Top Banner
KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATERI SUDUT PADA SISWA KELAS III (PENELITIAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH KOTA TEGAL) Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar oleh Indah Isdianti 1401409147 JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013
305

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

Nov 02, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN

REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATERI SUDUT

PADA SISWA KELAS III (PENELITIAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI

DEBONG TENGAH KOTA TEGAL)

Skripsi

disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh Indah Isdianti 1401409147

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

Page 2: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa skripsi ini

benar-benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain baik

sebagian atau keseluruhannya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat

dalam skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Tegal, Juli 2013

Indah Isdianti

Page 3: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia

Ujian Skripsi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Semarang.

di : Tegal

tanggal : 11 Juli 2013

Pembimbing I

Pembimbing II

Dra. Noening Andrijati, M.Pd.

19680610 199303 2 002

Drs. Teguh Supriyanto, M.Pd.

19611018 198803 1 002

Mengetahui,

Koordinator PGSD UPP Tegal

Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd.

19630923 198703 1 001

Page 4: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

iv

PENGESAHAN

Skripsi dengan judul “Keefektifan Pendekatan Realistic Mathematics Education

terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Materi Sudut pada Siswa kelas III (Penelitian

di Sekolah Dasar Negeri Debong Tengah Kota Tegal)”, oleh Indah Isdianti

1401409147, telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FIP

UNNES pada tanggal 23 Juli 2013.

PANITIA UJIAN

Ketua Sekretaris

Drs. Hardjono, M.Pd. Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd. 19510801 197903 1 007 19630923 198703 1 001

Penguji Utama

Drs. Yuli Witanto, M.Pd. 196400717 198803 1 002

Penguji Anggota 1 Penguji Anggota 2

Drs. Teguh Supriyanto, M.Pd. Dra. Noening Andrijati, M.Pd. 19611018 198803 1 002 19680610 199303 2 002

Page 5: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

• “Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan

orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha

Mengetahui yang kamu kerjakan.” (Al-Qur’an: Surat Al Mujaadilah: 11)

• “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalatmu sebagai

penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”. (Al-Qur’an:

Surat Al-Baqarah: 153)

• Tidak ada masalah yang tidak bisa kita selesaikan selama ada komitmen bersama

untuk menyelesaikannya. (Penulis)

Persembahan

Untuk Ibu, Bapak tercinta, kakakku tersayang Arif

A., adikku Yustiar B., dan kekasihku D. Brian yang

selalu menyayangi, mendukung, memberikan

semangat, dan mendoakan yang terbaik di setiap

langkahku.

Page 6: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

vi

PRAKATA

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik,

dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Keefektifan Pendekatan Realistic Mathematics Education terhadap Motivasi dan

Hasil Belajar Materi Sudut pada Siswa kelas III (Penelitian di Sekolah Dasar

Negeri Debong Tengah Kota Tegal)”. Penyusunan skripsi ini melibatkan bantuan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis sampaikan terima

kasih kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor UNNES, yang telah memberikan

kesempatan kepada peneliti untuk untuk belajar.

2. Drs. Hardjono, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES, yang telah

memberikan ijin kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian.

3. Dra. Hartati, M.Pd., Ketua Jurusan PGSD FIP UNNES, yang telah

memberikan kesempatan kepada peneliti untuk untuk belajar.

4. Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd., Koordinator PGSD UPP Tegal FIP UNNES,

yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian.

5. Dra. Noening Andrijati, M.Pd., dosen pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan, pengarahan, saran dan motivasi yang bermanfaat kepada peneliti

dalam menyusun skripsi.

6. Drs. Teguh Supriyanto, M.Pd., dosen pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan, dorongan, nasihat, dan semangat kepada peneliti dalam

menyelesaikan skripsi ini.

7. Para dosen jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPP Tegal Fakultas Ilmu

Pendidikan UNNES yang telah banyak membekali peneliti dengan ilmu

pengetahuan.

Page 7: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

vii

8. Suratinah, S.Pd., Plt. Kepala SD Negeri Debong Tengah 1 dan 3 Kota Tegal

yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian.

9. Neti Amanati, guru pengampu kelas III SD Negeri Debong Tengah 1 yang

telah memberikan waktu dan bimbingannya yang bermanfaat kepada peneliti

dalam melaksanakan penelitian.

10. Sutilah, S.Pd., guru pengampu kelas III SD Negeri Debong Tengah 3 yang

telah memberikan waktu dan bimbingannyakepada peneliti dalam membantu

peneliti dalam melaksanakan penelitian.

11. Staf guru, karyawan, dan siswa SD Negeri Debong Tengah 1 dan 3 yang telah

bersedia membantu dan bekerjasama dalam penelitian ini.

12. Ibu dan Bapak serta saudara-saudaraku yang telah memberikan dukungan dan

motivasi, serta selalu mendoakan peneliti.

13. Sahabat-sahabatku yang telah memberikan semangat dan dukungannya kepada

peneliti.

14. Rekan-rekan mahasiswa PGSD UPP Tegal angkatan 2009.

15. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu, yang telah

memberikan dorongan dan semangat kepada peneliti dalam penyusunan skripsi

ini.

Semoga segala amal baik Bapak, Ibu, dan Saudara mendapat imbalan dari

Allah SWT. Peneliti berharap semoga skripsi ini dapat diambil manfaatnya dan

berguna bagi para pembaca pada umumnya. Amin.

Tegal, Juli 2013

Peneliti

Page 8: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

viii

ABSTRAK

Isdianti, Indah. 2013. Keefektifan Pendekatan Realistic Mathematics Education terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Materi Sudut pada Siswa kelas III (Penelitian di Sekolah Dasar Negeri Debong Tengah Kota Tegal). Skripsi, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: I. Dra. Noening Andrijati, M.Pd., II. Drs. Teguh Supriyanto, M.Pd.

Kata Kunci: Pendekatan, RME, Motivasi, Hasil Belajar.

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di SD. Dalam pembelajaran matematika, guru masih menggunakan model konvensional seperti ceramah dan pemberian tugas dalam menyampaikan materi, sehingga menyebabkan siswa kurang termotivasi dan mengalami kesulitan untuk mengaplikasikan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu alternatif untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan menerapkan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) dalam pembelajaran matematika. RME merupakan pendekatan yang dilakukan dalam pembelajaran melalui penjelajahan berbagai situasi dan masalah-masalah realistik atau nyata yang ada di lingkungan sekitar siswa. Dengan pendekatan RME, diharapkan siswa tidak sekedar menghafal materi Sudut yang mereka dapat dari penjelasan guru saja, tetapi siswa dapat lebih termotivasi dalam memahami materi Sudut tersebut, serta keterkaitan dan kebermanfaatannya dalam kehidupan nyata. Dari uraian latar belakang, muncul rumusan masalah “apakah terdapat perbedaan motivasi belajar siswa kelas III SD Negeri Debong Tengah antara yang menerapkan pembelajaran dengan pendekatan RME dan yang menerapkan model konvensional?” dan “apakah terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara siswa kelas III SD Negeri Debong Tengah yang menerapkan pembelajaran RME dan yang mendapat pembelajaran dengan model konvensional?”. Tujuan penelitian ini yaitu menguji keefektifan pendekatan RME terhadap motivasi dan hasil belajar Matematika siswa antara kelas yang mendapatkan perlakuan penerapan pendekatan RME dan yang menerapkan pembelajaran konvensional pada materi Sudut di kelas III.

Desain penelitian ini menggunakan quasi experimental design dengan bentuk nonequivalent control group design. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas III SD Negeri Debong Tengah 1 dan 3 Kota Tegal sebanyak 56 siswa yang terbagi menjadi 2 kelas, yaitu kelas III SD Negeri Debong Tengah 1 sebanyak 37 siswa dan kelas III SD Negeri Debong Tengah 3 sebanyak 19 siswa. Teknik sampel yang digunakan yaitu proportionate stratified random sampling, yaitu 17 siswa dari kelas III SD Negeri Debong Tengah 3 sebagai kelas eksperimen dan 34 siswa dari kelas III SD Negeri Debong Tengah 1 sebagai kelas kontrol. Teknik analisis data yang digunakan dalam mengolah data penelitian yaitu uji prasyarat analisis meliputi normalitas dan homogenitas, dan analisis akhir. Pada analisis akhir atau pengujian hipotesis penelitian yang digunakan yaitu uji-t. Data awal penelitian menggunakan skor hasil angket motivasi belajar awal dan tes awal siswa kelas eksperimen dan kontrol. Dari hasil penghitungan skor hasil angket motivasi belajar awal siswa diperoleh rata-rata persentase nilai motivasi belajar awal siswa

Page 9: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

ix

kelas eksperimen sebesar 63,73, sedangkan kelas kontrol sebesar 63,66. Dari hasil penghitungan hasil tes awal siswa diperoleh rata-rata nilai siswa kelas eksperimen sebesar 54,35 dan kelas kontrol sebesar 48,12.

Setelah kelompok eksperimen diberikan pendekatan RME dan kelompok kontrol diberi model pembelajaran konvensional, kedua kelompok diberikan tes akhir berupa angket motivasi belajar dan tes akhir pada materi Sudut dan diperoleh rata-rata persentase nilai motivasi belajar akhir siswa kelas eksperimen sebesar 78,99 dan siswa kelas kontrol sebesar 72,34. Nilai hasil belajar siswa diperoleh rata-rata kelas eksperimen sebesar 77,65 dan kelas kontrol sebesar 68,35. Hasil uji hipotesis motivasi belajar siswa dengan penghitungan menggunakan rumus independent samples t test menunjukkan bahwa, thitung sebesar 2,832 dan ttabel sebesar 1,677 (thitung > ttabel), sehingga Ho ditolak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa rata-rata skor motivasi belajar Matematika siswa kelas III dengan penerapan pendekatan Realistic Mathematics Education pada materi Sudut lebih baik daripada yang menerapkan model konvensional. Sementara itu, hasil uji hipotesis untuk nilai hasil belajar siswa menunjukkan bahwa, thitung sebesar 2,356 dan ttabel sebesar 1,677 (thitung > ttabel), sehingga Ho ditolak, menyebabkan Ha diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai hasil belajar siswa pada materi Sudut yang menerapkan pendekatan Realistic Mathematics Education lebih baik daripada yang menerapkan model konvensional. Kedua hasil analisis data tersebut dapat disimpulkan, bahwa penerapan pendekatan RME terbukti efektif dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran. Jadi, dalam pembelajaran Matematika materi Sudut di kelas III Sekolah Dasar, guru diharapkan menerapkan pendekatan RME sebagai alternatif pendekatan pembelajaran yang efektif.

Page 10: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

x

DAFTAR ISI

Halaman

Judul ................................................................................................................... i

Pernyataan Keaslian Tulisan ............................................................................... ii

Persetujuan Pembimbing .................................................................................... iii

Pengesahan ......................................................................................................... iv

Motto dan Persembahan ..................................................................................... v

Prakata ................................................................................................................ vi

Abstrak ............................................................................................................... viii

Daftar Isi ............................................................................................................ x

Daftar Tabel ....................................................................................................... xiii

Daftar Bagan ...................................................................................................... xiv

Daftar Lampiran .................................................................................................. xv

Bab

1. PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................... 9

1.3 Pembatasan Masalah .............................................................................. 10

1.4 Rumusan Masalah .................................................................................. 11

1.5 Tujuan Penelitian .................................................................................... 12

1.6 Manfaat Penelitian .................................................................................. 13

1.6.1 Manfaat Teoritis ..................................................................................... 13

1.6.2 Manfaat Praktis ...................................................................................... 13

2. KAJIAN PUSTAKA .............................................................................. 15

2.1 Landasan Teoritis ................................................................................... 15

2.1.1 Pengertian Belajar .................................................................................. 15

2.1.2 Motivasi Belajar ..................................................................................... 17

2.1.3 Hasil Belajar .......................................................................................... 21

2.1.4 Model Pembelajaran Konvensional . ...................................................... 23

2.1.5 Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar .......................................... 24

Page 11: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

xi

2.1.6 Teori Belajar Matematika ....................................................................... 26

2.1.7 Pendekatan Realistic Mathematics Education ...................................... 32

2.1.8 Materi Sudut di Kelas III Semester 2 ...................................................... 39

2.1.9 Penerapan Pembelajaran Realistic Mathematics Education di SD

pada materi Sudut ................................................................................... 42

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................ 44

2.3 Kerangka Berpikir ................................................................................... 47

2.4 Hipotesis ................................................................................................. 49

3. METODOLOGI PENELITIAN ............................................................. 50

3.1 Metode Penelitian ................................................................................... 50

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 50

3.2.1 Tempat Penelitian ................................................................................... 50

3.2.2 Waktu Penelitian .................................................................................... 50

3.3 Populasi dan Sampel .............................................................................. 51

3.3.1 Populasi .................................................................................................. 51

3.3.2 Sampel .................................................................................................... 51

3.4 Desain Penelitian .................................................................................... 52

3.5 Variabel Penelitian .................................................................................. 54

3.5.1 Variabel Bebas ....................................................................................... 54

3.5.2 Variabel Terikat ....................................................................................... 54

3.6 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 55

3.6.1 Angket .................................................................................................... 55

3.6.2 Tes .......................................................................................................... 57

3.7 Instrumen Penelitian ............................................................................... 58

3.7.1 Angket .................................................................................................... 59

3.7.2 Tes .......................................................................................................... 62

3.8 Teknik Analisis Data .............................................................................. 67

3.8.1 Deskripsi Data ........................................................................................ 67

3.8.2 Uji Prasyarat Analisis ............................................................................. 67

3.8.3 Analisis Akhir ........................................................................................ 69

3.9 Panduan Penelitian Eksperimen ............................................................. 71

Page 12: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

xii

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 73

4.1 Deskripsi Data ........................................................................................ 73

4.2 Analisis Uji Coba Instrumen .................................................................. 74

4.2.1 Angket .................................................................................................... 74

4.2.2 Tes Uji Coba ........................................................................................... 78

4.3 Hasil Penelitian ....................................................................................... 84

4.3.1 Motivasi Awal Belajar Matematika Siswa ............................................. 84

4.3.2 Analisis Data Nilai Tes Awal Siswa ...................................................... 85

4.3.3 Data Hasil Motivasi Belajar Matematika Siswa Setelah

Pembelajaran .......................................................................................... 86

4.3.4 Data Nilai Tes Akhir Siswa .................................................................... 87

4.3.5 Uji Kesamaan Rata-rata .......................................................................... 88

4.4 Uji Prasyarat Analisis ............................................................................. 93

4.4.1 Hasil Uji Normalitas Skor Motivasi Belajar dan Tes Akhir

Matematika Siswa ................................................................................... 93

4.4.2 Hasil Uji Homogenitas Skor Motivasi Belajar dan Tes Akhir

Matematika Siswa .................................................................................. 95

4.4.3 Analisis Akhir ........................................................................................ 100

4.5 Pembahasan ............................................................................................ 107

5. PENUTUP .............................................................................................. 114

5.1 Simpulan ................................................................................................. 114

5.2 Saran ....................................................................................................... 115

Lampiran-lampiran ............................................................................................. 117

Daftar Pustaka .................................................................................................... 287

Page 13: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Klasifikasi Persentase Motivasi Belajar ................................................. 57

3.2 Interpretasi Nilai r .................................................................................. 62

3.3 Panduan Penelitian Eksperimen di SD Negeri Debong Tengah

1 dan 3 Kota Tegal ................................................................................. 71

4.1 Deskripsi Data Skor Motivasi dan Hasil Belajar Siswa ......................... 73

4.2 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Uji Coba Angket ................................. 76

4.3 Hasil Uji Reliabilitas Uji Coba Angket .................................................. 77

4.4 Data Nilai Hasil Tes Uji Coba ................................................................. 78

4.5 Rekapitulasi Uji Validitas Soal Tes Uji Coba ........................................ 79

4.6 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal ................................................... 81

4.7 Hasil Analisis Daya Pembeda Soal ........................................................ 83

4.8 Data Skor Motivasi Belajar Awal Matematika Siswa ............................ 85

4.9 Distribusi Frekuensi Nilai Tes Awal ...................................................... 86

4.10 Data Nilai Motivasi Belajar Akhir Matematika Siswa ........................... 86

4.11 Distribusi Frekuensi Nilai Tes Akhir pada Kelas Eksperimen .............. 88

4.12 Distribusi Frekuensi Nilai Tes Awal pada Kelas Kontrol ...................... 88

4.13 Hasil Analisis Kesamaan Rata-rata Skor Motivasi Belajar Awal

Matematika Siswa ................................................................................. 90

4.14 Hasil Analisis Kesamaan Rata-rata NilaiTes Awal Matematika ........... 92

4.15 Hasil Uji Normalitas Data Skor Motivasi Belajar Matematika Siswa ... 95

4.16 Hasil Uji Normalitas Data Nilai Tes Akhir Matematika Siswa .............. 96

4.17 Hasil Analisis Uji Homogenitas Data Motivasi Belajar Siswa ............... 98

4.18 Hasil Analisis Uji Homogenitas Data Tes Akhir Siswa .......................... 100

4.19 Hasil Uji t Motivasi Belajar Matematika Siswa ..................................... 102

4.20 Hasil Uji t Nilai Hasil Belajar Matematika Siswa .................................. 106

Page 14: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

xiv

DAFTAR BAGAN

Bagan Halaman

2.1 Matematisasi Horizontal dan Vertikal ........................................................ 36

2.2 Kerangka Berpikir Penelitian ...................................................................... 48

Page 15: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Populasi Kelompok Eksperimen ...................................................... 117

2. Daftar Populasi Kelompok Kontrol ............................................................ 118

3. Daftar Sampel Kelompok Eksperimen ....................................................... 119

4. Daftar Sampel Kelompok Kontrol .............................................................. 120

5. Silabus Pembelajaran Matematika .............................................................. 121

6. Silabus Pengembangan Pembelajaran Matematika ..................................... 123

7. RPP Kelas Eksperimen .............................................................................. 125

8. RPP Kelas Kontrol ...................................................................................... 168

9. Kisi-kisi Uji Coba Angket Motivasi Belajar Matematika ........................... 209

10. Butir Angket Motivasi Belajar Siswa terhadap Mata Pelajaran

Matematika................................................................................................... 210

11. Daftar Skor Hasil Uji Coba Angket Motivasi Belajar Matematika ............ 213

12. Out Put Uji Validitas Angket Motivasi Belajar Matematika ...................... 217

13. Rekapitulasi Uji Validitas Angket Motivasi Belajar Matematika .............. 221

14. Out Put Reliabilitas Angket Motivasi Belajar Matematika ........................ 222

15. Kisi-kisi Soal Tes Uji Coba Matematika .................................................... 224

16. Soal Tes Uji Coba Matematika .................................................................... 227

17. Kunci Jawaban Soal Tes Uji Coba Matematika .......................................... 233

18. Daftar Nilai Tes Uji Coba Matematika ...................................................... 234

19. Out Put Uji Validitas Soal Tes Uji Coba Matematika ................................ 236

20. Rekapitulasi Uji Validitas Soal Tes Uji Coba ............................................. 249

21. Hasil Penghitungan Uji Reliabilitas secara Manual .................................... 251

22. Tabel Pembantu Pembagian Kelompok Atas dan Bawah ............................ 252

23. Tabel Tingkat Kesukaran dan Daya Beda Soal .......................................... 254

24. Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen ...................................................... 255

25. Daftar Skor Perolehan Motivasi Belajar Awal Siswa Kelas Eksperimen ... 256

26. Daftar Skor Perolehan Motivasi Belajar Awal Siswa Kelas Kontrol ......... 257

27. Daftar Skor Perolehan Motivasi Belajar Akhir Siswa Kelas Eksperimen .. 259

28. Daftar Skor Perolehan Motivasi Belajar Akhir Siswa Kelas Kontrol ......... 260

Page 16: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

xvi

29. Daftar Nilai Hasil Tes Awal Siswa Kelas Eksperimen ............................... 262

30. Daftar Nilai Hasil Tes Awal Siswa Kelas Kontrol ..................................... 260

31. Daftar Nilai Hasil Tes Akhir Siswa Kelas Eksperimen .............................. 265

32. Daftar Nilai Hasil Tes Akhir Siswa Kelas Kontrol ..................................... 266

33. Out Put SPSS Uji Kesamaan Rata-rata Skor Motivasi Belajar Awal

Siswa ........................................................................................................... 268

34. Out Put SPSS Uji Normalitas Skor Motivasi Belajar Siswa ...................... 269

35. Out Put SPSS Uji t Skor Motivasi Belajar Siswa ....................................... 272

36. Hasil Penghitungan Uji t Skor Motivasi Belajar Siswa dengan Pihak

Kanan secara Manual ……………………………………………………............................. 273

37. Out Put SPSS Uji Kesamaan Rata-rata Nilai Tes Awal Siswa ………………. 275

38. Out Put SPSS Uji Normalitas Nilai Tes Akhir Siswa ................................. 276

39. Out Put SPSS Uji t Nilai Tes Akhir Siswa ...................................................... 279

40. Hasil Penghitungan Uji t Nilai Tes Akhir Siswa dengan Pihak Kanan

secara Manual ...................................................................................................... 280

41. Dokumentasi Foto Pelaksanaan Penelitian ................................................. 282

42. Surat Ijin Penelitian ..................................................................................... 284

43. Surat Keterangan telah Melaksanakan Penelitian ....................................... 285

Page 17: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia yang tertera dalam

Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

Pendidikan mempunyai peran penting dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya. Dalam Undang-

Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Ayat

1 dinyatakan bahwa:

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Dari pengertian pendidikan tersebut dapat dijelaskan bahwa tujuan seseorang

memperoleh pendidikan yaitu terjadinya perubahan ke arah yang lebih baik sesuai

dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya melalui usaha sadar dan

terorganisir untuk meningkatkan mutu kehidupan. Perubahan tersebut terjadi

dalam proses belajar dan pengalaman melalui proses pembelajaran. Proses

pembelajaran merupakan suatu rangkaian kegiatan pembelajaran yang dirancang

dengan tujuan untuk memberikan pengalaman belajar kepada siswa agar tercapai

tujuan belajar yang dikehendaki (Sumiati dan Asra 2011: 3). Proses pembelajaran

Page 18: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

2

dapat memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mempersiapkan

kehidupannya kelak.

Proses pembelajaran dalam setiap satuan pendidikan dasar dan menengah

seperti tercantum dalam Permendiknas No. 41 tahun 2007 tentang Standar Proses,

yaitu dilaksanakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,

memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup

bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan

perkembangan fisik serta psikologis siswa. Guru sebagai tenaga pendidik yang

profesional harus dapat mengupayakan hal tersebut. Apabila peran guru tersebut

tidak terlaksana dengan baik, maka hasil pembelajaran tidak akan optimal.

Menurut Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar tingkat SD/MI dalam

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi

untuk satuan pendidikan dasar dan menengah, bahwa standar kompetensi

matematika yaitu membekali siswa dengan kemampuan berpikir logis, analitis,

sistematis, kritis, dan kreatif serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut

diperlukan agar siswa dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan

memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah,

tidak pasti, dan kompetitif. Untuk itu, dibutuhkan peran guru pada proses

pembelajaran Matematika yang terlaksana dengan baik dalam melaksanakan

kewajibannya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Matematika. Kreativitas

dan inovasi seorang guru sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran

Matematika.

Page 19: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

3

Sebagai ilmu pengetahuan, matematika mempelajari struktur yang abstrak

dan pola hubungan yang ada di dalamnya. Menurut Aisyah dkk (2007: 1.3),

untuk menguasai dan menciptakan teknologi dan kemampuan berpikir logis,

analitis, sistematis, kritis, dan kreatif di masa depan, diperlukan penguasaan

matematika yang kuat sejak dini dan pembelajaran yang membuat siswa belajar

secara bermakna. Namun hal ini tidak disadari oleh para siswa, karena kurangnya

informasi tentang fungsi dan peran matematika itu sendiri.

Pada hakikatnya Matematika berkaitan dengan ide-ide abstrak. Ide-ide

yang abstrak pada pelajaran Matematika tersebut masih sulit dipelajari oleh siswa

SD, karena tahap berpikirnya masih belum formal dan masih konkret. Siswa SD

di Indonesia umumnya berada pada usia 7-11 tahun. Menurut Piaget (tt) dalam

Rifa’i dan Anni (2011: 29), siswa usia 7-11 tahun berada pada tahap operasional

konkret. Pada tahap ini anak mampu mengoperasionalkan berbagai logika, namun

masih dalam bentuk benda konkret. Penalaran logika anak hanya bisa diterapkan

pada situasi konkret dan kemampuan menggolong-golongkan sudah ada, namun

anak belum bisa memecahkan masalah abstrak.

Dalam proses belajarnya, siswa masih memahami suatu konsep melalui

apa yang dilihat secara nyata atau konkret. Dalam kehidupan sehari-hari, siswa

selalu menemukan dan berhubungan dengan berbagai permasalahan maupun

objek nyata yang berkaitan dengan matematika. Oleh karena itu, seorang guru SD

harus kreatif dan inovatif dalam membelajarkan matematika kepada siswa,

misalnya dalam menggunakan alat peraga dan pemberian permasalahan yang

nyata atau konkret yang berkaitan dengan konteks kehidupan nyata di sekitar

Page 20: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

4

lingkungan siswa. Melalui pemberian ilustrasi serta contoh konkret wujud benda

nyata yang ada di sekitar siswa, maka konsep abstrak menjadi lebih mudah

dipahami oleh siswa dalam mengikuti pembelajaran. Pembelajaran matematika

yang dirancang dan dilaksanakan secara monoton dan tanpa adanya penerapan

pendekatan dan model pembelajaran yang inovatif dapat mengakibatkan siswa

kurang termotivasi dalam memahami materi yang diberikan oleh guru. Dengan

pemilihan pendekatan yang sesuai dengan karakteristik siswa, mata pelajaran, dan

kurikulum, maka akan membantu pencapaian motivasi dan hasil belajar siswa

yang optimal.

Dengan adanya motivasi siswa untuk belajar, maka akan mempengaruhi

hasil belajarnya. Motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri

siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari

kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan

yang dikehendaki oleh siswa dapat tercapai (Sardiman 2011: 75). Dari pengertian

tersebut, dapat disimpulkan bahwa motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong

usaha, arah untuk belajar, dan mendorong untuk pencapaian hasil belajar siswa.

Dengan kata lain, semakin tinggi motivasi belajar yang dimiliki siswa, semakin

tinggi pula kemungkinan untuk berhasil atau berprestasi. Jadi tugas guru yaitu

mendorong dan membangkitkan semangat para siswa agar dalam diri siswa

tumbuh motivasi yang kuat untuk belajar.

Namun pada kenyataannya, proses pembelajaran yang dilakukan guru di

sekolah dasar pada umumnya masih belum berjalan secara maksimal. Proses

pembelajaran masih berpusat pada guru. Guru dalam proses pembelajaran masih

Page 21: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

5

sering hanya menerapkan metode ceramah untuk menyampaikan materi. Guru

kurang dapat mengaplikasikan materi pembelajaran matematika dalam kehidupan

nyata siswa, sehingga menyebabkan siswa kurang termotivasi untuk memahami

konsep-konsep matematika dan siswa mengalami kesulitan untuk

mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Akibatnya, Matematika dianggap

sebagai salah satu mata pelajaran di SD yang sulit, motivasi untuk belajar

matematika siswa rendah, dan capaian hasil belajar siswa kurang maksimal,

termasuk motivasi dan hasil belajar siswa pada materi Sudut.

Materi Sudut banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari siswa.

Misalnya, dalam sebuah ruangan terdapat berbagai jenis sudut di setiap pojok

ruangannya. Sebuah sudut juga dapat dibentuk dari dua buah jarum jam. Dua buah

jarum jam pada jam dinding selalu bergerak dan membentuk sudut yang besarnya

berbeda-beda pada setiap pergerakan jarum jam dan menitnya. Tidak hanya

melalui benda, sudut juga dapat dibentuk melalui tangan siswa sendiri. Siswa

dapat membentuk berbagai jenis sudut dengan menggunakan tangan mereka. Hal

ini dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang berbagai jenis dan besar sudut.

Namun pada kenyataannya, siswa seringkali merasa kesulitan dalam

mengaplikasikan konsep matematika ke dalam kehidupan nyata mereka, sehingga

pembelajaran menjadi kurang bermakna dan berdampak pada motivasi dan hasil

belajar siswa menjadi kurang maksimal.

Kondisi pembelajaran yang demikian terjadi dalam pembelajaran

matematika di kelas III SD Negeri Debong Tengah 3 pada materi Sudut. Peneliti

melakukan pengamatan dan wawancara dengan Ibu Sutilah, guru kelas III SD

Page 22: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

6

Negeri Debong Tengah 3, pada hari Senin tanggal 14 Januari 2013. Berdasarkan

refleksi pembelajaran yang telah dilaksanakan, diketahui bahwa pemahaman

konsep matematika pada siswa kelas III belum sesuai yang diharapkan. Motivasi

siswa yang masih rendah terhadap pembelajaran materi Sudut mengakibatkan

tingkat penguasaan terhadap materi Sudut rendah pula. Motivasi belajar siswa

yang rendah ditunjukkan dengan perhatian terhadap proses pembelajaran materi

Sudut yang masih kurang dan semangat belajar siswa yang rendah.

Kenyataan menunjukkan bahwa masih ada siswa yang memperoleh nilai

hasil belajar matematika materi Sudut di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM). Hal ini terbukti dari data nilai siswa kelas III mata pelajaran Matematika

materi Sudut tahun pelajaran 2011/2012. Dari 27 siswa, jumlah siswa yang tuntas

belajar sebanyak 21, sedangkan yang tidak tuntas sebanyak 6 siswa. Persentase

tuntas belajar klasikal dengan KKM 68, sebesar 77,78%. Walaupun jumlah siswa

yang sudah tuntas mencapai KKM telah lebih dari 75%, namun motivasi dan

tingkat penguasaan siswa terhadap materi Sudut masih rendah. Hal ini

ditunjukkan dengan masih banyaknya siswa yang kurang memperhatikan

penjelasan dari guru dan mereka lebih memilih untuk bermain sendiri dan

berbicara dengan temannya selama proses pembelajaran berlangsung daripada

mendengarkan penjelasan dari guru. Semangat belajar siswa juga masih rendah,

ditandai dengan kurang antusias dan kompetitifnya siswa dalam menanggapi

pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru.

Motivasi dan hasil belajar matematika materi Sudut yang kurang maksimal

tersebut disebabkan oleh proses pembelajaran yang masih menerapkan model

Page 23: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

7

konvensional, di mana guru menjelaskan suatu konsep kemudian siswa hanya

duduk mendengarkan. Suasana kelas cenderung berpusat pada guru, sehingga

siswa menjadi pasif, tidak dapat berpikir kritis, kurang berani untuk bertanya,

menjawab pertanyaan, dan mengemukakan pendapatnya saat pembelajaran

berlangsung. Guru juga kurang mengaitkan penyampaian materi pembelajaran

dengan permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari siswa. Dalam

penyampaian materi Sudut, guru langsung menjelaskan konsep besar dan jenis

sudut yang harus diketahui siswa. Hal ini menjadikan siswa kurang diberi

kesempatan untuk menyusun pengetahuannya sendiri dalam proses belajarnya.

Oleh karena itu, diperlukan suatu inovasi pembelajaran yang tepat dan sesuai

dengan kebutuhan siswa berkaitan dengan masalah kehidupan nyata siswa,

sehingga siswa tidak hanya mengetahui secara langsung, tetapi juga dapat

menemukan suatu konsep yang mereka pelajari.

Masalah-masalah nyata dari kehidupan sehari-hari siswa digunakan

sebagai titik awal pembelajaran matematika. Hal ini menunjukkan bahwa

matematika sebenarnya dekat dengan kehidupan sehari-hari, sehingga dapat

membantu siswa dalam mengembangkan pengertian terhadap konsep matematika

yang dipelajari. Untuk membuat pelajaran Matematika mudah dipahami, guru

harus berupaya dalam mengajarkan pada siswa dengan cara yang menyenangkan

dan sesuai dengan kebutuhan siswa, sehingga mampu meningkatkan motivasi

siswa dalam belajar matematika. Oleh karena itu, diperlukan suatu pendekatan

yang dapat mengubah persepsi tersebut melalui pendekatan pembelajaran yang

mudah diterima oleh siswa dan bersifat realistis, yang artinya berhubungan erat

atau berkaitan dengan lingkungan sekitar siswa. Salah satu alternatif untuk

Page 24: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

8

mengatasi masalah tersebut yaitu dengan menerapkan pendekatan Realistic

Mathematics Education (RME) dalam pembelajaran matematika.

Hadi (2005) dalam Aisyah dkk (2007: 7.3) berpendapat bahwa

pembelajaran dengan menerapkan pendekatan RME merupakan pendekatan yang

dilakukan dalam pembelajaran yang dilakukan melalui penjelajahan berbagai

situasi dan masalah-masalah realistik atau nyata yang ada di lingkungan sekitar

siswa. Masalah-masalah nyata dari kehidupan sehari-hari tersebut digunakan

sebagai titik awal pembelajaran matematika untuk menunjukkan bahwa

Matematika sebenarnya dekat dengan kehidupan sehari-hari. Pendekatan ini

bertitik tolak dari hal-hal yang riil (nyata) bagi siswa, menekankan keterampilan

“process of doing mathematics”, berdiskusi dan berkolaborasi, berargumentasi,

dan pada akhirnya siswa dapat menggunakan matematika untuk menyelesaikan

masalah baik secara individu maupun kelompok.

Pembelajaran matematika dengan menerapkan pendekatan RME dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa, karena melalui pendekatan ini siswa dapat

menemukan kembali ide dan konsep matematika dengan cara mereka sendiri,

sehingga siswa mempunyai pengertian dan pemahaman yang kuat tentang konsep-

konsep matematika. Dengan menggunakan pendekatan ini, siswa akan lebih cepat

memahami apa yang sedang dipelajari dan lebih termotivasi untuk belajar

Matematika. Hal ini membuat motivasi, pemahaman, dan penguasaan siswa

terhadap konsep matematika dapat meningkat, khususnya pada materi Sudut.

Dalam pembelajaran matematika yang menerapkan pendekatan RME pada

materi Sudut ini, siswa diajak untuk membandingkan besar sudut dan mempelajari

berbagai jenis sudut dengan memperhatikan dan meneliti berbagai objek nyata

Page 25: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

9

yang ada di sekitar mereka. Objek nyata tersebut berupa berbagai jenis sudut yang

terbentuk pada sebuah benda atau ruangan yang ada di sekitar lingkungan siswa.

Objek nyata tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sumber maupun media

pembelajaran. Dengan pendekatan RME, diharapkan siswa tidak sekedar

menghafal materi Sudut yang mereka dapat dari penjelasan guru saja, tetapi siswa

dapat lebih termotivasi dalam memahami materi Sudut tersebut, serta keterkaitan

dan kebermanfaatannya dalam kehidupan nyata.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti mengadakan penelitian

dengan judul “Keefektifan Pendekatan Realistic Mathematics Education terhadap

Motivasi dan Hasil Belajar Materi Sudut pada Siswa Kelas III (Penelitian di

Sekolah Dasar Negeri Debong Tengah Kota Tegal)”.

1.2 Identifikasi Masalah

Kenyataan yang terjadi di SD Negeri Debong Tengah 3 Kota Tegal,

membuktikan bahwa masih banyak permasalahan yang dijumpai dalam proses

pembelajaran Matematika. Permasalahan-permasalahan tersebut dapat

diidentifikasikan sebagai berikut:

(1) Pembelajaran yang menerapkan model konvensional menyebabkan

kegiatan pembelajaran berpusat pada guru, siswa menjadi pasif, tidak ada

motivasi untuk belajar, dan mudah bosan dalam mengikuti proses

pembelajaran.

(2) Pemilihan pendekatan pembelajaran yang tidak tepat mengakibatkan

pembelajaran menjadi kurang efektif, sehingga tujuan pembelajaran tidak

dapat tercapai.

Page 26: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

10

(3) Pembelajaran matematika selama ini belum menerapkan pendekatan

pembelajaran di mana siswa terlibat langsung dan aktif dalam proses

pembelajaran.

(4) Guru kurang kreatif dalam melakukan pembelajaran matematika,

khususnya dalam menggunakan media, metode, dan pendekatan

pembelajaran.

(5) Motivasi belajar Matematika siswa masih rendah.

(6) Rendahnya motivasi dan pemahaman tentang materi Sudut pada siswa

kelas III SD Negeri Debong Tengah 3 Kota Tegal.

(7) Guru masih enggan untuk melakukan pembaharuan pembelajaran dengan

menerapkan pendekatan pembelajaran, selain pendekatan yang sudah biasa

diterapkan.

(8) Guru dalam mengajarkan materi Sudut masih menerapkan metode

ceramah dan pemberian tugas tanpa menerapkan pendekatan pembelajaran

yang inovatif, yang dapat menyebabkan motivasi dan hasil belajar yang

diperoleh siswa rendah.

(9) Guru belum menerapkan pendekatan RME dalam meningkatkan motivasi

dan hasil belajar materi Sudut pada siswa kelas III SD Negeri Debong

Tengah 3 Kota Tegal.

1.3 Pembatasan Masalah

Masalah yang terlalu luas perlu dibatasi agar pembahasan dapat lebih

terfokus pada keefektifan penerapan pendekatan RME terhadap motivasi dan

hasil belajar materi Sudut pada siswa kelas III SD Negeri Debong Tengah Kota

Page 27: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

11

Tegal. Pembatasan masalah juga diperlukan untuk menghindari kesalahan

maksud dan tujuan penelitian serta agar lebih efektif dan efisien dalam

mengadakan penelitian. Peneliti membatasi masalah sebagai berikut:

(1) Keefektifan penerapan pendekatan pembelajaran RME yang dimaksud

yaitu tingkat dampak dari penerapan pendekatan pembelajaran RME yang

dijadikan sebagai bentuk perlakuan terhadap kelompok eksperimen.

(2) Materi Sudut yang dimaksud yaitu materi pokok yang tercantum dalam

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Peneliti membatasi materi

Sudut hanya pada materi pokok Besar dan Jenis Sudut pada Kompetensi

Dasar mengidentifikasi berbagai jenis dan besar sudut di kelas III semester

dua.

(3) Motivasi yang dimaksud yaitu motivasi siswa selama kegiatan

pembelajaran berlangsung.

(4) Untuk mengetahui keefektifan penerapan pendekatan pembelajaran RME,

diperlukan model pembanding. Model pembanding yang digunakan yaitu

model konvensional. Model konvensional yang dimaksud yaitu model

pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru dalam pembelajaran di kelas

III SD Negeri Debong Tengah 1. Dalam model konvensional tersebut

biasanya guru hanya menggunakan metode ceramah, tanya jawab,

pemberian tugas, dan diskusi.

1.4 Rumusan Masalah

Sesuai dengan batasan masalah di atas, maka masalah penelitian ini

dirumuskan sebagai berikut:

Page 28: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

12

(1) Apakah terdapat perbedaan motivasi belajar siswa kelas III pada

pembelajaran Matematika materi Sudut antara yang menerapkan

pendekatan Realistic Mathematics Education dan yang menerapkan model

konvensional?

(2) Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelas III pada pembelajaran

Matematika materi Sudut antara yang menerapkan pendekatan Realistic

Mathematics Education dan yang menerapkan model konvensional?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini meliputi tujuan umum dan

khusus. Untuk penjelasan selengkapnya mengenai tujuan umum dan khusus

penelitian, antara lain sebagai berikut:

1.5.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dilaksanakannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui

keefektifan penerapan pendekatan Realistic Mathematics Education dibandingkan

dengan pembelajaran konvensional dalam pembelajaran Matematika pada siswa

kelas III tahun pelajaran 2012/2013.

1.5.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini yaitu untuk:

(1) Mengetahui ada tidaknya perbedaan motivasi belajar siswa kelas III pada

pembelajaran Matematika materi Sudut antara yang menerapkan

pendekatan Realistic Mathematics Education dan yang menerapkan model

konvensional.

(2) Mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar siswa siswa kelas III

pada pembelajaran Matematika materi Sudut antara yang menerapkan

Page 29: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

13

pendekatan Realistic Mathematics Education dan yang menerapkan model

konvensional.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilaksanakan peneliti diharapkan dapat memberikan

manfaat. Tidak hanya untuk peneliti sendiri, tetapi juga untuk pihak-pihak yang

terkait didalamnya, seperti siswa, guru, dan sekolah tempat penelitian

dilaksanakan. Berikut ini akan dijabarkan manfaat penelitian bagi siswa, guru, dan

sekolah.

1.6.1 Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi tambahan pengetahuan

dalam pembelajaran Matematika, khususnya pembelajaran materi Sudut dengan

menerapkan pendekatan Realistic Mathematics Education.

1.6.2 Manfaat Praktis

1.6.2.1 Bagi Siswa

(1) Penelitian ini dapat menghasilkan peningkatan motivasi dan hasil belajar

siswa kelas III dalam pembelajaran Matematika materi Sudut.

(2) Untuk memudahkan siswa kelas III dalam menerima pelajaran Matematika

pada materi Sudut.

1.6.2.2 Bagi Guru

(1) Tersedianya alternatif model pembelajaran pada mata pelajaran

Matematika khususnya materi Sudut.

(2) Meningkatnya kreativitas guru dalam membelajarkan materi Sudut dengan

menggunakan model pembelajaran yang inovatif.

Page 30: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

14

(3) Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi guru dalam

menerapkan pendekatan Realistic Mathematics Education dalam

pembelajaran Matematika di sekolahnya.

1.6.2.3 Bagi Sekolah

(1) Hasil penelitian ini dapat memperkaya dan melengkapi hasil-hasil

penelitian yang telah dilakukan guru-guru lain.

(2) Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi sekolah dalam

rangka perbaikan proses pembelajaran Matematika dalam meningkatkan

motivasi dan hasil belajar siswa kelas III.

Page 31: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

15

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teoritis

Di dalam landasan teoritis ini, memuat tentang teori-teori yang mendasari

pelaksanaan penelitian. Berikut ini merupakan penjabaran tentang teori-teori

yang digunakan dalam penelitian ini.

2.1.1 Pengertian Belajar

Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang

dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh

seseorang. Belajar memegang peran penting di dalam perkembangan, kebiasaan,

sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, bahkan persepsi seseorang. Menurut

pengertian secara psikologis, “belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu

perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam

memenuhi kebutuhan hidupnya”. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata

dalam seluruh aspek tingkah laku (Slameto 2010: 2). Kimble dan Garmezy (tt)

dalam Sumiati dan Asra (2011: 38) menyatakan bahwa sifat perubahan perilaku

dalam belajar relatif permanen. Dengan demikian hasil belajar dapat

diidentifikasikan dari adanya kemampuan melakukan sesuatu secara permanen

dan dapat diulang-ulang dengan hasil yang sama.

Dalam Rifa’i dan Anni (2011: 82), beberapa pakar psikologi

mendefinisikan pengertian belajar, antara lain menurut Gagne dan Berliner

(1983), “belajar merupakan proses di mana suatu organisme mengubah

Page 32: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

16

perilakunya karena hasil dari pengalaman”. Morgan et.al. (1986) menyatakan

bahwa “belajar merupakan perubahan relatif permanen yang terjadi karena hasil

dari praktik atau pengalaman”. Menurut Slavin (1994), “belajar merupakan

perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman”. Selanjutnya Gagne

(1977) menyatakan bahwa “belajar merupakan perubahan disposisi atau

kecakapan manusia yang berlangsung selama periode waktu tertentu dan

perubahan perilaku itu tidak berasal dari proses pertumbuhan”.

Dari beberapa pengertian belajar tersebut tampak bahwa konsep tentang

belajar mengandung tiga unsur utama, yaitu:

(1) Belajar berkaitan dengan perubahan perilaku.

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku individu yang diperoleh

setelah mengalami aktivitas belajar. Untuk mengukur apakah seseorang

telah belajar atau belum belajar, diperlukan adanya perbandingan antara

perilaku sebelum dan setelah mengalami kegiatan belajar. Apabila terjadi

perbedaan perilaku, maka dapat disimpulkan bahwa seseorang tersebut

telah belajar.

(2) Perubahan perilaku itu terjadi karena didahului oleh proses pengalaman.

Pengalaman dalam pengertian belajar dapat berupa pengalaman fisik,

psikis, dan sosial. Perubahan perilaku karena petumbuhan dan kematangan

fisik, seperti tinggi dan berat badan, dan kekuatan fisik tidak disebut

sebagai hasil belajar.

(3) Perubahan perilaku karena belajar bersifat relatif permanen.

Lamanya perubahan perilaku yang terjadi pada diri seseorang sukar untuk

diukur. Biasanya perubahan perilaku dapat berlangsung selama satu hari,

Page 33: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

17

satu minggu, satu bulan, atau bahkan bertahun-tahun (Rifa’i dan Anni

2011: 83).

Dari beberapa pendapat para ahli dan tiga konsep utama dalam belajar di atas,

dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan perilaku

yang dialami oleh individu melalui pengalamannya berinteraksi dengan individu

maupun lingkungan dan hasilnya bersifat relatif permanen.

2.1.2 Motivasi Belajar

Menurut Slavin (1994) dalam Rifa’i dan Anni (2011: 159), “motivasi

merupakan proses internal yang mengaktifkan, memandu, dan memelihara

perilaku seseorang secara terus-menerus”. Motivasi pada dasarnya merupakan

dorongan yang muncul dari dalam diri sendiri untuk bertingkah laku. Dorongan

tersebut pada umumnya diarahkan untuk mencapai sesuatu atau bertujuan.

Keinginan mencapai suatu keberhasilan merupakan pendorong untuk bertingkah

laku atau melakukan kegiatan belajar. Motivasi dapat memberikan semangat

(dorongan) yang luar biasa terhadap seseorang untuk berperilaku dan dapat

memberikan arah dalam belajar (Sumiati dan Asra 2011: 59).

Motivasi belajar merupakan sesuatu yang mendorong siswa untuk

berperilaku yang langsung menyebabkan munculnya perilaku dalam belajar.

Motivasi belajar memegang peran cukup besar terhadap pencapaian hasil belajar

siswa. Tanpa motivasi belajar, siswa tidak dapat belajar. Bagi seorang siswa,

motivasi untuk belajar pada umumnya timbul karena adanya rangsangan, baik

yang datang dari dalam dirinya sendiri maupun dari luar dirinya (Sumiati dan

Asra 2011: 59).

Page 34: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

18

Menurut Sumiati dan Asra (2011: 60), “motivasi berkaitan erat dengan

tujuan yang ingin dicapai oleh siswa, karena motivasi dan tujuan merupakan

bagian penting dari proses belajar agar mendapatkan hasil yang diinginkan”.

Motivasi bukan saja penting karena menjadi faktor penyebab belajar, namun juga

memperlancar belajar dan hasil belajar. Pembelajaran yang diikuti oleh siswa

yang termotivasi akan benar-benar menyenangkan, terutama bagi pendidik (Rifa’i

dan Anni 2011: 161).

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar

merupakan daya penggerak dalam melakukan aktivitas belajar, yaitu suatu

kekuatan yang memberikan arah dalam kegiatan belajar dengan tujuan agar

mendapatkan hasil belajar yang diinginkan. Gagne & Berlier (1979) dalam

Slameto (2010: 176-8) menyarankan sejumlah cara meningkatkan motivasi siswa,

antara lain:

(1) Pergunakan pujian verbal.

Kata-kata seperti ‘bagus’, ‘baik’, ‘pekerjaan yang baik’, yang diucapkan

segera setelah siswa melakukan tingkah laku yang diinginkan atau

mendekati tingkah laku yang diinginkan, merupakan pembangkit motivasi

yang besar.

(2) Pergunakan tes dalam nilai secara bijaksana.

Siswa belajar bahwa ada keuntungan yang diasosiasikan dengan nilai yang

tinggi, dengan demikian memberikan tes dan nilai mempunyai efek dalam

memotivasi siswa untuk belajar. Tetapi tes dan nilai harus dipakai secara

bijaksana, yaitu untuk memberikan informasi kepada siswa dan untuk

menilai penguasaan dan kemajuan siswa, bukan untuk menghukum atau

membanding-bandingkannya dengan siswa lain.

Page 35: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

19

(3) Bangkitkan rasa ingin tahu siswa dan keinginannya untuk mengadakan

eksplorasi. Dengan melontarkan pertanyaan atau masalah-masalah, guru

dapat menimbulkan suatu konflik konseptual yang merangsang siswa

untuk bekerja. Motivasi akan berakhir bila konflik terpecahkan atau bila

timbul rasa bosan untuk memecahkannya.

(4) Untuk tetap mendapatkan perhatian, guru perlu melakukan hal yang luar

biasa, misalnya meminta siswa menyusun soal-soal tes, menceritakan

problem atau masalah yang dialami guru dan siswa, masalah belajar siswa,

dan sebagainya.

(5) Agar siswa lebih mudah memahami bahan pengajaran, pergunakan materi-

materi yang sudah dikenal sebagai contoh.

(6) Meminta siswa untuk mempergunakan hal-hal yang sudah dipelajari

sebelumnya. Hal ini menguatkan belajar yang lalu dan sekaligus

menanamkan suatu pengharapan pada diri siswa apa yang sedang

dipelajarinya sekarang juga berhubungan dengan pelajaran yang akan

datang.

(7) Pergunakan simulasi dan permainan.

Kedua hal ini akan memotivasi siswa, meningkatkan interaksi, menyajikan

gambaran yang jelas mengenai situasi kehidupan sebenarnya dan

melibatkan siswa secara langsung dalam proses belajar.

Dengan adanya motivasi belajar, siswa mempunyai dorongan untuk

mengadakan perubahan tingkah laku dengan beberapa indikator atau unsur yang

mendukung. Hal tersebut mempunyai peran besar dalam keberhasilan siswa dalam

belajar. Menurut Sardiman (2011: 83), indikator motivasi belajar dapat

diklasifikasikan sebagai berikut:

Page 36: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

20

(1) Tekun menghadapi tugas.

(2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak mudah putus asa).

(3) Lebih senang bekerja mandiri.

(4) Cepat bosan dengan tugas-tugas yang rutin.

(5) Dapat mempertahankan pendapatnya.

(6) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

Menurut Uno (2012: 23), indikator motivasi belajar meliputi:

(1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil.

(2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar.

(3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan.

(4) Adanya penghargaan dalam belajar.

(5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.

Menurut Widoyoko (2012: 236), ciri-ciri motivasi berprestasi ada empat, yaitu:

(1) Berorientasi pada keberhasilan.

(2) Bertanggung jawab.

(3) Inovatif.

(4) Mengantisipasi kegagalan.

Apabila siswa memiliki ciri-ciri seperti indikator di atas, berarti siswa

tersebut memiliki motivasi belajar yang kuat. Ciri-ciri motivasi tersebut sangat

penting dalam proses kegiatan pembelajaran. Hal tersebut harus dipahami oleh

guru, agar dalam berinteraksi dengan siswanya, guru dapat memberikan motivasi

yang tepat dan optimal.

Dalam peneltian ini, peneliti menggunakan lima indikator motivasi belajar

menurut Uno (2012: 23), yaitu (1) adanya hasrat dan keinginan berhasil; (2)

Page 37: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

21

adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar; (3) tekun menghadapi tugas; (4)

inovatif; dan (5) bertanggung jawab.

2.1.3 Hasil Belajar

Menurut Rifa’i dan Anni (2011: 85), “hasil belajar merupakan perubahan

perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami kegiatan belajar”. Perubahan

perilaku tersebut diperoleh setelah siswa mengalami kegiatan belajar. Sesuatu

yang dipelajari oleh siswa akan menyebabkan perubahan perilaku yang terjadi

pada diri siswa sebagai hasil belajarnya.

Menurut pemikiran Gagne (tt) dalam Suprijono (2009: 5-6), hasil belajar

berupa:

(1) Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam

bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.

(2) Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan

lambang.

(3) Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas

kognitifnya sendiri.

(4) Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak

jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme

gerak jasmani.

(5) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan

penilaian terhadap objek tersebut.

Hasil belajar baru dapat diperoleh setelah siswa mengalami aktivitas belajar.

Siswa yang mengalami aktivitas belajar mengenai sebuah konsep akan menuai

penguasaan konsep sebagai hasil dari belajarnya.

Page 38: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

22

Menurut Benyamin S. Bloom (tt) dalam Rifa’i dan Anni (2011: 86-90),

hasil belajar siswa mencakup tiga ranah belajar yaitu:

(1) Ranah Kognitif

Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan,

dan kemahiran intelektual. Ranah kognitif sendiri mencakup kategori:

pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension), penerapan

(application), analisis (analysis), sintesis (synthesis), dan penilaian

(evaluation).

(2) Ranah Afektif

Ranah afektif berkaitan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai. Kategori

tujuannya mencerminkan hirarkhi yang bertentangan dari keinginan untuk

menerima sampai dengan pembentukan pola hidup. Ranah afektif dalam

belajar mencakup kategori: penerimaan (receiving), penanggapan

(responding), penilaian (valuing), pengorganisasian (organization), dan

pembentukan pola hidup (organization by a value complex).

(3) Ranah Psikomotorik

Tujuan pembelajaran ranah psikomotorik menunjukkan adanya

kemampuan fisik seperti keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi

objek, dan koordinasi syaraf. Ketegori jenis perilaku untuk ranah

psikomotor yaitu: persepsi (perception), kesiapan (set), gerakan

terbimbing (guided respons), gerakan terbiasa (mechanism), gerakan

kompleks (complex overt response), penyesuaian (adaptation), dan

kreativitas (originallity).

Page 39: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

23

Dari beberapa pendapat para ahli dan tiga ranah belajar di atas, dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki oleh siswa

pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotor yang membentuk perubahan perilaku

pada siswa, setelah siswa melakukan aktivitas belajar. Hasil belajar siswa

digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu

tujuan pendidikan. Hasil belajar yang optimal akan tercapai apabila siswa sudah

memahami belajar dan diiringi oleh perubahan perilaku yang lebih baik. Pada

penelitian ini, hasil belajar siswa merupakan penilaian kemampuan kognitif siswa

yang diperoleh dari tes hasil belajar. Intrumen yang digunakan berupa soal tes

formatif yang diujikan pada awal dan akhir pembelajaran. Pada ranah afektif dan

psikomotor, penilaian didasarkan pada hasil observasi dan penilaian motivasi

belajar siswa selama pembelajaran Matematika materi Sudut berlangsung.

2.1.4 Model Pembelajaran Konvensional

Model pembelajaran konvensional merupakan salah satu dari model-model

pembelajaran yang cara penyampaiannya melalui penuturan secara lisan atau

penjelasan langsung kepada sekelompok siswa. Model pembelajaran konvesional

dapat diartikan sebagai metode pembelajaran tradisional atau model yang

menggunakan metode ceramah, karena sejak dulu metode ini telah digunakan

sebagai alat komunikasi lisan antara guru dan siswa dalam proses belajar

mengajar. Menurut Sumiati (2011: 98), “metode ceramah dapat dipandang

sebagai suatu cara penyampaian pelajaran dengan melalui penuturan”. Dalam

pembelajaran yang menggunakan metode ceramah, seringkali terjadi siswa

menerima pengertian yang salah terhadap materi pembelajaran yang dituturkan

atau diceramahkan oleh guru.

Page 40: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

24

Pada model pembelajaran konvensional, kegiatan pembelajaran berpusat

pada penceramah (guru) dan komunikasi searah dari pembaca kepada pendengar

(siswa). Guru mendominasi seluruh kegiatan pembelajaran, sedangkan siswa

hanya memperhatikan dan membuat catatan seperlunya. Dari uraian tentang

gambaran pembelajaran konvensional di atas, dapat disimpulkan pembelajaran

konvensional yaitu suatu penyajian pembelajaran yang dilakukan oleh guru

dengan penuturan atau penjelasan lisan secara langsung terhadap siswa guna

mentransfer segala ilmu pengetahuan yang dimilikinya yang harus diingat dan

dihafalkan oleh siswa.

2.1.5 Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar

Pengertian pembelajaran menurut Undang-Undang No 20 tahun 2003

pasal 1 ayat 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu “proses interaksi siswa

dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”. Menurut

Gagne dan Briggs (tt) yang dikutip Gredler (1991) dalam Aisyah dkk (2007: 1.3),

pembelajaran sebagai ”upaya orang yang tujuannya adalah membantu orang

belajar”. Secara lebih rinci Gagne mendefinisikan pembelajaran sebagai

”seperangkat acara peristiwa eksternal yang dirancang untuk mendukung

terjadinya beberapa proses belajar yang sifatnya internal”. Jadi dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara guru, siswa, dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang dapat membantu siswa dalam

melakukan proses belajar dan untuk mencapai tujuan belajarnya.

Menurut Aisyah dkk (2007: 1.4), pada hakikatnya pembelajaran

matematika merupakan proses yang sengaja dirancang dengan tujuan untuk

Page 41: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

25

menciptakan suasana lingkungan belajar yang memungkinkan seseorang (siswa)

melaksanakan kegiatan belajar matematika dan proses tersebut berpusat pada guru

dalam mengajar Matematika. Pembelajaran matematika harus memberikan

peluang kepada siswa untuk berusaha dan mencari pengalaman tentang

matematika. Menurut Hariwijaya (2009: 42), “pembelajaran Matematika tidak

sekedar pada kemampuan cepat dalam berhitung, namun pada penanaman konsep,

sehingga siswa mengerti maksud matematika dan mampu bernalar serta dapat

memecahkan masalah dengan berbagai cara”. Pendapat Hariwijaya tersebut

sejalan dengan pendapat Gerofsky (2004) yang dikutip oleh Garii dan Okumu

(2008: 291-2) dalam jurnal internasional yang mendefinisikan pembelajaran

Matematika sekolah sebagai berikut:

school mathematics (Gerofsky: 2004) is defined as a interconnected set of content knowledge (including numbers and operations, algebra, geometry, measurement, and data analysis) and cognitive process skills (including the ability to use content knowledge and conceptual understanding to reason, solve routine problems, develop proofs, and effectively communicate, represent, and model mathematical ideas).

Definisi tersebut mengandung pengertian bahwa matematika sekolah

didefinisikan sebagai keterhubungan antara seperangkat pengetahuan (mencakup

angka-angka dan operasinya, aljabar, ilmu ukur, pengukuran, dan analisis data)

dan keterampilan proses (mencakup kemampuan untuk menggunakan

pengetahuan dan pemahaman konseptual untuk memberikan alasan, memecahkan

permasalahan sehari-hari, mengembangkan bukti, komunikasi secara efektif,

representatif, dan gagasan mengenai model matematika).

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran Matematika di sekolah dasar merupakan proses pemberian

Page 42: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

26

pengalaman dan penanaman konsep belajar matematika kepada siswa sekolah

dasar yang dirancang untuk menciptakan sebuah lingkungan belajar yang

memungkinkan siswa dan guru melakukan aktivitas belajar Matematika. Proses

pembelajaran, siswa sebagai pelaksana kegiatan belajar, dan Matematika sekolah

sebagai objek yang dipelajari harus saling berhubungan dan melaksanakan

tugasnya masing-masing sesuai dengan tanggung jawabnya, agar proses

pembelajaran matematika dapat terlaksana dengan baik dan mendapatkan hasil

yang maksimal.

2.1.6 Teori Belajar Matematika

Salah satu cara guru untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam belajar

Matematika yaitu dengan menanamkan pengetahuan konsep dan prosedural pada

diri siswa. Hubungan antara pengetahuan konseptual dan prosedural sangat

penting. Pengetahuan konseptual mengacu pada pemahaman konsep, sedangkan

pengetahuan prosedural mengacu pada keterampilan melakukan suatu algoritma

atau prosedur menyelesaikan soal-soal matematika. Menurut Sutawijaya (1997)

dalam Aisyah dkk (2007: 1.1), “memahami konsep saja tidak cukup, karena dalam

praktik kehidupan sehari-hari siswa memerlukan keterampilan matematika”. Salah

satu cara agar guru dapat memahami pengetahuan konsep dan prosedural, yaitu

dengan mengetahui berbagai teori belajar matematika.

Teori belajar matematika diperlukan sebagai dasar untuk mengobservasi

tingkah laku siswa dalam belajar matematika. Hal ini merupakan sebagian dari

faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan guru dalam menentukan

pendekatan pembelajaran matematika yang tepat, sehingga pembelajaran menjadi

efektif, bermakna, dan menyenangkan.

Page 43: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

27

Beberapa teori belajar yang menjadi landasan dalam penelitian ini antara

lain:

2.1.6.1 Teori Belajar Bruner

Menurut Bruner (tt) dalam Rifa’i dan Anni (2011: 32), dalam memahami

karakteristik perkembangan kognitif tidak didasarkan pada usia tertentu. Bruner

membagi perkembangan kognitif dalam tiga tahapan, yaitu tahap enaktif, ikonik,

dan simbolik.

2.1.6.1.1 Tahap Enaktif

Dalam tahap ini, anak memahami lingkungannya. Pada tahap ini, anak

belajar konsep melalui benda riil atau mengalami peristiwa di sekitarnya. Anak

dalam belajar masih menggunakan cara gerak refleks, coba-coba, dan belum

harmonis. Ia melakukan manipulasi benda-benda dengan cara menyusun,

menjejerkan, atau gerak lain yang bersifat coba-coba.

2.1.6.1.2 Tahap Ikonik

Dalam tahap ini, informasi dibawa anak melalui imageri. Kegiatan

penyajian dilakukan berdasarkan pada pikiran internal, di mana pengetahuan

disajikan melalui serangkaian gambar atau grafik yang dibuat oleh anak dan

berhubungan dengan mental yang merupakan gambaran dari objek-objek yang

dimanipulasinya. Pada tahap ini, anak telah dapat mengubah, menandai, dan

menyimpan peristiwa atau benda riil dalam bentuk bayangan mental dibenaknya.

2.1.6.1.3 Tahap Simbolis

Dalam tahap ini, tindakan tanpa pemikiran terlebih dahulu dan pemahaman

konseptual sudah berkembang. Bahasa, logika, dan matematika memegang

Page 44: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

28

peranan penting. Bahasa merupakan pola dasar simbolik, anak memanipulasi

simbol-simbol atau lambang-lambang objek tertentu. Anak tidak lagi terikat

dengan objek-objek seperti pada tahap sebelumnya. Anak pada tahap ini sudah

mampu menggunakan notasi tanpa ketergantungan terhadap objek riil. Pada tahap

terakhir anak dapat menyatakan bayangan mentalnya dalam bentuk simbol dan

bahasa, sehingga mereka sudah memahami simbol-simbol dan menjelaskan

dengan bahasanya.

2.1.6.2 Teori Belajar Piaget

Menurut Piaget (tt) dalam Rifa’i dan Anni (2011: 26-30), tahap-tahap

perkembangan kognitif siswa mencakup:

2.1.6.2.1 Tahap Sensorimotorik (0-2 tahun)

Pada tahap ini, pengetahuan anak tentang dunia sangat terbatas pada

persepsi yang diperoleh dari penginderaannya dan kegiatan motoriknya. Perilaku

yang dimiliki masih terbatas pada respon motorik sederhana yang disebabkan oleh

rangsangan penginderaan.

2.1.6.2.2 Tahap Pra-operasional (2-7 tahun)

Pada tahap ini, pemikiran anak lebih bersifat simbolis, egosentris, dan

intuitif, sehingga tidak melibatkan pemikiran operasional.

2.1.6.2.3 Tahap Operasional Konkret (7-11 tahun)

Pada tahap ini anak mampu mengoperasionalkan berbagai logika, namun

masih dalam bentuk benda konkret. Penalaran logika menggantikan penalaran

intuitif, namun hanya pada situasi konkret dan kemampuan untuk menggolong-

golongkan sudah ada namun belum bisa memecahkan masalah abstrak.

Page 45: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

29

2.1.6.2.4 Tahap Operasional Formal (11-15 tahun)

Pada tahap ini anak sudah mampu berpikir abstrak, idealis, dan logis.

Pemikiran operasional formal tampak lebih jelas dalam pemecahan masalah

verbal.

Teori Piaget menyatakan bahwa setiap makhluk hidup mempunyai

kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan sekitar. Keadaan

ini memberi pentunjuk bahwa seseorang selalu belajar untuk mencari tahu dan

memperoleh pengetahuan dan setiap orang berusaha untuk membangun sendiri

pengetahuan yang diperolehnya. Pendapat Piaget tersebut melandasi penerapan

aliran konstruktivisme dalam pelaksanaan pembelajaran Matematika dan

memposisikan peran guru sebagai fasilitator dan motivator agar siswa mempunyai

kesempatan untuk membangun sendiri pengetahuan mereka.

Realistic Mathematics Education (RME) merupakan salah satu pendekatan

pembelajaran yang sejalan dengan pandangan Piaget di atas. Pendekatan RME

yang dikembangkan dengan berlandaskan pada filsafat konstruktivis, memandang

pengetahuan dalam matematika bukanlah sebagai sesuatu yang sudah jadi dan

siap diberikan kepada siswa, namun sebagai hasil konstruksi siswa yang sedang

belajar.

2.1.6.3 Teori Belajar Vygotsky

Teori belajar Vygotsky berusaha mengembangkan model kontruktivistik

belajar mandiri dari Piaget menjadi belajar kelompok (Muhsetyo dkk 2007: 1.11).

Dalam membangun pengetahuannya sendiri, siswa dapat memperoleh

pengetahuan melalui kegiatan yang beraneka ragam dengan guru sebagai

Page 46: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

30

fasilitator. Kegiatan tersebut dapat berupa diskusi kelompok kecil, diskusi kelas,

mengerjakan tugas kelompok, tugas mengerjakan ke depan kelas 2-3 orang dalam

waktu yang sama dan untuk soal yang sama (sebagai bahan pembicaraan atau

diskusi kelas), tugas menulis (karya tulis atau karangan), tugas bersama membuat

laporan kegiatan pengamatan atau kajian matematika, dan tugas menyampaikan

penjelasan atau mengomunikasikan pendapat atau presentasi tentang sesuatu yang

terkait dengan matematika. Dengan kegiatan yang beragam, siswa akan

membangun pengetahuannya sendiri melalui membaca, diskusi, tanya jawab,

kerja kelompok, pengamatan, pencatatan, pengerjaan, dan presentasi.

Salah satu tahapan dalam pendekatan RME yaitu pemecahan masalah

sebagai hasil penemuan konsep para siswa. Hasil temuan tersebut dapat

diwujudkan melalui proses pembelajaran, yaitu melalui pembentukan kelompok

yang di dalamnya terdapat interaksi antarsiswa, antara siswa dan guru, atau antara

siswa dan lingkungannya. Interaksi tersebut dapat diwujudkan melalui tahap

mendiskusikan pemecahan masalah secara berkelompok atau klasikal. Dengan

demikian tampak bahwa proses pendekatan RME sejalan dengan teori Vygotsky

yang memberi tekanan pada pentingnya interaksi sosial dalam perkembangan

intelektual anak.

2.1.6.4 Teori Belajar Van Hiele

Fokus teori-teori yang mendasari penelitian ini berhubungan dengan materi

Sudut (geometri) dan RME. Di dalam pembelajaran matematika di SD, guru wajib

mengetahui karakteristik siswanya, selain itu materi yang akan dibelajarkan juga

haruslah diperhatikan. Pada penelitian kali ini materi pembelajaran yang akan

Page 47: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

31

dibahas adalah materi Sudut (geometri). Van Hiele dalam Aisyah dkk (2007: 4.2-

4) menyatakan bahwa terdapat 5 tahap pemahaman geometri, yaitu:

(1) Tahap Pengenalan

Dalam tahap ini, siswa hanya baru mengenal bangun-bangun geometri

seperti bola, kubus, segitiga, persegi dan bangun-bangun geometri lainnya.

(2) Tahap Analisis

Dalam tahap ini, anak sudah dapat memahami sifat-sifat dari bangun-

bangun geometri. Anak pada tahap analisis belum mampu mengetahui

hubungan yang terkait antara suatu bangun geometri dengan bangun

geometri lainnya.

(3) Tahap Pengurutan

Dalam tahap ini pemahaman siswa terhadap geometri lebih meningkat lagi

dari sebelumnya, yang hanya mengenal bangun-bangun geometri beserta

sifat-sifatnya, pada tahap ini anak sudah mampu mengetahui hubungan

yang terkait antara suatu bangun geometri dengan bangun geometri

lainnya. Anak yang berada pada tahap ini sudah memahami pengurutan

bangun-bangun geometri. Pada tahap ini, anak sudah mulai mampu untuk

melakukan penarikan kesimpulan secara deduktif, tetapi masih pada tahap

awal artinya belum berkembang baik.

(4) Tahap Deduksi

Dalam tahap ini, anak sudah dapat memahami deduksi, yaitu mengambil

kesimpulan secara deduktif. Pengambilan kesimpulan secara deduktif yaitu

penarikan kesimpulan dari hal-hal yang bersifat khusus. Seperti kita

ketahui, bahwa matematika merupakan ilmu deduktif. Matematika

Page 48: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

32

dikatakan sebagai ilmu deduktif karena pengambilan kesimpulan,

membuktikan teorema dan lain-lain dilakukan dengan cara deduktif.

(5) Tahap Keakuratan

Tahap terakhir dari perkembangan kognitif anak dalam memahami

geometri yaitu tahap keakuratan. Pada tahap ini, anak sudah memahami

betapa pentingnya ketepatan dari prinsip-prinsip dasar yang melandasi

suatu pembuktian. Anak pada tahap ini sudah memahami mengapa sesuatu

itu dijadikan postulat atau dalil.

Berdasarkan pendapat Van Hiele, Untuk mendapatkan hasil yang

diinginkan yaitu anak memahami Sudut (geometri) dengan pengertian, kegiatan

belajar anak harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak atau

disesuaikan dengan taraf berpikirnya. Dengan demikian, anak dapat memperkaya

pengalaman dan berpikirnya, selain itu sebagai persiapan untuk meningkatkan

tahap berpikirnya ke tahap yang lebih tinggi dari tahap sebelumnya. Guru perlu

memperhatikan itu semua agar pembelajaran mudah dipahami dan diterima siswa

SD.

2.1.7 Pendekatan Realistic Mathematics Education

Setelah mengetahui hakikat matematika dan pembelajaran matematika,

selanjutnya akan di bahas tentang pendekatan yang akan diterapkan dalam

penelitian ini yaitu Realistic Mathematics Education (RME). Penjelasan tentang

RME dibahas lebih detail dalam uraian di bawah ini.

2.1.7.1 Pengertian Pendekatan Pembelajaran

Menurut Hakiim (2011: 43), pendekatan pembelajaran yaitu:

Page 49: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

33

suatu upaya yang dilakukan oleh guru yang dimulai dengan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan diakhiri dengan penilaian hasil belajar berdasarkan suatu konsep tertentu, yang praktiknya mencerminkan keaktifan maksimum pada pihak guru dalam mengajar, dan keaktifan maksimum pada siswa dalam belajar.

Pendekatan mencakup strategi, metode, dan teknik pembelajaran. Maksud istilah

pendekatan dalam kajian ini yaitu pendekatan terhadap seluruh unsur yang terkait

dalam pembelajaran.

Guru dapat menerapkan berbagai metode pembelajaran, teknik, dan

pendekatan pembelajaran untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal. Teknik

dan metode pembelajaran yang dipilih harus pembelajaran dalam bentuk

pemberian tugas proyek, demonstrasi, dan pemecahan masalah untuk

menghasilkannya yang melibatkan partisipasi aktif siswa. Guru perlu

mempertimbangkan model pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi yang

dikembangkan. Guru juga harus membuat perencanaan pembelajaran, penilaian,

alokasi waktu, jenis penugasan, dan batas akhir suatu tugas (Sumiati dan Asra

2011: 8).

Secara sederhana dapat dirunut sebagai rangkaian: teknik → metode →

pendekatan → strategi. Berkaitan dengan pendekatan pembelajaran, menurut

Sanjaya (tt) dalam Supinah dan Agus (2009: 25), “pendekatan pembelajaran

sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran”. Istilah

pendekatan merujuk kepada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang

sifatnya masih sangat umum. Oleh karenanya strategi dan metode pembelajaran

yang digunakan dapat bersumber atau tergantung dari pendekatan tertentu.

Sebagai contoh, Roy Killen (2007) dalam Supinah dan Agus (2009: 25-6)

Page 50: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

34

mencatat ada dua pendekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang

berpusat pada guru (teacher-centred approaches) dan pembelajaran yang berpusat

pada siswa (student-centred approaches).

Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran berorientasi siswa yaitu

peran guru yang bergeser dari menentukan “apa yang akan dipelajari” ke

“bagaimana menyediakan dan memperkaya pengalaman belajar siswa”.

Pengalaman belajar diperoleh melalui serangkaian kegiatan untuk mengeksplorasi

lingkungan melalui interaksi aktif dengan teman, lingkungan, dan nara sumber

lain.

2.1.7.2 Hakikat Realistic Mathematics Education

Realistic Mathematics Education (RME), yang diterjemahkan sebagai

Pendidikan Matematika Realistik (PMR) merupakan sebuah pendekatan belajar

Matematika yang dikembangkan sejak tahun 1971 oleh sekelompok ahli

matematika dari Freudenthal Institute, Utrecht University di Belanda. Pendekatan

ini didasarkan pada anggapan Hans Freudenthal bahwa “matematika adalah

kegiatan manusia” (Aisyah dkk 2007: 7.3).

Freudenthal (tt) dalam Supinah dan Agus (2009: 70) berpendapat bahwa

“siswa tidak dapat dipandang sebagai penerima pasif matematika yang sudah

jadi”. Pendidikan Matematika diarahkan kepada penggunaan berbagai situasi dan

kesempatan yang memungkinkan siswa menemukan kembali (reinvention)

matematika berdasarkan usaha mereka sendiri. Sejalan dengan pendapat tersebut,

Kwon (tt) dalam jurnal internasional menyatakan bahwa “the heart of this

reinvention process involves mathematizing activities in problem situations that

Page 51: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

35

are experientially real to students”. Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa

jantungnya proses penemuan kembali yaitu melibatkan aktivitas Matematika di

dalam suatu masalah yang riil dialami oleh siswa.

Menurut Freudenthal (tt) dalam Wijaya (2011: 20), kebermaknaan

merupakan konsep utama dari RME. Proses belajar siswa hanya akan terjadi, jika

pengetahuan (knowledge) yang dipelajari bermakna bagi siswa. Menurut CORD

(1999) dalam Wijaya (2011: 20), “suatu pengetahuan akan menjadi bermakna

bagi siswa jika proses pembelajaran dilaksanakan dalam suatu konteks atau

pembelajaran menggunakan permasalahan realistik”.

Dalam RME, dunia nyata digunakan sebagai titik awal untuk

pengembangan ide dan konsep matematika. Menurut Blum & Niss (tt) dalam

Supinah (2008: 14), “dunia nyata adalah segala sesuatu di luar Matematika,

seperti mata pelajaran lain selain Matematika, atau kehidupan sehari-hari dan

lingkungan sekitar kita”. Untuk menekankan bahwa proses lebih penting daripada

hasil, dalam pendekatan matematika realistik digunakan istilah matematisasi,

yaitu proses mematematikakan dunia nyata. Menurut Treffers (tt) yang dikutip

van den Heuvel-Panhuisen (1996) dalam Aisyah dkk (2007: 7.3), “matematisasi

dibedakan menjadi dua yaitu matematisasi horizontal dan matematisasi vertikal”.

Kedua proses ini digambarkan oleh Gravenmeijer (1994) yang dikutip oleh Hadi

(2005) dalam Aisyah dkk (2007: 7.3) sebagai proses penemuan kembali. Seperti

ditunjukkan pada bagan berikut:

Page 52: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

36

Bagan 2.1 Matematisasi Horizontal dan Vertikal

Dari bagan di atas, Aisyah dkk (2007: 7.4) menjelaskan bahwa

matematisasi horizontal merupakan proses penyelesaian soal-soal kontekstual dari

dunia nyata. Dalam matematika horizontal, siswa mencoba untuk menyelesaikan

soal-soal yang berkaitan dengan dunia nyata dengan cara mereka sendiri dan

menggunakan bahasa dan simbol mereka sendiri. Matematisasi vertikal

merupakan proses formalisasi konsep matematika. Dalam matematisasi vertikal,

siswa mencoba menyusun prosedur umum yang dapat digunakan untuk

menyelesaikan soal-soal sejenis secara langung tanpa bantuan konteks dari dunia

nyata.

Dalam istilah Freudenthal, matematisasi horizontal berarti bergerak dari

dunia nyata ke dalam dunia simbol, sedangkan matematisasi vertikal berarti

bergerak di dalam dunia simbol itu sendiri. Dengan kata lain, menghasilkan

konsep, prinsip, atau model matematika dari masalah kontekstual sehari-hari

termasuk matematisasi horizontal, sedangkan menghasilkan konsep, prinsip, atau

model matematika dari matematika sendiri termasuk matematisasi vertikal. Pada

Sistem matematika formal Bahasa matematika Algoritma

Penyelesaian

Penguraian

Soal-soal kontekstual

Page 53: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

37

skema di atas, matematisasi horizontal digambarkan sebagai panah garis,

sedangkan matematisasi vertikal sebagai panah blok.

2.1.7.3 Karakteristik Realistic Mathematics Education

Treffers (1987) dalam Wijaya (2011: 21-3) merumuskan lima

karakteristik RME, yaitu:

(1) Penggunaan Konteks

Konteks atau permasalahan realistik digunakan sebagai titik awal

pembelajaran Matematika. Konteks tidak harus berupa masalah dunia

nyata tetapi bisa dalam bentuk permainan, penggunaan alat peraga, atau

situasi lain selama hal tersebut bermakna dan bisa dibayangkan dalam

pikiran siswa.

(2) Penggunaan Model untuk Matematisasi Progresif

Dalam pendekatan RME, model digunakan dalam melakukan

matematisasi secara progresif. Penggunaan model berfungsi sebagai

jembatan dari pengetahuan dan matematika tingkat konkret menuju

pengetahuan matematika tingkat formal.

(3) Pemanfaatan Hasil Konstruksi Siswa

Mengacu pada pendapat Freudenthal, yang menyatakan bahwa

matematika tidak diberikan kepada siswa sebagai suatu produk yang siap

dipakai tetapi sebagai suatu konsep yang dibangun oleh siswa, maka

dalam pendekatan RME siswa ditempatkan sebagai subjek belajar. Siswa

memiliki kebebasan untuk mengembangkan strategi pemecahan masalah,

sehingga diharapkan akan diperoleh strategi yang bervariasi. Hasil kerja

Page 54: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

38

dan konstruksi siswa selanjutnya digunakan untuk landasan

pengembangan konsep matematika.

(4) Interaktivitas

Proses belajar seorang bukan hanya suatu proses individu melainkan juga

secara bersamaan merupakan suatu proses sosial. Proses belajar siswa

akan menjadi lebih singkat dan bermakna ketika siswa saling

mengomunikasikan hasil kerja dan gagasan mereka.

(5) Keterkaitan

Konsep-konsep dalam matematika tidak bersifat parsial, namun banyak

konsep matematika yang memiliki keterkaitan. Oleh karena itu, konsep-

konsep Matematika tidak dikenalkan kepada siswa secara terpisah atau

terisolasi satu sama lain. Pendekatan RME menempatkan keterkaitan

antar konsep matematika sebagai hal yang harus dipertimbangkan dalam

proses pembelajaran.

2.1.7.4 Prinsip Realistic Mathematics Education

Van den Heuvel-Panhuizen (1996) dalam Marpaung (2010: 2-3)

merumuskan prinsip RME sebagai berikut:

(1) Prinsip aktivitas, yaitu bahwa matematika adalah aktivitas manusia. Siswa

harus aktif baik secara mental maupun fisik dalam pembelajaran

Matematika.

(2) Prinsip realitas, yaitu pembelajaran seyogianya dimulai dengan masalah-

masalah yang realistik bagi siswa, yaitu dapat dibayangkan oleh siswa.

Masalah yang realistik lebih menarik bagi siswa dari masalah-masalah

matematis formal tanpa makna.

Page 55: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

39

(3) Prinsip berjenjang, artinya dalam belajar Matematika, siswa melewati

berbagai jenjang pemahaman, yaitu dari mampu menemukan solusi suatu

masalah kontekstual atau realistik secara informal, melalui skematisasi

untuk memperoleh pengertian atau pemahaman tentang hal-hal yang

mendasar sampai mampu menemukan solusi suatu masalah matematis

secara formal.

(4) Prinsip jalinan, artinya berbagai aspek atau topik dalam matematika,

jangan dipandang dan dipelajari sebagai bagian-bagian yang terpisah,

tetapi terjalin satu sama lain, sehingga siswa dapat melihat hubungan

antara materi-materi tersebut secara lebih baik.

(5) Prinsip interaksi, yaitu matematika dipandang sebagai aktivitas sosial.

Siswa perlu dan harus diberikan kesempatan untuk menyampaikan strategi

dalam menyelesaikan suatu masalah kepada siswa yang lain untuk

ditanggapi, dan menyimak apa yang ditemukan orang lain dan strategi

dalam menemukan hal itu serta menanggapinya.

(6) Prinsip bimbingan, yaitu siswa perlu diberikan kesempatan untuk

“menemukan kembali” pengetahuan matematika ‘terbimbing’. Guru

menciptakan kondisi belajar yang memungkinkan siswa mengonstruksi

pengetahuan matematika mereka.

2.1.7 Materi Sudut di Kelas III Semester 2

Materi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pada

Standar Kompetensi (SK) memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar

sederhana, serta Kompetensi Dasar (KD) mengidentifikasi berbagai jenis dan

Page 56: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

40

besar sudut. Pembelajaran materi Sudut mempunyai alokasi waktu 8 jam

pelajaran (8 jp). Materi Sudut meliputi:

2.1.7.1 Pengertian Sudut

Sudut merupakan suatu gagasan yang penting dipelajari dalam geometri.

Menurut Prabawanto (2008: 53), “sudut adalah gabungan dari dua buah sinar

garis yang titik pangkalnya bersekutu”. Menurut Nurhasanah (2011: 66), “sudut

adalah bangun yang dibentuk oleh dua buah garis yang berpotongan di satu titik

potong”. Kedua garis yang saling berpotongan itu akan membentuk titik sudut.

Garis pembentuk sudut tersebut dinamakan kaki sudut. Daerah yang dibatasi

oleh kedua kaki sudut disebut besar sudut. Perhatikan gambar sudut di bawah

ini:

titik sudut

besar sudut

kaki sudut

Gagasan tentang sudut banyak ditemukan di sekitar kita, seperti sudut pada

keramik lantai ruang kelas, sudut pada kertas dalam buku tulis, dan lain-lain.

Suatu sudut mempunyai satuan ukuran dan untuk siswa SD, satuan ukuran sudut

menggunakan derajat. Penulisan ukuran sudut harus mengikuti aturan tertentu.

Misalnya, untuk menuliskan 60 derajat yaitu 60°, untuk 180 derajat yaitu 180°.

Besar sudut satu keliling lingkaran yaitu 360°.

2.1.7.2 Jenis Sudut

Ada beberapa jenis sudut menurut ukurannya, yaitu sudut siku-siku, sudut

lancip, dan sudut tumpul (Prabawanto 2008: 53).

Page 57: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

41

(1) Sudut Siku-siku

Perhatikan gambar sudut di bawah ini:

Sinar-sinar yang membentuk kedua sudut di atas ada dua. Keduanya saling

tegak lurus di titik B dan E. Jika kita ukur dengan busur derajat, maka

besar sudut B dan E yaitu 90°. Sudut yang besarnya 90° dinamakan sudut

siku-siku.

(2) Sudut Lancip

Perhatikan gambar sudut di bawah ini:

Kedua gambar di atas membentuk sudut di titik K dan P. Jika kita ukur

dengan busur derajat, maka besar sudut K dan P kurang dari 90°. Sudut

yang besarnya kurang dari 90° dinamakan sudut lancip.

(3) Sudut Tumpul

Perhatikan gambar sudut di bawah ini:

Kedua gambar di atas membentuk sudut di titik G dan D. Jika sudut G dan

D kita ukur dengan busur derajat, besarnya lebih dari 90° dan kurang dari

180°. Sudut tersebut dinamakan sudut tumpul (Masitoch dkk 2009: 149-

50).

Page 58: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

42

Pembelajaran yang akan dilakukan dalam penelitian ini dimulai dengan

mengenalkan beberapa jenis sudut dengan menunjukkan sudut-sudut benda atau

ruangan yang ada di sekitar siswa dan menyebutkan jenis sudut dari benda atau

ruangan tersebut. Misalnya, pojok ruangan kelas atau sudut buku dan meja

membentuk sudut siku-siku, puncak atap sekolah membentuk sudut tumpul. Siswa

juga dapat mengenal jenis dan besar sudut dengan cara menghubungkan dua buah

pensil lalu membentuk sebuah sudut.

2.1.8 Penerapan Pembelajaran Realistic Mathematics Education di SD pada Materi Sudut

Penerapan pendekatan RME dalam pembelajaran Matematika yaitu

implementasi dari langkah-langkah pembelajaran dengan menerapkan

pendekatan RME yang berdasarkan pada prinsip dan karakteristik RME.

Tahapan dalam menerapkan pendekatan RME pada pembelajaran materi Sudut

di SD yaitu:

(1) Tahap Persiapan

Pada tahap ini, guru terlebih dahulu mempersiapkan skenario

pembelajaran yang akan digunakan di kelas, berupa RPP. Selanjutnya,

guru mempersiapkan materi pembelajaran tentang Besar dan Jenis Sudut.

Selain menyiapkan materi, guru juga harus menetapkan permasalahan

kontekstual yang akan dipelajari untuk memulai pembelajaran dan

memprediksi strategi-strategi yang akan diterapkan dalam pembelajaran.

Guru juga menyiapkan alat peraga atau media yang akan digunakan

dalam proses pembelajaran, yaitu berupa 3 utas tali dan model sudut

lancip, tumpul, dan siku-siku yang terbuat dari sterofoam berwarna-

warni.

Page 59: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

43

(2) Tahap Proses Pembelajaran

Pada proses pembelajaran, guru memulai dengan menyampaikan tujuan

pembelajaran. Guru menyampaikan materi pembelajaran tentang definisi

Sudut dan mengajukan permasalahan kontekstual, lalu siswa diminta

untuk memecahkan permasalahan tersebut. Guru mengelompokkan siswa

dan memberi kesempatan kepada mereka untuk memecahkan masalah

tersebut dengan strategi mereka sendiri. Guru membagikan media berupa

model sudut lancip, tumpul, dan siku-siku yang terbuat dari sterofoam

berwarna-warni kepada masing-masing kelompok.

Setiap kelompok yang telah dibentuk oleh guru ditugasi untuk

menunjukkan bagian yang merupakan titik sudut dari 3 jenis model sudut

tersebut. Setelah siswa mengetahui bagian yang merupakan titik sudut,

kemudian guru menyuruh siswa untuk memperhatikan meja mereka

masing-masing. Siswa kemudian disuruh untuk meletakkan model sudut

yang mereka miliki tepat pada salah satu sudut meja, lalu siswa disuruh

untuk menunjukkan bagian yang merupakan titik sudut meja mereka

masing-masing. Kegiatan tersebut bertujuan agar siswa mengetahui

bagian-bagian dari sebuah sudut.

Kegiatan dilanjutkan dengan membandingkan besar sudut. Guru

menyuruh setiap kelompok untuk menumpuk ketiga model sudut tadi.

Mulai dari sudut yang paling besar (sudut tumpul), kemudian sudut siku-

siku, dan sudut lancip. Setelah selesai menumpuk ketiga model sudut

tersebut, siswa kemudian diarahkan untuk membandingkan besar ketiga

sudut agar mereka mampu mengenali dan membedakan sudut tumpul,

sudut siku-siku, dan sudut lancip.

Page 60: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

44

Setelah semua kegiatan selesai, guru memberikan 3 utas tali kepada

masing-masing kelompok. Siswa ditugasi untuk membuat 3 jenis sudut,

yaitu sudut tumpul, sudut siku-siku, dan sudut lancip dengan

menggunakan tali tersebut. Guru mempersilakan siswa berdiskusi untuk

memecahkan permasalahan yang diberikan guru dengan bantuan media

yang telah dibagikan. Guru memperhatikan dan memberikan pengarahan

dan bimbingan kepada kelompok-kelompok belajar. Setelah selesai

berdiskusi, masing-masing kelompok ditugasi untuk mempresentasikan

hasil diskusi masing-masing untuk bertukar pendapat dengan kelompok

lain. Guru mengamati jalannya diskusi dan mengarahkan siswa untuk

membuat kesimpulan bersama mengenai materi yang telah dipelajari.

(3) Tahap Penutup

Pada tahap penutup, guru mengadakan evaluasi pembelajaran dengan

memberikan soal evaluasi. Selanjutnya guru bersama siswa mengoreksi

dan menganalisis hasil evaluasi. Lalu guru memberikan tindak lanjut dan

memotivasi siswa agar lebih semangat belajar, kemudian pembelajaran

ditutup.

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian mengenai penerapan pendekatan RME telah banyak

dilakukan. Penelitian tentang pendekatan RME yang dapat dijadikan kajian

dalam penelitian ini antara lain yaitu:

(1) Penelitian eksperimen dilakukan oleh Sari pada tahun 2012 dengan judul

“Pengaruh Penggunaan Pembelajaran Matematika Realistik terhadap Hasil

Page 61: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

45

Belajar Matematika Bangun Ruang pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Negeri Salatiga 06 Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012”. Penelitian ini

dilakukan di kelas IV A dan IV B SD Negeri Salatiga 06 dengan

keseluruhan siswa berjumlah 54 siswa. Kelas IV A sebagai kelompok

kontrol dan kelas IV B sebagai kelompok eksperimen. Data yang dianalisis

yaitu data hasil tes akhir kedua kelompok. Pengujian dengan Independent

samples t test menunjukkan signifikansi 0,012 < 0,05, sehingga Ho ditolak

dan Ha diterima, dan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif

dan signifikan penerapan pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik

terhadap hasil belajar Matematika Bangun Ruang pada siswa kelas IV SD

Negeri Salatiga 06 semester II tahun pelajaran 2011/2012. Perlakuan yang

diberikan kepada kelompok eksperimen berhasil membuat nilai kelompok

eksperimen lebih tinggi daripada nilai kelompok kontrol. Dari penelitian

tersebut, dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan Pembelajaran

Matematika Realistik atau Realistic Mathematics Education dapat

meningkatkan hasil belajar materi Bangun Ruang siswa kelas IV di SD

Negeri Salatiga 06.

(2) Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan oleh Suresti pada tahun 2010

dengan judul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran Membandingkan

Pecahan dengan Model Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) pada

Siswa Kelas IV SD Negeri Baros 02 Ketanggungan”, diperoleh simpulan

bahwa penerapan model Pembelajaran Matematika Realistik pada materi

Membandingkan Pecahan dapat meningkatkan hasil belajar dan keaktifan

siswa dalam pembelajaran Matematika materi Membandingkan Pecahan.

Page 62: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

46

Peningkatan tersebut dibuktikan dengan membandingkan hasil tes formatif

siklus I dengan siklus II. Hasil belajar siswa pada siklus I, rata-rata

nilainya 64,79 dengan ketuntasan belajar klasikal sebesar 62,50%,

persentase aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran yaitu 62,17, dan

nilai performansi guru 76,04. Sementara pada siklus II, rata-rata nilai hasil

belajar siswa 75,63, dengan ketuntasan belajar siswa secara klasikal 83%,

aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran yaitu 72,00, dan nilai

performansi guru 84,38. Hal tersebut menunjukkan adanya peningkatan

dari siklus I ke siklus II. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, ternyata

RME mampu meningkatkan aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa,

dan performansi guru.

Hasil dari dua penelitian di atas menjadi bukti bahwa guru dengan

menerapkan pendekatan pembelajaran RME, dapat meningkatkan hasil belajar

siswa dan kualitas pembelajaran Matematika. Penelitian-penelitian di atas

memiliki kesamaan pada permasalahan, materi dan pendekatan yang digunakan.

Perbedaannya yaitu terletak pada materi pokok, kelas, dan penelitian yang

dilakukan yaitu penelitian eksperimen untuk melakukan pengujian lebih lanjut

mengenai keefektifan RME terhadap motivasi dan hasil belajar Matematika siswa

apabila di terapkan di SD Negeri Debong Tengah 3 Kota Tegal.

Melihat keberhasilan penelitian dengan menerapkan pendekatan

pembelajaran RME, peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian dengan

menerapkan pendekatan pembelajaran RME. Penelitian yang menjadi fokus

peneliti yaitu keefektifan pendekatan Realistic Mathematics Education terhadap

motivasi dan hasil belajar materi Sudut pada siswa kelas III di Sekolah Dasar

Negeri Debong Tengah Kota Tegal.

Page 63: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

47

2.3 Kerangka Berpikir

Usia siswa SD di Indonesia pada umumnya ada pada rentang usia 7-12

tahun, sehingga berada pada tahap perkembangan operasional konkret. Menurut

teori Piaget, dalam usia ini, siswa SD masih terikat dengan objek konkret yang

dapat ditangkap oleh panca indera. Dalam pembelajaran yang selama ini

berlangsung, proses pembelajaran konvensional masih dominan, di mana suasana

kelas cenderung berpusat pada guru, sehingga siswa menjadi kurang termotivasi

dalam mengikuti pembelajaran Matematika, pasif, dan kurang berani untuk

bertanya atau mengemukakan pendapatnya saat pembelajaran berlangsung. Begitu

pula yang terjadi pada pembelajaran Matematika materi Sudut di SD Negeri

Debong Tengah 1, 2, dan 3 Kota Tegal. Guru masih menerapkan model

konvensional pada proses pembelajarannya. Guru kurang mengaitkan

penyampaian materi Sudut dengan permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-

hari. Oleh karena itu, diperlukan suatu inovasi pembelajaran yang tepat dan sesuai

dengan materi dan kebutuhan siswa yang berkaitan dengan masalah kehidupan

nyata siswa, sehingga siswa tidak hanya mengetahui secara langsung, tetapi juga

dapat menemukan suatu konsep yang mereka pelajari.

Pendekatan Realistic Mathematics Education memberi kesempatan kepada

siswa untuk melakukan eksplorasi strategi penyelesaian masalah dan

meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Proses akhir pembelajaran

Matematika yang menerapkan pendekatan Realistic Mathematics Education dapat

membuat siswa membangun suatu sistem yang bermakna dalam pembelajaran,

mempunyai pemahaman realitas melalui pengalaman-pengalaman interaksi sosial

dengan teman sebaya, dan berani berargumentasi melalui diskusi dalam kelompok

Page 64: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

48

belajar dengan adanya suatu pembelajaran yang mampu mengembangkan

kemampuan bernalar, bereksplorasi, dan konfirmasi hasil dari pembelajaran.

Kerangka berpikir dapat digambarkan dengan bagan berikut ini:

Bagan 2.2 Kerangka Berpikir Penelitian

Kon-disi

Melakukan penelitian eksperimen dengan menerapkan pendekatan Realistic Mathematics Education.

Tinda-kan/Per-lakuan

Guru: 1. Pembelajaran yang

dilakukan cenderung berpusat pada siswa

2. Pembelajaran yang dilakukan lebih bermakna.

3. Mengaitkan penyampaian materi dengan permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari siswa.

4. Dapat memotivasi siswa dalam proses pembelajaran.

Siswa: 1. Lebih tertarik dalam

mengikuti pembelajaran.

2. Aktif dan antusias dalam mengikuti pembelajaran.

3. Termotivasi untuk belajar.

4. Hasil belajar Matematika yang optimal.

Kon-disi

Guru: 1. Pembelajaran yang

dilakukan cenderung berpusat pada guru.

2. Pembelajaran yang dilakukan kurang bermakna.

3. Belum menerapkan pendekatan RME dalam melakukan pembelajaran Matematika.

4. Kurang memberikan motivasi belajar kepada siswa.

Siswa: 1. Siswa cepat merasa

bosan terhadap pembelajaran Matematika.

2. Pasif dan kurang antusias dalam proses pembelajaran.

3. Kurang termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran.

4. Hasil belajar Matematika yang kurang optimal.

Page 65: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

49

2.4 Hipotesis

Berdasarkan kerangka berpikir di atas, dapat dirumuskan hipotesis

tindakan dan penelitian, yaitu sebagai berikut:

2.4.1 Hipotesis Tindakan

Dengan menerapkan pendekatan Realistic Mathematics Education dalam

pembelajaran Matematika materi Sudut, akan terjadi peningkatan motivasi

belajar siswa kelas III SD Negeri Debong Tengah 3 Kota Tegal.

2.4.2 Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik penelitian ini meliputi:

(1) Ho1: Tidak ada perbedaan motivasi belajar Matematika siswa kelas III

antara yang memperoleh pembelajaran menerapkan pendekatan Realistic

Mathematics Education dan yang menerapkan model konvensional.

(2) Ha1: Ada perbedaan motivasi belajar Matematika siswa kelas III antara

yang memperoleh pembelajaran menerapkan pendekatan Realistic

Mathematics Education dan yang menerapkan model konvensional.

(3) Ho2: Tidak ada perbedaan hasil belajar Matematika siswa kelas III antara

yang memperoleh pembelajaran menerapkan pendekatan Realistic

Mathematics Education dan yang menerapkan model konvensional.

(4) Ha2: Ada perbedaan hasil belajar Matematika siswa kelas III antara yang

memperoleh pembelajaran menerapkan pendekatan Realistic Mathematics

Education dan yang menerapkan model konvensional.

Page 66: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

50

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, yaitu menggunakan

metode penelitian eksperimen. Menurut Riduwan (2011: 50), “penelitian dengan

pendekatan eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh

variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara

ketat”. Dalam penelitian ini, peneliti berusaha mencari besarnya pengaruh

pendekatan RME terhadap motivasi dan hasil belajar siswa kelas III pada

pembelajaran matematika materi Sudut.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian eksperimen ini dilaksanakan di tempat dan pada waktu sebagai

berikut:

3.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Debong Tengah 1, 2, dan 3 Kota

Tegal, yang terletak di jalan Teuku Umar no. 1 Kota Tegal pada kelas III semester

2 tahun pelajaran 2012/2013.

3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan selama enam bulan yaitu mulai bulan

Desember 2012 sampai Mei 2013. Pemberian perlakuan pada kelompok

eksperimen dilakukan oleh peneliti dengan mengikuti jadwal pelajaran di kelas

yang bersangkutan.

Page 67: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

51

3.3 Populasi dan Sampel

Penelitian eksperimen memerlukan populasi dan sampel sebagai sumber

data. Penentuan populasi dan sampel dilakukan sebelum penelitian dilaksanakan.

3.3.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2011: 119), “populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas III SD

Negeri Debong Tengah 1 dan 3 Kota Tegal sebanyak 56 siswa, yang terbagi

menjadi:

Kelas III SD Negeri Debong Tengah 1 : 37 siswa

Kelas III SD Negeri Debong Tengah 3 : 19 siswa.

Alasan penentuan populasi tersebut karena sekolah tersebut merupakan

satu komplek SD dan karakteristik sekolah yang sama. Karakteristik sekolah yang

dimaksud yaitu: (1) Siswa yang memiliki kondisi dan karakteristik yang relatif

sama, yaitu berasal dari daerah dan tempat tinggal yang sama, yang berdekatan

dengan sekolah; (2) Kondisi guru yang mempunyai klasifikasi yang sama, yaitu

guru dengan kualifikasi S-1; dan (3) Kurikulum dan materi pembelajaran yang

diterapkan sesuai dengan standar yang berlaku.

3.3.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2011: 120), “sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Teknik pengambilan sampel

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu probability sampling. Menurut

Page 68: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

52

Sugiyono (2011: 122), “probability sampling adalah teknik pengambilan sampel

yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk

dipilih menjadi anggota sampel”. Cara pengambilan sampel menggunakan

proportionate stratified random sampling. Menurut Riduwan (2011: 58),

“proportionate stratified random sampling ialah pengambilan sampel dari anggota

populasi secara acak dan berstrata secara proporsional”.

Sampel penelitian ini yaitu siswa kelas III SD Negeri Debong Tengah 1

dan 3. Berdasarkan tabel Krecjie dengan α = 5% dan jumlah populasi 56 siswa,

diambil sampel sebanyak 51 siswa (Sugiyono 2011: 132). Banyak anggota sampel

pada kelas eksperimen (SD Negeri Debong Tengah 3) sebagai berikut:

Banyak anggota sampel pada kelas kontrol (SD Negeri Debong Tengah 1) sebagai

berikut:

3.4 Desain Penelitian

Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu eksperimen

kuasi (quasi experimental design) bentuk nonequivalent control group design.

Bentuk desain ini merupakan pengembangan dari eksperimen murni (true

experimental design) (Sugiyono 2011: 116). Quasi experimental design

diterapkan karena dalam penelitian pembelajaran peneliti tidak dapat sepenuhnya

mengontrol seluruh variabel yang ada. Peneliti hanya dapat mengontrol beberapa

Page 69: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

53

variabel saja. Quasi experimental design bentuk nonequivalent control group

design dapat digambarkan dengan paradigma sebagai berikut:

Keterangan:

X : perlakuan yang diberikan.

O1 : tes awal untuk kelompok eksperimen.

O2 : tes awal untuk kelompok kontrol.

O3 : tes akhir untuk kelompok eksperimen.

O4 : tes akhir untuk kelompok kontrol (Sugiyono 2011: 118).

Desain nonequivalent control group design hampir sama dengan desain

eksperimen murni bentuk pretest-posttest control group design, hanya pada desain

ini kelompok kontrol maupun eksperimen tidak dipilih secara random (Sugiyono

2011: 118). Kelompok O1 (kelompok eksperimen) diberi perlakuan (X) yaitu

dengan menerapkan pendekatan RME, sedangkan kelompok O3 (kelompok

kontrol) tidak diberi perlakuan (menerapkan model pembelajaran konvensional).

Kedua kelompok diberi tes awal untuk mengetahui keadaan awal dari kedua

kelompok tersebut. Kelompok eksperimen dan kontrol yang memenuhi syarat

untuk dijadikan sebagai subjek penelitian yakni bila hasil tes awal antara kedua

kelompok tidak berbeda secara signifikan (O1 = O3). Setelah kelompok

eksperimen diberi perlakuan, kemudian kelompok eksperimen tersebut diberi tes

akhir untuk mengetahui pengaruh perlakuan yang telah diberikan. Tes akhir juga

O1 X O2

O3 O4

Page 70: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

54

diberikan kepada kelompok kontrol. Hasil dari tes akhir pada kelompok kontrol

digunakan sebagai pembanding bagi dampak perlakuan yang diberikan pada

kelompok eksperimen. Pengaruh pembelajaran dengan menerapkan pendekatan

RME yaitu (O2 - O1) – (O4 - O3).

3.5 Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2011:64), “variabel penelitian adalah suatu atribut atau

sifat atau nilai dari orang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian yaitu

variabel terikat (dependen) dan bebas (independen). Berikut ini merupakan

penjelasan mengenai variabel terikat dan bebas:

3.5.1 Variabel Bebas atau Variabel Independen

Menurut Sugiyono (2011: 64), “variabel bebas adalah variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel

dependen (terikat)”. Pada penelitian ini variabel bebasnya yaitu pembelajaran

Matematika materi Sudut dengan menerapkan pendekatan Realistic Mathematics

Education. Di mana penerapan pendekatan pembelajaran ini akan mempengaruhi

motivasi dan hasil belajar siswa. Melalui penerapan pendekatan pembelajaran ini,

diharapkan siswa akan lebih mudah memahami materi pelajaran yang diberikan.

3.5.2 Variabel Terikat atau Variabel Dependen

Menurut Sugiyono (2011: 64), “variabel terikat merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”. Variabel

terikat pada penelitian ini yaitu motivasi dan hasil belajar pembelajaran

Page 71: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

55

Matematika pada materi Sudut. Di mana motivasi dan hasil belajar siswa akan

dipengaruhi oleh penerapan pendekatan Realistic Mathematics Education.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Setiap teknik pengumpulan data akan menghasilkan data yang berbeda.

Oleh karena itu, diperlukan berbagai teknik pengumpulan data untuk

mendapatkan data yang lengkap dan objektif. Namun, jika satu teknik dipandang

mencukupi, maka teknik lain tidak perlu digunakan agar efisien (Riduwan 2011:

11). Dalam penelitian ini, peneliti akan mencari data-data penelitian dengan

teknik pengumpulan data sebagai berikut:

3.6.1 Angket

Angket digunakan sebagai instrumen nontes untuk mengukur variabel

motivasi belajar siswa. Bentuk instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu angket tertutup. Menurut Riduwan (2011: 72), “angket tertutup adalah

angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta

untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara

memberikan tanda silang (x) atau tanda checklist (√)”

Setiap instrumen penelitian harus mempunyai skala pengukuran. Bentuk

skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala Likert. Menurut

Sugiyono (2011: 136), “skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,

dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Bentuk

angket yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket tertutup. Jawaban setiap

item instrumen ini mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif.

Page 72: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

56

Angket diberikan kepada responden (siswa) yang berisi 30 pernyataan yang terdiri

atas 15 pernyataan positif dan 15 pernyataan negatif, di mana setiap pernyataan

memiliki 4 alternatif jawaban. Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk

pernyataan yang diungkapkan dengan kata-kata sangat setuju, setuju, tidak setuju,

dan sangat tidak setuju. Kisi-kisi dengan butir angket selengkapnya ada pada

lampiran 8.

Untuk mengetahui apakah instrumen yang disusun telah memenuhi syarat

validitas dan reliabilitasnya, perlu dilakukan uji instrumen. Uji instrumen

dilakukan dalam dua langkah yaitu mengujicobakan instrumen di kelas uji coba

dan analisis instrumen. Uji coba instrumen dilaksanakan pada siswa kelas III di

SD Negeri Debong Tengah 2 Kota Tegal. Analisis instrumen meliputi uji validitas

dan reliabilitas instrumen.

Apabila akan dilakukan pengumpulan data menggunakan angket dengan

skala Likert, maka angket terlebih dahulu diberikan kepada responden, lalu

responden menjawab pernyataan/pertanyaan yang diberikan. Setelah diperoleh

data jawaban dari responden, lalu data dianalisis dengan menghitung jumlah skor

jawaban berdasarkan skoring setiap jawaban dari responden. Berdasarkan skor

yang telah ditetapkan, data kemudian dibuat dalam bentuk persentase pada setiap

skala jawaban.

Menurut Yonny dkk (2010: 176-7), persentase keseluruhan skor dihitung

dengan rumus:

Page 73: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

57

Dalam matematika, rumus tersebut dapat ditulis:

Keterangan:

= persentase motivasi

= skor keseluruhan yang diperoleh

= jumlah skor maksimal

Berdasarkan persentase tersebut, data disusun menjadi klasifikasi sikap

berdasarkan jumlah skor jawaban responden dengan menggunakan tabel

klasifikasi persentase responden. Tabel klasifikasi persentase motivasi belajar

siswa yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.1 Klasifikasi Persentase Motivasi Belajar

Persentase Kriteria 75%-100% Sangat tinggi

50%-74,99% Tinggi 25%-49,99% Sedang 0%-24,99% Rendah

Setelah data jawaban diklasifikasi/dikategori, lalu dapat ditarik kesimpulan

berdasarkan klasifikasi sikap responden. Berdasarkan uji coba dan analisis yang

telah dilakukan, 20 butir angket yang valid dan reliabel dipilih dan digunakan

sebagai instrumen penelitian.

3.6.2 Tes

Tes digunakan untuk mengukur dan mendapatkan data hasil belajar

Matematika materi Sudut pada siswa kelas III semester 2 yang diajarkan dengan

pembelajaran matematika realistik (RME) dan yang diajarkan dengan metode

konvensional. Jenis tes yang akan digunakan berbentuk pilihan ganda dengan

Page 74: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

58

empat alternatif jawaban. Sebelum dijadikan instrumen penelitian, instrumen

diujicoba terlebih dahulu. Penyusunan tes bentuk pilihan ganda meliputi:

(1) Penyusunan tes

Tes disusun berdasarkan kompetensi dasar pada materi yang dibahas.

Penyusunan tes sesuai dengan proses pembelajaran di sekolah. Bentuk tes

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes berbentuk pilihan ganda

dengan jumlah soal 40 dengan empat alternatif jawaban, masing-masing

soal mempunyai bobot 1 jika jawaban benar dan bobot 0 jika jawaban

salah, sehingga bobot maksimal yang diperoleh yaitu 40 jika semua

jawaban benar.

(2) Melakukan uji coba tes dan analisis butir soal

Untuk mengetahui apakah soal yang disusun telah memenuhi syarat

validitas dan reliabilitasnya, perlu dilakukan uji instrumen. Uji instrumen

dilakukan dalam dua langkah yaitu mengujicobakan instrumen di kelas uji

coba dan analisis instrumen. Uji coba instrumen dilaksanakan pada siswa

kelas III di SD Negeri Debong Tengah 2 Kota Tegal. Analisis instrumen

yang meliputi uji validitas dan reliabilitas instrumen dibantu dengan

program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 17.

(3) Merakit tes

Berdasarkan uji coba dan analisis yang telah dilakukan, 20 butir soal yang

valid dan reliabel dipilih dan digunakan sebagai instrumen penelitian.

3.7 Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2011: 102), “instrumen penelitian adalah alat ukur

dalam penelitian”. Instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini diantaranya

Page 75: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

59

yaitu kisi-kisi angket motivasi siswa, angket motivasi siswa, kisi-kisi soal, soal-

soal tes, lembar jawab tes, kunci jawaban tes, dan pedoman penilaian.

Sebelum angket dan soal-soal tes digunakan untuk mengukur motivasi dan

hasil belajar siswa, terlebih dahulu angket dan soal tersebut diujicobakan kepada

siswa kelas III SD Negeri Debong Tengah 2 Kota Tegal. Uji coba angket

dimaksudkan untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas butir angket. Uji

coba soal dimaksudkan untuk mengetahui tingkat validitas, reliabilitas, tingkat

kesulitan, dan daya pembeda soal, sehingga nantinya diperoleh hasil penelitian

yang valid dan reliabel. Untuk kepentingan uji coba, soal tes dan angket dibuat

paralel yang setara baik cakupan materi maupun tingkat kesulitannya, sehingga

jumlah butir soal tes untuk uji coba sebanyak 40 dan angket sebanyak 30 butir

soal. Langkah dalam pengujian instrumen ini terdiri atas:

3.7.1 Lembar Kuesioner (Angket)

Bentuk angket yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket tertutup

dengan model skala Likert yang berisi pernyataan-pernyataan yang harus dijawab

oleh responden (siswa). Pernyataan-pernyataan tersebut berisi tentang indikator

motivasi belajar siswa. Dalam menjawab pernyataan, responden memilih salah

satu alternatif jawaban yang sesuai dengan cara memberi tanda silang (x) pada

opsi jawaban yang tersedia.

Skoring pilihan jawaban skala Likert bergantung pada sifat pernyataan.

Untuk pernyataan yang bersifat positif, skor jawaban yaitu: sangat setuju = 4;

setuju = 3; tidak setuju = 2; dan sangat tidak setuju = 1. Untuk pernyataan yang

bersifat negatif, skor jawaban yaitu: sangat setuju = 1; setuju = 2; tidak setuju = 3;

dan sangat tidak setuju = 4.

Page 76: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

60

Analisis instrumen berupa angket meliputi uji validitas dan reliabilitas

angket. Langkah dalam pengujian instrumen ini terdiri atas uji validitas dan

reliabilitas butir angket.

3.7.1.1 Validitas

Validitas berasal dari bahasa Inggris validity yang berarti keabsahan.

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data

(mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono 2011: 168).

Sebelum diujicobakan, angket perlu diuji validitas internal dan

eksternalnya. Pengujian validitas internal dilakukan oleh dua penilai ahli untuk

menilai kesesuaian antara butir angket dengan kisi-kisi yang telah ditetapkan. Dua

penilai ahli tersebut ialah Dra. Noening Andrijati, M.Pd. (Pembimbing I) dan

Sutilah, S.Pd. (Guru Kelas III). Setelah disetujui oleh para ahli, kemudian angket

diujicobakan kepada siswa yang bukan responden penelitian yang sebenarnya,

yaitu siswa kelas III di SD Negeri Debong Tengah 2 Kota Tegal.

Setelah data skor motivasi diperoleh, pengujian validitas eksternal

dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi product moment. Pada uji

validitas butir angket dihitung menggunakan rumus berikut ini:

Keterangan:

rhitung : koefisien korelasi XY

n : jumlah responden

∑X : jumlah skor item

Page 77: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

61

∑Y : jumlah skor total

∑X2 : jumlah kuadrat skor item

∑Y2 : jumlah kuadrat skor total

∑XY : jumlah perkalian skor item dengan skor soal

(Riduwan 2011: 98).

Selanjutnya dihitung dengan Uji t dengan rumus:

Keterangan:

t = nilai thitung

r = koefisien korelasi hasil rhitung

n = jumlah responden

Jika thitung > ttabel (taraf signifikansi 5%), maka instrumen atau item-item

pernyataan berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid). Jika thitung

< ttabel (taraf signifikansi 5%), maka instrumen atau item-item pernyataan tidak

berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak valid). Dengan

maksud untuk mempermudah proses penghitungan tanpa mempengaruhi hasil, uji

validitas pada penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS versi 17.

3.7.1.2 Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur. Untuk

menguji reliabilitas kuesioner yang digunakan untuk mengumpulkan data, peneliti

menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Rumus Cronbach’s Alpha menurut

Arikunto (2010: 109), yaitu:

Page 78: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

62

Keterangan:

= reliabilitas yang dicari

= jumlah varians skor tiap-tiap item

= varians total

Hasil dikonsultasikan dengan nilai tabel r Product Moment, dengan

taraf signifikansi 5%. Jika > , maka item angket dinyatakan reliabel. Jika

< , maka item angket dinyatakan tidak reliabel. Uji reliabilitas angket

pada penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS versi 17.

Untuk lebih sempurnanya penghitungan reliabilitas sampai pada

kesimpulan, maka hasil nilai koefisien korelasi tersebut dikonsultasikan dengan

tabel r product moment, yang disajikan pada tabel berikut ini:

Tabel 3.2 Interpretasi Nilai r

Nilai r Interpretasi 0,800 - 1,000 Sangat tinggi 0,600 - 0,799 Tinggi 0,400 - 0,599 Cukup tinggi 0,200 - 0,399 Rendah 0,000 - 0,199 Sangat rendah

(Riduwan 2011: 98)

3.7.2 Tes

Dalam penelitian ini, salah satu variabel yang hendak diukur yaitu hasil

belajar siswa. Instrumen untuk mengukur hasil belajar siswa berupa lembar soal

pretest dan postes yang diujikan pada awal dan akhir kegiatan pembelajaran.

Sebelum soal diujikan pada siswa, soal terlebih dahulu ditelaah oleh tim ahli

untuk diuji validitas isinya. Hasil dari uji coba kemudian dianalisis, lalu dilakukan

Page 79: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

63

revisi sesuai dengan kebutuhan. Langkah analisis data uji coba instrumen antara

lain:

3.7.2.1 Validitas

Ada dua jenis validitas untuk instrumen penelitian, yaitu:

3.7.2.1.1 Validitas Internal/Rasional

Validitas internal dikembangkan dari teori-teori tentang kinerja. Untuk itu

penyusunan instrumen yang baik harus memperhatikan teori dan fakta di lapangan

(Sugiyono 2011: 169-70). Untuk pengujian validitas logis dilakukan dengan cara

menilai kesesuaian butir-butir soal dengan kisi-kisi soal yang telah dibuat

sebelumnya. Proses pengujian validitas logis melibatkan 2 penilai ahli yaitu Dra.

Noening Andrijati, M.Pd. (Pembimbing I) dan Sutilah, S.Pd. (Guru Kelas III)

dengan menggunakan lembar penilaian validitas logis.

3.7.2.1.2 Validitas Eksternal/Empirik

Validitas empirik yaitu validitas yang dinyatakan berdasarkan hasil

pengalaman. Sebuah instrumen penelitian dikatakan memiliki validitas empirik,

apabila sudah teruji dari pengalaman (Arikunto 2010: 66). Dengan demikian,

syarat instrumen dikatakan memiliki validitas, apabila sudah dibuktikan melalui

pengalaman, yaitu melalui sebuah uji coba. Untuk mengetahui validitasnya,

peneliti kemudian menyebarkan instrumen tersebut kepada responden yang bukan

responden sesungguhnya, yaitu siswa kelas III SD Negeri Debong Tengah 2.

Setelah diisi oleh responden dan terkumpul kembali, selanjutnya peneliti

menentukan validitasnya dengan menggunakan rumus korelasi Pearson Product

Moment, dengan rumus:

Page 80: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

64

Keterangan:

rxy : koefisien korelasi XY

N : banyaknya subjek uji data

∑X : jumlah skor item

∑Y : jumlah skor total

∑X2 : jumlah kuadrat skor item

∑Y2 : jumlah kuadrat skor total

∑XY : jumlah perkalian skor item dengan skor soal

(Arikunto 2010: 72).

Setelah diperoleh hasil rxy, selanjutnya dikonsultasikan dengan harga r

product moment pada tabel, dengan menetapkan taraf signifikan 5%. Jika rxy >

rtabel, maka soal dikatakan valid. Dengan maksud untuk mempermudah proses

penghitungan tanpa mempengaruhi hasil, uji validitas pada penelitian ini

menggunakan bantuan program SPSS versi 17.

3.7.2.2 Reliabilitas

Reliabilitas berasal dari bahasa Inggris reliability yang berarti kemantapan

suatu alat ukur. Jika alat ukur tersebut digunakan untuk melakukan pengukuran

secara berulang kali maka alat tersebut tetap memberikan hasil yang sama asalkan

kondisi saat pengukuran tidak berubah (Anggoro 2011: 5-31). Jadi dapat

disimpulkan, reliabilitas mengandung pengertian bahwa suatu instrumen dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai pengumpul data karena instrumen tersebut

sudah baik.

Page 81: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

65

Untuk mengetahui reabilitas perangkat tes soal bentuk pilihan ganda

digunakan rumus KR 21 sebagai berikut:

Keterangan:

k : banyaknya item dalam instrumen

M : mean skor soal

ri : reabilitas instrumen keseluruhan

st2 : varians total

(Sugiyono 2011: 180).

Besar r1 dikonsultasikan dengan harga kritik product moment dengan

menggunakan taraf signifikansi (α) = 5%. Jika r1 > rtabel, maka perangkat tes

dikatakan reliabel.

3.7.2.3 Analisis Tingkat Kesukaran

Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal pilihan ganda digunakan rumus:

P = Keterangan:

P : tingkat kesukaran

B : banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

Js : jumlah seluruh peserta tes (Arikunto 2010: 208).

Adapun tingkat kesukaran soal dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

0,00 ≤ P < 0,30 berarti sukar

0,31 ≤ P < 0,70 berarti sedang

0,71 ≤ P < 1,00 berarti mudah

Ketiga tingkat kesukaran soal tersebut akan digunakan semua dalam penelitian ini.

Page 82: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

66

3.7.2.4 Analisis Daya Beda

Untuk menghitung daya pembeda butir soal pilihan ganda dapat digunakan

rumus:

D = =

Keterangan:

D : daya pembeda soal

: banyaknya peserta kelompok atas.

: banyaknya peserta kelompok bawah.

: banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan

benar.

: banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan

benar.

= : proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar.

(ingat, P sebagai indeks kesukaran)

= : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar.

Untuk menafsirkan hasilnya dapat digunakan kriteria sebagai berikut:

D = 0,00 - 0,20 : berarti jelek

D = 0,21 - 0,40 : berarti cukup

D = 0,41 - 0,70 : berarti baik

D = 0,71 – 1,00 : berarti baik sekali

D = negatif : semuanya tidak baik

Page 83: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

67

Jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja

(Arikunto 2010: 213-8). Soal dengan klasifikasi jelek atau bernilai negatif tidak

dapat digunakan sebagai instrumen, maka soal yang dapat digunakan dalam

penelitian ini yaitu soal dengan daya pembeda cukup, baik, dan baik sekali.

3.8 Teknik Analisis Data

Untuk penelitian pendekatan kuantitatif, teknik analisis data berkenaan

dengan penghitungan untuk menjawab rumusan masalah dan pengujian hipotesis

yang diajukan (Riduwan 2011: 12). Teknik analisis data yang akan digunakan

dalam penelitian ini meliputi deskripsi data dan uji prasyarat analisis.

3.8.1 Deskripsi Data

Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu data kualitatif dan

data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata,

kalimat, dan gambar. Data kuatitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data

kualitatif yang diangkakan (Sugiyono 2011: 06). Data kualitatif pada penelitian ini

berbentuk motivasi siswa saat mengikuti pembelajaran dengan menerapkan

pendekatan RME, sedangkan data kuantitatifnya berupa nilai hasil belajar

Matematika siswa kelas III pada materi Sudut.

3.8.2 Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat analisis berguna untuk menentukan metode pengujian

hipotesis yang sesuai dengan data yang diperoleh. Uji hipotesis dapat

menggunakan metode statistik parametris maupun statistik nonparametris.

Penggunaan keduanya tergantung pada asumsi dan jenis data yang akan dianalisis.

Page 84: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

68

Uji prasyarat yang dipakai dalam penelitian ini meliputi uji normalitas dan

homogenitas.

3.8.2.1 Uji Normalitas

Statistik parametris bekerja berdasarkan asumsi bahwa data setiap variabel

yang akan dianalisis berdistribusi normal. Untuk itu, sebelum pengujian hipotesis

dilakukan maka terlebih dahulu perlu dilakukan pengujian normalitas data. Bila

data tidak normal maka statistik parametris tidak dapat digunakan, untuk itu perlu

digunakan statistik nonparametris.

Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan terhadap hasil belajar yang

dicapai seluruh anggota sampel dengan menggunakan Uji Lilliefors pada taraf

signifikan 5%. Alasan menggunakan Uji Lilliefors, yaitu karena uji ini digunakan

untuk menguji data yang berskala interval dan rasio. Pengolahan data dilakukan

dengan melihat kolom nilai pada Kolmogorof-Smirnov. Data dikatakan normal

apabila nilai yang ditunjukkan pada kolom nilai Kolmogorof-Smirnov

menunjukkan nilai yang lebih besar dari 0,05. Jika uji normalitas data

menunjukkan bahwa data tersebut normal, maka analisis diteruskan dengan uji

homogenitas. Pengambilan keputusan uji dan penarikan simpulan diambil pada

taraf signifikan 5% dan dibantu dengan menggunakan program SPSS versi 17.

3.8.2.2 Uji Homogenitas

Uji asumsi homogenitas merupakan uji perbedaan antara dua kelompok,

yaitu dengan melihat perbedaan varians kelompoknya. Uji homogenitas dilakukan

untuk mengetahui apakah kedua kelompok memiliki kemampuan yang setara

setelah masing-masing kelompok memperoleh perlakuan yang berbeda. Uji

Page 85: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

69

homogenitas yang akan peneliti gunakan dalam penelitian ini yaitu dengan uji

Levene dengan pengambilan keputusan dan penarikan simpulan diambil pada taraf

signifikan 5%. Uji homogenitas ini dilakukan dengan menggunakan bantuan

program SPSS versi 17.

3.8.3 Analisis Akhir (Pengujian Hipotesis)

Analisis data akhir ekperimen yaitu untuk menguji hasil belajar

Matematika materi Sudut dari kedua kelompok setelah masing-masing

memperoleh perlakuan yang berbeda. Jika data hasil belajar siswa kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol berdistribusi normal, varians homogen, serta

bentuk datanya interval/rasio, maka dalam menguji hipotesisnya menggunakan uji

statistik independent samples t test.

Adapun rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis yaitu:

t =

Keterangan:

= rata-rata kelompok eksperimen

= rata-rata kelompok kontrol

= simpangan baku kelompok eksperimen

= simpangan baku kelompok kontrol

= varians kelompok eksperimen

= varians kelompok kontrol

(Sugiyono 2011: 259).

Page 86: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

70

Jika data yang diuji ternyata berdistribusi tidak normal, maka analisis akhir

cukup menggunakan uji nonparametris yaitu dengan uji U Mann Whitney. Untuk

uji U Mann Whitney terdapat dua rumus yang digunakan untuk pengujian. Kedua

rumus tersebut digunakan dalam penghitungan karena akan diperlukan untuk

mengetahui harga U mana yang lebih kecil. Harga U yang lebih kecil tersebut

yang digunakan untuk pengujian dan dibandingkan dengan U tabel. Kedua rumus

tersebut adalah sebagai berikut:

Rumus 1 : U1 = n1 n2 + ( )

111

21

Rnn

−+

Rumus 2 : U2 = n1 n2 + ( )2

22

21 Rnn−

+

Keterangan:

n1 : jumlah sampel 1

n2 : jumlah sampel 2

U1 : jumlah peringkat 1

U2 : jumlah peringkat 2

R1 : jumlah rangking pada sampel n1

R2 : jumlah rangking pada sampel n2

(Sugiyono 2009: 153)

Dalam membuat keputusan statistik, kriterianya yaitu Ho ditolak jika tes statistik

U ≤ nilai kritis (Uhitung ≤ Utabel). Untuk penghitungannya menggunakan bantuan

program SPSS versi 17.

Page 87: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

71

3.9 Panduan Penelitian Eksperimen

Panduan penelitian eksperimen ini berisi data tempat pelaksanaan

penelitian, kelas yang digunakan untuk penelitian, data kemampuan awal siswa,

perlakuan, dan pelaksanaan pembelajaran pada kelompok eksperimen dan kontrol.

Data tentang panduan penelitian eksperimen ini selengkapnya disajikan pada tabel

berikut ini:

Tabel 3.3 Panduan Penelitian Eksperimen di SD Negeri Debong Tengah 1 dan 3

Kota Tegal

No Kriteria Kelompok

Eksperimen Kelompok Kontrol

1 Tempat Penelitian Negeri Debong Tengah 3 Kota Tegal

Negeri Debong Tengah 1 Kota Tegal

a. Alamat Jalan Teuku Umar No. 1, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal

Jalan Teuku Umar No. 1, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal

b. Akreditasi B B 2 Kelas III III

a. Jumlah Siswa 19 37 b. Sampel 17 34

3

Kemampuan Awal Menggunakan Uji Kesamaan Rata-rata

Menggunakan Uji Kesamaan Rata-rata

a. Data Nilai skor angket motivasi belajar awal dan hasil tes awal siswa

Nilai skor angket motivasi belajar awal dan hasil tes awal siswa

b. Mata Pelajaran Matematika Matematika c. Kelas III III

4 Perlakuan Pendekatan Realistic Mathematics Education

Model pembelajaran konvensional

Page 88: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

72

No Kriteria Kelompok

Eksperimen Kelompok Kontrol

5

Pelaksanaan Pembelajaran a. Pertemuan I

1) Hari 2) Tanggal 3) Waktu 4) RPP

Senin Senin 13 Mei 2013 20 Mei 2013 07.00-08.10 07.00-08.10 Terlampir Terlampir

b. Pertemuan II 1) Hari 2) Tanggal 3) Waktu 4) RPP

Selasa Selasa 14 Mei 2013 21 Mei 2013 07.00-08.10 07.00-08.10 Terlampir Terlampir

c. Pertemuan III 1) Hari 2) Tanggal 3) Waktu 4) RPP

Rabu Rabu 15 Mei 2013 22 Mei 2013 07.00-08.10 07.00-08.10 Terlampir Terlampir

Page 89: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

73

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data

Data dalam penelitian ini yaitu hasil pengukuran motivasi dan nilai hasil

belajar Matematika materi Sudut pada siswa kelas III SD Negeri Debong Tengah

1 dan 3 Kota Tegal. Deskripsi data skor motivasi dan hasil belajar tersebut dapat

dilihat pada Tabel 4.1 di bawah ini:

Tabel 4.1 Deskripsi Data Skor Motivasi dan Hasil Belajar Siswa

No. Kriteria Data

Skor Motivasi Belajar Siswa Skor Hasil Belajar Siswa

Kelas Eksperimen

Kelas Kontrol

Kelas Eksperimen

Kelas Kontrol

1. Banyak siswa 17 34 17 34

2. Rata-rata skor 78,99 72,34 77,65 68,35

3. Median 77,38 73,22 80 68 4. Skor

minimal 69,05 46,43 48 40

5. Skor maksimal 86,90 84,52 100 92

6. Rentang 17,85 38,09 52 52 7. Varians 34,68 76,02 188,12 271,87 8. Standar

deviasi 5,89 8,72 13,72 16,49

Berdasarkan Tabel 4.1, diperoleh data hasil pengukuran motivasi dan hasil

belajar Matematika siswa kelompok eksperimen dan kontrol setelah dilakukan

pembelajaran. Banyak siswa kelompok eksperimen yaitu 17 orang dan siswa

kelompok kontrol yaitu 34 orang. Dari hasil pengukuran motivasi belajar

Page 90: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

74

Matematika siswa yang dilakukan dengan cara pengisian angket motivasi belajar,

diperoleh rata-rata skor pada siswa kelompok eksperimen sebesar 78,99, median

sebesar 77,38, skor tertinggi sebesar 86,90, skor terendah sebesar 69,05, dan

standar deviasi sebesar 5,89, sedangkan rata-rata skor pada siswa kelompok

kontrol sebesar 72,34, media sebesar 73,22, skor tertinggi sebesar 84,52, skor

terendah sebesar 46,43, dan standar deviasi sebesar 8,72.

Dari hasil pengukuran hasil belajar Matematika siswa yang dilakukan

dengan cara pengisian soal tes akhir Matematika, diperoleh rata-rata nilai pada

siswa kelompok eksperimen sebesar 77,65, median sebesar 80, nilai tertinggi

sebesar 100, nilai terendah sebesar 48, dan standar deviasi sebesar 13,72,

sedangkan rata-rata nilai pada siswa kelompok kontrol sebesar 68,35, median

sebesar 68, nilai tertinggi sebesar 92, nilai terendah sebesar 40, dan standar

deviasi sebesar 16,49.

4.2 Analisis Hasil Uji Coba Instrumen

Penelitian memerlukan instrumen-instrumen penelitian yang akan

digunakan sebagai alat penghimpun data. Agar data yang diperoleh benar-benar

sahih (valid) dan reliabel, instrumen/alat pengumpul data juga harus valid dan

reliabel. Oleh karena itu, sebelum instrumen digunakan perlu dilakukan uji

validitas dan reliabilitas terlebih dahulu. Apabila instrumen sudah terbukti valid

dan reliabel, maka instrumen siap digunakan untuk mengambil data.

4.2.1 Angket

Analisis uji instrumen angket motivasi belajar Matematika siswa yang

dilakukan dalam penelitian ini meliputi uji validitas dan reliabilitas butir angket.

Page 91: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

75

4.2.1.1 Uji Validitas

Sebelum instrumen digunakan, terlebih dahulu dilakukan uji validitas

instrumen, karena instrumen yang baik yaitu instrumen yang valid dan reliabel.

Uji validitas logis dilakukan dengan cara membandingkan butir angket dengan

kisi-kisi angket. Jika seluruh butir angket sudah sesuai dengan kisi-kisi yang

dibuat, maka soal tersebut sudah valid dari segi isi. Pengujian validitas logis

menggunakan lembar validasi yang dilakukan oleh dua orang penilai ahli, yaitu

Dra. Noening Andrijati, M.Pd. (Pembimbing I) dan Sutilah, S.Pd. (Guru Kelas

III). Setelah seluruh butir angket valid dari segi isi, kemudian diujicobakan

kepada siswa yang bukan menjadi responden penelitian yang sebenarnya, yaitu

siswa kelas III SD Negeri Debong Tengah 2 Kota Tegal sebanyak 40 siswa pada

tanggal 19 April 2013.

Setelah dilakukan uji coba instrumen, diperoleh data skor motivasi belajar

siswa pada kelas uji coba. Untuk mengetahui nilai validitas konstruk butir angket,

digunakan rumus korelasi product moment untuk mencari nilai koefisien korelasi

setiap butir angket. Uji validitas menggunakan metode product moment yaitu

pengujian dengan mengkorelasikan antara skor tiap item dengan skor total angket.

Item angket dikategorikan valid jika rhitung > rtabel. Nilai rtabel dengan n = 40 dan α

= 0,05, yaitu 0,312. Berdasarkan penghitungan dengan menggunakan SPSS versi

17, diperoleh hasil sebagaimana tercantum pada Tabel 4.2. Hasil penghitungan

validitas item angket selengkapnya ada pada lampiran 16.

Page 92: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

76

Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Uji Coba Angket dengan rtabel = 0,312; Taraf Signifikansi 0,05; dan n = 40

Nomor Item Pearson Correlations (r11) Status

1 0,303 Tidak Valid 2 0,449 Valid 3 0,490 Valid 4 0,196 Tidak Valid 5 0,592 Valid 6 0,417 Valid 7 0,500 Valid 8 0,031 Tidak Valid 9 0,208 Tidak Valid 10 0,705 Valid 11 0,317 Valid 12 0,318 Valid 13 0,229 Tidak Valid 14 -0,074 Tidak Valid 15 0,513 Valid 16 0,320 Valid 17 0,275 Tidak Valid 18 0,536 Valid 19 0,481 Valid 20 0,362 Valid 21 0,613 Valid 22 0,383 Valid 23 0,251 Tidak Valid 24 0,402 Valid 25 0,219 Tidak Valid 26 0,636 Valid 27 0,419 Valid 28 0,649 Valid 29 0,657 Valid 30 0,372 Valid

Hasil rekapitulasi uji validitas angket menunjukkan terdapat 21 item

angket yang valid dan 9 item tidak valid. Dua puluh satu item yang valid yaitu

nomor 2, 3, 5, 6, 7, 10, 11, 12, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 24, 26, 27, 28, 29, dan

30, sedangkan yang tidak valid yaitu nomor 1, 4, 8, 9, 13, 14, 17, 23, dan 25.

Page 93: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

77

Seluruh butir angket yang valid sudah mewakili seluruh indikator angket motivasi

belajar siswa.

4.2.1.2 Uji Reliabilitas

Untuk menguji reliabilitas butir angket yang sudah valid, peneliti

menggunakan rumus cronbach’s alpha. Untuk penghitungannya secara lengkap

menggunakan SPSS versi 17. Hasil uji reliabilitas tiap butir angket yang diperoleh

setelah data dihitung dengan menggunakan program SPSS versi 17 selengkapnya

ada pada lampiran 20. Berikut tabel hasil penghitungan reliabilitas butir angket

yang valid:

Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Uji Coba Angket

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.803 21

Menurut Sekaran (1992) dalam Priyatno (2010: 98), reliabilitas kurang

dari 0,6 yaitu kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan di atas 0,8 yaitu

baik. Berdasarkan hasil uji reliabilitas angket di atas, diperoleh nilai cronbach’s

alpha sebesar 0,803. Apabila mengacu pada pendapat Sekaran, nilai 0,803 berarti

di atas 0,8, sehingga seluruh butir angket yang diuji terbukti reliabel dan masuk

dalam kategori baik. Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas butir angket,

dapat disimpulkan bahwa butir angket yang layak untuk digunakan sebagai

instrumen penelitian yaitu 21 butir, yaitu butir angket nomor 2, 3, 5, 6, 7, 10, 11,

12, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 24, 26, 27, 28, 29, dan 30.

Page 94: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

78

4.2.2 Tes Uji Coba

Uji instrumen soal tes yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi uji

validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda. Berikut paparan

selengkapnya.

4.2.2.1 Uji Validitas

Validitas logis dan empiris dilaksanakan untuk mengetahui bahwa soal tes

yang telah disusun sudah sesuai dengan silabus serta bahasa yang digunakan

dalam soal tersebut sudah benar. Dalam penelitian ini, peneliti membuat 20 soal

dan diparalelkan menjadi 40 butir soal untuk diujicobakan kepada siswa kelas III

di SD Negeri Debong Tengah 2 Kota Tegal pada tanggal 19 April 2013.

Pengujian validitas logis menggunakan lembar validasi yang dilakukan oleh dua

penilai ahli, yaitu Dra. Noening Andrijati, M.Pd. (Pembimbing I) dan Sutilah,

S.Pd. (Guru Kelas III). Setelah melakukan uji coba, peneliti melakukan uji

validitas konstruksi. Soal tes uji coba Matematika siswa selengkapnya dapat

dilihat pada Lampiran 16.

Pengujian validitas konstruksi dilakukan terhadap data nilai hasil uji coba

soal. Data nilai hasil uji coba dapat dipaparkan pada tabel berikut ini.

Tabel 4.4 Data Nilai Hasil Tes Uji Coba

No. Kriteria Data Kelas Uji coba 1. Jumlah siswa 40 2. Skor rata-rata 57,00 3. Median 57,50 5. Skor maksimal 90,00 6. Rentang 67,50 7. Varians 305,83 8. Standar deviasi 17,49

Page 95: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

79

Berdasarkan data nilai hasil uji coba, dilakukan uji validitas empiris

menggunakan metode korelasi product moment. Untuk mempermudah

penghitungan, peneliti menggunakan bantuan program SPSS versi 17.

Pengambilan keputusan pada uji validitas dilakukan dengan batasan r tabel dengan

signifikansi 0,05 dan uji dua sisi. Untuk batasan rtabel dengan jumlah n = 40 dan

taraf signifikansi 0,05, didapat nilai rtabel sebesar 0,312. Jika nilai koefisien

korelasi setiap soal lebih dari batasan yang ditentukan, maka item tersebut valid,

sedangkan jika nilai koefisien korelasi kurang dari batasan yang ditentukan, maka

item tidak valid. Hasil out put validitas soal menggunakan SPSS versi 17 dapat

dilihat pada Lampiran 17. Rekap data hasil penghitungan SPSS versi 17 dapat

dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.5 Rekapitulasi Uji Validitas Soal Tes Uji Coba dengan rtabel = 0,312; Taraf Signifikansi 0,05; dan n = 40

Nomor Item

Pearson Correlations

(r11) Status Nomor

Item

Pearson Correlations

(r11) Status

1 a Tidak Valid 21 0,442 Valid 2 0,394 Valid 22 0,185 Tidak Valid 3 0,582 Valid 23 -0,172 Tidak Valid 4 0,025 Tidak Valid 24 0,329 Valid 5 0,574 Valid 25 0,226 Tidak Valid 6 0,275 Tidak Valid 26 0,637 Valid 7 0,465 Valid 27 0,456 Valid 8 0,604 Valid 28 0,365 Valid 9 0,722 Valid 29 0,443 Valid 10 0,348 Valid 30 0,157 Tidak Valid 11 0,415 Valid 31 0,547 Valid 12 0,436 Valid 32 0,298 Tidak Valid 13 0,618 Valid 33 0,289 Tidak Valid 14 0,494 Valid 34 0,212 Tidak Valid 15 0,447 Valid 35 0,312 Valid 16 0,586 Valid 36 0,211 Tidak Valid 17 0,637 Valid 37 0,088 Tidak Valid 18 0,275 Tidak Valid 38 0,339 Valid 19 0,243 Tidak Valid 39 0,606 Valid 20 0,385 Valid 40 0,629 Valid

Page 96: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

80

Hasil rekapitulasi uji validitas soal tes uji coba menunjukkan terdapat 26

soal tes yang valid dan 14 soal tidak valid. Dua puluh enam item yang valid yaitu

nomor 2, 3, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 20, 21, 24, 26, 27, 28, 29, 31,

35, 38, 39, dan 40, sedangkan yang tidak valid yaitu nomor 1, 4, 6, 18, 19, 22, 23,

25, 30, 32, 33, 34, 36, dan 37. Seluruh soal tes yang valid sudah mewakili seluruh

indikator soal tes uji coba Matematika.

4.2.2.2 Uji Reliabilitas

Setelah diuji validitasnya, soal tes diuji reliabilitasnya. Pengujian

reliabilitas tidak dilakukan pada semua butir soal yang telah dibuat, melainkan

pada soal yang sudah valid. Jadi, soal yang akan diuji reliabilitasnya ada 26 butir

soal yang sebelumnya telah diuji validitasnya. Pengujian reliabilitas menggunakan

rumus Kuder dan Richardson (KR-21). Nilai reliabilitas soal tes uji coba yang

sudah valid dilihat dari perbandingan antara rhitung dengan rtabel. Jika rhitung > rtabel,

maka item tersebut dikatakan reliabel. Dari hasil penghitungan menggunakan

rumus Kuder dan Richardson (KR-21), diperoleh harga rhitung sebesar 0,978 dan

rtabel sebesar 0,312. Dari hasil penghitungan, diperoleh perbandingan rhitung > rtabel

(0,978 > 0,312). Jadi, dapat disimpulkan bahwa semua butir soal yang valid

dinyatakan sudah reliabel. Hasil uji reliabilitas yang diperoleh setelah data

dihitung menggunakan KR-21, selengkapnya pada Lampiran 21.

4.2.2.3 Analisis Tingkat Kesukaran

Soal yang telah melalui uji validitas dan uji reliabilitas, kemudian diuji

taraf kesukaran untuk soal tersebut. Soal diuji taraf kesukarannya dengan tujuan

supaya taraf kesukaran soal yang akan dijadikan instrumen penelitian dapat

Page 97: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

81

diketahui. Taraf kesukaran dihitung dengan cara banyak siswa yang menjawab

dengan benar dibagi dengan banyak peserta tes. Untuk mengetahui tingkat

kesukaran soal, soal diujicobakan terlebih dahulu, kemudian dianalisis lalu

dihitung menggunakan rumus tingkat kesukaran soal. Soal yang dianalisis

merupakan soal yang telah terbukti valid dan reliabel. Berdasarkan penghitungan,

diperoleh 5 soal kriteria mudah, 16 soal kriteria sedang, dan 5 soal kriteria sukar.

Hasil analisis selengkapnya ada pada Lampiran 23, sedangkan kesimpulan hasil

penghitungan dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal

No. Soal

P Tingkat

Kesukaran No.

Soal P

Tingkat Kesukaran

1 1,00 Mudah 21 0,65 Sedang 2 0,53 Sedang 22 0,28 Sukar 3 0,30 Sukar 23 0,85 Mudah 4 0,63 Sedang 24 0,65 Sedang 5 0,85 Mudah 25 0,95 Mudah 6 0,68 Sedang 26 0,30 Sukar 7 0,65 Sedang 27 0,80 Mudah 8 0,70 Sedang 28 0,50 Sedang 9 0,60 Sedang 29 0,83 Mudah 10 0,48 Sedang 30 0,98 Mudah 11 0,88 Mudah 31 0,58 Sedang 12 0,50 Sedang 32 0,48 Sedang 13 0,53 Sedang 33 0,25 Sukar 14 0,63 Sedang 34 0,50 Sedang 15 0,80 Mudah 35 0,48 Sedang 16 0,48 Sedang 36 0,45 Sedang 17 0,28 Sukar 37 0,28 Sukar 18 0,35 Sedang 38 0,30 Sukar 19 0,60 Sedang 39 0,30 Sukar 20 0,50 Sedang 40 0,38 Sedang

Keterangan: warna baris biru menandakan soal tersebut sudah valid dan reliabel.

Page 98: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

82

Indeks tingkat kesukaran yang diperoleh kemudian dikonsultasikan dengan

ketentuan, yaitu jika indeks kesukaran soal diperoleh untuk nomor tertentu

bernilai 0,00 ≤ P < 0,30 berarti sukar; 0,31 ≤ P < 0,70 berarti sedang; dan 0,71 ≤ P

< 1,00 berarti mudah (Arikunto 2010: 208). Perbandingan antara soal mudah-

sedang-sukar yang peneliti gunakan yakni 20% soal kategori mudah, 60% soal

kategori sedang, dan 20% soal kategori sukar.

4.2.2.4 Uji Daya Pembeda Butir Soal

Analisis daya pembeda soal bertujuan untuk mengetahui kemampuan

suatu soal untuk membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa

yang berkemampuan rendah. Soal yang memiliki daya pembeda, bila diujikan

kepada siswa akan menghasilkan gambaran yang sesuai dengan kemampuan

siswa yang sebenarnya. Untuk menganalisis daya pembeda soal, soal diujicobakan

terlebih dahulu kemudian dianalisis dan dihitung menggunakan rumus daya

pembeda soal. Sebelum penghitungan, kelompok siswa dibagi dua sesuai jumlah

skor soal atau jawaban benar yang didapat menjadi kelompok atas dan kelompok

bawah (lampiran 22). Pengujian daya beda diperoleh dari hasil penghitungan

banyak jawaban benar pada kelompok atas dibagi banyak siswa pada kelompok

atas (PA) dikurangi hasil jumlah jawaban benar pada kelompok bawah dibagi

jumlah siswa pada kelompok bawah (PB). Berdasarkan hasil penghitungan

manual, diperoleh data sebagai berikut:

Page 99: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

83

Tabel 4.7 Hasil Analisis Daya Pembeda Soal

No. Soal

PA PB D Daya Beda

No. Soal

PA PB D Daya Beda

1 1,00 1,00 0,00 Jelek 21 0,85 0,45 0,40 Cukup 2 0,65 0,40 0,25 Cukup 22 0,30 0,25 0,05 Jelek

3 0,50 0,10 0,40 Cukup 23 0,75 0,85 -0,20 Tidak Baik

5 1,00 0,70 0,30 Cukup 25 0,95 0,95 0,00 Jelek 6 0,80 0,55 0,25 Cukup 26 0,60 0,00 0,60 Baik 7 0,80 0,50 0,30 Cukup 27 0,90 0,70 0,20 Jelek 8 0,95 0,45 0,50 Baik 28 0,70 0,30 0,40 Cukup 9 0,90 0,55 0,35 Cukup 29 0,95 0,70 0,25 Cukup 10 0,60 0,35 0,25 Cukup 30 1,00 0,95 0,05 Jelek 11 1,00 0,75 0,25 Cukup 31 0,80 0,35 0,55 Baik 12 0,70 0,30 0,40 Cukup 32 0,55 0,30 0,25 Cukup 13 0,80 0,25 0,55 Baik 33 0,35 0,15 0,20 Jelek 14 0,80 0,45 0,35 Cukup 34 0,55 0,45 0,10 Jelek 15 0,95 0,65 0,30 Cukup 35 0,65 0,30 0,35 Cukup 16 0,75 0,20 0,55 Baik 36 0,50 0,40 0,10 Jelek

17 0,55 0,00 0,55 Baik 37 0,25 0,30 -0.05 Tidak Baik

18 0,55 0,15 0,40 Cukup 38 0,45 0,15 0,30 Cukup 19 0,80 0,55 0,25 Cukup 39 0,55 0,05 0,50 Baik

20 0,65 0,30 0,35 Cukup 40 0,75 0,00 0,75 Baik

Sekali Indeks daya pembeda diklasifikasikan sesuai dengan indeks daya pembeda

(D) yang diperoleh. Nilai D = 0,00 - 0,20 menunjukkan nilai D jelek, nilai D =

0,21 - 0,40 menunjukkan nilai D cukup, nilai D = 0,41 - 0,70 menunjukkan nilai D

baik, dan nilai D = 0,71 - 1,00 menunjukkan nilai D baik sekali. Untuk nilai D

yang bernilai negatif sebaiknya tidak dipakai (Arikunto 2010: 213-8). Dari tabel

4.7 dapat diketahui terdapat 1 soal dengan kategori soal berdaya pembeda baik

sekali, 7 soal dengan kategori soal berdaya pembeda baik, 22 soal berdaya beda

cukup, 8 soal berdaya beda jelek, dan 1 soal bernilai negatif, artinya soal tersebut

Page 100: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

84

tidak bisa dipakai. Soal yang dapat digunakan sebagai instrumen penelitian harus

minimal berdaya beda cukup. Berdasarkan hasil uji validitas, reliabilitas, analisis

tingkat kesukaran, dan daya beda soal tes uji coba, dapat disimpulkan bahwa soal

yang layak untuk digunakan sebagai instrumen penelitian yaitu 25 soal, yaitu soal

nomor 2, 3, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 20, 21, 24, 26, 28, 29, 31, 35,

38, 39, dan 40.

4.3 Hasil Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada pembelajaran Matematika di kelas III SD

Negeri Debong Tengah 1 dan 3 Kota Tegal dengan materi Sudut. Hasil penelitian

berupa kumpulan data berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan. Hasil

penelitian merupakan rekap data dari hasil pengukuran motivasi dan hasil belajar

siswa selama penelitian berlangsung. Deskripsi data hasil penelitian dijelaskan

lebih rinci sebagai berikut:

4.3.1 Motivasi Awal Belajar Matematika Siswa

Angket digunakan sebagai instrumen nontes untuk mengukur variabel

motivasi belajar siswa. Data hasil pengukuran motivasi awal siswa diperoleh

dengan cara memberikan angket motivasi belajar Matematika kepada siswa pada

kelas eksperimen dan kontrol sebelum pembelajaran. Setelah diperoleh data

jawaban dari responden, kemudian dianalisis dengan menghitung banyak skor

jawaban berdasarkan skor setiap jawaban dari responden. Berdasarkan skor yang

telah ditetapkan, data kemudian dibuat dalam bentuk persentase pada setiap skala

jawaban. Berdasarkan persentase tersebut, data disusun menjadi klasifikasi sikap

Page 101: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

85

berdasarkan jumlah skor jawaban responden dengan menggunakan tabel

klasifikasi persentase responden. Setelah data jawaban diklasifikasi/dikategori,

lalu dapat ditarik simpulan berdasarkan klasifikasi sikap responden. Skor motivasi

belajar siswa pada kelas eksperimen dan kontrol disajikan pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8 Data Skor Motivasi Belajar Awal Matematika Siswa

Kelas Jumlah Skor

Motivasi Belajar Siswa

Persentase Rata-rata Motivasi Belajar

Siswa (%)

Kategori Motivasi

Eksperimen 910 63,73 Tinggi Kontrol 5100 63,66 Tinggi

Berdasarkan Tabel 4.8, dapat diketahui bahwa persentase rata-rata

motivasi belajar siswa di kelas eksperimen sebesar 63,73% dan pada kelas kontrol

sebesar 63,66%. Motivasi belajar siswa di kelas eksperimen dan kontrol memiliki

kategori motivasi yang sama, yaitu tinggi. Dengan adanya pembelajaran yang

menerapkan pendekatan RME, diharapkan motivasi belajar Matematika siswa

dapat meningkat.

4.3.2 Analisis Data Tes Awal Siswa

Tes awal dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa kelompok

eksperimen dan kontrol. Apabila diketahui bahwa kedua kelas tidak memiliki

perbedaan kemampuan awal yang signifikan, maka penelitian dapat dilaksanakan.

Dari hasil tes awal yang telah dilakukan, diperoleh data rata-rata nilai tes awal

siswa kelas eksperimen sebesar 54,35 dan kelas kontrol sebesar 48,12. Berikut ini

merupakan distribusi frekuensi data nilai tes awal siswa di kelas eksperimen dan

kelas kontrol yang disajikan dalam bentuk Tabel 4.9.

Page 102: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

86

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Nilai Tes Awal

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Nilai Interval f (frekuensi) Nilai Interval f (frekuensi)

32-42 4 16-26 1 43-53 6 27-37 8 54-64 2 38-48 14 65-75 3 49-59 4 76-86 1 60-70 2 87-97 1 71-81

82-92 4 1

Jumlah 17 Jumlah 34

Bentuk tabel distribusi frekuensi data nilai tes awal di atas yaitu tabel distribusi

frekuensi bergolong, karena memuat data bergolong/berkelompok. Interval kelas

yang ada dalam tabel distribusi frekuensi bergolong di atas disusun dengan

menggunakan aturan rumus sturges.

4.3.3 Data Hasil Motivasi Belajar Matematika Siswa Setelah Pembelajaran

Data hasil pengukuran motivasi belajar siswa diperoleh dengan cara

memberikan angket motivasi belajar Matematika kepada siswa pada kelas

eksperimen dan kontrol setelah pembelajaran. Pengisian angket oleh siswa pada

kelas eksperimen dilakukan pada tanggal 16 Mei 2013 dan pada kelas kontrol

dilakukan pada tanggal 23 Mei 2013. Data hasil angket motivasi belajar

Matematika siswa pada kelas eksperimen dan kontrol setelah pembelajaran tersaji

dalam tabel 4.10.

Tabel 4.10 Data Nilai Motivasi Belajar Akhir Matematika Siswa

Kelas Jumlah Skor

Motivasi Belajar Siswa

Persentase Rata-rata Motivasi Belajar

Siswa (%)

Kategori Motivasi

Eksperimen 1128 78,99 Sangat Tinggi Kontrol 2066 72,34 Tinggi

Page 103: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

87

Berdasarkan Tabel 4.10, diperoleh data motivasi belajar Matematika siswa

setelah mengikuti pembelajaran Matematika dengan menerapkan pendekatan

RME pada siswa di kelas eksperimen dan yang menggunakan model konvensional

pada siswa di kelas kontrol. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa motivasi

belajar Matematika siswa mengalami peningkatan. Persentase hasil pengukuran

motivasi belajar siswa di kelas eksperimen sebelum pembelajaran yang semula

63,73%, meningkat menjadi 78,99% dan di kelas kontrol sebelum pembelajaran

yang semula 63,66%, meningkat menjadi 72,34%. Walaupun persentase rata-rata

nilai motivasi belajar siswa di kelas eksperimen dan kontrol meningkat, namun

berbeda halnya dengan kategori motivasi di kedua kelas. Kategori motivasi

belajar siswa pada kelas eksperimen sebelum pembelajaran yaitu “tinggi” dan

setelah pembelajaran meningkat menjadi “sangat tinggi”, sedangkan motivasi

belajar siswa pada kelas kontrol sebelum pembelajaran yaitu “tinggi” dan setelah

pembelajaran, motivasi belajar siswa tetap dalam kriteria “tinggi”.

4.3.4 Data Nilai Tes Akhir Siswa

Data nilai hasil belajar diperoleh melalui tes akhir pada kedua kelompok.

Soal tes akhir terdiri dari 25 soal dengan bentuk pilihan ganda dan terdapat empat

alternatif jawaban. Siswa di kelas eksperimen yang mengikuti tes akhir sejumlah

17 orang. Dari hasil tes akhir, didapatkan rata-rata nilai yaitu 77,65, simpangan

baku 13,72, nilai tertinggi yaitu 100, dan nilai terendah yaitu 48. Data nilai tes

akhir siswa dalam pembelajaran di kelas eksperimen dapat dilihat pada lampiran

31. Dari data tersebut dapat dibuat tabel distribusi frekuensinya sebagai berikut:

Page 104: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

88

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Nilai Tes Akhir pada Kelas Eksperimen

Nilai Interval f (frekuensi) 48-56 3 57-65 0 66-74 2 75-83 5 84-92 6 93-100 1 Jumlah 17

Pada kelas kontrol, siswa yang mengikuti tes akhir yaitu 34 orang. Dari

hasil tes akhir didapatkan rata-rata nilai yaitu 68,35, simpangan baku 16,49, nilai

tertinggi yaitu 92, dan nilai terendah yaitu 40. Data nilai tes akhir siswa dalam

pembelajaran di kelas kontrol dapat dilihat pada lampiran 32. Dari data tersebut

dapat dibuat tabel distribusi frekuensinya sebagai berikut:

Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Nilai Tes Akhir pada Kelas Kontrol

Nilai Interval f (frekuensi) 40-56 9 57-63 1 64-70 11 71-77 2 78-84 2 85-91 5 92-100 4 Jumlah 34

4.3.5 Uji Kesamaan Rata-rata

Uji kesamaan rata-rata pada penelitian ini dilakukan terhadap data hasil tes

awal dan angket motivasi yang akan digunakan sebagai subjek penelitian, baik

kelompok kontrol maupun eksperimen. Untuk menguji kesamaan rata-rata,

peneliti menggunakan uji independent samples t test pada program SPSS versi

Page 105: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

89

versi 17 dengan taraf signifikansi 0,05. Berikut ini merupakan hasil analisis uji t

data hasil tes awal dan motivasi awal belajar siswa.

4.3.5.1 Hasil Uji Kesamaan Rata-rata Data Motivasi Awal Belajar Matematika Siswa

Analisis pengujian kesamaan rata-rata dilakukan untuk mengetahui apakah

kedua sampel memiliki kemampuan awal yang sama. Apabila rata-rata nilai kedua

kelas tidak berbeda jauh, maka penelitian dapat dilakukan. Uji kesamaan rata-rata

dilakukan terhadap data hasil motivasi belajar awal Matematika siswa kelas III

SD Negeri Debong Tengah 1 dan 3 Kota Tegal. Berdasarkan Tabel 4.8, dapat

diketahui bahwa persentase rata-rata motivasi belajar siswa di kelas eksperimen

sebesar 63,73% dan pada kelas kontrol sebesar 63,66%. Dari persentase rata-rata

motivasi belajar siswa tersebut, terlihat bahwa perbedaan persentase rata-rata

kelas eksperimen dan kontrol tidak begitu jauh dan dapat dianggap relatif sama.

Oleh karena itu, penelitian eksperimen dapat dilaksanakan. Analisis pengujian

statistik dalam penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS versi 17. Berikut

merupakan hasil analisis uji kesamaan rata-rata data hasil motivasi belajar awal

siswa.

(1) Hipotesis Uji

Ho = tidak terdapat perbedaan rata-rata skor motivasi awal siswa antara

kelas eksperimen dan kontrol ( 1 2).

Ha = terdapat perbedaan rata-rata skor motivasi awal siswa antara kelas

eksperimen dan kontrol ( 1 2).

Keterangan:

1 = rata-rata skor kelas eksperimen.

2 = rata-rata skor kelas kontrol.

Page 106: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

90

(2) Taraf Signifikansi

Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini yaitu = 0,05.

(3) Statistik Uji

Uji statistik yang digunakan untuk menguji kesamaan rata-rata nilai hasil

angket motivasi siswa yaitu menggunakan uji t dengan bantuan aplikasi

SPSS versi 17.

(4) Kriteria Keputusan

Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan

hipotesis statistik di atas yaitu Ho diterima jika ρ > 0,05 dan Ho ditolak

jika ρ < 0,05.

(5) Hitungan

Hasil out put SPSS versi 17 uji t dapat dilihat di kolom t test for equality

of means pada tabel berikut ini.

Tabel 4.13 Hasil Analisis Kesamaan Rata-rata Skor Motivasi Belajar Awal Matematika Siswa

Independent Samples Test

Motivasi Awal Equal variances

assumed Equal variances

not assumed

Levene's Test for Equality of Variances

F 1.359

Sig. .249

t-test for Equality of Means

t .028 .030df 49 36.133Sig. (2-tailed) .978 .977Mean Difference .07000 .07000Std. Error Difference

2.47436 2.36753

95% Confidence Interval of the Difference

Lower -4.90241 -4.73095Upper 5.04241 4.87095

Page 107: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

91

(6) Simpulan dan Penafsiran

Berdasarkan kolom equal variances assumed di atas, dapat diketahui

bahwa nilai signifikansi uji t yaitu 0,978, yang berarti > 0,05.

Berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk pengujian hipotesis yang telah

peneliti paparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha

ditolak. Jadi, tidak terdapat perbedaan rata-rata skor motivasi awal

belajar antara kelas eksperimen dan kontrol.

4.3.5.2 Hasil Uji Kesamaan Rata-rata Nilai Hasil Tes Awal Matematika Siswa

Uji kesamaan rata-rata dilakukan terhadap data nilai hasil tes awal

Matematika siswa kelas III SD Negeri Debong Tengah 1 dan 3 Kota Tegal. Dari

hasil tes awal yang telah dilakukan, diperoleh data rata-rata nilai tes awal siswa

kelas eksperimen sebesar 54,35 dan kelas kontrol sebesar 48,12. Dari rata-rata

nilai hasil tes awal tersebut, terlihat bahwa perbedaan rata-rata nilai kelas

eksperimen dan kontrol tidak begitu jauh dan dapat dianggap relatif sama. Oleh

karena itu, penelitian eksperimen dapat dilaksanakan. Analisis pengujian statistik

dalam penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS versi 17. Berikut merupakan

hasil analisis uji kesamaan rata-rata nilai tes awal siswa dengan menggunakan

aplikasi SPSS versi 17.

(1) Hipotesis Uji

Ho = tidak terdapat perbedaan rata-rata nilai tes awal antara kelas

eksperimen dan kontrol ( 1 2).

Ha = terdapat perbedaan rata-rata nilai tes awal antara kelas eksperimen

dan kontrol ( 1 2).

Keterangan:

1 = rata-rata nilai kelas eksperimen.

2 = rata-rata nilai kelas kontrol.

Page 108: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

92

(2) Taraf Signifikansi

Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini yaitu = 0,05.

(3) Statistik Uji

Uji statistik yang digunakan untuk menguji kesamaan rata-rata nilai tes

awal Matematika siswa yaitu menggunakan uji t dengan bantuan aplikasi

SPSS versi 17.

(4) Kriteria Keputusan

Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan

hipotesis statistik di atas, yaitu Ho diterima jika ρ > 0,05 dan Ho ditolak

jika ρ < 0,05.

(5) Hitungan

Hasil out put SPSS versi 17 uji t dapat dilihat di kolom t test for equality of

means pada tabel berikut ini. Tabel 4.14 Hasil Analisis Kesamaan Rata-rata Nilai Tes Awal Matematika

Independent Samples Test Nilai Pretest Equal variances

assumedEqual variances

not assumed Levene's Test for Equality of Variances

F .303 Sig. .585

t-test for Equality of Means

t 1.285 1.284df 49 32.003Sig. (2-tailed) .205 .209Mean Difference

6.235 6.235

Std. Error Difference

4.852 4.858

95% Confidence Interval of the Difference

Lower -3.515 -3.660Upper 15.986 16.131

(6) Simpulan dan Penafsiran

Berdasarkan kolom equal variances assumed di atas, dapat diketahui

bahwa nilai signifikansi uji t yaitu 0,205, yang berarti > 0,05. Berdasarkan

Page 109: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

93

ketentuan yang berlaku untuk pengujian hipotesis yang telah peneliti

paparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak.

Jadi, tidak terdapat perbedaan rata-rata nilai tes awal antara kelas

eksperimen dan kontrol.

4.4 Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat analisis dilakukan untuk menentukan langkah-langkah

berikutnya dalam menganalisis data khususnya untuk menentukan rumus yang

digunakan untuk menguji hipotesis. Uji prasyarat analisis pada penelitian ini

meliputi uji normalitas dan homogenitas data. Data yang akan diuji yaitu data

motivasi dan hasil belajar Matematika siswa kelas III SD Negeri Debong Tengah

1 dan 3 pada materi Sudut. Berikut ini merupakan penjelasan dari hasil uji

prasyarat analisis data motivasi dan hasil belajar Matematika siswa di kelas

eksperimen dan kontrol.

4.4.1 Hasil Uji Normalitas Skor Motivasi Belajar dan Tes Akhir Matematika Siswa

Data skor motivasi dan hasil belajar siswa merupakan data yang diperoleh

setelah penelitian eksperimen dilakukan. Berikut merupakan uji normalitas data

motivasi dan hasil belajar Matematika siswa.

4.4.1.1 Hasil Uji Normalitas Skor Motivasi Belajar Matematika Siswa

Berdasarkan skor motivasi belajar akhir siswa pada kelas eksperimen

(lampiran 29) dan kelas kontrol (lampiran 30), diperoleh rata-rata skor motivasi

belajar Matematika siswa setelah pembelajaran pada kelas eksperimen sebesar

78,99 dan kelas kontrol sebesar 72,34. Data skor akhir hasil motivasi dari kedua

Page 110: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

94

kelas meningkat setelah masing-masing kelas diberikan perlakuan. Pengujian

normalitas pada data skor motivasi belajar Matematika siswa menggunakan

bantuan program SPSS versi 17. Berikut ini hasil penghitungan uji normalitas data

skor akhir motivasi belajar Matematika siswa setelah pembelajaran.

(1) Hipotesis Uji

Ho = sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Ha = sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal.

(2) Taraf Signifikansi

Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini yaitu = 0,05.

(3) Statistik Uji

Uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas skor motivasi

belajar yaitu menggunakan metode liliefors pada kolom nilai kolmogorof-

smirnov dengan bantuan aplikasi SPSS versi 17.

(4) Kriteria Keputusan

Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan

hipotesis statistik di atas, yaitu Ho diterima jika significance kolmogorov-

smirnov ≥ = 0,05 dan Ho ditolak jika significance kolmogorov-smirnov

< = 0,05.

(5) Hitungan

Berikut ini merupakan out put hasil analisis uji normalitas skor motivasi

belajar Matematika siswa yang dihitung menggunakan bantuan program

SPSS versi 17.

Page 111: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

95

Tabel 4.15 Hasil Uji Normalitas Data Skor Motivasi Belajar Matematika Siswa

Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Kelas Eksperimen .174 17 .180 .923 17 .164 Kelas Kontrol .109 17 .200* .954 17 .528 a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.

(6) Simpulan dan Penafsiran

Berdasarkan out put SPSS di atas, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi

untuk kelas eksperimen tertera pada kolom kolmogorov-smirnov sebesar

0,180, dan pada kelas kontrol nilai signifikansinya sebesar 0,200. Data

dinyatakan berditribusi normal, jika nilai signifikansi lebih dari 0,05. Dari

besar nilai signifikansi kedua kelas pada out put hasil uji normalitas data

motivasi belajar siswa tersebut, dapat disimpulkan bahwa sampel kelas

eksperimen dan kontrol dinyatakan berdistribusi normal.

4.4.1.2 Hasil Uji Normalitas Nilai Tes Akhir Matematika Siswa

Dari penghitungan data nilai kelas eksperimen dan kontrol setelah

pembelajaran, diperoleh rata-rata kelas eksperimen sebesar 76,89 dengan banyak

data 34 dan kelas kontrol sebesar 69,05 dengan banyak data 33. Berikut ini hasil

penghitungan uji normalitas data nilai tes akhir Matematika.

(1) Hipotesis Uji

Hipotesis dalam uji normalitas data nilai tes akhir yaitu sebagai berikut:

Ho = sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Ha = sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal.

(2) Taraf Signifikansi

Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini yaitu = 0,05.

Page 112: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

96

(3) Statistik Uji

Uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas nilai tes akhir

Matematika yaitu menggunakan metode liliefors yang dilakukan dengan

cara melihat kolom nilai pada kolmogorof-smirnov dengan bantuan

aplikasi SPSS versi 17.

(4) Kriteria Keputusan

Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan

hipotesis statistik di atas yaitu Ho diterima jika nilai significance

kolmogorov-smirnov ≥ = 0,05 dan Ho ditolak jika nilai significance

kolmogorov-smirnov = 0,05.

(5) Hitungan

Berikut ini merupakan out put hasil analisis uji normalitas data nilai tes

akhir Matematika siswa yang dihitung menggunakan bantuan program

SPSS versi 17.

Tabel 4.16 Hasil Uji Normalitas Data Nilai Tes Akhir Matematika Siswa

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Kelas Eksperimen .164 17 .200* .918 17 .139 Kelas Kontrol .144 17 .200* .955 17 .544

a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.

(6) Simpulan dan Penafsiran

Berdasarkan out put SPSS di atas, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi

untuk kelas eksperimen tertera pada kolom kolmogorov-smirnov sebesar

0,200 dan kelas kontrol sebesar 0,200. Data dinyatakan berdistribusi

Page 113: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

97

normal jika nilai signifikansi lebih dari 0,05. Dari besar nilai signifikansi

pada out put uji normalitas data lebih besar dari 0,05, sehingga sampel

kelas eksperimen dan kontrol dinyatakan berdistribusi normal. Setelah data

diketahui berdistribusi normal, dilanjutkan dengan menguji homogenitas

data.

4.4.2 Hasil Uji Homogenitas Skor Motivasi dan Nilai Tes Akhir Matematika Siswa

Uji homogenitas data dilakukan setelah data diketahui berdistribusi

normal. Apabila data tidak berdistribusi normal, maka tidak perlu dilakukan uji

homogenitas data. Uji homogenitas data dapat dilakukan dengan menggunakan uji

levene dengan menggunakan program SPSS versi 17. Kriteria pengujian jika

Fhitung ≥ Ftabel, maka varians tidak homogen dan jika Fhitung ≤ Ftabel, maka varians

dinyatakan homogen (Riduwan 2011: 120). Data juga dinyatakan homogen, jika

nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Berikut ini merupakan analisis hasil uji

homogenitas skor motivasi dan hasil belajar Matematika siswa.

4.4.2.1 Hasil Uji Homogenitas Skor Motivasi Belajar Matematika Siswa

Uji homogenitas data dapat dilakukan dengan menggunakan uji levene

dengan menggunakan program SPSS versi 17. Berikut ini merupakan hasil

analisis uji homogenitas data skor motivasi belajar Matematika siswa.

(1) Hipotesis Uji

Ho = Varians kedua kelas sampel homogen.

Ha = Varians kedua kelas sampel tidak homogen.

(2) Taraf Signifikansi

Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini yaitu = 0,05.

Page 114: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

98

(3) Statistik Uji

Uji statistik yang digunakan untuk menguji homogenitas data motivasi

belajar siswa yaitu menggunakan metode levene’s test dengan bantuan

aplikasi SPSS versi 17.

(4) Kriteria Keputusan

Kriteria yang digunakan dalam pengambilan keputusan berdasarkan

hipotesis statistik di atas, yaitu Ho diterima jika nilai significance levene’s

test for equality of variance lebih besar dari (≥) 0,05 dan Ho ditolak jika

nilai significance levene’s test for equality of variance kurang dari

(<) 0,05.

(5) Hitungan

Penghitungan uji homogenitas dari data motivasi belajar siswa setelah

pembelajaran tertera pada out put tabel di bawah ini.

Tabel 4.17 Hasil Analisis Uji Homogenitas Data Motivasi Belajar Siswa

Independent Samples Test

Motivasi Akhir Equal variances

assumed Equal variances not

assumed

Levene's Test for Equality of Variances

F 1.969

Sig. .167

(6) Simpulan dan Penafsiran

Berdasarkan out put pada tabel 4.17 di atas, dapat diketahui nilai

signifikansi pada kolom levene’s test for equality of variences sebesar

0,167. Nilai signifikansi sebesar 0,167 telah lebih besar dari 0,05 sebagai

syarat data dikatakan homogen. Dari hasil uji homogenitas data motivasi

Page 115: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

99

belajar Matematika siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, dapat

disimpulkan varians kedua kelas tersebut dinyatakan homogen.

4.4.2.2 Hasil Uji Homogenitas Nilai Hasil Belajar Matematika Siswa

Pada pengujian homogenitas nilai tes akhir Matematika siswa juga

menggunakan program SPSS versi 17. Berikut ini merupakan hasil analisis uji

homogenitas data nilai tes akhir Matematika siswa setelah pembelajaran.

(1) Hipotesis Uji

Ho = Varians kedua kelas sampel homogen.

Ha = Varians kedua kelas sampel tidak homogen.

(2) Taraf Signifikansi

Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini yaitu = 0,05.

(3) Statistik Uji

Uji statistik yang digunakan untuk menguji homogenitas nilai tes akhir

yaitu menggunakan metode levene’s test dengan bantuan aplikasi SPSS

versi 17.

(4) Kriteria Keputusan

Kriteria yang digunakan dalam pengambilan keputusan berdasarkan

hipotesis statistik di atas, yaitu Ho diterima jika nilai significance levene’s

test for equality of variance lebih dari (≥) 0,05 dan Ho ditolak jika nilai

significance levene’s test for equality of variance kurang dari (<) 0,05.

(5) Hitungan

Penghitungan uji homogenitas data nilai tes akhir siswa sebelum

pembelajaran tertera pada out put tabel berikut ini.

Page 116: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

100

Tabel 4.18 Hasil Analisis Uji Homogenitas Data Tes Akhir Siswa

Independent Samples Test Nilai Posttest Equal variances

assumed Equal variances not

assumed

Levene's Test for Equality of Variances

F 3.678

Sig. .061

(6) Simpulan dan Penafsiran

Berdasarkan out put pada tabel 4.18 di atas, dapat diketahui bahwa nilai

signifikansi pada kolom levene’s test for equality of variences sebesar

0,061. Nilai signifikansi sebesar 0,061 telah lebih dari 0,05 sebagai syarat

varians data dikatakan homogen. Dari hasil uji homogenitas data nilai tes

akhir Matematika siswa pada kelas eksperimen dan kontrol, dapat

disimpulkan varians kedua kelas tersebut dinyatakan homogen.

4.4.3 Analisis Akhir (Pengujian Hipotesis)

Peneliti melakukan uji hipotesis setelah diketahui data skor akhir motivasi

dan nilai hasil belajar masing-masing kelompok. Pengujian hipotesis ini

menggunakan independent samples t test (uji t). Teknik tersebut digunakan

dengan melihat asumsi bahwa data dalam penelitian ini berbentuk rasio dan

bentuk hipotesis berbentuk komparatif (dua sampel) independen. Dalam

penelitian ini pengujian hipotesis menggunakan program SPSS versi 17. Menu

yang digunakan yaitu analyze-compare means dilanjutkan independent-samples t-

test. Pada uji t ini, ada beberapa ketentuan yang dijadikan pedoman, yaitu jika

thitung < ttabel atau nilai signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan jika thitung ≥ ttabel

atau nilai signifikansi ≤ 0,05, maka Ho ditolak (Priyatno 2010: 35).

Page 117: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

101

4.4.3.1 Pengujian Hipotesis Motivasi Belajar Matematika Siswa

Setelah data skor motivasi belajar Matematika siswa dinyatakan

berdistribusi normal dan homogen, langkah selanjutnya yaitu pengujian hipotesis

akhir. Jika dikaji secara empiris, maka penghitungan dilakukan berdasarkan

desain penelitian yang digunakan, yaitu (O2 - O1) – (O4 – O3). Berdasarkan hasil

penghitungan, yaitu (63,66 - 63,73) – (72,34 – 78,99), diperoleh hasil bahwa rata-

rata skor motivasi belajar kelas eksperimen dan kontrol terpaut 6,58. Jadi, dapat

disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata skor motivasi belajar siswa kelas

III antara yang pembelajarannya menerapkan pendekatan Realistic Mathematics

Education dan yang menerapkan model konvensional. Berikut ini merupakan

hasil analisis statistik pengujian hipotesis motivasi belajar Matematika siswa

dengan menggunakan uji-t.

(1) Hipotesis Uji

Ho = Tidak ada perbedaan motivasi belajar Matematika siswa kelas III

antara yang memperoleh pembelajaran menerapkan pendekatan

Realistic Mathematics Education dan yang menerapkan model

konvensional.

( 1 2).

Ha = Ada perbedaan motivasi belajar Matematika siswa kelas III antara

yang memperoleh pembelajaran menerapkan pendekatan Realistic

Mathematics Education dan yang menerapkan model konvensional.

( 1 2).

Keterangan:

1 = rata-rata skor kelas eksperimen

2 = rata-rata skor kelas kontrol.

Page 118: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

102

(2) Taraf Signifikansi

Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini yaitu α = 0,05.

(3) Statistik Uji

Uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis hasil belajar

Matematika siswa yaitu dengan menggunakan uji t dengan bantuan

aplikasi SPSS versi 17.

(4) Kriteria Keputusan

Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan

hipotesis statistik di atas, yaitu jika thitung < ttabel, maka Ho diterima dan

jika thitung ≥ ttabel, maka Ho ditolak (Priyatno 2010: 35).

(5) Hitungan

Penghitungan uji t menggunakan SPSS versi 17 sebenarnya sama dengan

cara menguji homogenitas data, yaitu menggunakan independent samples t

test. Hasil pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.19 Hasil Uji t Motivasi Belajar Matematika Siswa

Independent Samples Test Motivasi Akhir Equal variances

assumed Equal variances

not assumed

Levene's Test for Equality of Variances

F 1.969

Sig. .167

t-test for Equality of Means

t 2.832 3.217df 49 44.418Sig. (2-tailed) .007 .002Mean Difference 6.65206 6.65206Std. Error Difference

2.34870 2.06784

95% Confidence Interval of the Difference

Lower 1.93218 2.48571Upper 11.37194 10.81841

Page 119: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

103

(6) Simpulan dan Penafsiran

Berdasarkan nilai pada kolom equal variances assumed di atas, dapat

diketahui bahwa nilai thitung = 2,832. Untuk menentukan harga ttabel yaitu

dengan mencari nilai signifikansi pada tabel t dengan α = 0,05, dan dk

tertentu. Harga ttabel dicari pada α = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi), dengan

derajat kebebasan (dk) = n-k-1 atau 51-1-1 = 49 (n yaitu jumlah kasus dan

k yaitu jumlah variabel independen) (Priyatno 2010: 68). Dengan

pengujian 2 sisi (signifikansi 0,025), harga yang diperoleh untuk ttabel

sebesar 2,010 (Priyatno 2010: 112). Harga tabel dapat dilihat pada tabel t

atau dengan bantuan program Ms. Excel dengan mengetik pada cell

kosong, ketik =TINV(0.05,49) lalu tekan enter.

Dari penghitungan harga thitung dan ttabel pada uji 2 sisi, diperoleh 2,832 >

2,010 (thitung > ttabel). Karena thitung > ttabel, maka Ho ditolak. Jadi, dapat

disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata skor motivasi belajar

siswa kelas III antara yang pembelajarannya menerapkan pendekatan

Realistic Mathematics Education dan yang menerapkan model

konvensional.

Untuk mengetahui tingkat perbedaan motivasi belajar siswa kelas III

antara yang pembelajarannya menerapkan pendekatan Realistic

Mathematics Education dan yang menerapkan model konvensional, perlu

dilakukan uji satu pihak, yaitu uji pihak kanan dengan membandingkan

harga thitung dengan ttabel. Hasil penghitungan manual uji pihak kanan dapat

dilihat pada lampiran 29. Untuk melihat harga ttabel, harus didasarkan pada

Page 120: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

104

derajat kebebasan (dk) = n-k-1 atau 51-1-1 = 49 dengan signifikansi 0,05.

Harga yang diperoleh untuk ttabel sebesar 1,677 (Priyatno 2010: 112).

Berdasarkan hasil penghitungan harga ttabel pada uji pihak kanan, diperoleh

bahwa harga ttabel = 1,677. Karena thitung > ttabel (2,832 > 1,677), maka Ho

ditolak. Jadi, rata-rata skor motivasi belajar siswa kelas III yang

pembelajarannya menerapkan pendekatan Realistic Mathematics

Education lebih baik daripada yang menerapkan model konvensional.

4.4.3.2 Pengujian Hipotesis Nilai Hasil Belajar Matematika Siswa

Setelah data nilai hasil belajar Matematika siswa telah dinyatakan

berdistribusi normal dan homogen, langkah selanjutnya yaitu pengujian hipotesis

akhir. Uji hipotesis berguna untuk mengetahui kesimpulan penelitian dan untuk

mengetahui hipotesis mana yang diterima. Jika dikaji secara empiris, maka

penghitungan dilakukan berdasarkan desain penelitian yang digunakan, yaitu (O2 -

O1) – (O4 – O3). Berdasarkan hasil penghitungan, yaitu (48,12 – 54,35) – (68,35 –

77,65), diperoleh hasil bahwa rata-rata nilai hasil belajar siswa kelas eksperimen

dan kontrol terpaut 3,07. Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-

rata nilai hasil belajar siswa kelas III antara yang pembelajarannya menerapkan

pendekatan Realistic Mathematics Education dan yang menerapkan model

konvensional. Berikut ini merupakan hasil analisis statistik pengujian hipotesis

nilai hasil belajar Matematika siswa dengan menggunakan uji-t.

(1) Hipotesis Uji

Ho = Tidak ada perbedaan hasil belajar Matematika siswa kelas III antara

yang memperoleh pembelajaran menerapkan pendekatan Realistic

Mathematics Education dan yang menerapkan model konvensional.

( 1 2).

Page 121: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

105

Ha = Ada perbedaan hasil belajar Matematika siswa kelas III antara yang

memperoleh pembelajaran menerapkan pendekatan Realistic

Mathematics Education dan yang menerapkan model konvensional.

( 1 2).

Keterangan:

1 = rata-rata nilai kelas eksperimen

2 = rata-rata nilai kelas kontrol.

(2) Taraf Signifikansi

Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini yaitu α = 0,05.

(3) Statistik Uji

Uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis nilai hasil belajar

Matematika siswa yaitu dengan menggunakan uji t dengan bantuan

aplikasi SPSS versi 17.

(4) Kriteria Keputusan

Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan

hipotesis statistik di atas, yaitu jika thitung < ttabel, maka Ho diterima dan

jika thitung ≥ ttabel, maka Ho ditolak (Priyatno 2010: 35).

(5) Hitungan

Penghitungan uji t menggunakan SPSS versi 17 sebenarnya sama dengan

cara mengetahui homogenitas data, yaitu menggunakan independent

samples t test. Hasil pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Page 122: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

106

Tabel 4.20 Hasil Uji t Nilai Hasil Belajar Matematika Siswa

Independent Samples Test Nilai Posttest Equal variances

assumed Equal variances

not assumed

Levene's Test for Equality of Variances

F 3.678

Sig. .061

t-test for Equality of Means

t 2.356 2.615df 49 42.170Sig. (2-tailed) .023 .012Mean Difference 12.118 12.118Std. Error Difference

5.143 4.634

95% Confidence Interval of the Difference

Lower 1.782 2.766Upper 22.453 21.469

(6) Simpulan dan Penafsiran

Berdasarkan kolom equal variances assumed di atas, dapat diketahui

bahwa nilai thitung = 2,356. Untuk menentukan harga ttabel yaitu dengan

mencari nilai signifikansi pada tabel t dengan α = 0,05, dan dk tertentu.

Harga ttabel dicari pada α = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi), dengan derajat

kebebasan (dk) = n-k-1 atau 51-1-1 = 49 (n yaitu jumlah kasus dan k yaitu

jumlah variabel independen) (Priyatno 2010: 68). Dengan pengujian 2 sisi

(signifikansi 0,025), harga yang diperoleh untuk ttabel sebesar 2,010

(Priyatno 2010: 112). Harga tabel dapat dilihat pada tabel t atau dengan

bantuan program Ms. Excel dengan mengetik pada cell kosong, ketik

=TINV(0.05,49) lalu tekan enter.

Dari penghitungan harga thitung dan ttabel pada uji 2 sisi, diperoleh 2,356 >

2,010 (thitung > ttabel). Karena thitung > ttabel, maka Ho ditolak. Jadi, dapat

Page 123: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

107

disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata nilai hasil belajar siswa

kelas III antara yang pembelajarannya menerapkan pendekatan Realistic

Mathematics Education dan yang menerapkan model konvensional.

Untuk mengetahui tingkat perbedaan hasil belajar siswa kelas III antara

yang pembelajarannya menerapkan pendekatan Realistic Mathematics

Education dan yang menerapkan model konvensional, perlu dilakukan uji

satu pihak, yaitu uji pihak kanan dengan membandingkan harga thitung

dengan ttabel. Hasil penghitungan manual uji pihak kanan dapat dilihat pada

lampiran 30. Untuk melihat harga ttabel, harus didasarkan pada derajat

kebebasan (dk) = n-k-1 atau 51-1-1 = 49 dengan signifikansi 0,05. Harga

yang diperoleh untuk ttabel sebesar 1,677 (Priyatno 2010: 112).

Berdasarkan hasil penghitungan harga ttabel pada uji pihak kanan, diperoleh

bahwa harga ttabel = 1,677. Karena thitung > ttabel (2,356 > 1,677), maka Ho

ditolak. Jadi, rata-rata nilai hasil belajar siswa kelas III yang

pembelajarannya menerapkan pendekatan Realistic Mathematics

Education lebih baik daripada yang menerapkan model konvensional.

4.5 Pembahasan

Penelitian ini bertujuan mengetahui keefektifan pendekatan RME terhadap

motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika materi Sudut di

kelas III SD Negeri Debong Tengah 1 dan 3 Kota Tegal. Desain penelitian ini

menggunakan quasi experimental design dengan bentuk nonequivalent control

group design. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas III SD Negeri

Debong Tengah 1 dan 3 Kota Tegal sebanyak 56 siswa yang terbagi menjadi 2

Page 124: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

108

kelas, yaitu kelas III SD Negeri Debong Tengah 1 sebagai kelas kontrol dan kelas

III SD Negeri Debong Tengah 3 sebagai kelas eksperimen. Perbedaan dari

treatment (perlakuan) yang diberikan antara kelas eksperimen dan kontrol terletak

pada penerapan pendekatan pembelajaran RME yang diberikan pada kelas

eksperimen dan tidak diberikannya model pembelajaran RME pada kelas kontrol

dalam pembelajaran materi Sudut. Adapun hal-hal yang diteliti dalam penelitian

ini yaitu motivasi dan hasil belajar Matematika siswa.

Data hasil pengukuran angket motivasi dan tes akhir diuji kesamaan rata-

ratanya terlebih dahulu, sebelum dilakukan penelitian. Data skor motivasi dan

hasil belajar yang diperoleh setelah penelitian diuji prasyarat analisis dan analisis

akhir (pengujian hipotesis). Pengujian hipotesis akhir pada uji prasyarat analisis

dilakukan dengan membandingkan data skor motivasi dan hasil belajar siswa

antara kelompok eksperimen dan kontrol.

Dalam penerapan pendekatan RME dalam pembelajaran Matematika pada

materi Sudut, diperoleh beberapa temuan bahwa pendekatan RME dapat

meningkatkan motivasi dan hasil belajar Matematika materi Sudut. Hadi (2005)

dalam Aisyah dkk (2007: 7.3) berpendapat bahwa pembelajaran dengan

menerapkan pendekatan RME merupakan pendekatan yang dilakukan dalam

pembelajaran yang dilakukan melalui penjelajahan berbagai situasi dan masalah-

masalah realistik atau nyata yang ada di lingkungan sekitar siswa. Masalah-

masalah nyata dari kehidupan sehari-hari tersebut digunakan sebagai titik awal

pembelajaran Matematika untuk menunjukkan bahwa matematika sebenarnya

dekat dengan kehidupan sehari-hari. Dengan menerapkan pendekatan RME, siswa

Page 125: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

109

menjadi lebih semangat dan antusias dalam mengikuti berbagai kegiatan

pembelajaran yang diarahkan guru.

Dalam kegiatan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan RME, guru

mengarahkan siswa kepada berbagai aktivitas yang meliputi perhatian siswa

terhadap penjelasan guru, menekankan keterampilan “process of doing

mathematics”, berdiskusi dan berkolaborasi, berargumentasi, dan pada akhirnya

siswa dapat menggunakan matematika untuk menyelesaikan masalah baik secara

individu maupun kelompok. Pendekatan RME memberikan kesempatan kepada

siswa untuk memecahkan permasalahan kontekstual yang realistik bagi siswa

dengan bantuan bimbingan dari guru. Melalui pemberian ilustrasi serta contoh

konkret wujud benda nyata yang ada di sekitar siswa, konsep abstrak menjadi

lebih mudah dipahami oleh siswa dalam memecahkan masalah. Dengan

menggunakan pendekatan ini, siswa akan lebih cepat memahami apa yang sedang

dipelajari dan lebih termotivasi untuk belajar Matematika. Hal ini dapat membuat

motivasi, pemahaman, dan penguasaan siswa terhadap konsep matematika dapat

meningkat, khususnya pada materi Sudut.

Selama penelitian berlangsung, siswa dari kelompok eksperimen yang

diberikan perlakuan dengan menerapkan pendekatan RME cenderung lebih aktif

dan antusias dalam mengikuti pembelajaran daripada siswa pada kelompok

kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Tahapan dalam

menerapkan pendekatan RME di kelas eksperimen yaitu dimulai dengan

pendahuluan, yaitu guru mempersiapkan skenario pembelajaran yang akan

diterapkan di kelas, yang berupa RPP.

Page 126: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

110

Dalam memulai pembelajaran, guru menyampaikan salam pembuka, do’a,

presensi, menyiapkan alat-alat pelajaran, dan apersepsi. Dalam menyampaikan

apersepsi, guru menerapkan prinsip realitas, yaitu dengan menunjukkan benda

nyata yang berhubungan dengan materi Sudut, misalnya layang-layang, koran,

celengan berbentuk tabung, sterofoam berbentuk sudut siku-siku, lancip, dan

tumpul, dan jam. Kemudian guru mengajukan pertanyaan/permasalahan

kontekstual yang berhubungan dengan benda tersebut agar menggugah rasa ingin

tahu dan menarik minat siswa untuk mengikuti proses pembelajaran Matematika.

Pada tahap eksplorasi, guru menjelaskan materi Sudut dengan didukung media

yang relevan kepada siswa sesuai standar kompetensi dan indikator yang ingin

dicapai.

Pada tahap elaborasi, guru membagi siswa menjadi 4 kelompok kecil dan

setiap kelompok beranggotakan 4-5 siswa, kemudian siswa melakukan diskusi

untuk membahas soal yang diberikan guru. Pada tahap ini, guru menerapkan

prinsip berjenjang, jalinan, dan interaksi kepada siswa melalui kegiatan diskusi

menyelesaikan permasalahan yang diberikan oleh guru. Tahap selanjutnya yaitu

siswa mulai berdiskusi menyelesaikan/menjawab soal dengan menggunakan

media yang diberikan guru. Pada saat berdiskusi, siswa sangat aktif dalam

menyampaikan pendapatnya sendiri dalam memecahkan permasalahan yang

diberikan guru. Hal tersebut menunjukkan terjadinya prinsip aktivitas. Tahap

selanjutnya yaitu siswa disuruh untuk menyampaikan alasan atas jawaban yang

diberikan, jika jawaban siswa salah, maka guru melempar pertanyaan kepada

siswa dalam kelompok lain, sehingga terjadi interaktif dan guru berperan sebagai

Page 127: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

111

fasilitator. Prinsip bimbingan muncul ketika guru berperan memberikan

pengarahan, pengawasan, dan bimbingan jika ada siswa yang mengalami

kesulitan dalam menjawab soal. Pada kegiatan akhir pembelajaran, guru bersama-

sama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari, kemudian guru

memberikan evaluasi dan dilanjutkan dengan menutup pelajaran.

Berbeda dengan perlakuan di kelas kontrol, guru memberikan materi

dengan metode ceramah dan pemberian tugas tanpa mengaitkan materi dengan

permasalahan nyata yang ada dalam kehidupan sehari-hari, sehingga siswa tidak

dapat menemukan suatu konsep yang mereka pelajari. Guru menjelaskan materi,

lalu siswa mendengarkan penjelasan dari guru. Guru membagi siswa menjadi 6

kelompok yang masing-masing beranggotakan 6-7 siswa. Kegiatan selanjutnya

yaitu siswa mengerjakan tugas pada Lembar Kerja Siswa yang diberikan oleh

guru secara berkelompok. Di akhir pembelajaran, guru bersama-sama siswa

menyimpulkan materi yang telah dipelajari dan membagikan soal evaluasi,

dilanjutkan dengan menutup pelajaran. Pada saat sebelum pembelajaran, siswa

pada kelas eksperimen dan kontrol diberikan tes awal dan angket motivasi terlebih

dahulu untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan setelah pembelajaran

diadakan tes akhir dan angket motivasi untuk mendapatkan data skor motivasi dan

hasil belajar siswa.

Setelah diperoleh skor motivasi dan hasil belajar siswa, data kemudian

dianalisis secara statistik dengan uji t yang dihitung dengan menggunakan

program SPSS versi 17. Berdasarkan hasil penghitungan harga ttabel pada uji satu

sisi, diperoleh bahwa harga thitung = 2,832 dan harga ttabel = 1,677. Karena thitung >

Page 128: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

112

ttabel ( 2,832 > 1,677), maka Ho ditolak. Jadi, rata-rata skor motivasi belajar siswa

kelas III yang pembelajarannya menerapkan pendekatan Realistic Mathematics

Education lebih baik daripada yang menerapkan model konvensional.

Uji hipotesis nilai hasil belajar siswa juga dilakukan dengan menggunakan

penghitungan menggunakan rumus independent samples t test melalui program

SPSS versi 17. Berdasarkan hasil penghitungan harga ttabel pada uji satu sisi,

diperoleh bahwa harga thitung sebesar 2,356 dan harga ttabel = 1,677. Karena thitung >

ttabel (2,356 > 1,677), maka Ho ditolak. Jadi, rata-rata nilai hasil belajar siswa

kelas III yang pembelajarannya menerapkan pendekatan Realistic Mathematics

Education lebih baik daripada yang menerapkan model konvensional. Hasil uji

hipotesis motivasi dan hasil belajar penelitian ini semakin memperkuat hasil

penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, yang menunjukkan bahwa penerapan

pendekatan RME efektif meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa terhadap

materi tertentu pada mata pelajaran Matematika, salah satunya materi Sudut.

Walaupun terdapat banyak keunggulan dan melihat dari hasil uji hipotesis

yang memuaskan dari penerapan pembelajaran Matematika yang menerapkan

pendekatan RME, peneliti juga mendapatkan beberapa kendala dalam menerapkan

RME, kendala-kendala tersebut antara lain:

(1) Penyesuaian media pembelajaran. Jika guru akan menerapkan pendekatan

RME, maka guru harus memperhatikan sarana dan prasarana sebagai alat

penunjang keberhasilan dalam menerapkan RME. Pelaksanaan

pembelajaran dengan menerapkan RME membutuhkan persiapan media

dan alat peraga yang harus sesuai dan dikenal atau tidak asing bagi siswa,

yang dibutuhkan untuk memfasilitasi siswa selama kegiatan matematisasi

Page 129: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

113

horisontal, di mana pada matematisasi horisontal siswa memecahkan

masalah dengan strateginya sendiri, yaitu dengan cara membuat berbagai

model dengan menggunakan media dan alat peraga.

(2) Dibutuhkan waktu yang lama untuk memahami materi pelajaran yang

akan diberikan kepada siswa.

(3) Penguasaan kelas terkadang lepas kendali, jika guru tidak dapat

mengarahkan siswa dengan apa yang sudah direncanakan guru, sehingga

membutuhkan persiapan yang matang.

Setiap model atau pendekatan pembelajaran memiliki kekurangan dan

kelebihan, begitu juga dengan RME. Kelebihan dan kekurangan ini mengharuskan

guru untuk menguasai pendekatan RME sebelum melaksanakannya di kelas. Hal

tersebut menunjukkan bahwa dalam menerapkan pendekatan RME guru tidak

hanya harus mengerti tentang pengertian pendekatan RME, bagaimana langkah-

langkahnya, dan bagaimana karakteristiknya, tetapi selain itu guru juga harus

dapat menyesuaikan antara karaktersitik siswa, karakteristik materi pelajaran,

sarana dan prasarana, alokasi waktu pembelajaran, dan kondisi kelas untuk

mendukung efektifnya pelaksanaan pembelajaran Matematika dengan

menggunakan RME.

Page 130: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

114

BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan

Hasil penelitian eksperimen yang dilaksanakan dengan menerapkan

pendekatan Realistic Mathematics Education pada siswa kelas III di SD Negeri

Debong Tengah 3, menunjukkan adanya peningkatan motivasi dan hasil belajar

siswa pada pembelajaran Matematika materi Sudut. Adapun simpulan dari

penelitian tersebut yaitu sebagai berikut:

(1) Pendekatan Realistic Mathematics Education berpengaruh efektif terhadap

motivasi belajar Matematika siswa. Pengaruh pendekatan pembelajaran

RME terhadap motivasi belajar siswa, ditunjukkan dengan hasil uji

hipotesis motivasi belajar siswa dengan penghitungan menggunakan

rumus independent samples t test melalui program SPSS versi 17 yang

menunjukkan bahwa harga thitung sebesar 2,832 dan harga ttabel sebesar

1,677. Karena thitung > ttabel (2,832 > 1,677), maka Ho ditolak. Jadi, dapat

disimpulkan bahwa rata-rata skor motivasi belajar siswa kelas III yang

pembelajarannya menerapkan pendekatan Realistic Mathematics

Education lebih baik daripada yang menerapkan model konvensional.

(2) Rata-rata nilai hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih baik daripada

kelas kontrol. Rata-rata nilai hasil belajar siswa di kelas eksperimen

sebesar 77,65, sedangkan kelas kontrol sebesar 68,35. Hasil uji hipotesis

Page 131: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

115

hasil belajar siswa dilakukan dengan penghitungan menggunakan rumus

independent samples t test melalui program SPSS versi 17, yang

menunjukkan bahwa thitung sebesar 2,356 dan ttabel sebesar 1,677. Karena

thitung > ttabel (2,356 > 1,677), maka Ho ditolak. Jadi, dapat disimpulkan

bahwa rata-rata nilai hasil belajar siswa kelas III yang pembelajarannya

menerapkan pendekatan Realistic Mathematics Education lebih baik

daripada yang menerapkan model konvensional.

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan yang telah dipaparkan, terbukti bahwa pendekatan

Realistic Mathematics Education berpengaruh baik dan efektif terhadap motivasi

dan hasil belajar Matematika materi Sudut pada siswa kelas III SD Negeri Debong

Tengah Kota Tegal. Saran peneliti berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh

yaitu sebagai berikut:

(1) Pendekatan Realistic Mathematics Education perlu disosialisasikan dan

dapat dijadikan alternatif dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar

siswa dalam pembelajaran Matematika di sekolah.

(2) Guru harus lebih kreatif dalam menyajikan pembelajaran RME agar tidak

menimbulkan kebosanan bagi siswa. Guru sebaiknya memberi arahan

yang jelas kepada siswa agar siswa memahami jalannya pembelajaran

dengan penerapan RME. Hendaknya guru memantau aktivitas siswa

selama kegiatan belajar berlangsung dan menguasai konsep atau langkah-

langkah pembelajaran RME agar pelaksanaannya dapat berjalan dengan

lancar sesuai dengan yang diharapkan.

Page 132: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

116

(3) Sekolah hendaknya menyediakan berbagai sarana dan prasarana yang

menunjang keberhasilan perlaksanaan penerapan pendekatan RME. Hal ini

disebabkan pembelajaran dengan penerapan pendekatan RME

membutuhkan pengelolaan kelas yang tepat dan tersedianya media

pembelajaran yang mendukung, sehingga dapat menciptakan pembelajaran

yang efektif dan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.

Page 133: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

117

Lampiran 1

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS PENDIDIKAN

UPPD KECAMATAN TEGAL SELATAN

SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 3 Jl. Teuku Umar No 1 Tegal

DAFTAR POPULASI KELOMPOK EKSPERIMEN

KELAS III SD NEGERI DEBONG TENGAH 3 KOTA TEGAL

NO. NIS NAMA JENIS KELAMIN 1 1560 Fikriyatul Mufadillah P 2 1650 Nur Aisyah P 3 1652 Nur Rofikoh P 4 1654 Rizka Nurfaizah P 5 1656 Ryan Feroyanto L 6 1667 Athaila Putri Nabila P 7 1668 Bilqis Nur Syamsidah P 8 1671 Dede Septiono L 9 1673 Elton Rizki Pratama L 10 1675 Farkhatun Nazila P 11 1677 Muhammad Fadli Himawan L 12 1678 Muhammad Ramadhani L 13 1679 Nur Faizah P 14 1680 Nur Zahro Oktaviani P 15 1681 Niken Dwi Oktaviani P 16 1682 Pratiwi Nawang R. S. P 17 1685 Winda Lutfiana P 18 1686 Kasiyah P 19 1760 Saskia Dwi A. P

Page 134: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

118

Lampiran 2 PEMERINTAH KOTA TEGAL

DINAS PENDIDIKAN UPPD KECAMATAN TEGAL SELATAN

SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 1 Jl. Teuku Umar No 1 Tegal

DAFTAR POPULASI KELOMPOK KONTROL KELAS III SD NEGERI DEBONG TENGAH 1 KOTA TEGAL

NO. NIS NAMA JENIS KELAMIN 1 2432 Reza Ramadhani L 2 2515 Rofiatur Rizqiyati P 3 2517 Sausan Noriza P 4 2524 Wahyu Nuridin L 5 2536 Abdul Syukur L 6 2537 Ahmad Dani Tohirin L 7 2538 Anang M. S. L 8 2541 Danurramadhan N. L 9 2544 Farah Fauziah R. P

10 2545 Fauzan Ali Alfayadh L 11 2546 Fitri Nur Khamdini P 12 2547 Galing Aji Saputra L 13 2547 Khoirunnisa Abdullah N. P 14 2550 Meilani Putria P 15 2551 Mirza Wahyuaji P. L 16 2552 Moh. Iqbal R. L 17 2553 Moh. Widad Syafiq P. S. L 18 2554 Moh. Muarif L 19 2555 Moh. Fatchur R. L 20 2556 Moh. Faizal L 21 2557 Moh. Solachudin L 22 2559 Lutfia Khaerunnisa P 23 2560 Nia Lisma Yuliyanti P 24 2561 Nok Annisa Nurhiyati P 25 2562 Nurul Anisa P 26 2563 Ramadan Bayu Leksono L 27 2564 Rahma Ramadhani P 28 2565 Rakhma Zulfani P 29 2566 Rio Anugrah Riyadi L 30 2567 Roma Dhoni Safitro L 31 2568 Sulas Afifasa P 32 2569 Tasya Nurhaedah P 33 2571 Vanessa Rose Meivita P 34 2572 Zelin Zakiyah P 35 2576 Aditya Pramana L 36 2615 Muhammad Yusril M. L 37 2651 Nico Candra Saputra L

Page 135: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

119

Lampiran 3 PEMERINTAH KOTA TEGAL

DINAS PENDIDIKAN UPPD KECAMATAN TEGAL SELATAN

SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 3 Jl. Teuku Umar No 1 Tegal

DAFTAR SAMPEL KELOMPOK EKSPERIMEN

KELAS III SD NEGERI DEBONG TENGAH 3 KOTA TEGAL

NO. NIS NAMA JENIS KELAMIN 1 1650 Nur Aisyah P 2 1652 Nur Rofikoh P 3 1654 Rizka Nurfaizah P 4 1656 Ryan Feroyanto L 5 1667 Athaila Putri Nabila P 6 1668 Bilqis Nur Syamsidah P 7 1671 Dede Septiono L 8 1673 Elton Rizki Pratama L 9 1675 Farkhatun Nazila P 10 1677 Muhammad Fadli Himawan L 11 1679 Nur Faizah P 12 1680 Nur Zahro Oktaviani P 13 1681 Niken Dwi Oktaviani P 14 1682 Pratiwi Nawang R. S. P 15 1685 Winda Lutfiana P 16 1686 Kasiyah P 17 1760 Saskia Dwi A. P

Page 136: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

120

Lampiran 4

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS PENDIDIKAN

UPPD KECAMATAN TEGAL SELATAN SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 1

Jl. Teuku Umar No 1 Tegal

DAFTAR SAMPEL KELOMPOK KONTROL KELAS III SD NEGERI DEBONG TENGAH 1 KOTA TEGAL

NO. NIS NAMA JENIS KELAMIN 1 2515 Rofiatur Rizqiyati P 2 2517 Sausan Noriza P 3 2524 Wahyu Nuridin L 4 2536 Abdul Syukur L 5 2537 Ahmad Dani Tohirin L 6 2541 Danurramadhan N. L 7 2544 Farah Fauziah R. P 8 2545 Fauzan Ali Alfayadh L 9 2546 Fitri Nur Khamdini P

10 2547 Galing Aji Saputra L 11 2547 Khoirunnisa Abdullah N. P 12 2550 Meilani Putria P 13 2551 Mirza Wahyuaji P. L 14 2552 Moh. Iqbal R. L 15 2554 Moh. Muarif L 16 2555 Moh. Fatchur R. L 17 2556 Moh. Faizal L 18 2557 Moh. Solachudin L 19 2559 Lutfia Khaerunnisa P 20 2560 Nia Lisma Yuliyanti P 21 2561 Nok Annisa Nurhiyati P 22 2562 Nurul Anisa P 23 2563 Ramadan Bayu Leksono L 24 2564 Rahma Ramadhani P 25 2565 Rakhma Zulfani P 26 2566 Rio Anugrah Riyadi L 27 2567 Roma Dhoni Safitro L 28 2568 Sulas Afifasa P 29 2569 Tasya Nurhaedah P 30 2571 Vanessa Rose Meivita P 31 2572 Zelin Zakiyah P 32 2576 Aditya Pramana L 33 2615 Muhammad Yusril M. L 34 2651 Nico Candra Saputra L

Page 137: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

121

Lampiran 5

SILABUS PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Nama Sekolah : SD Negeri Debong Tengah Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : III (Tiga)/2 (Dua) Tema : Kegiatan Standar Kompetensi : 4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana.

KOMPETENSI DASAR

MATERI POKOK/PEM-BELAJARAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN

INDIKATOR PENILAIAN ALOKASI WAKTU

SUMBER BELAJAR

4.2 Mengidentifikasi berbagai jenis dan besar sudut.

Sudut

• Menyatakan yang dimaksud dengan sudut dan menyebutkan contohnya.

• Mengurutkan sudut menurut besar kecilnya ukuran sudutnya.

• Menjelaskan dan membuat jenis-jenis sudut dari lipatan kertas.

• Menjelaskan sudut sebagai daerah yang dibatasi oleh dua sinar atau garis yang berpotongan.

• Mengurutkan besar sudut menurut

Tes formatif Lisan

8 jp x 35 menit

• Buku Mate-matika kelas 3 SD.

• Buku referensi yang relevan.

• Benda-

Page 138: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

122

KOMPETENSI

DASAR

MATERI POKOK/PEM-BELAJARAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN

INDIKATOR

PENILAIAN ALOKASI

WAKTU

SUMBER BELAJAR

• Menyebutkan jenis sudut dengan memperhatikan perputaran jarum pada jam putaran.

ukurannya. • Mengenal dan

membuat jenis-jenis sudut: lancip, siku-siku, dan tumpul.

• Mengenal sudut sebagai jarak putar

benda konkret.

Page 139: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

123

Lampiran 6

SILABUS PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA Nama Sekolah : SD Negeri Debong Tengah Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : III (Tiga)/2 (Dua) Tema : Kegiatan Ruang Lingkup : Jenis dan Besar Sudut Alokasi Waktu : 8 jp x 35 menit Standar Kompetensi : 4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana.

Kompetensi Dasar

Indikator Kegiatan Pembelajaran Media

Penilaian Sumber Belajar

Alokasi waktu Alat Peraga Cetak

4.2 Meng-identifikasi berbagai jenis dan besar sudut.

4.2.1 Mendeskripsikan sudut sebagai daerah yang dibatasi oleh dua sinar atau garis yang berpotongan.

4.2.2 Mengurutkan besar sudut menurut

Kegiatan Pendahuluan Menyampaikan motivasi, tujuan pembelajaran, dan menggali pengetahuan prasyarat dengan menggunakan serangkaian pertanyaan dan alat peraga. Kegiatan Inti • Dengan menggunakan alat

peraga sterofoam dan LKS, siswa diberi kesempatan

1. Model sudut dan bukan sudut.

2. Sterofoam berbentuk sudut siku-siku, lancip, dan tumpul.

• Lembar kerja siswa (LKS)

• Lembar tugas siswa (LTS)

Penilaian tertulis (hasil LTS)

• Model Silabus Kelas III.

• Buku BSE “Gemar MATE-MATIKA untuk SD dan MI

8 jp x 35 menit

Page 140: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

124

Kompetensi Dasar

Indikator Kegiatan Pembelajaran Media

Penilaian Sumber Belajar

Alokasi waktu Alat Peraga Cetak

ukurannya. 4.2.3 Membedakan

jenis-jenis sudut: lancip, siku-siku, dan tumpul.

4.2.4 Menggambar jenis-jenis sudut: lancip, siku-siku, dan tumpul.

4.2.5 Mendeskripsikan sudut sebagai jarak putar.

bereksplorasi dan berelaborasi dengan cara berdiskusi kelompok untuk memecahkan masalah mengenai materi Sudut.

• Wakil dari masing-masing kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Guru memberikan konfirmasi .

• Dengan menggunakan LTS, siswa secara individual mengerjakan tugas tentang materi Sudut.

Kegiatan Penutup • Siswa dengan bimbingan

guru menyimpulkan materi pelajaran.

• Guru memberikan tugas rumah berupa PR.

• Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.

3. Papan sterofoam.

4. Tali 5. Jam tiruan

Kelas III” Karya Nurul Masitoch Dkk.

• Buku referensi lain yang sesuai.

• Bahan ajar materi Sudut.

Page 141: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

125

Lampiran 7

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajararan : Matematika Kelas/Semester : III/2

Pendekatan Matematika Realistik pada Kelas Eksperimen

oleh Indah Isdianti 1401409147

PGSD UPP TEGAL FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

Page 142: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

126

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kelas Eksperimen Pertemuan I

Satuan Pendidikan : SD Negeri Debong Tengah 3

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : III/2

Waktu : 2 x 35 menit (1 x Pertemuan)

A. Standar Kompetensi

4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana.

B. Kompetensi Dasar

4.2 Mengidentifikasi berbagai jenis dan besar sudut.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

4.2.1 Mendeskripsikan sudut sebagai daerah yang dibatasi oleh dua sinar

atau garis yang berpotongan.

4.2.2 Mengurutkan besar sudut menurut ukurannya.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah siswa mengamati sudut pada benda-benda manipulasi/model

sudut yang ada di lingkungan sekitar siswa, siswa dapat mendeskripsikan

pengertian sudut dengan benar.

2. Setelah siswa mengamati model sudut, siswa dapat membedakan 3

bangun yang memiliki sudut dan 3 bangun yang tidak.

3. Setelah siswa mengetahui pengertian sudut, siswa dapat menyebutkan 3

bagian sudut yang ada pada benda-benda manipulasi/model sudut yang

ada di lingkungan sekitar siswa.

4. Melalui pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan RME

yang diterapkan guru, siswa dapat mengurutkan besar sudut menurut

Page 143: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

127

ukurannya, yang dimiliki benda-benda manipulasi/model sudut dalam

kehidupan sehari-hari.

5. Melalui diskusi kelompok dalam pelaksanaan pembelajaran dengan

menerapkan pendekatan RME, siswa dapat memecahkan 2 contoh

permasalahan yang berkaitan dengan sudut dalam kehidupan sehari-hari.

E. Materi Ajar

(Sudut)

1. Sudut sebagai Daerah yang Dibatasi Dua Sinar

Perhatikan proses terbentuknya sudut berikut:

Misalkan sinar a dan sinar b saling berpotongan, maka pada

perpotongan kedua garis tersebut akan membentuk sebuah sudut. Titik

pertemuan kedua sinar itu dinamakan titik sudut. Sedangkan sinar a

dan sinar b dinamakan kaki sudut. Daerah yang dibatasi oleh kedua

kaki sudut disebut besar sudut. Perhatikan gambar di berikut:

Jadi, sudut adalah daerah yang dibentuk oleh dua garis yang

saling berpotongan di satu titik potong.

2. Mengurutkan Besar Sudut Menurut Ukurannya

Sudut ada yang berukuran besar dan ada yang berukuran kecil.

Besar sudut ditentukan oleh jauh dekatnya jarak dua sinar yang

berpotongan. Semakin jauh jarak dari kedua sinar yang berpotongan,

akan semakin besar sudutnya. Begitupun sebaliknya, semakin dekat

jarak kedua sinar yang berpotongan, maka semakin kecil sudutnya.

Contoh urutan besar sudut:

Page 144: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

128

a. Makin ke kanan, ukuran sudutnya makin besar.

b. Makin ke kanan, ukuran sudutnya makin kecil.

F. Metode Pembelajaran

Metode ceramah, tanya jawab, diskusi, penemuan terbimbing dengan

pendekatan RME.

G. Media dan Sumber Bahan

1. Media:

a. Model sudut dan bukan sudut yang terbuat dari sterofoam.

b. Koran

c. Uang

d. Bola

e. Celengan Tabung

2. Sumber bahan:

a. Silabus mata pelajaran Matematika kelas III semester 2.

b. Masitoch, Nurul dkk. (Ed.) 2009. Gemar Matematika untuk SD dan

MI Kelas III. Bandung: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan

Nasional. Hal. 145-147

c. Putri, Y. dan H. Siregar. 2009. Matematika untuk siswa SD/MI Kelas

III. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas. Hal. 135-136.

H. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan I (2 x 35 menit)

1. Kegiatan Pendahuluan (± 10 menit)

a. Guru memasuki kelas.

b. Guru mempersilakan ketua kelas untuk memimpin doa. (taqwa)

Page 145: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

129

c. Guru mengecek kehadiran siswa. (disiplin)

d. Menyiapkan kondisi fisik antara lain: buku pelajaran, media

pembelajaran, lembar tugas siswa (LTS). (persiapan)

e. Menyiapkan kondisi psikis siswa untuk mengikuti proses

pembelajaran dengan menyampaikan salam “Assalamu’alaikum

wr.wb atau selamat pagi anak-anak?”. (ramah)

f. Guru mengadakan apersepsi dengan melakukan tanya jawab seperti:

“Anak-anak, Pernahkah kamu melihat pertandingan sepak bola?

Pemain sepak bola kadang-kadang melakukan tendangan sudut.

Tahukah kalian, mengapa dinamakan tendangan sudut?”

g. Menginformasikan cakupan dan kegiatan belajar yang akan dilalui

siswa “Anak-anak, hari ini kita akan belajar mengenai pengertian

sudut dan mengurutkan besar sudut menurut ukurannya.”

h. Guru memotivasi siswa dengan pujian atau acungan jempol kepada

siswa yang dapat menjawab benar pertanyaan guru.

i. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran: setelah pembelajaran tentang

sudut dan besar sudut selesai, kalian diharapkan dapat

mendeskripsikan pengertian sudut dan mengurutkan besar sudut

menurut ukurannya.

2. Kegiatan Inti (± 40 menit)

a. Eksplorasi (± 10 menit)

1) Guru memancing siswa untuk memecahkan permasalahan yang

sering ada dalam kehidupan sehari-hari siswa dengan memberikan

permasalahan kontekstual yang berhubungan dengan definisi sudut.

Permasalahan tersebut yaitu “perhatikan meja kalian masing-

masing. Bagian manakah dari meja kalian yang merupakan sudut

meja? Setelah kalian mengetahui letak sudut meja, coba perhatikan

benda-benda yang ada di kelas kita, siapa yang berani

Page 146: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

130

menunjukkan benda yang mempunyai sudut? Dimana letak

sudutnya?”.

2) Guru mengarahkan siswa untuk menemukan definisi sudut dan

menyebutkan contoh benda-benda di kelas yang mempunyai sudut.

3) Guru memberikan sebuah permasalahan yang menggiring siswa

untuk membedakan benda yang mempunyai sudut dan benda yang

tidak mempunyai sudut, bagian sudut, dan mengurutkan besar

sudut menurut ukurannya. Permasalahan tersebut yaitu “Ibu

membawa beberapa model sudut (bangun) yang bentuk, warna, dan

ukurannya berbeda. Apakah ada yang tahu bentuk dari bangun-

bangun yang ibu bawa ini, bangun mana yang mempunyai sudut

dan yang tidak mempunyai sudut?”.

4) Setiap siswa menjawab pertanyaan yang diberikan guru.

b. Elaborasi (± 25 menit)

1) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok kecil, masing-masing

kelompok terdiri atas 4-5 siswa.

2) Guru membagikan model sudut (yang terbuat dari sterofoam) dan

LKS (terlampir) kepada masing-masing kelompok, yang berisi

permasalahan yang akan dipecahkan bersama-sama, yaitu siswa

ditugasi untuk menentukan bagian dari model sudut yang

merupakan titik, kaki, dan besar sudut, kemudian siswa

mengurutkan besar model sudut tersebut menurut ukurannya.

3) Masing-masing kelompok melakukan diskusi untuk menyelesaikan

persoalan tersebut.

4) Guru mengamati dan membimbing kerja tiap kelompok.

5) Setelah masing-masing kelompok selesai mengerjakan LKS, setiap

kelompok mempresentasikan hasil kegiatan kelompok di depan

kelas oleh wakil dari setiap kelompok, sementara masing-masing

anggota kelompok yang lain mengungkapkan pendapatnya

terhadap hasil presentasi kelompok tersebut.

Page 147: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

131

6) Guru memberikan penguatan dengan memberikan penghargaan

berupa tanda bintang kepada kelompok terbaik.

c. Konfirmasi (± 5 menit)

Guru bertanya kepada siswa apakah masih ada siswa yang

belum paham atau sudah paham semua. Jika masih ada siswa yang

belum paham, maka guru akan menjelaskan kembali bagian dari

materi yang belum dipahami oleh siswa. Namun, jika semua siswa

sudah paham materi tersebut, maka guru memberi soal evaluasi

untuk menguji pemahaman siswa berkaitan dengan materi tersebut.

3. Kegiatan Akhir (± 20 menit)

a. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pembelajaran.

b. Guru membagikan lembar tugas siswa (LTS) untuk dikerjakan sendiri

oleh siswa. (jujur)

c. Guru menilai dan menganalisis hasil LTS yang dikerjakan siswa.

d. Guru memberi penguatan kepada siswa dengan nilai tertinggi dan

memotivasi siswa untuk belajar lebih giat kepada siswa yang

memperoleh nilai rendah.

e. Guru memberikan tindak lanjut berupa PR sebagai berikut:

“Cari dan tuliskan sebanyak-banyaknya benda di sekitar kalian yang

memiliki sudut siku-siku, lancip, dan tumpul!”.

f. Guru menyampaikan rencana pembelajaran Matematika pada

pertemuan berikutnya yaitu mengenai Jenis-jenis Sudut.

g. Guru menutup pelajaran.

I. Penilaian

1. Prosedur Penilaian : Penilaian hasil pada akhir pembelajaran

2. Jenis Penilaian : Tes tertulis

3. Bentuk Instrumen : Isian

4. Instrumen Penilaian :

a. LKS (terlampir)

b. Kisi-kisi Soal LTS (terlampir)

Page 148: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

132

c. Soal LTS (terlampir)

d. Kunci Jawaban (terlampir)

e. Kriteria Penilaian:

Nilai Akhir =

Tegal, 13 Mei 2013

Guru Kelas III, Peneliti,

Sutilah, S.Pd. Indah Isdianti

NIP. 19570215 197802 2 001 NIM. 1401409147

Mengetahui,

Plt. Kepala Sekolah,

Suratinah, S. Pd.

Page 149: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

133

Lampiran RPP

LEMBAR KERJA SISWA

MATA PELAJARAN MATEMATIKA SD MATERI POKOK SUDUT

WAKTU : 20 MENIT

Petunjuk:

Kerjakan soal di bawah ini dengan jawaban yang benar melalui kerjasama dalam

kelompok!

1. Tadi kalian telah menentukan bangun yang mempunyai sudut. Dari bangun

tersebut, selanjutnya jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan

tepat!

Anggota :1. ..................................... Kelas: .... 2. .................................... 3. .................................... 4. .................................... 5. ....................................

a. Perhatikan bangun nomor 1! 1) Bagian yang menunjukkan titik sudut yaitu pada huruf.... 2) Bagian yang menunjukkan kaki sudut yaitu pada huruf.... 3) Bagian yang menunjukkan besar sudut yaitu pada huruf....

b. Perhatikan bangun nomor 2! 1) Bagian yang menunjukkan titik sudut yaitu pada huruf.... 2) Bagian yang menunjukkan kaki sudut yaitu pada huruf.... 3) Bagian yang menunjukkan besar sudut yaitu pada huruf....

c. Perhatikan bangun nomor 3! 1) Bagian yang menunjukkan titik sudut yaitu pada huruf.... 2) Bagian yang menunjukkan kaki sudut yaitu pada huruf.... 3) Bagian yang menunjukkan besar sudut yaitu pada huruf....

d. Dari ketiga bangun tersebut, urutan besar sudut bangun dari yang terkecil sampai yang terbesar yaitu..., ..., dan ....

e. Dari ketiga bangun tersebut, urutan besar sudut bangun dari yang terbesar sampai yang terkecil yaitu..., ..., dan ....

Page 150: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

134

Banyak sudutnya yaitu....

Banyak sudutnya yaitu....

Banyak sudutnya yaitu....

2. Lingkari sudut dari benda-benda di bawah ini. Lalu, tentukan banyak sudutnya!

a. c.

b.

Page 151: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

135

Kisi-kisi Soal Evaluasi Satuan Pendidikan : SD Kelas/Semester : III/2 Mata Pelajaran : Matematika Materi Pokok : Sudut Standar Kompetensi: 4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana.

Kompetensi Dasar Indikator soal Jenis

Soal Ranah

Kognitif Nomor

Soal Tingkat kesulitan

4.2 Mengi-dentifikasi berbagai jenis dan besar sudut.

• Disajikan 8 gambar benda yang sering ditemui siswa, siswa dapat menyebutkan 4 benda yang mempunyai sudut dan 4 bangun yang tidak.

• Disajikan gambar sepeda, siswa dapat menentukan 3 bagian dari kerangka sepeda yang membentuk sebuah sudut.

• Disajikan 5 gambar tali yang membentuk sudut, siswa dapat mengurutkan besar sudut tali dari yang terbesar sampai yang terkecil atau sebaliknya.

Isian

Isian

Isian

C1

C2

C2

1

2

3

Mudah

Sulit

Sedang

Page 152: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

136

Nama : .............................. .... No Absen : .............................. ....

SOAL EVALUASI Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : III/2 Waktu : 15 menit Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat! 1. Perhatikan gambar benda-benda di bawah ini, lalu tulis nomor bendanya saja!

Dari beberapa benda di atas, tentukan: a. Benda yang mempunyai sudut yaitu ......., ......., ......., dan ....... (skor 2) b. Benda yang tidak mempunyai sudut yaitu......., ......., ......., dan ...... (skor 2)

2. Perhatikan gambar sepeda Ardi di bawah ini!

Pada kerangka sepeda Ardi, yang membentuk sudut yaitu yang ditunjukkan pada huruf ....., .... dan ..... (skor 2)

3. Perhatikan gambar tali di bawah ini!

a. Urutan besar sudut tali dari yang terkecil sampai yang terbesar

yaitu.............................................................................................. (skor 2) b. Urutan besar sudut tali dari yang terbesar sampai yang terkecil

yaitu.................................................................................................. (skor 2)

(1) (2) (3) (4)

Kaleng susu Rumah Ali Topi ulang tahun Tipe-x

(5) (6) (7) (8)

Gelas Kelereng Penghapus Meja

Page 153: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

137

Kunci Jawaban Soal Evaluasi 1. a. (2), (3), (7), dan (8). (skor 2)

b. (1), (4), (5), dan (6). (skor 2) 2. A, B, dan D (skor 2) 3. a. E, A, D, B, C (skor 2)

b. C, B, D, A, E (skor 2) Skor maksimal = 10

Page 154: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

138

PENGEMBANGAN SILABUS PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SD Negeri Debong Tengah 3 Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : III (Tiga)/2 (Dua) Tema : Kegiatan Ruang Lingkup : Jenis dan Besar Sudut Standar Kompetensi : 4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana.

Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran

Media Penilaian Sumber

Belajar Alokasi waktu Alat Peraga Cetak

4.3 Meng-identifikasi berbagai jenis dan besar sudut.

4.3.1 Mendeskripsi-kan sudut sebagai daerah yang dibatasi oleh dua sinar atau garis yang berpotongan.

4.3.2 Mengurutkan besar sudut menurut ukurannya.

Kegiatan PendahuluanMenyampaikan motivasi, tujuan pembelajaran, dan menggali pengetahuan prasyarat dengan menggunakan serangkaian pertanyaan dan alat peraga. Kegiatan Inti • Dengan menggunakan alat

peraga sterofoam dan LKS, siswa diberi kesempatan bereksplorasi dan berelaborasi dengan cara berdiskusi kelompok

1. Model sudut dan bukan sudut yang terbuat dari sterofoam.

2. Koran 3. Uang 4. Bola 5. Celengan

Tabung

• Lembar kerja siswa (LKS)

• Lembar tugas siswa (LTS)

Penilaian tertulis (hasil LTS)

• Model Silabus Kelas III.

• Buku BSE “Gemar MATE-MATIKA untuk SD dan MI Kelas III” Karya Nurul

2 jp x 35 menit

Page 155: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

139

Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Media Penilaian Sumber

Belajar Alokasi waktu Alat Peraga Cetak

untuk menemukan langkah mencari perbandingan besar sudut pada sebuah bangun/benda.

• Wakil dari masing-masing kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Guru memberikan konfirmasi dengan menjelaskan kembali mengenai materi pembelajaran yang belum dipahami oleh siswa.

• Dengan menggunakan LTS, siswa secara individual mengerjakan tugas untuk menentukan benda-benda yang ada di sekitar siswa yang memiliki sudut dan yang tidak, serta mengurutkan besar sudut suatu bangun/benda berdasarkan ukurannya.

Kegiatan Penutup • Siswa dengan bimbingan

Masitoch dkk.

• Buku BSE “Matema-tika untuk siswa SD/MI Kelas III” Karya Y. Putri dan H. Siregar.

• Buku referensi lain yang sesuai.

• Bahan ajar materi Sudut.

Page 156: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

140

Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran

Media Penilaian Sumber

Belajar Alokasi waktu Alat Peraga Cetak

guru menyimpulkan materi pelajaran.

• Guru memberikan tugas rumah berupa PR.

• Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.

Page 157: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

141

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Kelas Eksperimen Pertemuan II

Satuan Pendidikan : SD Negeri Debong Tengah 3 Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : III/2 Waktu : 2 x 35 menit (1 x Pertemuan)

A. Standar Kompetensi 4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana.

B. Kompetensi Dasar

4.2 Mengidentifikasi berbagai jenis dan besar sudut. C. Indikator Pencapaian Kompetensi

4.2.3 Membedakan jenis-jenis sudut: lancip, siku-siku, dan tumpul. 4.2.4 Menggambar jenis-jenis sudut: lancip, siku-siku, dan tumpul.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah siswa mengamati sudut yang ada pada bangun/benda/ruangan yang ada di lingkungan sekitar siswa, siswa dapat membedakan 3 jenis sudut yang ada pada suatu bangun/benda.

2. Setelah siswa membedakan jenis-jenis sudut, siswa dapat menggambar 3 jenis sudut.

3. Melalui diskusi kelompok dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan RME, siswa dapat memecahkan 2 contoh permasalahan yang berkaitan dengan jenis-jenis sudut dalam kehidupan sehari-hari.

E. Materi Ajar (Sudut) Jenis Sudut

Ada beberapa jenis sudut menurut ukurannya, yaitu sudut siku-siku, sudut lancip, dan sudut tumpul.

Page 158: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

142

1. Sudut Siku-siku

Perhatikan gambar sudut di bawah ini:

Sinar-sinar yang membentuk kedua sudut di atas ada dua. Keduanya saling

tegak lurus di titik B dan E. Jika kita ukur dengan busur derajat, maka

besar sudut B dan E adalah 90°. Sudut yang besarnya 90° dinamakan

sudut siku-siku.

2. Sudut Lancip

Perhatikan gambar sudut di bawah ini:

Kedua gambar di atas membentuk sudut di titik K dan P. Jika kita ukur

dengan busur derajat, maka besar sudut K dan P kurang dari 90°. Sudut

yang besarnya kurang dari 90° dinamakan sudut lancip.

3. Sudut Tumpul

Perhatikan gambar sudut di bawah ini:

Jika sudut G dan D kita ukur dengan busur derajat, besarnya lebih dari

90° dan kurang dari 180°. Sudut tersebut dinamakan sudut tumpul.

F. Metode Pembelajaran

Metode ceramah, tanya jawab, diskusi, penemuan terbimbing dengan

pendekatan RME.

Page 159: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

143

G. Media dan Sumber Bahan

1. Media:

a. Layang-layang

b. Model sudut siku-siku, lancip, dan tumpul yang terbuat dari

sterofoam.

c. Tali

d. Papan sterofoam

e. Push pin

2. Sumber bahan:

a. Silabus mata pelajaran Matematika kelas III semester 2.

b. Masitoch, Nurul dkk. (Ed.) 2009. Gemar Matematika untuk SD dan

MI Kelas III. Bandung: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan

Nasional. Hal. 149-150 c. Dayat, Tri dkk. 2009. Matematika untuk Sekolah Dasar/Madrasah

Ibtidaiyah Kelas 3. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas. Hal. 95-97.

H. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan II (2 x 35 menit)

1. Kegiatan Pendahuluan (± 10 menit)

a. Guru memasuki kelas.

b. Guru mempersilakan ketua kelas untuk memimpin doa. (taqwa)

c. Guru mengecek kehadiran siswa. (disiplin)

d. Menyiapkan kondisi fisik antara lain: buku pelajaran, media

pembelajaran, lembar tugas siswa (LTS). (persiapan)

e. Menyiapkan kondisi psikis siswa untuk mengikuti proses

pembelajaran dengan menyampaikan salam “Assalamu’alaikum

wr.wb atau selamat pagi anak-anak?”. (ramah)

f. Menginformasikan cakupan dan kegiatan belajar yang akan dilalui

siswa “Materi pokok yang akan kita bahas masih melanjutkan materi

yang kemarin yaitu mengenai Jenis-jenis Sudut” dan menuliskannya

di papan tulis.

Page 160: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

144

g. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran: “Setelah mengikuti pembelajaran, kalian diharapkan dapat membedakan dan menggambar berbagai jenis sudut”.

h. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari (menggali pengetahuan prasyarat) dengan serangkaian pertanyaan sebagai berikut: (eksplorasi)

No Guru (G) No Siswa (S) 1 Kemarin ibu guru memberikan tugas

kepada kalian untuk mencari benda-benda yang memiliki sudut apa saja?

1 Siku-siku, lancip, dan tumpul.

2 Benda apa saja yang memiliki sudut siku-siku yang kalian temukan?

2 Buku, majalah, koran, dan meja.

3 Bagaimana dengan benda yang memiliki sudut lancip? Apa saja benda tersebut? Siapa yang berani menjawab?

3 Topi ulang tahun, atap gereja, ujung pensil, dan ujung bolpoin.

4 Lalu, siapa yang berani menyebutkan benda yang memiliki sudut tumpul?

4 Atap rumah dan kursi santai.

i. Guru memotivasi siswa dengan pujian atau acungan jempol kepada siswa yang dapat menjawab benar pertanyaan guru.

2. Kegiatan Inti (± 40 menit)

a. Eksplorasi (± 10 menit)

1) Guru menjelaskan materi mengenai jenis-jenis sudut dengan

menyuruh siswa memberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari.

2) Guru memancing siswa untuk memecahkan permasalahan yang

sering ada dalam kehidupan sehari-hari siswa dengan memberikan

permasalahan kontekstual yang berhubungan dengan jenis-jenis

sudut. Permasalahan tersebut yaitu “perhatikan ruangan kelas kita.

Benda apa saja yang memiliki bentuk sudut siku-siku, lancip, dan

tumpul? Apakah kalian tahu perbedaan antara sudut siku-siku,

lancip, dan tumpul?”.

3) Guru mengarahkan siswa untuk menemukan contoh benda-benda

di kelas yang memiliki bentuk sudut siku-siku, lancip, dan tumpul,

dan membedakan ketiga jenis sudut tersebut.

Page 161: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

145

4) Siswa menuliskan beberapa benda yang memiliki bentuk sudut siku-siku, lancip, dan tumpul.

5) Siswa menggambar sudut siku-siku, lancip, dan tumpul sesuai dengan model sudut sudut siku-siku, lancip, dan tumpul.

b. Elaborasi (± 25 menit) 1) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok kecil, masing-masing

kelompok terdiri atas 4-5 siswa. 2) Guru membagikan tali, papan sterofoam, push pin, dan LKS

(terlampir) kepada masing-masing kelompok, yang berisi permasalahan yang akan dipecahkan bersama-sama, yaitu siswa ditugasi untuk membentuk kembali sudut yang ada pada gambar LKS (terlampir) pada papan sterofoam yang telah disediakan. Di akhir kegiatan pengerjaan tugas pada LKS, siswa disuruh untuk menyimpulkan tentang perbedaan sudut lancip, tumpul, dan siku-siku. Sudut yang mana di antara ketiga sudut tersebut yang paling besar dan paling kecil.

3) Masing-masing kelompok melakukan diskusi untuk menyelesaikan

persoalan tersebut.

4) Guru mengamati dan membimbing kerja tiap kelompok.

5) Setelah masing-masing kelompok selesai mengerjakan LKS, setiap

kelompok mempresentasikan hasil kegiatan kelompok di depan

kelas oleh wakil dari setiap kelompok, sementara masing-masing

anggota kelompok yang lain mengungkapkan pendapatnya

terhadap hasil presentasi kelompok tersebut.

6) Guru memberikan penguatan dengan memberikan penghargaan

berupa tanda bintang kepada kelompok terbaik.

c. Konfirmasi (± 5 menit) Guru bertanya kepada siswa apakah masih ada siswa yang

belum paham atau sudah paham semua. Jika masih ada siswa yang belum paham, maka guru akan menjelaskan kembali bagian dari materi yang belum dipahami oleh siswa. Namun, jika semua siswa sudah paham materi tersebut, maka guru memberi soal evaluasi untuk menguji pemahaman siswa berkaitan dengan materi tersebut.

Page 162: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

146

3. Kegiatan Akhir (± 20 menit) a. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pembelajaran. b. Guru membagikan lembar tugas siswa (LTS) untuk dikerjakan sendiri

oleh siswa. (jujur) c. Guru menilai dan menganalisis hasil LTS yang dikerjakan siswa. d. Guru memberi penguatan kepada siswa dengan nilai tertinggi dan

memotivasi siswa untuk belajar lebih giat kepada siswa yang memperoleh nilai rendah.

e. Guru menyampaikan rencana pembelajaran Matematika pada pertemuan berikutnya yaitu mengenai Sudut sebagai Jarak Putar.

f. Guru menutup pelajaran. I. Penilaian

1. Prosedur Penilaian : Penilaian hasil pada akhir pembelajaran 2. Jenis Penilaian : Tes tertulis 3. Bentuk Instrumen : Isian 4. Instrumen Penilaian :

a. LKS (terlampir) b. Kisi-kisi Soal LTS (terlampir) c. Soal LTS (terlampir) d. Kunci Jawaban (terlampir) e. Kriteria Penilaian: Nilai Akhir =

Tegal, 14 Mei 2013

Guru Kelas III, Peneliti, Sutilah, S.Pd. Indah Isdianti NIP.19570215 197802 2 001 NIM.1401409147

Mengetahui,

Plt. Kepala Sekolah,

Suratinah, S. Pd.

NIP. 196107021982012011

Page 163: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

147

Lampiran RPP LEMBAR KERJA SISWA

MATA PELAJARAN MATEMATIKA SD

MATERI POKOK SUDUT WAKTU : 20 MENIT

Petunjuk: Kerjakan soal di bawah ini dengan jawaban yang benar melalui kerjasama dalam kelompok! 1. Perhatikan gambar benda-benda di bawah ini untuk melengkapi tabel di

bawah!

A B C

D E F

Jenis Sudut pada Benda

Jenis Sudut pada Benda

Sudut yang Lebih Besar

Sudut yang Lebih Kecil

Sudut pada laptop (B) yaitu....

Sudut pada puncak piramida (A) yaitu....

.................... ....................

Sudut pada kipas angin (C) yaitu....

Sudut pada lemari (D) yaitu....

.................... ....................

Sudut pada ujung pensil (F) yaitu....

Sudut yang dibentuk oleh jarum jam (E) yaitu....

.................... ....................

Anggota :1. ..................................... Kelas: .... 2. .................................... 3. .................................... 4. .................................... 5. ....................................

Page 164: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

148

a. Sudut lancip lebih....................dari sudut siku-

siku.

b. Sudut tumpul lebih....................dari sudut siku-

siku.

c. Sudut lancip lebih......................dari sudut

tumpul.

2. Setelah kalian menerima papan sterofoam, tali, dan push pin dari guru,

buatlah masing-masing 1 sudut siku-siku, lancip, dan tumpul dengan menggunakan tali yang ditancapkan dengan push pin yang dialasi dengan papan sterofoam!

Apa yang dapat kamu simpulkan?

Page 165: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

149

Kisi-kisi Soal Evaluasi Satuan Pendidikan : SD Kelas/Semester : III/2 Mata Pelajaran : Matematika Materi Pokok : Sudut Standar Kompetensi: 4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana.

Kompetensi Dasar

Indikator soal Jenis Soal

Ranah Kognitif

Nomor Soal

Tingkat kesulitan

4.2 Mengi-dentifikasi berbagai jenis dan besar sudut.

• Siswa dapat menyebutkan masing-masing 2 benda yang berbentuk sudut siku-siku, lancip, dan tumpul.

• Disajikan gambar kursi, siswa dapat menentukan 1 bagian dari kursi yang membentuk sudut siku-siku, lancip, dan tumpul.

• Disajikan gambar baju seragam sekolah, siswa dapat menentukan 3 jenis sudut yang ada pada bagian baju seragam sekolah.

Isian

Isian

Isian

C1

C2

C2

1

2

3

Mudah

Sulit

Sedang

Page 166: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

150

Nama : ......................... ... No Absen : ......................... ...

SOAL EVALUASI Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : III/2 Waktu : 15 menit Isilah titik-titik (...) di bawah ini dengan tepat! 1. Di bawah ini yaitu daftar benda-benda yang ada di dalam kamar Nina.

Beberapa diantaranya yaitu:

a. Benda yang berbentuk sudut siku-siku yaitu yang ditunjukkan oleh nomor........ dan ...... (skor 1)

b. Benda yang berbentuk sudut lancip yaitu yang ditunjukkan oleh nomor...... dan ........ (skor 1)

c. Benda yang berbentuk sudut tumpul yaitu yang ditunjukkan oleh nomor....... dan ....... (skor 1)

2. Perhatikan gambar kursi nenek Indra di bawah ini! a. Bagian kursi nenek yang berbentuk

sudut siku-siku yaitu yang ditunjukkan oleh huruf... (skor 1)

b. Bagian kursi nenek yang berbentuk sudut lancip yaitu yang ditunjukkan oleh huruf... (skor 1)

c. Bagian kursi nenek yang berbentuk sudut tumpul yaitu yang ditunjukkan oleh huruf... (skor 1)

3. Perhatikan gambar baju seragam sekolah Dita di bawah ini! a. Bagian yang ditunjukkan oleh huruf A

berbentuk sudut............................. (skor 1) b. Bagian yang ditunjukkan oleh huruf B

berbentuk sudut............................. (skor 1) c. Bagian yang ditunjukkan oleh huruf C

berbentuk sudut............................. (skor 1) d. Bagian yang ditunjukkan oleh huruf D

berbentuk sudut............................. (skor 1)

(1) Rak buku (3) Kipas angin gantung (5) Terompet tahun baru

(2) Topi ulang tahun (4) Radio (6) Kursi santai

Page 167: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

151

Kunci Jawaban Soal Evaluasi 1. a. (1) dan (4) (skor 1)

b. (2) dan (5) (skor 1) c. (3) dan (6) (skor 1)

2. a. A (skor 1) b. C (skor 1) c. B (skor 1)

3. a. Tumpul (skor 1) b. Lancip (skor 1) c. Tumpul (skor 1) d. Siku-siku (skor 1)

Skor maksimal = 10

Page 168: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

152

PENGEMBANGAN SILABUS PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SD Negeri Debong Tengah 3 Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : III (Tiga)/2 (Dua) Tema : Kegiatan Ruang Lingkup : Jenis dan Besar Sudut Standar Kompetensi : 4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana.

Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran

Media Penilaian Sumber

Belajar Alokasi waktu Alat Peraga Cetak

4.2 Meng-identifikasi berbagai jenis dan besar sudut.

4.2.3 Membedakan jenis-jenis sudut: lancip, siku-siku, dan tumpul.

4.2.4 Menggambar jenis-jenis sudut: lancip, siku-siku, dan tumpul.

Kegiatan Pendahuluan Menyampaikan motivasi, tujuan pembelajaran, dan menggali pengetahuan prasyarat dengan menggunakan serangkaian pertanyaan dan alat peraga. Kegiatan Inti • Dengan menggunakan

alat peraga tali, papan sterofoam, push pin, dan LKS, siswa diberi kesempatan bereksplorasi dan

1. Layang-layang

2. Model sudut siku-siku, lancip, dan tumpul yang terbuat dari sterofoam.

3. Tali 4. Papan

sterofoam 5. Push pin

• Lembar kerja siswa (LKS)

• Lembar tugas siswa (LTS)

Penilaian tertulis (hasil LTS)

• Model Silabus Kelas III.

• Buku BSE “Gemar MATE-MATIKA untuk SD dan MI Kelas III” Karya Nurul Masitoch dkk.

2 jp x 35 menit

Page 169: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

153

Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Media Penilaian Sumber

Belajar Alokasi waktu Alat Peraga Cetak

berelaborasi dengan cara berdiskusi kelompok untuk menemukan langkah mencari perbandingan besar sudut antara sudut siku-siku, lancip, dan tumpul.

• Wakil dari masing-masing kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Guru memberikan konfirmasi dengan menjelaskan kembali mengenai materi pembelajaran yang belum dipahami oleh siswa.

• Dengan menggunakan LTS, siswa secara individual mengerjakan tugas untuk menentukan benda-benda yang

• Buku BSE “Matema-tika untuk Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah Kelas 3” Karya Tri Dayat dkk.

• Buku referensi lain yang sesuai.

• Bahan ajar materi Sudut.

Page 170: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

154

Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran

Media Penilaian Sumber

Belajar Alokasi waktu Alat Peraga Cetak

berbentuk sudut siku-siku, lancip, dan tumpul.

Kegiatan Penutup • Siswa dengan

bimbingan guru menyimpulkan materi pelajaran.

• Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.

Page 171: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

155

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kelas Eksperimen Pertemuan III

Satuan Pendidikan : SD Negeri Debong Tengah 3

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : III/2

Waktu : 2 x 35 menit (1 x Pertemuan)

A. Standar Kompetensi

4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana.

B. Kompetensi Dasar

4.2 Mengidentifikasi berbagai jenis dan besar sudut.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi 4.2.5 Mendeskripsikan sudut sebagai jarak putar.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah siswa mengamati sudut yang ada pada sebuah jam, siswa dapat

mendeskripsikan sudut sebagai jarak putar dengan benar.

2. Setelah siswa mengamati sudut yang ada pada jam tiruan, siswa dapat

menentukan 3 jenis besar jarak putar pada jarum jam.

3. Melalui diskusi kelompok dalam pelaksanaan pembelajaran dengan

menerapkan pendekatan RME, siswa dapat memecahkan 2 contoh

permasalahan yang berkaitan dengan sudut sebagai jarak putar dalam

kehidupan sehari-hari.

E. Materi Ajar

(Sudut)

Sudut sebagai Jarak Putar

Pada sebuah jam, jarum jam akan selalu berputar. Jika kita amati, jarum

pendek berputar dari angka 12 ke 1 ke angka 2, kemudian ke angka 3.

Page 172: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

156

Apabila diteruskan jarum jam berputar ke angka 4, 5, 6, dan seterusnya.

Jarum jam akhirnya kembali ke angka 12. Perputaran dari angka 12 dan

kembali ke angka 12 dinamakan satu kali putaran. Perputaran tersebut

membentuk sudut dengan besar 360°. Sudut yang terbentuk karena

berputarnya jarum jam dinamakan jarak putar. Jarak putar pada sebuah jam

dapat membentuk sudut-sudut berikut:

F. Metode Pembelajaran

Metode ceramah, tanya jawab, diskusi, penemuan terbimbing dengan

pendekatan RME.

G. Media dan Sumber Bahan

1. Media: alat peraga jam tiruan.

2. Sumber bahan:

a. Silabus mata pelajaran Matematika kelas III semester 2.

Page 173: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

157

b. Masitoch, Nurul dkk. (Ed.) 2009. Gemar Matematika untuk SD dan

MI Kelas III. Bandung: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan

Nasional. Hal. 152-154. c. Fajariyah, Nur dan Defi Triratnawati. 2008. Cerdas Berhitung

Matematika untuk SD/MI Kelas 3. Jakarta: Pusat Perbukuan

Depdiknas. Hal. 169.

H. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan III (2 x 35 menit)

1. Kegiatan Pendahuluan (± 10 menit)

a. Guru memasuki kelas.

b. Guru mempersilakan ketua kelas untuk memimpin doa. (taqwa)

c. Guru mengecek kehadiran siswa. (disiplin)

d. Menyiapkan kondisi fisik antara lain: buku pelajaran, media

pembelajaran, lembar tugas siswa (LTS). (persiapan)

e. Menyiapkan kondisi psikis siswa untuk mengikuti proses

pembelajaran dengan menyampaikan salam “Assalamu’alaikum

wr.wb atau selamat pagi anak-anak?”. (ramah)

f. Menginformasikan cakupan dan kegiatan belajar yang akan dilalui

siswa “Materi pokok yang akan kita bahas masih melanjutkan materi

yang kemarin, yaitu mengenai Sudut sebagai Jarak Putar” dan

menuliskannya di papan tulis.

g. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran: “Setelah mengikuti

pembelajaran, kalian diharapkan dapat mendeskripsikan sudut sebagai

jarak putar”.

h. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan

sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari (menggali

pengetahuan prasyarat) dengan serangkaian pertanyaan sebagai

berikut: (eksplorasi)

Page 174: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

158

No Guru (G) No Siswa (S) 1 Anak-anak, siapa diantara kalian

yang tadi pagi bangun tidur lebih awal untuk sholat subuh?

1 Saya

2 Pukul berapa kalian bangun tidur? 2 Pukul 05.00 3 Pada pukul 05.00, jarum panjang dan

pendek pada jam dinding kalian menunjukkan angka berapa? Siapa yang berani menjawab?

3 Angka 12 dan 5.

4 Lalu, jarum panjang dan pendek saat tepat pukul 05.00 membentuk sudut apa?

4 Tumpul

i. Guru memotivasi siswa dengan pujian atau acungan jempol kepada

siswa yang dapat menjawab benar pertanyaan guru.

2. Kegiatan Inti (± 40 menit)

a. Eksplorasi (± 10 menit)

1) Guru menjelaskan materi mengenai sudut sebagai jarak putar

dengan menyuruh siswa memberikan contoh dalam kehidupan

sehari-hari.

2) Guru memancing siswa untuk memecahkan permasalahan yang

sering ada dalam kehidupan sehari-hari siswa dengan memberikan

permasalahan kontekstual yang berhubungan dengan jenis-jenis

sudut. Permasalahan tersebut yaitu “perhatikan jam dinding di

kelas kita. Pukul berapakah sekarang? Sudut apakah yang dibentuk

oleh jarum panjang dan pendek? Pada pukul berapa saja antara

jarum panjang dan pendek membentuk sudut siku-siku, lancip, dan

tumpul? Lalu, pada pukul berapa saja besar jarak putar jarum jam

menunjukkan seperempat, setengah, dan satu putaran penuh?”.

3) Guru mengarahkan siswa untuk menjawab pertanyaan dari guru

tersebut, dengan cara guru menunjukkan waktu pada jam tiruan,

kemudian siswa menyebutkan jenis sudut yang terbentuk dan besar

jarak putar jarum jam.

4) Guru menyuruh beberapa siswa untuk maju, memutar jarum pada

jam tiruan dan siswa yang lain menyebutkan tanda besar sudut

yang terbentuk dan besar jarak putar jarum jam.

Page 175: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

159

b. Elaborasi (± 25 menit)

1) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok kecil, masing-masing kelompok terdiri atas 4-5 siswa.

2) Guru membagikan jam tiruan dan LKS (terlampir) kepada masing-

masing kelompok, yang berisi permasalahan yang akan dipecahkan

bersama-sama, yaitu siswa ditugasi untuk menentukan jenis sudut

dan besar jarak putar yang dibentuk oleh jarum jam.

3) Masing-masing kelompok melakukan diskusi untuk menyelesaikan

persoalan tersebut.

4) Guru mengamati dan membimbing kerja tiap kelompok.

5) Setelah masing-masing kelompok selesai mengerjakan LKS, setiap

kelompok mempresentasikan hasil kegiatan kelompok di depan

kelas oleh wakil dari setiap kelompok, sementara masing-masing

anggota kelompok yang lain mengungkapkan pendapatnya

terhadap hasil presentasi kelompok tersebut.

6) Guru memberikan penguatan dengan memberikan penghargaan

berupa tanda bintang kepada kelompok terbaik.

c. Konfirmasi (± 5 menit) Guru bertanya kepada siswa apakah masih ada siswa yang

belum paham atau sudah paham semua. Jika masih ada siswa yang

belum paham, maka guru akan menjelaskan kembali bagian dari

materi yang belum dipahami oleh siswa. Namun, jika semua siswa

sudah paham materi tersebut, maka guru memberi soal evaluasi

untuk menguji pemahaman siswa berkaitan dengan materi tersebut.

3. Kegiatan Akhir (± 20 menit)

a. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pembelajaran.

b. Guru membagikan lembar tugas siswa (LTS) untuk dikerjakan sendiri oleh siswa. (jujur)

c. Guru menilai dan menganalisis hasil LTS yang dikerjakan siswa.

d. Guru memberi penguatan kepada siswa dengan nilai tertinggi dan

memotivasi siswa untuk belajar lebih giat kepada siswa yang

memperoleh nilai rendah.

e. Guru menutup pelajaran.

Page 176: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

160

I. Penilaian

1. Prosedur Penilaian : Penilaian hasil pada akhir pembelajaran

2. Jenis Penilaian : Tes tertulis

3. Bentuk Instrumen : Isian

4. Instrumen Penilaian :

a. LKS (terlampir)

b. Kisi-kisi Soal LTS (terlampir)

c. Soal LTS (terlampir)

d. Kunci Jawaban (terlampir)

e. Kriteria Penilaian:

Nilai Akhir =

Tegal, 15 Mei 2013

Guru Kelas III, Peneliti,

Sutilah, S.Pd. Indah Isdianti

NIP.19570215 197802 2 001 NIM.1401409147

Mengetahui,

Plt. Kepala Sekolah,

Suratinah, S. Pd.

Page 177: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

161

Lampiran RPP LEMBAR KERJA SISWA

MATA PELAJARAN MATEMATIKA SD

MATERI POKOK SUDUT WAKTU : 20 MENIT

Petunjuk: Kerjakan soal di bawah ini dengan jawaban yang benar melalui kerjasama dalam kelompok! Amati jam kelompok kalian masing-masing untuk menyelesaikan soal nomor 1 dan 2. 1. Tentukan jenis sudut yang dibentuk oleh jarum panjang dan pendek jam pada

tiap jamnya! Kemudian, masukkan dalam tabel berikut!

No. Pukul Jenis Sudut a 21.00 ............................. b 04.00 ............................. c 07.40 ............................. d 18.00 ............................. e 01.15 .............................

2. Tentukan besar sudut putar yang dibentuk oleh putaran jarum jam! Kemudian,

masukkan dalam tabel berikut!

No. Putaran Jarum Jam Besar Sudut Putar a Dari angka 12 ke angka 3 .............................putaran b Dari angka 6 ke angka 12 .............................putaran c Dari angka 4 ke angka 4 .............................putaran d Dari angka 2 ke angka 5 .............................putaran e Dari angka 4 ke angka 10 .............................putaran

 

Anggota :1. ..................................... Kelas: .... 2. .................................... 3. .................................... 4. .................................... 5. ....................................

Page 178: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

162

Kisi-kisi Soal Evaluasi Satuan Pendidikan : SD Kelas/Semester : III/2 Mata Pelajaran : Matematika Materi Pokok : Sudut Standar Kompetensi: 4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana.

Kompetensi Dasar

Indikator soal Jenis Soal

Ranah Kognitif

Nomor Soal

Tingkat kesulitan

4.2 Mengi-dentifikasi berbagai jenis dan besar sudut.

• Disajikan gambar jam di mana jarum berada di antara angka 8 dan 12, siswa dapat menyebutkan jenis sudut yang dibentuk oleh jarum jam.

• Siswa dapat menentukan besar, jenis sudut, dan jarak putar yang dibentuk oleh jarum jam.

• Siswa dapat menentukan besar dan jarak putar arah mata angin dari arah timur ke selatan.

Isian

Isian

Isian

C1

C2

C2

1

2, 3, dan 4

5

Mudah

Sedang

Sulit

Page 179: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

163

Nama : ......................... ... No Absen : ......................... ...

SOAL EVALUASI Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : III/2 Waktu : 15 menit Isilah titik-titik (...) di bawah ini dengan tepat! 1. Jam dinding Lisa menunjukkan waktu seperti jam di samping.

Berarti, jenis sudut yang dibentuk oleh jarum panjang dan pendek pada jam Lisa yaitu.......................................... (skor 1)

2. Anis berangkat naik sepeda ke sekolah pada pukul 07.00. Anis tiba di sekolah

pukul 07.15. Berarti, lama perjalanan Anis dari rumah ke sekolah yaitu.......menit. Selama perjalanan Anis tersebut, jarum panjang jam berputar membentuk sudut sebanyak..................................putaran dan membentuk sudut.......................................... (skor 3)

3. Putaran jarum jam dari angka 5 ke angka 11 membentuk sudut sebanyak

...................................putaran dan membentuk sudut.............................. (skor 2)

4. Putaran jarum jam dari angka............ke angka 2 membentuk sudut satu putaran penuh dan membentuk sudut sebesar......° (skor 2)

5. Perhatikan gambar petunjuk arah mata angin di bawah ini!

Rina berdiri menghadap ke arah timur. Kemudian ia memutar badan menjadi menghadap ke arah selatan, berarti badan Rina berputar membentuk sudut sebesar.....° dan jarak putar sebanyak.................putaran. (skor 2)

Page 180: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

164

Kunci Jawaban Soal Evaluasi 1. Tumpul (skor 1) 2. 15, seperempat, dan 90° (skor 3) 3. Setengah dan lurus (skor 2) 4. 2 dan 360° (skor 2) 5. 90° dan seperempat (skor 2)

Skor maksimal = 10

Page 181: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

165

PENGEMBANGAN SILABUS PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SD Negeri Debong Tengah 3 Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : III (Tiga)/2 (Dua) Tema : Kegiatan Ruang Lingkup : Jenis dan Besar Sudut Standar Kompetensi : 4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana.

Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran

Media Penilaian Sumber

Belajar Alokasi waktu Alat

Peraga Cetak

4.2 Meng-identifikasi berbagai jenis dan besar sudut.

4.2.5 Mendeskripsikan sudut sebagai jarak putar.

Kegiatan Pendahuluan Menyampaikan motivasi, tujuan pembelajaran, dan menggali pengetahuan prasyarat dengan menggunakan serangkaian pertanyaan dan alat peraga. Kegiatan Inti • Dengan menggunakan alat

peraga jam dan LKS, siswa diberi kesempatan bereksplorasi dan berelaborasi dengan cara berdiskusi kelompok untuk

Jam

• Lembar kerja siswa (LKS)

• Lembar tugas siswa (LTS)

Penilaian tertulis (hasil LTS)

• Model Silabus Kelas III.

• Buku BSE “Gemar MATE-MATIKA untuk SD dan MI Kelas III” Karya Nurul Masitoch

2 jp x 35 menit

Page 182: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

166

Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran

Media Penilaian Sumber

Belajar Alokasi waktu Alat

Peraga Cetak

menemukan langkah menentukan jenis dan besar sudut yang dibentuk oleh jarum jam.

• Wakil dari masing-masing kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Guru memberikan konfirmasi dengan menjelaskan kembali mengenai materi pembelajaran yang belum dipahami oleh siswa.

• Dengan menggunakan LTS, siswa secara individual mengerjakan tugas untuk menentukan jenis, besar sudut, dan jarak putar yang dibentuk oleh jarum jam dan arah mata angin.

Kegiatan Penutup • Siswa dengan bimbingan

guru menyimpulkan materi pelajaran.

• Guru memberikan tugas

dkk. • Buku BSE

“Cerdas Berhitung Matematika untuk SD/MI Kelas 3” karya Nur Fajariyah dan Defi Triratna-wati.

• Buku referensi lain yang sesuai.

• Bahan ajar materi Sudut.

Page 183: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

167

Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran

Media Penilaian Sumber

Belajar Alokasi waktu Alat

Peraga Cetak

rumah berupa PR. • Guru menyampaikan materi

yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.

Page 184: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

168

Lampiran 8

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajararan : Matematika Kelas/Semester : III/2

Pembelajaran Konvensional pada Kelas Kontrol

oleh Indah Isdianti 1401409147

PGSD UPP TEGAL FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

Page 185: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

169

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Kelas Kontrol Pertemuan I

Satuan Pendidikan : SD Negeri Debong Tengah 1 Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : III/2 Waktu : 2 x 35 menit (1 x Pertemuan)

A. Standar Kompetensi 4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana.

B. Kompetensi Dasar 4.2 Mengidentifikasi berbagai jenis dan besar sudut.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Mendeskripsikan sudut sebagai daerah yang dibatasi oleh dua sinar atau garis yang berpotongan.

2. Mengurutkan besar sudut menurut ukurannya.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui penjelasan guru, siswa dapat mendeskripsikan pengertian

sudut dengan benar.

2. Setelah melihat gambar bangun yang digambar oleh guru di papan

tulis, siswa dapat membedakan masing-masing 3 bangun yang

memiliki sudut dan yang tidak.

3. Setelah siswa mengetahui pengertian sudut, siswa dapat menyebutkan

3 bagian sudut yang ada pada gambar bangun yang ditunjukkan oleh

guru.

4. Setelah siswa mengamati gambar bangun di papan tulis, siswa dapat

mengurutkan besar sudut menurut ukurannya.

5. Melalui pemberian latihan soal dari guru, siswa dapat memecahkan 2

contoh permasalahan yang berkaitan dengan sudut suatu bangun.

Page 186: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

170

E. Materi Ajar

(Sudut)

1. Sudut sebagai Daerah yang Dibatasi Dua Sinar

Perhatikan proses terbentuknya sudut berikut:

Misalkan sinar a dan sinar b saling berpotongan, maka pada

perpotongan kedua garis tersebut akan membentuk sebuah sudut. Titik

pertemuan kedua sinar itu dinamakan titik sudut. Sedangkan sinar a

dan sinar b dinamakan kaki sudut. Daerah yang dibatasi oleh kedua

kaki sudut disebut besar sudut. Perhatikan gambar di berikut:

Jadi, sudut adalah daerah yang dibentuk oleh dua garis yang

saling berpotongan di satu titik potong.

2. Mengurutkan Besar Sudut Menurut Ukurannya

Sudut ada yang berukuran besar dan ada yang berukuran kecil.

Besar sudut ditentukan oleh jauh dekatnya jarak dua sinar yang

berpotongan. Semakin jauh jarak dari kedua sinar yang berpotongan,

akan semakin besar sudutnya. Begitupun sebaliknya, semakin dekat

jarak kedua sinar yang berpotongan, maka semakin kecil sudutnya.

Contoh urutan besar sudut:

a. Makin ke kanan, ukuran sudutnya makin besar.

b. Makin ke kanan, ukuran sudutnya makin kecil.

Page 187: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

171

F. Metode Pembelajaran Metode ceramah, tanya jawab, dan latihan soal.

G. Media dan Sumber Bahan

1. Media:

Model sudut yang terbuat dari sterofoam.

2. Sumber bahan:

a. Silabus mata pelajaran Matematika kelas III semester 2.

b. Masitoch, Nurul dkk. (Ed.) 2009. Gemar Matematika untuk SD dan

MI Kelas III. Bandung: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan

Nasional. Hal. 145-147. c. Putri, Y. dan H. Siregar. 2009. Matematika untuk siswa SD/MI Kelas

III. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas. Hal. 135-136.

H. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan I (2 x 35 menit)

1. Kegiatan Pendahuluan (± 10 menit)

a. Guru memasuki kelas.

b. Guru mempersilakan ketua kelas untuk memimpin doa. (taqwa)

c. Guru mengecek kehadiran siswa. (disiplin)

d. Menyiapkan kondisi fisik antara lain: buku pelajaran, media

pembelajaran, lembar tugas siswa (LTS). (persiapan)

e. Menyiapkan kondisi psikis siswa untuk mengikuti proses

pembelajaran dengan menyampaikan salam “Assalamu’alaikum

wr.wb atau selamat pagi anak-anak?”. (ramah)

f. Guru mengadakan apersepsi dengan melakukan tanya jawab seperti:

“Anak-anak, apakah kalian tahu apa itu sudut?”

g. Menginformasikan cakupan dan kegiatan belajar yang akan dilalui

siswa “Anak-anak, hari ini kita akan belajar mengenai pengertian

sudut dan mengurutkan besar sudut menurut ukurannya.”

h. Guru memotivasi siswa dengan pujian atau acungan jempol kepada

siswa yang dapat menjawab benar pertanyaan guru.

Page 188: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

172

i. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran: setelah pembelajaran tentang

sudut dan besar sudut selesai, kalian diharapkan dapat

mendeskripsikan pengertian sudut dan mengurutkan besar sudut

menurut ukurannya.

2. Kegiatan Inti (± 45 menit)

a. Eksplorasi (± 10 menit)

1) Guru memberikan penjelasan mengenai pengertian sudut dan

bagian-bagian sudut.

2) Guru menggambar bangun yang memiliki sudut dan yang tidak

memiliki sudut di papan tulis.

3) Guru menyuruh siswa untuk menyebutkan bagian-bagian sudut dari

gambar benda yang diberikan oleh guru.

4) Guru menunjukkan gambar sudut garis yang berbeda ukuran besar

sudutnya.

5) Guru menyuruh siswa untuk mengurutkan besar sudut garis

menurut ukuran besar sudutnya. b. Elaborasi (± 25 menit)

1) Guru membagi siswa menjadi kelompok kecil, masing-masing

kelompok terdiri atas 6-7 siswa.

2) Guru membagikan model sudut (yang terbuat dari sterofoam) dan

LKS (terlampir) kepada masing-masing kelompok, yang berisi

permasalahan yang akan dipecahkan bersama-sama, yaitu siswa

ditugasi untuk menentukan bagian dari model sudut yang

merupakan titik, kaki, dan besar sudut, kemudian siswa

mengurutkan besar model sudut tersebut menurut ukurannya.

3) Masing-masing kelompok melakukan diskusi untuk menyelesaikan

persoalan tersebut.

4) Guru mengamati dan membimbing kerja tiap kelompok.

5) Setelah kelompok di depan kelas oleh wakil dari setiap kelompok,

sementara masing-masing masing-masing kelompok selesai

mengerjakan LKS, setiap kelompok mempresentasikan hasil

Page 189: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

173

kegiatan anggota kelompok yang lain mengungkapkan

pendapatnya terhadap hasil presentasi kelompok tersebut.

6) Guru memberikan penguatan dengan memberikan penghargaan

berupa tanda bintang kepada kelompok terbaik.

c. Konfirmasi (± 5 menit)

Guru bertanya kepada siswa apakah masih ada siswa yang

belum paham atau sudah paham semua. Jika masih ada siswa yang

belum paham, maka guru akan menjelaskan kembali bagian dari

materi yang belum dipahami oleh siswa. Namun, jika semua siswa

sudah paham materi tersebut, maka guru memberi soal evaluasi

untuk menguji pemahaman siswa berkaitan dengan materi tersebut.

3. Kegiatan Akhir (± 15 menit)

a. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pembelajaran.

b. Guru membagikan lembar tugas siswa (LTS) untuk dikerjakan sendiri

oleh siswa. (jujur)

c. Guru menilai dan menganalisis hasil LTS yang dikerjakan siswa.

d. Guru memberi penguatan kepada siswa dengan nilai tertinggi dan

memotivasi siswa untuk belajar lebih giat kepada siswa yang

memperoleh nilai rendah.

e. Guru memberikan tindak lanjut berupa PR.

f. Guru menyampaikan rencana pembelajaran Matematika pada

pertemuan berikutnya yaitu mengenai Jenis-jenis Sudut.

g. Guru menutup pelajaran.

I. Penilaian

1. Prosedur Penilaian : Penilaian hasil pada akhir pembelajaran

2. Jenis Penilaian : Tes tertulis

3. Bentuk Instrumen : Isian

4. Instrumen Penilaian :

a. LKS (terlampir)

b. Kisi-kisi Soal LTS (terlampir)

Page 190: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

174

c. Soal LTS (terlampir)

d. Kunci Jawaban (terlampir)

e. Kriteria Penilaian:

Nilai Akhir =

Tegal, 20 Mei 2013

Guru Kelas III, Peneliti,

Neti Amanati Indah Isdianti

NIP. 196106141983042006 NIM. 1401409147

Mengetahui,

Plt. Kepala SD Negeri De

Suratinah, S. Pd.

Page 191: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

175

Lampiran RPP LEMBAR KERJA SISWA

MATA PELAJARAN MATEMATIKA SD

MATERI POKOK SUDUT WAKTU : 20 MENIT

Petunjuk: Kerjakan soal di bawah ini dengan jawaban yang benar melalui kerjasama dalam kelompok! 1. Dari bangun sudut yang kalian terima, selanjutnya jawablah pertanyaan-

pertanyaan di bawah ini dengan tepat!

a. Perhatikan bangun nomor 1! 1) Bagian yang menunjukkan titik sudut yaitu pada huruf.... 2) Bagian yang menunjukkan kaki sudut yaitu pada huruf.... 3) Bagian yang menunjukkan besar sudut yaitu pada huruf....

b. Perhatikan bangun nomor 2! 1) Bagian yang menunjukkan titik sudut yaitu pada huruf.... 2) Bagian yang menunjukkan kaki sudut yaitu pada huruf.... 3) Bagian yang menunjukkan besar sudut yaitu pada huruf....

c. Perhatikan bangun nomor 3! 1) Bagian yang menunjukkan titik sudut yaitu pada huruf.... 2) Bagian yang menunjukkan kaki sudut yaitu pada huruf.... 3) Bagian yang menunjukkan besar sudut yaitu pada huruf....

d. Dari ketiga bangun tersebut, urutan besar sudut bangun dari yang terkecil sampai yang terbesar yaitu..., ..., dan ....

e. Dari ketiga bangun tersebut, urutan besar sudut bangun dari yang terbesar sampai yang terkecil yaitu..., ..., dan ....

Anggota :1. ..................................... Kelas: .... 2. .................................... 3. .................................... 4. .................................... 5. .................................... 6. .................................... 7. ....................................

Page 192: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

176

Banyak sudutnya yaitu....

Banyak sudutnya yaitu....

Banyak sudutnya yaitu....

2. Lingkari sudut dari benda-benda di bawah ini. Lalu, tentukan banyak sudutnya! a. c.

b.

Page 193: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

177

Kisi-kisi Soal Evaluasi

Satuan Pendidikan : SD Kelas/Semester : III/2 Mata Pelajaran : Matematika Materi Pokok : Sudut Standar Kompetensi: 4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana.

Kompetensi Dasar

Indikator soal Jenis Soal

Ranah Kognitif

Nomor Soal

Tingkat kesulitan

4.2 Mengi-dentifikasi berbagai jenis dan besar sudut.

• Disajikan 8 gambar benda yang sering ditemui siswa, siswa dapat menyebutkan 4 benda yang mempunyai sudut dan 4 bangun yang tidak.

• Disajikan gambar sepeda, siswa dapat menentukan 3 bagian dari kerangka sepeda yang membentuk sebuah sudut.

• Disajikan 5 gambar tali yang membentuk sudut, siswa dapat mengurutkan besar sudut tali dari yang terbesar sampai yang terkecil atau sebaliknya.

Isian

Isian

Isian

C1

C2

C2

1

2

3

Mudah

Sulit

Sedang

Page 194: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

178

Nama : ................................... .... No Absen : ................................... ....

SOAL EVALUASI Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : III/2 Waktu : 15 menit Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat! 1. Perhatikan gambar benda-benda di bawah ini, lalu tulis nomor bendanya saja!

Dari beberapa benda di atas, tentukan: a. Benda yang mempunyai sudut yaitu ......., ......., ......., dan ....... (skor 2) b. Benda yang tidak mempunyai sudut yaitu......., ......., ......., dan ...... (skor 2)

2. Perhatikan gambar sepeda Ardi di bawah ini!

Pada kerangka sepeda Ardi, yang membentuk sudut yaitu yang ditunjukkan pada huruf ....., .... dan ..... (skor 2)

3. Perhatikan gambar tali di bawah ini!

a. Urutan besar sudut tali dari yang terkecil sampai yang terbesar yaitu.............................................................................................. (skor 2)

b. Urutan besar sudut tali dari yang terbesar sampai yang terkecil yaitu.................................................................................................. (skor 2)

(2) (2) (3) (4)

Kaleng susu Rumah Ali Topi ulang tahun Tipe-x

(5) (6) (7) (8)

Gelas Kelereng Penghapus Meja

Page 195: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

179

Kunci Jawaban Soal Evaluasi 1. a. (2), (3), (7), dan (8). (skor 2)

b. (1), (4), (5), dan (6). (skor 2) 2. A, B, dan D (skor 2) 3. a. E, A, D, B, C (skor 2)

b. C, B, D, A, E (skor 2)

Skor maksimal = 10

Page 196: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

180

PENGEMBANGAN SILABUS PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SD Negeri Debong Tengah 1 Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : III (Tiga)/2 (Dua) Tema : Kegiatan Ruang Lingkup : Jenis dan Besar Sudut Standar Kompetensi : 4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana.

Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran

Media Penilaian Sumber

Belajar Alokasi waktu Alat

Peraga Cetak

4.2 Meng-identifikasi berbagai jenis dan besar sudut.

4.2.1 Mendeskripsikan sudut sebagai daerah yang dibatasi oleh dua sinar atau garis yang berpotongan.

4.2.2 Mengurutkan besar sudut menurut ukurannya.

Kegiatan Pendahuluan Menyampaikan motivasi, tujuan pembelajaran, dan menggali pengetahuan prasyarat dengan menggunakan serangkaian pertanyaan dan alat peraga. Kegiatan Inti • Dengan menggunakan alat

peraga sterofoam dan LKS, siswa diberi kesempatan bereksplorasi dan berelaborasi dengan cara berdiskusi kelompok untuk

Model sudut yang terbuat dari sterofoam.

• Lembar Kerja Siswa (LKS)

• Lembar Tugas Siswa (LTS)

Penilaian tertulis (hasil LTS)

• Model Silabus Kelas III.

• Buku BSE “Gemar MATE-MATIKA untuk SD dan MI Kelas III” Karya Nurul Masitoch dkk.

2 jp x 35 menit

Page 197: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

181

Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Media Penilaian Sumber

Belajar Alokasi waktu Alat Peraga Cetak

menemukan langkah mencari perbandingan besar sudut pada sebuah bangun/benda.

• Wakil dari masing-masing kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Guru memberikan konfirmasi dengan menjelaskan kembali mengenai materi pembelajaran yang belum dipahami oleh siswa.

• Dengan menggunakan LTS, siswa secara individual mengerjakan tugas untuk menentukan benda-benda yang ada di sekitar siswa yang memiliki sudut dan yang tidak, serta mengurutkan besar sudut suatu bangun/benda berdasarkan

• Buku BSE “Matema-tika untuk siswa SD/MI Kelas III” Karya Y. Putri dan H. Siregar.

• Buku referensi lain yang sesuai.

• Bahan ajar materi Sudut.

Page 198: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

182

Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran

Media Penilaian Sumber

Belajar Alokasi waktu Alat Peraga Cetak

ukurannya.Kegiatan Penutup • Siswa dengan bimbingan

guru menyimpulkan materi pembelajaran.

• Dengan menggunakan LTS, siswa secara individual mengerjakan tugas untuk menentukan benda-benda yang ada di sekitar siswa yang memiliki sudut dan yang tidak, serta mengurutkan besar sudut suatu bangun/benda berdasarkan ukurannya.

• Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.

Page 199: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

183

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kelas Kontrol Pertemuan II

Satuan Pendidikan : SD Negeri Debong Tengah 1

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : III/2

Waktu : 2 x 35 menit (1 x Pertemuan)

A. Standar Kompetensi

4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana.

B. Kompetensi Dasar

4.2 Mengidentifikasi berbagai jenis dan besar sudut.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi 4.2.3 Membedakan jenis-jenis sudut: lancip, siku-siku, dan tumpul.

4.2.4 Menggambar jenis-jenis sudut: lancip, siku-siku, dan tumpul.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah siswa mengamati gambar sudut yang digambar guru di papan tulis,

siswa dapat membedakan 3 jenis sudut yang ada pada suatu bangun/benda.

2. Setelah siswa membedakan jenis-jenis sudut, siswa dapat menggambar 3

jenis sudut: sudut lancip, siku-siku, dan tumpul.

3. Melalui pemberian latihan soal dari guru, siswa dapat memecahkan 2

contoh permasalahan yang berkaitan dengan jenis-jenis sudut di kehidupan

sehari-hari.

E. Materi Ajar

(Sudut)

Jenis Sudut

Ada beberapa jenis sudut menurut ukurannya, yaitu sudut siku-siku,

sudut lancip, dan sudut tumpul.

Page 200: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

184

1. Sudut Siku-siku

Perhatikan gambar sudut di bawah ini:

Sinar-sinar yang membentuk kedua sudut di atas ada dua. Keduanya saling

tegak lurus di titik B dan E. Jika kita ukur dengan busur derajat, maka

besar sudut B dan E adalah 90°. Sudut yang besarnya 90° dinamakan

sudut siku-siku.

2. Sudut Lancip

Perhatikan gambar sudut di bawah ini:

Kedua gambar di atas membentuk sudut di titik K dan P. Jika kita ukur

dengan busur derajat, maka besar sudut K dan P kurang dari 90°. Sudut

yang besarnya kurang dari 90° dinamakan sudut lancip.

3. Sudut Tumpul

Perhatikan gambar sudut di bawah ini:

Jika sudut G dan D kita ukur dengan busur derajat, besarnya lebih dari

90° dan kurang dari 180°. Sudut tersebut dinamakan sudut tumpul.

F. Metode Pembelajaran

Metode ceramah, tanya jawab, dan latihan soal.

Page 201: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

185

G. Media dan Sumber Bahan 1. Media:

a. Gambar bangun persegi, persegi panjang, dan trapesium. b. Tali c. Papan sterofoam

d. Push pin 2. Sumber bahan:

a. Silabus mata pelajaran Matematika kelas III semester 2. b. Masitoch, Nurul dkk. (Ed.) 2009. Gemar Matematika untuk SD dan

MI Kelas III. Bandung: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Hal. 149-150

c. Dayat, Tri dkk. 2009. Matematika untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Kelas 3. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas. Hal. 95-97.

H. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan II (2 x 35 menit)

1. Kegiatan Pendahuluan (± 10 menit) a. Guru memasuki kelas.

b. Guru mempersilakan ketua kelas untuk memimpin doa. (taqwa)

c. Guru mengecek kehadiran siswa. (disiplin)

d. Menyiapkan kondisi fisik antara lain: buku pelajaran, media

pembelajaran, lembar tugas siswa (LTS). (persiapan)

e. Menyiapkan kondisi psikis siswa untuk mengikuti proses

pembelajaran dengan menyampaikan salam “Assalamu’alaikum

wr.wb atau selamat pagi anak-anak?”. (ramah)

f. Menginformasikan cakupan dan kegiatan belajar yang akan dilalui

siswa “Materi pokok yang akan kita bahas masih melanjutkan materi

yang kemarin yaitu mengenai Jenis-jenis Sudut” dan menuliskannya

di papan tulis.

g. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran: “Setelah mengikuti

pembelajaran, kalian diharapkan dapat membedakan dan menggambar

berbagai jenis sudut”.

Page 202: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

186

h. Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan “apakah kalian

masih ingat pelajaran yang sebelumnya?”

i. Guru memotivasi siswa dengan pujian atau acungan jempol kepada

siswa yang dapat menjawab benar pertanyaan guru.

2. Kegiatan Inti (± 40 menit)

a. Eksplorasi (± 10 menit)

1) Guru menjelaskan materi mengenai jenis-jenis sudut.

2) Guru melakukan tanya jawab mengenai materi jenis-jenis sudut

yang masih belum jelas.

3) Guru menggambar sudut siku-siku, lancip, dan tumpul di papan

tulis untuk memantapkan pemahaman siswa.

4) Guru menugasi siswa untuk menggambar jenis-jenis sudut sesuai

gambar dari guru.

d. Elaborasi (± 25 menit)

1) Guru membagi siswa menjadi kelompok kecil, masing-masing

kelompok terdiri atas 6-7 siswa.

2) Guru membagikan tali, papan sterofoam, push pin, dan LKS

(terlampir) kepada masing-masing kelompok, yang berisi

permasalahan yang akan dipecahkan bersama-sama, yaitu siswa

ditugasi untuk membentuk kembali sudut yang ada pada gambar

LKS (terlampir) pada papan sterofoam yang telah disediakan. Di

akhir kegiatan pengerjaan tugas pada LKS, siswa disuruh untuk

menyimpulkan tentang perbedaan sudut lancip, tumpul, dan siku-

siku. Sudut yang mana di antara ketiga sudut tersebut yang paling

besar dan paling kecil.

3) Masing-masing kelompok melakukan diskusi untuk menyelesaikan

persoalan tersebut.

4) Guru mengamati dan membimbing kerja tiap kelompok.

5) Setelah masing-masing kelompok selesai mengerjakan LKS, setiap

kelompok mempresentasikan hasil kegiatan kelompok di depan

kelas oleh wakil dari setiap kelompok, sementara masing-masing

Page 203: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

187

anggota kelompok yang lain mengungkapkan pendapatnya

terhadap hasil presentasi kelompok tersebut.

6) Guru memberikan penguatan dengan memberikan penghargaan

berupa tanda bintang kepada kelompok terbaik.

e. Konfirmasi (± 5 menit)

Guru bertanya kepada siswa apakah masih ada siswa yang

belum paham atau sudah paham semua. Jika masih ada siswa yang

belum paham, maka guru akan menjelaskan kembali bagian dari

materi yang belum dipahami oleh siswa. Namun, jika semua siswa

sudah paham materi tersebut, maka guru memberi soal evaluasi

untuk menguji pemahaman siswa berkaitan dengan materi tersebut.

3. Kegiatan Akhir (± 20 menit)

a. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pembelajaran.

b. Guru membagikan lembar tugas siswa (LTS) untuk dikerjakan sendiri

oleh siswa. (jujur)

c. Guru menilai dan menganalisis hasil LTS yang dikerjakan siswa.

d. Guru memberi penguatan kepada siswa dengan nilai tertinggi dan

memotivasi siswa untuk belajar lebih giat kepada siswa yang

memperoleh nilai rendah.

e. Guru menyampaikan rencana pembelajaran Matematika pada

pertemuan berikutnya yaitu mengenai Sudut sebagai Jarak Putar.

f. Guru menutup pelajaran.

I. Penilaian

1. Prosedur Penilaian : Penilaian hasil pada akhir pembelajaran

2. Jenis Penilaian : Tes tertulis

3. Bentuk Instrumen : Isian

4. Instrumen Penilaian :

a. LKS (terlampir)

b. Kisi-kisi Soal LTS (terlampir)

c. Soal LTS (terlampir)

Page 204: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

188

d. Kunci Jawaban (terlampir)

e. Kriteria Penilaian:

Nilai Akhir =

Tegal, 21 Mei 2013

Guru Kelas III, Peneliti,

Neti Amanati Indah Isdianti

NIP. 196106141983042006 NIM.1401409147

Mengetahui,

Plt. Kepala Sekolah,

Suratinah, S. Pd.

Page 205: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

189

Lampiran RPP LEMBAR KERJA SISWA

MATA PELAJARAN MATEMATIKA SD

MATERI POKOK SUDUT WAKTU : 20 MENIT

Petunjuk: Kerjakan soal di bawah ini dengan jawaban yang benar melalui kerjasama dalam kelompok! 1. Perhatikan gambar benda-benda di bawah ini untuk melengkapi tabel di

bawah!

A B C

D E F

Jenis Sudut pada Benda

Jenis Sudut pada Benda

Sudut yang Lebih Besar

Sudut yang Lebih Kecil

Sudut pada laptop (B) yaitu....

Sudut pada puncak piramida (A) yaitu....

.................... ....................

Sudut pada kipas angin (C) yaitu....

Sudut pada lemari (D) yaitu....

.................... ....................

Sudut pada ujung pensil (F) yaitu....

Sudut yang dibentuk oleh jarum jam (E) yaitu....

.................... ....................

Anggota :1. ..................................... Kelas: .... 2. .................................... 3. .................................... 4. .................................... 5. .................................... 6. .................................... 7. ....................................

Page 206: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

190

a. Sudut lancip lebih....................dari sudut siku-

siku.

b. Sudut tumpul lebih....................dari sudut siku-

siku.

c. Sudut lancip lebih......................dari sudut

tumpul.

2. Setelah kalian menerima papan sterofoam, tali, dan push pin dari guru,

buatlah masing-masing 1 sudut siku-siku, lancip, dan tumpul dengan menggunakan tali yang ditancapkan dengan push pin yang dialasi dengan papan sterofoam!

Apa yang dapat kamu simpulkan?

Page 207: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

191

Kisi-kisi Soal Evaluasi Satuan Pendidikan : SD Kelas/Semester : III/2 Mata Pelajaran : Matematika Materi Pokok : Sudut Standar Kompetensi: 4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana.

Kompetensi Dasar

Indikator soal Jenis Soal

Ranah Kognitif

Nomor Soal

Tingkat kesulitan

4.2 Mengi-dentifikasi berbagai jenis dan besar sudut.

• Siswa dapat menyebutkan masing-masing 2 benda yang berbentuk sudut siku-siku, lancip, dan tumpul.

• Disajikan gambar kursi, siswa dapat menentukan 1 bagian dari kursi yang membentuk sudut siku-siku, lancip, dan tumpul.

• Disajikan gambar baju seragam sekolah, siswa dapat menentukan 3 jenis sudut yang ada pada bagian baju seragam sekolah.

Isian

Isian

Isian

C1

C2

C2

1

2

3

Mudah

Sulit

Sedang

Page 208: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

192

Nama : ......................... ... No Absen : ......................... ...

SOAL EVALUASI Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : III/2 Waktu : 15 menit Isilah titik-titik (...) di bawah ini dengan tepat! 1. Di bawah ini yaitu daftar benda-benda yang ada di dalam kamar Nina.

Beberapa diantaranya yaitu:

a. Benda yang berbentuk sudut siku-siku yaitu yang ditunjukkan oleh

nomor........ dan ...... (skor 1) b. Benda yang berbentuk sudut lancip yaitu yang ditunjukkan oleh nomor......

dan ........ (skor 1) c. Benda yang berbentuk sudut tumpul yaitu yang ditunjukkan oleh nomor.......

dan ....... (skor 1)

2. Perhatikan gambar kursi nenek Indra di bawah ini! a. Bagian kursi nenek yang berbentuk

sudut siku-siku yaitu yang ditunjukkan oleh huruf... (skor 1)

b. Bagian kursi nenek yang berbentuk sudut lancip yaitu yang ditunjukkan oleh huruf... (skor 1)

c. Bagian kursi nenek yang berbentuk sudut tumpul yaitu yang ditunjukkan oleh huruf... (skor 1)

3. Perhatikan gambar baju seragam sekolah Dita di bawah ini! a. Bagian yang ditunjukkan oleh huruf A

berbentuk sudut............................. (skor 1) b. Bagian yang ditunjukkan oleh huruf B

berbentuk sudut............................. (skor 1) c. Bagian yang ditunjukkan oleh huruf C

berbentuk sudut............................. (skor 1) d. Bagian yang ditunjukkan oleh huruf D

berbentuk sudut............................. (skor 1)

(1) Rak buku (3) Kipas angin gantung (5) Terompet tahun baru (2) Topi ulang tahun (4) Radio (6) Kursi santai

Page 209: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

193

Kunci Jawaban Soal Evaluasi 1. a. (1) dan (4) (skor 1)

b. (2) dan (5) (skor 1) c. (3) dan (6) (skor 1)

2. a. A (skor 1) b. C (skor 1) c. B (skor 1)

3. a. Tumpul (skor 1) b. Lancip (skor 1) c. Tumpul (skor 1) d. Siku-siku (skor 1)

Skor maksimal = 10

Page 210: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

194

PENGEMBANGAN SILABUS PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SD Negeri Debong Tengah 1 Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : III (Tiga)/2 (Dua) Tema : Kegiatan Ruang Lingkup : Jenis dan Besar Sudut Standar Kompetensi : 4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana.

Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran

Media Penilaian Sumber

Belajar Alokasi waktu Alat Peraga Cetak

4.2 Meng-identifikasi berbagai jenis dan besar sudut.

4.2.3 Membedakan jenis-jenis sudut: lancip, siku-siku, dan tumpul.

4.2.4 Menggambar jenis-jenis sudut: lancip, siku-siku, dan tumpul.

Kegiatan Pendahuluan Menyampaikan motivasi, tujuan pembelajaran, dan menggali pengetahuan prasyarat dengan menggunakan serangkaian pertanyaan dan alat peraga. Kegiatan Inti • Dengan menggunakan alat

peraga tali, papan sterofoam, push pin, dan LKS, siswa diberi kesempatan bereksplorasi dan berelaborasi dengan

1. Gambar bangun persegi, persegi panjang, dan trapesium.

2. Tali 3. Papan

sterofoam 4. Push pin

• Lembar kerja siswa (LKS)

• Lembar tugas siswa (LTS)

Penilaian tertulis (hasil LTS)

• Model Silabus Kelas III.

• Buku BSE “Gemar MATE-MATIKA untuk SD dan MI Kelas III” Karya Nurul Masitoch dkk.

2 jp x 35 menit

Page 211: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

195

Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Media Penilaian Sumber

Belajar Alokasi waktu Alat Peraga Cetak

cara berdiskusi kelompok untuk menemukan langkah mencari perbandingan besar sudut antara sudut siku-siku, lancip, dan tumpul.

• Wakil dari masing-masing kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Guru memberikan konfirmasi dengan menjelaskan kembali mengenai materi pembelajaran yang belum dipahami oleh siswa.

• Dengan menggunakan LTS, siswa secara individual mengerjakan tugas untuk menentukan benda-benda yang berbentuk sudut siku- siku, lancip, dan tumpul.

Kegiatan Penutup • Siswa dengan bimbingan

• Buku BSE “Matema-tika untuk Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah Kelas 3” Karya Tri Dayat dkk.

• Buku referensi lain yang sesuai.

• Bahan ajar materi Sudut.

Page 212: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

196

Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran

Media Penilaian Sumber

Belajar Alokasi waktu Alat Peraga Cetak

guru menyimpulkan materi pelajaran.

• Guru memberikan tugas rumah berupa PR.

• Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.

Page 213: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

197

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Kelas Kontrol Pertemuan III

Satuan Pendidikan : SD Negeri Debong Tengah 1 Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : III/2 Waktu : 2 x 35 menit (1 x Pertemuan)

A. Standar Kompetensi 4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana.

B. Kompetensi Dasar

4.2 Mengidentifikasi berbagai jenis dan besar sudut.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi 4.2.5 Mendeskripsikan sudut sebagai jarak putar.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah siswa mengamati sudut yang ada pada gambar jam yang digambar guru di papan tulis, siswa dapat mendeskripsikan sudut sebagai jarak putar dengan benar.

2. Melalui gambar jam yang digambar guru di papan tulis, siswa dapat menentukan 3 jenis besar jarak putar pada jarum jam.

3. Melalui latihan soal yang diberikan oleh guru, siswa dapat memecahkan 2 contoh permasalahan yang berkaitan dengan sudut sebagai jarak putar di kehidupan sehari-hari.

E. Materi Ajar

(Sudut) Sudut sebagai Jarak Putar

Pada sebuah jam, jarum jam akan selalu berputar. Jika kita amati, jarum

pendek berputar dari angka 12 ke 1 ke angka 2, kemudian ke angka 3.

Apabila diteruskan jarum jam berputar ke angka 4, 5, 6, dan seterusnya.

Page 214: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

198

Jarum jam akhirnya kembali ke angka 12. Perputaran dari angka 12 dan

kembali ke angka 12 dinamakan satu kali putaran. Perputaran tersebut

membentuk sudut dengan besar 360°. Sudut yang terbentuk karena

berputarnya jarum jam dinamakan jarak putar. Jarak putar pada sebuah jam

dapat membentuk sudut-sudut berikut:

F. Metode Pembelajaran

Metode ceramah, tanya jawab, dan latihan soal.

G. Media dan Sumber Bahan

1. Media: alat peraga jam tiruan.

2. Sumber bahan:

a. Silabus mata pelajaran Matematika kelas III semester 2.

b. Masitoch, Nurul dkk. (Ed.) 2009. Gemar Matematika untuk SD dan

MI Kelas III. Bandung: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan

Nasional. Hal. 152-154.

Page 215: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

199

c. Fajariyah, Nur dan Defi Triratnawati. 2008. Cerdas Berhitung Matematika untuk SD/MI Kelas 3. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas. Hal. 169.

H. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan III (2 x 35 menit)

1. Kegiatan Pendahuluan (± 10 menit)

a. Guru memasuki kelas.

b. Guru mempersilakan ketua kelas untuk memimpin doa. (taqwa)

c. Guru mengecek kehadiran siswa. (disiplin)

d. Menyiapkan kondisi fisik antara lain: buku pelajaran, media

pembelajaran, lembar tugas siswa (LTS). (persiapan)

e. Menyiapkan kondisi psikis siswa untuk mengikuti proses

pembelajaran dengan menyampaikan salam “Assalamu’alaikum

wr.wb atau selamat pagi anak-anak?”. (ramah)

f. Menginformasikan cakupan dan kegiatan belajar yang akan dilalui

siswa “Materi pokok yang akan kita bahas masih melanjutkan materi

yang kemarin, yaitu mengenai Sudut sebagai Jarak Putar” dan

menuliskannya di papan tulis.

g. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran: “Setelah mengikuti

pembelajaran, kalian diharapkan dapat mendeskripsikan sudut sebagai

jarak putar”.

h. Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan “apakah kalian

masih ingat pelajaran yang sebelumnya?”(guru mengingatkan kembali

materi pada pertemuan sebelumnya)

i. Guru memotivasi siswa dengan pujian atau acungan jempol kepada

siswa yang dapat menjawab benar pertanyaan guru.

2. Kegiatan Inti (± 40 menit)

b. Eksplorasi (± 10 menit)

1) Guru menjelaskan materi mengenai sudut sebagai jarak putar.

2) Guru melakukan tanya jawab mengenai materi sudut sebagai jarak putar yang masih belum jelas.

Page 216: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

200

3) Guru menunjukkan gambar jam untuk memantapkan pemahaman

siswa.

b. Elaborasi (± 25 menit)

1) Guru membagi siswa menjadi kelompok kecil, masing-masing

kelompok terdiri atas 6-7 siswa.

2) Guru membagikan jam tiruan dan LKS (terlampir) kepada masing-

masing kelompok, yang berisi permasalahan yang akan dipecahkan

bersama-sama, yaitu siswa ditugasi untuk menentukan jenis sudut

dan besar jarak putar yang dibentuk oleh jarum jam.

3) Masing-masing kelompok melakukan diskusi untuk menyelesaikan

persoalan tersebut.

4) Guru mengamati dan membimbing kerja tiap kelompok.

5) Setelah masing-masing kelompok selesai mengerjakan LKS, setiap

kelompok mempresentasikan hasil kegiatan kelompok di depan

kelas oleh wakil dari setiap kelompok, sementara masing-masing

anggota kelompok yang lain mengungkapkan pendapatnya

terhadap hasil presentasi kelompok tersebut.

6) Guru memberikan penguatan dengan memberikan penghargaan

berupa tanda bintang kepada kelompok terbaik.

c. Konfirmasi (± 5 menit)

Guru bertanya kepada siswa apakah masih ada siswa yang

belum paham atau sudah paham semua. Jika masih ada siswa yang

belum paham, maka guru akan menjelaskan kembali bagian dari

materi yang belum dipahami oleh siswa. Namun, jika semua siswa

sudah paham materi tersebut, maka guru memberi soal evaluasi untuk

menguji pemahaman siswa berkaitan dengan materi tersebut.

3. Kegiatan Akhir (± 20 menit)

a. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pembelajaran.

b. Guru membagikan lembar tugas siswa (LTS) untuk dikerjakan sendiri

oleh siswa. (jujur)

c. Guru menilai dan menganalisis hasil LTS yang dikerjakan siswa.

Page 217: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

201

d. Guru memberi penguatan kepada siswa dengan nilai tertinggi dan

memotivasi siswa untuk belajar lebih giat kepada siswa yang

memperoleh nilai rendah.

e. Guru menutup pelajaran.

I. Penilaian

1. Prosedur Penilaian : Penilaian hasil pada akhir pembelajaran

2. Jenis Penilaian : Tes tertulis

3. Bentuk Instrumen : Isian

4. Instrumen Penilaian :

a. LKS (terlampir)

b. Kisi-kisi Soal LTS (terlampir)

c. Soal LTS (terlampir)

d. Kunci Jawaban (terlampir)

e. Kriteria Penilaian:

Nilai Akhir =

Tegal, 22 Mei 2013

Guru Kelas III, Peneliti,

Neti Amanati Indah Isdianti

NIP. 196106141983042006 NIM.1401409147

Mengetahui,

Plt. Kepala SD Negeri Deb

Suratinah, S. Pd.

Page 218: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

202

Lampiran RPP LEMBAR KERJA SISWA

MATA PELAJARAN MATEMATIKA SD

MATERI POKOK SUDUT WAKTU : 20 MENIT

Petunjuk: Kerjakan soal di bawah ini dengan jawaban yang benar melalui kerjasama dalam kelompok! Amati jam kelompok kalian masing-masing untuk menyelesaikan soal nomor 1 dan 2. 1. Tentukan jenis sudut yang dibentuk oleh jarum panjang dan pendek jam pada

tiap jamnya! Kemudian, masukkan dalam tabel berikut!

No. Pukul Jenis Sudut a 21.00 ............................. b 04.00 ............................. c 07.40 ............................. d 18.00 ............................. e 01.15 .............................

2. Tentukan besar sudut putar yang dibentuk oleh putaran jarum jam! Kemudian,

masukkan dalam tabel berikut!

No. Putaran Jarum Jam Besar Sudut Putar a Dari angka 12 ke angka 3 .............................putaran b Dari angka 6 ke angka 12 .............................putaran c Dari angka 4 ke angka 4 .............................putaran d Dari angka 2 ke angka 5 .............................putaran e Dari angka 4 ke angka 10 .............................putaran

Anggota :1. ..................................... Kelas: .... 2. .................................... 3. .................................... 4. .................................... 5. .................................... 6. .................................... 7. ....................................

Page 219: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

203

Kisi-kisi Soal Evaluasi Satuan Pendidikan : SD Kelas/Semester : III/2 Mata Pelajaran : Matematika Materi Pokok : Sudut Standar Kompetensi: 4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana.

Kompetensi Dasar

Indikator soal Jenis Soal

Ranah Kognitif

Nomor Soal

Tingkat kesulitan

4.2 Mengi-dentifikasi berbagai jenis dan besar sudut.

• Disajikan gambar jam di mana jarum berada di antara angka 8 dan 12, siswa dapat menyebutkan jenis sudut yang dibentuk oleh jarum jam.

• Siswa dapat menentukan besar, jenis sudut, dan jarak putar yang dibentuk oleh jarum jam.

• Siswa dapat menentukan besar dan jarak putar arah mata angin dari arah timur ke selatan.

Isian

Isian

Isian

C1

C2

C2

1

2, 3, dan 4

5

Mudah

Sedang

Sulit

Page 220: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

204

Nama : ......................... ... No Absen : ......................... ...

SOAL EVALUASI Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : III/2 Waktu : 15 menit Isilah titik-titik (...) di bawah ini dengan tepat! 1. 1 Jam dinding Lisa menunjukkan waktu seperti jam di samping.

Berarti, jenis sudut yang dibentuk oleh jarum panjang dan pendek pada jam Lisa yaitu.......................................... (skor 1)

2. Anis berangkat naik sepeda ke sekolah pada pukul 07.00. Anis tiba di sekolah pukul 07.15. Berarti, lama perjalanan Anis dari rumah ke sekolah yaitu.......menit. Selama perjalanan Anis tersebut, jarum panjang jam berputar membentuk sudut sebanyak..................................putaran dan membentuk sudut.......................................... (skor 3)

3. Putaran jarum jam dari angka 5 ke angka 11 membentuk sudut sebanyak

.................................putaran dan membentuk sudut.............................. (skor 2)

4. Putaran jarum jam dari angka............ke angka 2 membentuk sudut satu putaran penuh dan membentuk sudut sebesar......° (skor 2)

5. Perhatikan gambar petunjuk arah mata angin di bawah ini!

Rina berdiri menghadap ke arah timur. Kemudian ia memutar badan menjadi menghadap ke arah selatan, berarti badan Rina berputar membentuk sudut sebesar.....° dan jarak putar sebanyak.................putaran. (skor 2)

Page 221: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

205

Kunci Jawaban Soal Evaluasi 1. Tumpul (skor 1)

2. 15, seperempat, dan 90° (skor 3)

3. Setengah dan lurus (skor 2)

4. 2 dan 360° (skor 2)

5. 90° dan seperempat (skor 2)

Skor maksimal = 10

Page 222: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

206

PENGEMBANGAN SILABUS PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SD Negeri Debong Tengah 1 Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : III (Tiga)/2 (Dua) Tema : Kegiatan Ruang Lingkup : Jenis dan Besar Sudut Standar Kompetensi : 4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana.

Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran

Media Penilaian Sumber

Belajar Alokasi waktu Alat

Peraga Cetak

4.2 Meng-identifikasi berbagai jenis dan besar sudut.

4.2.5 Mendeskripsikan sudut sebagai jarak putar.

Kegiatan PendahuluanMenyampaikan motivasi, tujuan pembelajaran, dan menggali pengetahuan prasyarat dengan menggunakan serangkaian pertanyaan dan alat peraga. Kegiatan Inti • Dengan menggunakan alat

peraga jam dan LKS, siswa diberi kesempatan bereksplorasi dan berelaborasi dengan cara berdiskusi kelompok untuk

Jam

• Lembar kerja siswa (LKS)

• Lembar tugas siswa (LTS)

Penilaian tertulis (hasil LTS)

• Model Silabus Kelas III.

• Buku BSE “Gemar MATE-MATIKA untuk SD dan MI Kelas III” Karya Nurul Masitoch

2 jp x 35 menit

Page 223: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

207

Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran

Media Penilaian Sumber

Belajar Alokasi waktu Alat

Peraga Cetak

menemukan langkah menentukan jenis dan besar sudut yang dibentuk oleh jarum jam.

• Wakil dari masing-masing kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Guru memberikan konfirmasi dengan menjelaskan kembali mengenai materi pembelajaran yang belum dipahami oleh siswa.

• Dengan menggunakan LTS, siswa secara individual mengerjakan tugas untuk menentukan jenis, besar sudut, dan jarak putar yang dibentuk oleh jarum jam dan arah mata angin.

Kegiatan Penutup • Siswa dengan bimbingan

guru menyimpulkan materi

dkk. • Buku BSE

“Cerdas Berhitung Matematika untuk SD/MI Kelas 3” karya Nur Fajariyah dan Defi Triratna-wati.

• Buku referensi lain yang sesuai.

• Bahan ajar materi Sudut.

Page 224: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

208

Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran

Media Penilaian Sumber

Belajar Alokasi waktu Alat

Peraga Cetak

pelajaran. • Guru memberikan tugas

rumah berupa PR. • Guru menyampaikan materi

yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.

Page 225: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

209

Lampiran 9

KISI-KISI UJI COBA ANGKET MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

Variabel Sub Variabel Indikator No. Butir

Jumlah Pernyataan Positif

Pernyataan Negatif

Motivasi Belajar

Hasrat dan keinginan untuk berhasil.

1. Sensitif terhadap hal-hal yang berkaitan dengan peningkatan prestasi belajar. 1 16 2

2. Kegiatan dalam pencapaian prestasi belajar. 17 2 2

Dorongan dan kebutuhan dalam belajar.

1. Menunjukkan minat untuk belajar. 3 18 2 2. Munculnya kebutuhan untuk belajar yang ada dalam

diri siswa. 4 dan 12 19 dan 27 4

Ketekunan dalam menghadapi tugas.

1. Bekerja secara rutin. 20 5 2

2. Tidak pernah berhenti bekerja sebelum selesai. 6 dan 13 21 dan 28 4

3. Lebih senang bekerja secara mandiri. 22 7 2

Inovasi 1. Menemukan suatu cara yang lebih mudah, singkat,

kreatif, dan menyenangkan. 8 dan 14 23 dan 29 4

2. Menyukai tantangan. 24 9 2

Tanggungjawab 1. Kesempurnaan penyelesaian tugas 25 dan 30 10 dan 15 4

2. Percaya diri dan tangguh dalam menyelesaikan tugas 11 26 2

Jumlah Pernyataan 15 15 30

Page 226: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

210

Lampiran 10

ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN MATEMATIKA

Nama : .......................................... Kelas/No. Absen : III / ... Hari/tanggal : ...........………………...... Petunjuk: 1. Pada angket ini terdapat 30 pernyataan. Pertimbangkan baik-baik setiap

pernyataan dalam kaitannya dengan materi pembelajaran Matematika, kemudian berilah jawaban yang benar-benar cocok dengan pilihanmu.

2. Pilihlah jawaban pernyataan di bawah dengan cara memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling kamu anggap cocok dengan pilihanmu.

3. Pengisian angket ini tidak akan mempengaruhi nilai mata pelajaran Matematika.

Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling kamu anggap cocok! 1. Saya berusaha keras agar prestasi saya lebih baik dari sebelumnya.

a. sangat setuju c. tidak setuju b. setuju d. sangat tidak setuju

2. Saya tetap bersantai walaupun nilai ulangan Matematika saya jelek. a. sangat setuju c. tidak setuju b. setuju d. sangat tidak setuju

3. Lebih baik belajar Matematika daripada sekedar menonton TV. a. sangat setuju c. tidak setuju b. setuju d. sangat tidak setuju

4. Saya senang mengikuti pembelajaran Matematika, karena saya merasa pelajaran Matematika bermanfaat. a. sangat setuju c. tidak setuju b. setuju d. sangat tidak setuju

5. Saya tidak suka mengerjakan tugas Matematika, karena membutuhkan waktu yang lama dalam mengerjakannya. a. sangat setuju c. tidak setuju b. setuju d. sangat tidak setuju

6. Saya belum akan berhenti sebelum selesai mengerjakan tugas. a. sangat setuju c. tidak setuju b. setuju d. sangat tidak setuju

7. Dalam mengerjakan tugas Matematika, saya mencontoh jawaban pekerjaan teman, tidak peduli jawaban tersebut benar atau salah. a. sangat setuju c. tidak setuju b. setuju d. sangat tidak setuju

Page 227: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

211

8. Pembelajaran Matematika yang dilengkapi dengan gambar-gambar yang menarik, membuat saya lebih tertarik untuk mengikuti pelajaran. a. sangat setuju c. tidak setuju b. setuju d. sangat tidak setuju

9. Saya tidak merasa tertantang saat diberi tugas Matematika. a. sangat setuju c. tidak setuju b. setuju d. sangat tidak setuju

10. Tugas Matematika saya tidak perlu dibuat sempurna, yang penting cepat dalam mengerjakannya. a. sangat setuju c. tidak setuju b. setuju d. sangat tidak setuju

11. Saya yakin mendapat nilai terbaik, karena tugas-tugas Matematika saya kerjakan secara maksimal. a. sangat setuju c. tidak setuju b. setuju d. sangat tidak setuju

12. Saya menyimak pelajaran dengan baik, agar saya dapat benar-benar paham terhadap materi yang disampaikan oleh guru. a. sangat setuju c. tidak setuju b. setuju d. sangat tidak setuju

13. Saya tidak akan keluar rumah dan bermain dahulu sebelum saya selesai mengerjakan tugas. a. sangat setuju c. tidak setuju b. setuju d. sangat tidak setuju

14. Saya memerlukan alat bantu/peraga dalam menyelesaikan tugas Matematika agar lebih mudah dalam mengerjakannya. a. sangat setuju c. tidak setuju b. setuju d. sangat tidak setuju

15. Bagi saya, yang utama yaitu menyelesaikan tugas Matematika yang diberikan oleh guru tepat waktu, tidak peduli bagaimana kualitasnya. a. sangat setuju c. tidak setuju b. setuju d. sangat tidak setuju

16. Saya ingin prestasi saya biasa saja, karena saya tidak ingin terlihat menonjol daripada teman-teman yang lain. a. sangat setuju c. tidak setuju b. setuju d. sangat tidak setuju

17. Saya bertanya kepada teman saat saya tidak dapat mengerjakan tugas-tugas Matematika. a. sangat setuju c. tidak setuju b. setuju d. sangat tidak setuju

18. Jika tidak disuruh orang tua, saya malas untuk belajar Matematika. a. sangat setuju c. tidak setuju b. setuju d. sangat tidak setuju

19. Saya hanya mau belajar Matematika ketika akan menghadapi ulangan saja. a. sangat setuju c. tidak setuju b. setuju d. sangat tidak setuju

Page 228: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

212

20. Saya mengerjakan latihan-latihan soal Matematika di rumah setiap malam hari agar lebih memahami materi pelajaran Matematika. a. sangat setuju c. tidak setuju b. setuju d. sangat tidak setuju

21. Saya malas untuk mengerjakan tugas Matematika, jika soal yang ada dalam tugas tersebut sulit dan tidak dapat saya kerjakan. a. sangat setuju c. tidak setuju b. setuju d. sangat tidak setuju

22. Saya yakin saya dapat mengerjakan sendiri tugas Matematika saya. a. sangat setuju c. tidak setuju b. setuju d. sangat tidak setuju

23. Saya berusaha mencari jawaban yang paling singkat dan mudah dalam mengerjakan tugas, tidak peduli jika cara tersebut salah. a. sangat setuju c. tidak setuju b. setuju d. sangat tidak setuju

24. Saya merasa tertantang untuk mengerjakan tugas Matematika yang bagi kebanyakan teman dianggap sulit. a. sangat setuju c. tidak setuju b. setuju d. sangat tidak setuju

25. Saya mengerjakan tugas Matematika dengan sebaik-baiknya, dengan segenap kemampuan yang saya miliki. a. sangat setuju c. tidak setuju b. setuju d. sangat tidak setuju

26. Saya kurang percaya diri dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru Matematika. a. sangat setuju c. tidak setuju b. setuju d. sangat tidak setuju

27. Saya akan mengabaikan tugas-tugas pelajaran Matematika sebelum ada yang menyuruh untuk segera mengerjakan tugas tersebut. a. sangat setuju c. tidak setuju b. setuju d. sangat tidak setuju

28. Saya akan berhenti mengerjakan tugas, jika saya merasa bosan dengan tugas tersebut. a. sangat setuju c. tidak setuju b. setuju d. sangat tidak setuju

29. Jika ada PR Matematika, saya mencari cara yang paling mudah dalam mengerjakannya, tidak peduli jika tidak sesuai dengan contoh yang ada di buku. a. sangat setuju c. tidak setuju b. setuju d. sangat tidak setuju

30. Dalam mengerjakan tugas, saya kerjakan dengan sempurna agar nilai Matematika saya bagus. a. sangat setuju c. tidak setuju b. setuju d. sangat tidak setuju

Page 229: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

213

Lampiran 11 DAFTAR SKOR HASIL UJI COBA ANGKET MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

No Nama Siswa Nomor Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 Moh Ali Zaenudin 4 3 3 4 2 2 3 3 2 3 3 4 3 4 1 2 3 3 2 42 Surya Indra Purnama 4 2 3 4 3 3 3 3 2 2 4 4 3 3 3 2 3 3 3 33 Dian Sri Wulandari 3 1 4 2 3 2 4 3 2 1 3 3 4 4 3 2 4 3 1 34 Moh. Chaedir Ali 4 3 3 1 1 3 3 3 1 1 3 1 3 3 1 2 3 1 1 35 Nur Setiyawati 4 1 1 4 1 2 1 4 1 1 4 4 4 4 1 1 4 3 1 46 Putri Amalia Assadiyah 4 3 4 4 3 2 3 3 2 1 4 3 2 4 3 3 2 3 2 47 Syahrul Dani Firmansyah 4 1 4 4 2 4 4 4 2 1 4 4 4 4 1 1 4 4 1 48 Wildan Maulana 3 3 2 4 3 1 3 1 1 1 4 4 3 4 1 3 2 3 3 49 Abdul Khayi 4 3 3 4 2 2 3 3 2 2 2 3 4 3 1 4 2 2 1 310 Aditya Rizky Saputra 4 3 2 3 4 4 4 4 2 3 4 3 4 4 3 3 1 3 1 311 Ahmad Khoerul Aziz 4 1 4 4 2 4 4 4 1 1 4 4 4 4 1 1 1 4 1 412 Aji Nurhikmah 4 3 3 4 3 3 4 4 2 3 3 4 2 1 3 2 3 3 3 413 Amalia Wulandari 2 3 3 3 4 4 4 4 2 1 1 2 3 2 2 2 1 3 1 314 Anis Fuadi 4 3 2 1 1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 415 Arfi Narindra Putra 4 4 3 4 3 3 3 3 2 2 4 4 3 3 3 2 3 3 3 316 Balqis Risky Swastikawati 2 3 4 3 3 4 3 4 2 1 4 4 4 4 3 3 2 3 1 417 Desi Catur Mulyani 1 4 4 1 4 4 3 4 2 2 1 4 4 2 1 2 2 3 3 418 Devi Monica Sari 4 3 3 4 3 3 3 4 2 3 4 3 4 2 2 3 2 1 1 419 Dewa Ketut Darmawan 4 1 2 4 3 4 3 3 2 1 3 4 4 4 1 2 3 1 2 320 Dimas Arya Wijaya 4 3 4 4 4 4 3 4 2 1 3 4 3 4 3 2 3 3 2 421 Dinna Muluena Maulidah 4 4 4 4 4 4 4 2 1 4 4 4 1 4 4 3 4 3 3 422 Diva Agustiani 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 4 4 4 1 4 3 4 423 Dwi Cahya Fauzi 4 3 1 4 4 4 3 2 2 1 4 4 4 2 1 3 4 4 4 4

Page 230: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

214

No Nama Siswa Nomor Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

24 Helmi Sulfa Yulidiawati 1 3 2 4 1 2 2 4 1 1 3 1 1 2 3 1 2 3 1 425 Kananda Hari Sabeni 2 3 1 4 2 2 3 3 1 2 4 3 3 4 3 3 2 4 2 426 Listia Wulandari 4 3 4 4 3 2 3 4 3 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 427 Lulu Aulia 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 2 2 1 4 3 428 Mohammad Fariq Aziz 4 3 1 3 3 4 3 2 1 2 4 4 3 2 1 4 2 1 1 429 Muhammad Wahyudin 4 4 3 4 3 3 3 2 2 1 4 3 3 3 3 2 2 3 1 430 Niza Revalina 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 4 4 4 1 4 4 1 3 1 431 Nur aprilia Anggiarti 4 3 4 4 4 3 4 3 2 3 3 4 4 3 2 2 4 4 4 432 Nurul Anisa Fitriyanti 4 4 4 4 4 4 4 1 1 3 4 1 4 4 1 1 4 4 4 433 Rafi Anwal Fadil 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 1 3 4 4 4 1 334 Rafi Nur Fikri 1 3 3 3 3 4 4 3 2 3 2 4 4 4 2 2 2 4 4 335 Rigi Eva Mulyana 1 4 4 4 1 1 4 4 1 2 4 4 4 1 1 1 1 3 1 136 Risma Aulia Rahmawati 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 1 1 1 4 4 4 437 Safira Aulia Nabila 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 338 Sulton Faza 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 439 Winandra Irdias Syaharani 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 2 4 3 3 3 3 2 340 Zaki Ali Bahtiar 4 3 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4

Page 231: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

215

No Nama Siswa Nomor Soal Skor Total 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 Moh Ali Zaenudin 3 3 3 1 4 1 2 4 1 4 84 2 Surya Indra Purnama 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 89 3 Dian Sri Wulandari 4 3 3 4 4 1 3 2 3 4 86 4 Moh. Chaedir Ali 3 4 3 3 4 2 2 4 2 4 75 5 Nur Setiyawati 4 4 1 4 4 1 1 1 1 4 75 6 Putri Amalia Assadiyah 3 4 3 4 4 1 1 4 3 3 89 7 Syahrul Dani Firmansyah 3 4 1 2 4 1 1 1 1 1 80 8 Wildan Maulana 3 4 3 2 4 1 3 3 3 4 83 9 Abdul Khayi 3 3 2 4 3 1 3 2 1 2 77 10 Aditya Rizky Saputra 2 4 1 4 2 1 3 2 3 4 88 11 Ahmad Khoerul Aziz 3 4 3 2 4 1 1 3 3 3 84 12 Aji Nurhikmah 4 3 3 2 4 3 4 3 3 4 94 13 Amalia Wulandari 1 1 3 4 4 3 2 3 3 2 76 14 Anis Fuadi 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 99 15 Arfi Narindra Putra 3 3 2 2 3 1 2 3 3 3 87 16 Balqis Risky Swastikawati 3 4 3 4 4 3 3 3 3 2 93 17 Desi Catur Mulyani 3 3 3 3 4 3 1 3 3 2 83 18 Devi Monica Sari 3 4 4 4 4 1 4 3 3 4 92 19 Dewa Ketut Darmawan 1 3 2 4 3 1 1 1 1 4 75 20 Dimas Arya Wijaya 3 3 3 4 3 1 4 3 1 4 93 21 Dinna Muluena Maulidah 3 3 4 1 4 4 4 4 4 4 104 22 Diva Agustiani 3 4 3 4 4 3 1 3 3 1 97 23 Dwi Cahya Fauzi 3 3 3 4 4 1 4 4 3 4 95 24 Helmi Sulfa Yulidiawati 3 3 3 4 4 1 4 1 1 2 68

Page 232: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

216

No Nama Siswa Nomor Soal Skor Total 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 25 Kananda Hari Sabeni 3 4 4 4 4 2 3 3 2 1 85 26 Listia Wulandari 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 105 27 Lulu Aulia 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 107 28 Mohammad Fariq Aziz 1 3 3 4 3 1 1 2 3 3 76 29 Muhammad Wahyudin 2 4 3 4 4 2 1 3 3 4 87 30 Niza Revalina 3 4 3 4 4 1 4 3 4 4 99 31 Nur aprilia Anggiarti 4 3 3 2 4 3 3 4 2 4 100 32 Nurul Anisa Fitriyanti 4 4 4 1 4 3 4 4 4 4 100 33 Rafi Anwal Fadil 4 4 1 4 4 1 4 4 3 4 100 34 Rafi Nur Fikri 4 2 3 3 3 3 4 4 3 3 92 35 Rigi Eva Mulyana 1 1 3 4 4 1 4 4 4 4 77 36 Risma Aulia Rahmawati 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 105 37 Safira Aulia Nabila 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 86 38 Sulton Faza 4 4 1 2 4 3 1 3 4 4 101 39 Winandra Irdias Syaharani 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 90 40 Zaki Ali Bahtiar 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 110

Page 233: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

217

Lampiran 12 Out put Uji Validitas Angket

Correlations

item1 item2 item3 item4 item5 item6 item7 item8 item9 item 10

item11

item12

item13

item14

item 15

item16

item17

item 18

item 19

item 20

item 21

item 22

item 23

item 24

item 25

item 26

item 27

item 28

item 29

item 30 skortotal

item1 Pearson Correlation 1 -.165 -.013 .223 .116 .154 -.013 -.214 -.032 .288 .359* .259 .022 .041 -.002 .310 .257 -.073 -.043 .240 .206 .432** -.166 -.284 -.156 -.055 -.047 .068 .023 .548** .303

Sig. (2-tailed) .308 .937 .167 .474 .342 .935 .184 .842 .072 .023 .106 .894 .802 .990 .052 .109 .653 .794 .135 .203 .005 .305 .076 .338 .738 .774 .675 .889 .000 .057

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item2 Pearson Correlation -.165 1 .274 .045 .369* .141 .235 -.141 .118 .449** -.015 -.107 -.113 -.386* .268 .210 -.118 .125 .328* .017 .060 -.014 .184 -.050 .125 .354* .342* .588** .529** .106 .449**

Sig. (2-tailed) .308 .087 .781 .019 .387 .144 .386 .466 .004 .925 .511 .487 .014 .095 .193 .468 .443 .039 .919 .711 .930 .255 .761 .441 .025 .031 .000 .000 .517 .004

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item3 Pearson Correlation -.013 .274 1 .075 .345* .207 .528** .252 .276 .256 -.085 .061 .165 -.089 .234 -.137 .026 .276 .157 -.031 .304 .053 .060 -.251 .286 .336* .184 .395* .356* .054 .490**

Sig. (2-tailed) .937 .087 .647 .029 .200 .000 .116 .085 .111 .603 .709 .308 .586 .145 .398 .875 .084 .333 .851 .056 .747 .713 .118 .074 .034 .257 .012 .024 .740 .001

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item4 Pearson Correlation .223 .045 .075 1 .183 -.160 -.071 -.115 .119 .046 .384* .197 -.131 -.051 .055 -.093 .001 .192 .202 .123 .009 .068 -.106 .022 .019 -.183 .270 -.054 -.086 .046 .196

Sig. (2-tailed) .167 .781 .647 .258 .323 .661 .479 .465 .778 .015 .223 .419 .755 .735 .567 .993 .235 .211 .451 .956 .677 .514 .895 .908 .259 .092 .743 .596 .778 .224

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item5 Pearson Correlation .116 .369* .345* .183 1 .534** .419** -.137 .301 .233 -.067 .142 .119 -.090 .224 .150 .054 .185 .490** .259 .063 .027 .100 .002 -.131 .337* .278 .280 .403** .125 .592**

Sig. (2-tailed) .474 .019 .029 .258 .000 .007 .400 .059 .148 .681 .381 .466 .580 .164 .356 .739 .253 .001 .107 .700 .870 .540 .989 .420 .033 .082 .081 .010 .444 .000

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item6 Pearson Correlation .154 .141 .207 -.160 .534** 1 .431** .145 .130 .232 -.068 .111 .262 .047 .129 .064 .201 .127 .112 .275 .040 .153 -.092 -.058 -.135 .349* -.067 .095 .257 -.026 .417**

Sig. (2-tailed) .342 .387 .200 .323 .000 .005 .373 .426 .150 .676 .494 .102 .774 .428 .693 .214 .433 .492 .086 .805 .345 .571 .725 .406 .027 .683 .558 .110 .874 .007

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item7 Pearson Correlation -.013 .235 .528** -.071 .419** .431** 1 .085 .032 .383* .012 .080 .256 .000 .190 .000 .009 .331* .199 -.084 .081 -.099 .164 -.325* .085 .410** .181 .402* .556** .084 .500**

Sig. (2-tailed) .935 .144 .000 .661 .007 .005 .602 .844 .015 .942 .626 .111 1.000 .241 1.000 .957 .037 .218 .606 .619 .544 .313 .041 .600 .009 .264 .010 .000 .606 .001

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item8 Pearson Correlation -.214 -.141 .252 -.115 -.137 .145 .085 1 .119 .066 -.110 .126 .227 -.236 .236 -.132 -.225 .101 -.292 -.042 .074 -.016 -.122 .169 .061 .127 .014 -.155 -.062 -.205 .031

Sig. (2-tailed) .184 .386 .116 .479 .400 .373 .602 .466 .688 .501 .438 .159 .143 .142 .416 .164 .536 .068 .796 .649 .924 .451 .296 .707 .437 .932 .341 .703 .204 .847

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Page 234: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

218

item1 item2 item3 item4 item5 item6 item7 item8 item9 item 10

item11

item12

item13

item14

item 15

item16

item17

item 18

item 19

item 20

item 21

item 22

item 23

item 24

item 25

item 26

item 27

item 28

item 29

item 30 skortotal

item9 Pearson Correlation -.032 .118 .276 .119 .301 .130 .032 .119 1 .076 -.246 .050 .121 -.030 .280 .061 .048 .028 .316* -.089 .098 -.009 -.234 .129 -.198 .108 -.145 .019 -.008 -.202 .208Sig. (2-tailed) .842 .466 .085 .465 .059 .426 .844 .466 .642 .125 .758 .457 .856 .080 .707 .767 .866 .047 .586 .549 .957 .146 .426 .220 .506 .372 .907 .963 .211 .197N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item10 Pearson Correlation .288 .449** .256 .046 .233 .232 .383* .066 .076 1 .080 .285 .135 -.248 .282 .358* .123 .331* .314* .083 .479** .153 .089 -.504**

.021 .602** .404** .520** .535** .410** .705**

Sig. (2-tailed) .072 .004 .111 .778 .148 .150 .015 .688 .642 .625 .075 .407 .123 .077 .023 .449 .037 .048 .610 .002 .347 .585 .001 .899 .000 .010 .001 .000 .009 .000N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item11 Pearson Correlation .359* -.015 -.085 .384* -.067 -.068 .012 -.110 -.246 .080 1 .155 .050 .109 .215 .056 .123 .152 -.007 .238 .094 .558** .121 -.134 .121 -.048 .072 .088 .285 .232 .317*

Sig. (2-tailed) .023 .925 .603 .015 .681 .676 .942 .501 .125 .625 .341 .758 .503 .183 .730 .449 .350 .967 .139 .565 .000 .459 .411 .456 .767 .660 .588 .075 .150 .046N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item12 Pearson Correlation .259 -.107 .061 .197 .142 .111 .080 .126 .050 .285 .155 1 .232 -.049 .033 .292 .043 .231 .111 .051 .114 -.022 -.157 -.171 -.099 .051 -.019 .107 .149 .257 .318*

Sig. (2-tailed) .106 .511 .709 .223 .381 .494 .626 .438 .758 .075 .341 .149 .764 .840 .067 .794 .152 .496 .756 .484 .894 .334 .293 .542 .756 .909 .510 .358 .109 .045N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item13 Pearson Correlation .022 -.113 .165 -.131 .119 .262 .256 .227 .121 .135 .050 .232 1 -.026 -.248 .036 .026 .185 .023 -.079 .162 .203 -.214 .030 .041 .034 -.036 .056 .150 .109 .229Sig. (2-tailed) .894 .487 .308 .419 .466 .102 .111 .159 .457 .407 .758 .149 .872 .123 .825 .872 .254 .890 .630 .319 .209 .186 .853 .804 .836 .826 .734 .357 .504 .155N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item14 Pearson Correlation .041 -.386* -.089 -.051 -.090 .047 .000 -.236 -.030 -.248 .109 -.049 -.026 1 .060 -.088 .303 .025 -.075 .177 .075 .228 .024 -.212 -.176 -.076 -.427**

-.188 -.286 -.160 -.074

Sig. (2-tailed) .802 .014 .586 .755 .580 .774 1.000 .143 .856 .123 .503 .764 .872 .714 .589 .057 .876 .645 .275 .646 .156 .885 .190 .278 .642 .006 .245 .074 .324 .649N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item15 Pearson Correlation -.002 .268 .234 .055 .224 .129 .190 .236 .280 .282 .215 .033 -.248 .060 1 .416** .046 .232 -.010 .165 .262 .213 .279 -.112 .014 .349* .164 .173 .367* .002 .513**

Sig. (2-tailed) .990 .095 .145 .735 .164 .428 .241 .142 .080 .077 .183 .840 .123 .714 .008 .778 .149 .952 .309 .103 .187 .081 .492 .933 .027 .312 .286 .020 .988 .001N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item16 Pearson Correlation .310 .210 -.137 -.093 .150 .064 .000 -.132 .061 .358* .056 .292 .036 -.088 .416** 1 -.125 -.105 -.194 .122 .052 .216 .195 -.062 -.131 .052 .147 .210 .272 .178 .320*

Sig. (2-tailed) .052 .193 .398 .567 .356 .693 1.000 .416 .707 .023 .730 .067 .825 .589 .008 .442 .518 .230 .455 .752 .181 .228 .705 .421 .750 .366 .193 .089 .271 .044N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item17 Pearson Correlation .257 -.118 .026 .001 .054 .201 .009 -.225 .048 .123 .123 .043 .026 .303 .046 -.125 1 .171 .232 .214 .448** .198 -.169 -.249 .191 .147 -.066 .051 -.126 .133 .275Sig. (2-tailed) .109 .468 .875 .993 .739 .214 .957 .164 .767 .449 .449 .794 .872 .057 .778 .442 .290 .149 .186 .004 .221 .297 .122 .237 .364 .684 .756 .439 .412 .086N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Page 235: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

219

item1 item2 item3 item4 item5 item6 item7 item8 item9 item 10

item11

item12

item13

item14

item 15

item16

item17

item 18

item 19

item 20

item 21

item 22

item 23

item 24

item 25

item 26

item 27

item 28

item 29

item 30 skortotal

item18 Pearson Correlation -.073 .125 .276 .192 .185 .127 .331* .101 .028 .331* .152 .231 .185 .025 .232 -.105 .171 1 .361* .211 .553** .129 .056 -.362* .297 .392* .266 .396* .312 -.039 .536**

Sig. (2-tailed) .653 .443 .084 .235 .253 .433 .037 .536 .866 .037 .350 .152 .254 .876 .149 .518 .290 .022 .191 .000 .429 .730 .022 .063 .012 .097 .011 .050 .809 .000

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item19 Pearson Correlation -.043 .328* .157 .202 .490** .112 .199 -.292 .316* .314* -.007 .111 .023 -.075 -.010 -.194 .232 .361* 1 .203 .382* -.028 .116 -.325* .016 .491** .220 .428** .277 .075 .481**

Sig. (2-tailed) .794 .039 .333 .211 .001 .492 .218 .068 .047 .048 .967 .496 .890 .645 .952 .230 .149 .022 .209 .015 .864 .477 .041 .921 .001 .173 .006 .084 .643 .002

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item20 Pearson Correlation .240 .017 -.031 .123 .259 .275 -.084 -.042 -.089 .083 .238 .051 -.079 .177 .165 .122 .214 .211 .203 1 .419** .630** .217 -.292 .394* .226 -.094 .005 -.025 -.047 .362*

Sig. (2-tailed) .135 .919 .851 .451 .107 .086 .606 .796 .586 .610 .139 .756 .630 .275 .309 .455 .186 .191 .209 .007 .000 .178 .067 .012 .160 .564 .974 .877 .772 .022

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item21 Pearson Correlation .206 .060 .304 .009 .063 .040 .081 .074 .098 .479** .094 .114 .162 .075 .262 .052 .448** .553** .382* .419** 1 .475** .049 -.429**

.332* .411** .300 .329* .186 .209 .613**

Sig. (2-tailed) .203 .711 .056 .956 .700 .805 .619 .649 .549 .002 .565 .484 .319 .646 .103 .752 .004 .000 .015 .007 .002 .763 .006 .036 .008 .060 .038 .249 .196 .000

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item22 Pearson Correlation .432** -.014 .053 .068 .027 .153 -.099 -.016 -.009 .153 .558** -.022 .203 .228 .213 .216 .198 .129 -.028 .630** .475** 1 -.063 -.166 .222 .067 -.127 -.007 .091 .095 .383*

Sig. (2-tailed) .005 .930 .747 .677 .870 .345 .544 .924 .957 .347 .000 .894 .209 .156 .187 .181 .221 .429 .864 .000 .002 .699 .307 .169 .679 .436 .966 .575 .560 .015

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item23 Pearson Correlation -.166 .184 .060 -.106 .100 -.092 .164 -.122 -.234 .089 .121 -.157 -.214 .024 .279 .195 -.169 .056 .116 .217 .049 -.063 1 -.298 .313* .345* .271 .451** .314* .045 .251

Sig. (2-tailed) .305 .255 .713 .514 .540 .571 .313 .451 .146 .585 .459 .334 .186 .885 .081 .228 .297 .730 .477 .178 .763 .699 .062 .049 .029 .091 .003 .049 .783 .118

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item24 Pearson Correlation -.284 -.050 -.251 .022 .002 -.058 -.325* .169 .129 -.504**

-.134 -.171 .030 -.212 -.112 -.062 -.249 -.362* -.325* -.292 -.429**

-.166 -.298 1 -.240 -.459**

-.024 -.380* -.256 -.244 .402*

Sig. (2-tailed) .076 .761 .118 .895 .989 .725 .041 .296 .426 .001 .411 .293 .853 .190 .492 .705 .122 .022 .041 .067 .006 .307 .062 .137 .003 .883 .016 .110 .130 .010

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item25 Pearson Correlation -.156 .125 .286 .019 -.131 -.135 .085 .061 -.198 .021 .121 -.099 .041 -.176 .014 -.131 .191 .297 .016 .394* .332* .222 .313* -.240 1 .221 .058 .313* .205 .030 .219

Sig. (2-tailed) .338 .441 .074 .908 .420 .406 .600 .707 .220 .899 .456 .542 .804 .278 .933 .421 .237 .063 .921 .012 .036 .169 .049 .137 .171 .723 .049 .205 .854 .175

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Page 236: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

220

item1 item2 item3 item4 item5 item6 item7 item8 item9 item 10

item11

item12

item13

item14

item 15

item16

item17

item 18

item 19

item 20

item 21

item 22

item 23

item 24

item 25

item 26

item 27

item 28

item 29

item 30 skortotal

item26 Pearson Correlation -.055 .354* .336* -.183 .337* .349* .410** .127 .108 .602** -.048 .051 .034 -.076 .349* .052 .147 .392* .491** .226 .411** .067 .345* -.459**

.221 1 .163 .503** .557** .038 .636**

Sig. (2-tailed) .738 .025 .034 .259 .033 .027 .009 .437 .506 .000 .767 .756 .836 .642 .027 .750 .364 .012 .001 .160 .008 .679 .029 .003 .171 .315 .001 .000 .815 .000

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item27 Pearson Correlation -.047 .342* .184 .270 .278 -.067 .181 .014 -.145 .404** .072 -.019 -.036 -.427**

.164 .147 -.066 .266 .220 -.094 .300 -.127 .271 -.024 .058 .163 1 .369* .259 .322* .419**

Sig. (2-tailed) .774 .031 .257 .092 .082 .683 .264 .932 .372 .010 .660 .909 .826 .006 .312 .366 .684 .097 .173 .564 .060 .436 .091 .883 .723 .315 .019 .107 .043 .007

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item28 Pearson Correlation .068 .588** .395* -.054 .280 .095 .402* -.155 .019 .520** .088 .107 .056 -.188 .173 .210 .051 .396* .428** .005 .329* -.007 .451** -.380* .313* .503** .369* 1 .606** .364* .649**

Sig. (2-tailed) .675 .000 .012 .743 .081 .558 .010 .341 .907 .001 .588 .510 .734 .245 .286 .193 .756 .011 .006 .974 .038 .966 .003 .016 .049 .001 .019 .000 .021 .000

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item29 Pearson Correlation .023 .529** .356* -.086 .403** .257 .556** -.062 -.008 .535** .285 .149 .150 -.286 .367* .272 -.126 .312 .277 -.025 .186 .091 .314* -.256 .205 .557** .259 .606** 1 .321* .657**

Sig. (2-tailed) .889 .000 .024 .596 .010 .110 .000 .703 .963 .000 .075 .358 .357 .074 .020 .089 .439 .050 .084 .877 .249 .575 .049 .110 .205 .000 .107 .000 .043 .000

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item30 Pearson Correlation .548** .106 .054 .046 .125 -.026 .084 -.205 -.202 .410** .232 .257 .109 -.160 .002 .178 .133 -.039 .075 -.047 .209 .095 .045 -.244 .030 .038 .322* .364* .321* 1 .372*

Sig. (2-tailed) .000 .517 .740 .778 .444 .874 .606 .204 .211 .009 .150 .109 .504 .324 .988 .271 .412 .809 .643 .772 .196 .560 .783 .130 .854 .815 .043 .021 .043 .018

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Skor-total

Pearson Correlation .303 .449** .490** .196 .592** .417** .500** .031 .208 .705** .317* .318* .229 -.074 .513** .320* .275 .536** .481** .362* .613** .383* .251 -.402* .219 .636** .419** .649** .657** .372* 1

Sig. (2-tailed) .057 .004 .001 .224 .000 .007 .001 .847 .197 .000 .046 .045 .155 .649 .001 .044 .086 .000 .002 .022 .000 .015 .118 .010 .175 .000 .007 .000 .000 .018

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Page 237: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

221

Lampiran 13

Rekapitulasi Uji Validitas Angket Motivasi Belajar Matematika rtabel = 0,312

taraf signifikansi 0,05 n = 40

Nomor Item Pearson Correlations (r11) Validitas

1 0,303 Tidak Valid 2 0,449 Valid 3 0,490 Valid 4 0,196 Tidak Valid 5 0,592 Valid 6 0,417 Valid 7 0,500 Valid 8 0,031 Tidak Valid 9 0,208 Tidak Valid 10 0,705 Valid 11 0,317 Valid 12 0,318 Valid 13 0,229 Tidak Valid 14 -0,074 Tidak Valid 15 0,513 Valid 16 0,320 Valid 17 0,275 Tidak Valid 18 0,536 Valid 19 0,481 Valid 20 0,362 Valid 21 0,613 Valid 22 0,383 Valid 23 0,251 Tidak Valid 24 0,402 Valid 25 0,219 Tidak Valid 26 0,636 Valid 27 0,419 Valid 28 0,649 Valid 29 0,657 Valid 30 0,372 Valid

Page 238: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

222

Lampiran 14

Out Put Reliabilitas Angket Motivasi Belajar Matematika

Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary

N % Cases Valid 40 100.0

Excludeda 0 .0Total 40 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.771 30

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted item1 86.23 103.769 .205 .769 item2 86.62 101.676 .374 .760 item3 86.50 100.205 .412 .757 item4 86.07 106.635 .114 .772 item5 86.70 98.215 .526 .751 item6 86.43 102.097 .338 .762 item7 86.27 102.922 .450 .759 item8 86.37 109.625 -.050 .779 item9 87.82 106.763 .139 .770 item10 87.43 93.635 .642 .742 item11 86.20 104.728 .244 .766 item12 86.18 104.251 .238 .766 item13 86.23 106.128 .151 .770 item14 86.65 112.592 -.182 .791

Page 239: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

223

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted item15 87.35 98.746 .428 .756 item16 87.25 103.731 .230 .767 item17 87.00 104.359 .174 .771 item18 86.55 100.459 .472 .756 item19 87.52 98.974 .387 .758 item20 86.02 105.102 .308 .764 item21 86.57 98.866 .555 .751 item22 86.25 103.833 .317 .763 item23 86.85 105.413 .164 .770 item24 86.60 120.503 -.488 .807 item25 85.93 107.404 .172 .769 item26 87.55 95.228 .562 .747 item27 86.98 100.076 .313 .763 item28 86.57 97.533 .592 .749 item29 86.82 96.610 .596 .747 item30 86.32 102.840 .288 .764

Untuk menginterpretasi nilai r menurut Riduwan (2011: 98), yaitu sebagai berikut:

Besarnya nilai r Interpretasi 0,800 - 1,000 0,400 - 0,599 0,600 - 0,799 0,200 - 0,399 0,000 - 0,199

sangat tinggi tinggi cukup tinggi rendah sangat rendah (tidak valid)

Page 240: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

224

Lampiran 15 KISI-KISI SOAL TES UJI COBA MATEMATIKA

Satuan Pendidikan : SD Kelas/Semester : III/2 Materi Pokok : Sudut Standar Kompetensi : 4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana.

Kompetensi Dasar Indikator Soal Jenis Soal

Ranah Kognitif

Nomor Soal

Tingkat Kesukaran SoalMudah Sedang Sulit

4.2 Mengidentifikasi berbagai jenis dan besar sudut.

1. Siswa dapat menentukan dua buah garis yang dapat membentuk suatu sudut.

Pilihan Ganda

C2

1 21

√ √

2. Siswa dapat menunjukkan satu bagian sudut dari uang kertas dan es krim.

Pilihan Ganda C3 2

22 √ √

3. Disajikan gambar 4 buah bangun datar, siswa dapat menentukan bangun yang memiliki sudut dan yang tidak.

Pilihan Ganda C2 3

23 √ √

4. Disajikan gambar perpotongan dua garis dan bentukan tali yang membentuk sudut, siswa dapat menghitung banyak sudut yang terbentuk oleh perpotongan dan bentukan dari sebuah garis/tali.

Pilihan Ganda C3 4

24 √ √

5. Siswa dapat menentukan banyak sudut yang ada pada bangun persegi dan persegi panjang.

Pilihan Ganda C2 5

25 √ √

Page 241: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

225

Kompetensi Dasar Indikator Soal Jenis Soal

Ranah Kognitif

Nomor Soal

Tingkat Kesukaran SoalMudah Sedang Sulit

6. Disajikan gambar 4 buah sudut, siswa dapat mengurutkan sudut menurut ukuran besar sudutnya.

Pilihan Ganda C3 6

26 √ √

7. Siswa dapat menyebutkan alat dan satuan pengukuran sudut.

Pilihan Ganda C1 7

27√ √

8. Siswa dapat mengidentifikasi tiga jenis sudut berdasarkan besar sudutnya.

Pilihan Ganda C1 8

28 √ √

9. Siswa dapat menyebutkan pengertian sudut lancip dan tumpul.

Pilihan Ganda C1 9

29√ √

10. Disajikan gambar sebuah garis sudut dan topi ulang tahun, siswa dapat menentukan jenis sudut yang ada pada sebuah garis sudut dan ujung topi ulang tahun.

Pilihan Ganda C2 10

30 √ √

11. Siswa dapat menyebutkan satu contoh benda yang memiliki sudut siku-siku.

Pilihan Ganda C1 11

31 √ √

12. Disajikan gambar stir dan mobil, siswa dapat menyebutkan jenis sudut yang ada pada stir dan salah satu bagian mobil.

Pilihan Ganda C1 12

32 √ √

13. Siswa dapat menentukan jenis sudut yang terbentuk oleh tangan siswa, pada saat upacara.

Pilihan Ganda C2 13

33 √ √

Page 242: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

226

Kompetensi Dasar Indikator Soal JenisSoal

Ranah Kognitif

Nomor Soal

Tingkat Kesukaran SoalMudah Sedang Sulit

14. Disajikan gambar rumah, siswa dapat menunjukkan bagian-bagian dari sebuah rumah yang mempunyai bentuk sudut siku-siku dan tumpul.

Pilihan Ganda C3 14

34 √ √

15. Siswa dapat menentukan besar sudut satu putaran penuh.

Pilihan Ganda C2 15

35 √ √

16. Disajikan gambar garis seperempat dan setengah lingkaran, siswa dapat menentukan besar jarak putar dari pergerakan suatu titik pada lingkaran.

Pilihan Ganda C2 16

36 √ √

17. Siswa dapat menentukan jenis sudut yang terbentuk oleh jarak seperempat dan setengah putaran.

Pilihan Ganda C2 17

37 √ √

18. Siswa dapat menentukan besar sudut yang dibentuk oleh putaran jarum jam.

Pilihan Ganda C2 18

38 √ √

19. Siswa dapat menentukan besar putaran jarum jam sebesar seperempat dan satu putaran penuh.

Pilihan Ganda C2 19

39 √ √

20. Siswa dapat menentukan jarak putar arah mata angin dari arah timur ke selatan dan barat ke timur.

Pilihan Ganda C2 20

40 √ √

Jumlah Soal 40 10 20 10

100 % 25 % 50 % 25 %

Page 243: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

227

Lampiran 16

SOAL TES UJI COBA MATEMATIKA

Mata Pelajaran : Matematika Materi : Sudut Kelas : III/2 Waktu : 60 menit Nama : ............................................ No. Absen : ....

Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar! 1. Dua buah garis di bawah ini yang dapat membentuk sebuah sudut yaitu....

a. c.

b. d.

2. Arah panah pada gambar uang di samping menunjukkan salah satu bagian sudut, yaitu.... a. titik sudut c. besar sudut b. kaki sudut d. pojok sudut

3.

A B C D Dari gambar di atas, bangun yang memiliki sudut yaitu bangun yang ditunjukkan pada huruf.... a. D c. B b. C d. A

4. A D Berdasarkan gambar di samping, berapa banyak sudut yang

terbentuk dari perpotongan garis AB dan CD? a. dua c. empat C B b. tiga d. enam 5. Banyak sudut pada bangun persegi panjang yaitu....

a. 3 c. 5 b. 4 d. 6

6. Dari gambar di samping, urutan besar sudut dari yang terkecil

sampai yang terbesar yaitu.... a. A, B, C, D c. B, D, C, A b. B, D, A, C d. D, B, A, C

Page 244: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

228

7. Satuan pengukuran sudut yaitu.... a. meter c. gram b. derajat d. menit

8. Berdasarkan besar sudutnya, jenis sudut dibagi menjadi tiga macam, yaitu sudut.... a. lancip, lurus, dan tumpul c. tumpul, siku-siku, dan lurus b. lurus, lancip, dan siku-siku d. siku-siku, lancip, dan tumpul

9. Sudut lancip adalah sudut yang besarnya lebih...dari 90°. a. panjang c. besar b. pendek d. kecil

10. Perhatikan gambar sudut di samping! Sudut EDF merupakan sudut.... a. siku-siku c. tumpul b. lancip d. lurus

11. Benda-benda di bawah ini yang memiliki sudut siku-siku yaitu....

a. c. b. d.

12. Perhatikan gambar stir mobil di bawah ini!

Pada kerangka stir mobil yang ditunjukkan oleh huruf A, membentuk sudut.... a. tumpul c. siku-siku b. lurus d. lancip

13. Pada saat kita melakukan sikap hormat ke bendera Merah Putih saat upacara,

tangan membentuk sudut.... a. lancip c. lurus b. siku-siku d. tumpul

14. Perhatikan gambar rumah di bawah ini!

Bagian rumah yang berbentuk sudut siku-siku yaitu yang ditunjukkan pada huruf.... a. A c. C b. B d. D

Page 245: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

229

15. Besar sudut satu putaran penuh yaitu.... a. 45° c. 180° b. 90° d. 360°

16. Perhatikan gambar di samping!

Gerakan memutar dari titik B sampai ke titik C merupakan gerakan yang membuat sudut...putaran.

a. seperempat c. tiga perempat b. setengah d. satu

17. Jarak seperempat putaran membentuk sudut....

a. lancip c. tumpul b. siku-siku d. lurus

18. Jika jarum panjang jam berputar dari angka 1 sampai 7, maka putaran jarum

jam tersebut membentuk sudut sebanyak...putaran. a. seperempat c. tiga perempat b. setengah d. satu

19. Putaran jarum jam di bawah ini yang membentuk sudut

satu putaran penuh yaitu.... a. c.

b. d.

20. Perhatikan gambar petunjuk arah mata angin di bawah ini!

Arah mata angin dari timur ke selatan membentuk sudut...putaran. a. seperempat c. tiga perempat b. setengah d. satu

21. Dari gambar di bawah ini, manakah yang merupakan gambar sudut yang benar? a. c. b. d.

Page 246: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

230

22. 1 Kaki sudut pada gambar es krim di samping, ditunjukkan pada 2 nomor....

a. 1 c. 3 3 b. 2 d. 4

4

23. Benda-benda yang ada pada gambar di bawah ini yang tidak memiliki sudut yaitu.... a. S c.

b. d.

24. Perhatikan gambar tali sepatu di bawah ini!

Sudut yang terbentuk dari tali tersebut yaitu ada...buah. a. 2 c. 4 b. 3 d. 5

25. Banyak sudut pada gambar keramik di samping yaitu....

a. 2 c. 4 b. 3 d. 5

26. Dari gambar di samping, urutan besar sudut dari yang terbesar sampai yang terkecil yaitu.... a. E, F, G, H c. G, H, F, E b. H, E, F, G d. H, F, E, G

27. Alat untuk mengukur besar sudut yaitu....

a. c. c. b. d.

28. Sudut yang besarnya 90° disebut sudut.... a. lancip c. lurus b. siku-siku d. tumpul

29. Sudut tumpul yaitu sudut yang lebih...dari sudut siku-siku.

a. besar c. pendek b. kecil d. panjang

Page 247: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

231

30. Perhatikan gambar topi ulang tahun di bawah ini! Bagian atas topi ulang tahun mengerucut, membentuk sudut.... a. lancip c. tumpul b. siku-siku d. lurus

31. Benda-benda di bawah ini yang tidak memiliki sudut siku-siku yaitu....

a. lemari pakaian c. kipas angin gantung b. kursi rotan d. meja makan

32. X Perhatikan gambar di samping!

Bagian mobil yang ditunjukkan oleh huruf X, membentuk sudut.... a. siku-siku c. tumpul b. lancip d. lurus

33. Perhatikan gambar sikap upacara di bawah ini!

Jenis sudut yang terbentuk oleh tangan kanan saat sikap upacara tersebut yaitu.... a. lurus c. lancip b. tumpul d. siku-siku

34. Salah satu bagian dari bangunan rumah yang berbentuk sudut tumpul yaitu....

a. atap c. pintu b. jendela d. ventilasi

35. Putaran garis di bawah ini yang menunjukkan sudut yang besarnya satu

putaran yaitu.... a. c.

b. d.

36. Perhatikan gambar garis sudut di bawah ini! Gerakan memutar dari titik B ke C merupakan gerakan yang membuat sudut...putaran. a. seperempat c. tiga perempat b. setengah d. satu

37. Jarak setengah putaran membentuk sudut....

a. lurus c. lancip b. tumpul d. siku-siku

Page 248: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

232

38. Perputaran jarum jam dari angka 5 kembali ke angka 5 membentuk sudut sebanyak...putaran. a. seperempat c. tiga perempat b. setengah d. satu

39. Putaran jarum jam di bawah ini yang membentuk sudut seperempat putaran yaitu dari angka...ke angka.... a. 3 ke 3 c. 6 ke 12 b. 5 ke 8 d. 7 ke 9

40. Arif berdiri menghadap ke arah barat. Kemudian ia memutar badan menjadi

menghadap ke arah timur, maka badan Arif berputar membentuk sudut sebesar.... a. 45° c. 180° b. 90° d. 360°

Page 249: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

233

Lampiran 17

KUNCI JAWABAN SOAL TES UJI COBA MATEMATIKA 1. A 11. D 21. B 31. C 2. A 12. A 22. C 32. C 3. B 13. A 23. B 33. D 4. C 14. C 24. B 34. A 5. B 15. D 25. C 35. D 6. D 16. B 26. B 36. A 7. B 17. B 27. A 37. A 8. D 18. B 28. B 38. D 9. D 19. C 29. A 39. B 10. C 20. A 30. A 40. C

Page 250: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

234

Lampiran 18 DAFTAR NILAI HASIL TES UJI COBA SOAL

No. Absen

Nomor Soal Skor Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 11 2 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 25 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 29 4 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 20 5 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 12 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 30 7 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 16 8 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 12 9 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 9

10 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 16 11 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 31 12 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 21 13 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 31 14 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 18 15 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 20 16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 31 17 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 27 18 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 19 19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 36 20 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 26 21 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 30

Page 251: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

235

No. Absen

Nomor Soal Skor Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 34 23 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 27 24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 34 25 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 14 26 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 24 27 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 31 28 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 15 29 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 25 30 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 21 31 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 28 32 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 23 33 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 20 34 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 26 35 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 21 36 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 28 37 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 19 38 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 20 39 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 15 40 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 18

Keterangan: kolom nomor soal yang berwarna hijau yaitu soal yang valid.

Page 252: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

236

Lampiran 19 Out Put Uji Validitas Soal Tes Uji Coba Matematika

Correlations

item1 item2 item3 item4 item5 item6 item7 item8 item9 item10 item11 item12 item13 item14 item15 item16 item17 item18 item19 item20 item21 item22 item23 item24 item25

item1 Pearson Correlation

.a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a

Sig. (2-tailed) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item2 Pearson Correlation

.a 1 .513*

* -.220 .442*

* -.019 .142 .142 .143 -.098 .397* .451** .198 .504** .150 .303 .137 .068 .087 .003 .142 .249 .161 -.068 .241

Sig. (2-tailed)

. .001 .173 .004 .909 .383 .382 .378 .548 .011 .004 .221 .001 .355 .057 .398 .676 .594 .988 .383 .121 .320 .676 .134

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item3 Pearson Correlation

.a .513*

* 1 .169 .275 .105 .366* .310 .312 .033 .247 .436** .404** .169 .191 .361* .330* .092 .159 -.076 .137 .086 -.183 .023 .150

Sig. (2-tailed)

. .001 .297 .086 .520 .020 .052 .050 .841 .124 .005 .010 .297 .238 .022 .038 .574 .328 .639 .398 .600 .257 .889 .355

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item4 Pearson Correlation

.a -.220 .169 1 -.325*

.234 -.027 -.169 .105 -.090 -.293 -.052 -.013 -.280 -.129 .013 .361* -.189 -.246 -.194 -.027 -.101 -.325* -.027 .059

Sig. (2-tailed)

. .173 .297 .040 .146 .868 .297 .517 .579 .067 .752 .937 .080 .427 .937 .022 .242 .126 .231 .868 .534 .040 .868 .717

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item5 Pearson Correlation

.a .442*

* .275 -

.325* 1 .007 .426*

* .489*

*.514*

*.119 .265 .420** .442** .542** .490** -.021 .259 .161 .212 .259 .279 .102 .020 .426** .225

Sig. (2-tailed)

. .004 .086 .040 .963 .006 .001 .001 .464 .099 .007 .004 .000 .001 .898 .107 .320 .190 .106 .081 .531 .904 .006 .163

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Page 253: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

237

item1 item2 item3 item4 item5 item6 item7 item8 item9 item10 item11 item12 item13 item14 item15 item16 item17 item18 item19 item20 item21 item22 item23 item24 item25

item6 Pearson Correlation

.a -.019 .105 .234 .007 1 -.062 -.105 .523** -.088 .061 .160 .195 .124 .187 .126 .188 .173 .051 .126 .050 -.170 -.142 .274 .086

Sig. (2-tailed)

. .909 .520 .146 .963 .706 .520 .001 .588 .711 .324 .228 .446 .248 .440 .245 .284 .756 .440 .758 .293 .382 .087 .599

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item7 Pearson Correlation

.a .142 .366* -.027 .426** -.062 1 .663** .257 .068 .198 -.105 .562** .189 .157 -.037 .335* -.231 .018 .173 .011 .217 -.015 .231 -.168

Sig. (2-tailed)

. .383 .020 .868 .006 .706 .000 .110 .676 .220 .520 .000 .242 .333 .822 .035 .152 .914 .285 .946 .178 .928 .152 .299

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item8 Pearson Correlation

.a .142 .310 -.169 .489** -.105 .663** 1 .245 .295 .247 .109 .470** .282 .491** .186 .403** .023 .208 .295 .206 .281 -.122 .206 .100

Sig. (2-tailed)

. .382 .052 .297 .001 .520 .000 .128 .065 .124 .503 .002 .078 .001 .251 .010 .889 .198 .065 .202 .079 .452 .202 .539

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item9 Pearson Correlation

.a .143 .312 .105 .514** .523** .257 .245 1 .164 .154 .408** .552** .422** .357* .368* .503** .171 .183 .368* .364* .046 -.200 .471** .281

Sig. (2-tailed)

. .378 .050 .517 .001 .001 .110 .128 .313 .342 .009 .000 .007 .024 .020 .001 .291 .259 .020 .021 .779 .216 .002 .079

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item10 Pearson Correlation

.a -.098 .033 -.090 .119 -.088 .068 .295 .164 1 .208 .150 .003 .116 .100 .298 .199 .037 .025 .398* .173 .087 .119 .173 -.011

Sig. (2-tailed)

. .548 .841 .579 .464 .588 .676 .065 .313 .197 .355 .988 .475 .539 .062 .218 .822 .877 .011 .285 .594 .464 .285 .944

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item11 Pearson Correlation

.a .397* .247 -.293 .265 .061 .198 .247 .154 .208 1 -.076 .246 .488** .000 .208 .233 .277 .106 .360* -.119 .063 -.159 .040 .260

Sig. (2-tailed)

. .011 .124 .067 .099 .711 .220 .124 .342 .197 .643 .126 .001 1.000 .197 .148 .083 .516 .023 .465 .697 .328 .808 .105

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Page 254: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

238

item1 item2 item3 item4 item5 item6 item7 item8 item9 item10 item11 item12 item13 item14 item15 item16 item17 item18 item19 item20 item21 item22 item23 item24 item25

item12 Pearson Correlation

.a .451*

* .436*

* -.052 .420*

* .160 -.105 .109 .408*

*.150 -.076 1 .150 .155 .375* .350* .168 .210 .056 .050 .419** .056 .000 .105 .229

Sig. (2-tailed)

. .004 .005 .752 .007 .324 .520 .503 .009 .355 .643 .355 .340 .017 .027 .300 .194 .731 .759 .007 .731 1.000 .520 .154

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item13 Pearson Correlation

.a .198 .404*

* -.013 .442*

* .195 .562*

* .470*

*.552*

*.003 .246 .150 1 .504** .401* .303 .362* .068 .199 .303 .142 .025 -.119 .247 .011

Sig. (2-tailed)

. .221 .010 .937 .004 .228 .000 .002 .000 .988 .126 .355 .001 .010 .057 .022 .676 .218 .057 .383 .877 .464 .125 .944

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item14 Pearson Correlation

.a .504*

* .169 -.280 .542*

* .124 .189 .282 .422*

*.116 .488** .155 .504** 1 .387* .220 .246 .135 .101 .323* .081 .246 -.036 .081 .296

Sig. (2-tailed)

. .001 .297 .080 .000 .446 .242 .078 .007 .475 .001 .340 .001 .014 .173 .126 .405 .534 .042 .618 .126 .825 .618 .064

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item15 Pearson Correlation

.a .150 .191 -.129 .490*

* .187 .157 .491*

*.357* .100 .000 .375* .401* .387* 1 .100 .168 .105 .252 .100 .288 .028 -.035 .157 .172

Sig. (2-tailed)

. .355 .238 .427 .001 .248 .333 .001 .024 .539 1.000 .017 .010 .014 .539 .300 .520 .117 .539 .071 .864 .830 .333 .288

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item16 Pearson Correlation

.a .303 .361* .013 -.021 .126 -.037 .186 .368* .298 .208 .350* .303 .220 .100 1 .423** .247 .249 .198 .383* .087 -.161 -.037 .218

Sig. (2-tailed)

. .057 .022 .937 .898 .440 .822 .251 .020 .062 .197 .027 .057 .173 .539 .007 .125 .121 .221 .015 .594 .320 .822 .176

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item17 Pearson Correlation

.a .137 .330* .361* .259 .188 .335* .403*

*.503*

*.199 .233 .168 .362* .246 .168 .423** 1 .018 -.122 .311 .335* .122 -.368* .100 .141

Sig. (2-tailed)

. .398 .038 .022 .107 .245 .035 .010 .001 .218 .148 .300 .022 .126 .300 .007 .914 .452 .051 .035 .452 .019 .540 .384

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Page 255: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

239

item1 item2 item3 item4 item5 item6 item7 item8 item9 item10 item11 item12 item13 item14 item15 item16 item17 item18 item19 item20 item21 item22 item23 item24 item25item18 Pearson

Correlation .a .068 .092 -.189 .161 .173 -.231 .023 .171 .037 .277 .210 .068 .135 .105 .247 .018 1 .217 .142 .209 -.100 -.426** .099 -.072

Sig. (2-tailed)

. .676 .574 .242 .320 .284 .152 .889 .291 .822 .083 .194 .676 .405 .520 .125 .914 .178 .383 .196 .540 .006 .544 .658

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40item19 Pearson

Correlation .a .087 .159 -.246 .212 .051 .018 .208 .183 .025 .106 .056 .199 .101 .252 .249 -.122 .217 1 .362* -.100 -.373* -.102 .135 .116

Sig. (2-tailed)

. .594 .328 .126 .190 .756 .914 .198 .259 .877 .516 .731 .218 .534 .117 .121 .452 .178 .022 .540 .018 .531 .406 .477

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40item20 Pearson

Correlation .a .003 -.076 -.194 .259 .126 .173 .295 .368* .398* .360* .050 .303 .323* .100 .198 .311 .142 .362* 1 -.037 -.249 -.021 .068 -.011

Sig. (2-tailed)

. .988 .639 .231 .106 .440 .285 .065 .020 .011 .023 .759 .057 .042 .539 .221 .051 .383 .022 .822 .121 .898 .676 .944

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40item21 Pearson

Correlation .a .142 .137 -.027 .279 .050 .011 .206 .364* .173 -.119 .419** .142 .081 .288 .383* .335* .209 -.100 -.037 1 .217 -.015 .011 .072

Sig. (2-tailed)

. .383 .398 .868 .081 .758 .946 .202 .021 .285 .465 .007 .383 .618 .071 .015 .035 .196 .540 .822 .178 .928 .946 .658

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40item22 Pearson

Correlation .a .249 .086 -.101 .102 -.170 .217 .281 .046 .087 .063 .056 .025 .246 .028 .087 .122 -.100 -.373* -.249 .217 1 .102 -.135 .141

Sig. (2-tailed)

. .121 .600 .534 .531 .293 .178 .079 .779 .594 .697 .731 .877 .126 .864 .594 .452 .540 .018 .121 .178 .531 .406 .384

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40item23 Pearson

Correlation .a .161 -.183 -

.325* .020 -.142 -.015 -.122 -.200 .119 -.159 .000 -.119 -.036 -.035 -.161 -.368* -.426** -.102 -.021 -.015 .102 1 -.015 -.096

Sig. (2-tailed)

. .320 .257 .040 .904 .382 .928 .452 .216 .464 .328 1.000 .464 .825 .830 .320 .019 .006 .531 .898 .928 .531 .928 .554

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Page 256: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

240

item1 item2 item3 item4 item5 item6 item7 item8 item9 item10 item11 item12 item13 item14 item15 item16 item17 item18 item19 item20 item21 item22 item23 item24 item25item24 Pearson

Correlation .a -.068 .023 -.027 .426*

* .274 .231 .206 .471*

*.173 .040 .105 .247 .081 .157 -.037 .100 .099 .135 .068 .011 -.135 -.015 1 -.168

Sig. (2-tailed)

. .676 .889 .868 .006 .087 .152 .202 .002 .285 .808 .520 .125 .618 .333 .822 .540 .544 .406 .676 .946 .406 .928 .299

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40item25 Pearson

Correlation .a .241 .150 .059 .225 .086 -.168 .100 .281 -.011 .260 .229 .011 .296 .172 .218 .141 -.072 .116 -.011 .072 .141 -.096 -.168 1

Sig. (2-tailed)

. .134 .355 .717 .163 .599 .299 .539 .079 .944 .105 .154 .944 .064 .288 .176 .384 .658 .477 .944 .658 .384 .554 .299

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40item26 Pearson

Correlation .a .186 .524*

* .169 .275 .105 .252 .310 .312 .142 .247 .218 .404** .169 .191 .470** .452** .435** .159 .033 .366* -.037 -.336* .137 -.100

Sig. (2-tailed)

. .251 .001 .297 .086 .520 .117 .052 .050 .382 .124 .176 .010 .297 .238 .002 .003 .005 .328 .841 .020 .822 .034 .398 .539

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40item27 Pearson

Correlation .a .150 .327* .000 .490*

* .053 .550*

* .355* .230 .100 .189 .125 .401* .129 .375* -.025 .168 -.288 .112 -.025 .026 .028 .140 .288 .172

Sig. (2-tailed)

. .355 .039 1.000 .001 .744 .000 .025 .154 .539 .243 .442 .010 .427 .017 .878 .300 .071 .491 .878 .872 .864 .389 .071 .288

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40item28 Pearson

Correlation .a .198 .404*

* .194 -.119 .088 .352* .142 .245 -.098 .095 -.050 .398* .090 -.100 .404** .362* .068 -.137 -.098 .247 .249 -.259 .037 -.218

Sig. (2-tailed)

. .221 .010 .231 .464 .588 .026 .382 .127 .548 .561 .759 .011 .579 .539 .010 .022 .676 .398 .548 .125 .121 .106 .822 .176

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40item29 Pearson

Correlation .a .221 .158 -.221 .359* -.039 .076 .273 .295 -.089 .025 .197 .221 .187 .263 .306 .136 .338* .306 .043 .352* .284 -.009 .076 .196

Sig. (2-tailed)

. .171 .330 .171 .023 .813 .642 .089 .064 .585 .879 .222 .171 .248 .101 .055 .402 .033 .055 .793 .026 .076 .955 .642 .225

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Page 257: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

241

item1 item2 item3 item4 item5 item6 item7 item8 item9 item10 item11 item12 item13 item14 item15 item16 item17 item18 item19 item20 item21 item22 item23 item24 item25item30 Pearson

Correlation .a .168 .105 -.124 .381* .231 .218 -.105 .196 -.168 .424** .160 .168 .207 -.080 -.168 .099 .118 -.099 .152 -.118 -.260 -.067 .218 -.037

Sig. (2-tailed)

. .299 .520 .446 .015 .152 .176 .520 .225 .299 .006 .324 .299 .201 .623 .299 .545 .470 .545 .348 .470 .105 .680 .176 .822

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40item31 Pearson

Correlation .a .296 .121 -.144 .205 .051 .217 .541*

*.330* .413** .287 .152 .195 .379* .202 .413** .416** -.005 .150 .413** .217 .303 .064 .005 .267

Sig. (2-tailed)

. .063 .456 .377 .204 .753 .178 .000 .037 .008 .073 .350 .228 .016 .211 .008 .008 .974 .355 .008 .178 .057 .696 .974 .096

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40item32 Pearson

Correlation .a .003 .142 .013 .119 -.088 .173 .186 .164 .098 .360* -.050 .203 .116 -.275 -.003 .311 .142 .025 .499** .068 -.025 -.161 -.037 -.011

Sig. (2-tailed)

. .988 .382 .937 .464 .588 .285 .251 .313 .548 .023 .759 .209 .475 .086 .988 .051 .383 .877 .001 .676 .877 .320 .822 .944

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40item33 Pearson

Correlation .a .087 .252 .209 -.081 .154 -.061 .000 .118 .145 .044 .231 -.029 -.149 .000 .376* .291 .061 -.032 .029 .182 -.097 -.243 -.061 .132

Sig. (2-tailed)

. .595 .117 .196 .620 .342 .711 1.000 .469 .374 .789 .152 .859 .359 1.000 .017 .069 .711 .843 .859 .262 .552 .132 .711 .415

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40item34 Pearson

Correlation .a -

.451*

*

.000 .258 .000 .053 .210 .000 .306 .150 -.076 -.100 .250 -.155 .000 .050 .056 -.105 .056 .050 .105 -.168 .000 .210 .000

Sig. (2-tailed)

. .004 1.000 .108 1.000 .744 .194 1.000 .055 .355 .643 .539 .119 .340 1.000 .759 .731 .520 .731 .759 .520 .300 1.000 .194 1.000

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40item35 Pearson

Correlation .a -.098 .033 .013 -.161 .126 -.037 .186 .061 .398* .208 .050 .003 -.090 -.025 .398* .087 .247 .137 .298 .173 -.025 -.021 -.037 -.011

Sig. (2-tailed)

. .548 .841 .937 .320 .440 .822 .251 .707 .011 .197 .759 .988 .579 .878 .011 .594 .125 .398 .062 .285 .877 .898 .822 .944

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Page 258: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

242

item1 item2 item3 item4 item5 item6 item7 item8 item9 item10 item11 item12 item13 item14 item15 item16 item17 item18 item19 item20 item21 item22 item23 item24 item25item36 Pearson

Correlation .a .055 .066 -.026 .099 -.016 -.074 .044 .021 -.055 -.114 -.101 -.146 .078 .201 .045 .006 .074 .332* .045 .137 -.107 .099 .032 .208

Sig. (2-tailed)

. .734 .687 .874 .545 .921 .651 .788 .900 .734 .484 .537 .369 .633 .214 .781 .973 .651 .036 .781 .399 .511 .545 .846 .199

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40item37 Pearson

Correlation .a .137 .086 .130 -.055 .069 .100 -.086 -.069 .087 -.106 .168 -.199 -.101 .028 -.025 -.003 .018 -.122 -.137 .100 .122 .102 -.018 -.116

Sig. (2-tailed)

. .398 .600 .424 .737 .673 .540 .600 .674 .594 .516 .300 .218 .534 .864 .877 .985 .914 .452 .398 .540 .452 .531 .914 .477

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40item38 Pearson

Correlation .a -.033 .405*

* .169 .122 -.128 .252 .310 .200 .033 .247 .000 .186 .056 .055 .251 .452** .092 .037 -.076 .023 .086 -.489** .252 .150

Sig. (2-tailed)

. .841 .010 .297 .452 .431 .117 .052 .215 .841 .124 1.000 .251 .730 .738 .118 .003 .574 .822 .639 .889 .600 .001 .117 .355

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40item39 Pearson

Correlation .a .295 .405*

* .169 .275 .105 .252 .310 .312 .361* .247 .327* .295 .394* .191 .470** .452** -.023 -.086 .033 .137 .208 -.031 .137 .150

Sig. (2-tailed)

. .065 .010 .297 .086 .520 .117 .052 .050 .022 .124 .039 .065 .012 .238 .002 .003 .889 .600 .841 .398 .198 .852 .398 .355

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40item40 Pearson

Correlation .a .013 .169 -.040 .325* .207 .244 .394* .527*

*.090 .293 .155 .427** .280 .258 .297 .448** .406** .014 .297 .244 .217 -.108 .352* -.059

Sig. (2-tailed)

. .937 .297 .806 .040 .201 .130 .012 .000 .579 .067 .340 .006 .080 .108 .062 .004 .009 .929 .062 .130 .179 .505 .026 .717

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40Skor Total

Pearson Correlation

.a .394* .582*

* .025 .574*

* .275 .465*

* .604*

*.722*

*.348* .415** .436** .618** .494** .447** .586** .637** .275 .243 .385* .442** .185 -.172 .329* .226

Sig. (2-tailed)

. .012 .000 .878 .000 .086 .003 .000 .000 .028 .008 .005 .000 .001 .004 .000 .000 .086 .132 .014 .004 .253 .289 .038 .162

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Page 259: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

243

Correlations

item26 item27 item28 item29 item30 item31 item32 item33 item34 item35 item36 item37 item38 item39 item40 skortotal

item1 Pearson Correlation

.a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a

Sig. (2-tailed) . . . . . . . . . . . . . . . .

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40item2 Pearson

Correlation .186 .150 .198 .221 .168 .296 .003 .087 -.451** -.098 .055 .137 -.033 .295 .013 .394*

Sig. (2-tailed) .251 .355 .221 .171 .299 .063 .988 .595 .004 .548 .734 .398 .841 .065 .937 .012N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item3 Pearson Correlation

.524** .327* .404** .158 .105 .121 .142 .252 .000 .033 .066 .086 .405** .405** .169 .582**

Sig. (2-tailed) .001 .039 .010 .330 .520 .456 .382 .117 1.000 .841 .687 .600 .010 .010 .297 .000N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item4 Pearson Correlation

.169 .000 .194 -.221 -.124 -.144 .013 .209 .258 .013 -.026 .130 .169 .169 -.040 .025

Sig. (2-tailed) .297 1.000 .231 .171 .446 .377 .937 .196 .108 .937 .874 .424 .297 .297 .806 .878N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item5 Pearson Correlation

.275 .490** -.119 .359* .381* .205 .119 -.081 .000 -.161 .099 -.055 .122 .275 .325* .574**

Sig. (2-tailed) .086 .001 .464 .023 .015 .204 .464 .620 1.000 .320 .545 .737 .452 .086 .040 .000N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item6 Pearson Correlation

.105 .053 .088 -.039 .231 .051 -.088 .154 .053 .126 -.016 .069 -.128 .105 .207 .275

Sig. (2-tailed) .520 .744 .588 .813 .152 .753 .588 .342 .744 .440 .921 .673 .431 .520 .201 .086N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item7 Pearson Correlation

.252 .550** .352* .076 .218 .217 .173 -.061 .210 -.037 -.074 .100 .252 .252 .244 .465**

Sig. (2-tailed) .117 .000 .026 .642 .176 .178 .285 .711 .194 .822 .651 .540 .117 .117 .130 .003N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Page 260: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

244

item26 item27 item28 item29 item30 item31 item32 item33 item34 item35 item36 item37 item38 item39 item40 skortotal

item8 Pearson Correlation

.310 .355* .142 .273 -.105 .541** .186 .000 .000 .186 .044 -.086 .310 .310 .394* .604**

Sig. (2-tailed) .052 .025 .382 .089 .520 .000 .251 1.000 1.000 .251 .788 .600 .052 .052 .012 .000

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item9 Pearson Correlation

.312 .230 .245 .295 .196 .330* .164 .118 .306 .061 .021 -.069 .200 .312 .527** .722**

Sig. (2-tailed) .050 .154 .127 .064 .225 .037 .313 .469 .055 .707 .900 .674 .215 .050 .000 .000

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item10 Pearson Correlation

.142 .100 -.098 -.089 -.168 .413** .098 .145 .150 .398* -.055 .087 .033 .361* .090 .348*

Sig. (2-tailed) .382 .539 .548 .585 .299 .008 .548 .374 .355 .011 .734 .594 .841 .022 .579 .028

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item11 Pearson Correlation

.247 .189 .095 .025 .424** .287 .360* .044 -.076 .208 -.114 -.106 .247 .247 .293 .415**

Sig. (2-tailed) .124 .243 .561 .879 .006 .073 .023 .789 .643 .197 .484 .516 .124 .124 .067 .008

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item12 Pearson Correlation

.218 .125 -.050 .197 .160 .152 -.050 .231 -.100 .050 -.101 .168 .000 .327* .155 .436**

Sig. (2-tailed) .176 .442 .759 .222 .324 .350 .759 .152 .539 .759 .537 .300 1.000 .039 .340 .005

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item13 Pearson Correlation

.404** .401* .398* .221 .168 .195 .203 -.029 .250 .003 -.146 -.199 .186 .295 .427** .618**

Sig. (2-tailed) .010 .010 .011 .171 .299 .228 .209 .859 .119 .988 .369 .218 .251 .065 .006 .000

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item14 Pearson Correlation

.169 .129 .090 .187 .207 .379* .116 -.149 -.155 -.090 .078 -.101 .056 .394* .280 .494**

Sig. (2-tailed) .297 .427 .579 .248 .201 .016 .475 .359 .340 .579 .633 .534 .730 .012 .080 .001

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Page 261: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

245

item26 item27 item28 item29 item30 item31 item32 item33 item34 item35 item36 item37 item38 item39 item40 skortotal

item15 Pearson Correlation

.191 .375* -.100 .263 -.080 .202 -.275 .000 .000 -.025 .201 .028 .055 .191 .258 .447**

Sig. (2-tailed) .238 .017 .539 .101 .623 .211 .086 1.000 1.000 .878 .214 .864 .738 .238 .108 .004

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item16 Pearson Correlation

.470** -.025 .404** .306 -.168 .413** -.003 .376* .050 .398* .045 -.025 .251 .470** .297 .586**

Sig. (2-tailed) .002 .878 .010 .055 .299 .008 .988 .017 .759 .011 .781 .877 .118 .002 .062 .000

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item17 Pearson Correlation

.452** .168 .362* .136 .099 .416** .311 .291 .056 .087 .006 -.003 .452** .452** .448** .637**

Sig. (2-tailed) .003 .300 .022 .402 .545 .008 .051 .069 .731 .594 .973 .985 .003 .003 .004 .000

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item18 Pearson Correlation

.435** -.288 .068 .338* .118 -.005 .142 .061 -.105 .247 .074 .018 .092 -.023 .406** .275

Sig. (2-tailed) .005 .071 .676 .033 .470 .974 .383 .711 .520 .125 .651 .914 .574 .889 .009 .086

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item19 Pearson Correlation

.159 .112 -.137 .306 -.099 .150 .025 -.032 .056 .137 .332* -.122 .037 -.086 .014 .243

Sig. (2-tailed) .328 .491 .398 .055 .545 .355 .877 .843 .731 .398 .036 .452 .822 .600 .929 .132

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item20 Pearson Correlation

.033 -.025 -.098 .043 .152 .413** .499** .029 .050 .298 .045 -.137 -.076 .033 .297 .385*

Sig. (2-tailed) .841 .878 .548 .793 .348 .008 .001 .859 .759 .062 .781 .398 .639 .841 .062 .014

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item21 Pearson Correlation

.366* .026 .247 .352* -.118 .217 .068 .182 .105 .173 .137 .100 .023 .137 .244 .442**

Sig. (2-tailed) .020 .872 .125 .026 .470 .178 .676 .262 .520 .285 .399 .540 .889 .398 .130 .004

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Page 262: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

246

item26 item27 item28 item29 item30 item31 item32 item33 item34 item35 item36 item37 item38 item39 item40 skortotal

item22 Pearson Correlation

-.037 .028 .249 .284 -.260 .303 -.025 -.097 -.168 -.025 -.107 .122 .086 .208 .217 .185

Sig. (2-tailed) .822 .864 .121 .076 .105 .057 .877 .552 .300 .877 .511 .452 .600 .198 .179 .253

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item23 Pearson Correlation

-.336* .140 -.259 -.009 -.067 .064 -.161 -.243 .000 -.021 .099 .102 -.489** -.031 -.108 -.172

Sig. (2-tailed) .034 .389 .106 .955 .680 .696 .320 .132 1.000 .898 .545 .531 .001 .852 .505 .289

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item24 Pearson Correlation

.137 .288 .037 .076 .218 .005 -.037 -.061 .210 -.037 .032 -.018 .252 .137 .352* .329*

Sig. (2-tailed) .398 .071 .822 .642 .176 .974 .822 .711 .194 .822 .846 .914 .117 .398 .026 .038

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item25 Pearson Correlation

-.100 .172 -.218 .196 -.037 .267 -.011 .132 .000 -.011 .208 -.116 .150 .150 -.059 .226

Sig. (2-tailed) .539 .288 .176 .225 .822 .096 .944 .415 1.000 .944 .199 .477 .355 .355 .717 .162

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item26 Pearson Correlation

1 .327* .404** .158 .105 .121 .251 .378* .109 .361* .066 -.037 .167 .524** .507** .637**

Sig. (2-tailed) .039 .010 .330 .520 .456 .118 .016 .503 .022 .687 .822 .304 .001 .001 .000

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item27 Pearson Correlation

.327* 1 .025 .099 .320* .076 -.025 .289 .375* -.025 .201 .168 .055 .327* .129 .456**

Sig. (2-tailed) .039 .878 .545 .044 .642 .878 .071 .017 .878 .214 .300 .738 .039 .427 .003

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item28 Pearson Correlation

.404** .025 1 .089 -.152 .094 .103 .087 .050 .103 -.045 .025 .186 .295 .323* .365*

Sig. (2-tailed) .010 .878 .585 .348 .565 .528 .595 .759 .528 .781 .877 .251 .065 .042 .020

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Page 263: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

247

item26 item27 item28 item29 item30 item31 item32 item33 item34 item35 item36 item37 item38 item39 item40 skortotal

item29 Pearson Correlation

.158 .099 .089 1 -.074 .270 .043 -.038 .197 -.089 .417** -.011 .302 .014 .357* .443**

Sig. (2-tailed) .330 .545 .585 .651 .093 .793 .816 .222 .585 .007 .946 .059 .930 .024 .004

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item30 Pearson Correlation

.105 .320* -.152 -.074 1 -.138 .152 .092 .160 -.168 -.177 .099 .105 .105 .124 .157

Sig. (2-tailed) .520 .044 .348 .651 .397 .348 .570 .324 .299 .274 .545 .520 .520 .446 .332

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item31 Pearson Correlation

.121 .076 .094 .270 -.138 1 .109 .146 -.051 .109 .168 .190 .011 .342* .248 .547**

Sig. (2-tailed) .456 .642 .565 .093 .397 .504 .369 .757 .504 .301 .241 .946 .031 .123 .000

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item32 Pearson Correlation

.251 -.025 .103 .043 .152 .109 1 .145 .050 .298 .045 -.249 .142 .033 .401* .298

Sig. (2-tailed) .118 .878 .528 .793 .348 .504 .374 .759 .062 .781 .121 .382 .841 .010 .062

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item33 Pearson Correlation

.378* .289 .087 -.038 .092 .146 .145 1 .115 .260 .174 .032 .126 .126 -.089 .289

Sig. (2-tailed) .016 .071 .595 .816 .570 .369 .374 .478 .105 .283 .843 .439 .439 .583 .071

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item34 Pearson Correlation

.109 .375* .050 .197 .160 -.051 .050 .115 1 .050 .000 -.056 .218 .109 .155 .212

Sig. (2-tailed) .503 .017 .759 .222 .324 .757 .759 .478 .759 1.000 .731 .176 .503 .340 .188

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item35 Pearson Correlation

.361* -.025 .103 -.089 -.168 .109 .298 .260 .050 1 .045 -.025 -.076 .361* .297 .312*

Sig. (2-tailed) .022 .878 .528 .585 .299 .504 .062 .105 .759 .781 .877 .639 .022 .062 .050

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Page 264: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

248

item26 item27 item28 item29 item30 item31 item32 item33 item34 item35 item36 item37 item38 item39 item40 skortotal

item36 Pearson Correlation

.066 .201 -.045 .417** -.177 .168 .045 .174 .000 .045 1 .231 .066 -.044 .026 .211

Sig. (2-tailed) .687 .214 .781 .007 .274 .301 .781 .283 1.000 .781 .152 .687 .788 .874 .191

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item37 Pearson Correlation

-.037 .168 .025 -.011 .099 .190 -.249 .032 -.056 -.025 .231 1 -.159 .086 -.130 .088

Sig. (2-tailed) .822 .300 .877 .946 .545 .241 .121 .843 .731 .877 .152 .328 .600 .424 .589

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item38 Pearson Correlation

.167 .055 .186 .302 .105 .011 .142 .126 .218 -.076 .066 -.159 1 .167 .169 .339*

Sig. (2-tailed) .304 .738 .251 .059 .520 .946 .382 .439 .176 .639 .687 .328 .304 .297 .033

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item39 Pearson Correlation

.524** .327* .295 .014 .105 .342* .033 .126 .109 .361* -.044 .086 .167 1 .394* .606**

Sig. (2-tailed) .001 .039 .065 .930 .520 .031 .841 .439 .503 .022 .788 .600 .304 .012 .000

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

item40 Pearson Correlation

.507** .129 .323* .357* .124 .248 .401* -.089 .155 .297 .026 -.130 .169 .394* 1 .629**

Sig. (2-tailed) .001 .427 .042 .024 .446 .123 .010 .583 .340 .062 .874 .424 .297 .012 .000

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

skortotal Pearson Correlation

.637** .456** .365* .443** .157 .547** .298 .289 .212 .312* .211 .088 .339* .606** .629** 1

Sig. (2-tailed) .000 .003 .020 .004 .332 .000 .062 .071 .188 .050 .191 .589 .033 .000 .000

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40* lation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

** lation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 265: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

249

Lampiran 20

Rekapitulasi Uji Validitas Soal Tes Uji Coba Matematika rtabel = 0,312

taraf signifikansi 0,05 n= 40

Nomor Item

Pearson Correlations (r11)

Validitas

1 a Tidak Valid 2 0,394 Valid 3 0,582 Valid 4 0,025 Tidak Valid 5 0,574 Valid 6 0,275 Tidak Valid 7 0,465 Valid 8 0,604 Valid 9 0,722 Valid 10 0,348 Valid 11 0,415 Valid 12 0,436 Valid 13 0,618 Valid 14 0,494 Valid 15 0,447 Valid 16 0,586 Valid 17 0,637 Valid 18 0,275 Tidak Valid 19 0,243 Tidak Valid 20 0,385 Valid 21 0,442 Valid 22 0,185 Tidak Valid 23 -0,172 Tidak Valid 24 0,329 Valid 25 0,226 Tidak Valid 26 0,637 Valid 27 0,456 Valid 28 0,365 Valid 29 0,443 Valid 30 0,157 Tidak Valid 31 0,547 Valid

Page 266: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

250

Nomor Item

Pearson Correlations (r11)

Validitas

32 0,298 Tidak Valid 33 0,289 Tidak Valid 34 0,212 Tidak Valid 35 0,312 Valid 36 0,211 Tidak Valid 37 0,088 Tidak Valid 38 0,339 Valid 39 0,606 Valid 40 0,629 Valid

Page 267: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

251

Lampiran 21

Hasil Penghitungan Uji Reliabilitas Tes Uji Coba Secara Manual

Diketahui:

k = 40 - 14 = 26

M = 22,19

V (St2) = 53,76

Jawaban:

0,978

Nilai reliabilitas soal tes uji coba yang sudah valid dilihat dari

perbandingan antara rhitung dengan rtabel. Jika rhitung > rtabel, maka item tersebut

dikatakan reliabel. Dari hasil penghitungan menggunakan rumus Kuder dan

Richardson (KR-21), diperoleh harga rhitung sebesar 0,978 dan rtabel sebesar 0,312.

Dari hasil penghitungan, diperoleh perbandingan rhitung > rtabel (0,978 > 0,312).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa semua butir soal yang valid dinyatakan sudah

reliabel.

Page 268: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

252

Lampiran 22 Tabel Pembantu Pembagian Kelompok Atas dan Bawah

Tabel Pembagian Kelompok Atas No.

Absen Nilai Butir Soal

Skor Total1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

2 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 25 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 29 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 30 11 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 31 13 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 31 16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 31 17 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 27 19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 36 20 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 26 21 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 30 22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 34

23 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 27 24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 34 26 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 24 27 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 31 29 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 2531 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 28 32 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 2334 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 26 36 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 28

Page 269: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

253

Tabel Pembagian Kelompok Bawah

No. Absen

Nilai Butir Soal Skor Total

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 401 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 11

4 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 20 5 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 12 7 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 16 8 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 12 9 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 9

10 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 16

12 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 21

14 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 18

15 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 20

18 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 19

25 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 14

28 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 15 30 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 21 33 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 20

35 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 21

37 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 19

38 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 20

39 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 15

40 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 18

Page 270: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

254

Lampiran 23

Tabel Tingkat Kesukaran dan Daya Beda Soal

No. Soal PA PB D Daya Beda P Tingkat Kesukaran 1 1,00 1,00 0,00 Jelek 1,00 Mudah 2 0,65 0,40 0,25 Cukup 0,53 Sedang 3 0,50 0,10 0,40 Cukup 0,30 Sukar 4 0,60 0,65 -0,05 Tidak Baik 0,63 Sedang 5 1,00 0,70 0,30 Cukup 0,85 Mudah 6 0,80 0,55 0,25 Cukup 0,68 Sedang 7 0,80 0,50 0,30 Cukup 0,65 Sedang 8 0,95 0,45 0,50 Baik 0,70 Sedang 9 0,90 0,55 0,35 Cukup 0,60 Sedang 10 0,60 0,35 0,25 Cukup 0,48 Sedang 11 1,00 0,75 0,25 Cukup 0,88 Mudah 12 0,70 0,30 0,40 Cukup 0,50 Sedang 13 0,80 0,25 0,55 Baik 0,53 Sedang 14 0,80 0,45 0,35 Cukup 0,63 Sedang 15 0,95 0,65 0,30 Cukup 0,80 Mudah 16 0,75 0,20 0,55 Baik 0,48 Sedang 17 0,55 0,00 0,55 Baik 0,28 Sukar 18 0,55 0,15 0,40 Cukup 0,35 Sedang 19 0,80 0,55 0,25 Cukup 0,60 Sedang 20 0,65 0,30 0,35 Cukup 0,50 Sedang 21 0,85 0,45 0,40 Cukup 0,65 Sedang 22 0,30 0,25 0,05 Jelek 0,28 Sukar 23 0,75 0,85 -0,20 Tidak Baik 0,85 Mudah 24 0,85 0,45 0,40 Cukup 0,65 Sedang 25 0,95 0,95 0,00 Jelek 0,95 Mudah 26 0,60 0,00 0,60 Baik 0,30 Sukar 27 0,90 0,70 0,20 Jelek 0,80 Mudah 28 0,70 0,30 0,40 Cukup 0,50 Sedang 29 0,95 0,70 0,25 Cukup 0,83 Mudah 30 1,00 0,95 0,05 Jelek 0,98 Mudah 31 0,80 0,35 0,55 Baik 0,58 Sedang 32 0,55 0,30 0,25 Cukup 0,48 Sedang 33 0,35 0,15 0,20 Jelek 0,25 Sukar 34 0,55 0,45 0,10 Jelek 0,50 Sedang 35 0,65 0,30 0,35 Cukup 0,48 Sedang 36 0,50 0,40 0,10 Jelek 0,45 Sedang 37 0,25 0,30 -0.05 Tidak Baik 0,28 Sukar 38 0,45 0,15 0,30 Cukup 0,30 Sukar 39 0,55 0,05 0,50 Baik 0,30 Sukar 40 0,75 0,00 0,75 Sangat Baik 0,38 Sedang

Page 271: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

255

Lampiran 24 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen

No. Soal Validitas Reliabilitas Tingkat

Kesukaran Daya Beda Keputusan

1 Tidak Valid Reliabel Mudah Jelek Tidak Digunakan2 Valid Reliabel Sedang Cukup Digunakan 3 Valid Reliabel Sukar Cukup Digunakan 4 Tidak Valid Reliabel Sedang Tidak Baik Tidak Digunakan5 Valid Reliabel Mudah Cukup Tidak Digunakan6 Tidak Valid Reliabel Sedang Cukup Tidak Digunakan7 Valid Reliabel Sedang Cukup Digunakan 8 Valid Reliabel Sedang Baik Digunakan 9 Valid Reliabel Sedang Cukup Digunakan 10 Valid Reliabel Sedang Cukup Digunakan 11 Valid Reliabel Mudah Cukup Digunakan 12 Valid Reliabel Sedang Cukup Digunakan 13 Valid Reliabel Sedang Baik Digunakan 14 Valid Reliabel Sedang Cukup Digunakan 15 Valid Reliabel Mudah Cukup Digunakan 16 Valid Reliabel Sedang Baik Digunakan 17 Valid Reliabel Sukar Baik Digunakan 18 Tidak Valid Reliabel Sedang Cukup Tidak Digunakan19 Tidak Valid Reliabel Sedang Cukup Tidak Digunakan20 Valid Reliabel Sedang Cukup Digunakan 21 Valid Reliabel Sedang Cukup Digunakan 22 Tidak Valid Reliabel Sukar Jelek Tidak Digunakan23 Tidak Valid Reliabel Mudah Tidak Baik Tidak Digunakan24 Valid Reliabel Sedang Cukup Digunakan 25 Tidak Valid Reliabel Mudah Jelek Tidak Digunakan26 Valid Reliabel Sukar Baik Digunakan 27 Valid Reliabel Mudah Jelek Tidak Digunakan28 Valid Reliabel Sedang Cukup Digunakan 29 Valid Reliabel Mudah Cukup Digunakan 30 Tidak Valid Reliabel Mudah Jelek Tidak Digunakan31 Valid Reliabel Sedang Baik Digunakan 32 Tidak Valid Reliabel Sedang Cukup Tidak Digunakan33 Tidak Valid Reliabel Sukar Jelek Tidak Digunakan34 Tidak Valid Reliabel Sedang Jelek Tidak Digunakan35 Valid Reliabel Sedang Cukup Digunakan 36 Tidak Valid Reliabel Sedang Jelek Tidak Digunakan37 Tidak Valid Reliabel Sukar Tidak Baik Tidak Digunakan38 Valid Reliabel Sukar Cukup Digunakan 39 Valid Reliabel Sukar Baik Digunakan 40 Valid Reliabel Sedang Sangat Baik Digunakan

Page 272: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

256

Lampiran 25

Daftar Skor Perolehan Motivasi Awal Belajar Siswa Kelas Eksperimen

No. Nama Siswa Nomor Butir Angket Skor Total Mentah Nilai (%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 Nur Aisyah 2 2 2 1 3 2 2 1 3 1 3 1 4 3 3 2 3 1 4 1 4 48 57,14 2 Nur Rofikoh 4 2 1 1 3 1 2 4 3 2 3 3 4 1 2 2 3 3 3 1 3 51 60,71 3 Rizka Nurfaizah 4 2 1 3 1 1 3 4 3 3 1 3 3 2 1 2 3 4 1 2 4 51 60,71 4 Ryan Feroyanto 2 4 4 4 4 4 4 3 2 1 1 1 4 3 2 3 2 4 3 2 4 61 72,62 5 Athaila Putri N. 4 3 1 4 3 4 3 1 2 1 3 4 1 4 3 1 3 1 3 1 3 53 63,1 6 Bilqis Nur S. 3 4 3 3 3 1 4 1 1 3 3 4 1 3 4 3 1 3 1 4 1 54 64,29 7 Dede Septiono 3 3 3 3 1 1 2 3 2 1 1 2 1 1 3 2 2 2 3 1 1 41 48,81 8 Elton Rizki Pratama 3 3 3 1 1 3 3 4 2 3 4 2 3 3 1 2 3 1 3 2 2 52 61,9 9 Farkhatun Nazila 4 1 4 3 4 1 4 1 1 1 4 2 1 4 1 1 4 1 4 1 2 49 58,33

10 M. Fadli Himawan 2 4 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 4 3 4 1 4 2 4 2 3 60 71,43 11 Nur Faizah 1 4 2 4 4 1 4 2 4 2 4 4 4 4 1 1 1 1 1 2 1 52 61,9 12 Nur Zahro O. 4 1 4 4 4 4 2 4 4 2 3 1 3 4 4 3 4 4 4 4 4 71 84,52 13 Niken Dwi O. 3 2 2 3 4 2 1 2 3 2 4 4 3 1 3 3 3 3 3 1 4 56 66,67 14 Pratiwi Nawang R,S 4 2 3 2 1 3 4 2 2 1 3 2 2 3 4 3 1 4 3 2 1 52 61,9 15 Winda Lutfiana 3 2 1 2 4 2 4 1 3 3 4 1 1 3 3 1 3 4 1 4 4 54 64,29 16 Kasiyah 4 1 4 4 1 3 3 4 2 3 4 1 3 2 4 2 1 1 3 1 4 55 65,48 17 Saskia Dwi A. 3 1 2 4 3 3 1 3 3 1 3 1 4 3 4 1 1 2 3 3 1 50 59,52

Jumlah 910 1083,33 Rata-rata 53,53 63,73

Page 273: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

257

Lampiran 26

Daftar Skor Perolehan Motivasi Awal Belajar Siswa Kelas Kontrol

No. Nama Siswa Nomor Butir Angket Skor Total Mentah Nilai (%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 Rofiatur Rizqiyati 3 2 3 3 3 3 4 4 2 2 1 3 2 3 1 3 3 1 1 1 4 52 61,9 2 Sausan Noriza 1 4 4 4 1 1 2 1 2 1 1 1 1 4 4 1 3 1 3 1 1 42 50 3 Wahyu Nuridin 2 3 1 3 1 2 3 2 3 2 1 4 3 4 1 3 1 2 1 2 3 47 55,95 4 Abdul Syukur 1 1 1 2 4 3 3 4 2 2 3 3 4 3 2 1 3 1 3 1 1 48 57,14 5 Ahmad Dani Tohirin 4 4 1 4 3 4 4 3 2 2 3 1 4 3 3 2 2 3 1 4 3 60 71,43 6 Danurramadhan N. 3 4 3 2 4 2 3 1 2 3 2 4 2 2 1 2 1 1 1 2 3 48 57,14 7 Farah Fauziah R. 2 3 3 4 1 3 4 4 2 1 4 1 4 2 1 3 1 2 4 3 2 54 64,29 8 Fauzan Ali Alfayadh 4 1 4 1 1 3 4 4 1 1 2 1 4 4 2 2 4 1 2 2 1 49 58,33 9 Fitri Nur Khamdini 4 4 3 4 3 3 2 3 1 1 1 3 3 3 4 2 3 2 2 3 2 56 66,67

10 Galing Aji Saputra 3 4 3 4 1 2 1 2 2 3 4 3 4 4 4 3 3 1 2 1 4 58 69,05 11 Khoirunnisa A. N. 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 2 3 3 4 71 84,52 12 Meilani Putria 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 64 76,19 13 Mirza Wahyuaji P. 1 3 3 3 3 1 3 2 1 3 4 1 4 3 3 2 4 1 4 3 3 55 65,48 14 Moh. Iqbal R. 3 4 3 4 3 3 4 3 2 2 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 69 82,14 15 Moh. Muarif 2 4 4 3 2 1 4 4 3 1 3 2 4 3 3 3 1 3 3 2 2 57 67,86 16 Moh. Fatchur R. 4 4 3 4 3 4 3 4 2 2 4 3 4 3 3 4 3 3 3 1 4 68 80,95 17 Moh. Faizal 3 4 3 2 3 3 4 3 2 1 3 3 4 1 3 2 3 1 1 1 4 54 64,29 18 Moh. Solachudin 1 2 1 4 2 2 1 4 2 2 3 1 2 3 3 2 4 1 3 2 1 46 54,76 19 Lutfia Khaerunnisa 3 1 3 2 1 1 3 4 3 3 2 1 3 2 4 3 3 1 3 2 1 49 58,33 20 Nia Lisma Yuliyanti 3 3 1 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 55 65,48 21 Nok Annisa Nurhiyati 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 1 3 3 1 1 1 1 2 3 1 1 44 52,38 22 Nurul Anisa 4 1 3 4 4 1 1 4 1 4 1 4 1 2 1 4 1 4 1 4 1 51 60,71

Page 274: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

258

No. Nama Siswa Nomor Butir Angket Skor Total Mentah Nilai (%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

23 Ramadan Bayu L. 1 4 3 2 3 4 1 2 2 2 1 3 4 1 1 1 3 1 3 3 1 46 54,76 24 Rahma Ramadhani 3 1 3 3 1 1 3 3 2 2 3 1 3 2 3 2 3 2 2 3 1 47 55,95 25 Rakhma Zulfani 3 3 1 4 3 3 1 3 3 3 3 1 4 3 3 4 1 3 1 3 2 55 65,48 26 Rio Anugrah Riyadi 2 2 2 1 2 1 3 3 1 2 2 3 3 4 3 4 3 2 3 1 3 50 59,52 27 Roma Dhoni Safitro 1 2 3 4 3 2 4 1 3 1 3 1 4 3 4 1 3 3 3 1 1 51 60,71 28 Sulas Afifasa 2 4 1 4 4 1 1 4 1 1 4 3 4 3 1 3 3 2 1 3 1 51 60,71 29 Tasya Nurhaedah 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 61 72,62 30 Vanessa Rose Meivita 3 1 3 4 1 1 4 1 1 3 3 1 2 3 1 1 3 1 3 1 3 44 52,38 31 Zelin Zakiyah 3 4 4 3 3 4 3 2 2 1 4 2 2 2 3 2 4 2 3 4 3 60 71,43 32 Aditya Pramana 3 1 3 2 3 1 4 2 4 3 4 3 4 3 1 2 4 3 1 3 3 57 67,86 33 Muhammad Yusril M. 3 4 4 1 3 1 2 1 3 1 3 4 4 1 2 2 3 1 3 1 1 48 57,14 34 Nico Candra Saputra 2 2 4 1 1 3 1 4 2 1 3 3 4 3 2 1 3 3 4 3 1 51 60,71

Jumlah 1818 2164,26 Rata-rata 53,47 63,65

Page 275: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

259

Lampiran 27

Daftar Skor Perolehan Motivasi Akhir Belajar Siswa Kelas Eksperimen

No. Nama Siswa Nomor Butir Angket Skor Total Mentah Nilai (%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 Nur Aisyah 4 3 3 3 1 4 4 2 1 3 4 4 3 4 4 3 1 3 1 4 1 71,43 71,43 2 Nur Rofikoh 4 3 4 3 3 4 4 2 4 1 2 4 3 3 3 3 2 3 2 4 62 76,19 76,19 3 Rizka Nurfaizah 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 2 3 2 3 4 4 64 85,71 85,71 4 Ryan Feroyanto 4 3 3 4 3 3 3 2 1 4 3 4 4 3 4 3 1 4 2 3 72 76,19 76,19 5 Athaila Putri N. 4 4 3 3 4 4 3 4 2 3 4 4 3 4 4 4 2 3 1 3 64 82,14 82,14 6 Bilqis Nur S. 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 70 86,9 86,9 7 Dede Septiono 4 3 2 4 4 4 2 4 4 4 4 3 2 4 3 4 4 4 3 3 72 85,71 85,71 8 Elton Rizki Pratama 3 3 4 3 4 3 4 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 72 82,14 82,14 9 Farkhatun Nazila 3 4 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 69 73,81 73,81

10 M. Fadli Himawan 4 3 3 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 3 3 63 86,9 86,9 11 Nur Faizah 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 1 3 3 3 4 3 73 83,33 83,33 12 Nur Zahro O. 3 4 3 4 4 3 3 1 2 3 1 4 4 3 2 3 4 4 1 4 69 75 75 13 Niken Dwi O. 1 4 3 4 3 4 4 2 1 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 63 83,33 83,33 14 Pratiwi Nawang R. S. 4 3 3 3 2 4 4 2 2 3 3 4 4 3 2 4 1 2 4 4 70 76,19 76,19 15 Winda Lutfiana 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 1 3 1 3 1 4 64 77,38 77,38 16 Kasiyah 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 66 71,43 71,43 17 Saskia Dwi A. 4 1 2 1 4 4 2 4 2 2 4 4 4 4 2 2 1 4 1 3 59 69,05 69,05

Jumlah 1073 1342,83 Rata-rata 63,12 78,99

Page 276: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

260

Lampiran 28

Daftar Skor Perolehan Motivasi Akhir Belajar Siswa Kelas Kontrol

No. Nama Siswa Nomor Butir Angket Skor Total Mentah Nilai (%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 Rofiatur Rizqiyati 4 4 4 3 4 3 4 3 1 2 3 3 3 3 4 3 2 1 3 3 4 64 76,19 2 Sausan Noriza 3 4 3 4 1 1 4 4 1 1 3 3 4 3 4 2 3 1 3 3 4 59 70,24 3 Wahyu Nuridin 2 3 1 4 2 3 3 3 3 2 1 3 3 1 2 1 1 4 2 3 3 50 59,52 4 Abdul Syukur 1 3 2 3 2 3 4 2 2 4 1 2 4 4 4 1 1 2 3 4 4 56 66,67 5 Ahmad Dani Tohirin 4 3 2 4 2 1 2 3 1 2 2 1 1 2 4 3 4 3 2 3 3 52 61,9 6 Danurramadhan N. 1 3 2 1 3 2 4 3 3 4 2 3 4 2 2 1 3 2 1 4 3 53 63,09 7 Farah Fauziah R. 3 4 3 4 3 1 4 4 3 1 3 3 4 3 4 4 3 1 3 1 4 63 75 8 Fauzan Ali Alfayadh 4 4 1 1 3 2 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 4 4 66 78,57 9 Fitri Nur Khamdini 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 2 3 62 73,81

10 Galing Aji Saputra 4 4 3 4 4 3 4 4 3 2 3 3 4 4 4 4 4 1 3 2 4 71 84,52 11 Khoirunnisa A. N. 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 1 4 3 2 2 3 2 4 64 76,19 12 Meilani Putria 3 4 4 3 3 3 4 4 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 69 82,14 13 Mirza Wahyuaji P. 2 4 3 3 3 2 3 2 1 3 4 4 2 4 4 1 3 1 3 2 4 58 69,05 14 Moh. Iqbal R. 1 1 4 3 1 3 2 3 1 3 4 3 3 4 2 1 3 1 3 3 1 50 59,52 15 Moh. Muarif 3 4 3 4 2 2 4 4 2 3 4 2 2 2 1 4 2 3 2 3 4 60 71,43 16 Moh. Fatchur R. 1 2 1 3 1 1 2 3 2 1 1 3 1 3 3 3 1 2 1 1 3 39 46,43 17 Moh. Faizal 3 4 3 4 3 3 4 4 3 1 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 68 80,95 18 Moh. Solachudin 3 4 3 4 4 3 1 1 3 3 4 1 4 4 4 1 3 1 3 2 4 60 71,43 19 Lutfia Khaerunnisa 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 4 3 4 4 2 3 2 3 4 4 67 79,76 20 Nia Lisma Yuliyanti 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 58 69,05 21 Nok Annisa Nurhiyati 3 4 4 3 4 3 3 4 3 2 4 4 3 4 3 2 3 3 4 3 4 70 83,33 22 Nurul Anisa 3 4 3 4 4 1 3 4 2 1 4 3 3 4 4 3 3 2 4 3 4 66 78,57

Page 277: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

261

No. Nama Siswa Nomor Butir Angket Skor Total Mentah Nilai (%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

23 Ramadan Bayu L. 4 4 3 4 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 4 2 3 1 3 2 4 65 77,38 24 Rahma Ramadhani 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 58 69,05 25 Rakhma Zulfani 2 1 2 4 4 3 2 3 3 3 2 3 4 4 4 4 3 3 1 1 1 57 67,86 26 Rio Anugrah Riyadi 2 4 3 3 1 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 2 2 1 4 4 4 66 78,57 27 Roma Dhoni Safitro 3 2 3 4 1 3 4 4 1 3 2 4 4 3 4 2 1 1 3 1 4 57 67,86 28 Sulas Afifasa 4 3 4 1 3 3 4 3 1 2 4 3 4 4 4 2 4 1 4 3 4 65 77,38 29 Tasya Nurhaedah 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 1 4 3 4 71 84,52 30 Vanessa Rose Meivita 4 4 4 3 4 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 61 72,62 31 Zelin Zakiyah 3 3 4 3 3 4 1 1 3 1 2 3 2 2 1 2 2 1 4 3 4 52 61,9 32 Aditya Pramana 4 3 4 1 3 2 4 3 1 4 1 2 2 1 3 2 1 4 1 3 4 53 63,09 33 Muhammad Yusril M. 3 4 2 4 4 1 4 3 3 4 3 3 4 4 4 2 1 4 1 4 4 66 78,57 34 Nico Candra Saputra 3 4 3 4 4 3 3 3 2 4 4 2 4 4 3 2 4 4 4 2 4 70 83,33

Jumlah 2066 2459,49 Rata-rata 60,76 72,34

Page 278: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

262

Lampiran 29

Daftar Nilai Hasil Tes Awal Siswa Kelas Eksperimen

No. Nama Siswa Nomor Soal Skor Total Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

1 Nur Aisyah 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 11 44 2 Nur Rofikoh 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 13 52 3 Rizka Nurfaizah 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 9 36 4 Ryan Feroyanto 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 17 68 5 Athaila Putri N. 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 12 48 6 Bilqis Nur S. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 19 76 7 Dede Septiono 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 11 44 8 Elton Rizki Pratama 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 23 92 9 Farkhatun Nazila 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 18 72 10 M. Fadli Himawan 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 15 60 11 Nur Faizah 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 12 48 12 Nur Zahro O. 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 10 40 13 Niken Dwi O. 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 17 68 14 Pratiwi Nawang R. S. 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 8 32 15 Winda Lutfiana 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 11 44 16 Kasiyah 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 15 60 17 Saskia Dwi A. 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 10 40

Jumlah 231 924 Rata-rata 13,59 54,35

Page 279: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

263

Lampiran 30

Daftar Nilai Hasil Tes Awal Siswa Kelas Kontrol

No. Nama Siswa Nomor Soal Skor Total Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

1 Rofiatur Rizqiyati 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 12 48 2 Sausan Noriza 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 9 36 3 Wahyu Nuridin 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 12 48 4 Abdul Syukur 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 11 44 5 Ahmad Dani Tohirin 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 11 44 6 Danurramadhan N. 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 9 36 7 Farah Fauziah R. 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 10 40 8 Fauzan Ali Alfayadh 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 7 28 9 Fitri Nur Khamdini 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 15 60 10 Galing Aji Saputra 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 11 44 11 Khoirunnisa A. N. 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 18 72 12 Meilani Putria 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 19 76 13 Mirza Wahyuaji P. 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 9 36 14 Moh. Iqbal R. 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 14 56 15 Moh. Muarif 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 7 28 16 Moh. Fatchur R. 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 13 52 17 Moh. Faizal 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 11 44 18 Moh. Solachudin 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 12 48 19 Lutfia Khaerunnisa 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 12 48 20 Nia Lisma Yuliyanti 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 10 40 21 Nok Annisa Nurhiyati 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 20 80 22 Nurul Anisa 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 15 60

Page 280: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

264

No. Nama Siswa Nomor Soal Skor Total Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

23 Ramadan Bayu L. 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 14 56 24 Rahma Ramadhani 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 9 36 25 Rakhma Zulfani 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 11 44 26 Rio Anugrah Riyadi 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 9 36 27 Roma Dhoni Safitro 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 4 16 28 Sulas Afifasa 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 10 40 29 Tasya Nurhaedah 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 92 30 Vanessa Rose Meivita 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 12 48 31 Zelin Zakiyah 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 7 28 32 Aditya Pramana 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 11 44 33 Muhammad Yusril M. 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 19 76 34 Nico Candra Saputra 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 13 52

Jumlah 409 1636 Rata-rata 12,03 48,12

Page 281: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

265

Lampiran 31

Daftar Nilai Hasil Tes Akhir Siswa Kelas Eksperimen

No. Nama Siswa Nomor Soal Skor Total Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

1 Nur Aisyah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 18 72 2 Nur Rofikoh 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 21 84 3 Rizka Nurfaizah 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 20 80 4 Ryan Feroyanto 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 19 76 5 Athaila Putri N. 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 12 48 6 Bilqis Nur S. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 21 84 7 Dede Septiono 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 14 56 8 Elton Rizki Pratama 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 100 9 Farkhatun Nazila 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 21 84 10 M. Fadli Himawan 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 18 72 11 Nur Faizah 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 21 84 12 Nur Zahro O. 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 14 56 13 Niken Dwi O. 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 20 80 14 Pratiwi Nawang R. S. 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 92 15 Winda Lutfiana 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 19 76 16 Kasiyah 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 21 84 17 Saskia Dwi A. 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 92

Jumlah 330 1320 Rata-rata 19,41 77,65

Page 282: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

266

Lampiran 32

Daftar Nilai Hasil Tes Akhir Siswa Kelas Kontrol

No. Nama Siswa Nomor Soal Skor Total Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

1 Rofiatur Rizqiyati 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 16 64 2 Sausan Noriza 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 12 48 3 Wahyu Nuridin 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 23 92 4 Abdul Syukur 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 16 64 5 Ahmad Dani Tohirin 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 13 52 6 Danurramadhan N. 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 17 68 7 Farah Fauziah R. 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 17 68 8 Fauzan Ali Alfayadh 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 10 40 9 Fitri Nur Khamdini 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 19 76 10 Galing Aji Saputra 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 11 44 11 Khoirunnisa A. N. 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 20 80 12 Meilani Putria 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 22 88 13 Mirza Wahyuaji P. 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 16 64 14 Moh. Iqbal R. 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 13 52 15 Moh. Muarif 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 12 48 16 Moh. Fatchur R. 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 20 80 17 Moh. Faizal 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 19 76 18 Moh. Solachudin 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 14 56 19 Lutfia Khaerunnisa 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 15 60 20 Nia Lisma Yuliyanti 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 16 64 21 Nok Annisa Nurhiyati 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 22 88 22 Nurul Anisa 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 17 68

Page 283: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

267

No. Nama Siswa Nomor Soal Skor Total Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

23 Ramadan Bayu L. 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 17 68 24 Rahma Ramadhani 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 16 64 25 Rakhma Zulfani 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 13 52 26 Rio Anugrah Riyadi 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 10 40 27 Roma Dhoni Safitro 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 22 88 28 Sulas Afifasa 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 88 29 Tasya Nurhaedah 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 92 30 Vanessa Rose Meivita 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 92 31 Zelin Zakiyah 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 88 32 Aditya Pramana 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 23 92 33 Muhammad Yusril M. 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 13 52 34 Nico Candra Saputra 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 17 68

Jumlah 581 2324 Rata-rata 17,09 68,35

Page 284: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

268

Lampiran 33

OUT PUT SPSS UJI KESAMAAN RATA-RATA SKOR MOTIVASI BELAJAR AWAL SISWA

Group Statistics

Kelas N Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

Motivasi Awal

Eksperimen 17 63.7247 7.60132 1.84359

Kontrol 34 63.6547 8.66117 1.48538

Independent Samples Test

Motivasi Awal

Equal variances assumed

Equal variances not

assumed

Levene's Test for Equality of Variances

F 1.359 Sig. .249

t-test for Equality of Means

t .028 .030 df 49 36.133 Sig. (2-tailed) .978 .977 Mean Difference

.07000 .07000

Std. Error Difference

2.47436 2.36753

95% Confidence Interval of the Difference

Lower -4.90241 -4.73095 Upper 5.04241 4.87095

Page 285: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

269

Lampiran 34

OUT PUT SPSS UJI NORMALITAS SKOR MOTIVASI BELAJAR SISWA

Case Processing Summary

Cases Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent Kelas Eksperimen 17 50.0% 17 50.0% 34 100.0%Kelas Kontrol 17 50.0% 17 50.0% 34 100.0%

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Kelas Eksperimen .174 17 .180 .923 17 .164Kelas Kontrol .109 17 .200* .954 17 .528a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.

Page 286: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

270

Kelas Eksperimen

Page 287: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

271

Kelas Kontrol

Page 288: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

272

Lampiran 35

OUT PUT SPSS UJI T-TEST SKOR MOTIVASI BELAJAR SISWA

Group Statistics

Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Motivasi Akhir

Eksperimen 17 78.9900 5.88932 1.42837

Kontrol 34 72.3379 8.71863 1.49523

Independent Samples Test

Motivasi Akhir Equal

variances assumed

Equal variances not

assumed Levene's Test for Equality of Variances

F 1.969 Sig. .167

t-test for Equality of Means

t 2.832 3.217 df 49 44.418 Sig. (2-tailed) .007 .002 Mean Difference

6.65206 6.65206

Std. Error Difference

2.34870 2.06784

95% Confidence Interval of the Difference

Lower 1.93218 2.48571 Upper 11.37194 10.81841

Page 289: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

273

Lampiran 36

HASIL PENGHITUNGAN UJI T SKOR MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PIHAK KANAN SECARA MANUAL

Diketahui:

n1 = 19 s1 = 5,89

n2 = 34 s2 = 8,72

= 78,99

2 = 72,34

Jawaban:

t =

t =

t =

t =

t =

t =

t =

t =

t = 2,995

Page 290: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

274

Hasil penghitungan secara manual diperoleh nilai thitung sebesar 2,995,

sedangkan untuk menentukan ttabel yaitu dengan mencari nilai signifikasi pada

tabel t dengan = 0,05, sehingga diperoleh nilai ttabel sebesar 1,677. Berdasarkan

Karena thitung > ttabel (2,995 > 1,677), maka Ho ditolak. Jadi, rata-rata skor motivasi

belajar siswa kelas III yang pembelajarannya menerapkan pendekatan Realistic

Mathematics Education lebih baik daripada yang menerapkan model

konvensional.

Page 291: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

275

Lampiran 37

OUT PUT SPSS UJI KESAMAAN RATA-RATA NILAI TES AWAL SISWA

Group Statistics

Kelas N Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

Nilai Pretest

Eksperimen 17 54.35 16.374 3.971 Kontrol 34 48.12 16.315 2.798

Independent Samples Test

Nilai Pretest Equal

variances assumed

Equal variances not

assumed Levene's Test for Equality of Variances

F .303 Sig. .585

t-test for Equality of Means

t 1.285 1.284 df 49 32.003 Sig. (2-tailed)

.205 .209

Mean Difference

6.235 6.235

Std. Error Difference

4.852 4.858

95% Confidence Interval of the Difference

Lower -3.515 -3.660 Upper 15.986 16.131

Page 292: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

276

Lampiran 38

OUT PUT SPSS UJI NORMALITAS NILAI TES AKHIR SISWA

Case Processing Summary

Cases Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent Kelas Eksperimen 17 50.0% 17 50.0% 34 100.0%Kelas Kontrol 17 50.0% 17 50.0% 34 100.0%

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Kelas Eksperimen .164 17 .200* .918 17 .139Kelas Kontrol .144 17 .200* .955 17 .544a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.

Page 293: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

277

Kelas Eksperimen

Page 294: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

278

Kelas Kontrol

Page 295: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

279

Lampiran 39

OUT PUT SPSS UJI T-TEST NILAI TES AKHIR SISWA

Group Statistics

Kelas N Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

Nilai Posttest Eksperimen 17 77.65 13.716 3.327 Kontrol 34 65.53 18.814 3.227

Independent Samples Test

Nilai Posttest

Equal variances assumed

Equal variances not

assumed Levene's Test for Equality of Variances

F 3.678 Sig. .061

t-test for Equality of Means

t 2.356 2.615 df 49 42.170 Sig. (2-tailed) .023 .012 Mean Difference

12.118 12.118

Std. Error Difference

5.143 4.634

95% Confidence Interval of the Difference

Lower 1.782 2.766 Upper 22.453 21.469

Page 296: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

280

Lampiran 40

HASIL PENGHITUNGAN UJI T NILAI TES AKHIR SISWA DENGAN PIHAK KANAN SECARA MANUAL

Diketahui:

n1 = 19 s1 = 13,72

n2 = 34 s2 = 16,49

= 77,65

2 = 68,35

Jawaban:

t =

t =

t =

t =

t =

t =

t =

t =

t = 2,114

Page 297: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

281

Hasil penghitungan secara manual diperoleh nilai thitung sebesar 2,114,

sedangkan untuk menentukan ttabel yaitu dengan mencari nilai signifikasi pada

tabel t dengan = 0,05, sehingga diperoleh nilai ttabel sebesar 1,677. Berdasarkan

Karena thitung > ttabel (2,114 > 1,677), maka Ho ditolak. Jadi, rata-rata nilai hasil

belajar siswa kelas III yang pembelajarannya menerapkan pendekatan Realistic

Mathematics Education lebih baik daripada yang menerapkan model

konvensional.

Page 298: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

282

Lampiran 41

Dokumentasi Foto Pelaksanaan Penelitian

1. Kelas Eksperimen

Guru memberikan apersepsi

Siswa menyelesaikan masalah kontekstual Siswa membandingkan dan mendiskusikan jawaban

Guru menyajikan masalah kontekstual

Siswa mengerjakan soal evaluasi

Page 299: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

283

2. Kelas Kontrol

Guru memaparkan materi pelajaran

Siswa mengerjakan soal evaluasi

Siswa mengerjakan LKS

Guru menyiapkan kondisi fisik dan psikiss siswa

Guru memberikan apersepsi

Page 300: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

284

Lampiran 42

Page 301: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

285

Lampiran 43

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS PENDIDIKAN

UPPD KECAMATAN TEGAL SELATAN

SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 1 Jl. Teuku Umar No 1 Tegal

SURAT KETERANGAN Nomor: 420.2/DT1/V/2013

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Suratinah, S.Pd.

NIP : 196107021982012011

Jabatan : Plt. Kepala Sekolah

Satuan Kerja : SD Negeri Debong Tengah 1

Menerangkan bahwa:

Nama : Indah Isdianti

NIM : 1401409147

Jurusan : S1 PGSD FIP UNNES

Telah melakukan penelitian tanggal 29 April – 27 Mei 2013

Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dipergunakan

sebagaimana mestinya.

Tegal, 3 Juli 2013

Plt. Kepala Sekolah

Suratinah, S. Pd.

NIP. 196107021982012011

Page 302: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

286

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS PENDIDIKAN

UPPD KECAMATAN TEGAL SELATAN SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 3

Jl. Teuku Umar No 1 Tegal

SURAT KETERANGAN Nomor: 420.2/DT3/V/2013

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Suratinah, S.Pd

NIP : 196107021982012011

Jabatan : Plt. Kepala Sekolah

Satuan Kerja : SD Negeri Debong Tengah 3

Menerangkan bahwa:

Nama : Indah Isdianti

NIM : 1401409147

Jurusan : S1 PGSD FIP UNNES

Telah melakukan penelitian tanggal 29 April – 27 Mei 2013

Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dipergunakan

sebagaimana mestinya.

Tegal, 3 Juli 2013

Plt. Kepala Sekolah

Suratinah, S. Pd.

NIP. 196107021982012011

Page 303: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

287

DAFTAR PUSTAKA Aisyah, Nyimas dkk. 2007. Pengembangan Pembelajaran Matematika SD.

Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Anggoro, M. Toha. 2011. Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka. Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara. Doyin, Mukh dan Wagiran. 2011. Bahasa Indonesia Pengantar Penulisan Karya

Ilmiah. Semarang: Universitas Negeri Semarang Press. Garii, Barbara dan Lillian Okumu. 2008. Mathematics and the World: What do

Teachers Recognize as Mathematics in Real World Practice. TMME. 2/3: 291-2. Available at http://findpdf.net/reader/Mathematics-and-the-World-What-do-Teachers-Recognize-as.html [accessed 21/01/13].

Hakiim, Lukmanul. 2011. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: CV Wacana

Prima. Hariwijaya. 2009. Meningkatkan Kecerdasan Matematika. Yogyakarta: Tugu. Heruman. (Ed.) 2007. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar.

Bandung: ROSDA. Kwon, Oh Nam. tt. Conceptualizing the Realistic Mathematics Education in the

Teaching and Learning of Ordinary Differential Equations. Available at http://findpdf.net/documents/jurnal-international-realistic-mathematics-education.html [accessed 20/01/13].

Marpaung, Y. 2010. Karakteritik PMRI (Pendidikan Matematika Realistik

Indonesia). Available at p4mriusd.blogspot.com/2010/04/karakteritik-pmri-pendidikan-matematika27.html [accessed 19/01/13].

Masitoch, Nurul dkk. (Ed.) 2009. Gemar Matematika untuk SD dan MI Kelas III.

Bandung: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Muhsetyo, Gatot dkk. 2007. Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas

Terbuka. Nurhasanah, Laila. 2011. Seri Matematika untuk Anak-anak: Mengenal Ukuran.

Bandung: Graha Bandung Kencana. Prabawanto, dkk. 2008. Pendidikan Matematika II. Bandung: UPI Press.

Page 304: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

288

Riduwan. 2011. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.

Rifa’i, Achmad dan Catharina Tri Anni. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang:

Universitas Negeri Semarang Press. Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: Rajawali

Press. Sari, Vita Permata. 2012. Pengaruh Penggunaan Pembelajaran Matematika

Realistik terhadap Hasil Belajar Matematika Bangun Ruang pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Salatiga 06 Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi Universitas Kristen Satya Wacana.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta. 2011. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta. Sumiati dan Asra. 2011. Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima. Supinah. (Ed.) 2008. Pembelajaran Matematika SD dengan Pendekatan

Kontekstual dalam Melaksanakan KTSP. Yogyakarta: Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika.

Supinah dan Agus D.W. (Ed.) 2009. Strategi Pembelajaran Matematika Sekolah

Dasar. Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Suresti. 2010. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Membandingkan Pecahan

dengan Model Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) pada Siswa Kelas IV SD Negeri Baros 02 Ketanggungan. Skripsi Universitas Negeri Semarang.

Uno, Hamzah B. 2012. Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang

Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Wahyudin. 2008. Kurikulum, Pembelajaran, dan Evaluasi: Pelengkap untuk

Meningkatkan Kompetensi Pedagogis Para Guru dan Calon Guru Profesional 4. Jakarta: IPA Abong.

Page 305: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS …

289

Widoyoko, S. Eko Putro. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Wijaya, Ariyadi. 2011. Pendidikan Matematika Realistik: Suatu Alternatif

Pendekatan Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu. Yonny, Acep dkk. 2010. Menyusun Penelitian Tindakan Kelas.Yogyakarta:

Familia Sleman.