Top Banner
Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan i KATA PENGANTAR Modul peran pembiayaan dalam penyediaan perumahan bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai arti penting, paradigma dan pengenalan beberapa produk pembiayaan perumahan. Buku ini disusun dalam 5 (lima) bab, meliputi pendahuluan, arti Penting pembiayaan perumahan, paradigma pembiayaan perumahan serta pengenalan beberapaproduk pembiayaan perumahan dan penutupan. Modul ini disusun secara sistematis agar peserta pelatihan dapat mempelajari materi dengan lebih mudah. Fokus pembelajaran diarahkan pada peran aktif peserta pelatihan. Ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada tim penyusun atas tenaga dan pikiran yang dicurahkan untuk mewujudkan modul ini. Penyempurnaan maupun perubahan modul di masa mendatang senantiasa terbuka dan dimungkinkan mengingat akan perkembangan situasi, kebijakan dan peraturan yang terus menerus terjadi. Semoga modul ini dapat membantu dan bermanfaat bagi peningkatan kompetensi aparatur di Pusat dan Daerah dalam Bidang Penyediaan Perumahan. Bandung, Desember 2018 Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Jalan, Perumahan, Permukiman, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah
43

KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan i KATA PENGANTAR Modul peran pembiayaan dalam penyediaan perumahan bertujuan

May 26, 2019

Download

Documents

NguyenDat
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan i KATA PENGANTAR Modul peran pembiayaan dalam penyediaan perumahan bertujuan

Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan i

KATA PENGANTAR

Modul peran pembiayaan dalam penyediaan perumahan bertujuan untuk

memberikan pemahaman mengenai arti penting, paradigma dan pengenalan

beberapa produk pembiayaan perumahan.

Buku ini disusun dalam 5 (lima) bab, meliputi pendahuluan, arti Penting

pembiayaan perumahan, paradigma pembiayaan perumahan serta pengenalan

beberapaproduk pembiayaan perumahan dan penutupan. Modul ini disusun

secara sistematis agar peserta pelatihan dapat mempelajari materi dengan lebih

mudah. Fokus pembelajaran diarahkan pada peran aktif peserta pelatihan.

Ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada tim penyusun atas

tenaga dan pikiran yang dicurahkan untuk mewujudkan modul ini. Penyempurnaan

maupun perubahan modul di masa mendatang senantiasa terbuka dan

dimungkinkan mengingat akan perkembangan situasi, kebijakan dan peraturan

yang terus menerus terjadi. Semoga modul ini dapat membantu dan bermanfaat

bagi peningkatan kompetensi aparatur di Pusat dan Daerah dalam Bidang

Penyediaan Perumahan.

Bandung, Desember 2018

Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Jalan, Perumahan, Permukiman, dan

Pengembangan Infrastruktur Wilayah

Page 2: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan i KATA PENGANTAR Modul peran pembiayaan dalam penyediaan perumahan bertujuan

ii Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...................................................................................................... I

DAFTAR ISI ................................................................................................................. II

DAFTAR TABLE ......................................................................................................... IV

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... V

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL .......................................................................... VI

A. Deskripsi ...................................................................................................... vi

B. Persyaratan ................................................................................................. vi

C. Metode ........................................................................................................ vi

D. Alat Bantu/Media ........................................................................................vii

BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

A. Latar Belakang .............................................................................................. 2

B. Deskripsi Singkat .......................................................................................... 3

C. Tujuan Pembelajaran ................................................................................... 3

D. Indikator Hasil Belajar .................................................................................. 3

E. Materi dan Submateri Pokok ....................................................................... 3

BAB 2 ARTI PENTING PEMBIAYAAN PERUMAHAN ................................................... 5

A. Indikator Keberhasilan ................................................................................. 6

B. Peran Pembiayaan Perumahan .................................................................... 6

C. Bantuan dan Kemudahan Pembiayaan Perumahan .................................. 10

D. Latihan ........................................................................................................ 13

E. Rangkuman ................................................................................................ 13

BAB 3 PARADIGMA PEMBIAYAAN PERUMAHAN .................................................... 15

A. Indikator Keberhasilan ............................................................................... 16

B. Paradigma Pembiayaan Perumahan .......................................................... 16

C. Latihan ........................................................................................................ 19

D. Rangkuman ................................................................................................ 19

Page 3: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan i KATA PENGANTAR Modul peran pembiayaan dalam penyediaan perumahan bertujuan

Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan iii

BAB 4 PENGENALAN BEBERAPA PRODUK PEMBIAYAAN PERUMAHAN ................. 21

A. Indikator Keberhasilan ............................................................................... 22

B. Produk Pembiayaan Perumahan Sisi Pasokan ........................................... 22

C. Produk Pembiayaan Perumahan Sisi Permintaan ...................................... 23

D. Latihan ........................................................................................................ 27

E. Rangkuman ................................................................................................ 27

BAB 5 PENUTUP ...................................................................................................... 29

A. Simpulan ..................................................................................................... 30

B. Tindak Lanjut .............................................................................................. 30

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 32

GLOSARIUM ............................................................................................................ 33

BAHAN TAYANG ...................................................................................................... 35

Page 4: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan i KATA PENGANTAR Modul peran pembiayaan dalam penyediaan perumahan bertujuan

iv Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan

DAFTAR TABLE Tabel 1. Penetralan KPR dari Beberapa Negara pada 2017 ................................... 8

Tabel 2. Karakteristik KPR ..................................................................................... 25

Tabel 3. Fitur Kredit Mikro Perumahan...................................................................26

Page 5: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan i KATA PENGANTAR Modul peran pembiayaan dalam penyediaan perumahan bertujuan

Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan v

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Skema Hubungan Penjual, Pembeli, dan Bank ...................................... 23

Gambar 2. Prinsip-prinsip Perhitungan Kredit oleh Perbankan ............................... 25

Gambar 3. Pemanfaatan Kredit Mikro ..................................................................... 26

Page 6: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan i KATA PENGANTAR Modul peran pembiayaan dalam penyediaan perumahan bertujuan

vi Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

A. Deskripsi

Modul ini terdiri atas tiga kegiatan belajar mengajar. Kegiatan pertama membahas

Arti Penting Pembiayaan Perumahan dengan submateri: Peran pembiayaan

perumahan, Bantuan dan kemudahan pembiayaan perumahan. Kegiatan belajar

kedua membahas paradigma pembiayaan perumahan dengan submateri

keterjangkauan, aksesibilitas, serta keberlanjutan pembiayaan perumahan.

Kegiatan belajar ketiga membahas Pengenalan beberapa produk pembiayaan

perumahan, dengan sub materiproduk pembiayaan perumahan sisi pasokan dan

produk pembiayaan perumahan sisi permintaan.

Peserta pelatihan mempelajari keseluruhan modul ini dengan cara yang berurutan.

Setiap kegiatan belajar dilengkapi dengan latihan atau evaluasi. Latihan atau

evaluasi ini menjadi alat ukur tingkat penguasaan peserta pelatihan setelah

mempelajari materi dalam modul ini.

B. Persyaratan

Dalam mempelajari modul ini peserta pelatihan dilengkapi dengan peraturan

perundangan dan pedoman yang terkait peran pembiayaan perumahan dalam

penyelenggaraan penyediaan perumahan.

C. Metode

Dalam pelaksanaan pembelajaran ini, metode yang dipergunakan adalah dengan

kegiatan pemaparan yang dilakukan oleh pemberi materi (narasumber). Dalam

kegiatan pembelajaran juga diberikan kesempatan tanya jawab, curah pendapat,

bahkan diskusi.

Page 7: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan i KATA PENGANTAR Modul peran pembiayaan dalam penyediaan perumahan bertujuan

Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan vii

D. Alat Bantu/Media

Untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran ini, diperlukan alat

bantu/media pembelajaran tertentu, yaitu :

1. LCD/projector

2. Laptop

3. Papan tulis atau whiteboard dengan penghapusnya

4. Flip chart

5. Bahan tayang

6. Modul dan/atau Bahan Ajar

7. Laser pointer

Page 8: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan i KATA PENGANTAR Modul peran pembiayaan dalam penyediaan perumahan bertujuan

viii Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan

Page 9: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan i KATA PENGANTAR Modul peran pembiayaan dalam penyediaan perumahan bertujuan

Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan 1

BAB 1

PENDAHULUAN

Page 10: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan i KATA PENGANTAR Modul peran pembiayaan dalam penyediaan perumahan bertujuan

2 Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sesuai amanat UU No. 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan

Permukiman, Pasal 5 ayat (1), ”Negara bertanggung jawab atas penyelenggaraan

perumahan dan kawasan permukiman yang pembinaannya dilaksanakan oleh

pemerintah.” Namun dalam pelaksanaannya, terdapat permasalahan-

permasalahan dalam bidang penyelenggaraan perumahan, diantaranya

ketimpangan antara pasokan (supply) dan permintaan (demand), keterbatasan

kapasitas pengembang (developer), rendahnya keterjangkauan masyarakat

berpenghasilan rendah (MBR), baik dalam membangun ataupun membeli rumah,

potensi perumahan dan permukiman kumuh diperkotaan, serta permasalahan-

permasalahan lainnya dalam penyelenggaraan perumahan.

Upaya yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi permasalahan-permasalahan

penyelenggaraan perumahan tersebut disusun dalam program kerja/kegiatan

berupa diantaranya pembangunan rumah susun sederhana sewa, pembangunan

rumah khusus, pembangunan rumah swadaya, serta pembinaan dan

pengembangan rumah umum dan komesial. Tidak hanya dari sisi penyediaan

perumahan saja, pemerintah juga berupaya dari sisi pembiayaan perumahan

dalam mengatasi permasalahan dalam penyelenggaraan perumahan. Yaitu dengan

pengembangan skema-skema pembiayaan perumahan yang dapat mendukung

MBR dalam pemilikan rumah.

Untuk mendukung terlaksananya program/kegiatan pemerintah tersebut, maka

diperlukan Aparatur Sipil Negara (ASN) di tingkat pusat maupun daerah yang

handal. Dalam rangka mendukung peningkatan kapasitas dan kompetensi para

ASN lingkungan Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR

inilah, Badan Pengembangan Sumber daya Manusia memberikan dukungan

melalui pelatihan berbasis kompetensi yang ditunjang dengan materi pengajaran

yang komprehensif.

Page 11: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan i KATA PENGANTAR Modul peran pembiayaan dalam penyediaan perumahan bertujuan

Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan 3

B. Deskripsi Singkat

Mata Pelatihan Peran Pembiayaan Perumahan Dalam Penyelenggaraan

Penyediaan Perumahan bertujuan memberikan pemahaman kepada peserta

mengenai arti penting, paradigma, dan pengenalan beberapa produk pembiayaan

perumahan melalui pemaparan yang dilakukan oleh pemberi materi (narasumber)

serta adanya kesempatan tanya jawab, curah pendapat, bahkan diskusi.

C. Tujuan Pembelajaran

Mata pelatihan ini memberikan pengenalan dan pemahaman kepada para peserta

pelatihan mengenai arti penting, paradigma dan pengenalan beberapa produk

pembiayaan perumahan melalui pemaparan, tanya jawab dan diskusi.

D. Indikator Hasil Belajar

Setelah mengikuti pembelajaran, peserta mampu:

1. Menjelaskan arti penting pembiayaan perumahan

2. Menjelaskan paradigma pembiayaan perumahan

3. Menjelaskan pengenalan beberapa produk pembiayaan perumahan

E. Materi dan Submateri Pokok

Materi dan submateri pokok dalam mata Pelatihan ini adalah:

1. Arti Penting Pembiayaan Perumahan

a. Peran Pembiayaan Perumahan

b. Bantuan dan Kemudahan Pembiayaan Perumahan

2. Paradigma Pembiayaan Perumahan

a. Keterjangkauan (Affordability)

b. Aksesibilitas (Accessibility)

c. Keberlanjutan (Sustainability)

3. Pengenalan Beberapa Produk Pembiayaan Perumahan

a. Produk Pembiayaan Perumahan sisi Pasokan

b. Produk Pembiayaan Perumahan sisi Permintaan

Page 12: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan i KATA PENGANTAR Modul peran pembiayaan dalam penyediaan perumahan bertujuan

4 Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan

F. Estimasi Waktu

Untuk mempelajari mata pelatihan peran pembiayaan perumahan dalam

penyelenggaraan penyediaan perumahanini, dialokasikan waktu sebanyak 3 (tiga)

jam pelajaran.

Page 13: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan i KATA PENGANTAR Modul peran pembiayaan dalam penyediaan perumahan bertujuan

Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan 5

BAB 2

ARTI PENTING PEMBIAYAAN PERUMAHAN

Page 14: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan i KATA PENGANTAR Modul peran pembiayaan dalam penyediaan perumahan bertujuan

6 Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan

Arti Penting Pembiayaan Perumahan

A. Indikator Keberhasilan

Setelah memahami penyediaan perumahan, peserta pelatihan diharapkan mampu

menjelaskan arti penting pembiayaan perumahan..

B. Peran Pembiayaan Perumahan

Ketika penyediaan perumahan diposisikan sebagai stimulus dari pemerintah dalam

mendorong produksi rumah baik milik maupun sewa, secara formal maupun

swadaya, baik tapak atau susun, maka hal pertama yang perlu disadari adalah

adanya keterbatasan kemampuan keuangan pemerintah. Untuk itu sumber dana

lainnya perlu didorong masuk dalam penyediaan perumahan. Masuknya sumber

dana non APBN ini tentunya memerlukan mekanisme yang kemudian disebut

sebagai sistem pembiayaan. Karena sumber dana non APBN yang akan didorong ini

masuk ke sektor perumahan, maka disebut sebagai sistem pembiayaan

perumahan.

Untuk memahami sistem pembiayaan perumahan secara mudah, kita dapat

menganalogikannya sebagai sistem aliran darah dalam tubuh manusia. Disini darah

dialirkan ke berbagai anggota tubuh sehingga dapat bergerak secara sempurna.

Begitu juga dalam sistem pembiayaan perumahan dimana dana dialirkan ke

berbagai stakehoders perumahan baik developer, kontraktor, konsultan, ataupun

supplier bahan bangunan untuk membiayai produksi rumah dan kepada

masyarakat untuk membiayai konsumsi rumah.

Melihat analogi diatas, maka dapat didefinisikan secara sederhana bahwa

pembiayaan perumahan adalah sistem aliran dana yang dimanfaatkan untuk

membiayai produksi rumah (sisi pasokan) dan konsumsi rumah (sisi

permintaan).Tentu definisi di atas masih dapat dielaborasi lebih jauh jika melihat

pola perkembangan pembiayaan sendiri seperti pola pembiayaan syariah dan

konvensional. Begitu pula dengan berdirinya Perusahaan Pembiayaan Sekunder

Perumahan, maka definisi di atas masih dapat dipertajam dengan membagi pasar

primer pembiayaan perumahan dan pasar sekunder pembiayaan perumahan.

Page 15: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan i KATA PENGANTAR Modul peran pembiayaan dalam penyediaan perumahan bertujuan

Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan 7

Namun untuk sekedar memahami arti pembiayaan perumahan secara sederhana,

maka definisi di atas cukup memadai.

Dengan memposisikan sistem pembiayaan perumahan seperti sistem aliran darah

dalam tubuh manusia, maka dapat dimengerti jika sistem pembiayaan ini sering

disebut sebagai urat nadi perkembangan sektor perumahan. Maju atau

mundurnya sistem pembiayaan perumahan turut memberi kontribusi atas

perkembangan perumahan, termasuk perkembangan perkotaan. Tidaklah

mengherankan jika seorang pakar perumahan Bertrand Renaud (1984) berkata

“Cities are built the way they are finance”. Dengan kata lain, jika wajah perkotaan

di sebuah negara kurang bagus, maka dapat dipastikan bahwa sistem pembiayaan

perumahan di negera tersebut belum maju.

Di Indonesia sendiri pembiayaan perumahan secara formal baru dikenal sejak

tahun 1974 dengan ditunjuknya Bank BTN oleh Pemerintah Indonesia melalui

Surat Menteri Keuangan RI No B-49/MK/I/1974 sebagai wadah pembiayaan proyek

perumahan. Setelah itu, mulai 1976 terealisasi KPR pertama kalinya oleh BTN.

Modernisasi sistem pembiayaan perumahan sendiri baru dimulai sejak tahun 2005

yang ditandai dengan didirikannya PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau

sering disingkat sebagai PT SMF sebagai Perusahaan Pembiayaan Sekunder

Perumahan. Disini PT SMF berfungsi sebagai jembatan (conduit) untuk mengalirnya

dana jangka panjang pasar modal ke perbankan sehingga sistem pembiayaan

perumahan dapat lebih berkelanjutan (sustainable housing finance).

Diharapkan dengan hadirnya PT SMF ini kontribusi portofolio KPR terhadap Produk

Domestik Bruto dapat meningkat. Saat ini kontribusi KPR terhadap PDB di

Indonesia masih sekitar 3%. Padahal standar internasional untuk dapat dikatakan

normal, kontribusi portofolio KPR terhadap PDB seharusnya minimal 8%. Sekedar

ilustrasi bahwa kontribusi KPR terhadap PDB di negara seperti Malaysia dan

Singapore sudah diatas 20%. Gambaran ini menunjukkan bahwa sistem

pembiayaan perumahan di Indonesia masih belum maju. Maka tidaklah

mengherankan jika angka backlog kepemilikan rumah di Indonesia masih cukup

tinggi.

Masih rendahnya kontribusi KPR terhadap PDB dan masih tingginya angka backlog

perumahan ini memberikan sinyal akan masih adanya ruang untuk pertumbuhan,

khususnya pertumbuhan rumah dan KPR di Indonesia. Apabila hal ini dapat

dikelola dengan baik, maka hal ini dapat menarik arus investasi luar negeri masuk

Page 16: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan i KATA PENGANTAR Modul peran pembiayaan dalam penyediaan perumahan bertujuan

8 Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan

ke dalam negeri. Untuk itu sudah saatnya kita membenahi sistem pembiayaan

perumahan dalam mendukung penyediaan perumahan di Indonesia.

Tabel 1. Penetralan KPR dari Beberapa Negara pada 2017

Setelah kita sedikit memahami definisi dan perkembangan sistem pembiayaan

perumahan di Indonesia, maka berikut ini adalah beberapa peran penting dari

pembiayaan perumahan.

Pertama, pembiayaan perumahan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Roda produksi dan konsumsi rumah dapat berputar lebih cepat dengan adanya

pembiayaan perumahan. Para pengembang tidak perlu menggunakan modalnya

lebih banyak dalam menyediakan perumahan karena sudah dibantu pembiayaan

konstruksi dari perbankan. Masyarakat pun tidak perlu membeli rumah secara

tunai karena adanya KPR dari perbankan. Adanya pembiayaan perumahan dapat

memperlancar proses penyediaan rumah dan jual beli rumah.

Aktivitas produksi dan konsumsi rumah ini dianggap cukup signifikan dalam

mendongkrak pertumbuhan ekonomi sehingga sering dianggap sebagai motor

pertumbuhan. Berputarnya roda ekonomi di bidang perumahan dapat

memberikan dampak posistif bergeraknya industri lain. Itulah sebabnya sektor

perumahan ini mempunyai multiplier effect yang tinggi atas sektor lainnya. Begitu

banyak industri yang dapat tergerak dengan adanya pembangunan rumah, seperti

Page 17: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan i KATA PENGANTAR Modul peran pembiayaan dalam penyediaan perumahan bertujuan

Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan 9

industri baja, genteng, keramik, cat, dan sebagainya. Bahkan ketika rumah selesai

dibangun pun masih banyak industri yang tergerak, misalnya industri furnitur,

peralatan rumah tangga, dan sebagainya. Hal ini disebabkan adanya kebiasaan

untuk mengganti aksesories dan peralatan rumah tangga ketika menempati rumah

baru. Dalam kurun waktu 5-10 tahun kemudian, sebuah rumah masih dapat

memberikan aktivitas ekonomi berupa perbaikan rumah dan sebagainya.

Kedua, pembiayaan perumahan dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Rumah merupakan aset yang tidak murah harganya. Untuk itu diperlukan peran

pembiayaan perumahan sehingga sebuah keluarga dapat memiliki rumah. Namun

ketika sebuah keluarga telah memiliki rumah, maka pintu perbankan akan

terbukan lebar bagi keluarga tersebut. Berbagai produk perbankan dapat dengan

mudah diakses bagi keluarga dalam upayanya meningkatkan kesejahteraan.

Dengan kata lain, upaya peningkatan kesejahteraan keluarga atau rakyat dapat

dilakukan secara mandiri oleh keluarga tersebut manakala ia telah memiliki rumah.

Hal ini disebabkan rumah dapat berfungsi sebagai jaminan (collateral) dalam

mengakses produk perbankan lainnya.

Ketiga, pembiayaan perumahan dapat memperluas produk keuangan lainnya.

Instrumen KPR dianggap sebagai aset yang cukup baik jika digunakan sebagai aset

dasar (underlyingasset) dalam pengembangan instrumen keuangan lainnya.

Perkembangan industri KPR secara tidak langsung dapat meningkatkan pasar

asuransi/penjaminan, pasar perbankan, bahkan pasar modal. Banyak produk

instrumen keuangan baru yang berbasis pembiayaan perumahan, misalnya produk

asuransi KPR, tabungan uang muka, efek beragun aset KPR, dan sebagainya.

Berkembangnya pembiayaan perumahan berdampak meluasnya pasar keuangan

di Indonesia.

Selain memiliki dampak positif di atas, sistem pembiayaan perumahan juga bisa

memberikan dampak negatif pada perekonomian suatu bangsa jika tidak dikelola

secara hati-hati. Kehancuran ekonomi suatu negara umumnya terjadi karena dua

hal: perang atau pembiayaan perumahan.

Benar, pembiayaan perumahan yang tidak dikelola secara hati-hati dapat

menghancurkan perekonomian suatu negara. Negara adidaya sekelas Amerika

Serikat pernah mengalami kehancuran ekonomi yang diakibatkan pembiayaan

perumahan atau dikenal sebagai subprime mortgage crisis pada tahun 2008. Hal ini

Page 18: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan i KATA PENGANTAR Modul peran pembiayaan dalam penyediaan perumahan bertujuan

10 Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan

disebabkan tata kelola pembiayaan perumahan baik di pasar primer maupun pasar

sekunder (pasar modal) tidak dikelola secara hati-hati.

Dengan kata lain, pembiayaan perumahan ini di satu sisi dapat menjadi alat yang

cukup baik dalam menaikkan pertumbuhan dan meningkatkan kesejahteraan

rakyat, tetapi jika dikelola secara serampangan dapat menjadi alat yang dapat

menghancurkan ekonomi suatu negara. Hal ini disebabkan pembiayaan

perumahan ini disalurkan melalui perbankan yang merupakan jantung

perekonomian suatu negara. Penyaluran pembiayaan perumahan melalui

perbankan ini memiliki risiko sistemik. Adanya kebangkrutan 1-2 kontraktor atau

pengembang mungkin tidak berdampak sama sekali bagi ekonomi nasional.

Namun kebangkrutan 1 bank saja, tentu dampaknya lebih besar karena bank

menjalankan sistem transaksi keuangan. Yang dikhawatirkan adalah menularnya

ketidakpercayaan nasabah lain sehingga menarik uangnya secara serentak dari

perbankan (rush).

Sebagai analogi dalam sistem aliran darah, maka perbankan itu ibarat jantung yang

memompa darah ke seluruh tubuh. Tentu orang tersebut masih dapat hidup sehat

kalau hanya jarinya yang terpotong. Namun akan sangat berbahaya jika terjadi

stroke pada jantung. Serangan jantung dapat mempengaruhi seluruh tubuh,

bahkan bisa berakibat kelumpuhan semua organ tubuh. Begitulah ilustrasi arti

penting pembiayaan perumahan ini. Ia penting, tapi perlu hati-hati.

C. Bantuan dan Kemudahan Pembiayaan Perumahan

Menurut UU No 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman,

bantuan dan kemudahan pembiayaan perumahan dapat terdiri dari:

1. Skema Pembiayaan.

Melalui skema pembiayaan ini diupayakan agar pembiayaan perumahan

dapat lebih terjangkau baik uang muka KPR maupun cicilannya. Banyak cara

yang dilakukan untuk menaikkan keterjangkauan uang muka KPR, misalnya:

subsidi uang muka KPR. Sedangkan untuk mengurangi beban cicilan biasanya

dilakukan dengan cara memperpanjang masa pinjaman atau tenor KPR.

Umumnya masa pinjaman KPR adalah sekitar 15 tahun. Cara lain yang pernah

dilakukan pemerintah dalam rangka mengurangi beban cicilan adalah

menurunkan suku bunga KPR dengan cara disubsidi, misalnya Subsidi Selisih

Bunga (SSB).

Page 19: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan i KATA PENGANTAR Modul peran pembiayaan dalam penyediaan perumahan bertujuan

Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan 11

Banyak cara yang dapat dilakukan dalam membuat skema ini. Namun yang

terpenting adalah bagaimana mengetahui target masyarakat yang akan

dibiayai terlebih dahulu, setelah itu menentukan skema yang tepat baginya.

Hal ini disebabkan masing-masing calon debitur KPR memiliki karakteristik

penghasilan yang berbeda satu sama lainnya, sehingga masing-masing perlu

diterapkan skema yang berbeda pula. Adanya bantuan dalam bentuk skema

ini diharapkan dapat menaikkan keterjangkauan pembiayaan perumahan,

baik terhadap uang muka KPR maupun cicilan KPR.

2. Asuransi/Penjaminan

Asuransi atau penjaminan merupakan bagian dari kemudahan dan bantuan

pembiayaan perumahan karena ia dapat berfungsi untuk mengurangi risiko-

risiko dari lembaga pembiayaan perumahan. Dengan berkurangnya risiko-

risiko ini diharapkan penyaluran pembiayaan perumahan dapat lebih

ditingkatkan. Masuknya perusahaan asuransi/penjaminan dalam pembiayaan

perumahan dapat meningkatkan rasa percaya diri (confidence level)

perbankan dalam memasuki bisnis pembiayaan perumahan. Adanya

penerapan asuransi KPR dalam Program FLPP membuat Bank Pelaksana FLPP

merasa lebih nyaman menyalurkan KPR FLPP. Adanya asuransi/penjaminan ini

dapat menaikkan akesesibilitas masyarakat dalam pembiayaan perumahan.

3. Dana Murah Jangka Panjang.

Dana murah jangka panjang ini diperlukan karena pembiayaan perumahan

seperti KPR umumnya memiliki tenor cukup panjang, yaitu sekitar 15-20

tahun. Untuk itu perbankan juga memerlukan sumber dana jangka panjang

15-20 tahun yang cukup murah.

a. FLPP

Salah satu praktek pemberian dana murah jangka panjang adalah adanya

Program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Melalui Program

FLPP ini, pemerintah memberikan pinjaman likuiditas murah jangka panjang

selama masa pinjaman KPR. Melalui pinjaman likuiditas murah jangka panjang

ini suku bunga KPR dapat ditekan hanya tinggal 5% setiap tahun dengan

maksimum masa pinjaman 20 tahun. Dengan bunga yang cukup rendah ini,

masyarakat cukup membayar cicilan RSh sekitar Rp 800 ribuan. Dengan cicilan

sebesar itu MBR yang berpenghasilan Rp 2,5 juta hingga Rp 4 juta dapat

menikmati fasilitas tersebut dalam membeli rumah sederhana (RSh).Program

Page 20: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan i KATA PENGANTAR Modul peran pembiayaan dalam penyediaan perumahan bertujuan

12 Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan

FLPP ini cukup baik bagi MBR, namun cukup membebani fiscal negara. Untuk

itu dalam jangka panjang pemerintah menawarkan solusi tabungan wajib

perumahan.

b. Tapera

Negara telah mengesahkan UU No 4 Tahun 2016 tentang Tabungan

Perumahan Rakyat, atau sering disingkat dengan Tapera. Menurut definisinya,

Tapera adalah simpanan dana yang dilakukan oleh peserta secara periodik

dalam jangka waktu tertentu yang hanya dimanfaatkan untuk pembiayaan

perumahan dan akan dikembalikan berikut hasil pemupukannya setelah

kepesertaan berakhir. Pengelolaan dana Tapera ini diselenggarakan oleh

Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) bekerjasama

dengan Bank Kustodian. Dalam pengelolaan dana Tapera ini ada empat hal

yang akan akan dilakukan, yaitu: (a) Pengerahan, (b) Pemanfatan, (c)

Pemupukan, dan (d) Pencadangan.

Dalam hal pengerahan dana tabungan, sifat kepesertaan Tapera meliputi,

yaitu: (a) kepesertaan wajib, yaitu pekerja dan pekerja mandiri yang

berpenghasilan minimal sebesar upah minimum, dan (b) kepesertaan

sukarela, yaitu pekerja mandiri yang berpenghasilan di bawah upah minimum.

Di samping itu ada syarat lainnya, yaitu sudah berusia minimal 20 tahun atau

sudah kawin. Saat ini yang teridentifikasi sebagai peserta antara lain: (a)

calon Pegawai Negeri Sipil, (b) pegawai Aparatur Sipil Negara, (c) prajurit

Tentara Nasional Indonesia, (d) prajurit Siswa Tentara Nasional Indonesia, (e)

anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, (f) pejabat Negara, (g)

pekerja/buruh Badan Usaha Milik Negara/Daerah, (h) pekerja/buruh badan

usaha milik desa, (i) pekerja/buruh Badan Usaha Milik Swasta, dan (j) pekerja

yang tidak termasuk pekerja sebagaimana yang dimaksud huruf a sampai

dengan huruf I yang menerima gaji atau upah.

Besaran simpanan Tapera yang diusulkan hingga tulisan ini dibuat adalah 3%

dari penghasilan peserta setiap bulannya, dengan komposisi 2,5% dari pekerja

dan 0,5% dari pemberi kerja. Dengan adanya gotong-royong dalam

pembayaran simpanan tabungan ini diharapkan dapat menambah kesediaan

masyarakat untuk mengikuti Tapera ini.

Setelah dilakukan pengerahan, maka terhadap dana yang masuk tersebut

akan dikelola dalam untuk pemanfaatan, pemupukan, dan cadangan dalam

Page 21: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan i KATA PENGANTAR Modul peran pembiayaan dalam penyediaan perumahan bertujuan

Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan 13

porsi tertentu. Dalam hal pemanfaatan, setidaknya ada 3 kategori

pemanfaatan pembiayaan perumahan, yaitu:

1) pemilikan rumah,

2) pembangunan rumah baru, dan

3) perbaikan rumah.

Tidak seluruh dana yang terhimpun dalam Tapera digunakan untuk

pemanfaatan pembiayaan perumahan, tetapi sebagian digunakan untuk

pemupukan dana dan cadangan dana untuk mengembalikan tabungan

peserta setelah berakhirnya masa kepesertaan. Peserta Tapera hingga tahun

2027 diperkirakan akan mencapai 47 juta orang. Diharapkan melalui Tapera

ini akan diwujudkan pembiayaan perumahan yang lebih terjangkau dan lebih

mudah diakses oleh peserta Tapera, sehingga angka backlog perumahan

dapat menurun melalui dana masyarakat sendiri tanpa membebani APBN.

D. Latihan

1. Apa saja peran penting pembiayaan perumahan?

2. Apa saja bentuk bantuan dan kemudahan dalam pembiayaan perumahan?

E. Rangkuman

1. Pembiayaan perumahan adalah sistem aliran dana yang dimanfaatkan untuk

membiayai produksi rumah (sisi pasokan) dan konsumsi rumah (sisi

permintaan).

2. Beberapa peran penting pembiayaan perumahan adalah:

a. Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

b. Untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.

c. Untuk memperluas produk keuangan lainnya.

3. Sistem pembiayaan perumahan perlu dikelola secara hati-hati karena sudah

banyak negara yang mengalami kehancuran ekonomi akibat tata kelola

pembiayaan perumahan yang tidak hati-hati.

4. Bantuan dan kemudahan pembiayaan perumahan terdiri dari:

a. Skema pembiayaan.

b. Asuransi atau penjaminan

c. Dana murah jangka panjang.

Page 22: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan i KATA PENGANTAR Modul peran pembiayaan dalam penyediaan perumahan bertujuan

14 Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan

Page 23: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan i KATA PENGANTAR Modul peran pembiayaan dalam penyediaan perumahan bertujuan

Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan 15

BAB 3

PARADIGMA PEMBIAYAAN PERUMAHAN

Page 24: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan i KATA PENGANTAR Modul peran pembiayaan dalam penyediaan perumahan bertujuan

16 Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan

Paradigma Pembiayaan Perumahan

A. Indikator Keberhasilan

Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta pelatihan diharapkan mampu menjelaskan

paradigma pembiayaan perumahan.

B. Paradigma Pembiayaan Perumahan

Dengan berdirinya Perusahaan Pembiayaan Sekunder Perumahan atau dikenal

sebagai PT Sarana Multigriya Finansial (PT SMF), paradigma rumah terjangkau

(affordable housing) telah berubah menjadi KPR terjangkau (affordable mortgage).

Hal ini disebabkan semakin sulitnya upaya untuk menurunkan harga jual rumah

akibat tidak terkendalinya kenaikan harga tanah. Untuk itu pemerintah telah

berupaya meningkatkan upaya penyaluran dana jangka panjang dari pasar modal

melalui PT SMF sehingga dapat terwujud KPR terjangkau (affordable mortgage).

Dalam mewujudkan pembiayan perumahan yang terjangkau tersebut setidaknya

ada tiga paradigma atau prinsip yang perlu diketahui.

1. Keterjangkauan (Affordability)

Yang dimaksud dengan paradigma atau prinsip keterjangkauan dalam

pembiayaan sisi permintaan seperti KPR adalah adanya keterjangkauan uang

muka KPR dan keterjangkauan cicilan KPR.

a. Keterjangkauan Uang Muka (Down Payment)

Dalam meningkatkan keterjangkauan memiliki rumah melalui kredit

pemilikan rumah (KPR), menurunkan uang muka dapat meringankan

masyarakat dalam pembayaran awal untuk mengajukan KPR.Rasio antara

nilai kredit yang dapat diberikan oleh Bank terhadap nilai agunan berupa

properti pada saat pemberian kredit berdasarkan hasil penilaian terkini

disebut juga Loan to Value Ratio (LTV)

Page 25: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan i KATA PENGANTAR Modul peran pembiayaan dalam penyediaan perumahan bertujuan

Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan 17

b. Keterjangkauan Angsuran

Dalam meningkatkan keterjangkauan masyarakat berpenghasilan rendah

terhadap angsuran kredit, dapat dilaksanakan dengan dua skema di bawah

ini:

1) Memanjangkan jangka waktu kredit (term of credit)

Untuk meningkatkan kemampuan membayar angsuran kredit

(repayment capacity), seseorang dapat memanjangkan tenor kredit,

sehingga cicilan per bulan nya dapat lebih kecil. Hal ini tentu saja

disesuaikan dengan usia/sisa masa kerja pemohon kredit

2) Suku bunga terjangkau dan tetap

Menurunkan bunga kredit menjadi salah satu alternatif yang dapat

dilakukan pemerintah dalam mencapai keterjangkauan kepemilikan

rumah bagi masyarakat, hal ini dilaksanakan dengan pola subsidi selisih

bunga (SSB) dan disalurkan melalui KPR SSB dan KPR SSM sesuai

Permen PUPR No. 21 Tahun 2016 tentang Kemudahan dan atau

Bantuan Perolehan Rumah Bagi MBR Pasal 6. Tidak hanya

keterjangkauan dengan menurunkan suku bunga, namun sistem bunga

yang diberlakukan juga harus bersifat bunga tetap (Fixed rate), karena

apabila MBR dikenakan floating rate/bunga mengambang, MBR akan

mengalami kesulitan dalam menjangkau angsuran karena sistem

floating rate sangat dipengaruhi keadaan ekonomi makro, yang amat

rentan terhadap fuktuasi.

2. Aksesibilitas (Accesibility)

Aksesibilitas erat kaitannya tentang kemampuan masyarakat dalam

mengakses sektor perbankan dalam pemenuhan kebutuhan akan perumahan.

Namun pada kenyataannya tidak semua masyarakat dapat mengakses

perbankan untuk kemperoleh kredit pemilikan rumah (KPR). Terdapat

beberapa hal yang menjadi pertimbangan sebuah bank dalam menyetujui

permintaan masyarakat dalam mengajukan KPR (Kredit Kepemilikan Rumah),

yang kaitannya dengan risiko kredit yang dihadapi perbankan dalam

memberikan pinjaman perumahan kepada masyarakat berpenghasilan tidak

tetap, seperti:

Page 26: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan i KATA PENGANTAR Modul peran pembiayaan dalam penyediaan perumahan bertujuan

18 Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan

a. Jadwal penghasilan yang tidak sesuai dengan jadwal cicilan

b. Tidak adanya rekam jejak kredit sebelumnya

c. Tidak ada legalitas usaha

d. Minimnya nilai aset yang dapat digunakan sebagai jaminan pinjaman

Menurut data yang diolah oleh Ditjen Pembiayaan Perumahan sekitar 60-70%

dari rumah tangga masih berada pada sektor informal. Tingginya angka

backlog kepemilikan rumah di atas dan masih tingginya angka rumah yang

tidak layak huni dapat disebabkan masih belum terjangkaunya pembiayaan

perumahan. Kalaupun mereka mampu membayar cicilan kredit pemilikan

rumah (KPR), namun sebagian besar masyarakat masih terkendala dalam

mengakses KPR tersebut (affordable, but not accessible). Hal ini disebabkan

sebagian besar masyarakat bekerja di sektor informal, seperti: pedagang,

petani, nelayan, atau buruh outsourcing. Untuk mengakomodir MBR dalam

pembiayaan perumahan, perlu dikembangkan skim pembiayaan perumahan

yang dapat diakses masyarakat berpenghasilan tidak tetap. Salah satu skim

pembiayaan perumahan yang sesuai karakter masyarakat berpenghasilan

tidak tetap adalah pembiayaan mikro perumahan.

3. Keberlanjutan (Sustainability)

Permasalahan yang dihadapi pada pembiayaan masyarakat berpenghasilan

menengah dan masyarakat berpenghasilan rendah adalah terbatasnya

kemampuan perbankan untuk menyalurkan pinjaman pada golongan

masyarakat ini terutama karena pembiayaan bank untuk Kredit Pemilikan

Rumah (KPR) masih menggunakan sumber dana konvensional yang berjangka

pendekseperti tabungan, deposito dan giro yang dikenal dengan Dana Pihak

Ketiga (DPK).KPR pada umumnya berbentuk kredit jangka panjang yang masa

jatuh tempo pembayarannya antara 10 (sepuluh) tahun hingga 25 (dua puluh

lima) tahun, sedangkan tabungan, deposito dan giro umumnya memiliki

jangka waktu jatuh tempo 1 (satu) bulan hingga 12 (dua belas) bulan. Bila

bank menerbitkan KPR secara terus menerus dengan pembiayaan bersumber

pada dana jangka pendek, menimbulkan kesenjangan antara sumber dan

penggunaan dana (mismatch funding). Untuk mengatasi permasalahan ini,

perlu dicari sumber dana jangka panjang yang berasal dari dana-dana pasar

modal untuk disalurkan ke pasar pembiayaan primer perumahan sehingga

Page 27: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan i KATA PENGANTAR Modul peran pembiayaan dalam penyediaan perumahan bertujuan

Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan 19

sesuai dengan karakter kebutuhan pembiayaan perumahan yang berjangka

panjang.

Ketersediaan sumber dana jangka panjang tersebut diselenggarakan melalui

pembiayaan sekunder perumahan yang merupakan kegiatan penyaluran

jangka menengah dan/atau panjang kepada Kreditor Asal dengan melakukan

Sekuritisasi, atau disebut juga penyelenggaraan kegiatan penyaluran dana

jangka menengah dan/atau panjang kepada Kredit Asal dengan melakukan

pembelian Kumpulan Piutang Kreditur Asal; dan menjualnya melalui

Penerbitan EBA-SP; atau pembelian Kumpulan Piutang Kreditur Asal dari hasil

penerbitan EBA-SP.

Seluruh kegiatan transaksi penerbitan EBA–SP dilakukan oleh sebuah lembaga

pengembangan pasar pembiayaan sekunder perumahan di Indonesia. Hasil

penerbitan EBA–SP ini dijual kepada para investor melalui mekanisme

penerbitan umum sekuritisasi KPR EBA–SP. Pembiayaan Sekunder Perumahan

bertujuan memberikan fasilitas pembiayaan dalam rangka meningktan

kapasitas dan kesinambungan pembiayaan perumahan yang terjangkau oleh

masyarakat.

C. Latihan

1. Sebutkan paradigma pembiayaan perumahan dan jelaskan.

2. Mengapa di perbankan terjadi ketidaksesuaian dana dalam bisnis KPR?

Jelaskan.

D. Rangkuman

1. Paradigma pembiayaan perumahan harus memenuhi prinsip

keterjangkauan, aksesibilitas, dan keberlanjutan.

2. Keterjangkauan pembiayaan perumahan dapat dalam KPR terdiri dari:

a. Keterjangkauan Uang Muka (Down Payment)

b. Keterjangkauan Angsuran :

1) Memanjangkan jangka waktu kredit (therm of credit)

2) Suku bunga terjangkau dan tetap

3. Aksesibilitas (Accesibility) pembiayaan perumahan erat kaitannya tentang

kemampuan masyarakat dalam mengakses produk pembiayaan dari

perbankan dalam pemenuhan kebutuhan perumahan. Pada kenyataannya

Page 28: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan i KATA PENGANTAR Modul peran pembiayaan dalam penyediaan perumahan bertujuan

20 Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan

tidak semua masyarakat dapat mengakses perbankan untuk memperoleh

kredit pemilikan rumah (KPR).

4. Keberlanjutan (sustainability) sistem pembiayaan perumahan dapat

terwujud manakala terjadi aliran dana jangka panjang dari pasar modal ke

perbankan dalam membiayai KPR

Page 29: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan i KATA PENGANTAR Modul peran pembiayaan dalam penyediaan perumahan bertujuan

Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan 21

BAB 4

PENGENALAN BEBERAPA PRODUK PEMBIAYAAN

PERUMAHAN

Page 30: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan i KATA PENGANTAR Modul peran pembiayaan dalam penyediaan perumahan bertujuan

22 Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan

Pengenalan Beberapa Produk Pembiayaan

Perumahan

A. Indikator Keberhasilan

Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta pelatihan diharapkan mampu menjelaskan

beberapa produk pembiayaan perumahan, baik dari sisi pasokan maupun dari sisi

permintaan.

B. Produk Pembiayaan Perumahan Sisi Pasokan

Beberapa produk pembiayaan perumahan sisi pasokan adalah Kredit Pemilikan

Lahan dan Kredit Konstruksi.

1. Kredit Pemilikan Lahan

Kredit Pemilikan Lahan (KPL) adalah fasilitas pinjaman yang diberikan kepada

pengembang untuk mendanai pembelian lahan yang akan dipergunakan

untuk dibangun Rumah Sederhana Sehat (RSh). Fasilitas KPL RSh ini biasanya

juga sekaligus terikat dengan fasilitas Kredit Konstruksi Perumahan.

Pada prakteknya fasilitas KPL ini bukanlah murni untuk membeli lahan, tapi

memberikan dana pinjaman sekitar 50% dari nilai lahan yang telah dibeli.

Dengan kata lain, fasilitas ini sebenarnya merupakan pembiayaan ulang atau

refinancing atas lahan yang telah dibeli. Walaupun begitu, pengembang cukup

terbantun dengan adanya fasilitas ini. Umumnya mereka menggunakan

fasilitas ini untuk membiayai pematangan lahan, pemagaran lahan, dan

sebagainya.

Walaupun fasilitas ini dimungkinkan oleh regulator perbankan, tetapi tidak

semua bank memiliki produk ini karena terbatasnya kemampuan dan

pengalaman atas sumber daya manusia yang dimiliki bank. Hingga saat ini

baru Bank BTN yang memiliki produk ini.

Biasanya produk ini dibatasi dengan peruntukan yang diharuskan hanya untuk

membangun RSh. Kemudian luas lahan yang dapat direfinacing juga dibatasi,

termasuk kondisi perijinan dan legalitas lahan yang harus sudah clean and

clear terlebih dahulu.

Page 31: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan i KATA PENGANTAR Modul peran pembiayaan dalam penyediaan perumahan bertujuan

Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan 23

2. Kredit Konstruksi

Kredit Konstruksi merupakan kredit modal kerja yang diberikan oleh bank

kepada pengembang untuk konstruksi rumah. Umumnya bank hanya dapat

membiayai 70% dari RAB Bangun Rumah yang diajukan, sedangkan sisanya

dari pengembang. Namun dalam prakteknya, sisa 30% yang menjadi beban

pengembang ini diteruskan kepada calon konsumen melalui fasilitas uang

muka (down payment) atau kepada kontraktor dengan fasilitas kredit modal

kerja kontraktor.

C. Produk Pembiayaan Perumahan Sisi Permintaan

Beberapa produk pembiayaan perumahan sisi pasokan adalah Kredit Pemilikan

Rumah dan Kredit Mikro Perumahan.

1. Kredit Pemilikan Rumah

Peran perbankan dalam pemenuhan kebutuhan rumah adalah dengan

penyaluran Kredit Pemilikan Rumahn (KPR). Kemudahan yang diperoleh

masyarakat dengan adanya KPR adalah masyarakat cukup menyediakan uang

muka saja, dan sisanya dapat diangsur setiap bulan selama jangka waktu KPR.

Gambar 1. Skema Hubungan Penjual, Pembeli, dan Bank

Page 32: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan i KATA PENGANTAR Modul peran pembiayaan dalam penyediaan perumahan bertujuan

24 Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan

a. Hubungan antara Penjual dengan Pembeli

Merupakan hubungan jual-beli, dimana penjual memiliki kewajiban untuk

menyerahkan rumah, sesuai yang diperjanjikan, serta kelengkapan

dokumennya seperti Sertifikat dan IMB. Penjual berhak untuk menerima

sejumlah uang sebagai pelunasan harga rumah yang diperjualbelikan.

Pembeli berkewajiban menyerahkan sejumlah uang sebagai pelunasan

harga rumah yang diperjualbelikan dan berhak menerima rumah sesuai

perjanjian, serta kelengkapan dokumennya seperti sertifikat dan IMB.

b. Hubungan antara Pembeli dengan Bank

Hubungan antara Pembeli dengan Bank berupa Perjanjian Kredit, dimana

Bank berposisi sebagai kreditur dan pembeli sebagai debitur. Hubungan

hukum tersebut menimbulkan hak dan kewajiban bagi kedua belah pihak

sebagai berikut:

Pembeli/debitur mempunyai hak dan kewajiban

1) Pembeli/debitur berhak mendapatkan sejumlah dana dari bank untuk

pelunasan pembelian rumah

2) Pembeli/debitur wajib menembalikan sejumlah kredit beserta

bunga/bagi hasil, dengan mengangsur sesuai dengan nominal angsuran

jangka waktu kredit yang diperjanjikan

Bank/Kreditur mempunyai hak dan kewajiban

1) Bank/kreditur mempunyai kewajiban untuk mencairkan sejumlah dana

guna pelunasan atas pembelian rumah dan dicairkan kepada penjual

2) Bank/Kreditur mempunyai hak menerima kembali pengembalian kredit,

beserta bunga/bagi hasil, dari pembeli/debitur melalui angsuran sesuai

dengan yang telah diperjanjikan.

c. Hubungan antara Bank dengan Penjual

Hubungan antara Bank dengan Penjual, menimbulkan kewajiban bagi bank

untuk mencairkan dana realisasi KPR debitur kepada penjual, dan penjual

mempunyai kewajiban untuk menyelesaikan dokumen rumah yang antara

lain meliputi sertifikat, dan IMB. Sertifikat dan IMB disimpan oleh Bank

sebagai jaminan kredit, dan diserahkan kedebitur bila KPR telah lunas.

Page 33: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan i KATA PENGANTAR Modul peran pembiayaan dalam penyediaan perumahan bertujuan

Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan 25

d. Jenis KPR sesuai peruntukannya :

1) KPR Subsidi

2) KPR Komersial

Tabel 2. Karakteristik KPR

KARAKTERISTIK

KPR

BERSUBSIDI

(RUMAH MBR)

Harga Jual Rumah ditentukan per daerah Besar penghasilan sesuai ketentuan Tanpa PPN untuk Suku Bunga Rendah Free Premi Asuransi Jiwa, Kebakaran dan asuransi

Kredit Bantuan Uang Muka Jangka waktu panjang Harus dihuni (bukan untuk investasi)

KPR

KOMERSIAL

Harga rumah bebas Penghasilan bebas Suku bunga tergantung perbankan Biaya KPR tinggi Bisa untuk investasi

e. Analisa Perhitungan Kredit oleh perbankan harus memenuhi prinsip-prinsip

berikut ini (Prinsip 5C) :

Gambar 2. Prinsip-prinsip Perhitungan Kredit oleh Perbankan

Page 34: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan i KATA PENGANTAR Modul peran pembiayaan dalam penyediaan perumahan bertujuan

26 Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan

2. Kredit Mikro Perumahan

Kredit Mikro Perumahan merupakan salah satu produk dari lembaga jasa

keuangan yang mengintegrasikan simpan, pinjam, dan asuransi/penjaminan

dalam skala mikro yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk kepentingan

rumahnya secara bertahap.

Kredit mikro perumahan adalah salah satu jawaban atas kendala masyarakat

berpenghasilan tidak tetap, dimana sektor perbankan menganggap kelompok

masyarakat tersebut memiliki risiko kredit yang tinggi akibat ketidakpastian

dalam penghasilan. Selain itu dari sisi calon debitur, kendala yang dihadapi

biasnya karena terbatasnya rekam jejak kredit atau tabungan sebelumnya,

minimnya legalitas usaha dan domisili tempat tinggal.

Pemanfaatan Kredit Mikro Perumahan diantaranya adalah untuk membeli

kavling, sertifikasi, pemagaran, membangun rumah, perluasan, merenovasi

rumah, dan lainnya sepanjang untuk urusan rumah.

Gambar 3. Pemanfaatan Kredit Mikro

Tabel 3. Fitur Kredit Mikro Perumahan

Suku Bunga Sesuai ketentuan Lembaga keuangan penyalur kredit

Jangka Waktu Maksimal 5 Tahun

Nilai Maksimal Kredit 50.000.000,-

Karakteristik Didorong untuk mengakses secara berkelompok

Kredit Mikro Perumahan saat ini telah disalurkan melalui Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Kesejahtaraan Ekonomi (BKE), dan Pegadaian

Page 35: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan i KATA PENGANTAR Modul peran pembiayaan dalam penyediaan perumahan bertujuan

Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan 27

D. Latihan

1. Sebutkan beberapa produk pembiayaan perumahan sisi pasokan dan

permintaan.

2. Siapa masyarakat yang cocok mengakses kredit mikro perumahan?

E. Rangkuman

1. KPL adalah fasilitas kredit untuk membeli lahan yang selanjutnya akan

dipergunakan untuk dibangun Rumah Sederhana Sehat (RSh) yang

pembangunan konstruksinya menggunakan fasilitas Kredit Konstruksi

Perumahan.

2. Kredit Konstruksi merupakan kredit yang diberikan oleh bank kepada

pengembang/developer untuk membantu pembangunan proyek

perumahan

3. Kemudahan yang diperoleh masyarakat dengan adanya KPR adalah

masyarakat cukup menyediakan uang muka saja, dan sisanya dapat

diangsur setiap bulan selama jangka waktu KPR.

4. Kredit mikro perumahan adalah salah satu jawaban atas kendala

masyarakat berpenghasilan tidak tetap, dimana sektor perbankan

menganggap kelompok masyarakat tersebut memiliki risiko kredit yang

tinggi akibat ketidakpastian dalam penghasilan. Selain itu dari sisi calon

debitur, kendala yang dihadapi biasnya karena terbatasnya rekam jejak

kredit atau tabungan sebelumnya, minimnya legalitas usaha dan domisili

tempat tinggal.

Page 36: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan i KATA PENGANTAR Modul peran pembiayaan dalam penyediaan perumahan bertujuan

28 Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan

Page 37: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan i KATA PENGANTAR Modul peran pembiayaan dalam penyediaan perumahan bertujuan

Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan 29

BAB 5

PENUTUP

Page 38: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan i KATA PENGANTAR Modul peran pembiayaan dalam penyediaan perumahan bertujuan

30 Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan

Penutup

A. Simpulan

Peran pembiayaan dalam penyediaan perumahan cukup penting karena

keterbatasan kemampuan keuangan pemerintah. Pembiayaan perumahan dapat

berperan untuk menaikkan pertumbuhan ekonomi, peningkatan kesejahteraan

keluarga, dan perluasan produk keuangan.

Jika dulu paradigma yang berlaku adalah bagaimana mengupayakan terwujudnya

rumah murah (affordable housing), maka paradigma pembiayaan saat ini adalah

bagaimana mewujudkan pembiayaan perumahan yang terjangkau (affordable

housing finance). Untuk itu sistem pembiayaan perumahan perlu lebih terjangkau

(more affordable), lebih mudah diakses (more accessible), dan lebih berkelanjutan

(more sustainable). Berikut adalah paradigma pembiayaan perumahan:

1. Konsep keterjangkauan (Affordability) dalam pembiayaan kepemilikan rumah,

dapat dilakukan melalui beberapa skema dibawah ini:

a. Keterjangkauan Uang Muka (Down Payment)

b. Keterjangkauan Angsuran

2. Aksesibilitas (Accesibility) erat kaitannya tentang kemampuan masyarakat

dalam mengakses sektor perbankan dalam pemenuhan kebutuhan akan

perumahan. Namun pada kenyataannya tidak semua masyarakat dapat

mengakses perbankan untuk kemperoleh kredit pemilikan rumah (KPR).

3. Keberlangsungan (Sustainability) kaitannya bila bank menerbitkan KPR secara

terus menerus dengan pembiayaan bersumber pada dana jangka pendek,

menimbulkan kesenjangan antara sumber dan penggunaan dana (mismatch

funding). Untuk mengatasi permasalahan ini, perlu dicari sumber dana jangka

panjang yang berasal dari dana-dana pasar modal untuk disalurkan ke pasar

pembiayaan primer perumahan sehingga sesuai dengan karakter kebutuhan

pembiayaan perumahan yang berjangka panjang.

B. Tindak Lanjut

Setelah memperlajari mata pelatihan peran pembiayaan dalam penyelenggaraan

penyediaan perumahan ini peserta pelatihan dapat melanjutkan ke mata pelatihan

berikutnya, secara berurutan dan terkait yang diakhiri dengn diskusi sebagai

Page 39: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan i KATA PENGANTAR Modul peran pembiayaan dalam penyediaan perumahan bertujuan

Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan 31

bagian pembulatan tekad tentang penyelenggaraan penyediaan perumahan,

khususnya di Indonesia serta aktif melakukan diskusi terkait kasus-kasus di bidang

penyelenggaraan perumahan.

Page 40: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan i KATA PENGANTAR Modul peran pembiayaan dalam penyediaan perumahan bertujuan

32 Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan

DAFTAR PUSTAKA

Republik Indonesia. (Januari 2011). Undang-Undang Dasar Tahun 1945. tentang Perumahan dan Permukiman. Jakarta, Indonesia: Sekretariat Negara Republik Indonesia.

Republik Indonesia. (Januari 2011). Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Permukiman. Jakarta, Indonesia: Sekretariat Negara Republik Indonesia.

Republik Indonesia. (2016). Peraturan Menteri PUPR No. 21 Tahun 2016 tentang kemudahan dana tau bantuan perolehan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Jakarta, Indonesia; Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Pengantar kepemilikan rumah melalui perbankan (Juni 2016). Bandung, Indonesa: Pusdiklat Jalan, Perumahan, Permukiman dan PIW Kementerian PUPR

Pengantar Pembiayaan Mikro Perumahan. (Juni, 2016) Bandung, Indonesa: Pusdiklat Jalan, Perumahan, Permukiman dan PIW Kementerian PUPR

Pengantar Pembiayaan Sekunder Perumahan. (Juni, 2016) Bandung, Indonesa: Pusdiklat Jalan, Perumahan, Permukiman dan PIW Kementerian PUPR

Kemudahan dan Bantuan Pembiayaan Melelui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (Agustus 2016). Bandung, Indonesia: Pusdiklat Jalan, Perumahan, Permukiman dan PIW Kementerian PUPR

Kemudahan dan bantuan bentuk skema pembiayaan perumahan Bandung, Indonesia: Pusdiklat Jalan, Perumahan, Permukiman dan PIW Kementerian PUPR

Page 41: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan i KATA PENGANTAR Modul peran pembiayaan dalam penyediaan perumahan bertujuan

Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan 33

GLOSARIUM

Multiplier effect Efek pengganda adalah suatu proses keterkaitan perubahan di sau bidang bisa menjadi salah satu penyebab perubahan di bidang yang lain

Sektor riil sektor ekonomi yang berhubungan dengan produksi (menghasilkan suatu barang)

Backlog perumahan kesenjangan antara jumlah rumah terbangun dengan jumlah rumah yang dibutuhkan rakyat

Mismatch funding kesenjangan antara sumber dan penggunaan dana

Primary mortgage market Pasar perumahan mempertemukan pihak yang memerlukan dana untuk membeli rumah (pembeli/sisi demand) dengan penyedia dana (penjual/sisi supply), di mana produk yang diperdagangkan berupa jasa Kredit atau Pembiayaan Pemilikan Rumah/KPR

Secondary mortgage market Pasar penyaluran dana jangka menengah dan/atau panjang kepada kreditor asal dengan melakukan penyaluran pinjaman, pembiayaan, dan atau sekuritisasi

Pk blu ppdpp Pengelola Keuangan Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan

Affordable Pembiayaan perumahan yang mudah dijangkau oleh MBR baik dalam penyediaan uang muka maupun cicilan KPR

Accesable Pembiayaan perumahan yang mudah diakses diakses oleh MBR, khususnya bagi masyarakat yang berpenghasilan tidak tetap.

Page 42: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan i KATA PENGANTAR Modul peran pembiayaan dalam penyediaan perumahan bertujuan

34 Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan

Sustainable Pembiayaan perumahan yang lebih berkelanjutan yang ditandai dengan adanya kelayakan sekuritisasi atas aset KPR yang disalurkan.

Appraisal independent Masyarakat Profesi Penilai Indonesia

Nilai pasar wajar Taksiran dan pendapat atas nilai ekonomis dari agunan berdasarkan analisa terhadap fakta-fakta objektif dan relevan menurut metode dan prinsip-prinsip yang berlaku umum yang ditetapkan oleh Masyarakat Profesi Penilai Indonesia

Kpr subsidi

kredit yang diperuntukan kepada masyarakat berpenghasilan menengah kebawah dalam rangka memenuhi kebutuhan perumahan

Kpr komersial Yaitu KPR yang diperuntukkan bagi seluruh masyarakat, yang penentuan besaran kredit, jangka waktu dan suku bunga dilakukan sesuai kebijakan bank yang bersangkutan

Revolving Bentuk fasilitas kredit yang bisa dilakukan berulang-ulang sepanjang masih dalam batas maksimum plafond yang disetujui oleh bank

Loan to Value Ratio (LTV) Rasio antara nilai kredit yang dapat diberikan oleh Bank terhadap nilai agunan berupa properti pada saat pemberian kredit berdasarkan hasil penilaian terkini.

Page 43: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan i KATA PENGANTAR Modul peran pembiayaan dalam penyediaan perumahan bertujuan

Peran Pembiayaan Perumahan dalam Penyelengaraan Penyediaan Perumahan 35

BAHAN TAYANG