Top Banner

of 28

Kegiatan Pengendalian Obat Ikan 2016 Lp2il Edit

Mar 07, 2016

Download

Documents

Adi Darmawan

jazz
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • KEGIATAN PENGENDALIAN OBAT IKAN TAHUN 2016Kasubdit Obat Ikan Direktorat Kesehatan Ikan dan LingkunganDirektorat Jenderal Perikanan Budidaya

  • source: Hall et al. (2011)Fish to 2030*

  • CONSUMPTION GROWTH OF FISHAND SEAFOOD More than 50% increase 2006 to 2030ChinaIndiaOther South AsiaCent./West Asia & N.Africa Less than 20% increase 2006 to 2030Southeast AsiaSub-Sahara AfricaNorth AmericaLatin America Regions with little growth or declineOther Asia & PacificEuropeJapan*

  • Primary Handling/ ProcessingManufacturingWholesaleRetailAquacultureGAP, Global GAP GhdP GMP, CPOHB, BRC, SQF CPOIBTable / ForkTUNTUTAN JAMINAN KEAMANAN PANGAN - IKANJaminan mutuFarm

  • August Sets New Record for FDA Refusals ofShrimp Entry Lines Basedon Antibiotic ContaminationNegara asal : China, India, Indonesia, and MalaysiaKontaminan : Nitofurans, Salmonella and veterinary drug residues

  • PINTUMASUKPENYEDIA OBAT IKANDISTRIBUTORPENGECERPENGGUNAPINTUKELUARSyarat PenyediaanProdukterdaftarSyaratPenjualanSyaratPenggunaanResidu dibawah MRLProdukterdaftarOBAT IKAN HARUS DIKENDALIKAN

  • DASAR HUKUM*

  • *CAKUPAN PENGENDALIAN OBAT IKAN

  • IMPLEMENTASI PENGENDALIAN OBAT IKAN 2016

    NoKegiatan Bulan1234567891011121Evaluasi Teknis Pendaftaran Obat Ikan2Penyusunan Panduan Penilaian CPOIB3Koordinasi Penerapan INSW4Perjalanan dalam rangka Koordinasi Pengujian Mutu dan/atau Pengujian Lapang5Perjalanan dalam rangka Supervisi izin Penyediaan Obat Ikan6Perjalanan dalam rangka pembinaan penerapan CPOIB

  • NoKegiatan Bulan1234567891011127Penyusunan dan Evaluasi PETAPOIKNAS8Perjalanan dalam rangka Pembinaan dan Pemantauan Obat Ikan9Apresiasi Tim Pembinaan dan Pemantauan Obat Ikan10Evaluasi Pengujian Mutu Sewaktu Obat Ikan dan Resistensi Antimikrobial11Operasional Pelayanan12Temu Teknis Pengguna Jasa Obat Ikan13Apresiasi Pengujian Mutu dan Pengujian Lapang Obat Ikan

  • ALOKASI DANA DEKON (UPT & DINAS KP)

  • APRESIASI PENGUJIAN MUTU DAN PENGUJIAN LAPANG

  • PEMBINAAN DAN PEMANTAUAN PEREDARAN OBAT IKAN

    Tujuan : verifikasi kesesuaian persyaratan teknis dan penerapan peraturan perundangan dalam rangka mengetahui status peredaran obat ikan Obyek pemantauan : distributor, toko, unit budidaya (pembesaran/pembenihan) UPT DJPB diutamakan ke unit budidayaAspek yg dipantau a. Kelengkapan administrasi b. Kelayakan teknis b. Pengelolaan obat ikan c. Status/legalitas obat ikan (terdaftar/tdk teraftar)

  • Lanjutan4. Lokasi a. Tim Pusat : kebijakan pengembangan 100 sentra perikanan budidaya 2015 2019 (tahun 2016 : Kabupaten Bireun, Serdang Bedagai, Pesisir Selatan, Ogan Ilir, Lampung Selatan, Indramayu, Banjarnegara, Brebes, Gresik, Tulung Agung, Sikka, Kolaka dan Pangkep)b. Tim Provinsi: sesuai dengan Dokumen Pettapoiknas yang akan disusun bulan November 2015c. Tim UPT DJPB : sesuai dengan wilayah kerja masing-masing UPT5. Frekuensi pemantauan : minimal 2 kali/tahun dengan obyek pemantauan yang sama sesuai dengan anggaran yang tersedia)

  • LanjutanPelaporan Rekapitulasi hasil pemantauan dilaporkan ke Direktur Kesehatan Ikan dan LingkunganLaporan semester I : maksimal tanggal 20 Juli (tahun berjalan)Laporan semester II : maksimal tanggal 20 bulan Januari (tahun berikutnya)Tindak lanjut hasil pemantauan a. Surat Dirkesling kepada Dinas KP Provinsi, ditembuskan kepada Ditjen PSDKP b. Sanksi administrasi (teguran lesan dan tertulis, pembekuan/pencabutan ijin/SNPOI)

  • Pengujian Mutu Sewaktu Obat Ikan

    Tujuan : a. menjamin bahwa obat ikan yang diedarkan masih sesuai dengan persyaratan mutu seperti saat didaftarkan.b. mengetahui tingkat kepatuhan penyedia obat ikan terhaap peraturan yang adaObat ikan yang digunakan sebagai sampel merupakan obat ikan yang telah terdaftar di KKP.Site sampling : Produser/Importir/Distributor, jika tidak ada Produser/Importir/Distributor, sampel dpt diambil di toko (untuk obat yg tidak terdaftar yg diduga mengandung zat aktif yag berbahaya/dilarang)Sampel dikirim ke laboratorium UPT DJPB Hasil evaluasi digunakan sebagai bahan pengawasan terhadap tingkat kepatuhan penyedia obat ikan.

  • PERSYARATAN SAMPEL UJI

    Obat ikan terdaftar, minimal 3 tahun sejak Surat Nomor Pendaftaran Obat Ikan diterbitkannya;Memiliki nomor batch yang sama dalam setiap pengujian;Kemasan masih utuh dan belum kadaluwarsa Jumlah sampel:Bentuk sediaan serbuk : 4 kemasan produk dari batch yang samaBentuk sediaan cair : 5 kemasan produk dari batch yang samaPengambilan sampel disertai dengan Berita Acara Sampel yang dikirim, dikemas dan terlindung dari potensi rusak selama pengiriman disertai deskripsi sampel.

  • TINDAK LANJUT HASIL PENGUJIAN Terhadap hasil sampel yang tidak memenuhi syarat: a. Sampel yang diambil distributorDinas Provinsi menginformasikan kepada distributor yang bersangkutanMelakukan pembinaan kepada distributor yang bersangkutan Sampel yang diambil di tokoDinas melakukan pembinaaan kepada pemilik/penanggung jawab tokoDinas melaporkan kepada Dir. Keskanling dasar untuk membuat surat teguran ke penyedia obat (produsen/importir)Sampel yang diambil di Podusen/Importir Direktur Keskanling akan melakuka pembinaan (teguran lisan/tertulis kepada Produsen/Importir) 2015 /2016 tahun pembinaan

  • PENGUJIAN RESISTENSI ANTIMIKROBIAL

  • Chaptet 6 (AQUYARIC ANIMAL HEALTH CODE OIE ) Penggunaan Obat antimikroba untuk ikanPasal 6.1: Rekomendasi untuk mengontrol resistensi antimikrobaPasal 6.2: Prinsip-prinsip kehati-hatian dan bertanggungjawab penggunaan bahan antimikroba untuk ikan Pasal 6.3 : Monitoring jumlah dan penggunaan bahan antimikroba di perikanan budidayaPasal 6.4: Pengembangan dan harmonisasi secara nasional terhadap surveilan resistensi antimikroba dan program monitoring di Perikanan BudidayaPasal 6.5: Analisa resiko untuk resistensi antimikroba akibat penggunaan bahan antimikroba dalam akuakultur.

  • Chapter 6.1: Rekomendasi untuk mengontrol resistensi antimikrobaMenyediakan panduan kepada nagara anggota OIE tentang seleksi dan diseminasi terkait organisme yang resisten dan resistensi antimikroba akibat penggunaan bahan antimikroba di akuakulturBahan antimikroba sangat penting untuk manusia, kesehatan dan kesejahteraan hewan. Antimikroba sangat penting untuk pengobatan dan pengendalian penyakit akibat organisme patogen.OIE mengetahui bahwa resistensi antimikroba menjadi perhatian masyarakat dunia dan kesehatan hewan terutama akibat penggunahan bahan antimikroba untuk manusia, hewan dan lainya. Guna untuk melindungi manusia dan keamanan pangan maka OIE menyediakan panduan terkait analisa .Penerapan penilaian resiko dan managemen resiko harus mengacu pada standar internasional dan didukung oleh data dan informasi yang tersedia.

  • Chapter 6.2: Prinsip-prinsip kehati-hatian dan bertanggungjawab dalam penggunaan bahan antimikroba untuk ikan

    Otoritas kompeten (CA): menjamin pengaturan pemasaran, dan memberikan info ke dokterhewan/ahli penyakit ikan;Industri obat: menyediakan informasi yang diperlukan oleh CA tentang kualitas, efikasi, dan keamanan bahan mikrobaDistributor: menjamin sesuai dengan aturan yang terkaitDokter hewan dan ahli penyakit ikan: identifikasi, pencegahan, pengobatan penyakit, dan mempromosikan prosedur budidaya yang sehat, vaksinasi, dan meminimalkan penggunaan antimikroba;Pembudidaya: menggunakan bahan antimikroba harus dengan resep obat dari dokter hewan atau ahli penyakit ikan yang telah ditetapkan.

  • CONTOH KASUS RESISTENSI ANTIBIOTIKData survei di Belanda terhadap Resistensi bakteri Aeromonas sp dan Vibrio sp terhadap antibiotik ampicillin, sulfa trimethoprim, cefotaxime, oxolinic acid, oxytetracylin, florfenicol dan enrofloxacin

  • Lanjutan i China, shrimp hatcheryDari beberapa artikel diatas menunjukkan bahwa resistensi yang telah terjadi di beberapa negara dengan komoditas uji yang berbeda menunjukkan bahwa resistensi tertinggi ditemukan terhadap antibiotik ampicillin.Penggunaan antibiotika di asia masih cukup tinggi, hal ini terlihat dari pola resistensi yang terjadi di beberapa negara. Zang et al. 2011

  • METODE

  • EVALUASI HASIL PENGUJIAN MUTU SEWAKTU DAN RESITENSI ANTIMIKROBIAL

    Waktu pelaksanaan : Akhir tahun 2016 (November)Tempat: Jabar (Bogor/Bandung)Peserta : UPT dan Dinas KP Provinsi (7 Dinas)Pembahasan dan evaluasi hasil pengujian bersama pakar/narasumberDiperoleh data gambaran resistensi antibakterial di beberapa lokasiBahan untuk pengawasan penggunaan antibiotikaPenyusunan disain pemantauan resistensi antibakterial yang lebih komprehensif (diintegrasikan dengan data produksi, kasus penyakit ikan, status peredaran obat dll)Tahun 2017 , perluasan lokasi dan frekuensi pengambilan, berdasarkan disain yang telah disusunPenataan kebijakan antibiotika

  • This is reflected in the growing demand for fish which has been growing fast in line with other animal sources foods. Further demand will continue to grow, particularly with strong wealth-drive demand in Asia