DENKESYAH
RS SALAK (RSS)
BOGOR
Jl. Jend. Sudirman No. 8 Telp. 344609
Fak. ( 0251 ) 345444
E-Mail : rs.Salak @plaza.comPENANGANAN HIPEREMESIS
GRAVIDARUM
No. Dokumen
02/01/No. Revisi
01Halaman
1/2
Prosedur TetapTanggal Terbit
19-9-2001
Ditetapkan
KEPALA RUMAH SAKIT SALAK BOGOR
Dr. DANIEL TJEN Sp. S
MAYOR CKM NRP. 31886
PengertianHiperemesis gravidarum adalah keadaan dimana penderita
munta-muntah berlebihan, lebih dari 10 kali dalam 24 jam atau
setiap saat, sehingga mengganggu kesehatan
.
TujuanAgar pasien hiperemesis gravidarum mendapat penanganan
yang optimal
KebijakanPelayanan Medik di RS. Salak berpedoman pada :
STD, Yan Med dari Depkes RI yang telah ditetapkan Ka Rumkit.
STD Yan Med yang disusun oleh SMF RS. Salak.
STD, obat di RS. Salak
Prosedur1. Kriteria diagnosis
1.1 Hamil muda
1.2 Muntah-muntah hebat setiap yang dimakan dan minum segera
dimuntahkan kembali
1.3 Keadaan umum lemah, dengan tanda-tanda dehidrasi seperti
suara yang serak, turgor kulit yang menurun, mata cekung.
1.4 Pemeriksaan obstetri menunjukkan tanda-tanda hamil muda
2. Diagnosis banding
2.1 Hepatitis dalam kehamilan
3. Pemeriksaan penunjang
3.1 Urin
3.2 Fungsi hati
3.3 Ultrasonografi
4. Konsultasi
4.1 Penyakit dalam
4.2 Penyakit
5. Terapi
5.1 Pengobatan medikal
Pemberian cairan perinfus, larutan ringer dextrose, ditambah
obat anti emetik atau diberikan 6-8 jam perbotol selama masih
muntah pasien dipuaskan kemudian realimentasi bertahap dimulai
dengan minum, makan cair, lunak sampai makan biasa
DENKESYAH
RS SALAK (RSS)
BOGOR
Jl. Jend. Sudirman No. 8 Telp. 344609
Fak. ( 0251 ) 345444
E-Mail : rs.Salak @plaza.comPENANGANAN HIPEREMESIS
GRAVIDARUM
No. Dokumen
02/01/ No. Revisi
01Halaman
2/2
Prosedur6. Perawatan Rumah Sakit :
6.1. Pasien perlu dirawat agar dapat diberi pengobatan dengan
infus dan agar dapat beristirahat baik fisik maupun psikis.
7. Penyulit :
7.1 Dehidrasi.
7.2 Gangguan fungsi heper
7.3 Febris
8. Informed consents : Perlu
9. Lama perawatan : tergantung penyulit yang ada, antara 2
sampai 10 hari
10. Masa pemulihan
Sampai usia kehamilan mencapai 4 bulan
11. Out Put
12. Pada umumnya baik
Unit Terkait1. Rekam Medik
2. Komite Medik
3. IGD
4. SMF Bedah
DENKESYAH
RS SALAK (RSS)
BOGOR
Jl. Jend. Sudirman No. 8 Telp. 344609
Fak. ( 0251 ) 345444
E-Mail : rs.Salak @plaza.comPENANGANAN KEHAMILAN EKTOPIK
TERGANGGU
No. Dokumen
02/01/.No. Revisi
01Halaman
1/2
Prosedur TetapTanggal Terbit
19-9-2001
Ditetapkan
KEPALA RUMAH SAKIT SALAK BOGOR
Dr. DANIEL TJEN Sp. S
MAYOR CKM NRP. 31886
PengertianKehamilan ektopik adalah suatu keadaan dimana hasil
konsepsi berinplantasi dan tumbuh diluar endometrium cavum uteri,
seperti dirongga abdomen tiba fallopin, ovarium, komu, cervix.
TujuanAgar pasien kehamilan ektopik terganggu mendapat
penanganan yang optimal
KebijakanPelayanan Medik di RS. Salak berpedoman pada :
STD, Yan Med dari Depkes RI yang telah ditetapkan Ka Rumkit.
STD Yan Med yang disusun oleh SMF RS. Salak.
STD, obat di RS. Salak
Prosedur1. Kriteria diagnosis :
1.1. Terlambat haid
1.2. Sakit hebat tiba-tiba, kadang-kadang sampai pingsan
(sinkop)
1.3. Sakit perut bisa di daerah tertentu saja bisa
menyeluruh
1.4. Sakit pada waktu flatus
1.5. Perdarahan bercak pervagina yang tidak biasa
1.6. Pucat, sesuai dengan banyaknya perdarahan intra
abdomial.
1.7. Tekanan darah bisa normal bisa turun bahkan sampai syok
1.8. Abdomen tegang, nyeri tekan, nyeri lepas dan nyeri
ketok
1.9. Pemeriksaan ginekologi :
1.9.1. Porsio biru (livide), lunak, nyeri goyang korpus
1.9.2. Uterus normal atau sedikit membesar kadang-kadang sulit
diketahui karena nyeri perut yang hebat
2. Diagnosis banding :
2.1. Methroragia akibat kelainan ginekologi ataupun
hormonal.
2.2. .Penyakit radang panggul
2.3. Tumor ovarium (putaran tangkal, pecah atau terinfeksi)
dengan atau tanpa kehamilan muda
2.4. Appendicitis
2.5. Abortus imminens
3. Pemeriksaan penunjang :
3.1. Laboratorium : Hb, Ht, Trombosit
3.2. Pemeriksaan USG :
3.2.1 Cairan di cavum douglasi
3.2.2 Tidak terdapat kantong gestasi didalam rahim
3.2.3 Ditemukan kantong gestasi diluar rahim
DENKESYAH
RS SALAK (RSS)
BOGOR
Jl. Jend. Sudirman No. 8 Telp. 344609
Fak. ( 0251 ) 345444
E-Mail : rs.Salak @plaza.comPENANGANAN KEHAMILAN EKTOPIK
TERGANGGU
No. Dokumen
02/01/ No. Revisi
01Halaman
2/2
Prosedur3.3 Pemeriksaan Kuldosentesis :
3.3.1 Untuk membuktikan adanya darah di cavum douglasi.
3.4 Pemeriksaan laproskopi
3.4.1 Dapat melihat dengan jelas genitalia apakah ada infeksi
tumor atau KET.
4. Terapi
4.1. Perbaiki keadaan umum dengan pemberian cairan infus dan
transfusi
4.2. Laparotomi segera setelah diagnosa dipastikan.
4.3. Dilakukan salpingektomi, overektomi atau reparasi korna
tergantung lokasi kehamilan
4.4. Pada kehamilan abnormal apabila plasenta sulit diangkat,
ditinggal saja dirongga abdomen dan dipasang drain pada dinding
perut.
5. Perawatan Rumah Sakit : Pasien perlu segera dirawat
6. Konsultasi : Dokter ahli kebidanan
7. Penyulit : syok yang irreversible
8. Informed Consent : diperlukan untuk tindakan operasi
9. Lama perawatan : Bila tidak ada penyakit lain, pasien
dipulangkan sesudah hari keempat pasca operasi
10. Masa pemulihan : masa pemulihan optimal 6 minggu
Unit Terkait1. Rekam Medik
2. Komite Medik
3. SMF Bedah
4. IGD
DENKESYAH
RS SALAK (RSS)
BOGOR
Jl. Jend. Sudirman No. 8 Telp. 344609
Fak. ( 0251 ) 345444
E-Mail : rs.Salak @plaza.comPENANGANAN PRE-EKLAMPSI/
EKLAMPSI
No. Dokumen
02/01/ No. Revisi
01Halaman
1/5
Prosedur TetapTanggal terbit
19-9-2001
Ditetapkan
KEPALA RUMAH SAKIT SALAK BOGOR
Dr. DANIEL TJEN Sp. S
MAYOR CKM NRP. 31886
Pengertian1. Pre-eklampsi adalah timbulnya hipertensi,
protenuria dan edem akibat kehamilan, setelah kehamilan > 20
minggu atau segerasetelahpersalinan.
2. Eklamsi adalah kelainan akut pada wanita hamil, dalam
persalinan atau nifas yang ditandai dengan timbulnya kejang dan
atau koma. Sebelum wanita hamil tadi menunjukkan tanda-tanda
preklampsi.
TujuanAgar pasien Pre-eklampsi/ eklampsi mendapat penanganan
yang optimal
KebijakanPelayanan Medik di RS. Salak berpedoman pada :
STD, Yan Med dari Depkes RI yang telah ditetapkan Ka Rumkit.
STD Yan Med yang disusun oleh SMF RS. Salak.
STD, obat di RS. Salak
Prosedur1. Kriteria diagnosis
1.1. Hamil lima bulan atau lebih
1.2. Kaki terasa bengkak
1.3. Tekanan darah diatas normal
1.4. Pemeriksaan obstetri : besar rahim sesuai dengan usia
kehamilan, atau lebih kecil apabila ada PJT (pertumbuhan janin
terlambat)
1.5. Edem, proteimuria dan hipertensi.
1.6. Pada eklampsi ditambah dengan kejang dan atau koma.
1.7. Pre-eklampsi ringan : didasarkan atas timbulnya hipertensi
disertai proteinuria dan atau edem setelah kehamilan 20 minggu.
1.8. Pre-eklampsi berat : apabila ditemukan satu atau beberapa
gejala dibawah ini :
1.8.1 Tekanan darah sistolik lebih atau sama dengan 160 mmHg
atau tekanan darah diastolik lebih atau sana dengan 110 mmHg.
1.9. Pre-eklampsi ringan : didasarkan atas timbulnya hipertensi
disertai proteinuria dan atau edem setelah kehamilan 20 minggu
1.10. Oliguria, yaitu produk urine kurang dari 500 ml/ 24 jam
yang disertai kenaikan kadar kreatinin plasma
1.11. Gangguan visus atau cerebral
1.12. Nyeri pada epigastrium atau nyeri pada kuadran kanan atas
abdomen
1.13 Pertumbuhan janin intra uterine terlambat
1.14. Ada sindrom HELLP (H : hemolysia, EL : Elevated) liver
enzyne, LP : Low platelet count)
1.15. Eklampsi : Kejang dan atau koma tanpa kelainan neurologik,
pada wanita dalam kehamilan, persalinan atau nifas dengan
tanda-tanda preklampsi berat lainnya.
2. Pemeriksaan penunjang :
2.1. Laboratorium : Protein urin, Hb, Ht Trombosit, asam urat,
fungsi
ginjal dan fungsi hati.
3. Diagnosa banding :
3.1. Hipertensi menahun, kelainan ginjal dan epilepsi.
4. Terapi :
4.1. Pre-eklampsi ringan
4.1.1. Rawat jalan
4.1.1.1 Banyak istirahat dengan tidur miring
4.1.1.2 Diet cukup protein, rendah karbohidrat, rendah lemak dan
garam
4.1.1.3 Sedativa ringan seperti luminal 3 X 30 mg atau valium 3
X 2 mg
4.1.1.4 Kunjungan ulang setiap minggu
4.1.2. Rawat Inap
4.1.2.1 Pada kehamilan pre-term (37 minggu) Bila tekanan darah
normal selama perawatan, persalinan ditunggu sampai aterm
4.1.2.2 Bila tekanan darah turun tidak sampai normal, kehamilan
diterminasi pada usia kehamilan 37 minggu
4.1.2.3 Pada kehamilan aterm (37 minggu) persalinan ditunggu
spontan atau dipersalinan pada tanggal taksiran persalinan.
Persalinan dapat dilakukan spontan atau kalau perlu memperpendek
partus kala II dengan ektraksi vakukm.
4.2. Pre-eklampsi berat
4.2.1 Segera dirawat dan ditentukan jenis perawatan tindakan
yang akan diambil, aktif atau konservatif.
4.2.2 Tindakan aktif : kehamilan diakhiri bersama dengan
pengobatan medisina.
4.2.3 Tindakan konservatif : kehamilan tetap dipertahankan
bersama dengan pengobatan medika mentosa.
DENKESYAH
RS SALAK (RSS)
BOGOR
Jl. Jend. Sudirman No. 8 Telp. 344609
Fak. ( 0251 ) 345444
E-Mail : rs.Salak @plaza.comPENANGANAN PRE-EKLAMPSI/
EKLAMPSI
No. Dokumen
02/01/ No. Revisi
01Halaman
3/5
5. Perawatan :
5.1. Perawatan aktif
Indikasi : bila didapatkan satu atau lebih keadaan dibawah
ini.
5.1.1. Pada ibu :
5.1.1.1 Kehamilan lebih dari 37 minggu
5.1.1.2 Adanya tanda-tanda/ gejala impending eklampsi
5.1.1.3 Kegagalan perawatan konservatif
5.1.1.3.1 Dalam waktu 6 jam setelah pengobatan tekanan darah
naik
5.1.1.3.2 Setelah 24 jam pengobatan tidak ada perbaikan
5.1.2. Pada janin :
5.1.2.1. Adanya tanda-tanda gawat janin
5.1.2.2. Adanya tanda-tanda PJT (pertumbuhan janin
terlambat).
6. Laboratorium :
6.1 Ditentukan adanya sindrom HELLP
7. Terapi
7.1. Terapi medikamentosa :
7.1.1 Infus dekstrose 5 %, tiap 500 ml ditambah valium 40 mg 20
tetes/ menit.
7.1.2 Anti hipertensi diberikan hanya bila tekanan darah
diastolik > 110 mmHg, berupa tablet nifedipin 10 mg digerus
dibawah lidah.
7.1.3 Diuretika hanya diberikan bila ditemukan :
7.1.3.1 Edem paru-paru
7.1.3.2 Payah jantung kongesti
7.1.3.3 Edem anasarka
7.1.4. Diet : cukup protein, rendah karbohidrat, lemak dan
garam
7.2. Terapi Obstetrik : terminasi kehamilan dengan cara yang
sesuai
7.2.1. Bila belum infartu :
7.2.1.1 Induksi persalinan,
7.2.1.2 Kateter foley
7.2.1.3 Infus oksitosin
7.2.1.4 Amniotomi.
DENKESYAH
RS SALAK (RSS)
BOGOR
Jl. Jend. Sudirman No. 8 Telp. 344609
Fak. ( 0251 ) 345444
E-Mail : rs.Salak @plaza.comPENANGANAN PRE-EKLAMPSI/
EKLAMPSI
No. Dokumen
02/01/No. Revisi
01Halaman
4/5
7.2.2. Seksio Caesarea bila induksi persalinan gagal yaitu 12
jam sejak dimulai infus oksitosin belum masuk fase aktif
7.2.3. Bila sudah inpartu :
7.2.3.1 Kala 1 : fase laten : Seksio Caesarea
7.2.3.2 Fase aktif : Amniotomi, bila kemudian pembukaan belum
lengkap, seksio caesarea.
7.2.3.3 Kala II : Persalinan pervaginam, dibantu ekstrak
vakum.
7.3. Perawatan konservatif :
7.3.1 Indikasi : kehamilan preterm (< 37 minggu)
tanpadisertai tanda-tanda impending eklampsi dengan keadaan janin
baik
7.3.2 Pengobatan medikamentosa : sama dengan pengobatan pada
perawatan aktif
7.4. Pengobatan obstetri :
7.4.1 Selama perawatan konservatif dilakukan observasi dan
evaluasi sama dengan perawatan aktif, hanya disini tidak dilakukan
terminasi
7.4.2 Bila setelah 24 jam tidak ada perbaikan dianggap
pengobatan gagal dan dilakukan terminasi
4.7. Perawatan Eklampsi :
4.7.1. Pengobatan medikamentosa :
4.7.1.1. Obat anti kejang infus dextrose 5 % ditambah dengan
40 mg Valium 20 tetes/ mnt, bila kejang diberikan
injeksi valium secara bolus.
4.7.1.2. Obat-obat lain seperti anti hipertensi, anti piratik,
anti biotika, kardiotonik, diberikan apabila ada indikasi.
4.7.1.3. Perawatan pada serangan jantung
4.7.1.3.1 Dirawat diruang observasi
4.7.1.3.2 Dipasang ropharingeal airway (Guedel) kedalam mulut
penderita
4.7.1.3.3 Kepala direndahkan dan daerah orofaring dibersihkan
dengan pengisap lendir
4.7.1.3.4 Fiksasi badan penderita pada tempat tidur jangan
terlalu kuat untuk menghindari terjadinya fraktur.
4.7.1.4. Perawatan penderita dengan koma
4.7.1.4.1 Disamping yang diatas dilakukan meonitoring dan
evaluasi dalamnya koma.
4.7.1.4.2. Pencegahan dekubitus dan pemberian makan dengan
melalui pipa lambung.
DENKESYAH
RS SALAK (RSS)
BOGOR
Jl. Jend. Sudirman No. 8 Telp. 344609
Fak. ( 0251 ) 345444
E-Mail : rs.Salak @plaza.comPENANGANAN PRE-EKLAMPSI/
EKLAMPSI
No. Dokumen
02/01/ No. Revisi
01Halaman
5/5
4.7.2. Pengobatan obstetrik :
4.7.2.1 Pada dasarnya semua kehamilan dengan eklampsi harus
diakhiri tanpa memandang umum kehamilan dan keadaan janin.
4.7.2.2 Kehamilan diakhiri apabila sudah terjadi stabilisasi
(pemulihan) hemodinamika dan metabolisme ibu, yaitu 4-8 jam setelah
(salah satu atau lebih)
4.7.2.2.1. Pengobatan anti kejang terakhir
4.7.2.2.2. Setelah kejang terakhir
4.7.2.2.3. Setelah pemberian obat anti hipertensi terakhir
4.7.2.2.4. Penderita mulai sadar
4.7.2.2.5. Cara terminasi kehamilan sama seperti pre-eklampsi
berat
8. Konsultasi
8.1. Apabila diperlukan konsultasi dengan spesialis penyakit
dalam, syaraf dan mata
9. Perawatan Rumah Sakit
Pasien Pre-eklampsi ringan dirawat apabila setelah 2 minggu
rawat jalan tidak menunjukkan adanya perbaikan pasien pre-eklampsi
berat harus dirawat.
10. Penyulit
Gagal ginjal, gagal jantung edem paru, kelainan pembekuan darah,
perdarahan otak, kematian janin.
11 .Informed Consent
Perlu dijelaskan kepada keluarga pasien mengenai kondisi pasien
dan rencana perawatan.
12. Tenaga perawatan
Dokter spesialis kebidanan, dokter umum dan bidan terlatih
13. Lama perawatan
Pasien dirawat sampai 5 hari pasca persalinan
a. Masa pemulihan : 6 minggu
b. Out Put : Sembuh total bila tanpa komplikasi
Bisa terjadi kematian janin dan atau ibu
14. Patologi anatomi : tidak diperlukan
Unit terkait1. Rekam Medik
2. Komite Medik
3. SMF Bedah
4. IGD
DENKESYAH
RS SALAK (RSS)
BOGOR
Jl. Jend. Sudirman No. 8 Telp. 344609
Fak. ( 0251 ) 345444
E-Mail : rs.Salak @plaza.comPENANGANAN DISTOSIA
No. Dokumen
02/01/No. Revisi
01Halaman
1/2
Prosedur TetapTanggal Terbit
19-09-2001
Ditetapkan
KEPALA RUMAH SAKIT SALAK BOGOR
Dr. DANIEL TJEN Sp. S
MAYOR CKM NRP. 31886
PengertianDefinisi :
Dictosia adalah persalinan abnormal yang ditandai oleh
kelambatan atau tidak adanya kemajuan proses persalinan dalam
ukuran satuan waktu tertentu
TujuanAgar pasien distosia mendapat pelayanan yang optimal .
KebijakanPelayanan Medik di RS. Salak berpedoman pada :
STD, Yan Med dari Depkes RI yang telah ditetapkan Ka Rumkit.
STD Yan Med yang disusun oleh SMF RS. Salak.
STD, obat di RS. Salak
Prosedur1. Kriteria Diagnosis
1.1. Persalinan sudah berlangsung selama beberapa waktu,
bayi
baru lahir.
1.2. Kontraksi rahim bisa dirasakan kuat dan sering bisa juga
tidak
1.3 Pemeriksaan obstetri, meliputi tinggi fundus uteri, letak
dan presentasi janin, denyut jantung janin, kualitas his/ kontraksi
rahim dan taksiran berat janin.
14. Periksa dalam vagina : keadaan serviks besarnya pembukaan
keadaan selaput ketuban, turunnya bagian terbasah janin, posisi
denominator.
2. Pemeriksaan Penunjang
2.1 Ultrasonografi
2.2 Kardiotokografi
3. Diagnosis banding
3.1. Kelainan tenaga yaitu kurang kuatnya his.
3.2. Kelainan janin : besar, bentuk, jumlah, letak,
presentasi.
3.3. Kelainan jalan lahir : kelainan tulang panggul atau
jaringan lunak panggul
4. Terapi
Disesuaikan dengan penyeban distosia, dengan meperhatikan
indikasi, kontra indikasi dan komplikasi misalnya dengan melakukan
:
4.1. Akselerasi persalinan dengan memperbaikih his dengan
oksitosin
4.2. Mempercepat kala dua dengan ekstraksi pakum atau forsep
4.3. Seksio Caesarea
5. Konsultasi : tidak ada
6. Perawatan rumah sakit ; diperlukan untuk pemulihan setelah
dilakukan persalinan
7. Penyulit
7.1. Partus lama
7.2. Infeksi Intra partun
7.3. Ruptura uteri
7.4. Perlukaan jalan lahir
Unit Terkait
1. Rekam Medik
2. Komite Medik
3. SMF Bedah
4. IGD
DENKESYAH
RS SALAK (RSS)
BOGOR
Jl. Jend. Sudirman No. 8 Telp. 344609
Fak. ( 0251 ) 345444
E-Mail : rs.Salak @plaza.comPENANGANAN TONSILITIS KRONIK
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
Prosedur4.3. Pemeriksaan penunjang :
Ultrasonografi dan kardiotokografi
4.4. Diagnosa banding :
Setelah dilakukan analisa kemajuan proses persalinan dan
dijumpai
adanya tanda proses distocia, langkah berikutnya adalah mencari
penyebab distocia yang mungkin berasal dari salah satu gabungan
dari beberapa faktor berikut ini :
4.4.1. Kelainan tenaga : yaitu kurang kuatnya his atau tenaga
mengejan
4.4.2. Kelainan janin besar bentuk, jumlah, letak, presentasi
atau posisi janin.
4.4.3. Kelainan janin lahir : kelainan tulang panggul atau
jaringan lunak panggul.
4.5. Terapi
Disesuaikan dengan penyebab distocia, dengan memperhatikan
indikasi, syarat, kontra indikasi dan komplikasi, misalnya
dengan melakukan :
4.5.1. Akselerasi persalinan dengan memperbaiki his dengan
oksitosin.
4.5.2. Mempercepat kala II dengan ekstraksi vakum atau
foceps.
4.5.3. Seksio caesare
4.6. Konsultasi : tidak ada
4.7. Perawatan Rumah Sakit : diperlukan untuk pemulihan
setelah
dilakukan persalinan.
4.8. Penyulis :
4.8.1. Pada ibu :
4.8.1.1. Parus lama
4.8.1.2. Infeksi intra partum
4.8.1.3. Ruptura uteri
4.8.1.4. Fistulasi
4.8.1.5. Perlukan jalan lahir
4.8.2. Pada janin
Unit terkait Rekam Medik
Komite Medik
SMF Bedah
DENKESYAH
RS SALAK (RSS)
BOGOR
Jl. Jend. Sudirman No. 8 Telp. 344609
Fak. ( 0251 ) 345444
E-Mail : rs.Salak @plaza.comPENANGANAN PERDARAHAN ANTE
PARTUM
No. Dokumen
02/01/ No. Revisi
01Halaman
Prosedur TetapTanggal Terbit
14-10-2001
Ditetapkan
KEPALA RUMAH SAKIT SALAK BOGOR
Dr. DANIEL TJEN Sp. S
MAYOR CKM NRP. 31886
PengertianDefinisi :
Adalah terjadinya pengeluaran darah pervagina pada kehamilan
lebih dari 20 minggu.
TujuanAgar penderita perdarahan Ante Partum mendapat pelayan
yang optimal.
KebijakanPelayanan Medik di RS. Salak berpedoman pada :
STD, Yan Med dari Depkes RI yang telah ditetapkan Ka Rumkit.
STD Yan Med yang disusun oleh SMF RS. Salak.
STD, obat di RS. Salak
Prosedur 1. Kriteria diagnosis :
1.1. Hamil 20 minggu atau lebih
1.2. Perdarahan pervagina secara spontan disertai nyeri atau
tanpa nyeri akibat kontraksi rahim
1.3. Faktor-faktor predisposisi seperti :
1.3.1 Riwayat solusi plasenta
1.3.2 Perokok
1.3.3 Hipertensi
1.3.4 Multi paritas
1.4. Pemeriksaan obstretrik :
Periksa luar, tinggi fundus uteri, letak dan presentasi janin,
masuknya bagian terbawah janin ke pintu atas panggul, konstraksi
rahim, denyut jantung janin.
Inspeculo : darah keluar dari osteum.
2. Pemeriksaan penunjang :
2.1 Ultrasonografi : terutama untuk melihat letak,
implementasi
plasenta, usia gestasi dan keadaan janin.
1.2 Laboratorium : Hb, Ht, Trombosit, waktu pembekuan darah
1.3 Kardiotokografi : untuk menilai staus (kesejahteraan)
janin
DENKESYAH
RS SALAK (RSS)
BOGOR
Jl. Jend. Sudirman No. 8 Telp. 344609
Fak. ( 0251 ) 345444
E-Mail : rs.Salak @plaza.comPENANGANAN PERDARAHAN ANTE
PARTUM
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
Prosedur3. Diagnosa banding :
3.1 Solutio plasenta : terlepasnya plasenta yang letaknya
normal
sebagian atau seluruhnya sebelum janin lahir.
3.2 Plasenta previa : plasenta yang letaknya tidak tidak
normal
sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir
3.2 Vasa previa : tali pusat berisensi pada selaput ketuban
dimana pembuluh darahnya berjalan diantara lapisan amnio
dan korion melalui pembukaan cervix
4. Terapi :
4.1. Tidak terdapat renjatan (syok) usia gestasi < 30
minggu
atau taksiran berat janin < 250 gram
4.1.1. Solutio plasenta
Ringan :
Ekspesktatif bila ada perbaikan (perdarahan
berhenti, kontraksi uterus tidak ada dan janin hidup) : tirah
baring, pemeriksaan USG dan KTG. Tunggu persalinan spontan.
Aktif bila ada perburukan (perdarahan berlangsung terus,
konstraksi uterus berlangsung terus dan dapat mengancam ibu dan
janin) dicoba partus pervagina dengan infus oksitosin dan
amaiosintesis Bila perdarahan banyak dan skor pelvik 6 jam
dilakukan seksiocaesare.
Sedang berat :
Resustasi cairan dan transfusi darah.
Partus pervagina bila diperkirakan dapat berlangsung dalam 6 jam
dengan amniotomi dan infus oksitosin. Partus perabdominan
dipertimbangkan bila partus pervagina tak dapat berlangsung dalam 6
jam.
4.1.2 Plasenta previa
Perdarahan sedikit, dirawat sampai 36 minggu, mobilisasi
bertahap. Bila ada kontaksi dilakukan tokolisis.
Perdarahan banyak
Resusitasi cairan dan atasi anemia (tranfusi darah)
Seksio Caesarea
4.1.3 Vasa previa :
Janin mati : partus pervaginam
Janin hidup : dipertimbangkan partus per abdominan
DENKESYAH
RS SALAK (RSS)
BOGOR
Jl. Jend. Sudirman No. 8 Telp. 344609
Fak. ( 0251 ) 345444
E-Mail : rs.Salak @plaza.comPENANGANAN PERDARAHAN ANTE
PARTUM
No. Dokumen
02/01/ No. Revisi
01Halaman
5. Perawatan Rumah Sakit : Pasien perlu segera dirawat
6 Konsultasi : dokter ahli bedah
7. Penyulit : Syok yang irreversible
8. Informed Consent : diperlukan untuk tindakan operasi
9. Lama perawatan : Bila tidak ada penyulit pasien dipulangkan
sesudah
hari ke-empat pasca operasi.
10. Masa pemulihan : masa pemulihan optimal 6 minggu
11. Out put : Komplikasi diharapkan minimal
Kesembuhan diharapkan sempurna
Unit terkait Rekam Medik
Komite Medik
SMF Bedah
UGD
DENKESYAH
RS SALAK (RSS)
BOGOR
Jl. Jend. Sudirman No. 8 Telp. 344609
Fak. ( 0251 ) 345444
E-Mail : rs.Salak @plaza.comPENANGANAN KETUBAN PECAH DINI
No. Dokumen
02/01/ No. Revisi
01Halaman
Prosedur TetapTanggal Terbit
14-10-2001
Ditetapkan
KEPALA RUMAH SAKIT SALAK BOGOR
Dr. DANIEL TJEN Sp. S
MAYOR CKM NRP. 31886
PengertianKetuban pecah dini adalah keadaan dimana selaput
ketuban pecah sebelum waktunya.
TujuanAgar Pasien dengan ketuban pecah dini mendapat penaganan
yang optimal.
KebijakanPelayanan Medik di RS. Salak berpedoman pada :
STD, Yan Med dari Depkes RI yang telah ditetapkan Ka Rumkit.
STD Yan Med yang disusun oleh SMF RS. Salak.
STD, obat di RS. Salak
Prosedur1. Kriteria diagnosis :
1.1. Umur kehamilan lebih dari 20 minggu
1.2. Keluar air ketuban dari rahim
1.3 Kontraksi mungkin ada mungkin tidak
1.4. Pemeriksaan obstetri :
Tinggi fundus uteri, letak dan presentasi janin, turunnya bagian
terbawah janin, kontraksi rahim denyut jantung janin.
Inspekulo (tampak cairan keluar dari ostium uteri
eksternum).
2 Pemeriksaan penunjang
2.1. Laboratorium : lekosit > 15.000/cu.mm menunjukkan
infeksi
2.2 USG : membantu menentukan usia kehamilan, letak janin,
berat janin, letak dan gradasi plasenta dan jumlah air
ketuban.
2.3. CTG : untuk mendeteksi adanya gawat janin.
3. Terapi
3..1. Konservatif
3.1.1. Rawat di Rumah Sakit
3.1.2 Antibiotika kalau ketuban pecah > 6 jam
3.1.3. Bila umum kehamilan < 32 minggu, dirawat selama air
ketuban tidak keluar lagi. Diberikan steroid selama 7 hari untuk
mematangkan pertumbuhan janin.
3.1.4. Bila pada usia kehamilan 34 minggu masih keluar air
ketuban maka pada usia kehamilan 35 minggu dipertimbangkan untuk
terminasi
3.1.5. Nilai tanda-tanda infeksi (suhu, lekosit)
DENKESYAH
RS SALAK (RSS)
BOGOR
Jl. Jend. Sudirman No. 8 Telp. 344609
Fak. ( 0251 ) 345444
E-Mail : rs.Salak @plaza.comPENANGANAN KETUBAN PECAH DINI
No. Dokumen
02/01/ No. Revisi
01Halaman
3.2. Aktif
3.2.1 Kehamilan > 36 minggu, induksi dengan oksitosin, bila
gagal seksio caesarea.
3.2.2 Bila ada indikasi seperti CPD atau letak lintang, seksio
caesarea
3.2.3. Bila ada tanda-tanda infeksi berikan antibiotika dosis
tinggi dan kehamilan/ persalinan diakhiri :
a. Bila skor pelvik < 3 diakhiri dengan seksio caesarea
b. Bila skor pervik > 5 induksi dan partus pervaginam
c. Bila infeksi berat seksio caesarea.
4. Konsultasi : tidak ada
5. Perawatan Rumah Sakit :
Harus dirawat di Rumah Sakit sampai setelah perawatan dari
tindakan
terminasi kehamilan selesai
6. Penyulit : infeksi sampai sepsis
7. Informed Consent : Perlu bila akan diadakan tindakan
operatif
8. Lama perawatan :
8.1 Konservatif : sangat tergantung dari usia kehamilan, lamanya
air tuban keluar dan keadaan umum penderita
8.2 Aktif : partus pervaginam 3-4 hari, seksio caesarea 4-5
hari
9. Out Put : Sembuh total
10. Patologi antomi : tidak ada
Unit terkait Rekam Medik
Komite Medik
SMF Bedah
UGD
DENKESYAH
RS SALAK (RSS)
BOGOR
Jl. Jend. Sudirman No. 8 Telp. 344609
Fak. ( 0251 ) 345444
E-Mail : rs.Salak @plaza.comPENANGANAN KETUBAN PECAH DINI
No. Dokumen
02/01/ No. Revisi
01Halaman
Prosedur TetapTanggal Terbit
14-10-2001
Ditetapkan
KEPALA RUMAH SAKIT SALAK BOGOR
Dr. DANIEL TJEN Sp. S
MAYOR CKM NRP. 31886
Pengertian3.1. Difinisi :
Ketuban pecah dini adalah keadaan dimana selaput ketuban pecah
sebelum waktunya.
3.2. Kriteria diagnosa :
3.2.1. Umur kehamilan lebih dari 20 minggu
3.2.2. Keluar air ketuban dari rahim
TujuanSebagai acuan dalam menegakkan diagnosa dan terapi ketuban
pecah dini.
KebijakanPelayanan Medik di RS. Salak berpedoman pada :
STD, Yan Med dari Depkes RI yang telah ditetapkan Ka Rumkit.
STD Yan Med yang disusun oleh SMF RS. Salak.
STD, obat terapi di RS. Salak
Prosedur4.1. Anamnesa :
4.1.1. Keluar cairan dari vagina
4.1.2. Hamil lebih dari 20 minggu
4.1.3. Kontraksi mungkin ada mungkin tidak
4.2. Pemeriksaan fisik :
2.2.1. Umum : tanda vital, perhatian terutama pada suhu
badan
2.2.2. Pemeriksaan obstetri :
Tinggi fundus uteri, letak dan presentasi janin, turunnya bagian
terbawah janin, kontraksi rahim denyut jantung janin.
Inspekulo (tampak cairan keluar dari ostium uteri
eksternum).
4.3. Pemeriksaan penunjang
4.3.1. Laboratorium : lekosit > 15.000/cu.mm menunjukkan
infeksi
4.3.2. USG : membantu menentukan usia kehamilan, letak janin,
berat janin, letak dan gradasi plasenta dan jumlah air ketuban.
4.3.3. CTG : untuk mendeteksi adanya gawat janin.
4.4. Terapi
4.5.1. Konservatif
4.5.1.1. Rawat di Rumah Sakit
1. Antibiotika kalau ketuban pecah > 6 jam
2. Bila umum kehamilan < 32 minggu, dirawat selama air
ketuban tidak keluar lagi. Diberikan steroid selama 7 hari untuk
mematangkan pertumbuhan janin.
3. Bila pada usia kehamilan 34 minggu masih keluar air ketuban
maka pada usia kehamilan 35 minggu dipertimbangkan untuk
terminasi
4. Nilai tanda-tanda infeksi (suhu, lekosit)
DENKESYAH
RS SALAK (RSS)
BOGOR
Jl. Jend. Sudirman No. 8 Telp. 344609
Fak. ( 0251 ) 345444
E-Mail : rs.Salak @plaza.comPENANGANAN RETENSIO PLASENTAE
No. Dokumen
02/01/ No. Revisi
01Halaman
Prosedur TetapTanggal Terbit
14-10-2001
Ditetapkan
KEPALA RUMAH SAKIT SALAK BOGOR
Dr. DANIEL TJEN Sp. S
MAYOR CKM NRP. 31886
PengertianRetensio plasenta adalah keadaan dimana plasenta belum
lahir dalam 30 menit setelah bayi lahir.
TujuanAgar penderita Retensio Plasenta mendapat pelayanan yang
optimal.
KebijakanPelayanan Medik di RS. Salak berpedoman pada :
STD, Yan Med dari Depkes RI yang telah ditetapkan Ka Rumkit.
STD Yan Med yang disusun oleh SMF RS. Salak.
STD, obat di RS. Salak
Prosedur1. Kriteria diagnosis
1.1. Plasenta belum lahir
1.2. Biasanya disertai perdarahan
1.3. Obstetri :
Fundus uteri masih tinggi
Inspekulo (tanpak tali pusat, darah keluar dari ostium uteri
eksternum)
2. Pemeriksaan penunjang :
2.1. Laboratorium : Hemoglobin, masa perdarahan dan masa
Pembekuan
3. Diagnosis banding
3.1 Atonia uteri
3.3. Luka jalan lahir
4. Terapi :
4.1. Beri oksitosin drip 20 u
4.2. Setelah kontraksi rahim baik lakukan pelepasan plasenta
secara
manual
4.3. Setelah plasenta lepas seluruhnya, plasenta dilahirkan
4.4. Berikan Ergometri 0,2 mg im atau iv
4.5. Obat-obatan : Antibiotika, uterotonika, analgetik dan
roburansia
5. Informed Consent : Perlu bila akan diadakan tindakan plasenta
manual
6. Konsultasi : -
7. Perawatan Rumah Sakit harus segera dirawat
8. Penyulit : Syok hipovolemik
9. Informed Consent : perlu untuk operasi
10. Lama perawatan 5 7 hari
11. Out Put : baik
12. Patologi anatomi : -
Unit Terkait1. Rekam Medik
2. Komite Medik
3. SMF Bedah
4. UGD
DENKESYAH
RS SALAK (RSS)
BOGOR
Jl. Jend. Sudirman No. 8 Telp. 344609
Fak. ( 0251 ) 345444
E-Mail : rs.Salak @plaza.comPENANGANAN ABORTUS
No. Dokumen
02/01/ No. Revisi
01Halaman
Prosedur TetapTanggal Terbit
14-10-2001
Ditetapkan
KEPALA RUMAH SAKIT SALAK BOGOR
Dr. DANIEL TJEN Sp. S
MAYOR CKM NRP. 31886
Pengertian1. Definisi :Abortus adalah keluarnya hasil konsepsi
sebelum minggu ke 20 atau bila berat fetus : 500 gr
2. Jenis-jenis abortus :
2.1. Abortus imminens
2.2. Abortus Incipiens
2.3. Abortus inkomplit
2.4. Abortus komplit
2.5. Miss abortion
2.6. Abortus habitualis
TujuanAgar penderita dengan abortus mendapat penanganan yang
optimal
KebijakanPelayanan Medik di RS. Salak berpedoman pada :
STD, Yan Med dari Depkes RI yang telah ditetapkan Ka Rumkit.
STD Yan Med yang disusun oleh SMF RS. Salak.
STD, obat di RS. Salak
Prosedur1. Kriteria Diagnosa :
1.1 Riwayat terlambat haid
1.2. Perdarahan pervaginam
1.3. Nyeri supra public dan uterine cramping
1.4. Hasil konsep dapat masih bertahan atau sudah keluar
1.5. Hilangnya tanda-tanda kehamilan
1.6. Abortus immenens
1.6.1 . Besarnya rahim sesuai dengan umur kehamilan
1.6.2. Ostium uteri tertutup
1.7. Abortus incipiens
1.7.1. Besarnya uterus sesuai dengan umur kehamilan
1.7.2. Ostium uteri terbuka, teraba selaput ketuban
1.8. Abortus inkomplit
1.8.1. Rahim sedikit lebih kecil dari usia kehamilan
1.82. Ostium uteri terbuka dan teraba jaringan konspsi
1.9. Abortus komplit
1.9.1. Besarnya uterus lebih kecil dari usia kehamilan
1.9.2. Ostium uteri tertutup
DENKESYAH
RS SALAK (RSS)
BOGOR
Jl. Jend. Sudirman No. 8 Telp. 344609
Fak. ( 0251 ) 345444
E-Mail : rs.Salak @plaza.comPENANGANAN ABORTUS
No. Dokumen
02/01/ No. Revisi
01Halaman
Prosedur2. Pemeriksaan penunjang :
2.1. Laboratorium
Urine : test kehamilan
Darah : Hb, Lekosit, BT, CT
2.2. Ultrasonografi
3. Diagnosa banding : KET
4. Penatalaksanaan :
4.1. Pada abertus incipiens dan atau abortus inkomplit
Pasang infus
Berikan Ab
Kuretase
4.2. Pada abortus imminens
Istirahat tempat tidur
Medikamentosa
4.3. Pada abortus komplit, cukup dengan simptomatis saja.
5. Konsultasi : -
6. Perawatan rumah sakit
Untuk abostus imminens pasien perlu dirawat
Abortus incipies dan inkomplit pasien dirawat untuk pemulihan
post
kuretage
Abortus komplit pasien tidak perlu dirawat
7. Penyulit : Anemia, Infeksi dan pertorasi
8. Informed consent : Perlu bila akan dilakukan kuretase
9. Lama perawatan : tergantung jenis abortus dan keadaan
pasien
10. Out put : Pada umumnya baik
Unit Terkait1. Rekam Medik
2. Komite Medik
3. SMF Bedah
4. UGD
DENKESYAH
RS SALAK (RSS)
BOGOR
Jl. Jend. Sudirman No. 8 Telp. 344609
Fak. ( 0251 ) 345444
E-Mail : rs.Salak @plaza.comPENANGANAN MOLAHIDATIDOSA
No. Dokumen
02/01/ No. Revisi
01Halaman
Prosedur TetapTanggal Terbit
14-10-2001
Ditetapkan
KEPALA RUMAH SAKIT SALAK BOGOR
Dr. DANIEL TJEN Sp. S
MAYOR CKM NRP. 31886
PengertianMolahidatidosa adalah keadaan patologi dari khorion
dengan sifat degenerasi, kistik, tidak ada pembuluh darah janin dan
proliferasi trofoblas
TujuanAgar penderita molahisatidosa mendapat penaganan yang
optimal.
KebijakanPelayanan Medik di RS. Salak berpedoman pada :
STD, Yan Med dari Depkes RI yang telah ditetapkan Ka Rumkit.
STD Yan Med yang disusun oleh SMF RS. Salak.
STD, obat di RS. Salak
Prosedur1. Kriteria diagnosis :
1.1. Perdarahan pervaginam/ gelembung mola
1.2. Gejala toksemia pada trimester I-II
1.3. Hyperemesis gravidarum
1.4. Mungkin juga ditemukan gejala tirotoksis
1.5. Umumnya uterus lebih besar dari usia kehamilan
1.6. Kista lutein
1.7. Balotemen negatif
1.8. Denyut jantung janin negatif
2. Pemeriksaan penunjang
2.1. Laboratorium : urine untuk test kehamilan
darah : Hb, Lekosit, BT, CT
2.2. USG
2.3. T3 dan T4 bila ada gejala Tirotoksikosis
DENKESYAH
RS SALAK (RSS)
BOGOR
Jl. Jend. Sudirman No. 8 Telp. 344609
Fak. ( 0251 ) 345444
E-Mail : rs.Salak @plaza.comPENANGANAN MOLAHIDATIDOSA
No. Dokumen
02/01/ No. Revisi
01Halaman
Prosedur3. Diagnosa banding
3.1 Abortus
3.2. Kehamilan normal
3.3. Kehamilan ganda
3.4. Kehamilan dengan Myoma
4. Penatalaksanaan
4.1. Koreksi dehidrasi, anemia
4.2. Evakuasi dengan kuretase
4.3. Kuretase kedua dilakukan apabila kehamilan > 20
minggu
sesudah hari ke 7
4.4. Pemberian Uterotonika
5. Konsultasi : penyakit dalam
6. Perawatan Rumah Sakit
Pasien perlu dirawat agar dapat diperbaiki keadaan umum dan
evakuasi
segera dapat dilakukan bila semua persiapan sudah selesai.
7. Penyulit :
7.1 Karena penyakit :
Perdarahan hebat, krisis tiroid, infeksi, perforasi, uterus,
keganasan
7.2. Karena tindakan : Perforasi usus
8. Inforned consent : Perlu
9. Lama perawatan : 3-5 hari post evakuasi
10. Masa pemulihan : 4-6 minggu dan pengawasan lanjut sampai
minimal
2 tahun
11. Out put : Pada umumnya baik
Unit Terkait1 Rekam Medik
2 Komite Medik
3 SMF Bedah
4 UGD