Bahasa Indonesia DISUSUN OLEH : KELAS 4 KA INDAH PURNAMA SARI (NIM : 061430400296) MUHAMMAD FAISAL JULIANSYAH (NIM : 061430400301) NOVAL HARIYANTO (NIM : 061430400302) SITI KOMARIAH (NIM : 061430400306) DOSEN PEMBIMBING : M. YUSUF, S.Pd, M.Pd JURUSAN TEKNIK KIMIA
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Bahasa Indonesia
DISUSUN OLEH :
KELAS 4 KA
INDAH PURNAMA SARI (NIM : 061430400296)
MUHAMMAD FAISAL JULIANSYAH (NIM : 061430400301)
NOVAL HARIYANTO (NIM : 061430400302)
SITI KOMARIAH (NIM : 061430400306)
DOSEN PEMBIMBING :
M. YUSUF, S.Pd, M.Pd
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2016
1. Sejarah Bahasa Indonesia
Bahasa merupakan salah satu unsur identitas nasional. Bahasa dipahami sebagai sistem
perlambangan yang secara arbiter dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan manusia dan digunakan
sebagai sarana berinteraksi manusia. Di Indonesia terdapat beragam bahasa daerah yang mewakili
banyaknya suku-suku bangsa atau etnis.
Setelah kemerdekaan, bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa nasional. Bahasa
Indonesia dahulu dikenal dengan bahasa melayu yang merupakan bahasa penghubung antar etnis
yang mendiami kepulauan nusantara. Selain menjadi bahasa penghubung antara suku-suku, bahasa
melayu juga menjadi bahasa transaksi perdagangan internasional di kawasan kepulauan nusantara
yang digunakan oleh berbagai suku bangsa Indonesia dengan para pedagang asing.
Telah dikemukakan pada beberapa kesempatan, mengapa bahasa melayu dipilih menjadi
bahasa nasional bagi negara Indonesia yang merupakan suatu hal yang menggembirakan.
Dibandingkan dengan bahasa lain yang dapat dicalonkan menjadi bahasa nasional, yaitu bahasa
jawa (yang menjadi bahasa ibu bagisekitar setengah penduduk Indonesia), bahasa melayu
merupakan bahasa yang kurang berarti. Di Indonesia, bahasa itu diperkirakan dipakai hanya oleh
penduduk kepulauan Riau, Linggau dan penduduk pantai-pantai diseberang Sumatera. Namun
justru karena pertimbangan itu jualah pemilihan bahasa jawa akan selalu dirasakan sebagai
pengistimewaan yang berlebihan.
Alasan kedua, mengapa bahasa melayu lebih berterima dari pada bahasa jawa, tidak hanya
secara fonetis dan morfologis tetapi juga secara reksikal, seperti diketahui, bahasa jawa mempunyai
beribu-ribu morfen leksikal dan bahkan beberapa yang bersifat gramatikal.Faktor yang paling
penting adalah juga kenyataannya bahwa bahasa melayu mempunyai sejara yang panjang sebagai
ligua France.
Dari sumber-sumber China kuno dan kemudian juga dari sumber Persia dan Arab, kita
ketahui bahwa kerajaan Sriwijaya di sumatera Timur paling tidak sejak abad ke -7 merupakan
pusat internasional pembelajaran agama Budha serta sebuah negara yang maju yang
perdagangannya didasarkan pada perdagangan antara Cina, India dan pulau-pulau di Asia
Tenggara. Bahas melayu mulai dipakai dikawasan Asia Tenggara sejak Abad ke-7. bukti-bukti
yang menyatakan itu adalah dengan ditemukannya prasasti di kedukan bukit karangka tahun 683 M
(palembang), talang tuwo berangka tahun 684 M (palembang), kota kapur berangka tahun 686 M
(bukit barat), Karang Birahi berangka tahun 688 M (Jambi) prasasti-prasasti itu bertuliskan huruf
pranagari berbahasa melayu kuno.
Bahasa melayu kuno itu hanya dipakai pada zaman sriwijaya saja karena di jawa tengah
(Banda Suli) juga ditemuka prasasti berangka tahun 832 M dan dibogor ditemukan prasasti
berangka tahun 942 M yang juga menggunakan bahasa melayu kuno.
Pada zaman Sriwijaya, bahasa melayu dipakai sebagai bahasa kebudayaan , yaitu bahasa
buku pelajaran agama Budha. Bahasa melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di
Nusantara. Bahasa melayu dipakai sebagai bahasa perdagangan, baik sebagai bahasa yang
digunakan terhadap para pedagang yang datang dari luar nusantara. Informasi dari seorang ahli
sejara China I-Tsing yang belajar agama Budha di Sriwijaya, antara lain menyatakan bahwa di
Sriwijay ada bahasa yang bernama Koen Loen (I-Tsing : 63-159), Kou Luen (I-Tsing : 183),
2. Semalam ada berita tentang kecelakaan mobil nabrak motor.
3. Adik lagi ngegambar pemandangan alam di desa.
4. Pak Guru pagi ini menyuruh kami mengumpulkan tugas yang kemarin.
5. Dalam sepekan ini, terjadi banyak kecelakaan di ruas jalan ini disebabkan oleh rusaknya jalan.
6. Wanita itu melepaskan cincinnya dan membuangnya ke dalam sungai.
2. Ragam Tulisan
adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya.
Contoh-contoh kalimat dari ragam tulisan:
1. Ardi tidak sengaja menginjak pecahan gelas sehingga kakinya terluka.
2. Kemarin malam, ada berita tentang kecelakaan mobil yang menabrak motor.
3. Adik sedang menggambar pemandangan alam di desa.
4. Pagi ini pak guru menyuruh kami untuk mengumpulkan tugas yang diberikan kemarin.
5. Sepekan ini, terjadi banyak kecelakaan diruas jalan ini disebabkan rusaknya jalan.
6. Wanita itu melepaskan cincinnya dan membuangnya ke sungai
Adapun perbedaan ragam lisan dan tulisan antara lain:
Ragam lisan Ragam tulisan
1. Ada lawan bicara yang
mendengarkan
1. Tidak memerlukan lawan bicara
2. Unsur-unsur fungsi gramatikal
(subjek,predikat,objek) tidak selalu
dinyatakan dengan kata-kata tetapi
dengan gerak dan mimic
2. Fungsi- fungsi gramatikal
(subjek,predikat,objek) harus
dinyatakan secara eksplisit
3. Terikat pada situasi, kondisi ruang
dan waktu
3. Tidak terikat pada situasi, kondisi
ruang dan waktu
4. Diksi tidak cermat 4. Diksi harus cermat
5. Makna dipengaruhi oleh tinggi-
rendah, penjang pendek nada
suara/intonasi
5. Makna ditentukan terutama oleh
pemakaian tanda baca dan ejaan
9.3. Ragam Baku Tulis
Ragam baku tulis adalah ragam yang dipakai dengan resmi dalam buku-buku pelajaran
atau buku-buku ilmiah lainnya.
9.4. Ragam Baku Tulisan
Ragam baku tulisan adalah bergantung kepada besar atau kecilnya ragam daerah yang
terdengar dalam ucapannya.
9.5. Ragam Sosial
Ragam sosial adalah ragam bahasa yang sebagian norma dan kaidahnya didasarkan atas
kesepakatan bersama dalam lingkungan sosial yang lebih kecil dalam masyarakat.
9.6. Ragam Fungsional
Ragam Fungsional adalah ragam bahasa yang dikaitkan dengan profesi, lembaga,
lingkungan kerja atau kegiatan tertentu lainnya.
10. Peran dan Fungsi Bahasa Indonesia dalam Pembangunan Bangsa
10.1.Perkembangan Bahasa Indonesia
dilakukan usaha ke arah terwujudnya bahas Indonesia sebagai bahasa resmi. Agar
bahasa nasional sebagai media komunikasi semakin luas dan dipergunakan di dalam
masyarakat Indonesia baru.
10.2. Tujuan Perkembangan Bahasa Indonesia
Tujuan pertama adalah agar bahasa nasional sebagai media komunikasi semakin
luas dikenal dan dipergunakan di dalam masyarakat Indonesia baru.
Tujuan kedua adalah agar bahasa itu sendiri sebagai suatu sistem simbol,
menjadi semakin lengkap sebagai suatu perangkat yang utuh.
10.3. Peran Bahasa Indonesia
Sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Kenyataan sejarah itu berarti
bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan telah berfungsi secara efektif sebagai alat
komunikasi antarsuku, antardaerah, dan bahkan antarbudaya. bahasa Indonesia yang
memiliki peran yang sangat menentukan sebagai alat komunikasi dalam peri kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
10.4.Pembinaan Jati Diri Bangsa
bahasa Indonesia senantiasa selalu dibina dan dipelihara oleh seluruh warga
masyarakat, yaitu baik pemerintah maupun swasta, baik pakar maupun awam. kebahasaan
yang meliputi baik ketatabahasaan maupun kosakata. kebahasaan yang dipentingkan adalah
rancang bangunnya atau tingkat kebakuan kaidah-kaidahnya.
10.5. Bahasa Indonesia dan Pembinaan Kehidupan Budaya Bangsa
Bahasa Indonesia dan bahasa daerah, dalam hal pengembangan iptek
perhatian itu hendaknya dipusatkan pada bahasa Indonesia dalam kaitannya
dengan bahasa asing.
Mengusahakan agar dalam bahasa Indonesia juga tersedia perangkat
peristilahan yang menyangkut bidang iptek tersebut.
Pembinaan bahasa Indonesia terus ditingkatkan sehingga penggunaannya
secara baik dan benar serta dengan penuh rasa bangga makin menjangkau
seluruh masyarakat, memperkukuh persatuan dan kestuan bangsa.
10.6. Bahasa Indonesia dan Sumbangannya terhadap Kehidupan Bangsa
Ungkapan ”bahasa menunjukkan bangsa” memperlihatkan kesalingterikatan yang
sangat erat antara bahasa dan kehidupan bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
Dutapraja-Blog. 2012. Sejarah Ejaan Lama Hingga Menjadi Ejaan Yang Disempurnakan, (Online), http://dutapraja.blogspot.co.id/2012/12/sejarah-ejaan-lama-hingga-menjadi-ejaan.html, diunduh pada 01 april 2016).
Girlycious-Blog. 2010. Ragam Bahasa Indonesia, (Online),(https://girlycious09.wordpress.com/2010/10/02/ragam-bahasa-indonesia/, diunduh pada 01 april 2016).
Ikhsan-Blog. 2014. Ejaan Yang Disempurnakan, (Online), (https://iksanarifmuh.wordpress.com/2014/11/10/ejaan-yang-disempurnakan-eyd/, diunduh pada 01 aprl 2016).
Kartika, Ade. 2009. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia , (Online), (https://kartikaade.wordpress.com/2009/10/17/sejarah-perkembangan-bahasa-indonesia/.html, diunduh pada : 07 April 2016).
Yono budi.2012.peran dan fungsi bahasa indonesia, (online), (http://budiy4711.blogspot.co.id/2012/11/peran-dan-fungsi-bahasa-indonesia.html, diunduh pada 7 April 2016)