Top Banner
1 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Australia Indonesia Partnership for Health Systems Strengthening (AIPHSS) Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Jakarta 2015 KEPERAWATAN JIWA I SEMESTER 6 MODUL Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Gangguan Jiwa(Harga Diri Rendah dan Isolasi Sosial) Nurhalimah KEGIATAN BELAJAR II Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial
22

Kb 2 asuhan keperawatan isolasi sosial

Aug 10, 2015

Download

Health & Medicine

pjj_kemenkes
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Kb 2  asuhan keperawatan isolasi sosial

1

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan

Australia Indonesia Partnership for Health Systems Strengthening(AIPHSS)

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga KesehatanBadan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia

Jakarta 2015

KEPERAWATAN JIWA I

SEMESTER 6

MODUL

Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Gangguan Jiwa(Harga Diri Rendah dan Isolasi Sosial)

Nurhalimah

KEGIATAN BELAJAR IIAsuhan Keperawatan Isolasi Sosial

Page 2: Kb 2  asuhan keperawatan isolasi sosial

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

1

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan berkah dan karuniNyalah penyusun dapat menyelesaikan Modul Mata Kuliah Keperawatan Jiwa I .

Modul ini disusun sebagai referensi dan bahan belajar untuk peserta Pendidikan Jarak Jauh Program D.III Keperawatan yang diselenggarakan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Penyusun mengucapkan terima kasih atas berbagai bantuan baik materiil maupun imateriil dari berbagai pihak atas keberhasilan penyusunan modul ini.

Mudah-mudahan Modul ini dapat digunakan secara efektif dan dapat menjadi media yang dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan memberikan asuhan keperawatan jiwa bagi peserta Pendidikan Jarak Jauh Program D.III Keperawatan.

KataPengantar

Penyusun

Gambar : Keperawatan Jiwa

Page 3: Kb 2  asuhan keperawatan isolasi sosial

1

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Pendahuluan

Salam sejahtera dan semoga sukses selalu menyertai Anda. Selamat Anda telah berha-sil menyelesaikan modul 2 dengan baik se-hingga Anda dapat melanjutkan ke modul 3 ini. Modul 3 berjudul “Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan jiwa (harga diri rendah dan isolasi sosial”.

Nah, untuk memberikan gambaran menge-nai isi modul ini, Anda perhatikan ilustrasi berikut ini! Anda tentu sering mendengar pa-sien di rumah sakit umum atau rumah sakit jiwa yang mengatakan ”Suster saya orang yang paling tidak berharga didunia ini.” atau mengatakan ”saya orang paling bodoh

sedunia, tidak ada yang saya banggakan dari diri saya”. Ungkapan pasien tersebut, dibarengi dengan perilaku pasien yang ti-dak mau berinteraksi atau bergaul dengan orang lain atau di lingkungan sekitar. Per-ilaku lain yang tampak adalah pasien lebih banyak menyendiri. Tidak mau mengikuti kegiatan di lingkungan dan bahkan hanya duduk merenung sepanjang hari di sudut ruangan. Dalam keadaan demikian, pasti Anda sudah dapat menyimpulkan bahwa mereka adalah pasien dengan harga diri rendah dan menarik diri (isolasi sosial).

Gambar : Isolasi Sosial

Bagus sekali! Anda telah mampu mengenali dan melakukan diagnosis pasien dengan gang-guan jiwa. Untuk meningkatkan pemahaman Anda mengenai gangguan jiwa. Marilah kita mempelajari modul 3 ini. Modul 3 ini, akan membahas tentang “Asuhan keperawatan pada pasien dengan harga diri rendah dan asuhan keperawatan pada pasien dengan isolasi sosial”.

Page 4: Kb 2  asuhan keperawatan isolasi sosial

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

2

Agar modul ini dapat Anda pelajari dengan mudah, maka modul ini dibagi menjadi dua kegiatan belajar, yaitu :

Kegiatan belajar 1 : Membahas asuhan keperawatan harga diri rendah.

Kegiatan belajar 2 : Membahas asuhan keperawatan isolasi sosial

Untuk megetahui pemahaman kedua kegiatan belajar, beberapa pertanyaan dalam tes formatif dan tugas mandiri akan diajukan untuk Anda jawab segera setelah selesai mem-pelajari uraian materinya. Untuk menilai kemajuan belajar Anda, kerjakan test formatif dan tugas mandiri yang ada pada setiap akhir kegiatan belajar. Sebaiknya Anda tidak melihat Kunci Jawaban terlebih dahulu sebelum selesai menjawab pertanyaan pada tes formatif dan tugas mandiri.

Waktu untuk menyelesaikan Modul 3 ini kurang lebih 6 x 90 menit. Gunakan waktu terse-but dengan sebaik-baiknya. Anda dinyatakan berhasil apabila memperoleh nilai 80 atau 80% dapat menyelesaikan pertanyaan pada tes formatif dan tugas mandiri yang diberikan pada setiap kegiatan belajar. Saya yakin Anda dapat memahami dan mempelajari modul ini dengan baik, asalkan Anda benar-benar dengan cermat mempelajarinya.

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Selamat belajar, semoga berhasil

Page 5: Kb 2  asuhan keperawatan isolasi sosial

3

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan

KegiatanBelajar 2 Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial

Tujuan Pembelajaran Umum

I. Deskripsi Singkat

II. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran ini, Anda mampu melakukan asuhan keperawatan isolasi sosial.

Selamat Anda telah menyelesaikan kegiatan belajar 1 yang membahas materi asuhan keperawatan pada pasien dengan harga diri rendah. Saya sangat mengharapkan Anda mampu memahami dengan baik. Bila Anda mengalami kesulitan dalam memahami materi untuk kegiatan belajar di atas diskusikanlah dengan teman Anda. Namun, jika Anda masih mengalami kesulitan cobalah berdiskusi dengan tutor atau dosen pembimbing Anda.

Sekarang marilah kita lanjutkan dengan materi terakhir untuk modul ini yaitu asuhan keperawatan pada pasien dengan isolasi

sosial. Untuk memahami materi yang akan Anda pelajari, bacalah ilustrasi berikut ini!. Manusia sebagai mahluk sosial memiliki kebutuhan akan dihargai, dicintai, dimengerti, dan diterima oleh lingkungannya. Kebutuhan ini akan terpenuhi manakala manusia melakukan sosialisasi dengan lingkungannya.

Pasien isolasi sosial mengalami hambatan dalam berinteraksi dengan orang lain, sehingga pasien memerlukan bantuan dari tenaga kesehatan khususnya perawat agar mampu melakukan sosialisasi yang pada akhirnya kebutuhan pasien sebagai mahluk sosial terpenuhi.

Kegiatan belajar 2 pada modul ini membahas asuhan keperawatan isolasi sosial agar pasien dapat melakukan interaksi sosial dan keluarga mempunyai kemampuan merawat pasien isolasi sosial di rumah dan lingkungan sekitarnya.

Materi asuhan keperawatan pada pasien dengan isolasi sosial yang dibahas dalam kegiatan belajar 2 ini terdiri dari pengkajian, diagnosis keperawatan, tindakan keperawatan pada pasien dan keluarga (pelaku rawat), evaluasi kemampuan pasien dan keluarga (pelaku rawat), dan melakukan dokumentasi keperawatan.

Tujuan pembelajaran kegiatan belajar 2 ini terdiri dari :

Gambar : Isolasi Sosial

Page 6: Kb 2  asuhan keperawatan isolasi sosial

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

4

Tujuan Pembelajaran Khusus

Dalam kegiatan belajar 2 ini akan dibahas pokok-pokok materi sebagai berikut : a. Konsep isolasi sosialb. Proses keperawatan isolasi sosial

III. Pokok Bahasan

IV. Uraian Materi

Setelah mengikuti pembelajaran ini, Anda mampu:

a. Menjelaskan konsep isolasi sosial b. Menguraikan langkah-langkah proses keperawatan isolasi social, yaitu:

• Melakukan pengkajian isolasi sosial• Menyusun diagnosis keperawatan isolasi sosial• Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien isolasi sosial• Melakukan tindakan keperawatan kepada keluarga pasien isolasi sosial• Mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga dalam merawat pasien isolasi sosial• Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan pasien isolasi sosial

A. Konsep Isolasi Sosial1. PengertianTahukahAndaapakahdefinisiisolasisosial?Bagus!Andatelahmampumendefinisikanisolasisosial.Berikut iniakandibahasdefinisi isolasisosial. Isolasisosialadalahkeadaandimanaseorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya. Pasien dengan isolasi sosial mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain.

2. Proses terjadinya isolasi sosialBagaimanakah isolasi sosial terjadi?Apakah isolasi sosial terjadi karena faktor individu itusendiriataukahada faktor lainyangmempengaruhinya?.Untukmenjawabpetanyaan tadimarilah kita mepelajari proses terjadinya isolasi sosial. Proses terjadinya Isolasi sosial pada pasien akan dijelaskan dengan menggunakan konsep stress adaptasi Stuart yang meliputi stressor dari faktor predisposisi dan presipitasi sebagai berikut:

a. Faktor predisposisiHal-hal yang dapat mempengaruhi terjadinya isolasi sosial, meliputi :

• Faktor biologisHal yang dikaji pada faktor biologis meliputi adanya faktor herediter mengalami gangguan jiwa, adanya risiko bunuh diri, riwayat penyakit atau trauma kepala, dan riwayat penggunaan NAPZA. • Faktor psikologis

Pada pasien yang mengalami isolasi sosial, dapat ditemukan pengalaman negatif pasien terhadap gambaran diri, ketidakjelasan atau berlebihnya peran yang dimiliki, kegagalan dalam mencapai harapan atau cita-cita, krisis identitas dan kurangnya penghargaan baik dari diri sendiri maupun lingkungan, yang dapat menyebabkan gangguan dalam berinteraksi dengan orang lain, yang akhirnya menjadi masalah isolasi sosial.

Page 7: Kb 2  asuhan keperawatan isolasi sosial

5

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan

Tabel 4: Faktor preidisposisi dan presipitasi

• Faktor sosial budayaPasien dengan isolasi sosial umumnya berasal dari tingkat sosial ekonomi rendah, riwayat penolakan lingkungan pada usia perkembangan anak, tingkat pendidikan rendah dan kegagalan dalam hubungan sosial (perceraian, hidup sendiri).

b. Faktor presipitasiFaktor presipitasi yang dapat menimbulkan isolasi sosial adalah riwayat penyakit infeksi, penyakit kronis atau kelainan struktur otak, kekerasan dalam keluarga, kegagalan-kegagalan dalam hidup, kemiskinan, adanya aturan atau tuntutan di keluarga atau masyarakat yang seringtidaksesuaidenganpasien,konflikantarmasyarakat.

3. Tanda dan gejalaTanda dan gejala isolasi sosial dapat dinilai dari ungkapan pasien yang menunjukkan penilaian negatif tentang hubungan sosial dan didukung dengan data hasil observasi. a. Data subjektif: Pasien mengungkapkan tentang

• Perasaan sepi• Perasaan tidak aman• Perasan bosan dan waktu terasa lambat• Ketidakmampun berkonsentrasi• Perasaan ditolak

b. Data objektif: Banyak diam

• Tidak mau bicara• Menyendiri• Tidak mau berinteraksi• Tampak sedih• Ekspresi datar dan dangkal• Kontak mata kurang

Anda telah memahami proses terjadinya isolasi sosial berdasarkan faktor presipitasi dan predisposisi. Untuk menilai pemahaman Anda terhadap materi di atas, sekarang Jawablah pertanyaan berikut dengan mengisi tabel dibawah ini.

1. Sebutkan faktor predisiposisi dan presipatasi dari isolasi sosial 2. Sebutkan tanda dan gejala dari isolasi sosial

Faktor Prediposisi Faktor Presipitasi

Page 8: Kb 2  asuhan keperawatan isolasi sosial

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

6

Tabel 5: Tanda dan gejala isolasi sosial

B. Proses Keperawatan1. PengkajianBagaimana Andamelakukan pengkajian itu? Pengkajian pasien isolasi sosial dapat Andalakukan melalui wawancara dan observasi kepada pasien dan keluarga. Tanda dan gejala isolasi sosial dapat ditemukan dengan wawancara. Adapun bentuk pertanyaan wawancara sebagai berikut:

1. BagaimanaperasaanAndasaatberinteraksidenganoranglain?2. Apakahadaperasaantidakaman?3. Bagaimana pendapat Anda terhadap orang-orang di sekitarnya (keluarga atau

tetangga)?4. ApakahAndamempunyaianggotakeluargaatau teman terdekat?Bilapunyasiapa

anggotakeluargadantemandekatnyaitu?5. AdakahanggotakeluargaatautemanyangtidakdekatdenganAnda?Bilapunyasiapa

anggotakeluargadantemanyangtidakdekatnyaitu?6. ApayangmembuatAndatidakdekatdenganorangtersebut?

Tanda dan gejala isolasi sosial yang dapat ditemukan melalui pengamatan atau observasi adalah sebagai berikut: a. Pasien banyak diam dan tidak mau bicara b. Pasien menyendiri dan tidak mau berinteraksi dengan orang yang terdekat c. Pasien tampak sedih, ekspresi datar dan dangkal d. Kontak mata kurang

Langkah selanjutnya adalah melakukan pendokumentasian hasil wawancara dan observasi. Berikut adalah contoh pendokumentasian hasil pengkajian.

Gambar : Tanpa Ekspresi

Tanda dan gejala isolasi sosial yaitu:1. Data Subyektif

2. Data Obyektif

Data : Pasien tampak menyendiri, tidak ada kontak mata, ekspresi datar, mengatakan malas berbicara dengan orang lain.

Page 9: Kb 2  asuhan keperawatan isolasi sosial

7

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan

Berdasarkan hasil pengkajian menunjukkan tanda dan gejala isolasi sosial, maka diagnosis keperawatan yang ditegakkan adalah:

Apa langkah selanjutnya yang dapat Anda lakukan? Langkah selanjutnya setelah Andamembuat analisa serta rumusan masalah adalah membuat pohon masalah. Coba Anda berikan contoh! Berikut ditampilkan contoh bagan pohon masalah, tentunya Anda diharapkan dapat menempatkan pengelompokkan masalah sebagai penyebab, masalah utama, dan kelompok masalah sebagai efek, sebagai berikut :

Gambar 1, Bagan pohon masalah Isolasi Sosial

2. Diagnosa keperawatan isolasi sosialSetelahAndamelakukanpengkajian,apalangkahselanjutnyayangAndalakukan?Langkahkedua dalam asuhan keperawatan adalah menetapkan diagnosis keperawatan yang dirumuskan berdasarkan tanda dan gejala isolasi sosial yang ditemukan. Data hasil observasi dan wawancara dilanjutkan dengan menetapkan diagnosa keperawatan. Tabel di bawah ini merupakan contoh analisa data dan rumusan masalah.

Tabel 6, Analisa data dan rumusan masalah

No Data Masalah KeperawatanData objektif:• Pasien banyak diam dan tidak mau

bicara . • Pasien menyendiri dan tidak mau

berinteraksi dengan orang yang terdekat.

• Pasien tampak sedih, ekspresi datar dan dangkal.

• Kontak mata kurang.

Isolasi sosial

Data subjektif:• Pasien mengatakan tidak memiliki

teman.• Pasien mengatakan lebih senang

sendiri dan lebih nyaman tidak ada yang menganggu.

Isolasi Sosial

Efek/Akibat Gangguan Persepsi Sensori

Masalah Utama Isolasi Sosial

Penyebab Harga Diri rendah

Page 10: Kb 2  asuhan keperawatan isolasi sosial

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

8

Nah, berdasarkan gambar bagan di atas, sekarang coba Anda diskusikan dengan teman sekelompok Anda untuk membuat pohon masalah pada kasus klien gangguan isolasi sosial. Tuliskan jawaban Anda pada kolom berikut ini:

3. Tindakan keperawatan isolasi sosial

Bagaimana Anda menetapkan tindakan keperawatan pada pasien dengan isolasi sosial?Setelah menetapkan diagnose keperawatan langkah selanjutnya adalah menentukan tindakan keperawatan pada pasien isolasi sosial. Tindakan keperawatan yang Anda lakukan ditujukan kepada pasien dan keluarga (pelaku rawat). Saat melakukan pelayanan di poli kesehatan jiwa di Puskesmas atau kunjungan rumah, perawat menemui keluarga (pelaku rawat) terlebih dahulu sebelum menemui pasien.

Bersamakeluarga (pelakurawat),Andamengidentifikasimasalahyangdialamipasiendankeluarga (pelaku rawat). Setelah itu, perawat menemui pasien untuk melakukan pengkajian dan melatih cara untuk mengatasi isolasi sosial yang dialami pasien.

Setelah perawat selesai melatih pasien, maka perawat kembali menemui keluarga (pelaku rawat) dan melatih keluarga (pelaku rawat) untuk merawat pasien, serta menyampaikan hasil tindakan yang telah dilakukan terhadap pasien dan tugas yang perlu keluarga lakukan yaitu untuk membimbing pasien melatih kemampuan mengatasi isolasi sosisl yang telah diajarkan oleh perawat.

Apakah tujuan dari tindakan keperawatan yang Anda lakukan pada pasien dan keluarga dengan isolasi sosial. Tujuannya adalah agar pasien mampu:

a. Membina hubungan saling percaya b. Menyadari isolasi sosial yang dialaminya c. Berinteraksi secara bertahap dengan anggota keluarga dan lingkungan sekitarnya d. Berkomunikasi saat melakukan kegiatan rumah tangga dan kegiatan sosial

Pohon masalah pada kasus pasien isolasi sosial adalah : ...............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

Apakah yang harus Anda lakukan agar pasien mampu berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan?AdapunyangharusAndalakukanadalah:

Gambar : Diagnosis Keperawatan

Page 11: Kb 2  asuhan keperawatan isolasi sosial

9

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan

a. Membina hubungan saling percaya dengan cara : • Mengucapkan salam setiap kali berinteraksi dengan pasien• Berkenalan dengan pasien: perkenalkan nama dan nama panggilan yang Anda sukai,

serta tanyakan nama dan nama panggilan pasien yang disukai.• Menanyakan perasaan dan keluhan pasien saat ini.• Buat kontrak asuhan: apa yang Perawat akan lakukan bersama pasien, berapa lama

akan dikerjakan, dan tempatnya di mana.• Jelaskan bahwa Anda akan merahasiakan informasi yang diperoleh untuk kepentingan

terapi.• Setiap saat tunjukkan sikap empati terhadap pasien.• Penuhi kebutuhan dasar pasien bila memungkinkan.

b. Membantu Pasien Menyadari Perilaku Isolasi Sosial• Tanyakan pendapat pasien tentang kebiasaan berinteraksi dengan orang lain.• Tanyakan apa yang menyebabkan pasien tidak ingin berinteraksi dengan orang lain.• Diskusikan keuntungan bila pasien memiliki banyak teman dan bergaul akrab dengan

mereka.• Diskusikan kerugian bila pasien hanya mengurung diri dan tidak bergaul dengan

orang lain.• Jelaskanpengaruhisolasisosialterhadapkesehatanfisikpasien.

c. Melatih pasien berinteraksi dengan orang lain secara bertahap• Jelaskan kepada pasien cara berinteraksi dengan orang lain• Berikan contoh cara berbicara dengan orang lain • Beri kesempatan pasien mempraktekkan cara berinteraksi dengan orang lain yang

dilakukan di hadapan Anda• Bantu pasien berinteraksi dengan satu orang teman/anggota keluarga• Bila pasien sudah menunjukkan kemajuan, tingkatkan jumlah interaksi dengan dua,

tiga, empat orang dan seterusnya• Beri pujian untuk setiap kemajuan interaksi yang telah dilakukan oleh pasien• Latih pasien bercakap-cakap dengan anggota keluarga saat melakukan kegiatan

harian dan kegiatan rumah tangga• Latih pasien bercakap-cakap saat melakukan kegiatan sosial misalnya: belanja ke

warung, ke pasar, ke kantor pos, ke bank dan lain-lain• Siap mendengarkan ekspresi perasaan pasien setelah berinteraksi dengan orang

lain. Mungkin pasien akan mengungkapkan keberhasilan atau kegagalannya. Beri dorongan terus menerus agar pasien tetap semangat meningkatkan interaksinya.

Gambar : Interaksi Dengan Pasien

Page 12: Kb 2  asuhan keperawatan isolasi sosial

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

10

4. Evaluasi kemampuan pasien dan keluarga Untuk menilai keberhasilan dari tindakan keperawatan yang telah Anda lakukan, maka Anda harus melakukan evaluasi. Bagaimanakah evaluasi Anda lakukan?. Keberhasilan tindakankeperawatan dapat diketahui bila pasien mampu untuk:

a. Menjelaskan kebiasaan interaksi.b. Menjelaskan penyebab tidak bergaul dengan orang lain.c. Menyebutkan keuntungan bergaul dengan orang lain.d. Menyebutkan kerugian tidak bergaul dengan orang lain.e. Memperagakan cara berkenalan dengan orang lain.f. Bergaul/berinteraksi dengan perawat, keluarga, tetangga.g. Berkomunikasi dengan keluarga saat melakukan kegiatan sehari-harih. Berkomunikasi saat melakukan kegiatan sosiali. Menyampaikan perasaan setelah interaksi dengan orang tua.j. Mempunyai jadwal bercakap-cakap dengan orang lain.k. Merasakan manfaat latihan berinteraksi dalam mengatasi isolasi sosial

Bagaimanakah evaluasi tindakan keperawatan pada keluarga dalam merawat pasien isolasi social?Evaluasi tindakankeperawatankemampuankeluarga isolasisosialberhasilapabilakeluarga dapat:

a. Mengenal Isolasi sosial yang dialami pasien b. (pengertian, tanda dan gejala, dan proses terjadinya isolasi sosial) dan mengambil

keputusan untuk merawat pasienc. Membantu pasien berinteraksi dengan orang laind. Mendampingi pasien saat melakukan aktivitas rumah tangga dan kegiatan sosial

sambil berkomunikasi e. Melibatkan pasien melakukan kegiatan harian di rumah dan kegiatan sosialisasi di

lingkunganf. Menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang mendukung pasien untuk

meningkatkan interaksi sosialg. Memantau peningkatan kemampuan pasien dalam mengatasi Isolasi sosialh. Melakukan follow up ke Puskesmas, mengenal tanda kambuh dan melakukan rujukan

5. DokmentasiBagaimana Anda melakukan dokumentasi asuhan keperawatan? Pendokumentasianwajib dilakukan setiap selesai melakukan pertemuan dengan pasien dan keluarga (pelaku rawat). Coba Anda berikan contoh! Berikut contoh pendokumentasian asuhan keperawatan isolasi sosial. Untuk itu simak baik-baik tabel berikut! Berikut contoh pendokumentasian asuhan keperawatan isolasi sosial pada kunjungan kedua

Gambar : Keperawatan

Page 13: Kb 2  asuhan keperawatan isolasi sosial

11

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan

Tabel 2, Pendokumentasian asuhan keperawatan isolasi soaial

Implementasi Evaluasi

Tanggal : .... Bulan : .... Tahun : .... Jam : .... S: PasienData Pasien dan Kemampuan :

Pasien mengatakan masih malu bercakap-cakap dengan orang lain. Sudah mencoba latihan bercakap-cakap dengan adiknya saat adiknya datang kerumahnya. Sudah kenalan dengan satu orang tetangga baru.

Pasien mengatakan:

• Pasien mengatakan senang dapat berbicara dengan anaknya saat masak dan mencuci piring.

• Pasien mengatakan senang kenal dengan 2 orang kader kesehatan

Data Pasien dan Kemampuan :

Keluarga mengatakan sudah lebih faham dengan masalah ibunya yang sulit bergaul dengan orang lain, sudah mendampingi orang tuanya bercakap-cakap dengan tamu dan tetangga.

S: Keluarga

Keluarga mentakan senang mendampingi pasien memasak, mencuci piring, dan berkenalan dengan kader

DK : Isolasi SosialIntervensi :Tindakan pada pasien :

• Melatiah pasien berbicara saat melakukan kegiatan memasak dan cuci piring bersama anaknya.

• Melatih pasien berkenalan dengan 2 orang kader kesehatan jiwa.

Tindakan pada keluarga :

Menjelaskan kegiatan rumah yang dapat dilakukan pasien sambil bercakap-cakap, melatih keluarga membimbing pasien berbicara, memberikan pujian.

O: Pasien

Pasien mampu berkenalan dengan 2 orang kader dengan sikap tubuh dan verbal yang sesuai.

Pasien mampu bertanya dan menjawab pertanyaan anaknya saat memasak dan mencuci piring

O : Keluarga

Keluarga mampu mendampingi pasien saat melakukan kegiatan, tampak semangat, memberikan stimulus pada pasien saat berinteraksi.

RTL :

Pasien:Melatih berbicara saat melakukan kegiatan harian lain (2 kegiatan) Melatih pasien berbicara dengan 4- 5 orang.

A : Isolasi Sosial mulai teratasiPasienLatihan berkenalan dengan 2 orang tetangga yang belum dikenal Melakukan percakapan saat memasak dan cuci piring setiap hari

Page 14: Kb 2  asuhan keperawatan isolasi sosial

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

12

Keluarga:

Menjelaskan cara melatih pasien bercakap-cakap dalam melakukan kegiatan sosial berbelanja, dan melatih keluarga mendampingi pasien berbelanja.

Keluarga:

Mendampingi pasien berkenalan dengan 2 tetangga lain.

Terus mendampingi pasien dalam melakukan kegiatan memasak, mencuci sambil berkomunikasi

Page 15: Kb 2  asuhan keperawatan isolasi sosial

13

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan

Rangkuman

Pengkajian merupakan tahap awal dan dasar utama dari proses keperawatan kesehatan jiwa yang terdiri atas pengumpulan data dan perumusan kebutuhan dengan pendekatan menggunakan teknik komunikasi terapeutik.

Data hasil pengkajian yang telah Anda lakukan kemudian Anda kelompok data yang terkumpul, baik data subjektif dan data objektif. Langkah selanjutnya setelah data terkumpul adalah merumuskan masalah keperawatan. Dalam kaitan ini perlu dibuat daftar masalah keperawatan jiwa sesuai dengan pengkajian, pohon masalah, dan menegakkan diagnosa keperawatan dengan menyimpulkan core problem.

Langkah selanjutnya setelah menegakkan diagnosa adalah: 1) membuat rencana tindakan keperawatan, 2) menyusun rencana kerja laporan pendahuluan dan menyusun rencana strategi pelaksanaan, 3) melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana tindakan dan melaksanakan terapi modalitas serta serta melaksanakan pemberian obat sesuai dengan instruksi dokter, 4) melakukan evaluasi keberhasilan pasien dan keluarga dan terakhir melakukan pendokumentasian pasien sesuai dengan format yang ada.

Page 16: Kb 2  asuhan keperawatan isolasi sosial

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

14

EvaluasiFormatif

1.

2.

3.

Berikut ini data untuk menarik diri adalah ....

Setelah membina hubungan saling percaya, tindakan untuk pasien menarik diri adalah :

Tanda dan gejala isolasi sosial yang dapat ditemukan melalui observasi adalah ....

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memilih option yang paling tepat.

a. Pasien mengatakan suka seluruh anggota tubuhnya

a. Menilai kemampuan yang masih bisa digunakan

b. Pasien mengatakan cita-citanya sebagai orang baik.

b. Berkenalan dengan satu orang

c. Pasien mengatakan merasa kecewa karena sebagai orang tua tidak mampu memberi nafkah kepada anak-anaknya.

c. Menetapkan tujuan hidup

d. Pasien lebih banyak menyendiri , tidak mau bergaul dan berinteraksi dengan oranga lain.

d. Menyusun jadwal kegiatan

a. Pasien tidak mau mengikuti kegiatan ruangan dan lebih banyak menyendirib. Pasien menyendiri dan tidak mau berinteraksi dengan orang yang terdekatc. Pasien tampak sedih, ekspresi datar dan dangkald. Suara keras dan tinggi

4. Jika dibiarkan berkelanjutan, menarik diri dapat berakibat terjadinya ....a. Harga diri rendahb. Wahamc. Perilaku kekerasand. Mencederai diri dan orang laine. Halusinasi

5. Menarik diri umumnya disebabkan karena ....a. Harga diri rendahb. Wahamc. Perilaku kekerasand.Defisitperawatandirie. Halusinasi

e. Bergaul dengan orang lain

e. Pasien mengatakan saya seorang presiden

e. Kontak mata kurang

Page 17: Kb 2  asuhan keperawatan isolasi sosial

15

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan

Kunci Jawaban Kegiatan Belajar 2

1 D

2 B

3 D

4 B

5 A

Page 18: Kb 2  asuhan keperawatan isolasi sosial

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

16

TugasMandiri

Seorang wanita umur 45 tahun, tampak menyendiri disudut ruangan. Hasil pengkajian didapatkan pasien lebih sering menyendiri, tidak mau melakukan aktivitas ruangan, tidak mau bergaul dengan pasien lain. Berdasarkan kasus di atas, cobalah Anda lakukan asuhan keperawatan kesehatan jiwa yang telah dibahas dengan menggunakan format yang tersedia dan hasilnya Anda konsultasikan dengan tutor atau dosen pembimbing.

Page 19: Kb 2  asuhan keperawatan isolasi sosial

17

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan

Selamat Anda telah berhasil dan menyelesaikan mempelajari modul 3 ini, yang membahas tentang asuhan keperawatan klien dengan gangguan jiwa (harga diri rendah dan isolasi sosial). Saya yakin Anda cukup memahami uraian materi yang diberikan dan dapat menguasai dengan baik serta dapat memberikan asuhan keperawatan pada klien gangguan jiwa dengan gangguan harga diri rendah dan isolasi sosial.

Modul ini sangat berharga bagi Anda dalam menghadapi kasus-kasus gagguan jiwa yang terjadi di lahan praktek maupun di kehidupan masyarakat.

Keberhasilan Anda dalam melakukan asuhan keperawatan jiwa, sangat dipengaruhi oleh kemampuan Anda dalam melakukan pengkajian. Karena dengan keberhasilan Anda melakukan pengkajian, secara otomatis Anda telah memahami konsep dengan sempurna.

Keberhasilan tersebut akan mempermudah Anda untuk melakukan asuhan keperawatan selanjutnya yaitu tindakan keperawatan dan evaluasi serta dokumentasi keperawatan.Dalam modul ini Anda juga belajar membuat pohon masalah.Pohon masalah tersebut tentu yang berkaitan dengan kasus pasien Anda yaitu untuk kasus harga diri rendah dan menarik diri. Saya mengharapkan agar pemahaman ini diterapkan dalam kasus-kasus yang ada dengan pendekatan masalah gangguan jiwa. Untuk mengukur kembali pemahaman modul ini jangan lupa untuk mengikuti test akhir modul.

Terakhir, salam sejahtera buat semua teman sejawat yang ingin maju dan selamat buat Anda yang telah menyelesaikan pembelajaran melalui modul ini.

Penutup

Page 20: Kb 2  asuhan keperawatan isolasi sosial

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

18

DaftarPustaka

Herdman, T.H. (2012). NANDA International Nursing Diagnoses Definition and Classification, 2012-2014. Oxford: Wiley-Blackwell

Keliat, B.A., dkk. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas (CMHN - Basic Course). Jakarta: EGC

Stuart,G.W. (2009). Principles and Practice of Psychiatric Nursing. 8th edition. Missouri: Mosby

Page 21: Kb 2  asuhan keperawatan isolasi sosial

19

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan

DaftarGambar

• http://www.sudahdong.com/wp-content/uploads/2014/07/bullying-dan-kesehatan.jpg

• https://monikabh25.wordpress.com/tag/sad/

• http://www.fkep.unpad.ac.id/

• https://infusionnurse.files.wordpress.com/2012/04/4411268_l.jpg

• http://www.artikelkeperawatan.info/asuhan-keperawatan-pada-pasien-keracunan-510.html

Page 22: Kb 2  asuhan keperawatan isolasi sosial

20

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan

Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama DenganAustralia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS)

2015