Page 1
I. TUJUAN
1. Mempelajari konsep kekekalan energi
2. Menentukan momen inersia (momen kelembaman) dengan
menggunakan prinsip kekekalan energi
II. TEORI DASAR
Energi adalah kemampuan benda melakukan usaha. Energi
mekanik adalah energi yang dimiliki benda untuk
melakukan suatu benda.
Energi mekanik terdiri dari energi potensial dan energi
kinetik.
a. Energi potensial adalah energi yang dimiliki benda
karena posisinya terhadap suatu acuan, dan kemudian
dirumuskan:
Ep = m g h
Cat :
m = massa (kg)
g = percepatan gravitasi (9,8 kg/m s2)
h = tinggi benda dari tanah (m)
Sebagai contoh sebuah batu yang terlekat diatas meja
memiliki energi potensial yang berbeda dengan sebuah
batu yang terletak di lantai. Jika diberi gaya pada
batu yang berada di atas meja, batu tersebut akan
jatuh. Batu yang jatuh tersebut memiliki energi, dengan
kata lain batu dapat melakukan kerja. Jika tepat
dibawah batu terdapat gelas, gelas tersebut dapat pecah
Page 2
akibat kerja dari batu tersebut. Sedangkan batu yang
terletak di lantai tidak dapat melakukan kerja.
b. Energi kinetik adalah energi yang dimiliki benda
karena geraknya, dalam hal ini dirumuskan:
Ek = 12 mv2
Cat:
m = massa (kg)
v = percepatan benda (m/s)
Makin besar kecepatan benda, makin bear pula energi
kinetiknya. Mari kita tinjau ulang dari peristiwa batu
jatuh tersebut. Pada saat diatas meja batu tersebut
memilik energi potensia paling besar, setelah
dijatuhkan dari atas meja. Energi potensial batu sesaat
sebelum mengenai gelas mendekati nol, tetapi energi
geraknya makin kebawah makin besar. Energi gerak inilah
yang sebenarnya memecahkan gelas saat menumbuknya.
c. Energi kinetik rotasi, setiap benda yang bergerak
memiliki energi kinetik. Sama halnya benda yang
melakukan gerak rotasi, benda tersebut akan memilik
energi kinetik rotasi. Diketahui energi kinetik
adalah Ek = 12mv2.
Mengingat v = r ω, maka
Ek = 12m(rω)2=
12mr2ω2
Page 3
Diketahui bahwa mr2 adalah momen inersia maka untuk
gerak rotasi menjadi:
Ek rotasi =12 I ω2
Cat:
I = momen inersia benda (k g m)
ω = kelajuan sudut (rad/s)
Dalam percobaan kali ini energi mekanik yang dilakukan
oleh piringan yaitu :
- Energi kinetik
- Energi kinetik rotasi
- Energi potensial
Sehingga dapat dirumuskan bahwa energi mekanik pada
percobaan kali ini yaitu :
Em = Ek + Ek rotasi + Ep
= 12 mv2 + m g h + 12 I ω
2
Page 4
III. PERALATAN PERCOBAAN
1. Landasan penyangga
2. Batang penyangga
3. Penggaris
4. Penunjuk
5. Piringan maxwell
6. Penyangga sensor
7. Alat penghitung
8. Kabel-kabel penghubung
9. Jangka sorong
10.
IV. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Peralatan percobaan dirangkai seperti gambar dibawah
ini.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat merangkai
perlatan adalah sebagai berikut:
Page 5
i. Sumbu piringan Maxwell dalam keadaan tidak
tergukung harus berada pada posisi horizontal.
ii. Cara menggulung piringan Maxwell harap
diperhatikan.
iii. Sumbu piringan maxwell harus jatuh bebas tanpa
mengenai penyangga sensor ketika piringan Maxwell
dilepaskan.
iv. Setelah piringan Maxwell jatuh melewati sensor,
sebaiknya piringan Maxwell ditahan dengan tangan
agar tidak berbalik menabrak sensor.
2. Massa piringan Maxwell (m = .... gr ) dan jari-jari
sumbu piringan Maxwell yang digunakan (r = .... mm)
dicatat pada lembar data.
3. Alat penghitung dinyalakan kemudian tombol “null”
ditekan.
4. Penunjuk digeser sehingga berada pada jarak S dari
sensor.
5. Tali pada piringan Maxwell digulung sepanjang jarak S.
6. Piringan Maxwell dilepas dan secara bersamaan tombol
“strat” pada alat penghitung ditekan. Alat penghitung
akan bekerja secara otomatis dan akan berhenti bila
sumbu piringan Maxwell telah melewati penyangga
sensor.
7. Waktu yang diperlukan piringan Maxwell untuk menempuh
jarak s dicatat berdasarkan harga yang ditampilkan
oleh alat penghitung.
8. Langakah 4 s.d 7 diulang untuk jarak yang berbeda
sesuai dengan petunjuk asisten.
Page 6
9. Langakah 2 s.d 8 diulang untuk piringan Maxwell.
V. TUGAS DAN PERTANYAAN
1. Buatlah grafik S sebagai fungsi t untuk tiap
piringan Maxwell yang digunakan dalam satu grafik pada
kertas log ! dari grafik tersebut carilah momen
inersia (I) tiap piringan Maxwell melalui persamaan
(7) !
2. Tentukan momen inersia tiap piringan Maxwell dengan
menggunakan persamaan (7) beserta ralatnya !
3. Bandingkan hasil yang saudara dapatakan no.1 dengan
no.2 ! Jelaskan !
4. Buatlah grafik Ep vs t, Ek vs t dan Er vs t pada
kertas log dengan menggunakan hubungan antara
persamaan (7) dan persamaan (8) ! Apakah yang dapat
saudara simpulkan dari ketiga grafik tersebut?
5. Apakah percepatan a pada persamaan (6) sama dengan
percepatan gravitasi g ? Jelaskan jawaban saudara.
VI. Perhitungan
1. Buatlah grafik S sebagai fungsi t untuk tiap piringan
Maxwell yang digunakan dalam satu grafik pada kertas
log ! dari grafik tersebut carilah momen inersia (I)
tiap piringan Maxwell melalui persamaan (7) !
Page 7
Tabel 1.
m = 185,1 gramr = 0,3125 cm
Pengukuran Xn (t) Yn
(S)log Xn(t)
log Yn(S) log Xn.Yn (log Xn)2
1 1,525 10 0,18327 -1 -0,18327 0,033588
2 2,481 20 0,394627 -0,69897 -0,275832 0,15573
3 2,775 30 0,443263
-0,5228787 -0,231773 0,196482
4 3,554 40 0,550717 -0,39794 -0,219152 0,30329
k = 410,335
∑ Xn 100
∑ Yn
1,5718
77
∑logXn
-
2,619788
8
∑logYn
-0,910027
∑logXn.logYn0,68909
∑ ¿¿
Dengan menggunakan data diatas , digunakan untuk
mencari nilai a dan b :
a = k (∑n=1
klogXn.logYn)-(∑n=1
klogXn) (∑n=1
klogYn)
k( ∑n=1klogXn2)- (∑n=1
klogXn)
2
= 4 (-0,910027)- (1,571877 ) (-2,6197888 )4 (0,68909 )- (1,571877)2
a = 1,673457563
Page 8
b = ( ∑n=1
klogXn2)(∑n=1
klogYn)-(∑n=1
klogXn)(∑n=1
klogXn.logYn)
k( ∑n=1klogXn2)-(∑n=1
klogXn)
2
= (0,68909 ) (-2,6197888)- (1,571877) (-0,910027)4 (0,68909 )-(1,571877)2
b = -1,312564561
Setelah menemukan hasil nilai a dan b digunakan
persamaan garis yakni log S = a log t + b, dan
didapat nilai S dari tiap percobaan yakni:
Log S1 = a log t + b
= 1,673457563 (1,571877) + (-1,312564561)
= -1,005870255
S1 = 0,098657476 m
Untuk mempermudah perhitungan, dibuat tabel sebagai
berikut:
log S S-
1,00587
0,098657
-0,6521
7
0,222756
-0,5707
8
0,268671
Page 9
-0,3909
6
0,406481
Sesudah menemukan nilai S dari tiap percobaan,
selanjutnya mencari momen inersia ( I ) tiap
percobaan dengan menggunakan persamaan 7 :
S = 12 m g t
(m+ Ir2 )Sehingga didapat persamaan momen inersia ( I ) :
I = (m gt2
2 S- m) r2
Dicari nilai momen inersia ( I ) tiap percobaan :
Dik:
m = 185,1 gram
r = 0,3125 cm
g = 9,81 m/s2
Dit : momen inersia ( I ) ?
Jawab :
I1 = (m gt2
2 S- m) r2
=
((185,1 grm)(9,81 m/s2 )(1,525 s)22 (0,098657476 m) - (185,1 grm)) (0,003125m)2
Page 10
= 0,000227 grm m2
Untuk mempermudah perhitungan dibuat tabel hasil nilai
momen inersia ( I ) tiap percobaan tabel 1:
I (momen inersia) tabel 1 :
I percobaan 1 = 0,000227 grm m2
I percobaan 2 = 0,010349 grm m2
I percobaan 3 = 0,016536 grm m2
I percobaan 4 = 0,043714 grm m2
Tabel 2.
m = 526,8 gramr = 0,25 cm
Pengukuran
Xn(t)
Yn(S)
log Xn(t)
log Yn(S) log Xn.Yn (log Xn)2
1 3,119 10 0,494015 -1 -0,494015 0,244051
2 4,135 20 0,616476
-0,69897 -0,430898 0,380042
3 5,128 30 0,709948
-0,52287
87-0,371217 0,504026
4 5,753 40 0,759894
-0,39794 -0,302392 0,577439
k = 418,135
∑ Xn100∑ Yn
2,580333
∑logXn
-2,61978
88∑logYn
-1,598522∑logXn.logYn1,705559∑ ¿¿
Dengan menggunakan data diatas , digunakan untuk mencari
nilai a dan b :
Page 11
a = k (∑n=1
klogXn.logYn)-(∑n=1
klogXn) (∑n=1
klogYn)
k( ∑n=1klogXn2)- (∑n=1
klogXn)
2
= 4 (-1,598522)- (2,580333 ) (-2,6197888 )4 (1,705559)- (2,580333 )2
a = 2,22915
b = ( ∑n=1
klogXn2)(∑n=1
klogYn)-(∑n=1
klogXn)(∑n=1
klogXn.logYn)
k( ∑n=1klogXn2)-(∑n=1
klogXn)
2
= (1,705559) (-2,6197888 )- (2,580333 ) (-1,598522)4 (1,705559 )-(2,580333)2
b = -2,09293
Setelah menemukan hasil nilai a dan b digunakan persamaan
garis yakni log S = a log t + b, dan didapat
nilai S dari tiap percobaan yakni:
Log S1 = a log t + b
= 2,22915 (2,580333) + (-2,09293)
= -0,9917
S1 = 0,10193 m
Page 12
Untuk mempermudah perhitungan, dibuat tabel sebagai
berikut:
log S S-
0,9917
0,10193
-0,71872
0,191108
-0,51035
0,308781
-0,39902
0,399007
Sesudah menemukan nilai S dari tiap percobaan,
selanjutnya mencari momen inersia ( I ) tiap percobaan
dengan menggunakan persamaan 7 :
S = 12 m g t
(m+ Ir2 )Sehingga didapat persamaan momen inersia ( I ) :
I = (m gt2
2 S- m) r2
Dicari nilai momen inersia ( I ) tiap percobaan :
Dik:
m = 526,8 gram
r = 0,25 cm
Page 13
g = 9,81 m/s2
Dit : momen inersia ( I ) ?
Jawab :
I1 = (m gt2
2 S- m) r2
=
((526,8 grm)(9,81 m/s2 )(3,119 s)22 (0,10193 m) - (526,8 grm)) (0,0025m)2
= 0,012721 grm m2
Untuk mempermudah perhitungan dibuat tabel hasil nilai
momen inersia ( I ) tiap percobaan tabel 2:
I (momen inersia) tabel 2 :
I percobaan 1 = 0,012721 grm m2
I percobaan 2 = 0,049479 grm m2
I percobaan 3 = 0,12784 grm m2
I percobaan 4 = 0,209979 grm m2
Tabel 3.
m = 400,5 gramr = 0,3 cm
Pengukuran
Xn(t)
Yn(S)
log Xn(t)
log Yn(S) log Xn.Yn (log
Xn)2
1 2,317 10 0,36492 -1 -0,364926 0,133171
Page 14
62 3,133 20 0,49596 -0,69897 -0,346661 0,245977
3 3,318 30 0,520876
-0,5228787 -0,272355 0,271312
4 3,945 40 0,596047 -0,39794 -0,237191 0,355272
k = 412,7
13
∑ Xn
100
∑ Yn
1,9778
1
∑logXn
-
2,619788
8
∑logYn
-1,221134
∑logXn.logYn1,00573
2 ∑ ¿¿
Dengan menggunakan data diatas , digunakan untuk mencari
nilai a dan b :
a = k (∑n=1
klogXn.logYn)-(∑n=1
klogXn) (∑n=1
klogYn)
k( ∑n=1klogXn2)- (∑n=1
klogXn)
2
= 4 (-1,221134)- (1,97781 ) (-2,6197888 )4 (1,005732)- (1,97781 )2
a = 2,670141
b = ( ∑n=1
klogXn2)(∑n=1
klogYn)-(∑n=1
klogXn)(∑n=1
klogXn.logYn)
k( ∑n=1klogXn2)-(∑n=1
klogXn)
2
= (1,005732) (-2,6197888 )- (1,97781 ) (-1,221134)4 (1,005732)- (1,97781 )2
Page 15
b = -1,9752
Setelah menemukan hasil nilai a dan b digunakan persamaan
garis yakni log S = a log t + b, dan didapat
nilai S dari tiap percobaan yakni:
Log S1 = a log t + b
= 2,670141 (1,97781) + (-1,9752)
= -1,0008
S1 = 0,099816 m
Untuk mempermudah perhitungan, dibuat tabel sebagai
berikut:
log S S-
1,0008
0,099816
-0,65092
0,223398
-0,58439
0,260381
-0,38368
0,413352
Sesudah menemukan nilai S dari tiap percobaan,
selanjutnya mencari momen inersia ( I ) tiap percobaan
dengan menggunakan persamaan 7 :
Page 16
S = 12 m g t
(m+ Ir2 )Sehingga didapat persamaan momen inersia ( I ) :
I = (m gt2
2 S- m) r2
Dicari nilai momen inersia ( I ) tiap percobaan :
Dik:
m = 400,5 gram
r = 0,3 cm
g = 9,81 m/s2
Dit : momen inersia ( I ) ?
Jawab :
I1 = (m gt2
2 S- m) r2
=
((400,5 grm)(9,81 m/s2 )(2,317 s)22 (0,099816 m) - (400,5 grm)) (0,003m)2
= 0,00587 grm m2
Untuk mempermudah perhitungan dibuat tabel hasil nilai
momen inersia ( I ) tiap percobaan tabel 3:
I (momen inersia) tabel 3 :
I percobaan 1 = 0,00587
Page 17
grm m2
I percobaan 2 = 0,035165
grm m2
I percobaan 3 =
0,047077 grm m2
I percobaan 4 =
0,110132 grm m2
Tabel 4.
m = 340,72 gramr = 0,3 cm
Pengukuran
Xn(t)
Yn(S)
log Xn(t)
log Yn(S) log Xn.Yn (log
Xn)2
1 1,8 10 0,255273 -1 -0,255273 0,065164
2 2,444 20 0,388101 -0,69897 -0,271271 0,150623
3 3,16 30 0,499687
-0,522878
7-0,261276 0,249687
4 3,655 40 0,562887 -0,39794 -0,223995 0,316842
k = 411,0
59
∑ Xn
100
∑ Yn
1,7059
48
∑logXn
-
2,61978
88
∑logYn
-1,011815
∑logXn.logYn0,78231
6 ∑ ¿¿
Dengan menggunakan data diatas , digunakan untuk mencari
nilai a dan b :
Page 18
a = k (∑n=1
klogXn.logYn)-(∑n=1
klogXn) (∑n=1
klogYn)
k( ∑n=1klogXn2)- (∑n=1
klogXn)
2
= 4 (-1,011815)- (1,705948 ) (-2,6197888 )4 (0,782316)- (1,705948 )2
a = 1,926738
b = ( ∑n=1
klogXn2)(∑n=1
klogYn)-(∑n=1
klogXn)(∑n=1
klogXn.logYn)
k( ∑n=1klogXn2)-(∑n=1
klogXn)
2
= (0,782316) (-2,6197888 )- (1,705948 ) (-1,011815)4 (0,782316)- (1,705948 )2
b = -1,47668
Setelah menemukan hasil nilai a dan b digunakan persamaan
garis yakni log S = a log t + b, dan didapat
nilai S dari tiap percobaan yakni:
Log S1 = a log t + b
= 1,926738 (1,705948) + (-1,47668)
= -0,98483
S1 = 0,130368 m
Page 19
Untuk mempermudah perhitungan, dibuat tabel sebagai
berikut:
log S S-
0,98483
0,130368
-0,7289
1
0,186677
-0,5139
1
0,30626
-0,3921
4
0,405378
Sesudah menemukan nilai S dari tiap percobaan,
selanjutnya mencari momen inersia ( I ) tiap percobaan
dengan menggunakan persamaan 7 :
S = 12 m g t
(m+ Ir2 )Sehingga didapat persamaan momen inersia ( I ) :
I = (m gt2
2 S- m) r2
Dicari nilai momen inersia ( I ) tiap percobaan :
Dik:
m = 340,72 gram
r = 0,3 cm
Page 20
g = 9,81 m/s2
Dit : momen inersia ( I ) ?
Jawab :
I1 = (m gt2
2 S- m) r2
=
((340,72 grm)(9,81 m/s2 ) (1,800 s)2
2 (0,130368 m) - (340,72 grm)) (0,003m)2
= 0,003287 grm m2
Untuk mempermudah perhitungan dibuat tabel hasil nilai
momen inersia ( I ) tiap percobaan tabel 4:
I (momen inersia) tabel 4 :
I percobaan 1 = 0,003287 grm m2
I percobaan 2 = 137,0501 grm m2
I percobaan 3 = 429,3198 grm m2
I percobaan 4 = 783,878 grm m2
2. Tentukan momen inersia tiap piringan Maxwell dengan
menggunakan persamaan (7) beserta ralatnya !
Tabel 1.
m = 185,1 gramr = 0,3125 cm
Pengukuran Xn (t) Yn
(S)1 1,525 102 2,481 203 2,775 30
Page 21
4 3,554 40
k = 4 10,335∑ Xn
100∑ Yn
Dicari nilai momen inersia ( I ) tiap percobaan :
Dik:
m = 185,1 gram
r = 0,3125 cm
g = 9,81 m/s2
Dit : momen inersia ( I ) ?
Jawab :
I = (m gt2
2 S- m) r2
=
((185,1 grm)(9,81 m/s2 )(1,525 s)22 (0,1 m) - (185,1 grm)) (0,003125m)2
= 0,000254 grm m2
Untuk mempermudah perhitungan dibuat tabel hasil nilai
momen inersia ( I ) tiap percobaan tabel 1 :
Ipercobaan
10,000254
grm m2
Ipercobaan
20,009108
grm m2
Ipercobaan
0,018675grm m2
Page 22
3I
percobaan4
0,042988grm m2
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh praktikan,
didapatkan persamaan ralat untuk momen Inersia yakni:
SI = √(∂I∂m )2
Sm2+(∂I∂t )
2
St2+(∂I∂S )
2
SS2+(∂I∂r )
2
Sr2
=
√((gt22S −1)r2)2
(12×0,1)2
+((2mgt2S )r2)2
(12 ×0,01)2
+¿((−mgt2
2S2 )r2)2
(12×0,05)
2+(2(mgt2
2S −m)r)2
(12×0,05)
2
SI =
√ ( ((9,81 m/s2)(1,525 s)2
2(0,1 m) -1)(0,3125 m)2)2
(12 ×0,1)2
+ ( (2(185,1 grm )(9,81 m/s2)(1,525 s)2(0,1 m) )(0,3125)2)2
(12 ×0,01)2
+
( ((185,1 grm )(9,81 m/s2)(1,525 s)2
2(0,1 m)2 )(0,3125 m)2)2
(12 ×0,05)2 + (2 ((185,1 grm)(9,81 m/s2 ) (1,525 s)22 (0,1 m) - (185,1 grm))(0,3125 m) )
2
(12 ×0,05)2
= 1,41206 x 10-05
Untuk mempermudah perhitungan dibuat tabel hasil nilai
ralat momen inersia ( I ) tiap percobaan tabel 1 :
SI 11,41206E
-05SI 2
0,000152237
SI 3 0,000307
Page 23
829SI 4
0,000699366
Tabel 2.
m = 526,8 gramr = 0,25 cm
Pengukuran
Xn(t)
Yn(S)
1 3,119 102 4,135 203 5,128 304 5,753 40
k = 418,135
∑ Xn100∑ Yn
Dicari nilai momen inersia ( I ) tiap percobaan :
Dik:
m = 526,8 gram
r = 0,25 cm
g = 9,81 m/s2
Dit : momen inersia ( I ) ?
Jawab :
I = (m gt2
2 S- m) r2
= ¿
= 0,012418 grm m2
Page 24
Untuk mempermudah perhitungan dibuat tabel hasil nilai
momen inersia ( I ) tiap percobaan tabel 2 :
I percobaan 1 0,012418grm m2
I percobaan 2 0,051934grm m2
I percobaan 3 0,124111grm m2
I percobaan 4 0,21051 grmm2
Setelah didapatkan nilai momen inersia (I) maka, nilai SI
sebagai berikut :
SI = √(∂I∂m )2
Sm2+(∂I∂t )
2
St2+(∂I∂S )
2
SS2+(∂I∂r )
2
Sr2
=
√((gt22S −1)r2)2
(12×0,1)2
+((2mgt2S )r2)2
(12 ×0,01)2
+¿((−mgt2
2S2 )r2)2
(12 ×0,05)
2+(2(mgt2
2S −m)r)2
(12 ×0,05)
2
SI =
√ ( ((9,81 m/s2)(3,119 s)2
2(0,1 m)-1)(0,25 m)2)
2
(12 ×0,1)2
+ ( (2(526,8 grm )(9,81 m/s2)(3,119 s)2(0,1 m) )(0,25)2)2
(12 ×0,01)2
+
( ((526,8 grm )(9,81 m/s2)(3,119 s)2
2(0,1 m)2 )(0,25 m)2)2
(12×0,05)
2 + (2 ((526,8 grm)(9,81 m/s2 ) (3,119 s)22 (0,1 m)
- (526,8 grm))(0,25 m) )2
(12×0,05)
2
= 0,000253423
Page 25
Untuk mempermudah perhitungan dibuat tabel hasil nilai
ralat momen inersia ( I ) tiap percobaan tabel 2 :
SI 10,000253
423SI 2
0,001047239
SI 30,002494
655SI 4
0,004226626
Tabel 3.
m = 400,5 gramr = 0,3 cm
Pengukuran
Xn(t)
Yn(S)
1 2,317 102 3,133 203 3,318 304 3,945 40
k = 412,7
13
∑ Xn
100
∑ Yn
Dicari nilai momen inersia ( I ) tiap percobaan :
Dik:
m = 400,5 gram
r = 0,3 cm
g = 9,81 m/s2
Page 26
Dit : momen inersia ( I ) ?
Jawab :
I = (m gt2
2 S- m) r2
= ¿
= 0,945548 grm m2
Untuk mempermudah perhitungan dibuat tabel hasil nilai
momen inersia ( I ) tiap percobaan tabel 3 :
I percobaan 1
0,945548
I percobaan 2
3,467237
I percobaan 3
5,835659
I percobaan 4
11,00261
Setelah didapatkan nilai momen inersia (I) maka, nilai SI
sebagai berikut :
SI = √(∂I∂m )2
Sm2+(∂I∂t )
2
St2+(∂I∂S )
2
SS2+(∂I∂r )
2
Sr2
=
√((gt22S −1)r2)2
(12×0,1)2
+((2mgt2S )r2)2
(12 ×0,01)2
+¿((−mgt2
2S2 )r2)2
(12×0,05)
2+(2(mgt2
2S −m)r)2
(12×0,05)
2
Page 27
SI =
√ ( ((9,81 m/s2)(2,317 s)22(0,1 m) -1)(0,3 m)2)2
(12 ×0,1)2
+ ( (2(400,5grm )(9,81 m/s2)(2,317 s)2(0,1 m) )(0,3)2)2
(12 ×0,01)2
+
( ((400,5 grm )(9,81 m/s2)(2,317 s)2
2(0,1 m)2 )(0,3 m)2)2
(12×0,05)
2 + (2 ((400,5 grm)(9,81 m/s2 ) (2,317 s)2
2 (0,1 m) - 400,5 grm))(0,3 m) )
2
(12×0,05)
2
= 0,000106328
Untuk mempermudah perhitungan dibuat tabel hasil nilai
ralat momen inersia ( I ) tiap percobaan tabel 3 :
SI 10,000106
328SI 2
0,000530118
SI 30,000929
965SI 4
0,001796144
Tabel 4.
m = 340,72 gramr = 0,3 cm
Pengukuran
Xn(t)
Yn(S)
1 1,8 102 2,444 203 3,16 304 3,655 40
k = 411,0
59
∑ Xn
100
∑ Yn
Page 28
Dicari nilai momen inersia ( I ) tiap percobaan :
Dik:
m = 340,72 gram
r = 0,3 cm
g = 9,81 m/s2
Dit : momen inersia ( I ) ?
Jawab :
I = (m gt2
2 S- m) r2
= ¿
= 0,487331 grm m2
Untuk mempermudah perhitungan dibuat tabel hasil nilai
momen inersia ( I ) tiap percobaan tabel 4:
I percobaan 1
0,487331
I percobaan 2
17968,49
I percobaan 3
45058,28
I percobaan
80373,69
Page 29
4
Setelah didapatkan nilai momen inersia (I) maka, nilai SI
sebagai berikut :
SI = √(∂I∂m )2
Sm2+(∂I∂t )
2
St2+(∂I∂S )
2
SS2+(∂I∂r )
2
Sr2
=
√((gt22S −1)r2)2
(12×0,1)2
+((2mgt2S )r2)2
(12 ×0,01)2
+¿((−mgt2
2S2 )r2)2
(12 ×0,05)
2+(2(mgt2
2S −m)r)2
(12 ×0,05)
2
SI =
√ ( ((9,81 m/s2)(1,800 s)2
2(0,1 m) -1)(0,3 m)2)2
(12 ×0,1)2
+ ( (2(340,72 grm )(9,81 m/s2)(1,800 s)2(0,1 m) )(0,3)2)2
(12 ×0,01)2
+
( ((340,72 grm )(9,81 m/s2)(1,800 s)2
2(0,1 m)2 )(0,3 m)2)2
(12 ×0,05)2 + (2 ((340,72 grm)(9,81 m/s2 ) (1,800 s)2
2 (0,1 m) - 340,72 grm))(0,3 m) )2
(12 ×0,05)2
= 4,04958 x 10-05
Untuk mempermudah perhitungan dibuat tabel hasil
nilai ralat momen inersia ( I ) tiap percobaan
tabel 4:
SI 14,04958 x
10-05
SI 20,73553395
7SI 3
1,427229898
Page 30
SI 42,20194600
4
3. Bandingkan hasil yang saudara dapatakan no.1 dengan
no.2 ! Jelaskan !
Tabel 1.
Momen InersiaNo.1 Momen Inersia No.2 Keterangan
0,000227 grm m2 0,000254 grm m2 ± 1,41x 10-5
Tidak Sesuai
0,010349 grm m2 0,009108 grm m2 ± 0,000152
Tidak Seusai
0,016536 grm m2 0,018675 grm m2 ±0,000308
Tidak Sesuai
0,043714 grm m2 0,042988 grm m2 ± 0,000699
Sesusai
Tabel 2.
Momen InersiaNo.1 Momen Inersia No.2 Keteranga
n
0,012721 grm m2 0,012418 grm m2 ± 0,000253
Sesuai
0,049479 grm m2 0,051934 grm m2 ± 0,001047
Tidak Sesuai
0,12784 grm m2 0,124111 grm m2 ± 0,002495
Sesuai
0,209979 grm m2 0,21051 grm m2 ± 0,004227
Tidak Sesuai
Tabel 3.
Momen Inersia Momen Inersia No.2 Keterangan
Page 31
No.1
0,00587 grm m2 0,945548 grm m2 ± 0,000106
Tidak Seusai
0,035165 grm m2 3,467237 grm m2 ± 0,00053
Sesuai
0,047077 grm m2 5,835659 grm m2 ± 0,00093
Tidak Sesuai
0,110132 grm m2 11,00261 grm m2 ± 0,001796
Seusai
Tabel 4.
Momen InersiaNo.1 Momen Inersia No.2 Keteranga
n
0,003287 grm m2 0,487331 grm m2 ± 4,05E-05
Tidak Sesuai
137,0501 grm m2 17968,49 grm m2 ± 0,735534
Tidak Sesuai
429,3198 grm m2 45058,28 grm m2 ± 1,42723
Tidak Sesuai
783,878 grm m2 80373,69 grm m2 ± 2,201946
Tidak Sesuai
Penjelasan:
Berdasarkan perbandingan hasil nilai Momen Inersia pada
no.1 dan no.2, dapat dilihat secara langsung terdapat
banyak perbedaan pada hasil perhitungan. Hal tersebut
terjadi akibat nilai S perhitungan yang digunakan untuk
mencari Momen Inersia. Pada no. 1 dan no. 2 berbeda, pada
no.1 nilai S yang digunakan dicari terlebih dahulu
sebelum dimasukan ke dalam persamaan Momen Inersia.
Sedangkan nilai S pada no.2, menggunakan nilai S langsung
yang ada pada percobaan. Oleh sebab itu menjadi berbeda
nilai keduanya. Perbedaan tersebut diakibatkan oleh
Page 32
beberapa faktor yang mempengaruhi nilai pada saat
praktikum contohnya adalah kesalahan sistematis,
kesalahan menaksir, dan kekeliruan perhitungan.
4. Buatlah grafik Ep vs t, Ek vs t dan Er vs t pada kertas
log dengan menggunakan hubungan antara persamaan (7)
dan persamaan (8) ! Apakah yang dapat saudara simpulkan
dari ketiga grafik tersebut?
a) Nilai Ep tiap tabel:
Tabel 1.
Pengukuran Xn (t) Yn
(Ep)log Xn(t)
log Yn(Ep)
log Xn.logYn
(logXn)2
1 1,525 181,5831 0,18327 2,25907
5 0,41402 0,033588
2 2,481 363,1662
0,394627
2,560105 1,010286 0,15573
3 2,775 544,7493
0,443263
2,736197 1,212855 0,19648
2
4 3,554 726,3324
0,550717
2,861135 1,575677 0,30329
k = 4 10,335∑ Xn
1815,831∑ Yn
1,571877
∑n=1
klogXn
10,41651
∑n=1
klogYn
4,212838
∑n=1
klogXn.logYn
0,68909
∑n=1
klogXn2
a = k (∑n=1
klogXn.logYn)-(∑n=1
klogXn) (∑n=1
klogYn)
k( ∑n=1klogXn2)- (∑n=1
klogXn)
2
Page 33
= 4(4,212838)−(1,571877)(10,41651)4(0,68909)−¿¿
= 1,673457563
b = ( ∑n=1
klogXn2)(∑n=1
klogYn)-(∑n=1
klogXn)(∑n=1
klogXn.logYn)
k( ∑n=1klogXn2)-(∑n=1
klogXn)
2
= (0,68909)(10,41651)−(10,335)(4,212838)4(0,68909)−¿¿
= 1,946510865
Log S = a log t + b
= (1,673457563)( 1,571877) + 1,946510865 =
4,57698035
Tabel 2.
Pengukuran
Xn(t)
Yn(Ep)
log Xn(t)
log Yn(Ep)
log Xn.logYn
(logXn)2
1 3,119
516,7908
0,494015 2,713315 1,340419 0,244051
2 4,135
1033,582
0,616476 3,014345 1,85827 0,380042
3 5,128
1550,372
0,709948 3,190436 2,265044 0,504026
4 5,753
2067,163
0,759894 3,315375 2,519335 0,577439
k= 4 18,135
∑ Xn
5167,908
∑ Yn
12,23347
12,23347
∑n=1
klogYn
7,983067
∑n=1
klogXn.logYn
1,705559
∑n=1
klogXn2
Page 34
∑n=1
klogXn
a = k (∑n=1
klogXn.logYn)-(∑n=1
klogXn) (∑n=1
klogYn)
k( ∑n=1klogXn2)- (∑n=1
klogXn)
2
= 4(7,983067)−(2,580333)(12,23347)4(1,705559)−¿¿
= 2,22914968
b = ( ∑n=1
klogXn2)(∑n=1
klogYn)-(∑n=1
klogXn)(∑n=1
klogXn.logYn)
k( ∑n=1klogXn2)-(∑n=1
klogXn)
2
= (1,705559) (12,23347)−(12,23347)(7,983067)
4(1,705559)−¿¿ =
1,620380311
Log S = a log t + b
= (2,22914968)( 12,23347) + 1,620380311 =
7,372329416
Tabel 3.
Pengukuran
Xn(t)
Yn(Ep)
log Xn(t)
log Yn(Ep)
log Xn.logYn
(logXn)2
1 2,317
392,8905
0,364926
2,594272 0,946717 0,13317
1
2 3,133
785,781 0,49596 2,89530
2 1,435955 0,245977
3 3,318
1178,672
0,520876
3,071393 1,599816 0,27131
24 3,94 1571, 0,59604 3,19633 1,905164 0,35527
Page 35
5 562 7 2 2
k = 412,713
∑ Xn
3928,906∑ Yn
1,97781
∑n=1
klogXn
11,7573
∑n=1
klogYn
5,887652
∑n=1
klogXn.logYn
1,005732
∑n=1
klogXn2
a = k (∑n=1
klogXn.logYn)-(∑n=1
klogXn) (∑n=1
klogYn)
k( ∑n=1klogXn2)- (∑n=1
klogXn)
2
= 45,887652¿−1,97781¿(3928,906) ¿4(1,005732)−¿¿ =
2,670141153
b = ( ∑n=1
klogXn2)(∑n=1
klogYn)-(∑n=1
klogXn)(∑n=1
klogXn.logYn)
k( ∑n=1klogXn2)-(∑n=1
klogXn)
2
= (1,005732)(11,7573)−(1,97781)(5,887652)4(1,005732)−¿¿
=
1,619066538
Log S = a log t + b
= (2,670141153)( 1,97781) + 1,619066538 =
6,900097924
Tabel 4.
Pengukuran
Xn(t)
Yn(Ep)
log Xn(t)
log Yn(Ep)
log Xn.logYn
(logXn)2
1 1,8 334,2463
0,255273 2,524067 0,644325 0,06516
4
Page 36
2 2,444
668,4926
0,388101 2,825097 1,096423 0,15062
3
3 3,16 1002,739
0,499687 3,001188 1,499655 0,24968
7
4 3,655
1336,985
0,562887 3,126127 1,759657 0,31684
2
k = 411,059
∑ Xn
3342,463∑ Yn
1,705948
∑n=1
klogXn
11,47648
∑n=1
klogYn
5,00006
∑n=1
klogXn.logYn
0,782316
∑n=1
klogXn2
a = k (∑n=1
klogXn.logYn)-(∑n=1
klogXn) (∑n=1
klogYn)
k( ∑n=1klogXn2)- (∑n=1
klogXn)
2
= 4(5,00006)−(1,705948)(11,47648)4(0,782316)−¿¿
= 1,92673782
b = ( ∑n=1
klogXn2)(∑n=1
klogYn)-(∑n=1
klogXn)(∑n=1
klogXn.logYn)
k( ∑n=1klogXn2)-(∑n=1
klogXn)
2
= (0,782316)(11,47648)−(1,705948)(5,00006)4(0,782316)−¿¿
=
2,047390699
Log S = a log t + b
= (1,92673782)( 1,705948) + 2,047390699 =
5,334305558
b) Nilai Ek tiap tabel:
Page 37
Tabel 1.
Pengukuran
Xn(t)
Yn(Ek)
log Xn(t)
log Yn(Ek)
log Xn.logYn
(logXn)2
1 1,525
15918,3 0,18327 4,201897 0,770081 0,03358
8
2 2,481
1503,567
0,394627 3,177123 1,253778 0,15573
3 2,775
534,1558
0,443263 2,727668 1,209074 0,19648
2
4 3,554
183,1815
0,550717 2,262882 1,246208 0,30329
k = 410,335
∑ Xn
18139,2
∑ Yn
1,571877
∑n=1
klogXn
12,36957
∑n=1
klogYn
4,479141
∑n=1
klogXn.logYn
0,68909
∑n=1
klogXn2
a = k (∑n=1
klogXn.logYn)-(∑n=1
klogXn) (∑n=1
klogYn)
k( ∑n=1klogXn2)- (∑n=1
klogXn)
2
= 4(4,479141)−(1,571877)(12,36957)4(0,68909)−¿¿ = -5,346914934
b = ( ∑n=1
klogXn2)(∑n=1
klogYn)-(∑n=1
klogXn)(∑n=1
klogXn.logYn)
k( ∑n=1klogXn2)-(∑n=1
klogXn)
2
= (0,68909)(12,36957)−(1,571877)(4,479141)4(0,68909)−¿¿
=
5,193565434
Log S = a log t + b
Page 38
= (-5,346914934)( 1,571877) + 5,193565434 = -
3,211127273
Tabel 2.
Pengukuran
Xn(t)
Yn(Ek)
log Xn(t)
log Yn(Ek)
log Xn.logYn
(logXn)2
1 3,119
10830,41
0,494015 -0,30626 -0,1513 0,244051
2 4,135
1540,511
0,616476 -0,21008 -0,12951 0,380042
3 5,128
445,1816
0,709948 -0,14877 -0,10562 0,504026
4 5,753
198,9606
0,759894 -0,11925 -0,09061 0,577439
k = 418,135
∑ Xn
13015,06
∑ Yn
2,580333
∑n=1
klogXn
-0,78436
∑n=1
klogYn
-0,47705
∑n=1
klogXn.logYn
1,705559
∑n=1
klogXn2
a = k (∑n=1
klogXn.logYn)-(∑n=1
klogXn) (∑n=1
klogYn)
k( ∑n=1klogXn2)- (∑n=1
klogXn)
2
= 4(−0,47705)−(2,580333)(−0,78436)4(1,705559)−¿¿ = 0,70523526
b = ( ∑n=1
klogXn2)(∑n=1
klogYn)-(∑n=1
klogXn)(∑n=1
klogXn.logYn)
k( ∑n=1klogXn2)-(∑n=1
klogXn)
2
= (1,705559)(−0,78436)−(2,580333)(−0,47705)4(1,705559)−¿¿
= -
0,651026484
Page 39
Log S = a log t + b
= (0,70523526)( 2,580333) + (-0,651026484) =
1,168715528
Tabel 3.
Pengukuran
Xn(t)
Yn(Ek)
log Xn(t)
log Yn(Ek)
log Xn.logYn
(logXn)2
1 2,317
1,49204
0,364926 0,17378 0,063417 0,13317
1
2 3,133
0,20401 0,49596 -0,69035 -0,34239 0,24597
7
3 3,318
0,080842
0,520876 -1,09236 -0,56899 0,27131
2
4 3,945
0,032168
0,596047 -1,49258 -0,88965 0,35527
2
k = 412,713
∑ Xn
1,80906
∑ Yn
1,97781
∑n=1
klogXn
-3,10151
∑n=1
klogYn
-1,7376
∑n=1
klogXn.logYn
1,005732
∑n=1
klogXn2
a = k (∑n=1
klogXn.logYn)-(∑n=1
klogXn) (∑n=1
klogYn)
k( ∑n=1klogXn2)- (∑n=1
klogXn)
2
= 4(−1,7376)−(1,97781)(−3,10151)4(1,005732)−¿¿ = -7,340261984
b = ( ∑n=1
klogXn2)(∑n=1
klogYn)-(∑n=1
klogXn)(∑n=1
klogXn.logYn)
k( ∑n=1klogXn2)-(∑n=1
klogXn)
2
Page 40
= (1,005732)(−3,10151)−(1,97781)(−1,7376)4(1,005732)−¿¿
=
2,854033812
Log S = a log t + b
= (-7,340261984)( 1,97781) + 2,854033812 = -
11,66360841
Tabel 4.
Pengukuran
Xn(t)
Yn(Ek)
log Xn(t)
log Yn(Ek)
log Xn.logYn
(logXn)2
1 1,8 2,076989
0,255273 0,317434 0,081032 0,065164
2 2,444
0,284239
0,388101 -0,54632 -0,21203 0,150623
3 3,16 0,075722
0,499687 -1,12078 -0,56004 0,249687
4 3,655
0,031857
0,562887 -1,4968 -0,84253 0,316842
k = 411,059
∑ Xn
2,468807
∑ Yn
1,705948
∑n=1
klogXn
-2,84646
∑n=1
klogYn
-1,53356
∑n=1
klogXn.logYn
0,782316
∑n=1
klogXn2
a = k (∑n=1
klogXn.logYn)-(∑n=1
klogXn) (∑n=1
klogYn)
k( ∑n=1klogXn2)- (∑n=1
klogXn)
2
= 4(−1,53356)−(1,705948)(−2,84646)4(0,782316)−¿¿ = -5,837003622
Page 41
b = ( ∑n=1
klogXn2)(∑n=1
klogYn)-(∑n=1
klogXn)(∑n=1
klogXn.logYn)
k( ∑n=1klogXn2)-(∑n=1
klogXn)
2
= (0,782316)(−2,84646)−(1,705948)(−1,53356)4(0,782316)−¿¿
=
1,777792616
Log S = a log t + b
= (-5,837003622)( 1,705948) + 1,777792616 = -
8,179833034
c) Nilai Er tiap tabel:
Tabel 1.
Pengukuran
Xn(t)
Yn(Er)
log Xn(t)
log Yn(Er)
log Xn.logYn
(logXn)2
1 1,525
0,199623 0,18327 -
0,69979 -0,12825 0,033588
2 2,481
0,860863
0,394627
-0,06507 -0,02568 0,15573
Page 42
3 2,775
0,488651
0,443263 -0,311 -0,13786 0,19648
2
4 3,554
0,442995
0,550717 -0,3536 -0,19473 0,30329
k= 410,335
∑ Xn
1,992132∑ Yn
1,571877
∑n=1
klogXn
-1,42946
∑n=1
klogYn
-0,48652
∑n=1
klogXn.logYn
0,68909
∑n=1
klogXn2
a = k (∑n=1
klogXn.logYn)-(∑n=1
klogXn) (∑n=1
klogYn)
k( ∑n=1klogXn2)- (∑n=1
klogXn)
2
= 4(−0,48652)−(1,571877)(−1,42946)4(0,68909)−¿¿ = 1,053588309
b = ( ∑n=1
klogXn2)(∑n=1
klogYn)-(∑n=1
klogXn)(∑n=1
klogXn.logYn)
k( ∑n=1klogXn2)-(∑n=1
klogXn)
2
= (0,68909)(−1,42946)−(1,571877)(−0,48652)4(0,68909)−¿¿
= -
0,771392253
Log S = a log t + b
= (1,053588309)(1,571877¿+¿(-0,771392253) =
0,884718997
Tabel 2.
Page 43
Pengukuran
Xn(t)
Yn(Er)
log Xn(t)
log Yn(Er)
log Xn.logYn
(logXn)2
1 3,119
4,184583 0,494015 0,621652 0,307106 0,244051
2 4,135
2,315027 0,616476 0,364556 0,22474 0,380042
3 5,128
1,728537 0,709948 0,237679 0,16874 0,504026
4 5,753
1,268872 0,759894 0,103418 0,078587 0,577439
k = 418,135
∑ Xn
9,497019
∑ Yn
2,580333
∑n=1
klogXn
1,327305
∑n=1
klogYn
0,779172
∑n=1
klogXn.logYn
1,705559
∑n=1
klogXn2
a = k (∑n=1
klogXn.logYn)-(∑n=1
klogXn) (∑n=1
klogYn)
k( ∑n=1klogXn2)- (∑n=1
klogXn)
2
= 4(0,779172)−(2,580333)(1,327305)4(1,705559)−¿¿ = -1,877952685
b = ( ∑n=1
klogXn2)(∑n=1
klogYn)-(∑n=1
klogXn)(∑n=1
klogXn.logYn)
k( ∑n=1klogXn2)-(∑n=1
klogXn)
2
= (1,705559)(1,327305 )−(2,580333)(0,779172)4()−¿¿
=
1,543262138
Log S = a log t + b
= (-1,877952685)( 2,580333) + 1,543262138 = -3,302481672
Page 44
Tabel 3.
Pengukuran
Xn(t)
Yn(Er)
log Xn(t)
log Yn(Er)
log Xn.logYn
(logXn)2
1 2,317
0,000243
0,364926
-3,61439 -1,31899 0,13317
1
2 3,133
0,000199 0,49596 -
3,70115 -1,83562 0,245977
3 3,318
0,000106
0,520876
-3,97469 -2,07032 0,27131
2
4 3,945
9,83E-05
0,596047
-4,00745 -2,38863 0,35527
2
k = 412,713
∑ Xn
0,000646
∑ Yn
1,97781
∑n=1
klogXn
-15,2977
∑n=1
klogYn
-7,61356
∑n=1
klogXn.logYn
1,005732
∑n=1
klogXn2
a = k (∑n=1
klogXn.logYn)-(∑n=1
klogXn) (∑n=1
klogYn)
k( ∑n=1klogXn2)- (∑n=1
klogXn)
2
= 4(−7,61356)−(1,97781)(−15,2977)4(1,005732)−¿¿ = -1,783636454
b = ( ∑n=1
klogXn2)(∑n=1
klogYn)-(∑n=1
klogXn)(∑n=1
klogXn.logYn)
k( ∑n=1klogXn2)-(∑n=1
klogXn)
2
= (1,005732)(−15,2977)−(1,97781)(−7,61356)4(1,005732)−¿¿
= -
2,942496894
Log S = a log t + b
Page 45
= (-1,783636454)( 1,97781) + (-2,942496894) = -
6,470190584
Tabel 4.
Pengukuran
Xn(t)
Yn(Er)
log Xn(t)
log Yn(Er)
log Xn.logYn
(logXn)2
1 1,8 0,000223
0,255273 -3,6517 -0,93218 0,06516
4
2 2,444
1,27035
0,388101
0,103923 0,040333 0,15062
3
3 3,16 1,060134
0,499687
0,025361 0,012672 0,24968
7
4 3,655
0,814348
0,562887
-0,08919 -0,0502 0,31684
2
k = 411,059
∑ Xn
3,145055∑ Yn
1,705948
∑n=1
klogXn
-3,6116
∑n=1
klogYn
-0,92938
∑n=1
klogXn.logYn
0,782316
∑n=1
klogXn2
a = k (∑n=1
klogXn.logYn)-(∑n=1
klogXn) (∑n=1
klogYn)
k( ∑n=1klogXn2)- (∑n=1
klogXn)
2
= 4(−0,92938)−(1,705948)(−3,6116)4(0,782316)−¿¿ = 11,15820473
b = ( ∑n=1
klogXn2)(∑n=1
klogYn)-(∑n=1
klogXn)(∑n=1
klogXn.logYn)
k( ∑n=1klogXn2)-(∑n=1
klogXn)
2
= (0,782316)(−3,6116)−(1,705948)(−0,92938)4(0,782316)−¿¿
= -
5,661729971
Page 46
Log S = a log t + b
= (11,15820473)( 1,705948) + (-5,661729971) =
13,37358897
Penjelasan:
1. Berdasarkan perhitungan yang didapat pada grafik Ep vs t
menunjukan bahwa setiap jarak yang dilakukan dalam
percobaan, jika piringan Maxwell dijatuhkan akan
menghasilkan perbandingan t yang semakin besar sehingga
membuat nilai energi potensial dengan nilai besar pula.
Dengan jarak yang semakin pendek maka nilai t yang di
dapat pun semakin kecil.
2. Berdasarkan perhitungan yang didapat pada grafik Ek vs t
menunjukan bahwa setiap jarak yang dilakukan dalam
percobaan, jika piringan Maxwell dijatuhkan akan
menghasilkan perbandingan t yang bervariasi dengan energi
kinetik yang dihasilkan. Praktikan menyimpulkan bahwa
nilai dari energi kinetik sangat bergantung dengan nilai
kecepatan yang didapat. Oleh karena itu jika kecepatan
dan massa benda semakin besar maka nilai dari energi
kinetik pun semakin besar.
Page 47
3. Berdasarkan perhitungan yang didapat pada grafik Er vs t
menunjukan bahwa setiap jarak yang dilakukan dalam
percobaan, jika piringan Maxwell dijatuhkan akan
menghasilkan perbandingan t yang bervariasi dengan energi
rotasi yang dihasilkan. Hal ini dipengaruhi olen nilai
momen inersia dan kec. sudut dari piringan Maxwell
sendiri.. Oleh karena itu jika momen inersia dan kec.
sudut semakin besar maka nilai dari energi rotasi pun
semakin besar.
5. Apakah percepatan a pada persamaan (6) sama dengan
percepatan gravitasi g ? Jelaskan jawaban saudara.
Untuk mencari nilai a maka digunakan persamaan no. 6:
a = m g
(m+ Ir2 )Tabel 1.
m = 185,1 gramr = 0,3125 cm
Pengukuran Xn (t) Yn
(S)1 1,525 102 2,481 203 2,775 304 3,554 40
k = 4 10,335∑ Xn
100∑ Yn
Dicari nilai a tiap percobaan:
Dik:
Page 48
m = 185,1 gram
r = 0,3125 cm
g = 9,81 m/s2
Dit : percepatan jatuh benda ( a ) ?
Jawab :
a = m g
(m+ Ir2 )
= (185,1 gram) (9,81 m/s2)
(( 185,1 gram)+ (0,000227 grm m2)(0,003125m)2 ) = 8,716864765 m2
Untuk mempermudah perhitungan dibuat tabel hasil
percepatan jatuh benda ( a ) tiap percobaan tabel 1:
apercobaan
18,716865
m2
apercobaan
21,458634
m2
apercobaan
30,966683
m2
apercobaan
40,389543
m2
Page 49
Tabel 2.
m = 526,8 gramr = 0,25 cm
Pengukuran
Xn(t)
Yn(S)
1 3,119 102 4,135 203 5,128 304 5,753 40
k = 418,135
∑ Xn100∑ Yn
Dicari nilai a tiap percobaan:
Dik:
m = 526,8 gram
r = 0,25 cm
g = 9,81 m/s2
Dit : percepatan jatuh benda ( a ) ?
Jawab :
a = m g
(m+ Ir2 )
= (526,8 gram) (9,81 m/s2)
(( 526,8 gram)+ (0,012721 grm m2)(0,0025m)2 ) = 2,016969106 m2
Page 50
Untuk mempermudah perhitungan dibuat tabel hasil
percepatan jatuh benda ( a ) tiap percobaan tabel 2:
apercobaan
12,016969
m2
apercobaan
20,612067
m2
apercobaan
30,246311
m2
apercobaan
40,151447
m2
Tabel 3.
m = 400,5 gramr = 0,3 cm
Pengukuran
Xn(t)
Yn(S)
1 2,317 102 3,133 203 3,318 304 3,945 40
k = 412,7
13
∑ Xn
100
∑ Yn
Dicari nilai a tiap percobaan:
Dik:
m = 400,5 gram
Page 51
r = 0,3 cm
g = 9,81 m/s2
Dit : percepatan jatuh benda ( a ) ?
Jawab :
a = m g
(m+ Ir2 )
= (400,5 gram) (9,81 m/s2)
(( 400,5 gram)+ (0,00587 grm m2)(0,003m)2 ) = 3,732311888 m2
Untuk mempermudah perhitungan dibuat tabel hasil
percepatan jatuh benda ( a ) tiap percobaan tabel 3:
apercobaan
13,732312
m2
apercobaan
20,912072
m2
apercobaan
30,697698
m2
apercobaan
40,310897
m2
Page 52
Tabel 4.
m = 340,72 gramr = 0,3 cm
Pengukuran
Xn(t)
Yn(S)
1 1,8 102 2,444 203 3,16 304 3,655 40
k = 411,0
59
∑ Xn
100
∑ Yn
Dicari nilai a tiap percobaan:
Dik:
m = 340,72 gram
r = 0,3 cm
g = 9,81 m/s2
Dit : percepatan jatuh benda ( a ) ?
Jawab :
a = m g
(m+ Ir2 )
Page 53
= (340,72 gram) (9,81 m/s2)
(( 340,72 gram)+ (0,003287 grm m2)(0,003m)2 ) = 4,73494551 m2
Untuk mempermudah perhitungan dibuat tabel hasil
percepatan jatuh benda ( a ) tiap percobaan tabel 4:
apercobaan
14,734946
m2
apercobaan
21,79365
m2
apercobaan
30,653982
m2
apercobaan
40,369314
m2
Penjelasan:
Berdasarkan perhitungan yang telah dikumpulkan,
percepatan jatuhnya ke empat piringan Maxwell diatas.
Memiliki nilai yang jauh berbeda dengan percepatan
gravitasi bumi yaitu senilai 9,81 m/s2. Hal ini
dikarenakan, adanya halangan dari kabel penghubung
landasan penyangga dengan piringan Maxwell. Sehingga
terjadi rotasi pada piringan Maxwell ketika dijatuhkan,
Page 54
hal inilah yang membuat piringan Maxwell memiliki
percepatan yang berbeda percepatan gravitasi bumi.
VII. Kesimpulan1. Berdasarkan perhitungan yang didapat nilai momen inersia
no.1 dan no.2, secara langsung terdapat banyak perbedaan
pada hasil perhitungan. Hal tersebut terjadi akibat
nilai S perhitungan yang digunakan untuk mencari momen
inersia yang berbeda. 2. Hasil tersbut dapat berbeda karena adanya kesalah-kesalahan
yang dilakukan oleh praktikan selama percobaan. Seperti
sudut kemiringan pada saat melipat tali, tingkat kekusutan
tali, perbedaan cara melipat tali, dan waktu yang tidak
secara bersamaan di lepas pada saat menghitung waktu.
Kesalahan-kesalahan tersebut berpengaruh dalam hitungan
sehingga hasil perhitungan akhir berbeda dari hasil yang
seharusnya.
3. Berdasarkan perhitungan yang telah dikumpulkan,
percepatan jatuhnya ke empat piringan Maxwell diatas.
Memiliki nilai yang jauh berbeda dengan percepatan
gravitasi bumi yaitu senilai 9,81 m/s2. Hal ini
dikarenakan, adanya halangan dari kabel penghubung
landasan penyangga dengan piringan Maxwell. Sehingga
terjadi rotasi pada piringan Maxwell ketika dijatuhkan,
hal inilah yang membuat piringan Maxwell memiliki
percepatan yang berbeda percepatan gravitasi bumi.
Page 55
VIII. Daftar Pustaka
Abdullah, Mikrajuddin (2006). IPA FISIKA SMP dan MTs Jilid 2; hal. 36.
Jakarta: Erlangga.
Indrajit, Dudi (20017). MUDAH dan AKTIF BELAJAR FISIKA ; hal. 129.
Jakarta: PT. Setia Purna Invers.
Page 56
Grafik log Ep vs t tiap tabel:
Grafik log Ek vs t tiap tabel:
Grafik log Er vs t tiap tabel:
Tabel 1.
Tabel 2.
Tabel 3.
Tabel 4.
Tabel 1.
Tabel 2.
Tabel 3.
Tabel 4.
Tabel 1.
Tabel 2.
Tabel 3.
Tabel 4.