-
Universitas Gadjah Mada
KEGIATAN TEKNIK SIPIL
DAN DAM PAKNYA
5.1. Infrastruktur/Prasarana dalam Rekayasa Teknik Sipil
Berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik
Indonesia
Nomor: 17 Tahun 2001 tentang : Jenis Rencanc Usaha dan/atau
Kegiatan yang
Wajib Dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup, maka
kegiatan dan dampaknya, khusunya untuk bidang perhubungan dapat
dilihat
pada Tabel 8 di bawah ini.
Tabel 8. Kegiatan di Bidang Perhubungan
No. Jenis Kegiatan Skala/Besaran Alasan Ilmiah Khusus
1 . Pembangunan Jaringan Jalan
Kereta Api
- Panjang
25 km Berpotensi menimbulkan
dampak berupa emisi,
gangguan lalulintas,
kebisingan, getaran,
gangguan pandangan,
ekologi, dan dampak
sosial.
2 . Pembangunan stasiun Kereta
Api
Stasiun kelas
besar dan/atau
kelas I
Berpotensi menimbulkan
dampak berupa emisi,
gangguan lalulintas,
aksesibilitas transportasi,
kebisingan, getaran,
gangguan pandangan,
ekologi, dampak sosial dan
keamanan di sekitar
kegiatan serta
membutuhkan area yang
luas. 3 . Konstruksi bangunan jalan rel di
bawah permukaan tanah
Semua besaran Berpotensi menimbulkan
dampak berupa perubahan
kestabilan lahan (land
subsidence), air tanah serta
gangguan berupa dampak
terhadap emisi, lalulintas,
kebisingan, getaran,
gangguan jaringan
prasarana sosial (gas,
listrik, air minum,
telekomunikasi) dan
dampak sosial di sekitar
kegiatan tersebut.
5
-
Universitas Gadjah Mada
4 . Pengerukan alur pelayaran
sungai - Volume 500.000 m3
Berpotensi menimbulkan
dampak penting terhadap
sistem hidrologi dan
ekologi yang lebih luas
dari Batas tapak kegiatan
itu sendiri. Kegiatan ini
juga akan menimbulkan
ganguan terhadap
lalulintas pelayaran
sungai.
-
Universitas Gadjah Mada
5 . Pembangunan pelabuhan
dengan salah satu fasilitas
berikut:
a. Dermaga dengan konstruksi
masif
- Panjang
- Atau luas
b. Penahan gelombang (Break
water/talud)
- Panjang
c. Prasarana pendukung
pelabuhan (terminal, gudang,
peti kemas, dll)
- Luas
d. Single Point Mooring Boey
- Untuk kapal
200 m
6.000 m2
200 m
5 ha
10.000 DWT
- Kunjungan kapal yang
cukup tinggi dengan
bobot sekitar 5.000
10.000 DWT serta draft
kapal minimum 4 7 m
sehingga kondisi
kedalaman yang
dibutuhkan menjadi 5
s/d 9 m LWS
- Berpotensi menimbulkan
dampak penting
terhadap ekosistem,
hidrologi, garis pantai,
dan batimetri serta
mengganggu proses-
proses alamiah di
sekitar pantai (coastal
processes).
Berpotensi menimbulkan
dampak penting terhadap
ekosistem, hidrologi, garis
pantai, dan batimetri serta
mengganggu proses-proses
alamiah di sekitar pantai.
Berpotensi menimbulkan
dampak berupa emisi,
gangguan lalulintas,
aksesibilitas transportasi,
kebisingan, getaran,
gangguan pandangan,
ekologi, dampak sosial dan
keamanan di sekitar
kegiatan serta
membutuhkan area yang
luas.
Kunjungan kapal yang
cukup tinggi dengan
-
Universitas Gadjah Mada
No. Jenis Kegiatan Skala/Besaran Alasan Ilmiah Khusus
minimum 4 7 m
sehingga kondisi
kedalaman yang
dibutuhkan menjadi 5
s/d
9 m LWS.
- Berpotensi menimbulkan
dampak berupa
gangguan alur pelayaran,
perubahan batimetri,
ekosistem, don
mengganggu proses-
proses alamiah di daerah
pantai terutama apabila
yang dibongkar muat
minyak mentah yang
berpotensi menimbulkan
pencemaran lout dari
tumpahan minyak.
6. Pengerukan:
a. Capital dredging
- Volume
b. Maintenance dredging
- Volume
250.000 m3
500.000 m3
Berpotensi menimbulkan
dampak berupa perubahan
batimetri, ekosistem, don
mengganggu proses-
proses alamiah di daerah
pantai termasuk
menurunnya produktivitas
kawasan yang dapat
menimbulkan dampak
sosial.
Berpotensi menimbulkan
dampak berupa perubahan
batimetri, ekosistem, dan
mengganggu proses-proses
alamiah di daerah pantai
dan membutuhkan waktu 3
s/d 6 bulan.
-
Universitas Gadjah Mada
7. Reklamasi (pengurugan):
- Luas
- Atau volume
25 ha
5.000.000 m3
Berpotensi menimbulkan
dampak terhadap sistem
geohidrologi,
hidrooseanografi, dampak
sosial, ekologi, perubahan
garis pantai, kestabilan
lahan, lalulintas serta
mengganggu proses-proses
alamiah di daerah pantai.
8. Kegiatan penempatan hasil
keruk (dumping):
a. Di darat:
- Volume
- Atau luas area dumping
250.000 m3
5 ha
Menyebabkan terjadinya
perubahan bentang lahan
yang akan mempengaruhi
ekologi, hidrologi
setempat.
b. Di lout Semua besaran Berpotensi menimbulkan
dampak terhadap
ekosistem lout, polo arus,
batimetri, kestabilan pantai
don produktivitas lout yang
akan menimbulkan
dampak sosial.
9. Pembangunan bandar udara Baru
beserta fasilitasnya
Semua besaran
(kelas I s.d V)
beserta hasil studi
rencana induk
yang telah
disetujui)
- Termasuk kegiatan yang
berteknologi tinggi, harus
memperhatikan
ketentuan keselamatan
penerbangan don terikat
dengan konvensi
internasional.
- Berpotensi menibulkan
dampak berupa
kebisingan, getaran,
dampak sosial,
keamanan negara,
emisi, dan kemungkinan
bangkitan transportasi
balk darat maupun
udara.
-
Universitas Gadjah Mada
No. Jenis Kegiatan Skala/Besaran Alasan Ilmiah Khusus
10. Pengembangan bandar udara
beserta fasilitasnya
Klas I, II, Ill
berdasarkan
rencana
pengembangan
(rencana induk,
rencana tata
letak, dll)
- Termasuk kegiatan yang
berteknologi tinggi, harus
memenuhi aturan
keselamatan penerbangan
dan terikat dengan
konvensi internasional.
- Berpotensi menibulkan
dampak berupa kebisingan,
getaran, dampak sosial,
keamanan negara, emisi,
dan kemungkinan
bangkitan transportasi balk
darat maupun udara.
11. Perluasan bandar udara
beserta/atau fasilitasnya:
a. - Pemindahan penduduk
- Atau pembebasan lahan
b. Reklamasi pantai
- Luas
- Atau volume urugan
c. Pemotongan bukit dan
pengurugan lahan dengan
volume>
200 KK
100 ha
25 ha
100.000 m3
500.000 m3
- Termasuk kegiatan yang
berteknologi tinggi, harus
memenuhi aturan
keselamatan penerbangan
clan terikat dengan
konvensi internasional.
- Berpotensi menibulkan
dampak berupa kebisingan,
getaran, dampak sosial,
keamanan negara, emisi,
dan kemungkinan
bangkitan transportasi balk
darat maupun udara.
-
Universitas Gadjah Mada
No. Jenis Kegiatan Skala/Besaran Alasan Ilmiah Khusus
1 2 . Pemasangan kabel bawah lout Semua besaran - Berpotensi
menimbulkan
dampak terhadap
ekosistem lout, pola arus,
batimetri, kestabilan pantai
dan produktivitas laut.
- Penyiapan area konstruksi
dapat menimbulkan
gangguan terhadap daerah
sensitif (misalnya terumbu
karang).
- Pengoperasian kabel
bawah lout rawan terhadap
gangguan aktifitas lalulintas
kapal buang sauh,
penambangan pasir.
1 3 . Pembangunan fasilitas
peluncuran satelit
Semua besaran - Kegiatan ini memerlukan
persyaratn lokasi yang
khusus dan teknologi
canggih.
- Bangunan peluncuran
satelit dan fasilitas
pendukung termasuk
daerah penyangga, tertutup
bagi masyarakat.
-
Universitas Gadjah Mada
No. Jenis Kegiatan Skala/Besaran Alasan Ilmiah Khusus
1 4 . a. Pembangunan Jalan Tol
b. Pembangunan Jalan Layang
dan Subway
Semua besaran
2 km
Bangkitan lalulintas, dampak
kebisingan, getaran, emisi
yang tinggi, gangguan visual
dan dampak sosial.
Bangkitan lalulintas, dampak
kebisingan, getaran, emisi
yang tinggi, gangguan visual
dan dampak sosial.
5.2. Dampak Lingkungan Pengerukan Alur Pelayaran
a. Tahap Pelaksanaan Kegiatan
Dalam pelaksanaan pengerukan alur pelayaran terdapat 3 tahap
kegiatan
sebagai berikut:
(1) Tahap Pra Konstruksi
- Mobilisasi peralatan dan tenaga kerja
Peralatan untuk pengerukan, pengangkutan dan penimbunan
hasil
pengerukan dan sebagian tenaga kerja untuk kegiatan tersebut
akan
didatangkan dari luar daerah dan akhimya ber "base camp"
sekitar
lokasi pekerjaan. Jenis peralatan yang dapat digunakan dalam
pengerukan dapat dilihat pada Tabel 9 dan Tabel 10, serta Gambar
5
sampai dengan Gambar 8.
-
Universitas Gadjah Mada
Tabel 9. Jenis Kapal Keruk
Tipe Kapal Penggunaan
Kapal keruk tipe ember
cengkram (grab dredger)
Dapat digunakan untuk pengerukan kecil dan di
daerah yang sempit, karena struktur lambung
sederhana dan ukurannya kecil. Alat keruk ini juga
dapat digunakan untuk pengerukan yang adalam.
Mekanisme pengerukan tidak dipengaruhi oleh
ombak dan gerakan kapal.
Kapal keruk timba (bucket
dredger)
Mempunyai kapasitas keruk yang besar sehingga
cocok untuk pekerjaan pengerukan yang
besar. Operasi alatnya memerlukan areal yang
lugs dan dapat mengganggu lalulintas perairan.
Cocok untuk pengerukan balk tanah lunak
maupun tanah keras. Efisiensi operasinya tinggi
terutama pada pengerukan lempung
Kapal keruk penggali
(dipper dedger)
Biasanya dipergunakan untuk pengerukan tanah
keras atau hancuran batuan. Alat ini tidak dapat
beroperasi secara kontinyu.
Kapal keruk pompa yang
tidak dapat bergerak
sendiri (cutter suction
dredger)
Efisien operasinya tinggi dan mampu mengeruk
sedimen dalam jumlah besar. Cocok utnuk pekerjaan
urugan
reklamasi dan pekerjaan penggalian tanah
jenis
lempung (silty slay)
Tabel 10. Alat untuk mengangkut dan menimbun hasil
pengerukan
Jenis Alat Guna Alat Jumlah
Perahu tongkang Mengangkut hasil pengerukan 2
Backhoe dan tenaga manusia Menimbun hasil pengerukan 2
-
Universitas Gadjah Mada
Gambar 5. Kapal Keruk Jenis Grab Dredger
Gambar 6. Kapal Keruk Jenis Bucket Dredger
-
Universitas Gadjah Mada
Gambar 7. Kapal Keruk Jenis Dipper Dredger
Gambar 8. Kapal Keruk Jenis Cutter Suction Dredger
(2) Tahap Konstruksi
- Pengerukan
Kegiatan ini meliputi pengerukan itu sendiri clan pekerjaan
persiapan
lapangan di tempat pembuangan hasil kerukan. Pekerjaan di
tempat
pembuangan hasil kerukan berupa pembersihan lapangan,
pembuatan
tanggul, pembuatan
-
Universitas Gadjah Mada
saluran drainase, catch basin, serta persiapan jalur pipa
pembuang dari
kapal keruk ke tempat pembuangan.
- Pengangkutan hasil pengerukan
Material hasil pengerukan umumnya akan diangkut dengan
perahu
tongkang ke lokasi penimbunan.
- Penimbunan hasil pengerukan
Hasil pengerukan ditimbun dengan 2 cara, yaitu menggunakan
tenaga
manusia (dengan sistem padat karya) dan menggunakan alat
berat.
(3) Tahap Pasca Konstruksi
- Pendalaman alur
Alur pelayaran setelah dikeruk akan mempunyai kedalaman lebih
dalam
dari kedalaman sebelum dikeruk.
- Pematangan lahan hasil penimbunan
Hasil penimbunan akan didiamkan selama kurang lebih 1 tahun
sehingga
slap untuk ditanami. Seperti diketahui bahwa pada awalnya
hasil
penimbunan ini masih berbentuk seperti bubur dan mengandung air
laut.
Dengan didiamkan selama 1 tahun, akan terjadi proses "pencucian"
lahan
oleh air hujan dan pemadatan secara alamiah oleh beratnya
sendiri.
b. Identifikasi Dampak Penting
Dari deskripsi kegiatan dan rona lingkungan hidup awal dapat
diidentifikasikan dampak penting yang akan timbul. Secara garis
besar issue
utama yang diperkirakan adalah:
- Terganggunya kegiatan nelayan yang mencari ikan dengan cara
menebar faring
akibat kegiatan pengerukan. Hal ini akan menimbulkan dampak
pada
terganggunya kesempatan kerja dan pendapatan, dan akhirnya
merubah
persepsi masyarakat (dampak negatif).
- Bertambah lancarnya lalulintas perairan setelah terjadi
pendalaman alur pada
pasca pengerukan (dampak positif).
- Munculnya habitat Baru bagi biota darat akibat pemotongan
lahan pasca
pengerukan (dampak positif).
- Bertambahnya kesempatan kerja dan pendapatan, dan berubahnya
persepsi
masyarakat akibat pematangan lahan pasca penimbunan di dumping
area
yang dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. Selain issue
utama di atas,
-
Universitas Gadjah Mada
diidentifikasikan ada dampak penting lain yang akan timbul.
Secara lengkap
dampak penting tersebut diuraikan di bawah ini.
c. Dampak Penting yang Teridentifikasi
Kaitan antara komponen kegiatan dan komponen lingkungan
menimbulkan dampak penting. Dampak penting yang diperkirakan
akan terjadi
adalah seperti di bawah ini.
(1) Mobilisasi peralatan dan tenaga kerja
- Lalulintas perairan
Pada saat mobilisasi peralatan dan tenaga kerja lalulintas
perairan akan
terganggu apalagi pada saat itu alur pelayaran masih dangkal
(sebelum
pengerukan) dan pelayaran hanya dapat dilakukan pada saat
pasang.
- Kesempatan kerja dan pendapatan
Dengan adanya mobilisasi tenaga kerja berarti lapangan
pekerjaan
tersedia dan ini terkait dengan bertambahnya pendapatan
masyarakat.
- Persepsi masyarakat
Akibat adanya kesempatan kerja dan bertambahnya pendapatan,
persepsi
masyarakat akan berubah. Persepsi ini juga dipengaruhi oleh
perubahan
kamtibmas yang terjadi.
(2) Pengerukan
- Lalulintas perairan
Pada saat pengerukan diperkirakan lalulintas perairan akan
terganggu.
Gangguan ini diakibatkan oleh kapal keruk yang bekerja di alur
pelayaran,
rantai jangkar, kabel-kabel pengikat dan pipa-pipa pembawa
lumpur.
- Kualitas air
Salah satu dampak utama pengerukan adalah turbiditas
(kekeruhan)
perairan. Dmpak turbiditas terjadi terutama karena material
halus yang
terdispensi di dalam air mengalir keluar daerah pengerukan
dan
mengendap. Selain itu pekerjaan pengerukan mengurai tanah dasar
dan
sebagian kerukan akan melimpas ke perairan sekitarnya
sehingga
suspended solid bertambah. Limpasan tanah terjadi di dekat dasar
yang
materialnya dikeruk. Selain itu limpasan tanah juga terjadi saat
material
-
Universitas Gadjah Mada
dinaikkan dari dasar lout ke penampungan. Parameter lain yang
terkena
dampak adalah kandungan oksigen terlarut (DO). Meskipun limpasan
air
pada permukaan air akan meningkatkan jumlah DO, tetapi air dan
material
dari dasar lout yang miskin kandungan oksigen akan mempengaruhi
DO
secara keseluruhan.
- Biota perairan
Naiknya turbiditas akibat pengerukan akan mengurangi penetrasi
cahay
matahari ke dalam air sehingga dapat mempengaruhi kehidupan
flora dan
fauna air. Selanjutnya, dengan adanya perubahan habitat dan
ketersediaan
pakan alami akibat pengerukan, kehidupan biota perairan tersebut
dapat
terpengaruh dan kemungkinan ada yang pindah meninggalkan
daerah
tersebut. Disamping itu, endapan material kerukan dapat menutup
flora dan
fauna di sekitar daerah pengerukan.
- Kesempatan kerja dan pendapatan
Diprakirakan akan terjadi gangguan terhadap kesempatan kerja
dan
khususnya di wilayah sekitar Motehan. Hal ini disebabkan di
sepanjang alur
antara Kali Gatel dan Klaces ada kapling-kapling para nelayan
dari Motehan
yang dipakai sebagai tempat mencari ikon dengan faring.
- Persepsi masyarakat
Akibat terganggunya lalulintas perairan, menurunnya kualitas air
dan
terganggunya biota perairan serta terganggunya kesempatan kerja
dan
pendapatan, maka persepsi masyarakat berubah.
(3) Pengangkutan hasil pengerukan
- Lalulintas perairan
Pengangkutan hasil pengerukan dengan tongkang maupun kapal keruk
dari
tempat pengerukan ke tempat penimbunan akan meningkatkan
arus
lalulintas perairan dan dapat menyebabkan kelambatan
kapal-kapal,
terutama pada alur pelayaran yang sempit.
- Kualitas air
Selama pengangkutan material hasil pengerukan akan terjadi
peningkatan
kekeruhan atau turbiditas air dan meningkatnya kandungan
padat
tersuspensi (suspended solid). lni juga mengakibatkan kandungan
DO
menurun.
-
Universitas Gadjah Mada
- Biota perairan
Naiknya turbiditas akibat pengerukan akan mengurangi penetrasi
cahay
matahari ke dalam air dan aktivitas fotosintesis flora air.
- Persepsi masyarakat
Akibat terganggunya lalulintas perairan, menurunnya kualitas air
dan
terganggunya biota perairan maka diprakirakan persepsi
masyarakat
berubah.
(4) Penimbunan hasil pengerukan
- Biota darat
Penimbunan material hasil pengerukan akan dilakukan di lahan
bekas
tambak yang telah ditelantarkan. Saat ini di lahan tersebut
ditanami beberapa
tumbuhan pertanian seperti kelapa dan juga ada beberapa hewan
kecil-kecil.
- Persepsi masyarakat
Pada saat penimbunan, karena terganggunya biota darat maka
diprakirakan
akan terjadi perubahan persepsi masayarakat.
(5) Pendalaman alur pasca pengerukan
- Lalulintas perairan
Dengan adanya pendalaman alur lalulintas perairan akan semakin
lancar
karena pelayaran bisa dilaksanakan tidak hanya di saat pasang
saja tetapi
juga di saat surut.
- Tata ruang
Akibat pendalaman alur kegiatan lalulintas air meningkat dan ini
akan
berpengaruh pada tata ruang.
- Erosi, akresi dan abrasi pantai
Dari segi kecepatan aliran sebetulnya terjadi pengurangan
kecepatan aliran
di dalam alur sehingga kapasitas erosi akibat aliran justru
berkutang. Namun
demikian pendalaman alur akan mengakibatkan penyesuaian rejim
hidraulika
perairan. Karena tanah dasar pada umumnya lanau, maka landai
lereng akan
menyesuaikan dengan kedalaman yang baru. Akibatnya tepi sungai
dapat
mengalami erosi.
-
Universitas Gadjah Mada
- Hidrodinamika perairan
Akibat pendalarnan alur di muara sungai dapat terjadi
perubahan
hidrodinamika perairan. Alur yang dikeruk berada di dalam daerah
yang
relatif tertutup dan tidak mempengaruhi muara alur ke arah laut,
dengan
demikian perubahan rejim hidrodinamika tidak akan meningkatkan
intrusi air
asin secara signifikan. Keadaan hidrodinamika perairan sendiri
diperkirakan
akan mengalami penurunan kecepatan aliran akibat pendalaman
alur.
- Kesempatan kerja dan pendapatan
Karena teriadinya pendalaman alur maka diprakirakan kesempatan
kerja
dan pendapatan masyarakat akan meningkat, terutama dialami
oleh
masyarakat Motehan yang mencari ikan di sekitar alur
pelayan.
- Persepsi masyarakat
Akibat berubahnya komponen lingkungan yang lain diprakirakan
akan
merubah persepsi masyarakat.
(6) Pematangan tanah pasca pengerukan
- Tata ruang
Pematangan tanah hasil penimbunan akan dimampatkan untuk
lahan
petanian clan ini mempunyai dampak terhadap tats ruang.
- Biota darat
Timbunan material hasil pengerukan akan berpengaruh pada
kehidupan
biota darat karena ekosistemnya berubah.
- Persepsi masyarakat
Rencananya lahan pematangan akan dijadikan wilayah pemukiman
rakyat.
Tentu saja hal ini akan merubah persepsi masyarakat.
-
Universitas Gadjah Mada
Gambar 9. Bagan Alir Identifikasi Dampak
-
Universitas Gadjah Mada
Tabel 11. Matriks Identifikasi Dampak
Komponen Lingkungan
Komponen Kegiatan
Prakonstruksi Konstruksi Pasca Konstruksi
1 2 3 4 5 6
Fisik-Kimia:
1. Lalulintas perairan x x x - x -
2. Tata ruang - - - x x
3. Kualitas air - x x - -
4. Erosi, akresi dan abrasi pantai - - - x -
5. Hidrodinamika perairan - - - - x -
Biotis:
1. Biota perairan - x x - - -
2. Biota darat - - - x x
Sosial-Ekonomi-Budaya-Kesmas:
1. Kesempatan kerja dan
pendapatan
x x - - x -
2. Persepsi masyarakat x x x
x
x x
3. Kesehatan masyarakat - - - - x
Keterangan :
1 = mobilisasi peralatan dan tenaga kerja
2 = pengerukan
3 = pengangkutan hasil pengerukan
4 = penimbunan hasil pengerukan
5 = pendalaman slur pasca pengerukan
6 = pematangan tanah pasca penimbunan
5.3. Dampak Lingkungan Pembangunan Bandar Udara
a. Tahap Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rangka pembangunan bandar
udara
beserta fasilitasnya adalah sebagai berikut:
(1) Tahap Pra Konstruksi
- Kegiatan survei lapangan
Kegiatan ini dikelola utnuk keperluan perencanaan teknis,
seperti melakukan
pengukuran topografi, penyelidikan tanah dan geoteknik, serta
untuk
keperluan
-
Universitas Gadjah Mada
inventarisasi jenis serta luas tanah yang masih perlu
dibebaskan.
- Rencana pembebasan tanah
Luas tanah yang dibebaskan tergantung pada kebutuhan. Kebutuhan
tersebut
akan dipergunakan untuk area landasan pacu baru, apron, parkir
kendaraan
jalan akses dan untuk keperluan bangunan operasional bandar
udara.
- Mobilisasi tenaga kerja
Sebagian tenaga kerja akan dambil dari daerah setempat, dan
sebagian lagi
dari luar daerah. Tenaga kerja terutama dari luar daerah
tersebut akan
ditampung pada satu base camp dengan akomodasi yang memadai.
(2) Tahap Konstruksi
- Pembuatan bangunan semi permanen
Untuk keperluan kantor lapangan, gudang material dan Barak
pekerja perlu dibuat
base camp yang terletak di sekitar lokasi pekerjaan. Sebaiknya
lokasi base camp
tersebut relatif jauh dari lokasi pemukiman, dekat dengan
prasarana jalan umum
dan dekat dengan lokasi kegiatan sehingga mempemdah
aksesibilitas dan
memperkecil dampak yang timbul.
- Mobilisasi material dan alat-alat berat
Pengadaan material tanah dan bangunan disesuaikan dengan
kebutuhan yang
dipengeruhi oleh jadwal pelaksanaan konstruksi. Jenis dan jumlah
peralatan yang
akan dipergunakan juga sangat dipengaruhi oleh jenis dan tips
konstruksi yang
dipakai, volume kegiatan dan waktu pelaksanaan serta metode
pelaksanaan
konstruksi.
- Penyiapan dan pematangan lahan
Dimaksudkan untuk mendapatkan lahan yang slap untuk pembangunan
diperlukan
penyiapan lahan meliputi pekerjaan penebangan pohon, semak
belukar,
pembongkaran bangunan dan pemadatan tanah.
-
Universitas Gadjah Mada
- Konstruksi fisik bangunan utama
Kegiatan pada tahap ini meliputi pembuatan/pembangunan landas
pacu, apron,
terminal dan gudang.
- Pembangunan sarana dan utilitas bandar udara
Berbagai prasarana dan utilitas bandar udara akan dibangun
seperti: instalasi
listrik, pengolah air limbah, pembuangan sampah dan sistem
telekomunikasi. -
Penghijauan
Kegiatan penghijauan dimaksudkan untuk meningkatkan estetika
lingkungan,
kenyamanan para penumpang, sekaligus akan dapat mengurangi
tingkat
pencemaran udara.
(3) Tahap Pasca Konstruksi
- Pendaratan, tinggal landas dan pemarkiran pesawat
Tahap ini merupakan tahap operasional bandar udara untuk
melayani
penerbangan yang memanfaatkan bandara tersebut.
- Pelayanan penumpang dan jasa penerbangan
Sebagai bagian dari operasional, bandar udara ini akan melayani
para
pengguna bandar udara, termasuk juga barang (kargo).
- Pemanfaatan utilitas dan fasilitas penunjang
Fasilitas dan utilitas bandar udara yang telah dibangun perlu
dikelola dengan balk
(termasuk pemeliharaan) untuk mempertahankan tingkat pelayanan
bagi
penumpang dan lalulintas penerbangan.
- Fasilitas air bersih dan pengolahan limbah
Fasilitas air bersih akan diperhitungkan agar dapat melayani
kebutuhan di bandar
udara, termasuk untuk kegiatan pertolongan kecelakaan pesawat
dan pemadam
kebakaran (PKP-PK). Limbah cair dan padat hasil aktivitas bandar
udara akan
melalui proses pengolahan agar tidak mencemari lingkungan.
-
Universitas Gadjah Mada
b. Identifikasi Dampak Penting
(1) Kegiatan survei lapangan
Kegiatan survei lapangan akan membuka kesempatan kerja bagi
penduduk,
namun juga dapat mengakibatkan persepsi negatif masyarakat
akibat
ketidakjelasan informasi.
(2) Rencana pembebasan tanah
Dalam usaha pembebasan tanah umumnya akan terjadi konflik sosial
karena
perbedaan pendapat. Selain itu akan muncul masalah yang
diakibatkan oleh
permintaan ganti rugi yang tidak sesuai dengan dana yang
tersedia.
(3) Mobilisasi tenaga kerja
Dengan adanya para pekerja proyek akan menambah kesempatan kerja
dan
menambah penghasilan bagi penduduk. Para pendatang tersebut juga
dapat
menimbulkan konflik sosial dengan masyarakat.
(4) Pembuatan bangunan semi permanen
Bangunan semi permanen yang dibuat sebagian besar akan
dimanfaatkan untuk
base camp para pekerja. Hal ini berarti volume dan beban
pencemaran air
limbah akan bertambah, sehingga akan terjadi penurunan kualitas
air.
(5) Mobilisasi material dan alat-alat berat
Mobilisasi material dan alat berat akan menimbulkan dampak
berupa penurunan
kualitas udara akibat gas buang kendaraan, peningkatan
kebisingan,
peningkatan kesempatan berusaha, gangguan lalulintas darat dan
gangguan
keselamatan penerbangan yang ada.
(6) Penyiapan dan pematangan lahan
Kegiatan ini akan menimbulkan gangguan keselamatan penerbangan,
erosi
permukaan tanah serta gangguan flora dan fauna yang ada di lahan
tersebut.
(7) Konstruksi fisik bangunan utama
Dampak yang akan timbul dalam kegiatan konstruksi yaitu
peningkatan
kebisingan dan peningkatan getaran yang dihasilkan dari
penggunaan alat berat.
(8) Pembangunan sarana dan utilitas bandar udara
Hampir sama dengan konstruksi bangunan utama, dalam pembangunan
sarana
-
Universitas Gadjah Mada
dan utilitas akan terjadi gangguan berupa peningkatan kebisingan
dan getaran.
(9) Penghijauan
Usaha penghijauan akan menimbulkan dampak positif berupa
peningkatan
kualitas udara, penurunan kebisingan, dan peningkatan estetika
lingkungan.
(10) Pendaratan, tinggal landas dan pemarkiran pesawat
Dengan dibangunnya bandar udara berarti frekuensi penerbangan
akan
meningkat. Semua aktivitas penerbangan tersebut akan menimbulkan
gas emisi
terutama pada saat pesawat mendarat dan tinggal landas. Gas
emisi akan
menimbulkan kenaikan SO2, NO,,, CO, debu dan hidrokarbon di
udara ambien.
Selain pencemaran udara juga akan terjadi peningkatan kebisingan
dan getaran
akibat pergerakan pesawat.
(11) Pelayanan penumpang dan jasa penerbangan
Dengan beroperasinya bandar udara juga akan terjadi peningkatan
anus lalulintas
darat, dari dan menuju bandar udara. Hal ini berarti terjadi
peningkatan kegiatan
ekonomi bagi masyarakat sekitar. Dengan datangnya para pengguna
bandar
udara yang berasal dari kondisi masyarakat yang berbeda, secara
langsung
maupun tidak langsung akan menimbulkan perubahan kondisi sosial
budaya
masyarakat sekitar.
(12) Pemanfaatan utilitas dan fasilitas penunjang
Usaha pertolongan gawat darurat harus dipersiapkan jika
sewaktu-waktu
dibutuhkan, sebab pemanfaat utilitas serta kegiatan di sekitar
bandar udara dapat
menimbulkan gangguan keselamatan penerbangan.
(13) Fasilitas air bersih dan pengolahan limbah
Eksplorasi air bersih yang dilakukan untuk mengakomodasi
kebutuhan di bandar
udara dan bangunan di sekitarnya harus diperhitungkan sedemikian
rupa agar
tidak berlebihan dan membahayakan cadangan air bersih di daerah
tersebut.
Instalasi pengolahan limbah, balk limbah cair maupun padat, juga
harus
diperhatikan sebab limbah padat akan mengganggu estetika
lingkungan dan
limbah cair dapat mengakibatkan penurunan kualitas air.
-
Universitas Gadjah Mada
Gambar 10. Bagan Alir Identifikasi Dampak Tahap Pra
Konstruksi
-
Universitas Gadjah Mada
Gambar 11. Bagan Alir Identifikasi Dampak Tahap Konstruksi
-
Universitas Gadjah Mada
Gambar 12. Bagan Alir Identifikasi Dampak Tahap Pasca
Konstruksi
-
Universitas Gadjah Mada
Tabel 12. Matriks Identifikasi Dampak
No. Komponen
Lingkungan
Komponen Kegiatan
Prakonstruksi Konstruksi Pasca Konstruksi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
A Komponen
Fisik Kimia
1 lklim - - - - - - - - - - - - -
2 Kualitas udara
- Gas emisi P N N - - P
- Debu - - - N - N - - P N N - - P
- Kebisingan - - - N - - N - N - - - - P
- Getaran - - - -
3 Fisiografi
- Topografi - - - - - - - - - - - - - 4 Hidrologi
Air permukaan - - - - - - - - - - - - - Drainase - - - - - - - -
- - - - -
_
-
5 Kualitas air - - -
6 Ruang, lahan dan
tanah
Peruntukan lahan - - - - - - - - - - - - -
7 Transportasi
Lalulintas darat -
Lalulintas udara - - -
8 Keselamatan
penerbangan
- - - N - N N N - - N - -
B Komponen Biologi
1 Flora darat - - -
2 Fauna darat - - - -
C Komponen
Sosekbud
1 Ekonomi
- Peluang kerja P - P P P P P P P - - - - -
- Peluang berusaha - - - P P P P P P - - - - -
- Kegiatan ekonomi - - - P P P P P P - P - - -
2 Sosial budaya
Kondisi sosial
masyarakat
- N N -
3 Estetika lingkungan - - - - - - - - - - - N -
-
Universitas Gadjah Mada
Keterangan:
P = dampak positif 7 = konstruksi fisik bangunan
N = dampak negatif 8 = pemabangunan sarana dan
fasilitas
1 = survai lapangan 9 = penghijauan
2 = rencana pembebasan lahan 10 = pendaratan, tinggal
landas,
parkir
3 = mobilisasi tenaga kerja 11 = pelayanan penumpang &
barang
4 = mobilisasi material dan alat berat 12 = pemanfaatan utilitas
& fasilitas
5 = pembuatan bangunan semi permanen 13 = pengelolaan limbah
padat & cair
6 = penyiapan dan pematangan lahan 14 = pemeliharaan
lansekap
-
Universitas Gadjah Mada
Tabel 13. Proritas Pengelolaan Lingkungan
No. Jenis Dampak Sumber Dampak Besaran
Dampak
Pentingnya
Dampak
Skala
Prioritas
A. TAHAP PRA
KONSTRUKSI
1. Keresahan dan
Konflik Sosial
Rencana Pembebasan Lahan Besar Negatif Penting
(NP)
I
2. Kecemburuan Sosial Mobilisasi Tenaga Kerja Sedang Positif
Penting
(PP)
II
B. TAHAP
KONSTRUKSI
1.
Penurunan Kualitas
Udara
- Mobilisasi Material dan Alat
Berat.
- Penyiapan dan Pematangan
Lahan
Sedang Negatif
Penting
(NP)
II
2. Peningkatan
Kebisingan/getoran
- Mobilisasi Material dan Alat
Berat.
- Konstruksi Fisik Bangunan.
Sedang Negatif
Penting
(NP)
II
3. Gangguan
Transportasi Darat
Mobilisasi Material dan Alat
Berat.
Sedang Negatif
Penting
(NP)
II
4. Gangguan
Keselamatan
Penerbangan
- Mobilisasi Material dan Alat
Berat.
- Penyiapan dan Pematangan
Lahan.
- Konstruksi Fisik Bangunan.
Besar Negatif
Penting
(NP)
I
5. Peningkatan Kegiatan
Ekonomi
- Konstruksi Fisik Bangunan.
- Pembangunan Sarana dan
Utilitas Bandara.
Sedang Positif Penting
(PP)
II
C. TAHAP PASCA
KONSTRUKSI
1. Penurunan Kualitas
Udara
- Pendaratan, Tinggal Landas
dan Pemarkiran Pesawat.
- Pelayanan Penumpang dan
Barang.
Kecil Negatif
Penting
(NP)
III
2. Peningkatan
Kebisingan
Pendaratan, Tinggal Landas
dan Pemarkiran Pesawat.
Besar Negatif
Penting (NP)
I
3. Peningkatan Arus
Lalulintas Darat
Pelayanan Penumpang dan
Barang.
Sedang Negatif
Penting
(NP)
II
-
Universitas Gadjah Mada
4. Peningkatan
Kegiatan Ekonomi
dan Sosial Budaya
Pelayanan Penumpang dan
Barang.
Besar Positif Penting
(PP)
I
5. Keselamatan
Penerbangan
- Pemanfaatan Utilitas dan
Fasilitas Penunjang.
- Asap Kebakaran Hutan
Sedang Negatif
Penting
(NP)
II
6. Peningkatan Kualitas
Air
Pengelolaan Limbah Cair Sedang Negatif
Penting
(NP)
II
7. Penurunan Nilai Pengelolaan Limbah Sedang Negatif
Penting
(NP)
II
5.4. Dampak Lingkungan Pembangunan Jalan Tol a. Tahap
Pelaksanaan Kegiatan
Pembangunan jalan tol melalui tahapan kegiatan sebagai
berikut:
(1) Tahap Pra Konstruksi
- Penelitian dan survei investigasi design
Kegiatan utama berupa pengukuran center line jalan tol,
pematokan ROW
dan pendataan jenis lahan serta bangunan/tanaman di atasnya.
- Pembebasan lahan
Luas tanah yang dibebaskan tergantung kebutuhan dan sesuai
rencana.
(2) Tahap Konstruksi
- Mobilisasi alat berat
Alat-alat berat yang digunakan umumnya didatangkan dari luar
lokasi
proyek.
- Mobilisasi tenaga kerja
Dalam pelaksanaan pembangunan jalan tol diperkirakan banyak
membutuhkan tenaga kerja, maka pekerja pembangunan jalan tol ini
akan
banyak berdatangan dari luar wilayah.
- Pekerjaan galian dan timbunan
Pekerjaan galian dan timbunan ini termasuk pemadatan dan
perataan tanah.
- Pengangkutan material
Untuk pembangunan jalan tol diperkirakan membutuhkan bahan
material
dari luar lokasi proyek, seperti: tanah timbunan, aggregate
subbase,
aggregate pavement asphalt.
-
Universitas Gadjah Mada
- Perkerasan badan jalan
Jalan tol umumnya menggunakan konstruksi flexible pavement.
Adapun
material yang digunakan adalah: aggregat subbase, asphalat
treated base,
binder course, surface course, prime coat, tack coat, seal
coat.
- Pembangunan sarana penyeberangan
Pembangunan jalan tol ini akan memotong jaringan jalan yang
sudah ada,
baik berupa jalan nasional maupun jalan lokal. Untuk itu akan
dibangun
sarana penyeberangan berupa jembatan atau terowongan.
- Pemagaran sepanjang jalan tol
Sepanjang jalan tol akan dipasang pagar batas DAMIJA. Umumnya
pada
daerah pemukiman akan dipagar dengan tembok, sedangkan di
daerah
pertanian/perkebunan dipagar kawat yang berjarak 1 2 meter di
dalam
batas DAMIJA, dimaksudkan untuk jalan setapak.
- Pembangunan tempat istirahat
Fasilitas yang akan disediakan umumya berupa restoran, toko,
service
kendaraan, pompa BBM, peturasan dan lapangan parkir.
(3) Tahap Pasca Konstruksi
- Operasional jalan tol
Dalam pelaksanaan operasionalnya, jalan tol akan membutuhkan
tenaga kerja
yang bertugas menjaga kelancaran, keamanan dan administrasi
pendapatan
tol. Untuk menjaga kelancaran dan keamanan dipasang rambu-rambu
petunjuk
dan peringatan, adanya patroli yang mobile selama 24 jam, mobil
derek dan
ambulan.
- Operasional kendaraan
Jumlah kendaraan yang menggunakan jalan tol akan terus meningkat
dari
tahun ke tahun.
- Pemeliharaan jalan tol
Kegiatan pada tahap ini adalah merawat dan melengkapi sarana
jalan tol yang
sudah ada, seperti pemeriksaan jembatan, drainase, pemotongan
rumput,
penanaman tanaman hias, dan pelindung serta pelapisan ulang
jalan tol.
-
Universitas Gadjah Mada
b. Identifikasi Dampak Penting
(1) Penelitian dan survei investigasi design
Penelitian dan survei investigasi diprakirakan akan menimbulkan
dampak dan
keresahan masyarakat, terutama pada penduduk yang memiliki tanah
atau
bangunan di calon lokasi jalan tol. Selain itu, akan terjadi
peningkatan arus
transportasi di daerah sekitar lokasi.
(2) Pembebasan lahan
- Tata ruang
Dampak akan timbul akibat perubahan fungsi dari pemukiman
dengan
pekarangan dan lahan persawahan menjadi ruang terbuka. Perubahan
ini
meliputi pengurangan lahan pemukiman, pekarangan, pembebasan
tanah
dan terganggunya lahan pertanian yang subur.
- Jenis dan kesesuaian tanah
Jenis tanah yang ada tidak akan banyak terpengaruh oleh
perubahan fungsi
lahan, namun kesesuaian tanah akan terganggu karena tanah
yang
sebenarnya sesuai untuk tanah pertanian tidak dapat dimanfaatkan
untuk
lahan pertanian.
- Tata guna lahan
Perubahan pola penggunaan lahan akan merubah pola komunitas dan
pola
transportasi. Komunitas akan terbelah menjadi dua yang akan
memberikan
dampak penting berupa hilangnya lahan pemukiman dan pertanian
serta
berubahnya Batas wilayah administrasi dan terganggunya kondisi
lingkungan.
(3) Mobilisasi alat berat
- Kualitas udara dan kebisingan
Akan terjadi pencemaran akibat debu karena mobilisasi alat
berat. Pada saat
mobilisasi alat berat juga akan terjadi kebisingan yang cukup
tinggi di
sepanjang jalan yang dilalui.
- Lalulintas dan keselamatan
Dimensi kendaraan pengangkut alat berat relatif besar, jika
pengangkutan
dilakukan pada waktu kondisi volume ruas jalan padat maka akan
terjadi
-
Universitas Gadjah Mada
gangguan terhadap arus lalulintas yang ada dan menimbulkan
masalah
terhadap keselamatan pengguna jalan lainnya.
- Perkerasan jalan umum
Laulintas kendaraan dan truk pengangkut material dan peralatan
akan
mempercepat laju kerusakan perkerasan jalan.
- Biotis
Debu dan asap yang ditimbulkan oleh pengoperasian alat berat
akan
merugikan aktivitas kehidupan flora disekitarnya. Gas buang,
asap dan debu
juga dapat merugikan kehidupan fauna terutama hewan-hewan
kecil.
(4) Mobilisasi tenaga kerja
- Kependudukan
Mobilisasi tenaga kerja diprakirakan akan menimbulkan
kecemburuan sosial. -
Kesehatan
Dampak yang mungkin terjadi di bidang kesehatan adalah penularan
penyakit
dari pekerja pendatang yang tidak sehat atau carrier (pembawa
bibit
penyakit), serta permasalahan sanitasi lingkungan akibat
bertambahnya
jumlah penduduk dan limbah yang dihasilkan.
- Persepsi masyarakat
Mobilisasi tenaga kerja akan menimbulkan persepsi negatif di
masyarakat
karena kecemburuan sosial dan kecurigaan.
(5) Pekerjaan galian dan timbunan
- Kualitas udara dan kebisingan
Dalam pekerjaan galian dan timbunan dampak utama yang terjadi
adalah
pencemaran debu dan kebisingan yang diakibatkan oleh alai-alat
berat.
- Fisiografi
Karena pekerjaan galian dan timbunan akan terjadi masalah pada
stabilitas
lereng galian. Lereng galian akan mudah longsor.
- Hidrologi
Akibat penggalian dan penimbunan tanah, aliran air permukaan
(surface run
-
Universitas Gadjah Mada
off) akan terganggu, khususnya pada lokasi di sekitar rencana
jalan tol.
- Biotis
Pekerjaan ini akan menyebabkan hilangnya vegetasi penutup tanah
sehingga
terjadi penurunan jumlah dan keanekaragaman serta hilangnya
lapisan
humus.
- Sosial budaya
Kegiatan ini dapat menimbulkan kerusakan pada sumber budaya
yang
kemungkinan ada di permukaan maupun di bawah permukaan
tanah.
(6) Pengangkutan material
- Kualitas udara dan kebisingan
Pencemaran akibat debu akan terjadi di sekitar proyek. Selain
itu akan terjadi
kebisingan yang cukup tinggi di sepanjang jalan yang
dilalui.
- Lalulintas dan keselamatan
Kendaraan pengangkut material akan membebani jalan di sekitar
lokasi dan
dapat membahayakan pengguna jalan lainnya.
- Perkerasan jalan umum
Kendaran yang digunakan untuk mengangkut material akan
mempercepat laju
kerusakan perkerasan dan mengakibatkan pengotoran jalan akibat
ceceran
material yang berjatuhan.
- Biotis
Pengotoran udara dan kebisingan yang dihasilkan akan
menimbulkan
gangguan pada flora dan fauna di sekitar lokasi proyek dan jalan
yang dilalui.
- Kesehatan
Dampak kesehatan akan timbul akibat peningkatan jumlah debu,
kecelakaan kerja, dan kecelakaan di jalan. Hal ini akan
mengakibatkan
penurunan produktivitas masyarakat sekit.
- Persepsi masyarakat
Akibat dampak-dampak di atas kemungkinan akan timbul persepsi
negatif di
masyarakat.
-
Universitas Gadjah Mada
(7) Perkerasan badan jalan
- Iklim
Pada badan jalan yang sudah diperkeras dan diaspal tingkat
evaporasi/penguapan semakin mudah sehingga panas matahari terasa
lebih
terik dan kemungkinan terjadi pantulan sinar matahari ke
arah
pengendara/pengguna jalan.
- Kualitcs udara dan kebisingan
Kualitas udara akan menurun akibat debu dan kebisingan yang
dihasilkan juga
dapat mengganggu.
- Hidrologi
Dampak pemadatan tanah adalah berkurangnya pori tanah yang
dapat
terembesi air.
- Biotis
Perkerasan jalan akan menyebabkan hilangnya habitat beberapa
jenis fauna
kecil.
(8) Pembangunan sarana penyeberangan
- Mobilitas penduduk
Kegiatan ini akan memutuskan/mengganggu arus di jalan sekitar
lokasi, hal ini
berarti mempengaruhi akses ke sarana ekonomi, pendidikan,
peribadatan dan
lain-lain
- Persepsi masyarakat
Pola perilaku masyarakat di daerah sekitar akan berubah karena
adanya
fasilitas Baru.
(9) Pemagaran sepanjang jalan tol
- Mobilitas penduduk
Pemagaran ini akan akan menimbulkan dampak
terputusnya/terganggunya
pergerakan masyarakat sekita.
-
Universitas Gadjah Mada
- Persepsi masyarakat
Masyarakat perlu adaptasi dengan perubahan kondisi akibat
pemagaran
jalan.
(10) Pembangunan tempat istirahat
Dengan dibangunnya tempat istirahat yang umumnya dilengkapi
dengan fasilitas
pendukung akan mengganggu flora dan fauna di sekitarnya.
(11) Operasional jalan tol
- Fisiografi
Beban lalulintas akan membebani badan jalan terutama pada bagian
yang
berupa lereng dan rawan longsor.
- Hidrologi
Aliran air di sekitar jalan tol akan terganggu, oleh karena itu
harus disediakan
saluran drainase yang memadai.
- Ruang, tanah, dan lahan
Akibat beroperasinya jalan tol tata guna lahan, kondisi tanah
sekitar, dan
peruntukan lahan akan berubah.
- Mobilitas penduduk
Dengan beroperasinya jalan tol, mobilitas penduduk akan
meningkat.
- Perekonomian masyarakat
Dengan meningkatnya mobilitas penduduk, kesempatan kerja dan
memperoleh pendapatan akan lebih besar.
- Persepsi masyarakat
Persepsi positif masyarakat akan timbul dengan semakin mudahnya
mobilitas,
namun persepsi negatif juga dapat timbul akibat kerawanan
lalulintas dan
kecemburuan sosial bagi yang tidak dapat menikmati
manfaatnya.
-
Universitas Gadjah Mada
( 1 2 ) Operasional kendaraan - Kualitas udara dan kebisingan
Akan terjadi pencemaran
udara dan kebisingan akibat lalulintas di jalan tol.
- Lalulintas dan keselamatan
Dengan adanya jalan tol tingkat pelayanan di jalan alternatif
akan bertambah
karena sebagian arus beralih ke jalan tol.
- Biotis
Akan terjadi pengotoran udara berupa pencemaran gas buang, asap
dan
kebisingan yang dapat merugikan flora dan fauna di
sekitarnya.
- Sosial budaya
Sumberdaya budaya yang ada di sekitar jalan tol akan terganggu
akibat
pergerakan kendaraan.
- Kesehatan
Dampak yang diprakirakan terjadi adalah peningkatan kecelakaan
di jalan,
namun operasional kendaraan juga dapat memudahkan pencapaian ke
fasilitas
kesehatan.
( 1 3 ) Pemeliharaan jalan tol
- Lalulintas dan keselamatan
Pemeliharaan jalan tol yang tidak balk akan mengakibatkan
bahaya, sebab jalan
tol melayani kendaraan dengan kecepatan tinggi.
- Biotis
Pengelolaan bahu jalan dengan penanaman dan pemeliharaan flora
akan
berdampak positif terhadap komponen biotik.
-
Universitas Gadjah Mada
Gambar 13. Bagan Alir Dampak Lingkungan Tahap Pra Konstruksi
-
Universitas Gadjah Mada
Gambar 14. Bagan Alir Dampak Lingkungan Tahap Konstruksi
-
Universitas Gadjah Mada
Gambar 15. Bagan Alir Dampak Lingkungan Tahap Pasca
Konstruksi
-
Universitas Gadjah Mada
Tabel 14. Matriks Identifikasi Dampak
Komponen
Kegiatan Komponen Lingkungan
Pra
Konst. Konstruksi
Pasca
Konstruksi
a b c d e f g h i j k I m
Lingkungan Fisik Kimia
Iklim - - - - -
Kualitas udara & kebisingan - - x - x x x - - - - x -
Fisiografi
Hidrologi
Ruang, tanah, dan lahan
Lalulintas dan keselamatan - - x - - x - - - x - x
Perkerasan jalan umum
Biotis - - x - x x x - - x - x x
Lingkungan Sosial Ekonomi Sosial Budaya
Kependudukan
Mobilitas penduduk
Perekonomian masyarakat
Sosial budaya
Kesehatan
Persepsi masyarakat x x - x - x - x x -x - -
Keterangan:
a = pembebasan & survei investigasi design h= pembangunan
saran
penyeberangan
b = pembebasan lahan i = pemagaran sepanjang tol
c = mobilisasi alat berat j = pembangunan tempat istirahat
d = mobilisasi tenaga kerja I = operasional jalan tol
e = pekerjaan galian m = operasional kendaraan
f = pengangkutan material n = pemeliharaan jalan tol
g = pekerjaan perkerasan jalan
-
Universitas Gadjah Mada
Tabel 15. Matriks Evaluasi Dampak secara Kausatif dengan Fisher
and Davies yang Dimodifikasi
Komp. Kegiatan
Komponen
Lingk.
Kualitas
lingkungan
tanpa
proyek
Kualitas lingkungan dengan proyek Dampak lingkungan
Pra
Konstruksi Konstruksi
Pasca
Konstruksi
Pra
Konstruksi Konstruksi Pasca
Konstruksi
a b c d e f g h i I k I m a b c d e f g h i j k I m
lklim 5
Kualitas udara
dan kebisingan
5 - - 4 - 4
4 2 - - - - 1 - - - -1 - -1 -1 -3 - - - - -4 -
Fisografi 5 - - 3 3
Hidrologi 4
Ruang, tanah
dan lahan
3 - 1
Lalulintas dan
keselamatan
3 - - 1 - 2 - - - - - 5 2 - - -2 - - -2 - - - - - +2 -1
Perkerasan jln
umum
4
Biotis 3 - - 2 - 1 2 3 - - 2 - 2 2 - - -1 - -2 -1 -1 - - -1 -1
-1
Kependudukan
4
Mobilitas
penduduk
3 2 i 5 1 2 +2 - -
Perekonomian
masy.
3
Sosial budaya 5
Kesehatan 4
Persepsi
masyarakat
3 2 1 - 2 - 2 - 2 1 - 5 - - 1 -2 - -1 - -1 -1 -2 - +2 - -