BAB VI KEBIJAKAN UMUM Dalam melaksanakan strategi pembangunan daerah untuk mengimplementasikan misi pembangunan Kota Batam Tahun 2006-2011 dalam mewujudkan visi Kota Batam maka kebijakan umum yang akan dilakukan meliputi sebagai berikut: 6.1. Misi 1 yaitu “Mengembangkan Kota Batam sebagai Kota pusat kegiatan industri, perdagangan, pariwisata, kelautan dan alih kapal yang mempunyai akses ke pasar global dalam suatu sistem tata ruang terpadu yang didukung oleh infrastruktur, sistem transportasi, sistem Teknologi Informasi (IT) dan penataan lingkungan kota yang bersih sehat, hijau dan nyaman” Dalam rangka mewujudkan misi tersebut maka prioritas yang di tetapkan menjadi tujuan adalah sebagai berikut. 6.1.1 Terwujudnya penataan ruang dan pertanahan di Kota Batam. a. Tantangan dan Kendala Perkembangan Kota yang pesat dan dinamis menimbulkan berbagai kepentingan terhadap pemanfaatan ruang yang cenderung mengabaikan aspek sosial dan lingkungan sehingga membutuhkan Pengendalian dan Penataan Ruang secara terpadu Kecenderungan terjadinya tuntutan dari masyarakat akan status kepemilikan lahan baik di Mainland maupun Hinterland sehingga diperlukan penataan dibidang pertanahan RPJMD Kota Batam Tahun 2006-2011 114
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB VI KEBIJAKAN UMUM
Dalam melaksanakan strategi pembangunan daerah untuk
mengimplementasikan misi pembangunan Kota Batam Tahun 2006-2011
dalam mewujudkan visi Kota Batam maka kebijakan umum yang akan
dilakukan meliputi sebagai berikut:
6.1. Misi 1 yaitu “Mengembangkan Kota Batam sebagai Kota
pusat kegiatan industri, perdagangan, pariwisata, kelautan
dan alih kapal yang mempunyai akses ke pasar global dalam
suatu sistem tata ruang terpadu yang didukung oleh
infrastruktur, sistem transportasi, sistem Teknologi Informasi
(IT) dan penataan lingkungan kota yang bersih sehat, hijau
dan nyaman”
Dalam rangka mewujudkan misi tersebut maka prioritas yang di
tetapkan menjadi tujuan adalah sebagai berikut.
6.1.1 Terwujudnya penataan ruang dan pertanahan di Kota Batam. a. Tantangan dan Kendala
Perkembangan Kota yang pesat dan dinamis
menimbulkan berbagai kepentingan terhadap
pemanfaatan ruang yang cenderung mengabaikan aspek
sosial dan lingkungan sehingga membutuhkan
Pengendalian dan Penataan Ruang secara terpadu
Kecenderungan terjadinya tuntutan dari masyarakat akan
status kepemilikan lahan baik di Mainland maupun
Hinterland sehingga diperlukan penataan dibidang
pertanahan
RPJMD Kota Batam Tahun 2006-2011 114
Pengelolaan pertanahan dalam pelaksanaannya masih
dihadapkan pada permasalahan pembebasan lahan
b. Sasaran Tersusunnya RTRW Kota Batam, RDTR tingkat
Kecamatan, dan tersedianya RTBL dan RTRK
Tersusunnya neraca sumber daya alam
Tersedianya sarana dan prasarana informasi tata ruang
Terlaksananya pengendalian dan monitoring tata ruang
dan tata bangunan
Tersedianya informasi tentang investasi wilayah
Penetapan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan
dan Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan serta
optimalisasinya
Penetapan Kawasan Lingkungan Bandar Udara Hang
Nadim.
Tersedianya Titik Dasar Teknik (TDT) 100 titik
Tersedianya data batas dan luas Kp. Tua serta
terlaksananya evaluasi dan inventarisasi Kp.Tua
Tersedianya data batas administrasi kecamatan dan
kelurahan Kota Batam serta data fasos dan fasum 350 -
500 persil
Terdatanya penguasaan tanah di kawasan Rempang
Galang dan Galang Baru
Tersedianya sertifikat massal tanah masyarakat (Proda)
sebanyak 500 persil
Tersedianya sertifikat aset tanah dan bangunan Pemko
Menyediakan dan meningkatkan fasilitas infrastruktur
dasar di daerah hinterland
Pengembangan ekonomi masyarakat daerah hinterland
melalui intensifikasi dan diversifikasi Usaha Pertanian
dan Perikanan
Untuk menjalankan kebijakan tersebut di atas dapat
dilaksanakan melalui fungsi pelayanan umum dan fungsi ekonomi
program-program pembangunan yaitu :
1. Program Pengembangan Infrastruktur Wilayah Hinterland
2. Program Pengembangan pertanian dan perikanan
6.3.2 Meningkatkan pelayanan terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial dan peningkatan kualitas hidup rumah tangga miskin a. Tantangan dan Kendala
Meningkatnya jumlah penyandang masalah
kesejahteraan sosial akibat migrasi penduduk dari luar
Kota Batam
Belum optimalnya pelayanan terhadap penyandang
masalah kesejahteraan sosial
Masih adanya komunitas adat terpencil
Rendahnya partisipasi dan kesadaran masyarakat
tentang bencana alam dan bencana sosial
RPJMD Kota Batam Tahun 2006-2011 131
Meningkatnya jumlah keluarga miskin di Kota Batam
Kurangnya kemampuan keluarga miskin dalam upaya
produktif dan kegiatan diversifikasi usaha akibat dari
rendahnya pendidikan dan keterampilan.
b. Sasaran
Terlaksananya pembinaan Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS) ; Tuna Sosial 1500 -2500
orang, Anak Terlantar 70 -120 orang, Orang Terlantar
puskesmas dan jajarannya dari 451 menjadi 780 orang
Terlaksananya menajemen kesehatan di daerah
perbatasan
RPJMD Kota Batam Tahun 2006-2011 142
Terlaksananya sinkronisasi perencanaan program
kesehatan
Terlaksananya pelatihan Tim Akreditasi dari 4 menjadi 9
jabatan fungsional kesehatan sebanyak 422 orang
Terbangunnya Puskesmas dari 11 menjadi 21
Puskesmas
Terbangunnya Pustu dari 35 menjadi 66
Terbangunnya Polindes dari 30 menjadi 66
Tersedianya Puskel laut dari 14 menjadi 24 unit
Pengadaan Puskel darat dari 12 unit menjadi 22 unit
Terlaksananya pematangan Lahan dan pemagaran
RSUD
Meningkatnya RSUD dari type D menjadi Type C
sebanyak 240 tempat tidur
Tersedianya Alat Kedokteran/Kesehatan serta Sarana
dan Prasarana Penunjang Kesehatan
Pembangunan Rumah Medis dari 15 menjadi 35 dan
paramedis 47 unit menjadi 67 unit
Terbangunnya pagar Puskesmas sebanyak 16 unit
Tersedianya ambulance dari 4 menjadi 8 unit
Terlaksananya rehabilitasi Puskesmas 5 unit, Pustu 15
unit, Polindes 5 unit dan rumah dinas 20 unit
Operasional Rumah Sakit Otorita Batam (RSOB)
sebagai Rumah Sakit Rujukan
Terlayaninya pasangan usia subur 10.000 dari 35.000
akseptor KB
c. Kebijakan
Meningkatkan kualitas dan pemerataan pelayanan
kesehatan dan Keluarga Berencana bagi masyarakat
RPJMD Kota Batam Tahun 2006-2011 143
Untuk menjalankan kebijakan tersebut di atas dapat
dilaksanakan melalui fungsi Kesehatan yang didukung oleh
program pembangunan yaitu :
- Program Penanganan Bidang Kesehatan dan pelayanan
Keluarga Berencana
6.4.3 Meningkatnya kualitas generasi muda dan keolahragaan a. Tantangan dan kendala
Kurangnya daya saing skill / knowledge generasi muda
Masih rendahnya peran generasi muda
Masih belum optimalnya pembinaan bidang
kepemudaan / kepramukaan
Meningkatnya kompetisi bidang olahraga
Minimnya fasilitas, sarana dan prasarana serta prestasi
olahraga
Belum optimalnya peran serta masyarakat di bidang
olahraga.
b. Sasaran
Terlaksananya 6 jenis pembinaan untuk generasi muda dan kepramukaan
Terlaksananya 5 event olahraga tingkat Kota Batam Terlaksananya pelatihan wasit pada 4 cabang olahraga
(sepakbola, sepak takraw, bola volly, bulu tangkis) Tersedianya sarana dan prasarana kepemudaan berupa
Gedung Pemuda 1 unit dan fasilitas kepramukaan Meningkatnya pemanfaatan fasilitas olahraga
Tumenggung Abdul Jamal, Sport Hall dan fasilitas lainnya
Pemeliharaan fasilitas olahraga Tumenggung Abdul Jamal, Sport Hall dan fasilitas olahraga lainnya
RPJMD Kota Batam Tahun 2006-2011 144
Tersedianya sarana dan prasarana olahraga ; tersedianya Stadion Olahraga Belakang Padang, tersedianya Lapangan sepak bola 40 persil, tersedianya Mini GOR 1 unit, Tersedianya Kolam renang bertaraf nasional 1 unit, terpenuhinya Peralatan olahraga di setiap kelurahan.
c. Kebijakan
Meningkatkan pembinaan dan pengembangan kualitas
generasi muda dan prestasi olahraga di berbagai bidang
Untuk menjalankan kebijakan tersebut di atas dapat
dilaksanakan melalui fungsi pariwisata dan budaya yang didukung
oleh program pembangunan yaitu :
- Program Peningkatan Pembinaan Kepemudaan dan Olah
raga.
6.5. Misi 5 “Menggali, mengembangkan dan melestarikan nilai-
nilai seni budaya Melayu dan budaya daerah lainnya serta
mengembangkan kehidupan kemasyarakatan yang harmonis,
bertoleransi dan berbudi pekerti”.
Dalam rangka mewujudkan misi tersebut, maka prioritas yang
ditetapkan menjadi tujuan adalah sebagai berikut.
6.5.1 Meningkatnya nilai seni, budaya dan jumlah wisatawan di Kota Batam a. Tantangan dan Kendala
Adanya keinginan untuk mempertahankan dan
meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara dan
domestik ke Kota Batam
RPJMD Kota Batam Tahun 2006-2011 145
Telah ditunjuknya Batam sebagai MICE city
Perlunya peningkatan peranan budaya Melayu sebagai
perekat keragaman budaya Nusantara di Kota Batam
Adanya potensi objek wisata budaya, religi dan historis
yang belum dimaksimalkan pengelolaannya
Terbatasnya akses informasi even seni, budaya lokal
dan pariwisata
Masih belum optimalnya perhatian terhadap kondisi
prasarana dan sarana penunjang dalam mendukung
potensi seni, budaya lokal dan pariwisata
Belum optimalnya usaha promosi seni, budaya lokal dan
pariwisata
Belum optimalnya partisipasi dan koordinasi dari
masyarakat dalam mendukung seni, budaya lokal dan
pariwisata
Belum optimalnya realisasi Perda Pariwisata.
b. Sasaran Meningkatnya pelestarian nilai seni budaya Melayu
serta budaya daerah lainnya
Meningkatnya kualitas pemahaman Adat Istiadat
Melayu
Terciptanya maskot Kota Batam
Peningkatan jumlah pagelaran budaya sebanyak 40 - 50
kegiatan
Tersusunnya Buku Sejarah Melayu
Tersedianya sarana dan prasarana kepariwisataan dan
terpeliharanya situs budaya
Peningkatan aktivitas dan apresiasi terhadap seni dan
budaya
RPJMD Kota Batam Tahun 2006-2011 146
Meningkatnya Pelestarian nilai-nilai seni budaya melayu
serta budaya Nusantara lainnya
Pengembangan dan peningkatan sarana dan prasarana
objek wisata / destinasi wisata sebanyak 10 lokasi
Pengembangan dan pembinaan kemitraan
kepariwisataan terhadap asosiasi, dinas dan instansi
vertikal
Terbentuknya kelompok sadar wisata di 12 kecamatan
Peningkatan jumlah event budaya sebanyak 40 - 50
event
Peningkatan jumlah wisatawan mancanegara dari
1.050.000 menjadi 1,2 – 1,6 juta orang per tahun
Peningkatan length of stay wisatawan dari 1,5 hari
menjadi 2,8 hari
Terlaksananya pengawasan terhadap usaha
kepariwisataan
c. Kebijakan Meningkatkan Pelestarian nilai-nilai seni budaya
melayu dan budaya daerah lainnya dan Meningkatkan
kualitas pelaksanaan event-event dan pengembangan
obyek kepariwisataan
Untuk menjalankan kebijakan tersebut di atas dapat
dilaksanakan melalui fungsi pariwisata dan budaya yang didukung
oleh program pembangunan yaitu :
- Program peningkatan kebudayaan dan kepariwisataan
RPJMD Kota Batam Tahun 2006-2011 147
6.5.2 Terwujudnya kerukunan hidup antar kelompok dalam masyarakat a. Tantangan dan Kendala
Adanya keragaman suku, golongan, ras dan agama
dimasyarakat
Belum optimalnya pembinaan antar kelompok dalam
masyarakat
Belum tersedianya gedung forum kerukunan umat
beragama.
b. Sasaran Terciptanya kerukunan hidup beragama dan sosial
kemasyarakatan
Terlaksananya pembinaan forum kerukunan umat
beragama
Terlaksananya peringatan hari-hari besar Nasional
setiap tahunnya
Terlaksananya kegiatan keagamaan dan meningkatnya
partisipasi masyarakat dalam bidang keagamaan
Terlaksananya Pemberdayaan dan pelatihan
kelembagaan keagamaan
Pelaksanaan kegiatan hari-hari besar keagamaan setiap
tahun
Tersedianya kawasan dan fasilitas Islamic Center di
Batam Center
c. Kebijakan
Mendorong terciptanya keharmonisan dan kerukunan
hidup beragama dan sosial kemasyarakatan
RPJMD Kota Batam Tahun 2006-2011 148
Untuk menjalankan kebijakan tersebut di atas dapat
dilaksanakan melalui fungsi pelayanan umum yang didukung oleh
program pembangunan yaitu :
- Program kerukunan hidup beragama dan sosial
kemasyarakatan
6.5.3 Terwujudnya kualitas kehidupan dan perlindungan perempuan dan anak a. Tantangan dan Kendala
Masih adanya kasus trafficking di Kota Batam
Posisi strategis dan kemajuan Kota Batam menjadikan
kota ini sebagai kota tempat tujuan pemulangan Tenaga
Kerja.
Belum optimalnya keterlibatan peran perempuan dalam
pembangunan
Masih rendahnya pembinaan terhadap organisasi
perempuan
Masih rendahnya peningkatan kesejahteraan dan
perlindungan terhadap anak
b. Sasaran
Terlaksananya Bimbingan / penyuluhan (konseling), dan
pendampingan terhadap perempuan dan anak
Meningkatnya penyelesaian kasus perempuan dan anak
sebanyak 100 - 150 kasus/tahun
Terpeliharanya gedung shelter
Pembinaan kualitas serta penguatan kelembagaan
perempuan untuk 50 lembaga/tahun
RPJMD Kota Batam Tahun 2006-2011 149
c. Kebijakan
Meningkatkan perlindungan terhadap perempuan dan
anak serta penguatan kelembagaaan perempuan
Untuk menjalankan kebijakan tersebut di atas dapat
dilaksanakan melalui fungsi sosial yang didukung oleh program
pembangunan yaitu :
- Program peningkatan kualitas kehidupan dan perlindungan
perempuan dan anak
6.6. Misi 6 yaitu ”Mewujudkan pelaksanaan pemerintahan yang
baik”.
Dalam rangka mewujudkan misi tersebut, maka prioritas yang di
tetapkan menjadi tujuan adalah sebagai berikut.
6.6.1 Terwujudnya efektifitas perencanaan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pembangunan a. Tantangan dan Kendala
Adanya kewajiban melaksanakan amanat Undang-
Undang No 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional dan PERDA No 2 tahun 2006
tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan
Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan
Pembangunan Kota Batam
Adanya tuntutan bahwa setiap hasil perencanaan yang
aspiratif dapat direalisasikan dalam APBD
Belum optimalnya keterlibatan partisipasi masyarakat
dalam proses perencanaan dan pengendalian
pembangunan
RPJMD Kota Batam Tahun 2006-2011 150
b. Sasaran
Terlaksananya musrenbang tingkat kelurahan,
kecamatan, kota, propinsi, regional dan nasional serta
forum SKPD sebanyak 1 kali setahun
Tersusunnya RPJMD, RKPD, KUA, PPAS, RKA dan
APBD sebagai dokumen perencanaan pembangunan
Terlaksananya pembinaan dan pemantapan
penyusunan dan perencanaan pembangunan
Terlaksananya monitoring, pengendalian dan evaluasi
serta pelaporan kegiatan pembangunan setiap tahun
Terlaksananya rapat koordinasi antara DPRD Kota
Batam, Pemko Batam, dan OB
c. Kebijakan
Mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat
secara aktif dan kritis dalam penyelenggaran
pembangunan
Untuk menjalankan kebijakan tersebut di atas dapat
dilaksanakan melalui fungsi pelayanan umum yang didukung oleh
program pembangunan yaitu :
- Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan
6.6.2 Terwujudnya penataan Kelembagaan dan Peningkatan
Kinerja Aparatur a. Tantangan dan Kendala
Adanya tuntutan agar Struktur Organisasi dan Tata
Laksana Pemerintah disesuaikan dengan kondisi
daerah karena sistem kelembagaan dan
ketatalaksanaan belum memadai.
RPJMD Kota Batam Tahun 2006-2011 151
Perlunya ketersediaan sumberdaya aparatur yang
profesional
Perlunya peningkatan tertib administrasi pemerintahan
Masih belum optimalnya pengawasan dan akuntabilitas
kinerja pemerintah
Masih rendahnya kinerja aparatur dalam peningkatan
pelayanan publik
Masih rendahnya kesejahteraan PNS
Perlunya peningkatan sarana dan prasarana pemerintah
serta fasilitas pemerintahan lainnya
b. Sasaran
Tersusunnya Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
di Daerah, Juklak dan Juknis pelaksanaan
pemerintahan
Adanya keseragaman ketatalaksanaan administrasi
Tersusunnya Standarisasi Harga Barang / Jasa
Terlaksananya tertib administrasi pemerintahan di
tingkat Kecamatan dan Kelurahan se Kota Batam
Terlaksananya pelantikan Walikota dan Wakil Walikota
Terlaksananya pengawasan reguler dan tindak lanjut
30- 40 objek pemeriksaan setiap tahun
Terlaksananya Pemeriksaan Khusus dan Kasus
Tersedianya LAKIP dan evaluasi LAKIP Pemko Batam
dan SKPD
Terlaksananya orientasi pengawasan 1 kali/tahun
Terlaksananya gelar pengawasan daerah dan
pemutakhiran hasil pengawasan sebanyak 120 0rang
setiap tahun
RPJMD Kota Batam Tahun 2006-2011 152
Terlaksananya sosialisasi dan tersusunnya laporan
harta kekayaan penyelenggara negara dan gratifikasi
serta LP2P
Tersedianya Fasilitas, Sarana dan Prasarana
Perkantoran Pemerintah Kota Batam
Terpeliharanya fasilitas, sarana dan prasarana
Perkantoran pemerintah Kota Batam
Tersedianya fasilitas mobilitas Pemerintah Kota Batam
Tersedianya tenaga aparatur kualifikasi pendidikan