1 KEGIATAN BELAJAR 2 KOMPUTER DAN JARINGAN DASAR Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang Komputer dan Jaringan Dasar Sub Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan 1. Melakukan perakitan komputer 2. Melakukan pengujian perakitan komputer 3. Melakukan konfigurasi BIOS pada komputer 4. Melakukan instalasi sistem operasi 5. Melakukan instalasi driver perangkat keras komputer 6. Melakukan instalasi software aplikasi 7. Melakukan perawatan perangkat keras komputer 8. Menganalisis permasalahan pada perangkat keras Poko-pokok Materi : 1. Perakitan Komputer 2. Pengujian Perakitan Komputer 3. Konfigurasi BIOS pada Komputer 4. Instalasi Sistem Operasi 5. Instalasi Driver Perangkan Keras komputer 6. Instalasi software aplikasi 7. Perawatan perangkat keras komputer 8. Permasalahan pada perangkat keras Uraian Materi A. Perakitan Komputer Sistem Komputer terdiri atas perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Kedua perangkat ini merupakan kesatuan yang tak terpisahkan dalam sistem komputer. Perangkat keras (hardware ) sebagian bagian dari sistem komputer dibentuk oleh komponen-komponen tertentu, yakni komponen masukan
44
Embed
KEGIATAN BELAJAR 2 KOMPUTER DAN JARINGAN DASAR · 2 (input device), komponen alat pemroses (processing device), komponen alat keluaran (output device), dan komponen alat simpanan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
KEGIATAN BELAJAR 2 KOMPUTER DAN JARINGAN DASAR
Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang Komputer
dan Jaringan Dasar
Sub Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan 1. Melakukan perakitan komputer
2. Melakukan pengujian perakitan komputer
3. Melakukan konfigurasi BIOS pada komputer
4. Melakukan instalasi sistem operasi
5. Melakukan instalasi driver perangkat keras komputer
6. Melakukan instalasi software aplikasi
7. Melakukan perawatan perangkat keras komputer
8. Menganalisis permasalahan pada perangkat keras
Poko-pokok Materi : 1. Perakitan Komputer
2. Pengujian Perakitan Komputer
3. Konfigurasi BIOS pada Komputer
4. Instalasi Sistem Operasi
5. Instalasi Driver Perangkan Keras komputer
6. Instalasi software aplikasi
7. Perawatan perangkat keras komputer
8. Permasalahan pada perangkat keras
Uraian Materi
A. Perakitan Komputer
Sistem Komputer terdiri atas perangkat keras (hardware) dan perangkat
lunak (software). Kedua perangkat ini merupakan kesatuan yang tak terpisahkan
dalam sistem komputer. Perangkat keras (hardware ) sebagian bagian dari sistem
komputer dibentuk oleh komponen-komponen tertentu, yakni komponen masukan
2
(input device), komponen alat pemroses (processing device), komponen alat
keluaran (output device), dan komponen alat simpanan luar (storage). Sistem
operasi (Operating Sistem = OS) merupakan perangkat lunak (software) untuk
mengendalikan dan mengkoordinasikan aktifitas operasi komputer. OS berfungsi
sebagai pemimpin dalam sebuah organisasi sistem komputer berikut komponen-
komponen komputer.
1. Komponen-komponen Komputer
a. Prosesor
Bagian terpenting dari prosesor adalah Aritcmatics Logical Unit (ALU),
Control Unit (CU) dan Memory Unit (MU) adalah alat penyimpanan kecil yang
mempunyai kecepatan akses cukup tinggi. Gambar dibawah ini merupakan
prosesor.
Gambar 2. 1. Prosessor
b. Memori
1. Memori Utama
a) RAM (Random Access Memory)
Terdapat dua jenis RAM, statik dan dinamik. RAM bersifat volatile, yaitu
jika tidak ada listrik, maka isi memori hilang.
b) ROM (Read-Only Memory)
ROM adalah tempat penyimpanan data permanen pada komputer, artinya
program / data yang disimpan di dalam ROM ini tidak mudah hilang atau
berubah walau aliran listrik di matikan.
2. Memori Pembantu
Memori pembantu bersifat non-volatile, yaitu jika tidak ada listrik, maka
isi memori tidak hilang, Tidak mempengaruhi langsung fungsi CPU. Memori
ini adalah: (1) Pita Magnetik (Tape), dan (2) Disk Magnetik
3
3. Motherboard
Motherboard adalah bagian utama sebuah komputer. Fungsi
motherboard sangat vital, yaitu sebagai penghubung dan tempat
bertemunya koneksi semua hardware komputer, mulai dari power supply,
prosesor, RAM, harddisk, mouse, keyboard dan yang lainnya. Prinsip kerja
motherboard ini sebetulnya cukup sederhana, yaitu menyediakan jalur
komunikasi antar bagian komputer.
4. Chasing
Agar semuanya terjaga kebersihannya dan tidak terlihat berantakan
maka “dibungkus” oleh suatu perangkat bernama casing. Di dalam casing
biasanya di tambahkan suatu FAN agar suhu di dalam komputer terjaga.
5. Power Suplay
Merupakan bagian terpenting karena tugasnya adalah mengalirkan
listrik. Apabila bagian ini rusak maka komputer akan mati. Power suplay
biasanya dibedakan berdasarkan daya dalam satuan watt, ada yang
350watt dan 450watt.
6. Hardisk Drive
Sebuah media penyimpanan data bisa berupa teks, lagu, gambar,
video, dan program. Harddisk dibedakan dari jenis port/colokannya
(IDE/ATA, SATA, dan SATA 2). untuk kapasitas penyimpanan, harddisk
sangat beragam, mulai dari 20 gigabyte hingga hitungan terbyte/1000giga.
Label terkenal pembuat harddisk adalah Seagate, Maxtor, WDC, dan
Samsung.
7. VGA Card
VGA (Video graphic Adapter) adalah perangkat output yang bertugas
untuk mengolah data menjadi tampilan grafis atau teks di layar monitor.
VGA berfungsi menghubungkan sistem komputer dengan monitor. VGA
card membutuhkan aplikasi pendukung yaitu driver. Driver ini berfungsi
sebagai perantara sistem operasi dan kartu grafis.
8. Heatsink
Heatsink ini merupakan logam dengan desain yang khusus terbuat
dari alumuniun dan juga tembaga yang berfungsi untuk memperluas
proses transfer panas dari sebuah prosesor.
4
9. NIC
NIC (Network Interface Card) adalah sebuah peralatan elektroik
yang dibuah dari sebuah papan PCB yang akan melakukan konversi sinyal
sehingga workstation dapat mengirim atau menerima data dalam sebuah
jaringan.
10. Kabel IDE
Perangkat IDE menggunakan kabel pita untuk menghubungkan satu
sama lain. Semua kabel digabung pada kabel pita dan diletakkan datar di
samping satu sama lain, bukan berkumpul atau dibungkus bersamasama
dalam sebuah kemasan. kabel pita IDE memiliki 40 atau 80 kabel
11. Sound Card
Soundcard adalah perangkat keras komputer yang berfungsi untuk
mengolah data berupa audio atau suara.
Gambar dibawah ini merupakan perangkat memori dari komputer.
Gambar 2. 2. RAM Gambar 2. 3. ROM
Gambar 2. 4. Motherboard Gambar 2. 5. Chasing
Komputer
Gambar 2. 6. Power Suplay Gambar 2. 7.Hardisk
5
Gambar 2. 8. VGA Card Gambar 2. 9. Heatsink
Gambar 2. 10. NIC Gambar 2. 11. Kabel IDE
Gambar 2. 12. Sound Card
12. Input dan Output
Input adalah hardware yang digunakan untuk mentranser data atau
perintah ke dalam komputer untuk diproses lebih lanjut. Output adalah
proses dari suatu data diubah dan dibaca oleh mesin lain yang dapat di
mengerti oleh mesin.
Contoh peralatannya sebagai berikut:
Gambar 2. 13. Keyboard Gambar 2. 14. Mouse
Gambar 2. 15. Monitor Gambar 2. 16. Speaker
6
Gambar 2. 17. Printer
b. Perakitan
Tahapan proses pada perakitan komputer terdiri dari:
1) Penyiapan motherboard
Periksa buku manual motherboard untuk mengetahui posisi jumper. Untuk
pengaturan CPU speed, speed multiplier dan tegangan masukan ke
motherboard. Atur seting jumper sesuai petunjuk, kesalahan mengatur
jumper tegangan dapat merusak prosesor.
2) Memasang Prosessor
a) Tentukan posisi pin 1 pada prosesor dan socket prosesor di
motherboard, umumnya terletak di pojok yang ditandai dengan titik,
segitiga atau lekukan.
b) Tegakkan posisi tuas pengunci socket untuk membuka.
c) Masukkan prosesor ke socket dengan lebih dulu menyelaraskan
posisi kaki-kaki prosessor dengan lubang socket. Rapatkan hingga
tidak terdapat celah anara prosesor dengan socket.
d) Jika anda melakukan hal tersebut di atas dengan tepat, maka
prosesor akan dapat dimasukkan ke socketnya dengan baik dan
benar (Jika processor belum terpasang dengan benar JANGAN
DIPAKSA ATAU DITEKAN).
e) Turunkan kembali tuas pengunci.
3) Memasang Heatsink
Fungsi heatsink adalah membuang panas yang dihasilkan oleh prosessor
lewat konduksi panas dari prosessor ke heatsink. Bila heatsink dilengkapi
dengan fan maka konektor power pada fan dihubungkan ke konektor fan pada
motherboard.
a. Heatsink dan kipas angin biasanya sudah dirangkai menjadi satu,
sehingga anda tinggal memasangnya.
7
b. Sebelum memasang, perhatikan posisi kabel daya untuk kipas
dengan lokasi connector dayanya. Cari jarak terpendek agar kabel
daya itu tidak bersinggungan dengan kipas.
c. Pasanglah heatsink tersebut dengan cara meletakkannya tepat di
atas processor dan sesuaikan dudukan pendingin pada motherboard
yang ada.
d. Kunci 4 titik pada pendingin tersebut dengan cara tekan dan putar
searah dengan jarum jam menggunakan obeng plus (+)
4) Memasang Modul Memori
Modul memori umumnya dipasang berurutan dari nomor socket terkecil.
Urutan pemasangan dapat dilihat dari diagram motherboard. Terdapat jenis
RAM yakni DDRAM (double data rate random access memory) dan SDRAM
(synchronous dynamic random access memory). Cara memasang untuk tiap
jenis modul memori sebagai berikut.
a. Untuk memasang memory, maka bukalah pengunci slot memory di
kedua sisinya pada motherboard.
b. Masukkan modul dengan membuat sudut miring 45 derajat terhadap
slot
c. Tekan keping memori pada kedua sisinya sehingga terdengar bunyi
“klik”, dan penguncinya akan menutup dengan sendirinya.
5) Memasang motherboard pada Casing
Motherboard dipasang ke casing dengan sekerup dan dudukan
(standoff). Cara pemasangannya sebagai berikut:
a. Tentukan posisi lubang untuk setiap dudukan plastik dan logam.
Lubang untuk dudukan logam (metal spacer) ditandai dengan cincin
pada tepi lubang.
b. Pasang dudukan logam atau plastik pada tray casing sesuai dengan
posisi setiap lubang dudukan yang sesuai pada motherboard.
c. Tempatkan motherboard pada tray casing sehinga kepala dudukan
keluar dari lubang pada motherboard. Pasang sekrup pengunci pada
setiap dudukan logam.
d. Pasang bingkai port I/O (I/O sheild) pada motherboard jika ada.
e. Pasang tray casing yang sudah terpasang motherboard pada casing
dan kunci dengan sekerup.
8
6) Memasang Power supply
Beberapa jenis casing sudah dilengkapi power supply. Bila power supply
belum disertakan maka cara pemasangannya sebagai berikut:
a. Masukkan power supply pada rak di bagian belakang casing. Pasang
ke empat buah sekerup pengunci.
b. Hubungkan konektor power dari power supply ke motherboard.
Konektor power jenis ATX hanya memiliki satu cara pemasangan
sehingga tidak akan terbalik. Untuk jenis non ATX dengan dua
konektor yang terpisah maka kabel-kabel ground warna hitam harus
ditempatkan bersisian dan dipasang pada bagian tengah dari
konektor power motherboard. Hubungkan kabel daya untuk fan, jika
memakai fan untuk pendingin CPU.
7) Memasang kabel motherboard dan casing
Setelah motherboard terpasang di casing langkah selanjutnya adalah
memasang kabel I/O pada motherboard dan panel dengan casing.
a. Pasang kabel data untuk floppy drive pada konektor pengontrol floppy
di motherboard
b. Pasang kabel IDE untuk pada konektor IDE primary dan secondary
pada motherboard.
c. Untuk motherboard non ATX. Pasang kabel port serial dan pararel
pada konektor di motherboard. Perhatikan posisi pin 1 untuk
memasang.
d. Pada bagian belakang casing terdapat lubang untuk memasang port
tambahan jenis non slot. Buka sekerup pengunci pelat tertutup lubang
port lalu masukkan port konektor yang ingin dipasang dan pasang
sekerup kembali.
e. Bila port mouse belum tersedia di belakang casing maka card konektor
mouse harus dipasang lalu dihubungkan dengan konektor mouse
pada motherboard.
f. Hubungan kabel konektor dari switch di panel depan casing, LED,
speaker internal dan port yang terpasang di depan casing bila ada ke
motherboard. Periksa diagram motherboard untuk mencari lokasi
konektor yang tepat.
9
8) Memasang Drive
Prosedur memasang drive hardisk, floppy, CD ROM, CD-RW atau DVD
adalah sama sebagai berikut:
a. Lepas penutup bay drive (ruang untuk drive pada casing)
b. Masukkan drive dari depan bay dengan terlebih dahulu mengatur seting
jumper (sebagai master atau slave) pada drive.
c. Sesuaikan posisi lubang sekrup di drive dan casing lalu pasang sekrup
penahan drive.
d. Hubungkan konektor kabel IDE ke drive dan konektor di motherboard
(konektor primary dipakai lebih dulu)
e. Ulangi langkah 1 sampai 4 untuk setiap pemasangan drive.
f. Bila kabel IDE terhubung ke drive pastikan perbedaan setting jumper
keduanya yakni drive pertama diset sebagai master dan lainnya sebagai
slave.
g. Konektor IDE secondary pada motherboard dapat dipakai untuk
menghubungkan dua drive tambahan.
h. Floppy drive dihubungkan ke konektor khusus floppy di motherboard
Sambungkan kabel power dari catu daya ke masing-masing drive
9) Memasang Card Adapter
a. Card adapter yang umum dipasang adalah VGA card, sound card,
network dan modem. Video card umumnya harus dipasang dan diinstall
sebelum card adapter lainnya. Cara memasang adapter:
b. Pegang card adapter pada tepi, hindari menyentuh komponen atau
rangkaian elektronik. Tekan card hingga konektor tepat masuk pada slot
ekspansi di motherboard
c. Pasang sekrup penahan card ke casing
d. Hubungkan kembali kabel internal pada card, bila ada.
B. Pengujian Perakitan Komputer
1. Pengenalan jenis beep code
Beep code merupakan hasil dari tes awal hardware yang dilakukan oleh
BIOS komputer yang disebut POST. Power-on self-test (POST) adalah tes yang
di lakukan oleh BIOS komputer pada waktu pertama kali menyala untuk
10
memastikan semua perangkat keras berfungsi dengan benar. Jika komputer
berhasil melakukan POST akan mengeluarkan suara beep tunggal (beberapa
produsen komputer BIOS mungkin berbunyi beep dua kali) sebagai tanda
komputer mulai menyala dengan normal. Namun, jika komputer gagal
melakukan POST, komputer tidak berbunyi beep sama sekali atau
menghasilkan bunyi beep dengan kode tertentu, yang bisa memberitahu
sumber masalah kepada penguna komputer.
Tabel 2. 1. Pengujian AWARD BIOS
No. Kondisi Gejala 1 1 beep pendek PC dalam keadaan baik 2 1 beep panjang Problem di memori 3 1 beep panjang 2 beep pendek Kerusakan di modul DRAM parity 4 1 beep panjang 3 beep pendek Kerusakan di bagian VGA 5 Beep terus menerus Kerusakan di modul memori atau
memori Video
Tabel 2. 2.Pengujian AMI BIOS
No. Kondisi Gejala 1 1 beep pendek DRAM gagal merefresh 2 2 beep pendek Sirkuit gagal mengecek keseimbangan DRAM
Parity (sistem memori) 3 3 beep pendek BIOS gagal mengakses memori 64KB pertama 4 4 beep pendek Timer pada sistem gagal bekerja 5 5 beep pendek Motherboard tidak dapat menjalankan prosessor 6 6 beep pendek Controller pada keyboard tidak dapat berjalan
dengan baik 7 7 beep pendek Video Mode error 8 8 beep pendek Tes memori VGA gagal 9 9 beep pendek Checksum error ROM BIOS bermasalah
10 10 beep pendek CMOS shutdown read/write mengalami error 11 11 beep pendek Chache memori error 12 1 beep panjang 3 beep pendek Conventional/Extended memori 13 1 beep panjang 8 beep pendek Tes tampilan gambar gagal
11
Tabel 2. 3. Pengujian IBM BIOS
No. Kondisi Gejala 1 Tidak ada beep Power supply rusak, card
monitor/RAM tidak terpasang 2 1 beep pendek Normal POST dan PC dalam
keadaan baik 3 3 beep pendek Power supply rusak, card
monitor/RAM tidak terpasang 4 beep terus menerus Power supply rusak, card
monitor/RAM tidak terpasang 5 Beep pendek berulang-ulang Power supply rusak, card
monitor/RAM tidak terpasang 6 1 beep panjang 1 beep pendek Masalah Motherboard 7 1 beep panjang 2 beep pendek Masalah bagian VGA Card
(mono) 8 1 beep panjang 3 beep pendek Masalah bagian VGA Ccard
(EGA). 9 3 beep panjang Keyboard error
10 1 beep, blank monitor VGA card sirkuit
Tabel 2. 4. Pengujian PHOENIX BIOS
No. Bunyi beep Gejala 1 1-1-4-1 Kesalahan Cache (Level 2) 2 1-2-2-3 ROM BIOS Checksum 3 1-3-1-1 DRAM Segarkan Uji 4 1-3-1-3 Keyboard kontroler uji 5 1-3-4-1 RAM Kegagalan pada baris alamat xxxx (cek
memori) 6 1-4-1-1 RAM Kegagalan pada xxxx bit data byte tinggi
dari bus 7 1-3-4-3 RAM Kegagalan pada xxxx bit data byte rendah
dari bus memori 7 2-1-2-3 ROM pemberitahuan hak cipta 8 2-2-3-1 Test untuk interupsi tak terduga 9 1-1-4 BIOS rusak
10 1-2-1 Motherboard rusak 11 1-3-1 Masalah RAM, RAM tidak terpasang dengan
baik 12 3-1-1 Motherboard Rusak 13 3-3-4 Graphic card rusak atau tidak terpasang dengan
baik
12
Kode beep pada Phoenix BIOS sedikit berbeda dengan bunyi beep pada
type BIOS lainnya. Pada PHOENIX serangkaian beep akan dipisahkan oleh jeda,
jadi tidak menurut panjang atau pendeknya, misalnya : beep - beep beep - beep -
beep beep akan menjadi 1-2-1-2
2. Pengecekan Perangkat Input, Proses, Output dan Media Penyimpan pada
BIOS
Langkah-langkah pengecekan perangkat input, proses dan output serta
media penyimpanan BIOS seperti gambar di bawah ini:
Gambar 2. 18. Langkah-langkah pengecekan BIOS
a) Pada saat pertama kali motherboard/ PC dinyalakan, maka pertama kali
BIOS akan melakukan post cek / self cek pada IC-BIOS itu sendiri, Self
Cek yang dilakukan oleh bios adalah sesuai konstruksi program yang
tertanam dalam EEPROM itu sendiri, mulai dari header/bootblock/loader
sampai dengan MCU (Main Control Unit), Cek yang dilakukan mulai dari
sintaks hubungan bit per bit code program dan korelasi map addressing
pada BIOS dengan external addressing (peripheral yang terpasang pada
motherboard)
b) Jika self cek pada chips/ic-bios itu berhasil maka proses selanjutnya adalah
yang sering anda ketahui dan dengar adalah proses BOOTING / Bootstart.
Pada saat booting BIOS akan melakukan cek terhadap validitas kinerja
peripheral, mulai dari Motherboard, Processor, RAM, VGA, Sound Card,
Harddisk, Floppy Disk, CD/DVDR/RW, Keyboard, Mouse, Monitor, dan
accecories lainnya.
c) Jika booting berhasil, maka langkah selanjutnya adalah BIOS akan
melakukan proses yang disebut Start-Up, Jika proses booting gagal karena
13
ada salah satu peripheral yang tidak valid kinerjanya/trouble, maka proses
booting akan berhenti dan bahkan HANG.
d) Pada saat start-up yang sebenarnya di cek oleh bios adalah spesifikasi
perangkat/peripheral yang tertanam/terpasang dalam CPU/PC seperti
storeage, mulai dari IRQ, Spesifikasi Firmware, Kapasitas, Fungsionalitas
(Contoh : Hard Drive, Floppy Drive, CD/DVD/R/RW, dan perangkat store-
age lain yang terpasang)
e) Jika validasi dan verifikasi peripheral pada saat proses startup berhasil
maka proses selanjutnya adalah membaca OS yang berada pada store-
age, OS berbagai platform seperti DOS (Disk Operating Sistem), Windows
16-64Bit, Solaris, Linux, Xenix, Unix, Aple, Etc.
f) Jika CPU/PC sudah berhasil masuk pada salah satu platform system
operasi tersebut, maka proses selanjutnya adalah KERNEL CHECK atau
cek pada file KERNEL, File kernel adalah file yang berisi rutin program
yang berfungsi sebagai jembatan/gate/komunikator antara hardaware
dengan software. File ini biasanya banyak ditemukan pada OS dari
berbagai platform khususnya yang memiliki mode GUI (Graphical User
Interface).
C. Konfigurasi BIOS pada Komputer 1. Pengertian BIOS
BIOS (Basic Input Output System) merupakan perangkat lunak komputer
yang berfungsi mengatur seluruh konfigurasi sistem komputer saat pertamakali
dijalankan. Kinerja BIOS antara lain:
a) Inisialisasi (penyalaan) serta pengujian terhadap perangkat keras
b) Memuat dan menjalankan sistem operasi
c) Mengatur beberapa konfigurasi dasar dalam komputer (tanggal, waktu,
konfigurasi media penyimpanan, konfigurasi proses booting, kinerja,
serta kestabilan komputer)
d) Membantu SO dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat keras
dengan menggunakan BIOS Runtime Service.
Saat pertamakali komputer dinyalakan sebenarnya komputer melakukan
pengecekan terlebih dahulu yang biasa disebut POST BIOS (Power On Self
Test), Proses ini berjalan singkat, sesaat sebelum komputer booting memuat
14
(load) sistem operasi Windows. Proses POST (umumnya) akan muncul dilayar
seperti gambar ini.
Gambar 2. 19. Post BIOS
BIOS tersusun dari komponen, yaitu BIOS Setup, Driver, dan Bootstraper.
Program BIOS disimpan di dalam chip ROM (Read Only Memmory), untuk
komputer modern sekarang rata-rata menggunakan FlashROM yang dapat di
Update menggunakan software Flash BIOS Programmer.
2. Setting BIOS a. Layar Menu BIOS
Menu BIOS terdiri dari beberapa macam yang memiliki fungsi yang
berbeda-beda, adapun bentuk tampilan menu BIOS dapat berbentuk vertikal
maupun horisontal. Untuk melakukan setting BIOS dapat dilakukan dengan
dua cara yaitu secara manual dan otomatis: (1) melakukan setting konfigurasi
BIOS mode Auto, BIOS akan memberikan setting paling standar untuk