Top Banner
KATA SERAPAN DARI BAHASA BELANDA PADA BIDANG KULINER DALAM BAHASA INDONESIA: ANALISIS FONOLOGIS Penulis : Mia Kustiyanti NPM : 0906529230 Pembimbing : Munif Yusuf S.S, M.Hum. NIP : 19700509 2009121001 Fakultas : Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Program Studi : Belanda Kata serapan ...., Mia Kustiyanti, FIB UI, 2014
20

KATA SERAPAN DARI BAHASA BELANDA PADA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20369110-MK-Mia Kustiyanti.pdf · Buku yang digunakan adalah buku resep masakan “Citra Rasa Asyik, ... di

Feb 15, 2018

Download

Documents

vuongthuy
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: KATA SERAPAN DARI BAHASA BELANDA PADA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20369110-MK-Mia Kustiyanti.pdf · Buku yang digunakan adalah buku resep masakan “Citra Rasa Asyik, ... di

KATA SERAPAN DARI BAHASA BELANDA PADA BIDANG KULINER

DALAM BAHASA INDONESIA: ANALISIS FONOLOGIS

Penulis : Mia Kustiyanti

NPM : 0906529230

Pembimbing : Munif Yusuf S.S, M.Hum.

NIP : 19700509 2009121001

Fakultas : Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya

Program Studi : Belanda

Kata serapan ...., Mia Kustiyanti, FIB UI, 2014

Page 2: KATA SERAPAN DARI BAHASA BELANDA PADA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20369110-MK-Mia Kustiyanti.pdf · Buku yang digunakan adalah buku resep masakan “Citra Rasa Asyik, ... di

Kata serapan ...., Mia Kustiyanti, FIB UI, 2014

Page 3: KATA SERAPAN DARI BAHASA BELANDA PADA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20369110-MK-Mia Kustiyanti.pdf · Buku yang digunakan adalah buku resep masakan “Citra Rasa Asyik, ... di

Kata serapan ...., Mia Kustiyanti, FIB UI, 2014

Page 4: KATA SERAPAN DARI BAHASA BELANDA PADA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20369110-MK-Mia Kustiyanti.pdf · Buku yang digunakan adalah buku resep masakan “Citra Rasa Asyik, ... di

Kata serapan ...., Mia Kustiyanti, FIB UI, 2014

Page 5: KATA SERAPAN DARI BAHASA BELANDA PADA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20369110-MK-Mia Kustiyanti.pdf · Buku yang digunakan adalah buku resep masakan “Citra Rasa Asyik, ... di

KATA SERAPAN BAHASA BELANDA PADABIDANG KULINER DALAM BAHASA INDONESIA:

ANALISIS FONOLOGIS

Mia Kustiyanti, Munif Yusuf

1. Program Studi Belanda, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia2. Program Studi Belanda, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia

Email: [email protected]

Abstrak

Sebuah kata serapan tercipta akibat beberapa faktor, di antaranya adalah kontak bahasa. Kontak bahasa terjadi secara lisan maupun tulisan, sehingga ada kata yang berubah secara fonologis, ada pula yang tidak. Dalam makalah ini dilakukan analisis jenis perubahan fonologis apa saja yang terjadi pada kata serapan, seperti perubahan pada vokal panjang, penyederhanaan lafal, penghilangan bunyi, reduplikasi dan perubahan bunyi fonem pada suku kata. Seperti pada kata frikadel yang berubah pengucapannya menjadi [pərkəd�l]. Pada kata serapan yang tidak berubah secara fonologis, hal itu disebabkan fonem pada kata serapan tersebut sama dengan fonem pada kata dari bahasa sumbernya, contoh kata yang tidak berubah secara fonologis adalah poffertjes yang tetap dilafalkan [p�fərcəs].

.

DUTCH LOANWORDS IN THE CULINARY FIELDIN INDONESIAN: A PHONOLOGICAL ANALYSIS

Abstract

A loanword is created by several factors. One of them is language contact. Language contact occurs both in oralform and in writing form, so some words changed phonologically, some are not. This paper analyzes what types of phonological changes that occur in loanwords, such as changes in long vowels, pronunciation simplification, removal of (a) phoneme(s), reduplication and the change of phonemes in a syllable. As in word pronunciation frikadel changed into [pərkəd�l]. On a loanword that does not change phonologically, it is caused by the phonemes of the loanwords have the same phonemes in the words of the source language. The example is poffertjes that is still pronounced [p�fərcəs].

Keywords: Loanwords, Phonological Analysis, Dutch Studies, Culinary, Phonemes

Latar Belakang

Sering kali kita tidak mengetahui bahwa makanan yang kita sukai atau yang kita kenali sejak

lama merupakan warisan makanan yang sudah ada sejak zaman kolonial. Seperti bistik yang

berasal dari kata biefstuk, panekuk dari kata pannekoek dan perkedel dari kata frikadel

merupakan nama-nama makanan yang diserap dari bahasa Belanda. Oleh karena sering

terjadinya interaksi antara orang Indonesia dan orang Belanda pada zaman kolonial, maka

Kata serapan ...., Mia Kustiyanti, FIB UI, 2014

Page 6: KATA SERAPAN DARI BAHASA BELANDA PADA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20369110-MK-Mia Kustiyanti.pdf · Buku yang digunakan adalah buku resep masakan “Citra Rasa Asyik, ... di

terjadilah penyerapan kata termasuk dalam penamaan makanan. Menurut Soekiman (2000)

yang dikutip oleh Fadly Rahman (2011), salah satu babak penting sejarah kuliner Indonesia

adalah masa kolonial dengan berbagai sentuhan kebudayaannya. Ketika bangsa asing datang

dan menetap di suatu wilayah, maka mereka akan turut serta membawa budayanya masuk

dan memberi pengaruh ke tempat menetapnya yang baru. Silang pengaruh budaya masa

kolonial yang ditandai ramainya persentuhan budaya seperti budaya kuliner yang dimulai

sejak abad ke-17. Hal itu merupakan keunikan tersendiri yang tentunya menarik untuk

dibahas.

Suwito (1985:39-40) mengatakan bahwa apabila dua bahasa atau lebih digunakan secara

bergantian oleh penutur yang sama, dapat dikatakan bahwa bahasa tesebut dalam keadaan

saling kontak. Dalam setiap kontak bahasa terjadi proses saling mempengaruhi antara bahasa

satu dengan bahasa yang lain. Sebagai akibatnya, interferensi akan muncul, baik secara lisan

maupun tulisan. Kontak bahasa merupakan titik awal munculnya sebuah kata serapan. Latar

belakang sejarah menjadi salah satu penyebab terciptanya sebuah interaksi/kontak sosial.

Oleh sebab itu, banyak sekali ditemukan kata-kata serapan yang berasal dari bahasa Belanda

di dalam bahasa Indonesia, termasuk di bidang kuliner.

Bahasa Indonesia dan Belanda memiliki sistem fonologi yang berbeda. Ada fonem yang

berterima di antara dua bahasa tersebut, ada juga yang tidak. Kata tegel [teγəl] misalnya,

dalam bahasa Indonesia tidak dilafalkan dengan /γ/ karena bahasa Indonesia tidak

mempunyai /γ/. Oleh karena itu, huruf <g> dilafalkan [g] dalam bahasa Indonesia, maka tegel

dilafalkan [t�gəl]. Perubahan tersebut berkaitan dengan perbedaan lafal ejaan (spelling

pronunciation). Selain itu, penguasaan bahasa asing juga ikut berpengaruh terhadap

kemampuan seseorang melafalkan kata dari bahasa asing.

Masalah Penelitian

Sistem fonologi bahasa Indonesia berbeda dengan sistem fonologi bahasa Belanda. Oleh

sebab itu, kata-kata serapan yang masuk ke bahasa Indonesia mengalami perubahan bunyi.

Pokok dari penelitian ini adalah kata-kata serapan dari bahasa Belanda di bidang kuliner yang

diambil dari buku resep masakan “Citra Rasa Asyik, Dapur Masakan Belanda” dan

“Rijsttafel Budaya Kuliner di Indonesia Masa Kolonial 1870-1942”. Masalah penelitian

terkait dengan bidang fonologi dan kuliner dirumuskan sebagai berikut:

Kata serapan ...., Mia Kustiyanti, FIB UI, 2014

Page 7: KATA SERAPAN DARI BAHASA BELANDA PADA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20369110-MK-Mia Kustiyanti.pdf · Buku yang digunakan adalah buku resep masakan “Citra Rasa Asyik, ... di

apakah kata serapan yang ditemukan dalam bidang kuliner mengalami perubahan

bunyi dari bahasa Belanda ke bahasa Indonesia?

bagaimanakah proses perubahan fonologis kata-kata serapan tersebut?

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan bunyi apa saja yang dialami

oleh kata-kata serapan di bidang kuliner yang akan dianalisis. Analisis dilakukan untuk

mengetahui bagaimana proses perubahan bunyi kata-kata serapan tersebut berubah dari

bahasa Belanda ke bahasa Indonesia. Selain itu, agar dapat juga diketahui mengapa terdapat

kata-kata yang tidak berubah secara fonologis.

Metode Penelitian

Kata-kata serapan di bidang kuliner dalam penelitian ini diambil dari sumber-sumber tertulis,

yaitu buku-buku resep masakan dan kue. Buku yang digunakan adalah buku resep masakan

“Citra Rasa Asyik, Dapur Masakan Belanda” dan “Rijsttafel Budaya Kuliner di Indonesia

Masa Kolonial 1870-1942”. Kedua buku tersebut diambil sebagai sumber karena di dalamnya

membahas bermacam-macam kuliner khas Belanda yang sudah familiar dengan masyarakat

Indonesia. Penamaan makanan dalam buku-buku tersebut sudah mengalami penyerapan ke

bahasa Indonesia, sehingga menarik untuk dianalisis secara fonologis.

Setelah terkumpul, kata-kata tersebut dikelompokkan berdasarkan jenis perubahannya.

Kemudian untuk mengetahui apakah kata serapan tersebut merupakan kata-kata serapan yaitu

menggunakan kemampuan dasar kedua bahasa yang dimiliki oleh penulis. Dengan begitu

akan dapat diperkirakan mana saja kata yang diduga kata serapan. Terakhir, kata-kata yang

diduga kata serapan tersebut kemudian dilihat apakah kata tersebut tercakup dalam buku

Loan Words in Indonesia and Malay.1

Dalam menganalisis kata-kata serapan dari bahasa Belanda, digunakan dua landasan yaitu

kontak bahasa dan fonologi. Kedua landasan tersebut dianggap sebagai dua hal yang paling

penting dalam menganalisis kata-kata serapan. Kontak bahasa merupakan titik awal mula

munculnya sebuah kata serapan. Kontak bahasa menjelaskan mengenai akibat yang 1 Buku Loan Words in Indonesia and Malay karya Russell Jones (ed) (2007) berisi daftar kata-kata serapan dalam bahasa Indonesia dan Melayu yang berasal dari berbagai bahasa.

Kata serapan ...., Mia Kustiyanti, FIB UI, 2014

Page 8: KATA SERAPAN DARI BAHASA BELANDA PADA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20369110-MK-Mia Kustiyanti.pdf · Buku yang digunakan adalah buku resep masakan “Citra Rasa Asyik, ... di

ditimbulkan dari adanya kontak dari kedua penutur yang berbeda dalam kurun waktu yang

panjang, sehingga tercipta kata-kata serapan. Kemudian setelah dijelaskan mengenai awal

munculnya kata serapan tersebut, maka kata serapan tersebut secara fonologis untuk melihat

perbandingan sistem bunyi pada bahasa Indonesia dan bahasa Belanda, sehingga dapat

diketahui apa yang menyebabkan perubahan bunyi tersebut terjadi.

Kontak Bahasa

Kontak bahasa merupakan titik awal terciptanya kata-kata serapan. Kontak bahasa terjadi

akibat kedua penutur bahasa yang berbeda sering berinteraksi satu sama lain dalam kurun

waktu yang cukup lama. Kontak bahasa yang terjadi di Indonesia karena dipengaruhi oleh

situasi sejarah zaman kolonial. Orang kebanyakan hanya mengandalkan kemampuan

mendengarnya untuk menyerap kata-kata tersebut. Seperti pada istilah jongos yang asal

katanya adalah jongens.

Menurut Appel dan Muysken (1987) yang dikutip oleh Monica Nila Sari (2009), situasi

kontak bahasa adalah situasi yang melibatkan atau memungkinkan terjadinya kontak bahasa

terjadi di dunia. Situasi yang paling dominan atau paling mendekati terjadinya kontak bahasa

di Indonesia adalah kontak bahasa hasil dari ekspansi kolonial. Situasi bahasa inilah yang

dialami di Indonesia karena Indonesia pernah dikuasai Belanda.

Proses penyerapan kata terjadi melalui dua proses, yaitu lisan dan tulisan. Pada waktu itu,

yang terjadi adalah penyerapan kata secara lisan, sehingga apa yang ditangkap oleh

pendengar tidak beraturan perubahannya dan cenderung bersifat mana suka. Menurut Hudson

(1980) yang dikutip oleh Monica Nila Sari (2009) ada empat hal yang terjadi sebagai akibat

dari adanya kontak bahasa, yaitu: alih kode, bahasa pijin, bahasa kreol dan penyerapan kata.

Kontak bahasa yang terjadi kermudian akan menghasilkan kata serapan. Menurut Robins

(1992) biasanya kata serapan disesuaikan dengan kelas bunyi fonetis dan pola fonologis

bahasa sasaran, dan konsonan dan vokal asli diganti dengan vokal yang bunyinya mirip

dengan bahasa sasaran.

Peran Fonologi

Pembahasan fonologi meliputi kajian fonem dan distribusinya pada sebuah bahasa. Sistem

fonologi bahasa Belanda memiliki banyak perbedaan dengan sistem fonologi bahasa

Indonesia. Perbedaan sistem tersebut menyebabkan kata-kata serapan mengalami

Kata serapan ...., Mia Kustiyanti, FIB UI, 2014

Page 9: KATA SERAPAN DARI BAHASA BELANDA PADA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20369110-MK-Mia Kustiyanti.pdf · Buku yang digunakan adalah buku resep masakan “Citra Rasa Asyik, ... di

penyesuaian lafal dan ejaan dalam bahasa Indonesia. Dalam sistem fonologi Belanda, dikenal

terdapat vokal panjang (lange vocaal) seperti pada kata baan [ban], gugus konsonan dengan

dua konsonan misalnya /st/ dan /rk/ di akhir kata seperti pada kast [kαst] dan werk [w�rk].

Dalam kajian fonologi, di dalamnya terdapat sub-sub kajian lainnya seperti, gugus konsonan,

fonotaktik, ragam bahasa tinggi dan rendah, reduplikasi, penghilangan bunyi di akhir kata

atau apocope.

1. Sistem Fonologi Bahasa Belanda

Untuk mengetahui apa saja fonem bahasa Belanda dan bagaimana distribusinya, berikut ini

merupakan tabel lengkap distribusi fonem dalam bahasa Belanda yang telah dimodifikasi

sebelumnya untuk kemudahan (Neijt, 1991:28-29):

Tabel 1. Konsonan Bahasa Belanda

Tabel 2. Vokal Bahasa Belanda

konsonan inisial medial final

pbtdkfvszxγmnŋlrjwhgdjc�zj�

pakbaktakdamkatfeeveesopzoutchaosgeelmat nat-laatratjattenwaarhardgoethedjatihouttjasjaaljaquet-

appeltabellatenradenlakenhieroglyfenlevengeselwezellachenhagellamaonnozingen galamareaioouwelahazakdoek-bootjewasjegarageoranje

tap-kat-maaklef-les-kuch-raamtonbankbalkarbaaiduw-------

vokal inisial medial final

aanaccent

praatprak

ja-

Kata serapan ...., Mia Kustiyanti, FIB UI, 2014

Page 10: KATA SERAPAN DARI BAHASA BELANDA PADA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20369110-MK-Mia Kustiyanti.pdf · Buku yang digunakan adalah buku resep masakan “Citra Rasa Asyik, ... di

Tabel 3. Diftong Bahasa Belanda

Selanjutnya sebagai alat menganalisis lebih dalam, berikut ini merupakan tabel artikulasi

konsonan dalam bahasa Belanda.

Tabel 4. Artikulasi Bahasa Belanda

daerah artikulasicara artikulasi bilabial labiodental dental palatal velar glotal

hambat (-) suara(+) suara

pb

td

cdj

kg

frikatif (-) suara(+) suara

fv

sz

�zj

h

nasal (+) suara m n � ŋgetar (+) suara rlateral (+) suara lsemi vokal (+) suara w J

Dengan melihat tabel di atas, maka akan sangat membantu dalam menganalisis

kecenderungan sebuah fonem konsonan berubah dan digantikan oleh fonem yang memiliki

artikulasi paling mirip.

2. Sistem Fonem Bahasa Indonesia

Sebagai alat untuk analisis selanjutnya, berikut ini merupakan tabel fonem Bahasa Indonesia

(Kushartanti et al. 2007:164) beserta distribusi fonemnya. Tabel di bawah ini sudah

dimodifikasi sebelumnya agar mudah dipahami.

e�iιo�uyøœə

eetergideeinoomomoeruureuropaultimeen

meetpretrieppitroomtromroempuurreusduntafel

nee-politie-waterloo-koenureu-de

diftong inisial medial Final

�i αuœy

eisautoui

rijpkoudluis

bakkerijnauwlui

Kata serapan ...., Mia Kustiyanti, FIB UI, 2014

Page 11: KATA SERAPAN DARI BAHASA BELANDA PADA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20369110-MK-Mia Kustiyanti.pdf · Buku yang digunakan adalah buku resep masakan “Citra Rasa Asyik, ... di

Tabel 5. Konsonan Bahasa Indonesia

konsonan inisial medial Finalpbtdcdjkgfs�zhmn�ŋlwj

pagibarutalidadarcapaijadikapalgagahfanasukusyaratzamanharapminumnormalnyatangilulamawaktuyayasan

kapassebarmataadabecakrajapaksalagikafiraslimasyarakatbazarbahantamananakhanyaanginbilabawasaya

sayap-rapatabad--politik-maafampas--berkahsuramdaun-peninghafal--

Tabel 6. Vokal Bahasa Indonesia

vokal inisial medial Finali�əauo

ikanesaemasanakuangolah

pintunenekruwetkalimasukbalon

sapisoretipekotabarubaso

Tabel 7. Diftong Bahasa Indonesia

diftong finalaiauoi

capailampausepoi

Seperti telah dijabarkan sebelumnya bahwa terdapat dua puluh konsonan dalam bahasa

Indonesia, maka di bawah ini merupakan tabel artikulasi fonem pada bahasa Indonesia

(Anton M. Moeliono et al. 1998:66)

Tabel 8. Artikulasi Bahasa Indonesia

daerah artikulasicara artikulasi bilabial labiodental dental palatal velar glotal

hambat (-) suara(+) suara

pb

td

cdj

kg

frikatif (-) suara (f) s (�) (x) h

Kata serapan ...., Mia Kustiyanti, FIB UI, 2014

Page 12: KATA SERAPAN DARI BAHASA BELANDA PADA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20369110-MK-Mia Kustiyanti.pdf · Buku yang digunakan adalah buku resep masakan “Citra Rasa Asyik, ... di

(+) suara (z)nasal (+) suara m n � ŋgetar (+) suara r lateral (+) suara l semi vokal (+) suara w J

Seperti yang dilihat pada tabel diatas, fonem yang ditandai dengan tanda kurung, yaitu /f, z,

�/ dan /x/ merupakan fonem yang tidak termasuk dalam ragam rendah atau informal bahasa

Indonesia. Hal tersebut berkaitan dengan bahasa Melayu/Indonesia mengenal ragam rendah

dan ragam tinggi. Selain itu, sistem bunyi bahasa Indonesia tidak mengenal vokal panjang

dan pendek. Ragam vokal bahasa Indonesia hanya terbatas pada enam vokal /a, i, u, ə, �/ dan

/o/ sedangkan bahasa Belanda memiliki ragam vokal yang lebih banyak.

Dalam menganalisis kata serapan bahasa Belanda secara fonologi, sering dijumpai deret

konsonan atau pembentukan suku kata yang tidak sesuai dengan aturan sistem bahasa

Indonesia. Untuk mengupas persoalan tersebut, maka harus melihat pembahasan fonotaktik.

Fonotaktik berperan dalam pembentukan suku kata dan mengatur deretan konsonan dalam

dua suku kata yang berdampingan. Menurut Anton M. Moeliono et al (1998) yang dikutip

oleh Munif Yusuf (2007), berikut ini adalah deretan konsonan yang diizinkan dalam bahasa

Indonesia:

Tabel 9. Deret Konsonan Bahasa Indonesia.

deret konsonan bahasa Indonesia

/mp/ empat

/mb/ ambil

/nt/ untuk

/nd/ indah

/�c/ lancar

/�j/ janji

/ŋk/ angka

/ŋg/ angguk

/ns/ insang

/ŋs/ bangsa

/rb/ kerbau

/gm/ magma

/rd/ merdeka

/�š/ isyarat

/rg/ harga

/rj/ kerja

/kr/ makruf

/ky/ rakyat

/kw/ dakwa

/pt/ optik

/ht/ tahta

/hk/ bahkan

/h�/ dahsyat

/pd/ sabda

/hb/ tahbis

/hl/ ahli

/hy/ sembahyang

/hw/ bahwa

/sh/ mushaf

/mr/ jamrut

/ml/ jumlah

/rm/ cermin

/rn/ warna

/rl/ perlu

/rt/ arti

/hd/ syahdu

/rk/ terka

/rs/ bersih

/rc/ arca

/st/ pasti

/sl/ tuslah

/kt/ dokter

/ks/ paksa

/kb/ akbar

/kd/ takdir

/kn/ laknat

/kl/ takluk

/lm/ gulma

/gn/ kognitif

/np/ tanpa

/rh/ gerhana

/sk/ laskar

/sp/ puspa

/sm/ basmi

/km/ sukma

/ls/ palsu

/lj/ salju

/lt/ sultan

Deret konsonan juga mengatur mengenai struktur suku kata. Struktur suku kata dalam ragam

baku bahasa Indonesia ada sebelas struktur. Berikut ini merupakan struktur suku kata dalam

Kata serapan ...., Mia Kustiyanti, FIB UI, 2014

Page 13: KATA SERAPAN DARI BAHASA BELANDA PADA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20369110-MK-Mia Kustiyanti.pdf · Buku yang digunakan adalah buku resep masakan “Citra Rasa Asyik, ... di

bahasa Indonesia ragam baku menurut Anton M. Moeliono (1985) yang dikutip oleh Munif

Yusuf (2007):

1. V a(nak)2. VK ar(ti)3. KV ra(kit)4. KVK pin(tu)5. KKV pra(ja)6. KKVK trak(tor)

7. VKK eks(kavasi)8. KVKK (kon)teks9. KKVK (kom)pleks10. KKKV stra(tegi)11. KKKVK struk(tur)

Dalam bahasa Indonesia ragam rendah, struktur suku kata yang dikenali hanya pada nomor

1,2,3 dan 4. Contohnya adalah kecenderungan orang untuk mengatakan komplek alih-alih

kompleks. Kata serapan dapat berubah secara manasuka atau tidak beraturan, namun ada juga

kecenderungan kata serapan berubah bunyi atau fonem yang artikulasinya mirip. Di bawah

ini merupakan tabel artikulasi vokal yang berguna untuk melihat bagaimana kecenderungan

perubahan bunyi pada vokal kata serapan. (Neijt 1991:43)

Tabel 10. Artikulasi Vokal

Analisis

Ada kurang lebih lima puluh kata serapan yang ditemukan pada buku resep masakan “Citra

Rasa Asyik, Dapur Masakan Belanda” dan “Rijsttafel Budaya Kuliner di Indonesia Masa

Kolonial 1870-1942”. Namun, hanya tiga belas kata yang akan dianalisis. Kata-kata yang

dipilh tersebut dinilai sebagai kata yang sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia

sehingga menarik untuk dianalisis. Analisis pada kata-kata serapan di bawah ini dibagi

menjadi dua. Yang pertama, apakah kata tersebut mengalami perubahan fonologis atau hanya

berubah sebatas ejaannya saja tanpa ada perubahahan fonologis. Kata-kata serapan yang

berasal dari bahasa Belanda yang akan dikaji adalah frikadel, smoor, biefstuk, kool, taart,

selderij, zwaartzuur, koelkast, dan ananastaart. Berikut merupakan beberapa kata serapan

pada bidang kuliner yang mengalami perubahan fonologis:

i � e � a α o � u ü ø � ə �i αu œykonsonan - - - - - - - - - - - - - - - - - - -sonoran + + + + + + + + + + + + + ++ ++ ++bersuara + + + + + + + + + + + + + ++ ++ ++tinggi + + + + - - - - + + + - - -+ -+ -+rendah - - - - + + - - - - - - - - - +- +-belakang - - - - + + + + - - - - - - - ++ - -bulat - - - - - - + + + + - + - - - - + +-panjang + - + - + - + - + + + - - - + - + - +

Kata serapan ...., Mia Kustiyanti, FIB UI, 2014

Page 14: KATA SERAPAN DARI BAHASA BELANDA PADA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20369110-MK-Mia Kustiyanti.pdf · Buku yang digunakan adalah buku resep masakan “Citra Rasa Asyik, ... di

1. Frikadel menjadi perkedel

Perkedel sudah menjadi makanan sehari-hari masyarakat Indonesia. Makanan yang

terbuat dari kentang ini memiliki nama asli frikadel [frikαdεl] dari bahasa Belanda

berubah ke bahasa Indonesia menjadi perkedel [pərkədεl]. Dalam kata ini terdapat

perubahan pada bunyi fonem /f/ menjadi /p/ pada awal kata. Hal tersebut dapat terjadi

karena bahasa Indonesia ragam rendah tidak mengenal fonem /f/. Hal tersebut

menyebabkan fonem /f/ berubah menjadi fonem /p/. Pada suku kata awal, [fri]

berubah menjadi [pər] yang disebabkan adanya penyederhanaan ejaan. Perubahan

pada suku kata awal tersebut juga dapat ditelaah dengan melihat sistem fonotaktiknya.

Deret konsonan /fr/ tidak ada dalam deret konsonan bahasa Indonesia, sehingga

berubah menjadi [pər] untuk menyederhanakan pelafalan maka disisipkan /ə/. Selain

itu, jika dilihat deret vokal pada suku kata awal, bahasa Indonesia ragam rendah tidak

mengenal gugus konsonan konsonan KK pada suku kata berpola KKV [fri] sehingga

berubah menjadi KVK /pər/.

2. Smoor menjadi semur

Masakan ini sudah ada sejak zaman kolonial dan dihidangkan sebagai menu utama

dalam perjamuan bangsa Belanda. Smoor [smor] berubah menjadi semur [səmur].

Sama seperti pada kasus sebelumnya, perubahan bunyi di awal kata terjadi karena

adanya penyederhanaan pelafalan. Dalam bahasa Indonesia, tidak dikenal gugus

konsonan dalam satu suku kata. Sistem fonologi bahasa Indonesia ragam rendah atau

informal tidak mengenal gugus konsonan KKV sehingga disederhanakan menjadi

KVK. Oleh karena itu, [smor] yang merupakan satu suku kata berubah menjadi dua

suku kata, se-mur [səmur], sehingga dalam sistem bunyi bahasa Indonesia muncul

fonem /ə/. Selanjutnya, sistem bunyi bahasa Indonesia tidak mengenal vokal panjang

sehingga bunyi fonem /o/ yang merupakan vokal panjang, berubah menjadi /u/.

Perubahan dari bunyi /o/ menjadi /u/ dalam hal ini bersifat manasuka karena tidak ada

aturan yang baku mengenai arah perubahannya. Sama seperti pada kata Rabu yang

memiliki varian /o/ menjadi Rebo.

3. Biefstuk menjadi bistik

Biefstuk [bifstœk] mengalami perubahan menjadi bistik [bistik]. Fonem /f/ pada bief

melebur atau hilang pada bunyi fonem bahasa Indonesia. Hal tersebut juga dapat

disebabkan fonem /f/ dan /s/ sama-sama bunyi yang dihasilkan karena adanya geseran

Kata serapan ...., Mia Kustiyanti, FIB UI, 2014

Page 15: KATA SERAPAN DARI BAHASA BELANDA PADA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20369110-MK-Mia Kustiyanti.pdf · Buku yang digunakan adalah buku resep masakan “Citra Rasa Asyik, ... di

atau frikatif. Selain itu, jika dilihat pada daftar deret konsonan dalam bahasa

Indonesia, /fs/ tidak termasuk di dalamnya. Maka salah satu dari konsonan tersebut

melesap dan hanya /s/ yang dilafalkan. Selanjutnya, bunyi pada fonem /œ/ terjadi

kecenderungan berubah menjadi /i/ sebab kedua fonem tersebut bercirikan [+sonoran,

+bersuara, -belakang] . Hal itu juga terjadi karena adanya harmonisasi vokal di dalam

bahasa Indonesia. Dalam kata serapan banyak ditemui harmonisasi vokal seperti

kamer menjadi kamar dan voorloper menjadi pelopor. Jika mengacu pada dua contoh

tersebut, maka jelas harmonisasi vokal juga terjadi pada kata biefstuk menjadi bistik.

4. Kool menjadi kol

Analisis perubahan pada kata kool ini sederhana, sama seperti yang sudah dibahas

sebelumnya bahwa fonem bahasa Indonesia tidak mengenal vokal panjang sehingga

Kool [kol] berubah menjadi [k�l] dalam bahasa Indonesia. Sama seperti pada kata

smoor yang berubah menjadi semur, kool tidak berubah menjadi kul, disebabkan

adanya eufoni atau kombinasi bunyi yang dianggap enak didengar. Hal tersebut juga

disebabkan oleh kata serapan berubah secara tidak beraturan, karena bahasa asing

diserap secara mana suka sesuai dengan apa yang didengar.

5. Taart menjadi tar

Dalam kata taart [tart] selain perubahan vokal panjang menjadi vokal pendek. Sama

seperti pada nomor enam kasusnya adalah bahasa Indonesia tidak mengenal vokal

panjang. Selain itu, Tar [tαr] juga mengalami penghilangan bunyi atau apocope pada

fonem /t/ di akhir kata. Penghilangan bunyi tersebut disebabkan bahasa Indonesia

tidak mengenal adanya letupan di akhir kata. Pelesapan pada bunyi /t/ di akhir kata ini

juga berkaitan dengan penyederhanaan pelafalan. Bahasa Indonesia cenderung

memiliki pelafalan yang sederhana, seperti pada kata test yang memiliki gugus

konsonan KK pada suku kata berpola KVKK berubah menjadi tes yang berpola KVK.

6. Selderij menjadi seledri

Daun selderij ini pertama kali diperkenalkan oleh Belanda dan digunakan sebagai

campuran masakan. Perubahan bunyi yang pertama pada selderij [seldər�i] menjadi

seledri [səl�dri] terdapat pada fonem /e/ berubah menjadi /ə/. Kemudian, jika dilihat

kembali pada daftar deret konsonan bahasa Indonesia, /ld/ tidak termasuk di antaranya.

Namun, terdapat temuan bahwa deret konsonan /ld/ dapat diterima dalam bahasa

Kata serapan ...., Mia Kustiyanti, FIB UI, 2014

Page 16: KATA SERAPAN DARI BAHASA BELANDA PADA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20369110-MK-Mia Kustiyanti.pdf · Buku yang digunakan adalah buku resep masakan “Citra Rasa Asyik, ... di

Indonesia. Contoh katanya adalah saldo. Penyerapan tidak hanya menyerap kata tetapi

juga menambah jumlah konsonan apa dalam berdamping dengan konsonan apa dalam

dua suku kata. Sebagai penyederhanaan lafal, terdapat penyisipan fonem /�/ di antara

/ld/, sedangkan fonem /�/ di antara /dr/ mengalami penghilangan atau pelesapan.

Yang terakhir, karena sistem fonem bahasa Indonesia tidak mengenal fonem /�i/,

maka fonem tersebut berubah menjadi /i/. Selain itu, orang Indonesia juga mengalami

kesulitan dalam melafalkan bunyi /�i/ dan pengucapannya akan mengikuti ejaan

hurufnya. Maka, fonem /�i/ berubah menjadi fonem lain yang mirip, yaitu /i./.

Contohnya sama seperti pada kata bakkerij yang pada akhir kata tersebut berubah dari

/�i/ menjadi /i/.

7. Zwaartzuur menjadi suar-suir

Zwaartzuur merupakan makanan khas Belanda yang diolah dari bahan daging ayam.

Masakan yang nama asalnya dari bahasa Belanda zwaartzuur [zwartsyr] mengalami

perubahan pengucapan menjadi suar-suir [suwarsuwir]. Konsonan /z/ tidak ada pada

bahasa Indonesia, sehingga perubahan terjadi dan digantikan fonem yang memiliki

perbedaan ciri paling sedikit. Fonem /z/ bercirikan <+suara, -sonoran, +kontinuan>,

sedangkan fonem /s/ bercirikan <-suara, -sonoran, +kontinuan>. Hal tersebut

menyebabkan artikulasi kedua fonem tersebut memiliki kemiripan bunyi. Walaupun

memiliki kemiripan bunyi, ragam rendah bahasa Indonesia hanya mengenal fonem /s/

yang meggantikan fonem /z/. Kemudian vokal panjang /a/ berubah menjadi vokal

pendek /a/ dalam bahasa Indonesia yang tidak mengenal sistem fonem vokal panjang.

Terdapat satu lagi vokal panjang yang berubah, yaitu /y/ pada [zuur] berubah menjadi

[suwir]. Fonem /y/ berubah menjadi bunyi /ui/. Hal tersebut terjadi karena hasil bunyi

keduanya dihasilkan dengan cara artikulasi yang sama. Kata suar-suir ini sendiri

mengandung reduplikasi yaitu proses pengulangan kata atau unsur kata. Dalam

bahasa Indonesia, banyak terdapat reduplikasi seperti bolak-balik.

8. Koelkast menjadi kulkas

Kulkas merupakan alat pendingin untuk menyimpan makanan. Penyebutan nama alat

ini menyerap dari bahasa Belanda, yaitu koelkast. Koel berarti dingin, sedangkan kast

berarti lemari. Koelkast [kulkαst] berubah menjadi kulkas [kulkas] hanya mengalami

penghilangan bunyi pada akhir kata (apocope) yaitu hilangnya fonem /t/. Sama seperti

kasus pada kata taart menjadi tar, penghilangan bunyi terjadi di akhir kata disebabkan

Kata serapan ...., Mia Kustiyanti, FIB UI, 2014

Page 17: KATA SERAPAN DARI BAHASA BELANDA PADA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20369110-MK-Mia Kustiyanti.pdf · Buku yang digunakan adalah buku resep masakan “Citra Rasa Asyik, ... di

sistem bunyi bahasa Indonesia tidak mengenal letupan di akhir kata atau dua

konsonan di akhir kata. Bahasa Indonesia yang pengejaanya sederhana, cenderung

tidak memiliki kata dengan dua konsonan di akhir kata. Seperti pada kata [pr�sid�nt]

yang diserap menjadi [pr�sid�n].

9. Ananastaart menjadi nastar

Jenis kue kering ini sudah sangat familiar dengan orang Indonesia. Kue ini dinamakan

Ananastaart karena di dalamnya terdapat selai nanas. Dalam bahasa Belanda, Ananas

berarti buah nanas dan taart berarti kue. Ananastaart [αnαnαstart] berubah menjadi

nastar [nastar]. Fonem /α/ di awal kata mengalami pelesapan. Pelesapan tersebut

dapat dikaitkan dengan penyerapan sebuah kata dari bahasa asing secara lisan.

Selanjutnya pada bagian –taart sendiri telah dibahas sebelumnya dan dapat dilihat

pada pembahasan nomor lima.

Pada bagian ini akan dijelaskan kata-kata serapan yang mengalami perubahan ejaan saja

tanpa adanya perubahan pelafalan. Perubahan fonologis pada kata-kata serapan di bawah ini

tidak terjadi karena distribusi fonem dalam bahasa Belandanya sama dengan fonem bahasa

Indonesia.

1. Poffertjes

Poffertjes merupakan makanan tradisional Belanda. Makanan ini dibawa ke Hindia

Belanda pada zaman kolonial. Banyak yang mengatakan bahwa kue cubit merupakan

adaptasi dari poffertjes. Secara fonologis, poffertjes tidak mengalami perubahan bunyi

ke dalam bahasa Indonesia. Satu hal yang mengalami perubahan adalah pada

pengejaannya. Dalam bahasa Indonesia, poffertjes [p�fərtjəs] berubah menjadi

[pofərcəs]. Jika dibandigkan dengan perubahan yang terjadi pada frikadel berubah

menjadi perkedel, maka perbedaannya terletak pada persoalan ragam tinggi dan

ragam rendah bahasa Indonesia. Sebenarnya, Indonesia mengenal huruf <tj> sebelum

Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) diresmikan. Sekarang fonem [tj] digantikan oleh

[c] yang dikenali oleh sistem bunyi bahasa Indonesia. Kemudian, bila dikaitkan

dengan bahasa Indonesia yang mengenal ragam tinggi dan rendah, pengucapan

poffertjes yang tidak berubah menjadi poperces disebabkan bahasa Indonesia ragam

tinggi menerima fonem /f/ sehingga pengucapannya tidak berubah.

Kata serapan ...., Mia Kustiyanti, FIB UI, 2014

Page 18: KATA SERAPAN DARI BAHASA BELANDA PADA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20369110-MK-Mia Kustiyanti.pdf · Buku yang digunakan adalah buku resep masakan “Citra Rasa Asyik, ... di

2. Pannenkoek

Pannenkoek merupakan kue dadar asal Belanda yang sudah familiar dengan orang

Indonesia. Sebelum tahun 1995, penamaan kue ini adalah pannekoek, namun

kemudian setelah tahun 1995 ejaan pannekoek diubah menjadi pannenkoek.

Pannenkoek [pαnəkuk] dapat dikatakan tidak mengalami perubahan bunyi. Sistem

bunyi dari kata tersebut berterima dengan sistem bunyi bahasa Indonesia, sehingga

dalam bahasa Indonesia sama-sama diucapkan pannenkoek [pαnəkuk]. Sama seperti

poffertjes yang pengucapannya tidak berubah, hal tersebut memiliki alasan tersendiri

yaitu untuk membangkitkan kenangan masa lalu terhadap pengaruh kolonial Belanda.

3. Bier

Bier, minuman beralkohol yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Belanda, juga

tidak mengalami perubahan bunyi atau pengucapannya. Bier juga diucapkan bir [bir]

dalam bahasa Indonesia. Walaupun dalam melafalkan sebuah kata orang Indonesia

cenderung melafalkan atau mengeja sesuai dengan hurufnya, namun pada kata bier ini

pelafalannya sama dengan pelafalan pada bahasa Belanda.

4. Kaasstengel

Kue ini sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Kaasstengel merupakan jenis kue

kering berbahan dasar keju yang berbentuk seperti batangan emas. Hal itu terlihat dari

penamaan kue ini. Kaas memiliki arti keju dalam bahasa Belanda, sedangkan stengel

berarti batang. Kaasstengel [kast�ngəl] tidak mengalami perubahan fonologis. Hanya

vokal panjang /a/ yang berubah menjadi pendek, namun pengucapannya dalam bahasa

Indonesia sama persis seperti pengucapan bahasa Belanda.

SIMPULAN

Pada penelitian ini ada tiga belas kata serapan dari bahasa Belanda dalam bidang kuliner

dianalisis perubahan fonologisnya. Penamaan makanan yang masih menggunakan istilah

dalam bahasa Belanda tidak sepenuhnya sama dengan kata asalnya. Seiring dengan

berjalannya waktu, kata-kata tersebut mengalami perubahan pengucapan. Kata-kata serapan

tersebut dianalisis dari segi perubahan bunyinya atau fonologis.

Perubahan fonologis terjadi karena ada sistem fonem bahasa Belanda yang tidak dikenali

Kata serapan ...., Mia Kustiyanti, FIB UI, 2014

Page 19: KATA SERAPAN DARI BAHASA BELANDA PADA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20369110-MK-Mia Kustiyanti.pdf · Buku yang digunakan adalah buku resep masakan “Citra Rasa Asyik, ... di

dalam bahasa Indonesia. Setelah dilakukan analisis pada kata-kata serapan yang telah dipilih,

berikut ini merupakan kasus perubahan bunyi yang ditemukan pada kata-kata tersebut:

1. Perubahan pada vokal panjang menjadi vokal pendek.

2. Penyederhanaan pelafalan dengan penyisipan vokal dan penyederhanaan gugus

konsonan.

3. Penghilangan bunyi pada awal, tengah dan akhir kata.

4. Perubahan bunyi fonem pada suku kata, perubahan fonem yang memiliki hambatan

artikulasi sejenis.

5. Reduplikasi pada zwaartzuur menjadi suar-suir dan kata suar-suir tidak ditemukan

dalam Jones.

6. /ld/ tidak ada pada daftar deret konsonan Anton M. Moeliono, tetapi sebagai temuan

baru deret konsonan /ld/ dapat ditambahkan pada daftar deret konsonan.

.DAFTAR REFERENSI

Books:

Anton M. Moeliono, Hans Lapoliwa, Hasan Alwi, dan Soenjono Dardjowidjojo. 1998. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Appel, R and Muysken. 1987. Language Contact and Bilingualisme, Institute for General Linguistics. Amsterdam: University of Amsterdam.

Dapur Kirana. 2013. Cita Rasa Asyik, Dapur Masakan Belanda. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Djoko Soekiman. 2000. Kebudayaan Indis dan Gaya Hidup Masyarakat Pendukungnya di Jawa (Abad XVII – Medio Abad XX). Yogyakarta: Bentang.

Fadly Rahman. 2011. Rijsttafel Budaya Kuliner di Indonesia Masa Kolonial 1870-1942.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Kushartanti, Untung Yuwono, dan Multamia RMT Lauder. 2007. Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Neijt, Anneke. 1991. Universele Fonologie: Een Inleiding in de Klankleer. Dordrecht: Foris Publication.

Robins, R.H. 1992. Linguistik Umum: Sebuah Pengantar. Jakarta: Kanisius.

Russell, Jones (ed). 2007. Loan Words in Indonesian and Malay. Leiden: KLTV.

Kata serapan ...., Mia Kustiyanti, FIB UI, 2014

Page 20: KATA SERAPAN DARI BAHASA BELANDA PADA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20369110-MK-Mia Kustiyanti.pdf · Buku yang digunakan adalah buku resep masakan “Citra Rasa Asyik, ... di

Suwito. 1985. Pengantar Awal Sosiolinguistik: Teori dan Problema. Surakarta: Henary Cipta.

Theses:

Monica Nila Sari. 2009. Perubahan Fonologis dan Sistematis Istilah Hukum BahasaIndonesia yang Berasal dari Bahasa Belanda. Depok: Skripsi FIBUI.

Munif Yusuf. 2007. Pemadanan Istilah Hukum Perdata Belanda ke dalam Bahasa Indonesia. Depok: Tesis FIBUI.

Kata serapan ...., Mia Kustiyanti, FIB UI, 2014