Top Banner
Tutik Dalmiyatun., S.Pt., M.Sc
15

Kebijakan pemerintah dalam penyuluhan

Jul 22, 2015

Download

Education

Muhammad Eko
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Kebijakan pemerintah dalam penyuluhan

Tutik Dalmiyatun., S.Pt., M.Sc

Page 2: Kebijakan pemerintah dalam penyuluhan

Kebijakan seharusnya memuat tujuan dari penyuluhan pertanian, tanggungjawab agensi dan perorangan, klien yang harus dilayani, luasnya area program yang harus diselesikan dan panduan lain yang relevan.

Dalam mengembangkan kebijakan nasional penyuluhan, representativ kelompok petani harus secara langsung dilibatkan dan konsultasi dengan organisasi lain yang relevan.

Page 3: Kebijakan pemerintah dalam penyuluhan

Dengan kebijakan yang komprehensive, negara dapat mengharapkan sistem penyuluhan dapat memberi kontribusi pada peningkatan produktivitas pertanian dan pendapatan pertanian dan meningkatkan kualitas hidup rumah tangga petani pedesaaan dalam mengejar tujuan umum pertmbuhan yaitu keadilan (Swanson, 1990).

Page 4: Kebijakan pemerintah dalam penyuluhan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2009TENTANG PEMBIAYAAN, PEMBINAAN, DAN PENGAWASAN PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN (16 pasal)

Page 5: Kebijakan pemerintah dalam penyuluhan

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN (41 pasal)

Page 6: Kebijakan pemerintah dalam penyuluhan

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 49/Permentan/OT.140/10/2009 TENTANG KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENYULUHAN PERTANIAN (7 pasal)

Page 7: Kebijakan pemerintah dalam penyuluhan

PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN

Page 8: Kebijakan pemerintah dalam penyuluhan

.

Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan, mengamanahkan:

Page 9: Kebijakan pemerintah dalam penyuluhan

Pasal 23 1) Programa penyuluhan dimaksudkan untuk

memberikan arah, pedoman, dan alat pengendali pencapaian tujuan penyelenggaraan penyuluhan.

2) Programa penyuluhan terdiri atas programa penyuluhan desa/kelurahan atau unit kerja lapangan, programa penyuluhan kecamatan, programa penyuluhan kabupaten/kota, programa penyuluhan provinsi, dan programa penyuluhan nasional.

Page 10: Kebijakan pemerintah dalam penyuluhan

3)Programa penyuluhan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disusun dengan memperhatikan keterpaduan dan kesinergian programa penyuluhan pada setiap tingkatan.

4)Programa penyuluhan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disahkan oleh Kepala Balai Penyuluhan, Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten/Kota, Ketua Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi, atau Kepala Badan Penyuluhan sesuai dengan tingkat administrasi pemerintahan.

5)Programa penyuluhan desa/kelurahan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) diketahui oleh kepala desa/kelurahan.

Page 11: Kebijakan pemerintah dalam penyuluhan

1) Programa penyuluhan disusun setiap tahun yang memuat rencana penyuluhan tahun berikutnya dengan memperhatikan siklus anggaran masing-masing tingkatan mencakup pengorganisasian dan pengelolaan sumber daya sebagai dasar pelaksanaan penyuluhan.

2) Programa penyuluhan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus terukur, realistis, bermanfaat, dan dapat dilaksanakan serta dilakukan secara partisipatif, terpadu, transparan, demokratis, dan bertanggung gugat.

Page 12: Kebijakan pemerintah dalam penyuluhan

Ketentuan mengenai pedoman penyusunan programa penyuluhan diatur dengan peraturan menteri.

Pasal 26Pasal 26

1)1) Penyuluh menyusun dan melaksanakan rencana kerja tahunan berdasarkan Penyuluh menyusun dan melaksanakan rencana kerja tahunan berdasarkan programa penyuluhan.programa penyuluhan.

2)2) Penyuluhan dilaksanakan dengan berpedoman pada programa penyuluhan Penyuluhan dilaksanakan dengan berpedoman pada programa penyuluhan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23, Pasal 24, dan Pasal 25.sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23, Pasal 24, dan Pasal 25.

Page 13: Kebijakan pemerintah dalam penyuluhan

3) Penyuluhan dilakukan dengan menggunakan pendekatan partisipatif melalui mekanisme kerja dan metode yang disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi pelaku utama dan pelaku usaha.

4) Ketentuan lebih lanjut mengenai mekanisme kerja dan metode penyuluhan ditetapkan dengan peraturan menteri, gubernur, atau bupati/walikota.

Pasal 32Pasal 32

1)1) Untuk menyelenggarakan penyuluhan yang efektif dan efisien diperlukan Untuk menyelenggarakan penyuluhan yang efektif dan efisien diperlukan tersedianya pembiayaan yang memadai untuk memenuhi biaya penyuluhan.tersedianya pembiayaan yang memadai untuk memenuhi biaya penyuluhan.

Page 14: Kebijakan pemerintah dalam penyuluhan

2) Sumber pembiayaan untuk penyuluhan disediakan melalui APBN, APBD baik provinsi maupun kabupaten/kota, baik secara sektoral maupun lintas sektoral, maupun sumber-sumber lain yang sah dan tidak mengikat.

3) Pembiayaan penyuluhan yang berkaitan dengan tunjangan jabatan fungsional dan profesi, biaya operasional penyuluh PNS, serta sarana dan prasarana bersumber dari APBN, sedangkan pembiayaan penyelenggaraan penyuluhan di provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan desa bersumber dari APBD yang jumlah dan alokasinya disesuaikan dengan programa penyuluhan.

4) Jumlah tunjangan jabatan fungsional dan profesi penyuluh PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (3) didasarkan pada jenjang jabatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Page 15: Kebijakan pemerintah dalam penyuluhan