perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user LAPORAN KHUSUS PENERAPAN RISK MANAGEMENT DENGAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA DI AREA COAL CRUSHING PLANT (CCP) PT. MARUNDA GRAHAMINERAL LAUNG TUHUP SITE KALIMANTAN TENGAH Oleh: Dzulfiqar Aziz Fauzan NIM. R0008036 PROGRAM DIPLOMA III HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011
80
Embed
KECELAKAAN KERJA DI AREA COAL CRUSHING PLANT … · KERJA DI AREA COAL CRUSHING PLANT (CCP) PT. MARUNDA KALIMANTAN TENGAH Dzulfiqar Aziz Fauzan1, Sumardiyono2, dan Live Setyaningsih3
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
LAPORAN KHUSUS
PENERAPAN RISK MANAGEMENT DENGAN METODE JOB
SAFETY ANALYSIS (JSA) SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN
KECELAKAAN KERJA DI AREA COAL CRUSHING PLANT
(CCP) PT. MARUNDA GRAHAMINERAL LAUNG
TUHUP SITE KALIMANTAN TENGAH
Oleh:
Dzulfiqar Aziz Fauzan
NIM. R0008036
PROGRAM DIPLOMA III HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iv
ABSTRAK
PENERAPAN RISK MANAGEMENT DENGAN METODE JOB SAFETY
ANALYSIS (JSA) SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KECELAKAAN
KERJA DI AREA COAL CRUSHING PLANT (CCP) PT. MARUNDA
GRAHAMINERAL LAUNG TUHUP SITE
KALIMANTAN TENGAH
Dzulfiqar Aziz Fauzan1, Sumardiyono
2, dan Live Setyaningsih
3
Tujuan : Area Coal Crushing Plant (CCP) termasuk area yang memiliki potensi bahaya yang tinggi sehingga perlu dilakukan pencegahan agar segala potensi bahaya dan resiko kecelakaan kerja dapat dikendalikan. Kecelakaan dapat terjadi karena adanya unsafe condition dan unsafe action. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penerapan risk management dengan metode Job
Safety Analysis (JSA) sebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja. Metode : Kerangka pemikiran penelitian ini adalah potensi bahaya dari segala aktivitas di area Coal Crushing Plant (CCP) dimana di dalamnya terdapat resiko kecelakaan kerja. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan yakni dengan penerapan risk management dengan metode Job Safety Analysis (JSA). Hasil observasi ini kemudian akan dievaluasi sehingga dapat ditentukan suatu upaya perbaikan sehingga segala aktivitas di area Coal Crushing Plant (CCP) dapat berjalan dengan aman.
Hasil : Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriptif yang memberikan gambaran tentang penerapan risk management dengan metode Job
Safety Analysis (JSA) di area Coal Crushing Plant (CCP) sebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja. Pengambilan data dilakukan melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara kepada orang yang berkompeten di bidangnya serta studi kepustakaan kemudian dibahas dengan membandingkannya dengan Permenaker No. PER.05/MEN/1996 tentang Pedoman Penerapan SMK3. Simpulan : Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan risk management dengan metode Job Safety Analysis (JSA) belum dilaksanakan dengan baik di area Coal Crushing Plant (CCP). Sehingga saran yang diberikan adalah perlu adanya tindak lanjut dari Job Safety Analysis (JSA) yang ada, agar dapat diterapakan dengan baik sebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja. Kata kunci: Manajemen Resiko, JSA, Pencegahan Kecelakaan Kerja.
Kepustakaan : 15, 1996-2010 1, 2, 3. Program Diploma III Hiperkes dan Keselamatan Kerja, Fakultas
Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user v
KATA PENGANTAR
, segala puja dan puji syukur tak henti-hentinya penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayat-Nya yang tercurah untuk hamba-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan khusus dengan judul : Penerapan Risk Management dengan Metode Job
Safety Analysis (JSA) sebagai Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja di Area
Coal Crushing Plant (CCP) PT. Marunda Grahamineral Laung Tuhup Site
Kalimantan Tengah
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan kelulusan pendidikan yang penulis tempuh di Program Studi D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulis menyadari bahwa terselesaikannya penulisan laporan ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati perkenankanlah penulis untuk mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr., S. PD-KR-FINASIM selaku Dekan pada periode 2011-2016 Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Bapak Prof. Dr. H. AA. Subijanto, dr, MS, selaku Dekan pada periode 2006-2011 Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak dr. Putu Suriyasa, MS, PKK, Sp.Ok, selaku Ketua Program D-III Hiperkes dan Keselamatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret pada periode 2006-2011.
4. Bapak Sumardiyono, SKM, M.Kes., selaku Ketua Program D-III Hiperkes dan Keselamatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret pada periode 2011-2016, sekaligus sebagai Pembimbing I dalam penyusunan laporan ini.
5. Ibu Live Setyaningsih, SKM. selaku Pembimbing II dalam penyusunan laporan ini.
6. Bapak Ir. M. Samanhudi, selaku Mine Operator Manager PT. Marunda Grahamineral terimakasih telah memperkenankan penulis melaksanakan magang di PT. Marunda Grahamineral.
7. Bapak Meldianto Sandi, selaku HRD & GA Dept Head PT. Marunda Grahamineral yang telah menerima penulis untuk melaksanakan magang di PT. Marunda Grahamineral ini.
8. Bapak Ali Masruri selaku Safety Superintendent sekaligus pembimbing I dan Bapak Arizal Said Fauzi selaku Safety Officer sekaligus pembimbing II di perusahaan, terimakasih banyak atas bantuan dan bimbingannya.
9. Seluruh keluarga besar PT. Marunda Grahamineral yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu terimakasih atas bantuan, bimbingan dan sambutan hangat yang diberikan selama penulis melaksanakan program magang.
10. Kedua orang tuaku, Anis Sigit Handayani dan Radite Riawanto, yang telah memberikan banyak motivasi dan doa dalam menjalani hidup ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vi
11. Adik-adikku tercinta, Rumaisah, Achmad Habibi dan Dzikrina Syahidah, yang telah memberi warna dalam hidup ini.
12. Segenap keluarga besar angkatan 2008, bangga menjadi bagian dari kal Kita adalah Calon Orang-orang Besar Kawan
13. Keluarga besar CMC United, yang senantiasa menemani hari-hariku saat suka maupun duka.
14. Dan semua pihak yang telah membantu dan memberi dukungan hingga laporan ini bisa terselesaikan.
Penulis menyadari dalam penulisannya laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan penulis demi penyempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi penulis maupun pembaca.
Surakarta, 1 Juni 2011 Penulis, Dzulfiqar Aziz Fauzan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN PERUSAHAAN ......................................... iii
ABSTRAK ................................................................................................ iv
KATA PENGANTAR ............................................................................... v
DAFTAR ISI ............................................................................................. vii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xi
BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian .................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian .................................................................. 4
BAB II. LANDASAN TEORI.................................................................. 6
A. Tinjauan Pustaka ................................................................... 6
B. Kerangka Pemikiran .............................................................. 42
BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................ 43
A. Metode Penelitian .................................................................. 43
B. Lokasi Penelitian ................................................................... 43
C. Objek dan Ruang Lingkup Penelitian ..................................... 43
D. Sumber Data .......................................................................... 44
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user viii
E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 44
F. Pelaksanaan ........................................................................... 45
G. Analisa Data .......................................................................... 47
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................... 48
A. Hasil Penelitian...................................................................... 48
B. Pembahasan ........................................................................... 61
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 67
A. Kesimpulan ........................................................................... 67
B. Saran ..................................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 70
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Nilai Peluang ................................................................................ 56
Tabel 2 : Nilai Keparahan ........................................................................... 56
wheel loader, pengoperasian mesin crusher, dan pengoperasian mesin barge
loader.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
D. Sumber Data
Dalam melaksanakan penelitian, penulis menggunakan data-data
sebagai berikut :
1. Data Primer
Data primer diperoleh dari melakukan observasi langsung ke tempat
kerja/ lapangan dan wawancara kepada tenaga kerja atau pihak-pihak terkait
dalam penelitian.
2. Data sekunder
Data sekunder diperoleh dari data perusahaan serta literatur lain
sebagai sumber data dan Perpustakaan D.III Hiperkes dan Keselamatan
Kerja Universitas Sebelas Maret.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi Lapangan
Observasi yang dilakukan adalah dengan melakukan pengamatan
secara langsung terhadap aktivitas pekerja dan proses produksi di PT.
Marunda Graha Mineral, Kalimantan Tengah.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab dengan
pekerja, koordinator PKL, maupun dengan orang-orang yang berkompeten
dibidangnya.
3. Dokumentasi
Dilakukan dengan cara mengambil gambar dari aktifitas pekerja atau
proses produksi, dan pengumpulan dokumen-dokumen dan catatan-catatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
serta literatur-literatur yang ada di perusahaan yang berhubungan dengan
masalah manajemen risiko (risk management).
4. Studi Kepustakaan
Sumber kepustakaan yaitu dengan mempelajari mengenai Standard
Operasional Prosedure (SOP) yang dimiliki PT. Marunda Grahamineral
dan buku yang berkaitan dengan manajemen resiko dan Job Safety Analysis.
F. Pelaksanaan
Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan yang terhitung sejak tanggal
8 Februari 2011 sampai tanggal 8 April 2011, dengan perincian sebagai
berikut:
1. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan ini melalui serangkaian kegiatan yang
dilakukan, antara lain sebagai berikut :
a. Mahasiswa mengajukan surat permohonan ijin Praktek Kerja Lapangan
dan proposal magang kepada PT. Marunda Grahamineral pada tanggal 18
Januari 2011.
b. Tanggal 21 Januari 2011 mahasiswa menerima surat balasan yang
menyatakan bahwa PT. Marunda Grahamineral menerima permohonan
mahasiswa untuk melaksanakan magang yang terhitung mulai tanggal 8
Februari sampai 8 April 2011.
c. Tanggal 9 April 2011 mahasiswa resmi melaksanakan praktek kerja
lapangan di PT. Marunda Grahamineral.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
d. Membaca dan mempelajari kepustakaan yang berhubungan dengan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Higiene Perusahaan.
e. Membaca dan mempelajari materi tentang implementasi Job Safety
Analysis di perusahaan.
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 8
Februari 2011 sampai 8 April 2011, kegiatan-kegiatan pada tahap
pelaksanaan ini antara lain meliputi :
a. Orientasi umum mengenai kegiatan di setiap departemen PT. Marunda
Grahamineral.
b. Penjelasan mengenai program kerja dari departemen safety di PT.
Marunda Grahamineral
c. Mengikuti program Inspeksi bulanan.
d. Mengikuti Program Safety talk.dan Healty Education.
e. Observasi ke semua lokasi di Area Crusher Coal Plant.
f. Melakukan wawancara dengan operator yang bersangkutan.
g. Melakukan diskusi dan pembahasan bersama superintendent safety dan
safety officer tentang manajemen risiko K3 dengan metode Job Safety
Analysis (JSA) di PT. Marunda Grahamineral, Kalimantan Tengah.
h. Pembuatan Laporan.
i. Mencari data sebagai pelengkap, baik data primer maupun data sekunder.
j. Presentasi dan evaluasi hasil praktek kerja lapangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
3. Tahap Pengolahan Data
Data-data yang penulis peroleh dari perusahaan dikumpulkan
kemudian dibahas dan diolah sedemikian rupa sehingga dapat digunakan
sebagai bahan pembuatan laporan sebagai hasil magang.
G. Analisa Data
Hasil penelitian risk management dengan metode Job Safety Analysis
(JSA) dianalisa dan dievaluasi kembali, kemudian dibandingkan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta memberikan rekomendasi
atau saran kepada perusahaan, yang bertujuan untuk memberikan kontribusi
kepada perusahaan dalam rangka perbaikan/pengembangan sistem manajemen
resiko di perusahaan, agar mutu/kualitas sistem manajemen resiko (risk
management) di perusahaan terus berkembang dan menjadi semakin lebih baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian tentang JSA yang dilakukan di PT. Marunda
Grahamineral Kalimantan Tengah didapatkan hasil sebagai berikut :
1. Program Job Safety Analysis
a. Kebijakan K3 PT. Marunda Grahamineral Kalimantan Tengah
PT. Marunda Grahamineral mendukung sepenuhnya segala
usaha-usaha yang menjadi komitmen manajemen dalam penerapan K3
di lingkungan kerja, hal ini tercemin dari kebijakan manajemen untuk
mengutamakan keselamatan kerja (safety first) dan melakukan semua
tindakan yang bisa dilakukan untuk memastikan bahwa standar-standar
tertinggi kesehatan dan keselamatan kerja dijaga bagi semua karyawan
dan kontraktor merupakan cita-cita tertingginya.
Adapun isi dari kebijakan K3 di PT. Marunda Grahamineral
adalah sebagai berikut :
Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) merupakan
salah satu bentuk upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang
aman, sehat dan sejahtera, bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat
kerja serta bebas dari pencemaran lingkungan menuju peningkatan
efisiensi dan produktivitas, sudah menjadi komitmen PT. Marunda
Grahamineral untuk :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
1) Menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari manajemen perusahaan.
2) Membudayakan pemahaman dan penerapan norma keselamatan dan
kesehatan kerja yang berkelanjutan.
3) Meningkatkan kemampuan, pemahaman, sikap dan perilaku budaya
keselamatan dan Kesehatan kerja terhadap sumber daya manusia.
4) Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja melalui
manajemen resiko dan manajemen perilaku yang berisiko
Perlu dilakukan upaya yang nyata untuk mencegah dan
mengurangi risiko terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja
secara maksimal, dengan melakukan analisis secara maksimal, dengan
melakukan analisis secara mendalam dan menjalankan syarat-syarat K3
secara baik dan benar.
Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ini harus dipahami
dan dilaksanakan oleh semua orang yang bekerja untuk dan atas nama
PT. Marunda Grahamineral.
Kebijakan ini didokumentasikan, direview dan dikomunikasikan
kepada seluruh karyawan dan semua pihak yang berkepentingan dengan
perusahaan, untuk dimengerti dan dilaksanakan serta dapat ditinjau
kembali sesuai kebutuhan.
Di dalam kebijakan tersebut dinyatakan mengenai komitmen
perusahaan mengenai pelaksanaan K3 melalui manajemen risiko, dan
telah tertulis dengan jelas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Sebagai wujud untuk mengurangi risiko kecelakaan dari setiap
aktivitas maka dilaksanakan manajemen resiko dari aktivitas kerja di
Area Coal Crushing Plant (CCP). Sebagai wujud nyata dari
pelaksanaan manajemen risiko tersebut maka dilaksanakan kegiatan
identifikasi terhadap potensi bahaya dari aktivitas kerja di Area Coal
Crushing Plant (CCP). Salah satu metode yang digunakan adalah Job
Safety Analysis (JSA) yang dianggap bisa mengungkapkan potensi
bahaya dalam setiap langkah pekerjaan. Pembuatan JSA ini
dimaksudkan untuk mengidentifikasi bahaya-bahaya yang mungkin ada
dalam setiap langkah pekerjaan. JSA ini dibuat berdasarkan adanya
pemikiran bahwa :
1) Setiap kecelakaan selalu ada penyebabnya.
2) Setiap jenis pekerjaan atau tugas dapat diuraikan kedalam suatu
urutan langkah pekerjaan yang sederhana.
3) Setiap langkah tersebut dapat dikenali bahayanya.
4) Setiap bahaya yang terdapat dalam setiap langkah tersebut dapat
diatasi agar tidak menyebabkan kecelakaan kerja atau penyakit
akibat kerja.
b. Tim pelaksana
Pelaksanaan JSA adalah kerjasama antara berbagai pihak yang
saling berkaitan. Safety Departement hanya sebagai fasilitator dalam
pelaksanaan, sedangkan penanggung jawab pelaksanaan adalah
foreman dari tiap-tiap seksi yang bersangkutan dan operator mesin atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
alat berat dari pekerjaan yang dianalisa. Hal ini didasarkan pada
pemikiran :
1) Pihak tersebut (foreman dan operator) dianggap sebagai personil
yang paling mengerti tentang aktivitas pekerjaan.
2) Berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan yang dianalisa.
3) Mempunyai basic yang cukup kuat dibidangnya.
Kedua pihak tersebut harus bertanggung jawab dalam proses
observasi dan diskusi mengenai bahaya, sehingga diharapkan mampu
memberikan rekomendasi untuk perbaikan dan cara penanggulangan
bahaya.
Dari pihak Safety juga memberikan pembinaan, penjelasan dan
pelatihan dalam pelaksanaan analisa dari tiap unit kerja. Memberikan
penjelasan kepada supervisor atau operator mengenai langkah
melakukan manajemen risiko dengan job safety analysis. Setelah
melakukan analisa maka hasilnya didokumentasikan dan dilaporkan
kepada Dept Head masing-masing yang diamati sebagai bahan
masukan untuk tindakan perbaikan.
2. Tahapan Pembuatan JSA
Tahapan dalam membuat JSA di PT. Marunda Grahamineral, yaitu :
a. Menentukan jenis pekerjaan yang akan dianalisa
Pada tahap ini tim mencari dan memilih jenis pekerjaan yang
akan dilakukan untuk JSA. Dan didalam memilih pekerjaan yang akan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
dilakukan untuk menganalisa keselamatan pekerjaan, maka tim
assesment mengacu pada hal-hal sebagai berikut :
1) Frekuensi kecelakaan
Suatu pekerjaan yang mengakibatkan kejadian kecelakaan
yang berulang-ulang merupakan calon pekerjaan yang akan
dilakukan analisa keselamatan pekerjaan. Jumlah kecelakaan yang
tinggi merupakan prioritas yang harus diwaspadai terlebih dahulu.
2) Tingkat kecelakaan yang berakibat kecacatan
Setiap kecelakaan yang mengakibatkan kecelakaan
seharusnya dilakukan analisa keselamatan pekerjaan. Karena
kecacatan itu membuktikan bahwa tindakan pencegahan yang
dilakukan sebelumnya belum sepenuhnya berhasil.
3) Potensi keparahan
Beberapa pekerjaan mungkin tidak mempunyai laporan
catatan mengenai suatu kejadian kecelakaan tetapi kemungkinan
potensial dapat mengakibatkan cidera serius atau parah.
4) Pekerjaan baru
Sebuah analisa pekerjaan atau JSA untuk setiap jenis
pekerjaan baru dan perubahan pada peralatan baru sesegera mungkin
analisa sebaiknya tidak ditunda sampai adanya kecelakaan atau near
miss dahulu.
5) Kejadian hampir celaka
Pekerjaan yang sering terjadi near miss seharusnya juga
perlu dilakukan Job Safety Analysis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
b. Menguraikan pekerjaan menjadi langkah-langkah dasar
Setelah mendapatkan semua aktivitas pekerjaan, maka
kemudian diadakan observasi ke setiap line tempat pekerjaan tersebut
dilakukan. Dengan observasi tersebut maka dapat dilihat proses
aktivitas pekerjaan secara langsung untuk memudahkan proses
pembuatan JSA, dengan mengadakan observasi diharapkan dapat
mempunyai gambaran mengenai proses aktivitas pekerjaan yang
dilakukan pekerja dalam melaksanakan pekerjaan, kondisi lingkungan,
serta bahaya yang mungkin timbul.
Dalam menjabarkan pekerjaan menjadi langkah-langkah dasar,
tidak ada suatu pedoman atau aturan sampai seberapa detail
penjabarannya, akan tetapi agar tidak terlalu meluas maka dalam
penyusunan langkah-langkah jangan lebih dari 15 langkah. Dalam
membagi pekerjaan jangan sampai terlalu detail dan jangan telalu
umum. Pekerjaan yang dibagi menjadi langkah-langkah utama tidak
boleh dilewatkan, dan tahapan ini dibuat sedemikian rupa agar mudah
diingat dan dipahami oleh tenaga kerja sendiri.
c. Mengidentifikasi potensi bahaya pada masing-masing pekerjaan
Proses pembuatan JSA selanjutnya adalah proses identifikasi
terhadap potensi-potensi bahaya untuk menentukan keterpaparan dari
kerugian yang ada disetiap aktivitas pekerjaan. Dalam pengisian
identifikasi potensi bahaya ada beberapa faktor yang diperhatikan,
yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
1) Faktor Manusia
Yang perlu diamati dari segi ini adalah :
a) Apakah pekerjaan dilakukan oleh orang baru atau belum
berpengalaman?
b) Apakah tenaga kerja mampu bekerja sama dengan baik?
c) Apakah pekerjaaan dilakukan oleh orang yang tidak diserahi
tanggung jawab?
2) Faktor Peralatan
a) Jenis peralatan apa yang digunakan/dibutuhkan untuk melakukan
pekerjaan?
b) Apakah peralatan tersebut bekerja secara otomatis atau manual?
c) Apa saja kondisi tidak aman yang mungkin timbul?
d) Alat pengaman apa saja yang sudah ada/belum ada?
e) Apakah area kerja sudah cukup aman?
3) Faktor Material
a) Material berbahaya apa saja yang dipakai dalam proses tersebut?
b) Kemungkinan apa saja yang bisa membuat material tersebut
menyebabkan kerugian, gangguan kesehatan, kualitas dan
produktifitas?
c) Bagaimana menangani material tersebut?
4) Faktor Lingkungan
a) Bagaimana kondisi tempat kerja?
b) Potensi-potensi apa saja yang mempunyai pengaruh signifikan
terhadap proses?
c) Apakah pekerjaan diruang terbatas/tertutup?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
Suatu pekerjaan jika dilakukan substandar maka akan
menyebabkan keadaan yang tidak aman, near miss atau bahkan terjadi
kerugian. Untuk mencegah cara kerja yang substandar maka diperlukan
tindakan identifikasi terhadap potensi bahaya yang spesifik tiap langkah
kerja, hal ini merupakan kunci utama dalam usaha pengendalian
kerugian yang efektif, karena upaya pengendalian langsung ditujukan
pada faktor penyebabnya.
d. Penilaian Risiko
Kemungkinan (probabilitas) dan keparahan (severitas).
Keduanya berbanding lurus dengan nilai risiko itu sendiri, artinya
semakin tinggi nilai peluang dan severitasnya, maka nilai risiko pun
semakin tinggi.
Gambar 4. Grafik Risiko
1) Peluang (Probabilitas)
PT. Marunda Grahaminersl menetapkan 5 skala kualitatif
untuk mewakili nilai peluang terjadinya kecelakaan sesuai dengan
tabel di bawah ini:
Resiko Meningkat
Probabilitas
Se
ve
rit
as
L M H
VL
L
M
H
VH
Resiko Meningkat
Probabilitas
Se
ve
rit
as
L M H
VL
L
M
H
VH
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Tabel 1. Nilai Peluang
Probability (Kemungkinan) Nilai
Critical
Kecelakaan tersebut hampir dapat dipastikan terjadi, kemungkinan 75%, Aspek muncul dalam sehari.
5
Likely
Suatu keadaan dimana bahaya kemungkinan besar terjadi atau kemungkinan terjadi diatas rata-rata 51 s/d 75 %, Asperk muncul sekali dalam seminggu.
4
Possible
Suatu keadaan dimana bahaya dapat terjadi kadang-kadang, atau kemungkinan terjadi rata-rata 50%, Aspek muncul sekali dalam sebulan.
3
Unlikely
Suatu keadaan dimana bahaya dapat terjadi pada saat-saat tertentu saja, kemungkinan dibawah rata-rata atau kemungkinan terjadi 25% s/d 49 %, Aspek muncul sekali dalam setahun.
2
Rate
Suatu keadaan dimana bahaya terjadi sangat kecil terjadi atau hampir tidak mungkin terjadi atau tingkat kemungkinan dibawah 25%, Aspek muncul sekali dalam lima tahun.
1
Sumber: SOP/01/IBPR/VIII/2010 PT. Marunda Grahamineral
2) Keparahan (Saverity)
Severitas menunjukkan tingkat keparahan yang harus
diderita jika kecelakaan benar-benar terjadi, baik terhadap manusia,
property dan lingkungan. Nilai saveritas yang ditetapkan PT.
Marunda Grahamineral Kalimantan Tengah dalam operasi bisnisnya
dalam dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel 2. Nilai Keparahan
Severity (Keparahan) Nilai
Fatality
Ada kematian, kerusakan harta benda diatas U$ 10.000, penutupan usaha, kerusakan lingkungan yang eksternal serius jangka panjang.
5
bersambung ....
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
sambungan....
Major
LTI dengan cacat permanen, kerusakan harta benda U$ 5000 s/d 10.000, kerusakan lingkungan eksternal serius jangka pendek
4
Moderate
LTI dengan tanpa cacat permanen, kerusakan harta benda U$ 500 s/d 5000, kerusakan eksternal ringan.
3
Minor
Minor injury/sakit tanpa gangguan fungsi, kerusakan harta benda 10 s/d 500, ada dampak lingkungan inyternal serius
2
Insignificant
Ada cidera ringan/hanya memerlukan P3K, kerugian harta benda kurang dari U$ 10, dampak lingkungan internal ringan.
1
Sumber: SOP/01/IBPR/VIII/2010 PT. Marunda Grahamineral
3) Matrik Penetapan Resiko
Matrik Risiko di PT. Marunda Grahamineral Kalimantan
Tengah terdiri dari dua dimensi yaitu keparahan dan keseringan,
berikut adalah matrik risiko yang dimiliki oleh PT. Marunda
Grahamineral :
Tabel 3. Matrik Penetapan Resiko
Keparahan
Kemungkinan
Insignificant Nilai (1)
Minor Nilai (2)
Moderate Nilai (3)
Major Nilai (4)
Fatality Nilai (5)
Rate Nilai (1)
1 2 3 4 5
Unlikely Nilai (2)
2 4 6 8 10
Possible Nilai (3)
3 6 9 12 15
Likely Nilai (4)
4 8 12 16 20
Critical Nilai (5)
5 10 15 20 25
Sumber: SOP/01/IBPR/VIII/2010 PT. Marunda Grahamineral
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
4) Kategori risiko, nilai risiko, kode risiko dan tindakan pengendalian
Setelah memperhitungkan nilai probality dan severity maka
akan ditemukan nilai resiko dari suatu bahaya, dan kemudian
dimasukkan dalam kategori risiko agar mudah dalam melakukan
prioritas pengendalian risiko, berikut adalah tabel kategori risiko
yang dimiliki PT. Marunda Grahamineral Kalimantan Tengah :
Tabel 4 Kategori Risiko ,nilai risiko, kode risiko, dan tindakan pengendalian
KATEGORI RISIKO
NILAI RISIKO
KODE RISIKO
TINDAKAN PENGENDALIAN
Extreme
Sangat Tinggi 16-25 E
Hentikan, Isolasi, Segera Laporkan keatasan, perbaiki sesegera mungkin dalam waktu 2 x 24 jam.
High
Tinggi 9-15 H
Segera laporkan keatasan, putuskan lanjutan dengan catatan atau perbaikan segera maksimum 2 minggu.
Moderate
Sedang 5-8 M
Laporkan keatasan, perbaiki dalam waktu, maksimum 1 bulan.
Low
Rendah 2-4 L
Harus dilakukan perbaikan dengan skala prioritas rendah.
Negligible
Sangat Rendah 1 N
Dapat diterima, perbaiki sesuai dengan kondisi dan situasi yang terjadi.
Sumber: SOP/01/IBPR/VIII/2010 PT. Marunda Grahamineral
e. Mengendalikan bahaya
Langkah akhir dalam penyusunan JSA adalah upaya untuk
mengembangkan solusi dari potensi bahaya yang telah ditemukan
pengendalian bahaya. Langkah ini disertai dengan pengembangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
tindakan perbaikan guna pencegahan sedini mungkin terjadinya suatu
kecelakaan kerja yang dapat menimbulkan suatu kecelakaan yang
besar. Teknik pengendalian yang dilakukan meliputi tindakan
perbaikan yang ditujukan kepada tenaga kerja, mesin dan peralatan
yang digunakan, material dan lingkungan kerja.
Dalam hirarki pengendalian risiko, tindakan pengendalian yang
pertama kali dilakukan adalah dengan eliminasi atau subtitusi yaitu
dengan mengganti atau menghilangkan sumber bahaya beresiko tinggi
ke bahaya yang beresiko rendah. Jika metode eliminasi atau subtitusi
ini belum berhasil dilakukan dengan pengendalian rekayasa yaitu
dengan melakukan perubahan struktural terhadap lingkungan kerja atau
proses kerja misalnya dengan mengadakan perubahan lay out tempat
kerja ke lay out tempat kerja yang lebih aman. Pengendalian lain yang
dilakukan dengan mengurangi pemaparan bahaya di tempat kerja
dengan sistem perputaran kerja (job rotation). Untuk perekomendasian
alat pelindung diri merupakan pilihan terakhir sebagai alternatif
perlindungan terhadap sumber bahaya yang ada di dalam upaya
melindungi tenaga kerja dari paparan bahaya
Berikut ini adalah pengendalian risiko yang ada di PT. Marunda
Grahamineral :
Tabel.5 Pengendalian Resiko
Tekhnik Keterangan / Uraian
Eliminasi Hilangkan benda, daerah atau proses yang berbahaya tersebut
bersambung ....
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
sambungan...
Subtitusi Ganti benda, daerah atau proses yang berbahaya tersebut dengan sesuatu yang kurang berbahaya
Reduce Mengurangi pemakaian barang/alat/cara kerja yang dapat menimbulkan bahaya
Enginering Melakukan rekayasa ulang desain peralatan
Prosedure Menanggulang bahaya dengan membuat SOP (Standart Operasional Procedure), IK (Instruksi Kerja) , aturan khusus (Special Rule)
Skill training Memberikan pendidikan dan pelatihan kepada para pekerja
Industry Hygene Menerapkan standar industry yang higienis seperti mengkonsumsi kalori yang cukup, untuk pekerjaan tertentu serta ketentuan lain dari hiperkes
Administratif Melalui kegiatan administrative, dengan meroling waktu kerja, memasang tanda larangan dan himbauan
Regulation Mempertimbangkan persyaratan hukum dan pemerintah dan target usaha
Penggunaan APD Harus diingat bahwa cara ini merupakan cara terakhir yang hanya dilakukan bila cara-cara diatas tidak dapat/mungkin dilakukan.
Sumber: SOP/01/IBPR/VIII/2010 PT. Marunda Grahamineral
3. Dokumentasi dan Revisi JSA
Hasil dari Job Safety Analysis ini didokumentasikan dan
didistribusikan kepada departemen terkait untuk dilakukan perbaikan atau
sebagai masukan pada perancangan pengaman/modifikasi desain mesin
baru. Dalam pendistribusian disesuaikan dengan tingkatan prioritas
pengendalian.
4. Hasil JSA
Dari pelaksanaan pembuatan JSA maka di peroleh proses tahapan
pekerjaan dan pengendalian-pengendalian yang direkomendasikan sebagai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan akibat adanya potensi
bahaya tersebut.
Adapun untuk hasil pembuatan JSA pada tahapan pekerjaan