumpul, dan tepi daun kasar bergigi.
Bunga : majemuk, berupa tandan yang terdiri dari karangan-karangan semu bertangkai
pendek hingga seluruhnya menyerupai bentuk bulir, pangkal kelopak gundul, bertulang 10,
benangsari 4, bakal buah 4, mahkota berwarna ungu terbelah 4 tidak beraturan ,kelopak
bangun buluh, bergigi 5 tajam dan berambut, putik dengan bakal buah beruang dan kepala
putik berbagi 5
Buah : buni, kecil, berbentuk bulat telur, halus, berwarna coklat tua
Manfaat
sebagai obat karminativ, antispasmodik (anti batuk) dan diaforetik (menghangatkan,
menginduksi keringat).
3. Mentha Arvensis
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Lamiales
Famili : Lamiaceae
Genus : Mentha
7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)
20/42
Spesies : Mentha arvensis
Deskripsi
Mentha (Mentha arvensis L) merupakan salah satu tanaman herbal aromatik penghasil
minyak atsiri yang mempunyai masa depan prospektif. Kebutuhan mentha Indonesia saat ini
dipenuhi seluruhnya dari luar negeri.
Jenis mentha yang berpeluang untuk dikembangkan di Indonesia adalah sebagian dari jenis
Mentha arvensis yang tidak memerlukan panjang hari tertentu untuk berbunga. Mentha
arvensis var. Javanica merupakan varietas asli Indonesia, pertumbuhannya tegak dan rimbun,
tetapi kandungan minyak dan mentholnya sangat rendah dan tidak komersial. Mentha
arvensis mampu beradaptasi di dataran rendah dengan pertumbuhan tegak dan dapat
berbunga.
Minyak Mentha arvensis dalam perdagangan disebut cornmint oil, banyak digunakan sebagai
bahan campuran dalam pembuatan permen, pasta gigi, minyak angin, balsem dan berbagai
obat-obatan. Minyak cornmint mempunyai sifat mudah menguap, tidak berwarna, berbau
tajam, dan menimbulkan rasa hangat diikuti rasa dingin menyegarkan. Minyak ini diperoleh
dengan cara menyuling ternanya (batang dan daun).
Kandungan utama minyak Mentha arvensis (cornmint oil) adalah menthol, menthone dan
menthyl asetat, dengan kandungan menthol tertinggi.
Manfaat
sebagai obat karminativ, antispasmodik (anti batuk) dan diaforetik (menghangatkan,
menginduksi keringat).
7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)
21/42
4. Kina
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Keluarga : Rubiaceae
Genus : Chinchona
Spesies : Chinchona spp.
Deskripsi
- C. succirubra : Tanaman berupa pohon dengan tinggi hingga 17m, cabang berbentuk galah
yang bersegi 4 pada ujungnya, mula-mula berbulu padat dan pendek kemudian agak gunduldan berwarna merah. Daun letaknya berhadapan dan berbentuk elips, lama kelamaan menjadi
lancip atau bundar, warna hijau sampai kuning kehijauan, daun gugur berwarna merah.
Tulang daun terdiri dari 11 12 pasang, agak menjangat, berbentuk galah, daun penumpu
sebagian berwarna merah, sangat lebar. Ukuran daun panjang 24 25cm, lebar 17 19cm.
Kelopak bunga berbentuk tabung, bundar, bentuk gasing, bergigi lebar bentuk segitiga,
lancip. Bunga wangi, bentuk bulat telur sampai gelendong.
7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)
22/42
- C. calisaya : Letak daun berhadapan, bentuk bundar sungsang lonjong, panjang 8 15cm,
lebar 3 6cm, permukaan bagian bawah berbulu halus seperti beludru terutama pada daun
yang masih muda, panjang tangkai 1 1.5cm. Daun penumpu lebih panjang dari tangkai
daun, bila sudah terbuka daun penumpu akan gugur. Bunga bentuk malai, berbulu halus,
bunga mengumpul di setiap ujung perbungaan, kelopak bentuk tabung dan bergigi pada
bagian atasnya. Bunga bentuk bintang, berbau wangi dengan ukuran panjang 9mm, helaian
mahkota bunga bagian dalam berwarna merah menyala, berbulu rapat dan pendek, panjang
benang sari setengan bagian tabung bunga. Buah berwarna kemerahan bila masak, bentuk
seperti trelur panjang 4mm dan bersayap.
C. ledgeriana : Tinggi pohon antara 4 10m, cabang bentuk segi empat, berbulu halus atau
lokos. Daun elip sampai lanset, bagian pangkal lancip dan tirus, ujung daun lancip dan
jorong, helaian tipis, berwarna ungu terang tetapi daun muda berwarna kemerahan, tangkai
daun tidak berbulu, berwarna hijau atau kemerahan, panjang tangkai 3 6mm. Ukuran daun
panjang 25.528.5cm, lebar 913cm, namun adakalanya panjang 7cm dan lebar 2cm. Daun
penumpu bundar sampai lonjong panjang 17 32mm dan tidak berbulu. Mahkota bunga
berwarna kuning agak putih dan berbau wangi, bentuk melengkung dengan ukuran panjang 8
12mm. Panjang malai 7 18cm dan gagang segi empat sangat pendek dan berbulu rapat.
Kelopak bunga bentuk limas sungsang 3 4mm, tabung tebal ditutupi bulu warna putih,
tabung mahkota bunga bagian luarnya berbulu pendek tapi bagian dalamnya gundul dengan 5
sudut. Tangkai sari tidak ada. Buah lanset sampai bulat telur dengan ukuran panjang 8
12mm dan lebar 34mm. Biji lonjong sampai lanset panjang 45mm.
Manfaat
Kulit kina banyak mengandung alkaloid-alkaloid yang berguna untuk obat. Di antara alkaloid
tersebut ada dua alkaloid yang sangat penting yaitu kinine untuk penyakit malaria dan
kinidine untuk penyakit jantung. Manfaat lain dari kulit kina ini antara lain adalah untuk
depuratif, influenza, disentri, diare, dan tonik.
7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)
23/42
5. Kumis Kucing
Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Divisi : Spermatophyta
Upadivisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledonae
Ordo: Lamiales
Famili: Lamiaceae
Genus: Orthosiphon
Spesies: O. aristatus
Deskripsi
Kumis kucing termasuk terna tegak, pada bagian bawah berakar di bagian buku-bukunya dan
tingginya mencapai 2 meter. Batang bersegi empat agak beralur berbulu pendek atau gundul.
Helai daun berbentuk bundar atau lojong, lanset, bundar telur atau belah ketupat yang dimulai
dari pangkalnya, ukuran daun panjang 1 10cm dan lebarnya 7.5mm 1.5cm. urat daun
sepanjang pinggir berbulu tipis atau gundul, dimana kedua permukaan berbintik-bintik karena
adanya kelenjar yang jumlahnya sangat banyak, panjang tangkai daun 7 29cm. Ciri khas
tanaman ada pada bagian kelopak bunga berkelenjar, urat dan pangkal berbulu pendek dan
jarang sedangkan di bagian yang paling atas gundul. Bunga bibir, mahkota yang bersifat
terminal yakni berupa tandan yang keluar dari ujung cabang dengan panjang 7-29 cm, dengan
ukuran panjang 13 27mm, di bagian atas ditutupi oleh bulu pendek berwarna ungu dan
kemudian menjadi putih, panjang tabung 1018mm, panjang bibir 4.510mm, helai bunga
http://id.wikipedia.org/wiki/Plantaehttp://id.wikipedia.org/wiki/Spermatophytahttp://id.wikipedia.org/wiki/Spermatophytahttp://id.wikipedia.org/wiki/Angiospermaehttp://id.wikipedia.org/wiki/Angiospermaehttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dicotyledonae&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dicotyledonae&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Lamialeshttp://id.wikipedia.org/wiki/Lamialeshttp://id.wikipedia.org/wiki/Lamiaceaehttp://id.wikipedia.org/wiki/Lamiaceaehttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Orthosiphon&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Orthosiphon&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Orthosiphon&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Lamiaceaehttp://id.wikipedia.org/wiki/Lamialeshttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dicotyledonae&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Angiospermaehttp://id.wikipedia.org/wiki/Spermatophytahttp://id.wikipedia.org/wiki/Plantae7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)
24/42
tumpul, bundar. Benang sari ukurannya lebih panjang dari tabung bunga dan melebihi bibir
bunga bagian atas. Buah geluk berwarna coklat gelap, panjang 1.75 2mm. 2.3. gagang
berbulu pendek dan jarang, panjang 1 mm sampai 6 mm.
Manfaat
Daun Kumis kucing basah maupun kering digunakan sebagai menanggulangi berbagai
penyakit, Di Indonesia daun yang kering dipakai (simplisia) sebagai obat yang memperlancar
pengeluaran air kemih (diuretik) sedangkan di India untuk mengobati rematik. Masyarakat
menggunakan kumis kucing sebagai obat tradisional sebagai upaya penyembuhan batuk
encok, masuk angin dan sembelit. Disamping itu daun tanaman ini juga bermanfaat untu
pengobatan radang ginjal, batu ginjal, kencing manis, albuminuria, dan penyakit syphilis.,reumatik dan menurunkan kadar glukosa darah. Selain bersifat diuretik, kumis kucing juga
digunakan sebagai antibakteri
6. Taman Lumut
Dengan areal seluas 2.500 meter persegi, Taman Lumut Kebun Raya Cibodas saat ini
menyimpan lebih dari 235 jenis lumut. Taman yang diresmikan pada bulan April 2006 ini
persisnya terletak di blok X Kebun Raya Cibodas, sekitar 600 meter dari gerbang utama.
Lokasinya tidak jauh dari Taman Bunga Bangkai dan Taman Paku-pakuan dengan kondisi
tanah miring, datar, dan berair, ternaungi dan terbuka. Dengan menerapkan rancangan
cultivated landscape, yaitu pembentukan terasering atau petak-petak yang dibatasi jalan kecil
dan kolam kecil, aneka lumut ditata sedemikian rupa. Ada yang menempel di batang pohon,
ada yang menempel di batu-batu, tembok, dan ada pula yang tumbuh di tanah.
Sebagian besar lumut yang berada di Taman Lumut Kebun Raya Cibodas adalah lumut
lokal yang tumbuh di sekitar kawasan Kebun Raya Cibodas. Sebagian lainnya diperoleh dari
http://id.wikipedia.org/wiki/Indiahttp://id.wikipedia.org/wiki/India7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)
25/42
daerah Sumatra dan Kalimantan. Menurut Botanic Gardens Conservation International
(BGCI), lembaga amal bagi konservasi tanaman yang bermarkas di London, Inggris, Taman
Lumut Kebun Raya Cibodas tercatat sebagai taman lumut satu-satunya yang terbesar dan
memiliki koleksi lumut terbanyak di dunia.
Beberapa negara lain memang ada yang memiliki taman lumut, seperti Jepang dan
India. Namun, areal taman lumut di kedua negara tersebut tidak seluas Taman Lumut Kebun
Raya Cibodas. Di samping itu, koleksi lumutnya pun minim. Taman lumut Kokedera di
Kyoto, Jepang, misalnya, hanya memiliki koleksi sebanyak 22 jenis lumut. Sementara itu,
taman lumut milik The National Botanical Research Institute di India baru memiliki koleksi
18 jenis lumut. Di dunia ini diperkirakan terdapat sekitar 4.000 spesies lumut. Dari jumlah
tersebut, setengah di antaranya tumbuh di Indonesia. Secara taksonomi, tanaman lumut
berada di antara tanaman Alga dan Pterodophyta. Lumut dibagi menjadi tiga kelas yaitu
Musci (Moss), Hepaticae (Liverwot) dan Anthocerotae (Hornwort). Lumut menyukai tanah
dengan keasaman antara 5,0 dan 6,0. Tanaman ini tidak bakal tumbuh jika keasaman tanah
melebihi dari 6,5. Meski keberadaannya kerap dianggap sebelah mata oleh kebanyakan orang
lantaran dinilai tidak menarik, lumut sesungguhnya memiliki sejumlah manfaat penting bagi
lingkungan dan khazanah medis. Manfaat lumut antara lain sebagai penyedia oksigen,
penyerap air, dan penyerap zat-zat pencemar (polutan).
7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)
26/42
C. Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGP)Gambar tanaman yang ada di TNGP Lokasi HM 13,5
1. Bidara UpasMerremia mammosa Chois.
Nama umum
Indonesia: Bidara upas, blanar, widara upas
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Solanales
Famili: Convolvulaceae (suku kangkung-kangkungan)
Genus: Merremia
Spesies:Merremia mammosa Chois.
Identifikasi :
Tumbuh liar di hutan, kadang di tanam di halaman dekat pagar sebagai tanaman obat atau
karena umbinya dapat dimakan. Tanaman ini mungkin didatangkan dari Philippine,
merupakan tanaman merayap atau membelit yang panjangnya 3-6 m, batangnya kecil bila
dipegang agak licin dan warnanya agak gelap. Daun tunggal, bertangkai panjang, berbentukjantung, tepi rata, ujung meruncing, panjang 5-12 cm, lebar 4-15 cm, warnanya hijau tua.
http://www.plantamor.com/index.php?plantsearch=Convolvulaceaehttp://www.plantamor.com/index.php?plantsearch=Merremiahttp://www.plantamor.com/index.php?plantsearch=Merremiahttp://www.plantamor.com/index.php?plantsearch=Convolvulaceae7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)
27/42
Perbungaan berbentuk payung menggarpu berkumpul 1-4 bunga, bentuknya seperti lonceng
berwarna putih, panjang 7-8 cm, dengan 4 helai kelopak. Umbi berkumpul didalam tanah,
mirip ubi jalar. Bila tanahnya kering dan tidak tergenang air serta gembur, beratnya dapat
mencapai 5 kg atau lebih. Warna kulit umbinya kuning kecoklatan, kulitnya tebal bergetah
warna putih, bila kering warnanya menjadi coklat. Perbanyakan dengan stek batang atau
menanam umbinya.
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Demam, batuk, serak, Difteri, Radang tenggorok, radang paru,; Radang usus buntu, Typhus,
sembelit, Muntah darah, Kanker; Kencing manis, Keracunan, gigitan ular, kusta, syphilis
(Luns).
Bagian yang dipakai: umbi
KEGUNAAN:
- Demam, batuk, serak.
- Difteri, Radang tenggorok, radang paru, radang usus buntu.
- Typhus, sembelit, buang air besar darah dan lendir.
- Muntah darah.
- Kencing manis (DM), Batu kandung kencing, Keracunan makanan,
gigitan ular.
- Kanker, kusta, syphilis (Lues).
PEMAKAIAN LUAR:
Digunakan untuk memperlancar keluarnya air susu ibu (ASI), obat luka
terpotong, luka bakar, bengkak, penyakit kulit, gigitan ular.
PEMAKAIAN:
Untuk minum: 10-100 g umbi segar diparut atau digodok.
7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)
28/42
Pemakaian luar: Umbi diiris tipis-tipis atau diparut menjadi bubur,
untuk dibalurkan ketempat yang sakit seperti luka, bengkak-bengkak,
gigitan ular dan sebagainya.
CARA PEMAKAIAN:
1. Radang usus buntu :1/4 jari umbi dicuci bersih lalu diparut dan diremas dengan 1 sendok makan air gula,
kemudian diperas dan disaring Ialu diminum. Sehari 2 kali.
2. Muntah darah, typhus:Umbi segar secukupnya dicuci bersih lalu diparut, peras dengan sepotong kain sampai
terkumpul sebanyak 1 gelas kecil. Minum.
3. Buang air besar darah dan lendir :50 g umbi dicuci lalu dipotong-potong, tambahkan gula jawa secukupnya, godok dengan
2 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum sedikit-sedikit.
4. Difteri :Umbi segar secukupnya, dicuci lalu diparut, peras dengan sepotong kain sampai
terkumpul 1 gelas kecil. Dipakai untuk kumur-kumur di tenggorokan selama 23 menit,
lalu ditelan.
5. Serak, batuk kering:Umbi segar sebesar 1 jari tangan dicuci bersih, dipotong tipis-tipis lalu dikunyah.
Lakukan 3-4 kali dalam sehari.
6. Batuk :100 g umbi segar dicuci lalu diparut, tambahkan sirop gula batu secukupnya, diaduk
sampai merata lalu diperas dan disaring, minum.
7. Batuk rejan:1/2 jari umbi segar dicuci lalu diparut, diremas dengan 2 sendok makan air masak dan 1
sendok makan madu, peras dan saring, minum. lakukan 2 kali sehari.
8. Kencing manis:100 g umbi segar dicuci bersih Ialu diparut, peras dengan sepotong kain. Minum setiap
pagi, 1/2 jam sebelum makan.
9. Keracunan makanan:Umbi segar secukupnya dicuci bersih Ialu diparut, peras dengan sepotong kain sampaiterkumpul 1/2 gelas. Minum.
7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)
29/42
10.Kanker, kusta (Morbqs Hanson):3/4 jari umbi segar dicuci lalu diparut, tambahkan 4 sendok makan air matang dan 2
sendok makan madu. Diaduk merata, lalu diperas dengan sepotong kain, dibagi untuk 3
kali minum yang habis dalam sehari.
11.Luka-luka di kulit :Umbi segar dicuci lalu diiris tipis-tipis, letakkan di atas luka.
12.Melancarkan pengeluaran ASI:Umbi segar dicuci bersih lalu diparut, borehkan disekeliling payudara.
13. Luka bakar :Umbi segar dicuci bersih lalu diparut, bubuhkan diatas luka bakar, bila perlu dibalut.
14.Gigitan ular :Umbi segar dicuci lalu diparut sampai menjadi adonan seperti bubur.Tempelkan diatas
luka gigitan, lalu dibalut.
15.Syphilis (lues):1 jari umbi segar dicuci bersih lalu diparut, tambahkan 2 sendok makan air masak dan 1
sendok makan madu murni, peras dan saring, minum. Lakukan 3 kali sehari.
16.Batu kandung kencing / kencing batu:10 g umbi bidara upas, 10 g daun kumis kucing, 15 g daun keji beling, dicuci lalu umbi
dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 1 liter air, sampai tersisa 150 cc. Setelah
dingin disaring lalu diminum. Sehari 3 x 50 cc.
7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)
30/42
2. CecenetPhysallis peruviana
Segudang khasiat obati penyakit
Buah mungil berwarna kekuningan ini rasanya manis segar. Dikenal juga dengan nama
ciplukan, buah ini sangat berkhasiat. Pegel linu dan sakit pinggang bisa diobati hanya dengan
memakan buah ini.
Banyak peneliti menjadikan Cecenet sebagai objek penelitian tanaman obat, untuk mengatasi
beragam penyakit. Di Taiwan, ekstrak cecenet dicampur dengan etanol dan menjadikan
cecenet sebagai obat anti oksidan tingkat tinggi. Bisa untuk mengobati kanker, malaria dan
hepatitis.
Nama Latin : Physallis angulata Linn. Atau physallis minima Linn
Nama Daerah : keceplokan, nyornyoran, cecenet, cecendet
Klasifikasi :
Bangsa : Solonales
Suku : Solonaceae
Marga : Physallis
Jenis : Physallis peruviana L
http://brigittahardi.files.wordpress.com/2011/05/cecenet1.jpg7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)
31/42
Kegunaan : Dalam pengobatan Alternatif Herbal Influenza, Sakit tenggorok, Batuk rejan,
Bronchitis, Gondongan, Pembekakan buah pelir, Bisul, Borok, Kencing manis, Sakit paru
paru, Ayan, Pembekakan prostate
Pemanfaatan :
1. Diabetes MellitusBahan : tumbuhan ciplukan yang sudah berbuah dicabut beserta akar-akarnya
dan dibersihkan.
Cara membuat : dilayukan dan direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga
tingga 1 gelas, kemudian disaring.
Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari.2. Sakit paru-paru
Bahan : tumbuhan ciplukan lengkap (akar, batang, daun, bunga dan buahnya).
Cara membuat : direbus dengan 3-5 gelas air sampai mendidih dan disaring.
Cara menggunakan: diminum 3 kali sehari 1 gelas.
3. AyanBahan : 8-10 butir buah ciplukan yang sudah dimasak.
Cara menggunakan: dimakan setiap hari secara rutin.
4. BorokBahan : 1 genggam daun ciplukan ditambah 2 sendok air kapur sirih.
Cara membuat : ditumbuk sampai halus
Cara menggunakan: ditempelkan pada bagian yang sakit.
SIifat Kimiawi: Tumbuhan ini memiliki berbagai kandungan kimia, yang sudah diketahui, a
l : chlorogenikacid,- C27H44O-H2O,- asam sitrun dan fisalin, flavonoid, saponin,
polifenol.Buah mengandung asam malat, alkaloid, tanin, kriptoxantin, vitamin C
dangula, biji ; elaidic acid.
Efek Farmakologis : Tumbuhan ini bersifat : analgetik, peluruh air seni, menetralkan racun
(detoxifies), meredakan batuk, mengaktifkan fungsi kelenjar-kelenjar tubuh. Dalam
farmakologi Cina disebut tumbuhan ini memiliki rasa pahit dan sifat sejuk.
7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)
32/42
Bagian Tanaman yang digunakan: Efek farmakologi ini diperoleh dari penggunaan akar,
daun dan buah. Uji praklinis, Ciplukan mengandung physalin F dan physalin D. Dari hasil
pengujianternyata physalin F berkhasiat sebagai anti hepatoma terbesar, sedangkanberikutnya
adalah khasiat sebagai anti Hela. Physalin F juga mempunyai efekanti tumor in vivo terhadapmencit penderita leukimia dengan p388 lymphocyticleukimia, sedangkan physalin D tidak
terlalu aktif baik secara in vivo maupunin vitro.
Penyakit yang dapat disembuhkan dan cara penggunaannya :
Tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sbb :
1. Influenza.Tanaman 915 gram direbus,minum. Penetral racun untuk influenza, 3 pohon dipotong
5 cm, rebus di dalam 4 gelas air, sisakan 2 gelas, saring, minum.(Saran 32 kapsul per
hari)
2. Sakit tenggorok.Tanaman915 gram direbus, minum. (Saran 32 kapsul per hari)
3. Batukrejan (pertusis).Tanaman 915 gram direbus, minum. (Saran 32 kapsul per hari)
4. Bronchitis.Tanaman 915 gram direbus, minum.(Saran 32 kapsul per hari)
5. Gondongan (parotitis).Tanaman 915 gr direbus,minum.(Saran 32 kapsul per hari)
6. Pembengkakan buah pelir (Orchitis).Tanaman 9-15 g rebus,minum. (Saran3x2 kapsul per hr)
7. Bisul.Daun ciplukan 1/2 genggam dicuci, digiling halus, diturapkan pada bisul dan
sekelilingnya, lalu dibalut. Diganti 2 kali sehari.
8. Borok.Daun ciplukan 1/3 genggam dicuci, digiling halus, ditambah air kapur sirih secukupnya
untuk menurap borok. Diganti 2 x sehari.
9. Kencing manis (diabetes mellitus).Tanaman direbus dengan 3 gelas air jadi 1 gelas, saring, minum.
10.Sakit paru-paru.Tanaman ciplukan lengkap direbus dengan 35 gelas air mendidih, saring, minum airnya
7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)
33/42
3 kali sehari 1 cangkir.
11.Ayan.Buah ciplukan 810 butir dimakan setiap hari.
12.Pembengkakan prostat (pengalaman).Tanaman 9-15g rebus,minum. (Saran 3 x 2 kapsul per hari
3. Paku RaneSelaginella doederleinii Hieron
Nama umum
Indonesia: Paku rane, cakar ayam
Cina: shi shang bai
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Divisi: Lycopodiophyta
Kelas: Lycopodiopsida
Ordo: Selaginellales
Famili:Selaginellaceae
http://www.plantamor.com/index.php?plantsearch=Selaginellaceaehttp://www.plantamor.com/index.php?plantsearch=Selaginellaceaehttp://www.plantamor.com/index.php?plantsearch=Selaginellaceaehttp://dewifiqri.files.wordpress.com/2012/09/img1019a.jpghttp://dewifiqri.files.wordpress.com/2012/09/img1019a.jpghttp://dewifiqri.files.wordpress.com/2012/09/img1019a.jpghttp://www.plantamor.com/index.php?plantsearch=Selaginellaceae7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)
34/42
Genus:Selaginella
Spesies: Selaginella doederleinii Hieron
Tanaman ini bentuknya kecil. Tanaman ini biasanya terdapat pada tepi-tepi jalan. Manfaat
tanaman ini dari segi kesehatan yaitu dapat mengatasi mahg, dan mengobati jerawat (misal
noda-noda hitam). Untuk mengobati jerawat, caranya tumbuk tanaman ini, lalu oleskan pada
jerawat atau noda hitam. Hanya saja hasilnya tidak dapat langsung mujarab, pemakaiannya
harus rutin.
http://www.plantamor.com/index.php?plantsearch=Selaginellahttp://www.plantamor.com/index.php?plantsearch=Selaginellahttp://www.plantamor.com/index.php?plantsearch=Selaginellahttp://www.plantamor.com/index.php?plantsearch=Selaginella7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)
35/42
BAB IV
PEMBAHASAN
Balittro
Penyulingan minyak
Minyak atsiri, atau dikenal juga sebagai minyak eterik (aetheric oil), minyak esensial
(essential oil), minyak terbang (volatile oil), serta minyak aromatik (aromatic oil), adalah
kelompok besar minyak nabati yang berwujud cairan kental pada suhu ruang namun mudah
menguap sehingga memberikan aroma yang khas. Minyak atsiri merupakan bahan dasar dari
wangi-wangian atau minyak gosok (untuk pengobatan) alami. Di dalam perdagangan, hasil
sulingan (destilasi) minyak atsiri dikenal sebagai bibit minyak wangi.
Para ahli biologi menganggap minyak atsiri sebagai metabolit sekunder yang biasanya
berperan sebagai alat pertahanan diri agar tidak dimakan oleh hewan (hama) ataupun sebagai
agensia untuk bersaing dengan tumbuhan lain (lihat alelopati) dalam mempertahankan ruang
hidup. Walaupun hewan kadang-kadang juga mengeluarkan bau-bauan (seperti kesturi dari
beberapa musang atau cairan yang berbau menyengat dari beberapa kepik), zat-zat itu tidak
digolongkan sebagai minyak atsiri.
Minyak atsiri bersifat mudah menguap karena titik uapnya rendah. Selain itu, susunan
senyawa komponennya kuat memengaruhi saraf manusia (terutama di hidung) sehingga
seringkali memberikan efek psikologis tertentu. Setiap senyawa penyusun memiliki efek
tersendiri, dan campurannya dapat menghasilkan rasa yang berbeda. Karena pengaruh
psikologis ini, minyak atsiri merupakan komponen penting dalam aromaterapi atau kegiatan-
kegiatan liturgi dan olah pikiran/jiwa, seperti yoga atau ayurveda.
Sebagaimana minyak lainnya, sebagian besar minyak atsiri tidak larut dalam air dan
pelarut polar lainnya. Dalam parfum, pelarut yang digunakan biasanya alkohol. Dalam tradisi
timur, pelarut yang digunakan biasanya minyak yang mudah diperoleh, seperti minyak
kelapa.
Secara kimiawi, minyak atsiri tersusun dari campuran yang rumit berbagai senyawa,
namun suatu senyawa tertentu biasanya bertanggung jawab atas suatu aroma tertentu.
Sebagian besar minyak atsiri termasuk dalam golongan senyawa organik terpena danterpenoid yang bersifat larut dalam minyak (lipofil).
7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)
36/42
Proses untuk mendapatkan minyak atsiri dikenal dengan cara menyuling atau destilasi
terhadap tanaman penghasil minyak.
Metode destilasi/penyulingan minyak atsiri dapat dilakukan dengan 3 cara, antara lain :
1. Penyulingan dengan sistem rebus (Water Distillation)2. Penyulingan dengan air dan uap (Water and Steam Distillation)3. Penyulingan dengan uap langsung (Direct Steam Distillation)
Penerapan penggunaan metode tersebut didasarkan atas beberapa pertimbangan seperti
jenis bahan baku tanaman, karakteristik minyak, proses difusi minyak dengan air panas,
dekomposisi minyak akibat efek panas, efisiensi produksi dan alasan nilai ekonomis serta
efektifitas produksi.
1. Penyulingan dengan sistem rebus (Water Distillation)
Cara penyulingan sistem ini adalah dengan memasukkan bahan baku, baik yang sudah
dilayukan, kering ataupun bahan basah ke dalam ketel penyuling yang telah berisi air
kemudian dipanaskan. Uap yang keluar dari ketel dialirkan dengan pipa yang dihubungkan
dengan kondensor. Uap yang merupakan campuran uap air dan minyak akan terkondensasi
menjadi cair dan ditampung dalam wadah. Selanjutnya cairan minyak dan air tersebutdipisahkan dengan separator pemisah minyak untuk diambil minyaknya saja. Cara ini biasa
digunakan untuk menyuling minyak aromaterapi seperti mawar dan melati. Meskipun
demikian bunga mawar, melati dan sejenisnya akan lebih cocok dengan sistem enfleurasi,
bukan destilasi.
Yang perlu diperhatikan adalah ketel terbuat dari bahan anti karat seperti stainless steel,
tembaga atau besi berlapis aluminium.
7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)
37/42
2. Penyulingan dengan air dan uap (Water and Steam Distillation)
Penyulingan dengan air dan uap ini biasa dikenal dengan sistem kukus. Cara ini
sebenarnya mirip dengan system rebus, hanya saja bahan baku dan air tidak bersinggunganlangsung karena dibatasi dengan saringan diatas air.
Cara ini adalah yang paling banyak dilakukan pada dunia industri karena cukup
membutuhkan sedikit air sehingga bisa menyingkat waktu proses produksi. Metode kukus ini
biasa dilengkapi sistem kohobasi yaitu air kondensat yang keluar dari separator masuk
kembali secara otomatis ke dalam ketel agar meminimkan kehilangan air. Bagaimanapun cost
produksi juga diperhitungkan dalam aspek komersial. Disisi lain, sistem kukus kohobasi lebih
menguntungkan oleh karena terbebas dari proses hidrolisa terhadap komponen minyak atsiri
dan proses difusi minyak dengan air panas. Selain itu dekomposisi minyak akibat panas akan
lebih baik dibandingkan dengan metode uap langsung (Direct Steam Distillation).
Metode penyulingan dengan sistem kukus ini dapat menghasilkan uap dan panas yang
stabil oleh karena tekanan uap yang konstan.
7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)
38/42
3. Penyulingan dengan uap langsung (Direct Steam Distillation)
Pada sistem ini bahan baku tidak kontak langsung dengan air maupun api namun hanya uap
bertekanan tinggi yang difungsikan untuk menyuling minyak. Prinsip kerja metode ini adalah
membuat uap bertekanan tinggi didalam boiler, kemudian uap tersebut dialirkan melalui pipa
dan masuk ketel yang berisi bahan baku. Uap yang keluar dari ketel dihubungkan dengan
kondensor. Cairan kondensat yang berisi campuran minyak dan air dipisahkan dengan
separator yang sesuai berat jenis minyak. Penyulingan dengan metode ini biasa dipakai untuk
bahan baku yang membutuhkan tekanan tinggi pada proses pengeluaran minyak dari sel
tanaman, misalnya gaharu, cendana, dll.
Beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan pada proses destilasi antara lain :
1. Bahan baku (Raw material)Pilih bahan baku yang jelas mempunyai randemen minyak tinggi. Pengukuran rendemen
minyak dilakukan di laboratorium atau bisa juga dilakukan sendiri dengan alat Stahl
Distillation.
Sebelum disuling bahan baku harus dirajang dahulu untuk mempermudah keluarnya
minyak yang berada di ruang antar sel dalam jaringan tanaman.
Tentukan juga perlakuan awal raw material, apakah bahan basah, layu atau kering. Ini
sangat penting karena setiap bahan baku memerlukan penenangan yang berbeda. Sebagai
contoh perlakuan nilam sebaiknya dalam keadaan kering dengan kadar air antara 22-25%.
Jika yang masuk ketel adalah nilam basah membutuhkan waktu destilasi lebih lama,
akibatnya cost produksi menjadi lebih besar.
7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)
39/42
2. Alat PenyulinganUntuk mendapatkan produk minyak atsiri yang berkualitas, gunakan alat yang tidak
bereaksi/menimbulkan kontaminasi terhadap produk minyak. Material yang baik adalah
dengan glass/pyrex dan stainless steel. Untuk material glass hanya mampu untuk skala
laboratorium, sedang skala industri biasa digunakan stainless steel.
Jenis material stainlees steel mulai dari yang paling bagus antara lain :
1. Material Pharmaceutical Grade (SUS 316)2. Material Food Grade (SUS 314)3. Material Mild Mild Steel Galvanized4. Material Mild SteelUntuk keperluan destilasi minyak atsiri biasa digunakan material food grade. Perlu
diperhatikan juga penggunaan jacket ketel atau sekat kalor jika proses penyulingan berada
didaerah dingin seperti di pengunungan, ini dimaksudkan agar mengurangi kehilangan
kalor panas.
Jangan lupa dipasang juga accessories control dan safety device yang minimal berupa
thermometer, manometer tekanan (pressure gauge) dan safety valve untuk alat destilasi
yang menggunakan boiler.
3. Kondensor (Pendingin)
Alat ini digunakan untuk kondensasi (mengembunkan) uap yang keluar dari ketel. Prinsip
kerja alat adalah merubah fase uap menjadi fase cair karena pertukaran kalor pada pipa
pendingin. Pada alat berskala laboratorium bisa menggunakan condensor lurus (liebig),
sedang untuk skala industri harus menggunakan kondensor yang lebih besar. Kondensor
7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)
40/42
untuk skala produksi berbahan stainless dalam bentuk pipa spiral agar kontak dengan air
pendingin lebih lama dan area perpindahan kalor juga lebih panjang.
4. Separator (Pemisah Minyak)Alat ini berfungsi untuk memisahkan minyak atsiri dengan air berdasarkan perbedaan
berat jenis. Separator untuk alat suling sistem kukus kohobasi tersedia 2 macam yaitu
untuk minyak dengan density (massa jenis) rendah dan minyak density tinggi.
5. Receiver Tank (Tangki Penampung)Digunakan untuk menampung minyak atsiri, bisa dari bahan glass atau stainless steel.
Untuk bahan glass, gunakan botol gelap agar minyak terhindar dari masuknya sinar
matahari langsung sehingga tidak menurunkan grade minyak.
7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)
41/42
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN1. Berbagai jenis tanman obat di hutan dapat dimanfaatkan bagi kehidupan manusia2. Dari semua tanaman obat yang ditemukan, rata-rata tanaman tersebut termasuk
tanaman herba.
3. Tanaman obat harus dibudidayakam untuk menjaga ketersediaannya di alam4. Herba yang ditemukan dalam plot penelitian di TNGP banyak yang termasuk tanaman
monokotil karena mempunyai akar serabut.
5. Tumbuhan mempunyai cirri masing-yang tidak sama dengan tumbuhan lain
B. Saran1. Meningkatkan keingintahuan terhadap tanaman obat.2. Kesadaran diri untuk menurunkan global warming dengan menanam banyak tanaman,
khususnya tanaman obat, untuk dimanfaatkan keluarga.
3.
Menjaga dan melindungi tanaman yang sudah ada, karena tanaman termasuk jantunguntuk ibu kota yang cukup gersang dengan banyaknya polusi.
7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)
42/42
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1978, Materia Medika Indonesia jilid II, 66-67, Depkes RI, Jakarta
Tjitrosoepomo, G., 1994, Taksonomi Tumbuhan Obat-Obatan, 347-349, UGM Press,
Yogyakarta
http://www.mab-indonesia.org/cagar.php?i=cibodas
http://alfarizisoiladventure.blogspot.com/2011/05/keindahan-nepenthes-taman-nasional-
gede.html
http://dewifiqri.wordpress.com/2012/09/02/beberapa-tanaman-obat-di-taman-nasional-gunung-gede-pangrango/
http://www.plantamor.com/index.php?plant=1131
http://www.iptek.net.id/ind/warintek/?mnu=6&ttg=2&doc=2d2
http://www.krcibodas.lipi.go.id
http://www.mab-indonesia.org/cagar.php?i=cibodashttp://www.mab-indonesia.org/cagar.php?i=cibodashttp://alfarizisoiladventure.blogspot.com/2011/05/keindahan-nepenthes-taman-nasional-gede.htmlhttp://alfarizisoiladventure.blogspot.com/2011/05/keindahan-nepenthes-taman-nasional-gede.htmlhttp://alfarizisoiladventure.blogspot.com/2011/05/keindahan-nepenthes-taman-nasional-gede.htmlhttp://dewifiqri.wordpress.com/2012/09/02/beberapa-tanaman-obat-di-taman-nasional-gunung-gede-pangrango/http://dewifiqri.wordpress.com/2012/09/02/beberapa-tanaman-obat-di-taman-nasional-gunung-gede-pangrango/http://dewifiqri.wordpress.com/2012/09/02/beberapa-tanaman-obat-di-taman-nasional-gunung-gede-pangrango/http://www.plantamor.com/index.php?plant=1131http://www.plantamor.com/index.php?plant=1131http://www.iptek.net.id/ind/warintek/?mnu=6&ttg=2&doc=2d2http://www.iptek.net.id/ind/warintek/?mnu=6&ttg=2&doc=2d2http://www.krcibodas.lipi.go.id/http://www.krcibodas.lipi.go.id/http://www.krcibodas.lipi.go.id/http://www.iptek.net.id/ind/warintek/?mnu=6&ttg=2&doc=2d2http://www.plantamor.com/index.php?plant=1131http://dewifiqri.wordpress.com/2012/09/02/beberapa-tanaman-obat-di-taman-nasional-gunung-gede-pangrango/http://dewifiqri.wordpress.com/2012/09/02/beberapa-tanaman-obat-di-taman-nasional-gunung-gede-pangrango/http://alfarizisoiladventure.blogspot.com/2011/05/keindahan-nepenthes-taman-nasional-gede.htmlhttp://alfarizisoiladventure.blogspot.com/2011/05/keindahan-nepenthes-taman-nasional-gede.htmlhttp://www.mab-indonesia.org/cagar.php?i=cibodas