Top Banner

of 14

Kebijakan Dan Perencanaan Energi

Jun 02, 2018

Download

Documents

darfil11
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/10/2019 Kebijakan Dan Perencanaan Energi

    1/14

  • 8/10/2019 Kebijakan Dan Perencanaan Energi

    2/14

    SILABUS

    Nama Mata Kuliah : Kebijakan danPerencanaan Energi

    Kode Mata Kuliah : TI 084702

    SKS : 2

    Semester : 6

    Program Studi : Teknik Energi

  • 8/10/2019 Kebijakan Dan Perencanaan Energi

    3/14

    Tujuan Mata Kuliah

    Setelah menyelesaikan mata

    kuliah ini diharapkanmahasiswa dapat memilikipengetahuan tentang

    perencanaan dan kebijakanumum bidang energinasional

  • 8/10/2019 Kebijakan Dan Perencanaan Energi

    4/14

    Standar Kompetensi

    Mahasiswa dapat menjelaskan sistem energi (konsep energy, lokasi danenergy konsentrasi, statistik energy nasional dan internasional)

    Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan kebijakan umum bidangenergi (KUBE)

    Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan aspek aspek studikelayakan dalam perencanaan energi

    Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan metode perencanaanenergy secara komulatif (perencanaan energy selaku faktor perhitunganmoneter, perhitungan sumber energy, produksi panas buang, perhitunganenergy pada pembangkit pembangkit sumber energy sepertipembangkit listrik, reaktor nuklir, energy matahari, dan energybiomassa).

    Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan permasalahan analisaenergy.

  • 8/10/2019 Kebijakan Dan Perencanaan Energi

    5/14

    Strategi Perkuliahan

    Perkuliahan menggunakan

    strategi tatap muka denganmetode ceramah, diskusi,tanya jawab dan latihan.

    Mahasiswa mendapatkantugas mandiri dan kelompokberupa paparan

  • 8/10/2019 Kebijakan Dan Perencanaan Energi

    6/14

    Evaluasi Belajar

    Komponen penilaian

    TugasKuisUjian Tengah Semester( Mid 1 dan Mid 2)Ujian Akhir Semester

  • 8/10/2019 Kebijakan Dan Perencanaan Energi

    7/14

    SISTEM ENERGI

    Energi diperlukan untuk menggerakkan berbagaiaktivitas, baik alami maupun buatan. Energi menjadisalah satu penentu keberlangsungan hidup suatu

    masyarakat, dalam kemampuannya menjaga berbagaiproses ekologis, menggerakkan berbagai aktivitasekonomi dan secara umum meningkatkan kualitashidup. Keberlangsungan tingkat dan kualitas aktivitassangat tergantung kepada ketersediaan dan konsumsienergy (Hughes, 2000). Secara teknis, energy diartikan

    sebagai kemampuan untuk melakukan usaha. Namundemikian, energy sering secara keliru disinonimkandengan sumber energy (seperti listrik, gas, batubara,biomassa dan lainnya). Terdapat perbedaan mendasarpula antara energy dan suatu komoditas, misalnya besi,tembaga, atau beras.

  • 8/10/2019 Kebijakan Dan Perencanaan Energi

    8/14

    Yang dimanfaatkan dari energy adalah layanan yangdisediakannya, bukan energy itu sendiri. Layanan energy(energy service) adalah berupa manfaat yang dihasilkan olehpembawa energy bagi kepentingan hidup manusia (Modidkk., 2005). Contoh layanan energy yang diterima olehmanusia seperti panas untuk memasak, cahaya untukpenerangan rumah atau pabrik, daya mekanis untukmenumbuk atau menggiling biji bijian, komunikasi, danlainnya. Sementara Lovins (2004) mengartikan layananenergy sebagai fungsi yang dituju dengan melakukan

    konservasi energy sebagai fungsi yang dituju denganmelakukan konversi energy dalam berbagai piranti. Fungsitersebut misalnya kenyamanan, mobilitas, udara segar,fisibilitas, hiburan, reaksi elektrokimia, dan sebagainya.

  • 8/10/2019 Kebijakan Dan Perencanaan Energi

    9/14

    Terdapat berbagai macam pembawa energy, seperti listrik yangdapat dibangkitkan dari bermacam macam sumber energy (air,angin, matahari atau batubara). Sementara itu, layanan energydapat diperoleh dari beragam pembawa energy tersebut, misal

    cahaya dari bahan bakar atau listrik atau daya mekanik yangdiperoleh dari energy potensial air, energy kinetic angin, atau darilistrik. Sementara itu yang penting dari sisi pemakai adalah layananenergy, bukan sumber energy. Pemakai (rumah tangga, bisnis danlainnya) menuntut adanya kehandalan (reliability), keterjangkauan(affordability) dan akses (accessibility) terhadap layanan energy.Ketersediaan energy merupakan salah satu kebutuhan dasar

    manusia. Ketersediaan energy tersebut mempengaruhi caramanusia mengolah bahan dan hasil pertanian, memasak, menerangiruangan, menyediakan fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan,fasilitas usaha, fasilitas telekomunikasi, fasilitas hiburan dansekitarnya.

  • 8/10/2019 Kebijakan Dan Perencanaan Energi

    10/14

    Ada tingkat minimal konsumsi energy per kapitaper hari tertentu yang harus dicapai oleh suatunegara agar warganya dapat terpenuhi kebutuhan

    hidup dasarnya dan mencapai standar hidup yanglayak. Satu analisis memperkirakan bahwadiperlukan setidaknya 100 watts per kapita perhari (Najam dan Cleveland, 2003) untukpenyediaan fasilitas masak dengan gas (seperti

    LPG-Liquidi Petroleum Gas) serta listrik untukpenerangan, kipas angin, lemari pendingin kecil,dan televisi. Angka tersebut hanya sepersepuluhkonsumsi energi yang diperlukan untuk memenuhistandar hidup Eropa Barat.

  • 8/10/2019 Kebijakan Dan Perencanaan Energi

    11/14

  • 8/10/2019 Kebijakan Dan Perencanaan Energi

    12/14KETAHANAN ENERGI

    Dewasa ini ketahanan energy makin menjadi pusat perhatiandominan dalam kebijakan energy. Berbagai organisasi masing masing mengemukakan definisi ketahanan energy mereka yangdapat dicermati misalnya dalam UN-ESCAP (2008). Laporan Asia

    Pacific Energy Research Centre mendefinisikan ketahanan energysebagai kemampuan sebuah sistem ekonomi untuk menjaminketersediaan pasokan energy secara berkelanjutan dan dalamwaktu yang tepat dengan tingkat harga yang tidak merugikankinerja sistem ekonomi tersebut.

    Konsep ketahanan energy mencakup berbagai jenis energy disepanjang rantai pasokannya (supply chain) dengan memasukkanvariabel ketersediaan fisik dan harga. Ketahanan energymerupakan kondisi yang menghubungkan berbagai variabel,seperti energy, politik dan pembangunan ekonomi. Dapatdikatakan secara singkat bahwa perwujudan ketahanan energyditandai dengan tercapainya kemampuan merespon dinamikaperubahan energy global (eksternal) dan kemandirian dalammenjamin ketersediaan energy (internal). Hal ini harusdiusahakan dengan kebijakan yang sekaligus mengatur sisipasokan dan sisi kebutuhan.

  • 8/10/2019 Kebijakan Dan Perencanaan Energi

    13/14

    Persoalan Mendasar Sistem Energi

    Layanan energy perlu ditopang oleh suatu sistem yang berkelanjutan. Sepertihalnya ekosistem, sistem energy yang berkelanjutan ditandai olehkemampuannya memasok layanan energy dalam batas ketersediaan sumberenergy dan kemampuan mengurai berbagai limbah dan dampak negative sebagaiakibat siklus hidup pemanfaatan sumber energy tersebut (Hughes, 2000).

    Kemampuan suatu ekosistem untuk mendaur ulang bahan makanan dan limbahdibatasi oleh kemampuan berbagai organisme (seperti berbagai tumbuhan danberbagai bakteri an aerobic) dalam mengkonversi sumber energy non-organik(misal energy matahari) menjadi berbagai bentuk organic energy (misal melaluiproses fotosintesis). Namun demikian aplikasi berbagai teknologi memungkinkanmanusia membangkitkan aliran energy jauh di atas yang ditemui dalam sistembiologis alami. Dalam aktivitas manusia laju produksi barang dan jasa sertaberbagai jenis limbah berhubungan sangat erat dengan laju konsumsi energy.Sistem energy yang berkelanjutan tersebut harus mampu memenuhi kebutuhan

    energy umat manusia secara berkelanjutan, suatu sistem yang selalu mampumemenuhi kebutuhan namun tidak membahayakan daya dukungan lingkungan.

  • 8/10/2019 Kebijakan Dan Perencanaan Energi

    14/14

    Lebih luas dari sekedar tinjauanlingkungan dalam sistem berkelanjutan,

    saat ini terdapat berbagai persoalanmendasar, yang dapat dikelompokkansebagai berikut :

    Ketergantungan berlebih terhadap sumber

    energy fosil Rendahnya rasio elektrifikasi Ketergantungan terhadap biomassa

    tradisional