JURNAL PENELITIAN KUANTITATIF DIBIDANG ILMU EKONOMI DAN MANAJEMEN Judul Penelitian KEBIJAKSANAAN DEREGULASI PERBANKAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PRODUKSI DI INDONESIA Oleh AMRIZAL Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Borobudur Jakarta, Oktober 1995
25
Embed
KEBIJAKSANAAN DEREGULASI PERBANKAN · minyak adalah terbatasnya dana pembangunan dan sekaligus mencari jalan cara untuk memperoleh dana lain agar pembangunan dapat dilanjutkan dan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
JURNAL PENELITIAN KUANTITATIF DIBIDANG
ILMU EKONOMI DAN MANAJEMEN
Judul Penelitian
KEBIJAKSANAAN DEREGULASI PERBANKAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PRODUKSI DI INDONESIA
Oleh
AMRIZAL
Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Borobudur
Jakarta, Oktober 1995
2
KATA PENGANTAR
Membuat Karya Ilmiah atau melalukan penelitian sudah merupakan tugas pokok
yang harus dilakukan oleh staf pengajar suatu perguruan tinggi. Tugas ini dibuat dalam
rangka memenuhi persyaratan pengusulan akreditasi atau jenjang kepangkatan pada
Fakultas Ekonomi Universitas Borobudur Jakarta. Meskipun tugas ini sepertinya tidak
lebih dari hanya sekedar suatu persyaratan saja, namun penulis telah berfikir berkali-kali
tentang isi karya Ilmiah yang dibuat ini harus benar-benar dikaji secara ilmiah pula sesuai
dengan namanya, dan inipun sebatas kemampuan yang penulis miliki hingga saat ini.
Alasan lain kenapa karya ilmiah ini harus dibuat demikian adalah
berkemungkinan kalau sekarang batas kemampuan penulis hanya sebatas yang mampu
penulis buat seperti ini, maka mungkin suatu saat bisa untuk lebih disempurnakan.
Agaknya tidaklah terlalu berkelebihan kalau penulis katakan bahwa data yang digunakan
bukanlah data main-mainan, akan tetapi merupakan data resmi yang telah dihimpun oleh
pemerintah atau badan-badan ilmiah lainya.
Karena selain karya Ilmiah ini diajukan terhadap Kopertis Wilayah III dan
sebagai pertinggal juga penulis sediakan untuk kepustakaan Fakultas Ekonomi
Universitas Borobudur, sehingga harapan penulis hanya sekedar untuk dapat dibaca oleh
mahasiswa atau pembaca lainya yang bernuansakan ilmiah pula, mungkin paling tidak
akan dapat membantu menambah khasanah pengetahuan sipembaca atau menjadi
semacam suatu pertanyaan ataupun tanggapan terhadap penulis atas kurang lebihnya
kemapuan yang penulis miliki.
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Rektor Universitas
Borobudur Prof. DR. H. Basir Barthos, bapak Dekan Fakultas Ekonomi Prof. DR. H.
Masngudi, SE, APU beserta jajarannya serta mahasiswa semuanya. Tidak terlupa salam
yang istimewa terhadap fihak Kopertis Wilayah III Jakarta tempat tujuan pengusulan
akreditasi ini dan berbagai fihak yang telah disibukkan atas pengusulan akreditasi ini,
demikian dan terima kasih.
Jakarta, 15 Oktober 1995
( Amrizal )
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
1. PENDAHULUAN
2. KERANGKA TEORI DAN METODOLOGI
3. SPESIFIKASI DATA DAN VARIABEL
4. PENEMUAN EMPIRIS DAN PENAFSIRAN
5. KESIMPULAN DAN PENUTUP
KEPUSTAKAAN
LAMPIRAN
4
1. PENDAHULUAN
Sejak resesi dunia tahun 1980 an jumlah pedagang dunia mengalami kemerosotan
kerena menurnnya daya beli masyarakat dunia. Hal itu mengakibatakan berkuranganya
permintaan setiap negara. Pengaruh turunnya permintaan tersebut juga dirasai oleh
Indonesia terutama dengan menurunya harga minyak bumi di pasaran internasional.
Situasi diatas tidak hanya menyebabkan terjadinya kemunduran didalam neraca
pembayaran Indonesia tetapi juga merosotnya penerimaan negara dari sektor luar negeri.
Karena itu masalah utama yang dihadapi Indonesia sejak menurunya harga
minyak adalah terbatasnya dana pembangunan dan sekaligus mencari jalan cara untuk
memperoleh dana lain agar pembangunan dapat dilanjutkan dan ditingkatkan secara
berkesinambungan. Sebab dana dari minyak yang dulu primadona, posisinya sekarang
telah goyah dan juga penuh dengan ketidakpastian.
Jalan keluar yang diambil pemerintah dalam mengatasi ialah meningkatkan
ekspor non-migas yang manfaatnya tidak hanya sebagai pemasok devisa melainkan juga
mempunyai dampak ganda bagi perekonomian domestik lewat penciptaan kesempatan
kerja dan kegiatan produksi yang menumbuhkan aneka macam material pendukung.
Jadi ekspor non migas sekarang sudah bertambah fungsinya yakni sebagai
pemacu pertumbuhan ekonomi. Dalam rangka meningkatkan ekspor non migas diatas,
sejak orde baru sampai sekarang telah banyak kebijaksanaan perdagangan luar negeri
dilakukan pemerintah. Kebijaksanaan tersebut lebih menonjol sejak resesi duania tahun
1980 dan disebut sebagai deregulasi.
Sampai berapa jauh dampak deregulasi terhadap peningkatan produksi dalam
negeri dan untuk kemudian meningkatnya produksi akan merubah posisi perdagangan
luar negeri untuk menjadi semakin besar oleh karena meningkatnya volume ekspor yang
dihasilkan dalam proses produksi antara lain dengan memanfaatkan kebijaksanaan
deregulasi perbankan diduga sektor produksi akan lebih giat meningkatkan produksinya
terutama sekali produksi yang sangat berorientasi pada perdagangan luar negeri, yaitu
oleh karena deregulasi membawa wahana segar bagi produsen dalam hal efisiensi dari
segi biaya produksi, sehingga berkemungkinan besar melalui efisiensi tersebut akan
tercipta daya saing yang kuat di pasar luar negeri.
2. KERANGKA TEORI DAN METODOLOGI
Perdagangan luar negeri dalam pembangunan ekonomi mempunyai peranan yang
cukup menonjol. Karena itu para ahli ekonomi Klasik dan Neo-Klasik sampai-sampai
mengungkapkan bahwa perdagangan internasional dianggap sebagai mesin pertumbuhan
"trade as engine growth" (M.L, Jighan., 1988, hal 55). Pentingnya perdagangan luar
negeri tersebut juga diungkapkan oleh Halbeller dengan menyatakan bahwa perdagangan
5
internasioanal telah memberikan sumbangan yang luar biasa bagi pembangunan negara
berkembang (G. Harberler., 1959, h 45).
Teori perdagangan luar negeri Klasik pertama-tama dikemukakan Torens,
Ricardo dan Mill. Mereka berpendapat bahwa setiap negara akan memusatkan produksi
pada suatu komoditi yang mempunyai biaya produksi yang lebih murah dari negara
lainya dan apabila ditukarkan akan memperoleh keuntungan "surplus" (Miltiades
Chacholiades.,1985, p14). Teori diatas dikembangkan selanjutnya oleh Ricardo pada
awal abad 19 dan dikenal sebagai hukum keuntungan komperatif ( The Law of
Comparative Advantage ).
Menurut hukum keuntungan komperatif setiap negara akan memperoleh
keuntungan komperatif terhadap suatu barang, dan akan memperoleh manfaat jika barang
tersebut diperdagangkan dengan negara lain (Kindleberger and Lindert., 1983, h 24).
Artinya suatu barang akan memperoleh keuntungan jika negara tersebut menghasilkan
barang yang secara relatif lebih efisien dibanding negara lain, dan barang tersebut
digunakan sebagai komoditi ekspor. Sebagai gantinya negara itu akan menerima barang
yang keuntungannya relatif lebih rendah.
Karena itu perdagangan luar negeri menurut keuntungan komperatif akan
bermanfaat bagi negara yang ikut di dalamnya. Sebab perdagangan luar negeri dapat
meningkatkan pendapatan nasional dan selanjutnya akan menaikan jumlah output dan
laju pertumbuhan ekonomi. Dengan bertambahnya tingkat output maka lingkaran setan
sebagai penghalang pembangunan dapat dipatahkan dan pembangunan ekonomi lebih
cepat tercapai.
Lingkaran setan dari negara-negar yang sedang berkembang pertama-tama bersumber
dari kecilnya pasar domestik sebab pasar ini tidak dapat menyerap output yang dihasilkan
masyarakat. Kecilnya penyerapan output oleh pasar tersebut menyebabkan rendahnya
pendapatan masyarakat atau daya belinya (Kindleberger and Lindert., ibid, h 24).
Dengan berkembangnya perdagangan luar negeri maka pasar dari produk yang
dihasilkan akan lebih meluas. Hal tersebut tidak hanya akan merangsang investasi dan
pendapatan, tetapi juga tabungan melalui alokasi sumber daya yang lebih efisien. Itu
berarti perluasan pasar akan menimbulkan sejumlah ekonomi internal dan eksternal yang
mempunyai dampak terhadap penggunaan biaya produksi. Disamping itu perdagangan
luar negeri dapat pula membantu mengaktifkan sektor pangan ke sektor uang. Keadaan
diatas akan mengakibatkan meluasnya pasar produk yang dapat menaikan taraf hidup
masyarakat secara langsung.
Disamping manfaat langsung, perdagangan luar negeri juga memberikan manfaat
dinamis tak langsung (M.L. Jighan., op.cit, h 565). Karena dengan meluasnya pasar dan
kecukupan spesialisasi, maka perdangan internasional akan mendorong pemakaian
mesin-mesin yang lebih banyak, mendorong penemuan dan pembaharuan, meningkatkan
produktivitas dan menurunnya biaya. Semuanya itu akan megarah kepada peningkatan
pembangunan.
6
Selain perdagangan luare negeri juga memperkenalkan kepada masyarakat
produk-produk baru dan menarik serta mendorong mereka bekerja lebih giat, menabung
dan menghipun modal bagi pemuasan atas keinginan-keinginan baru. Perdagangan luar
negeri juga ikut berperan dalam mengundang pemasukan modal luar negeri dan
membangkitnya gagasan baru, kemampuan teknis, keterampilan, bakat dan
kewiraswastaan. Perdagangan luar negeri juga ikut serta mendorong persaingan yang
sehat dan mencegah monopoli yang tidak efisien.
Secara rinci manfaat tak langsung dari perdagangan luar negeri adalah sebagai berikut
(M.L. Jighan., op.cit, h 565).
(1) Perdagangan luar negeri membantu mempertukarkan barang-barang yang mempunyai
kemampuan pertumbuhan rendah dengan barang-barang luar negeri yang mempunyai
kemampuan pertumbuhan tinggi. Komoditi primer negara terbelakang misalnya
ditukar dengan mesin, barang modal, bahan mentah dan produk setengan jadi yang
diperlukan untuk pembangunan ekonomi. Penambahan barang-barang modal dan
bahan baku, untuk mempercepat laju pembangunan dapat dilakukan dengan
mengimpornya dari negara maju. Begitu juga untuk mendirikan everhead sosial dan
everhead ekonomi dan kegiatan-kegiatan langsung yang produktif. Jadi ekspor yang
lebih besar akan memperluas volume impor alat-alat perlengkapan tanpa
membahayakan neraca pembayaran.
(2) Perdagangan luar negeri mempunyai pengaruh mendidik. Sebab negara berkembang
umumnya memiliki kekurangan keterampilan penting tertentu. Kekurangan ini
merupakan rintangan yang besar bagi pembangunan daripada kekurangan barang-
barang modal. Perdagangan luar negeri dapat mengatasi kelemahan diatas sebab
perdagangan luar negeri menurut Harbeler adalah sarana dan wahana untuk
menyebarluaskan pengetahuan teknis pemasukan gagasan yang dapat meningkatkan
kemampuan dan keterampilan yang merupakan peransang kuat bagi kemajuan
teknologi. Ia juga memberikan kesempatan belajar baik dari keberhasilan maupun
dari kegagalan negara maju. Perdagangan luar negeri juga dapat membantu memacu
pembangunan negara miskin dengan meminjam gagasan keterampialan dan
kemampuan tertentu dari negara maju dan menerapkannya sesuai dengan kekayaan
dan faktor setempat.
(3) Perdagangan luar negeri memberikan dasar bagi pemasukan modal luar negeri ke
negara-negara berkembang. Jika ada perdangan luar negeri, modal luar negeri akan
mengalir dari negara kaya ke negara miskin. Volume modal luar negeri yang
mengalir ke dalam negeri diantara lain juga tegantung kepada volume perdangangan.
Semakin besar volume perdagangan semakin besar pula kemungkinan suatu negara
dapat membayar kembali dengan mudah suku bunga da pokok pinjamannya.
(4) Perdagangan luar negeri menguntungkan negara berkembang secara tidak langsung
karena perdagangannluar negeri dapat meningkatkan persaingan sehat, dan
mengendalikan monopoli yang tidak efisien. Persaingan sehat adalah perlu bagi
7
pembangunan sektor ekspor dan perlu untuk mengendalikan monopoli eksploitatif
yang tidak efisien yang lazimnya dilakukan dengan alasan proteksi industri baru.
Untuk memacu laju pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang seperti
diutarakan diatas diperlukan impor barang-barang modal dan barang-barang pembantu.
Dalam memenuhi kebutuhan atas barang-barang diatas diperlukan peningkatan devisa.
Hal itu hanya dapat dilakukan dengan meningkatkan ekspor. Peningkatan ekspor
sekaligus juga untuk mengembangkan neraca pembayaran. Sebagai langkah
pertamadiperlukan penelitian yang mendalamdi negara-negara maju untuk menentukan
pasar potensial.
Dari hasil penelitian diatas baru ditentukan produksi komoditi mana ekspornya
harus ditingkatkan atau komoditi yang berkemampuan ekspor. Dalam masalah diatas
Gunard. Myrdal dalam bukunya "An International Economy Problem and Prospect"
menyarankan agar perhatian harus lebih ditujukan kepada komposisi ekspor dan pada
prospek dari komoditi tersebut di pasaran dunia.
Disamping itu kebijakan perdagangan nampaknya juga memegang peranan
penting dalam meningkatkan perdagangan luar negeri dan sekaligus dapat menompang
laju pembangunan ekonomi. Sebab peningkatan perdagangan memungkinkan negara
berkembang memperoleh bagian yang lebih besar atas manfaat perdagangan dan
sekaligus juga akan meningkatkan laju pembentukan modal dan industrialisasi serta
menjadi keseimbangan neraca pembayaran.
Kebijakan-kebijakan dalam menggalakan perdagangan luar negeri akhir-akhir ini
dikenal dengan istilah Deregulasi dan Derebiroktisasi. Deregulasi tidak hanya diartikan
sebagai proses pengurangan peraturan dan kebijakan yang menghambat berlangsungnya
mekanisme pasar. Dengan kata lain sebagai usaha pembebasan pasar dari distorsi-distorsi
yang timbul dari regulasi/peraturan.
Pengertian yang hampir sama dikemukakan oleh Radius Prawiro. Beliau
mengemukakan bahwa Deregulasi ialah setiap usaha untuk mengurangi hambatan yang
tidak perlu yang disebabkan oleh produk hukum yang diciptakan oleh pemerintah dan
usaha untuk memperkuat daya saing komoditi ekspor di laur negeri.
Dengan demikian Deregulasi juga terkait dengan Debiroktisasi dan Desentralisasi.
Sebab dengan banyaknya peraturan-peraturan atau banyaknya meja yang harus dilalui,
tarif yang tinggi sebagai akibat dari segala macam produk hukum yang diciptakan
aparatur pemerintah pada periode sebelum adanya deregulasi yang telah menyebabkan
hight cost economy. Situasi diatas tentu akan megakibatkan kegairahan masyarakat untuk
melakukan ekspor non migas akan menurun atau berkurang.
Deregulasi dimulai dari paket Januari 1982 sampai sekarang. Tujuanya adalah
untuk merangsang dan meningkatkan ekspor non migas dalam rangka membiayai
pembangunan dan keseimbangan neraca pembayaran. Sebab dari ekspor migas sesudah
terjadinya resesi dunia tahun 1980 an kurang dapat diandalkan lagi perananya. Jadi
8
deregulasi dan derebiroktisasi dilakukan untuk mendorong dan merangsang bangkitnya
seluruh kekuatan pembangunan dan memperluas tanggunga jawab bersama dalam
pembangunan yang merupakan ciri penting dari azas kekeluargaan (Syahrir., Tempo,
1988).
Modal yang dipakai dalam menaksir pengaruh deregulasi terhadap volume ekspor
total Indonesia adalah OLS ( Ordinary Least Squares ) dimana variabel produksi dan
harga juga diikutsertakan kedalam model sebagai variabel bebas. Dipakainya produksi
sebagai variabel bebas didasarkan kepada pendapat bahwa ekspor adalah kegiatan yang
menyangkut dengan produksi barang-barang dan jasa-jasa oleh suatu negara dan
dikonsumsi oleh konsumen diluar batas negara tersebut (Bambang. Tryoso.,1984).
Sedangkan harga dipakai sebagai variabel bebas di dalam model karena produksi dijual
keluar batas negara untuk memperoleh devisa dalam bentuk valuta asing.
Hubungan antara volume ekspor dengan produksi, harga dan deregulasi sebagai
Dummy Variable dapat ditulis sebagai
Qt = f ( Vt , Rt , Dt , Ei ) ( 1 )
fungsi ekspor persamaan (!) kemudian dirobah menjadi fungsi kuadratis. Gunanya adalah
agar penaksiran terhadap setiap variabel mudah dilakukan. Sebab dengan mentransformir
fungsi kuadrat ke dalam persamaan double log akan diperoleh elastisitas setiap variabel
bebas terhadap variabel tergantung secara langsung. Bentuk fungsi kuadratnya adalah
sebagai berikut:
Qt = a0 Vta1 Rta2 Dta3 Ei ( 2 )
fungsi ekspor persamaan (2) kemudian ditransformir menjadi persamaan double log yang
I. Bidang UMUM: ILMU EKONOMI & STUDI PEMBANGUNAN, Serta
Jurusan Terkait Bidang EKONOMI:
02 27 Jurnal Penelitian Kuantitatif TAHAP I to KOPTIS Wilayah III Jakarta Files: 003 01 Perspektif Ekonomi Indonesia Dalam satu tahap pembangunan Jangka Panjang
004 02 Analisis Fungsi Tabungan Indonesia: Pengujian Model Hipotesa Pendapatan Permanen
005 03 Expor Kommoditi Primer Pulau Sumatera Lamam Perdagangan Luar Negeri Indonesia
006 04 Ekspor Dan Pertumbuhan Ekonomi: Studi Kasus Indonesia 1969-1994
007 05 Pekiraan Pembentukan Modal Di Indonesia
008 06 Kebijaksanaan Deregulasi Perbankan Dan Pengaruhnya Terhadap Produksi Di Indonesia
009 07 Instabilitas Perdagangan Luar Negeri Indonesia
010 08 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Dan Ketergantungan Terhadap Dana Luar Negeri
011 09 Sumber Pertumbuhan Ekonomi Diantara Modal Dan Tabungan
012 10 Pengukuran Kondisi Ekonomi Indonesia Dan Pencapaian Stedy-State Growth 013 11 Modal Asing Swasta Dan Pembentukan Investasi Produktif Dalam Pembiayaan Pembangunan
014 12 Trade-Off Antara Penerimaan Pajak Dan Kemampuan Menabung Masyarakat
015 13 Mobilisasi Tabungan Dan Investasi suatu Ekonomi Terbuka: Studi Kasus Indonesia 1969-1995
016 14 Pengaruh Pendapatan Permanen Dalam Pembentukan Tabungan
017 15 Peranan Ekspor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
018 16 Analisis Fungsi Konsumsi Indonesia Dengan Pendapatan Permanen
019 17 Pembiayaan Ekonomi Dalam Negeri Diantara Keinginan Dan Kenyataan
020 18 Sektor Perdagangan Luar Negeri Indonesia Dan Pengaruhnya Terhadap Kegiatan Ekonomi
021 19 Reformasi Kebijaksanaan Makro Dan Pengaruh Ekonomi Sektor Terbuka
022 20 Keseimbangan Pendapatan Nasional: Investasi Dan Sumber Pembiayaan Ekonomi
023 21 Analisis Pengaruh Pembentukan Tabungan Suatu Ekonomi Terbuka
024 22 Pengaruh Aliran Modal Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dan Pembentukan Tabungan
025 23 Perkiraan Kebutuhan Investasi Dan Pengukuran Tinggal Landas
026 24 Kemampuan Pembentukan Modal Domestik: Sektor Pemerintah Dan Masyarakat
027 25 Prestasi Ekonomi Indonesia Dan Akumulasi Sumber Pembiayaan Pembangunan
028 26 Kualitas Pembangunan Ekonomi Indonesia Dan Dilema Ketergantungan Sumber Dana
029 27 Investasi Dan Pembiayaan Ekonomi Jangka Panjang Indonesia
3
004 34 Jurnal Penelitian Kuantitatif TAHAP II to STMT Trisakti Files: 030 01 Standar Ukuran Tinggal Landas Perekonomian Suatu Negara
031 02 Pembentukan Modal Domestik Bruto Sektor Pemerintah Dan Masyarakat
032 03 Pembentukan Tabungan Dan Pembiayaa Ekonomi Jangka Panjang Indonesia
033 04 Prestasi Ekonomi Indonesia Dan Pencapaian Steady-State Growth
034 05 Aliran Modal Asing Swasta Dalam Pembentukan Investasi Produktif
035 06 Fungsi Konsumsi Dan Pengaruhnya Terhadap Pendapatan Permanen 036 07 Pendapatan Permanen Dan Pengaruhnya Terhadap Pembentukan Tabungan
037 08 Pengujian Model Tabungan Indonesia Dengan Hipotesa Pendapatan Permanen
038 09 Kebutuhan Tabungan Dan Sumber Pembiayaan Ekonomi Indonesia
039 10 Sumber-Sumber Pembentukan Investasi: Trade-Off Antara Pajak Dan Tabungan
040 11 Aggregate Expenditre Ekonomi Sektoral (Kajian Perhitungan Ekonomi 3 Sektor)
041 12 Sumber-Sumber Pembentukan Investasi Dalam Struktur Ekonomi Terbuka
042 13 Aggregate Expendiure Ekonomi Sektoral (Kajian Perhitungan Ekonomi 4 Sektor)
043 14 Pengaruh Sektor Perdagangan Luar Negeri Terhadap Aktivitas Ekonomi Indonesia
044 15 Aliran Modal Asing Dan Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dan Pembentukan Tabungan
045 16 Penafsiran Tingkat effisiensi Marginal Ekonomi Indonesia Dan Prakiraan Pembentukan Modal
046 17 Sumber-Sumber Pembentukan Investasi Dalam Struktur Ekonomi Sederhana
047 18 Aggregate Expenditure Ekonomi Sektoral (Kajian Perhitungan Ekonomi 2 Sektor) 048 19 Pembentukan Modal Domestik Bruto Dan Ketergantungan Terhadap Sumber Dana
049 20 Prestasi Ekonomi Dan Indeks Instabilitas Sektor Perdangan Luar Negeri Indonesia
050 21 Model Makro Keseimbangan Agregatif Pembentukan Tabungan Dan Investasi
051 22 Expor Kommoditi Primer Dan Pertumbuhan Ekonomi Regional Pulau Sumatera
052 23 Konstribusi Ekspor Dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
053 24 Pengaruh Variabel-variabel Agregatif Terhadap Pembentukan Tabungan Dan Pendapatan
054 25 Pengembangan Sumber Pembiayaan Pembangunan Yang Semakin Bertumpu Pada
Kemampuan Sendiri
055 26 Pengembangan Instrumen Kebijaksanaan makro Terhadap Pembentukan Investasi Dan Pendapatan
056 27 Kebutuhan Tabungan Dan Pembentukan Investasi Produktif Bagi Pembiayaan Pembangunan
057 28 Pengaruh Ekspor Terhadap Pendapatan Nasional Dan Pertumbuhan Ekonomi 058 29 Pengaruh Deregulasi Perbankan Bidang Ekspor Terhadap Devisa Pendapatan Nasional
059 30 Aliran Dana Luar Negeri Di Indonesia Dan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
060 31 Strategi Indonesia Dan Manajemen Pembentukan Modal Bagi Peningkatan Pendapatan Masyarakat
061 32 Manajemen Perdagangan Internasional Pengurangan Distorsi Ekonomi Pasca Seleksi
Aliran Dana Luar Negeri
062 33 Manajemen Perbankan Pasca Deregulasi Dan Pengaruhnya Terhadap Produksi Di Indonesia
063 34 Refleksi Ekonomi Indonesia Setelah 34 Tahun Membangun: Diantara Kekuatan Dan Kelemahan
005 10 BUKU AJAR, MODUL SOAL DAN PEMECAHAN Files: 064 01 BUKU AJAR Pengantar Teori Ekonomi
065 02 MODUL SOAL DAN PEMECAHAN Pengantar Teori Ekonomi
066 03 BUKU AJAR Teori Ekonomi 067 04 BUKU AJAR Ekonomi Pembangunan
068 05 BUKU AJAR Pengantar Ekonomi Mikro
069 06 BUKU AJAR Ekonomi Makro Perthitungan Pend Nasional
070 07 BUKU AJAR Teori Ekonomi Mikro
071 08 MODUL SOAL DAN PEMECAHAN Teori Ekonomi Mikro
073 09 BUKU AJAR Ekonomi Manajerial
074 10 MODUL SOAL DAN PEMECAHAN Ekonomi Manajerial
4
II. PENELITIAN KUANTITATIF Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI 006 3 VERSI Teks Book EKO MANAJERIALPernah Disumbang ke DIKTI Dan Dikirim Ke USA File 075 01 Buku Teks 681h EKONOMI MANAJERIAL Dengan Fungsi Hasil Estimasi
Atau 075 01 EKONOMI MANAJERIAL Penerapan Konsep-Konsep Mikro Ekonomi Dengan Fungsi
Hasil Estimasi
File 076 02 Buku Teks 301h EKONOMI MANAJERIAL Dengan Fungsi Non-Estimasi
Atau 076 02 EKONOMI MANAJERIAL Penerapan Konsep-Konsep Mikro Ekonomi Dengan Fungsi
Non-Estimasi
File 077 03 Buku Teks 509h EKO MANAJERIAL TRANSPORTASI Dengan Fungsi Non-Estimasi
Atau 077 03 EKONOMI MANAJERIALTRANSPORTASI Penerapan Konsep Mikro Ekonomi Dalam Bisnis Transportasi Dengan Fungsi Non-Estimasi
File 078 Ringkasan Isi Dan Surat Menyurat Pengiriman 3 Teks Book EKO MANAJERIAL Ke USA
Atau 078 Request for Coop in Publishing 3 Text Books in MANAGERIAL ECONOMICS to The USA
Subject: Request for Cooperation in Publishing Text Books in MANAGERIAL
ECONOMICS: Application of Microeconomic Concepts Using Estimation
Result Function (242 halaman)
008 3 Jurnal Penelitian Kuantitatif PROFESIONAL Ilmu Ekonomi 2010 Files: 079 01 Evaluasi Ekonomi Indonesia di Era Pembangunan Berkelanjutan
080 02 Evaluasi Ekonomi 50 Tahun Indonesia Membangaun 081 03 Kebutuhan Tabungan Sebagai Sumber Pembiayaan Pembangunan Indonesia
009 4 Jurnal Penelitian Kuantitatif PROFESIONAL Ilmu Ekonomi 2012 Files: 082 01 Pengembangan Ekonomi Dan Pengaruh POLIIK Di Era Kepemimpinan INDONESIA
083 02 Prestasi Ekonomi INDONESIA Jangka Panjang Dan Pencapaian Kondisi STEADY-
STATE GROWTH
084 03 Perkiraan Kebutuhan Tabungan Bagi Target Pertumbuhan Ekonomi Yang Hendak Dicapai
085 04 Pengendalian Ekonomi Ditengah Ancaman Krisis Dan Dilema Keterbatasan Sumber
Atau 087 02 Kebutuhan Investasi Produktif Dan Pengembangan Produksi Jasa Angkutan Jalan Raya Di
Indonesia
File 088 03 Laporan HASIL PENELITIAN Kuantitatif 77h Dibidang TRANSPORTASI LAUT 2010 Atau 088 03 Produksi Jasa Angkutan Laut Indonesia Dan Akseleritas Pendapatan Nasional
File 089 04 Jurnal HASIL PENELITIAN Kuantitatif 18h Dibidang TRANSPORTASI LAUT 2010
Atau 089 04 Produksi Jasa Angkutan Laut Indonesia Dan Akseleritas Pendapatan Nasional
5
011 3 Proposal P3M PENELITIAN Kuantitatif MANJEMEN TRANSPORTASI,Tahun 2010 File 090 01 Draft Proposal 21h Penelitian P3M MTD STMT Angkutan Jalan Raya DKI 2010
Atau 090 01 Kepadatan Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya Di DKI Jakarta: Trade off Antara Penguna
Kendaraan Pribadi Dan Umum
(Studi Kasus: Penerapan Konsep Slutsky’s Theorem, TE = SE + IE)
File 091 02 Draft Proposal 26h Penelitian P3M MTL STMT Faktor Produksi PT PELNI 2010 atau 091 02 Pengaruh Beberapa Faktor Produksi Terhadap Produksi PT PELNI
(Studi Kasus: Penerapan Konsep Production Isoquant, TO = SE + OE)
File 092 03 Draft Proposal 25h Penelitian P3M MTU STMT Jumlah Alat Angkut Yang Sepadan 2010
atau 092 03 Penentuan Jumlah Alat Angkut Yang Sepadan Dengan Arus Penumpang Jakarta-Ujung
Pandang
012 14 Proposal PENELITIAN Kuantitatif MANAJEMEN TRANSPORTASI, Tahun 2011 File 093 01 Proposal 11h Produksi Jasa Angkutan Udara Indonesia 2011
Atau 093 01 Produksi Jasa Angkutan Udara Indonesia Dan Investasi Produktif Yang Diperlukan
File 094 02 Proposal 10h Jasa Angkutan Rel 2011
Atau 094 02 Menasionalisasikan Jasa Angkutan Rel Dan Investasi Yang Dibutuhkan
File 095 03 Proposal 11h Produktivitas Dan Produksi Jasa Angkutan KAI 2011
Atau 095 03 Produktivitas Dan Produksi Jasa Angkutan Kereta Api Indonesia
File 096 04 Proposal 11h Angkutan Pelayaran Antar Pulau Indonesia 2011
Atau 096 04 Angkutan Pelayaran Antar Pulau Dalam Wililayah Teritorial Indonesia
File 097 05 Proposal 12h Produksi Jasa Angkutan Udara Penerbangan Domestik 2011
Atau 097 05 Produksi Jasa Angk Udara Komersial Penerbangan Domestik
File 098 06 Proposal 12h Pengembangan Jasa Angkutan Pelayaran Antar Pulau 2011
Atau 098 06 Pengembangan Jasa Angkutan Pelayaran Antar Pulau Indonesia
File 099 07 Proposal 14h Usaha Jasa Angkutan Udara Pada Penerbangan Domestik 2011
Atau 099 07 Usaha Jasa Angkutan Udara Pada Penerbangan Domestik
File 100 08 Proposal 11h Utilitas Penumpang Pengguna Jasa Pelayaran Antar Pulau 2011
Atau 100 08 Utilitas Penumpang Pengguna Jasa Pelayaran Antar Pulau
File 101 09 Proposal 13h Angkutan Penumpang Udara Pada Penerbangan Domestik 2011
Atau 101 09 Angkutan Penumpang Udara Pada Penerbangan Domestik
File 102 10 Proposal 15h Angkutan Penumpang Dom Dan Trade off Antara Laut dan Udara 2011
Atau 102 10 Angkutan Penumpang Dom Dan Trade off Antara Laut dan Udara
File 103 11 Proposal 14h Kebutuhan Modal Pert Produksi Angkutan Udara Luar Negeri 2011
Atau 103 11 Kebutuhan Modal Pertumbuhan Produksi Angkutan Udara Luar Negeri
File 104 12 Proposal 12h Pengembangan Produksi Jasa Angkutan KAI 2011
Atau 104 12 Pengembangan Produksi Jasa Angkutan Kereta Api Indonesia
File 105 13 Proposal 15h Angkutan Kargo Pelayaran Antar Pulau Dan Penerbangan Dom 2011
Atau 105 13 Angkutan Kargo Pelayaran Antar Pulau Dan Penerbangan Domestik
File 106 14 Proposal 12h Produksi Angkutan Kargo Udara penerbangan Internasional 2011 Atau 106 14 Produksi Angkutan Kargo Udara penerbangan Internasional
Atau 120 03 Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen Dan Dampaknya Thd
Keunggulan Bersaing Jasa Angk Mayasari Bakti
File 122 04 Laporan HASIL PENELITIAN 165h GARUDA INDONESIA 2016
Atau 122 04 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan
Domestik GIA Di Bandara Soeta
File 124 05 Laporan HASIL PENELITIAN 353h Kereta Api PATAS Purwakarta 2017 Atau 124 05 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TRANSPORTASI KERETA API PATAS
PURWAKARTA
017 5 Jurnal HASIL PENELITIAN SURVEY Dibidang MANJEMEN TRANSPORTASI 2014-2017 File 125 01 Jurnal HASIL PENELITIAN 41h Kereta Api Ekonomi Lokal Purwakarta 2014
Atau 125 01 LOYALITAS PELANGGAN JASA ANGKUTAN KERETA API EKONOMI LOKAL
PURWAKARTA
File 126 02 Jurnal HASIL PENELITIAN 35h PERUM DAMRI 2015
Atau 126 02 Analisis Kepuasan Konsumen Jasa Transportasi Perum Damri Dalam Meningkatkan
Atau 128 03 Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen Dan Dampaknya Thd
Keunggulan Bersaing Jasa Angk Mayasari Bakti
File 130 04 Jurnal HASIL PENELITIAN 36h GARUDA INDONESIA 2016
Atau 130 04 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan
Domestik GIA Di Bandara Soeta
File 132 05 Jurnal HASIL PENELITIAN 40h Kereta Api PATAS Purwakarta 2017
Atau 132 05 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TRANSPORTASI KERETA API PATAS
PURWAKARTA
018 10 Macam Prediksi Pengembangan MODEL & KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Penelitian Survey
Files: 133 01 KA Eko Lokal Purwakarta 2014 20h KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt 134 02 KA Eko Lokal Purwakarta 2014 23h KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Panjang Alt
Atau 146 04 Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen Dan Dampaknya Terhadap
Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Mayasari Bakti
File 148 05 Proposal 28h Keunggulan Bersaing GARUDA INDONESIA 2016
Atau 148 05 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan
Domestik GIA Di Bandara Soeta
File 150 06 Proposal 27h KERETA API PATAS PURWAKARTA 2017
Atau 150 06 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TRANSPORTASI KERETA API PATAS
PURWAKARTA
020 2 Contoh Proposal PENELITIAN SURVEY Hasil Pengembangan Model 2016 File 151 01 Proposal 33h Keunggulan Bersaing GARUDA INDONESIA 2016 dengan MODEL &
KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt
Atau 151 01 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan Domestik GIA Di Bandara Soeta
File 152 02 Proposal 26h Keunggulan Bersaing PT MAYASARI BAKTI 2016 dengan MODEL &
KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt
Atau 152 02 Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen Dan Dampaknya Terhadap
Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Mayasari Bakti
021 2 Contoh Proposal Baru PENELITIAN SURVEY Dibidang Manajemen Transportasi 2017 File 153 01 Proposal 30h Keunggulan Bersaing LION AIR GROUP 2017
Atau 153 01 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan Domestik LION AIR GROUP Di Bandara Soeta
Atau 154 02 Faktor Yang Mempengaruhi Keunggulan Bersaing Dan Implikasinya Terhadap Loyalitas
Konssumen Jasa Angkutan Transjakarta
File 155 01 Proposal 30h Keunggulan Bersaing LION AIR GROUP 2017 dengan MODEL &
KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt
Atau 155 01 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan
Domestik LION AIR GROUP Di Bandara Soeta
File 156 02 Proposal 30h Keunggulan Bersainng TRANSJAKARTA 2017 dengan MODEL &
KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt
Atau 156 02 Faktor Yang Mempengaruhi Keunggulan Bersaing Dan Implikasinya Terhadap Loyalitas
Konssumen Jasa Angkutan Transjakarta
9
Biasanya untuk mendapatkan sebuah TULISAN ILMIAH adalah secara kebetulan
didalam DOMAIN Google atau Bilamana sudah mengetahui judul TULISAN
ILMIAH tersebut cukup dengan menulis judul tersebut ke dalam Google dan akan
keluar TULISAN ILMIAH yang dimaksud.
KIAT CERDIK MEMBUAT TULISAN ILMIAH, dan sebagai langkah utama adalah
dengan cara Mengkoleksi sejumlah TULISAN ILMIAH yang akan berperan sebagai
MATERI PEMBANDING dengan MATERI YANG DIBUAT. Paling tidak agar
mengatahui bagaimana penyusunan MODEL & KERANGKA PEMIKIRAN
TEORITIS yang dibuat penulis lain. Selain bisa memperkuat “pondasi ilmiah” bahkan
juga memperkokoh “Kemampuan ilmiah” agar lebih mudah menyelesaikan berbagai
bentuk/beranekaragam Persoalan Ilmiah pada PENELITIAN KUANTITATIF Dibidang
MANAJEMEN TRANSPORTASI maupun PENELITIAN SURVEY Dibidang
MANAJEMEN TRANSPORTASI. Tentunya sebagai langkah berikutnya adalah
Meng-unduh (Downloads) sebanyak mungkin TULISAN ILMIAH dari penulis lain atau Meng-unduh secara keseluruhan TULISAN ILMIAH yang dibuat dalam File PDF
(pada posisi jumlah sekarang) sebagaimana tercantum dalam Lembaran Informasi, terkecuali TULISAN ILMIAH yang terdapat dalam kurung sebanyak 22 Files (hanya
bisa didapatkan melalui Email langsung dengan sejumlah harga tertentu yang disajikan
dalam sebuah Daftar Harga).
Ketentuan: Gantilah Lembaran Informasi (Daftar TULISAN ILMIAH yang disisipkan dalam wujud File PDF) menjadi (Daftar TULISAN ILMIAH yang dibuat dalam File DOCUMENTS),
sehingga didapatkan sebuah File DOCUMENTS yang berisikan Daftar dari semua tulisan
ilmiah yang disusun oleh Amrizal.
Selanjutnya, dengan cara memasukan/menuliskan 000 Daftar Tulisan Ilmiah Amrizal
ke dalam Google, maka akan didapatkan sebuah File DOCUMENTS yang berisi Daftar
TULISAN ILMIAH tersebut, dengan contoh berikut:
Google 000 Daftar Tulisan Ilmiah Amrizal Cari
Adapun tujuan selanjutnya agar lebih leluasa/Mudah meng-unduh (Downloads)
keseluruhan TULISAN ILMIAH yang dibuat dalam PDF (pada posisi jumlah sekarang),
cukup dengan cara meng-Copy masing-masing Nomor urut beserta nama file tersebut
ke dalam Google.
Diistilahkan dalam tanda petik “pada posisi jumlah sekarang” oleh karena posisi/jumlah
files PDF yang disajikan dalam Daftar TULISAN ILMIAH dapat berubah pada saat-saat