Top Banner
ISBN 978-602-14989-0-3 BioETI Keanekaragaman genetik Ubi Kayu di Provinsi Riau berdasarkan morfologi daun dan batang DEWI INDRIYANI ROSLIM, HERMAN, MURTIANA CHANIAGO DAN RINI RESTIANI Jurusan Biologi FMIPA Universitas Riau, Kampus Binawidya Km 12.5, Jl. HR Soebrantas, Panam, Pekanbaru 28293, Riau E-mail: [email protected] ABSTRACT Ubi kayu merupakan bahan pangan alternatif pengganti beras yang berpotensi untuk dikembangkan. Beberapa varietas ubi kayu diketahui telah beradaptasi dengan baik pada kondisi tanah di Provinsi Riau yang memiliki pH asam (yaitu di bawah 5) serta miskin hara mineral yang dibutuhkan oleh tanaman. Penelitian bertujuan mengeksplorasi ubi kayu dari provinsi Riau. Ubi kayu dieksplorasi dari kabupaten Rokan Hulu, Riau. Ubi kayu hasil eksplorasi kemudian ditanam di kebun Biologi FMIPA Universitas Riau untuk dievaluasi. Morfologi yang diamati meliputi bentuk daun; warna daun, tangkai daun, dan batang; diameter batang dan tangkai daun. Ubi kayu di Provinsi Riau memiliki keanekaragaman morfologi daun dan batang. Daun menjari dengan jumlah 5-9 jari. Warna daun berkisar hijau muda, hijau tua, atau belang kuning-hijau. Warna tangkai batang meliputi putih, kuning, atau merah. Penelitian ini merupakan titik awal pengembangan ubi kayu di Provinsi Riau. Key words: keanekaragaman genetik, morfologi, Riau, ubi kayu Pendahuluan Kebutuhan pangan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk. Akan tetapi ketersediaan dan produksi beras nasional cenderung menurun akibat perubahan iklim yang memunculkan perubahan kondisi lingkungan ekstrim dan juga luas lahan pertanian padi yang semakin menyusut. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dicari bahan pangan alternatif pengganti beras yang relatif tahan cekaman abiotik dan biotik. Salah satunya adalah tanaman ubi kayu. Ubi kayu telah lama digunakan oleh sebagian besar penduduk Indonesia di daerah Papua sebagai makanan pokok. Akan tetapi lama-kelamaan tergerus modernisasi dan tergantikan oleh beras. Saat ini, diversifikasi pangan mulai digalakkan kembali untuk mendukung ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan. Tujuan utama diversifikasi pangan adalah menurunkan ketergantungan pada beras sebagai makanan pokok, dan sebagai penggantinya dapat berupa jagung, sagu, dan umbi-umbian (kentang, ubi jalar, dan ubi kayu). Ubi kayu merupakan tanaman perdu berkayu dan menghasilkan umbi yang dapat dikonsumsi oleh manusia. Tanaman ubi kayu relatif tahan terhadap kondisi tanah yang miskin hara, asam, dan kering dibandingkan tanaman padi (Scott et al. 2002). Selain itu, 80% dari seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan untuk keperluan manusia, baik sebagai sumber pangan maupun sumber bahan bakar alternatif (Nassar and Ortiz, 2010). Oleh karena itu tanaman ubi kayu berpotensi untuk dikembangkan sehingga dapat mendukung program ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan. Usaha pengembangan ubi kayu membutuhkan varietas ubi kayu yang memiliki karakter tertentu seperti memiliki kadar pati yang tinggi, rasa yang tidak pahit atau kandungan HCN yang rendah, serta sifat tahan terhadap cekaman abitotik dan biotik. Sebelum tahun 2009, Pulau Jawa yang merupakan sentra produksi ubi kayu nasional memberikan kontribusi dominan terhadap produksi ubi kayu nasional, yaitu sebesar 57.2 % dibandingkan Pulau Sumatera yang hanya sebesar 25.5 %. Akan tetapi pada tahun 2009 terjadi pergeseran sentra produksi ubi
4

Keanekaragaman genetik Ubi Kayu di Provinsi Riau ... 978-602-14989-0-3 BioETI Keanekaragaman genetik Ubi Kayu di Provinsi Riau berdasarkan morfologi daun dan batang DEWI INDRIYANI

May 21, 2018

Download

Documents

lecong
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Keanekaragaman genetik Ubi Kayu di Provinsi Riau ... 978-602-14989-0-3 BioETI Keanekaragaman genetik Ubi Kayu di Provinsi Riau berdasarkan morfologi daun dan batang DEWI INDRIYANI

ISBN 978-602-14989-0-3 BioETI

Keanekaragaman genetik Ubi Kayu di Provinsi Riauberdasarkan morfologi daun dan batangDEWI INDRIYANI ROSLIM, HERMAN, MURTIANA CHANIAGO DAN RINI RESTIANI

Jurusan Biologi FMIPA Universitas Riau, Kampus Binawidya Km 12.5, Jl. HR Soebrantas,Panam, Pekanbaru 28293, RiauE-mail: [email protected]

ABSTRACTUbi kayu merupakan bahan pangan alternatif pengganti beras yang berpotensi untuk dikembangkan. Beberapa varietasubi kayu diketahui telah beradaptasi dengan baik pada kondisi tanah di Provinsi Riau yang memiliki pH asam (yaitu dibawah 5) serta miskin hara mineral yang dibutuhkan oleh tanaman. Penelitian bertujuan mengeksplorasi ubi kayu dariprovinsi Riau. Ubi kayu dieksplorasi dari kabupaten Rokan Hulu, Riau. Ubi kayu hasil eksplorasi kemudian ditanam dikebun Biologi FMIPA Universitas Riau untuk dievaluasi. Morfologi yang diamati meliputi bentuk daun; warna daun,tangkai daun, dan batang; diameter batang dan tangkai daun. Ubi kayu di Provinsi Riau memiliki keanekaragamanmorfologi daun dan batang. Daun menjari dengan jumlah 5-9 jari. Warna daun berkisar hijau muda, hijau tua, ataubelang kuning-hijau. Warna tangkai batang meliputi putih, kuning, atau merah. Penelitian ini merupakan titik awalpengembangan ubi kayu di Provinsi Riau.

Key words: keanekaragaman genetik, morfologi, Riau, ubi kayu

Pendahuluan

Kebutuhan pangan terus meningkat seiringdengan pertumbuhan penduduk. Akan tetapiketersediaan dan produksi beras nasionalcenderung menurun akibat perubahan iklimyang memunculkan perubahan kondisilingkungan ekstrim dan juga luas lahanpertanian padi yang semakin menyusut. Untukmengatasi hal tersebut perlu dicari bahanpangan alternatif pengganti beras yang relatiftahan cekaman abiotik dan biotik. Salahsatunya adalah tanaman ubi kayu.

Ubi kayu telah lama digunakan olehsebagian besar penduduk Indonesia di daerahPapua sebagai makanan pokok. Akan tetapilama-kelamaan tergerus modernisasi dantergantikan oleh beras. Saat ini, diversifikasipangan mulai digalakkan kembali untukmendukung ketahanan pangan nasional yangberkelanjutan. Tujuan utama diversifikasipangan adalah menurunkan ketergantunganpada beras sebagai makanan pokok, dansebagai penggantinya dapat berupa jagung,sagu, dan umbi-umbian (kentang, ubi jalar, danubi kayu).

Ubi kayu merupakan tanaman perdu berkayudan menghasilkan umbi yang dapat dikonsumsioleh manusia. Tanaman ubi kayu relatif tahanterhadap kondisi tanah yang miskin hara, asam,dan kering dibandingkan tanaman padi (Scott etal. 2002). Selain itu, 80% dari seluruh bagiantanaman dapat dimanfaatkan untuk keperluanmanusia, baik sebagai sumber pangan maupunsumber bahan bakar alternatif (Nassar andOrtiz, 2010). Oleh karena itu tanaman ubi kayuberpotensi untuk dikembangkan sehingga dapatmendukung program ketahanan pangannasional yang berkelanjutan. Usahapengembangan ubi kayu membutuhkan varietasubi kayu yang memiliki karakter tertentuseperti memiliki kadar pati yang tinggi, rasayang tidak pahit atau kandungan HCN yangrendah, serta sifat tahan terhadap cekamanabitotik dan biotik.

Sebelum tahun 2009, Pulau Jawa yangmerupakan sentra produksi ubi kayu nasionalmemberikan kontribusi dominan terhadapproduksi ubi kayu nasional, yaitu sebesar57.2 % dibandingkan Pulau Sumatera yanghanya sebesar 25.5 %. Akan tetapi pada tahun2009 terjadi pergeseran sentra produksi ubi

Page 2: Keanekaragaman genetik Ubi Kayu di Provinsi Riau ... 978-602-14989-0-3 BioETI Keanekaragaman genetik Ubi Kayu di Provinsi Riau berdasarkan morfologi daun dan batang DEWI INDRIYANI

Dewi Indriyani Roslim, Herman, Murtiana Chaniago dan Rini Restiani 184

kayu dari Jawa ke Sumatera, karena produksiubi kayu dari Sumatera naik menjadi 42.33 %sebaliknya dari Jawa turun menjadi 44.56 %(Saleh et al. 2011).

Provinsi Riau memiliki beberapa varietasubi kayu yang berpotensi untuk dikembangkandan tersebar di empat kabupaten, yaitukabupaten Kampar, Rokan Hulu, KuantanSengingi, dan Bengkalis. Ubi kayu tersebuttelah beradaptasi dengan baik pada kondisilingkungan yang umum dijumpai di ProvinsiRiau, yaitu miskin hara, pH asam, dankekeringan (Agus dan Subiksa, 2008), akantetapi belum pernah dilakukan evaluasi baikterhadap karakter morfologi, biokimia, maupunDNA. Evaluasi perlu dilakukan untukkepentingan program pemuliaan tanaman ubikayu dan untuk mendukung ketahanan pangannasional yang berkelanjutan. Oleh karena itu,sebagai langkah awal, pada penelitian ini akandilakukan eksplorasi ubi kayu dari ProvinsiRiau, khususnya Kabupaten Pelalawan danRokan Hulu kemudian mengidentifikasikeanekaragaman morfologi daun danbatangnya.

BAHAN DAN METODE

Bahan Penelitian.Bahan penelitian yang digunakan adalahbeberapa varietas ubi kayu dari Provinsi Riau,yaitu dari Kabupaten Pelalawan dan RokanHulu.Eksplorasi.Varietas ubi kayu dieksplorasi dari KabupatenPelalawan dan Rokan Hulu, Provinsi Riau.Setelah itu, varietas-varietas ubi kayu tersebutditanam di Kebun Biologi Jurusan BiologiFMIPA Universitas Riau.Penanaman.Kegiatan penanaman tanaman ubi kayumeliputi: Pengolahan Tanah.Pengolahan tanah ditujukan untukmenggemburkan tanah dan membersihkangulma sehingga bebas hama dan penyakittanaman. Setelah itu dibuat bedengan atau

larikan untuk memudahkan pemeliharaan(pemupukan dan penyiangan).Penanaman. Semua varietas ubi kayu ditanamdengan cara stek. Bibit yang digunakan untukstek memiliki empat mata tunas dan runcing dikedua ujungnya. Setiap varietas ubi kayuditanam dalam barisan. Tiap barisan terdiridari tujuh tanaman dengan jarak tanam 100 cmx 100 cm.

Saat menanam, tanah di sekeliling tanamandiberi pupuk kandang (6 ton/ha). Pemberianpupuk dengan cara menggali parit kecil disekeliling barisan tanaman. Pupuk kandangdimasukkan ke dalam parit tersebut lalu ditutupkembali dengan tanah galian tadi.Pemeliharaan Tanaman. Pemeliharaan tanamanmeliputi: pembuangan gulma, penyiramansetiap hari atau jika hujan tidak dilakukanpenyiraman, dan pemupukan pada umur 4bulan menggunakan pupuk organik.Pengamatan karakter morfologi.Karakter morfologi yang diamati meliputiwarna batang, warna tangkai daun, bentuk daun,warna daun muda (di pucuk) dan tua (daunkeempat).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengamatan morfologi daun dan batangmemperlihatkan bahwa ubi kayu yangdiperoleh dari kedua kabupaten memilikikeanekaragaman morfologi daun dan batang(Tabel 1 dan 2).Tabel 1. Morfologi daun dan batang ubi kayu dari

Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.

Karakter

Genotipe

Ubi Roti Ubi Hijau UbiKuning

Ubi JariTangkai

Putih

Ubi JariTangkaiMerah

UbiKeriting

Warnabatang

Kuning Hijau Kuning Hijau Hijau Hijau

Warnatangkai

daun

Merah Putih Putih Putih Merah Putih

Bentukdaun

Menjari(7)

Menjari (7-9)

Menjari(7-9)

Menjari(7-9)

Menjari(7-9)

Menjarikeriting

(7-8)Warnadaunmuda

Hijaukemerahan

Hijaukekuningan

Hijaumuda

Hijaumuda

Hijaumuda

Hijaumuda

Warnadaun tua

Hijau Hijau tua Hijau tuaHijau tuaHijau tuaHijau tua

Page 3: Keanekaragaman genetik Ubi Kayu di Provinsi Riau ... 978-602-14989-0-3 BioETI Keanekaragaman genetik Ubi Kayu di Provinsi Riau berdasarkan morfologi daun dan batang DEWI INDRIYANI

Dewi Indriyani Roslim, Herman, Murtiana Chaniago dan Rini Restiani 185

Gambar 1. Morfologi daun dan batang ubi kayu dari Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.

Tabel 2. Morfologi daun dan batang ubi kayu dari Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau.

Karakter GenotipeUbi Medan Ubi Roti Ubi Sayur Ubi Juray Ubi Cita Ubi Lurus

Warnabatang

Hijau muda Putihkemerahan

Hijaukemerahan

Kuning Kuning Hijau

Warnatangkai daun

Merahmuda

Merahmuda

Merahmuda

Kuning Merahkekuningan

Hijaukemerah an

Bentuk daun Menjari (5-7)

Menjari (7-9)

Menjari (7-8)

Menjari (7-9) Menjari (6-7)

Menjari (7-9)

Warna daunmuda

Hijaukemerahan

Hijaukemerahan/kehitaman

Hijau Hijau muda Belangkuning hijau

Hijau

Warna dauntua

Hijau tua Hijau muda Hijaukemerahan

kuning muda Hijaukekuningan

Hijau tua

Gambar 2. Morfologi daun dan batang ubi kayu dari Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau.

Dewi Indriyani Roslim, Herman, Murtiana Chaniago dan Rini Restiani 185

Gambar 1. Morfologi daun dan batang ubi kayu dari Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.

Tabel 2. Morfologi daun dan batang ubi kayu dari Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau.

Karakter GenotipeUbi Medan Ubi Roti Ubi Sayur Ubi Juray Ubi Cita Ubi Lurus

Warnabatang

Hijau muda Putihkemerahan

Hijaukemerahan

Kuning Kuning Hijau

Warnatangkai daun

Merahmuda

Merahmuda

Merahmuda

Kuning Merahkekuningan

Hijaukemerah an

Bentuk daun Menjari (5-7)

Menjari (7-9)

Menjari (7-8)

Menjari (7-9) Menjari (6-7)

Menjari (7-9)

Warna daunmuda

Hijaukemerahan

Hijaukemerahan/kehitaman

Hijau Hijau muda Belangkuning hijau

Hijau

Warna dauntua

Hijau tua Hijau muda Hijaukemerahan

kuning muda Hijaukekuningan

Hijau tua

Gambar 2. Morfologi daun dan batang ubi kayu dari Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau.

Dewi Indriyani Roslim, Herman, Murtiana Chaniago dan Rini Restiani 185

Gambar 1. Morfologi daun dan batang ubi kayu dari Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.

Tabel 2. Morfologi daun dan batang ubi kayu dari Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau.

Karakter GenotipeUbi Medan Ubi Roti Ubi Sayur Ubi Juray Ubi Cita Ubi Lurus

Warnabatang

Hijau muda Putihkemerahan

Hijaukemerahan

Kuning Kuning Hijau

Warnatangkai daun

Merahmuda

Merahmuda

Merahmuda

Kuning Merahkekuningan

Hijaukemerah an

Bentuk daun Menjari (5-7)

Menjari (7-9)

Menjari (7-8)

Menjari (7-9) Menjari (6-7)

Menjari (7-9)

Warna daunmuda

Hijaukemerahan

Hijaukemerahan/kehitaman

Hijau Hijau muda Belangkuning hijau

Hijau

Warna dauntua

Hijau tua Hijau muda Hijaukemerahan

kuning muda Hijaukekuningan

Hijau tua

Gambar 2. Morfologi daun dan batang ubi kayu dari Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau.

Page 4: Keanekaragaman genetik Ubi Kayu di Provinsi Riau ... 978-602-14989-0-3 BioETI Keanekaragaman genetik Ubi Kayu di Provinsi Riau berdasarkan morfologi daun dan batang DEWI INDRIYANI

Dewi Indriyani Roslim, Herman, Murtiana Chaniago dan Rini Restiani 186

KESIMPULAN

Dari hasil diatas dapat diambil beberapakesimpulan sebagai berikut :Ubi kayu di Provinsi Riau memilikikeanekaragaman morfologi daun dan batang.Daun menjari dengan jumlah 5-9 jari. Warnadaun berkisar hijau muda, hijau tua, atau belangkuning-hijau. Warna tangkai batang meliputiputih, kuning, atau merah. Penelitian inimerupakan titik awal pengembangan ubi kayudi Provinsi Riau.

DAFTAR PUSTAKA

Agus F, Subiksa IGM. 2008. Lahan Gambut:Potensi untuk Pertanian dan AspekLingkungan. Bogor: Balai Penelitian

Tanah dan World Agroforestry Centre(ICRAF).

Nassar N, Ortiz R. 2010. Breeding cassava.Scientific American May:78-84.

Saleh N, Rahayuningsih SA, Adie MM. 2011.Peningkatan produksi dan kualitas umbi-umbian. Malang: Balai PenelitianTanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian (Balitkabi).

Scott GL, Best R, Rosegrant M, Bokanga M.2002. Roots and tubers in the global foodsystem: A vision. Statement to the Year2020. Lima, Peru: A Co-Publication of theInternational Potato Center, CentroInternacional de Agricultura Tropical,International Food Policy ResearchInstitute, International. Institute ofTropical Agriculture and InternationalPlant Genetic Resources Institute.