Top Banner
56

KATA PENGANTAR - gresikkab.go.idgresikkab.go.id/media/SAKIP DPU/LAKIP 2017.pdf · parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan

Mar 09, 2019

Download

Documents

nguyentu
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: KATA PENGANTAR - gresikkab.go.idgresikkab.go.id/media/SAKIP DPU/LAKIP 2017.pdf · parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan
Page 2: KATA PENGANTAR - gresikkab.go.idgresikkab.go.id/media/SAKIP DPU/LAKIP 2017.pdf · parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanya milik Allah SWT, atas limpahan rahmat, taufik

dan hidayah-Nya semata, sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LKjIP)

Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Gresik Tahun Anggaran 2017 ini

dapat diselesaikan.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah bagian dari Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang merupakan salah satu cara

perbaikan kinerja organisasi yang harus dan terus dilakukan untuk mewujudkan

penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel dan transparan.

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pekerjaan

Umum dan Tata Ruang Kabupaten Gresik Tahun Anggaran 2017 ini disusun sebagai

bentuk/media pertanggungjawaban Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang

Kabupaten Gresik dalam pelaksanaan tugas, fungsi dan tata kerjanya serta sebagai

parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan

program dan kegiatan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Gresik

selama Tahun Anggaran 2017. Selanjutnya laporan ini akan dijadikan sebagai bahan

evaluasi untuk pelaksanaan program dan kegiatan di masa yang akan datang agar

semakin baik dalam menunjang keberhasilan pelaksanaan pembangunan infrastruktur

ke PU-an di Kabupaten Gresik serta bermanfaat bagi seluruh aparat di lingkungan

Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Gresik untuk mendukung

Pemerintah Kabupaten Gresik dalam upaya mewujudkan kepemerintahan yang baik

(Good Governance) dan pemerintahan yang bersih (Clean Government) di Kabupaten

Gresik.

Kami menyadari bahwa Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas

Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Gresik Tahun Anggaran 2017 ini belum

sempurna. Untuk itu, dengan segala kekurangan dan keterbatasan yang ada

Page 3: KATA PENGANTAR - gresikkab.go.idgresikkab.go.id/media/SAKIP DPU/LAKIP 2017.pdf · parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan
Page 4: KATA PENGANTAR - gresikkab.go.idgresikkab.go.id/media/SAKIP DPU/LAKIP 2017.pdf · parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan

iii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Governance) merupakan

amanat yang harus dilaksanakan, terutama oleh aparatur pemerintah sebagai

penyelenggara pemerintahan. Melalui Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah

(LKjIP), Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Gresik berkewajiban

untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/ kegagalan serta untuk menilai kinerja

pejabat dalam pelaksanaan tujuan dan sasaran untuk mencapai misi Organisasi

sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum

dan Tata Ruang Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021, yang merupakan pedoman

dalam pembangunan di bidang infrastruktur ke PU-an di Kabupaten Gresik selama

Tahun 2016-2021 dengan visi “Terwujudnya Sarana Prasarana Urusan Pekerjaan

Umum dan Tata Ruang Yang Andal Untuk Mendukung Gresik Lebih Baik dan

Berkualitas”, dengan 3 (tiga) misi yaitu; Mewujudkan manajemen urusan pekerjaan

umum dan tata ruang yang profesional, Mewujudkan ketersediaan sarana dan

prasarana urusan pekerjaan umum dan tata ruang yang berkualitas dan mewujudkan

pembinaan dan pelayanan urusan pekerjaan umum dan tata ruang yang prima.

Analisis akuntabilitas kinerja dilakukan terhadap 3 (tiga) misi tersebut, yang

meliputi 1 (satu) tujuan dan dijabarkan dalam 5 (lima) sasaran, dimana untuk

mencapai sasaran tersebut ditetapkan sebanyak 5 (lima) indikator kinerja sasaran,

dengan didukung 15 (lima belas) program dan 73 (tujuh puluh tiga) kegiatan yang

dilaksanakan pada Tahun 2017.

Keberhasilan capaian indikator kinerja sasaran tersebut di atas tidak

terlepas dari dukungan dana. Untuk mendukung pelaksanaan pencapaian target

indikator kinerja sasaran, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Gresik

Tahun 2017 mengalokasikan anggaran sebesar Rp.310.490.947.469,- yang telah

direalisasi sebesar Rp.269.222.961.711 , atau 97,69%.

Page 5: KATA PENGANTAR - gresikkab.go.idgresikkab.go.id/media/SAKIP DPU/LAKIP 2017.pdf · parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i

RINGKASAN EKSEKUTIF .................................................................................................... iii

DAFTAR ISI ............................................................................................................................. iv

DAFTAR TABEL ...................................................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................ vi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1

A. LATAR BELAKANG .................................................................................................... 1

B. MAKSUD DAN TUJUAN ............................................................................................ 2

C. GAMBARAN UMUM DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG

KABUPATEN GRESIK ............................................................................................... 3

D. SISTEMATIKA PENYUSUNAN ................................................................................ 9

BAB II PERENCANAAN KINERJA ........................................................................................ 11

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ...................................................................................... 13

A. Capaian Kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten

Gresik .......................................................................................................................... 13

B. REALISASI ANGGARAN ......................................................................................... 35

BAB IV PENUTUP .................................................................................................................... 39

A. KESIMPULAN ............................................................................................................ 39

B. SARAN ........................................................................................................................ 39

LAMPIRAN ............................................................................................................................. 41

Page 6: KATA PENGANTAR - gresikkab.go.idgresikkab.go.id/media/SAKIP DPU/LAKIP 2017.pdf · parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan

v

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 SDM Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang berdasarkan Jumlah

Pegawai ....................................................................................................... 5

Tabel 1.2 SDM Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang berdasarkan Jabatan dan

Pendidikan ................................................................................................... 5

Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Tahun 2017 .................................................................... 12

Tabel 3.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja ....................................................................... 14

Tabel 3.2 Pencapaian Kinerja Tahun 2017 ................................................................. 14

Tabel 3.3 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2017 .............................................. 14

Tabel 3.4 Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. Akhir Periode RPJMD/ Renstra

Tahun 2017 .............................................................................................. 15

Tabel 3.5 Rekapitulasi Kondisi Jalan .......................................................................... 16

Tabel 3.6 Pencapaian Kinerja Tahun 2017 ................................................................. 18

Tabel 3.7 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2017 .............................................. 18

Tabel 3.8 Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. Akhir Periode RPJMD/ Renstra

Tahun 2017 .............................................................................................. 18

Tabel 3.9 Pencapaian Kinerja Tahun 2017 ................................................................. 21

Tabel 3.10 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2017 ............................................ 21

Tabel 3.11 Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. Akhir Periode RPJMD/ Renstra

Tahun 2017 .............................................................................................. 22

Tabel 3.12 Pencapaian Kinerja Tahun 2017 .............................................................. 25

Tabel 3.13 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2017 ............................................ 26

Tabel 3.14 Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. Akhir Periode RPJMD/ Renstra

Tahun 2017 .............................................................................................. 26

Tabel 3.15 Permasalahan SPAM ................................................................................ 27

Tabel 3.16 Pencapaian Kinerja Tahun 2017 ............................................................... 31

Tabel 3.17 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2017 ............................................ 32

Tabel 3.18 Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. Akhir Periode RPJMD/ Renstra

Tahun 2017 .............................................................................................. 32

Tabel 3.19 Alokasi Per Sasaran Pembangunan ......................................................... 36

Tabel 3.20 Pencapaian Kinerja dan Anggaran............................................................ 37

Tabel 3.21 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya......................................................... 38

Page 7: KATA PENGANTAR - gresikkab.go.idgresikkab.go.id/media/SAKIP DPU/LAKIP 2017.pdf · parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Tim URC Jalan dan PJU .................................................................. 17

Gambar 3.2 Pintu Air dan Jaringan Irigasi ........................................................... 21

Gambar 3.3 Pasukan Drainase ............................................................................ 25

Gambar 3.4 Proporsi RT Air minum layak ............................................................ 30

Gambar 3.5 Sarana dan Prasarana Air Bersih Non PDAM .................................. 31

Page 8: KATA PENGANTAR - gresikkab.go.idgresikkab.go.id/media/SAKIP DPU/LAKIP 2017.pdf · parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan

LKJIP 2017 | DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Akuntabilitas Kinerja merupakan perwujudan kewajiban suatu instansi

pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan

pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku

kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan

sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi

pemerintah disusun secara periodik.

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Penyusunan Laporan

Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LKjIP) Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang

Kabupaten Gresik disusun guna memberikan gambaran tentang pencapaian

kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Gresik dalam

melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan

Bupati Gresik Nomor 14 Tahun 2015. Dalam penyusunan LKjIP Dinas Pekerjaan

Umum dan Tata Ruang Kabupaten Gresik mengacu pada Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014

tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara

Reviu atas Laporan Kinerja; Penyusunan LKjIP Dinas Pekerjaan Umum dan Tata

Ruang Kabupaten Gresik Tahun 2017 dimaksudkan sebagai bentuk

pertanggungjawabkan atas pelaksanaan mandat, visi dan misi, tujuan dan

sasaran yang telah ditetapkan di dalam Rencana Kinerja Tahun 2016, serta

sebagai umpan balik untuk perbaikan kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Tata

Ruang Kabupaten Gresik pada tahun mendatang. Laporan kinerja juga

dimaksudkan sebagai media untuk mengkomunikasikan pencapaian kinerja Dinas

Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Gresik dalam satu tahun anggaran

kepada masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya.

Page 9: KATA PENGANTAR - gresikkab.go.idgresikkab.go.id/media/SAKIP DPU/LAKIP 2017.pdf · parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan

LKJIP 2017 | DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG

2

Landasan hukum Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

(LKjIP) Tahun 2017, adalah sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421)

2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara;

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 5587);

4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2008 Nomor 21 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4817);

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah;

7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Adapun maksud dan tujuan penyusunan LKjIP Dinas Pekerjaan Umum

dan Tata Ruang Tahun 2017 mencakup hal-hal berikut ini :

1. Aspek Akuntabilitas Kinerja bagi keperluan eksternal organisasi,

menjadikan LKjIP Tahun 2017 sebagai sarana pertanggung jawaban Dinas

Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Gresik atas capaian kinerja

yang berhasil diperoleh selama Tahun 2017. Esensi capaian kinerja yang

dilaporkan merujuk pada sampai sejauh mana visi, misi, tujuan dan sasaran

strategis yang telah dicapai selama Tahun 2017.

Page 10: KATA PENGANTAR - gresikkab.go.idgresikkab.go.id/media/SAKIP DPU/LAKIP 2017.pdf · parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan

LKJIP 2017 | DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG

3

2. Aspek Manajemen Kinerja bagi keperluan internal organisasi, menjadikan

LKjIP Tahun 2017 sebagai sarana evaluasi pencapaian kinerja oleh

manajemen Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Gresik bagi

upaya-upaya perbaikan kinerja di masa datang. Untuk setiap celah kinerja

yang ditemukan, manajemen Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang

Kabupaten Gresik dapat merumuskan strategi pemecahan masalah sehingga

capaian kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Gresik

dapat ditingkatkan secara berkelanjutan.

C. GAMBARAN UMUM DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG

KABUPATEN GRESIK

1. Kedudukan Dinas Pekerjaan Umum Dan Tata Ruang Kabupaten Gresik

Kedudukan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Gresik

sebagai Perangkat Daerah diatur dengan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun

2016 Tentang Pembentukan Perangkat Daerah Kabupaten Gresik, yang

selanjutnya dalam pelaksanaan tugas diatur dalam Peraturan Bupati Gresik

Nomor 48 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas,

Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten

Gresik. Adapun tugas dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum Dan Tata Ruang

Kabupaten Gresik adalah :

“Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Gresik mempunyai

tugas dan kewajiban membantu Bupati dalam melaksanakan urusan

pemerintahan di bidang pekerjaan umum dan tata ruang.”

2. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang

Kabupaten Gresik

Dalam melaksanakan tugas, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang

Kabupaten Gresik menyelenggarakan fungsi :

a. Pengkoordinasian penyusunan kebijakan urusan di bidang pekerjaan

umum dan tata ruang;

b. Pengkoordinasian pelaksanaan pelayanan administrasi urusan di bidang

pekerjaan umum dan tata ruang;

c. Pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan urusan di bidang pekerjaan

umum dan tata ruang;

Page 11: KATA PENGANTAR - gresikkab.go.idgresikkab.go.id/media/SAKIP DPU/LAKIP 2017.pdf · parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan

LKJIP 2017 | DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG

4

d. Pengkoordinasian pembinaan dan fasilitasi pelaksanaan urusan di bidang

pekerjaan umum dan tata ruang;

e. Pengkoordinasian pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan

urusan bidang pekerjaan umum dan tata ruang; dan

f. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Bupati sesuai

dengan bidang tugasnya.

3. Susunan Organisasi Perangkat Daerah

Susunan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Gresik terdiri

dari :

1. Kepala Dinas;

2. Sekretariat, terdiri dari :

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

b. Sub Bagian Program dan Pelaporan;

c. Sub Bagian Keuangan;

3. Bidang Bina Marga, terdiri dari :

a. Seksi Perencanaan dan Evaluasi;

b. Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan; dan

c. Seksi Preservasi Jalan dan Jembatan.

4. Bidang Cipta Karya, terdiri dari :

a. Seksi Perencanaan dan Pengendalian;

b. Seksi Pelaksanaan PLP dan Air Minum; dan

c. Seksi Pelaksanaan Penataan Bangunan dan Lingkungan.

5. Bidang Sumber Daya Air, terdiri dari :

a. Seksi Perencanaan Sumber Daya Air;

b. Seksi Pelaksanaan Sumber Daya Air; dan

c. Seksi Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air.

6. Bidang Tata Ruang, terdiri dari :

a. Seksi Perencanaan dan Pengaturan Tata Ruang;

b. Seksi Pelaksanaan Penataan Ruang; dan

c. Seksi Pengendalian dan Pengawasan Pemanfaatan Ruang.

7. Bidang Bina Jasa Konstruksi, terdiri dari :

a. Seksi Pengaturan Jasa Konstruksi;

b. Seksi Pemberdayaan Jasa Konstruksi;

Page 12: KATA PENGANTAR - gresikkab.go.idgresikkab.go.id/media/SAKIP DPU/LAKIP 2017.pdf · parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan

LKJIP 2017 | DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG

5

c. Seksi Pengendalian dan Pengawasan Jasa Konstruksi.

8. Kelompok Jabatan Fungsional;

9. Unit Pelaksana Teknis Dinas, terdiri dari :

a. UPT Gresik Utara

b. UPT Gresik Selatan

c. UPT P. Bawean

d. UPT Peralatan

e. UPT Pengelolaan Limbah Cair Domestik

4. Personil/Pegawai

Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas

Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Gresik memiliki sumberdaya

organisasi berupa sumberdaya manusia dan sarana serta prasarana. Adapun

jumlah sumber daya manusia Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang

Kabupaten Gresik adalah sebagai berikut :

Tabel 1.1 SDM Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang berdasarkan Jumlah Pegawai

NO URAIAN JABATAN JUMLAH

1. Eselon II 1

2. Eselon III 6

3. Eselon IV 22

4. Jabatan Fungsional -

5. Staf 140

6. Non PNS 225

TOTAL KESELURUHAN 394

Tabel 1.2 SDM Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang berdasarkan Jabatan dan Pendidikan

No.

Uraian PENDIDIKAN

Jumlah Pangkat/ Golongan SD SMP SMA D2 D3 D4 S1 S2

1. Juru Muda (Ia) 0

Juru Muda Tingkat I (Ib) 0

Juru (Ic) 11 4 15

Juru Tingkat I (Id) 1 1

2. Pengatur Muda (IIa) 2 8 7 17

Page 13: KATA PENGANTAR - gresikkab.go.idgresikkab.go.id/media/SAKIP DPU/LAKIP 2017.pdf · parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan

LKJIP 2017 | DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG

6

No.

Uraian PENDIDIKAN

Jumlah Pangkat/ Golongan SD SMP SMA D2 D3 D4 S1 S2

Pengatur Muda Tingkat I (IIb) 11 11

Pengatur (IIc) 1 53 2 56

Pengatur Tingkat I (IId) 10 3 13

3. Penata Muda (IIIa) 3 2 1 4 10

Penata Muda Tingkat I (IIIb) 8 29 1 38

Penata (IIIc) 13 3 16

Penata Tingkat I (IIId) 6 4 10

4. Pembina (IVa) 1 13 14

Pembina Tingkat I (IVb) 1 1

Pembina Utama Muda (IVc) 1 1

Pembina Utama Madya (IVd) 0

Pembina Utama (IVe) 0

JUMLAH 13 14 92 2 5 1 53 23 203

Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi

Dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia yang kompeten dan

berintegritas, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Gresik telah

melaksanakan pelayanan publik secara prima kepada pemerintah dan masyarakat,

perlu menetapkan standar pelayanan perijinan, rekomendasi dan verifikasi teknis.

Layanan perijinan, rekomendasi dan verifikasi teknis yang diselenggarakan oleh

Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Gresik terdiri atas:

1. Rekomendasi Teknis (Perda No. 6 Tahun2017)

2. Kajian Teknis Peil Banjir

3. Kajian Teknis Reklame

a. Reklame Skala Besar

b. Reklame Skala Sedang

c. Reklame Skala Kecil

4. Tim Ahli Bangunan Gedung Untuk Proses IMB

5. Pemanfaatan Jalan/ Trotoar (Keluar – Masuk)

6. Pengajuan Permohonan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) (Perbup No. 5 Tahun 2016)

7. Verifikasi Karya Perencanaan

8. Rekomendasi Teknis Utilitas Umum (Perbup No. 25 Tahun 2010 tentang Petunjuk

Teknis Pelaksanaan Pekerjaan Pemasangan dan Rekondisi Utilitas Jalan)

Page 14: KATA PENGANTAR - gresikkab.go.idgresikkab.go.id/media/SAKIP DPU/LAKIP 2017.pdf · parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan

LKJIP 2017 | DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG

7

Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata

Ruang Kabupaten Gresik terdiri atas :

1. Jasa Laboratorium ( Perbup No. 11 Tahun 2012 )

2. Pengelolaan Limbah Cair Domestik ( Perda No. 8 Tahun 2015 ) dengan julukan

“JADI SAYANG” (Jamban Dan IPAL Sehat, Masyarakat Senang)

3. Sewa Alat Berat ( Perda No. 6 Tahun 2011 )

Aplikasi Publik yang diselenggarakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata

Ruang Kabupaten Gresik terdiri atas :

1. Go-PLOONG ( Go – Pelayanan Limbah Cair Domestik Online Gresik )

Merupakan aplikasi pelayanan administrasi publik pengelolaan limbah cair

domestik, yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Gresik, instansi pemerintah,

instansi swasta dan kelompok masyarakat lainnya. Fitur layanan antara lain :

- Fitur layanan penyedotan terjadwal (LLTT)

- Fitur layanan penyedotan langsung

- Fitur pengaduan pelanggan

- Fitur survey tangi septik

- Fitur petugas pemeliharaan IPAL permukiman

- Fitur operasional IPLT

- Fitur petugas penyedotan lumpur tinja

- Fitur aplikasi pengelola IPAL komunal (KPP)

- Fitur kepuasan pelayanan pelanggan

Go-Ploong dapat diakses dengan download melalui Google Playstore

Page 15: KATA PENGANTAR - gresikkab.go.idgresikkab.go.id/media/SAKIP DPU/LAKIP 2017.pdf · parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan

LKJIP 2017 | DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG

8

2. Go-PUTAR (Aplikasi Pengendalian Utilitas dan Tata Ruang)

Merupakan aplikasi pengendalian utilitas dan tata ruang yang dapat di manfaatkan

untuk :

- Monitoring dan evaluasi bangunan dan tata ruang

- Pelayanan pengaturan bangunan dan tata ruang

- Pengaduan gangguan bangunan dan tata ruang

Pelaporan dapat dilakukan oleh :

- Tim monitoring dan Pelayanan Tata Ruang Dinas PUTR Kabupaten Gresik

- Aparatur Pemerintah dan instansi lain yang terkait dengan tugas pengawasan

maupun penertiban bangunan dan tata ruang

- Masyarakat di seluruh wilayah Kabupaten Gresik

3. APALAN (Aplikasi Layanan Pengaduan Pengguna Jalan)

Merupakan aplikasi dengan tujuan terdiri dari :

- Memiliki pusat yang terpadu dan dapat dengan mudah menyatukan segala

informasi dan pengaduan tentang jalan

- Memungkinkan penyampaian informasi mengenai pembenahan jalan, cepat

dan terarah

Page 16: KATA PENGANTAR - gresikkab.go.idgresikkab.go.id/media/SAKIP DPU/LAKIP 2017.pdf · parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan

LKJIP 2017 | DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG

9

D. SISTEMATIKA PENYUSUNAN

Sistematika Penyusunan LKjIP Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang

Kabupaten Gresik Tahun 2017 terdiri dari 4 (empat) Bab yaitu sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN

Menjelaskan secara ringkas latar belakang, maksud dan tujuan Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah, Gambaran Singkat tentang Kedudukan, Tugas Pokok dan

Fungsi Organisasi dan Personil Perangkat Daerah serta Sistematika Penyusunan.

BAB II. PERENCANAAN KINERJA

Menjelaskan ringkasan/ikhtisar Perjanjian Kinerja tahun 2017 yang mendasarkan

pada dokumen perencanaan.

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

Page 17: KATA PENGANTAR - gresikkab.go.idgresikkab.go.id/media/SAKIP DPU/LAKIP 2017.pdf · parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan

LKJIP 2017 | DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG

10

Menjelaskan capaian kinerja berdasarkan hasil pengukuran kinerja tahun 2017.

Diuraikan pula analisis capaian kinerja yang meliputi : membandingkan antara target

dan realisasi kinerja tahun ini, membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian

kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir, membandingkan

realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang

terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi, analisis penyebab

keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja serta alternative solusi

yang telah dilakukan, analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya, analisis

program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian

pernyataan kinerja. Realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan

untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen perjanjian kinerja.

BAB IV. PENUTUP

Memuat kesimpulan umum atas capaian kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Tata

Ruang Kabupaten Gresik Tahun 2017 dan upaya/langkah di masa mendatang yang

akan dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Gresik

dalam rangka peningkatan kinerjanya.

Page 18: KATA PENGANTAR - gresikkab.go.idgresikkab.go.id/media/SAKIP DPU/LAKIP 2017.pdf · parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan

LKJIP 2017 | DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG

11

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Perencanaan Kinerja merupakan proses penyusunan Rencana Kinerja sebagai

penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam Rencana

Strategsi, yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan

tahunan. Penyusunan Rencana Kinerja dilaksanakan seiring dengan agenda

penyusunan dari kebijakan anggaran serta merupakan komitmen bagi instansi untuk

mencapainya dalam tahun tertentu. Di dalam rencana kinerja ditetapkan rencana

capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran

dan kegiatan melalui penetapan kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang

Kabupaten Gresik Tahun 2017.

Perencanaan Kinerja berpedoman pada dokumen RPJMD Tahun 2016-2021,

Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Gresik Tahun 2016-

2021dan Dokumen Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2017.

Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen pimpinan yang

mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur

dalam rentang waktu satu tahun berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta

mempertimbangkan sumber daya yang tersedia. Tujuan penyusunan perjanjian

kinerja, yaitu :

1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk

meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur.

2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar revaluasi kinerja aparatur.

3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/ kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran

organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi

4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melukukan monitoring, evaluasi dan

supervise atas perkembangan/ kemajuan kinerja penerima amanah

Perjanjian Kinerja Tahun 2017 disusun berdasarkan pada Peraturan Menteri

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 53

Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan

Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan

Page 19: KATA PENGANTAR - gresikkab.go.idgresikkab.go.id/media/SAKIP DPU/LAKIP 2017.pdf · parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan

LKJIP 2017 | DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG

12

Adapun Perjanjian Kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten

Gresik Tahun 2017 disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Tahun 2017

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

UTAMA TARGET

1 Meningkatnya kualitas sarana infrastruktur jalan

Persentase panjang jalan kabupaten dalam kondisi mantap

72,2%

2 Meningkatnya kualitas sarana infrastruktur irigasi

Persentase jaringan irigasi kondisi baik

24,23%

3 Meningkatnya kualitas pengendalian banjir

Persentase panjang saluran drainase dan saluran pembuang dalam kondisi mantap

43,85%

4 Tersedianya sarana air bersih bagi masyarakat

Persentase rumah tangga akses air bersih non PDAM

67,63%

5 Meningkatnya kesesuaian pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana tata ruang

Persentase kesesuaian pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana tata ruang

95%

Page 20: KATA PENGANTAR - gresikkab.go.idgresikkab.go.id/media/SAKIP DPU/LAKIP 2017.pdf · parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan

LKJIP 2017 | DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG

13

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Gresik

Dalam melakukan pengukuran capaian kinerja, Dinas Pekerjaan Umum

dan Tata Ruang Kabupaten Gresik pada Tahun 2017 telah berdasarkan pada

format pengukuran kinerja sebagaimana yang termuat dalam peraturan Menteri

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 53

Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan, yaitu

dengan cara membandingkan antara realisasi capaian indikator kinerja dengan

target indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja

Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Gresik Tahun 2017.

Mengacu pada ketentuan yang berlaku, kinerja Dinas Pekerjaan Umum

dan Tata Ruang Kabupaten Gresik berdasarkan tingkat pencapaian sasaran,

indikator sasaran dan menggambarkan pula tingkat capaian pada program/

kegiatan. Untuk mengetahui gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran

dan program/ kegiatan dilakukan melalui media rencana kinerja yang

dibandingkan dengan realisasinya.

Pencapaian sasaran diperoleh dengan cara membandingkan target

dengan realisasi indikator sasaran melalui media formulir pengukuran kinerja.

Kemudian atas hasil pengukuran kinerja tersebut dilakukan evaluasi untuk

mengetahui keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis Dinas

Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Gresik.

Guna mempermudah interpretasi atas pencapaian indikator kinerja

sasaran Pemerintah Kabupaten Gresik tersebut digunakan skala nilai peringkat

kinerja yang mengacu pada formulir Tabel VII-C dalam Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah

Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian,

Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah sebagaimana pada

tabel berikut :

Page 21: KATA PENGANTAR - gresikkab.go.idgresikkab.go.id/media/SAKIP DPU/LAKIP 2017.pdf · parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan

LKJIP 2017 | DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG

14

Tabel 3.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja

No Interval Nilai Realisasi Kinerja Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja

1. 91 ≥ Sangat Tinggi

2. 76 ≤ 90 Tinggi

3. 66 ≤ 75 Sedang

4. 51 ≤ 65 Rendah

5. ≤ 50 Sangat Rendah

Adapun tingkat capaian kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang

Kabupaten Gresik pada Tahun 2017 berdasarkan hasil pengukurannya dalam

tabel sebagai berikut :

Tujuan : Menciptakan pembangunan infrastruktur daerah yang

berkelanjutan dan berdaya saing serta mewujudkan harmonisasi

pembangunan berlandaskan tata ruang

Sasaran 1 : Meningkatnya kualitas sarana infrastruktur jalan

Tabel 3.2 Pencapaian Kinerja Tahun 2017

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

1

Meningkatnya kualitas sarana infrastruktur jalan

Presentase panjang jalan kabupaten dalam kondisi mantap

72,2 % 68% 94,18%

Tabel 3.3 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2017

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA TARGET

REALISASI

Th. 2016 Th. 2017

1

Meningkatnya kualitas sarana infrastruktur jalan

Presentase panjang jalan kabupaten dalam kondisi mantap

72,2 % 83.31% 68%

Page 22: KATA PENGANTAR - gresikkab.go.idgresikkab.go.id/media/SAKIP DPU/LAKIP 2017.pdf · parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan

LKJIP 2017 | DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG

15

Tabel 3.4 Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. Akhir Periode RPJMD/ Renstra Tahun 2017

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA

TARGET AKHIR

RPJMD/ RENSTRA

REALISASI TINGKAT

KEMAJUAN

1

Meningkatnya kualitas sarana infrastruktur jalan

Presentase panjang jalan kabupaten dalam kondisi mantap

74,2% 68% 91,64%

Berdasarkan sasaran diatas hasil pengukuran kinerja terhadap indikator

sasaran “Persentase Panjang Jalan Kabupaten Dalam Kondisi Mantap”

sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan dapat diuraikan sebagai berikut :

Panjang jalan kabupaten di Kabupaten Gresik sepanjang 512,16 km didominasi

jenis perkerasan aspal yaitu sepanjang 329,29 km. Jalan Kabupaten dengan

kondisi baik sepanjang 261,28 km (51,01%); kondisi sedang 140,18 km (27,37%);

kondisi sedang/rusak sepanjang 36,57 km (7,14%); kondisi rusak sepanjang

19,30 km (3,77%); dan rusak berat sepanjang 54,83 km (10,71%). Dengan

demikian jalan yang yang memenuhi kriteria mantap yaitu jalan dengan kondisi

baik dan sedang sepanjang 401,46 km atau sebesar 78,39% sedangkan sisanya

adalah tidak mantap.

83.31%

68%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

2016 2017

Realisasi

Page 23: KATA PENGANTAR - gresikkab.go.idgresikkab.go.id/media/SAKIP DPU/LAKIP 2017.pdf · parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan

LKJIP 2017 | DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG

16

Tabel 3.5 Rekapitulasi Kondisi Jalan

No Jenis

Permukaan

Panjang

(Km)

Kondisi (Km)

Baik (B) Sedang

(S)

Sedang/Rusak

(Sr)

Rusak

(R)

Rusak

Berat (Rb)

1 ASPAL 329.29 200.49 91.85 14.27 8.65 14.03

2 BETON 16.32 7.51 5.86 1.10 1.60 0.25

3 PAVING 145.35 51.53 42.47 19.15 6.65 25.55

4 BATU 13.60 1.75 - 2.05 1.10 8.70

5 TANAH 1.30 - - - 1.30 -

6 SIRTU 6.30 - - - - 6.30

JUMLAH 512.16 261.28 140.18 36.57 19.30 54.83

Sumber : Dinas PUTR Bidang Bina Marga

Berdasarkan hasil proyeksi Dokumen Tataran Transportasi Lokal

Kabupaten Gresik Tahun 2015, hingga Tahun 2035, beberapa ruas jalan utama

akan mempunyai LOS kritis antara lain Jl. Dr. Wahidin sebesar 1,08 (F), Jl. Jaksa

Agung sebesar 0,86 (E), Jl. Raya Maduran sebesar 0,85 (E), dan Jl Raya Manyar

sebesar 0,86 (E). Sebagian besar ruas jalan tersebut dilalui oleh kendaraan berat

menuju kawasan industri-pergudangan di Kabupaten Gresik.

Belum adanya Jembatan Timbang pada wilayah Gresik Selatan, dengan

adanya rencana peningkatan kelas jalan Legundi - Bunder menjadi jalas strategis

nasional maka akan terjadi peningkatan volume lalu lintas khususnya oleh

kendaraan angkutan barang yang berdampak pada kondisi fisik jalan

kedepannnya Pembangunan Jalan tol Surabaya – Gresik – Lamongan sesuai

yang tertuang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gresik 2010-2030

belum terlaksana. Permasalahan bottle neck pada ruas Duduksampeyan –

Lamongan yang sering menjadi kemacetan panjang.

Kendala yang dihadapi panjang jalan kabupaten dalam kondisi mantap

adalah :

1. Keterbatasan anggaran untuk mendukung kegiatan pemeliharaan maupun

peningkatan ruas jalan

2. Mutu dan kemantapan jalan belum seragam dan kerusakan jalan akibat beban

melebihi tonase juga masih terjadi, sementara keselamatan jalan dan

kelalaikan fungsi jalan dituntut untuk lebih ditingkatkan

Solusi atau faktor pendukung keberhasilan indikator ini adalah dengan

adanya pemeliharaan jalan dan PJU yang terpadu, maka Dinas Pekerjaan Umum

Page 24: KATA PENGANTAR - gresikkab.go.idgresikkab.go.id/media/SAKIP DPU/LAKIP 2017.pdf · parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan

LKJIP 2017 | DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG

17

dan Tata Ruang Kabupaten Gresik mengadakan Tim URC (Unit Reaksi Cepat).

Tim URC harus dibentuk :

1. Untuk memperbaiki, rehabilitasi/ pemeliharaan infratruktur jalan raya yang

meliputi Penilaian kebutuhan (Needs Assessment), penilaian kerusakan dan

kerugian (Damage andLoses Assessment).

2. Untuk memperbaiki, rehabilitasi/pemeliharaan PJU

Gambar 3.1 Tim URC Jalan dan PJU

Untuk mengatasi pengaduan kerusakan jalan maupun PJU dapat

dilakukan dengan antara lain :

1. Dengan menggunakan sistem “APALAN” (Aplikasi Layanan Pengaduan

Pengguna Jalan)

Page 25: KATA PENGANTAR - gresikkab.go.idgresikkab.go.id/media/SAKIP DPU/LAKIP 2017.pdf · parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan

LKJIP 2017 | DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG

18

Tujuan : Menciptakan pembangunan infrastruktur daerah yang

berkelanjutan dan berdaya saing serta mewujudkan harmonisasi

pembangunan berlandaskan tata ruang

Sasaran 2 : Meningkatnya kualitas sarana infrastruktur irigasi

Tabel 3.6 Pencapaian Kinerja Tahun 2017

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

1

Meningkatnya kualitas sarana infrastruktur irigasi

Persentase jaringan irigasi kondisi baik

24,23% 22,16%

91,45%

Tabel 3.7 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2017

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA TARGET

REALISASI

Th. 2016 Th. 2017

1

Meningkatnya kualitas sarana infrastruktur irigasi

Persentase jaringan irigasi kondisi baik

24,23% 15.23% 22,16%

Tabel 3.8 Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. Akhir Periode RPJMD/ Renstra Tahun 2017

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA

TARGET AKHIR

RPJMD/ RENSTRA

REALISASI TINGKAT

KEMAJUAN

1

Meningkatnya kualitas sarana infrastruktur irigasi

Persentase jaringan irigasi kondisi baik

60,23% 22,16%

36,79%

15.23%

22.16%

0.00%

5.00%

10.00%

15.00%

20.00%

25.00%

2016 2017

Realisasi

Page 26: KATA PENGANTAR - gresikkab.go.idgresikkab.go.id/media/SAKIP DPU/LAKIP 2017.pdf · parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan

LKJIP 2017 | DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG

19

Berdasarkan sasaran diatas hasil pengukuran kinerja terhadap indikator

sasaran “Persentase Jaringan Irigasi Kondisi Baik” sesuai dengan indikator

yang telah ditetapkan dapat diuraikan sebagai berikut : Luas irigasi keseluruhan di

Kabupaten Gresik pada tahun 2017 sebesar 13.895 m2. dari luas tersebut

sebesar 8.799,36 m2 atau sebesar 53,96% berada dalam kondisi baik. Jumlah ini

meningkat daripada tahun 2015 yang luas irigasi dalam kondisi baik sebesar

8.678,24 m2 atau sebesar 54%. Luas irigasi dalam kondisi baik ini meningkat

1,40% dari tahun sebelumnya.

Peningkatan irigasi kondis baik ini tentunya sangat kecil sekali

dibandingkan dengan upaya pemerintah pusat yang dalam beberapa tahun

terakhir sangat berupaya untuk meningkatkan kondisi infrastruktur dengan

menggenjot proyek-proyek infrastruktur. Namun demikian, dalam capaian

indikator kinerja RPJMD Tahun 2016 sampai dengan 2021 mempunyai kriteria

penilaian sangat tinggi. Hal ini dikarenakan realisasi kinerja yang mencapai

100,06%. Setelah dicermati lebih mendalam ternyata penentuan target capaian

indikator yang memang terlampau kecil, yaitu hanya 1 persen dari kondisi tahun

sebelumnya.

Sehubungan pelimpahan wewenang Pelaksanaan pengelolaan DAS

lintas Daerah kabupaten/kota dan dalam Daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu)

Daerah provinsi merupakan kewenang Balai Besar, potensi pemanfaatan Sungai

Bengawan Solo sebagai sumber air baku menjadi kurang optimal, sedangkan

kebutuhan air baku di Kabupaten Gresik masih belum terpenuhi secara

menyeluruh. Berdasarkan profil PDAM, sumber baku yang digunakan oleh PDAM

berasal dari:

1. Kali Surabaya

2. IPA Krikilan

3. IPA Legundi

4. IPA Perumnas

5. Sumur Dalam Suci

6. Sumur Dalam Randuagung

7. Sumur GKB III

8. Air Curah, Segoromadu

9. Air Curah Gadung

10. Air Curah PT. Dewata

11. Air Curah PT. Drupadi

Page 27: KATA PENGANTAR - gresikkab.go.idgresikkab.go.id/media/SAKIP DPU/LAKIP 2017.pdf · parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan

LKJIP 2017 | DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG

20

Kondisi geografis Kabupaten Gresik merupakan daerah hilir aliran

sungai. Sehubungan pelimpahan wewenang Pelaksanaan pengelolaan DAS

lintas Daerah kabupaten/kota dan dalam Daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu)

Daerah provinsi merupakan kewenang Balai Besar, dalam rangka pemenuhan

kualitas air baku mengalami kendala karena keterbatasan kewenangan.

Sedangkan, sebagai daerah hilir memerlukan upaya pengolahan dan pengelolaan

kualitas air lebih dibandingkan daerah hulu sungai.

Kendala yang dihadapi jaringan irigasi kondisi baik merupakan

terdapatnya alih fungsi waduk/ embung/ bozem menjadi kegiatan perikanan. Hal

ini pada akhirnya menimbulkan masalah karena fungsi waduk/embung/bozem

yang seharusnya menjadi hak sumber air secara umum, namun karena

dibudidayakan menjadikan keterbatasan dalam memenuhi kebutuhan air

disekitarnya.

Solusi atau faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran

sebagai berikut :

1. Pendayagunaan sumber daya air untuk pemenuhan kebutuhan air irigasi

difokuskan pada upaya peningkatan fungsi jaringan irigasi yang sudah

dibangun tapi belum berfungsi, rehabilitasi pada areal irigasi berfungsi yang

mengalami kerusakan, dan peningkatan kinerja operasi dan pemeliharaan.

Upaya peningkatan fungsi jaringan dilakukan hanya pada areal yang

ketersediaan airnya terjamin dan petani penggarapnya sudah siap.

2. Penataan dan penguatan sistem pengolahan data dan informasi sumber daya

air dilakukan secara terencana dan dikelola secara berkesinambungan

sehingga tercipta basis data yang dapat dijadikan dasar acuan perencanaan

pengembangan dan pengelolaan sumber daya air.

Page 28: KATA PENGANTAR - gresikkab.go.idgresikkab.go.id/media/SAKIP DPU/LAKIP 2017.pdf · parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan

LKJIP 2017 | DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG

21

Gambar 3.2 Pintu Air dan Jaringan Irigasi

Tujuan : Menciptakan pembangunan infrastruktur daerah yang

berkelanjutan dan berdaya saing serta mewujudkan harmonisasi

pembangunan berlandaskan tata ruang

Sasaran 3 : Meningkatnya kualitas pengendalian banjir

Tabel 3.9 Pencapaian Kinerja Tahun 2017

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

1

Meningkatnya kualitas pengendalian banjir

Persentase panjang saluran drainase dan saluran pembuang dalam kondisi mantap

43,85% 36,63% 83,53%

Tabel 3.10 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2017

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA TARGET

REALISASI

Th. 2016 Th. 2017

1

Meningkatnya kualitas pengendalian banjir

Persentase panjang saluran drainase dan saluran pembuang dalam kondisi mantap

43,85% 24,50% 36,63%

Page 29: KATA PENGANTAR - gresikkab.go.idgresikkab.go.id/media/SAKIP DPU/LAKIP 2017.pdf · parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan

LKJIP 2017 | DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG

22

Tabel 3.11 Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. Akhir Periode RPJMD/ Renstra Tahun 2017

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA

TARGET AKHIR

RPJMD/ RENSTRA

REALISASI TINGKAT

KEMAJUAN

1

Meningkatnya kualitas pengendalian banjir

Persentase panjang saluran drainase dan saluran pembuang dalam kondisi mantap

73,60% 36,63% 49,77%

Berdasarkan sasaran diatas hasil pengukuran kinerja terhadap indikator

sasaran “Persentase panjang saluran drainase dan saluran pembuang dalam

kondisi mantap” sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan dapat diuraikan

sebagai berikut : Air yang dibutuhkan oleh tanaman biasanya akan dialirkan

melalui saluran pembawa. Sedangkan kelebihan air yang ada pada suatu petak

akan dibuang melewati saluran pembuang. Saluran pembawa dan pembuang ini

merupakan saluran irigasi yang paling utama. Apabila dilihat dari segi fungsinya,

maka saluran irigasi dapat dibagi atas :

24.50%

36.63%

0.00%

5.00%

10.00%

15.00%

20.00%

25.00%

30.00%

35.00%

40.00%

2016 2017

Realisasi

Page 30: KATA PENGANTAR - gresikkab.go.idgresikkab.go.id/media/SAKIP DPU/LAKIP 2017.pdf · parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan

LKJIP 2017 | DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG

23

1. Saluran pembawa berfungsi membawa/ mengalirkan air dari sumber ke petak

sawah. Dari tingkat percabangannya, maka saluran pembawa ini dibedakan

menjadi Saluran Primer berfungsi membawa air dari sumbernya dan

membagikannya ke saluran sekunder atau membawa air dari jaringan utama

ke jaringan sekunder untuk dibagikan ke petak-petak tersier yang akan dialiri.

Air yang dibutuhkan untuk irigasi dapat berasal dari sungai, danau, maupun

waduk. Akan tetapi umumnya penggunaan air sungai lebih baik, karena air

sungai mengandung banyak zat lumpur yang merupakan pupuk bagi tanaman.

Batas akhir dari saluran primer adalah bangunan bagi yang terakhir. Saluran

Sekunder

dari saluran primer air disadap melalui saluran-saluran sekunder untuk

mengaliri daerah yang sedapat mungkin dikitari oleh saluran-saluran alam

yang dapat digunakan untuk membuang air hujan yang berlebihan. Fungsi

utama dari saluran sekunder adalah membawa air dari saluran primer dan

membagikannya ke saluran tersier. Sedapat mungkin saluran pemberi

merupakan saluran punggung sehingga dengan demikian air dapat dibagi

untuk kedua belah sisi. Yang dimaksud dengan saluran punggung adalah

saluran yang memotong atau melintang terhadap garis tinggi sedemikian rupa

melalui titik tertinggi daerah sekitarnya, sehingga dapat mengaliri petak yang

ada di bagian kiri dan kanan dari Saluran Tersier fungsi utama dari saluran

tersier adalah membawa air dari saluran sekunder dan membagikannya ke

petak-petak sawah yang memiliki luas antara 75 ha - 125 ha. Jika saluran

tersier disadap dari saluran sekuder,maka saluran tersier juga dapat

membagikan air ke sisi kanan-kiri saluran.

2. Saluran Pembuang fungsi utama dari saluran pembuang adalah membuang

sisa atau kelebihan air yang terdapat pada petak sawah ke sungai. Biasanya

digunakan saluran lembah yaitu saluran yang memotong atau melintang

terhadap garis tinggi sedemikian rupa hingga melewati titik terendah dari

daerah sekitar. Jadi saluran melalui lembah dari ketinggian tanah setempat.

Dalam saluran pembuang dengan masing-masing wilayah untuk wilayah selatan

sekitar 322.551,42 m; wilayah utara sekitar 250.240,14 m dan wilayah bawean

sekitar 90.000,00 m dengan total keseluruhan saluran pembuang kota Gresik

sekitar 662.791,56 m.

Kondisi sistem drainase permukiman di wilayah-wilayah kecamatan atau

desa di Kabupaten Gresik, selain di wilayah kota, pada umumnya belum

Page 31: KATA PENGANTAR - gresikkab.go.idgresikkab.go.id/media/SAKIP DPU/LAKIP 2017.pdf · parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan

LKJIP 2017 | DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG

24

menunjukkan masalah yang berarti. Hal ini disebabkan masih banyaknya daerah

terbuka yang mampu berfungsi sebagai daerah resapan air sehingga potensi

banjir dan genangan kecil. Wilayah ibukota kecamatan kebanyakan sudah

dilengkapi dengan sistem drainase permukiman walaupun kebanyakan dengan

dimensi drainase yang kecil. Selain itu, kondisi drainase di wilayah tersebut

seringkali dalam kondis yang tidak atau belum terawat, seperti dinding saluran

yang tidak diplengseng, ditumbuhi rumput, badan saluran tertimbun tanah dan

buntu atau ujungnya tidak menuju badan air penerima (sungai). Dalam sistem

drainase pada total genangan sekitar 451,411 Ha.

Di wilayah perkotaan Gresik, khususnya di wilayah Kecamatan Gresik,

Kebomas, dan Manyar walaupun telah memiliki sistem drainase yang terbangun

cukup lengkap dan merata di seluruh wilayah kota, tetap saja banjir dan

genangan masih sering terjadi di beberapa lokasi terutama apabila terjadi hujan

yang cukup lebat. Keadaan ini disebabkan oleh saluran-saluran tersier dan

sekunder yang dimensinya terlalu kecil, tersumbat sampah, dan bozem-bozem

yang tidak lagi berfungsi akibat pendangkalan dan pengurukan menjadi kawasan

permukiman.

Di Pulau Bawean telah terdapat sistem drainase permukiman, terutama

permukiman-permukiman yang terdapat di tepi jalan raya. Namun kondisinya

memprihatinkan, selain karena dimensi saluran yang kecil dan terbuka juga

diperparah dengan sering tertimbunnya longsoran tanah dari lereng-lereng bukit

atau kebun disekitarnya sehingga sistem drainase menjadi terputus. Selain itu

karena tidak terdapatnya pengelolaan sampah, drainase di Pulau bawean yang

berupa drainase tertutup sering terdapat timbunan sampah yang bahkan dengan

sengaja dibuang masyarakat di drainase tersebut.

Permasalahan umum drainase di Kabupaten Gresik yang ada sekarang

adalah berupa banjir dan genangan yang disebabkan oleh faktor – faktor berikut

ini :

1. Pertambahan debit limpasan akibat perubahan tataguna lahan di daerah

tangkapan saluran yang bersangkutan.

2. Dimensi saluran dan atau dimensi gorong-gorong yang ada sudah tidak lagi

memadai dibanding dengan besarnya debit air yang harus dialirkan.

3. Hambatan aliran pada saluran : akibat sampah, pendangkalan saluran

(sedimentasi), pertumbuhan vegetasi yang tidak terkendali, dan adanya

jaringan pipa, kabel, dan benda lain yang melintang saluran.

Page 32: KATA PENGANTAR - gresikkab.go.idgresikkab.go.id/media/SAKIP DPU/LAKIP 2017.pdf · parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan

LKJIP 2017 | DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG

25

4. Saluran mengalami penyempitan yang disebabkan saluran melewati sebelah

lahan milik warga dan tidak bisa dinormalisasi.

5. Sistem drainase yang belum tertata dengan baik : hierarki jaringan drainase

tersier, sekunder, primer sehingga saluran alami yang belum tertata secara

sistematis, juga ditemukan saluran drainase yang tidak menerus (terputus).

Ada saluran yang outletnya tidak bermuara ke laut atau ke saluran yang lebih

tinggi tingkatannya namun menghilang di persawahan, tambak dan tegalan

6. Kurang memadainya pelaksanaaan operasi dan pemeliharaan jaringan

saluran drainase.

7. Banyaknya bangunan baru yang tidak mematuhi aturan sepadan bangunan

Upaya atau solusi yang dilakukan adalah :

1. Melibatkan pasukan drainase dalam menjaga kebersihan saluran

2. Melakukan sosialisasi terhadap aturan sepadan bangunan

Gambar 3.3 Pasukan Drainase

Tujuan : Menciptakan pembangunan infrastruktur daerah yang

berkelanjutan dan berdaya saing serta mewujudkan harmonisasi

pembangunan berlandaskan tata ruang

Sasaran 4 : Tersedianya Sarana Air Bersih Bagi Masyarakat

Tabel 3.12 Pencapaian Kinerja Tahun 2017

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

1 Tersedianya sarana air bersih bagi masyarakat

Persentase rumah tangga akses air bersih non PDAM

67,63% 45,07% 66,64%

Page 33: KATA PENGANTAR - gresikkab.go.idgresikkab.go.id/media/SAKIP DPU/LAKIP 2017.pdf · parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan

LKJIP 2017 | DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG

26

Tabel 3.13 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2017

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA TARGET

REALISASI

Th. 2016 Th. 2017

1

Tersedianya sarana air bersih bagi masyarakat

Persentase rumah tangga akses air bersih non PDAM

67,63% 61,95% 45,07%

Tabel 3.14 Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. Akhir Periode RPJMD/ Renstra Tahun 2017

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA

TARGET AKHIR

RPJMD/ RENSTRA

REALISASI TINGKAT

KEMAJUAN

1

Tersedianya sarana air bersih bagi masyarakat

Persentase rumah tangga akses air bersih non PDAM

68,72% 45,07% 65,58%

Berdasarkan sasaran diatas hasil pengukuran kinerja terhadap indikator

sasaran “Persentase Rumah Tangga Akses Air Bersih Non PDAM” sesuai

dengan indikator yang telah ditetapkan dapat diuraikan sebagai berikut : Jumlah

seluruh rumah tangga di Kabupaten Gresik pada tahun 2017 sebanyak 366.554

rumah tangga, dari jumlah ini jumlah rumah tangga pengguna air bersih sebanyak

247.889 atau sebesar 67.63%. Kondisi ini meningkat sebesar 5% dari tahun

61.95%

45.07%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

2016 2017

Realisasi

Realisasi

Page 34: KATA PENGANTAR - gresikkab.go.idgresikkab.go.id/media/SAKIP DPU/LAKIP 2017.pdf · parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan

LKJIP 2017 | DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG

27

sebelumnya yaitu 193.177 rumah tangga. Sistem SPAM yang terdapat di

Kabupaten Gresik meliputi SPAM Jaringan Perpipaan Non PDAM, dan SPAM

Bukan Jaringan Perpipaan (BJP).

Hal ini mengindikasikan belum tercapainya Standart Pelayanan Air

Minum MDG’s pada tahun 2017 sebesar 80% masyarakat perkotaan dan 60%

masyarakat perdesaan. Berdasarkan data dari Profil Kesehatan Kab. Gresik

2014, PDAM Kab Gresik dan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kab Gresik

yang termuat dalam RAD AMPL 2015-2019, persentase rumah tanga yang

terlanyani akses air minum baik dariperpipaan PDAM maupun non perpipaan

PDAM sekitar 49,58%. Capaian akses air minum ini dapat dikatakan cukup jauh

dari target Pemerintah Pusat tahun 2019 100% air bersih.

Sistem jaringan perpipaan non PDAM di Kabupaten Gresik yaitu

terdapat HIPPAM yang tersebar diseluruh kecamatan. Kondisi HIPPAM tidak

semuanya bagus, ada beberapa yang tidak berjalan sesuai fungsinya lagi.

Hippam yang kondisinya “mati” yaitu HIPPAM di Desa Baron dan Madumulyorejo

di Kecamatan Dukun, Desa Racikulon di Kecamatan Sidayu, dan Desa

Kesambenkulon di Kecamatan Wringinanom.

Di Kabupaten Gresik terdapat beberapa desa yang termasuk dalam

kategori daerah kritis kekeringan atau rawan air. Salah satu upaya mengatasinya

adalah dengan pembuatan sumur bor dalam yang merupakan sistem SPAM

Jaringan bukan perpipaan (BPJ). Pembuatan sumur bor dalam didahului dengan

tes geolistrik untuk mengetahui potensi air terdapat pada kedalaman berapa.

Permasalahan SPAM yang ada pada kondisi eksisting dibagi menjadi 3

(tiga) bagian, yaitu permasalahan pada SPAM jaringan perpipaan PDAM, SPAM

jaringan perpipaan Non PDAM dan SPAM bukan Jaringan perpipaan.

Permasalahan yang dihadapi oleh setiap sistem dibagi menjadi 3 (tiga) bagian

besar yaitu, permasalhan aspek teknis, permasalahan aspek manajemen dan

permasalahan aspek keuangan.

Tabel 3.15 Permasalahan SPAM

Sistem SPAM Aspek Teknis Aspek

Manajemen Aspek

Keuangan

SPAM Jaringan Perpipaan PDAM

Kapasitas jaringan distribusi yang ada masih terbatas disbanding kebutuhan masyarakat; Ketergantungan yang sangat

Penyusunan pedoman kerja untuk seluruh karyawan belum ada;

PDAM Kabupaten Gresik belum menyelesaikan utang kepada

Page 35: KATA PENGANTAR - gresikkab.go.idgresikkab.go.id/media/SAKIP DPU/LAKIP 2017.pdf · parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan

LKJIP 2017 | DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG

28

Sistem SPAM Aspek Teknis Aspek

Manajemen Aspek

Keuangan

tinggi terhadap energi listrik; Pengawasan kulaitas air minum belum dilakukan dengan tertib.

Pengaturan dan penempatan karyawan sesuai dengan kemampuan.

pemerintah pusat; Penyesuaian tarif baru dilakukan pada awal tahun 2014; Penyertaan pemerintah yang belum ditetapkan statusnya.

SPAM Jaringan Perpipaan Non PDAM

Perawatan dan pemeliharaan yang tidak dilakukan secara berkala; Sistem pengaliran pada daerah pelayanan masih ada yang tidak dapat terlayani 24 jam; Terdapat daerah pelayanan yang sudah tidak dapat dijangkau oleh sistem pengaliran yang ada, sehingga terdapat pelanggan yang tidak tidak dilayani.

Pelatihan tentang manajemen HIPPAM masih kurang; Pelatihan untuk pemeliharaan jaringan masih kurang.

Pengelolaan yang belum baik menjadikan beberapa pelanggan tidak membayar; Manajemen keuangan yang tidak baik.

SPAM Bukan Jaringan Perpipaan (BJP)

Perawatan dan pemeliharaan yang tidak dilakukan secara berkala; Beberapa sumber yang digunakan belum teruji kualitasnya; Belum dapat menjangkau masyarakat yang lebih banyak.

Tidak adanya pelatihan kepada masyarakat yang mengelola; Pengelolaan belum terorganisir dengan baik.

Masalah pembayaran belum ada pengaturan yang terencana; Lebih besar biaya perawatan daripada para pelanggan yang membayar.

Kebutuhan air bersih di Pulau Bawean diperoleh dari sumur dan mata

air. Banyak terdapat sumber mata air di Pulau Bawean, saat ini pemanfaatan air

dari sumber mata air tersebut belum dikelola secara baik. Penggunaan air dari

masing-masing desa menggunakan saluran sendiri-sendiri menggunakan pipa

paralon dengan berbagai ukuran, hanya beberapa saja yang mengunakan bak

penampungan sebagai pembagi ke masing-masing desa. Disamping rawan

gangguan, kondisi ini juga tidak menjamin kualitas air, kotoran atau material

tumbuhan berupa daun dan ranting juga ikut masuk ke dalam saluran yan

akhirnya menyumbat aliran air dalam pipa paralon, yang pada akhirnya

meningkatkan biaya pemeliharaan.

Page 36: KATA PENGANTAR - gresikkab.go.idgresikkab.go.id/media/SAKIP DPU/LAKIP 2017.pdf · parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan

LKJIP 2017 | DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG

29

Masih tingginya tingkat Kebocoran atau kehilangan air yang perpipaan PDAM

hingga tahun 2013 sekitar 30,61%;

Ketersediaan sumber air baku di wilayah pelayanan;

Tingginya biaya operasioanal khususnya terkait ketergantungan kebutuhan

sumber listrik dari PLN dan rehabilitasi jaringan perpipan.

Penyelenggara SPAM yang belum memiliki Surat Izin Pemanfaatan Air

Baku (SIPA). Harga jual air lebih lebih rendah dari harga pokok air, hal ini

disebabkan karena kenaikan beban listrik dan pembelian air curah dari pihak

swasta. Akibatnya tarif rata-rata belum full cost recovery. Tarif yang berlaku

belum ada penyesuaian selama ± 10 tahun terakhir.

Proporsi rumah tangga yang mempunyai akses berkelanjutan terhadap air

minum layak belum mencapai 100%;

Ketersediaan infrastruktur dasar adalah salah satu ukuran dalam

penanggulangan kemiskinan dan peningkatan derajat kesehatan. Proporsi

Rumah Tangga dengan Air Minum Layak merupakan salah satu indikator

pencapaian dari Goal ke-7 MDGs, yaitu Menjamin Kelestarian Lingkungan Hidup.

Indikator ini digunakan untuk memantau akses penduduk terhadap sumber

air berkualitas. Sumber air berkualitas menyediakan air yang aman untuk

diminum bagi masyarakat, sehingga meminimalkan terjangkitnya berbagai

macam penyakit.

Proporsi Rumah Tangga Dengan Air Minum Layak menunjukkan prosisi

relatif Kabupaten Gresik terhadap Kabupaten / Kota se Provinsi Jawa Timur.

Pengukuran yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah rumus baru

yang digunakan sejak Tahun 2011.

Page 37: KATA PENGANTAR - gresikkab.go.idgresikkab.go.id/media/SAKIP DPU/LAKIP 2017.pdf · parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan

LKJIP 2017 | DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG

30

Gambar 3.4 Proporsi RT Air minum layak Sumber Data: BPS, diolah

Dari grafik diatas, nampak dua permasalahan. Yang pertama adalah

nilai capaian Tahun 2016 lebih rendah daripada Tahun 2017. Yang kedua adalah

nilai capaian Tahun 2016 belum mencapai 100% sebagaimana target RPJMN

2015-2019.

Proporsi rumah tangga yang mempunyai akses berkelanjutan terhadap

sanitasi layak belum mencapai 100%;

Fasilitas sanitasi yang layak adalah fasilitas sanitasi yang

memenuhi syarat kesehatan antara lain dilengkapi dengan leher angsa, tanki

septik (septiktank)/Sistem Pengolahan Air Limbah (SPAL), yang digunakan

sendiri atau bersama.

Capaian Kabupaten Gresik untuk Proporsi Rumah Tangga dengan

Sanitasi Layak cukup bagus, bahkan jauh lebih bagus daripada provinsi dan

nasional. Pada Tahun 2016, capaian Kabupaten Gresik 68,36% sementara

capaian Provinsi 51,19% dan capaian Nasional sebesar 51.07%. Di Tahun 2013,

capaian Kabupaten Gresik meningkat hingga 86.62 %. Namun demikian,

diperlukan kerja keras untuk mencapai target RPJMN 2015-2019, yaitu 100%.

Kendala yang dihadapi rumah tangga akses air bersih non PDAM

sebagai berikut :

1. Kotoran atau material tumbuhan berupa daun dan ranting yang masuk ke

dalam saluran air bersih mengakibatkan menyumbat aliran air dalam pipa

paralon tersumbat, sehingga biaya pemeliharaan meningkat

Page 38: KATA PENGANTAR - gresikkab.go.idgresikkab.go.id/media/SAKIP DPU/LAKIP 2017.pdf · parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan

LKJIP 2017 | DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG

31

2. Rendahnya peningkatan air bersih di perkotaan dan perdesaan serta

khususnya untuk penduduk miskin dan daerah kekeringan

Sedangkan solusi yang telah dilakukan adalah :

1. Mencapai sasaran pembanguan air bersih non PDAM di perkotaan dan

perdesaan

2. Meningkatkan kualitas SDM pengelola pemeliharaan air bersih

Gambar 3.5 Sarana dan Prasarana Air Bersih Non PDAM

Tujuan : Menciptakan pembangunan infrastruktur daerah yang

berkelanjutan dan berdaya saing serta mewujudkan harmonisasi

pembangunan berlandaskan tata ruang

Sasaran 5 : Meningkatnya kesesuaian pemanfaatan ruang sesuai dengan

rencana tata ruang

Tabel 3.16 Pencapaian Kinerja Tahun 2017

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

1

Meningkatnya kesesuaian pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana tata ruang

Presentase kesesuaian pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana tata ruang

95% 95,02% 100%

Page 39: KATA PENGANTAR - gresikkab.go.idgresikkab.go.id/media/SAKIP DPU/LAKIP 2017.pdf · parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan

LKJIP 2017 | DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG

32

Tabel 3.17 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2017

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA TARGET

REALISASI

Th. 2016 Th. 2017

1

Meningkatnya kesesuaian pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana tata ruang

Presentase kesesuaian pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana tata ruang

95% 100% 95,02%

Tabel 3.18 Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. Akhir Periode RPJMD/ Renstra Tahun 2017

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA

TARGET AKHIR

RPJMD/ RENSTRA

REALISASI TINGKAT

KEMAJUAN

1

Meningkatnya kesesuaian pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana tata ruang

Presentase kesesuaian pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana tata ruang

95% 95,02% 100%

Berdasarkan sasaran diatas hasil pengukuran kinerja terhadap indikator

sasaran “Persentase Kesesuaian Pemanfaatan Ruang Sesuai Dengan

Rencana Tata Ruang” sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan dapat

diuraikan sebagai berikut : Terjadi deviasi/simpangan antara rencana tata ruang

yang tertuang dalam RTRW Kabupaten Gresik dengan kondisi eksisting saat ini.

Beberapa deviasi yang terjadi antara lain :

100% 95.02%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

2016 2017

Realisasi

Page 40: KATA PENGANTAR - gresikkab.go.idgresikkab.go.id/media/SAKIP DPU/LAKIP 2017.pdf · parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan

LKJIP 2017 | DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG

33

1. Struktur hierarkhi kota yang meliputi perkotaan sedang dan perkotaan kecil

kurang sesuai. IKK Cerme dan IKK Bungah jumlah penduduknya dibawah

100.000 Jiwa seharusnya masuk pada IKK Perkotaan Kecil, namun dalam

RTRW termasuk dalam IKK Perkotaan Sedang.

2. Belum terlaksananya pembangunan jalan tol Gresik – Lamongan

3. Terjadinya deviasi rencana kawasan pertanian antara RTRW dengan LP2B.

Dalam RTRW total luas kawasan pertanian adalah 35.959,56 Ha sedangkan

dalam LP2B luas kawasan pertanian adalah 24.716 Ha dan luas cadangan

sebesar 3.005 Ha

4. Belum terlaksananya pemindahan terminal kelas B yaitu Terminal Bunder dari

Kecamatan kebomas ke Kecamatan Duduksampeyan

5. Direncanakan 208 titik zona tower bersama namun pada kondisi eksisting

sudah terdapat 320 titik zona tower bersama

Belum optimalnya pengendalian dan evaluasi perencanaan tata ruang

Kabupaten Gresik. Rencana tata ruang yang telah menjadi dasar hukum di

Kabupaten Gresik hanyalah RTRW Kabupaten Gresik yang tertuang dalam

Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 8 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Kabupaten Gresik Tahun 2010 – 2030 dan Rencana Lahan

Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) Tahun 2014. Tingginya investasi yang

masuk di Kabupaten Gresik baik untuk kegiatan industri maupun perumahan

menyebabkan tingginya perubahan alih fungsi lahan. Untuk itulah diperlukan

aturan tata ruang yang jelas, detil dan implementatif. Produk tata ruang yang

diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut adalah Rencana Detil Tata Ruang

(RDTR). RTDR perlu disusun di kawasan perkotaan atau kawasan strategis

kabupaten/kota. Dalam RDTR telah dijelaskan dengan pasti mengenai Ketentuan

Pemanfaatan Ruang dan Peraturan Zonasi yg meliputi : Ketentuan Kegiatan dan

Penggunaan Lahan; Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang; Ketentuan Tata

Bangunan; Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal; Ketentuan Pelaksanaan;

Ketentuan Tambahan; Ketentuan Khusus; Standar Teknis; Ketentuan Peraturan

Zonasi.

Di Kabupaten Gresik sendiri, setelah penetapan RTRW Tahun 2010-

2030 telah disusun dokumen RDTR antara lain: RDTR Kecamatan Ujungpangkah

RDTR Kecamatan Panceng RDTR kecamatan Sidayu, RDTR Kecamatan

Sangkapura, RDTR Kecamatan Duduksampeyan dan Cerme, RDTR Perkotaan

(Kecamatan Gresik dan Kebomas) RDTR BWP Gresik Selatan (Kecamatan

Page 41: KATA PENGANTAR - gresikkab.go.idgresikkab.go.id/media/SAKIP DPU/LAKIP 2017.pdf · parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan

LKJIP 2017 | DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG

34

Driyorejo, Kedamean, dan Menganti) Tahun 2013, RDTR BWP Kawasan Manyar

Bungah Tahun 2015.

Proses perizinan sering berhubungan dengan penataan ruangnya

sehingga adanya peraturan mengenai tata ruang sangat dibutuhkan dalam

penerbitan beberapa izin. Misal sebagai contoh penerbitan izin penyelenggaraan

reklame, sering berhubungan dengan penempatan titik pole yang yang boleh

dipasang reklame terkait aturan detail tata ruangnya. permasalahan yang terjadi

untuk koridor jalan-jalan utama yang ada di pusat kota belum diterbitkan aturan

kaitannya berhubungan terhadap RTBL. RTBL dimaksud sangat membantu dan

mengatur lokasi mana yang bisa ditempati titik pole reklame, garis simpadan dan

tata letak potongan detail lainnya.

Arahan wilayah pesisir Kabupaten Gresik untuk Pusat Kegiatan Nasional

dan Kawasan Andalan Nasional sebagai kawasan industri sektor unggulan utama

dan didukung dengan lokasi yang strategis menyebabkan timbulnya

pengembangan kawasan yang berpotensi merusak lingkungan. Hal ini juga

meningkatkan aktifitas wilayah pesisir khususnya aktifitas perkapalan dan

pelabuhan sehingga menyebabkan terjadinya konflik pemanfaatan wilayah

perairan untuk parkir kapal-kapal besar dengan kapal-kapal nelayan kecil.

Permasalahan bioekoregion di wilayah hilir DAS Bengawan Solo Hilir

sebagai akibat degradasi lingkungan. Sedimentasi yang sangat luas di muara

sungai menyebabkan konflik pemanfaatan dengan Pemerintah Kota Surabaya

untuk budidaya perikanan tangkap dan tambak. Di sisi lain, permasalahan di Hulu

DAS Bengawan Solo yang rentan akan erosi menyebabkan transport sedimen di

hulu ke hilir semakin tinggi. Selain itu, tingginya sedimentasi di hilir sungai di pantai

utara Kabupaten Gresik, khususnya pantai-pantai di Kecamatan Ujungpangkah

dan Panceng dimanfaatkan oleh oknum masyarakat yang tidak bertanggung jawab

dengan mengkavling-kavling tanah hasil oloran alami, bahkan kemudian diurug

untuk mempercepat pembentukan daratan untuk kemudian disertifikatkan sebagai

tanah milik pribadi.

Hal ini menjadikan masalah atau kendala yang dihadapi adalah :

Bangunan yang belum berizin tersebut akan mengajukan izin, tidak sesuai atau

menyalahi ketentuan pemanfaatan ruang dan tata bangunannya.

Permasalahan terkait perubahan fungsi bangunan rumah menjadi toko/ ruko di

perumahan terhadap potensi pendapatan daerah dari IMB

Perubahan bangunan cagar budaya.

Page 42: KATA PENGANTAR - gresikkab.go.idgresikkab.go.id/media/SAKIP DPU/LAKIP 2017.pdf · parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan

LKJIP 2017 | DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG

35

Kurangnya perhatian terhadap pengembangan kawasan perumahan dan

permukiman tradisional atau bersejarah khususnya di kawasan kota gresik

lama

Solusi yang dilakukan adalah : harus diadakan tim verifikasi izin

pemanfaatan ruang sehingga ada memonitor atau pengawasan sesuai dengan

ketentuan pemanfaatan ruang dan tata bangunannya.

Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan

kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah

ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi Dinas Pekerjaan Umum dan

Tata Ruang Kabupaten Gresik.

Penetapan angka capaian kinerja terhadap hasil prosentase capaian

indikator kinerja sasaran sebesar 100%. Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi

kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang

lebih transparan mengenai sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang

diharapkan.

Selanjutnya berdasarkan hasil pengukuran kinerja diatas dilakukan

evaluasi dan analisis pencapaian kinerja guna memberikan informasi yang lebih

transparan mengenai pencapaian kinerja sebagaimana yang telah ditargetkan

pada tujuan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pekerjaan Umum dan Tata

Ruang Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021 melalui 5 (lima) sasaran strategis dan

5 (lima) indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja

Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Gresik Tahun 2017.

B. REALISASI ANGGARAN

Dalam rangka untuk mencapai target kinerja sebanyak 5 (lima) sasaran

strategis sebagaimana yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2017, maka

besaran alokasi dan realisasi belanja untuk setiap sasaran strategis dapat dilihat

sebagai berikut :

Page 43: KATA PENGANTAR - gresikkab.go.idgresikkab.go.id/media/SAKIP DPU/LAKIP 2017.pdf · parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan

LKJIP 2017 | DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG

36

Tabel 3.19 Alokasi Per Sasaran Pembangunan

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA ANGGARAN

ANGGARAN (%)

1

Meningkatnya kualitas sarana infrastruktur jalan

Presentase panjang jalan kabupaten dalam kondisi mantap

134.956.344.262 89,24%

2

Meningkatnya kualitas sarana infrastruktur irigasi

Persentase jaringan irigasi kondisi baik

33.281.281.273 87,99%

3

Meningkatnya kualitas pengendalian banjir

Persentase panjang saluran drainase dan saluran pembuang dalam kondisi mantap

40.619.922.468 88,85%

4

Tersedianya sarana air bersih bagi masyarakat

Persentase rumah tangga akses air bersih non PDAM

9.063.056.000 85,23%

5

Meningkatnya kesesuaian pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana tata ruang

Presentase kesesuaian pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana tata ruang

85.079.667.901 81,73%

Page 44: KATA PENGANTAR - gresikkab.go.idgresikkab.go.id/media/SAKIP DPU/LAKIP 2017.pdf · parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan

LKJIP 2017 | DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG

37

Tabel 3.20 Pencapaian Kinerja dan Anggaran

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

UTAMA

KINERJA ANGGARAN

TARGET REALISASI CAPAIAN ALOKASI (Rp) REALISASI (Rp) CAPAIAN

(%)

1 Meningkatnya kualitas sarana infrastruktur jalan

Persentase panjang jalan kabupaten dalam kondisi mantap

72,2 % 68% 94,18% 134.956.344.262 120.443.458.997 89,24%

2

Meningkatnya kualitas sarana infrastruktur irigasi

Persentase jaringan irigasi kondisi baik

24,23% 22,16 % 91,45% 33.281.281.273 29.287.297.026 87,99%

3

Meningkatnya kualitas pengendalian banjir

Persentase panjang saluran drainase dan saluran pembuang dalam kondisi mantap

43,85% 33,63% 76,69% 40.619.922.468 36.094.727.374 88,85%

4 Tersedianya sarana air bersih bagi masyarakat

Persentase rumah tangga akses air bersih non PDAM

67,63% 45,07% 66,64% 9.063.056.000 7.725.047.789 85,23%

5

Meningkatnya kesesuaian pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana tata ruang

Persentase kesesuaian pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana tata ruang

95% 95% 100% 85.079.667.901 69.539.052.664 81,73%

Page 45: KATA PENGANTAR - gresikkab.go.idgresikkab.go.id/media/SAKIP DPU/LAKIP 2017.pdf · parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan

LKJIP 2017 | DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG

38

Tabel 3.21 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA CAPAIAN KINERJA

(%) PENYERAPAN

ANGGARAN (%) TINGKAT EFISIENSI

1

Meningkatnya kualitas sarana infrastruktur jalan

Presentase panjang jalan kabupaten dalam kondisi mantap

94,18 89,24 4,94

2 Meningkatnya kualitas sarana infrastruktur irigasi

Persentase jaringan irigasi kondisi baik

91,45 87,99 3,46

3 Meningkatnya kualitas pengendalian banjir

Persentase panjang saluran drainase dan saluran pembuang dalam kondisi mantap

76,69 88,85 12,16

4 Tersedianya sarana air bersih bagi masyarakat

Persentase rumah tangga akses air bersih non PDAM

66,64 85,23 18,59

5

Meningkatnya kesesuaian pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana tata ruang

Presentase kesesuaian pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana tata ruang

100 81,73 18,27

Keberhasilan capaian indikator kinerja sasaran tersebut di atas tidak terlepas dari dukungan dana. Untuk mendukung pelaksanaan

pencapaian target indikator kinerja sasaran, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Gresik Tahun 2017 mengalokasikan

anggaran sebesar Rp.310.490.947.469,- yang telah direalisasi sebesar Rp.269.222.961.711 atau 97,69%.

Page 46: KATA PENGANTAR - gresikkab.go.idgresikkab.go.id/media/SAKIP DPU/LAKIP 2017.pdf · parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan

LKJIP 2017 | DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG

39

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Sebagai penutup dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (SAKIP) Dinas

Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Gresik Tahun 2017, dapat disimpulkan

bahwa secara umum Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Gresik

telah memperlihatkan pencapaian kinerja yang signifikan atas sasaran-sasaran

strategisnya. Hasil evaluasi dan analisis pencapaian indikator sasaran terhadap 5

sasaran yang mencakup 5 indikator kinerja sasaran dengan diketahui bahwa 4

indikator kinerja sasaran mencapai kategori sangat Tinggi atau 100% dan 1 indikator

kinerja sasaran mencapai kategori sedang atau rata-rata 50%.

Hal tersebut menunjukkan bahwa perencanaan Dinas Pekerjaan Umum dan

Tata Ruang Kabupaten Gresik perlu dioptimalkan kembali agar lebih efektif dan

efisien dalam meningkatkan kinerja yang mendukung pencapaian Visi dan Misi

Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Gresik.

Untuk dapat mempertahankan capaian kinerja sasaran dan memperbaiki

kinerja sasaran yang masih rendah sangat diperlukan adanya kebersamaan berbagai

pihak terkait dengan melaksanakan tugas-tugas dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum

dan Tata Ruang Kabupaten Gresik.

B. SARAN

Namun demikian dalam pelaksanaannya tidak terlepas adanya hambatan atau

kendala yang dihadapi antara lain:

1. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan dengan waktu yang kurang memadai yang

disebabkan oleh terlambatnya pelaksanaan pelelangan/tender mengakibatkan

kinerja dari pihak penyedia jasa tidak dapat optimal sehingga mempengaruhi hasil

pekerjaan/kegiatan dan kualitas output kegiatan kurang baik

Page 47: KATA PENGANTAR - gresikkab.go.idgresikkab.go.id/media/SAKIP DPU/LAKIP 2017.pdf · parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan

LKJIP 2017 | DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG

40

2. Kurangnya koordinasi lebih lanjut dengan pemangku kebijakan pada

wilayah/lokasi kegiatan yang menyebabkan hambatan pelaksanaan pekerjaan

Untuk mengoptimalkan kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang

Kabupaten Gresik ke depan, perlu lebih ditekankan pada pencapaian outcomes dan

benefit, serta langkah-langkah antisipatif yang perlu dilakukan di masa yang akan

datang antara lain :

1. Memberikan peluang yang cukup kepada segenap stakeholders untuk berperan

secara proporsional dan profesional, antara unit kerja dalam Satuan Kerja

Perangkat Daerah (Sekretariat dan Bidang-Bidang), petugas teknis di kecamatan-

kecamatan, petugas teknis Pemerintah Pusat dan Propinsi di Satuan Kerja

Perangkat Daerah, Lembaga Kemasyarakatan dan Lembaga Swadaya

Masyarakat serta pihak swasta dalam mendukung pelaksanaan pembangunan di

bidang ke PU-an di Kabupaten Gresik.

2. Memberikan peluang kepada masyarakat untuk memperoleh informasi yang cukup

agar penyelenggaraan pemerintahan di bidang ke PU-an berjalan secara

transparan, akuntabel dan demokratis untuk memperoleh dukungan dari berbagai

pihak.

Page 48: KATA PENGANTAR - gresikkab.go.idgresikkab.go.id/media/SAKIP DPU/LAKIP 2017.pdf · parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan

LAMPIRAN I

MATRIKS RENSTRA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG

KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016-2021

Page 49: KATA PENGANTAR - gresikkab.go.idgresikkab.go.id/media/SAKIP DPU/LAKIP 2017.pdf · parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan

Baseline 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Baseline 2016 2017 2018 2019 2020 2021

PEMBANGUNAN JALAN Panjang jalan kabupaten yang ditingkatkan

PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN PERDESAAN Panjang jalan poros yang ditingkatkan

PENGELOLAAN DANA ALOKASI KHUSUS PENUGASAN

BIDANG JALAN SUB BIDANG PENDUKUNG KONEKTIFITAS

Panjang jalan kabupaten yang ditingkatkan

REHABILITASI/PEMELIHARAAN LABORATORIUM

KEBINAMARGAAN

Jumlah Data test laboratorium jalan dan jembatan

REHABILITASI/ PEMELIHARAAN JALAN Panjang jalan yang dipelihara

REHABILITASI/ PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN

PERDESAAN

Panjang jalan yang direhabilitasi

Jumlah jembatan kabupaten

kondisi baik

PEMBANGUNAN JEMBATAN Jumlah jembatan kabupaten yang ditingkatkan

INPEKSI KONDISI JALAN Jumlah dokumen data kondisi jalan

PENGADAAN SARANA DAN PRASARANA JALAN DAN

JEMBATAN

Jumlah pengaman jalan dan jembatan yang terpasang

Jumlah lampu PJU tersedia

PENGADAAN PENERANGAN JALAN UMUM Jumlah lampu PJU yang terpasang

Jumlah lampu PJU yang

dibutuhkan

REHABILITASI/PEMELIHARAAN PENERANGAN JALAN

UMUM

Jumlah Lampu Penerangan Jalan Umum yang dipelihara

PEMBANGUNAN PINTU AIR Jumlah pintu air yang dibangun

REHABILITASI/PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI Panjang irigasi yang direhab/dipelihara

REHABILITASI/PEMELIHARAAN PINTU AIR Jumlah Pintu Air yang dipelihara/direhabilitasi

REHABILITASI/PEMELIHARAAN SUMBER DAYA AIR Jumlah satgas operasional sumber daya air

PENGELOLAAN DANA ALOKASI KHUSUS

INFRASTRUKTUR IRIGASI UNTUK KEDAULATAN PANGAN

Panjang irigasi yang direhab/dipelihara

PEMBANGUNAN PENGAMANAN SUMBER DAYA AIR Panjang aset tanah pengairan yang dipatok

PENINGKATAN DISTRIBUSI PENYEDIAAN AIR BAKU Jumlah HIPPA yang dibina

PEMBANGUNAN EMBUNG DAN BANGUNAN PENAMPUNG

AIR LAINNYA

Jumlah bangunan penampung air yang dinormalisasi

PEMELIHARAAN DAN REHABILITASI EMBUNG DAN

BANGUNAN PENAMPUNG AIR LAINNYA

Jumlah bangunan penampung air yang dipelihara

REHABILITASI KAWASAN KRITIS DAERAH TANGKAPAN

SUNGAI DAN DANAU

Jumlah penampung air baku yang diehabilitasi

Panjang saluran pembuang

kondisi baik (km)

Total Panjang saluran

pembuang (km)

Panjang saluran drainase

perkotaan dalam kondisi baik

(km)

PEMBANGUNAN SALURAN DRAINASE/GORONG-

GORONG

Panjang saluran drainase perkotaan yang dibangun

Total panjang saluran drainase

perkotaan (km)

REHABILITASI/PEMELIHARAAN DRAINASE/GORONG-

GORONG

Jumlah saluran drainase perkotaan yang dipelihara

Jumlah Rumah Tangga

pengguna air bersih Non-PDAM

(jiwa)

PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA AIR BERSIH Jumlah sarana prasarana air bersih yang dibangun

FASILITASI PEMBANGUNAN PRASARANA DAN SARANA

AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT

Jumlah Rumah Tangga yang terakses air bersih

PENGELOLAAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG AIR

MINUM

Jumlah sarana prasarana air bersih yang dibangun

PENYUSUNAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN

LINGKUNGAN (RTBL)

Jumlah Dokumen RTBL yang disusun

PENYUSUNAN RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR)

DAN PERATURAN ZONASI

Jumlah Dokumen RDTR yang disusun

PEMETAAN TEMATIK DAN UPDATING BASIS DATA

INFORMASI TATA RUANG

Jumlah peta tematik yang di update

PENYUSUNAN SISTEM INFORMASI DAN DATABASE

PENATAAN RUANG

Jumlah pelaporan pemanfaatan ruang yang menggunakan

sistem informasi

DISEMINASI INFORMASI RENCANA TATA RUANG Jumlah Kecamatan yang telah mendapatkan sosialisasi dan

informasi tata ruang

PENYUSUNAN NORMA, STANDART DAN KRITERIA (NSPK)

PEMANFAATAN RUANG

Jumlah NSPK dan atau regulasi tata ruang

OPERASIONAL PENGENDALIAN DAN PENERTIBAN

PELANGGARAN BIDANG PENATAAN RUANG

Jumlah rekomendasi izin pemanfaatan ruang

PENGENDALIAN PEMASANGAN PIPA, KABEL DAN

UTILITAS

Jumlah rekomendasi teknis utilitas dan pengawasan

pemasangan pipa, kabel, jaringan utilitas

OPERASIONAL PELAYANAN INFORMASI PEMANFAATAN

RUANG (ADVICE PLANNING )

jumlah rekomendasi teknis tata ruang yang diterbitkan

PENGAWASAN DAN TASKFORCE TATA RUANG Jumlah lokasi/kawasan yang dilakukan pengawasan

pemanfaatan ruang dan tindak lanjut

PENGATURAN DAN PENYELENGGARAAN USAHA JASA

KONSTRUKSI

Jumlah sertifikat kompetensi usaha jasa konstruksi yang

direkomendasi

PEMBINAAN JASA KONSTRUKSI Jumlah peserta pembinaan jasa konstruksi

MONITORING PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

BANGUNAN GEDUNG

Jumlah dokumen Pemantauan dan pengendalian bangunan

gedung

SERTIFIKASI STANDAR LAIK FUNGSI BANGUNAN

GEDUNG

Jumlah sertifikat bangunan gedung laik fungsi yang diterbitkan

PENGUJIAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG Jumlah bangunan gedung yang dilakukan pengujian teknis

VERIFIKASI REKOMENDASI TEKNIS KEGIATAN KE PU-AN Jumlah rekomendasi teknis yang diterbitkan

MATRIKS SINKRONISASI SASARAN RENSTRA DAN PROGRAM

Tujuan RENSTRA Sasaran RENSTRA Indikator Sasaran Data Pendukung FormulasiTarget Kinerja

Bidang Program Indikator Program Data Pendukung FormulasiTarget Kinerja

Kegiatan Indikator Kegiatan

Menciptakan

pembangunan

infrastruktur daerah

yang berkelanjutan dan

berdaya saing serta

mewujudkan

harmonisasi

pembangunan

berlandaskan tata

ruang

INDIKATOR TUJUAN:

1. Presentase jalan

kondisi mantap

2. Indeks Pertanaman

(IP)

3. Akses Air

Bersih/Minum

4. Kesesuaian

pemanfaatan ruang

dengan RTRW

1 Meningkatnya

kualitas sarana

infrastruktur jalan

Persentase panjang

jalan kabupaten

dalam kondisi

mantap

1. Panjang Jalan

Kabupaten dalam

Kondisi Baik (km) :

2. Total Panjang Jalan

Kabupaten (km) :

(377,46 / 512,16)

x 100% = 73,7%

(380,02 / 512,16)

x 100% = 74,2%

Total panjang jalan kabupaten

(km)

2. Presentase jumlah

jembatan dalam

kondisi baik

(3) Jumlah Jembatan

Kabupaten kondisi baik

(4) Jumlah jembatan

kabupaten x 100%(187 / 289) x

100% = 64,71%

(189 / 289) x

100% = 65,51%

(192 / 289) x

100% = 66,31%

(194 / 289) x

100% = 67,11%

x 100%

(367,20 / 512,16)

x 100% = 71,7%

(369,78 / 512,16)

x 100% = 72,2%

(372,34 / 512,16)

x 100% = 72,7%

(374,90 /

512,16) x 100%

= 73,2%

1. Presentase Panjang

jalan kabupaten dalam

kondisi baik

(1) Panjang Jalan

Kabupaten kondisi baik

(km)

(2) Total panjang jalan

kabupaten (km)

Panjang jalan kabupaten kondisi

baik (km)

(196 / 289) x

100% = 67,91%

(199 / 289) x

100% = 68,71%

Jumlah jembatan kabupaten

Program Peningkatan

kualitas prasarana

kebinamargaan

Persentase

ketersediaan Lampu

PJU sesuai kebutuhan

(5) Jumlah lampu PJU yang

tersedia (buah):

(6) Jumlah lampu PJU yang

dibutuhkan (buah):

x 100%(6.610 / 15.000) x

100% = 44,07%

Program Peningkatan

kualitas Jalan dan

Jembatan

(7.510 / 15.000)

x 100% =

50,07%

(8.410 / 15.000) x

100% = 56,07%

(9.310 / 15.000)

x 100% =

62,07%

(10.210 / 15.000)

x 100% =

68,07%

(11.110 / 15.000)

x 100% = 74,07%

2 Meningkatnya

kualitas sarana

infrastruktur irigasi

Persentase Jaringan

Irigasi Kondisi baik

3. Panjang Jaringan

Irigasi Kabupaten dalam

Kondisi Baik :

4. Panjang Jaringan

Irigasi Kabupaten :

(380,02 /

512,16) x 100%

= 74,2%

Bina Marga(367,20 / 512,16)

x 100% = 71,7%

(369,78 / 512,16)

x 100% = 72,2%

(372,34 / 512,16)

x 100% = 72,7%

(374,90 / 512,16)

x 100% = 73,2%

(377,46 / 512,16)

x 100% = 73,7%

(88.752,52 /

147.356) x 100%

= 60,23%

Jumlah Panjang Jaringan Irigasi

kabupaten

Program penyediaan

dan pengolahan air

baku

Persentase kapasitas

daya tampung air

waduk kabupaten

(9) Volume daya tampung

waduk kabupaten (m3)

(10) Volume ideal daya

tampung waduk kabupaten

(m3)

Volume daya tampung waduk

kabupaten (m3) x 100%

(10.772.977,65 /

16.869.680) x

100% = 63,86%

(11.194.719,65 /

16.869.680) x

100% = 66,36%

(22.442,32 / 147.

356) x 100% =

15,23 %

(35.704,36 /

147.356) x

100% = 24,23%

(48.966,40 /

147.356) x 100%

= 33,23%

(62.228,44 /

147.356) x

100% = 42,23%

(75.490,48 /

147.356) x

100% = 51,23%

Program

Pengembangan Dan

Pengelolaan Jaringan

Irigasi, Rawa Dan

Jaringan Pengairan

Lainnya

Persentase panjang

jaringan irigasi yang

dipelihara

(7) Panjang Jaringan Irigasi

kabupaten yang dipelihara

(8) Jumlah Panjang jaringan

irigasi kabupaten

Panjang Jaringan Irigasi

kabupaten yang dipelihara x 100%

(11.616.461,65 /

16.869.680) x

100% = 68,86%

(12.038.203,65 /

16.869.680) x

100% = 71,36%

(12.459.945,65 /

16.869.680) x

100% = 73,86%

(12.881.687,65 /

16.869.680) x

100% = 76.36%

Volume ideal daya tampung

waduk kabupaten (m3)

3 Meningkatnya

kualitas

pengendalian banjir

Presentase panjang

saluran drainase dan

saluran pembuang

dalam kondisi

mantap

5. Panjang saluran

drainase dan panjang

saluran pembuang (km)

6. Total panjang saluran

drainase dan saluran

pembuang (km)

Sumber Daya

Air

(22.442,32 / 147.

356) x 100% =

15,23 %

(35.704,36 /

147.356) x 100%

= 24,23%

(48.966,40 /

147.356) x 100%

= 33,23%

(62.228,44 /

147.356) x

100% = 42,23%

(75.490,48 /

147.356) x 100%

= 51,23%

(88.752,52 /

147.356) x

100% = 60,23%

Program pengendalian

banjir

Persentase Saluran

Pembuang dalam

Kondisi Baik

(11) Panjang Saluran

Pembuang Kondisi Baik

(km)

(12) Total Panjang Saluran

Pembuang (km)

x 100%

(24,5% +

49,61%) / 2 =

37,05%

(37% + 50,71%) /

2 = 43,85%

(40% + 51,71%)

/ 2 = 45,85%

(43% + 52,71%)

/ 2 = 49,35%

(46% + 54,21%)

/ 2 = 50,10%

(49% +

55,21%) / 2 =

52,10%( 77,26 / 139,94 )

x 100% =

55,21 %

4 Tersedianya sarana

air bersih bagi

masyarakat

Persentase Rumah

Tangga Akses Air

Bersih Non PDAM

7. Jumlah Rumah

Tangga Pengguna Air

Bersih Non PDAM (jiwa)

8. Jumlah rumah tangga

(KK)

( 213.335

/366.554 ) x 100

=

58,2%

PENINGKATAN PEMBERSIHAN DAN PENGERUKAN

SUNGAI/KALI

Panjang saluran pembuang yang dipelihara

Cipta Karya

Program

Pembangunan dan

Pemeliharaan Saluran

Drainase/ Gorong-

Gorong

Persentase Panjang

Saluran Drainase

Perkotaan Dalam

Kondisi Baik

(13) Panjang Saluran

Drainase Perkotaan dalam

Kondisi Baik (km)

(14) Total Panjang Saluran

Drainase Perkotaan (km)x 100%

( 69,42 / 139,94 )

x 100% =

49,61 %

( 70,96 / 139,94 )

x 100% =

50,71 %

(85,75 / 350) x

100% =

24,5%

(129,5 / 350) x

100% =

37%

(140 / 350) x

100% = 40%

(150,5 / 350) x

100% = 43%

(161 / 350) x

100% = 46%

(171,5 / 350) x

100% = 49%

Sumber Daya

Air

( 247.889 /

366.554 ) x 100%

= 67,63%

( 248.889 /

366.554 ) x

100% = 67,89%

( 249.889 /

366.554 ) x

100% = 68,17%

( 250.889 /

366.554 ) x

100% = 68,44%

( 251.889 /

366.554 ) x

100% = 68,72%

Cipta Karya

( 72,36 / 139,94 )

x 100% =

51,71 %

( 73,76 / 139,94

) x 100% =

52,71 %

( 75,86 / 139,94 )

x 100% =

54,21 %

( 247.889 /

366.554 ) x

100% = 67,63%

( 248.889 /

366.554 ) x

100% = 67,89%

( 249.889 /

366.554 ) x

100% = 68,17%

( 250.889 /

366.554 ) x

100% = 68,44%

( 251.889 /

366.554 ) x

100% = 68,72%

Jumlah seluruh Rumah Tangga

(KK)

Program

Pengembangan Kinerja

Pengelolaan Air

Bersih/Minum

Presentase Rumah

Tangga Akses Air

Bersih Non-PDAM

(15) Jumlah Rumah Tangga

pengguna air bersih Non-

PDAM (jiwa)

(16) Jumlah seluruh Rumah

Tangga (KK)

x 100%

( 213.335

/366.554 ) x 100

=

58,2%

(200/210) x

100% = 95%

(200/210) x

100% = 95%

(200/210) x

100% = 95%

(200/210) x

100% = 95%

(200/210) x

100% = 95%

Tata Ruang

5 Meningkatnya

Kesesuaian

Pemanfaatan Ruang

Sesuai Dengan

Rencana Tata

Ruang

Persentase

Kesesuaian

Pemanfaatan Ruang

Sesuai dengan

Rencana Tata

Ruang

9. Jumlah Pemanfaatan

Ruang Sesuai dengan

Rencana Tata Ruang

10. Jumlah pemanfaatan

ruang

(200/210) x

100% = 95%

19

1

20

2

22

3

24

4

26

5

Program pengendalian

pemanfaatan ruang

Presentase

pelaksanaan

pemanfaatan ruang

sesuai dengan

rekomendasi / ijin tata

ruang

(18) Jumlah pelaksanaan

pemanfaatan ruang sesuai

rekomendasi

(19) Jumlah rekomendasi /

ijin tata ruang Jumlah pelaksanaan

pemanfaatan ruang sesuai

rekomendasi x 100%

Program Perencanaan

Tata Ruang

Jumlah RDTR dan

RTBL yang disusun

(17) Jumlah dokumen

RTBL dan RDTR yang telah

disusun

Jumlah dokumen RTBL yang telah disusun

Jumlah dokumen RDTR yang telah

disusun

17

n/a

(19 / 20) x 100%

= 95%

Jumlah rekomendasi / ijin tata

ruang

Jasa

Konstruksi

Program pengaturan

jasa konstruksi

Jumlah sertifikat

bangunan laik fungsi

yang diterbitkan

(20) Jumlah sertifikat

bangunan laik fungsi yang

diterbitkan

Jumlah sertifikat bangunan laik fungsi yang

diterbitkan 1 3

(13 / 20) x 100%

= 65%

(14 / 20) x 100%

= 70%

(15 / 20) x 100%

= 75%

(16 / 20) x 100%

= 80%

(17 / 20) x 100%

= 85%

5 7 9 11

Page 50: KATA PENGANTAR - gresikkab.go.idgresikkab.go.id/media/SAKIP DPU/LAKIP 2017.pdf · parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan

PEMBANGUNAN/PENINGK ATAN INFRASTRUKTUR Jumlah Infrastruktur yang dibangun

REVITALISASI KAWASAN Jumlah Kawasan yang direvitalisasi

PEMBANGUNAN ISLAMIC CENTER Jumlah Gedung Islamic Center yang dibangun

PEMBANGUNAN SARANA OLAH RAGA Jumlah Sarana Olah Raga yang dibangun

PENDATAAN BANGUNAN GEDUNG Jumlah dokumen data bangunan gedung

PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR Jumlah gedung kantor yang dibangun

PEMBANGUNAN GEDUNG DPRD Jumlah gedung DPRD yang dibangun

Penyediaan Jasa peralatan dan perlengkapan kantor Penyediaan jasa peralatan kantor

Penyediaan barang cetakan dan penggandaana) Jumlah barang cetakan

b) Jumlah penggandaan

Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-

undangan

Jumlah penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-

undangan

Penyediaan Souvenir/tali asih penyedian souvenir

Penyediaan makanan dan minuman Jumlah penyediaan mamin

Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi Jumlah fasilitasi rapat-rapat koordinasi dan konsultasi

Penyediaan Jasa Administrasi Kantor Jumlah tenaga admisnistrasi kantor

Penyediaan Jasa Operasional Kantor Jumlah fasilitasi telepon, air, dan listrik dan/atau kebutuhan lain

Pengadaan peralatan/perlengkapan kantor/rumah tanggaJumlah penyediaan peralatan/perlengkapan kantor/rumah

tangga

Pemeliharaan rutin/berkala kantor/rumah tangga Jumlah fasilitasi pemeliharaan

Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan jabatan/

dinas/operasionalJumlah fasilitasi pemeliharaan kendaraan

Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan/Perlengkapan

Kantor/Rumah TanggaPemeliharaan dan perbaikan peralatan kerja

Operasional Pemeliharaan Prasarana Dan Sarana Ke Pu-An Operasional cabang dinas

Pengadaan Alat-alat BeratTersedianya kendaraan operasional dan terbayarnya kegiatan

tahun anggaran 2016

Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja

SKPDJumlah laporan SAKIP

Penyusunan laporan keuangan Penyusunan Laporan keuangan

Penyusunan rencana Kerja SKPD Jumlah dokumen rencana kerja

Penyusunan Profil SKPD Jumlah dokumen

Pengendalian Perencanaan Program dan KegiatanPenyusunan dan penunjang data base sistem informasi

pembangunan daerah

Rehabilitasi/pemeliharaan alat-alat berat peningkatan kinerja UPT

BOP Kegiatan KePUan Cabang Selatan peningkatan kinerja UPT

BOP Kegiatan KePUan Cabang Utara peningkatan kinerja UPT

BOP Kegiatan KePUan Cabang Bawean peningkatan kinerja UPT

BOP Kegiatan KePUan Peralatan peningkatan kinerja UPT

Opereasional UPT Pengelolaan Limbah Cair Domestik peningkatan kinerja UPT

(200/210) x

100% = 95%

(200/210) x

100% = 95%

(200/210) x

100% = 95%

(200/210) x

100% = 95%

(200/210) x

100% = 95%

5 Meningkatnya

Kesesuaian

Pemanfaatan Ruang

Sesuai Dengan

Rencana Tata

Ruang

Persentase

Kesesuaian

Pemanfaatan Ruang

Sesuai dengan

Rencana Tata

Ruang

9. Jumlah Pemanfaatan

Ruang Sesuai dengan

Rencana Tata Ruang

10. Jumlah pemanfaatan

ruang

(200/210) x

100% = 95%

Cipta Karya

Program

pengembangan dan

pembangunan

infrastruktur wilayah

strategis

Jumlah infrastruktur

strategis sesuai tata

ruang

(21) Jumlah infrastruktur

yang dibangun

Jumlah Infrastruktur yang dibangun 15 lokasi 19 lokasi 22 lokasi 25 lokasi 28 lokasi 30 lokasi

Meningkatkan kualitas

SDM Aparatur dan

sarana prasarana

penunjang kinerja

pembangunan urusan

pekerjaan umum dan

tata ruang

6 Meningkatnya

sarana, prasarana

aparatur, dan

management OPD

Persentase

pelayanan sarana

prasarana

perkantoran

100% 100%

Cakupan layanan

UPT

100% 100%

100% 100% 100%

PROGRAM

PENINGKATAN

SARANA DAN

PRASARANA

APARATUR

Presentase fasilitasi

sarana dan prasarana

aparatur

100% 100% 100% 100% 100%

Persentase fasilitas

terhadap pelaksanaan

tupoksi perangkat

daerah

100% 100% 100%

PROGRAM

PELAYANAN

ADMINISTRASI

PERKANTORAN

100%

Tercapainya

penilaian

akuntanbilitas kinerja

100% 100% 100% 100% 100% 100%

PROGRAM

PENINGKATAN

PENGEMBANGAN

SISTEM PELAPORAN

CAPAIAN KINERJA

DAN KEUANGAN

Presentase fasilitasi

terhadap pelaporan

kinerja dan keuangan

100% 100% 100% 100%

Sekretariat

100% 100% 100% 100% 100% 100%

PROGRAM

PENGELOLAAN UNIT

PELAKSANA TEKNIS

SKPD

Persentase Fasilitasi

UPT

100% 100% 100% 100%

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Page 51: KATA PENGANTAR - gresikkab.go.idgresikkab.go.id/media/SAKIP DPU/LAKIP 2017.pdf · parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan

LAMPIRAN II

PERJANJIAN KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG

KABUPATEN GRESIK TAHUN 2018

Page 52: KATA PENGANTAR - gresikkab.go.idgresikkab.go.id/media/SAKIP DPU/LAKIP 2017.pdf · parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan
Page 53: KATA PENGANTAR - gresikkab.go.idgresikkab.go.id/media/SAKIP DPU/LAKIP 2017.pdf · parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan
Page 54: KATA PENGANTAR - gresikkab.go.idgresikkab.go.id/media/SAKIP DPU/LAKIP 2017.pdf · parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan
Page 55: KATA PENGANTAR - gresikkab.go.idgresikkab.go.id/media/SAKIP DPU/LAKIP 2017.pdf · parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan

LAMPIRAN III

PENGHARGAAN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG

KABUPATEN GRESIK

Page 56: KATA PENGANTAR - gresikkab.go.idgresikkab.go.id/media/SAKIP DPU/LAKIP 2017.pdf · parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan

Capaian Prestasi dan Penghargaan

Penghargaan atau prestasi yang dimiliki oleh Dinas Pekerjaan Umum dan

Tata Ruang Kabupaten Gresik pada Tahun 2017 adalah sebagai berikut :

Kategori Inovasi Pelayanan Publik “JADI SAYANG” UPT Pengelolaan Limbah

Cair Domestik Dinas PUTR