Top Banner
KAYU SENGON INVESTASI MASA DEPAN 18.45 albasia , investasi , sengon Banyak orang mengatakan budidaya sengon atau albasia tidak ubahnya seperti berkebun emas. Keuntungan dari investasi tersebut sangat tinggi pada usia panen 5 th s/d 7 th yang akan datang. Tak heran banyak investor yang bergerak di luar bidang non agrobisnis saat ini mulai banyak menggarap ceruk bisnis yang satu ini. Seperti apa sesungguhnya gambaran dari potensi tersebut? Berikut ini adalah ilustrasi pehitungan analisa ekonomi investasi di bidang agrobisnis, khususnya budidaya sengon. Kebutuhan Dana Investasi Kayu Sengon/Hektar (+/- 4000 Batang) Estimasi Perhitungan Biaya : Pembelian Bibit Rp. 8.000.000 Ongkos Tanam Rp. 4.000.000 Biaya Perawatan Rp. 9.000.000 Biaya Penyulaman 20% estimasi Rp. 5.250.000 Lain-lain Rp. 2.000.000 Total Biaya Rp. 28.250.000 Catatan : Perhitungan ini tanpa menghitung biaya sewa lahan. Estimasi tersebut di atas bisa berbeda untuk satu daerah dengan daerah yang lain. Perhitungan estimasi hanya dibuat secara garis besar. Biaya Perawatan
29

Kayu Sengon Investasi Masa Depan

Oct 26, 2015

Download

Documents

Tubagus Adam
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Kayu Sengon Investasi Masa Depan

KAYU SENGON INVESTASI MASA DEPAN18.45  albasia, investasi, sengon  

Banyak orang mengatakan budidaya sengon atau albasia tidak ubahnya seperti berkebun emas. Keuntungan dari investasi tersebut sangat tinggi pada usia panen 5 th s/d 7 th yang akan datang. Tak heran banyak investor yang bergerak di luar bidang non agrobisnis saat ini mulai banyak menggarap ceruk bisnis yang satu ini. Seperti apa sesungguhnya gambaran dari potensi tersebut?

Berikut ini adalah ilustrasi pehitungan analisa ekonomi investasi di bidang agrobisnis, khususnya budidaya sengon.

Kebutuhan Dana Investasi Kayu Sengon/Hektar (+/- 4000 Batang)

Estimasi Perhitungan Biaya : Pembelian Bibit Rp. 8.000.000 Ongkos Tanam Rp. 4.000.000 Biaya Perawatan Rp. 9.000.000 Biaya Penyulaman 20% estimasi Rp. 5.250.000 Lain-lain Rp. 2.000.000 Total Biaya Rp. 28.250.000

Catatan : Perhitungan ini tanpa menghitung biaya sewa lahan. Estimasi tersebut di atas bisa berbeda untuk satu daerah dengan daerah

yang lain. Perhitungan estimasi hanya dibuat secara garis besar.

Biaya PerawatanBiaya Perawatan meliputi biaya pembersihan lahan dan pemberian pupuk serta pengendalian hama setiap 6 bulan sekali. Pekerjaan akan melibatkan tenaga kerja sebanyak 5 orang. Terdiri 1 (satu orang) pengawas dan 4 (empat) orang pekerja. Diperkirakan akan memakan waktu 7 hari kerja untuk setiap 1 hektar lahan.

Page 2: Kayu Sengon Investasi Masa Depan

Proyeksi biaya perawatan selama 5 tahun adalah sebesar Rp. 9.000.000.

Perhitungan Biaya Perawatan : Upah tenaga kerja per orang : Rp. 20.000/hari Jumlah tenaga kerja : 5 orang Jumlah hari kerja : 7 hari Jumlah biaya per 6 bulan : Rp. 700.000 Jumlah biaya 5 Tahun : Rp. 7.000.000 Kebutuhan Pupuk : Rp. 2.000.000 Jumlah Biaya Perawatan : Rp. 9.000.000

Biaya PenyulamanBiaya penyulaman adalah estimasi atas kemungkinan tanaman yang kurang sehat atau mati. Apabila perkiraan tanaman yang mati sebesar 25% dari total 4000 batang. Maka jumlah penyulaman sebanyak 1000 tanaman. Apabila biaya perawatan dan biaya bibit per batang adalah sebesar Rp. 5.250 [Rp. 12.000.000 + Rp. 9.000.000) : 4.000 batang], maka biaya penyulaman diperkirakan akan menyerap dana sekitar Rp. 5.250.000.

PemasaranPemasaran kayu sengon relatif lebih mudah, karena kayu sengon merupakan jenis kayu yang tingkat konsumsinya tinggi. Kebutuhan kayu sengon di samping untuk dijual sebagai kayu papan dapat pula digunakan sebagai kayu kaso, palet, bahan pembuat peti dan lain sebagainya. Ranting kayu sengon dapat pula dijual sebagai kayu bakar dan bahan baku pembuatan kertas (pulp).

Pemasaran sengon di beberapa wilayah biasanya dilakukan oleh tengkulak atau langsung dijual ke pabrik pemotongan kayu (sawmill). Harga pasar kayu sangat beragam dan berbeda antara daerah satu dengan lainnya. Saat ini harga satu batang pohon sengon usia tanam 5 tahun dapat dijual seharga Rp. 300.000 s/d Rp. 500.000. Sedangkan jika sudah dibuat papan atau balok dapat dijual seharga Rp. 1.000.000 s/d 1.200.000 per m3.

Page 3: Kayu Sengon Investasi Masa Depan

Perhitungan Hasil InvestasiJumlah tanaman per hektar lahan adalah berkisar 4000 batang dan prediksi susut sebesar 25% atau sejumlah 1.000 batang. Maka setiap hektar lahan akan menghasilkan kayu yang dapat dipanen sebanyak 3000 batang. Apabila dijual kepada tengkulak (tebang ditempat) tanpa mengeluarkan ongkos tebang dan ongkos angkut sebatang pohon dapat dijual seharga Rp. 500.000 (harga umum rata-rata saat ini th 2010).

Maka perhitungannya menjadi sebagai berikut :

3.000 batang x Rp. 300.000 = Rp. 900.000.000 (Jadi selama 5 tahun masa tanam akan menghasilkan 3.000 batang kayu sengon per hektar lahan).

Apabila diambil harga jual termurah yaitu sebesar Rp. 300.000 per m3, maka hasil investasi kayu sengon selama 5 tahun adalah sebesar Rp. 900.000.000. Hasil perhitungan tersebut berdasarkan estimasi terendah.

Sebagai informasi, harga pasaran kayu sengon saat ini per batang dengan usia tanam 4 tahun adalah sebesar Rp. 500.000. Di samping itu investor dapat memilih untuk menjual kayu dengan cara jual di tempat, yaitu dijual gelondongan tanpa biaya angkut dengan harga jual sebesar Rp. 300.000 atau menjual kayu olahan dengan tambahan biaya angkut dan biaya pengolahan.

Kayu sengon olahan dapat dipasarkan dengan harga Rp. 1.000.000 s/d Rp. 1.200.000 per m3.

Semoga bermanfaat. 

NB : Mungkin perhitungan dalam artikel ini berbeda untuk masing-masing daerah. Artikel ini hanya ilustrasi saja. Dan tentunya kondisi sebenarnya di lapangan bisa Anda sesuaikan dengan yang sebenarnya.

Page 4: Kayu Sengon Investasi Masa Depan

PERAWATAN SEDERHANA TANAMAN ALBASIA18.14  albasia, budidaya, pemupukan, sengon  

Tanaman Albasia merupakan jenis tanaman jangka panjang yang memerlukan perawatan khusus secara kontinyu pada usia 1 sampai dengan 3 tahun pertama masa budidaya. Selama kurang lebih 3 tahun atau kira-kira tanaman tersebut sudah hampir mencapai lingkaran gelang tangan orang dewasa tanaman sengon membutuhkan perawatan yang meliputi : pemupukan, penyiangan, dan penggemburan tanah di sekitar pohon albasia tersebut. Perawatan tersebut sangatlah diperlukan karena pada masa 1 s/d 3 tahun merupakan masa pertumbuhan yang sangat baik sekaligus rawan sehingga perawatan sangatlah penting untuk dilakukan secara berkala.

PemupukanUntuk pemupukan biasanya di lakukan pada usia 30 hari setelah penanaman. Hal ini penting mengingat akar tanaman sudah mulai tumbuh dan mulai menyerap unsur hara atau pupuk yang ada. Adapun untuk pupuknya bisa menggunakan pupuk jenis organik maupun anorganik dengan dosis yang cukup. Untuk interval pemupukan sendiri di lakukan 1 tahun 2 kali, yaitu sekitar 6 bulan sekali.

Untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman sengon bisa digunakan pupuk organik SUPERNASA. Pupuk SUPERNASA merupakan pupuk organik berbentuk padat (seperti pasir yang akan larut apabila tercampur air) produksi dari PT Natural Nusantara. Pupuk SUPERNASA merupakan formula alami yang khusus menyediakan semua unsur hara essensial bagi tanaman. Selain itu fungsi dari pupuk SUPERNASA adalah membantu meningkatkan dan memperbaiki kualitas tanah secara fisik dan khemis. Secara biologis pupuk SUPERNASA sangat membantu perkembangan mikroorganisme di dalam tanah yang bermanfaat bagi tanaman. Di samping itu pupuk SUPERNASA juga dapat mengurangi jumlah penggunaan pupuk NPK sekitar 25% - 40%.

Secara lebih spesifik pupuk SUPERNASA sangat berperan dalam meningkatkan kualitas produksi tanaman, membantu melarutkan sisa pupuk kimia dalam tanah sehingga dapat dimanfaatkan kembali oleh tanaman, serta memacu pertumbuhan tanaman. (Klik di sini untuk melihat spesifikasi produkSUPERNASA).

Page 5: Kayu Sengon Investasi Masa Depan

PenyianganAda pun untuk penyiangan pun sangat penting dilakukan, mengìngat biasanya tanaman albasia yang masih kecil biasanya tidak kuat apabila dirambati terlalu banyak rumput merambat atau rumput galunggung. Jadi hal ini pun penting dilakukan secara berkala sebulan sekali, mengingat rumput tersebut daya rambatnya yang cepat.

Penggemburan TanahPenggemburan tanah atau pendangiran di sekitar tanaman tersebut juga sangat diperlukan sampai tanaman albasia tersebut berumur 1 tahun. Hal ini bertujuan agar akar tanaman dapat leluasa dan lebih mudah menjangkau unsur hara di dalam tanah. Biasanya penggemburan tanah dilakukan dengan cara dicangkul di sekitar tanaman dengan jarak 0.5 meter. Dan akan sangat baik apabila tanah yang telah digemburkan tersebut selanjutnya ditimbun pupuk kandang matang yang telah dicampur dengan GLIO.

GLIO sendiri merupakan pengendali hama dan penyakit alami yang diformulasikan secara khusus untuk membantu mengendalikan dan mencegah serangan jamur pada akar tanaman sengon yang sering membuat tanaman albasia muda mati. (Klik di sini untuk melihat spesifikasi produk GLIO)

PenyemprotanPenyemprotan juga penting pada tanaman usia di bawah 1 tahun. Hal ini agar tanaman terhindar serangan hama cendawan yang biasanya menyerang pada ujung atau pucuk tanaman sengon. Sehingga penyemprotan pestisida baik organik maupun kimia juga penting dilakukan secara berkala sebagai aktivitas pengontrolan secara rutin.

Penyemprotan pestisida ini bisa dibarengi dengan penyemprotan pupuk daun, terutama pada tanaman muda di bawah usia 1 tahun. POC NASA merupakan pupuk daun yang sangat direkomendasikan dalam hal ini. POC NASA dirancang secara khusus terutama untuk mencukupi kebutuhan nutrisi lengkap pada tanaman sengon muda. Di mana POC NASA ini mampu memberikan semua jenis asupan unsur makro dan unsur mikro lengkap melalui stomata daun. (Untuk melihat spesifikasi produk POC NASA bisa klik disini)

Disarankan apabila hendak melakukan penyemprotan pupuk daun sebaiknya dilakukan pada pagi hari di bawah jam 10.00. Sebab pada waktu tersebut adalah situasi di mana kondisi stomata (mulut daun) terbuka untuk melakukan fotosintesis atau pemasakan nutrisi. Sehingga apabila penyemprotan tersebut dilakukan pada pagi hari, maka nutrisi yang disemprotkan pada tanaman akan langsung dimasak oleh daun dan dimanfaatkan untuk pertumbuhannya.

Demikian beberapa cara perawatan tanaman albasia berdasarkan hasil pengalaman dari banyak petani dan pengusaha budidaya tanaman sengon atau albasia yang sukses. Semoga bermanfaat.

Page 6: Kayu Sengon Investasi Masa Depan

WASPADAI TANAMAN SENGON TERSERANG PENYAKIT KARAT PURU16.21    

PETANI tanaman sengon (Paraserianthes falcataria) harus mewaspadai terhadap serangan penyakit karat puru yang disebabkan oleh jamur Uromycladium tepperianum yang kini mewabah,karena bisa mematikan tanaman secara besar-besaran,sehingga dapat merugikan.

Buktinya,sebanyak 309.760 batang pohon tanaman sengon milik petani di 10 kecamatan yang ada di Kab.Tasikmalaya terserang penyakit karat puru,yang sudah berlangsung sejak beberapa bulan lalu.Hal itu diungkapkan Koordinator Penyuluh Kehutanan (KPK) Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kab.Tasikmalaya Endang Supriatna,SP.

Selanjutnya dia mengatakan,tanaman sengon/albasiah yang terserang penyakit karat puru tersebut tersebar pada lahan seluas 710,40 hektar dari luas total hutan rakyat seluas 33.446,17 hektar. ”Akibat serangan penyakit karat puru tersebut,maka kerugian yang dialami para petani tanaman sengon di Kab.Tasikmalaya diperkirakan mencapai Rp.4.115.023.350.”jelasnya.Kehadiran penyakit karat puru dapat menyerang tanaman sengon,mulai dari persemaian sampai pada tingkat lapangan (pucuk,ranting,cabang dan batang).Adapun gejala awal terlihat berupa benjolan yang berwarna cokelat muda sampai cokelat tua pada tulang daun ataupun pada pucuk bibit tanaman,yang lama-kelamaan akan membesar sampai mencapai ukuran diameter lebih dari 10 cm.Apabila karat puru telah menjadi tua,maka benjolan/tumor (Gall) akan berubah warna menjadi merah tua sampai hitam (Hardi,2005).

Serangan penyakit karat puru pada tanaman muda menyebabkan pertumbuhan tanaman sengon terganggu dan pada serangan yang lebih berat dapat batang atau cabang patah bila tertiup angina.Apabila hampir seluruh bagian tanaman telah dipenuhi dengan benjolan penyakit maka daun akan mengering,rontok dan akhirnya tanaman mati.

Adapun gejala awal serangan penyakit karat puru ini ditandai dengan adanya garis-garis putih memanjang di bagian pucuk (warna pucuk agak kehitaman dan bersifat kaku),kemudian berkembang membengkak hingga menyerupai tumor (gall) pada pucuk dengan warna putih pucat,kemudian berubah menjadi cokelat tua.Serangan pada tanaman di lapangan dapat dilihat pada pucuk,ranting,cabang dan batang.Gejala yang diperlihatkan ditandai dengan daun berwarna kuning,lama kelamaan gugur kemudian tanaman menjadi gundul dan mati.Dalam upaya mengatasi munculnya serangan penyakit karat puru terhadap tanaman sengon yang dapat merugikan para petani,maka perlu dilakukan upaya pencegahan sedini mungkin,dengan melakukan langkah-langkah berikut ini.

ImunisasiCara pencegahan secara immunisasi merupakan pencegahan yang sangat mendasar terhadap munculnya serangan penyakit tanaman.Immunisasi dilakukan sedini mungkin yang dimulai sejak penyimpanan benih,yaitu mencampur benih dengan fungisida.Perendaman benih dengan fungisida berbahan aktif tembaga sulfat sebelum benih ditabur.Menggunakan media semai yang telah disterilkan.Juga menghindari penggunaan pupuk kotoran ayam karena sangat rentan terhadap timbulnya serangan penyakit,terutama karat puru.

SilvikulturUpaya pencegahan secara silvikultur ini meliputi berbagai kegiatan silvikultur,antara lain; pengaturan jarak tanam yang sesuai,pemupukan yang tepat dan teratur,pemangkasan,pengendalian gulma secara selektif, pengapuran pada tanah masam dan menggunakan pola tanam multikultur. Untuk penanaman diperlukan tanaman pelindung seperti nimba untuk mengandalikan serangan hama sebagai vector penyakit.

Page 7: Kayu Sengon Investasi Masa Depan

MekanikPencegahan secara mekanik ini dilakukan dengan memangkas bagian tanaman yang terserang kemudian ditimbun ke dalam tanah (kedalaman minimal 30 cm dari permukaan tanah).Untuk tanaman sengon muda dilakukan pewiwilan secara teratur terutama untuk tanaman yang berumur 1 tahun.

Ramah Lingkungan/TradisionalPencegahan secara ramah lingkungan ini dilakukan dengan mencampur bahan kapur 1 kg dan belerang 1 kg serta air sebanyak 10 atau 20 liter,lalu diaduk hingga rata. Bagian tanaman yang terserang penyakit karat puru dibersihkan dari gallnya, kemudian bagian tersebut disemprot/diolesi larutan kapur dan belerang tadi.

KimiawiUpaya pencegahan secara kimia ini dengan melakukan penyemprotan secara serentak pada persemaian dan lapangan pada saat gejala penyakit karat puru mulai muncul dengan menggunakan fungisida yang berbahan aktif tembaga.Penyemprotan dilakukan pada saat 3 minggu sebelum turun hujan. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan fungsi dari bahan aktif tembaga yang melekat pada permukaan tanaman sebagai pelindung terhadap pertumbuhan spora Uromycladium tepperianum.Sementara selang waktu penyemprotan adalah sekakali dalam dua minggu.

Dengan upaya pencegahan yang dapat dilakukan tersebut,maka diharapkan kerugian akibat serangan penyakit karat puru dapat dihindari, sehingga petani masih dapat meningkati hasil panennya meski kurang begitu optimal.

PENGAPURAN TANAH MASAM PADA LAHAN SENGON15.54  albasia, dolomit, kapur, masam, pengapuran lahan, ph meter,sengon, tanah  

Lahan di Indonesia mempunyai spesifikasi yang beraneka ragam. Secara prinsip tanaman sengon sangat mudah hidup dan beradaptasi. Akan tetapi kondisi lahan juga sangat mempengaruhi tingkat pertumbuhan tanaman sengon itu sendiri, khususnya pada lahan dengan pH masam atau sangat rendah.

Agar pertumbuhan tanaman sengon atau albasia bisa tumbuh dengan optimal maka pH tanah harus dinetralkan terlebih dahulu.

Dan untuk mengetahui kualitas pH tanah bisa menggunakan alat pH meter yang banyak tersedia di toko-toko pertanian.

A. Pengertian DasarTanah masam adalah tanah ber-pH rendah (pH dibawah 6), semakin rendah pH tanahnya maka semakin ekstrim kemasamannya.B. Kendala Tanah Masam

1. Unsur hara makro (terutama N,P,K,Ca,Mg) tidak tersedia dalam jumlah cukup, efektifitas dan efisiensi pemupukan makro (urea, TSP, KCl) juga rendah.

Page 8: Kayu Sengon Investasi Masa Depan

2. Beberapa unsur (terutama Al dan Fe) tersedia berlebih sehingga sering meracun pada tanaman.3. Menghambat perkembangan mikroorganisme tanah.

C. Pengapuran untuk Meningkatkan pH TanahPerbaikan pH tanah bisa diakatakan menyelesaikan 50% masalah kesuburan tanah. Salah satu cara meningkatkan pH tanah dengan pengapuran menggunakan kapur pertanian (kaptan) atau dolomit. Beberapa hal yang perlu diperhatikan :

1. Idealnya paling lambat pengapuran dilakukan 2 minggu sebelum tanam, karena bahan kapur termasuk bahan yang lambat bereaksi dengan tanah.

2. Setelah pengapuran sebaiknya tanah dicangkul (dibajak) agar kapur bisa merata masuk dekat zona perakaran.3. Pengairan setelah pengapuran sangat diperlukan.4. Peningkatan pH tidak bisa terjadi seketika, melainkan pelan dan bertahap.5. Dosis kapur disesuaikan pH tanahnya, tetapi sebagai pedoman praktis dosis berkisar 500 kg/Ha 2 ton/Ha.

CatatanDolomit juga harus secara rutin digunakan pada tanah pH normal, karena unsur Ca dan Mg pada dolomit sangat dibutuhkan tanaman.

Page 9: Kayu Sengon Investasi Masa Depan

ANALISA USAHA TANI SENGON

 

SengonSengon atau albasia (parasenanthes falcataria/albizia falcatara), kadang-kadang orang menyebutnya jeungjing, merupakan tanaman kayu yang dapat mencapai diameter cukup besar apabila telah mencapai umur tertentu. Tanaman sengon dapat tumbuh pada sebaran kondisi iklim yang sangat luas, dengan demikian dapat tumbuh dengan baik hampir di sembarang tempat. Beberapa keunggulan lain tanaman sengon antara lain: 

Pertumbuhannya sangat cepat sehingga masa layak tebang dalam umur yang relatif pendek.

Karena memiliki perakaran yang dalam, sehingga dapat menarik hara yang berada pada

kedalaman tanah ke permukaan.

Mudah bertunas kembali apabila ditebang, bahkan apabila terbakar.

Biji atau bagian vegetatif untuk pembiakannya mudah diperoleh dan disimpan.

Berdasarkan pada beberapa keistimewaan itulah tanaman albasia dijadikan tanaman penghijauan hampir di semua wilayah. Lebih penting lagi, tanaman albasia memiliki nilai ekonomis tinggi. A. PROSPEK PASAR  

Kayu albasia memiliki prospek pasar yang cukup tinggi. Permintaannya bukan hanya di dalam negeri, namun juga datang dari mancanegara. Kayu ini dipergunakan antara lain untuk bahan bangunan, peralatan rumah tangga, sampai pada bahan baku kertas dan kayu lapis.

Kayu albasia setelah mengalami proses pengeringan dan perlakuan lainnya dapat dibuat peralatan rumah tangga yang memiliki keawetan cukup lama. Dengan penggunaan yang multidimensi tersebut permintaan akan terus meningkat seiring dengan semakin meningkatnya pertumbuhan pendudukHarga kayu albasia relatif lebih murah dibandingkan dengan kayu lain seperti kayu jati atau kayu mahoni, yaitu sekitar Rp.250.000 – Rp.350.000 per m3, namun karena dalam tempo lima tahun

Page 10: Kayu Sengon Investasi Masa Depan

tanam sudah dapat ditebang, maka perputaran investasi pada tanaman albasia relatif lebih cepat apabila dibandingkan dengan investasi pada tanaman kayu jati dan sejenisnya.

B. DUKUNGAN SUMBER DAYA LOKAL  

Albasia termasuk tanaman pioner yang dapat tumbuh di lahan marginal, sehingga sering digunakan sebagai tanaman penghijauan. Maka dari itu hampir di seluruh wilayah Tasikmalaya tumbuh dengan baik albasia. Tanaman albasia menyebar di wilayah Tasikmalaya Selatan dan Utara. Kecamatan Salopa, Cikatomas, Pancatengah, karangnunggal, Cipatujah merupakan sentra produksi kayu albasia. Begitu pula di bagian utara, seperti Ciawi dan Pagerageung.

Di samping dukungan sumber daya alam, kebijakan pemerintah dalam usaha penghijauan melalui penyediaan bibit serta distribusi sampai ke lokasi penanaman merupakan iklim yang kondusif untuk pengembangan albasia. Hal lain yang tak kalah pentingnya adalah keterampilan dan pengetahuan petani pada umumnya dalam budidaya albasia telah cukup memadai.

C. PELUANG DAN KELAYAKAN INVESTASI  

Peluang investasi pada komoditas albasia ini dapat dilakukan pada penanaman albasia atau pada pengolahan kayu. Pengolahan kayu yang ada sekarang ini masih mengalami kesulitan dalam menjaga kesinambungan bahan baku. Dengan demikian peluang investasi tertinggi terdapat pada penanaman kayu albasia.

Analisis Usahatani Albasia Luas Lahan 1 HaBiaya    Jumlah (Rp)

Tahun I1. Bibit 1000 batang @Rp.50002. Pembuatan lubang [email protected]. Pupuk kandang 4 kg/pohon x 1000 pohon x Rp.1000,4. Pestisida 5 liter @Rp.20.0005. Peralatan cangkul 5 buah @Rp.20.0006’ pemeliharaan 

5.000.0001.000.0001.000.000

100.000100.000

1.000.000

Tahun II1. Urea 1000pohon/ 200kg 4 [email protected]. Pemeliharaan rutin

220.000500.000

Page 11: Kayu Sengon Investasi Masa Depan

Tahun III1.Pemeliharaan2.Pupuk organic  4 kg/pohon x 1000 pohon x Rp.500,

500.000 500.000

Tahun IV1.Pemeliharaan2.Pupuk organic  4 kg/pohon x 1000 pohon x Rp.500,

500.000 500.000

Tahun V1.Pemeliharaan2.Pupuk organic  4 kg/pohon x 1000 pohon x Rp.500,

500.000 500.000

Total  

PendapatanEstimasi tingkat populasi (angka kematian relative 80%)= 800 pohon yang hidup x @Rp.150.000/m kubik

120.000.000

Total Pendapatan  ( 5 tahun penanaman)120.0000.000-11.720.000=

108.280.000

Page 12: Kayu Sengon Investasi Masa Depan

Perhitungan Investasi Albasia/SengonWritten By Reza Darmesta on Kamis, April 18, 2013 | 13.53

Banyak orang mengatakan budidaya sengon atau albasia tidak ubahnya seperti berkebun

emas. Keuntungan dari investasi tersebut sangat tinggi pada usia panen 5 th s/d 7 th yang akan

datang. Tak heran banyak investor yang bergerak di luar bidang non agrobisnis saat ini mulai

banyak menggarap ceruk bisnis yang satu ini. Seperti apa sesungguhnya gambaran dari potensi tersebut? 

Berikut ini adalah ilustrasi pehitungan analisa ekonomi investasi di bidang agrobisnis,

khususnya budidaya sengon.

Kebutuhan Dana Investasi Kayu Sengon per Hektar: 

(berdasar pengalaman saya di purworejo) 

1 Hektar muat 1.600 Pohon dengan jarak tanam (2 X 3)

Estimasi Perhitungan Biaya :

Pembelian Bibit @1500 = Rp. 2.400.000

Ongkos Tanam @1000 = Rp. 1.600.000

Biaya Pembersihan lahan = Rp. 600.000/hektar

Biaya Pembuatan Lubang Tanam @1000 = Rp. 1.600.000 

Biaya Penyulaman 20% estimasi Rp. 500.000

Lain-lain Rp. 1.000.000

Total Biaya Rp.7.700.000

Catatan :

Perhitungan ini tanpa menghitung biaya sewa lahan.

Estimasi tersebut di atas bisa berbeda untuk satu daerah dengan daerah yang lain.

Page 13: Kayu Sengon Investasi Masa Depan

Perhitungan estimasi hanya dibuat secara garis besar.

 

Biaya Perawatan

Biaya Perawatan meliputi biaya pembersihan lahan dan pemberian pupuk serta

pengendalian hama setiap 6 bulan sekali. Pekerjaan akan melibatkan tenaga kerja sebanyak

2 orang. Diperkirakan akan memakan waktu 4 hari kerja untuk setiap 1 hektar lahan.

Proyeksi biaya perawatan selama 5 tahun adalah sebesar Rp. 9.000.000.

Perhitungan Biaya Perawatan :

Upah tenaga kerja per orang : Rp. 40.000/hari

Jumlah tenaga kerja : 2 orang

Jumlah hari kerja : 4 hari

Biaya Pupuk/tahun: 1.000.000

Jumlah biaya per 6 bulan : dibulatkan Rp. 2.000.000

Jumlah biaya 5 Tahun : Rp. 8.200.000

Biaya Penyulaman

Biaya penyulaman adalah estimasi atas kemungkinan tanaman yang kurang sehat atau

mati. Apabila perkiraan tanaman yang mati sebesar 25% dari total 1600 batang. Maka

jumlah penyulaman sebanyak 320 tanaman. Apabila biaya perawatan dan biaya bibit per

batang adalah sebesar Rp. 1.500 [, maka biaya penyulaman diperkirakan akan menyerap

dana sekitar Rp. 500.000

Pemasaran

Pemasaran kayu sengon relatif lebih mudah, karena kayu sengon merupakan jenis kayu

yang tingkat konsumsinya tinggi. Kebutuhan kayu sengon di samping untuk dijual sebagai

kayu papan dapat pula digunakan sebagai kayu kaso, palet, bahan pembuat peti dan lain

sebagainya. Ranting kayu sengon dapat pula dijual sebagai kayu bakar dan bahan baku

pembuatan kertas (pulp).

Page 14: Kayu Sengon Investasi Masa Depan

Pemasaran sengon di beberapa wilayah biasanya dilakukan oleh tengkulak atau langsung

dijual ke pabrik pemotongan kayu (sawmill). Harga pasar kayu sangat beragam dan berbeda

antara daerah satu dengan lainnya. Saat ini harga satu batang pohon sengon usia tanam 5

tahun dapat dijual seharga Rp. 300.000 s/d Rp. 500.000. Sedangkan jika sudah dibuat papan

atau balok dapat dijual seharga Rp. 1.000.000 s/d 1.200.000 per m3.

Perhitungan Hasil Investasi 5 tahun

Jumlah tanaman per hektar lahan adalah berkisar 1600 batang dan prediksi susut sebesar

25% atau sejumlah 400 batang. Maka setiap hektar lahan akan menghasilkan kayu yang

dapat dipanen sebanyak 1200 batang. Apabila dijual kepada tengkulak (tebang ditempat)

tanpa mengeluarkan ongkos tebang dan ongkos angkut sebatang pohon dapat dijual

seharga Rp. 300.000 (saya menggunakan harga pesimis,tidak seperti blog lain yang blow up

harga)

Maka perhitungannya menjadi sebagai berikut :

1.200 batang x Rp. 300.000 = Rp. 360.000.000 (proyeksi 5 Tahun).

Apabila diambil harga jual termurah yaitu sebesar Rp. 300.000 per m3, maka hasil investasi

kayu sengon selama 5 tahun adalah sebesar Rp. 360.000.000. Hasil perhitungan tersebut

berdasarkan estimasi pesimis.

Sebagai informasi, harga pasaran kayu sengon saat ini per batang dengan usia tanam 5

tahun adalah sebesar Rp. 500.000. Di samping itu investor dapat memilih untuk menjual

kayu dengan cara jual di tempat, yaitu dijual gelondongan tanpa biaya angkut dengan harga

jual sebesar Rp. 300.000 atau menjual kayu olahan dengan tambahan biaya angkut dan

biaya pengolahan.

Kayu sengon olahan dapat dipasarkan dengan harga Rp. 1.000.000 s/d Rp. 1.200.000 per

m3.

Semoga bermanfaat. 

NB : Mungkin perhitungan dalam artikel ini berbeda untuk masing-masing daerah. Artikel ini

hanya ilustrasi saja. Dan tentunya kondisi sebenarnya di lapangan bisa Anda sesuaikan

dengan yang sebenarnya.

Edited by Reza Darmesta

Sumber: Artikel blog lain dan diedit berdasar pengalaman pribadi.

Page 15: Kayu Sengon Investasi Masa Depan

Cara Budidaya Sengon >

1. Persiapan Pembibitan

a) Benih

Pada umumnya tanaman sengon diperbanyak dengan bijinya. Biji sengon yang dijadikan benih harus terjamin mutunya. Benih yang baik adalah benih yang berasal dari induk tanaman sengon yang memiliki sifat-sifat genetik yang baik, bentuk fisiknya tegak lurus dan tegar, tidak menjadi inang dari hama ataupun penyakit.

Ciri-ciri penampakan benih sengon yang baik sebagai berikut:

1. Kulit bersih berwarna coklat tua2. Ukuran benih maksimum3. Tenggelam dalam air ketika benih direndam,

dan4. Bentuk benih masih utuh.

Selain penampakan visual tersebut, juga perlu diperhatikan daya tumbuh dan daya hidupnya, dengan memeriksa kondisi lembaga dan cadangan makanannya dengan mengupas benih tersebut. Jika lembaganya masih utuh dan cukup besar, maka daya tumbuhnya tinggi.

b) Kebutuhan Benih

Jumlah benih sengon yang dibutuhkan untuk luas lahan yang hendak ditanami dapat dihitung dengan menggunakan rumus perhitungan sederhana berikut :

Keterangan :

Luas kebun penanaman sengon 1 hektar (panjang= 100 m dan lebar= 100 m)

Jarak tanam 3 x 2 meter

Satu lubang satu benih sengon

Page 16: Kayu Sengon Investasi Masa Depan

Satu kilogram benih berisi 40.000 butir

Daya tumbuh 60 %

Tingkat kematian selama di persemaian 15 %

Dengan demikian jumlah benih = 100 / 3 x 100/2 x 1 = 1.667 butir. Namun dengan memperhitungkan daya tumbuh dan tingkat kematiannnya, maka secara matematis dibutuhkan 3.705 butir. Sedangkan operasionalnya, untuk kebun seluas satu hektar dengan jarak tanam 3 x 2 meter dibutuhkan benih sengon kira-kira 92,62 gram, atau dibulatkan menjadi 100 gram.

c) Perlakuan benih

Sehubungan dengan biji sengon memiliki kulit yang liat dan tebal serta segera berkecambah apabila dalam keadaan lembab, maka sebelum benih disemaikan , sebaiknya dilakukan treatment guna membangun perkecambahan benih tersebut, yaitu : Benih direndam dalam air panas mendidih (80 C) selama 15 – 30 menit. Setelah itu, benih direndam kembali dalam air dingin sekitar 24 jam, lalu ditiriskan. untuk selanjutnya benih siap untuk disemaikan.

d) Pemilihan Lokasi Persemaian

Keberhasilan persemaian benih sengon ditentukan oleh ketepatan dalam pemilihan tempat. Oleh karena itu perlu diperhatikan beberapa persyaratan memilih tempat persemaian sebagai berikut :

1. Lokasi persemaian dipilih tempat yang datar atau dengan derajat kemiringan maksimum 5 %

2. Diupayakan memilih lokasi yang memiliki sumber air yang mudah diperoleh sepanjang musim ( dekat dengan mata air, dekat sungai atau dekat persawahan).

3. Kondisi tanahnya gembur dan subur, tidak berbatu/kerikil, tidak mengandunh tanah liat.

4. Berdekatan dengan kebun penanaman dan jalan angkutan, guna menghindari kerusakan bibit pada waktu pengangkutan.

Untuk memenuhi kebutuhan bibit dalam jumlah besar perlu dibangun persemaian yang didukung dengan sarana dan prasarana pendukung yang memadai, antara lain bangunan persemaian, sarana dan prasarana pendukung, sarana produksi tanaman dll. Selain itu ditunjang dengan ilmu pengetahuan yang cukup diandalkan.

e) Langkah-Langkah Penyemaian Benih Sengon

Terlepas dari kegiatan pembangunan dan penyediaan sarana dan prasarana pendukung maka langkah-langkah penyemaian benih dapat dibagi benjadi tahap – tahap kegiatan sebagai berikut:

Page 17: Kayu Sengon Investasi Masa Depan

1. Penaburan

Kegiatan penaburan dilakukan dengan maksud untuk memperoleh prosentase kecambah yang maksimal dan menghasilkan kecambah yang sehat. Kualitas kecambah ini akan mendukung terhadap pertumbuhan bibit tanaman, kecambah yang baik akan menghasilkan bibit yang baik pula dan hal ini akan dapat membentuk tegakan yang berkualitas.

Bahan dan alat yang perlu diperhatikan dalam kegiatan penaburan adalah sebagai berikut :

1. Benih2. Bedeng tabur/bedeng kecambah3. Media Tabur, campuran pasir dengan tanah 1 : 14. Peralatan penyiraman5. Tersedianya air yang cukup dan sebagainya.

Teknik pelaksanaan, bedeng tabur dibuat dari bahan kayu/bambu dengan atap rumbia dengan ukuran bak tabur 5 x 1 m ukuran tinggi naungan depan 75 cm belakang 50 cm.. kemudian bedeng tabur disi dengan media tabur setebal 10 cm , usahakan agar media tabur ini bebas dari kotoran/sampah untuk menghindari timbulnya penyakit pada kecambah.

Penaburan benih pada media tabur dilakukan setelah benih mendapat perlakuan guna mempercepat proses berkecambah dan memperoleh prosen kecambah yang maksimal. Penaburaan dilakukan pada waktu pagi hari atau sore hari untuk menghindari terjadinya penguapan yang berlebihan.

Penaburan ini ditempatkan pada larikan yang sudah dibuat sebelumnya, ukuran larikan tabur ini berjara 5 cm antar larikan dengan kedalaman kira – kira 2,0 cm. Usahakan benih tidak saling tumpang tindih agar pertumbuhan kecambah tidak bertumpuk. Setelah kecambah berumur 7 – 10 hari maka kecambah siap untuk dilakukan penyapihan.

2. Penyapihan Bibit

Langkah-langkah kegiatan penyapihan bibit antara lain adalah :

1. Siapkan kantong plastik ukuran 10 x 20 cm, dan dilubangi kecil-kecil sekitar 2 – 4 lubang pada bagian sisi-sisinya.

2. Masukkan media tanam yang berupa campuran tanah subur, pasir dan pupuk kandang (1:1:1). Jika tanah cukup gembur, jumlah pasir dikurangi.

3. Setelah media tanam tercampur merata, kemudian dimasukkan ke dalam kantong plasitk setinggi ¾ bagian, barulah kecambah sengon ditanam, setiap kantong diberi satu batang kecambah.

2. Kantong plastik yang telah berisi anakan, diletakkan dibawah para-para yang diberi atap jerami atau daun kelapa, agar tidak langsung tersengat terik matahari.

3. Pada masa pertumbuhan anakan semai sampai pada saat kondisi bibit layak untuk ditanam di lapangan perlu dilakukan pemeliharaan secara intensip.

Page 18: Kayu Sengon Investasi Masa Depan

3. Pemeliharaan

Pemeliharaan yang dilakukan terhadap bibit dipersemaian adalah sebagai berikut :

1. Penyiraman

Penyiraman yang optimum akan memberikan pertumbuhan yang optimum pada semai / bibit. Penyiraman dilakukan pada pagi dan sore hari maupun siang hari dengan menggunakan nozle. Selanjutnya pada kondisi tertentu, penyiraman dapat dilakukan lebih banyak dari keadaan normal, yaitu pada saat bibit baru dipindah dari naungan ke areal terbuka dan hari yang panas.

1. Pemupukan

Pemupukan dilakukan dengan menggunakan larutan "gir". Adapun pembuatan larutan "gir: sebagai berikut :

Disiapkan drum bekas dan separuh volumenya diisi pupuk kandang. Tambahkan air sampai volumenya ¾ bagian, kemudian tambahkan 15 kg TSP, lalu diaduk rata. Biarkan selama seminggu dan setelah itu digunakan untuk pemupukan.

Dosis pemupukan sebanyak 2 sendok makan per 2 minggu, pada umur 6 bulan, ketika tingginya 70 – 125 cm, bibit siap dipindahkan ke kebun.

1. Penyulaman

Penyulaman dilakukan apabila bibit ada yang mati dan perlu dilakukan dengan segera agar bibit sulaman tidak tertinggal jauh dengan bibit lainnya.

1. Penyiangan

Penyiangan terhadap gulma, dilakukan dengan mencabut satu per satu dan bila perlu dibantu dengan alat pencungkil, namun dilakukan hati –hati agar jangan sampai akar bibit terganggu.

1. Pengendalian Hama dan Penyakit

Beberapa hama yang biasa menyerang bibit adalah semut, tikus rayap, dan cacing, sedangkan yang tergolong penyakit ialah kerusakan bibit yang disebabkan oleh cendawan.

1. Seleksi bibit

Kegiatan seleksi bibit merupakan kegiatan yang dilakukan sebelum bibit dimutasikan kelapangan, maksudnya yaitu mengelompokan bibit yang baik dari bibit yang kurang baik pertumbuhannya. Bibit yang baik merupakan prioritas pertama yang bisa dimutasikan kelapangan untuk ditanam sedangkan bibit yang kurang baik pertumbuhannya dilakukan pemeliharaan yang lebih intensip guna memacu pertumbuhan bibit sehingga diharapkan pada saat waktu tanam tiba kondisi bibit

Page 19: Kayu Sengon Investasi Masa Depan

mempunyai kualitas yang merata.

2. Persiapan Lahan

Penyiapan lahan pada prinsipnya membebaskan lahan dari tumbuhan pengganggu atau komponen lain dengan maksud untuk memberikan ruang tumbuh kepada tanaman yang akan dibudidayakan. Cara pelaksanaan penyipan lahan digolongkan menjadi 3 cara, yaitu cara mekanik, semi mekanik dan manual. Jenis kegiatannya terbagi menjadi dua tahap ;

Pembersihan lahan, yaitu berupa kegiatan penebasan terhadap semak belukar dan padang rumput. Selanjutnya ditumpuk pada tempat tertentu agar tidak mengganggu ruang tumbuh tanaman.

Pengolahan tanah, dimaksudkan untuk memperbaiki struktur tanah dengan cara mencanggkul atau membajak (sesuai dengan kebutuhan).

3. Proses Penanaman

Jenis kegiatan yang dilakukan berupa :

1. Pembuatan dan pemasangan ajir tanam

Ajir dapat dibuat dari bahan bambu atau kayu dengan ukuran, panjang 0,5 – 1 m, lebar 1 – 1,5 cm. Pemasangangan ajir dimaksudkan untuk memberikan tanda dimana bibit harus ditanam, dengan demikian pemasangan ajir tersebut harus sesuai dengan jarak tanam yang digunakan

1. Pembuatan lobang tanam, lobang tanam dibuat dengan ukuran 30 x 30 x 30 cm tepat pada ajir yang sudah terpasang.

2. Pengangkutan bibit, ada dua macam pengangkutan bibit yaitu pengankuatan bibit dari lokasi persemaian ketempat penampungan bibit sementara di lapangan (lokasi penanaman), dan pengangkutan bibit dari tempat penampungan sementara ke tempat penanaman.

Page 20: Kayu Sengon Investasi Masa Depan

3. Penanaman bibit, pelaksanaan kegiatan penanaman harus dilakukan secara hati – hati agar bibit tidak rusak dan penempatan bibit pada lobang tanam harus tepat ditengah-tengah serta akar bibit tidak terlipat, hal ini akan berpengaruh terhadap pertumbuhan bibit selanjutnya.

4. Pemeliharaan Tanaman

Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan berupa kegiatan :

1. 1. Penyulaman

yaitu penggantian tanaman yang mati atau sakit dengan tanaman yang baik, penyulaman pertama dilakukan sekitar 2-4 minggu setelah tanam, penyulaman kedua dilakukan pada waktu pemeliharaan tahun pertama (sebelum tanaman berumur 1 tahun). Agar pertumbuhan bibit sulaman tidak tertinggal dengan tanaman lain, maka dipilih bibit yang baik disertai pemeliharaan yang intensif.

2. Penyiangan

Pada dasarnya kegiatan penyiangan dilakukan untuk membebaskan tanaman pokok dari tanaman penggagu dengancara membersihkan gulma yang tumbuh liar di sekeliling tanaman, agar kemampuan kerja akar dalam menyerap unsur hara dapat berjalan secara optimal. Disamping itu tindakan penyiangan juga dimaksudkan untuk mencegah datangnya hama dan penyakit yang biasanya menjadikan rumput atau gulma lain sebagai tempat persembunyiannya, sekaligus untuk memutus daur hidupnya.

Penyiangan dilakukan pada tahun-tahun permulaan sejak penanaman agar pertumbuhan tanaman sengon tidak kerdil atau terhambat, selanjutnya pada awal maupun akhir musim penghujan, karena pada waktu itu banyak gulma yang tumbuh.

3. Pendangiran,

Pendangiran yaitu usaha mengemburkan tanah disekitar tanaman dengan maksud untuk memperbaiki struktur tanah yang berguna bagi pertumbuhan tanman.

4. Pemangkasan,

Melakukan pemotongan cabang pohon yang tidak berguna (tergantung dari tujuan penanaman).

Page 21: Kayu Sengon Investasi Masa Depan

5. Penjarangan

Penjarangan dillakukan untuk memberikan ruang tumbuh yang lebih leluasa bagi tanaman sengon yang tinggal. Kegiatan ini dilakukan pada saat tanaman berumur 2 dan 4 tahun, Penjarangan pertama dilakukan sebesar 25 %, maka banyaknya pohon yang ditebang 332 pohon per hektar, sehingga tanaman yang tersisa sebanyak 1000 batang setiap hektarnya dan penjarangan kedua sebesar 40 % dari pohon yang ada ( 400 pohon/ha ) dan sisanya 600 pohon dalam setiap hektarnya merupakan tegakan sisa yang akan ditebang pada akhir daur.

Cara penjarangan dilakukan dengan menebang pohon-pohon sengon menurut sistem "untu walang" (gigi belakang) yaitu : dengan menebang selang satu pohon pada tiap barisan dan lajur penanaman.

Sesuai dengan daur tebang tanaman sengon yang direncanakan yaitu selama 5 tahun maka pemeliharaan pun dilakukan selama lima tahun. Jenis kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan tanaman. Pemeliharaan tahun I sampai dengan tahun ke III kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan dapat berupa kegiatan penyulaman, penyiangan, pendangiran, pemupukan dan pemangkasan cabang. Pemeliharaan lanjutan berupa kegiatan penjarangan dengan maksud untuk memberikan ruang tumbuh kepada tanaman yang akan dipertahankan, presentasi dan prekuensi penjarangan disesuaikan dengan aturan standar teknis kehutanan yang ada

Panen & Pascapanen

Pohon sengon secara umum memiliki daur antara 5-7 tahun. Umur masak tebang pohon sengon adalah 7 tahun. Pada umur lima tahun, pohon sengon sudah dapat dimanfaatkan kayunya sebagai kayu pertukangan, bahan baku pabrik kertas dan untuk kayu bakar. Untuk meningkatkan kualitas pohon sengon selanjutnya pada umur 5 tahun jika diperlukan maka dilakukan tebang penjarangan, tebang pilih, atau tebang penyelamatan pada pohon-pohon yang terserang hama dan penyakit. Pada tempat yang dilakukan penebangan dilakukan penanaman kembali agar produk dan kesuburan lahan dapat terjaga secara lestari dan berkesinambungan. Selain itu kegiatan penjarangan merupakan salah satu pendapatan antara selama penanaman hutan tanaman sengon.

Page 22: Kayu Sengon Investasi Masa Depan

 

Proses pemanenan kayu sengon yakni :1.    Perencanaan Pemanenan Kayubeberapa hal yang perlu dilakukan dalam perencanaan untuk kegiatan pemanenan adalah : pembangunan jaringan angkutan, kebijakan finansial, dan kemudian penetapan biaya finansial. 2.    Penebangan dan pembagian BatangHal-hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan penebangan adalah penentuan takik balik, takik rebah dan arah rebah. Kesalahan yang diakibatkan pada saat penentuan arah rebah tersebut bisa menyebabkan penurunan kualitas dan kuantitas

Pembagian batang ini akan mempengaruhi kualitas kayu karena secara umum pelaksanaannya harus memperhatikan hal berikut :

a. Syarat yang diminta oleh pasarb. Kebijaksanaan penjualan kayu sengon yang telah disepakati.c. Kemungkinan Penyaradan dan Pengangkutan.d. Adanya industri penampung dan penglah kayu sengone. Pesanan-pesanan

 da Penanganan Pasca panen terdiri dari pengangkutan dan pengolahan.

1.    PengankutanDalam menentukan cara dan teknik pengangkutan perlu memperhatikan beberapa faktor antara lain :- Letak dan topografi lapangan- Geologi, keadaan tanah dan iklim- Luas daerah yang dieksploitasi- Jumlah dan ukuran kayu- Keadaan jalan- Jarak dan Biaya Angkutan. 2.    PengolahanSebelum diolah lebih lanjut kayu sengon biasanya dikeringkan dan diawetkan terlebih dahulu. Proses ini akan berpengaruh terhadap kembang susut kayu dan ketahanan terhadap serangan rayap.

Page 23: Kayu Sengon Investasi Masa Depan