1 KEANEKARAGAMAN JENIS DAN POLA DISTRIBUSI FILUM ECHINODERMATA DI PANTAI AIR DAO KECAMATAN KUPANG BARAT Angela G. Lika 1 , Mario J.Santrum 2 Sherly Nahak 3 Pendidikan Biologi FKIP, Universitas Nusa Cendana e-mail; angelasaik@ yahoo.com ABSTRAK Keanekaragaman jenis diartikan sebagai jumlah jenis dan jumlah individu dalam satu komunitas. Keanekaragaman jenis menunjuk seluruh jenis pada ekosistem, Filum Echinodermata memiliki karakter morfologi yang berbeda dari setiap kelasnya. Karakter morfologi yang berbeda tersebut menandakan karakteristik jenis/ individu, misalnya kelas Echinoidea berduri, kelas Holothuria berbintil dan berotot Semua anggota filum ini dapat ditemukan di laut terutama pada zona intertidal. Selain itu Filum Echinodermata juga merupakan salah satu hewan yang sangat penting dalam ekosistem laut dan bermanfaat sebagai salah satu komponen dalam rantai makanan, pemakan sampah organik dan hewan kecil lainnya.Penelitian ini telah dilakukan di Pantai Air Dao Desa Nitneo Dusun III Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang pada bulan Januari 2021, dengan tujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis, pola distribusi filum echinodermata dan peranan lingkungan terhadap keanekaragaman jenis dan pola distribusi filum echinodermata. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode transek kuadran. Jumlah transek 6, dimana setiap transek memiliki 12 plot, jarak antar transek 10 meter sedangkan ukuran plot 1 x 1 m, dengan jarak antar plot 5 meter. Data yang diperoleh di analisis untuk menghitung Indeks Keanekaragam menggunakan indeks Shannon-Wiener (1963). Sedangkan perhitungan Pola distribusi menggunakan indeks morisita (Krebs, 1989). Parameter lingkungan (Suhu, Salinitas dan Ph) diukur pada saat air pasang. Hasil penelitian menunjukan bahwa keanekaragaman jenis Filum Echinodermata di Pantai Air Dao sebesar 2,246, yang berarti keanekaragaman berada pada tingkat sedangkan Nilai pola distribusi Filum Echinodermata di pantai Air Dao sebesar 6, 864 yang berarti pola distribusi mengelompok. Hasil pengukuran parameter lingkungan menunjukkan kisaran suhu 26 0 C- 28 0 C Salinitas 30% - 31% dan kisaran Ph 6.3 - 7. Kata Kunci : Keanekaragaman, Pola Distribusi Pantai air Dao PENDAHULUAN Filum Echinodermata merupakan salah satu Filum yang berperan penting dalam hal keanekaragaman fauna di daerah terumbu karang dimana terumbu karang berperan sebagai tempat berlindung dan sumber pakan bagi fauna Echinodermata., terutama dalam rantai makanan (food chains), umumnya sebagai pemakan detritus dan predator. Echinodermata tersebar hampir di seluruh perarairan Indonesia. Salah satu penyebaran biota ini adalah di perairan rataan Pantai Air Dao yang terletak di desa Nitneo kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang merupakan salah satu zona intertidal di wilayah NTT yang diketahui memiliki ekosistem
12
Embed
KEANEKARAGAMAN JENIS DAN POLA DISTRIBUSI FILUM ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
KEANEKARAGAMAN JENIS DAN POLA DISTRIBUSI FILUM
ECHINODERMATA DI PANTAI AIR DAO KECAMATAN KUPANG BARAT
Angela G. Lika 1, Mario J.Santrum 2 Sherly Nahak 3
Pendidikan Biologi FKIP, Universitas Nusa Cendana
e-mail; angelasaik@ yahoo.com
ABSTRAK
Keanekaragaman jenis diartikan sebagai jumlah jenis dan jumlah individu dalam satu
komunitas. Keanekaragaman jenis menunjuk seluruh jenis pada ekosistem, Filum
Echinodermata memiliki karakter morfologi yang berbeda dari setiap kelasnya. Karakter
morfologi yang berbeda tersebut menandakan karakteristik jenis/ individu, misalnya kelas
Echinoidea berduri, kelas Holothuria berbintil dan berotot Semua anggota filum ini dapat
ditemukan di laut terutama pada zona intertidal. Selain itu Filum Echinodermata juga
merupakan salah satu hewan yang sangat penting dalam ekosistem laut dan bermanfaat sebagai
salah satu komponen dalam rantai makanan, pemakan sampah organik dan hewan kecil
lainnya.Penelitian ini telah dilakukan di Pantai Air Dao Desa Nitneo Dusun III Kecamatan
Kupang Barat Kabupaten Kupang pada bulan Januari 2021, dengan tujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis, pola distribusi filum echinodermata dan peranan lingkungan terhadap
keanekaragaman jenis dan pola distribusi filum echinodermata. Metode yang di gunakan dalam
penelitian ini adalah metode transek kuadran. Jumlah transek 6, dimana setiap transek memiliki
12 plot, jarak antar transek 10 meter sedangkan ukuran plot 1 x 1 m, dengan jarak antar plot 5
meter. Data yang diperoleh di analisis untuk menghitung Indeks Keanekaragam menggunakan
indeks Shannon-Wiener (1963). Sedangkan perhitungan Pola distribusi menggunakan indeks
morisita (Krebs, 1989). Parameter lingkungan (Suhu, Salinitas dan Ph) diukur pada saat air
pasang. Hasil penelitian menunjukan bahwa keanekaragaman jenis Filum Echinodermata di
Pantai Air Dao sebesar 2,246, yang berarti keanekaragaman berada pada tingkat sedangkan
Nilai pola distribusi Filum Echinodermata di pantai Air Dao sebesar 6, 864 yang berarti pola
distribusi mengelompok. Hasil pengukuran parameter lingkungan menunjukkan kisaran suhu
260C- 280 C Salinitas 30% - 31% dan kisaran Ph 6.3 - 7.
Kata Kunci : Keanekaragaman, Pola Distribusi Pantai air Dao
PENDAHULUAN
Filum Echinodermata merupakan
salah satu Filum yang berperan penting
dalam hal keanekaragaman fauna di
daerah terumbu karang dimana terumbu
karang berperan sebagai tempat
berlindung dan sumber pakan bagi fauna
Echinodermata., terutama dalam rantai
makanan (food chains), umumnya sebagai
pemakan detritus dan predator.
Echinodermata tersebar hampir di seluruh
perarairan Indonesia. Salah satu
penyebaran biota ini adalah di perairan
rataan Pantai Air Dao yang terletak di
desa Nitneo kecamatan Kupang Barat
Kabupaten Kupang merupakan salah satu
zona intertidal di wilayah NTT yang
diketahui memiliki ekosistem
Media Sains, Volume 21 No 1 Edisi Juni 2021 ISSN 1829-751X
2
Echinodermata yang cukup melimpah, hal
ini dikarenakan pantai ini memiliki
substrat pasir yang putih, padang lamun
yang luas dan banyak patahan karang mati
yang cocok untuk pertumbuhan habitat
filum Echinodermata. Pada sebelah kiri
pantai berbatasan langsung dengan
pelabuhan Bolok dan bagian kanan pantai
berbatasan dengan pelabuhan Tenau.
Echinodermata berasal dari bahasa
Yunani yaitu Echinos artinya duri dan
Derma artinya kulit. Secara umum
Echinodermata berarti hewan yang
berkulit duri. Echinodermata adalah
hewan laut yang termasuk hewan
coelomate dengan simetri radial, dimana
tubuh dapat dibagi menjadi lima bagian
tersusun mengelilingi sumbu pusat. Ada
sebuah coelom besar bersifat
enterocoelous bersilia membentuk
ruangan perivisceral dan beberapa sistem
berbelit-belit. (Marshall, 1972)
Echinodemata merupakan hewan
dengan jumlah penyebaran atau distribusi
yang luas dijumpai disemua laut dari zona
intertidal sampai laut yang sangat dalam
(Kastawi, 2003). Hewan-hewan ini juga
mudah dikenali dari bentuk tubuhnya,
kebanyakan memiliki bentuk tubuh
simetris radial dan kebanyakan
mempunyai endoskeleton dari zat kapur
dengan memiliki tonjolan berupa duri.
Echinodermata termasuk hewan
coelomate dengan simetri radial yaitu
tubuh dibagi menjadi lima bagian yang
tersusun mengelilingi sumbu pusat.
Kastawi Yusuf, (2003)
menyatakan bahwa Echinodermata
merupakan hewan laut yang hidup di
pantai tetapi kebanyakan didasar laut.
Kelompok hewan ini ditemukan di
hampir semua kedalaman laut.
Penyebaran Echinodermata sangat luas
dan filum ini terdiri atas 5.300 spesies dan
sejumlah besar berupa fosil.
Echinodermata memiliki nilai
tinggi dalam bidang pangan, obat-obatan
dan sering dijadikan barang hiasan yang
indah. Echinodermata juga dijadikan
bahan makanan karena beberapa
diantaranya memiliki nilai gizi yang
tinggi. Menurut Lee dan Hard (1982)
dalam Aziz (1995) mengemukakan bahwa
gonad bulu babi kaya akan vitamin B
kompleks, vitamin A dan mineral.
Echinodermata sebagai salah satu hewan
yang sangat penting dalam ekosistem laut
dimana sebagai Detrivor atau pemakan
detritus. Jika jumlah echinodermata
berlimpah maka ekosistem laut terjaga.
Hal ini akan mempengaruhi distribusi dan
keanekaragaman echinodermata.
Pantai Air Dao terletak di desa
Nitneo kecamatan Kupang Barat
Kabupaten Kupang merupakan salah satu
zona intertidal di wilayah NTT yang
diketahui memiliki ekosistem
Echinodermata yang cukup melimpah, hal
ini dikarenakan pantai ini memiliki
substrat pasir yang putih, padang lamun
yang luas dan banyak patahan karang mati
yang cocok untuk pertumbuhan habitat
filum Echinodermata. Pada sebelah kiri
pantai berbatasan langsung dengan
pelabuhan Bolok dan bagian kanan pantai
berbatasan dengan pelabuhan Tenau.
Aktivitas masyarakat yang ada di wilayah
pesisir pantai air Dao rata-rata adalah
nelayan. Survei awal yang dilakukan
mempersentasikan bahwa masyarakat
sekitar pantai mengkonsumsi berbagai
jenis keong, kerang, teripang dan bulu
babi yang merupakan spesies dari filum
Echinodermata. Kurangnya pengetahuan
dan pemahaman masyarakat sekitar
tentang korelasi filum Echinodermata dan
padang lamun akan berpengaruh terhadap
pertumbuhan lamun dan kelangsungan
hidup filum Echinodermata. Faktor lain
yang menjadi pemicu kurangnya
eksistensi dari filum Echinodermata yaitu
karena padatnya aktivitas masyarakat di
sekitar pantai.
Hasil observasi menunjukkan
bahwa terdapat beberapa padang lamun
yang rusak akibat aktivitas masyarakat
saat mencari bulu babi dan teripang untuk
di konsumsi disertai dengan
ditemukannya berbagai jenis sampah
Media Sains, Volume 21 No 1 Edisi Juni 2021 ISSN 1829-751X
3
anorganik yang berserakan disekitar
pantai yang tentu berpengaruh pada
kelangsungan hidup komponen biotik
yang menggunakan daerah pesisir sebagai
habitatnya salah satunya yaitu filum
Echinodermata. Jika hal ini dibiarkan
tanpa adanya upaya pelestarian maka
ekosistem laut akan rusak.
METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Pantai Air
Dao Desa Nitneo Dusun III Kecamatan
Kupang Barat Kabupaten Kupang Nusa
Tenggara Timur pada bulan Januari 2021.
Alat Dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini
adalah : GPS dan Kompas,
Meter,Thermometer, Salinometer, pH
meter, Alat tulis, Kamera, Tali rafia, Bahan,
Sampel Echinodermata
Prosedur Penelitian
1. Penelitian ini menggunakan metode
transek kuadran, penarikan garis
transek dilakukan saat air surut
dengan dimulai pada titik terjauh.
2. Membuat 6 transek penelitian dengan
panjang transek 60 meter, jarak antar
transek 10 meter dan jarak antar plot
5 meter dengan ukuran plot 1x1
meter.
3. Proses pengambilan sampel
dilakukan pada setiap jalur dengan
menggunakan metode kuadran yang
berukuran 1x1 meter yang dilakukan
dengan tiga kali pengulangan.
Pengambilan sampel dilakukan pada
saat air surut.
4. Echinodermata yang ditemukan pada setiap transek kemudian diukur
diameter dan panjang tubuh
menggunakan mistar, dipisahkan
berdasarkan jenis dan dihitung
jumlahnya, lalu dicatat pada
lembaran data.
5. Sampel echinodermata diidentifikasi
langsung di lokasi penelitian untuk
menjaga kelestarian habitat
echinodermarta. Identifikasi spesies
menggunakan buku sumber yang ada
dan internet.
6. Pengukuran parameter lingkungan
bersamaan dengan pengambilan
sampel echinodermata. Suhu, diukur
dengan cara membenamkan
thermometer dalam air pada kedalam
yang diinginkan dalam transek
pengamatan kemudian membaca
skala pada thermometer.Salinitas,
diukur dengan menggunakan alat
salinometer. Derajat keasaman (pH),
diukur dengan
7. menggunakan pH meter untuk
mengetahui tingkat keasaman..
Gambar 3.1 Denah penentuan sampel
penelitian
Keterangan:
GP : Garis Pantai
TR 1 : Transek 1 TR 5 : Transek 5
TR 2 : Transek 2 TR 6 : Transek 6
TR 3 : Transek 3
TR 4 : Transek 4
Gambar 3.2 Arah Mata Angin
Media Sains, Volume 21 No 1 Edisi Juni 2021 ISSN 1829-751X
4
Analisis Data
1. Keanekaragaman
Indeks yang digunakan adalah indeks
Shannon-Wienner (1963), yang berguna
untuk mengetahui keanekaragaman jenis
berdasarkan keanekaragamannya.
Dimana:
H’= Indeks Keanekaragaman Shannon
Wienner
Pi = Jumlah individu suatu jenis
spesies/ Jumlah total seluruh spesies
ni = Jumlah individu spesies ke-i
N = Jumlah total individu
Berdasarkan indeks Keanekaragaman
jenis menurut Shannon Wienner,
disefinisikan sebagai berikut:
a. Nilai H’ ≥ 3 menunjukkan
keanekaragaman spesies (tinggi)
b. Nilai 1 < H’ < 3 menunjukkan
keanekaragaman spesies(sedang)
c. Nilai H’ ≤ 1 menunjukkan
keanekaragaman spesies (rendah)
2. Pola distribusi
Pola distribusi Echinodermata dapat
dianalisis dengan menggunakan Indeks
Morisita (Krebs,1989) adalah sebagai
berikut :
Id = n ( ∑ 𝐗𝟐− 𝐍
𝐍 (𝐍−𝟏) )
Keterangan :
Id = Indeks Morisita
n = Jumlah plot atau kuadran pengamatan
x = Jumlah individu tiap plot (X1 + X2 + ……….+ Xn )
∑x2 = Jumlah kuadrat seluruh spesies tiap
plot (X12 + X2
2 + …. + Xn .)
N = Jumlah individu keseluruhan.
Hasil dari Indeks morisita yang diperoleh
dikelompokan sebagai berikut:
Id = 1 pola distribusi adalah acak (random)
Id > 1 pola distribusi adalah mengelompok
(clumped)
Id < 1 pola distribusi adalah teratur atau
seragam (uniform)
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL
Jenis-jenis Filum Echinodermata di
Pantai Air Dao.
Filum Echinodermata yang ditemukan di
Pantai Air Dao Desa Nitneo Dusun III
Kupang Barat pada transek 1 sampai
dengan transek 6 terdapat 1005 individu.
Terdiri dari 4 kelas yaitu Asteroidea,
Echinoidea, Ophiuroidea dan
Holothuroidea
Spesies yang ditemukan yaitu
Echinometrix calamaris sebanyak 82
individu, spesies ini memiliki tubuh yang
bulat agak gemuk memiliki diameter tubuh
5,7 cm dengan panjang duri primer 2,4 cm
dan duri sekunder 2 cm. Berwarna hijau
muda dengan garis-garis cokelat pada
durinya. Mesocentrotus franciscianus
sebanyak 66 individu, memiliki bentuk
tubuh yang bulat tertutup duri, berdiameter
tubuh 1,6 cm dengan cangkang yang keras
dan pemukaan tubuh berwarna merah bata,
mulut berada di bagian bawah. Bulu babi
atau Tripneuses gratilla sebanyak 126
individu, memiliki diameter tubuh 4,6 cm
dengan tinggi badan 4,5cm berbentuk
bulat dan pipih, berwarna hitam dilengkapi
dengan duri yang berwarna orange dan
putih diseluruh permukaan tubuhnya.
Psamechinus miliaris sebanyak 110
individu, orange keputihan, diamter tubuh
5 cm, memiliki duri yang kuat dan pendek
dan panjang yang sama, terdapat lubang
kecil pada bagian perut. Spesies
Tripneustes ventricosus sebanyak 119
individu, berbentuk bulat dan pipih,
berwarna putih, hijau dan cokelat
dilengkapi dengan duri pada permukaan
tubuhnya dengan diameter 1,5 cm.
Lytechhius vriegatus sebanyak 129
individu, mempunyai cangkang yang
berdiameter 9,5 cm berwarna putih
Keanekaragaman H’ = -∑Pi ln Pi
Media Sains, Volume 21 No 1 Edisi Juni 2021 ISSN 1829-751X
5
kehijauan dengan duri yang memiliki
berbagai variasi warna. Spsesies
berikutnya yaitu Diadema antilarum
sebanyak 169 individu, memiliki ciri khas
menonjol yaitu mempunyai duri yang
panjang, tajam dan rapuh disekujur
tubuhnya, berbentuk bulat , berwarna
hitam pekat. Diameter tubuh 4 cm.
Protoreaster nodosus sebanyak 119
individu, bentuk tubuh seperti bintang,
berwarna cokelat muda dengan titik
kerucut hitam yang tersusun dalam satu
baris, memiliki 5 lengan pada tiap
lengannya memiliki duri yang tersusun
rapi, duri yang dimiliki spesies ini pada
umumnya tumpul.
Archaster typicus sebanyak 61 individu,
berwarna abu-abu dengan diameter tubuh 2
cm dengan 5 lengan dan terdapat duri yang
terbentuk catut yang disebut pedicellaria.
Ophiocoma erinaceus sebanyak 6 individu,
berwarna hitam dengan panjang tubuh 4
cm dengan 5 lengan yang panjang,
pergerakan seperti ular. Ophiactis savignyi
sebanyak 8 individu, memiliki ciri-ciri
yang hampir sama dengan Ophiocoma
erinaseus dimana memiliki cakram
berdiameter 1-3 cm yang dilindungi oleh
cangkang kapur berbentuk keping atau
ossicle dan di lapisi dengan granula dan
duri pada bagian lateralnya.
Holothuria atra sebanyak 6 individu,
memiliki diemeter tubuh 6 cm dan panjang
tubuh 9 cm dengan bentuk tubuh yang
lonjong memanjang dan berwarna hitam
dengan pasir yang menempel pada tubuh,
memiliki kulit yang halus, lentur dan posisi
mulut berada di bagian ventral dan anus
ada bagian dorsal. Holothuria scabra
sebanyak 4 individu, memiliki ciri-ciri
yaitu berwarna cokelat dengan panjang
tubuh 7 cm dengan diameter tubuh 4 cm,
mempunyai bentuk tubuh yang
memanjang, bulat silindris dan memipih,
serta memiliki garis-garis melintang
berwarna hitam pada punggunggnya
Gambar 1. Echinothrix calamaris
Gambar 2. Mesocentrotus franciscanus
Gambar 3. Psammechinus miliaris
Gambar 4. Tripneustes ventricosus
Media Sains, Volume 21 No 1 Edisi Juni 2021 ISSN 1829-751X
6
Gambar 5. Lytechius variegatus Gambar 6. Tripneustes gratila
Gambar 7. Diadema antilarum Gambar 8. Protoreaster nodosus
Gambar 9. Archaster typicus Gambar 10. Ophiocoma erinaceus
Gambar 11. Ophiactis savignyi Gambar 12. Holothuria atra
Media Sains, Volume 21 No 1 Edisi Juni 2021 ISSN 1829-751X
7
Gambar 13. Holothuria scabra
2. Keanekaragaman Filum Echinodermata
Hasil analisis data Indeks Keanekaragaman jenis echinodermata di Pantai Air Dao sebesar
2,246, yang berarti keanekaragaman echinodermata sedang.