ARAH KEBIJAKAN DIREKTORAT PEMBINAAN SMK TAHUN 2015 Direktorat Pembinaan SMK Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta, Agustus 2014 Disampaikan pada: Bimbingan Teknis Aplikasi RKAKL dan DIPA Tahun 2015 26 Agustus 2014
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ARAH KEBIJAKAN
DIREKTORAT PEMBINAAN SMK TAHUN 2015
Direktorat Pembinaan SMK Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Jakarta, Agustus 2014 1 1
Disampaikan pada: Bimbingan Teknis Aplikasi RKAKL dan DIPA Tahun 2015
26 Agustus 2014
DAFTAR ISI
B
A LATAR BELAKANG
C
KONDISI PERKEMBANGAN SMK
D
E
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBINAAN SMK
RANCANGAN PROGRAM DIREKTORAT PEMBINAAN SMK TAHUN 2015
PENGALAMAN PENGEMBANGAN SMK UNGGUL
LATAR BELAKANG
A
Miskin Agak Miskin Kaya Agak Kaya
Cukup
4
Tantangan Kesenjangan Ekonomi: Partisipasi Pendidikan Menengah Terkendala Ekonomi
Masih terdapat peluang peningkatan akses bagi SMK sebesar 25 -35 % dari populasi penduduk usia 16-18 th, umumnya dari
kalangan ekonomi bawah
% Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah
Jumlah Penduduk 206.264.595 218.868.791 237.556.363 263.287.000
Total Tenaga Kerja 100 98.812.448 100 106.388.935 100 116.527.546 100 131.643.500
Universitas 2 1.778.624 3 3.404.446 5 5.360.267 15 17.479.132
Diploma I, II, III/ akademi 443.222 244.687 196.780 192.762
Universitas 710.128 492.343 438.210 421.717
Total 8.319.779 7.700.086 7.244.956 7.170.523
* Per Agustus ** per Februari Sumber: Koran Tempo, 17 Januari 2014
ASEAN Economic Community 2015
KONDISI PERKEMBANGAN SMK
B
63
6.0
64
1.2
43
.28
9
1.3
86
.04
2
1.5
21
.81
3
1.6
19
.67
6
1.6
81
.85
8
1.5
28
.00
4
2.0
33
.63
2
2.2
00
.63
0
2.3
17
.71
0
2.3
69
.84
3
2.5
01
.63
1
2.1
64
.06
8
3.2
76
.92
1
3.5
86
.67
2
3.8
39
.52
3
3.9
89
.51
9
4.1
83
.48
9
-
500.000
1.000.000
1.500.000
2.000.000
2.500.000
3.000.000
3.500.000
4.000.000
4.500.000
2004 2009 2010 2011 2012 2013
Jum
lah
Sis
wa
Tahun
Grafik : Perkembangan Siswa SMK
Siswa SMK Negeri Siswa SMK Swasta Siswa SMK
9
Tantangan Pengembangan SMK : 1. Kompetensi lulusan : Hard Skills, Soft Skill, ICT 2. Guru/SDM : Guru Produktif dan terus terkembangkan 3. Kelembagaan : Jumlahnya > 11.000 SMK, Fasilitas 4. Kapasitas Layanan : Jumlah yg dilayani semakin besar dan menyebar
1.7
21
.531
1.8
10
.899
1.8
61
.173
1.8
92
.555
1.9
21
.919
1.2
44
.538
1.3
60
.081
1.4
13
.241
1.4
45
.199
1.5
27
.778
-
200.000
400.000
600.000
800.000
1.000.000
1.200.000
1.400.000
1.600.000
1.800.000
2.000.000
2009 2010 2011 2012 2013
Grafik Perkembangan Animo Pendaftar ke SMK
Pendaftar
Diterima
10
1. Setiap tahun Animo Lulusan SLTP yang mau masuk ke SMK meningkat 11 % dengan total pendaftar 1.921.919 di tahun 2013
2. Rata-rata kenaikan Daya tampung SMK adalah 5 % dan di tahun 2013 hanya dapat menerima 1.527.778 siswa
3. Daya tampung SMK belum meningkat secara signifikan karena dukungan akses SMK terbatas dan makin sedikitnya Kab/Kota yang mampu menyediakan lahan untuk pembangunan USB SMK
PERTUMBUHAN JUMLAH SMK
9.164 9.918
10.685 11.708
-
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
12.000
14.000
2010 2011 2012 2013
44
48
51
81
82
92
101
104
106
109
118
133
143
150
158
161
166
168
180
187
218
231
236
237
237
383
402
590
595
901
1.427
1.654
2.215
- 500 1.000 1.500 2.000 2.500
PAPUA BARAT
GORONTALO
BANGKA BELITUNG
BENGKULU
KEPULAUAN RIAU
MALUKU
MALUKU UTARA
SULAWESI BARAT
PAPUA
KALIMANTAN SELATAN
KALIMANTAN TENGAH
SULAWESI TENGGARA
JAMBI
SULAWESI TENGAH
SULAWESI UTARA
ACEH
BALI
KALIMANTAN BARAT
NUSA TENGGARA TIMUR
SUMATERA BARAT
D.I. YOGYAKARTA
RIAU
KALIMANTAN TIMUR
NUSA TENGGARA BARAT
SUMATERA SELATAN
LAMPUNG
SULAWESI SELATAN
BANTEN
D.K.I. JAKARTA
SUMATERA UTARA
JAWA TENGAH
JAWA TIMUR
JAWA BARAT
2013
2010
= 27.76%
1. SMK mengalami pertumbuhan yang cukup pesat. Jumlah SMK tumbuh dari sebesar 9.164 sekolah pada tahun 2010 menjadi 11.708 sekolah pada tahun 2013 atau tumbuh sebesar 27,6% .
2. Jumlah SMK terbanyak adalah di Jawa Barat (2.215) diikuti dengan Jawa Timur (1.654), Jawa Tengah (1.427), Sumatera Utara (901) dan DKI Jakarta (595). Sementara Provinsi dengan jumlah SMK terendah adalah Provinsi Papua Barat dengan 44 sekolah.
3. Pertumbuhan terbesar terjadi di Jawa Barat dengan 679 SMK baru selama periode 2010-2013. Sementara persentase pertumbuhan SMK terbesar selama periode 2010-2013 terjadi Provinsi Sulawesi Barat dengan pertumbuhan mencapai 60%.
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBINAAN SMK
C
C. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBINAAN SMK
2
1 ARAH KEBIJAKAN
STRATEGI PEMBINAAN SMK
3 PEMBERDAYAAN SMK RUJUKAN
ARAH KEBIJAKAN
1
Visi Direktorat Pembinaan SMK 2020:
Visi Direktorat Pembinaan SMK 2014: Terselenggaranya Layanan Prima Pendidikan Menengah Kejuruan untuk membentuk lulusan SMK yang berjiwa wiirausaha, cerdas, siap kerja, kompetitif, dan memiliki jati diri bangsa, serta mampu mengembangkan keunggulan lokal dan dapat bersaing di pasar global
15
Terselenggaranya Layanan Unggul di SMK yang menghasilkan lulusan yang santun, mandiri, kreatif, terampil, cerdas, kompetitif di pasar global, dan bangga memiliki jati diri bangsa Indonesia
1. Kompotensi kerja 2. ICT 3. Bahasa asing 4. Kewirausahaan 5. Budi Pekerti Mulia
Pengembangan kelembagaan SMK 1. Memasukkan pendidikan kejuruan ke dalam
perencanaan pembangunan ekonomi, sosial,dan pengembangan industri, menyesuaian ukuran pendidikan kejuruan sesuai kebutuhan;
2. Meningkatkan investasi dalam pendidikan kejuruan;
3. Mendukung mekanisme multi-channel investasi SMK;
4. Fasilitasi pelatihan dan kualitas guru di SMK;
5. Meningkatkan standar kualifikasi berbasis KKNI bagi SMK;
6. Membangun sistem penjaminan mutu lulusan SMK;
7. Menggandeng industri yang dapat terlibat dalam evaluasi kualitas pendidikan kejuruan
Ranah garap yang ditangani SMK
1. meningkatkan respon SMK sehingga pendidikan yang berprospektif sebagai pendidikan memberdayakan dan berkelanjutan;
2. memperbaiki tata kelola dan perluasan keterlibatan pemangku kepentingan;
3. memperluas cakupan SMK bukan hanya untuk kalangan kurang mampu dan di remote area;
4. pengukuran keterampilan dan pemantauan ketercapaian kinerja;
5. pengembangan teknologi dan keterampilan kerja;
6. mendukung SMK untuk mendukung pembangunan ekonomi yang ramah lingkungan dan ramah sosial;
7. pengembangan keterampilan pada sektor-sektor yang pertumbuhannya sangat tinggi.
Membangun partnership antara sekolah dengan dunia bisnis
1. Membuat mekanisme pembelajaran di SMK yang didukung oleh pemerintah, bimbingan dari industri, dan keterlibatan perusahaan;
2. Mempromosikan kerjasama sekolah- industri dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kejuruan;
3. Mendorong industri dan perusahaan menjalankan SMK;
4. Mendorong SMK terlibat dalam pelatihan bagi calon tenaga kerja dan teknisi di perusahaan.
Pengembangan fasilitas pendidikan kejuruan secara merata
1. Menyediakan sarana prasarana SMK sehingga mampu meningkatkan kualitas layanan pendidikan di SMK sesuai kebutuhan daerah;
2. Mengembangkan SMK sebagai TUK dan pelaksana sertifikasi bagi siswa SMK dan masyarakat.
Meningkatkan kualitas guru kejuruan
1. Melatih "guru dengan double kompetensi“;
2. Memberlakukan peraturan keharusan praktek pengalaman kerja bagi guru SMK ;
3. Mendampingi SMK dalam penyempurnaan sistem kepegawaian di sekolah sehingga dapat mempekerjakan guru ahli yang berpengalaman kerja agar bisa mengajar SMK sebagai guru tamu paruh waktu.
Pemanfaatan ICT di SMK sebagai transformasi kapabilitas
Ruang Lingkup
Tidak Terbatas
Efisiensi Biaya
Transaksi, Energi &
Operasional
Kebebasanaan
Waktu, ruang
dan bentuk
Kecepatan
Proses yang nyata dan
selalu Update
Fleksibilitas
Kemampuan
beradaptasi
Pengetahuan
Berbagi Ilmu
pengetahuan
Kreativitas
Kolaborasi yang terbuka
akan ide & gagasan baru
Sumber : Indra Utoyo, Dir IT PT Telkom
Lulusan Pendidikan Kejuruan diharapkan mempunyai
kompetensi ( 5 elemen kompetensi ) yang sesuai
kebutuhan Pemangku Kepentingan :
• Kebutuhan masyarakat (societal needs)
• Kebutuhan dunia kerja (industrial needs)
• Kebutuhan profesional (professional needs)
• Kebutuhan generasi masa depan ( vision)
• Kebutuhan ilmu pengetahuan (scientific)
STRATEGI PEMBINAAN SMK
2
STRATEGI
1. Peningkatan Akses
Pendidikan SMK
2. Peningkatan Mutu,
Relevansi, dan Daya Saing Pendidikan
SMK
3. Peningkatan Kualitas Tata
Kelola Pendidikan SMK
4. Sinergitas Proses, Berbagi Sumber Daya, Pemanfaatan
ICT
27
Strategi Pembinaan SMK tahun 2015
Strategi Peningkatan Pembelajaran Mutu SMK
Pembelajaran
Bermutu di
SMK
(Berbagi)
Sumberdaya dlm
membangun Hard skill
(Sentuhan) TIK dlm
setiap pembelajaran
(Integrasi)
Proses Dlm
Penguatan Soft Skill
Efisiensi &Efektivitas pembangunan
soft skill
(Mengurangi Input, Meningkatkan Hasil)
28
Dukungan, intervensi, afirmasi dan kolaborasi dengan Pemerintah, industri dan Masyarakat
29
Prinsip Dasar Pengembangan SMK
Prinsip Dasar
Pengembangan
SMK
2. Pemerataan distribusi layanan pendidikan
menengah untuk menjangkau yang tidak
terjangkau
1. Mutu yang terjaga, tidak berkurang karena adanya
penambahan daya tampung
3. Pencapaian target APK di tingkat nasional,
provinsi dan kabupaten/kota secara
bertahap.
5. Peningkatan kebekerjaan
(employability) lulusan (khususnya
SMK)
6. diperlukan Data yang Cepat, Tepat waktu dan
Akurat
4. Perimbangan SMA – SMK sesuai potensi dan
kebutuhan daerah
PMU : 2013
Perkembangan
Akademik
Industri
Sosial-Budaya
Perubahan Kebutuhan
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap Pe
nge
mb
anga
n
Kuri
kulu
m
SDM yang Kompeten
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap
Pedagogi, Psikologi
Penyempurnaan Kurikulum 2013
30
REVITALISASI SPEKTRUM SMK Thn 2008 ke 2013
31
NO
NO
BIDANG STUDI/KEAHLIAN 2008 2013
JUMLAH PROGRAM
STUDI
JUMLAH KOMPETENSI
KEAHLIAN
JUMLAH PROGRAM KEAHLIAN
JUMLAH PAKET KEAHLIAN
(PEMINATAN)
1 1 TEKNOLOGI DAN REKAYASA 18 66 18 62
2 2 TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 3 9 3 7
3 3 KESEHATAN 2 6 2 6
4 SENI, KERAJINAN, DAN PARIWISATA 7 22 - -
4 SENI RUPA DAN KRIYA (2013) - - 2 10
5 SENI PERTUNJUKAN (2013) - - 5 7
6 PARIWISATA (2013) - - 4 7
5 7 AGROBISNIS DAN AGRITEKNOLOGI 7 14 6 16
8 PERIKANAN DAN KELAUTAN (2013) - - 3 8
6 9 BISNIS DAN MANAJEMEN 3 4 3 5
JUMLAH 40 121 46 128
PEMBERDAYAAN SMK RUJUKAN - SMK®
32
3
2010 2011
2012
2014
2009
2013
KONDISI
SMK 8.593
SISWA 3.276.921
GURU* 122,622
KONDISI
SMK 9,164
SISWA 3.586.672
GURU* 135,930
KONDISI
SMK 9,918
SISWA 3.839.523
GURU* 156,268
KONDISI
SMK 10,685
SISWA 3.997.771
GURU 179,000
KONDISI
SMK 11,708
SISWA 4.157.682
GURU 197,000
TARGET
SMK 11,748
SISWA 4.303.201
GURU 219,000
I N T E R V E N S I
1. Pencitraan, 2. Beasiswa, 3. Revitalisasi Sarpras, 3. Pembelajaran Berbasis TIK, 4. Pengembangan Teaching Industry, 5. Penambahan Guru Produktif,
6. Kemitraan dengan PT, 7. Kemitraan dengan Industri, 8. Penambahan RKB/USB
LAJU PERTUMBUHAN SMK 2010-2014
Tantangan : Guru, Peralatan,
Kompetensi
Pengembangan SMK Rujukan
1. Pemetaan SMK berprestasi di tiap kab. / Kota.
2. Memberdayakan 1650 SMK rujukan diseluruh Indonesia
3. Semua SMK unggul yang pernah dibina oleh Direktorat Pembinaan SMK berpotensi menjadi kandidat SMK Rujukan.
4. Menjadikan SMK Rujukan sebagai klaster pembinaan bagi SMK di sekitarnya (3-4 SMK aliansi tiapklaster );
5. Mendukung peningkatan akses SMK klaster menjadi 2500 – 3000 siswa per klaster;
6. Mengembangkan SMK rujukan sebagai penjamin mutu proses pembelajaran, SKL, sertifikasi dan kebekerjaan pada klasternya;
7. Mengembangkan SMK Rujukan sebagai frontline dari pencitraan dan external communication SMK kepada industri dan masyarakat.
1. Definisi : SMK Rujukan adalah SMK yang memiliki kinerja unggul, akses besar, dan efektif dalam mengelola institusi serta mendampingi SMK aliansinya dalam pelaksanaan proses pembelajaran bermutu;
2. Tujuan: Peningkatan mutu, akses besar, efektif sebagai penjamin mutu, dan rela Berbagi Sumber daya;
3. Target : adanya SMK yang dpt dijadikan rujukan tentang mutu dalam Pengelolaan institusi , proses pembelajaran, penilaian, layanan prima dan kebekerjaan siswa SMK.
4. Sasaran : 1650 SMK rujukan yang memiliki @ 3-4 SMK aliansi.
Definisi, Tujuan, Target dan Sasaran SMK Rujukan - SMK®
SMK Rujukan #1
SMK Aliansi 1
SMK Aliansi 2
SMK Aliansi 3
SMK Aliansi 4
SMK Rujukan # n
SMK Aliansi 1
SMK Aliansi 2
SMK Aliansi 3
SMK Aliansi 4
SMK Rujukan & SMK Aliansi
Sekolah Efektif :
1. Kepemimpinan yang profesional;
2. Visi dan tujuan bersama ;
3. Kultur sekolah dan lingkungan belajar ;
4. Fokus pada kegiatan pembelajaran;
5. Harapan yang tinggi pada hasil pembelajaran;
6. Penguatan/pengayaan/pemantapan positif pada sikap;
7. Pemantauan kemajuan belajar ;
8. Menguatkan Hak dan tanggung jawab peserta didik;
9. Pemberian Materi pembelajaran yang kaya makna;
10.Pengelolaan institusi sebagai organisasi pembelajar;
11.Perkuatan kemitraan antara keluarga-sekolah-industri.
(Harris and Bennett, 2001)
1. Memiliki siswa > 1000
2. Guru produktif >75 Guru
3. Lahan yg siap dikembangkan >5000 m2
4. Jaringan kerja sama industri > 100 industri.
5. Fasilitas sarana dasar yg baik.
6. Letak sekolah di lokasi strategis
7. Kinerja baik, khususnya dalam bidang kebekerjaan lulusan, tatakelola dan nilai UN.
8. Memiliki 3- 4 SMK aliansi
9. Menguasai 2 bahasa asing.
Kriteria SMK Rujukan - SMK®
Bengkel Kerja Produktif Standar
pada tiap Kompetensi Keahlian yang dimiliki
Tempat Uji Kompetensi,Produk,
Jasa dan Tampilan
Bengkel Kerja Cerdas (Smart Workshop)
Untuk mendukung advance Training
Fasilitas Kegiatan Bersama bagi
Siswa dan Guru pada bidang seni,
olahraga, dan penguatan softskill
Teaching Factory sesuai Bidang
unggulan
Pusat Sumber Belajar: -Bahan Ajar di Server,
- akses internet
- Perpustakaan
PENGUATAN FASILITASI SMK RUJUKAN DALAM PEMBENTUKAN HARD SKILLS & SOFT SKILLS