i KATA PENGANTAR Buku Pedoman Penulisan tesis dan disertasi ini diterbitkan berdasarkan SK Dekan Nomor 61 tahun 2018 tentang Peraturan Penulisan Tesis dan Disertasi Pascasarjana FPT UB. Buku Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi Pascasarjana Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya ini disusun dalam rangka memberikan pedoman bagi mahasiswa dalam penulisan tesis dan disertasi sehingga penyusunan dapat dilakukan dengan mudah dan benar. Selain itu juga sebagai pedoman bagi dosen dalam melaksanakan tugas pembimbingan. Akhirnya kami berharap agar Buku Pedoman ini dapat berfungsi sebagai acuan dalam pelaksanaan pendidikan baik untuk Pimpinan Fakultas, Program Studi, Dosen dan Mahasiswa Pascasarjana di Lingkungan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Dekan, Ttd. Prof. Dr. Ir.Sc.Agr Suyadi ,MS.,IPU. NIP : 19620403198701101
56
Embed
KATA PENGANTAR - Universitas Brawijayapasca.fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/2.-Pedoman-Penuli… · Setiap memulai alinea baru, kata pertama diketik menjorok atau masuk
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
KATA PENGANTAR
Buku Pedoman Penulisan tesis dan disertasi ini diterbitkan berdasarkan SK Dekan Nomor
61 tahun 2018 tentang Peraturan Penulisan Tesis dan Disertasi Pascasarjana FPT UB.
Buku Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi Pascasarjana Fakultas Peternakan
Universitas Brawijaya ini disusun dalam rangka memberikan pedoman bagi mahasiswa dalam
penulisan tesis dan disertasi sehingga penyusunan dapat dilakukan dengan mudah dan benar.
Selain itu juga sebagai pedoman bagi dosen dalam melaksanakan tugas pembimbingan.
Akhirnya kami berharap agar Buku Pedoman ini dapat berfungsi sebagai acuan dalam
pelaksanaan pendidikan baik untuk Pimpinan Fakultas, Program Studi, Dosen dan Mahasiswa
Pascasarjana di Lingkungan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya.
Fakultas Peternakan
Universitas Brawijaya
Dekan,
Ttd.
Prof. Dr. Ir.Sc.Agr Suyadi ,MS.,IPU.
NIP : 19620403198701101
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
BAB II BAGIAN-BAGIAN TESIS DAN DISERTASI .......................................................... 2
2.1. Bagian Awal ...................................................................................................... 2
2.2. Bagian Utama .................................................................................................. 2
2.3. Bagian Akhir ..................................................................................................... 2
BAB III PEDOMAN PENGETIKAN ...................................................................................... 3
29. Tim Penyusun Pedoman penulisan tesis dan disertasi ......................................... 53
1
I. PENDAHULUAN
Tesis dan disertasi merupakan tugas akhir bagi seorang mahasiswa program magister dan
program doktor yaitu berupa karya ilmiah yang ditulis berdasarkan hasil penelitian di bawah
bimbingan tim pembimbing. Tugas tesis dan disertasi dilaksanakan oleh mahasiswa melalui
tahapan-tahapan pembentukan tim pembimbing, sidang komisi pra proposal penelitian, proses
konsultasi dan penulisan proposal penelitian, ujian proposal penelitian, pelaksanaan penelitian,
seminar hasil, penulisan disertasi, penulisan artikel untuk publikasi ilmiah, dan ujian akhir. Tugas
akhir tersebut menjadi salah satu persyaratan yang harus diselesaikan oleh seorang mahasiswa
untuk memperoleh gelar Magister atau Doktor.
Tesis dan disertasi harus ditulis sesuai dengan kaidah ilmiah dan format penulisan tertentu.
Sehubungan dengan hal tersebut maka perlu disusun Buku Pedoman Penulisan Tesis dan
Disertasi dengan tujuan (1) agar dapat digunakan sebagai pedoman bagi mahasiswa dalam
menulis tesis dan disertasi dan bagi komisi pembimbing dalam mengarahkan penulisan tesis
dan disertasi agar sesuai dengan kaidah dan format ilmiah, (2) untuk menyeragamkan pokok-
pokok format penulisan tesis dan disertasi di Program Magister dan Doktor Ilmu Ternak Fakultas
Peternakan Universitas Brawijaya, Malang. Mahasiswa maupun komisi pembimbing harus
mengacu pada Buku Pedoman ini untuk penulisan tesis dan disertasi. Komisi pembimbing
mempunyai tanggung jawab secara akademik terhadap tesis dan disertasi mahasiswa
bimbingannya dalam hal kevalidan, keakuratan dan keaslian tesis dan disertasi serta
kesesuaian format penulisan. Tanggungjawab akademik ini ditandai oleh tandatangan komisi
pembimbing yang dibubuhkan pada lembar pengesahan tesis dan disertasi. Tesis dan disertasi
merupakan karya ilmiah bersama mahasiswa dan dosen pembimbingnya.
2
II. BAGIAN-BAGIAN TESIS DAN DISERTASI
Karya ilmiah tesis atau disertasi dibagi menjadi tiga bagian yaitu: bagian awal, bagian
utama dan bagian akhir.
2.1. Bagian Awal
Bagian awal terdiri dari:
Sampul
Halaman judul
Halaman pengesahan
Halaman identitas penguji
Halaman pernyataan orisinalitas
Halaman riwayat hidup
Halaman kata pengantar
Halaman abstrak (Bahasa Indonesia)
Halaman abstract (Bahasa Inggris)
Halaman ringkasan (Bahasa Indonesia)
Halaman summary (Bahasa Inggris)
Halaman daftar isi
Halaman daftar tabel
Halaman daftar gambar
Halaman daftar lampiran
Halaman daftar simbol, singkatan, dan definisi
2.2. Bagian Utama
Bagian utama tesis dan disertasi, terdiri atas:
Bab I Pendahuluan
Bab II Tinjauan Pustaka/Kerangka dasar teoritik
Bab III Kerangka konsep penelitian
Bab IV Metodologi Penelitian
Bab V Hasil dan Pembahasan atau Bab-bab yang memuat Isi Pokok Bahasan
Bab VI Kesimpulan dan Saran
Daftar Pustaka
2.3. Bagian Akhir
Bagian akhir tesis dan disertasi memuat lampiran-lampiran, apabila diperlukan. Lampiran
tersebut berisi data penelitian, contoh perhitungan dan analisis statistiknya, peta, dan lain-lain.
3
III. PEDOMAN PENGETIKAN
3.1. Kertas
Kertas yang dipakai adalah HVS/Foto kopi ukuran A4 dan bobot 80 g. Perbanyakan
karya ilmiah dilakukan dengan fotokopi yang bersih.
3.2. Jenis Huruf
Naskah karya ilmiah diketik dengan komputer dengan huruf jenis Arial 11 cpi (11
huruf/karakter per inchi) atau 28-30 baris per halaman dengan 11 cpi.
3.3. Batas pengetikan atau Margin
Batas pengetikan pada setiap halaman adalah 4 cm dari sisi kiri kertas dan masing-masing
3 cm dari sisi atas, kanan, dan bawah kertas, kecuali pada setiap halaman pertama setiap bab
baru batas pengetikannya adalah 4 cm dari sisi kiri kertas, 5 cm dari sisi atas dan masing-
masing 3 cm dari sisi kanan dan bawah kertas sebagaimana digambarkan pada gambar berikut.
3 cm
4 cm
3
cm
3 cm
5 cm
4 cm
BAB. BARU
3
cm
3 cm
3.4. Format
Setiap memulai alinea baru, kata pertama diketik menjorok atau masuk ke kanan sebanyak
lima ketukan. Penulisan tanda baca titik, koma, titik koma, titik dua, tanda tanya, dan tanda seru
tidak diberi jarak dengan kata sebelumnya, tetapi sesudah tanda-tanda baca tersebut diberi
jarak satu ketukan dengan kata berikutnya.
Setiap bab dimulai pada halaman baru, diketik dengan huruf besar dan diletakkan di
tengah-tengah bagian atas halaman. Subbab diketik di pinggir sisi kiri halaman, dengan huruf
kecil kecuali huruf pertama pada setiap kata diketik dengan kapital, pemutusan kata dalam satu
baris kalimat harus mengikuti kaidah Bahasa Indonesia yang baku dan benar.
3.5. Spasi
Jarak antar baris dalam kalimat judul, sub judul, sub bab, judul tabel dan judul gambar serta
ringkasan/summary diketik dengan jarak satu spasi, sedangkan jarak antar baris dalam teks
diketik dengan jarak dua spasi.
4
3.6. Nomor Halaman
Nomor halaman pada bagian awal karya ilmiah menggunakan angka romawi huruf kecil (i,
ii, iii, dan seterusnya), diletakkan pada sisi tengah bawah setiap halaman. Nomor halaman pada
bagian utama dan bagian akhir karya ilmiah dimulai dari halaman pertama bab pendahuluan
dengan menggunakan angka (1, 2, 3, dan seterusnya) dan diletakkan pada sisi tengah bawah
tiap halaman.
5
IV. BAGIAN AWAL TESIS DAN DISERTASI
Bagian awal tesis dan disertasi terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut:
4.1. Sampul
Sampul tesis dan disertasi terdiri dari sampul depan, punggung sampul, dan sampul
belakang. Sampul luar tesis terbuat dari karton (hard cover) berwarna cokelat tua tulisan hitam.
Sampul luar Disertasi terbuat dari karton (hard cover) berwarna merah tua tulisan emas.
Pada sampul depan dituliskan beberapa hal sebagai berikut:
1. Judul tesis dan disertasi (Huruf Arial ukuran huruf 14 – 16 cpi, huruf besar, cetak tebal dan
pada posisi tengah (center)
2. Kata tesis dan disertasi (huruf besar)
3. Kalimat “Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Magister atau Doktor” (pilih salah
satu yang sesuai Magister atau Doktor).
4. Lambang Universitas Brawijaya,
5. Nama lengkap penulis (tanpa gelar) dan nomor induk mahasiswa,
6. Tulisan Program Magister Ilmu Ternak Fakultas Peternakan atau Program Doktor Ilmu
Ternak Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya, Malang, dan tahun tesis atau disertasi
yang masing-masing ditulisan pada baris yang berbeda secara berurutan. Contoh sampul
tesis tercantum pada Lampiran 1 dan sampul disertasi pada Lampiran 2. Pada punggung
sampul dicantumkan nama penulis, judul tesis dan disertasi dan tahun kelulusan. Cara
penulisan punggung buku tercantum pada Lampiran 3.
4.2. Halaman Judul
Halaman judul atau sampul dalam tesis dan disertasi berisi tulisan sama dengan tulisan
pada sampul depan tesis dan disertasi, namun dicetak pada kertas HVS putih. Contoh halaman
judul tesis tercantum pada Lampiran 4 dan disertasi pada Lampiran 5.
4.3. Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan dicetak pada kertas khusus yang berlogo Universitas Brawijaya Kertas
untuk mencetak halaman pernyataan orisinalitas dapat diperoleh di bagian akademik Program
Magister Ilmu Ternak atau Program Doktor Ilmu Ternak Fakultas Peternakan Universitas
Brawijaya yang memuat judul karya ilmiah, nama mahasiswa dan NIM, Menyetujui nama dan
tandatangan ketua dan anggota komisi pembimbing serta mengetahui ketua program studi
Magister Ilmu Ternak atau Program Doktor Ilmu Ternak Fakultas Peternakan Universitas
Brawijaya dan Dekan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Contoh halaman pengesahan
tesis tercantum pada Lampiran 6 dan disertasi pada Lampiran 8.
4.4. Halaman Identitas Tim Penguji
Halaman identitas tim penguji berisi judul tesis atau disertasi, nama dan NIM mahasiswa,
tulisan: Telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang ujian pada: (tanggal,bulan,tahun). Nama
dan tandatangan komisi penguji. Contoh Halaman Identitas Tim Penguji tesis tercantum pada
Lampiran 7 dan disertasi pada Lampiran 9.
4.5. Halaman Pernyataan Orisinalitas
Halaman Pernyataan Orisinalitas merupakan halaman yang memuat ketegasan penulis
bahwa naskah tesis dan disertasi bukan karya plagiasi dan menjamin orisinalitasnya. Halaman
Pernyataan Orisinalitas dicetak pada kertas khusus yang berlogo Universitas Brawijaya dan
ditandatangani mahasiswa dengan meterai Rp. 6.000;. Kertas untuk mencetak Halaman
6
Pernyataan Orisinalitas dapat diperoleh di Bagian Akademik Program Pascasarjana Fakultas
Peternakan Universitas Brawijaya. Contoh Halaman Pernyataan Orisinalitas disajikan pada
Lampiran 10 untuk tesis dan Lampiran 11 untuk disertasi.
4.6. Halaman Riwayat Hidup
Halaman riwayat hidup berisi nama penulis, tempat dan tanggal lahir, nama orang tua,
riwayat pendidikan dan riwayat pekerjaan serta prestasi-prestasi yang menonjol (Lampiran 12).
4.7.Halaman Kata Pengantar
Kata pengantar memuat resensi tentang gambaran umum isi tulisan ilmiah, harapan dan
pengembangan lebih lanjut dari hasil penelitian yang sudah dilakukan serta uraian singkat
proses penulisan karya ilmiah dan penulis mengantarkan kepada pembaca agar dapat
memahami isi tulisan. Paragraf berikutnya adalah ungkapan rasa syukur sehingga tulisan dapat
disajikan menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak yang telah membantu dan manfaat
bagi yang membutuhkan. Urutan penulisan pemberian terimakasih adalah a) pembimbing dan
penguji, b) institusi internal fakultas dan Universitas Brawijaya, c) Institusi eksternal yang
mendukung pembiayaan atau pelaksanaan penelitian, d) pihak-pihak lain yang mendukung
pelaksanaan penelitian dan penulisan tugas akhir. Contoh halaman kata pengantar pada
Lampiran 13.
4.8. ABSTRAK
Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia. Abstrak ditulis satu alinea berisi tujuan penelitian,
materi dan metode penelitian, hasil penelitian secara ringkas dengan mencantumkan hasil
analisis dan kesimpulan dan saran secara ringkas. Jumlah kata dalam abstrak antara 300-500
kata dilengkapi dengan kata kunci (key words) sebanyak 4-6 kata yang ditulis miring. Contoh
Abstrak pada Lampiran 14.
4.9. ABSTRACT
Abstract merupakan abstrak yang ditulis dalam Bahasa Inggris. Cara penulisan sama
dengan cara penulisan abstrak. Penulisan abstract harus menggunakan Bahasa Inggris baku
dan benar sesuai tata bahasa. Contoh abstract pada lampiran 15.
4.10. Halaman Ringkasan
Ringkasan ditulis dalam Bahasa Indonesia. Judul ringkasan adalah sama dengan judul
karya ilmiah, diketik dengan huruf kapital pada halaman baru. Judul ringkasan ditempatkan di
sisi halaman bagian atas. Ringkasan mencakup masalah penelitian, tujuan penelitian, metode
penelitian dan hasil-hasil penelitian yang menonjol. Ringkasan tidak boleh ada kutipan
(acuan) dari pustaka, jadi merupakan hasil uraian murni dari penulis. Isi ringkasan harus dapat
dimengerti tanpa harus melihat kembali pada materi karya ilmiah. Ringkasan diketik satu spasi,
terdiri dari maksimum 600 kata (1,5-2 halaman), dilengkapi dengan kata kunci (key words)
sebanyak 4-6 kata yang ditulis dengan huruf miring. Contoh ringkasan (Lampiran 16).
4.11. Halaman Summary
Summary merupakan ringkasan ditulis dalam Bahasa Inggris. Cara penulisan sama dengan
cara penulisan Ringkasan. Penulisan summary harus menggunakan Bahasa Inggris baku dan
benar sesuai tata bahasa. Contoh summary (Lampiran 17).
7
4.12. Halaman Daftar Isi
Judul halaman daftar isi diketik dengan huruf kapital tanpa diakhiri titik dan diletakkan di
tengah atas. Daftar isi berisi tentang daftar judul bab atau sub bab dalam tesis dan disertasi
yang disusun sesuai urutan pada halaman tesis dan disertasi. Daftar isi dimulai dari lembar
pengesahan, lembar pengesahan tim penguji, pernyataan orisinalitas, sampai pada halaman
akhir lampiran.
Judul bab diketik dengan huruf besar sedangkan judul sub bab dengan huruf kecil diawali
dengan huruf besar pada setiap awal kata. Judul bab dan sub bab tidak diakhiri titik. Nomor bab
menggunakan angka romawi (I, II, III, IV...) dan sub bab dengan angka arab (1, 2, 3, 4...). Jarak
antar baris judul bab yang satu dengan bab berikutnya adalah 2 spasi, sedangkan jarak antar
sub bab dalam bab yang sama adalah 1 spasi. Contoh halaman daftar isi pada Lampiran 18.
4.13. Halaman Daftar Tabel
Judul halaman daftar tabel diketik dengan huruf besar tanpa diakhiri titik dan diletakkan di
bagian tengah atas. Halaman daftar tabel berisi daftar semua tabel dalam Bagian Utama Tesis
dan disertasi dan disusun secara berurutan berdasarkan letak dalam Bagian Utama Tesis dan
disertasi. Nomor tabel ditulis dengan angka secara urut. Jarak ketik antar judul tabel yang satu
dengan tabel berikutnya adalah 2 spasi. Judul tabel apabila lebih dari 1 baris maka diketik
dengan jarak 1 spasi. Judul tabel dalam halaman daftar tabel harus sama dengan judul tabel
yang ada dalam Bagian Utama Tesis dan disertasi. Contoh halaman daftar tabel pada Lampiran
19.
4.14. Halaman Daftar Gambar
Judul halaman daftar gambar diketik dengan huruf besar tanpa diakhiri titik dan diletakkan
di bagian tengah atas. Halaman daftar gambar berisi daftar semua gambar dalam Bagian Utama
Tesis dan disertasi dan disusun secara berurutan berdasarkan letak dalam Bagian Utama Tesis
dan disertasi. Nomor gambar ditulis dengan angka secara urut. Jarak ketik antar judul gambar
yang satu dengan gambar berikutnya adalah 2 spasi. Judul gambar apabila lebih dari 1 baris
maka diketik dengan jarak 1 spasi. Judul gambar dalam halaman daftar gambar harus sama
dengan judul gambar yang ada dalam Bagian Utama Tesis dan disertasi. Contoh halaman daftar
gambar pada Lampiran 20.
4.15. Halaman Daftar Lampiran
Judul halaman daftar lampiran diketik dengan huruf besar tanpa diakhiri titik dan diletakkan
di bagian tengah atas. Halaman daftar lampiran berisi daftar semua lampiran dalam Bagian
Utama Tesis dan disertasi dan disusun secara berurutan berdasarkan letak dalam Bagian
Utama Tesis dan disertasi. Nomor lampiran ditulis dengan angka secara urut. Jarak ketik antar
judul lampiran yang satu dengan lampiran berikutnya adalah 2 spasi. Judul lampiran apabila
lebih dari 1 baris maka diketik dengan jarak 1 spasi. Judul lampiran dalam halaman daftar
lampiran harus sama dengan judul lampiran yang ada dalam Bagian Utama Tesis dan disertasi.
Contoh halaman daftar lampiran pada Lampiran 21.
4.16. Halaman Daftar Simbol, Besaran, Singkatan, Istilah dan Satuan
Halaman daftar simbol dan singkatan berisi tentang keterangan simbol, besaran, singkatan,
istilah dan satuan yang spesifik dalam semua bagian tesis dan disertasi. Halaman ini tidak harus
selalu ada dalam tesis dan disertasi. Cara penulisan adalah sebagai berikut:
- Pada lajur/kolom pertama memuat singkatan.
- Pada lajur/kolom ke dua memuat keterangan singkatan yang disajikan pada lajur pertama.
8
- Penulisan singkatan diurut berdasarkan abjad latin dengan huruf besar diikuti dengan huruf
kecil.
- Bila simbol ditulis dengan huruf Yunani, penulisan berdasarkan abjad Yunani.
Contoh halaman Daftar Simbol, Besaran, Singkatan, Istilah dan Satuan pada Lampiran 25 dan
lampiran 26.
9
V. BAGIAN UTAMA TESIS DAN DISERTASI
Bagian utama tesis dan disertasi harus ditulis dengan kalimat singkat, padat, jelas, tajam,
dan relevan serta konsisten.
Bagian utama tesis dan disertasi umumnya terdiri atas:
1. Pendahuluan,
2. Tinjauan pustaka/kerangka dasar teoritik/kerangka fikir,
3. Kerangka konsep penelitian dan hipotesis penelitian,
4. Metodologi penelitian,
5. Hasil dan pembahasan,
6. Kesimpulan dan saran,
7. Daftar pustaka.
Penulisan bagian utama tesis dan disertasi terdapat dua model dasar asumsi filosofis, yaitu:
positivist (kuantitatif) dan post-positivist (kualitatif) paradigm dengan mengikuti acuan diatas.
5.1. Bab pada Tesis dan disertasi
Bentuk penulisan tesis dan disertasi adalah sebagai berikut:
Bab 1. Pendahuluan
Bab pendahuluan memuat latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian dan
manfaat penelitian.
a. Latar belakang penelitian: memuat fakta-fakta yang relevan dengan masalah penelitian
dan digunakan sebagai titik tolak untuk merumuskan masalah penelitian, alasan-alasan
empiris maupun teknis mengapa masalah yang dikemukakan dalam penelitian itu
dipandang penting untuk diteliti..
b. Perumusan masalah: berisi tentang perumusan dan penyederhanaan masalah penelitian
yang rumit dan kompleks sehingga menjadi masalah yang sederhana dan dapat diteliti
(research problems), atau merumuskan kaitan antara kesenjangan pengetahuan ilmiah atau
teknologi yang diteliti dengan pengetahuan ilmiah yang telah ada untuk digunakan sebagai
dasar ilmiah dalam upaya pemecahan masalah penelitian sebagaimana dituangkan dalam
metodologi penelitian. Oleh karena itu, perumusan masalah harus menjelaskan adanya
hubungan atau relevansi antara judul atau masalah penelitian dengan metode
pemecahannya sebagaimana dituangkan dalam metodologi penelitian khususnya perlakuan
yang akan diteliti. Perumusan masalah tidak selalu berupa kalimat tanya.
c. Tujuan penelitian: dalam tujuan penelitian harus menyebutkan secara spesifik tujuan yang
ingin dicapai setelah penelitian selesai dilaksanakan. Dalam beberapa hal, tujuan penelitian
juga bisa dimuat secara tersirat di dalam judul penelitian. Tujuan penelitian merupakan suatu
jawaban atau pemecahan masalah yang ingin dicapai melalui penelitian yang dilaksanakan.
Jika perumusan masalah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan tentang hubungan antara
upaya pemecahan masalah yang dilaksanakan sebagaimana dituangkan dalam metodologi
penelitian dengan pemecahan maslah penelitian yang dihasilkan, maka tujuan penelitian
merupakan jawaban yang dapat menjelaskan hubungan antara kedua hal sebagaimana
tersebut dalam pertanyaan yang ada pada perumusan masalah.
d. Manfaat penelitian: menyatakan kaitan antara hasil penelitian yang dirumuskan dalam
tujuan penelitian dengan masalah kesenjangan yang lebih luas atau dunia nyata yang rumit
dan kompleks.
Bab 2. Tinjauan Pustaka atau Kerangka Dasar Teoritik
Posisi tinjauan pustaka ditempatkan sesudah sajian perumusan masalah, tujuan dan
kegunaan penelitian, agar bahan-bahan kepustakaan yang disajikan dalam tinjauan pustaka
10
secara terpadu dan terarah. Bab ini berisi tentang telaah atau kajian teori-teori yang sudah ada
atau hasil-hasil penelitian sebelumnya yang relevan dengan permasalahan dan tujuan penelitian
atau juga ditambah dilengkapi dengan unsur-unsur teori, konsep, proposisi yang dikembangkan
secara analitik, teliti, sistematis, dan benar dengan berdasarkan pada teori dan hasil-hasil
penelitian yang telah ada. Oleh karena itu bab tinjauan pustaka tidak hanya sekedar berisi
kutipan atau pencantuman teori-teori, konsep, proposisi dan paradigma yang diambil dari
berbagai sumber (cut and paste) dan disusun secara berjajar dan runtut. Tinjauan pustaka
secara empirik harus bisa menjelaskan benang merah antara teori atau hasil penelitian yang
telah ada dengan judul/topik, masalah penelitan dan pemecahannya. Hindarkan plagiasi dalam
penyusunan tinjauan pustaka, dengan cara tidak menyalin kalimat dari bahan pustaka kecuali
dengan senantiasa menyebutkan sumber pustakanya.
Sumber pustaka yang digunakan dalam tinjauan pustaka harus berasal dari karya ilmiah
yang telah dipublikasikan, terutama dari jurnal ilmiah, prosiding, text book, dan buku manual.
Diktat kuliah, penuntun praktikum dan bahan kuliah seharusnya tidak digunakan sebagai bahan
kepustakaan, jika harus digunakan karya ilmiah tersebut harus betul-betul relevan dan sangat
esensial.
Bab 3. Kerangka Konsep Penelitian
Bab kerangka konsep penelitian ini dapat disajikan apabila dibutuhkan. “Konsep” pada
dasarnya adalah pengertian atau pemahaman tentang suatu fenomena yang merupakan
elemen dasar dari proses berpikir. Kerangka konsep penelitian meliputi: a) kerangka pikir
(konseptual), b) hipotesis, dan c) kerangka operasional dan pengukuran peubah.
Kerangka pikir (konseptual) penelitian berisi tentang penjelasan secara terstruktur,
sistematis, dan logis baik secara teoritik maupun teknis bagaimana penelitian yang dilaksanakan
dapat memberikan jawaban atau memecahkan permasalahan dalam penelitian. Oleh karena itu
beberapa hal yang dimuat dalam kerangka konsep penelitian bisa berupa ringkasan tinjauan
pustaka yang mendukung dan atau menolak atau bertentangan dengan teori dan permasalahan
penelitian, kesenjangan di antara hasil penelitian terdahulu sehingga masih perlu diteliti.
Kerangka operasional dan pengukuran peubah merupakan langkah-langkah atau
tahapan-tahapan teknis yang akan ditempuh guna memperoleh jawaban atau pemecahan
masalah penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan secara teknis maupun ilmiah. Kerangka
konsep penelitian dapat disusun dalam bentuk narasi dan lebih baik dilengkapi dengan diagram
alur.
Uraian kerangka pikir (konseptual) biasanya mengarah ke hipotesis, sehingga
berdasarkan kerangka konsep dapat diformulasikan suatu hipotesis. Hipotesis adalah
pernyataan atau dugaan atau jawaban sementara (berdasarkan hasil penelitian atau pustaka
sebelumnya) atas pertanyaan dalam masalah penelitian, yang akan diuji dengan data empirik
melalui penelitian.
Suatu hipotesis harus memenuhi beberapa syarat antara lain
a. Masuk akal/logis (reasonable explaination).
b. Menyebutkan semua variabel-variabel dan hubungan antar variabel dalam penelitian.
Hubungan antar variabel bias dalam bentuk hubungan sebab akibat (cause and effect,
korelasi, perbandingan/ perbedaan, atau interaksi).
c. Didasarkan pada penelitian atau teori yang ada sebelumnya.
d. Harus dapat diuji untuk memberikan jawaban pada masalah penelitian.
Bab 4. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian merupakan bab yang sangat penting dalam suatu penelitian.
Metodologi penelitian harus diuraikan serinci dan sejelas mungkin. Metodologi penelitian sangat
11
penting sebagai acuan bagi peneliti dalam melaksanakan penelitiannya atau bagi peneliti lain
yang ingin melaksanakan penelitian yang serupa. Metodologi penelitian juga dapat
merefleksikan keakuratan data yang diperoleh dalam suatu penelitian.
Metodologi penelitian dapat dibedakan sesuai dengan jenis penelitiannya. Secara umum
penelitian dapat dikelompokkan menjadi penelitian experimental dan penelitian non-
experimental.
Penelitian experimental
Penelitian experimental atau percobaan, sesuai dengan istilahnya, maka penelitian ini
bertujuan untuk menguji hubungan atau keterkaitan antara sesuatu yang dicoba dilakukan atau
diterapkan dengan hasil atau dampak yang ditimbulkan. Oleh karena itu, penelitian ini harus
mengeliminir atau paling tidak menyebutkan secara jelas faktor-faktor lain yang tidak dapat
dikontrol oleh si peneliti tetapi kemungkinan ikut berpengaruh terhadap hasil penelitian.
Beberapa hal yang harus disebutkan atau dijelaskan dalam metodologi penelitian pada
penelitian percobaan adalah sebagai berikut:
a. Tempat dan waktu penelitian
Beberapa hal yang harus disebutkan terkait dengan tempat di mana suatu penelitian
dilaksanakan antara lain: di lapangan atau di laboratorium, wilayah administrasi tempat
penelitian (desa kecamatan, kabupaten maupun propinsi), institusi, Perguruan Tinggi atau
kebun percobaan milik Balai Penelitian), jenis tanah, iklim, suhu, curah hujan dan lain-lain. Bila
kegiatan penelitian di laboratorium maka ditulis nama laboratorium dan institusinya.
Waktu penelitian diuraikan tentang tanggal, bulan, tahun, atau musim yang ditunjang
dengan data klimatologi. Hal ini sangat penting terutama untuk penelitian lapangan.
b. Bahan dan Alat
Beberapa hal yang harus dijelaskan terkait bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian
antara lain jenis dan spesifikasi masing-masing bahan dan alat. Jika penelitian menggunakan
bahan, bahan kimia atau kit yang diproduksi oleh suatu perusahaan, maka harus disebutkan
juga nama produknya dan perusahaan yang memproduksi bahan tersebut.
c. Metode penelitian
Metode atau prosedur penelitian disajikan secara lengkap, terinci, dan jelas tentang
langkah-langkah yang dilakukan pada saat pelaksanaan penelitian untuk memperoleh data.
Metode penelitian diuraikan dalam bentuk narasi atau dapat dilengkapi dengan diagram alur
penelitian.
Metode penelitian berisi tentang cara/prosedur pelaksanaan penelitian, yaitu meliputi :
1. Metode peneltian, rancangan percobaan, perlakuan dan ulangan (untuk penelitian
percobaan).
2. Variabel yang diukur dan metode atau prosedur pengamatan/pengukurannya.
3. Tahapan-tahapan pelaksanaan penelitian.
4. Penjelasan tentang populasi dan teknik serta jumlah pengambilan sampel penelitian.
5. Prosedur pengujian/analisis data.
d. Peubah yang dikumpulkan dan metode pengumpulannya
Sub-bab ini berisi tentang jenis-jenis peubah/variable atau data yang diamati/diukur selama
penelitian beserta prosedur/cara pengamatan atau pengukuran serta pengolahan atau
penghitungannya.
12
e. Metode dan prosedur analisis data
Metode dan prosedur analisis data harus dijelaskan secara jelas, bila perlu contoh
perhitungan dan analisisnya dimuat dalam lampiran. Metode dan prosedur analisis data yang
tepat dan benar sangat penting untuk digunakan sebagai dasar dalam interpretasi data dan
dalam menarik suatu kesimpulan yang akurat.
f. Kesulitan-kesulitan dan cara mengatasinya
Sub-bab ini berisi tentang kesulitan, permasalahan atau hambatan yang timbul selama
pelaksanaan penelitian dan cara mengatasinya. Informasi ini sangat penting bagi peneliti
sebagai informasi yang kemungkinan dibutuhkan pada saat interpretasi data dan
pembahasannya dan bagi peneliti lain yang berkecimpung atau melaksanakan penelitian serupa
agar terhindar dari hal-hal yang dapat mengurangi tingkat ketelitian pengamatan yang
dilakukan.
Bab metodologi penelitian untuk penelitian perancangan alat, misalnya pembuatan
program, software atau model berisi tentang sistem desain yang memuat uraian tentang bahan
dan alat, perancangan alat dan pengujian alat.
Penelitian non-experimental
Penelitian ini umumnya dilaksanakan dengan cara mengamati obyek penelitian secara
langsung tanpa memberikan perlakuan. Penelitian ini misalnya dilaksanakan dalam bentuk studi
kasus atau survei yang banyak dilaksanakan untuk bidang-bidang sosial.
Sistematika dan substansi metodologi penelitian non-experimental cukup beragam. Hal ini
antara lain disebabkan adanya perbedaan pendekatan penelitian yang digunakan, yaitu antara
penelitian kuantitatif dan kualitatif. Oleh karena itu metodologi penelitian dalam penelitian non-
experimental harus diuraikan lebih rinci dibanding pada penelitian experimental. Untuk dapat
mengakomodir kedua pendekatan penelitian tersebut, sistematika metodologi penelitian yang
lazim digunakan dalam penelitian non-experimental mencakup butir-butir sebagai berikut:
a. Pendekatan Penelitian
Disebutkan macam pendekatan yang digunakan dan dapat dipilih salah satu dari tiga
alternatif pendekatan sebagai berikut:
1. Penelitian Kuantitatif
2. Penelitian Kualitatif
3. Kombinasi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif2
Metode survei banyak digunakan dalam penelitian kuantitatif sedangkan untuk penelitian
kualitatif sering kali menggunakan studi kasus.
b. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian disebutkan secara jelas disertai uraian:
1. Tempat di mana penelitian dilaksanakan
2. Alasan mengapa tempat penelitian tersebut dipilih
3. Bagaimana cara menentukan tempat penelitian tersebut
4. Uraian secara rinci kondisi tempat penelitian
Waktu penelitian, yang disebutkan adalah jangka waktu penelitian (dari bulan …. sampai
dengan bulan …., tahun ….), bilamana perlu dilengkapi jadwal kegiatan-kegiatan penelitian.
2 Memiliki prosedur dan alasan khusus; lihat: Brannen, J (Ed)., 1993, Mixing Methods: Qualitative and Quntitative
Research, Aldershot, England; Avebury Ashgate Publ. Ltd : p 59-61.
13
c. Metode Pengambilan Sampel
Sub-bab ini menguraikan metode pengambilan sampel yang digunakan, apakah Probability
Sampling atau Non Probability Sampling. Pada masing-masing metode tersebut harus
diuraikan secara rinci teknik pengambilan sampel yang dipilih, misalnya:
1. Untuk Probability Sampling: Simple Random Sampling (pengambilan sampel acak
sederhana), Stratified Random Sampling (pengambilan sampel acak berlapis) dan
sebagainya.
2. Untuk Non Probability Sampling: Purposive Sampling (pengambilan sampel disengaja),
Snowball Sampling (pengambilan sampel bola salju), dan sebagainya.
Metode (1) pada umumnya digunakan dalam penelitian kuantitatif, sedangkan metode (2)
lazimnya digunak an untuk penelitian kualitatif. Dalam tesis maupun disertasi perlu
dijelaskan alasan mengapa teknik pengambilan sampel tersebut dipilih dalam pelaksanaan
penelitian.
d. Metode Pengumpulan Data
Sub-bab ini menguraikan secara rinci tentang jenis data, sumber data serta teknik
pengumpulan data dan instrumen yang digunakan. Untuk memperjelas uraian, dianjurkan
macam peubah yang diamati disusun matriksnya dan disajikan di dalam tabel. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian bidang ilmu-ilmu sosial lazimnya menggunakan:
wawancara, observasi dan dokumentasi.
e. Fokus Penelitian
Fokus penelitian penting disajikan dalam tesis dan disertasi dari penelitian kualitatif. Sub-bab
ini memuat rincian masalah penelitian sehingga memperjelas dan memberikan arah untuk
mendiskripsikan jalinan fenomena sosial yang diteliti.
f. Definisi dan Pengukuran Peubah
Dalam penelitian kuantitatif, uraian tentang definisi dan pengukuran peubah mutlak dilakukan.
Peubah-peubah yang diukur minimal adalah peubah-peubah yang tercantum dalam hipotesis
yang akan diuji berdasarkan data yang dikumpulkan dari tempat penelitian.
Sedangkan dalam penelitian kualitatif, peubah yang diamati umumnya berupa “konsep”,
sehingga tidak penting dilakukan pengukuran. Sebagian ilmuwan sosial memberikan definisi
atau indikator-indikator terhadap konsep yang diteliti. Sebagian lainnya memandang tidak
perlu dengan alasan bahwa substansi penelitian kualitatif adalah “Theoritical Building” yaitu
menghasilkan: konsep-konsep, proposisi-proposisi maupun teori-teori baru.
g. Analisis Data
Pada prinsipnya, analisis data tergantung dari jenis penelitian yang dipilih dan tujuan
penelitian yang telah dirumuskan. Pada umumnya dapat dibedakan antara:
1. Analisis Kualitatif
2. Analisis Kuantitatif
Analisis deskriptif lazim digunakan dalam penelitian kualitatif namun juga banyak dipakai
dalam penelitian kuantitatif. Analisis diskriptif dapat berupa diskripsi dalam bentuk tabel-tabel,
diskripsi tentang fenomena sosial dan sebagainya. Analisis inferensial cenderung digunakan
dalam penelitian kuantitatif dengan menyajikan model-model analisis statistik untuk menguji
hipotesis. Data yang dipakai dapat berupa data kuantitatif maupun data kualitatif (pada
umumnya dikuantifikasi, misalnya dalam bentuk skala ordinal).
14
Bab 5. Hasil dan Pembahasan
Hasil penelitian merupakan bahan baku yang dapat digunakan oleh peneliti dalam
menjawab permasalahan yang telah dirumuskan atau digunakan untuk menjawab/membuktikan
hipotesis yang telah dibuat.
Dalam menginterpretasikan data atau hasil penelitian, langkah pertama yang harus
dilakukan oleh seorang peneliti adalah membandingkan data yang diperoleh dengan data/hasil
penelitian terdahulu atau dengan teori yang ada. Atau jika belum ada data terdahulu yang
menunjang hasil penelitian, maka untuk meyakinkan keakuratan data, data harus dianalisis
secara logis dan ilmiah berdasarkan teori yang ada. Langkah kedua yang harus dilakukan
peneliti jika data yang diperoleh logis dan sesuai kaidah ilmiah adalah membandingkan data
antar perlakuan dan menguraikan apa makna data/hasil penelitian tersebut. Jika data yang
diperoleh ternyata bertentangan dengan teori yang ada dan tidak bisa dijelaskan secara logis
sesuai kaidah ilmiah, maka beberapa hal perlu diperiksa kembali misalnya tentang metode
penelitiannya, pelaksanaan penelitiannya, perhitungan dan analisis data atau bahkan
mengulang pelaksanaan penelitian dengan perbaikan dan penyempurnaannya.
Penyajian data penelitian dalam tesis dan disertasi dapat dilakukan dalam bentuk teks,
tabel, grafik, gambar/diagram atau foto. Data yang disajikan dalam bentuk tabel, grafik,
gambar/diagram atau foto mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan data yang disajikan
dalam bentuk teks. Kelebihan tersebut di antaranya lebih singkat dan efisien tetapi dapat
memberikan informasi yang lebih banyak dan lebih mudah dilihat/dibaca atau diinterpretasikan.
Pembahasan adalah pemberian makna dan alasan atau penjelasan tentang mekanisme
bagaimana data/hasil penelitian tersebut bisa terjadi sedemikian rupa. Pembahasan harus
menyampaikan uraian bahasan baik dari peneliti yang bersangkutan, yang dapat diperkuat,
berlawanan atau sesuai dengan teori atau hasil penelitian terdahulu sebagaimana termuat
dalam bab tinjauan pustaka. Ulasan alasan tersebut dapat berupa penjelasan teoritis, baik
secara kualitatif, kuantitatif atau secara statistik. Dalam hal ini yang penting adalah ulasannya
mengapa hal tersebut terjadi, bahkan bisa jadi temuannya benar-benar baru (belum pernah
ditemukan). Di dalam pembahasan seringkali juga diulas mengapa suatu hipotesa ditolak atau
diterima. Suatu hal yang penting untuk diperhatikan di dalam memberikan ulasan adalah
komprehensif dan tidak keluar dari konteks yang dicanangkan di dalam tujuan penelitian
sehingga alur bahasan terasa konsistensinya dengan judul.
Berdasarkan pembahasan tersebut diharapkan dapat menjustifikasi atau memperkuat
kebenaran data penelitian dan mengembangkan teori yang sudah ada atau merumuskan teori
baru. Pembahasan tersebut juga sangat penting dalam laporan yang berbentuk skripsi, tesis
dan disertasi karena si peneliti atau mahasiswa pada umumnya dituntut harus mengerti dan
memahami tentang kronologis dan mekanisme bagaimana data/hasil penelitian yang diperoleh.
Hasil penelitian dan pembahasan lazim disatukan dalam satu bab yaitu Bab Hasil dan
Pembahasan, tetapi ini bukan merupakan suatu keharusan. Hasil penelitian tidak harus dimuat
dalam satu bab saja, tetapi dapat dibagi menjadi beberapa bab sesuai dengan kebutuhan,
dengan demikian ada dua model penyajian bab hasil dan pembahasan, yaitu :
Model 1, Bab Hasil dan Pembahasan disajikan dalam satu bab yang tidak dipisah.
Menurut model ini maka setelah penyajian dan interpretasi data langsung diikuti dengan
kalimat pembahasan. Tetapi jika penelitian tersebut terdiri dari beberapa sub-topik penelitian
maka hasil dan pembahasan untuk tiap-tiap sub-topik penelitian disajikan secara terpisah sesuai
dengan masing-masing sub-topik. Penulisan hasil dan pembahasan dengan model ini pada
umumnya dapat memberikan kronologis dan alur pemikiran yang lebih runtun, lebih baik dan
lebih jelas dibanding cara penulisan kedua, tetapi dengan cara penulisan pertama pada
umumnya si peneliti hanya dapat memberikan pembahasan atau menjelaskan secara terpotong-
15
potong sehingga tidak bersifat komprehensif dalam menjelaskan permasalahan atau topik
penelitian yang sedang diuji secara utuh. Oleh karena itu jika cara penulisan pertama yang
dilakukan, maka harus ada bab Pembahasan Umum. Bab ini memuat tentang interpretasi dan
pembahasan secara komprehensif dan utuh terhadap hasil dan pembahasan yang telah ditulis
sebelumnya, sehingga dengan bab tambahan ini peneliti dapat memberikan jawaban terhadap
permasalahan dalam penelitian secara utuh.
Model 2, Bab Hasil dan Pembahasan disajikan secara terpisah.
Menurut model ini Bab Hasil dan Pembahasan dibagi menjadi dua sub-bab yaitu sub-bab
Hasil dan sub-bab Pembahasan secara terpisah. Sub-bab hasil berisi tentang penyajian dan
interpretasi data. Jika penelitian terdiri dari beberapa sub-topik penelitian maka hasil penelitian
untuk tiap-tiap sub-topik penelitian disajikan secara terpisah sesuai dengan masing-masing sub-
topik. Sedangkan penulisan sub-bab pembahasan tidak harus dipisah menurut sub-topik
penelitian. Pembahasan dalam model ini ditulis dalam satu sub-bab yang berisi tentang
pembahasan secara komprehensif terhadap data-data yang disajikan dalam sub-bab hasil
penelitian.
Bab 6. Kesimpulan dan Saran
Pada bagian akhir dari suatu tesis dan disertasi harus disajikan kesimpulan dan saran-
saran. Kesimpulan hendaknya disajikan terpisah dari saran.
Kesimpulan
Kesimpulan merupakan jawaban terhadap permasalahan dan hipotesis penelitian, sehingga
kesimpulan berisi tentang : (a) pernyataan singkat dan akurat berdasarkan hasil dan
pembahasan, (b) jawaban terhadap permasalahan penelitian dan sedapat mungkin harus
berhubungan dengan tujuan penelitian.
Saran
Saran merupakan pengalaman dan pertimbangan penulis yang diperuntukkan bagi: (a)
peneliti dalam bidang sejenis yang ingin melakukan penelitian lanjutan (b) Kebijakan praktis (c)
perbaikan metode.
Bab Daftar Pustaka
Penulisan Daftar Pustaka merupakan bab terakhir bagian utama tesis dan disertasi yang
berisi daftar semua pustaka yang dikutip dalam bab sebelumnya yang ditulis sesuai dengan
aturan yang telah ditetapkan mengacu pada chicago manual of style 17th edition dengan
menggunakan software sitasi mendeley, zotero atau lainnya untuk mempermudah penulisan
sitasi dan daftar pustaka.
16
VI. BAGIAN AKHIR TESIS DAN DISERTASI
Bagian akhir tesis dan disertasi adalah lampiran. Lampiran memuat data atau keterangan
lain yang berfungsi untuk melengkapi uraian yang disajikan dalam bagian utama tesis dan
disertasi. Lampiran dapat berupa:
- Contoh perhitungan,
- Kuesioner,
- Uraian metode analisis,
- Gambar, foto, peta,
- Data penunjang, dan lain-lain.
Pada prinsipnya, lampiran adalah tambahan penjelasan yang bermanfaat, tetapi tidak
dibahas langsung dalam teks karena bilamana disajikan dalam teks akan mengganggu konteks
bahasan.
17
VII. TATA CARA MENGUTIP PUSTAKA
Tata cara menulis kutipan pustaka dalam teks mengikuti cara nama dan tahun, tahun
ditulis dalam kurung. Nama pengarang yang ditulis dalam teks hanya nama keluarga. Sitasi
dalam teks terdiri dari nama keluarga/belakang dari pengarang dan tahun publikasi. Jika tidak
ada pengarang, gunakan judul atau kalimat singkat dari judul jika terlalu panjang dan tahunnya.
Judul ditulis miring didalam daftar referensi dan ditulis miring dalam teks. Judul yang tidak ditulis
miring pada daftar pustaka diberi tanda kutip (“……...”). jika tidak ada tahun maka gunakan
tanda “n.d.” (tanpa tanda petik).
After the intervention, children increased in the number of books read per week (Smith
and Wexwood, 2010).
Smith and Wexwood (2010) reported that after the intervention, children increased in the
number of books read per week
Studies of reading in childhood have produced mixed results (Albright, Wayne, and
Fortinbras, 2004; Gibson, 2011; Smith and Wexwood, 2010).
Smith and Wexwood (2010) reported an increase in the number of books read, whereas
Gibson (2011) reported a decrease. Albright, Wayne, and Fortinbras (2004) found no
significant results
Cara penulisan nama pengarang dalam teks adalah dengan menyebutkan nama Irizarry et
al. (1975). Bila pustaka yang dikutip ditulis dua orang, kedua nama tersebut ditulis lengkap.
Bilamana pustaka yang dikutip ditulis oleh tiga orang, nama dari semua (tiga) penulis itu
dicantumkan semua pada saat kutipan itu dimuat pertama kali dalam teks, untuk penulisan
selanjutnya nama pengarang ke dua dan ke tiga tidak perlu dicantumkan, diganti dengan
singkatan dkk atau et al., misalnya: Kader, et al. (1991). Bila pustaka ditulis oleh empat orang
atau lebih ditulis: Slamet Apriyanto, dkk. (1992) atau Wills, et al. (1991). Penulis dapat
mengutip hasil penelitian atau pendapat dari peneliti yang tercantum dalam pustaka penulis
lainnya. Kutipan paling banyak lima buah.
7.1. Cara Menulis Daftar Pustaka
Daftar pustaka disajikan pada halaman baru, dengan judul daftar pustaka diketik dengan
huruf kapital dan diletakkan di sisi halaman sebelah kiri di halaman.
PPSUB menetapkan penulisan daftar pustaka dengan urutan penyajian sebagai berikut:
1. Nama pengarang diakhiri dengan titik (.)
2. Tahun publikasi diakhiri dengan titik (.)
3. Judul artikel atau judul buku yang diakhiri dengan tanda koma (,) dan
4. Penerbit.
Pustaka yang dicantumkan dalam daftar pustaka seharusnya sumber penulisan yang diacu
oleh penulis, yang ditunjukkan sitasi yang dicantumkan dalam teks. Variasi dalam penulisan
Contoh: Kader (1991) melaporkan ...…….. Berdasarkan penelitian Tarwiyanto (1990) diperoleh fakta ....… Syarat mutu komoditas sirup yang dipakai dalam penelitian adalah .... (Sentono, 1994).
18
karena ada perbedaan dalam sumber pustaka yang dipakai, yaitu: buku teks, artikel jurnal
ilmiah, hasil-hasil penelitian berupa laporan hasil penelitian, tesis dan disertasi.
7.2. Penulisan Nama Pengarang Dalam Daftar Pustaka
Nama pengarang yang ditulis dalam teks hanya nama keluarga. Daftar pustaka berisi
semua pustaka yang digunakan penulis dalam menulis tesis dan disertasi.
Beberapa contoh menulis daftar pustaka sebagai berikut:
a. Pustaka berupa majalah (jurnal asing atau bahasa Indonesia/buletin) Nama pengarang,
tahun penerbitan, judul tulisan, nama majalah, volume, nomor majalah dan nomor halaman di
mana tulisan itu dimuat.
b. Pustaka berupa buku teks.
Nama pengarang, tahun penerbitan, judul buku, nomor edisi, nama penerbit dan kota
tempat penerbit.
c. Pustaka berupa prosiding (kumpulan beberapa makalah).
Nama pengarang makalah, tahun penerbitan, judul makalah, nama editor, judul prosiding,
nama penerbit, kota tempat penerbit dan nomor halaman dimana tulisan itu dikutip.
d. Pustaka berupa abstrak.
Pengutipan pustaka dari internet hanya diperkenankan apabila dari sumber yang jelas berupa
nama pengarang, majalah dan atau penerbit.
Contoh Pustaka dari Jurnal: Lecomte, N.B.; J.F. Zayas, and C.L., Kastner, 1993. Soya
proteins: Functional and Sensory Characteristics Improved in Comminuted Meats, J. Food Sci. 58 (3):
464 - 466.
Contoh Pustaka dari buku teks: Salunke, D.K. and B.B. Desai. 1984. Post Harvest
Biotechnology of Fruit and Vegetables. First edition. CRC Press. Inc. Cleveland Ohio. p. 44-128.
Contoh Pustaka dari prosiding: Zagory, D. D. and A.A. Kader, 1989. Long term Storage of
Early Gold and Shinko Asian Pears in Low Oxygen Atmospheres in J.K., Fellman (ed.), Proc. Fifth Intl. Controlled Atmospheres Res. Conf., Wenatchee, Wash. p. 44-47.
Contoh: Ohmiya, Y., T. Hirano, M. Ohashi. 1996. The Structural Origin
of the Color Differences in the Bioluminescence of Firefly Luciferase. Abstracts FEBS Letters 381 (1) : 83-86.
19
e. Pustaka berupa buku teks terjemahan.
Contoh:
Fukuoka, M. 1991. The One Straw Revolution. An Introduction to Natural Farming, L. Korn.
(editor), 1978. First Edition Rodale Press. Inc. H. Soedarwono (penterjemah). 1991.
Revolusi Sebatang Jerami. Pengantar Menuju Pertanian Alami. Edisi Pertama. Yayasan
Obor Indonesia. Jakarta.
f. Pustaka berupa buletin di mana nama penulis adalah instansi, tidak ada nomor halaman.
Contoh:
UNEP, 1993. United National Environment Program: Environmental Data Report, 1993-1994.
Blackwell Publishers, Oxford, UK. n.p.
g. Pustaka berupa surat kabar dengan halaman terpisah.
Contoh:
Pratikto, W.A. 2004. Pengelolaan Kelautan Berbasis Pengetahuan. Harian Umum Republika,
18 Maret 2004. h. 4.
h. Pustaka berupa buku teks tidak ada nama pengarang.
Contoh:
Biro Pusat Statistik. 1990. Survey Pertanian Produksi Buah-buahan di Indonesia. Jakarta. h.
20-25.
i. Pustaka yang diambil dari internet selain jurnal.
Apabila tidak tertera tahun maka tanggal pengambilan harus dicantumkan.
Jurnal yang diambil dari internet cara penulisan sama dengan point 7.2. a. ditambah alamat
website dan tanggal mengakses.
Beberapa contoh penulisan pustaka adalah:
1. Journal of Horticultural Science
Fisher, K.J., 1967. Specific ion effects of certain excess soluble salts on the growth and
development of glasshouse tomatoes grown in nutrient culture. J. Hort. Sci. 42: 243-252.
2. Australian Journal of Exp. Agric. Animal Husbandry
Russell, J.S. (1963). Nitrogen content of wheat grain as an indication of potential yield response
to nitrogen fertilizer. Aust. J. Exp. Agric. Anim. Husb. 4: 345-351.
3. Soil Science Society of America Proceeding
Stewart, B.A., and C.J. Whitfield, (1965). Effects of crop residue, soil temperature, and sulfur on
the growth of winter wheat. Soil Sci. Soc. Am. Proc. 29: 752-755.
20
Daftar pustaka hanya memuat pustaka yang diacu dalam tesis dan disertasi dan disusun
ke bawah menurut abjad nama akhir dari penulis pertama. Selanjutnya tentang penulisan
nama, diatur sebagai berikut:
1. Nama orang Indonesia, jika lebih dari satu nama, maka nama terakhir yang ditulis atau
nama yang biasa dikenal dalam publikasi ilmiah yang ditulis.
Contoh Muhammad Sudomo ditulis Sudomo, M.; Franciscus G. Winarno ditulis Winarno,
F.G. Apabila rangu-ragu boleh ditulis lengkap.
2. Nama orang barat, nama keluarga terletak pada kata sebelah belakang. Misalnya: James
Stewart ditulis Stewart, J.
3. Jika nama Cina terdiri dari tiga kata yang terpisah, maka kata yang pertama adalah
menunjukkan nama keluarga. Contoh: Gan Koen Han ditulis Gan, K.H.
4. Jika nama Cina terdiri dari tiga kata dengan dua kata memakai garis penghubung, maka
kedua kata yang dihubungkan adalah nama diri (bukan nama keluarga). Sebagai contoh
Hwa-wee Lee ditulis Lee, H.
5. Judul buku diketik tegak setiap kata (bukan kata sambung) diawali huruf besar.
6. Judul artikel di Jurnal diketik (tegak atau normal) dan huruf besar hanya diawali judul.
7. Judul tesis dan disertasi diketik miring (italik) dan diawali kalimat huruf besar.
8. Nama jurnal diketik miring (italik), nomor volume diketik tebal, nomor jurnal diketik dalam
kurung, nomor halaman diketik titik dua (:). Contoh: Hidrobiologia 15(4): 112-122.
9. Halaman untuk buku teks tidak diketik, sedang untuk artikel dalam buku teks diketik setelah
nama editor (Ed). atau “editor” (eds) untuk jurnal.
10. Pengetikan baris kedua dalam penulisan pustaka masuk ke dalam 1,5 cm.
21
VIII. CARA PENULISAN TABEL, GAMBAR,
LAMBANG, SATUAN, SINGKATAN, DAN
CETAK MIRING
8.1. Tabel
Tabel harus dimuat dalam satu halaman dan tidak boleh dipisah dilanjutkan di halaman
berikutnya, sehingga tabel yang disajikan bersama dengan teks, jangan terlalu kompleks.
Penulisan tabel dapat menggunakan ukuran huruf yang lebih kecil. Tabel dalam teks yang
disertai dengan nomor tabel, harus diketik dengan huruf "T" besar. Contoh: Tabel 1.
Tabel yang dikutip dari pustaka, juga dicantumkan nama penulis dan tahun publikasi
dalam tanda kurung. Jarak antara baris dalam judul tabel diketik satu spasi dan tidak diakhiri
dengan titik. Keterangan tabel dapat ditambahkan sesuai dengan sumber pustaka dan tingkat
signifikasi statistik. Contoh tabel dalam Lampiran 23.
8.2. Gambar
Gambar meliputi grafik, diagram, monogram, foto dan peta. Grafik memuat informasi yang
jelas sesuai dengan yang dimaksudkan penulis. Gambar dalam teks harus diketik dengan
huruf (Lampiran 22) "G" besar, seperti contoh berikut: Gambar 1. Nomor urut dan judul gambar
diketik di bawah gambar 2 spasi dibawahnya. Jarak antara baris dalam judul gambar diketik 1
spasi.
Foto ditampilkan sedemikian rupa agar jelas maksudnya dengan latar belakang
(background) kontras dengan obyek foto. Obyek foto yang ditampilkan menggunakan ukuran
atau besaran standar 3R (9x12 cm) dengan resolusi minimal 400 dpi. Contoh gambar dalam
Lampiran 22.
8.3. Lambang, Satuan, dan Singkatan
Lambang untuk variabel penelitian dipakai untuk memudahkan penulisan variabel tersebut
dalam rumus dan pernyataan aljabar lainnya. Penulisan lambang atau simbol sebaiknya
menggunakan simbol dalam fasilitas program perangkat lunak pengolah kata. Lambang yang
digunakan adalah yang lazim dalam disiplin ilmu peternakan. Lambang diketik dengan huruf
abjad Latin dan abjad Yunani.
Satuan dan singkatan yang digunakan adalah yang lazim dipakai dalam disiplin ilmu
masing-masing seperti contoh berikut: 25oC; g; mg; 10 g ml-1 atau 10 g/ml; 50%; 10 ppm; 1.5 N
DIC : Differential Interference PK : Protein Kasar
Contrast
DOC : Day Old Chick ppm : Part Per Milion
EMC : Ethyl Methylcellulose ppt : Part PerTtriliun
FCR : Feed Conversion Ratio PVP : Polyvinylpyrrolidone
FTIR : Fourier Transform Infrared RBC : Red Blood Cells
Spectrometry
GA : Gum Arabic SEM : Scanning Electron
Microscopy
GE : Gross Energy SPSS : Statistical Program for
Social Science
GEn : Gross Energy terkoreksi SS : Salmonella shigella agar
Nitrogen agar
GG : Gum arab - Gluten tl/2 : Waktu Paruh
GK : Gum Karaya TBHQ : Di-T-Butyl Hydroquinone
GT : Gum Tragacanth tmak : Waktu dengan Laju
Maksimum
GW : Gum arab - Whey TME : True Metabolizable Energy
H/L : Hetrophil For Lymphocytes TMEn : True Metabolizable Energy
terkoreksi Nitrogen
HDL : High Density Lipoprotein TPC : Total Plate Count
HEC : Hydroxyethyl Cellulose UV Vis : Ultra Violet Visible
HMG : Hydroxy Methyl Glutaryl V : Voltage
HPC : Hydroxypropyl Cellulose VRBA : Violet Red Bile Agar
HPMC : Hydroxypropyl Methylcellulose W : Watt
IgG : Immunoglobulin G WBC : White Blood Cells
IgM : Imunoglobulin M WHC : Water Holding Capacity
IP : Indek Produksi w/w : Weight per Weight
IOFC : Income Over Feed Cost
48
Lampiran 26. Contoh penulisan batasan istilah
Batasan Istilah
Acidifier : Acidifier yang digunakan adalah campuran asam sitrat dan asam laktat dengan
perbandingan 1 : 1 (w/w). Asam laktat diproduksi melalui proses fermentasi
molases dengan Bacillus coagulans optimal pada pH awal 7,1, suhu 43 oC dan
waktu inkubasi 45 jam. Persentase produksi asam laktat adalah 44,36 ± 3,01 %
dan rendemennya adalah 43,13 ± 5,95 %. Produksi asam sitrat melalui proses
fermentasi molases dengan Aspergillus niger optimal pada pH awal 7,0, suhu 50 oC dan waktu inkubasi 3 hari. Persentase asam sitrat adalah 42,49 ± 2,04 dan
rendemennya adalah 51,74 ± 5,24 % (Natsir dkk., 2006)
Enkapsulasi : Proses dimana acidifier bentuk cair, bawang putih hasil juicer dan ekstrak
meniran bentuk cair dilapisi oleh enkapsulan menjadi suatu bahan dalam bentuk
mikrokapsul
Fitobiotik : Tanaman yang mengandung zat aktif yang berfungsi dalam peningkatan
produksi dan kesehatan biasanya digunakan sebagai aditif pakan dalam hal ini
adalah bawang putih dan meniran
Flavonoid : Senyawa yang berasal dari metabolit sekunder tanaman yang memiliki berbagai
fungsi biologis dengan struktur yang khas yaitu adanya dua benzena yang