Top Banner
77

kata pengantar - SIMPEL KESOS

Jan 23, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: kata pengantar - SIMPEL KESOS
Page 2: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas

rahmat dan karunia-Nya Modul Tahapan Pertolongam dapat diselesaikan tepat pada

waktunya. Modul ini disusun untuk memenuhi kebutuhan Pelatihan Dasar

Pendamping Sosial.

Materi yang dimuat dalam modul ini lebih ditekankan pada informasi yang akan

dibutuhkan oleh sumber daya manusia Pendamping Sosial dalam melaksanakan

tugasnya. Sekaligus memberikan pendalaman terkait dengan pemahaman

Pendamping Sosial tentang tahapan yang harus dilewati oleh Pendamping Sosial

pada saat melakukan proses pertolongan dan pemberian layanan kepada Penerima

Manfaat/Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) baik invidu, kelompok

maupun masyarakat.

Hal ini dilakukan guna mendukung program pemerintah dalam melakukan

kegiatan pendampingan, pemberdayaan, perlindungan dan rehabilitasi sosial yang

dilakukan oleh Pendamping Sosial yang dalam memberikan layanan bekerjasama

dengan sumber daya manusia lain seperti Pekerja Sosial, Penyuluh Sosial dan lain-

lain.

Dalam hal ini, kompetensi Pendamping Sosial salah satunya dibangun melalui modul

dalam pelatihan ini. Oleh karena itu dibutuhkan pembelajaran tuntas terkait dengan

semua modul yang tersaji dalam pelatihan ini yang merupakan bagian yang tidak

terpisahkan antara modul yang satu dengan modul yang lainnya.

Terima kasih diucapkan kepada Tim Penyusun dan semua pihak yang terlibat

dalam penyusunan Modul ini. Semoga modul ini dapat dimanfaatkan oleh berbagai

pihak dan kalangan dalam memberikan layanan sesuai dengan bidang tugas dan

sasarannya. Saran konstruktif dalam rangka pengayaan modul di masa datang sangat

kami harapkan. Akhir kata, semoga Allah SWT, senantiasa memberikan petunjuk dan

meridhoi segala usaha yang kita lakukan. Amin.

Jakarta, September 2020

Kepala Pusat Pendidikan dan

Pelatihan

Kesejahteraan Sosial,

Mulya Jonie

Page 3: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial iii

Halaman

KATA PENGANTAR ……………………………….……………………………………………………

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………….………………………

DAFTAR TABEL …….…………………………………………………….………………………………

DAFTAR GAMBAR .………………………………………….…………………………………………

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………………………………..

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ……………………………………………………………

i

iii

iv

v

v

vi

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………………

A. Deskripsi Singkat Modul …………………………………………………………

B. Relevansi ………………………………………………………………………………..

C. Tujuan Pembelajaran ……………………………………………………………..

1. Hasil Belajar ……………………………………………………………………….

2. Indikator Hasil Belajar ………………………………………………………..

D. Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan ………………………………….

E. Media Pembelajaran ………………………………………………………………

F. Metode Pembelajaran ……………………………………………………………

G. Skema Pembelajaran ………………………………………………………………

H. Proses Pembelajaran …………………………………………………………

1

1

2

2

2

2

3

3

4

5

6

BAB II TAHAPAN PERTOLONGAN …………………………….…………………………..

A. Deskripsi Singkat Bab II …………………………………………………………..

B. Uraian Materi ………………………………………………………………………..

1. Tahap Pendekatan Awal ……………………………………………………

2. Tahap Identifikasi Masalah ……………………………….………………

3. Tahap Rencana Pemecahan Masalah ………………………………..

4. Tahap Pemecahan Masalah ………………………………………………

5. Tahap Monitoring dan Evaluasi …………………………………………

6. Tahap Pengakhiran dan Rujukan ……………………………………....

C. Indikator Keberhasilan Pertolongan ……..……………………………....

1. Bagi Penerima Manfaat …………..……………………………………….

2. Bagi Keluarga …………………………………………………………………..

3. Bagi Komunitas dan Masyarakat ………………………….……………

Rangkuman ……………………………………………………………………………

Lembar Kerja 4.1. ..…………………………………………………………………

Lembar Kerja 4.2. ..…………………………………………………………………

Lembar Kerja 4.3. ..…………………………………………………………………

11

11

11

15

16

19

22

23

25

26

26

27

27

27

28

29

29

DAFTAR ISI

Page 4: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial iv

Halaman

Tabel 1 Penyusunan Rencana Pemecahan Masalah ………..…………………… 20

Tabel 2 Evaluasi Pelaksanaan Pertolongan Pendamping Sosial ……………..

24

Lembar Kerja 4.4. ..…………………………………………………………………

Lembar Kerja 4.5. ..…………………………………………………………………

Lembar Kerja 4.6. ..…………………………………………………………………

Tes Formatif …………………………………………………………………………..

30

31

32

33

2BAB III PENUTUP ……………………………………………………….…………………………. 34

REFERENSI ……………………………………………………………………………….. 35

BIODATA PENULIS …………………………………………………………………….. 36

LAMPIRAN ……………………………………………………………………………….. 38

DAFTAR TABEL

Page 5: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial v

Halaman

Gambar 1 Skema Pembelajaran Modul 4. Tahapan Pertolongan 5

Gambar 2 Tahap Pertolongan Pendamping Sosial 13

Halaman

Lampiran 1 Power Point 38

Lampiran 2 RBPMD/RP 62

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

Page 6: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial vi

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Widyaiswara/Fasilitator diharapkan mengikuti petunjuk penggunaan Modul

Tahapan Pertolongan, sebagai berikut:

1. Sebelum pertemuan dilakukan, pastikan bahwa materi untuk mendukung

pertemuan ini sudah tersedia:

a. Modul 4 tentang Tahapan Pertolongan ini merupakan bagian dari 10 Modul

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial.

b. Bahan tayang (power point) yang diperlukan fasilitator.

c. Peralatan yang diperlukan (LCD, spidol, kertas plano, kertas metaplan, flip

chart, penjepit kertas, lakban kertas, kertas, laptop, lembar kerja)

2. Mempelajari dan memahami Rencana Pembelajaran Mata Pelatihan (RBPMP),

Rencana Pembelajaran (RP), dan Modul secara utuh.

3. Harus konsisten menjelaskan Mata Pelatihan ini sesuai urutan penyajian dalam RP

dan substansi yang tercantum dalam Modul.

4. Menguasai atau memahami buku/bahan referensi termasuk peraturan

perundang-undangan yang terkait.

5. Diperbolehkan memberikan pengayaan dari bahan tayangan standar yang ada

dalam modul, sepanjang untuk menambah wawasan peserta dengan mengikuti

perkembangan peraturan, kebijakan, referensi, data/informasi yang relevan. Akan

tetapi tidak keluar dari substansi terkait dengan materi yang disajikan.

6. Kasus yang diangkat dalam diskusi pembahasan modul ini (dalam Lembar Kerja)

dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat.

7. Modul ini merupakan hal-hal dasar yang harus dipahami oleh Pendamping Sosial

dalam memberikan layanan pertolongan sesuai dengan tahapannya kepada

Penerima Manfaat/Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS).

Page 7: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 1

A. DESKRIPSI SINGKAT MODUL

Pada saat melaksanakan tugas pendampingan dan pelayanan kepada Penerima

Manfaat dengan alasan terdapat suatu permasalahan, maka perlu memberikan

layanan pertolongan agar permasalahannya bisa diatasi. Tidak jarang pada saat

memberikan pertolongan, menemui permasalahan seperti motivasi rendah dari

Penerima Manfaat; anak dari Penerima Manfaat yang rentan putus sekolah;

Penerima Manfaat yang melakukan kekerasan pada anak, kesulitan ekonomi atau

modal usaha dan permasalahan lainnya. Dalam menghadapi situasi demikian,

dipandang perlu memberikan pendampingan sosial sesuai dengan tahapan

pertolongan yang dapat dipertanggungjawabkan.

Pada dasarnya tahapan pertolongan Pendamping Sosial terdiri dari tahap:

Pendekatan Awal; Identifikasi Masalah; Rencana Pemecahan Masalah; Pemecahan

Masalah; Monitoring dan Evaluasi; Pengakhiaran dan Rujukan. Di dalamnya peserta

juga dikenalkan pada kegiatan temu bahan kasus (Case Conference) sebagai bagian

yang tidak terpisahkan dari managemen kasus yang merupakan tugas utama Pekerja

Sosial sebagai Manager Kasus yang bekerja sama dengan pihak lain untuk menjadi

peserta temu bahan kasus (Case Conference).

Beberapa metode pembelajaran digunakan secara variatif untuk dapat

menyajikan modul, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Disamping

dipergunakan pula beberapa Lembar Kerja untuk mempermudah peserta dalam

menangkap substansi modul.

B. RELEVANSI

Mata pelatihan Tahapan Pertolongan merupakan bagian tidak terpisahkan dari

materi inti modul Pelatihan Dasar Pendamping Sosial. Secara umum, modul ini

BAB I. PENDAHULUAN

Page 8: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 2

ditujukan agar peserta mampu melakukan tahapan pertolongan. Baik tahapan

pertolongan yang dilakukan secara mandiri maupun bekerjasama dengan profesi lain

dan pihak terkait untuk bersama memberikan layanan kepada Penerima Manfaat

untuk dapat keluar dari permasalahan yang dihadapinya. Adapun pihak terkait ini

dapat berasal dari lingkup unit kerjanya (internal) maupun dari luar unit kerjanya

(eksternal).

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Hasil Belajar

Setelah mengikuti diklat diharapkan Pendamping Sosial mampu menguraikan dan

mempraktekan tahapan pertolongan dengan baik dan benar.

2. Indikator Hasil Belajar

Setelah mengikuti pelatihan diharapkan Pendamping Sosial mampu :

a. Menguraikan tahapan pertolongan.

b. Menerapkan tahap pendekatan awal.

c. Mendemontrasikan tahap identifikasi masalah.

d. Mendemontrasikan tahap rencana pemecahan masalah.

e. Mendemontrasikan tahap pemecahan masalah.

f. Mendemontrasikan tahap monitoring dan evaluasi.

g. Mendemontrasikan tahap pengakhiran dan rujukan.

D. POKOK DAN SUB POKOK BAHASAN

1. Tahap Pendekatan Awal.

a. Membangun kepercayaan dan keterbukaan.

b. Membangun komunikasi dan relasi sosial.

c. Membangun motivasi.

2. Tahap Identifikasi Masalah

a. Penyiapan instrumen identifikasi.

b. Pengumpulan data dan informasi.

Page 9: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 3

c. Analisis.

d. Temu bahas kasus (Case Conference).

3. Tahap Rencana Pemecahan Masalah.

a. Membuat skala prioritas.

b. Menentukan jenis layanan dan rujukan.

c. Membuat kesepakatan.

4. Tahap Pemecahan Masalah.

5. Tahap Monitoring dan evaluasi

6. Tahap Pengakhiranan dan Rujukan.

E. MEDIA BELAJAR

Media belajar yang dipergunakan adalah :

1. 1 Unit Laptop.

2. LCD, projector.

3. Kertas flipchart, spidol, Sticky notes.

4. Bahan presentasi.

5. Modul.

6. Lembar kerja.

7. Video/Film

8. Kasus

F. METODA PEMBELAJARAN

Modul ini di sampaikan dalam 12 jam pelatihan atau 540 menit dimana

masing-masing jam pelatihan terdiri dari 45 menit. Metode dalam proses

pembelajaran bersifat interaktif, di antaranya menggunakan:

1. Ceramah dan Tanya Jawab: Fasilitator memberikan uraian tentang substansi pokok

yang terkandung dalam setiap materi pelatihan. Pendamping Sosial mengajukan

pertanyaan atau mengemukakan pendapat terkait dengan topik yang sedang

Page 10: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 4

dibahas. Fasilitator memberikan jawaban atau penjelasan atas pertanyaan atau

tanggapan yang diajukan Pendamping Sosial.

2. Curah pendapat: Metode ini digunakan untuk mengetahui sejauhmana

pengetahuan, kemampuan serta pengalaman Pendamping Sosial berkaitan

dengan pokok pembahasan materi pelatihan.

3. Diskusi Kelompok dan Pleno: yaitu pertukaran pendapat, perasaan, pengalaman

antara dua orang atau lebih tentang suatu topik tertentu. Teknik ini dipakai

sebagai sarana untuk melibatkan anggota kelompok agar berpartisipasi aktif

dalam kegiatan kelompoknya. Pendamping Sosial dibagi dalam kelompok, tiap

kelompok mendiskusikan suatu materi atau kasus sesuai pedoman diskusi/lembar

kerja yang telah dipersiapkan. Fasilitator terlibat mendampingi Pendamping Sosial

selama diskusi berlangsung. Hasil diskusi dirumuskan dalam suatu laporan yang

akan disampaikan oleh kelompok dalam diskusi pleno. Pada diskusi pleno, tiap

kelompok saling memberi dan menerima tanggapan terhadap hasil diskusi

kelompoknya. Fasilitator memberikan tanggapan atas meteri yang dibahas dan

jalannya diskusi.

4. Penugasan : Pendamping Sosial baik secara perorangan atau kelompok diberikan

tugas yang harus diselesaikan atau dilakukan. Penugasan untuk melatih

keterampilan Pendamping Sosial dalam mengaplikasikan konsep yang telah

diterimanya. Setelah penugasan, fasilitator dan Pendamping Sosial bersama-sama

bembahas hasil dan pengalaman yang diperoleh dalam pelaksanaan tugas

tersebut.

5. Pembahasan kasus: Pendamping Sosial mendiskusikan suatu kasus. Kasus dapat

diambil dari pengalaman Pendamping Sosial atau telah dipersiapkan sebelumnya

oleh fasilitator. Studi kasus merupakan metode untuk memberikan kesempatan

kepada Pendamping Sosial untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan

untuk memecahkan masalah empirik yang terjadi dalam pelaksanaan tugasnya

sehari-hari.

6. Role Playing; yaitu permainan peran. Dimana anggota kelompok masing-masing

mengidentifikasi dirinya dengan peran orang lain dan dimintakan mencoba

melakukan pola sikap orang lain tersebut dalam suatu keadaan tertentu.

7. Pemutaran Video/Film.

Page 11: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 5

G. SKEMA PEMBELAJARAN

Gambar 1. Skema Pembelajaran Modul 4. Tahapan Pertolongan

H. PROSES PEMBELAJARAN

Langkah 1: Pembukaan (15’)

Langkah ini berisi perkenalan dan membangun suasana kondusif untuk

mengantarkan peserta pada proses pembelajaran serta tujuan yang hendak

dicapai. Kegiatan ini penting untuk membangkitkan motivasi dan minat belajar.

Langkah pembukaan dimulai setelah semua materi dan peralatan pembelajaran

tersedia. Tujuan pada langkah ini adalah untuk mengatur strategi, bagaimana

agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan dinamis.

Fasilitator memastikan bahwa peserta sudah memasang Name Tag, memiliki

bahan ajar Modul 4 Tahapan Pertolongan.

Fasilitator mengucapkan salam dan doa, serta mengenalkan diri.

Langkah 9. Refleksi dan

Penutup (15’)

Langkah 4. Mendemontrasikan

tahap identifikasi masalah (90’)

Langkah 2. Menguraikan tahap pertolongan (70’)

Langkah 1. Pembukaan

(15’)

Langkah 7.

Mendemontrasikan tahap monitoring dan

evaluai (60’).

Langkah 8.

Mendemontrasikan tahap

pengakhiran dan rujukan

(30’)

Langkah 6.

Mendemontrasikan

tahap pemecahan masalah

(80’)

Langkah 5. Mendemontrasikan

tahap rencana pemecahan masalah

(90’)

Langkah 3. Menerapkan tahap

pendekatan awal (90’)

Page 12: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 6

Fasilitator menekankan : bahwa dengan mengetahui program kegiatan

yang ada, peserta dapat memberikan layanan pertolongan sesuai

dengan tahapan pertolongan dan prosedur dari program tersebut.

Fasilitator mencairkan suasana melalui permainan yang menarik untuk

memusatkan konsentrasi belajar peserta.

Fasilitator memutar Video/Film tentang Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu

(SLRT) yang merupakan program layanan yang diberikan oleh Pemerintah dan

membutuhkan sumber daya manusia penyelenggara kesejahteran sosial

untuk menggerakannya.

Fasilitator menanyakan apa yang dilihat dari Video/Film yang telah

ditayangkan. Kaitkan dengan substansi materi yang akan dipelajari.

Fasilitator menyampaikan alasan pentingnya mempelajari modul ini bagi

peserta, apa tujuan modul, bagaimana proses pembelajaran dan metode

pembelajaran Modul 4 ini dengan menggunakan PPT Pembukaan.

Langkah 2: Menguraikan Tahapan Pertolongan (70‘)

Langkah ini mengantarkan kepada Pendamping Sosial untuk memahami apa

yang dimaksud dengan tahapan pertolongan, meliputi tahap: pendekatan awal;

pengungkapan dan penggalian masalah; penyusunan rencana penanganan

masalah; pelaksanaan penanganan masalah; monitoring dan evaluasi; serta

tentang pengakhiran penanganan masalah dan rujukan.

Fasilitator membagi peserta menjadi 3 (tiga) kelompok dan meminta

kelompok berdiskusi dan menyusun Puzzel tahapan pertolongan beserta

artinya dari masing-masing tahapan dengan menggunakan Lembar kerja 4.1.

Setelah peserta selesai berdiskusi, Fasilitator meminta masing-masing

kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya.

Demikian seterusnya, satu persatu kelompok mempresentasikan hasil

diskusinya dan Fasilitator mengklarifikasi jawaban peserta dengan

menggunakan Power Point tentang tahapan pertolongan.

Page 13: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 7

Langkah 3: Menerapkan Tahap Pendekatan Awal (90”).

Materi ini mengantarkan kepada peserta untuk secara khusus memahami

tentang pendekatan awal dan hal apa yang dapat dilakukan di dalamnya,

sekaligus mempraktekannya.

Fasilitator mengajak peserta untuk melihat fenomena yang berkembang saat

ini di masyarakat. Berdasarkan fenomena tersebut, apa yang bisa dilakukan

oleh Pendamping Sosial hal-hal yang dapat dilakukan pada tahap pendekatan

awal ? Klarifikasi jawaban peserta dengan menggunakan Power Point tentang

pendekatan awal.

Fasilitator meminta Pendamping Sosial dengan menggunakan kelompok yang

sudah dibentuk untuk melakukan Role Play tentang kegiatan pendekatan

awal dalam menangani Kasus/Masalah yang telah dipilih oleh Pendamping

Sosial untuk ditangani dan penugasan ada di Lembar Kerja 4.2.

Demikian seterusnya, satu persatu kelompok melakukan Role Play dan

Fasilitator memberikan saran masukan terkait Role Play yang sudah dilakukan

Pendamping Sosial.

Langkah 4: Mendemontrasikan Tahap Identifikasi Masalah (90’).

Langkah ini mengantarkan kepada Pendamping Sosial untuk secara khusus

memahami tentang identifikasi masalah dan hal apa yang dapat dilakukan di

dalamnya, sekaligus mempraktekannya.

Fasilitator menjelaskan kepada Pendamping Sosial hal-hal yang dapat

dilakukan pada tahap identifikasi masalah dengan menggunakan Power Point

tentang identifikasi masalah.

Fasilitator meminta Pendamping Sosial dengan menggunakan kelompok yang

sudah dibentuk untuk melakukan Role Play tentang kegiatan identifikasi

masalah dalam menangani masalah yang telah dipilih oleh Pendamping Sosial

untuk ditangani (bisa menggunakan masalah yang sama atau yang berbeda

dari masalah sebelumnya) dan penugasan ada di Lembar Kerja 4.3.

Page 14: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 8

Demikian seterusnya, satu persatu kelompok melakukan Role Play dan

Fasilitator memberikan saran masukan terkait Role Play yang sudah dilakukan

Pendamping Sosial.

Langkah 5: Mendemontrasikan Tahap Rencana Pemecahan Masalah (90’).

Langkah ini mengantarkan kepada Pendamping Sosial untuk secara khusus

memahami tentang penyusunan rencana pemecahan masalah dan hal-hal apa

yang dapat dilakukan di dalamnya, sekaligus mempraktekannya.

Fasilitator menjelaskan kepada Pendamping Sosial hal-hal yang dapat

dilakukan pada tahap rencana pemecahan masalah dengan menggunakan

Power Point tentang rencana pemecahan masalah.

Fasilitator meminta Pendamping Sosial dengan menggunakan kelompok yang

sudah dibentuk untuk melakukan diskusi rencana pemecahan masalah dalam

menangani masalah yang telah dipilih oleh Pendamping Sosial untuk

ditangani (bisa menggunakan masalah yang sama atau yang berbeda dari

masalah sebelumnya) dengan penugasan ada di Lembar Kerja 4.4.

Demikian seterusnya, satu persatu kelompok mempresentasikan hasil

diskusinya dan Fasilitator mengklarifikasi jawaban Pendamping Sosial.

Langkah 6: Mendemontrasikan Tahap Pemecahan Masalah (80’).

Langkah ini mengantarkan kepada Pendamping Sosial untuk secara khusus

memahami tentang pelaksanaan pemecahan masalah dan hal-hal apa yang

dapat dilakukan di dalamnya, sekaligus mempraktekannya.

Fasilitator menjelaskan kepada Pendamping Sosial hal-hal yang dapat

dilakukan pada tahap pemecahan masalah dengan menggunakan Power

Point tentang pemecahan masalah.

Fasilitator meminta Pendamping Sosial dengan menggunakan kelompok yang

sudah dibentuk untuk melakukan Role Play tentang kegiatan pemecahan

masalah dalam menangani masalah yang telah dipilih oleh Pendamping Sosial

untuk ditangani (bisa menggunakan masalah yang sama atau yang berbeda

dari masalah sebelumnya) dengan penugasan ada di Lembar Kerja 4.5.

Page 15: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 9

Demikian seterusnya, satu persatu kelompok melakukan Role Play dan

Fasilitator memberikan saran masukan terkait Role Play yang sudah dilakukan

Pendamping Sosial.

Langkah 7: Mendemontrasikan Tahap Monitoring dan Evaluasi (60’).

Langkah ini mengantarkan kepada Pendamping Sosial untuk secara khusus

memahami tentang cara memonitor dan mengevaluasi terhadap kegiatan

pertolongan yang telah dilakukan, sebagai bahan autokritik, sekaligus

mempraktekannya.

Fasilitator menjelaskan kepada Pendamping Sosial hal-hal yang dapat

dilakukan pada tahap monitoring dan evaluasi kegiatan tahapan pertolongan

dengan menggunakan Power Point tentang monitoring dan evaluasi.

Fasilitator meminta Pendamping Sosial dengan menggunakan kelompok yang

sudah dibentuk untuk melakukan diskusi melakukan monitoring dan evaluasi

dalam menangani masalah yang telah dipilih oleh Pendamping Sosial untuk

ditangani (bisa menggunakan masalah yang sama atau yang berbeda dari

masalah sebelumnya) dengan penugasan ada di Lembar Kerja 4.6.

Demikian seterusnya, satu persatu kelompok mempresentasikan hasil

diskusinya dan Fasilitator mengklarifikasi jawaban Pendamping Sosial.

Langkah 8: Mendemontrasikan Tahap Pengakhiran dan Rujukan (30’).

Langkah ini mengantarkan kepada Pendamping Sosial untuk secara khusus

memahami tentang pengakhiran pemecahan masalah dan rujukan dan hal-hal

apa yang dapat dilakukan di dalamnya, sekaligus mempraktekannya.

Fasilitator menjelaskan kepada Pendamping Sosial hal-hal yang dapat

dilakukan pada tahap pengakhiran dan rujukan dengan menggunakan Power

Point tentang pengakhiran dan rujukan.

Fasilitator menanyakan kepada kelompok besar :

Pada saat seperti apa pengakhiran dan rujukan dilakukan ?

Apa hambatan saat melakukan pengakhiran dan rujukan ?

Page 16: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 10

Siapa pihak yang dapat digunakan untuk merujuk permasalahan yang

dihadapi oleh Penerima Manfaat yang ditangani.

Langkah 9: Refleksi dan Penutup (15’).

Pada langkah ini diulas kembali hal-hal penting, sekaligus sebagai proses evaluasi

terhadap penyampaian substansi materi.

Pada langkah ini, Fasilitator mengulas kembali hal-hal penting, sekaligus

sebagai proses evaluasi bagi peserta terhadap pemahaman materi yang sudah

dibahas.

Fasilitator melakukan refleksi dan evaluasi dengan menanyakan kepada

beberapa peserta :

“Apa manfaat mempelajari modul ini bagi peserta dalam menjalankan

tugasnya sebagai SDM Pendamping Soial ?”

"Apa pengalaman yang dimiliki terkait dengan materi yang telah dipelajari ?”

“Kesulitan apa yang dihadapi saat mempelajari materi ini?".

"Pengetahuan baru apa yang didapatkan dan perlu dikembangkan lebih

lanjut?”

“apa manfaat mempelajari modul ini bagi Pendamping Sosial dalam

menjalankan tugasnya”.

Selanjutnya Fasilitator menyampaikan rakuman dan “kata kunci” terkait

substansi materi dari pembelajaran Modul 4 dengan menggunakan PPT

tentang Rangkuman.

Fasilitator mengajak pada Pendamping Sosial yang merupakan Potensi dan

Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) untuk dapat memberikan layanan kepada

Penerima Manfaat yang merupakan bagian dari Pemerlu Pelayanan

Kesejahteraan Sosial (PPKS) sesuai dengan tahapan pertolongan.

Page 17: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 11

Kegiatan Belajar :

BAB II.TAHAPAN PERTOLONGAN 5 1 0 M e n i t

Tujuan dari Bab ini adalah memberikan pemahaman kepada

Pendamping Sosial untuk dapat melakukan tahapan pertolongan yang dapat

digunakan dalam menangani permasalahan yang dihadapi oleh Penerima

Manfaat. Diharapkan dengan diberikannya pemahaman tentang tahapan

pertolongan, kompetensi Pendamping Sosial dalam memberikan layanan

dapat meningkat. Disamping sebagai persiapan dan pembekalan buat

Pendamping Sosial untuk dapat mengikuti sertifikasi.

Bab ini mengantarkan kepada Pendamping Sosial untuk dapat mempraktekan

tahapan pertolongan, meliputi tahap: Pendekatan Awal; Identifikasi Masalah;

Rencana Pemecahan Masalah; Pemecahan Masalah; Monitoring dan Evaluasi; dan

Pengakhiran dan Rujukan. Pada setiap tahapan pertolongan dilakukan pendalaman

materi dengan menggunakan Lembar Kerja yang di dalamnya memuat diskusi

kelompok, pembahasan kasus, presentasi, demontrasi dan role play.

Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, seorang Pendamping Sosial tidak

jarang menghadapi suatu permasalahan, baik permasalahan invidu, kelompok

maupun masyarakat Penerima Manfaat. Agar dapat mengatasi permasalahan

tersebut, dituntut kemampuan Pendamping Sosial untuk dapat melakukan

pertolongan sesuai dengan tahapan pertolongan pekerjaan sosial.

Menurut Model Intervensi Generalis (Kirst-Ashman & Hull, Jr., 2006), tahapan

pertolongan adalah sebagai berikut:

A. DESKRIPSI SINGKAT BAB II

B. URAIAN MATERI

Page 18: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 12

1. Engagement (pendekatan awal). Contoh: memperkenalkan diri dan meminta

anggota kelompok memperkenalkan diri.

2. Assessment. Mengetahui/memahami tujuan kelompok, kebutuhan dan potensi

anggota kelompok dan komitmen mereka bagi kelompok. Mengenali kekuatan/

kelebihan masing-masing anggota dapat membantu fokus pada pertumbuhan/

perkembangan dan membantu memberdayakan kelompok. Anggota kelompok

juga mesti mengidentifikasi isu-isu dan masalah yang akan mereka atasi.

3. Planning. Mengidentifikasi tindakan/aksi yang akan diambil untuk menyelesaikan

tugas atau mengatasi masalah kelompok. Termasuk di dalamnya memprioritaskan

masalah/isu yang akan diatasi. Alternatif tindakan juga mesti dipikirkan.

Kemudian memilah dan memilih tujuan (goals & objectives) yang hendak dicapai

untuk menentukan rencana tindakan apa yang akan dilakukan.

4. Implementation (intervensi). Tahap pelaksanaan atau mengerjakan, dimana

anggota kelompok bekerja sesuai rencana dalam rangka mencapai tujuan yang

telah ditetapkan.

5. Evaluasi. Setiap tujuan harus terukur sehingga dapat dievaluasi/dinilai

kemajuanya.

6. Terminasi. Tahap ini merupakan pengakhiran dalam setiap pertolongan.

Dalam hal ini tahapan pertolongan Pendamping Sosial terdiri dari 6 (enam)

tahapan yang mengacu pada tahapan pertolongan pekerjaan sosial, seperti terlihat

pada Gambar 2.

Page 19: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 13

Gambar 2. Tahapan Pertolongan Pendamping Sosial

Page 20: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 15

Adapun penjelasan masing-masing tahapan pertolongan Pendamping Sosial

yang ada di Gambar 2 sebagai berikut :

1. Tahap Pendekatan Awal

Pendekatan awal merupakan upaya Pendamping Sosial dalam melakukan

pertemuan awal dengan Penerima Manfaat, pemangku kepentingan serta pihak

terkait lainnya dengan tujuan mendapatkan dukungan dalam memberikan

pelayanan sosial khususnya bagi Penerima Manfaat. Dalam hal ini Pendamping

Sosial dapat mencari/menemukan Penerima Manfaat untuk diberikan

pendampingan terkait permasalahan yang dihadapinya. Dapat juga Penerima

Manfaat mencari Pendamping Sosial untuk memperoleh layanan pendampingan

karena merasa memiliki kebutuhan dan permasalahan. Tahap pendekatan awal

penting dilakukan dalam pelayanan yang diberikan kepada Penerima Manfaat

dengan tujuan :

a. Membangun kepercayaan dan keterbukaan antara Pendamping Sosial dengan

Penerima Manfaat dan dengan berbagai pihak dalam tahap pendekatan awal.

Disini Pendamping Sosial dapat melakukan teknik pembauran kegiatan dengan

Penerima Manfaat, dapat juga

melakukan wawancara dan observasi.

Dalam proses pelaksanaan kegiatan

layanan diupayakan adanya

kepercayaan dari Penerima Manfaat,

melalui keikutsertaan Pendamping

Sosial dalam suatu kegiatan yang

dilaksanakan di wilayah Penerima Manfaat. Beberapa contoh kegiatan yang

bisa dilakukan oleh Pendamping Sosial adalah kegiatan pertemuan dengan

perangkat/petugas di kantor kecamatan/kelurahan, kerja bakti di wilayah

Penerima Manfaat, visitasi ke rumah Penerima Manfaat dan lain sebagainya.

b. Membangun komunikasi dan menjalin relasi yang secara rinci akan dibahas

pada Modul 5 dengan Penerima Mnafaat dan pihak terkait seperti pemerintah

daerah setempat tingkat kota/kabupaten, kecamatan, kelurahan dan RW/RT

Page 21: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 16

atau tokoh masyarakat lainnya. Dengan terjalinnya komunikasi dan relasi serta

kepercayaan dengan pihak terkait maka diharapkan kegiatan pendampingan

dan atau pemberian layanan selanjutnya bisa berjalan dengan baik.

Pertemuan tersebut dapat dilakukan secara formal, informal dan nonformal

dengan menjelaskan kebijakan dan pengetahuan sesuai program serta

menjelaskan maksud dan tujuan layanan yang diberikan oleh Pendamping

Sosial dalam suatu program.

c. Membangun motivasi Penerima Manfaat dan keluarganya untuk

menumbuhkan kesadaran akan permasalahan yang dihadapi dan memerlukan

upaya untuk mengatasinya. Motivasi secara langsung melalui pertemuan tatap

muka baik secara individual maupun secara kelompok. Motivasi secara tidak

langsung melalui penyuluhan sosial yang bersifat edukatif dan persuasif, baik

melalui lisan dan tulisan.

Sasaran:

a. Penerima Manfaat/Sasaran Program/PPKS.

b. Keluarga dan masyarakat.

2. Tahap Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah merupakan kegiatan mengidentifikasi, mengumpulkan,

menganalisis dan merumuskan masalah,

kebutuhan, potensi serta sumber yang

dapat dimanfaatkan dalam upaya

pemecahan masalah. Identifikasi

masalah merupakan tindakan untuk

memahami, merumuskan masalah serta

mengungkapkan dan menggali informasi

sebab terjadinya masalah dan akibat yang ditimbulkan atas masalah tersebut.

Kegiatan ini dilakukan melalui metode partisipatif.

Tujuan kegiatan ini adalah terumuskan dan terungkapnya kebutuhan atau masalah

utama yang dihadapi atau dirasakan oleh Penerima Manfaat serta terumuskannya

hubungan sebab akibat antar masalah.

Page 22: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 17

Pendamping Sosial perlu menentukan teknik identifikasi kebutuhan dan

permasalahan yang dinilai efektif dilakukan oleh Pendamping Sosial. Pendamping

Sosial juga dapat menentukan apakah permasalahan yang ditangani bersifat

perseorangan, kelompok atau komunitas. Sekaligus memahami kondisi obyektif

Penerima Manfaat secara komprehensif, guna menyusun rencana pemecahan

dan tindakan pemecahan yang tepat. Produk atau hasil dari kegiatan ini menjadi

dasar pengambilan keputusan tentang rencana pemecahan dan upaya yang akan

dilakukan untuk mencapainya.

Secara umum berikut adalah teknik dalam melakukan identifikasi masalah dan

kebutuhan, di antaranya :

a. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan

pertanyaan secara lisan. Tujuan wawancara adalah untuk memperoleh

informasi dan gambaran umum tentang Penerima Manfaat, meliputi : biodata,

pengalaman, kebutuhan, permasalahan dan lain-lain.

b. Pertemuan kelompok melalui teknik Focus Group Discussion (FGD) merupakan

diskusi terfokus dari

suatu kelompok

untuk membahas

suatu kebutuhan

atau masalah

tertentu dari

Penerima Manfaat.

Teknik ini dinilai

dapat digunakan jika

Pendamping Sosial melakukan tahapan pertolongan kepada Penerima Manfaat

yang bersifat kelompok atau komunitas di suatu wilayah.

c. Observasi merupakan kegiatan pengamatan yang diikuti pencatatan secara

urut oleh Pendamping Sosial kepada Penerima Manfaat.

d. Studi Dokumentasi merupakan teknik yang digunakan untuk memperoleh data

yang mendukung kegiatan pendampingan. Data tersebut dapat diperoleh dari

Kementerian Sosial, Dinas Sosial dan lembaga terkait lainnya.

Page 23: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 18

e. Dalam penerapan teknik pengungkapan dan penggalian kebutuhan dan

permasalahan, Pendamping Sosial

dapat melakukan pertemuan

individu atau kelompok dengan

Penerima Manfaat bahkan

pertemuan dengan pihak terkait.

Pendamping Sosial juga dapat

mengembangkan jejaring dan

kerjasama dengan profesi lain salah satunya Pekerja Sosial begitupun pada

setiap tahapan pertolongan. Materi terkait dengan jejaring dan kerjasama

secara lebih rinci akan dibahas pada Modul 8.

Kegiatan identifikasi masalah terdiri atas:

a. Kegiatan persiapan merupakan upaya membangun hubungan antara

Pendamping Sosial dan Penerima Manfaat untuk menyusun instrumen yang akan

digunakan.

b. Kegiatan pengumpulan data dan informasi merupakan upaya untuk

mendapatkan data dan informasi dari Penerima Manfaat.

c. Kegiatan analisis merupakan kegiatan interpretasi data dan informasi guna

menemukan masalah dan kebutuhan Penerima Manfaat.

d. Kegiatan temu bahas kasus (Case Conference/CC) merupakan kegiatan untuk

mengidentifikasi masalah dan mengetahui kebutuhan Penerima Manfaat,

dimana Pekerja Sosial menjadi Manager Kasusnya dan Pendamping Sosial

dapat menjadi salah satu peserta temu bahas kasus (Case Conference) dalam

kegiatan managemen kasus yang dilakukan oleh Pekerja Sosial.

Dalam hal ini manajemen kasus merupakan pelayanan yang diberikan kepada

Penerima Manfaat yang rentan agar mereka memperoleh bantuan yang

dibutuhkan dalam sistem pemberian pelayanan yang terfragmentasi atau

terbagi-bagi. Misalnya untuk penanganan kesehatan Penerima Manfaat

melibatkan tenaga medis, untuk penanganan kasus hukum melibatkan

kepolisian. Sedangkan untuk melihat kebiasaan Penerima Manfaat melibatkan

pendamping sosial.

Page 24: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 19

Hasil dari kegiatan identifikasi masalah adalah :

1) Dokumen hasil identifikasi masalah serta diagnose, berisikan data akurat

tentang kondisi, potensi, kemampuan, kebutuhan, dinamika permasalahan

dan sistem sumber yang tersedia. Sistem sumber ini terdiri dari 4 (empat)

komponen meliputi :

a) Sistem Penerima Manfaat, merupakan objek utama yang akan dibantu

penanganan masalahnya;

b) Sistem sasaran, merupakan orang yang berpengaruh besar terhadap

upaya penanganan masalah Penerima Manfaat;

c) Sistem kegiatan, merupakan program kegiatan yang akan digunakan

untuk penanganan masalah Penerima Manfaat; dan

d) Sistem pelaksana kegiatan, merupakan individu yang akan melaksanakan

kegiatan penanganan masalah yang dihadapi oleh Penerima Manfaat.

2) Laporan hasil kegiatan identifikasi

3. Tahap Rencana Pemecahan Masalah

Tahap rencana pemecahan masalah harus didasarkan pada hasil identifikasi yang

telah dilakukan. Fungsi rencana

pemecahan masalah adalah untuk

menyepakati pelayanan apa yang

tepat diberikan kepada Penerima

Manfaat sesuai dengan kebutuhan

dan masalahnya.

Tahap rencana pemecahan masalah

yang dilakukan secara partisipatif merupakan suatu tindakan sistematis untuk

memecahkan masalah dan mencapai tujuan yang diinginkan dengan melibatkan

Penerima Manfaat. Tujuan dari rencana pemecahan masalah adalah

mengembangkan rincian kegiatan dan sistem perencanaan yang partisipatif

berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh Penerima Manfaat.

Page 25: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 20

Berdasarkan Gambar 2 bahwa tahap pertolongan kepada Penerima Manfaat bisa

bersifat perseorangan, untuk ini Pendamping Sosial dapat menentukan

beberapa langkah, seperti :

a. Menentukan fokus permasalahan yang akan ditangani berdasarkan hasil

identifikasi pemecahan masalah;

b. Menentukan dan menguraikan tujuan dari pemecahan masalah;

c. Menentukan dan menguraikan rencana pemecahan masalah secara

komprehensif meliputi; metode, teknik, strategi, fungsi, tugas dan peran

Pendamping Sosial;

d. Menentukan Potensi dan Sumber kesejahteraan Sosial (PSKS) atau sistem

sumber yang dapat diakses; dan

e. Menentukan rentang waktu pelaksanaan kegiatan.

Jika Pendamping Sosial menentukan rencana pemecahan masalah bersama

kelompok atau komunitas, maka Pendamping Sosial dapat melakukan hal

seperti kepada perseorangan di atas dan melakukan pertemuan kelompok

bersama Penerima Manfaat dengan menentukan rencana pelaksanaan kerja

yang spesifik dalam jangka waktu tertentu.

Pendamping Sosial dapat memfasilitasi pertemuan bersama kelompok atau

komunitas Penerima Manfaat agar rencana pelaksanaan kerja atau proses

pemecahan masalah dapat berjalan dengan baik.

Adapun formulir yang dapat digunakan untuk menyusun rencana pemecahan

masalah dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Penyusunan Rencana Pemecahan Masalah

Masalah/ kebutuhan

Prioritas Rencana Kegiatan

Pemecahan Masalah

(Jenis layanan)

Tujuan Metode Teknik Fungsi, Tugas, Peran

Pendamping sosial

PSKS/ Sistem Sumber

Waktu &

Tempat

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Page 26: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 21

Dari Tabel 1 tentang penyusunan rencana pemecahan masalah,

Pendamping Sosial dapat menentukan urutan prioritas permasalahan dari hasil

identifikasi masalah. Tabel atau formulir tersebut dapat diisi secara partisipatif

bersama dengan Penerima Manfaat, guna menyusun rencana kegiatan apa saja

yang bisa dilakukan untuk merespon permasalahan yang dihadapi. Untuk

metode, teknik, fungsi, tugas dan peran dapat mengacu pada Modul 1.

Secara partisipatif maka ditentukan kegiatan yang akan dilakukan, bisa

berupa: penyuluhan sosial, pemberdayaan, advokasi sosial yang secara rinci

akan dibahas pada Modul 7 atau

kegiatan lainnya. Pendamping Sosial

dapat bekerjasama dengan Pekerja

Sosial serta Potensi dan Sumber

Kesejahteraan Sosial (PSKS) seperti

terdapat pada Modul 2 dalam

menyusun rencana pemecahan

masalah. Hal ini merupakan kelanjutan dari proses identifikasi masalah jika di

awal penanganan dilakukan oleh Pendamping Sosial bekerjasama dengan Pekerja

Sosial. Pola kolaborasi semacam ini cenderung lebih efektif dalam penanganan

permasalahan, seperti dokter dan perawat dalam menangani pasien, atau polisi

dan TNI dalam menjaga keamanan negara. Maka Pekerja Sosial dan Pendamping

Sosial dapat berkolaborasi dalam upaya pemecahan masalah yang dihadapi oleh

Penerima Manfaat.

Kegiatan penyusunan rencana pemecahan masalah meliputi:

a. Membuat skala prioritas masalah dan kebutuhan Penerima Manfaat ;

b. Menentukan jenis layanan dan rujukan sesuai dengan masalah dan kebutuhan

Penerima Manfaat; dan

c. Membuat kesepakatan jadwal pelaksanaan pemecahan masalah.

Hasil dari kegiatan penyusunan rencana pemecahan masalah adalah dokumen

rencana kegiatan bagi Penerima Manfaat yang akan ditangani.

Page 27: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 22

4. Tahap Pemecahan Masalah

Pelaksanaan pemecahan masalah dilakukan berdasarkan rencana pemecahan

masalah yang telah disusun bersama Penerima Manfaat. Pendamping Sosial mulai

melaksanakan program kegiatan pemecahan masalah dengan melibatkan secara

aktif Penerima Manfaat yang dilayani. Pelaksanaan pemecahan masalah

membutuhkan teori/pengetahuan seperti terdapat pada Modul 3,

membutuhkan nilai, etika, norma, peran, metode dan teknik seperti terdapat

pada Modul 1 yang harus dimiliki Pendamping Sosial.

Dalam proses pertolongan perseorangan, Pendamping Sosial dapat melakukan

diskusi atau wawancara mendalam dengan Penerima Manfaat yang dilayani

untuk mendiskusikan tentang perkembangan upaya pemecahan masalah yang

dilakukan. Pendamping Sosial juga dapat melakukan fungsi supporting, mediasi,

advokasi, fasilitasi, menjangkau aksesibilitas, memberikan rujukan dan lain

sebagainya, seperti yang terdapat pada Modul 1.

Sedangkan proses pertolongan yang bersifat kelompok atau komunitas,

Pendamping Sosial dapat menggunakan diskusi kelompok terfokus (FGD) dan

tukar pikiran untuk mencapai kesepakatan. Teknik yang digunakan oleh

Pendamping Sosial adalah dengan teknik persentasi terlebih dahulu mengenai

tahapan kegiatan yang akan dilakukan dan dengan memaksimalkan upaya :

a. Pengembangan Masyarakat.

Pengembangan masyarakat secara umum meliputi perencanaan,

pengkoordinasian dan pengembangan berbagai aktivitas pembuatan program

kemasyarakatan. Salah satu contohnya

adalah melakukan penyuluhan sosial

dengan tema pendidikan dan

pengasuhan anak, upaya

penanggulangan bencana, upaya

peningkatan ekonomi dan

kesejahteraan, seputar kesehatan/gizi

dan lain sebagainya.

Page 28: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 23

b. Pendampingan Sosial

Pendamping Sosial melakukan pendampingan sosial untuk membantu

Penerima Manfaat dengan mengedepankan partisipasi sosial dan

pemberdayaan masyarakat. Pendamping Sosial dapat melakukan fasilitasi,

mediasi dan advokasi kepada Penerima Manfaat yang dilayaninya.

c. Pengembangan Organisasi Lokal

Pengembangan organisasi lokal adalah pendayagunaan dan pengembangan

organisasi yang terdapat di masyarakat

agar dapat menyelenggarakan

pengembangan masyarakat atau

menjadi pelaksana pengembangan

masyarakat dalam meningkatkan usaha

kesejahteraan sosial. Misalnya:

pengembangan organisasi lokal yang peduli kepada penyandang Disabilitas,

lanjut usia, korban perdagangan orang dan lain-lain.

Pelaksanaan kegiatan berorientasi pada kegiatan untuk mendorong perubahan

individu, keluarga, kelompok atau komunitas. Hal ini dilakukan agar dukungan

yang diberikan maupun perubahan yang terjadi dapat dievaluasi dan diukur

keberhasilannya.

Pada pelaksanaan kegiatan pemecahan masalah, beberapa “metode dan teknik”

yang telah dibahas pada Modul 1 dapat menjadi pilihan untuk dapat digunakan

sesuai dengan hasil identifikasi.

5. Tahap Monitoring dan Evaluasi

Monitoring adalah kegiatan pemantauan terhadap semua proses kegiatan yang

dilaksanakan. Monitoring dilaksanakan selama proses kegiatan berlangsung, baik

oleh lembaga yang mempekerjakan maupun oleh Pendamping Sosial itu sendiri

terkait dengan perubahan yang terjadi pada diri Penerima Manfaat yang

dilayaninya.

Sedangkan evaluasi dilakukan untuk melihat perkembangan atau perubahan yang

terjadi pada Penerima Manfaat sebagai dampak dari kegiatan yang sudah

Page 29: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 24

direncanakan. Evaluasi dilakukan baik selama proses kegiatan berlangsung

maupun pada akhir bahkan setelah program/kegiatan berakhir.

Evaluasi ini dilakukan selain untuk melihat perkembangan dan perubahan yang

terjadi, juga dilakukan untuk melihat sejauh mana tujuan yang sudah ditetapkan

dapat tercapai. Disamping sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kegiatan

yang dilakukan oleh Pendamping Sosial.

Pada tahap ini, Pendamping Sosial melakukan diskusi dengan Penerima Manfaat

dan rekan sejawat pada setiap tahapan dari awal sampai dengan akhir dan

melakukan pencatatan dan pelaporan atas kegiatan yang telah dilakukan, yang

secara rinci akan dibahas pada Modul 10. Untuk dapat mengisi form evaluasi

dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Evaluasi Pelaksanaan Pertolongan Pendamping Sosial

No

Tahapan Aspek Kegiatan Nilai Keterangan (Hambatan, tantangan, peluang)

1 Pendekatan Awal Sosialisasai

Dukungan

2 Identifikasi Masalah

Persiapan/penyusunan instrumen yang akan digunakan.

Pengumpulan data dan informasi

Analisis hasil identifikasi

Temu bahas kasus (Case Conference)

3 Rencana Prioritas

Pemecahan Rencana kegitan (jenis layanan)

Masalah Tujuan kegiatan

Metode

Teknik

Peran

Waktu dan tempat

Potensi dan sumber

4 Pemecahan Kegiatan pemecahan masalah ke 1

Masalah Kegiatan pemecahan masalah ke 2

Kegiatan Pemecahan masalah ke 3, dst

5 Evaluasi Evaluasi

6 Pengakhiran dan Pengakhiran

Rujukan Rujukan

Page 30: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 25

NB :

Aspek kegiatan yang ada dalam Tabel 2 merupakan aspek kegiatan standar,

dalam pelaksanaannya di lapangan Pendamping Sosial dapat menambahkan

sesuai dengan rincian kegiatan yang dilakukan.

Pendamping Sosial melakukan diskusi untuk melakukan penilaian pada setiap

tahapan dari awal sampai dengan akhir dengan Penerima Manfaat dan rekan

sejawat, dengan penentuan nilai :

1 (satu) = kurang,

2 (dua) = cukup

3 (tiga) = baik

4 (empat) = sangat baik.

6. Tahap Pengakhiran dan Rujukan

Tahap pengakhiran pemecahan masalah merupakan kegiatan pemutusan

pemberian pelayanan sosial. Tujuan kegiatan ini agar Penerima Manfaat dapat

mandiri tidak tergantung secara terus menerus kepada layanan. Kegiatan

pengakhiran penanganan masalah meliputi:

a. Identifikasi keberhasilan yang telah dicapai Penerima Manfaat dilihat dari aspek

biopsikososial dan spiritual; dan

b. Kunjungan kepada keluarga dan pihak terkait dengan kehidupan Penerima

Manfaat.

Tahap ini merupakan tahap pengakhiran atau pemutusan kegiatan. Hal ini

dilakukan bila tujuan pertolongan telah dicapai atau permintaan sendiri Penerima

Manfaat yang dilayani, karena faktor tertentu. Pendamping Sosial dapat

memberikan form pengakhiran pemecahan masalah yang ditandatangani oleh

Pendamping Sosial dan Penerima Manfaat yang menerima pelayanan.

Proses pengakhiran pemecahan masalah harus dilakukan, agar Penerima Manfaat

yang menerima pelayanan dapat berdaya secara mandiri tanpa bantuan dari

pemerintah, Pendamping Sosial dan profesi lainnya.

Rujukan merupakan pengalihan layanan kepada pihak lain agar Penerima Manfaat

memperoleh layanan lanjutan yang sesuai dengan masalah dan kebutuhannya.

Hal yang dilakukan pada kegiatan rujukan, di antaranya :

Page 31: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 26

a. Melakukan referal Penerima Manfaat untuk mendapatkan pelayanan lebih

lanjut kepada pihak lain yang lebih berkompeten sesuai dengan masalah dan

kebutuhan.

b. Melakukan monitoring untuk memastikan Penerima Manfaat mendapatkan

layanan yang dibutuhkannya.

Adapun lembaga mitra yang dapat dijadikan rujukan terkait dengan

permasalahan yang dialami oleh Penerima Manfaat terdapat dalam Direktori

Lembaga Mitra Kementerian Sosial yang dikeluarkan oleh Biro Hubungan

Masyarakat Kementerian Sosial. Disamping terdapat pula pada Modul 2 terkait

dengan Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS).

Indikator keberhasilan pertolongan merupakan kondisi yang ingin dicapai dari

proses layanan dan pertolongan yang dilakukan. Indikator dari proses pemberian

layanan dan pertolongan adalah meningkatnya keberfungsian sosial Penerima

Manfaat sesuai dengan kapasitasnya. Capaian keberhasilan bukan saja bagi Penerima

Manfaat secara individu, tetapi juga menyangkut keluarga dan masyarakat. Adapun

indikator keberhasilan yang diharapkan muncul, antara lain :

1. Bagi Penerima Manfaat:

a. Meningkatnya keberfungsian sosial Penerima Manfaat.

b. Meningkatnya kemampuan relasi Penerima Manfaat dalam keluarga

c. Meningkatnya kemampuan bersosialisasi Penerima Manfaat dengan lingkungan

di luar keluarga.

d. Meningkatnya orientasi mobilitas (mengurangi ketergantungan Penerima

Manfaat kepada orang lain).

e. Mampu menerapkan keterampilan teknis.

f. Mampu bekerja di rumah/keluarga dan dengan orang lain.

g. Mampu bekerja pada sektor formal, informal dan non formal.

h. Mempunyai orientasi kerja dan masa depan.

i. Meningkatnya kemandirian.

C. INDIKATOR KEBERHASILAN PERTOLONGAN

Page 32: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 27

2. Bagi Keluarga:

a. Meningkatnya dukungan sosial keluarga (family support). Terkait dengan

dukungan keluarga akan dibahas lebih rinci pada Modul 9.

b. Meningkatnya kapasitas/kemampuan dan keterampilan keluarga dalam

mendukung keberfungsian sosial Penerima Manfaat.

3. Bagi Komunitas dan Masyarakat:

a. Meningkatnya dukungan sosial komunitas dan masyarakat terhadap Penerima

manfaat dan keluarganya. Terkait dengan dukungan komunitas dan

masyarakat akan dibahas lebih rinci pada Modul 9.

b. Hilangnya stigma terhadap Penerima Manfaat.

1. Tahapan pertolongan yang dilakukan oleh Pendamping Sosial terdiri dari 6 (enam)

tahapan yang mengacu pada tahapan pertolongan pekerjaan sosial.

2. Tahap pendekatan awal merupakan upaya Pendamping Sosial dalam melakukan

pertemuan awal dengan Penerima Manfaat, pemangku kepentingan serta pihak

terkait lainnya dengan tujuan mendapatkan dukungan dalam memberikan

pelayanan sosial khususnya bagi Penerima Manfaat.

3. Tahap identifikasi masalah merupakan tindakan untuk memahami, merumuskan

masalah serta mengungkapkan dan menggali informasi sebab terjadinya masalah

dan akibat yang ditimbulkan atas masalah.

4. Tahap rencana pemecahan masalah harus didasarkan pada hasil identifikasi yang

telah dilakukan. Fungsi perencanaan pemecahan masalah adalah untuk

menyepakati pelayanan apa yang tepat diberikan kepada Penerima Manfaat

sesuai dengan masalahnya.

5. Tahap pemecahan masalah dilakukan berdasarkan rencana pemecahan masalah

yang telah disusun bersama Penerima Manfaat. Pendamping Sosial mulai

melaksanakan program kegiatan pemecahan masalah dengan melibatkan secara

aktif Penerima Manfaat yang dilayani.

RANGKUMAN

Page 33: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 28

6. Tahap monitoring dan evaluasi dilakukan sebagai kegiatan untuk memantau dan

mengevaluasi terhadap semua proses kegiatan yang dilaksanakan terkait dengan

perubahan yang terjadi pada diri Penerima Manfaat yang dilayani. Evaluasi

dilakukan baik selama proses kegiatan berlangsung maupun pada akhir program/

kegiatan.

7. Tahap pengakhiran pemecahan masalah merupakan kegiatan pemutusan

pemberian pelayanan sosial, yang ditujukan agar Penerima Manfaat dapat mandiri

dan tidak tergantung secara terus menerus kepada layanan. Sedangkan rujukan

merupakan pengalihan layanan kepada pihak lain agar Penerima Manfaat

memperoleh layanan lanjutan yang sesuai dengan masalahnya.

8. Indikator keberhasilan dari proses pertolongan adalah kondisi yang ingin dicapai

dari proses pertolongan yang dilakukan, berupa meningkatnya keberfungsian

sosial Penerima Manfaat sesuai dengan kapasitasnya. Capaian keberhasilan bukan

saja bagi Penerima Manfaat secara individu, tetapi juga menyangkut keluarga dan

masyarakat.

LEMBAR KERJA 4.1

“Diskusi Kelompok”

Tahapan Pertolongan

Fasillitator membagi Pendamping Sosial menjadi 3 (tiga) kelompok dan

meminta Kelompok untuk menyusun Puzzle tahapan pertolongan beserta

artinya dari masing-masing tahapan.

Fasilitator menyediakan Fuzzle berupa potongan kertas tentang tahapan

pertolongan pada Bagian A dan Puzzle potongan kertas Bagian B arti dari

masing-masing tahapan pertolongan.

Fasilitator meminta Pendamping Sosial memaparkan hasil diskusi kelompoknya.

Fasilitator melihat hasil penyajian dari masing-masing kelompok, apakah ada

yang salah dalam menempatkan urutan tahapannya dan dalam memasangkan

dengan arti dari masing-masing tahapan.

Fasilitator mengklarifikasi.

Page 34: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 29

LEMBAR KERJA 4.2Lembar Kerja 4.2.

“Role Play”

Tahap Pendekatan Awal

Fasilitator meminta Pendamping Sosial memilih kasus yang akan digunakan

sampai akhir yang memuat 5W +1 H

Dengan menggunakan kelompok yang sudah terbentuk dan dengan kasus yang

sudah dipilih, kelompok melakukan Role Play kegiatan pendekatan awal yang

di dalamnya dilakukan upaya :

Membangun kepercayaan, keterbukaan, komunikasi, relasi dan motivasi

antara Pendamping Sosial dan Penerima Manfaat dan dengan berbagai

pihak terkait. Upaya dilakukan dengan menerapkan Nilai, Etika, Norma,

Fungsi, Tugas, dan Peran Pendamping Sosial yang sudah dipelajari pada

Modul 1.

Masing-masing kelompok melakukan Role Play terkait dengan kegiatan

pendekatan awal.

LEMBAR KERJA 4.3

“Simulasi”

Tahap Identifikasi Masalah

Fasilitator meminta Pendamping Sosial dengan menggunakan kelompok yang

sudah terbentuk, melakukan Simulasi.

Fasilitator meminta masing-masing kelompok untuk menggambar satu batang

pohon besar (dapat juga batang pohon disediakan oleh Fasilitator) dan

kemudian Fasilitator memulai dengan bertanya “apa permasalahan yang terjadi

pada kasus 4.1”. Ketika peserta menemukan jawabannya, minta peserta untuk

menuliskan jawabannya di daun pohon dan tanyakan lagi pertanyaan yang

sama, sehingga dapat tergali semua permasalahan yang dihadapi Penerima

Manfaat. (Fasilitator menyediakan potongan kertas sebagai daun untuk diisi

oleh peserta, dapat juga daun dibuat langsung oleh peserta).

Page 35: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 30

Fasilitator melanjutkan dengan bertanya “apa dampak yang akan terjadi jika

permasalahan tersebut tidak di atasi ?”. Ketika peserta menemukan

jawabannya, minta peserta untuk menuliskan jawabannya sebagai buah dari

pohon dan tanyakan lagi pertanyaan yang sama. (Fasilitator menyediakan

potongan kertas sebagai buah untuk diisi oleh peserta, dapat juga buah dibuat

langsung oleh peserta).

Fasilitator menanyakan kepada peserta “apa yang menjadi penyebab dari

masalah tersebut?”. Ketika peserta menemukan jawabannya, tuliskan jawaban

tersebut pada akar dari pohon dan tanyakan lagi pertanyaan yang sama.

(penyebab masalah dapat dibuat oleh peserta pada bagian akar).

Setelah menuliskan permasalahan yang dihadapi Penerima Manfaat, minta

peserta untuk memikirkan solusi dari masing-masing masalah. Ketika mereka

menemukan solusinya, minta peserta untuk menuliskannya di sticky notes dan

menempelkannya di sebelah masing-masing masalah.

Tanyakan kepada masing-masing kelompok: “Mana di antara masalah yang ada

yang memiliki dampak paling besar dan menuntut upaya yang segera untuk

diatasi ?”

Fasilitator membimbing peserta untuk menemukan fokus permasalahan yang akan

ditangani berdasarkan hasil identifikasi permasalahan, dengan melingkari masalah

yang memiliki dampak paling besar dan akar masalah paling sulit untuk diatasi

menjadi prioritas penanganan masalah.

LEMBAR KERJA 4.4

“Simulasi”

Tahap Rencana Pemecahan Masalah

Fasilitator meminta Pendamping Sosial tetap bekerja pada kelompok yang

sama.

Berdasarkan hasil diskusi pada Lembar Kerja 4.3 dengan prioritas masalah yang

sudah ditentukan kelompok, Fasilitator meminta peserta untuk melakukan

perencanaan pemecahan masalah dengan menggunakan Tabel 1 tentang

Rencana Pemecahan Masalah.

Page 36: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 31

Setelah selesai fasilitator meminta peserta untuk memaparkan hasil diskusi

dengan cara window shopping.

Form : Penyusunan Rencana Pemecahan Masalah

Masalah/ kebutuhan

Prioritas Rencana Kegiatan

pemecahan masalah

(jenis layanan)

Tujuan Metode Teknik Fungsi, Tugas, Peran

Pendamping sosial

PSKS/ Sistem sumber

Waktu &

Tempat

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

LEMBAR KERJA 4.5

“Role Play”

Tahap Pemecahan Masalah

Fasilitator meminta Pendamping Sosial dengan menggunakan kelompok yang

sudah terbentuk melakukan Role Play sesuai dengan hasil perencanaan

pemecahan masalah yang sudah dilakukan pada Lembar Kerja 4.4 untuk

menangani kasus yang sudah dipilih oleh masing-masing kelompok dan

bagaimana kesepakatan pengakhiran pemecahann masalah dilakukan antara

Pendamping Sosial dengan Penerima Manfaat dan jika harus dirujuk.

Masing-masing kelompok menanggapi Role Play yang dilakukan oleh kelompok

lain secara bergantian terkait dengan kegiatan pelaksanaan pemecahan

masalah.

Page 37: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 32

LEMBAR KERJA 4.6

“Simulasi”

Tahap Evaluasi

Fasilitator meminta Pendamping Sosial tetap bekerja pada kelompok yang

sama.

Berdasarkan hasil diskusi pada Lembar Kerja 4.2 sampai Lembar Kerja 4.5,

Fasilitator meminta peserta untuk melakukan evaluasi terkait tahapan

pertolongan yang sudah dilakukan dengan menggunakan Tabel 2.

Setelah selesai Fasilitator meminta peserta untuk memaparkan hasil diskusinya.

Form : Evaluasi Pelaksanaan Pertolongan Pendamping Sosial

No Tahapan Aspek Kegiatan Nilai Keterangan (Hambatan, tantangan, peluang)

1 Pendekatan Awal Sosialisasai

Dukungan

2 Identifikasi Masalah

Persiapan/penyusunan instrumen yang akan digunakan.

Pengumpulan data dan informasi

Analisis hasil identifikasi

Temu bahas kasus (Case Conference)

3 Rencana Prioritas

Pemecahan Rencana kegitan (jenis layanan)

Masalah Tujuan kegiatan

Metode

Teknik

Peran

Waktu dan tempat

Potensi dan sumber

4 Pemecahan Kegiatan pemecahan masalah ke 1

Masalah Kegiatan pemecahan masalah ke 2

Kegiatan Pemecahan masalah ke 3, dst

5 Evaluasi Evaluasi

6 Pengakhiran dan Pengakhiran

Rujukan Rujukan

Page 38: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 33

NB :

Aspek kegiatan yang ada dalam Tabel 2 merupakan aspek kegiatan standar,

dalam pelaksanaannya di lapangan Pendamping Sosial dapat menambahkan

sesuai dengan rincian kegiatan yang dilakukan.

Pendamping Sosial melakukan diskusi untuk melakukan penilaian pada setiap

tahapan dari awal sampai dengan akhir dengan Penerima Manfaat dan rekan

sejawat, dengan penentuan nilai :

1 (satu) = kurang,

2 (dua) = cukup

3 (tiga) = baik

4 (empat) = sangat baik.

Evaluasi terhadap Pendamping Sosial pelatihan dilakukan secara kualitatif

dengan cara melihat antusiasme Pendamping Sosial baik dalam memperhatikan

paparan fasilitator, terlibat dalam kegiatan dan diskusi kelompok. Maupun dalam

mengajukan atau menjawab pertanyaan/klarifikasi dalam pembelajaran materi

tahapan pertolongan.

TES FORMATIF

Page 39: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 34

Kegiatan Belajar :

BAB III. PENUTUP

Modul ini ditujukan terutama bagi SDM Pendamping Sosial untuk

meningkatkan kompetensi dan pemahamannya tentang tahapan pertolongan dalam

mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh Penerima Manfaat, baik secara individu,

kelompok maupun masyarakat. Keberhasilan Pendamping Sosial dalam menjalankan

fungsi, tugas dan peran, salah satunya ditunjang oleh kemampuannya melakukan

pertolongan dengan menggunakan tahapan yang secara keilmuan dapat

dipertanggungjawabkan. Untuk itulah modul ini disusun. Dalam proses pembelajaran

diharapkan:

1. Peserta mengikuti semua tahapan pembelajaran dan diskusi terprogram yang

telah ditetapkan.

2. Kesemua komponen bahan pembelajaran dalam modul ini dipadukan dengan

bahan tayang dan Lembar Kerja yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari

materi pembelajaran modul.

3. Semua latihan pada modul ini wajib dikerjakan saat pembelajaran berlangsung.

Namun pada saat proses pembelajaran dimigrasikan kedalam bentuk e-learning

dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

Page 40: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 35

Adi Fahrudin. 2012. Pengantar Kesejahteraan Sosial. Bandung: Refika Aditama.

Dwi Heru Sukoco. 1991. Profesi Pekerjaan Sosial dan Proses Pertolongannya.

Bandung: Kopma STKS Bandung.

Edi Suharto. 2009. Membangun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat. Bandung:

Refika Aditama.

Friedlander, Walter A. 1982. Introductioning Social Welfare 3rd Edition. New Jersey:

Prentice-Hall. Ellen Netting. F, dkk. Alih Bahasa: Nelson Aritonang, dkk. 2001.

Praktek Makro Pekerjaan Sosial. Bandung: STKS Bandung.

Kirst-Ashman, K.K. & Hull, Jr., G.H. 2006. Understanding Generalist Practice. 4th

Edition. USA: Thomson Brooks/Cole.

Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 5 Tahun 2017 tentang Standar Rehabilitasi Sosial

dengan Pendekatan Pekerjaan Sosial.

Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 16 rahun 2017 tentang Sumber Daya Manusia

Penyelenggara Kesejahteraan Sosial.

Raden Dika Permatadiraja. 2019. Bahan Bacaan Tahapan Pertolongan Tenaga

Kesejahteraan Sosial. Tidak Dipublikasikan.

Zastrow, Charles. 2000. Introduction to Social Work and Social Welfare. United

States: Brooks Cole.

Zastrow, Charles. 1999. The Practice of Social Work. Sixth Edition. Pacific Grove:

Brooks/Cole Publishing Company. An International Thomson Publishing

REFERENSI

Page 41: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 36

SRI TJAHJORINI SUGIHARTO lahir pada tanggal 12

Agustus 1967 di Bandung. Menyelesaikan pendidikan

untuk tingkat Sarjana pada tahun 1991 dari Sekolah

Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung. Kemudian

menyelesaikan pendidikan pascasarjana S-2 dari

Institut Pertanian Bogor Fakultas Ekologi Manusia

Program Studi Penyuluhan Pembangunan pada Tahun

2001. Selanjutnya menyelesaikan S-3 di Institut

Pertanian Bogor dengan jurusan yang sama pada Tahun 2008.

Penempatan pertama sebagai PNS di Pusat Rehabilitasi Sosial Bina Grahita

“Kartini” Temanggung pada Tahun 1993 sampai tahun 1996. Kemudian pindah tugas

di Balai Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Lembang Bandung (BPPKS)

yang sekarang menjadi Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial

(BBPPKS) Lembang Bandung. Sejak Tahun 2002 sampai sekarang betugas di Pusat

Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Jakarta dan saat ini menjabat sebagai

Widyaiswara Ahli Utama.

Berbagai seminar telah diikuti baik dalam dan luar negeri, diantaranya

Workshop on Right Based Sosial Work Approach Organized by Ministry of Social

Affairs of the Republic of Indonesia and Equitas, International Human Rights

Education-Montreal Canada (2010), International Workshop on Drug Demand

Reduction for Credentialing and Education of Addiction Professional (ICCE) Colombo

Plan Bangkok Thailand (2015).

Pelatihan yang pernah diikuti, diantaranya TOT PKPS (1997), Diklat Penyegaran

TKSM (1998), Diklat Metodologi Penelitian II (1998), Diklat Metodologi Pembelajaran

(1999), TOT Perencanaan Fungsional Pekerja Sosial (2002), TOT PDPS (2003), TOT

Petugas Pemberdayaan FM (2003), TOT Workshop TOTWorkshop On Right Based

Social Work Approach Organized By Ministry Of Social Affairs Of The Republic Of

BIODATA PENYUSUN DAFTAR PUSTAKA

Page 42: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 37

Indonesia And Equitas (2010), Diklat PIM III (2010), TOT Perlindungan Anak (2011),

TOT Konselor Adiksi Tahap Pertama Angkatan I (2015), TOT FDS (2016), Diklat

Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Utama (2015), Certtificate of Attendance for

Satifactorily completing a 10-days or 108 hours on Immersion Program Learning

Community and 13 Continuing Education hours (2015), TOT Penganggaran Peka

Damai (2015), TOT Pekerja Sosial Adiksi Napza Tahap Kedua Angkatan II (2015), TOT

Manajemen Lembaga Kesejahteraan Sosial (MLKS) (2017), Pembekalan Fasilitator

Bimbingan Orinetasi Pekerja Sosial Supervisor Program Keluarga Harapan selama 26

jam Pelejaran (2018), Pelatihan Koordinasi dan Manajemen Tempat Pengungsian

IOM (2018), TOT on “Foundational, Employment and Enterpreneurships Training”

EQWIPHUBs Canada (2018).

Pengalaman lain yang diperoleh adalah sebagai Narasumber diberbagai

kegiatan, Tenaga Pelatih/Fasilitor di Pusdiklat Kesejahteraan Sosial dan di Balai Besar

Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Kementerian Sosial, Dinas Bimbingan

Mental dan Kesejahteraan Sosial DKI Jakarta, Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak,

Direktorat Rehabilitasi Sosial Penyalahguna NAPZA dan menjadi Pekerja Sosial Adiksi

Napza yang tersertifikasi secara internasional. Tim Asistensi sekaligus Tim Ahli di

Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak Kementerian Sosial sejak Tahun 2010 hingga

Tahun 2018. Tim Pakar dan Tim Kelompok Kerja di Pusat Penyuluhan Sosial. Tim

Evaluasi Program Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA) dan Tim Evaluasi Kegiatan Temu

Penguatan Kapasitas Anak dan Keluarga (TEPAK) bersama dengan Direktorat

Rehabilitasi Sosial Anak dan UNICEF. Disamping terlibat sebagai Narasumber dalam

penyusunan Pedoman serta Petunjuk Teknis di Direktorat Perlindungan Sosial Korban

Bencana Alam, Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial, Pusat

Penyuluhan Sosial, Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak, Direktorat Rehabilitasi Sosial

Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang, dan lain-lain.

Pengkajian yang sudah dilakukan adalah Pengkajian dan Penyusun Kurikulum

Diklat Penanggulangan Bencana, Diklat Managemen Pembangunan Kabupaten

Daerah Tertinggal, Diklat Penanganan Pengungsi, Diklat Manajemen Pimpinan Panti,

Diklat Jabatan Fungsional Pekerjaan Sosial, Diklat Jabatan Fungsional Penyuluh Sosial,

Diklat Konseling Anak, Diklat Kesehatan Jiwa, Diklat Manajemen SDM SLRT, Pelatihan

Page 43: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 38

Dasar Pendamping Sosial dan lain-lain.

1. Power Point

LAMPIRAN

Page 44: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 39

Page 45: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 40

Page 46: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 41

Page 47: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 42

Page 48: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 43

Page 49: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 44

Page 50: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 45

Page 51: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 46

Page 52: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 47

Page 53: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 48

Page 54: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 49

Page 55: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 50

Page 56: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 51

Page 57: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 52

Page 58: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 53

Page 59: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 54

Page 60: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 55

Page 61: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 56

Page 62: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 57

Page 63: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 58

Page 64: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 59

Page 65: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 60

Page 66: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 61

Page 67: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 62

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT (RBPMD) TAHAPAN PERTOLONGAN

1. Nama Diklat : Pelatihan Dasar Pendamping Sosial.

2. Nama Mata Diklat : Tahapan Pertolongan

3. Alokasi Waktu : 12 JP (540 menit @ 45 menit).

4. Deskripsi Singkat : Pada saat melaksanakan tugas pendampingan dan pelayanan kepada Penerima Manfaat dengan alasan terdapat suatu

permasalahan, maka perlu memberikan layanan pertolongan agar permasalahannya bisa diatasi. Tidak jarang pada saat

memberikan pertolongan, menemui permasalahan seperti motivasi rendah dari Penerima Manfaat; anak dari Penerima Manfaat

yang rentan putus sekolah; Penerima Manfaat yang melakukan kekerasan pada anak, kesulitan ekonomi atau modal usaha dan

permasalahan lainnya. Dalam menghadapi situasi demikian, dipandang perlu memberikan pendampingan sosial sesuai dengan

tahapan pertolongan yang dapat dipertanggungjawabkan.

Pada dasarnya tahapan pertolongan Pendamping Sosial terdiri dari tahap: Pendekatan Awal; Identifikasi Masalah; Rencana

Pemecahan Masalah; Pemecahan Masalah; Monitoring dan Evaluasi; Pengakhiran dan Rujukan. Di dalamnya peserta juga

dikenalkan pada kegiatan temu bahan kasus (Case Conference) sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari managemen kasus yang

merupakan tugas utama Pekerja Sosial sebagai Manager Kasus yang bekerja sama dengan pihak lain termasuk Pendamping Sosial

untuk menjadi peserta dalam temu bahan kasus (Case Conference).

2. RBPMD dan SAP

Page 68: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 63

Beberapa metode pembelajaran digunakan secara variatif untuk dapat menyajikan modul, sehingga tujuan pembelajaran dapat

tercapai. Disamping dipergunakan pula beberapa Lembar Kerja untuk mempermudah peserta dalam menangkap substansi modul.

5. Tujuan Pembelajaran

a. Hasil Belajar : Setelah mengikuti diklat diharapkan Pendamping Sosial mampu menguraikan dan mendemontrasikan tahapan pertolongan dengan baik

dan benar.

b. Indikator Hasil Belajar : Setelah mengikuti pelatihan diharapkan Pendamping Sosial mampu :

1) Menguraikan tahapan pertolongan.

2) Menerapkan tahap pendekatan awal.

3) Mendemontrasikan tahap identifikasi masalah.

4) Mendemontrasikan tahap rencana pemecahan masalah.

5) Mendemontrasikan tahap pemecahan masalah.

6) Mendemontrasikan tahap monitoring dan evaluasi.

7) Mendemontrasikan tahap pengakhiran dan rujukan.

No Indikator

Keberhasilan Materi Pokok Sub Materi Pokok Metode Alat Bantu/Media

Estimasi

Waktu

Peserta dapat:

1 Menguraikan

tahapan

pertolongan.

Tahapan Pertolongan.

a. Tahap Pendekatan Awal.

b. Tahap Identifikasi masalah

c. Tahap Rencana Pemecahan

Masalah.

Presentasi

Diskusi

kelompok

Curah Pendapat

Pemutaran

Laptop

LCD, proyektor

Bahan presentasi

Kertas flipchart

Modul

85 menit

Page 69: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 64

No Indikator

Keberhasilan Materi Pokok Sub Materi Pokok Metode Alat Bantu/Media

Estimasi

Waktu

d. Tahap Pemecahan

Masalah.

e. Tahap Monitoring dan

evaluasi

f. Tahap Pengakhiranan dan

Rujukan.

Film/Video

Metode make a

mach

Refleksi

Film/Video

Spidol

Stiky notes

Potongan kartu tahapan

pertolongan (Bagian A)

dan potongan arti tahapan

pertolongan (Bagian B)

Lembar kerja

2 Menerapkan tahap

pendekatan awal.

Tahap Pendekatan

Awal.

a. Membangun kepercayaan

dan keterbukaan.

b. Membangun komunikasi

dan relasi sosial.

c. Membangun motivasi.

Presentasi

Diskusi

kelompok

Curah Pendapat

Role play

Refleksi

Laptop

LCD, proyektor

Bahan presentasi

Kertas flipchart

Modul

Spidol

Kasus

Lembar kerja

90 menit

3 Mendemontrasikan

tahap identifikasi

masalah.

Tahap Identifikasi

Masalah.

a. Penyiapan instrumen

identifikasi.

b. Pengumpulan data dan

informasi.

c. Analisis.

Presentasi

Diskusi

kelompok

Curah Pendapat

Role Play

Demontrasi

Laptop

LCD, proyektor

Bahan presentasi

Kertas flipchart

Modul

Spidol

90 menit

Page 70: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 65

No Indikator

Keberhasilan Materi Pokok Sub Materi Pokok Metode Alat Bantu/Media

Estimasi

Waktu

d. Temu bahas kasus (Case

conference).

Refleksi Kasus

Lembar kerja

4 Mendemontrasikan

tahap rencana

pemecahan

masalah.

Tahap Rencana

Pemecahan Masalah.

a. Membuat skala prioritas.

b. Menentukan jenis layanan

dan rujukan.

c. Membuat kesepakatan.

Presentasi

Diskusi

kelompok

Curah Pendapat

Demontrasi

Refleksi

Laptop

LCD, proyektor

Bahan presentasi

Kertas flipchart

Modul

Spidol

Kasus

Lembar kerja

90 menit

5 Mendemontrasikan

tahap pemecahan

masalah.

Tahap Pemecahan

Masalah.

Pelaksanaan pemecahan

masalah.

Presentasi

Diskusi

kelompok

Curah Pendapat

Role Play

Demontrasi

Refleksi

Laptop

LCD, proyektor

Bahan presentasi

Kertas flipchart

Modul

Spidol

Lembar kerja

Kasu

80 menit

6 Mendemontrasikan

tahap monitoring

Tahap Monitoring dan

Evaluasi.

Monitoring dan evaluasi.

Presentasi

Diskusi

kelompok

Laptop

LCD, proyektor

Bahan presentasi

60 menit

Page 71: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 66

No Indikator

Keberhasilan Materi Pokok Sub Materi Pokok Metode Alat Bantu/Media

Estimasi

Waktu

dan evaluasi.

Curah Pendapat

Demontrasi

Refleksi

Kertas flipchart

Film

Modul

Spidol

Kasus

Lembar kerja

7 Mendemontrasikan

tahap pengakhiran

dan rujukan.

Tapap Pengakhiran

dan Rujukan.

a. Pengakhiran penanganan

masalah

b. Rujukan.

Presentasi

Diskusi

kelompok

Curah Pendapat

Demontrasi

Refleksi

Laptop

LCD, proyektor

Bahan presentasi

Kertas flipchart

Modul

Spidol

Kasus

Lembar kerja

45 menit

Page 72: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 67

RENCANA PEMBELAJARAN/SAP

TAHAPAN PERTOLONGAN

1. Nama Diklat : Pelatihan Dasar Pendamping Sosial.

2. Nama Mata Diklat : Tahapan Pertolongan

3. Alokasi Waktu : 12 JP (540 menit @ 45 menit).

4. Deskripsi Singkat : Pada saat melaksanakan tugas pendampingan dan pelayanan kepada Penerima Manfaat dengan alasan terdapat suatu permasalahan,

maka perlu memberikan layanan pertolongan agar permasalahannya bisa diatasi. Tidak jarang pada saat memberikan pertolongan,

menemui permasalahan seperti motivasi rendah dari Penerima Manfaat; anak dari Penerima Manfaat yang rentan putus sekolah;

Penerima Manfaat yang melakukan kekerasan pada anak, kesulitan ekonomi atau modal usaha dan permasalahan lainnya. Dalam

menghadapi situasi demikian, dipandang perlu memberikan pendampingan sosial sesuai dengan tahapan pertolongan yang dapat

dipertanggungjawabkan.

Pada dasarnya tahapan pertolongan Pendamping Sosial terdiri dari tahap: Pendekatan Awal; Identifikasi Masalah; Rencana

Pemecahan Masalah; Pemecahan Masalah; Monitoring dan Evaluasi; Pengakhiran dan Rujukan. Di dalamnya peserta juga dikenalkan

pada kegiatan temu bahan kasus (Case Conference) sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari managemen kasus yang merupakan

tugas utama Pekerja Sosial sebagai Manager Kasus yang bekerja sama dengan pihak lain termasuk Pendamping Sosial untuk menjadi

peserta dalam temu bahan kasus (Case Conference).

Page 73: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 68

Beberapa metode pembelajaran digunakan secara variatif untuk dapat menyajikan modul, sehingga tujuan pembelajaran dapat

tercapai. Disamping dipergunakan pula beberapa Lembar Kerja untuk mempermudah peserta dalam menangkap substansi modul.

5.Tujuan Pembelajaran

a. Hasil Belajar : Setelah mengikuti diklat diharapkan Pendamping Sosial mampu menguraikan dan mendemontrasikan tahapan pertolongan dengan baik

dan benar.

b. Indikator Hasil Belajar : Setelah mengikuti pelatihan diharapkan Pendamping Sosial mampu :

1) Menguraikan tahapan pertolongan.

2) Menerapkan tahap pendekatan awal.

3) Mendemontrasikan tahap identifikasi masalah.

4) Mendemontrasikan tahap rencana pemecahan masalah.

5) Mendemontrasikan tahap pemecahan masalah.

6) Mendemontrasikan tahap monitoring dan evaluasi.

7) Mendemontrasikan tahap pengakhiran dan rujukan.

6. Pokok dan Sub Pokok Bahasan

a. Tahap Pendekatan Awal.

1) Membangun kepercayaan dan keterbukaan.

2) Membangun komunikasi dan relasi sosial.

3) Membangun motivasi.

b. Tahap Identifikasi Masalah

1) Penyiapan instrumen identifikasi.

2) Pengumpulan data dan informasi.

Page 74: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 69

3) Analisis.

4) Temu bahas kasus (Case conference).

c. Tahap Rencana Pemecahan Masalah.

1) Membuat skala prioritas.

2) Menentukan jenis layanan dan rujukan.

3) Membuat kesepakatan.

d. Tahap Pemecahan Masalah.

e. Tahap Monitoring dan Evaluasi

f. Tahap Pengakhiranan dan Rujukan.

7. Kegiatan Belajar Mengajar (Skenario Pembelajaran)

No Tahap

Kegiatan

Kegiatan Widyaiswara Kegiatan Peserta Metode Bahan dan Media

1 Pendahuluan 1. Salam perkenalan

2. Penyampaian judul materi

3. Tujuan pembelajaran kepada peserta

1. Mendengarkan

2. Menanggapi/

bertanya

1. Presentasi

2. Ceramah

3. Tanya jawab

1. LCD

2. Flipchart

3. Whiteboard

2 Penyampaian

Isi Pokok

Bahasan

1. Menjelaskan dan menguraikan

sistematika materi

2. Menyampaikan penjelasan dan

mempraktekan subtansi isi materi

(Pokok Bahasan dan Sub Pokok

Bahasan)

1.Mendengarkan

2. Menanggapi/

bertanya

3. Curah pendapat

4. Diskusi kelompok

5. Pembahasan kasus

5. Mencatat

6. Melakukan role play

1. Presentasi

2. Ceramah

3. Tanya jawab

4. Tukar pendapat

5. Diskusi kelompok

6. Pemutaran film

7. Pembahasan kasus

8. Demontrasi

-Laptop

-LCD, proyektor

-Bahan presentase

-Kertas flipchart

-Film

-Spidol

-Modul

-Lembar kerja

Page 75: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 70

7. Melakukan simulasi

8. Melakukan

demontrasi

9. Role play

10. Simulasi

-Sstiky note

-Kasus

3 Penutup 1. Buat rangkuman dan kesimpulan

2. Penutup : - Terima kasih - Maaf

- Salam

1. Memperhatikan

2. Mendengarkan

1. Presentasi

2. Ceramah

1. LCD

2. Flipchart

7. Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi merupakan kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam setiap pelatihan. Aspek-aspek yang dievaluasi dalam pelatihan meliputi :

a. Evaluasi reaksi (reaction evaluation): Evaluasi ini merupakan respon atau tanggapan peserta terhadap proses pembelajaran dan penyelenggaraan diklat.

b. Evaluasi belajar (learning evaluation): Evaluasi dilakukan untuk mengetahui perubahan atau peningkatan terhadap aspek pengetahuan, sikap dan

keterampilan peserta.

c. Evaluasi perilaku (behavior evaluation): Evaluasi dilakukan untuk mengetahui perubahan tingkah laku peserta selama dan setelah proses pelatihan.

d. Evaluasi hasil (result evaluation): Evaluasi dilakukan setelah pelatihan berakhir untuk mengetahui pemanfaatan hasil pelatihan alumni peserta, terhadap

peningkatan kinerja dan produktivitasnya di dalam organisasi atau dalam keadaan nyata di lapangan.

e. Tanya jawab, curah pendapat dan diskusi secara insidental selama pembelajaran.

8. Referensi :

Adi Fahrudin. 2012. Pengantar Kesejahteraan Sosial. Bandung: Refika Aditama.

Dwi Heru Sukoco. 1991. Profesi Pekerjaan Sosial dan Proses Pertolongannya. Bandung: Kopma STKS Bandung.

Edi Suharto. 2009. Membangun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat. Bandung: Refika Aditama.

Page 76: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 71

Friedlander, Walter A. 1982. Introductioning Social Welfare 3rd Edition. New Jersey: Prentice-Hall. Ellen Netting. F, dkk. Alih Bahasa: Nelson Aritonang,

dkk. 2001. Praktek Makro Pekerjaan Sosial. Bandung: STKS Bandung.

Kirst-Ashman, K.K. & Hull, Jr., G.H. 2006. Understanding Generalist Practice. 4th Edition. USA: Thomson Brooks/Cole.

Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 5 Tahun 2017 tentang Standar Rehabilitasi Sosial dengan Pendekatan Pekerjaan Sosial.

Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 16 rahun 2017 tentang Sumber Daya Manusia Penyelenggara Kesejahteraan Sosial.

Raden Dika Permatadiraja. 2019. Bahan Bacaan Tahapan Pertolongan Tenaga Kesejahteraan Sosial. Tidak Dipublikasikan.

Zastrow, Charles. 2000. Introduction to Social Work and Social Welfare. United States: Brooks Cole.

Zastrow, Charles. 1999. The Practice of Social Work. Sixth Edition. Pacific Grove: Brooks/Cole Publishing Company. An International Thomson Publishing

Page 77: kata pengantar - SIMPEL KESOS

Pelatihan Dasar Pendamping Sosial 15