Top Banner
KEBUTUHAN AIR PEMADAM KEBAKARAN UNTUK KAWASAN PEMUKIMAN DI RW 01 KELURAHAN TAMAN SARI, BANDUNG NAMA ANGGOTA: 1. Rika Sri Amalia (16309863) 2. Yogi Oktopianto (16309875) 3. Yurista Vipriyanti (16309876) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma 2012
28

Kebutuhan air pemadam kebakaran untuk kawasan pemukiman di rw 01 kelurahan taman sari, bandung

Jun 26, 2015

Download

Documents

Yogi Oktopianto
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Kebutuhan air pemadam kebakaran untuk kawasan pemukiman di rw 01 kelurahan taman sari, bandung

KEBUTUHAN AIR PEMADAM KEBAKARAN UNTUK

KAWASAN PEMUKIMAN DI RW 01 KELURAHAN

TAMAN SARI, BANDUNG

NAMA ANGGOTA:

1. Rika Sri Amalia (16309863)

2. Yogi Oktopianto (16309875)

3. Yurista Vipriyanti (16309876)

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

Universitas Gunadarma

2012

Page 2: Kebutuhan air pemadam kebakaran untuk kawasan pemukiman di rw 01 kelurahan taman sari, bandung

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan

mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh

faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga

mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian

harta benda dan dampak psikologis. Contoh bencana diantaranya adalah banjir,

kekeringan, angin topan, kebocoran nuklir, peristiwa kebakaran dan lainnya.

Bencana yang sering terjadi adalah kebakaran, tak jarang kita melihat atau

mendengar diberbagai media infromasi tentang berita kebakaran. Dengan jumlah

bencana kebakaran yang tinggi, tentunya pemerintah akan melakukan tindakan-

tindakan yang dapat mengurangi atau meniadakan bencana kebakaran itu terjadi.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 pasal 3 ayat (1) huruf b,d,q

bahwa penanggulangan kebakaran meliputi pencegahan, pengurangan dan

pemadaman kebakaran, memberikan kesempatan jalan untuk menyelamatkan diri

pada waktu kebakaran serta pengendalian penyebaran panas, asap dan gas. Maka

dari itu, setiap instansi pemerintah ataupun non pemerintah bertanggung jawab

dalam kegiatan pencegahan bencana kebakaran.

Page 3: Kebutuhan air pemadam kebakaran untuk kawasan pemukiman di rw 01 kelurahan taman sari, bandung

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Jenis peralatan apa saja yang digunakan dalam pencegahan kebakaran

pemukiman 1 RW di Kelurahan Taman Sari, Bandung ?

2. Bagaimana perhitungan kebutuhan air untuk keperluan pemadaman api

pada pemukiman 1 RW di Kelurahan Taman Sari, Bandung?

3. Berapa jumlah Fire Alarm Box, Hydrant Pillar dan Hydrant Portable

yang dibutuhkan?

1.3 TUJUAN

1. Untuk mengetahui jenis peralatan yang digunakan dalam pencegahan

kebakaran pemukiman 1 RW di Kelurahan Taman Sari, Bandung.

2. Untuk mengetahui kebutuhan air yang dibutuhkan pada proses

pemadaman api.

3. Untuk mengetahui jumlah Fire Alarm Box, Hydrant Pillar dan

Hydrant Portable yang dibutuhkan dalam pencegahan kebakaran.

1.4 BATASAN MASALAH

Batasan masalah dalam penulisan tugas ini yaitu :

1. Peralatan pencegah kebakaran yang digunakan adalah Fire Alarm Box,

Hydrant Pillar dan Hydrant Portable.

2. Perhitungan kebutuhan air untuk keperluan pemadaman kebakaran di

RW 1 Kelurahan Taman Sari, Bandung.

Page 4: Kebutuhan air pemadam kebakaran untuk kawasan pemukiman di rw 01 kelurahan taman sari, bandung

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 UMUM

Berdasarkan Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan

Bencana, Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana adalah serangkaian upaya

yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya

bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi.

Sistem penanggulangan kebakaran dapat diterapkan pertama kali pada

bangunannya. Klasifikasi bangunan menurut ketentuan struktur utamanya

terhadap api, dibagi dalam kelas A, B, C dan D

a) Kelas A

Struktur bangunan utama harus tahan terhadap api minimal 3 jam.

Bangunan ini biasanya merupakan bangunan untuk kegiatan umum, seperti Hotel,

Perkantoran, Perbelanjaan, Pasar Raya, Rumah Sakit, Bangunan Industri, Tempat

Hiburan, Bangunan Multi Fungsi dan lainnya.

b) Kelas B

Struktur Bangunan Utama harus tahan terhadap api minimal 2 jam.

Bangunan ini biasanya merupakan bangunan perumahan bertingkat, asrama,

sekolah dan tempat peribadatan.

Page 5: Kebutuhan air pemadam kebakaran untuk kawasan pemukiman di rw 01 kelurahan taman sari, bandung

c) Kelas C

Struktur Bangunan Utama harus tahan terhadap api minimal 1 jam.

Bangunan ini biasanya merupakan bangunan tidak bertingkat dan sederhana,

misalnya rumah 1 lantai.

d) Kelas D

Struktur Bangunan Utama yang tidak tercakup oleh Kelas A, B dan C

seperti Instalasi Nuklir dan Gudang Senjata/Mesin.

2.1.1 Alat-Alat Yang Membantu Mencegah Kebakaran

sistem penanggulangan kebakaran dapat dilakukan dengan cara

melengkapi bangunan tersebut dengan alat-alat yang dapat membantu mencegah

kebakaran dan mengurangi membesarnya api. berikut ini Alat-alat yang

digunakan untuk mencegah kebakaran di kawasan pemukiman warga 1 RW

adalah sebagai berikut :

1. Peralatan Pemadam Api Yang Dapat Dijinjing (Apar)

Peralatan Pemadam Api Yang Dapat Dijinjing adalah peralatan

pemadam api yang berukuran kecil, yang dapat dibawa dan digunakan

oleh satu orang. Peralatan ini juga sering disebut Alat Pemadam Api

Ringan (APAR). Alat ini beratnya berkisar antara 0,5 - 16 Kg.

Keunggulan dari alat ini yaitu ringan dan dapat dibawa dan dioperasikan

oleh satu orang. Sedangkan kelemahannya yaitu tidak dapat memadamkan

api yang berukuran besar.

Jenis-Jenis Alat Pemadam Api Ringan (APAR) antara lain :

a) Chemical foam jenis balik (tanpa kran atau seal)

Page 6: Kebutuhan air pemadam kebakaran untuk kawasan pemukiman di rw 01 kelurahan taman sari, bandung

b) Chemical foam jenis kran atau seal

c) Dry powder jenis Yamato

d) Bromo Chloroh6ydiFluoro methane (BCF)

e) Carbon Tetra Chloride (CTC)

f) Carbon Dioxide (CO2)

Konstruksi Umum Dan Prinsip-Prinsip/Cara Menggunakan

Peralatan Pemadam Kebakaran.

1) Chemical Foam Jenis Balik Tanpa Kran atau Seal

Gambar 2.1 Chemical Foam Jenis Balik Tanpa Kran atau Seal

Keterangan gambar:

1. Tutup

2. Saringan

3. Timah

4. Cairan A

5. Selang

6. Cairan B

7. Pemamcar

Page 7: Kebutuhan air pemadam kebakaran untuk kawasan pemukiman di rw 01 kelurahan taman sari, bandung

Cara/langkah-langkah penggunaan alat ini sebagai berikut :

a) Turunkan tabung dari tempatnya.

b) Bawa ke tempat kebakaran (posisi alat tegak).

c) Lepaskan selang dan nozzle dari jepitnya (bila ada).

d) Balik tabung tersebut sambil mengarahkan nozzle ke api.

e) Semprotkan busa ke dinding tempat minyak terbakar.

Perhatian :

o Daya semprot 6 meter

o Busa diarahkan ke dinding tempat minyak terbakar

o Alat ini tidak boleh digunakan utk kebakaran listrik

2) Chemical Foam Jenis Kran atau Seal

Gambar 2.2. Chemical Foam Jenis Kran Atau Seal

Page 8: Kebutuhan air pemadam kebakaran untuk kawasan pemukiman di rw 01 kelurahan taman sari, bandung

Keterangan

1. Tutup Pengaman

2. Pemecah Sel timah

3. Seal Timah

4. Saringan gambar

5. Cairan A

6. Cairan B

7. Selang

8. Pemancar

Cara/langkah-langkah penggunaan alat ini sbebagai berikut :

a) Turunkan tabung dari tempatnya.

b) Bawa ke tempat kebakaran.

c) Lepaskan selang dan nozzle dari jepitnya.

d) Putuskan sealnya (untuk jenis seal) atau buka penuh kerannya

(untuk jenis keran).

e) Pegang nozzle ke arah api.

f) Angkat tabung tersebut mendatar atau balik (tergantung kondisi

kebakaran.

g) Semprotkan busa ke arah dinding tempat minyak terbakar.

3) Dry Powder Jenis Yamato

Cara/langkah-langkah penggunaan alat ini sebagai berikut :

a) Turunkan tabung dari tempatnya.

b) Bawa ke tempat kebakaran.

c) Lepaskan selang dan nozzle dari jepitnya.

d) Putuskan lead seal (loces).

e) Cabut split pen (pen penahan).

Page 9: Kebutuhan air pemadam kebakaran untuk kawasan pemukiman di rw 01 kelurahan taman sari, bandung

f) Pegang nozzle dengan tangan kiri ke arah atas.

g) Tekan katup dengan tangan kanan (tujuannya untuk mencoba,

apakah alatnya berisi atau tidak).

h) Semprotkan bubuk ke daerah kebakaran dengan cara mengibaskan

nozzle sebaik mungkin (tangan kanan mengangkat tabung sambil

menekan tutupnya, sedangkan tangan kiri memegang nozzle dan

mengibaskannya ke arah api).

4) Bromo ChlorodiFluoro methane (BCF)

Cara/langkah-langkah penggunaan alat ini sebagai berikut :

a) Turunkan tabung dari tempatnya.

b) Bawa ke tempat kebakaran.

c) Lepaskan selang dan nozzle dari jepitnya.

d) Cabut pen pen penahan katup.

e) Pegang nozzle dengan tangan kiri ke arah atas.

f) Tekan katup dengan tangan kanan (tujuannya untuk mencoba,

apakah alatnya berisi atau tidak).

g) Semprotkan ke sumber api dari arah datangnya angin sehingga api

padam.

Catatan :

o Bila perlu, kibaskan nozzle jika daerah kebakaran luas ; dan segera

jauhi asapnya, karena asapnya beracun (mengandung gas chloor).

o Benda-benda logam yang disemprot dengan gas BCF, sebaiknya

dibersihkan, agar tidak berkarat.

Page 10: Kebutuhan air pemadam kebakaran untuk kawasan pemukiman di rw 01 kelurahan taman sari, bandung

5) Carbon Tetra Chloride (CTC)

Cara/langkah-langkah penggunaan alat ini sebagai berikut :

a) Turunkan tabung dari tempatnya.

b) Bawa ke tempat kebakaran.

c) Putuskan seal timah (loces).

d) Putar Handle pompa 1/4 putaran ke kiri.

e) Pompa dan arahkan ke sumber api dari arah datangnya angin.

Catatan :

o Asapnya sangat beracun.

o Asap tersebut menyelimuti bagian yang terbakar, lebih baik bila

digunakan di daerah yang tertutup.

o Cairannya mengandung zat korosif/mudah karat.

o Saat ini sudah dilarang ; karena beracun.

6) Carbon Dioxide (CO2)

Cara/langkah-langkah penggunaan alat ini sebagi berikut :

a) Turunkan tabung dari tempatnya.

b) Bawa ke tempat kebakaran.

c) Lepaskan selang dan nozzle dari jepitnya.

d) Putuskan lead seal (loces).

e) Pegang nozzle dengan tangan kiri ke arah atas.

f) Tekan katup dengan tangan kanan (tujuannya untuk mencoba,

apakah alatnya berisi atau tidak).

Page 11: Kebutuhan air pemadam kebakaran untuk kawasan pemukiman di rw 01 kelurahan taman sari, bandung

g) Semprotkan nozzle ke arah api dan usahakan menutup seluruh

daerah kebakaran.

Gambar 2.3 Hydran CO2

Perhatian :

o Nozzle harus dipegang pada kayunya.

o Baik untuk kebakaran listrik,kertas,minyak,dll.

7) Air Bertekanan

Gambar 2.4 Hydran Protable Air Bertekanan

Page 12: Kebutuhan air pemadam kebakaran untuk kawasan pemukiman di rw 01 kelurahan taman sari, bandung

Keterangan :

1. Tutup Pengaman

2. Plunyer pemecah seal

3. Safety valve

4. Gas cartridge

5. Batas isian air

6. Saluran keluar air

7. Saringan

8. Air

9. Selang

10. Pemamcar

Cara/langkah-langkah penggunaan alat ini sbb :

a) Turunkan tabung dari tempatnya.

b) Bawa ke tempat kebakaran

c) Lepaskan selang dan nozzle dari jepitnya

d) Putuskan lead seal (loces)

e) Cabut split pen (pen penahan)

f) Pegang nozzle dengan tangan kiri ke arah atas

g) Tekan katup dengan tangan kanan (tujuannya untuk mencoba,

apakah alatnya berisi atau tidak)

h) Semprotkan air ke daerah kebakaran khususnya di pangkal api.

a. Busa (foam) : Busa kimia (Chemical foam) dan Busa

mekanik

b. Gas : CO2 (Carbon Dioxide/Gas Asam Arang)

Page 13: Kebutuhan air pemadam kebakaran untuk kawasan pemukiman di rw 01 kelurahan taman sari, bandung

2. Hydran Halaman

Adalah alat yang dilengkapi dengan slang dan mulut

pancar(nozzle) untuk mengalirkan air bertekanan, yang digunakan bagi

keperluan pemadaman kebakaran dan diletakkan di halaman bangunan

gedung.

Dalam situasi di mana diperlukan lebih dari satu hidran halaman,

maka hidran-hidran tersebut harus diletakkan sepanjang jalur akses mobil

pemadam sedemikian hingga tiap bagian dari jalur tersebut berada dealam

jarak radius 50 m dari hidran. Pasokan air untuk hidran halaman harus

sekurang-kurangnya 38 liter/detik pada tekanan 3,5 bar, serta mampu

mengalirkan air minimmal selama 30 menit.

Gambar 2.5 Posisi Akses Bebas Mobil Pemadam Terhadap Hidran Kota

Page 14: Kebutuhan air pemadam kebakaran untuk kawasan pemukiman di rw 01 kelurahan taman sari, bandung

Gambar 2.6 Letak Hidran Halaman Terhadap Jalur Akses Mobil Pemadam

Tabel 2.1 Hydran Halaman

KONDISI TINDAKAN KOREKTIF

Tidak dapat diakses Buat supaya dapat diakses

Kebocoran di outlet atau bagian atas

hidran pillar

Perbaiki atau ganti gasket, paking,

atau komponen seperlunya

Keretakan di batang pilar hidran Perbaiki atau ganti

Alur nozzle yang aus Perbaiki atau ganti

Mur operasi hidran yang aus Perbaiki atau ganti

Outlet Beri pelumas atau kencangkan

seperlunya

Ketersediaan kunci hidran Pastikan kunci hidran tersedia

Page 15: Kebutuhan air pemadam kebakaran untuk kawasan pemukiman di rw 01 kelurahan taman sari, bandung

3. Fire Alarm Box

Adalah perangkat luar ruangan yang digunakan untuk memberitahu

pos pemadam kebakaran. Kotak alarm kebakaran menggunakan sistem

telegraf dan merupakan metode utama untuk menelepon pemadam

kebakaran. Ketika tombol dalam kotak ditekan roda pegas berputar dan

menyalurkan sinyal alarm kebakaran melalui telegraf ke pos pemadam

kebakaran.

Gambar 2.7 Fire Alarm Box

4. Pasokan Air

Suatu pasokan air yang disetujui dan mampu memasok aliran air

yang diperlukan untuk roteksi kebakaran harus disediakan guna

menjangkau seluruh lingkungan dimana fasilitas, bangunan gedung atau

bagian bangunan gedung di konstruksi atau akan disahkan secara formal.

Page 16: Kebutuhan air pemadam kebakaran untuk kawasan pemukiman di rw 01 kelurahan taman sari, bandung

Apabila tidak ada sistem distribusi air yang handal, maka

diperbolehkan untuk memasang atau menyediakan reservoir, tangki

bertekanan, tangki elevasi, atau berlangganan air dari pemadam kebakaran

atau sistem lainnya yang disetujui. Jumlah dan jenis hidran halaman dan

sambungannya ke sumber air lainnya yang disetujui harus mampu

memasok air untuk pemadaman kebakaran dan harus disediakan di lokasi-

lokasi yang disetujui.

Hidran halaman dan sambungannya ke pasokan air lainnya yang

disetujui harus dapat dijangkau oleh pemadam kebakaran. Sistem pasokan

air individu, harus diuji dan dipelihara sesuai ketentuan baku atau standar

yang berlaku. Apabila dipersyaratkan oleh OBS, hidran halaman yang

rawan terkena kerusakan akibat kendaraan, harus dilindungi, kecuali

apabila terletak dalam lokasi jalan umum.

Page 17: Kebutuhan air pemadam kebakaran untuk kawasan pemukiman di rw 01 kelurahan taman sari, bandung

BAB 3

PEMBAHASAN

3.1 DATA SEKUNDER

Lokasi : Jalan Taman Sari Bawah No. 7A Bandung

Kondisi geografis :

a. Luas Wilayah sekitar ± 102 ha. Batas wilayah kelurahan taman sari adalah

sebagai berikut :

Utara : Kel. Cipaganti, Kel. Lebak Gede

Selatan : Kel. Babakan Ciamis

Timur : Kel. Citaum, Kec. Bandung Wetan

Barat : Kel. Pasteur, Kec. Sukajadi

Dalam kelurahan Taman Sari terdapa 20 RW dan 123 RT. Kawasan

kumuh berdasarkan kondisi prasarana yang kurang memadai berada di sebagian

RW. 01, 04, 05, 07, 09, 17, beberapa bagian RW 11, 15, dan 16. Kawasan mewah

berada di RW 02, 03 dan 08. Peta lokasi Kelurahan Taman Sari dapat digambar

3.1 dibawah ini:

Page 18: Kebutuhan air pemadam kebakaran untuk kawasan pemukiman di rw 01 kelurahan taman sari, bandung

Gambar 3.1 Peta Kelurahan Taman Sari, Bandung

Kependudukan : 25.000 jiwa (yang tercantum dalam KK)

Luas permukiman : 41,5 ha

Sumber daya air : Tabel 3.1 data sumber daya air

RW 1

Page 19: Kebutuhan air pemadam kebakaran untuk kawasan pemukiman di rw 01 kelurahan taman sari, bandung

Tabel 3.1 data sumber daya air

Sumber Air Jumlah (unit) Pengguna

Mata Air 4

Sumur Gali 1045 1045 KK

Sumur Pompa 1051 1051 KK

Hydran Umum 2 2 KK

Pam 2568 2568 KK

Pipa

Sungai

Jumlah 4836 KK

Tabel 3.2 Data Wilayah Kelurahan Taman Sari, Bandung

RW 01 Meliputi 3 RT RW 11 meliputi 4 RT

RW 02 Meliputi 1 RT RW 12 Meliputi 8 RT

RW 03 Meliputi 6 RT RW 13 Meliputi 7 RT

RW 04 Meliputi 5 RT RW 14 Meliputi 5 RT

RW 05 Meliputi 8 RT RW 15 Meliputi 10 RT

RW 06 Meliputi 6 RT RW 16 Meliputi 7 RT

RW 07 Meliputi 8 RT RW 17 Meliputi 5 RT

RW 08 Meliputi 2 RT RW 18 Meliputi 7 RT

RW 09 Meliputi 5 RT RW 19 Meliputi 5 RT

RW 10 Meliputi 5 RT RW 20 Meliputi 8 RT

Page 20: Kebutuhan air pemadam kebakaran untuk kawasan pemukiman di rw 01 kelurahan taman sari, bandung

3.2 PERALATAN YANG DIBUTUHKAN DALAM PENCEGAHAN

KEBAKARAN

3.2.1 Hydrant Portable (Alat Pemadam Api Ringan)

Berdasarkan pasal 4 Peraturan Menteri 04-MEN/1980 berisi setiap

satu atau kelompok alat pemadam api ringan harus ditempatkan pada

posisi yang mudah dilihat dengan jelas, mudah dicapai dan diambil serta

dilengkapi dengan pemberian tanda pemasangan. Setiap alat pemadam api

ringan harus dipasang menggantung pada dinding dengan penguatan

sengkang atau dengan konstruksi penguat lainnya atau ditempatkan dalam

lemari atau peti box yang tidak dikunci.

Gambar 3.2 Alat Pemadam Api Ringan

Warga Bandung disarankan untuk memiliki 1 alat tersebut di

dalam rumah masing-masing. Pemerintah daerah Bandung memberikan

saran untuk memiliki 1 hydrant portable ini di tiap rumah demi

memudahkan penanggulangan kebakaran di wilayah sekitar.

Page 21: Kebutuhan air pemadam kebakaran untuk kawasan pemukiman di rw 01 kelurahan taman sari, bandung

3.2.2 Fire Alarm Box

Fire alarm box dipasang disekitar pemukiman warga, Begitu

terjadi kebakaran di wilayahnya, langsung menekan tombol yang

terhubung dengan kantor pemadam kebakaran terdekat, agar petugas bisa

cepat sampai ke lokasi kebakaran. Mengingat pentingnya kegunaan dari

alat ini, maka diharapkan Fire alarm box ini dipasang di setiap RT untuk

mempercepat penanggulangan bencana kebakaran yang terjadi.

Lokasi penempatan Fire alarm box ini harus di lokasi yang

strategis dan mudah dijangkau oleh warga sekitar. Untuk RW 01

kelurahan Taman Sari yang memiliki 3 RT membutuhkan minimal 3 fire

alarm box yang ditempatkan di rumah ketua RT ataupun di daerah

strategis.

Gambar 3.3 Fire Alarm Box

Page 22: Kebutuhan air pemadam kebakaran untuk kawasan pemukiman di rw 01 kelurahan taman sari, bandung

3.2.3 Hydrant Pillar

Hydrant Pillar atau biasa disebut dengan hydrant halaman,

merupakan suatu system pencegah kebakaran yang membutuhkan pasokan

air dan dipasang di luar bangunan lengkap dengan Outdoor Hydrant Box.

Hydrant ini digunakan oleh mobil PMK untuk mengambil air jika

kekurangan dalam tangki mobil. Jadi hydrant pilar ini diletakkan di

sepanjang jalan akses mobil pemadam kebakaran. Perletakannya pun

diharuskan di lokasi yang strategis dan mudah di jangkau oleh petugas

pemadam kebakaran.

Berdasarkan data yang diperoleh, kelurahan Taman Sari memiliki

2 buah hydrant yang masih berfungsi. Jumlah tersebut belum mencukupi

untuk menanggulangi kebakaran yang terjadi di daerah tersebut. Maka

diharapkan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Daerah yang

mengharuskan tiap RW minimal memiliki 1 hydrant halaman yang

berfungsi baik dengan memanfaatkan pasokan air hasil olahan. Sehingga

bila terjadi kebakaran, tindak tanggap dengan memanfaatkan hydrant

halaman tersebut dapat dilakukan.

Gambar 3.4 Posisi Hydrant Halaman yang Strategis

Page 23: Kebutuhan air pemadam kebakaran untuk kawasan pemukiman di rw 01 kelurahan taman sari, bandung

Gambar 3.5 Hydrant pillar

3.3 PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR

Data Hydrant Pillar :

Nama : Hydrant Pillar Two Way

With Instantaneous Coupling

Size : 4" x 2,5" x 2,5"

Presure Max : 25 bar

Material Body : Cast Iron

Material Coupling : Brass

Luas Pemukiman 1 Kelurahan : 41,5 ha = 415.000 m2

Luas Pemukiman RW 01 : 20.750 m2

Luas Jangkauan hydrant : 1.500 m2

Page 24: Kebutuhan air pemadam kebakaran untuk kawasan pemukiman di rw 01 kelurahan taman sari, bandung

Jumlah Hydrant Pillar HydrantJangkauanLuas

PermukimanLuas

500.1

20.750

= 13,833 ≈ 14 Buah

Untuk menentukan kebutuhan pasokan air kebakaran menggunakan

perhitungan SNI 03-1735-2000 sebagai berikut:

a. Pasokan air untuk hydrant halaman harus sekurang-kurangnya 2400

liter/menit, serta mampu mengalirkan air minimal selama 45 menit.

b. Jumlah pasokan air untuk hydrant halaman V = Q x t

Dimana :

V = Volume air yang dibutuhkan hydrant (liter)

Q = Debit aliran untuk hydrant pillar (liter/menit)

t = Waktu pasokan air simpanan (menit)

V = Q x t

= 2400 x 45

= 108.000 Liter

Kebutuhan air total = Volume air 1 hydrant x Jumlah hydrant

= 108.000 x 14

= 1.512.000 Liter

= 1.512 m3

Sehingga kapasitas Reservoir Hydrant Pillar = 1.512 m3

Page 25: Kebutuhan air pemadam kebakaran untuk kawasan pemukiman di rw 01 kelurahan taman sari, bandung

3.4 PROSEDUR PENANGGULANGAN KEBAKARAN PADA

PEMUKIMAN

Ketika terjadi kebakaran pada sebuah rumah :

1. Ketika melihat sumber api, apabila sumber api masih dalam skala kecil

segera mengambil hydran protable dan menyemprotkannya ke sumber api.

2. Anggota keluarga lainnya segera keluar rumah untuk menekan tombol

yang ada dalam fire alarm box dan memberitahu kepada tetangga bahwa

telah terjadi kebakaran.

3. Apabila pemadam kebakaran belum datang, warga yang ada disekitar

rumah yang kebakaran harus membantu memadamkan api tersebut dengan

hydran portable yang tersedia di setiap rumah. Usaha pemadaman harus

tetap dilakukan sebelum dan saat pemadam kebakaran datang.

4. Tindakan selanjutnya, lakukan Pemadaman Kebakaran sesuai prosedur

yang diberikan oleh petugas pemadam kebakaran. Apabila pasokan air

tidak mencukupi, segera manfaatkan pasokan air yang ada di hydrant

halaman.

Page 26: Kebutuhan air pemadam kebakaran untuk kawasan pemukiman di rw 01 kelurahan taman sari, bandung

BAB 4

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa :

1. Peralatan untuk menanggulangi kebakaran untuk kawasan

permukiman adalah hydran portable, fire alarm box dan hydrant

halaman.

2. Tiap rumah diharapkan memiliki hydran portable yang berfungsi

baik.

3. Tiap RT diharapkan memiliki fire alarm box alarm box yang

diletakkan di daerah strategis dan mudah dijangkau oleh warga

sekitar.

4. Hydrant halaman diletakkan di daerah yang strategis ataupun di

sepanjang jalan akses mobil pemadam kebakaran.

5. Kapasitas Reservoir pillar hydrant = 1.512 m3

6. Volume air yang dibutuhkan hidran pilar sebesar 108.000 liter.

4.2 SARAN

Dalam penanganan kebakaran di wilayah sekitar, diharapkan warga tidak

panic dan salah ambil tindakan yang berdampak merugikan diri sendiri maupun

orang lain. Diharapkan warga mengikuti prosedur kebakaran yang telah

Page 27: Kebutuhan air pemadam kebakaran untuk kawasan pemukiman di rw 01 kelurahan taman sari, bandung

ditetapkan dan memanfaatkan peralatan penanggulan kebakaran yang ada di

sekitarnya. Sedangkan peralatan seperti hydran portable, fire alarm box dan

hydrant halaman dijaga dan dirawat agar tetap berfungsi dengan baik.

Page 28: Kebutuhan air pemadam kebakaran untuk kawasan pemukiman di rw 01 kelurahan taman sari, bandung

DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per-04/MEN/1980

Tentang Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan.

PT. ISM Bogasari Flour Mills. 2001. Prosedur Keadaan Darurat Kebakaran.

Jakarta.

SNI 03-1733-2004 Tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di

Perkotaan.

SNI 03-1735-2000.

Tanuwidjaja, Gunawan. 2001. Forum Gelar Perumahan dan Permukiman di Kota

Bandung. Bandung.

Wimayanti, Lia. 2009. Perencanaan Sistem Plambing dan Fire Hydrant Di Tower

B Apartemen Bersubsidi Puncak Permai Surabaya. Institut Sepuluh Nopember

Surabaya.