1 Katalogisasi monograf (buku) Disusun Oleh P. Anggardjitono Pras Pengertian Dalam pengertian umum katalog dikatakan sebagai daftar. Sedangkan menurut terminologi perpustakaan bahwa katalog perpustakaan adalah daftar buku atau bahan pustaka lain (non books material) yang berada di perpustakaan yang disusun dan disusun menurut suatu sistem tertentu sehingga dapat memudahkan pemakai perpustakaan (user‟s / pemustaka) dalam mencari informasi.sedangkan istilah katalogisasi berasal dari kata dasar katalog dan akhiran sasi. Akhiran sasi menunjukkan suatu kegiatan atau proses. Dengan demikian dapat diartikan bahwa katalogisasi adalah merupakan suatu proses atau kegiatan pembuatan katalog (deskripsi bibliografis). Fungsi katalog a. Memudahkan pemakai perpustakaan untk menemukan informasi yang mereka cari secara mudah, cepat dan tepat b. Memudahkan baik bagi pemakai maupun petugas perpustakaan untuk pengambilan dan penempatan kembali bahan pustaka tersebut c. Dapat diketahui secara fisik bahan pustaka tersebut, misalnya : jilid, jumlah halaman dan ukuran bahan pustaka tersebut. d. Azas keseragaman yatu dapat dipakai untuk kerjasama antar perpustakaan (jaringan informasi) dengan cara tukar menukar informasi hal ini karena dalam penulisan deskripsi bibliografis dari perpustakaan manapun mempunyai bentuk yangv standar (sama) e. Dapat diketahui jumlah koleksi yang dimiliki perpustakaan karena dalam katalog terdapat nomor induknya (accession numbernya) Bentuk fisik katalog Pada dasarnya bentuk fisik katalog terdiri dari berbagai macam, sedangkan penggunaannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing perpustakaan. Adapun jenisnya dapat dirinci sebagai berikut : a. Katalog buku Katalog buku ini merupakan katalog yang terbua dari lelmbaran-lembaran lepas yang disusun secara sistematis (berdasar sistem tertentu) yang kemudian dijilid menjadi satu dan berbentuk buku. Bentuk katalog semacam itu merupakan bentuk pertama kali yang dikenal masyarakat sebelum diketumukan katalog bentuk lain. Bentuk semacam tu kurang banyak menguntungkan karena kalau ada tambahan buku baru otomatis akan dibuatkan katalog baru sehingga hal ini akan menyulitkan dalam penyususnan kartu katalognya. Oleh karena itu katalog dalam bentuk buku ini dalam batas-batas tertentu sudah mulai ditinggalkan.Namun demikian masih sering digunakan untuk pembuatan laoran tamabahan koleksi/ buku (accession list) b. Katalog kartu Katalog tersebut memakai media kartu yang mempunyai ukuran standard international yaitu 12,5 x 7,5 cm, pada bagian bawah terdapat lubang kecil yang fungsinya untuk memasukkan kawat sebagai pengunci agar katalog tersebut tidak berserakan atau diambil/ dicabut begitu saja oleh pemakai perpustakaan
33
Embed
Katalogisasi monograf (buku) · PDF fileperpustakaan bahwa katalog perpustakaan adalah daftar buku atau bahan pustaka lain ... yang menunjukkan suatu aspek ... kumpulan pidato dan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
Katalogisasi monograf (buku) Disusun Oleh P. Anggardjitono Pras
Pengertian Dalam pengertian umum katalog dikatakan sebagai daftar. Sedangkan menurut terminologi
perpustakaan bahwa katalog perpustakaan adalah daftar buku atau bahan pustaka lain (non books
material) yang berada di perpustakaan yang disusun dan disusun menurut suatu sistem tertentu
sehingga dapat memudahkan pemakai perpustakaan (user‟s / pemustaka) dalam mencari
informasi.sedangkan istilah katalogisasi berasal dari kata dasar katalog dan akhiran sasi.
Akhiran sasi menunjukkan suatu kegiatan atau proses. Dengan demikian dapat diartikan bahwa
katalogisasi adalah merupakan suatu proses atau kegiatan pembuatan katalog (deskripsi
bibliografis).
Fungsi katalog
a. Memudahkan pemakai perpustakaan untk menemukan informasi yang mereka cari secara
mudah, cepat dan tepat
b. Memudahkan baik bagi pemakai maupun petugas perpustakaan untuk pengambilan dan
penempatan kembali bahan pustaka tersebut
c. Dapat diketahui secara fisik bahan pustaka tersebut, misalnya : jilid, jumlah halaman dan
ukuran bahan pustaka tersebut.
d. Azas keseragaman yatu dapat dipakai untuk kerjasama antar perpustakaan (jaringan informasi)
dengan cara tukar menukar informasi hal ini karena dalam penulisan deskripsi bibliografis dari
perpustakaan manapun mempunyai bentuk yangv standar (sama)
e. Dapat diketahui jumlah koleksi yang dimiliki perpustakaan karena dalam katalog terdapat
nomor induknya (accession numbernya)
Bentuk fisik katalog
Pada dasarnya bentuk fisik katalog terdiri dari berbagai macam, sedangkan penggunaannya dapat
disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing perpustakaan.
Adapun jenisnya dapat dirinci sebagai berikut :
a. Katalog buku
Katalog buku ini merupakan katalog yang terbua dari lelmbaran-lembaran lepas yang disusun
secara sistematis (berdasar sistem tertentu) yang kemudian dijilid menjadi satu dan berbentuk
buku. Bentuk katalog semacam itu merupakan bentuk pertama kali yang dikenal masyarakat
sebelum diketumukan katalog bentuk lain.
Bentuk semacam tu kurang banyak menguntungkan karena kalau ada tambahan buku baru
otomatis akan dibuatkan katalog baru sehingga hal ini akan menyulitkan dalam penyususnan
kartu katalognya. Oleh karena itu katalog dalam bentuk buku ini dalam batas-batas tertentu
sudah mulai ditinggalkan.Namun demikian masih sering digunakan untuk pembuatan laoran
tamabahan koleksi/ buku (accession list)
b. Katalog kartu
Katalog tersebut memakai media kartu yang mempunyai ukuran standard international yaitu
12,5 x 7,5 cm, pada bagian bawah terdapat lubang kecil yang fungsinya untuk memasukkan
kawat sebagai pengunci agar katalog tersebut tidak berserakan atau diambil/ dicabut begitu saja
oleh pemakai perpustakaan
2
c. Katalog komputer / katalog berkas
Bentuk katalog yang ditransformasikan dalam format yang dibuat untuk kepentingan komputer
atau yang disebut dengan OPAK (Online Public Access catalog). Apabila katalog tersebut
disimpan dalam data base komputer maka dapat dipakai untuk penelusuran informasi informasi
(searching) secara mudah, cepat dan tepat.
Jenis katalog
Katalog dapat dibagi menurut jenisnya hal ini dipakai untuk kepentingan penelusuran informasi,
jenis tersebut antara lain :
a. Katalog pengarang
Katalog pengarang merupakan katalog yang disusun berdasarkan alphabetis nama pengarang,
sehingga apabila pemakai perpustakaan hanya mengetahui nama pengarangnya saja, maka
mereka dapat menelusur melalui nama pengarang yang dimaksud sehingga mereka dapat
memperoleh beberapa informasi tentang bermacam-macam judul buku apa saja yang
dikarang oleh orang tersebut.
b. Katalog judul
Katalog yang disusun berdasarkan alphabetis judul
c. Katalog subyek
Katalog yang disusun berdasarkan alpabetis subyek
d. Katalog numerik / shelf list katalog
Dikatan katalog numerik karena katalog tersebut disusun berdasarkan pada urutan
nomor klasifikasi, atau juga dinamakan katalog shlf list adalah katalog yang
susunannya didasarkan persis seperti susunan pada jajaran buku di rak yaitu disusun
berdasarkan urutan nomor kelas dari nomor kecil ke nomor besar.
Prosedur katalogisasi Katalgisasi adalah seluruh proses yang berhubungan dengan persiapan-persiapan pembuatan
deskripsi katalog. Tahapannya antara lain yaitu dari mulai :
a. Pra-katalogisasi Proses kegiatan ini mencakup :
Pemerikasaan / ceking data base : Periksalah buku yang baru datang dengan data base koleksi yang ada, apakah buku yang
baru datang itu telah dimiliki atau belum oleh perpustakaan. Buku yang belum dimiliki
sebelumnya berarti harus dibuatkan katalognya, sedangkan kalau sudah dimiliki oleh
perpustakaan berarti tidak perlu dibuatkan katalognya, tinggal mencabut pada kartu
katalog induknya yang selanjutnya membubuhkan /menambahkan nomor inventarisnya.
Cap : Ada bermacam-macam cap yang pemakainya sesuai dengan fungsinya masing-masing
o Cap punggung buku
1 cm
7 cm
o Cap inventaris
PERPUS SMA TUNAS BANGSA
No. Daftar : ………………………...
Tgl. : …………………………
6 cm x 3 cm
PERPUS SMA TUNAS BANGSA
3
o Cap lembaga
1 cm
5 cm
o Cap asal buku, misal sumbangan dari mana
2 cm
7 cm
Inventarisasi Daftarkan pada buku induk sesuai dengan asal buku, jika berasal dari pembelian maka
berilah identitas dengan singkatan yang menyatakan bahwa buku tersebut berasal dari
pembelian misal b (beli), atau p (pembelian) sedangkan buku yang berasal dari hadiah
ditulis dengan h (hadiah).
Contoh : Lampiran 1 (halaman 32)
b. Katalogisasi (deskripsi bibliografis) Pembuatan deskripsi bibliografis katalog pada prinsipnya adalah untuk mempermudah temu-
balik informasi bagi pencari informasi. Ada 2 (dua) cara Sistem) dalam deskripsi bibliografis
katalog, yaitu :
1. Sistem tajuk alternatif.
Sistem tajuk alternatif ini tidak memperhatikan perbedaan antara jenis-jenis karya apakah
itu karya pengarang tunggal atau karya pengarang lebih dari tiga pengarang, atau karya
terjemahan ataupun karya editor. Didalam pembuatan deskripsi katalog bentuk atau format
katalognya sama, semuanya mengacu / orientasinya pada judul dan bentuk indensi
menggantung / hanging indention
Tidak perlu dijelaskan lagi.
Contoh :
628.16
TEK Teknologi penyediaan air bersih / oleh C Totok Sutrisno,
Eni Suciastuti.- Cet. 6.- Jakarta : Rineka Cipta, 2006.
vi, 375 hlm. : bibl., ind.; 21 cm
ISBN : 979-518-213-7
1. AIR - PERSEDIAAN
I. SUTRISNO, C. Totok II. SUCIASTUTI, Eni
0
2. Sistem tajuk utama.
Sistem tajuk utama ini harus memperhatikan aturan-aturan yang telah disepakati dalam
pembuatan deskripsi katalog, umpamanya untuk karya pengarang tunggal tajuk utamanya
pada pengarang, sedangkan untuk pengarang lebih dari tiga pengarang tajuk utamanya pada
judul. Hal ini yang akan mempengaruhi bentuk/ format katalog yang dibuat, yaitu untuk
PERPUS SMA TUNAS BANGSA
HADIAH
Dari : ………………………
4
tajuk tama judul bentuk/format indesni menggantung sedangkan tajuk utama pengarang
memakai indensi (paragraf).
Kegiatan deskripsi bibliografis atau katalogisasi merupakan kegiatan pencatatan
/ pemberian data atau keterang bibliografis dari suatu bahan pustaka / buku seuai peraturan
katalogisasi, termasuk didalamnya pemberian nomor klasifikasi dan penentuan tajuk subyek.
Demikianlah mekanisme / langkah-langkah katalogisasi. Adapun pedoman atau
peraturan yang dipakai dalam katalogisasi adalah peraturan dari AACR (Anglo American
Cataloging Rules) dan ISBD ( M) (International Standard Bibliographic Description for
Monographic Publication yang selalu menggunakan entri utama dan entri tambahan.
Disamping itu ada yang memakai sistem tajuk alternatif (alternative heading entries) yang
tidak lagi mebedakan entri utama dan entri/ tajuk tambahan. Semua entri / tajuk yang dibuat
sama nilainya. Dalam sistem tajuk alternatif semua entri / tajuk didasarkan pada judul.
c. Paska katalogisasi o Entri data (katalog komputer)
o Perbanyakan kartu katalog sesuai dengan kebutuhan
o Pembuatan kartu buku, kantong buku, label buku dan barcode untuk perpustakaan yang
sudah computerize
o Menempelkan kartu buku (lampiran 2), kantong buku (lampiran 2), label buku
(lampiran 2) dan barcode serta date due slip (lampiran 2, halaman 33)
Penentuan tajuk/ entri utama dan entri tambahan.
Tajuk / entri dalam istilah katalogisasi adalah nama, istilah atau frasa di atas suatu entri
yang menunjukkan suatu aspek dari buku yaitu Pengarang, Judul dan subyek / topik.
Di bawah ini ada beberapa peraturan untuk menentukan tajuk / entri utama dan tambahan dari
karya / bahan pustaka / publikasi monograf (buku).
a. Karya Pengarang Tunggal Karya pengarang tunggal adalah karya yang disusun atau dikarang oleh seorang pengarang.
Bila suatu karya kumpulan atau pilihan karya yang disusun oleh seorang, meskipun ada
redaktur atau dikumpulkan oleh orang lain maka Tajuk Utama pada penyusun karya tersebut.
Contoh :
o Riwayat dan perjuangan sekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus
1945 oleh Adam Malik
Tajuk Utama pada Pengarang (Adam Malik)
Tajuk tambahan pada Judul (Riwayat dan …)
Contoh :
MALIK, Adam
Riwayat dan perjuangan sekitar proklamasi kemerdekaan
Indonesia, 17 Agustus 1945/ oleh Adam Malik.- Ed. 3, cet 5.
Jakarta : Merbabu, 2003
iv, 317 hlm.: bibl., ind.; 23 cm
ISBN : 979-877-543-x
1. INDONESIA – SEJARAH
I. Judul
5
o Kreativitas yang bertanggung jawab : kumpulan pidato dan karangan oleh Oteng
Natahamidjaja
Tajuk utama pada Pengarang (Oteng Natahamidjaja)
Tajuk tambhan pada judul (Kreativitas yang ...)
Contoh :
NATAHAMIDJAJA, Oteng
Kreativitas yang bertanggung jawab : kumpulan pidato dan
karangan/ oleh Oteng Natahamidjaja.- Ed. 3, cet. 8.- Jakarta :
Rajawali Indah Pustaka, 2005.
xi, 237 hlm. : bibl., ind. : 23 cm.
ISBN : 979- 445-300- 0
1. PSIKOLOGI BELAJAR
I. Judul
b. Karya pengarang ganda Karya pengarang ganda adalah karya yang diciptakan / disusun oleh dua orang atau lebih
yang bersama-sama menciptakan / menyusun suatu karya yang dapat berupa karya bersama
atau karya kumpulan.
Karya pengarang ganda tersebut dapat dibedakan menjadi :
Karya oleh dua arang pengarang Bila suatu karya dikarang oleh dua orang pengarang, seorang diantaranya bertindak
sebagai pembantun, maka tajuk utam ditentukan pada nama pengarang uatamanya
(pengarang yang disebut pertama), sedangkan tajuk tambahan pada pengarang ke dua dan
judul karya.
Contoh :
Daftar tajuk subyek Perpustakaan Nasional disusun oleh J.N.B Tairas dengan
bantuan Rojani
Tajuk utama pada J.N.B Tairas (sebagai pengarang utama)
Tajuk tambahan pada Rojani (sebagai pengarang pembantu) dan judul.
025.049
TAI TAIRAS, J.N.B
d Daftar tajuk subyek Perpustakaan Nasionan / disusun oleh J.N.B
Tairas; dengan bantuan Rojani.- Ed. rev.- Jakarta : Perpustakaan
Nasional RI, 2006.
xviii, 554 hlm, 30 cm
ISBN : 979-3856-37-8
1. Tajuk Subyek I. Judul
II. ROJANI
Karya oleh tiga orang pengarang Bila suatu karya dikarang oleh paling banyak tiga orang pengarang tanpa ada pengarang
utamanya, meskipun ada redaktur, maka tajuk utamanya ditentukan pada nama pengarang
yang disebut pertama kali pada halaman judul, sedangkan tajuk tambahan pada nama
pengarang ke dua dan ke tiga serta judul karya.
6
Contoh :
The art speaking oleh Masri Singarimbun, Hari Pangestu dan Nani Widjaja
Tajuk utama pada Masri Singarimbun (pengarang yang disebut pertama)
Tajuk tambahan pada Hari Pangestu, Nani Widjaja dan Judul
808.51
SIN SINGARIMBUN, Masri
a The art speaking / oleh Masri Singarimbun, Hari Pangestu dan Nani
Widjaja.- Ed. 3, cet. 8.- Jakarta : Pradnya Paramita, 2007
viii, 207 hlm.: bibl., ind., 21 cm
ISBN : 789-979-5567-876-x
1. PIDATO I. Judul
II. PANGESTU, Hari II. WIDJAJA, Nani
Karya oleh lebih dari tiga pengarang Bila suatu karya dikarang oleh lebih dari tiga orang pengarang tanpa ada pengarang
utamanya, maka tajuk utama ditentukan pada judul karya sedangkan tajuk tambahan dibuat
pada nama pengarang yang disebut pertama kali.
Contoh :
Pornomedia : sosiologi media, konstruksi sosial teknologi telematika dan
perayaan seks di media massa oleh Burhan Bungin, Kris Daryanto, Amir Imron
dan Amrozy.
Tajuk utma pada judul (Pornomedia : sosiologi ...)
Tajuk tambahan pada pengarang yang disebut pertama (Burhan Bungin)
303.483 4
POR PORNOMEDIA : sosiologi media, konstruksi sosial teknologi
telematika dan perayaan seks di media massa / oleh Burhan