1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
rahmat dan karunia-Nya yang dilimpahkan kepada penyusun sehingga buku
elektronik FAQ KPPN Jakarta VII dapat diselesaikan dengan baik.
Buku elektronik ini disusun dengan tujuan menyediakan daftar pertanyaan
yang sering diajukan oleh Satker beserta dengan penyelesaian atas pertanyaan
tersebut. Daftar pertanyaan tersebut berasal dari pertanyaan-pertanyaan yang
sering diajukan oleh petugas Satker melalui telepon, website, dan juga meja CSO
(Customer Service Officer).
Buku elekteronik ini dibagi dalam lima bab berdasarkan kriteria pertanyaan.
Bab I merupakan pertanyaan-pertanyaan terkait Kontrak, Bab II mengenai
Perjalanan Dinas, Bab III mengenai SPM (Surat Perintah Membayar), Bab IV
mengenai Aplikasi Perbendaharaan, Bab V berisi tentang Bendahara, dan Bab VI
tentang Rekonsiliasi.
Buku elektronik FAQ KPPN Jakarta VII disusun secara sederhana dan
disajikan dengan bahasa yang lebih mudah dipahami sehingga diharapkan dapat
membantu Satker memahami aturan-aturan terkait tata cara pelaksanaan anggaran.
Pemahaman yang baik dari Satker turut membantu dalam pelaksanaan anggaran
yang lebih cepat.
Penyusunan buku ini tidak akan berjalan baik tanpa adanya dukungan dari
Kepala Kantor dan para pegawai KPPN Jakarta VII. Oleh karena itu, penyusun
mengucapkan terima kasih atas bantuan dalam penyusunan buku ini, baik berupa
materiil dan nonmateriil.
Seperti peribahasa tak ada gading yang tak retak, buku ini juga tidak terlepas
dari adanya kesalahan. Atas kekurangan buku ini, penulis mohon kritik dan saran
yang membangun dari pembaca untuk perbaikan Buku elektronik FAQ KPPN
Jakarta VII berikutnya. Semoga buku ini bermanfaat bagi Satker. Sekian dan terima
kasih.
Jakarta, 7 Agustus 2017
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................... 1
DAFTAR ISI ............................................................................................................... 1
KONTRAK .................................................................................................................. 3
PERJALANAN DINAS ................................................................................................ 8
SURAT PERINTAH MEMBAYAR............................................................................... 9
APLIKASI PERBENDAHARAAN .............................................................................. 15
BENDAHARA ........................................................................................................... 17
REKONSILIASI ........................................................................................................ 19
3
KONTRAK
1. Q : Apabila mengadakan sewa kendaraan 12 bulan yg mulai kontrak di bulan Maret
2017. Apakah sewa kendaraan tersebut dapat dibayar di muka? Jika bisa, berapa
bulan yang harus dibayar, tetap 12 bulan sampai Februari 2018 atau cukup sampai
Desember 2017 saja?
A : Berdasarkan PP 45 tahun 2013 Pasal 68, dalam hal tertentu, pembayaran atas
beban APBN dapat dilakukan sebelum barang/jasa diterima. Selanjutnya dalam
Penjelasan PP 45 Tahun 2013 Pasal 68 dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan
“dalam hal tertentu” adalah kegiatan yang karena sifatnya harus dilakukan
pembayaran terlebih dahulu, antara lain pemberian uang muka kerja, sewa
menyewa. Pembayaran sewa gedung atau kendaraan dapat dilakukan di muka dan
dapat dimungkinkan melewati (bulan Desember) satu tahun anggaran sesuai
periode sewa yang ditetapkan dalam perjanjian/kontrak. Selanjutnya alokasi sewa
gedung/ kendaraan tersebut tidak membebani DIPA lebih dari satu tahun anggaran
meskipun masa sewa gedung dimungkinkan melewati satu tahun anggaran.
Silahkan untuk berkoordinasi dengan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah untuk
mendapatkan asistensi lebih lanjut.
2. Q : Bagaimana solusinya jika terjadi keterlambatan pengajuan pendaftaran kontrak
ke KPPN karena sudah 1 bulan dari penandatanganan kontrak (SPK) untuk sebuah
pekerjaan ke penyedia, sehingga penyampaian pendaftaran Rincian kontrak yang
saya ajukan ditolak oleh KPPN.
A : Sesuai PMK Nomor 190/2012 dan surat Menteri Keuangan Nomor S-
153/MK.05/2017 tanggal 27 Februari 2017, disebutkan bahwa : Kontrak didaftarkan
ke KPPN paling lambat 5 hari kerja setelah kontrak ditandatangani dan Kontrak yg
bertanggal 3 Januari 2017 s.d 3 Maret 2017 wajib disampaikan ke KPPN paling
lambat 15 Maret 2017.
Selanjutnya jika tidak dapat memenuhi periode tersebut dapat mengajukan surat
dispensasi pengajuan kontrak ke Kepala KPPN.
3. Q : Bagaimana solusinya jika ADK kontrak untuk hotel setelah di instal sas 2017
versi 04 ada penambahan lokasi peta dimana peta ini untuk lokasi kantor kami atau
4
lokasi acara tempat soalnya tidak ada keterangan untuk penambahan ini dan peta ini
selalu error karena ada java scrip yg blm sempurna
A : Untuk pembuatan kontrak pada versi saat ini wajib ditambahkan dengan
perekaman koordinat lokasi kegiatan/ lokasi pekerjaan dilaksanakan.
Jika proses rekam koordinat masih error, dapat menggunakan opsi perekaman
manual.
4. Q : Kapan waktu untuk membuat SPM data kontrak apabila tanda tangan kontrak
tanggal 1 dan SPMK dibuat tanggal 5?
A : SPM dibuat sesuai dengan tanggal SPMK
5. Q : Mengapa pada aplikasi om span kontrak yang sudah SP2D atau dilakukan
pembatalannya tetap muncul dan tidak terhapus
A : Pada OM SPAN : Modul Komitmen – Menu Monitoring Kontrak digunakan
sebagai bahan pengawasan kontrak dan memuat keseluruhan data kontrak yang
sudah pernah diajukan oleh Satker.
6. Q : Bagaimana mekanisme pembayaran jasa konsultan perencana konstruksi fisik
yang belum dibayarkan 100% (pembayaran 80%) karena tahap pembangunan
konstruksi fisiknya belum terlaksana (sesuai kemen PU 45/2007). Sisa 20%
pembayaran dianggarkan tahun ini (2017) dan pembangunan fisik akan
dilaksanakan th 2017 dengan menggunakan rancangan dari konsultan sebelumnya.
Tahap apa yang harus dilakukan untuk administrasi pembayaran jasa konsultan
perencana yg masih tersisa 20% tersebut? Apakah harus addendum kontrak?
A : Untuk mekanisme pembayaran pekerjaan dimaksud dapat berpedoman pada
PMK 194/PMK.05/2014 ttg Pelaksanaan Anggaran Dalam Rangka Penyelesaian
Pekerjaan Yang Tidak Terselesaikan Sampai Dengan Akhir Tahun Anggaran dan
PP Nomor 4/2015 tentang Perubahan Keempat atas PP Nomor 54/2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Silahkan mengakses artikel di link berikut :
http://kppnjakarta7.net/penyelesaian-pekerjaan-yang-tidak-terselesaikan-sampai-
dengan-akhir-tahun-anggaran-dan-pembayaran-tunggakan-tayl/
7. Q : Apakah BAP/BAKP yang digunakan satker saat mengajukan termin baru dalam
mengajukan SPM Kontraktual?
5
A : Dalam hal mengajukan termin baru berarti terdapat kontrak baru sehingga
dokumen yang digunakan adalah BAP. Untuk penggunaan BAKP ketika terdapat
penyelesaian pekerjaan yang dilakukan.
8. Q : Bagaimana cara untuk ralat kontrak yang telah didaftarkan untuk nomor rekening
supplier salah?
A : Dengan cara addedum ADK dan mengganti nomor rekening yang salah
sedangkan untuk nama supplier tetap.
9. Q : Bagaimana perlakuan koreksi pengembalian belanja tahun 2016 namun baru
diketahui tahun 2017?
A : Berdasarkan PP 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah bahwa
koreksi pengembalian belanja untuk tahun 2016 yang akan dilakukan koreksi di
tahun 2017 maka diperlakukan sebagai Pendapatan (SSBP). Untuk koreksi
pengembalian belanja di tahun berjalan maka diperlakukan sebagai pengembalian
belanja (SSPB).
10. Q : Bagaimana teknis prosedur perubahan rekening dan nama satker?
A : Jika terjadi perubahan data supplier maka diselesaikan dengan pengajuan surat
datau addendum
11. Q : Bagaimana solusinya apabila terjadi penolakan informasi supplier pada saat
melakukan pendaftaran kontrak supplier?
A : Membuat karwas baru dengan membuat supplier yang sesuai dengan OM SPAN
12. Q : Apa dasar bahwa sisa pekerjaan dapat dilanjutkan pada tahun anggaran
berikutnya?
A : Berdasarkan PMK 243/PMK.05/2015 tentang Pelaksanaan Anggaran dalam
Rangka Penyelesaian Pekerjaan yang tidak Terselesaikan Sampai dengan Akhir
Tahun Anggaran, harus memenuhi syarat:
- Berdasarkan penelitian PPK, penyedia barang dan jasa dianggap mampu
menyelesaikan keseluruhan pekerjaan seteleh diberikan kesempatan sampai
dengan 90 hari kalender sejak masa pelaksanaan pekerjaan berakhir.
- Penyedia barang dan jasa sanggup menyelesaikan sisa pekerjaan paling
lambat 90 hari kalender sejak berakhirnya masa pelaksanaan pekerjaan yang
6
dinyataan dengan surat pernyataan kesanggupan yang ditandatangani di atas
kertas bermeterai.
- Berdasarkan penelitian KPA, pembayaran atas penyelesaian sisa pekerjaan
dimaksud dapat dilakukan pada TA berikutnya dengan menggunakan dana
yang diperkirakan dapat dialokasikan dalam DIPA TA berikutnya melalui revisi
anggaran.
13. Q : Dalam rangka penyelesaian pekerjaan yang tidak terselesaikan sampai dengan
akhir tahun anggaran harus membuat surat pernyataan kesanggupan. Apa saja
yang harus dicantumkan dalam membuat surat pernyataan kesanggupan tersebut?
A : Surat Pernyataan Kesanggupan paling tidak memuat:
- Pernyataan kesanggupan dari penyedia barang dan jasa untuk
menyelesaikan pekerjaan.
- Waktu yang diperlukan paling lama 90 hari kalender untuk menyelesaikan
sisa pekerjaan sejak berakhirnya masa pelaksanaan anggaran.
- Pernyataan bahwa penyedia bahwa penyedia barang/jasa dikenakan denda
keterlambatan pekerjaan.
- Pernyataan bahwa penyedia bahwa penyedia barang/jasa tidak menuntut
denda/bunga apabila terhadap keterlambatan pembayaran atas sisa
pekerjaan yang disebabkan pleh keterlambatan penyelesaian revisi anggaran.
14. Q : Bagaimana melakukan klaim jaminan uang muka?
A : Berdasarkan Per 19/Pb/2013 tentang Jaminan Uang Muka (Klaim) tata cara yang
harus dilakukan adalah sebagai berikut:
1. KPA menyampaikan surat pernyataan terjadi pemutusan hubungan kontrak
karena kesalahan penyedia barang dan jasa kepada KPPN.
2. Paling lambat 5 hari kerja setelah terjadi pemutusan kontrak.
3. Kepala KPPN mengajukan klaim jaminan uang muka kepada penerbit
jaminan itu yang satu kota atau berbeda kota dengan KPPN penerbit SP2D.
4. Dilakukan pada hari berikutnya, dengan melampirkan:
a. Asli jaminan uang muka
b. Asli surat kuasa dari PPK kepada kepala KPPN
c. Asli konfirmasi tertulis dari PPSPM bahwa penerbit jaminan uang muka
harus:
7
- Menerbitkan jaminan uang muka
- Jaminan uang muka harus bersifat mudah dicairkan dan tidak
bersyarat
15. Q : Bagaimana tata cara pembayaran tunggakan, pembayaran yang dilakukan tahun
2017?
A : Berdasarkan S.914/PB/2017 tata cara pembayaran tunggakan adalah sebagai
berikut:
- Pembayaran dilakukan dengan mekanisme tunggakan membebani DIPA
tahun 2017 atau tahun berjalan.
- Sisa pembayaran dicantumkan pada halaman IV DIPA tahun berjakan.
- Pelaksanaan revisi DIPA mempedomani PMK mengenai Tata Cara Revisi
DIPA.
- Untuk pembayaran, pendaftaran kontrak satuan kerja dilakukan sebagai
tagihan nonkontraktual, KPPN mengidentifikasi pada uraian addendum
kontrak tahun 2016.
8
PERJALANAN DINAS
1. Q : Apakah ada batas waktu tiket pesawat bisa dicairkan apabila yang bersangkutan
pulang perjadin melewati batas akhir Surat Tugas dan bagaimana
pertanggungajwabannya?
A : Sepenuhnya menjadi tanggung A dari PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) untuk
memutuskan apakah tagihan ini berhak dibayarkan oleh negara atau tidak.
Pertimbangannya adalah apakah bukti pendukung dan dokumen perjalanan dinas
sah dan valid serta hak tagihnya telah jatuh tempo.
2. Q : Terkait surat edaran tentang batas waktu penyampaian tagihan kegiatan sd 31
Maret adalah 27 April 2017, apakah termasuk perjadin dan honor narasumber?
A : Sesuai Surat Menteri Keuangan Nomor S-153/MK.05/2017 tanggal 27 Februari
2017 hal Langkah- langkah Strategis Pelaksanaan Anggaran Kementerian Negara/
Lembaga Tahun Anggaran 2017 tagihan dimaksud adalah untuk semua jenis
tagihan yang telah sah dan kegiatannya telah selesai termasuk didalamnya Perjadin
ataupun honor narasumber.
9
SURAT PERINTAH MEMBAYAR
1. Q : Untuk pengajuan gaji PPNPN bulan Januari 2017 apakah masih diperkenankan
apabila SK memakai SK yang lama, yaitu SK tahun 2016 menunggu SK yang baru
keluar? Apabila SK 2016 harus direvisi masa berlakunya atau bagaimana?
A : Untuk realisasi pada Tahun 2017, seyogyanya menggunakan dokumen tagih
tahun 2017.
Dalam hal ini, setiap tahunnya wajib diberikan perikatan baru, yaitu tahun 2017
berupa SPK (PPNPN yang diangkat oleh PPK) dan SK (PPNPN yang diangkat oleh
Pembina Kepegawaian) kepada setiap PPNPN yang telah memenuhi persyaratan.
2. Q : Kapan batas akhir pengumpulan DPP PPNPN untuk bulan Januari ke KPPN?
A : Sesuai Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-31/PB/2016,
maka pembayaran penghasilan PPNPN dapat diajukan paling lambat tanggal 10
(sepuluh) bulan berikutnya setelah bulan pekerjaan selesai.
3. Q : Bagaimana cara mengajukan kekurangan gaji PPNPN karena masih
menggunakan SK tahun 2016 dengan gaji lama, padahal di SK 2017 gaji sudah
naik?
A : Sampai dengan saat ini di update SAS Versi 17.0.2 Belum tersedia menu
“Kekurangan Pembayaran Pengahasilan PPNPN”. Jika memungkinkan, maka
pembayaran kekurangan dapat diubah dan ditambahkan pada pembayaran bulan
Februari. Selanjutnya pada bulan Maret, kembali diubah dan disesuaikan seperti
besaran dalam SPK.
4. Q : Bagaimana tata cara pengajuan pembayaran mulai dari penyusunan spp, spm
untuk pembayaran lembur non pns? apakah akun yang digunakan menggunakan
akun 51?
A : Untuk pembayaran lembur dan uang makan lembur Pegawai Non ASN sudah
tersedia pada SBM Tahun 2017 dan POK Tahun 2017. Akan tetapi masih harus
menunggu aturan lebih lanjut mengenai prosedur pembayaran lembur dan uang
makan lembur Pegawai Non ASN yg dilakukan oleh satker.
5. Q : Bagaimana solusi apabila menerbitkan spm gaji yg salah pilih nama penerima
seharusnya gaji langsung ke PNS tetapi masuk ke rekening bendahara sedangkan
10
SP2D sudah terbit? Apabila harus retur, berapa lama prosesnya, apakah ada cara
lain selain retur?
A : Dapat kami sampaikan bahwa jika pembayaran telah masuk ke rekening tujuan
sesuai data yang diinput oleh satker, maka Tidak dikategorikan sebagai retur.
Sehingga tidak akan memunculkan notifikasi pemberitahuan retur resmi dari KPPN
mitra. Selanjutnya langkah yang dapat diambil adalah menghubungi CSO KPPN
untuk diassistensi dalam pengajuan Permohonan penarikan saldo pada rekening
yang dikarenakan salah nomor rekening penerima. surat dimaksud diajukan oleh
satker kepada KPPN Mitra dan akan diteruskan ke Kantor Pusat Ditjen
Perbendaharaan.
6. Q : Siapakah yang bertanggung atas salah entri rekening gaji seorang PNS
sehingga masuk ke rekening PNS lain? Apa sanksi hukum atas kesalahan entri
tersebut?
A : Dapat kami sampaikan bahwa pengajuan SPM dari setiap satuan kerja melalui
proses validasi dan pemeriksaan dari PPSPM dan PPK. Selanjutnya langkah yang
dapat diambil jika terjadi kesalahan transfer adalah menghubungi CSO KPPN untuk
diassistensi dalam pengajuan Permohonan penarikan saldo pada rekening yang
dikarenakan salah nomor rekening penerima. Surat dimaksud diajukan oleh satker
kepada KPPN Mitra dan akan diteruskan ke Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan.
7. Q : Apakah KPA bisa merangkap sebagai PPK apabila PPK sedang melaksanakan
cuti atau harus menunjuk PPK sementara?
A : Mengenai Pengangkatan PPK dapat merujuk pada PMK 190/2012, seorang KPA
dapat merangkap PPK (Perlu dilakukan dengan pembuatan SK Pengangkatan
PPK), selanjutnya seorang KPA tidak dapat merangkap menjadi PPSPM.
8. Q : Apakah terdapat jumlah maksimal waktu dalam 1 hari untuk mekanisme
pembayaran uang lembur? Apa dasar hukumnya?
A : Dapat merujuk pada PMK Nomor 125 /PMK.05/2009 tentang Kerja Lembur Dan
Pemberian Uang Lembur Bagi Pegawai Negeri Sipil yaitu pada Pasal 2 s.d Pasal 7.
9. Q : Bagaimana cara merevisi SPM apabila saat mengajukan SPM GU dalam SPM
tersebut ada salah satu transaksi yang seharusnya tidak masuk di akun tersebut?
11
A : Jika transaksi dimaksud salah pembebanan Akun, maka dapat mengajukan
permohonan Koreksi Transaksi berdasarkan Per-16/PB/2014.
10. Q : Apakah diperbolehkan jika pengiriman SPM ke KPPN dilakukan sehari setelah
SPM diterbitkan?
A : Sesuai PMK 190/2012, maka batas pengajuan ke KPPN atau kadaluarsa SPM
adalah 2 Hari Kerja sejak diterbitkan oleh PPSPM Satker.
11. Q : Apabila terdapat kekurangan gaji pegawai dari bulan Desember 2016 s/d April
2017 apakah kekurangan gaji tersebut dicairkan dari bulan Januari 2017 ataukah
dari Desember 2016 mengingat telah ada pergantian tahun anggaran.
A : Permintaan kekurangan gaji, baik karena Kenaikan Pangkat ataupun KGB
dihitung dengan memperhatikan TMT SK tersebut mulai berlaku. Pengajuan
kekurangan gaji dapat berlaku surut sesuai ketetapan dalam SK tersebut, walaupun
telah berganti tahun anggaran.
12. Q : Apa syarat yang harus dilampirkan saat mengajukan SPM Tunjangan Kinerja
untuk satker?
A : Berdasarkan PMK No 80 tahun 2017, SPM Ls disampaikan ke KPPN dengan
dilampiri dengan:
a. Daftar nominatif pembayaran tunjangan kinerja
b. Rekapitulasi daftar pembayaran tunjangan kinerja pegawai
c. Surat Setoran Pajak PPh Ps 21.
Sedangkan untuk pembayaran kekurangan tunjangan kinerja dengan
memperhitungkan tunjangan kinerja yang telah diterima pada bulan sebelumnya.
SPM Ls yang diajukan dilampiri dengan Rekapitulasi daftar kekurangan pembayaran
tunjangan kinerja Pegawai dengan dilampiri:
a. Kebutuhan pembayaran untuk seluruh Pegawai yang berhak menerima
kekurangan tunjangan
b. Perhitungan kewajiban pajak.
13. Q : Satker menerima pemberitahuan retur, tetapi tidak ada surat dari KPPN. Apa
yang harus dilakukan?
12
A : Berdasarkan per 30 tahun 2014 dalam mengajukan retur SP2D satker
mengajukan surat permohonan retur, SPTJM, dan daftar rincian rekening retur yang
sudah diperbaiki tanpa melampirkan surat pemberitahuan retur dari KPPN.
14. Q : Apabila masih terdaftar di bank penyalur yang lama kemudian mau membuka
rekening di bank penyalur yang baru. Apakah rekening yang lama perlu ditutup
dahulu?
A : Perlu ditutup dulu dan menyertakan surat dari bank tertanda rekening ditutup lalu
baru dapat mengajukan surat izin pembukaan rekening baru.
15. Q : Apa saja komponen jika ingin mengajukan dispensasi pengajuan non kontrak
yang sudah terlambat lebih dari 17 hari kerja ?
A : Silakan untuk mencantumkan:
Alasan keterlambatan
Jumlah hari keterlambatan sejak tanggal kuitansi
Jumlah hari berlakunya No SPP
Tanggal berlaku SPM
Tanggal masuk SPM
16. Q : Dokumen apa saja yang harus dilampirkan ketika ingin mengajukan SPM UP
untuk pertama kali?
A : Silakan untuk menyertakan :
Surat rekonsiliasi terakhir (Desember 2016) beserta BAR
SK Pengelola Keuangan
Surat Pernyataan bahwa UP tidak akan digunakan untuk
membiayaipengeluaran-pengeluaran yang menuurt peraturan perundang-
undangan harus dilakukan dengan pembayaran langsung (Ls).
17. Q : Berapakah akun yang digunakan untuk penyetoran TUP?
A : Berdasarkan Perdirjen No. 11/PB/2011, SPM UP/Tambahan UP diterbitkan
dengan menggunakan kode kegiatan untuk rupiah murni 0000.0000.825111,
pinjaman luar negeri 9999.9999.825112, dan PNBP 0000.0000.825113.
18. Q : Bagaimana proses retur/ralat SPM?
A : Melakukan perbaikan DRPP GU sampai SPM baru
19. Q : Bagaimana mekanisme pembayaran lembur non ASN?
A : Berdasarkan PMK 85 tahun 2017, PPK mengajukan SPP LS dilampiri dengan:
13
- Daftar Pembayaran Perhitungan Uang Lembur dan Uang Makan Lembur
yang ditandatangani oleh bendahara pengeluaran dan KPA/PPK/kepala
kantor/kepala satker.
- Surat Perintah Kerja Lembur
- Daftar Hadir Kerja selama 1 bulan
- Daftar Hadir Lembur
- Daftar Nominatif, untuk ang lebih dari 1 penerima
- Surat Setoran Pajak Pajak Penghasilan (SSP PPh)
PPSPM mengajukan SPM-LS rangkap 2 beserta ADK SPM dengan dilampiri:
- SSP PPh
- Daftar nominatif, untuk yang lebih dari 1 penerima
20. Q : Bagaimana proses perbaikan sisa TUP Hibah?
A : Surat koreksi penerimaan negara/perbaikan akun ke akun sisa TUP Hibah.
21. Q : Bagaimana proses pengembalian belanja?
A : Berdasarkan per 21 tahun 2014, PPK membuat surat permohonan penyesuaian
pagu yang dilampiri :
- Surat Pernyataan sesuai dengan Lampiran II
- SSBP
- Nota Konfirmasi Penerimaan Negara
22. Q : Apa saja yang menyebabkan SPM mengalami retur?
A : Penyebab retur adalah:
- Nama pemilik rekening pada SPM salah
- Nomor rekening pada SPM salah
- Nama bank penerima salah
- Rekening tidak aktif
- Rekening tidak susup
- Rekening pasif
23. Q : Bagaimana cara KPPN menyampaikan kepada satker apabila terjadi SPM retur?
A : KPPN akan menyampaikan surat pemberitahuan sebagai berikut:
- Retur SP2D kepada satuan kerja dengan dilampiri daftar retur SP2D.
14
- Berdasarkan surat pemberitahuan retur SP2D tersebut . Satuan kerja
melakukan perbaikan data supplier/ data kontrak pada aplikasi SAS/GPP
sesuai dengan data yang benar dan sesuai rekening koran.
- Pada saat perekaman data atau perubahan data sebaiknya mencocokkan
kembali dengan data yang terdapat dalam OM SPAN, seperti nama supplier,
kode NPWP untuk menghindari penolakan data supplier karena adanya
perbedaan data dengan SPAN.
- Setelah itu satker menyampaikan surat ralat/perbaikan rekening ke KPPN
paling lambat 7 hari kerja setelah surat pemberitahuan retur SP2D dari KPPN
diterima oleh satker dengan melampirkan :
SPTJM
ADK
Surat permintaan perubahan data supplier jika bukan karena kesalahan
nama bank atau nomor rekening.
ADK perubahan data kontrak apabila mengakibatkan perubahan data
kontrak yang telah didaftarkan di SPAN.
24. Q : Apa yang penyebabkan pengembalian PNBP?
A : Berdasarkan PMK 96/PMK.05/2017 Pengembalian PNBP disebabkan:
- Kelebihan penyetoran PNBP.
- Kelebihan pemotongan SPM atas transaksi PNBP.
- Kesalahan perekaman dan eksekusi kode billing setoran PNBP oleh bank
persepsi.
15
APLIKASI PERBENDAHARAAN
1. Q : Bagaimana cara menyetel apabila ingin menginput di RUH Kuitansi dengan User
Staf Bendahara Pengeluaran (BPP), terdapat tulisan „Setting Default Bendahara
Belum Dilakukan‟.
A : Sebelum melakukan perekaman transaksi, moho n dipastikan bahwa : User BPP
telah direkam sesuai kode PPK (Pada Modul Admin), Referensi Rekening BPP telah
diisi dengan lengkap dan telah melakukan Update Referensi (Utility – Modul Silabi
BP) dan terakhir adalah mencentang pilihan default pada Referensi Pejabat.
2. Q : Bagaimana solusinya jika saat mau mencatat SPM dan mau simpan SPM tidak
bisa disimpan dan muncul “No spm up/tup tidak boleh kosong” padahal SPM UP
yang pertama sudah kita catat dan sudah keluar SP2Dnya dan sudah tercatat di
aplikasi.
A : Silahkan untuk melakukan :
Transfer data SPM dari PPSPM ke Silabi
Memberikan Nomor SP2D pada SPM UP/ TUP berkenaan
Lalu memasukkan transaksi dengan kode 05 “SPM UP/TUP” pada RUH
Transaksi Silabi.
Selanjutnya harap memastikan bahwa setting databasenya adalah :”Gabung”
3. Q : Mengapa ketika menginstal aplikasi SAS 2017 di komputer, data sudah restore
semua tetapi di aplikasi PPSM, buka pagu, tayang pagu, detail satker, detail PNBP,
cetak MP selalu muncul lakukan perekaman parameter judul di menu cetak SPM?
A : Jika yang dimaksud adalah menu pencetakan MP, maka harus melakukan
langkah perbaikan dahulu. Dengan cara : Masuk ke Modul PPSPM – Menu Cetak
SPM – Klik “Parameter Judul” – Pilih Kode Departemen – dan Lengkapi semua isian
yg kosong. Selanjutnya Log Out dan Log In modul PPSPM, pastikan pengisian
parameter sudah sesuai dan lengkap. Selanjutnya masuk ke modul Admin dan
lakukan pencetakan MP.
4. Q : Bagaimana solusi pada aplikasi SAS Modul PPK saat membuat SPP, saat klik
DRPP muncul “File Tidak Lengkap”?
16
A : Untuk notifikasi tersebut, silahkan melakukan perbaikan dengan cara :
memastikan pembagian pagu PPK sudah benar (melakukan pembagian ulang) dan
membuat ulang DRPP dimaksud. Kemudian melanjutkan proses pembuatan SPP.
5. Q : Bagaimana solusinya apabila saya sudah restore ADK revisi di SAS, user
admin, dan bendahara sudah muncul namun waktu di user SPP tidak muncul pagu
tersebut?
A : Silahkan melakukan pembagian ulang pagu sesuai dengan kode PPK yang
berlaku.
Dan memastikan bahwa DB dalam status “Gabung”
6. Q : Bagaimana cara untuk mengubah urutan nomor kuitansi saat menginput
transaksi di RUH Kuitansi namun terdapat kuitansi yang dobel, lalu yang dobel
dihapus namun nomor urut tersebut lompat?
A : Untuk nomor kuitansi sudah disetting otomatis mengikuti database SAS 2017,
sehingga nomor yang muncul berikutnya adalah urutan dari nomor kuitansi terakhir.
Penomoran dapat dilakukan secara manual dengan tombol rekam
input manual nomor yang belum pernah dipakai
isi data kuitansi
simpan.
7. Q : Bagaimana cara mengganti nama Supplier di SPM?
A : Silakan mengikuti cara berikut:
Masuk ke level Admin
Menu
Referensi
Supplier
8. Q : Mengapa aplikasi SAS LPJ tidak bisa mencetak lampiran LPJ?
A : Dapat dibetulkan dengan cara menghapus Berita Acara.
17
BENDAHARA
1. Q : Apa saja syarat untuk melakukan pendaftarab sertifikasi bendahara?
A : Berdasarkan Peng-4/PB/2017 tanggal 25 Juli 2017 berkas yang harus
dilampirkan adalah:
Form pendaftaran sertifikasi bendahara
Hardcopy dan sofcopy ijazah pendidikan terakhir (legalisir)
Hardcopy dan sofcopy SK kepangkatan (legalisir)
Surat usulan nama calon bendahara dari kepala satker
Hardcopy dan sofcopy pas foto 4x6 (foto terbaru maksimal 2 bulan)
Hardcopy dan sofcopy SK penunjukan bendahara (bagi yang sudah menjadi
bendahara)
Hardcopy dan sofcopy sertifikat pendidikan dan pelatihan keuangan
2. Q : Apa saja dokumen pendukung Berita Acara Rekonsiliasi?
A : Berdasarkan Per-3/PB/2014 tentang Petunjuk Teknis Penatausahaan,
Pembukuan, dan Pertanggungjawaban Bendahara dokumen pendukung BAR
yang diajukan satker meliputi:
BAR dan LHR
Neraca SAIBA
Neraca Percobaan (per akhir bulan)
Neraca Percobaan Akrual (Awal Tahun)
Laporan Posisi BMN
LRA Face (SAIBA)
Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan
Laporan Realisasi Pengembalian Pendapatan
Laporan Realisasi Pengembalian Belanja
Laporan Operasional
Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Kinerja
Fc. LPJ Bulan Berkenaan
Registrasi Pengiriman
3. Q : Bagaimana prosedur pengajuan pejabat perbendaharaan yang baru?
18
A : Dalam mengajukan pejabat perbendaharaan yang baru satuan kerja
melampirkan:
Surat permohonan pengajuan pejabat perbendaharaan yang dari yang
semula menjadi yang baru yang disertai dengan nama pejabat, NIP, Nomor
HP, email, dan tanda tangan.
SK pengangkatan pejabat perbendaharaan
4. Q : Apa saja yang menjadi perhatian dalam penerbitan Berita Acara Rekonsiliasi?
A : Yang menjadi perhatian adalah :
BAR diterbitkan jika data SAI dan SiAP sudah sama
Jika perbedaan karena kesalahan data SiAP maka BAR diterbitkan dengan
penjelasan
Jika perbedaan diakibatkan kesalahan pada SAI maka dilakukan perbaikan
data SAIBA oleh satker dan dilakukan upload ulang
Apabila ada transaksi yang tidak diakui oleh satker, maka KPA membuat
Surat Pernyataan Berdasarkan Surat Pernyataan tersebut, BAR diterbitkan
dengan penjelasan
5. Q : Siapa saja Satker yang wajib menyusun LPJ Bendahara?
A : LPJ wajib dibuat oleh satker pengelola APBN selain satker Badan Layanan
Umum (BLU) yang akan diatur dalam Perdirjen Perbendaharaan tersendiri.
19
REKONSILIASI
1. Q : Bagaimana solusinya apabila saat melakukan upload data rekon ke e-rekon,
muncul peringatan bahwa pengaturan upload belum ditetapkan?
A : Silahkan mengecek terlebih dahulu “Jadwal Buka Tutup Upload” per kementerian
pada sistem e-Rekon LK satker. Jika sudah close period, maka harus menunggu
jadwal berikutnya.
2. Q : Bagaimana cara melakukan reset BAR di e-rekon?
A :Membuat Surat Permintaan Reset BAR dengan ditandatangani oleh KPA,
Mengirimkan foto atas surat tersebut ke grup Whattsapp Gasrek.
3. Q : Terdapat salah setor atas PNBP ke satker yang telah dilikuidasi
A : Satker harus melakukan koreksi sesuai Perdirjen no 16 tahun 2014 serta
menyertakan surat pernyataan perbedaan rekonsiliasi ke KPPN.
4. Q : Bagaimana solusinya apabila ada kendala pada tayang pagu, realisasi semua
SPM/SP2D menjadi dobel, padahal pagu dan semua monitoring spm-load master
dan RUH transaksi semua sudah benar sesuai dengan DRPP/Kwitansi. dan tidak
ada bekas SPM batal atau koreksi lain?
A : Update ke versi SAS yang terakhir dan melakukan Menu : Perbaikan database.