KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF (EXPLICIT INSTRUCTION) TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA MATERI CERITA RAKYAT MURID KELAS V SD NEGERI 189 BUKIT BARINGENG KECAMATAN LILIRILAU KABUPATEN SOPPENG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh HELMIANA 10540 9686 15 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR 2019
95
Embed
KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF (EXPLICIT ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF
(EXPLICIT INSTRUCTION) TERHADAP HASIL BELAJAR
BAHASA INDONESIA PADA MATERI CERITA RAKYAT MURID KELAS
V SD NEGERI 189 BUKIT BARINGENG KECAMATAN LILIRILAU
KABUPATEN SOPPENG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
HELMIANA
10540 9686 15
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2019
MOTO DAN PERSEMBAHAN
Kesuksesan dan keberhasilan terwujud di luar zona nyaman
Kupersembahkan karya ini buat:
Kedua orang tuaku, saudaraku, dan sahabatku,
atas keikhlasan dan doanya dalam mendukung penulis
mewujudkan harapan menjadi kenyataan
ABSTRAK
Helmiana. 2019.Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Interaktif (Explicit
Instruction) terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia pada Materi Cerita Rakyat
Murid Kelas V SD Negeri 189 Bukit Baringeng Kecamatan Lilirilau Kabupaten
Soppeng. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Aliem Bahri
dan pembimbing II Ummu Khaltsum.
Masalah utama dalam penelitian ini yaitu bagaimana efektivitas model
pemebelajaran interaktif (explicit instruction) terhadap hasil belajar bahasa Indonesia
pada materi cerita rakyat murid kelas V SD Negeri 189 Bukit Baringeng Kecamatan
Lilirilau Kabupaten Soppeng.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pra-eksperimen bentuk One Group
PreTest PostTest Design untuk mengetahui Efektivitas Penggunaan Model
Pembelajaran Interaktif (Explicit Instruction) terhadap Hasil Belajar pembelajaran
Bahasa Indonesia pokok bahasan memahami unsur-unsur cerita rakyat pada murid
kelas V SD Negeri 189 Bukit Baringeng Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng.
Keberhasilan proses pembelajaran ditinjau dari aspek, yaitu: ketercapaian
ketuntasan hasil belajar Bahasa Indonesia murid secara klasikal, aktivitas siswa dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia. Pembelajaran dikatakan berhasil jika aspek di atas
terpenuhi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah data hasil belajar Bahasa
Indonesia murid yang dikumpulkan dengan menggunakan tes hasil belajar, data
tentang aktivitas murid dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dikumpulkan dengan
menggunakan lembar observasi aktivitas belajar murid.
Hasil analisis statistik deskriptif terhadap hasil belajar murid terhadap model
pembelajaran interaktif (explicit instruction) positif, pemahaman materi dan konsep
dari Bahasa Indonesia dengan model pembelajaran interaktif (explicit instruction) ini
menunjukkkan hasil belajar yang lebih baik dari pada sebelum diterapkan model
pembelajaran interaktif (explicit instruction). Hasil analisis statistic inferensial
menggunakan rumus uji t, diketahui bahwa nilai t Hitung yang diperoleh adalah 6,45
dengan frekuensi db = 18 –1 = 17, pada taraf signifikansi 50% diperoleh t Tabel = 2,11.
Jadi, t Hitung > t tabel atau hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternative (H1)
diterima.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa aplikasi
model pembelajaran interaktif (explicit instruction) dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia pada materi cerita rakyat mempunyai efektivitas dari pada sebelum
menggunakan model pembelajaran interaktif (explicit instruction).
Kata Kunci: Keefektifan model pembelajaran, model pembelajaran interaktif
(explicit instruction)
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah Swt., Tuhan semesta alam. Allah yang
paling agung untuk membuka jalan bagi setiap maksud kita, Allah yang paling suci
untuk menjadi energi bagi petunjuk hidup dan kesuksesan kita. Tiada daya dan
kekuatan kecuali dengan bimbingan dari-Nya sehingga skripsi dengan judul
“Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Interaktif (Explicit Instruction)
terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia pada Materi Cerita Rakyat Murid
Kelas V SD Negeri 189 Bukit Baringeng Kecamatan Lilirilau Kabupaten
Soppeng” dapat diselesaikan.
Setiap orang dalam berkarya selalu mengharapkan kesempurnaan, termasuk
dalam tulisan ini. Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang
dimiliki, tetapi penulis telah mengerahkan segala daya dan upaya untuk membuat
tulisan ini selesai dengan baik dan bermanfaat dalam dunia pendidikan.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik guna
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
(PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah
Makassar. Skripsi ini berupaya memberi gambaran dan informasi sejauh mana
efektivitas penggunaan model pembelajaran interaktif (explicit instruction) dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan memahami unsur-unsur cerita rakyat
pada murid kelas V SD Negeri 189 Bukit Baringeng Kecamatan Lilirilau Kabupaten
Soppeng.
Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan tulisan
ini. Segala rasa hormat, penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua,
H. Huding dan Hj. Nursiah yang telah berdoa, berjuang, rela berkorban tanpa pamrih
dalam mengasuh, membesarkan, mendidik, dan membiayai penulis dalam proses
pencarian ilmu.
Tak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada:
Aliem Bahri, S.Pd., M.Pd., Pembimbing I sekaligus Ketua Jurusan Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar dan Ummu Khaltsum, S.Pd., M.Pd., Pembimbing II, yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan serta motivasi sejak
awal penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini,
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis ucapkan kepada
Prof. Dr. H. Abdul Rahman Rahim, S.E., M.M., Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar, Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar, Bapak-bapak dan Ibu-ibu Dosen
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah ikhlas mentransfer ilmunya
kepada penulis. Rosmini, S.Pd Kepala sekolah SD Negeri 189 Bukit Baringeng atas
bantuannya selama penulis mengadakan penelitian, Nurfahmi, S. Pd., Guru kelas V
SD Negeri 189 Bukit Baringeng atas segala bimbingan dan kerjasamanya selama
penulis mengadakan penelitian, Bapak/Ibu Guru serta seluruh staf SD Negeri 189
Bukit Baringeng yang telah memberikan bantuan dan petunjuknya selama penulis
mengadakan penelitian, semua pihak yang telah memberikan bantuan yang tidak
sempat disebutkan satu persatu semoga menjadi ibadah dan mendapat imbalan dari-
Nya.
Akhirnya, dengan segala kerendahan hati, penulis senantiasa mengharapkan
kritikan dan saran dari berbagai pihak, selama saran dan kritikan tersebut sifatnya
membangun karena penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak akan berarti sama
sekali tanpa adanya kritikan. Mudah-mudahan dapat memberi manfaat bagi para
pembaca, terutama bagi diri pribadi penulis. Aamiin.
Makassar, Juli 2019
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... iv
SURAT PERNYATAAN............................................................................ v
SURAT PERJANJIAN ............................................................................... vi
MOTO DAN PERSEMBAHAN................................................................. vii
ABSTRAK .................................................................................................. viii
KATA PENGANTAR ................................................................................ ix
DAFTAR ISI ............................................................................................... x
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Hasil Penelitian yang Relevan ........................................................... 8
2. Belajar dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar
a. Pengertian Belajar ....................................................................... 13
b. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar...................... 14
c. Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar ....... 17
3. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar .............................................................. 18
b. Aktivitas Belajar.......................................................................... 19
4. Model Pembelajaran Interaktif
a. Definisi Model Pembelajaran ...................................................... 21
b. Konsep Pembelajaran Interaktif .................................................. 22
c. Defenisi Model Pembelajaran Interaktif ..................................... 23
d. Karaktiristik Model Pembelajaran Interaktif .............................. 24
e. Model Explicit Intuction ............................................................. 25
f. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Interaktif ....... 26
B. Kerangka Pikir ........................................................................................ 27
C. Hipotesis Penelitian ................................................................................. 28
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian .............................................................................. 29
B. Populasi dan Sampel ............................................................................... 30
C. Defenisi Operasional Variabel ................................................................ 31
D. Prosedur Penelitian.................................................................................. 31
E. Instrumen Penelitian................................................................................ 32
F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 33
G. Teknik Analisis Data ............................................................................... 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ............................................................................... …...38
B. Pembahasan ..................................................................................... …...49
BAB V PENUTUP
A. Simpulan .......................................................................................... …...53
B. Saran ................................................................................................ …...54
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. …...xiv
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3. 1 Standar Tingkat Penguasaan Materi..................................................... 35
4.1 Perhitungan untuk mencari mean ( rata – rata ) nilai pretest ................ 38
4.2. Tingkat Penguasaan Materi Pretest ..................................................... 39
4.3. Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Bahasa Indonesia ....................... 40
4.4. Perhitungan untuk mencari mean (rata-rata) nilai post-tes ................. 41
4.5. Tingkat Penguasaan Materi Post-test .................................................. 42
4.6. Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Bahasa Indonesia ....................... 43
4.7. Hasil Analisis Data Observasi Aktivitas Murid .................................. 44
4.8. Analisis skor Pre-test dan Post-test ..................................................... 46
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1. Bagan Skema Kerangka Pikir .............................................................. 28
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajran (RPP)
2. Pretest
3. Posttest
4. Hasil Analisis Data Aktivitas Murid
5. Daftar Hadir Murid
6. Daftar Nilai Pretest dan Postest
7. Kisi-Kisi Soal Hasil Belajar
8. Lembar Jawaban Murid
9. Dokumentasi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembukaan Undang - Undang Dasar 1945 alinea IV menyatakan bahwa
salah satu tujuan negara Republik Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan
bangsa berdasarkan Sistem Pendidikan Nasional yang dicantumkan melalui
undang-undang No. 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional dengan fungsi
dan tujuan sebagaimana kutipan berikut: Pendidikan Nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab ( BAB II pasal 3 ).
Meningkatkan mutu pendidikan adalah menjadi tanggung jawab semua
pihak yang terlibat dalam pendidikan terutama bagi guru Sekolah Dasar (SD) yang
merupakan ujung tombak dalam pendidikan dasar. Guru Sekolah Dasar (SD)
adalah orang yang paling berperan dalam menciptakan sumber daya manusia yang
berkualitas yang dapat bersaing di jaman pesatnya perkembangan teknologi. Guru
Sekolah Dasar (SD) dalam setiap pembelajaran diharapkan selalu menggunakan
pendekatan, strategi, metode dan model pembelajaran yang dapat memudahkan
siswa memahami materi yang diajarkan terutama pada pembelajaran Bahasa
Indonesia.
Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi
sebagai lambang kebanggaan kebangsaan, identitas nasional, alat perhubungan
antar warga dan alat penyatuan berbagai suku bangsa. Mengingat fungsi yang
diemban oleh bahasa Indonesia sangat banyak, maka kita perlu mengadakan
1
pembinaan dan pengembangan terhadap bahasa Indonesia. Tanpa adanya
pembinaan dan pengembangan tersebut, bahasa Indonesia tidak akan dapat
berkembang, sehingga dikhawatirkan bahasa Indonesia tidak dapat mengemban
fungsi-fungsinya. Salah satu cara dalam melaksanakan pembinaan dan
pengembangan bahasa Indonesia itu adalah melalui mata pelajaran Bahasa
Indonesia di sekolah khususnya di sekolah dasar. Namun masih sering terdengar
keluhan dari para guru di lapangan tentang materi pelajaran yang terlalu banyak
dan keluhan kekurangan waktu untuk mengajarkannya semua, dalam pelaksanaan
pembelajaran di kelas penggunaan model pembelajaran yang bervariatif masih
sangat rendah dan guru cenderung menggunakan model konvensional pada setiap
pembelajaran yang dilakukannya. Hal ini mungkin disebabkan kurangnya
penguasaan guru terhadap model-model pembelajaran yang ada, padahal
penguasaan terhadap model-model pembelajaran sangat diperlukan untuk
meningkatkan kemampuan profesional guru dan sangat sesuai dengan kurikulum
KTSP maupun Kurikulum 2013 yang sudah berlaku hampir disemua sekolah di
Indonesia.
Kurikulum berbasis KTSP maupun Kurikulum 2013 yang diberlakukan di
sekolah dasar bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dan cerdas
sehingga dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Hal ini hanya dapat tercapai apabila proses pembelajaran yang berlangsung
mampu mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki siswa, dan siswa terlibat
langsung dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Di samping itu kurikulum yang
berlaku sekarang ini memberi kemudahan kepada guru dalam menyajikan
pengalaman belajar, Untuk itu, guru perlu meningkatkan mutu pembelajarannya,
dimulai dengan rancangan pembelajaran yang baik dengan memperhatikan tujuan,
karakteristik siswa, materi yang diajarkan, dan sumber belajar yang tersedia.
Kenyataannya masih banyak ditemui proses pembelajaran yang kurang
berkualitas, tidak efisien dan kurang mempunyai daya tarik, bahkan cenderung
membosankan, sehingga hasil belajar yang dicapai tidak optimal.
Keberhasilan dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia tidak terlepas
dari penguasaan materi yang telah diajarkan, untuk menuju kearah peningkatan
hasil belajar Bahasa Indonesia. Hasil observasi langsung penulis pada tanggal 22
September 2018 di kelas V SD Negeri 189 Bukit Baringeng Kecamatan Lilirilau
Kabupaten Soppeng salah satu faktor penyebab rendahnya hasil belajar Bahasa
Indonesia adalah kurangnya interaksi dan kerjasama antar murid dalam
menyelesaikan soal-soal yang diberikan terkhusus pada materi cerita rakyat. Hasil
yang diperoleh siswa menunjukkan bahwa pemahaman siswa pada materi cerita
rakyat masih sangat rendah untuk mengetahui dampak tersebut secara faktual,
peneliti megambil data-data dari nilai ulangan harian semester pertama tahun
ajaran 2018/2019 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, rata-rata hasil belajar
murid 56,75.
Berdasarkan hal tersebut di atas, penerapan model pembelajaran interaktif
menjadi alternatif untuk dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata
pelajaran Bahasa Indonesia, diharapkan kemampuan profesional guru dalam
merancang model pembelajaran akan lebih baik lagi dan dapat menerapkan model
pembelajaran yang lebih bervariatif. Di samping itu dapat meningkatkan
kemampuan guru dalam merefleksi diri terhadap kinerja yang telah dilakukannya,
sehingga dapat melakukan perubahan dan perbaikan kualitas pembelajaran dan
mengelola proses pembelajaran yang lebih terpusat pada siswa.
Model pembelajaran interaktif sering dikenal dengan nama pendekatan
pertanyaan anak. Model ini dirancang agar siswa akan bertanya dan kemudian
menemukan jawaban pertanyaan mereka sendiri. Meskipun anak-anak mengajukan
pertanyaan dalam kegiatan bebas, pertanyaan-pertanyaan tersebut akan terlalu
melebar dan seringkali kabur sehingga kurang terfokus. Guru perlu mengambil
langkah khusus untuk mengumpulkan, memilah, dan mengubah pertanyaan-
pertanyaan tersebut ke dalam kegiatan khusus. Pembelajaran interaktif merinci
langkah-langkah ini dan menampilkan suatu struktur untuk suatu pelajaran Bahasa
Indonesia yang melibatkan pengumpulan dan pertimbangan terhadap pertanyaan-
pertanyaan siswa sebagai pusatnya.
Salah satu kebaikan dari model pembelajaran interaktif adalah bahwa siswa
belajar mengajukan pertanyaan, mencoba merumuskan pertanyaan, dan mencoba
menemukan jawaban terhadap pertanyaannya sendiri dengan melakukan kegiatan
observasi (penyelidikan). Dengan cara seperti itu siswa atau anak menjadi kritis
dan aktif belajar.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis termotivasi melaksanakan
penelitian dengan judul “Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran
Interaktif (Explicit Instruction) terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia
Murid Kelas V SD Negeri 189 Bukit Baringeng Kecamatan Lilirilau
Kabupaten Soppeng”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka
rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
“Apakah penggunaan model pembelajaran interaktif (explicit instruction)
memiliki keefektifan terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia murid kelas V SD
Negeri 189 Bukit Baringeng Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng”.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui Keefektifan Model Pembelajaran Interaktif (explicit instruction)
terhadap Hasil Belajar Murid Kelas V SD Negeri 189 Bukit Baringeng Kecamatan
Lilirilau Kabupaten Soppeng.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoretis
dan praktis.
1. Manfaat Teoretis:
a. Melalui hasil penelitian ini diharapkan guru Sekolah Dasar dan peneliti
memiliki pengetahuan dan wawasan tentang penerapan model interaktif
(explicit instruction) dalam pembelajaran bahasa Indonesia sebagai salah
satu bentuk inovasi pembelajaran di Sekolah Dasar.
b. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru Bahasa Indonesia agar dapat
menciptakan iklim yang benar-benar menunjang proses belajar mengajar
secara optimal melalui pengembangan kurikulum pengajaran yang sesuai
dengan pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya membaca pemahaman.
c. Hasil penelitian ini diharapkan guru Sekolah Dasar dan peneliti memiliki
inovasi pembelajaran yang baru sehingga dapat dijadikan sebagai sarana
didalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia khususnya
pembelajaran Bahasa Indonesia melalui penerapan model interaktif
(explicit instruction) terhadap aktivitas dan hasil belajar bahasa Indonesia.
d. Sebagai tolak ukur dalam menentukan langkah-langkah yang akan
ditempuh demi perbaikan dalam hal pengajaran tentang membaca
pemahaman.
2. Manfaat Praktis:
a. Hasil penelitian ini diharapkan guru Sekolah Dasar mendapat pengalaman
secara langsung dalam menerapkan model interaktif (explicit instruction)
pada pembelajaran bahasa Indonesia.
b. Hasil penelitian ini di harapkan peneliti mendapat pengalaman nyata dan
dapat menerapkan model interaktif (explicit instruction) pada
pembelajaran Indonesia.
c. Hasil penelitian ini diharapkan lembaga pendidikan dapat menjadikan
sebagai bahan acuan dalam melakukan penelitian selanjutnya dan
memberikan pengetahuan tentang penerapan model interaktif (explicit
instruction).
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Hasil Penelitian yang Relevan
Berikut ini dikemukakan penelitian yang relevan dengan membahas permasalahan
yang sesuai dengan penelitian ini, yaitu:
a. Afifah Surohmah, (2012): Penerapan Model Pembelajaran Interaktif
untuk Meningkatkan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Siswa
Kelas V SDN Kalisongo 03 Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Fakultas
Keguruan dan Ilmu pendidikan, Universitas Negeri Malang. Berdasarkan hasil
observasi dan wawancara ditemukan bahwa pembelajaran IPA di kelas V
SDN Kalisongo 03 masih belum membuat siswa menemukan konsep
sendiri dalam pembelajaran. Dari 26 siswa hanya 8 siswa yang terlihat aktif
dan serius memperhatikan guru. Siswa kurang termotivasi untuk
mengemukakan gagasan maupun mengemukakan pertanyaan. Pada akhir
pembelajaran guru membuat kesimpulan sendiri dari kegiatan yang telah
dilaksanakan dengan mencatat di papan tulis. Data hasil belajar siswa yang
diperoleh pada ulangan harian materi sebelumnya tentang materi gaya,
menunjukkan bahwa siswa belum mencapai ketuntasan belajar secara
klasikal. Ketuntasan klasikal hanya mencapai 38,46% sedangkan yang
belum tuntas mencapai 61,54%. Salah satu model pembelajaran yang tepat
untuk mengatasi permasalahan pembelajaran di atas yaitu dengan
menggunakan model pembelajaran interaktif. Tujuan penelitian ini adalah
mendeskripsikan: (1) penerapan model pembelajaran interaktif pada mata
pelajaran IPA, (2) aktivitas siswa selama penerapan model interaktif pada
pembelajaran IPA, dan (3) hasil belajar siswa setelah penerapan model
interaktif pada pembelajaran IPA.
Pendekatan penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan jenis
penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang meliputi
4 tahap yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan
(4) refleksi. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, tes, catatan
lapangan dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan penerapan model interaktif dapat
meningkatkan pembelajaran IPA siswa kelas V SDN Kalisongo 03
kecamatan Dau Kabupaten Malang tahun ajaran 2011/2012. Persentase
keberhasilan guru dalam menerapkan model interaktif pada siklus I
mencapai 80,62% dengan kategori baik dan pada siklus II mencapai
92,82% dengan kategori sangat baik. Aktivitas siswa meningkat yaitu pada
siklus I rata-rata memperoleh nilai aktivitas sebesar 65,63, sedangkan pada
siklus II meningkat menjadi 75. Hasil belajar juga meningkat. Pada
tindakan pada siklus I rata-rata hasil belajar siswa meningkat menjadi
74,28 dengan kategori baik dan mengalami peningkatan lagi pada siklus II
menjadi 84,19 dengan kategori sangat baik.
Berdasarkan hasil penelitian, disarankan dalam tahap persiapan,
direncanakan dengan baik yaitu dengan memberi penugasan awal kepada
siswa dan dalam membuat pertanyaan, siswa dikondisikan agar semua
berani mengajukan pertanyaan, dan pertanyaan tidak hanya dibaca namun
ditulis di papan tulis. Selain itu, pada tahap penyelidikan, siswa dalam
kelompok sebaiknya bergantian dalam melakukan percobaan sehingga
semua siswa memiliki pengalaman langsung dalam pembelajaran.
Persamaan dengan penelitian terdahulu adalah terletak pada model
yang diterapkan sama-sama melibatkan siswa untuk berperan aktif dalam
penerapan model pembelajaran interaktif. Perbedaannya yaitu penelitian
yang dilakukan sebelumnya untuk meningkatkan aktivitas siswa selama
penerapan model interaktif pada pembelajaran
b. Toni Sepriyadi, (2015): Penggunaan Model Explicit Instruction untuk
Meningkatkan Kemampuan Siswa Menulis Puisi Bebas di Kelas V SD
Nasional Sariputra Jambi Timur Tahun Pelajaran 2015/206. Fakultas Ilmu
Pendidikan, Universitas Jambi. Penelitian “Penggunaan model Explicit
Instruction untuk meningkatkan kemampuan siswa menulis puisi bebas di
kelas VC SD Nasional Sariputra Jambi Timur Tahun Pelajaran 2015/2016
ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research).
Penelitian ini dilaksanakan di SD Nasional Sariputra Jambi Timur Tahun
Pelajaran 2015/2016. Rentang waktu penelitian antara bulan Januari
sampai April 2016.
Lokasi penelitian berada di Jalan Pangeran Diponegoro, No. 55, Sulanjana,
Kecamatan Jambi Timur. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VC SD
Nasional Sariputra Jambi Timur Tahun Pelajaran 2015/2016, berjumlah 27
orang yang terdiri dari 16 orang siswa laki-laki dan 11 orang perempuan,
sedangkan obyek penelitian adalah penerapan model pembelajaran Explicit
Instruction.
Siklus I memperlihatkan guru belum sepenuhnya mampu
menggunakan model tersebut. Masih banyak beberapa kendala yang
ditemui guru selama berlangsungnya proses pembelajaran. Dari catatan
guru terdapat beberapa tindakan yang harus diperbaiki:
(1) masih ada siswa yang tidak tertarik terhadap materi, (2) pada kegiatan
eksplorasi di kegiatan inti guru lupa menyajikan dan memperlihatkan
sebuah puisi, (3) kondisi kelas yang kurang kondusif.
Siklus II pertemuan ke-1 guru menyajikan model Explicit Instruction
diruang multimedia sesuai dengan perencanaan. Langkah-langkah yang
diterapkan pada siklus II pertemuan ke-1 adalah sebagai berikut: (1)
menyapa siswa dan menanyakan kabar serta sedikit humor sebagai
penyemangat di awal pembelajaran, (2) guru menampilkan peta konsep
mengenai unsur-unsur puisi dan menampilkan sebuah puisi melalui
proyektor, (3) guru menjelaskan dan mendemontrasikan menulis puisi
meliputi unsur diksi, dan gaya bahasa, , (4) guru membagi siswa dalam
kelompok yang terdiri atas 3-4 siswa untuk melaksanakan bimbingan
pelatihan awal, (5) meminta siswa melakukan latihan lanjutan di rumah
sebelum akan dilaksanakannya latihan lanjutan pertemuan ke-2. Dari hasil
refleksi, terdapat beberapa tindakan yang perlu diperbaiki pada siklus
berikutnya yaitu: (1) guru akan membuat sebuah alat peraga yang berfungsi
untuk membantu siswa dalam belajar dan memberikan pengalaman belajar
yang bermakna, (2) guru akan membantu siswa yang selama ini bingung
dalam menulis puisi menggunakan garis-garis puisi, (3) guru akan tetap
mempertahankan menggunakan infokus sebagai media untuk menarik
perhatian siswa dalam menerima materi, (4) guru juga akan tetap.
Siklus III pertemuan peneliti selaku guru sendiri melaksanakan tes
menulis puisi. Hasil penilaian tes bukan kunci utama dalam penelitian,
melainkan sebagai data pendukung data refleksi guru melalui audio visual
dengan catatan guru, dan catatan siswa tentang pengalaman dan perasaan
partisipan selama proses pembelajaran. Hasil tes menulis puisi memperoleh
nilai keseluruhan 3,93 serta dibulatkan menjadi 4. Hasil nilai angka
tersebut disesuaikan dengan pedoman kriteria yang dikemukakan oleh
Nurgiyantoro (1988, hal. 65). Nilai angka 4 berada pada interval persentase
75%-84% dari penilaian interval persentase 5 unsur puisi sebelumnya,
sehingga dapat dikategorikan bahwa siswa kelas VC SD Nasional Sariputra
Jambi Timur Tahun Pelajaran 2015/2016, kedalam kriteria kualitas
kemampuan mampu.
Persamaan dengan penelitian sebelumnya terletak pada model yang
digunakan dan mata pelajarannya. Perbedaan dari penelitian sebelumnya
yaitu dari jenis penelitian yang diterapkan.
2. Belajar dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar
a. Pengertian Belajar
Belajar adalah kegiatan individu memperoleh pengetahuan, prilaku,
dan keterampilan dengan cara mengolah bahan ajar. Para ahli psikologis
dan guru-guru pada umumnya memandang belajar sebagai kelakuan yang
berubah, pandangan ini memisahkan pengertian tegas antara pengertian
proses belajar dengan kegiatan yang semata-mata bersifat hapalan
(Komara, 2014: 1).
Menurut Gagne (dalam Suprijono, 2009: 2) belajar adalah
”perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui
aktivitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari
proses pertumbuhan seseorang secara alamiah”.
Selanjutnya menurut Travers (dalam Suprijono, 2009: 2) belajar
adalah “proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku”. Sedangk
Cronbach (dalam Suprijono, 2009: 2) mendefinisikan belajar sebagai
“perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman”. Sementara menurut
Hamalik (dalam Susanto: 3) belajar adalah memodifikasi atau
memperteguh perilaku melalui pengalaman (Learning is defined as the
modificator or strengtheningof behavior trough experiencing).
Senada dengan itu Rohayani (dalam Suardi, 2012: 9) mengatakan
belajar adalah “perubahan perilaku sebagai hasil pengalaman, dan
perubahan perilaku disebabkan oleh proses menjadi matangnya seseorang
serta tidak bersifat temporer”.
Berdasarkan uraian di atas, maka belajar dapat diartikan sebagai
proses perubahan tingkah laku individu secara keseluruhan baik dari segi
pengetahuan, keterampilan, kecakapan, sikap dan kebiasaan sebagai akibat
dari pengalaman interaksi antara individu dengan individu maupun dengan
lingkungannya.
b. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar
Di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia
berfungsi sebagai lambang kebanggaan kebangsaan, identitas nasional,
alat perhubungan antar warga dan alat penyatuan berbagai suku bangsa
(Rahim,Thamrin Paelori, 2013: 10). Bahasa adalah salah satu kebutuhan
pokok di antara sejumlah kebutuhan manusia sehari-hari, betapa
pentingnya bahasa sebagai alat komunikasi yang primer yang dapat
dirasakan oleh setiap pengguna bahasa (Junus dan Fatimah Junus, 2012: 1).
Mengingat fungsi yang diemban oleh bahasa Indonesia sangat banyak,
maka kita perlu mengadakan pembinaan dan pengembangan terhadap
bahasa Indonesia sehingga peserta didik dapat berbahasa Indonesia yang
baik dan benar. Menurut Arifin (1986: 1) bahasa Indonesia yang baik
adalah bahasa yang digunakan sesuai dengan norma masyarakatan yang
berlaku sedangkan bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa Indonesia
yang digunakan sesuai dengan aturan atau kaidah tata bahasa Indonesia
baku. Jadi, bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah bahasa Indonesia
yang digunakan sesuai norma kemasyarakatan yang berlaku dan sesuai
dengan kaidah bahasa Indonesia yang baku. Tanpa adanya pembinaan dan
pengembanagan tersebut, bahasa Indonesia tidak akan dapat berkembang,
sehingga dikhawatirkan bahasa Indonesia tidak dapat mengemban fungsi-
fungsinya. Salah satu cara dalam melaksanakan pembinaan dan
pengembangan bahasa Indonesia itu adalah melalui mata pelajaran bahasa
Indonesia di sekolah khususnya di Sekolah Dasar (SD). Pembinaan dan
pengembangan kemampuan dan keterampilan berbahasa yang diupayakan
di sekolah berorientasi pada empat jenis keterampilan berbahasa, yaitu