KEADAAN UMUM KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA I. Letak Geografi dan Administratif Kabupaten Kutai Kertanegara mempunyai luas wilayah 27.263,10 km2 atau 12,89 % dari luas wilayah Kalimantan Timur, sedang luas perairan ± 4.907 km2. Letak geografis dan batas-batas wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara dapat dilihat pada Tabel 1.1. Tabel 1.1. Letak geografi dan administratif Letak geografi Batas wilayah LU BT Utara Timur Selatan Barat 1o28’21” 115026’28’’ Kab.Bulungan Kab. Kutai Timur Kota Bontang Selat Makassar Kab. Pena- jam Paser Utara Kota Balikpapan Kab. Kutai Barat Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Kutai Kartanegara, 2010. 1.2. Keadaan Wilayah dan Geologi 1.2.1. Ketinggian tempat Berdasarkan peta topografi dengan skala 1 : 250.000 dan skala 1 : 200.000 Kabupaten Kutai Kartanegara dapat dibedakan menjadi 5 kelas wilayah ketinggian, seperti dapat dilihat pada Tabel 1.2. Tabel 1.2. Luas wilayah berdasarkan ketinggian tempat dari permukaan laut Kabupaten Kutai Kartanegara. Ketinggian (m) Luas (km2) Persentase (%) 0 – 7 62.350.710 22,87 7 - 25 72.192.689 26,48 25 - 100 81.380.354 29,83 100 - 500 31.434.354 11,53 > 500 25.272.894 9,27 Jumlah 2.726.310 100,00 Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kutai Kartanegara, 2010 1.2.2. Geologi dan Tanah Struktur geologi wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara terdiri atas Sebelah Timur (daerah pantai dan daerah rendah sekitarnya) yang telah dipetakan diduga struktur geologinya berumur antara Pratertier hingga Kuarter. Berbagai jenis formasi geologi dan luas masing-masing formasi disajikan pada Tabel 1.3. Formulasi geologi yang mempunyai luas di atas 10 % adalah formulasi Alluvium dan Pemaluan Beds, sedangkan Tabel 1.4 menyajikan berbagai jenis tanah dan luasnya. Jenis tanah yang paling luas adalah dari jenis kompleks podsolik merah kuning, latosol, dan litosol yang mencapai luas 53.689,86 km2atau 54,49 % dari luas kabupaten.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KEADAAN UMUM KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
I. Letak Geografi dan Administratif
Kabupaten Kutai Kertanegara mempunyai luas wilayah 27.263,10 km2 atau 12,89 % dari luas wilayah Kalimantan
Timur, sedang luas perairan ± 4.907 km2. Letak geografis dan batas-batas wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara dapat
dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1. Letak geografi dan administratif
Letak geografi Batas wilayah
LU BT Utara Timur Selatan Barat
1o28’21”
115026’28’’
Kab.Bulungan
Kab. Kutai Timur
Kota Bontang
Selat Makassar
Kab. Pena- jam Paser
Utara
Kota Balikpapan
Kab.
Kutai Barat
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Kutai Kartanegara, 2010.
1.2. Keadaan Wilayah dan Geologi
1.2.1. Ketinggian tempat
Berdasarkan peta topografi dengan skala 1 : 250.000 dan skala 1 : 200.000 Kabupaten Kutai Kartanegara dapat dibedakan menjadi 5 kelas wilayah ketinggian,
seperti dapat dilihat pada Tabel 1.2.
Tabel 1.2. Luas wilayah berdasarkan ketinggian tempat dari permukaan laut Kabupaten Kutai Kartanegara.
Ketinggian (m) Luas (km2) Persentase (%)
0 – 7 62.350.710 22,87
7 - 25 72.192.689 26,48
25 - 100 81.380.354 29,83
100 - 500 31.434.354 11,53
> 500 25.272.894 9,27
Jumlah 2.726.310 100,00
Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kutai Kartanegara, 2010
1.2.2. Geologi dan Tanah
Struktur geologi wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara terdiri atas Sebelah Timur (daerah pantai dan daerah rendah sekitarnya) yang telah dipetakan diduga
struktur geologinya berumur antara Pratertier hingga Kuarter.
Berbagai jenis formasi geologi dan luas masing-masing formasi disajikan pada Tabel 1.3. Formulasi geologi yang mempunyai luas di atas 10 % adalah formulasi
Alluvium dan Pemaluan Beds, sedangkan Tabel 1.4 menyajikan berbagai jenis tanah dan luasnya. Jenis tanah yang paling luas adalah dari jenis kompleks
podsolik merah kuning, latosol, dan litosol yang mencapai luas 53.689,86 km2atau 54,49 % dari luas kabupaten.
Tabel 1.3. Penyebaran dan luas masing-masing formulasi geologi Kabupaten Kutai Kartanegara.
No. Jenis formulasi geologi Luas (km2) Persentase (%)
1. Tidak ada data 41.800,13 43,98
2. Alluvium 17.713,38 18,64
3. Young Vulkanic (Effusive) 261,17 0,27
4. Dumarinf Beds (Limestone) 280,76 0,29
5. Kampung Baru Deds 1.658,42 1,74
6. Balikpapan Beds 3.062,20 3,22
7. Pulaubalang Beds 5.203,79 5,47
8. Pamaluan Beds 3.750,83 18,37
9. Paleogene 3.845,71 3,95
10. Pretertier 3.845,71 4,05
Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kutai Kartanegara, 2010
Tabel 1.4. Jenis tanah dan luas masing-masing jenis tanah Kabupaten Kutai Kartanegara.
Jenis tanah Luas (km2) Prosentase (%)
Organosol Gley Humus 7.926,48 8,34
Alluvial 4.002,41 4,21
Latosol 2.180,76 2,76
Kompleks, Podsolik Merah Kuning, Latosol dan Litosol 53.689,86 54,49
Podsolik Merah Kuning 27.246,47 28,66
Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kutai Kartanegara, 2010
1.3. Iklim
Iklim merupakan faktor eksternal yang berpengaruh terhadap proses produksi tanaman. Keadaan iklim yang tidak sesuai dengan kebutuhan tanaman dapat
menyebabkan tanaman tidak berproduksi maksimal. Data iklim yang tersedia dalam profil pertanian Kabupaten Kutai Kartanegara hanya curah hujan dan hari
hujan.
1.3.1 Curah hujan dan hari hujan
Kabupaten Kutai Kartanegara mempunyai karakteristik iklim hutan tropika humida. Ciri khas dari iklim tropika humida adalah hujan terdapat di sepanjang
tahun. Antara musim penghujan dan musim kemarau hampir tidak mempunyai batas yang jelas. Bulan Oktober hingga bulan April curah hujan lebih tinggi
dibanding dengan bulan-bulan lainnya. Curah hujan terendah dari 0-4.000 mm per tahun tersebar di wilayah pantai dan semakin meningkat ke wilayah
pedalaman.
Keadaan curah hujan dan hari hujan selama tahun 2005-2009 dapat dilihat pada Tabel 1.5 dan Tabel 1.6. Selama lima tahun rata-rata curah hujan terendah
terjadi pada Agustus dan September, sedangkan jumlah hari hujan kurang dari 10 hari dalam setiap bulannya terjadi pada bulan Agustus-Oktober.
Tabel 1.5. Rata-rata curah hujan tahun 2005-2009 Kabupaten Kutai Kartanegara
No Nama Bulan Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Jumlah / Tahun
MM HH MM HH MM HH MM HH
1 Januari 274 14 226 12 300 16 266,67 14
2 Februari 161 7 149 11 239 14 183 21,3
3 Maret 171 9 247 14 231 13 216,3 12
4 April 242 12 286 13 250 13 259,3 12,6
5 Mei 224 14 225 13 192 11 213,3 12,6
6 Juni 198 13 118 8 118 11 144,6 10,6
7 Juli 220 14 71 6 156 11 149 10,3
8 Agustus 185 13 72 5 89 7 115,3 8,3
9 September 192 14 139 9 50 5 127 9,3
10 Oktober 238 14 154 12 137 12 176,3 12,6
11 November 225 11 193 11 185 12 201 11,3
12 Desember 226 13 296 17 205 14 242,3 14,6
Sumber : BPS Kutai Kartanegara Tahun 2006, 2007,2008, 2009 dan 2010
1.4. Demografi
Jumlah penduduk Kabupaten Kutai Kartanegara selalu meningkat setiap tahunnya.Pada Tabel 1.7 disajikan data jumlah penduduk selama lima tahun sejak
tahun 2005. Jumlah penduduk hasil sensus 2010 mencapai 626.286 jiwa. Jumlah ini meningkat sebesar 7,92 % dari tahun 2008.
Tabel 1.6. Luas wilayah dan jumlah penduduk Tahun 2005 – 2008, dan 2010 Kabupaten Kutai Kartanegara
Pertambahan luas (%) -23,94 47,01 -7,51 -17,48 -0,48
2. Ladang 7.108 6.459 6.372 5.422 5.331 6.138,40
Pertambahan luas (%) -9,13 -1,35 -14,91 -1,68 -5,98
3. Jagung 1.936 2.208 2.097 1.952 2.757 2.190,00
Pertambahan luas (%) 14,05 -5,03 -6,91 41,24 10,84
4. Ubi kayu 1.347 1.473 1.572 1.324 1.753 1.493,80
Pertambahan luas (%) 9,35 6,72 -15,78 32,40 8,17
5. Ubi Jalar 724 672 711 687 929 744,60
Pertambahan luas (%) -7,18 5,80 -3,38 35,23 7,62
6. Kacang tanah 412 491 599 716 649 573,40
Pertambahan luas (%) 19,17 22,00 19,53 -9,36 12,84
7. Kedelai 161 314 426 440 465 361,20
Pertambahan luas (%) 95,03 35,67 3,29 5,68 34,92
8. Kacang hijau 146 179 245 238 395 240,60
Pertambahan luas (%) 22,60 36,87 -2,86 65,97 41,81
Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Kalimantan Timur, 2010
2.2. SumberdayaPetani dan Kelembagaan
2.2.1. Sumberdaya petani
Kelompok tani merupakan organisasi di tingkat petani yang perlu mendapat fokus pembinaan. Pembinaan bertujuan meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan petani agar produksi dapat meningkat. Jumlah kelompok tani di Kabupaten Kutai Kartanegara tahun 2012 mencapai 1.408 kelompok dengan
jumlah anggota 45.463 orang yang tersebar di 14 kecamatan. Jumlah kelompok tani terbanyak terdapat di Kecamatan Tenggarong Seberang sejumlah 186
kelompok, sedang jumlah kelompok sedikit terdapat di Kecamatan Tabang 25 kelompok dan dapat dilihat pada Tabel 2.4.
Tabel 2.4. Jumlah kelompok tani dan jumlah anggota di Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2012
Jumlah Jumlah Jenis Tingkat
No. Kecamatan Desa Nama Kelompok
Tani Kelompok Anggota Kelompok Kemampuan
Tani (orang) Tani
1. Kota Bangun
108 3335
1. Muhuran 5 132
1 Citarum 45 KD Pemula
2 Ingin Jaya 35 KD Pemula
3 Alam Subur I 17 KD
4 Alam Subur II 17 KD Pemula
5 Alam Subur III 18 KD
2. Sebelimbingan 2
68
1 Bumi Bertuah
33 KD Pemula
2 Bina Rahayu
35 KD Pemula
Sumber : Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Kutai Kartanegara 2010
Peran petani penangkar benih dalam menyediakan benih unggul sangat diperlukan dalam memenuhi kebutuhan benih bermutu. Pada tahun 2009 penangkar
benih yang ada di Kabupaten Kutai Kartanegara adalah penangkar benih padi 107 orang, penangkar benih palawija 4 orang, penangkar buah-buahan 22 orang,
dan tanaman hias 2 kelompok tani yaitu Kelompok Tani Puspa Indah di Kelurahan Melayu Kecamatan Tenggarong dan Kelompok Tani Massa di Desa Sanga-
Sanga Dalam Kecamatan Sanga-Sanga dengan jumlah anggota seluruhnya 20 orang. Data penangkar benih padi, palawija dan buah-buahan disajikan pada
Tabel 2.5, Tabel 2.6 dan Tabel 2.7.
Tabel 2.5. Jumlah penangkar benih padi Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2009.
No. Kecamatan Jumlah penangkar Desa Penangkar Luas (ha)
1. Loa Kulu 9 2 14,5
2. Tenggarong 10 5 19
3. Tenggarong Seberang 23 5 42
4. Sebulu 12 2 6,5
5. Ma. Kaman 19 1 23
6. Kota Bangun 7 1 20,25
7. Ma. Badak 14 1 14
8. Loa Janan 3 2 3
9. Marangkayu 6 3 6
10. Anggana 4 3 4
Jumlah 107 25 152,25
Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kutai Kartanegara, 2010
Tabel 2.6. Jumlah penangkar benih palawija Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2009.
No. Kecamatan Jenis palawija Jumlah penangkar Desa Luas (ha)
1. Sebulu Kedelai 1 Tanjung Harapan 2
2. Muara Kaman
Kedelai 1 (kelompok) Sido Mukti 3
Jagung komposit 1 (kelompok) Sido Mukti 10
3. Loa Kulu Kedelai 1 (kelompok) Loa Sumber 5
5. Samboja Kedelai 1 (kelompok) Salok Api 10
Jumlah 30
Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kutai Kartanegara, 2010
Tabel 2.7. Jumlah penangkar buah-buahan Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2009.
No. Kecamatan Jumlah penangkar Desa Luas (ha)/ jlh pohon
1. Tenggarong 4 4 10.000 pohon
2. Loa Janan 17 3 55.500 pohon
3. Sebulu 7 1 -
4. Muara Kaman 1 1 5.000
Jumlah 22 8
Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kutai Kartanegara, 2010
Tabel 2.8. Jumlah Regu Pengendali Hama (RPH) di Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun2003 sampai 2009.
Tahun Jumlah Regu Pengendali (unit) Jumlah anggota (orang)
2003 939 23.475
2004 955 23.795
2005 955 23.795
2006 955 23.975
2007 971 24.115
2008 971 24.115
2009 971 24.115
Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kutai Kartanegara, 2010
Peran serta petani dalam pengendalian OPT sangat penting untuk mencapai keberhasilan pengendalian OPT. Pengendalian OPT dengan pembentukan Regu
Pengendali Hama telah dilakukan di Kabupaten Kutai Kartanegara mulai tahun 2003. Jumlah regu pengendali dan jumlah anggota dari tahun 2003 sampai
2009 dapat dilihat pada Tabel 2.8.
2.2.2.Kelembagaan
Peran kelembagaan sangat diperlukan dalam menunjang pembangunan sub sektor pertanian tanaman pangan dan hortikultura. Di antara kelembagaan yang
diperlukan tersebut adalah lembaga keuangan, kios saprodi dan koperasi.
Lembaga keuangan yang mempunyai cabang-cabang sampai kecamatan di Kabupaten Kutai Kertanegara adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI).Keberadaan BRI
ini sangat membantu petani untuk memperoleh modal, baik melalui KUT atau kredit lainnya dengan tingkat suku bunga yang terjangkau oleh petani.
Selain BRI, kehadiran kios saprodi untuk lebih mengoptimalkan kegiatan usaha tani sangat diperlukan pula. Pada tahun 2009 kios saprodi yang terdapat di
Kabupaten Kutai Kertanegara sebanyak 68 buah.Kios-kios saprodi tersebut berfungsi menyediakan bibit, benih, pupuk, obat-obatan pertanian.Ada juga kios
saprodi yang mendapat bantuan dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan melalui Program BPLM (Bantuan Pinjaman langsung Masyarakat) yang tergabung
dalam KUT (Koperasi Usaha Tani).
III. Sarana Produksi dan Alat Mesin Pertanian
Penggunaan benih varietas unggul bermutu merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan produktivitas dan produksi tanaman
pangan yang tinggi. Untuk jumlah ALSINTAN dan sebarannya pada tahun 2011-2012 dapat dilihat pada tabel 3.1.Berkaitan dengan hal ini pemerintah
mendorong penggunaan benih varietas unggul bermutu melalui program Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU). Jumlah BLBU yang disalurkan di Kabupaten
Kutai Kartanegara tahun 2008-2010 disajikan pada Tabel 3.2. Penyaluran BLBU yang paling banyak adalah benih padi non hibrida dan dimulai tahun 2008
hingga 2010.
Tabel 3.1 Jumlah Data Alsintan Kabupaten Kutai Kartanegara 2012
No Jenis Alsintan
Tahun
2011 2012
1 Hand Tractor 2.885 2.885
2 RMU 418 418
3 Power Thersher 553 553
4 Pengolah Jagung - -
5 Chopper 27 21
6 Pompa Air 354 354
7 Hand Sprayer 30 30
Tabel 3.2. Rencana dan realisasi BLBU (2008 s/d 2010) di Kabupaten Kutai Kartanegara.
No. Uraian
Jumlah (kg)
2008 2009 2010
A. Padi non-Hibrida
1. Rencana 187.500 395.000 187.500
2.. Realisasi 187.400 329.250 101.875
B. Padi Hibrida
1. Rencana - 2.250 1.500
2.. Realisasi - 1.500 1.500
C. Padi Lahan Kering
1. Rencana - - 50.000
2.. Realisasi - - 50.000
C. Jagung Hibrida
1. Rencana 2.700 7.500 -
2.. Realisasi 2.700 4.950 -
D. Kedelai
1. Rencana 6.000 20.000 -
2. Realisasi 5.600 16.600 -
Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Kalimantan Timur, 2010
Ketersediaan alat mesin pertanian sangat membantu petani dalam percepatan pengolahan tanah, peningkatan indek pertanaman, perluasan areal tanam,
maupun pasca panen. Berdasarkan laporan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Kutai Kartanegara bahwa sampai dengan akhir tahun 2009
jumlah hand tractor yang ada di tingkat lapangan sebanyak 2.298 unit, traktor roda dua kecil (6 PK) 78 unit, traktor roda dua sedang (6-8,5 PK) 1.268 unit,
traktor roda dua besar (> 8,5 PK) 732 unit, jabber 510 unit, sedangkan power threser 1.265 unit.
IV. PRODUKSI PERTANIAN TANAMAN PANGAN
Kabupaten Kutai Kartanegara merupakan lumbung beras di Kalimantan Timur. Perkembangan luas panen, produksi dan produktivitas selama tahun 2012
disajikan pada Tabel 4.1 dan pada Tabel 4.2. adalah angka ramalan untuk luas panen, produksi dan produktivitas pada tahun 2013. Produksi padi sawah
memberikan kontribusi terbesar terhadap produksi padi kabupaten. Rata-rata selama 5 tahun produktivitas padi sawah 5,04 ton/ha, dengan rata-rata
produksi 195.555 ton dan rata-rata luas panen 38.253,2 ha, sedangkan rata-rata selama 5 tahun produktivitas padi ladang 2,97 ton/ha dengan rata-rata
produksi 16.918,57 ton dan rata-rata luas panen 5.635 ha.
Tabel 4.1. Proktivitas, Produksi Dan Luas Panen Tahun 2012
No Nama Komuditi
Luas Panen Produktivitas Produksi
( ha ) ( ku/ha ) ( ton )
1 Padi Sawah 37.013 51,01 188.803
2 Padi Ladang 4.234 31,97 13.535
3 Padi 41.247 49,06 202.338
4 Jagung 581 32,38 1.881
5 Kedelai 288 14,90 429
6 Kacang Tanah 467 13,94 651
7 Kacang Hijau 209 10,00 209
8 Ubi Kayu 904 169,02 15.296
9 Ubi Jalar 569 104,63 5.954
Sumber : ATAP 2012
Tabel 4.2. Angka Ramalan Produktivitas, Produksi Dan Luas Panen Tahun 2013
No Nama Komuditi
Luas Panen Produktivitas Produksi
( ha ) ( ku/ha ) ( ton )
1 Padi Sawah 39.440 51,01 201.200
2 Padi Ladang 4.510 32,13 14.489
3 Padi 43.950 43,08 215.689
4 Jagung 577 32,51 1.876
5 Kedelai 322 15,04 484
6 Kacang Tanah 420 14.02 589
7 Kacang Hijau 147 10,14 149
8 Ubi Kayu 906 179 16.218
9 Ubi Jalar 566 104,73 5.927
Sumber : ARAM 2013
Tabel 4.3. Perkembangan luas tanam, luas panen, produktivitas dan produksi padi sawah (2008 s/d 2012) Kabupaten Kutai Kartanegara.
No. Uraian
Tahun
Rata-rata
2008 2009 2010 2011 2012
1. Luas tanam (ha) 41.363 34.133 45.940 38.300 31.182 50.767,2
2. Luas panen (ha) 39.779 37.514 38.137 38.823 37.013 38.253,2
4. Produksi (ton) 16.678 16.449 15.623 15.210 13.535 15.499
Tanaman palawija unggulan di Kabupaten Kutai Kartanegara adalah jagung. Perkembangan produksi jagung selama 5 tahun dapat diikuti pada Tabel 4.6. Luas
panen dan produksi jagung tertinggi dicapai pada tahun 2009 sebesar 5.425 ton dari luas panen 1.738 ha, sedang produksi terendah 1.881 ton dari luas panen
581 ha terjadi pada tahun 2012. Rata-rata produksi jagung selama 5 tahun mencapai 3.219 ton.
Tabel 4.6. Perkembangan luas tanam, luas panen, produktivitas dan produksi jagung (2008 s/d 2012) Kabupaten Kutai Kartanegara.
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Kutai Kartanegara, 2008- 2012
Tanaman palawija lainnya adalah tanaman ubi kayu. Produksi ubi kayu tertinggi sebesar 23.458 ton dari luas panen 1.705 ha terjadi pada tahun 2008, sedang
produksi terendah 15.296 ton dari luas panen 1.039 ha terjadi pada tahun 2012. Rata-rata produksi ubi kayu selama 5 tahun mencapai 19.808ton.
Perkembangan produksi ubi kayu tahun 2008 s/d 2012 dapat dilihat pada Tabel 4.7.
Tabel 4.7. Perkembangan luas tanam, luas panen, produktivitas dan produksi ubi kayu (2008s/d 2012) Kabupaten Kutai Kartanegara.
No Uraian
Tahun
Rata-rata
2008 2009 2010 2011 2012
1. Luas tanam (ha) 1.324 1.753 1.456 1.226 1.039 1.359,6
2. Luas panen (ha) 1.705 1.632 1.459 1.237 904 1.387,4
4. Produksi (ton) 23.458 22.936 19.737 17.614 15.296 19.808
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Kutai Kartanegara, 2008 - 2012.
Ubi jalar merupakan salah satu tanaman palawija yang terdapat di Kabupaten Kutai Kartanegara. Rata-rata produksi ubi jalar selama 5 tahun (2008 s/d 2012)
adalah 19.808 ton. Produksi jangung terjadi pada tahun 2009 dengan produksi 8.488 ha dari luas panen 929 ha dan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir
produksi terendah terjadi pada tahun 2012 dengan produksi 5.954 ha.Data produksi ubi jalar selama 5 tahun dapat dilihat pada Tabel 4.8.
No. Uraian
Tahun
Rata-rata
2008 2009 2010 2011 2012
1. Luas tanam (ha) 1.952 2.757 2.209 1.879 1.512 2.061,8
2. Luas panen (ha) 1.070 1.738 1.137 630 581 1.031,2
4. Produksi (ton) 7.803 8.488 8.463 6.864 5.954 7.514
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Kutai Kartanegara, 2006- 2010.
Tanaman palawija lainnya adalah dari kelompok kacang-kacangan (kedelai, kacang tanah, dan kacang hijau). Perkembangan produksi ketiga jenis kacang-
kacangan ini dapat diikuti pada Tabel 4.9, Tabel 4.10 dan Tabel 4.11. Dari ketiga komoditi ini rata-rata produksi kedelai yang tertinggi, adalah 541 ton, rata-
rata produksi kacang tanah tertinggi 843 ton dan rata-rata produksi kacang hijau tertinggi 410 ton.
Tabel 4.9. Perkembangan luas tanam, luas panen, produktivitas dan produksi kedelai (2008 s/d 2012) Kabupaten Kutai Kartanegara.
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Kutai Kartanegara, 2008- 2012.
Tabel 4.10. Perkembangan luas tanam, luas panen, produktivitas dan produksi kacang tanah (2008 s/d 2012) Kabupaten Kutai Kartanegara.
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Kutai Kartanegara, 2008- 2012.
Tabel 4.11. Perkembangan luas tanam, luas panen, produktivitas dan produksi kacang hijau (2008 s/d 2012) Kabupaten Kutai Kartanegara.
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Kutai Kartanegara, 2008- 2012.
Untuk tanaman buah-buahan yang diproduksi di Kabupaten Kutai Kartanegara diantaranya adalah pisang, durian, pepaya, dan nenas. Perkembangan produksi
buah-buahan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.12. Rata-rata produksi tertinggi selama 5 tahun ditempati oleh tanaman pisang dengan jumlah produksi
24.903 ton, disusul nenas 16.791 ton, durian 11.444 ton, dan pepaya 6.677 ton.
Tabel 4.12. Perkembangan produksi buah-buahan (2008 s/d 2012) Kabupaten Kutai Kartanegara (ton).
Sumber : BPS Kutai Kartanegara Tahun 2008, 2009, 2010, 2011 dan 2012
Perkembangannya tanaman pangan lainnya yang disajikan adalah tanaman sayuran dua tahun terakhir, seperti dapat dilihat pada Tabel 4.13. Produksi kacang
panjang 2.456 ton dari luas panen 725 ha merupakan produksi tertinggi yang dicapai pada tahun 2011.