Kebutuhan parkirKeperluan mobil untuk diparkir disebut dengan
Kebutuhan Parkir. Apabila jumlah mobil dalam suatu lingkungan atau
kota bertambah, begitu- pula dengan kebutuhan ruang parkir.
Kebutuh- an akan parkir akan semakin bertambah apabi- la sebagian
besar dari mobil tersebut digunakan untuk berpergian sehingga
dibutuhkan lebih dari satu unit ruang parkir. Di banyak negara
berkembang, proporsi penduduk yang memiliki mobil sangat kecil:
misalnya, di Istanbul, Turki, jumlah mobil per 1.000 penduduk
adalah 134 dan di Asia Selatan, Namun demikian, kepadatan penduduk
di banyak kota berpendapatan mene- ngah dan rendah, seringkali
dikombinasikan dengan kurangnya ruang parkir di luar ruang- milik
jalan (off-street parking), sehingga dampak dari pakir di
lingkungan yang relatif sejahtera sangat besar. Masalah perparkiran
mulai muncul ketika kebutuhan akan ruang parkir melebihi keter-
sedian. Seringkali, perkotaan dan pusat kota adalah tempat dimana
masalah ini muncul pertama kalinya, dan akhirnya meluas dari situ.
Di beberapa negara bekas Uni Soviet di Eropa Timur dan Asia Tengah,
pesatnya pertumbuhan kepemilikan kendaraan bermotor sejak runtuh-
nya Uni Soviet juga membangkitkan masalah parkir di lingkungan
perumahan-perumahan padat yang dibangun pasca Perang Dunia II yang
dibangun tanpa ruang parkir dengan asumsi bahwa tingkat kepemilikan
kendaraan sangat rendah.
Jenis-jenis parkirAda empat jenis parkir, yaitu: Parkir di ruang
milik jalan (on-street).Sesuai namanya, adalah ruang parkir pada
jalan umum meskipun hal ini menjadi kabur apabila jalan, atau milik
jalan, adalah semi-publik. Parkir di ruang milik jalan se- ringkali
mengambil ruang, baik secara legal maupun tidak, yang sebelumnya
disediakan untuk pejalan kaki.
Parkir umum di luar ruang milik jalan (Public off-street).
Parkir mobil tidak di jalan umum, dimana semua anggota masyarakat
dapat menggunakan, sesuai ketentuan berla- ku (misal: waktu parkir
maksimum (dalam satuan jam), atau pengenaan biaya parkir). Parkir
jenis ini dapat dimiliki dan atau/di- operasikan oleh pemerintah
dan/atau swasta.
Parkir swasta non-residensial diluar ruang milik jalan (Private
non-residential (PNR) off-street). Parkir jenis ini adalah yang
umum dijumpai di dalam suatu bangunan gedung atau tata guna lahan.
Contohnya adalah parkir dalam pusat perbelanjaan, atau gedung
perkantoran. Secara teoretis, hanya mereka yang terkait dengan
gedung tersebut yang dapat menggunakan ruang parkir tersebut, dan
pemilik gedung dapat mengen- dalikan hal ini dalam batas ketentuan
hukum yang berlaku.
Parkir pribadi dalam permukiman (Priva- te residential parking).
Jenis ini biasa ditemui dalam gedung yang terkait dengan perumah-
an atau rumah susun. Secara teoretis, hanya penghuni yang dapat
menggunakan parkir disini.
Survey parkir
Survey parkir dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai
karakteristik parkir disuatu kota atau kawasan. Karakteristik
parkir merupakan ukuran-ukuran atau besaran-besaran yang bisa
digunakan dalam merencanakan kebutuhan fasilitas ruang parkir serta
digunakan dalam mengendalikan kebutuhan ruang parkir. Apalagi
dengan permintaan ruang parkir yang sudah sedemikian tingginya. Hal
ini perlu, sebab jika persoalan parkir tidak ditangani dengan baik,
bisa memicu terjadinya kemacetan lalu lintas di jalan. Apalagi
dengan makin banyaknya ruas jalan di beberapa kota besar yang
belakangan banyak di dipakai untuk parkir (on street parking).
Sehingga diperlukan penatan parkir yang baik, apalagi dengan makin
terbatasnya ruang parkir dibandingkan jumlah kendaraan yang terus
bertambah.
Bangkitan ParkirPada saat ini, sebagian besar pengaturan sistem
perparkiran yang terdapat di pusat-pusat perbelanjaan, perkantoran,
dan lain sebagainya, masih dilakukan secara konvensional. Padahal
untuk kelancaran dan kenyaman parkir, diperlukan manajemen dengan
system penangan yang juga modern. Sehingga perlu adanya bangkitan
parkir atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai Parking
Generation. Maksudnya adalah bangkitan parkir yang terjadi di suatu
kawasan, perkantoran, perbelanjaanan, sekolah, daerah wisata,
ataupun tata ruang lainnya.Informasi lain yang penting dalam
bangkitan parkir adalah akumulasi parkir, sehingga dapat diperoleh
profil penggunaan ruang parkir sepanjang hari secara akurat, lama
parkir dan informasi yang terkait dengan jenis kendaraan yang
parkir. Guna mendapatkan informasi bangkitan parkir yang akurat,
perlu dilakukan survei parkir. untuk mendapatkan informasi besarnya
bangkitan parkir, jenis kendaraan yang parkir, lamanya parkir,
serta informasi pendukung lainnya. Dengan informasi ini,
selanjutnya dapat direncanakan: Jumlah ruang parkir yang dibutuhkan
berdasarkan beberapa variabel seperti waktu.Dasar untuk penerapan
kebijakan parkir seperti kebijakan pembatasan ruang parkir,
kebijakan tarif parkir dan kebijakan jangka waktu parkir.Lama
ParkirWaktu yang diperlukan atau lama parkir yang disebut juga
sebagai durasi parkir yang dalam bahasa Inggrisnya disebut sebagai
Parking duration, merupakan informasi mengenai lamanya parkir
kendaraan di suatu tempat parkir. Tentu lamanya parkir tergantung
kepada maksud perjalanan yang dilakukan. Misalnya untuk parkir di
tempat kerja biasanya lebih panjang ketimbang belanja di mall.
Apalagi parkir yang sekadar beli rokok atau roti di warung, durasi
waktunya lebih pendek lagi.
Cara memperoleh data lama parkirBanyak cara yang bisa dilakukan
untuk memperoleh data lama parkir suatu kendaraan. Tapi yang paling
mudah dan akurasinya tinggi, yakni dengan system computerized. Data
lama parkir biasanya dikelola dalam suatu basis data berbasiskan
komputer dengan mencatat waktu kendaraan masuk dan keluar ke
pelataran/gedung parkir hingga kendaraan keluar. Kemudian dapat
dihitung dengan formula:
dimana:LP = Lama parkirWm = Waktu saat kendaraan masukWk = Waktu
saat kendaraan keluarSedang untuk mendapatkan lama parkir rata-rata
dapat digunakan formula sebagai berikut:
Dimana:Ei = frekuensi kendaraan yang parkir kelas iLPi = lama
parkir pada kelas i = jumlah kendaraan yang parkir selama periode
pengamatan.
Penggunaan informasi lama parkirInformasi lama parkir ini sangat
berguna untuk membuat manajemen parkir yang baik. Data informasi
lama parkir, digunakan untuk merencanakan kebutuhan ruang parkir
dan juga sistem pengaturan keluar masuknya kendaraan. Selain itu,
data lama parkir bisa digunakan untuk menghitung besarnya tarif
yang akan terapkan kepada penggun jasa parkir. Khususnya untuk
tempat parkir yang harus membayar berdasarkan lama parkir. Satuan
yang biasanya digunakan dalam perhitungan tarif adalah jam seperti
yang banyak digunakan di perkantoran atau di pusat perbelanjaan di
kota-kota besar Indonesia. Di sejumlah negara maju., bahkan
menggunakan satuan 15 menit-an ataupun tiap menit. Selain itu,
digunakan sebagai acuan untuk menerapkan pembatasan lamanya parkir
misalnya untuk menaikkan atau menurunkan muatan maksimum 5 menit,
parkir di depan toko, maksimum 1 atau 2 jam saja. Dalam hal ini,
biasanya digunakan meter parkir.
Data survei dan hasil survei