Top Banner
Syahril Abd Raup, S.T, M.Si Koordinator Kelompok Pemantauan dan Analisis PSDI Direktorat Pengelolaan Sumber Daya Ikan Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap ©2020 Kebutuhan Data RFMO
42

Kebutuhan Data RFMO

Oct 16, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Kebutuhan Data RFMO

Syahril Abd Raup, S.T, M.Si

Koordinator Kelompok Pemantauan dan Analisis PSDI

Direktorat Pengelolaan Sumber Daya Ikan Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap

©2020

Kebutuhan Data RFMO

Page 2: Kebutuhan Data RFMO

2

1 Dukungan Data RFMO

Page 3: Kebutuhan Data RFMO

3

Dasar Hukum : Tuna dan Sejenisnya Wajib Dimanfaatkan Mengikuti Aturan Internasional

• UNCLOS 1982 (Pasal 64), diratifikasi oleh UU No. 17/1984

• UNIA 1995 (Pasal 17: Ayat 2), diratifikasi oleh UU No. 21/2009

• UU Perikanan 30/2004 diubah oleh UU 45/2009 (Pasal 10 Ayat 2)

ATURAN DASAR

Menekankan bahwa pemanfaatan dan konservasi tuna di wilayah ZEE dan Laut Lepas harus dilakukan melalui kerjasama internasional (RFMO)

Negara bukan anggota RFMO tidak boleh memanfaatkan tuna dan sejenisnya sebagaimana diatur oleh Resolusi atau CMM RFMO

Menggaris bawahi agar Indonesia berpartisipasi aktif pada kerjasama internasional (termasuk RFMO)

• Dasar Operasional di RFMO

IOTC Perpres No. 9/2007, tgl. 5 Maret 2007 CCSBT Perpres No. 109/2007, tgl. 6 Des 2007 WCPFC Perpres No. 61/2013, tgl. 28 Agst 2013 Persetujuan IAATC sbg CNM, mulai Juni 2013, harus

diperbaharui setiap tahun

• Kepmen KP No. 107/2015

• Permen KP No. 30/2012 jo. 26/2013 jo. 26/2015

ATURAN PELAKSANA

Tuna, Skipjack and Neritic Tuna Fishery Management Plan: arah dan panduan Pemerintah Pusat dan Daerah dalam melakukan pengelolaan pemanfaatan dan konservasi stok tuna, cakalang dan tongkol (revisi setiap 5 tahunan)

Mengatur tentang Usaha Penangkapan Ikan (Perizinan, DSS: Semua Hasil Tangkapan wajib didaratkan di Pelabuhan

• CCRF, FAO 1995

Ayat 3 in Relation with other Int. Instrument: ( ayat 3.2) pengelolaan dan pemanfaatan stok tuna harus konsisten dg UNCLOS 1982 General Principles: Ayat 6.2: Negara harus menjamin keberlanjutan stok dari ekosistem yg sama

• Permen KP No. 12/2012

Mengatur usaha penangkapan ikan di Laut Lepas

• Permen KP No. 26/2014

Pengaturan tentang Rumpon

• Permen KP terkait lainnya, a.l.:

Permen KP yg mengatur ttg VMS Permen KP yg mengatur ttg Logbook Permen KP yg mengantur ttg Observer on Board Moratorium di Laut Banda Pelarangan Transhipment

Pemerintah Indonesia telah meratifikasi dan

mengadopsi aturan Internasional kedalam hukum nasional terkait dengan Pemanfaatan Tuna dan Sejenisnya

Page 4: Kebutuhan Data RFMO

4

Status Keanggotaan Indonesia di RFMOs

Indian Ocean Tuna Commission (IOTC)

Status keanggotaan: Anggota Penuh, Ratifikasi Konvensi IOTC melalui Perpres. No 9/2007, tanggal 5 Maret 2007 Negara Anggota Penuh/Contracting Party: 31 Negara Australia, China, Comoros, Eritrea, European Union, France, India, Indonesia, Iran, Japan, Kenya, Korea, Madagascar, Malaysia, Maldives, Mauritius, Mozambique, Oman, Pakistan, Philippines, Seychelles, Sierra Leone, Somalia, Sri Lanka, South Africa, Sudan, Tanzania, Thailand, United Kingdom, Yemen, Bangladesh Anggota Tidak Penuh/Cooperating Non-Contracting Parties: 2 Negara Liberia, Senegal

Archipelagic Tuna (WPP 713, 714, 715)

Western Central Pacific Fisheries Commission (WCPFC)

Status Keanggotaan: Anggota Penuh, Ratifikasi Agrrement melalui Perpres No 61/2013, tanggal 28 Agustus 2013 Negara Anggota: 26 Negara Australia, China, Canada, Cook Islands, European Union, Federated States of Micronesia, Fiji, France, Indonesia, Japan, Kiribati, Republic of Korea, Republic of Marshall Islands, Nauru, New Zealand, Niue, Palau, Papua New Guinea, Philippines, Samoa, Solomon Islands, Chinese Taipei, Tonga, Tuvalu, United States of America, Vanuatu Participating Territories: 7 Teritori American Samoa, Commonwealth of the Northern Mariana Islands, French Polynesia, Guam, New Caledonia, Tokelau, Wallis and Futuna Anggota Tidak Penuh/Cooperating Non-Members: 7 Negara Ecuador, El Salvador, Mexico, Panama, Liberia, Thailand, Vietnam

Commission for the Conservation of Southern Bluefin Tuna (CCSBT)

Status Keanggotaan: Anggota Penuh Ratifikai melalui Perpres No 109/2007 Tanggal 6 Desember 2007 Negara Anggota: 8 Negara Australia, the European Union, the Fishing Entity of Taiwan, Indonesia, Japan, Republic of Korea, New Zealand and South Africa

Inter-Atlantic Tropical Tuna Commission (IATTC)

Negara Anggota: 21 Negara Cooperating Non-Members: 4 Negara termasuk Indonesia sejak Juni 2013 (status keanggotaan harus diperbaharui setiap tahun)

Page 5: Kebutuhan Data RFMO

5

Gambaran Kondisi Pemanfaatn Tuna di Wilayah RFMOs Saat Ini

Total quota SBT 2018: 1.023 ton Hasil Tangkapan 2018: 1.087 ton

Jumlah Kapal di P Teritorial & ZEE (4 Nov 2019): Pusat : 1.327 unit (beroperasi di ZEE) Daerah : 683.448 unit (One Data Tahun 2018) Jumlah Kapal terdaftar di IOTC: 424 unit Status Stok: Fully Exploited, YFT over kuota Peluang Investasi: • Peningkatan Ekspor : 30.000 Ton • Nilai: 2,4 Trilyun Rupiah, (Rp. 80 Rb/Kg) • Catatan: Ekspor saat saat ini < 20% Total Produksi

nasional

Jumlah Kapal Terdaftar di CCSBT: 167 unit Peluang Investasi: • Peningkatan Kuota di 2021: 500-1.000 ton dari 3.000 ton

yang akan didistribusikan pada tahun 2020 • Nilai 50-100 Milyar Rupiah (Rp. 100.000/kg)

Rata-rata Hasil Tankapan 2005-2018: 157.723 Ton

Hasil Tangkapan 2018: 149.942 Ton

WPP-NRI : 571, 572 & 573

Jumlah Kapal di P. Teritorial & ZEE (4 Nov 2019): Pusat : 116 unit (beroperasi di ZEE) Daerah : 33.273 unit (One Data Tahun 2018) Jumlah Kapal Terdaftar di WCPFC: 22 unit Status Stok: Peluang tangkapan Indonesia di Laut Lepas belum termanfaatkan

Peluang Investasi: • Penangkapan Tuna di Laut Lepas : 13.000 Ton (4.500 ton BET, 5.000 ton YFT, 3.500 ton ALB) • Nilai: 1,04 Trilyun Rupiah, (Rp. 80 Rb/Kg) • Penambahan Armada Kapal Longline: 30 Kapal size 200 GT atau 10

Kapal size 700 GT

Rata-rata Hasil Tangkapan 2005-2018: 111.558 Ton

Western Central Pacific Fisheries Commission (WCPFC)

Archipelagic Tuna (WPP 713, 714, 715)

Rata-rata Hasil Tangkapan 2005-2018: 298.586 Ton Hasil Tangkapan 2018: 398.353 Ton Jumlah Kapal di P. Teritorial & ZEE (4 Nov 2019) : Pusat : 439 unit (beroperasi di ZEE) Daerah : 304.383 unit (One Data Tahun 2018) Status Stok: Jumlah Hasil Tangkapan Sedikit di atas Limit Reference Point (Fully Exploited)

Peluang Investasi: • Peningkatan Ekspor : 50.000 Ton • Nilai: 4 Trilyun Rupiah, (Rp. 80 Rb/Kg)

• Perlu Strategi Peningkatan Nilai & Kualitas Hasil Tangkapan Nelayan, khususnya Skala Kecil (60-70% total tangkapan)

Indian Ocean Tuna Commission (IOTC)

CCSBT Commission for the Conservation of Southern Bluefin Tuna (CCSBT)

WPP-NRI: 716 & 717

Page 6: Kebutuhan Data RFMO

IOTC

6

Tingkat Kepatuhan Indonesia di RFMO

TAHUN NILAI

KEPATUHAN

2016 68 %

2017 73 %

2018 77 %

CCSBT WCPFC

Status kepatuhan Indonesia yaitu sekitar 80% aturan telah dipatuhi (compliant)

Hal ini berdasarkan hasil pertemuan Finalisasi Compliance Monitoring Report (CMR) oleh TCC15 pada tahun 2019

Indonesia telah memenuhi 26 CMMs dari 36 CMMs yang berlaku di WCPFC

Status kepatuhan Indonesia yaitu sekitar 80% aturan telah dipatuhi (compliant)

Hal ini berdasarkan hasil

pertemuan Compliance Committee pada tahun 2019

Salah satu capaian kepatuhan

yaitu Indonesia telah menerapkan sistem aplikasi CDS secara elektronik

Sumber : IOTC-2019-CoC16-11 [E]

Isu kepatuhan terkait data yang dihadapi Indonesia yaitu data operasional penangkapan ERS; komposisi

ukuran hasil tangkapan; catch and effort; catch estimate; pemisahan hasil tangkapan dari perairan kepulauan, laut

teritorial, ZEEI, dan laut lepas yang belum semuanya dapat dilaporkan serta observer coverage yang masih rendah

Page 7: Kebutuhan Data RFMO

7

Arah dan Fokus Kebijakan Pengelolaan Perikanan TCT

Perbaikan Data Tuna, (Monitoring dan Pelaporan) • ONE DATA: Integrasi Seluruh Data dalam 1

Database KKP • Peningkatan Jumlah & Validitas Logbook • Peningkatan pelaksanaan E-Logbook • Peningkatan Observer on board Coverage • Pelaporan ke RFMOs untuk TCT (CDS, E-

Monitoring and E-Reporting) • Data Sharing System • eBRPL (Pusriskan) • eMITRA SDI (LSM dan Asosiasi)

Cara Penangkapan Ikan yang Baik (CPIB) & Proses Serifikasi (Catch Certification) • Implementasi CPIB (400

kapal/tahun) • Wajib CDS untuk seluruh

SBT yang tertangkap (No CDS = No Trade)

• Implementasi STELINA • Fisheries Improvement

Program (FIP), a.l. untuk memperoleh sertifikat MSC

• Fair Trade (Kapal < 10 GT)

Implementasi Harvest Strategy untuk tuna di P. Kepulauan • Penyusunan & Implementasi

Framework for Harvest Strategy for Tropical Tuna in Archipelagic Waters (Trial Target Reference Point, Data Monitoring, Operating Models, Management Procedure and Harvest Control Rules)

Pengendalian Rumpon (FAD) • Revisi Permen KP ttg

Rumpon • Penertiban Penempatan

Rumpon (FAD)

Perbaikan Sistem Pendaftaran Kapal • Pengembangan database kapal tuna

melalui Database of Indonesian Vessels Authorised to Fish for Tuna (DIVA-TUNA)

Implementasi RPP Tuna Cakalang dan Tongkol (TCT) • Penyusunan &

Implementasi RPP TCT 2020-2024

Partisipasi Indonesia dalam forum Internasional • Penyelenggaraan Bali Tuna

Conference (BTC) dan International Coastal Tuna Bussiness Forum (ICTBF)

• Menghadiri pertemuan rutin RFMO

Pemanfaatan Peluang Penangkapan Ikan Tuna di ZEE dan Laut Lepas

Page 8: Kebutuhan Data RFMO

8

2 Kewajiban Penyampaian Data ke RFMO

Page 9: Kebutuhan Data RFMO

Res 18/01

PS Served by Supply Vessel

Res 10/08, 14/05, 19/07

1.List of Active Vessel

2.List of Foreign Vessel Licensed in EEZ

3.Particular of Charter Agreement

Res 18/03

List of IUU Vessel

Questionnaire on COMPLIANCE.

Res 01/06

2nd Semester Report – BET Import

Report of IMPLEMENTATION.

Res 18/03

Comment and Info IUU Listed Vessel

Res 12/04, 12/06, 13/04, 13/05. 15/01, 15/02, 15/03, 17/05, 18/05, 18/08 Marine Turtles

Seabirds

Cetacean

Whale Sharks

Catch Data

Catch Data of Billfishes

Data on FAD Fisheries

9

IOTC Timeline

Data Submission and Reporting to IOTC

Page 10: Kebutuhan Data RFMO

Res 05/03

List of Foreign Fishing Vessels Landing in Port

Res 18/06

List of LSTLVs

Res 01/06

1st Semester Report – BET Import

SCIENTIFIC REPORT

NATIONAL SCIENTIFIC REPORT

Res 15/02

Final Fisheries Statistic for LL

10

IOTC Timeline

Data Submission and Reporting to IOTC

Page 11: Kebutuhan Data RFMO

11

CCSBT Timeline

Maret

ERS National Report

April

Age and Size Composition

Raised Total Catch

Number of Boat Fishing by Fleet and Gear

Recreational Catch

July

1.Catch and Effort

2.Non Retained Catch

3.ERS data

Agustus

Scientific National Report

September

Compliance Report

Data Submission and Reporting to CCSBT

Page 12: Kebutuhan Data RFMO

12

WCPFC Timeline

April

Scientific Data Provision (late April)

Juni

1.Fished/Not Fished - Record of Fishing Vessel A Year Prior (before July)

Juli

Annual Report Part 1 (30 days before SC on August):

https://www.wcpfc.int/doc/sc-01/annual-report-commission-part-1-information-fisheries-research-and-statistics-revised

Annual Report Part 2: https://intra.wcpfc.int

Data Submission and Reporting to WCPFC

Page 13: Kebutuhan Data RFMO

13

Data ke RFMO

TIPE DATA

1. Estimasi Hasil Tangkapan

2. Jumlah kapal aktif

3. Data operasional Catch & Effort

4. Data agregat Catch & Effort

5. Data komposisi ukuran hasil tangkapan

*Data mencakup per spesies dan per alat tangkap

PENGGUNAAN DATA OLEH

RFMO (SCIENTIFIC COMMITTEE

• Menentukan status stok ikan yang dikelola RFMO, dan

• Menyediakan rekomendasi ilmiah kepada negara anggota RFMO untuk pengelolaan stok ikan yang dikelola RFMO

Page 14: Kebutuhan Data RFMO

14

Mekanisme Pelaporan Data ke RFMO

RFMO (IOTC, CCSBT, WCPFC) RFMO (IOTC, CCSBT, WCPFC)

ONE DATA

(PUSDATIN)

ONE DATA

(PUSDATIN)

DJPT

(SUBDIT ZEEI & LL, DIT PSDI)

DJPT

(SUBDIT ZEEI & LL, DIT PSDI)

PUSRISKAN /

BRPL & BBRSE

PUSRISKAN /

BRPL & BBRSE

SUBDIT PAPSDI

(LOG BOOK &

OBSERVER)

PSDKP

(VMS)

PSDKP

(VMS)

PRL

(Ecologically Related

Species)

PRL

(Ecologically Related

Species)

PDSDKP /

EXPORT-IMPORT

PDSDKP /

EXPORT-IMPORT

MITRA SDI

WWF, MDI, TNC,

ASOSIAI DLL...

MITRA SDI

WWF, MDI, TNC,

ASOSIAI DLL...

DIT PP

(DATA LANDING)

DIT PP

(DATA LANDING)

DIT PDK

(PERIZINAN)

DIT PDK

(PERIZINAN)

KEBUTUHAN DATA

RFMO

TERSTANDARD

& TERVALIDASI

Page 15: Kebutuhan Data RFMO

3 Data Logbook Penangkapan Ikan

Page 16: Kebutuhan Data RFMO

16

Logbook Penangkapan Ikan

• Laporan harian (daily report) tertulis nakhoda mengenai kegiatan penangkapan ikan.

• Logbook merupakan landing declaration dari nakhoda, atau surat pernyataan nakhoda mengenai aktivitas penangkapan dan hasil tangkapan ikan di laut yang didaratkan di pelabuhan perikanan.

Hasil tangkapan utama (main target)

Hasil tangkapan yang dibuang (discard)

Hasil tangkapan sampingan (by catch) Ecological

Related Species (ERS) Koordinat daerah

penangkapan (Fishing

Ground by area)

Data Hook Rate and CPUE

Jenis alat penangkapan ikan (by gear type)

Page 17: Kebutuhan Data RFMO

Perkembangan Logbook Penangkapan Ikan

17

Sistem Logbook

Penangkapan Ikan

(SILOPI) dalam

proses pembangunan

Ujicoba Penggunaan LBPI,

1. menggunakan Form

Kertas;

2. proses input kedalam

SILOPI dilakukan secara

manual oleh operator di

pelabuhan;

3. 1.140 Unit Kapal

menyampaikan data LBPI

Penerapan LBPI mengalami

peningkatan di setiap tahunnya dengan

uraian sebagai berikut,

1. 3.272 Unit Kapal di Tahun 2013;

2. 3.730 Unit Kapal di Tahun 2014;

3. 3.909 Unit Kapal di Tahun 2015;

4. 4.231 Unit Kapal di Tahun 2016;

5. 3.917 Unit Kapal di Tahun 2017.

Evaluasi pelaksanaan LBPI:

1. Kuantitas dan kualitas data

perlu diperbaiki;

2. Nelayan mengalami kesulitan

dalam melaporkan data LBPI;

3. Operator di Pelabuhan

kesulitan untuk menginput data

ke dalam SILOPI.

Proses transformasi eLogbook

dan diimplementasikan pada bulan

November 2018 serta Revisi Juknis

LBPI (Perdirjen PT Nomor 11/2018)

5.852 Unit Kapal menyampaikan data LBPI

(didominasi melalui eLogbook);

Proses Revisi Permen KP Nomor 48/2014 ttg

Logbook Penangkapan Ikan

5.993 Unit Kapal

menyampaikan data

LBPI per Triwulan III

Page 18: Kebutuhan Data RFMO

18

Tahapan Perbaikan Logbook Penangkapan Ikan

Membentuk tim pokja logbook

penangkapan ikan

Menyusun Naskah/Kajian

Akademik Logbook

Menyusun dan menetapkan juknis

Logbook

Pelaksanaan Perbaikan sistem logbook perikanan

Menerapkan sistem reward dan punishment kepada syahbandar/pelabuhan

perikanan dalam penerapan logbook

Rekomendasi pembekuan/penca

butan SIPI bagi kapal yang tidak

menerapkan/menyampaikan logbook

Penambahan jumlah pelabuhan yang

terkoneksi dengan Sistem SILOPI

Penyempurnaan aplikasi SILOPI, selama ini walaupun logbook tdk di isi dgn lengkap

tetap dapat terkirim, dlm penyempurnaan nantinya hanya logbook yg terisi

lengkap yg dapat terkirim datanya

Pelatihan untuk petugas entry dan verifikasi

logbook di pelabuhan

Sosialisasi pengisian

logbook kepada nelayan/pelaku

usaha

Kerjasama dgn NGO/LSM dlm

kegiatan pendampingan logbook kepada nelayan kecil (<10 GT) dan ujicoba penerapan e-logbook

Analisis logbook dan perumusan

kebijakan per WPP

Page 19: Kebutuhan Data RFMO

Re-Design

Logbook

Penangkapan

Ikan

19

Review Implementasi Permen KP 48/2014 :

1. Logbook Wajib Diserahkan oleh nakhoda

pada Saat Kapal mendarat; dan

2. Sanksi terhadap Kapal yang tidak

menyerahkan Logbook Penangkapan Ikan

(Untuk Meningkatkan Kepatuhan)

1. Validasi akurasi data logbok dengan

menggunakan APLIKASI Database

Sharing System; dan

2. Penempatan Observer untuk

Memvalidasi Akurasi Data Logbook

Penangkapan.

1. Logbook = Data Pendaratan Ikan = Data LKU/LKP;

2. Penyempurnaan silopi dan pelaksanaan e-logbook;

3. Dukungan pelaksanaan logbook untuk pelaksanaan

Perdirjen PT No. 1/PER-DJPT/2016 (Kapal Penyangga);

dan

4. Peningkatan tingkat kepatuhan terhadap aturan RFMO

(Pelaporan Data ke RFMO).

Page 20: Kebutuhan Data RFMO

20

Mengapa Sampai pada eLogbook Penangkapan Ikan

Menghabiskan banyak kertas, karena pengumpulan data yang masih bersifat manual;

Penyampaian data log book yang tidak langsung pada saat operasi penangkapan, dikarenakan masih menggunakan kertas;

Kepatuhan nelayan/pelaku usaha yang masih rendah;

Data yang disampaikan belum tersaji secara akurat dan objektif;

Format laporan logbook untuk nelayan kecil yang tidak sederhana; dan

Belum adanya mekanisme verifikasi dan validasi data log bok yang mudah dan cepat.

Page 21: Kebutuhan Data RFMO

Konsep eLogbook Penangkapan Ikan

a. Identitas Registrasi Kapal;

b. Statistik perjalanan kapal; dan

c. Informasi rekap data tangkapan.

a. Daftar data tangkapan yang telah dientry

(dan status pelaporan / upload); dan

b. Data tangkapan dilengkapi informasi waktu

& koordinat lokasi entry data.

Input data tangkapan :

a. Nelayan memilih waktu tangkap (dalam 21 jam

terakhir) yang akan dimasukkan datanya;

b. Pilihan waktu tangkap dideteksi secara otomatis

oleh sistem bila kapal berhenti >15 menit; dan

c. Nelayan memasukkan data tangkapan (kilogram &

jumlah ekor) untuk setiap jenis ikan.

a. Zoom peta : 1 (paling sempit), 2 (default),

3, 4 (paling luas);

b. Mode Navigasi menampilkan fishing

ground; dan

c. Mode History menampilkan lokasi tangkap

dan tracking pergerakan kapal.

Page 22: Kebutuhan Data RFMO

22

Alur Proses Logbook Penangkapan Ikan

Page 23: Kebutuhan Data RFMO

23

Kelebihan eLogbook Penangkapan Ikan

Page 24: Kebutuhan Data RFMO

24

Aktivasi Elektronik Logbook Penangkapan Ikan

60 Lokasi

Pelabuhan

Perikanan

9.433 Unit Kapal Penangkap

Ikan telah Mengaktivasi

Page 25: Kebutuhan Data RFMO

25

219 266 260 174 343 422

208 242 423 518

641

1114

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

1600

1800

Jan Feb Maret April Mei Jun

Perbandingan Pelaporan LBPI melalui e-Logbook dan Manual Semester I Tahun 2020

Manual e-Logbook

Belum validasi, 4.22%

Kepatuhan, 76.32%

Pelanggaran, 19.46%

Komposisi Kepatuhan Data LBPI Semester I Tahun 2020

Pelaksanaan Logbook Penangkapan Ikan Semester 1 (2020)

Catatan: Data dengan tingkat kepatuhan tinggi menjadi

standar untuk dapat dianalisa lebih lanjut

25 Jenis Alat

PenangkapIkan

4.830 Unit Kapal

Penangkap Ikan

Page 26: Kebutuhan Data RFMO

26

Analisa Data LBPI Kapal Long Line_ATLI Semester I Tahun 2020

100 trip yang dilaporkan

91 trip valid 78 trip melakukan

penangkapan di Tahun 2020

0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35%

Tuna Sir ip Biru Selatan

Tuna Sir ip Kuning

Albakora

Hiu

Tuna Mata Besar

Ikan Pedang

Setuhuk Biru

Ikan Setan

Gindara

Opah

Layaran

Setuhuk Hitam

Tenggiri

Ikan lainnya

Persentase Berat

Komposisi Hasil Tangkapan

0.00% 0.10% 0.20% 0.30% 0.40% 0.50% 0.60%

Setuhuk Loreng

Lemadang

Bawal

Cakalang

Barakuda

Kuwe

Ikan Lainnya

Cucut

Persentase Berat

Komposisi Ikan Lainnya

Page 27: Kebutuhan Data RFMO

27

Analisa Data LBPI Kapal Long Line_ATLI Semester I Tahun 2020

0.00

0.02

0.04

0.06

0.08

0.10

0.12

0.14

0.16

0.18

Jan Feb Mar Apr Mei

CP

UE

(kg/

Ho

ok)

CPUE SBT CPUE YFT

Page 28: Kebutuhan Data RFMO

28

4 Pemantauan Observer di Atas Kapal Perikanan

Page 29: Kebutuhan Data RFMO

29

Kegiatan Observer on Board

Pemantauan Observer di Atas Kapal Perikanan Dilakukan untuk:

1. Mencatat dan melaporkan kegiatan penangkapan serta verifikasi

posisi kapal.

2. Mengamati dan memperkirakan hasil tangkapan termasuk

komposisi hasil tangkapan dan memonitor discards, by-catches dan

size frequency.

3. Mencatat data dan informasi alat tangkap dan peralatan yang

dipergunakan oleh fishing master.

4. Mengumpulkan informasi dalam rangka melakukan crosscheck

dengan data yang terdapat dalam log book penangkapan ikan

(seperti jumlah dan komposisi jenis ikan, berat hasil tangkapan

yang diolah dan hidup, lokasi penangkapan, dll).

5. Melakukan pekerjaan ilmiah seperti pengumpulan sampel, jika

diminta oleh Komisi Ilmiah RFMO.

Page 30: Kebutuhan Data RFMO

30

Kegiatan Observer on Board

Kewajiban Penempatan Observer Sesuai dengan PermenKP No.1/2013

1. Kapal penangkap ikan yang beroperasi di WPP-NRI (>30 GT):

a) Kelompok pancing (seperti longline)

b) Kelompok jaring lingkar (seperti purse seine), jaring angkat, dan jaring

insang.

2. Kapal pengangkut ikan yang beroperasi WPP-NRI (saat melakukan

pemindahan hasil tangkapan di laut).

Jumlah Observer

Observer Nasional Reguler = 70 Orang

Target Penempatan Observer Tahun 2020

20.000 Hari Layar dilakukan revisi menjadi 6.667 Hari Layar

Page 31: Kebutuhan Data RFMO

31

Hasil Analisa Data Observer

WPPNRI 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

WPP 571 - 1 - - - 9 5 9

WPP 572 - 1 9 - 11 24 23 23

WPP 573 8 2 8 24 35 79 58

WPP 711 - 5 - - - 10 3 5

WPP 712 - - - - 1 5 10 39

WPP 713 - - - - - 1 6 12

WPP 714 - - - - 20 41 70 57

WPP 715 - 3 6 10 51 27 52 92

WPP 716 - 4 3 - 6 27 6 30

WPP 717 - 8 8 - 6 1 - 13

WPP 718 - 1 10 - 7 1 - 8

Laut Lepas 1 - 6 - 11 - - 1

JUMLAH 9 25 50 10 137 161 254 347

Rekapitulasi Penempatan Observer

Page 32: Kebutuhan Data RFMO

32

Hasil Analisa Data Observer

No. Jenis Alat Tangkap Jumlah1 Cast Net 1

2 Gillnet 13

3 Handline 41

4 Longline 5

5 Pole and Line 49

6 Purse Seine 200

7 Troll Net 1

310Grand Total

Sebanyak 37 Unit Kapal Pengangkut Ikan telah dilakukan observasi, selain itu terdapat 310 Unit

Kapal Penangkap Ikan yang terdiri dari:

Page 33: Kebutuhan Data RFMO

33

Hasil Analisa Data Observer

Page 34: Kebutuhan Data RFMO

34

Sebaran Daerah Penangkapan Ikan

Page 35: Kebutuhan Data RFMO

35

Sebaran Daerah Penangkapan Ikan

68%

16%

10%

2%

Purse Seine Pole and Line Handline Longline Tonda Bouke Ami Bagan Gillnet

Armada pukat cincin (purse seine) merupakan armada yang paling banyak diikuti observer dengan persentase

68%, selanjutnya armada huhate (pole and line) dengan persentase sebesar 16%, disusul handline 10% dan

armada rawai tuna (tuna longline) dengan persentase sebesar 2%, terakhir armada pancing tonda, bouke ami,

bagan perahu dan jaring insang (gillnets) dengan jumlah masing masing sebanyak 1%

Page 36: Kebutuhan Data RFMO

36

Alat tangkap Lokasi Pemantauan (WPP) Jumlah

kapal

Total hari

layar

Jumlah

setting

Rawai tuna 573, 716 3 74 48

Pancing tonda 715 1 15 8

Pukat cincin 571, 572, 573, 712, 713,

714, 715, 716, 717, 718 111 872 413

Jaring insang 712 1 4 5

Huhate 573,714, 715, 716 26 288 317

Handline 572, 573, 715, 716, 718 17 78 106

Bagan perahu 712 1 5 16

Bouke ami 711 1 18 31

Jumlah 161 1354 944

Sebaran Daerah Penangkapan Ikan

Page 37: Kebutuhan Data RFMO

37

Hasil Pengolahan Data Observer di WPP-NRI 572

ID (Nama

Kapal) Nama API GT Hari laut

Jumlah

setting Pelabuhan Keberangkatan

KP201904 Purse Seine 85 11 7 PPN Sibolga

KP201907 Purse Seine 30 3 3 PPS Lampulo

KP2019110 Purse Seine 19 1 1 PPS Lampulo

KP2019111 Purse Seine 48 12 6 PPS Lampulo

KP2019112 Purse Seine 19 2 1 PPS Lampulo

KP201926 Purse Seine 18 3 2 PPS Lampulo

KP201927 Purse Seine 23 3 3 PPS Lampulo

KP201951 Purse Seine 33 3 5 PPS Lampulo

KP201954 Purse Seine 30 4 2 PPS Lampulo

KP201962 Purse Seine 18 3 1 PPS Lampulo

KP201994 Purse Seine 96 19 9 PPN Sibolga

Page 38: Kebutuhan Data RFMO

38

Hasil Pengolahan Data Observer di WPP-NRI 572

Page 39: Kebutuhan Data RFMO

39

Hasil Pengolahan Data Observer di WPP-NRI 572

Nama lokal Famili Spesies Kode FAO

Albakora Scombridae Thunnus alalunga ALB

Madidihang Scombridae Thunnus albacares YFT

Tuna mata besar Scombridae Thunnus obesus BET

Cakalang Scombridae Katsuwonus pelamis SKJ

Tongkol krai Scombridae Auxis Thazard FRI

Tongkol komo Scombridae Euthynnus affinis KAW

Lemuru Clupeidae Sardinella spp SIX

Ikan kembung ‎Scombridae Rastrelliger spp RAG

Layang Anggur Carangidae Decapterus kurroides DCK

layang benggol Carangidae Decapterus russelli RUS

Selar Kuning Carangidae Selaroides leptolepis TRY

Talang-talang Carangidae Scomberoides tala TAL

Tembang Clupeidae Sardinella spp SIX

Cumi-cumi Ommastrephidae Todarodes spp. UNK

Kurisi Nemipteridae Nemipterus japonicus NNJ

Swanggi ‎Priacanthidae Priacanthus tayenus PQY

Ikan kacangan Carangidae Megalaspis cordyla HAS

Sunglir Carangidae Elagatis bipinnulata RRU

Lemadang Coryphaenidae Coryphaena hippurus DOL

Siro Clupeidae Amblygaster sirm CLUP

Page 40: Kebutuhan Data RFMO

40

Hasil Pengolahan Data Observer di WPP-NRI 572

0 5 10 15 20 25 30 35 40

FRI

DCC

SKJ

BET

YFT

ALB

SIX

Cumi

RAX

CLUP

RRU

DCK

MSD

TRY

DOL

HAS

SDX

PQY

KAW

RUS

GBA

NNJ

Persentase (kg)

Sp

es

ies

ko

de

Tongkol Krai merupakan ikan paling banyak tertangkap di

WPP 572 dengan nilai 35.96%, disusul Layang Abu-Abu

(23.01%), Cakalang (22.19%) dan Tuna Mata Besar

(8.42%), sedangkan jenis lainnya tertangkap di bawah 5%

dari total volume berat ikan hasil tangkapan.

Page 41: Kebutuhan Data RFMO

41

Hasil Pengolahan Data Observer di WPP-NRI 572

Nilai nominal laju tangkap lima

armada purse sein rata-rata 1,216

kg/setting dari 40 kali setting,

dimana terdapat zero catch

sebanyak 15 kali setting.

Page 42: Kebutuhan Data RFMO

Direktorat Pengelolaan Sumber Daya Ikan Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap

©2020