1 Teguh Supangkat Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I Islamic Finance Summit 2021 “Driving The Growth Of The Halal Industry In The New Normal Economy ” 30 September 2021 Kebijakan untuk Mengakselerasi Pertumbuhan dan Sustainability Perbankan Syariah
21
Embed
Kebijakan untuk Mengakselerasi Pertumbuhan dan ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
Teguh Supangkat
Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I
Islamic Finance Summit 2021
“Driving The Growth Of The Halal Industry In The New Normal Economy”
Pasar Modal Syariah 595,61 702,96 824,19 1076,22 1137,84
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
1800
2000
(dal
am t
riliu
n r
up
iah
)
10,00%
Keuangan Syariah Keuangan Konvensional
Market Share Keuangan Syariah
Per Juni 2021, total aset keuangan syariah Indonesia (tidak termasuk Saham
Syariah) mencapai Rp1.885,65 triliun
Perkembangan Keuangan Syariah Nasional
4
16,54%
15,80%
7,35%
0%
2%
4%
6%
8%
10%
12%
14%
16%
18%
20%DPK Aset PYD
Pertumbuhan Perbankan Syariahyear-on-year growth
65,15%
32,42%
2,43%
Market Share Perbankan Syariah
Juni ‘21
6,59%
Share Aset
163 BPRS
20 UUS
12 BUS
23,8527,28
30,6133,77
36,4341,39
5,33 5,28 5,59 5,68 5,89 6,08
Jun-17 Jun-18 Jun-19 Jun-20 Des-20 Jun-21
Jumlah rekening DPK Jumlah rekening PYD
Jumlah Rekening
Aset, DPK, dan PYD perbankan syariah (BUS, UUS, & BPRS) terusmengalami pertumbuhan yang positif meskipun dimasa pandemi sertajumlah rekening perbankan syariah terus menunjukkan peningkatan.
Posisi Juni 2021
Perkembangan Perbankan Syariah Nasional
Potensi Pengembangan Perbankan Syariah
Penduduk Muslim TerbesarLebih dari 87% pendudukIndonesia beragama Islam ±230juta orang.
5
62% investor menyatakan bahwaisu lingkungan dan sosialmerupakan hal yang penting.
Awareness of Ethical Investing
Sumber: HSBC Sustainable Financing and Investing Survey 2019
Hingga 2030, diperkiraanmillenialsmencapai 70% penduduk usiaproduktif
Tumbuhnyapenduduk usiaproduktif
Sumber: The Urban Middle Class Millenials, 2017
Pengguna internet Indonesia mencapai 196,7 jutapengguna dengan penetrasi 73,3 persen dari totalpopulasi Indonesia sekitar 266,9 juta.Sumber: Survey penetrasi Q2 2019-2020, AsosiasiPenyelenggara Jasa Internet
Penetrasi internet yang tinggi
Ekosistem EkonomiSyariah yang Besar
Sinergi dan integrasi dalamekosistem ekonomi syariahsangat diperlukan sehinggasemua aktivitas keuangandidalamnya menggunakanjasa keuangan syariah.
Potensi yang ada tersebut juga didukung dari sisi tingginya riset dan
kelengkapan regulasi terkait Lembaga Jasa Keuangan Syariah…
Sumber: Refinitiv Islamic Finance Development Report 2020
Tantangan Pengembangan Perbankan Syariah6
Perubahan Ekosistem Perbankan yang Cepat
Digital Ekonomi
Digital Banking
Virtual Banking
Open Banking
Ekspektasi produk & layanan oleh stakeholders
ShadowBanking
Cloud Computing
Tantangan Perbankan Secara Umum
Cybersecurity
System Failure Risk
Skala Usaha Daya Saing Kapasitasmodal
RisikoDigital
Tantangan Perbankan
Penguatan Struktur& Daya saing
Revolusi Ekonomi& Layanan Digital
Tuntutan PembiayaanPerekonomian Nasional
Ketimpangan Literasi& Inklusi Keuangan
Transformasi Pengaturan& Pengawasan
Roadmap
Pengembangan
Perbankan Syariah
Indonesia 2020-2025
Roadmap Pengembangan Perbankan Syariah Indonesia 2020-20257
MEMPERKUAT PERMODALAN DAN EFISIENSI
MENDORONG DIGITALISASI PERBANKAN SYARIAH
MENGEMBANGKAN KEUNIKAN PRODUK SYARIAH YANG BERDAYA SAING TINGGI
MEMPERKUAT NILAI-NILAI SYARIAH SINERGI DENGAN INDUSTRI HALAL
SINERGI ANTAR LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH
SINERGI DENGAN LEMBAGA KEUANGAN SOSIAL ISLAM
SINERGI DENGAN KEMENTERIAN DAN LEMBAGA
MENGEMBANGKAN PENGATURAN YANG KREDIBEL DAN ADAPTIF
AKSELERASI PROSES PERIZINAN MELALUI ADOPSI TEKNOLOGI
MENINGKATAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN
MENINGKATKAN AWARENESS MASYARAKAT DALAM KERANGKA EKOSISTEM EKONOMI SYARIAH
PENGUATAN IDENTITAS PERBANKAN SYARIAH
SINERGI EKOSISTEM EKONOMI SYARIAH
PENGUATAN PERIZINAN, PENGATURAN, DAN PENGAWASAN
KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PERUBAHAN
KUALITAS DAN KUANTITAS SDM
INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI
KOLABORASI DAN KERJASAMA SEKTORAL/INTERDEP
Mewujudkan perbankan syariah yang resilient, berdaya saing tinggi danberkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional dan pembangunan sosialVISI
DEREGULASI PERBANKAN 8
Agenda
04
03
02
01 Potensi dan Tantangan Perbankan Syariah
Sinergi Ekosistem Ekonomi Syariah
Peningkatan Literasi Keuangan Syariah
Dukungan Kebijakan Digitalisasi dan
Sustainability bagi Perbankan Syariah
9Tantangan Sektor Perbankan Di Era Pandemi
9
Perubahan Ekosistem
Perbankan
• Pergerakan indikator
ekonomi yang
bergejolak dan susah
diprediksi mempengaruhi
strategi bisnis.
• Ketidakpastian berakhirnya
pandemi covid 19
berdampak sulitnya
menetapkan arah
kebijakan dan asesmen
risikonya.
• Pandemi menurunkan
aktifitas ekonomi dan
kinerja di hampir semua
sektor termasuk sektor
keuangan
• Kebijakan penanganan
Covid 19 menimbulkan
ambiguitas antara
pengendalian covid 19
atau mendorong aktivitas
ekonomi.
• Digital Economy
• Shadow Banking
• Cloud Computing
• Open Banking
• Virtual Banking
• Ekspektasi produk
dan layanan oleh
stakeholders
V . U . C . A
Tantangan
• Penguatan struktur dan
daya saing
• Revolusi ekonomi dan
layanan digital
• Peran perbankan dalan
perekonomian nasional
• Transformasi
pengawasan dan
pengaturan
• Kebijakan stimulus
perbankan dan
peningkatan
kontribusi perbankan
pada pemuluhan
ekonomi nasional
• Akselerasi
tranformasi digital
• Akselerasi
konsolidasi
perbankan
• Penguatan struktur
industri keuangan
ULTIMATE
GOAL:RESILIENT,
COMPETITIVE,
AND
CONTRIBUTIVE
BANKING
10Strategi Digitalisasi Perbankan
Pilar 1 : Penguatan Ketahanan dan Daya Saing
Pilar 2: Pengembangan Ekosistem Jasa Keuangan
Pilar 3: Akselerasi Transformasi Digital
Kerangka dasar arah kebijakan strategis SJK yang diselaraskan dengan
acuan utama pembangunan nasional sebagaimana tertuang dalam Rencana
Pembangunan Nasional Jangka Menengah (RPJMN) 2020-2024 .
Master Plan Sektor Jasa Keuangan Indonesia (MPSJKI) 2021-2025
Roadmap Pengembangan Perbankan Indonesia (RP2I) 2020-2025 Blueprint Transformasi
Digital PerbankanPILAR 1: PENGUATAN STRUKTUR DAN
KEUNGGULAN KOMPETITIF
PILAR 2 : AKSELERASI TRANSFORMASI
DIGITAL
PILAR 3 : PENGUATAN PERAN PERBANKAN
TERHADAP EKONOMI NASIONAL
• Respon kebijakan untuk
memitigasi berbagai
tantangan dan risiko dari
transformasi digital
perbankan
• Memberikan arah yang
lebih kongkrit akan
digitalisasi perbankan ke
depan
• Disusun bersama antara
OJK dan asosiasi
perbankan
MEMPERKUAT PERMODALAN DAN EFISIENSI
MENDORONG DIGITALISASI PERBANKAN SYARIAH
MENGEMBANGKAN KEUNIKAN PRODUK SYARIAH YANG BERDAYA SAING TINGGI
MEMPERKUAT NILAI-NILAI
SYARIAH
Roadmap Pengembangan Perbankan SyariahIndonesia (RP2SI) 2020-2025
11Pengaturan Baru Penyelenggaraan Produk Bank
Pesatnya perkembangan teknologi
informasi,
Perubahan perilaku nasabah, dan
Kemunculan industri jasa
keuangan baru
Untuk mendukung inovasi perbankan
melalui proses perizinan yang lebih cepat
dan mengedepankan manajemen risiko.
Latar Belakang
Berlaku bagi :
BUK
BUS
UUS
POJK No. 13/POJK.03/
2021
Dukungan Kebijakan untuk Sustainability Bisnis12
Manajemen risiko dalam rangka implementasi stimulus sebagaimana telah diatur dalam POJK
48/2020 tetap harus diterapkan oleh perbankan, antara lain assessment terhadap debitur
yang eligible untuk direstrukturisasi, kecukupan pembentukan CKPN, serta stress testing
dampak restrukturisasi terhadap permodalan dan likuiditas bank.
Penilaian kualitas aset
dengan ketepatan
pembayaran pokok
dan/atau bunga (1 pilar)
untuk kredit dengan
plafon s.d.Rp 10 M
Restrukturisasi kredit
dan/atau pembiayaan
pada debitur terdampak
untuk plafon berapapun
ditetapkan lancar
sejak direstrukturisasi.
Bank dapat memberikan
kredit/pembiayaan/
penyediaan dana lain
baru kepada debitur
terdampak COVID-19
tanpa berlaku uniform
classification.
diperpanjang dari 31 Maret 2022 menjadi sampai dengan 31 Maret 2023
Untuk menjaga momentum
stabilitas kinerja perbankan dan
debitur restru COVID-19 yang
mulai membaik.
Memberikan kepastian baik bagi
perbankan maupun pelaku
usaha dalam menyusun
rencana bisnis tahun 2022
Perubahan Kedua
POJK Stimulus (POJK 17 & 18)(September 2021)
Mempersiapkan bank dan debitur untuk
soft landing ketika stimulus berakhir
Menghindari potensi gejolak
(cliff effect) pada saat POJK
berakhir
Berlaku bagi BUK, BUS, BPR & BPRS
DEREGULASI PERBANKAN 13
Agenda
04
03
02
01 Potensi dan Tantangan Perbankan Syariah
Sinergi Ekosistem Ekonomi Syariah
Peningkatan Literasi Keuangan Syariah
Dukungan Kebijakan Digitalisasi dan
Sustainability bagi Perbankan Syariah
Sinergi & Interkoneksi Ekosistem Ekonomi Syariah14
Digitalisasi
KeunikanProdukModal
yang Kuat
Nilai-nilaiSyariah
Penggunaan Bank Syariah pada Setiap Aktivitas Keuangan IndustriHalal
15
Halal Cosmetics
Halal Fashion Halal Travel
Halal Food Halal Marketplace
“Perkembangan pesat industri
halal di Indonesia harus
dijadikan momentum bagi bank
syariah untuk bisa dengan
maksimal melayani sektor ini
melalui layanan keuangan yang
handal dan berbasis digital.”
“Semua aktivitas keuangan
industri halal yang berupa
penempatan dana maupun
pembiayaan diharapkan
menggunakan layanan
perbankan syariah.”
“Diharapkan juga akan
terbentuk ekosistem industri
halal yang kemudian akan
menjadi value chain halal pada
proses bisnis di semua sektor
industri halal.”
Bank Syariah dan Keuangan Sosial Islam
16
Kegiatan Bisnis
Komersial
Dana ZIS
Sosial
Wakaf Uang
Kegiatan Usaha
Pengumpulan & Penyaluran
Penghimpunandana
Pembiayaankomersial
Jasalainnya
UMKM Korporasi HajiRitel
Unit PengumpulZakat (UPZ)
LKS-PWU
• Program sosial• Target mustahik
• Pengelolaan pokok wakaf• Hasil kelolaan diberikan
kepada Penerima Manfaat(Mauquf ‘alaih)
BAZNAS/LAZ
BWI/NAZHIR
8 Asnaf Zakat Program sosial lain
Fleksibel sesuai kehendak wakif
Bank Syariah juga dapat menghimpun dana sosial yang berasal dari wakaf uang dan menyalurkannya kepada pengelola wakaf (nazhir)
sesuai dengan kehendak pemberi wakaf (wakif) (Pasal 4 UU Perbankan Syariah).
Wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan dan/ atau menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk
dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadah dan/atau
kesejahteraan umum menurut syariah. – UU No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf
Bank Syariah sebagai LKS-PWU17
MITRA DISTRIBUSICash Wakaf Linked Sukuk (CWLS)
BPRS HIK Ciledug
BPRS Al Salaam Amal Salman
BPRS Mitra Amal Mulia
BPRS Bina Rahmah
Bank Syariah Indonesia
Bank Muamalat Indonesia
Bank Mega Syariah
Bank Panin Dubai Syariah
Bank BJB Syariah
Bank Syariah Bukopin
Bank Umum Syariah Unit Usaha Syariah
BPRS
BANK UMUM
SYARIAH
6
Lembaga Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang
2 Unit Usaha
Syariah
UNIT USAHA
SYARIAH
BPR
SYARIAH
15 4Total 12 BUS Total 20 UUS Total 163 BPRS
• Selama 2021 ini telah terdapat
penambahan jumlah LKS-PWU: 3 BPRS
dan 1 UUS
• Mitra Distribusi CWLS baru bertambah: 2
BUS dan 2 UUS
LKS-PWU
25 4 Bank Umum
Syariah
Ketentuan memperbolehkan Bank Syariah menjadi lembaga yang menerima wakaf uang setelah ditunjuk oleh Menteri Agama
Bank DKI Syariah
Bank BTN Syariah
BPD DIY Syariah
BPD Kalbar Syariah
BPD Jateng Syariah
BPD Riau Kepri Syariah
BPD Jatim Syariah
BPD Sumut Syariah
Bank CIMB Niaga Syariah
BPD Sumselbabel Syariah
BPD Kalsel Syariah
Bank Kaltimtara Syariah
Bank Danamon Syariah
Bank Permata Syariah
BPD Sumatera Barat (Bank Nagari)
DEREGULASI PERBANKAN 18
Agenda
04
03
02
01 Potensi dan Tantangan Perbankan Syariah
Sinergi Ekosistem Ekonomi Syariah
Peningkatan Literasi Keuangan Syariah
Dukungan Kebijakan Digitalisasi dan
Sustainability bagi Perbankan Syariah
Strategi Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah
75,28%
9,10%
37,72%
8,93%
Nasional Syariah
Inklusi Literasi
19
Melakukan Kegiatan Edukasi Secara Bersama-sama Dalam Ekosistem Ekonomi Dan Keuangan Syariah
Meningkatkan Awareness Masyarakat Kepada
Brand iB
Meningkatkan Peran Tokoh Keagamaan Dalam
Mengampanyekan Perbankan Syariah
Mendukung Pengembangan Riset Yang implementatif
01
02
03
04
Literasi & InklusiKeuangan Syariah perlu ditingkatkan
Kegiatan Peningkatan Literasi Yang Telah Dilakukan20