Top Banner
KEADAAN UMUM LOKASI PROYEK To : Directorate Coastal Management Directorate General of Marine Spatial Management Ministry of Marine Affairs and Fisheries Submitted by: PT. Osana International Indonesia Puri Imperium Office Plaza, Ground Fl., Unit G-6 Jl. Kuningan Madya Kav. 5-6, Jakarta 12980 Telephone: +62-21-831-2535 I Facsimile: +62-21-831-1531 Januari 2017
18

KEADAAN UMUM LOKASI PROYEK€¦ · KEADAAN UMUM Proyek DSLA telah memilih Kabupaten Berau sebagai target lokasi proyek secara administrasi. Berau sebagai salah satu kabupaten yang

Nov 04, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: KEADAAN UMUM LOKASI PROYEK€¦ · KEADAAN UMUM Proyek DSLA telah memilih Kabupaten Berau sebagai target lokasi proyek secara administrasi. Berau sebagai salah satu kabupaten yang

KEADAAN UMUM LOKASI PROYEK

To : Directorate Coastal Management

Directorate General of Marine Spatial Management Ministry of Marine Affairs and Fisheries

Submitted by:

PT. Osana International Indonesia

Puri Imperium Office Plaza, Ground Fl., Unit G-6

Jl. Kuningan Madya Kav. 5-6, Jakarta 12980

Telephone: +62-21-831-2535 I Facsimile: +62-21-831-1531

Januari 2017

Page 2: KEADAAN UMUM LOKASI PROYEK€¦ · KEADAAN UMUM Proyek DSLA telah memilih Kabupaten Berau sebagai target lokasi proyek secara administrasi. Berau sebagai salah satu kabupaten yang

KEADAAN UMUM

Proyek DSLA telah memilih Kabupaten Berau sebagai target lokasi proyek secara

administrasi. Berau sebagai salah satu kabupaten yang mengandalkan kegiatan

pembangunan pada sektor kehutanan, wisata, pertambangan, dan perikanan terletak

berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Utara dan beribukota Tanjung Redeup.

Kabupaten yang kaya akan potensi wisata alam ini juga memiliki beberapa pulau terluar

dan saat ini sedang giat-giatkan dikembangkan untuk sektor perikanan dan wisata.

Jumlah penduduk Kabupaten Berau dari tahun ke tahun semakin meningkat. Tahun

2014, penduduk Kabupaten Berau meningkat menjadi 210.135 jiwa dari 201.565 di tahun

2013. Sama seperti tahun sebelumnya, kepadatan penduduk di Kabupaten Berau

terkonsentrasi pada 3 kecamatan yaitu kecamatan Tanjung Redeb, Kecamatan Sambaliung

dan Kecamatan Teluk Bayur. Wilayah yang jumlah penduduknya paling banyak adalah

Kecamatan Tanjung Redeb dikarenakan kecamatan Tanjung Redeb merupakan ibukota

kabupaten Berau. Sedangkan Kecamatan Sambaliung dan Teluk Bayur merupakan wilayah

yang jumlah penduduknya paling banyak setelah Kecamatan Tanjung Redeb dikarenakan

berbatasan langsung dengan kecamatan Tanjung Redeb. Proyek akan fokus pada 2

kecamatan yang terdapat di Kabupaten Berau, yaitu Kecamatan Pulau Derawan dan

Kecamatan Maratua.

A. Kecamatan Pulau Derawan 1. Peta Lokasi Proyek

Kecamatan Derawan menjadi salah satu sasaran lokasi proyek DSLA. Kecamatan

yang berbasis Pulau Derawan dan Tanjung Batu, secara administrasi mencakup 5 desa.

Namun, hanya 4 desa yang menjadi fokus kegiatan proyek, yaitu Desa Pulau Derawan,

Desa Semating Semanting, Desa Tanjung Batu, dan Desa Pegat (Gambar 1). Dan desa

yang tidak termasuk dalam cakupan proyek adalah Desa Kasai.

Page 3: KEADAAN UMUM LOKASI PROYEK€¦ · KEADAAN UMUM Proyek DSLA telah memilih Kabupaten Berau sebagai target lokasi proyek secara administrasi. Berau sebagai salah satu kabupaten yang

Gambar 1 Peta Lokasi Proyek di Kecamatan Pulau Derawan

2. Kependudukan

Kecamatan Pulau Derawan merupakan kecamatan yang terletak di sebelah utara

wilayah Kabupaten Berau yang memiliki luas 3.858,96 km2. Kecamatan Pulau Derawan

memiliki lima kampung, sebuatan untuk desa, yakni Kampung Pulau Derawan, Kampung

Tanjung Batu, Kampung Pegat, Kampung Kasai dan Kampung Teluk Semanting.

Kampung Tanjung Batu merupakan ibu kota Kecamatan Pulau Derawan. Jarak ibu kota

kecamatan ke kabupaten adalah sekitar 80,5 km dan bisa ditempuh dengan perjalanan darat

ataupun air.

Jika dilihat dari batas-batas wilayahnya, sebelah utara Kecamatan Pulau Derawan

berbatasan dengan Kabupaten Bulungan, sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan

Maratua, sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Talisayan dan sebelah Barat

Berbatasan dengan Kecamatan Gunung Tabur. Kecamatan Pulau Derawan sebagian besar

lahannya digunakan dibidang pertanian yakni sebesar 3.341,45 km2 (86,59%), sisanya

(13,41%) adalah lahan bukan pertanian seperti jalan, pemukiman, perairan, dan lain-lain.

Tabel 1 Luas Lahan Dirinci Per Desa ( Km2 )

No. Nama Desa Daratan Perairan Jumlah

1. Pegat 73,4 473,74 547,18

2. Teluk Semanting 9,52 90,40 99,96

3. Tanjung Batu 576,72 2.405,87 2,982,596

4. Pulau Derawan 13,74 174,56 187,86

5. Kasai 18,22 22,75 547,18

Jumlah 692,04 3.166,92 3.858,96

Sumber : Kecamatan Pulau Derawan dalam Angka (2015)

Page 4: KEADAAN UMUM LOKASI PROYEK€¦ · KEADAAN UMUM Proyek DSLA telah memilih Kabupaten Berau sebagai target lokasi proyek secara administrasi. Berau sebagai salah satu kabupaten yang

Jumlah Penduduk di Kecamatan Pulau Derawan pada tahun 2014 adalah 9.947

jiwa, dengan jumlah penduduk laki-laki 5.347 jiwa dan penduduk perempuan berjumlah

4.600 jiwa dengan laju pertumbuhan pada tahun 2014 sebesar 2,44. Sedangkan

perbandingan rasio jenis kelaminnya (sex ratio) adalah 116,24 yang artinya diantara 100

jiwa penduduk perempuan terdapat sekitar 116 – 117 jiwa penduduk laki-laki.

Jumlah penduduk yang terpadat berada di kampung Tanjung Batu yaitu 4.727 jiwa

atau 47,52% dari jumlah penduduk di Kecamatan Pulau Derawan dan penduduk yang

paling sedikit penduduknya berada di Kampung Teluk Semanting yaitu 227 jiwa atau

2,28% dari jumlah penduduk keseluruhan.

Tabel 2 Jumlah Penduduk Kecamatan Pulau Derawan Tahun 2014

Sumber : Kecamatan Pulau Derawan dalam Angka (2015)

Rata-rata tingkat kepadatan penduduk Kecamatan Pulau Derawan adalah sebesar

2,58 jiwa per km2, akan tetapi jika ditinjau berdasarkan sebaran wilayah kampung, ternyata

disparitasnya cukup lebar. Tingkat kepadatan penduduk tertinggi berada di Kampung

Kasai sebesar 61,68 jiwa per km2. Kepadatan penduduk tertinggi kedua adalah Kampung

Pulau Derawan sebesar 8,69 jiwa per km2. Sedangkan kepadatan penduduk terendah terjadi

Kampung Pegat sebesar 1,52 jiwa per km2.

Tingkat kepadatan penduduk jika dilihat dari jumlah rumah tangga adalah sekitar

3,99 jiwa, artinya di Kecamatan Pulau Derawan rata-rata setiap rumah tangga diisi anggota

rumah tangga sekitar 3–4 jiwa, dari data jumlah penduduk yang ada rata-rata di 5 kampung

di Kecamatan Pulau Derawan setiap rumah tangganya berisi 3-4 jiwa dalam setiap rumah

tangganya.

3. Potensi SDA dan Ekonomi

Kecamatan Pulau Derawan juga mempunyai potensi di subsektor perkebunan

Kelapa dan Kelapa Sawit. Pada tahun 2014 luas tanam Kelapa di Kecamatan Pulau

Derawan 142,3 ha dengan produksi sekitar 96,8 ton dengan produktivitas mencapai 6,8

kwintal/hektar. Di sektor perkebunan Kelapa Sawit pada tahun 2014 luas tanam mencapai

1.021,09 ha dengan produksi 630 ton dengan produktivitas mencapai 6,17 kwintal/hektar.

Berdasarkan data dari Dinas Perkebunan Kabupaten Berau, jumlah tenaga kerja

yang di serap untuk sektor perkebunan Kelapa adalah sebanyak 639 orang. Sedangkan di

sektor perkebunan Kelapa Sawit, jumlah penyerapan tenaga kerja pada tahun 2014

sebanyak 3.250 orang.

Kampung Jumlah Penduduk

Jumlah Rasio Laki-laki Perempuan

Pegat 465 365 830 127,40

Teluk Semanting 113 114 227 99,12

Tanjung Batu 2.637 2.090 4727 126,17

Pulau Derawan 823 813 1636 101,23

Kasai 1.309 1.218 2527 107,47

Total 5347 4600 9947 116,24

Page 5: KEADAAN UMUM LOKASI PROYEK€¦ · KEADAAN UMUM Proyek DSLA telah memilih Kabupaten Berau sebagai target lokasi proyek secara administrasi. Berau sebagai salah satu kabupaten yang

Tabel 3 Statistik Perkebunan Kecamatan Pulau Derawan Tahun 2014

Uraian Produktivitas

Kelapa

- Luas Tanam (ha) 142,3

- Produksi (ton) 96,80

- Produktivitas (kw/ha) 6,80

Kelapa Sawit

- Luas Tanam (ha) 1.021,09

- Produksi (ton) 630,00

- Produktivitas (kw/ha) 6,17

Sumber : Kecamatan Pulau Derawan dalam Angka (2015)

Untuk sektor pertanian subsektor peternakan di Kecamatan Pulau Derawan tidak

terlalu mempunyai populasi ternak yang bisa dijadikan keunggulan. Data tahun 2014 dari

Dinas Peternakan & Kesehatan Hewan Kabupaten Berau untuk jenis ternak di Kecamatan

Pulau Derawan hanya ada Sapi dan Domba/Kambing. Jumlah Sapi ada yang ada tahun

2014 adalah 10 ekor dan domba/kambing berjumlah 273 ekor. Sedangkan untuk jenis

unggas yang ada di Kecamatan Pulau Derawan pada tahun 2014 yaitu Itik berjumlah 973

ekor, ayam buras 8.234 ekor sedangkan untuk ayam pedaging dan ayam petelur tidak ada.

Karena tidak ada Ayam Pedaging dan Petelur di Kecamatan Pulau Derawan, maka untuk

memenuhi permintaan akan ayam pedaging dan petelur didatangkan dari luar kecamatan.

Masyarakat di Kecamatan Pulau Derawan pada umumnya berusaha di subsektor

perikanan dan ada juga di subsektor perkebunan. Data dari Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Berau Tahun 2014 jumlah Kapal Penangkap Ikan laut di Kecamatan Pulau

Derawan menurut jenisnya yaitu perahu motor tempel sebanyak 173 buah dan kapal motor

477 buah. Di Kecamatan Pulau Derawan, tidak ada lagi yang menggunakan perahu tanpa

motor, dikarenakan lokasi untuk penangkapan ikan dengan hasil maksimal diperlukan

jarak yang jauh ke tengah laut, sehingga nelayan-nelayan yang ada di Kecamatan Pulau

Derawan beralih ke Motor Tempel ataupun Kapal Motor.

Menurut jenisnya, alat penangkapan di laut dibagi menjadi 6 jenis, yakni pukat

kantong, jaring insang, jaring angkat, pancing, pukat cincin, dan perangkap. Di Kecamatan

Pulau Derawan, jumlah alat penangkap ikan sebanyak 1.223 alat. Yang terdiri dari 18

pukat kantong, 343 jaring insang, 377 jaring angkat, 172 pancing, 261 pukat cincin dan 52

perangkap.

4. Kegiatan Ekonomi

Kehadiran industri kertas membangkitkan denyut nadi kegiatan ekonomi

Kabupaten Berau. Dilihat dari kontribusinya pada kegiatan ekonomi kabupaten, mulai

tahun 1997 subsektor industri kertas "menyalib" subsektor industri kayu yang sebelumnya

menjadi penyumbang terbesar pada Sektor Industri Pengolahan.

Penebangan kayu di hutan-hutan wilayah Kabupaten Berau sempat marak pada

tahun 70-an. Beberapa jenis kayu hasil tebangan seperti kayu meranti, dan kayu kapur

dimanfaatkan menjadi meja, kursi, dan lemari. Sebagian keuangan daerah berasal dari

produk mebel ini. Lambat laun mebel buatan Berau memperolah saingan dari produk

Page 6: KEADAAN UMUM LOKASI PROYEK€¦ · KEADAAN UMUM Proyek DSLA telah memilih Kabupaten Berau sebagai target lokasi proyek secara administrasi. Berau sebagai salah satu kabupaten yang

buatan Banjarmasin yang harganya lebih murah dan desainnya lebih bagus, meskipun

kualitasnya tidak lebih baik. Pasar Berau pun mulai jenuh. Sayangnya para pengusaha

mebel kesulitan untuk memasarkannya ke daerah lain karena biaya produksi terutama

untuk upah pekerja Berau tinggi. Akibat dari tingginya biaya hidup di daerah ini, akhirnya

kegiatan di industri kayu pun mengalami penurunan.

Sebagai perbandingan, pada kegiatan ekonomi tahun 2000, dari Rp 238 milyar

perolehan Sektor Industri, sebanyak 97 persen berasal dari subsektor industri kertas,

sementara subsektor industri kayu hanya memberikan 1,2 persen saja. Kontributor utama

perekonomian daerah berasal dari pertambangan batu bara. Dari sembilan sektor lapangan

usaha dalam kegiatan ekonomi tahun lalu yang menghasilkan Rp 2,3 trilyun, sektor

pertambangan memberikan sumbangan 35,3 persen atau Rp 818,3 milyar. Di sektor ini,

hasil eksploitasi batu bara memberikan 99,6 persen.

Satu-satunya perusahaan yang memanfaatkan batu bara di kabupaten ini adalah PT

Berau Coal. Berkantor pusat di ibu kota kabupaten, dengan tenaga kerja 424 orang, Berau

Coal memproduksi 4,8 juta metrik ton batu bara. Dari 4,7 juta metrik ton batu bara yang

dijual, 70 persennya dipasarkan ke luar negeri dengan nilai penjualan 54,6 juta dollar AS.

Sisanya untuk konsumsi dalam negeri yang menghasilkan nilai penjualan 22,8 juta dollar

AS. Dari pemanfaatan batu bara ini, kas daerah menerima pemasukan dalam bentuk Land

Rent (hak penguasaan kawasan pertambangan) sebesar Rp 11,5 milyar.

Potensi lain bagi kabupaten yang batas timur wilayahnya Laut Sulawesi, adalah

perikanan laut. Budidaya lautnya diperkirakan mempunyai potensi sebesar 2.500 hektar

dengan potensi penangkapan sebesar 35.000 ton per tahun. Salah satu kecamatan yang

merupakan daerah penghasil ikan terbesar adalah Pulau Derawan. Bersama dengan Pulau

Sangalaki, Bilang-Bilangan, Mataha, Balikukuk, dan Sambit yang berada di kepulauan

Derawan selain dijadikan obyek wisata bahari, dengan pemandangan dasar lautnya ini,

tempat ini dipilih penyu hijau (Chelonia mydas) untuk bertelur. Produksi telur penyu yang

dihasilkan dari Kepulauan Derawan ini 94,9 ton dengan nilai Rp 2,1 milyar. `Sebagai

daerah satu-satunya di Pulau Kalimantan yang dipilih hewan air yang lamban bergerak ini

untuk bertelur, serta keuntungan yang diperoleh dari telurnya, tidak heran bila penyu

dijadikan lambang daerah.

5. Sosial Budaya

Bahasa Berau atau Dialek Melayu Berau adalah suatu bahasa Austronesia yang

dituturkan suku Berau di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Bahasa Berau merupakan

salah satu dialek Melayu Lokal sehingga dapat pula disebut Bahasa Melayu Berau.

Komunikasi atau transportasi antar daerah satu dan daerah lainnya agak sulit. Jalan darat

sangat terbatas, sungai merupakan sarana transportasi yang sangat efektif dan telah di

manfaatkan dari dulu hingga sekarang. Tarian Dalling, salah satu kesenian tradisional

masyarakat pesisir pantai Berau, perlu mendapat sentuhan pembinaan semua pihak. Tarian

khas masyarakat suku Berau ini diharapkan bisa dikemas dan dikembangkan lebih apik

dan variatif agar memiliki daya pikat dan terkenal sampai ke tingkat nasional dan

internasional.

Berau ini ada tiga suku terbesar yang memiliki corak budaya dan kesenian masing-

masing atau disebut Babada (Bajau – Berau – Dayak). Suku Bajau dikenal dengan tarian

Page 7: KEADAAN UMUM LOKASI PROYEK€¦ · KEADAAN UMUM Proyek DSLA telah memilih Kabupaten Berau sebagai target lokasi proyek secara administrasi. Berau sebagai salah satu kabupaten yang

Dallingnya, Berau dengan Jepennya, dan Dayak dengan tarian khas Dayaknya,”. Tarian

Dalling merupakan kesenian turun temurun yang dilakoni masyarakat suku

Bajau. Biasanya tarian digelar saat upacara adat seperti misalnya pesta perkawinan dan

khitanan. Tapi, karena letak Tanjung Batu berada sekitar 110 km dari utara, Tanjung

Redeb menjadi transit para turis yang ingin berwisata ke Pulau Derawan, maka tarian

Dalling pun perlu mendapat pembinaan. Perlu dikemas lebih apik agar lebih variatif dan

menarik.

6. Kelembagaan

Kelembagaan yang terdapat di Kecamatan Derawan terbagi kepada 3 kategori.

Kategori pertama adalah tingkat local, kategori kedua tingkat regional, dan ketegori ketiga

adalah tingkat nasional.

a. Tingkat Lokal

Pada tingkat lokal kelembagaan yang sangat berpengaruh di Kecamatan Derawan

sangat berhungan dengan kegiatan konservasi. Menurut Groves (2003) untuk

menyelamatkan spesies yang menuju kepunahan digunakan pendekatan konservasi

keanekaragaman hayati. Spesies yang dimaksud menjadi target (species target),

sedangkan komunitas biotis dimana spesies itu berada dijadikan target konservasi

(conservation target). Jika pemikiran Groves diterapkan pada kasus Kepulauan

Derawan, maka dengan melindungi penyu hijau (species target) diperlukan kawasan

konservasi cukup luas dengan keanekaragaman hayati dan beberapa tipe ekosistem di

dalamnya. Penyu berperan sebagai spesies payung (the umbrella species) bagi upaya

konservasi keanekaragaman hayati dan ekosistem di Kepulauan Derawan.

Untuk menyelamatkan spesies penyu hijau dari kepunahan diperlukan pembentukan

Kawasan Konservasi Laut Daerah pada habitat penyu hijau. Wilayah Kepulauan

Derawan yang luas dengan keanekaragaman hayati dan beberapa tipe ekosistem di

dalamnya. dapat dibentuk Kawasan Konservasi Laut.

Kelembagaan lokal yang dibentuk sangat erat hubungannya dengan kegiatan

pemulihan populasi penyu di alam dan mengurangi ancaman kepunahannya. Untuk

tujuan pertama labih diarahkan untuk antisipasi ancaman manusia seperti pemanenan

telur dan penangkapan induk penyu terjadi pada daerah perairan dangkal dan pantai

peneluran. Daerah ini merupakan habitat penting karena penyu hijau sedang berada

pada fase reproduksi. Pada musim kawin, induk penyu berada di perairan laut dangkal

yang kaya akan nutrisi yakni pada ekosistem lamun dan terumbu karang, selanjutnya

induk penyu akan membuat sarang dan akhirnya menghasilkan anakan penyu.

Perlindungan habitat dengan membentuk Kawasan Konservasi Laut akan

mengamankan berlangsungnya fase reproduksi karena induk penyu dapat

menghasilkan individu baru sebagai stok penyu di alam.

Selanjutnya, tujuan kedua adanya KKLD lebih kearah mengelola jenis penyu sebagai

salah satu sumberdaya yang bersifat common pool property. Sebagaimana diketehaui

bahwa penyu memiliki kebiasaan bermigrasi jauh, sehingga tidak ada pihak yang

Page 8: KEADAAN UMUM LOKASI PROYEK€¦ · KEADAAN UMUM Proyek DSLA telah memilih Kabupaten Berau sebagai target lokasi proyek secara administrasi. Berau sebagai salah satu kabupaten yang

membatasi orang memanfaatkan sumberdaya tersebut. Eksploitasi penyu hijau secara

berlebihan pada situasi open access menyebabkan terjadi the tragedy of the commons

yang berujung pada kepunahan. Pengalokasian habitat penyu hijau sebagai KKL telah

menimbulkan kepemilikan populasi penyu hijau. Pembentukan KKL telah mengubah

situasi open access menjadi sumberdaya yang ada kepemilikannya secara sah. Secara

teoritis telah dapat dilakukan pembatasan aksesibilitas nelayan/ masyarakat lokal agar

tidak mengeksploitasi penyu dan telur yang ada di dalam KKL.

b. Tingkat Regional

Kepulauan Derawan merupakan bagian dari wilayah pengembangan program The Sulu

Sulawesi Marine Ecoregion (SSME) karena memiliki keanekaragaman hayati tertinggi

di dunia dan sebagai habitat penting penyu laut. Demikian halnya dengan

pengembangan jaringan perlindungan penyu Tri-National dimana wilayah Kepulauan

Derawan berada di sebelah Selatan hingga The Turtle Islands ASEAN Heritage site

yang berada di Pilipina dan Sabah hingga Palawan. Pada tingkat regional Kepulauan

Derawan menempati perioritas tinggi dalam upaya konservasi penyu.

c. Tingkat Propinsi

Menurut Tata Ruang Propinsi Kalimantan Timur, wilayah Kepulauan Derawan

dikelompokkan sebagai: Kawasan Suaka Alam dengan Suaka Margasatwa di P.

Semama dan P. Derawan dengan luas 2 hektar; Kawasan Suaka Laut yang berada di

gugusan karang P. Panjang, P. Derawan, P. Semama, P. Kakaban, Karang Besar, P.

Balikukup.

Kebijakan pembangunan Pemerintah Propinsi Kalimantan Timur mengarah pada

perluasan kawasan lindung ± 30% dari luas wilayah propinsi. Dalam perencanaan

Propinsi Kalimantan Timur di wilayah Kepulauan Derawan ada peningkatan fungsi

kawasan Suaka Margasatwa P. Semama dan P. Derawan ditambahkan fungsi sebagai

daerah perlindungan plasma nutfah dan daerah pengungsian satwa. Demikian halnya

dengan kawasan suaka laut ada penambahan wilayah yang berada di gugusan karang

Malulungan dan P. Maratua.

d. Tingkat Kabupaten

Wilayah Kepulauan Derawan dan perairan laut telah ditetapkan sebagai Kawasan

Perlindungan Laut (KPL) melalui Peraturan Bupati (Perbup) No. 31 tahun 2005 oleh

Pemerintah Daerah Kabupaten Berau. Dari data Dinas Perikanan dan Kelautan

Kabupaten Berau diketahui sebaran tiga ekosistem di Kepulauan Derawan.

Keberadaan ekosistem lamun dan terumbu karang menunjukkan habitat feeding penyu

hijau. Adapun habitat breeding diketahui dari laporan Mahardika (2004) tentang

proporsi jumlah penyu dan laporan Adnyana (2005) tentang proporsi jumlah telur

penyu yang terdapat di Kepulauan Derawan.

Batas Kawasan Konservasi Laut Kepulauan Derawan yang berada di P. Rabu-Rabu, P.

Panjang, P. Maratua, P. Balembangan, P. Sambit, P. Bilang- Bilang, P. Mataha, dan P.

Manimbora. Dengan asumsi bahwa keberadaan ekosistem terumbu karang pada

perairan dangkal < 50 meter dan ekosistem lamun pada kedalaman < 10 meter, maka

batas kawasan sejauh ± 100 meter dari garis pantai dari setiap pulau ke arah laut.

Page 9: KEADAAN UMUM LOKASI PROYEK€¦ · KEADAAN UMUM Proyek DSLA telah memilih Kabupaten Berau sebagai target lokasi proyek secara administrasi. Berau sebagai salah satu kabupaten yang

Kawasan Konservasi Laut Kepulauan Derawan berada di perairan laut dalam

kewenangan Pemerintah Kabupaten Berau. Rancangan KKL Kepulauan Derawan

seluas 660.211 hektar diusulkan sebagai re-design dari tumpang tindih empat

Kawasan Konservasi Laut yang telah ada sebelumnya, yaitu : Suaka Margasatwa

Pulau Sangalaki dan Taman Wisata Alam Pulau Semama yang ditetapkan melalui

Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 604/Kpts- II/Um/8/1982; Kawasan Konservasi

Laut Daerah Pulau Kakaban yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Bupati Berau

No. 70 tahun 2004; dan Kawasan Konservasi Laut Kabupaten Berau yang ditetapkan

melalui Peraturan Bupati (Perbup) No. 31 tahun 2005 seluas 1,2 juta.

7. Isu dan Masalah

Pulau Derawan di Kalimantan Timur semakin naik daun sebagai tempat tujuan

wisata karena keindahan pemandangan alam pesisir dan bawah lautnya yang disebut-sebut

seperti di surga. Tidak heran jika pulau ini juga merupakan tujuan favorit bagi para

penyelam. Pulau Derawan memang bukanlah tempat wisata murah yang dapat kita

kunjungi begitu saja, bahkan oleh penduduk yang tinggal di Pulau Kalimantan. Hanya

berkunjung ke lokasi wisata ini masih tergolong mewah dan mahal.

Di sekitar Pulau Derawan terdapat beberapa pulau antara lain Pulau Kakaban,

Pulau Maratua, Pulau Sangalaki Pulau Panjang dan Pulau Semama. Kepulauan Derawan

ini diberi nama obyek wisata bahari Kawasan Taman Laut Derawan. Kepulauan Derawan

merupakan bagian dari Ekoregion Laut Sulu-Sulawesi yang melintasi Indonesia, Malaysia

dan Filipina. Ekoregion ini terletak di pusat kawasan segitiga karang dunia dengan

keanekaragaman hayati karang tertinggi di dunia. Segitiga Terumbu Karang ini disebut

juga “The Coral Triangle” karena menjadi episenter kehidupan laut yang memiliki

keragaman jenis biota laut. Terumbu karang di kawasan ini merupakan 53% terumbu

karang dunia. Bahkan berdasarkan penelitian yang dikembangkan, kepulauan derawan

merupakan salah satu multi countries feeding ground terpenting di dunia.

Dengan luas 44,60 ha, menjadikan kepulauan ini berkembang berbagai kegiatan

wisata bahari. Di kepualauan ini terdapat Derawan Dive Resort, Resort yang berstandar

internasional dengan fasilitas yang memadai. Resort ini menyediakan fasilitas cottage

untuk menginap, fasilitas penyelaman, snorkeling, banana boat, kano, perahu layar,

restoran, café dsb. Fasilitas lengkap inilah yang menambah kepuasan saat berlibur ke Pulau

Derawan.

Selain itu ada juga hotel – hotel dan penginapan serta homestay dirumah penduduk

yang biaya sewanya lebih murah. Fasilitas pendukung lainnya seperti rumah makan dan

toko cinderamata juga cukup lengkap di pulau ini. Menikmati panorama laut dan pantai

disertai dengan keramahan penduduk setempat (suku Bajau) merupakan daya tarik utama

dari Pulau Derawan.

Pariwisata juga dianggap sebagai salah satu industri gaya baru, yang dapat

menyediakan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam hal kesempatan kerja, pendapatan,

taraf hidup, serta mengaktifkan sektor produksi lain di dalam negara penerima wisatawan.

Kabupaten Berau merupakan salah-satu kabupaten di kalimantan Timur yang memiliki

potensi pariwisata yang besar untuk dikembangkan mengingat jumlah wasatawan baik

lokal maupun mancanegara yang datang berkunjung terus meningkat setiap tahunnya.

Page 10: KEADAAN UMUM LOKASI PROYEK€¦ · KEADAAN UMUM Proyek DSLA telah memilih Kabupaten Berau sebagai target lokasi proyek secara administrasi. Berau sebagai salah satu kabupaten yang

Perekonomian masyarakat di kepulauan Derawan sebelum adanya investasi asing dan

pengembangan pariwisata berbasis masyarakat sebagian besar adalah nelayan, yaitu

dengan mencari telur penyu, budidaya tambak, buruh kayu, dan pembuat perahu. Akan

tetapi kemudian beberapa mata pencaharian dari masyarakat ini dianggap merusak

ekosistem yang ada sehingga kemudian dilarang seperti penangkapan ikan menggunakan

potassium dan pengambilan telur-telur penyu. Dengan berkembangnya kegiatan wisata

bahari, telah terjadi diversifikasi mata pencaharian seperti menjadi tourist guide, supir

speed boat, dive guide, menjual cinderamata, maupun menyewakan rumah-rumah mereka.

Perubahan ini juga didorang oleh tumbuhnya kesadaran masyarakat lokal akan pentingnya

menjaga ekosistem secara keberlanjutan untuk menjaga kesinambungan matapencaharian

penduduknya.

Dari adanya investasi, maka tentunya terdapat dampak sosial maupun ekonomi bagi

masyarakat setempat. Dimana dari adanya penyediaan sarana akomodasi berupa resort dan

cottage bagi wisatawan yang semakin baik dari tahun ke tahun, maka muncul peluang

lapangan pekerjaan bagi warga sekitar, pembangunan resort dan cottage juga

menggunakan bahan dan pekerja lokal dimana hal ini turut membantu kehidupan warga.

Infrastruktur pendukung seperti jalan, bandara dan dermaga juga dibangun, hal ini

merupakan usaha bersama baik pemerintah Berau maupun investor asing yang selalu

berbenah dalam memberikan pelayanan pariwisata dan sarana penunjang pariwisata.

Dampak lain yaitu semakin dikenalnya kepulauan Derawan sebagai salahsatu tujuan wisata

internasional.

Dalam usaha pengembangan wisata di kepulauan Derawan dapat dikatakan tidak

mudah, Hal ini dikarenakan masih banyak hal yang perlu mendapat perhatian dan

perbaikan tidak hanya dari para pengusaha tetapi juga pemerintah. Hambatan atau kendala

pengembangan pariwisata di kepulauan Derawan sendiri antara pulau yang satu dan yang

lainnya tidak selalu sama atau berbeda, hal ini dikarenankan adanya perbedaan baik

karakteristik masing-masing pulau, jarak tempuh, masalah sampah, kelistrikan dan lain-

lain.

Kendala atau hambatan pengembangan wisata dan usaha bisnis wisata di

Kepulauan Derawan sendiri saat ini lebih kepada masalah kebersihan atau sampah dan air

bersih. Di kepulauan Derawan belum ada tempat pengolahan sampah, sehingga untuk itu di

buat lubang besar di tengah pulau untuk menampung sampah yang ada, cara lain yaitu

dengan ditimbun dan dibakar. Sampah di pulau Derawan sendiri sudah terbilang tidak

terkontrol mengingat sampah organik maupun anorganik banyak ditemukan di pinggir

pantai, tentu saja hal ini akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi para wisatawan asing

maupun lokal yang datang untuk berwisata. Walaupun sudah dikembangkan fasilitas

disalinisasi di Pulau Maratua, alat ini belum mampu bekerja secara optimal untuk suplai air

keseluruhan Kepulauan Derawan.

Page 11: KEADAAN UMUM LOKASI PROYEK€¦ · KEADAAN UMUM Proyek DSLA telah memilih Kabupaten Berau sebagai target lokasi proyek secara administrasi. Berau sebagai salah satu kabupaten yang

B. Kecamatan Maratua 1. Peta Lokasi Proyek

Di samping Kecamatan Derawan, program juga akan fokus di Kecamatan Maratua.

Kecamatan ini juga mencakup Pulau Kakapan, P. Sangalaki, dan P. Samama. Terdapat 4

desa dalam lingkup Kecamatan Maratua, yaitu Desa Payung Payung, Bohesilian, Teluk

Alulu, dan Teluk Harapan (Gambar 2).

Gambar 2 Peta lokasi Proyek di Kecamatan Maratua

2. Kependudukan

Penduduk Kecamatan Maratua pada tahun 2014 berjumlah 3.402 jiwa dengan

jumlah rumah tangga sebanyak 661 rumah tangga. Penduduk Kecamatan Maratua

meningkat dari tahun 2013 kemarin dengan laju pertumbuhan sebesar 6,65 persen dan

kepatan penduduknya sebesar 0,83 jiwa/Km2.

Kecamatan Maratua dengan luas wilayah 4.119,54 Km2 terletak di antara 117,210

sampai dengan 117,28o BT dan 2,13 sampai dengan 2,15o LU. Kecamatan Maratua terbagi

menjadi 4 desa yaitu Maratua Payung-Payung, Maratua Bohesilian, Maratua Teluk Alulu

dan Maratua Teluk Harapan yang juga merupakan ibu kota kecamatan. Kecamatan

Maratua juga merupakan salah satu pulau terluar di Indonesia karena berbatasan langsung

dengan Laut Philipina. Desa dengan luas terbesar adalah Maratua Bohesilian dikarenakan

wilayah Pulau Kakaban masuk di dalam adminstrasi desa Maratua Bohesilian. Karena

kecamatan Maratua merupakan daerah kepulauan, maka sebagian besar wilayahnya

merupakan perairan yang potensial akan perikanan dan wisata dasar lautnya, sehingga

kecamatan Maratua merupakan salah satu tujuan pariwisata yang ada di Kabupaten Berau

baik wisatawan dalam negeri maupun wisatawan mancanegara.

Page 12: KEADAAN UMUM LOKASI PROYEK€¦ · KEADAAN UMUM Proyek DSLA telah memilih Kabupaten Berau sebagai target lokasi proyek secara administrasi. Berau sebagai salah satu kabupaten yang

Tabel 4 Luas Wilayah dirinci perdesa di Kecamatan Maratua

No. Nama Desa Luas Wilayah (Km2) Persentase (%)

1. Maratua Payung Payung 54,43 1,32

2. Maratua Bohesilian 3.808,41 92,45

3. Maratua Teluk Alulu 53,38 1,29

4. Maratua Teluk Harapan 203,37 4,94

Jumlah 4.119,54 100

Sumber: Kecamatan Maratua dalam Angka (2015)

Ditinjau dari jenis kelamin, penduduk Kecamatan Maratua masih didominasi oleh

laki- laki dengan jumlah 1.760 jiwa atau sebesar 51,73 persen dari jumlah total penduduk

Kecamatan maratua dan sisanya adalah penduduk perempuan dengan jumlah sebesar 1.642

jiwa. Penduduk kecamatan Maratua dari tahun ke tahun meningkat. Dari tahun 2010

berjumlah 3.076 jiwa terus meningkat hingga di tahun 2014 menjadi 3.402 jiwa. Dari tahun

2013 ke tahun 2014, penduduk kecamatan maratua meningkat dengan laju pertumbuhan

sebesar 6,65 persen. Desa yang terpadat penduduknya adalah desa Maratua Teluk Harapan

dengan jumlah penduduknya sebesar 1.071 jiwa dikarenakan desa Maratua Teluk Harapan

merupakn ibukota kecamatan Maratua. Lalu diikuti dengan desa Maratua Bohesilian

dengan jumlah penduduk sebesar 1.033 jiwa dimana di desa Bohesilian merupakan desa

yang memiliki jumlah RT terbanyak di kecamatan Maratua. Lalu diikuti dengan desa

Maratua Teluk alulu yang jumlah penduduknya sebesar 698 jiwa dan desa Maratua

Payung-Payung yang jumlah penduduknya sebesar 600 jiwa.

Tabel 5 Penduduk menurut Desa dan Jenis Kelamin di Kecamatan Maratua, 2014

Desa Laki - laki Perempuan Jumlah Rasio Jenis

Kelamin

Payung-payung 328 282 600 116,31

Bohesilian 551 482 1.083 114,32

Teluk Alulu 343 355 698 96,62

Teluk Harapan 548 523 1.071 104,78

Sumber : Kecamatan Maratua dalam Angka (2015)

Sex ratio/ rasio jenis kelamin penduduk Kecamatan Maratua pada tahun ini sebesar

107,19. Yang berarti dari 100 penduduk perempuan di kecamatan Maratua, terdapat 107

penduduk laki-laki. Ditinjau dari jenis kelamin, penduduk Kecamatan Maratua masih

didominasi oleh laki- laki dengan jumlah 1.760 jiwa atau sebesar 51,73 persen dari jumlah

total penduduk Kecamatan maratua dan sisanya adalah penduduk perempuan dengan

jumlah sebesar 1.642 jiwa.

3. Potensi SDA dan Ekonomi

Kecamatan Maratua merupakan kawasan kepulauan, sehingaga di sektor pertanian

yang potensial adalah sub sektor perikanan. Oleh sebab itu, sebagian besar penduduk

Kecamatan Maratua merupakan nelayan. Untuk tahun 2014, tercatat jumlah perahu tanpa

motor di Kecamatan Maratua sebanyak 5 buah, perahu motor tempel sebanyak 69 buah dan

Page 13: KEADAAN UMUM LOKASI PROYEK€¦ · KEADAAN UMUM Proyek DSLA telah memilih Kabupaten Berau sebagai target lokasi proyek secara administrasi. Berau sebagai salah satu kabupaten yang

kapal motor sebanyak 184. Dari grafik terlihat tidak ada penambahan jumlah yang

signifikan pada jumlah kapal atau perahu nelayan yang ada di Kecamatan Maratua.

Kecamatan Maratua juga merupakan kawasan pesisir, sehinga perkebunan kelapa

juga merupakan komoditas potensial. Untuk tahun 2014, luas tanam perkebunan kelapa

sebesar 300 Ha, masih sama dengan tahun 2013. Begitu juga dengan hasil produksinya,

pada tahun 2014 masih sama dengan tahun 2013, yaitu sebsar 404,4 ton.

Kawasan pesisir, laut, dan pulau Kabupaten Berau dikenal dengan kawasan wisata

bahari yang indah dan eksotik yang sangat terkenal di dunia. Dari 31 pulau-pulau kecil

yang ada dikawasan tersebut, ada beberapa pulau masuk kedalam administrasi Kecamatan

Maratua, diantaranya Pulau Maratua, Pulau Sangalaki, Pulau Semama, Pulau Kakaban, dan

beberapa pulau kecil lainnya. Dari beberapa pulau tersebut hanya 2 pulau yang

berpenghuni yaitu Pulau Maratua dan Pulau Sangalaki (wisatawan dan sifatnya temporari).

Pulau Maratua terbentuk akibat proses geologi sehingga terdapat batuan kapur

didataran tinggi. Pembentukan Cekungan Tarakan (the Tarakan Basin) diduga didahului

dengan pembentukan laut Sulawesi dengan pemisahan Sulawesi dari Kalimantan pada

pertengahan akhir jaman Eosen. Menuju kearah timur laut dari sub-cekungan muara

dihubungkan dengan zona patahan, yang menyebabkan pengangkatan dasar karang Muara

Tua dan membentuk Pulau Maratua (Kawasan Konservasi Perairan Kabupaten Berau,

2009).

Pulau Maratua tidak jauh beda dengan Pulau Kakaban merupakan sistem lahan

Dataran Karst berbukit kecil, yaitu sistem lahan yang mempunyai bahan induk dari batu

kapur yang mempunyai jenis tanah dengan top soil yang sangat dangkal (<10 cm). jenis

tanah yang terdapat di Maratua adalah Litosol Eutrik atau Eutric Troporthents. Tanah ini

mempunyai kejenuhan basa lebih dari 50% dan reaksi atau PH > 6.5.

Batuan dan struktur geologi Pulau Maratua memiliki dua satuan marfologi, yaitu

dataran pantai dan perbukitan rendah sampai tinggi. Dataran pantai memiliki topografi

datar sampai bergelombang. Daerah dataran yang bertopografi datar sebagian besar

merupakan daerah pemukiman, sedang daerah yang bergelombang serta perbukitan adalah

daerah hutan campuran. Batuan penyusun daerah perbukitan adalah batu gamping terumbu

yang mengalami pengangkatan. Dataran pantai tersusun oleh endapan pasir pantai yang

merupakan endapan alluvial. Di Pulau Maratua terdapat dua tipe pantai, yaitu pantai

berpasir dan pantai terjal (cliff). Pantai berpasir terbentuk karena pengendapan pasir di

pantai oleh gelombang, sedangkan tipe pantai terjal terbentuk oleh terumbu karang yang

terangkat. Di pulau Maratua terdapat hutan Mangrove seluas 369 hektar sampai saat ini

masih dalam kondisi baik. Vegetasi pantai dengan kondisi sedang, hutan Kapur dengan

luas 2.065,72 hekar juga dengan kondisi yang masih baik, selain itu kebun seluas 166,55

hektar.

Padang Lamun (seagrass) adalah tumbuhan berbunga yang sudah sepenuhnya

menyesuaikan diri untuk hidup terbenam didalam laut. Lamun hidup diperairan dangkal

pada substrat pasir, lumpur, puing lamun atau campuran ketiganya pada pulau utama dan

rataan terumbu pulau karang. Secara ekologis memiliki fungsi penting bagi wilayah

pesisir, yaitu : 1) sumber utama produktivitas primer; 2) sumber makanan bagi organisme,

misalnya penyu; 3) menstabilkan dasar yang lunak; 4) tempat berlindung organism dari

predator; 5) tempat pembesaran beberapa spesies ikan; 6) peredam arus; 7) tudung

Page 14: KEADAAN UMUM LOKASI PROYEK€¦ · KEADAAN UMUM Proyek DSLA telah memilih Kabupaten Berau sebagai target lokasi proyek secara administrasi. Berau sebagai salah satu kabupaten yang

pelindung sinar panas matahari bagi penghuninya. Sebaran Padang Lamun di Pulau

Maratua dapat ditemukan di Teluk Pea, Payung Payung, Bohe Bukut, dan Tanjung Bawa.

Penutupan padang lamun di Pulau Maratua berkisar antara 5 sampai 80 %. Spesies yang

ditemukan adalah Halodule univervis, H. pinifolia, Cyamodocea rotundata, Syrimgodium

isoetifolium, Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, halophila ovate dan Halophila

ovalis.

Ekosistem terumbu karang mempunyai produktivitas organik yang tinggi. Hal ini

disebabkan oleh kemampuan terumbu untuk nutrien dalam sistem dan berperan sebagai

kolam untuk menampung segala masukan dari luar. Keberadaan terumbu karang dengan

berbagai fungsinya sangat penting untuk dipertahankan. Fungsi tersebut diantaranya

mampu melindungi pulau-pulau kecil dari terpaan ombak, tempat beristirahat dan makan

bagi penyu, serta tempat berlindungnya ikan-ikan.

Beberapa atol ada yang telah terbentuk menjadi pulau dan ada yang terbentuk

menjadi danau air asin. Atol yang ada di kawasan laut Berau hanya ada di bagian utara

yaitu Pulau Kakaban, Pulau Maratua, dan gusung Muaras. Luas atol Kakaban 19 km2, luas

atol Maratua 690 km2, luas atol Muaras 288 km2. Luasan tutupan terumbu karang di Pulau

Maratua rata-rata karang keras 26,43 % dan tutupan karang hidup 37,09 % (Survei Manta

Tow 2005). Jumlah spesies karang keras di Pulau Maratua 507 sepsises, menunjukkan

keanekaragaman hayati di kawasan laut berau nomor 2 setelah kepulauan Raja Ampat di

Papua.

Pulau Maratua merupakan pulau paling luas yang ada di wilayah Utara Berau.

Pulau ini sangat jauh di laut, oleh karena itu menjadi salah satu pulau terluar di Indonesia

yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan Filipina. Saat ini sudah dibangun bandar

udara dengan panjang 1.400 meter yang masih mungkin dapat diperpanjang sampai 1.700

meter. Fungsi bandara Maratua tersebut yang utama sebagai tempat singgahnya pesawat

tempur milik TNI-AU untuk mengawasi perbatasan dengan negara tetangga dan dapat

difungsikan juga sebagai bandara komersial untuk kunjungan wisatawan bahari. Pada

akhir tahun 2015 atau paling lambat awal tahun 2016 bandara Maratua sudah dapat

difungsikan.

Laut dalam di sekitar Pulau Maratua dijadikan oleh Cetacean sebagai koridor

migrasi. Cetacean yang terdiri dari kelompok paus (whale) dan lumba-lumba (dolphin)

juga ada yang tinggal tinggal dan menetap di sekitar perairan P. Maratua. Spesies yang

mempunyai kemampuan migrasi sangat jauh adalah Sperm Whale dewasa yang hidup

dilintang tinggi dan bermigrasi ke Indonesia lewat Selat Makassar untuk beranak ditempat

yang hangat. Perairan Pulau Maratua merupakan tempat migrasi (breeding migration)

keluarga paus Sperm. Cetacean (paus dan lumba-lumba) sebagian besar individu

ditemukan antara 1-2 mil dari pulau dengan kedalaman 200 meter. Perairan sebelah timur

Maratua dan timur Kakaban (Maratua ‘Canyon’) cukup luas dan dalam, namun demikian

hanya satu mil sepanjang kanal Maratua ditemukan sperm, melon-headed dan pilot whale

dan spinner dolphin. Hal ini dimungkinkan karena Perairan Maratua mempunyai habitat

untuk makanan Paus (Sperm Whale).

Disamping itu ditemukan juga Manta Ray di Pulau sangalaki di antara pulau

Kakaban dan Pulau Maratua. Dengan ditemukannya asosiasi antara cetacien, yang tidak

kurang dari 856 individu sekitar Pulau Maratua, Pulau Kakaban, serta pulau lainnya di luar

Page 15: KEADAAN UMUM LOKASI PROYEK€¦ · KEADAAN UMUM Proyek DSLA telah memilih Kabupaten Berau sebagai target lokasi proyek secara administrasi. Berau sebagai salah satu kabupaten yang

administrasi Kecamatan Maratua, seperti Pulau Balikukup dan Pulau Kaniungan.

Sehingga menjadikan wilayah ini potensial dijadikan tujuan wisata bahari di Kabupatem

Berau, khususnya observasi paus (whale watching tourism) dan lumba-lumba (dolphin

watching tourism).

Selain terkenal dengan surga bawah lautnya dan cetacean-nya, Maratua juga

terkenal dengan keberadaan danau yang sangat unik yang terdapat di pulau yang terletak di

barat daya Pulau Maratua. Danau tersebut bernama danau Kakaban. Dalam danau tersebut

terdapat biota yang berupa ubur-ubur, uniknya, berbeda dengan ubur-ubur laut yang biasa,

ubur-ubur ini tidak menyengat dan sangat jinak untuk didekati para wisatawan yang

berenang disana. Ubur-ubur jenis ini hanya ada di Maratua dan tidak ada di tempat lain.

Selain terdapat di Danau Kakaban, ubur-ubur jenis ini juga terdapat di Danau Haji Buang

yang terletak diantara Kampung Bohe Bukut dan Kampung Payung-Payung.

Danau Kakaban dapat menjadi salah satu ikon Pulau Maratua untuk bersaing

dengan destinasi pariwisata lain yang menawarkan keindahan alam bawah laut. Danau

tersebut dapat digunakan sebagai salah satu senjata andalan untuk mempromosikan

Maratua di lingkup lokal maupun Internasional karena keunikannya dan tidak ada lokasi

lain yang memlikinya. Dalam danau tersebut wisatawan dapat merasakan sensasi berenang

dan menyelam bersama ubur-ubur tanpa harus takut tersengat. Tetapi harus ada

pengelolaan khusus agar kelangsungan ekosistem di danau tersebut tidak terganggu.

4. Kegiatan Ekonomi

Pariwisata merupakan kegiatan ekonomi paling prospektif bagi masyarakat untuk

memperbaiki taraf hidupnya. Matapencaharian sebagai nelayan dianggap oleh masyarakat

tidak mampu meningkatkan kesejahteraan mereka. Sehingga, berbagai kegiatan penunjang

wisata bahari menjadi tumpuan masyarakat saat ini. Namu problem sosial-ekonomi

seperti rendahnya tingkat kesejahteraan yang diakibatkan oleh rendahnya kualitas SDM

harus menjadi perhatian menurut Wijaya (2015).

Sementara itu, peluang usaha pada sektor pertanian juga seolah dihadapkan pada

jalan buntu. Usaha perkebunan kelapa yang telah dirintis dan dikembangkan sejak generasi

awal (sebelum masa kemerdekaan) cenderung terbengkalai. Pengembangan pertanian

lainnya sangatlah sulit, karena lahan memiliki banyak faktor pembatas untuk bisa

dimanfaatkan (sebagian besar lahan berbatu karang). Penerapan rekayasa teknologi pun

belum ditunjang kapasitas SDM yang memadai. Meski ada juga masyarakat yang bertani

dan membuka lahan untuk kebun dan ladang, namun sifatnya subsisten. Dari uraian diatas

dapat dipahami, bahwa kondisi SDM masyarakat Pulau Maratua yang terbatas merupakan

salah satu akar permasalahan yang menyebabkan terhambatnya masyarakat dalam

mengembangkan kemandirian dan peningkatan kesejahteraannya. Selama ini pun

masyarakat Pulau Maratua secara bersama-sama belum memiliki visi dan agenda pulau

yang tegas, komprehensif, sinergis, dan berkekuatan hukum, sebagai acuan dan tujuan

bersama untuk meningkatkan kesejahteraannya dan eksistensinya.

Jasa akomodasi berkembang di hampir semua desa. Jasa akomodasi yang ada di

Maratua bukan berupa hotel melainkan resort dan penginapan. Untuk resort tercatat di

2014 ada 3 dimana 2 terletak di Desa Teluk Harapan, sedangkan 1 berada di Desa Teluk

Alulu. Untuk pengnapan tercatat pada tahun 2014 ada 3 yang semua berada di Teluk

Page 16: KEADAAN UMUM LOKASI PROYEK€¦ · KEADAAN UMUM Proyek DSLA telah memilih Kabupaten Berau sebagai target lokasi proyek secara administrasi. Berau sebagai salah satu kabupaten yang

Harapan. Sedangkan yang lain berupa homestay ada hampir di semua kampung. Namun

pada tahun 2014 tercatat homestay yang masih menerima tamu ada 2 yang berada di Desa

Bohesilian.

Untuk transportasi penghubung antar desa sebagian besar menggunakan

transportasi darat, baik sepeda motor atau mobil. Hanya 1 desa yang harus menggunakan

sarana transportasi laut, Di Kecamatan Maratua juga sedang dibangun bandara sehingga

semakin mempermudah akses bagi orang luar untuk masuk ke Kecamatan Maratua.

5. Sosial Budaya

Dengan jumlah penduduk 3.511 jiwa pada 31 Agustus 2015, Pulau Maratua

didiami oleh masyarakat tradisional dan sebagian besar berprofesi sebagai nelayan. Secara

umum tingkat pendidikan rendah, keterbatasan pola pikir dan kreativitas, keterbatasan

keahlian, hingga kesadaran dan kearifan yang rendah dalam mengelola lingkungan dan

sumberdaya alam. Kondisi tersebut berdampak pada sikap dan perilaku masyarakat yang

cenderung pragmatis dan keterbatasan kemampuan untuk meningkatkan kualitas hidupnya.

Karakateristik ini merupakan karakter umum nelayan di Indonesia. Suku yang mendiami

pulau ini adalah mayoritas suku Bajau, dan beragama Islam. Suku lainnya ialah Bugis,

Banjar, Berau, dan Bali (Wijaya, 2015).

Kehidupan masyarakatnya masih sangat bergantung langsung pada hasil laut, baik

dari kegiatan penangkapan maupun budidaya. Kompetensi masyarakat terbentuk melalui

mekanisme pewarisan keahlian bidang perikanan dari generasi ke generasi. Menurut

Wijaya (2015), terbatasnya akses masyarakat terhadap pendidikan dan informasi,

menjadikan lemahnya kemampuan dan kepekaan dalam mendayagunakan potensi

pengembangan pulau untuk memperbaiki taraf hidupnya, seperti di bidang pariwisata.

Maratua yang sarat akan tradisi leluhur juga dapat dikembangkan sebagai daya tarik wisata

budaya. Sehingga jika potensi alam dan budaya tersebut dikembangkan dapat menjadi satu

kesatuan paket wisata. Keramahan masyarakat dan kebudayaan di Pulau Maratua yang

sebagian besar dihuni masyarakat dari suku Bajau juga dapat menjadi daya tarik wisata

budaya di daerah tersebut.

Peluang mengembangkan sumber-sumber pendapatan baru bagi masyarakat

sebenarnya sangat terbuka, khususnya sektor pariwisata, yang mencakup puluhan bidang

usaha di ranah hulu hingga hilir. Usaha ini didukung dengan semakin meningkatnya minat

dan kunjungan wisata serta jasa lingkungan alam untuk wisata bahari yang berlimpah.

6. Kelembagaan

Sama halnya dengan Kecamatan Derawan, kelembagaan yang ada dapat

dikategorikan pada tingkat lokal, regional, dan nasional. Pola dan struktur kelembagaan,

umumnya sama dengan kelembagaan yang berkembang di Kecamatan Derawan, hanya

perlu mejadi perhatian adalah kelembagaan yang mengelola P. Maratua sebagai pulau

terluar dan berbatasan dengan negara tetangga, Malaysia dan Philipina. Interaksi antara

kelembagaan di tingkat kecamatan dan desa perlu mendapat perhatian khusus dalam

pengembangan ekonomi lokal masyarakat yang berdomisili di P. Maratua.

Page 17: KEADAAN UMUM LOKASI PROYEK€¦ · KEADAAN UMUM Proyek DSLA telah memilih Kabupaten Berau sebagai target lokasi proyek secara administrasi. Berau sebagai salah satu kabupaten yang

7. Isu Pengembangan

Pulau Maratua merupakan pulau berbatasan langsung dengan wilayah perairan

Filipina. Kawasan pulau-pulau kecil memiliki potensi sumberdaya alam dan jasa

lingkungan yang tinggi dan dapat dijadikan sebagai modal dasar pelaksanaan

pembangunan pulau ini. Namun pemanfaatan potensi pulau ini masih belum optimal

akibat perhatian dan kebijakan Pemerintah selama ini lebih berorientasi ke darat.

Maratua yang selama ini lebih dikenal tergabung dalam gugusan kepulauan

Derawan di Kabupaten Berau adalah sebagai bagian dari Daerah Tujuan Pariwisata atau

Destinasi Pariwisata Nasional (DPN) Derawan - Kayan Mentarang dan sekitarnya.

Destinasi Pariwisata Nasional adala kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih

wilayah administratif yang di dalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas

pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakat yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya

kepariwisataan yang berskala nasional. Dengan demikian sudah seharusnya Maratua juga

mendapat prioritas untuk dikembangkan sebagai tujuan pariwisata.

Pengembangan ekowisata dapat menjadi salah satu solusi dalam hal tersebut, yaitu

dengan mengoptimalkan potensi alam yang dimiliki tanpa merusaknya karena berprinsip

pada kelestarian lingkungan, kemantapan struktur sosial dan kelestarian ekonomi Sumber

daya alam dan keanekaragaman hayati. Melalui sektor pariwisata, Maratua dapat berperan

penting untuk pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Berau. Posisinya yang sangat strategis

sebagai pulau terluar Indonesia, Maratua juga rawan untuk diambil alih oleh negara lain

jika pemanfaatan serta pengembangan pulau tersebut tidak dimaksimalkan oleh

pemerintah. Maka dari itu, Maratua dapat digolongkan sebagai Kawasan Strategis (KSPN)

adalah kawasan yang memiliki fungsi utama pariwisata atau memiliki potensi untuk

pengembangan pariwisata nasional yang mempunyai pengaruh penting dalam satu atau

lebih aspek, seperti pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, pemberdayaan sumber daya

alam, daya dukung lingkungan hidup, serta pertahanan dan keamanan.

Skema kemitraan pariwisata dapat dikembangkan (Wijaya, 2015). Skema ini

ditawarkan oleh pihak resort yang ada (sebagaimana informasi yang didapat dari Kepala

Kampung Teluk Harapan dan Camat Maratua), namun belum membuahkan hasil. Diantara

factor penyebabnya adalah ketidaksiapan masyarakat juga diduga karena belum adanya

titik temu mekanisme komunikasi dan mediasi efektif antara pihak resort dengan

masyarakat. Akibatnya, antrian wisatawan dengan terbatasnya daya tampung resort

acapkali terjadi. Meski cukup banyak masyarakat yang mulai mendayagunakan huniannya

sebagai homestay, namun kondisi dan pelayanannya cenderung belum memenuhi standar

kelayakan dan kenyamanan wisatawan ceruk pasar (high class).

Selain itu, dengan semakin besarnya minat investor dibidang pariwisata di Pulau

Maratua akhir-akhir ini, oleh masyarakat justru disikapi dengan menjual lahan yang

diklaim sebagai miliknya kepada para investor. Tidak hanya penduduk Maratua yang

menjual lahannya. Beberapa penduduk dari luar Maratua yang pernah tinggal di Maratua

kini berlomba-lomba mengklaim lahan dan menjualnya pada investor asing. Bahkan

menurut salah satu tokoh masyarakat, 25% lahan strategis untuk pengembangan pariwisata

kini sudah berpindah tangan ke investor asal Cina.

Letak geografis Pulau Maratua yaitu berada di sebelah timur Pulau Kalimantan dan

berbatasan langsung dengan perairan Filipina. Tidak jarang ketika gelombang besar

Page 18: KEADAAN UMUM LOKASI PROYEK€¦ · KEADAAN UMUM Proyek DSLA telah memilih Kabupaten Berau sebagai target lokasi proyek secara administrasi. Berau sebagai salah satu kabupaten yang

banyak nelayan dari Maratua terdampar di Filipina ataupun sebaliknya nelayan dari

Filipina terdampar sampai pulau Maratua. Posisi Maratua yang berada di pulau terluar

Indonesia menjadikan Maratua mudah diakses oleh wisatawan dari luar negeri dengan

menawarkan pariwisata minat khusus yang semakin diminati oleh wisatawan. Dengan

segala potensi wisata yang melimpah serta didukung kebijakan pengelolaan yang baik

Maratua akan menjadi destinasi pariwisata unggulan di masa yang akan datang.

Maratua merupakan satu pulau yang berbentuk kecamatan dan terdiri dari empat

desa yang lebih dikenal dengan sebutan kampung. Dengan keadaan seperti itu Maratua

cocok didesain menjadi kampung wisata dimana setiap setiap kampungnya terintegerasi

satu dengan yang lain dan mempunyai peran yang berbeda menurut potensinya masing-

masing. Infrastruktur yang tersedia di kecamatan tersebut belum memadai seperti

contohnya belum tersedianya listrik dan air bersih di daerah tersebut. Untuk memenuhi

kebutuhan air sehari-hari warga banyak yang mengandalkan tampungan air hujan. Karena

struktur tanah yang terbentuk dari batuan karst menyebabkan sumber air tanah di wilayah

tersebut terbatas.

Masyarakat belum mampu mengelola potensi wisata yang ada dan belum bisa

menjadi tuan rumah di tanahnya sendiri. Pulau Maratua mempunyai sumber daya alam

serta kebudayaan yang sangat berpotensi dikembangkan menjadi destinasi pariwisata.

Sumber daya alam tersebut terdiri dari keindahan alam bawah laut dengan segala

keanekargaman hayati yang terkandung didalamnya, goa, danau, dan pantai serta

pemandangan alam lain yang sangat indah.