i
KATA PENGANTAR
Rencana Strategis (Renstra) merupakan rencana lima tahun ke depan yang disusun
mempertimbangkan berbagai keadaan, terutama menyangkut keunggulan, peluang,
kendala dan tantangan instansi pelaksana. Renstra diharapkan dapat diandalkan
sebagai pedoman dan arahan dalam upaya mencapai sasaran-sasaran
pembangunan yang ditetapkan.
Dengan disusunnya Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten
2017 - 2022 ini maka Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten
mempunyai acuan umum tentang arah pembangunan ke depan. Arah ini tentunya
saja masih harus dirinci dan dijabarkan lebih lanjut menjadi recana tahunan, agar
skala prioritas setiap program dan kegiatan lebih kongkrit.
Renstra yang telah disusun ini tak banyak artinya tanpa ditindaklanjuti dengan
pelaksanaan yang tuntas. Komitmen dan motivasi bisa timbul dari keberhasilan
mengaktualisasi diri dalam setiap kegiatan. Harapan kami, Renstra ini dapat
dijadikan skenario pembelajaran jangka panjang dan sekaligus sebagai acuan
rencana kerja tahunan bagi kita semua.
Semoga Renstra ini dapat bermanfaat dalam membudayakan dan
mengimplentasikan manajemen strategis sesuai dengan tuntutan terwujudnya good
governance dalam rangka optimalisasi pelayanan publik yang profesional.
Serang, Oktober 2017 Plt. KEPALA BADAN
KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI BANTEN
H. ANWAR MAS’UD, SH, M.Si
Pembina Utama Madya NIP. 19590821 198503 1 008
Rencana Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten Tahun 2017 - 2022 ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
DAFTAR TABEL........................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR..................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang..................................................................... 1
1.2 Landasan Hukum................................................................. 4
1.3 Maksud dan Tujuan.............................................................. 10
1.4 Sistematika Penulisan........................................................... 11
BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN BADAN KESATUAN BANGSA DAN
POLITIK PROVINSI BANTEN......................................................... 13
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik Provinsi Banten........................................ 13
2.2
Sumber Daya Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten................................................................................. 36
2.3 Kinerja Pelayanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Provinsi Banten.................................................................... 44
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten.......................... 52
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI BANTEN………………………………... 58
3.1 Identifikasi Permasalahan BerdasarkanTupoksi Pelayanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten…………….. 58
3.2
Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah………………………………………………………………….. 61
3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Kabupaten/Kota................ 66
3.4
Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis……………………………………………..... 71
3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis………………………………………………… 72
Rencana Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten Tahun 2017 - 2022 iii
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN………………………………………………………….... 74
4.1 Tujuan Jangka Menengah…………………………………………………. 74
4.2
Sasaran Jangka Menengah.................................................. 74
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN……………………………………………… 76
BAB VI RENCANA PRGRAM DAN KEGIATAN, SERTA PENDANAAN……………. 77
6.1 Rencana Program…………………………………………………………….
79
6.2 Rencana Kegiatan…………………………………………………………….
79
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN…………………………. 82
BAB VIII PENUTUP………………………………………………………………………………… 85
LAMPIRAN : Formulir Perencanaan Strategis Tahun 2017-2022
Rencana Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten Tahun 2017 - 2022 iv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Jumlah Pegawai Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Provinsi Banten Menurut Esselonering............................... 36 Tabel 2.2. Jumlah Pegawai Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Provinsi Banten............................................................... 36 Tabel 2.3. Jumlah Pegawai Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Provinsi Banten Menurut Jenis Pendidikan Terakhir............ 37 Tabel 2.4. Jumlah Pegawai Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Provinsi Banten Menurut Jenis Golongan........................... 37 Tabel 2.5. Rekapitulasi Barang Inventaris Kantor Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik Provinsi Banten.................................... 37 Tabel 2.6. Pencapaian Kinerja Pelayanan Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik Provinsi Banten Periode 2012 – 2017....................... 49 Tabel 2.7. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik Provinsi Banten Periode 2012 – 2017..... 51 Tabel 3.1. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten Terhadap Pencapaian Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah…………………………............................. 64 Tabel 3.2. Komparasi Capaian Sasaran Renstra Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik Provinsi Banten Terhadap Sasaran Renstra OPD Kab/Kota dan Renstra K/L............................ 71
Tabel 3.3. Hasil Telaahan Struktur Ruang Wilayah Provinsi / Kabupaten / Kota............................................................ 72
Tabel 3.3. Hasil Telaahan Pola Ruang Wilayah Provinsi / Kabupaten / Kota……………………………………………………………………………. 72
Tabel 4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Tahun 2017-2022 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi
Banten............................................................................ 75
Tabel 5.1. Strategi dan Arah Kebijakan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten………………………………..................... 76
Rencana Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten Tahun 2017 - 2022 v
Tabel 6.1. Rencana Program, dan Kegiatan, Serta Pendanaan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten..................... 81
Tabel 7.1. Indikator Kinerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Provinsi Banten Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran
RPJMD Provinsi Banten.................................................... 84
Rencana Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten Tahun 2017 - 2022 vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Struktur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Provinsi Banten........................................................... 15
Gambar 2.2. Perbandingan angka capaian Indeks Demokrasi
Indonesia (IDI) di Provinsi Banten dengan capaian angka Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) nasional......... 45
Gambar 2.3. Gambar Tantangan dan Peluang................................... 57
Gambar 3.1. Aspek Kebebasan Sipil………………………………………………. 59
Gambar 3.2. Aspek Hak-Hak Politik……………………………………………….. 59 Gambar 3.3. Aspek Lembaga-Lembaga Demokrasi…………………………. 60
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tahapan Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan
program dan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku
kepentingan di dalamnya, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial
dalam suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu dengan
memanfaatkan dan mengalokasikan sumberdaya yang ada. Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata
Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah mengamanatkan bahwa perencanaan pembangunan daerah
dirumuskan secara transparan, responsif, efisien, efektif, akuntabel,
partisipatif, terukur, berkeadilan, berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.
Dokumen perencanaan pembangunan daerah, sebagaimana diamanatkan
dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional, meliputi dokumen perencanaan jangka panjang (20
tahun), perencanan jangka menengah (5 tahun), dan perencanaan tahunan.
Dokumen perencanaan tersebut memiliki keterkaitan satu dengan yang lain
untuk menjamin kesinambungan pembangunan di daerah.
Gubernur sebagai wakil pemerintah di wilayah provinsi bertanggungjawab
atas penyelenggaraan pemerintahan umum di provinsi. Dalam rangka
2
penyelenggaraan tugas pemerintahan umum tersebut Pemerintah Provinsi
Banten telah menetapkan beberapa peraturan daerah sebagai landasan
pembentukan perangkat daerah. Salah satu diantara peraturan daerah
tersebut adalah Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 8 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Banten,
tercantum dalam Bab VIII Ketentuan Peralihan Pasal 13, yang mengatur
tentang Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten. Dalam peraturan
lain, yaitu Peraturan Gubernur Banten Nomor 14 tahun 2013, tentang Rincian
Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Banten,
disebutkan bahwa Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten
mempunyai tugas pokok:
“Membantu Gubernur dalam melaksanakan kebijakan dibidang
kesatuan bangsa dan politik meliputi bina ideologi dan wawasan
kebangsaan, kewaspadaan nasional, ketahanan sosial dan ekonomi
serta fasilitasi pembinaan politik”.
Dalam rangka menjalankan tugas pokok tersebut, sejalan perubahan dan
untuk terselenggaranya good governance dan clean goverment yang
merupakan prasyarat bagi setiap penyelenggara pemerintahan dalam upaya
penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, dan legitimate
maka perlu dilakukan perencanaan strategis. Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi
Rancangan Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah, disebutkan bahwa Rencana Strategis Perangkat Daerah, yang
selanjutnya disingkat dengan Renstra Perangkat Daerah merupakan dokumen
3
perencanaan Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun.
Perencanaan Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten
merupakan perencanaan lima tahunan dalam rangka mensinergikan program
dan kegiatan pembangunan di bidang kesatuan bangsa dan politik.
Penyusunan Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten ini
merupakan salah satu bentuk upaya implementasi visi Gubernur Banten yang
tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
2017-2022, yaitu : Banten Yang Maju, Mandiri, Berdaya Saing, Sejahtera dan
Berakhlaqul Karimah, serta pokok-pokok pikiran misi pembangunan Provinsi
Banten, terutama misi ke 1, yaitu Menciptakan tata kelola pemerintahan yang
baik (Good Governance).
Di samping itu, agar penyelenggaraan pembangunan bidang kesatuan bangsa
dan politik di Banten dapat bersinergi dengan penyelenggaraan pembangunan
nasional, penyusunan Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi
Banten selain mengacu pada Rencana Pembangunan Menengah Daerah
(RPJMD) Provinsi Banten 2017-2022, juga mengacu pada Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Provinsi Banten tahun 2005-2025,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional serta Rencana
Strategis Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia 2015-2019.
Perencanaan Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten
merupakan perencanaan lima tahunan yang menggambarkan Visi, Misi,
Tujuan, Sasaran, Strategi Kebijakan, Program dan Indikasi Kegiatan dalam
periode tahun 2017-2022, Bertitik tolak / baseline pada tahun 2016 Capaian
Angka Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) di Provinsi Banten yaitu sebesar
68,46 Poin, dan Capaian Angka Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) sebesar
2,80 Skala. Maka dengan target capaian yang telah diproyeksikan, Capaian
4
Angka Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) di Provinsi Banten pada akhir
periode RPJMD yaitu di Tahun 2022 ditargetkan sebesar 80,00 Poin, dan
Capaian Angka Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) di Tahun 2022 sebesar
3,60 Skala.
Perencanaan Strategis Badan Kesatuan bangsa dan Politik Provinsi Banten
memperhatikan pula capaian Sustainable Development Goals (SDGs) yang
didengungkan oleh Persatuan Bangsa – Bangsa (PBB) sebagai tindak lanjut
pelaksanaan Millenium Development Goals (MDGs) yang berakhir pada
periode tahun 2016. Adapun isu Sustainable Development Goals (SDGs) yang
terkait dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Kesatuan Bangsa
dan Politik Provinsi Banten yaitu “mendorong masyarakat yang damai dan
inklusif untuk pembangunan yang berkelanjutan, menyediakan akses keadilan
bagi semua orang, serta membangun institusi yang efektif, akuntabel dan
inklusif di seruruh tingkatan”.
1.2 Landasan Hukum
Landasan hukum penyusunan RENSTRA 2017-2022 Badan Kesatuan Bangsa
dan Politik Provinsi Banten didasarkan kepada :
a. Landasan Ideologi Pancasila.
b. Landasan Konstitusional Undang-Undang Dasar 1945.
c. Landasan Operasional, terdiri dari :
1) Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2000, tentang Pembentukan
Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000
Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4010);
2) Undang - Undang Nomor 17 Tahun 2003, tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
5
3) Undang - Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4421);
4) Undang - Undang Nomor 33 Tahun 2004, tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
5) Undang - Undang Nomor 17 Tahun 2007, tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
6) Undang - Undang Nomor 14 Tahun 2008, tentang Keterbukaan
Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 140);
7) Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2014, tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang -
Undang Nomor 9 Tahun 2015, tentang Perubahan Kedua atas
Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2014, tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
8) Undang - Undang Nomor 12 Tahun 2006, tentang Kewarganegaraan
Republik Indonesia;
9) Undang - Undang Nomor 17 Tahun 2013, tentang Organisasi
Kemasyarakatan;
10) Peraturan Pemerintah Pengganti Undang - Undang Nomor 2 Tahun
2017, tentang Organisasi Kemasyarakatan;
6
11) Undang - Undang Nomor 6 Tahun 2011, tentang Pemantauan
Tenaga Kerja Asing;
12) Undang - Undang Nomor 2 Tahun 2008, tentang Partai Politik;
13) Undang - Undang Nomor 15 Tahun 2011, tentang Penyelenggara
Pemilihan Umum;
14) Undang - Undang Nomor 8 Tahun 2012, tentang Penyelenggaraan
Pemilihan Umum DPR, DPD dan DPRD;
15) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005, tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4578);
16) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008, tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4817);
17) Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2012, tentang Hibah Daerah;
18) Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2015, tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang No. 7 Tahun 2012 tentang
Penanganan Konflik Sosial;
19) Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015, tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;
20) Keputusan Presiden Nomor 153 Tahun 1967, tentang Penetapan
Tanggal 1 Oktober sebagai Peringatan Hari Kesaktian Pancasila;
21) Keputusan Presiden Nomor 28 Tahun 2006, tentang Hari Bela
Negara;
22) Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2013, tentang Koordinasi
Intelejen Negara;
23) Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 2 Tahun 2015,
7
tentang Bantuan Keuangan Partai Politik;
24) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang
Tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Perda
Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah;
25) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2017, tentang
Pedoman Nomenklatur Perangkat Daerah Provinsi dan Daerah
Kabupaten / Kota yang Melaksanakan Fungsi Penunjang
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan;
26) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2017, tentang
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2018;
27) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2017, tentang
Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Tahun Anggaran 2018;
28) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 34 Tahun 2006, tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pembauran Kebangsaan di Daerah;
29) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 71 Tahun 2012, tentang
Pedoman Pendidikan Wawasan Kebangsaan;
30) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2011, tentang
Pedoman Pemerintah Daerah Dalam Rangka Revitalisasi dan
Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila;
31) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2017, tentang
Pengawasan Organisasi Kemasyarakatan di Lingkungan Kementerian
Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah;
32) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 58 Tahun 2017, tentang
8
Kerja Sama Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah
Dengan Organisasi Kemasyarakatan dan Badan atau Lembaga
Dalam Bidang Politik dan Pemerintahan Umum;
33) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2012, tentang
Revitalisasi Anjungan Taman Mini Indonesia Indah;
34) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2013, tentang
Fasilitasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika;
35) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2011, tentang
Perubahan Atas Permendagri No.11 Tahun 2006, tentang Komunitas
Intelejen Daerah;
36) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2011, tentang
Pedoman Pemantauan, Pelaporan dan Evaluasi Perkembangan
Politik di Daerah;
37) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 49 Tahun 2010, tentang
Pemantauan Tenaga Kerja Asing;
38) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2014, tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun
2011, tentang Penerbitan Rekomendasi Penelitian;
39) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2017, tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun
2014, tentang Pedoman Tata Cara Penghitungan, Penganggaran
Dalam APBD dan Tertib Administrasi Pengajuan, Penyaluran dan
Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai
Politik;
40) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2005, tentang
Pedoman Bagi Pemerintah Daerah Dalam Pelaksanaan Pemilihan
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah;
41) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 36 Tahun 2010, tentang
Fasilitasi Penyelenggaraan Pendidikan Politik;
9
42) Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2007, tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah
Provinsi Banten Tahun 2007 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah
Provinsi Banten Nomor 4);
43) Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2010, tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Banten
Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Banten Tahun 2010
Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Banten Nomor 26);
44) Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016, tentang Pembentukan dan
susunan Perangkat Daerah Provinsi Banten (Lembaran Daerah
Provinsi Banten Nomor 8 Tahun 2016, Tambahan Lembaran Daerah
Provinsi Banten Nomor 66);
45) Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2017, Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2017-2022
Provinsi Banten;
46) Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 5 Tahun 2017 tentang
Perubahan atas peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2017 tentang
Tata Ruang Wilayah Provinsi Banten 2010-2030;
47) Peraturan Gubernur Nomor 83 Tahun 2016, tentang Kedudukan,
Tugas Pokok, Fungsi, Tipe, Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Perangkat Daerah Provinsi Banten;
48) Keputusan Gubernur Banten Nomor 195.6.05/Kep.266-Huk/2014
tentang Perubahan Atas Keputusan Gubernur Banten Nomor
195.6.05/KEP.200-HUK/2010 tentang Pembentukan Tim Koordinasi
Pemantauan Kegiatan Orang Asing, Non Goverment Organizations
dan Lembaga Asing di Provinsi Banten;
49) Keputusan Gubernur Banten No.200.05/Kep.115-Huk/2017 tentang
Pembentukan Kelompok Kerja Pengembangan Demokrasi Provinsi
Banten Tahun 2017.
10
1.3 Maksud dan Tujuan
Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten Tahun 2017 -
2022 disusun dengan maksud:
1. Menjabarkan visi dan misi Gubernur Banten, yang tercantum dalam
RPJMD Provinsi Banten Tahun 2017-2022, yaitu : “Banten Yang Maju,
Mandiri, Berdaya Saing, Sejahtera dan Berakhlaqul Karimah” ke dalam
program program dan kegiatan - kegiatan di bidang kesatuan bangsa dan
politik;
2. Memberikan arah kebijakan pembangunan jangka menengah di bidang
kesatuan bangsa dan politik sebagai pedoman bagi penyusunan rencana
kerja tahunan atau Rencana Kerja Perangkat Daerah (Renja Perangkat
Daerah) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik untuk jangka waktu 5 (lima)
tahun, yaitu tahun 2017-2022;
3. Memberikan pedoman bagi perencanaan, penganggaran, pelaksanaan
program dan kegiatan, pengendalian, pengawasan, monitoring dan
evaluasi kebijakan pembangunan di bidang kesatuan bangsa dan politik
Provinsi Banten untuk jangka waktu 5 (lima) tahun, yaitu tahun 2017-
2022.
Adapun tujuan penyusunan Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Provinsi Banten Tahun 2017 - 2022 adalah:
1. Mewujudkan visi dan misi Kepala Daerah di bidang kesatuan bangsa, dan
politik secara sistematis, sinergis, terpadu dan berkesinambungan;
2. Mewujudkan perencanaan, pemilihan program dan kegiatan serta prioritas
pembangunan daerah Provinsi Banten di bidang kesatuan bangsa dan
politik dalam jangka waktu 5 (lima) tahun, yaitu tahun 2017 - 2022;
3. Menjadi alat ukur terhadap keterkaitan perencanaan, pengganggaran,
pelaksanaan, pengendalian, pengawasan, monitoring dan evaluasi
11
kebijakan pembangunan di bidang kesatuan bangsa dan politik Provinsi
Banten untuk jangka waktu 5 (lima) tahun.
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi
Banten Tahun 2017-2022 adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Memuat latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan, dan sistematika
penulisan Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten.
BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN BADAN KESATUAN BANGSA
DAN POLITIK PROVINSI BANTEN
Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) Badan Kesatuan Bangsa
dan Politik Provinsi Banten dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan
daerah, mengulas secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten dalam penyelenggaraan tugas
dan fungsinya, mengemukakan capaian-capaian penting yang telah dihasilkan
melalui pelaksanaan Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi
Banten periode sebelumnya, mengemukakan capaian program prioritas Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten yang telah dihasilkan melalui
pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan
utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten ini.
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS BADAN
KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI BANTEN
Memuat identifikasi permasalahan berdasarkan tugas pokok dan fungsi,
telaahan visi, misi dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah,
telaahan Renstra K/L dan Renstra kabupaten/kota, telaahan rencana tata
ruang wilayah dan kajian lingkungan hidup strategis, dan penentuan isu-isu
12
strategis yang dihadapi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten
dalam periode tahun 2017-2022.
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan tujuan dan sasaran jangka
menengah Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten.
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan strategi dan arah kebijakan
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten dalam lima tahun
mendatang.
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator
kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif.
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik Provinsi Banten yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan
dicapai Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten dalam lima tahun
mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan
sasaran RPJMD.
BAB VIII PENUTUP
13
BAB II
GAMBARAN UMUM PELAYANAN
BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI BANTEN
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik Provinsi Banten
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten adalah salah satu
Perangkat Daerah yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi
Banten Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Provinsi Banten. Setelah berlakunya Undang - Undang Nomor 23
Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah, bahwa Badan Kesatuan Bangsa
dan Politik Provinsi Banten masuk ke dalam klasifikasi Urusan Pemerintahan
Umum sehingga berimplikasi pada bahwa Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Provinsi Banten dalam masa transisi/peralihan tidak merujuk pada Peraturan
Gubernur Nomor 83 tahun 2016 Tentang Tugas Pokok dan Fungsi Perangkat
Daerah, namun tetap merujuk pada Peraturan Gubernur Banten Nomor 14
tahun 2013, tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Organisasi
Perangkat Daerah Provinsi Banten, disebutkan bahwa Badan Kesatuan Bangsa
dan Politik Provinsi Banten mempunyai tugas pokok
“Membantu Gubernur dalam melaksanakan kebijakan dibidang
kesatuan bangsa dan politik meliputi bina ideologi dan wawasan
kebangsaan, kewaspadaan nasional, ketahanan sosial dan ekonomi
serta fasilitasi pembinaan politik”.
dan mempunyai fungsi :
1) Perumusan kebijakan teknis dibidang Kesatuan Bangsa dan Politik;
2) perumusan kebijakan teknis dibidang Bina Ideologi dan Wawasan
Kebangsaan;
3) Perumusan kebijakan teknis dibidang Kewaspadaan Nasional;
14
4) Perumusan kebijakan teknis dibidang Ketahanan Sosial dan Ekonomi;
5) Perumusan kebijakan teknis dibidang Fasilitasi Pembinaan Politik;
6) Pelayanan penunjang penyelenggaraan Pemerintah Provinsi;
7) Pelaksanaan laporan sesuai tugas dan fungsinya.
Dalam mengaktualisasikan tugas pokok dan fungsi tersebut, Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik Provinsi Banten mempunyai struktur organisasi seperti
ditunjukkan dalam Gambar 2.1.
15
Gambar 2.1
Struktur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten
Sumber: Peraturan Gubernur Banten Nomor 14 tahun 2013, tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Banten
KEPALA
Sekretaris KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Sub Bagian Umum
dan Kepegawaian
Sub Bagian
Keuangan
Sub Bagian Program,
Evaluasi dan Pelaporan
Bidang Bina Ideologi dan
Wawasan Kebangsaan
Bidang Kewaspadaan
Nasional
Bidang Ketahanan Sosial
dan Ekonomi
Bidang Fasilitasi
Pembinaan Politik
Sub Bidang Wawasan
Kebangsaan
Sub Bidang Pembauran
dan Kewarganegaraan
Sub Bidang
Kewaspadaan Dini dan
Penanganan Konflik
Sub Bidang Fasilitasi
Penanganan
Perbatasan dan Orang
Asing
Sub Bidang
Organisasi Sosial
Sub Bidang
Ketahanan Ekonomi
Sub Bidang
Fasilitasi Organisasi
Politik
Sub Bidang
Pembinaan Budaya
Politik
UPT
16
Uraian tugas pokok dan fungsi setiap unsur dalam struktur organisasi
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten adalah sebagai berikut :
2.1.1. Kepala Badan
Di dalam pasal 616 Pergub No. 14 Tahun 2013, dinyatakan bahwa Kepala
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik mempunyai tugas pokok membantu
gubernur dalam melaksanakan kebijakan di bidang kesatuan bangsa dan
politik meliputi bina ideologi, kewaspadaan nasional, ketahanan sosial dan
ekonomi serta fasilitasi pembinaan politik, dengan fungsi sebagai berikut :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Kesatuan Bangsa dan Politik;
b. Perumusan kebijakan teknis di bidang Bina Ideologi dan Wawasan
Kebangsaan;
c. Perumusan kebijakan teknis di bidang Kewaspadaan Nasional;
d. Perumusan kebijakan teknis di bidang Ketahanan Sosial dan Ekonomi;
e. Perumusan kebijakan teknis di bidang Fasilitasi Pembinaan Politik;
f. Pelayanan penunjang penyelenggaraan Pemerintah Provinsi;
g. Pelaksanaan tugas sesuai tugas dan fungsinya.
Dalam melaksanakan fungsinya Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
mempunyai tugas sebagai berikut :
a. Merumuskan, menyusun dan menetapkan program kerja Badan sesuai
dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
dan kebijakan Kepala Daerah serta masukan dari komponen
masyarakat untuk meningkatkan ketahanan ideologi negara, wawasan
kebangsaan, kewaspadaan nasional, sosial ekonomi serta pembinaan
politik;
b. Merumuskan, menyusun rencana kerja tahunan berdasarkan rencana
strategis (RENSTRA) Badan dan menetapkan standar norma, pedoman
dan prosedur kerja;
c. Merumuskan dan menetapkan standar pelayanan minimal (SPM) secara
tepat pada penetapan kinerja (TAPKIN);
17
d. Mengkoordinasikan pengendalian kegiatan sebagai mediasi, komunikasi
dan fasilitas dalam menciptakan hubungan yang harmonis antara supra
dan infrastruktur politik dalam rangka terwujudnya kehidupan politik
yang demokratis;
e. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan mediasi, komunikasi
dan fasilitas dalam mendorong terwujudnya ketahanan bangsa melalui
peningkatan wawasan dan pembauran di persatuan bangsa;
f. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan mediasi, komunikasi
dan fasilitas kewaspadaan dan kegiatan masyarakat dalam menghadapi
timbulnya berbagai gejolak dan bencana sosial dan kerusuhan dalam
rangka memelihara kondisi politik yang kondusif serta persatuan dan
kesatuan bangsa;
g. Mengawasi, mengkoordinasikan dan memfasilitasi penyelenggaraan
pemerintahan meliputi ketahanan ideologi negara, wawasan
kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan
penghargaan kebangsaan, demi terwujudnya persatuan dan kesatuan
bangsa serta terjaminnya sistem politik yang demokratis melalui
kewaspadaan nasional;
h. Melakukan pembinaan dan motivasi bawahan dengan memberikan
bimbingan dan pelatihan lainnya untuk meningkatkan produktivitas dan
karier aparatur yang berbasis kinerja;
i. Memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan baik diminta
maupun tidak diminta dalam rangja pengambilan keputusan untuk
menyelesaikan masalah ideologi dan wasbang, konflik sosial, politik
dan ketahanan sosial ekonomi;
j. Melaksanakan monitoring dan evaluasi program;
k. Mengendalikan pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan dan
urusan umum;
l. Melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi dalam
pelaksanaan tugas;
18
m. Menyusun laporan sesuai tugas dan fungsinya.
2.1.2. Sekretaris
Sesuai dengan Pasal 617 bahwa tugas sekretaris adalah membantu Kepala
Badan dalam melaksanakan rumusan rencana program dan kegiatan,
mengkoordinasikan, monitoring, urusan administrasi umum dan
kepegawaian, keuangan, perencanaan serta evaluasi dan pelaporan. Dalam
melaksanakan tugas pokoknya Sekretaris, mempunyai fungsi sebagai
berikut :
a. Penyusunan rencana program dan kegiatan sesuai dengan bidang
tugasnya;
b. Perumusan kebijakan, pedoman, standarisasi, koordinasi, pembinaan
dan pengembangan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan
serta evaluasi dan pelaporan;
c. Perumusan pengaturan, pembinaan, pengembangan pelaksanaan
administrasi umum dan kepegawaian, keuangan serta evaluasi dan
pelaporan;
d. Pelaksanaan supervisi dan pelaporan meliputi LAKIP, LKPJ, LPPD dan
kebijakan standarisasi program administrasi umum dan kepegawaian,
keuangan serta evaluasi dan pelaporan;
e. Penyiapan data dan bahan urusan administrasi umum dan
kepegawaian, keuangan serta evaluasi dan pelaporan;
f. Pengelolaan urusan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan,
penyusunan program evaluasi dan pelaporan;
g. Pengelolaan dan penyelenggaraan data dan informasi.
Dalam melaksanakan fungsinya Sekretaris, mempunyai rincian tugas
sebagai berikut:
a. Menyusun rencana kerja kesekretariatan Badan;
19
b. Menyiapkan bahan kebijakan, pedoman, standarisasi, pelayanan
administrasi umum dan kepegawaian, keuangan serta evaluasi dan
pelaporan;
c. Menyiapkan bahan pembinaan dan pengembangan administrasi umum
dan kepegawaian, keuangan serta evaluasi dan pelaporan;
d. Menyiapkan bahan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan,
evaluasi dan pelaporan;
e. Meyiapkan bahan program dan pelaporan meliputi LAKIP, LKPJ, LPPD
dan kebijakan standarisasi program administrasi umum dan
kepegawaian, keuangan serta evaluasi dan pelaporan;
f. Menyiapkan bahan kegiatan kesekretariatan, perlengkapan,
kerumahtanggaan, perpustakaan, kehumasan dan penyusunan
program;
g. Menyiapkan bahan kegiatan pengelolaan keuangan;
h. Menyiapkan bahan adaministrasi kepegawaian Badan;
i. Melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi dalam
pelaksanaan tugas;
j. Menyusun laporan sesuai tugas dan fungsinya;
Sekretaris Badan Kesbang dan Politik Provinsi Banten membawahkan:
1. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
2. Sub Bagian Keuangan
3. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan
2.1.2.1. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
berdasarkan Pasal 618 ayat (1) mempunyai tugas pokok
membantu sekretaris dalam melaksanakan penyiapan administrasi
surat menyurat, kearsipan, perlengkapan, rumah tangga,
kepustakaan, kehumasan, administrasi kepegawaian dan
pengelolaan inventaris barang dan aset Badan. Adapun untuk
20
melaksanakan tugas pokoknya Kepala Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian mempunyai rincian tugas sebagai berikut:
a. Menyusun rencana kerja sub bagian;
b. Melaksanakan administrasi ketatausahaan Badan;
c. Melaksanakan urusan rumah tangga Badan;
d. Melaksanakan kegiatan kearsipan dan pengelolaan
kepustakaan;
e. Melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan barang Badan;
f. Melaksanakan pengelolaan inventaris barang dan aset Badan;
g. Melaksanakan pengelolaan kebersihan, ketertiban dan
keamanan kantor serta lingkungannya;
h. Melaksanakan fungsi kehumasan;
i. Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan administrasi
kepegawaian lingkup Badan;
j. Melaksanakan pembuatan laporan tugas dan fungsinya;
k. Melaksanakan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.
2.1.2.2. Kepala Sub Bagian Keuangan
Kepala Sub Bagian Keuangan berdasarkan Pasal 619 ayat (1)
mempunyai tugas pokok membantu sekretaris dalam
melaksanakan penyiapan bahan penyusunan rencana anggaran,
pembukuan, verifikasi dan perbendaharaan Badan. Adapun untuk
melaksanakan tugas pokoknya Kepala Sub Bagian Keuangan
mempunyai tugas sebagai berikut:
a. Menyusun rencana kerja sub bagian;
b. Melaksanakan penyiapan rencana anggaran pembiayaan
kegiatan di lingkungan Badan;
c. Melaksanakan penyiapan bahan pembayaran dan pengeluaran
anggaran belanja Badan dari sumber APBD maupun APBN;
21
d. Melaksanakan kegiatan pembendaharaan dalam rangka
pembiayaan kegiatan Badan sesuai anggaran yang telah
ditetapkan;
e. Melaksanakan pembayaran gaji pegawai sesuai ketentuan
yang berlaku;
f. Melaksanakan pembukuan penerimaan dan pengeluaran
keuangan;
g. Melaksanakan administrasi pemungutan, pelaporan dan
penyetoran pajak-pajak;
h. Melaksanakan penyiapan data, perhitungan anggaran dan
belanja Badan;
i. Menyusun laporan pertanggungjawaban pengelolaan
keuangan Badan;
j. Melaksanakan pengawasan administrasi kebendaharaan di
lingkup badan;
k. Melaksanakan pengawasan administrasi kebendaharawanan
lingkup Badan;
l. Menyusun laporan sesuai tugas dan fungsinya.
2.1.2.3. Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan
Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan Pasal 620
ayat (1) mempunyai tugas pokok membantu sekretaris dalam
melaksanakan penyiapan perumusan program dan kegiatan,
evaluasi dan pelaporan. Adapun untuk melaksanakan tugas
pokoknya Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan
mempunyai rincian tugas sebagai berikut:
a. Menyusun rencana kerja sub bagian;
b. Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan Rencana
Strategis (Renstra) Badan;
22
c. Melaksanakan penyiapan bahan rencana anggaran belanja
Badan dari sumber APBD maupun APBN;
d. Melaksanakan penyiapan bahan program dan kegiatan Badan;
e. Melaksanakan peyiapan bahan pengumpulan indikator
keberhasilan kegiatan Badan;
f. Melaksanakan penyusunan rencana kerja tahunan ke dalam
program kegiatan;
g. Melaksanakan fasilitasi program dan kegiatan Badan dari
Pemerintah Pusat untuk Provinsi dan Kabupaten/Kota;
h. Melaksanakan penyiapan bahan petunjuk pelaksanakan
kegiatan Badan;
i. Melaksanakan penyiapan bahan dalam rangka mendukung
dan membantu penyelenggaraan kegiatan Badan;
j. Melaksanakan pengelolaan dan pelaporan pelaksanaan
pembangunan yang bersumber dari dana APBD dan APBN;
k. Melaksanakan penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan
pembangunan yang bersumber dari dana APBD dan APBN;
l. Menyusun laporan sesuai tugas dan fungsinya.
2.1.3. Kepala Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan
Berdasarkan Pasal 621 Kepala Bidang Bina Ideologi dan Wawasan
Kebangsaan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Badan dalam
pelaksanaan kebijakan bidang bina ideologi dan wawasan kebangsaan.
Dalam melaksanakan tugas pokoknya Kepala Bidang Bina Ideologi dan
Wawasan Kebangsaan, mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan dan fasilitasi bina ideologi dan
wawasan kebangsaan;
b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan dan fasilitasi, pelaksanaan
pembauran dan kewarganegaraan;
c. Penyusunan evaluasi serta pelaksanaan monitoring dibidang Bina
23
Idelogi dan Wawasan Kebangsaan;
Dalam melaksanakan fungsinya Kepala Bidang Bina Ideologi dan Wawasan
Kebangsaan, mempunyai rincian tugas sebagai berikut:
a. Menyusun rencana kerja bidang;
b. Menyiapkan bahan kebijakan, memfasilitasi serta menghimpun dan
menganalisis data dan informasi Wawasan Kebangsaan, Pembauran
Bangsa, Pemantapan Ideologi dan Bela Negara;
c. Menyiapkan bahan kebijakan dan fasilitasi, mediasi dan komunikasi
pengembangan, sosialisasi dan pelatihan wawasan kebangsaan,
pembauran bangsa, kewaspadaan nasional, pemantapan ideologi dan
pelaksanaan bela negara.
d. Menyiapkan bahan kebijakan dan fasilitasi, mediasi dan komunikasi
pelaksanaan pembinaan kewarganegaraan;
e. Menyiapkan bahan kebijakan dan fasilitasi, mediasi dan komunikasi
pelaksanaan kerukunan antar etnis dan umat beragama;
f. Menyiapkan bahan kebijakan dan fasilitasi, mediasi dan komunikasi
pelaksanaan kewaspadaan nasional;
g. Menyiapkan bahan program kerja/ kegiatan di bidang Bina Ideologi dan
Wawasan Kebangsaan;
h. Menyiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas di Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan;
i. Menyiapkan bahan pengelolaan tertib administrasi Bidang Bina Ideologi
dan Wawasan Kebangsaan;
j. Melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi dalam
pelaksanaan tugas;
k. Menyusun laporan sesuai tugas dan fungsinya.
Kepala Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan, membawahkan :
1. Kepala Sub-Bidang Wawasan Kebangsaan;
2. Kepala Sub-Bidang Pembauran dan Kewarganegaraan.
24
2.1.3.1. Kepala Sub Bidang Wawasan Kebangsaan
Sesuai dengan Pasal 622 Kepala Sub-Bidang Wawasan
Kebangsaaan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang
Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan dalam melaksanakan
penyiapan bahan perumusan dan penetapan kebijakan di bidang
wawasan kebangsaan. Kepala Sub-Bidang Wawasan Kebangsaan
mempunyai rincian tugas sebagai berikut :
a. Menyusun rencana kerja Sub-Bidang;
b. Melaksanakan penyiapan bahan rumusan pengembangan
wawasan kebangsaan;
c. Melaksanakan penyiapan bahan rumusan kader
kepemimpinan bangsa;
d. Melaksanakan penyiapan bahan rumusan penetapan
kesadaran bela negara;
e. Melaksanakan penyiapan bahan rumusan pemantapan
ideologi dan kedaulatan bangsa;
f. Menginventarisir keanekaragaman nilai-nilai aspek ideologi
yang tumbuh di masyarakat sebagai dasar kebijakan
pembinaan wawasan kebangsaan;
g. Melaksanakan penyiapan bahan rumusan pemantapan
ketahanan nasional;
h. Melaksanakan penyiapan bahan rumusan penginventarisasian
keanekaragaman budaya/kultur, adat istiadat, hak-hak
dasar/asasi aspek kehidupan manusia dalam bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara;
i. Menyusun laporan sesuai tugas dan fungsinya;
25
2.1.3.2. Kepala Sub Bidang Pembauran dan Kewarganegaraan
Berdasarkan Pasal 623 Kepala Sub-Bidang Pembauran dan
Kewarganegaraan mempunyai tugas pokok membantu Kepala
Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan dalam
melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan penetapan
kebijakan di bidang pembauran dan kewarganegaraan. Untuk
melaksanakan tugas pokok Kepala Sub-Bidang Pembauran
Bangsa mempunyai rincian tugas sebagai berikut :
a. Menyusun rencana kerja Sub-Bidang;
b. Melaksanakan penyiapan bahan rumusan pembauran
kebangsaan, kewarganegaraan dan kearifan lokal;
c. Melaksanakan penyiapan bahan rumusan kebijakan
kerukunan antar umat beragama;
d. Melaksanakan penyiapan bahan rumusan kerukunan hidup
antar suku, agama, ras maupun golongan;
e. Melaksanakan penyiapan bahan rumusan inventarisasi
keberadaan organisasi keagamaan dan kepercayaan, tempat
peribadatan, suku, agama, ras maupun golongan;
f. Menyusun kajian rumusan pengembangan implementasi nilai-
nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan
berdasarkan kearifan lokal;
g. Melaksanakan fasilitasi pengembangan dan pembentukan
organisasi kemasyarakatan menyangkut pembauran
kebangsaan;
h. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
i. Menyusun laporan sesuai tugas dan fungsinya
2.1.4. Kepala Bidang Kewaspadaan Nasional
Berdasarkan Pasal 624 Kepala Bidang Kewaspadaan Nasional mempunyai
26
tugas pokok membantu Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dalam
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
Kewaspadaan Nasional. Dalam melaksanakan tugas pokok Kepala Bidang
Kewaspadaan Nasional mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Penyiapan bahan rumusan kebijakan, fasilitasi dan inventarisasi dan
pemantauan orang asing;
b. Penyiapan bahan rumusan kebijakan dan fasilitasi pemberdayaan
kelembagaan sosial, pencegahan dan penanganan konflik untuk
peningkatan kewaspadaan nasional;
c. Penyiapan bahan rumusan kebijakan, fasilitasi kajian masalah politik,
strategis daerah;
d. Penyiapan bahan rumusan kebijakan dan fasilitasi masalah sosial
budaya dan ekonomi;
e. Penyusunan evaluasi dan pelaporan serta monitoring di bidang
Kewaspadaan Nasional.
Dalam melaksanakan fungsinya Kepala Bidang Kewaspadaan Nasional,
mempunyai rincaian tugas sebagai berikut :
a. Menyusun rencana kerja Bidang;
b. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan, fasilitasi serta menghimpun
data dan informasi yang berkaitan dengan penanganan konflik;
c. Menyiapkan bahan perumusan dukungan teknis dalam penanganan
dan antisipasi dini potensi konflik dan masalah-masalah strategis di
daerah;
d. Menyiapkan bahan perumusan kegiatan pengkajian, analisa data dan
informasi mengenai potensi kerawanan konflik baik konflik politik,
ekonomi, sosial budaya, suku, agama, ras, konflik vertikal, horisontal
maupun diagonal;
e. Menyiapkan bahan perumusan kerjasama Intelkam berdasarkan hasil
kajian dengan unit kerja terkait dalam rangka meningkatkan
pengamanan daerah;
27
f. Menyiapkan bahan rumusan kegiatan pengkajian, analisa data dan
informasi tentang masalah dan isu-isu strategis, penyimpangan prilaku
sosial, serta memantau keberadaan orang asing dan lembaga asing
(OLA);
g. Menyiapkan bahan rumusan monitoring evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas di Bidang Penanganan Konflik;
h. Melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi dalam
pelaksanaan tugas;
i. Menyusun laporan sesuai tugas dan fungsinya.
Kepala Bidang Kewaspadaan Nasional membawahkan :
1. Kepala Sub-Bidang Kewaspadaan Dini dan Penanganan Konflik;
2. Kepala Sub-Bidang Masalah Fasilitasi Penanganan Perbatasan dan
Orang Asing.
2.1.4.1. Kepala Sub Bidang Kewaspadaan Dini dan Penanganan
Konflik
Kepala Sub-Bidang Kewaspadaan Dini dan Penanganan Konflik
berdasarkan Pasal 625 mempunyai tugas pokok membantu
Kepala Bidang Kewaspadaan Nasional dalam melaksanakan
penyiapan bahan perumusan dan penetapan kebijakan di bidang
kewaspadaan dini dan penanganan konflik. Untuk melaksanakan
tugas pokok Kepala Sub-Bidang Kewaspadaan Dini dan
Penanganan Konflik mempunyai rincian tugas sebagai berikut;
a. Menyusun rencana kerja Sub-Bidang;
b. Melaksanakan penyiapan bahan rumusan kebijakan, fasilitasi
serta menghimpun, mengolah, menganalisa data dan
informasi manajemen konflik;
c. Melaksanakan penyiapan bahan rumusan kewaspadaan dini
masyarakat;
28
d. Melaksanakan penyiapan bahan rumusan penginventarisasian
potensi-potensi konflik, daerah rawan konflik serta isu-isu
strategis yang berkembang dalam masyarakat;
e. Melaksanakan penyiapan bahan rumusan pemetaan rawan
konflik;
f. Melaksanakan penyiapan bahan rumusan operasional
komunitas intelijen daerah;
g. Melaksanakan penyiapan bahan rumusan evaluasi dan
pelaporan situasi polhukam;
h. Menyusun laporan sesuai tugas dan fungsinya.
2.1.4.2. Kepala Sub Bidang Masalah Fasilitasi Penanganan
Perbatasan dan Orang Asing
Kepala Sub-Bidang Fasilitasi Penanganan Perbatasan dan Orang
Asing sesuai dengan Pasal 626 mempunyai tugas pokok
membantu Kepala Bidang Kewaspadaan Nasional dalam
melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan penetapan
kebijakan di Bidang Fasilitasi Penanganan Perbatasan dan Orang
Asing. Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Sub-Bidang
Fasilitasi Penanganan Perbatasan dan Orang Asing mempunyai
rincian tugas sebagi berikut :
a. Menyusun rencana kerja Sub-Bidang;
b. Melaksanakan penyiapan bahan rumusan kebijakan, fasilitasi
serta menghimpun, mengolah, menganalisa data dan informasi
yang berkaitan dengan perbatasan dan orang asing;
c. Melaksanakan penyiapan bahan rumusan penginventarisasian
dan pemantauan aktivitas orang asing serta lembaga asing;
d. Melaksanakan penyiapan bahan rumusan desk pemantauan
pulau-pulau kecil terluar;
e. Melaksanakan penyiapan bahan rumusan rekomendasi ijin
29
penelitian;
f. Menyusun laporan sesuai tugas dan fungsinya.
2.1.5. Kepala Bidang Ketahanan Sosial dan Ekonomi
Kepala Bidang Ketahanan Sosial dan Ekonomi berdasarkan Pasal 627
mempunyai tugas pokok membantu Kepala Badan dalam melaksanakan
pengendalian operasional dan pelaksanaan kebijakan di bidang ketahanan
sosial dan ekonomi. Dalam melaksanakan tugas pokoknya Kepala Bidang
Ketahanan Sosial dan Ekonomi, mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Penyiapan bahan rumusan kebijakan dan fasilitas, serta menghimpun
dan menganalisa data dari informasi yang berkaitan dengan ketahanan
sosial dan ekonomi;
b. Penyiapan bahan rumusan kebijakan dan fasilitas, serta menghimpun,
menganalisa data dan informasi yang berkaitan dengan organisasi
sosial kemasyarakatan;
c. Penyiapan bahan rumusan kebijakan dan fasilitas, serta menghimpun
dan menganalisa data dan informasi yang berkaitan dengan ketahanan
ekonomi;
d. Penyiapan evaluasi dan pelaporan serta pelaksanaan monitoring di
Bidang Ketahanan Sosial dan Ekonomi;
e. Pelaksanaan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.
Dalam melaksanakan fungsinya Kepala Bidang Ketahanan Sosial dan
Ekonomi, mempunyai rincian tugas sebagai berikut:
a. Menyusun rencana kerja Bidang;
b. Menyiapkan bahan kebijakan, memfasilitasi serta menghimpun dan
menganalisis data dan informasi yang berkaitan dengan ketahanan
sosial dan ekonomi;
30
c. Menyiapkan bahan kebijakan, memfasilitasi serta menghimpun dan
menganalisis data dan informasi yang berkaitan dengan organisasi,
kemasyarakatan, profesi, LSM serta lembaga kemasyarakatan lainnya;
d. Menyiapkan bahan kebijakan, fasilitasi serta menghimpun dan
menganalisis data dan informasi yang berkaitan dengan ketahanan
ekonomi;
e. Menyiapkan bahan program kerja/ Kegiatan bidang ketahanan sosial
dan ekonomi;
f. Melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simplifikasi dalam
pelaksanaan tugas;
g. Menyusun laporan sesesuai tugas dan fungsinya.
Kepala Bidang Ketahanan Sosial dan Ekonomi, membawahkan :
1. Kepala Sub-Bidang Organisasi Sosial;
2. Kepala Sub-Bidang Ketahanan Ekonomi.
2.1.5.1. Kepala Sub Bidang Organisasi Sosial
Kepala Sub-Bidang Organisasi Sosial berdasarkan Pasal 628
mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang Ketahanan
Sosial dan Ekonomi dalam pemberdayaan organisasi sosial dan
kemasyarakatan secara legal. Adapun untuk melaksanakan tugas
pokoknya Kepala Sub Bidang Organiasi Sosial mempunyai rincian
tugas sebagai berikut :
a. Menyusun rencana kerja Sub-Bidang;
b. Melaksanakan penyiapan bahan rumusan kebijakan, fasilitasi,
mediasi dan komunikasi serta menghimpun data dan informasi
yang berhubungan dengan ketahanan seni, budaya, agama
dan kemasyarakatan dalam aspek sosial budaya;
c. Melaksanakan bahan rumusan pembinaan, fasilitasi dan
koordinasi penetapan kebijakan teknis bidang ketahanan seni,
31
budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi
budaya, organisasi kemasyarakatan dan penanganan masalah
sosial kemasyarakatan;
d. Melaksanakan koordinasi dalam menghimpun data dan
informasi yang lengkap dan akurat;
e. Melaksanakan pendataan dan pencatatan organisasi
masyarakat;
f. Melaksanakan kebijakan bahan rumusan peningkatan
pemberdayaan bidang ketahanan seni, budaya, agama dan
kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi
kemasyarakatan dan penanganan masalah sosial
kemasyarakatan;
g. Menyiapkan bahan rumusan optimalisasi peningkatan kapasitas
aparatur bidang ketahanan seni, budaya, agama dan
kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi
kemasyarakatan dan penanganan masalah sosial
kemasyarakatan;
h. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup
tugas Sub-Bidang Organisasi Sosial;
i. Menyusun laporan sesuai tugas dan fungsinya.
2.1.5.2. Kepala Sub Bidang Ketahanan Ekonomi
Kepala Sub-Bidang Ketahanan Ekonomi berdasarkan Pasal 629
mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang Ketahanan
Sosial dan Ekonomi dalam merencanakan dan melaksanakan
kegiatan kajian/masalah ketahanan pembangunan ekonomi di
daerah. Adapun untuk melaksanakan tugas pokoknya, Kepala Sub
Bidang Ketahanan Ekonomi mempunyai rincian tugas sebagai
berikut:
a. Menyusun rencana kerja Sub-Bidang;
32
b. Melaksanakan penyiapan bahan rumusan kebijakan, fasilitasi,
pemantauan, mediasi dan komunikasi serta menghimpun data
dan informasi yang berhubungan dengan ketahanan ekonomi;
c. Melaksanakan penyiapan bahan rumusan kebijakan dan
fasilitasi, pemantauan, mediasi dan komunikasi dengan instansi
terkait di bidang sumber daya alam dan kesenjangan
perekonomian skala kabupaten/kota dan provinsi;
d. Melaksanakan Melaksanakan penyiapan bahan rumusan
kebijakan dan fasilitasi, mediasi dan komunikasi dengan
instansi terkait di bidang ketahanan perdagangan dan investasi
skala kabupaten/kota dan provinsi;
e. Melaksanakan Melaksanakan penyiapan bahan rumusan
kebijakan dan fasilitasi, mediasi dan komunikasi dengan
instansi terkait terhadap perilaku perekonomian masyarakat
skala kabupaten/kota dan provinsi;
f. Melaksanakan Melaksanakan penyiapan bahan rumusan
kebijakan dan fasilitasi, mediasi dan komunikasi dengan
instansi terkait yang berkenaan dengan kebijakan dan
ketahanan lembaga usaha ekonomi skala kabupaten/kota dan
provinsi;
g. Menyiapkan bahan dalam rangka peningkatan kapasitas
aparatur di bidang ketahanan ekonomi sekala provinsi;
h. Menyusun laporan sesuai tugas dan fungsinya.
2.1.6. Kepala Bidang Fasilitasi Pembinaan Politik
Sesuai dengan Pasal 630 Kepala Bidang Fasilitasi Pembinaan Politik
mempuntai tugas pokok membantu Kepala Badan dalam merencanakan
operasional dan melaksanakan pengendalian dan fasilitasi pembinaan poliik
untuk menciptakan stabilitas kehidupan politik. Dalam melaksanakan tugas
pokoknya Kepala Bidang Fasilitasi Pembinaan Politik, mempunyai fungsi
33
sebagai berikut :
a. Penyiapan bahan rumusan kebijakan dan fasilitas, serta menghimpun
dan menganalisa data dari informasi yang berkaitan dengan
pembinaan politik;
b. Penyiapan bahan rumusan kebijakan dan fasilitas, serta menghimpun,
menganalisa data dan informasi yang berkaitan dengan organisasi
politik dan penyelenggaraan Pemilu;
c. Penyiapan bahan rumusan kebijakan dan fasilitas, tentang budaya
politik dan pelaksanaan demokratisasi;
d. Penyiapan evaluasi dan pelaporan serta pelaksanaan monitoring di
Bidang Fasilitasi Pembinaan Politik.
Dalam melaksanakan fungsinya Kepala Bidang Fasilitasi Pembinaan Politik,
mempunyai rincian tugas sebagai berikut :
a. Menyusun rencana kerja Bidang;
b. Menyiapkan bahan kebijakan, memfasilitasi serta menghimpun dan
menganalisis data dan informasi yang berkaitan dengan hubungan
antar lembaga legislatif/ eksekutif;
c. Menyiapkan bahan kebijakan, memfasilitasi serta menghimpun dan
menganalisis data dan informasi yang berkaitan dengan partai politik;
d. Menyiapkan bahan kebijakan, fasilitasi serta menghimpun dan
menganalisis data dan informasi yang berkaitan dengan
penyelenggaraan pemilu;
e. Menyiapkan bahan kebijakan dan memfasilitasi mengenai budaya
politik, pendidikan politik dan pelaksanaan demokratisasi;
f. Menyiapkan bahan program kerja/ Kegiatan bidang fasilitasi pembinaan
politik;
g. Melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simplifikasi dalam
pelaksanaan tugas;
h. Menyusun laporan sesuai tugas dan fungsinya.
34
Kepala Bidang Fasilitasi Pembinaan Politik, membawahkan :
1. Kepala Sub-Bidang Fasilitasi Organisasi Politik;
2. Kepala Sub-Bidang Pendidikan Budaya Politik.
2.1.6.1. Kepala Sub Bidang Fasilitasi Organisasi Politik
Kepala Sub-Bidang Organisasi Politik berdasarkan Pasal 631
mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang Fasilitasi
Pembinaan Politik dalam pemberdayaan sistem politik yang
demokratis. Adapun untuk mempunyai tugas pokoknya, Kepala
Sub Bidang Organisasi Politik mempunyai rincian tugas sebagai
berikut:
a. Menyusun rencana kerja Sub-Bidang;
b. Melaksanakan penyiapan bahan rumusan kebijakan, fasilitasi,
mediasi dan komunikasi serta menghimpun data dan informasi
yang berhubungan dengan eksistensi / keberadaan partai
politik;
c. Melaksanakan penyiapan bahan rumusan kebijakan dan
fasilitasi, mediasi dan komunikasi bantuan keuangan bagi
partai politik peserta pemilu;
d. Melaksanakan pencatatan dan pengarsipan administrasi data
partai politik dan dokumentasi kepengurusan partai politik;
e. Melaksanakan penyiapan bahan rumusan, fasilitasi,
menghimpun dan menganalisa data dan informasi yang
berkaitan dengan penyelenggaraan Pemilu dan administrasi
Pergantian Antar Waktu (PAW) keanggotaan DPRD;
f. Melaksanakan penyiapan bahan rumusan kebijakan,
memfasilitasi serta menghimpun dan menganalisa data dan
informasi yang berkaitan dengan hubungan antar lembaga
legislatif / eksekutif;
g. Melakukan monitoring kegiatan / agenda kerja partai politik
35
seperti Musda, Muscab, Muswil, Konferda, Rakwil, Rakerda dan
sebagainya;
h. Menyusun laporan tugas dan fungsinya.
2.1.6.2. Kepala Sub Bidang Pendidikan Budaya Politik
Kepala Sub-Bidang Pendidikan Budaya Politik berdasarkan Pasal
632 mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang Fasilitasi
Pembinaan Politik dalam merencanakan dan melaksanakan
fasilitasi pendidikan dan budaya politik masyarakat yang
demokratis. Adapun untuk melaksanakan tugas pokoknya,
Kepala Sub Bidang Pendidikan Budaya Politik mempunyai rincian
tugas sebagai berikut :
a. Menyusun rencana kerja Sub-Bidang;
b. Melaksanakan fasilitasi penyelesaian perselisihan partai politik;
c. Melaksanakan penyuluhan dalam rangka peningkatan
kesadaran dan partisipasi politik masyarakat;
d. Melaksanakan penyusunan program fasilitasi, mediasi dan
komunikasi/hubungan dengan partai politik;
e. Melaksanakan fasilitasi, mediasi, komunikasi dengan partai
politik secara efektif;
f. Melaksanakan fasilitasi forum komunikasi dan konsultasi antar
partai politik dalam rangka pemberdayaan organisasi politik;
g. Menyelenggarakan seminar dan lokakarya dalam rangka
fasilitasi politik masyarakat;
h. Menyusun laporan sesuai tugas dan fungsinya.
36
2.2. Sumber Daya Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten
Sumber Daya Manusia (SDM) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi
Banten pada bulan Mei 2017, berjumlah 53 orang Aparatur Sipil Negara (ASN)
dan 41 orang Tenaga Kerja Sukarela (TKS) dengan profil seperti dalam tabel-
tabel di bawah ini :
Tabel 2.1 Jumlah Pegawai Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Provinsi Banten Menurut Esselonering (Data Mei 2017)
No.
Esselon A B
Jumlah
Ket.
L P L P
1 II 1 - - - 1
2 III 4 1 - - 5
3 IV 10 1 - - 11
Jumlah 15 2 - - 17
Tabel 2.2 Jumlah Pegawai Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Provinsi Banten (Data Mei 2017)
No.
Sekretariat/Bidang
PNS TKS Total
L
P
JML
L
P
JML
1.
Kepala 1 - 1 - - - 1
2. Sekretariat 12 9 21 19 4 23 44
3.
Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan 5 1 6 3 1 4 10
4. Bidang Kewaspadaan Nasional 6 2 8 3 1 4 12
5.
Bidang Ketahanan Sosial dan Ekonomi 8 3 11 3 1 4 15
6.
Bidang Fasilitasi Pembinaan
Politik 5 1 6 3 3 6 12
Jumlah 37 16 53 31 10 41 94
37
Tabel 2.3 Jumlah Pegawai Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten Menurut Jenis Pendidikan Terakhir
(Data Mei 2017)
No. Strata
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah
Ket.
Pendidikan
1. S 2 14 6 20
2. S 1 14 6 20
3. D 4 1 - 1
3. D 3 2 1 3
4. D 1 - - -
5. SLTA 6 3 9
6. SLTP - - -
7. SD/SR - - -
Jumlah 37 16 53
Tabel 2.4
Jumlah Pegawai Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten Menurut Jenis Golongan
(Data Mei 2017)
No.
Golongan A B C D
JML
L
P L
P L P L
P
1. IV 6 1 3 1 - - 1 - 12
2. III 4 1 5 3 7 5 4 2 31
3. II 6 1 - - - - 1 2 10
4. I - - - - - - - - -
Jumlah 16 3 8 4 7 5 6 4 53
Tabel 2.5
Rekapitulasi Barang Inventaris Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten
(Data Mei 2017)
NO. NAMA BARANG SATUAN JUMLAH KET.
1 2 3 4 5
I BANGUNAN m² ± 1.050,52
II KENDARAAN : 1. Roda 4 Unit 19 Baik 2. Roda 2 Unit 10 Baik
III APK
Tahun 2001
38
1. Filling / Metal Unit 1 Baik 2. Band Kas Unit 1 Baik
3. White Board Unit 1 Baik 4. Kursi Putar Unit 2 Baik 5. Kursi Putar Unit 4 Baik 6. Kursi Putar Unit 2 Baik
7. Kursi Putar Unit 1 Baik 8. Kursi Putar Unit 4 Baik 9. Kursi Putar Unit 1 Baik 10. Kursi Putar Unit 2 Baik 11. Kursi Putar Unit 2 Baik
12. Kursi Putar Unit 4 Baik 13. Meja Biro Unit 1 Baik 14. Meja Biro Unit 2 Baik 15. Jam Mekanis Unit 1 Baik
16. Televisi Unit 1 Baik
17. Gambar Presiden/Wakil
Presiden Unit 1 Baik 18. Printer Unit 1 Baik 19. Meja Kerja Pejabat Ess.II Unit 1 Baik
20. Meja Kerja Pejabat Ess.III Unit 4 Baik 21. Kursi kerja Pejabat Ess.II Unit 1 Baik 22. Kursi Kerja Pejabat Ess.III Unit 4 Baik Tahun 2002
1. Lemari Besi Unit 1 Baik 2. Lemari Besi Unit 1 Baik 3. Lemari Besi Unit 1 Kurang Baik 4. Lemari Besi Unit 1 Baik 5. Filling Besi / Metal Unit 1 Baik
6. Filling Besi / Metal Unit 1 Baik 7. Filling Besi / Metal Unit 1 Kurang Baik 8. Filling Besi / Metal Unit 4 Kurang Baik 9. Band kas Unit 1 Baik
10. Kursi Putar Unit 2 Baik 11. Kursi Putar Unit 2 Baik 12. Kursi Putar Unit 10 Baik 13. Kursi Putar Unit 10 Baik 14. Kursi Lipat Unit 1 Baik 15. Kursi Lipat Unit 2 Baik 16. Meja Biro Unit 13 Baik
Tahun 2004 1. Filling Besi / metal Unit 11 Baik
2. AC Split Unit 2 Kurang Baik
3. Kursi Tamu di Ruangan Pejabat Ess.III Unit 1 Rusak Berat
4. Proyektor + Attachment Unit 1 Baik
5. Proyektor + Attachment Unit 1 Baik 6. Camera Elektronic Unit 1 Baik Tahun 2005 1. Mesin Ketik Elektronik Unit 1 Baik 2. Filling Besi / Metal Unit 1 Baik
3. Filling Besi / Metal Unit 2 Baik
39
4. Zice Unit 1 Baik 5. Meja Rapat Unit 6 Baik
6. Meja Rapat Unit 2 Baik 7. Kursi Lipat Unit 2 Baik 8. Kursi Lipat Unit 22 Baik 9. Kursi Lipat Unit 11 Baik
10. Kursi Lipat Unit 1 Baik 11. Televisi Unit 1 Baik 12. Dispenser Unit 1 Baik 13. Meja Kerja Pejabat Lain-Lain Unit 1 Baik 14. Meja Kerja Pejabat Lain-Lain Unit 1 Baik
15. Meja Kerja Pejabat Lain-Lain Unit 2 Baik 16. Kursi Kerja Pejabat lain-Lain Unit 2 Baik 17. Kursi Kerja Pejabat lain-Lain Unit 1 Baik
18. Lemari Buku Untuk Pejabat Ess.II Unit 1 Baik
19. Lemari Buku Untuk Perpustakaan Unit 1 Baik
20. Camera + Attachment Unit 1 Baik 21. Stabilizer Unit 1 Kurang Baik
Tahun 2007 1. Mesin Ketik Manual Portable Unit 4 Baik 2. White Board Unit 2 Baik 3. PC Unit Unit 1 Baik
4. Laptop Unit 1 Baik 5. Printer Unit 1 Baik
6. Lemari Arsip Untuk Arsip
Dinamis Unit 1 Baik
7. Lemari Arsip Untuk Arsip
Dinamis Unit 2 Baik 8. Stabilizer Unit 5 Baik Tahun 2008 1. Mesin Ketik Elektronik Unit 1 Baik
2. Handy Cam Unit 2 Baik 3. Local Area Network (LAN) Unit 1 Rusak Berat 4. PC Unit Unit 2 Baik 5. PC Unit Unit 1 Baik 6. Laptop Unit 1 Kurang Baik
7. Printer Unit 2 Baik 8. Server Unit 1 Baik 9. Camera + Attachment Unit 2 Baik 10. UPS Unit 1 Baik
11. Slide Projector Unit 1 Baik
Tahun 2009
1. Papan Pengumuman Unit 24 Baik
2. Papan Pengumuman Unit 4 Baik
3. Papan Pengumuman Unit 9 Baik
4. White Board Unit 1 Baik
5. White Board Unit 8 Baik
6. White Board Unit 2 Baik
7. White Board Unit 1 Baik
8. White Board Unit 1 Baik
40
9. Mesin Potong Rumput Unit 1 Baik
10. Handy Cam Unit 1 Baik
11. Laptop Unit 1 Baik
12. Laptop Unit 1 Rusak Berat
13. Printer Unit 1 Baik
14. Printer Unit 1 Baik
15. Printer Unit 1 Baik
16. Camera + Attachment Unit 2 Baik
17. Projector + Attachment Unit 2 Baik
18. Alat Pemadam Kebakaran Unit 6 Baik
19. Alat Pemadam Kebakaran Unit 5 Baik
Tahun 2010
1. Mesin Ketik Elektronik Unit 5 Baik
2. Filling Besi / Metal Unit 6 Baik
3. Filling Besi / Metal Unit 1 Baik
4. Lemari Kayu Unit 4 Baik
5. Papan Pengumuman Unit 8 Baik
6. Tempat Tidur Kayu Unit 1 Baik 7. Meja Rapat Unit 2 Baik
8. Kursi Rapat Unit 40 Baik
9. Kursi Tamu Unit 4 Baik
10. Kursi Putar Unit 19 Baik
11. Kursi Lipat Unit 19 Baik
12. Kursi Lipat Unit 1 Rusak Berat
13. Meja Biro Unit 15 Baik
14. Lemari Es Unit 2 Baik
15. AC Split Unit 2 Baik
16. AC Split Unit 4 Baik
17. AC Split Unit 3 Baik
18. AC Split Unit 2 Baik
19. AC Split Unit 1 Baik
20. AC Split Unit 1 Baik
21. AC Split Unit 4 Baik
22. Kompor Gas Unit 2 Baik
23. Tabung Gas Unit 2 Baik
24. Televisi Unit 2 Baik
25. Dispenser Unit 2 Baik
26. Handy Cam Unit 2 Baik
27. Alat Rumah Tangga Lain-Lain Unit 1 Baik
28. Laptop Unit 2 Baik
29. Laptop Unit 1 Baik
30. Laptop Unit 1 Baik
31. Laptop Unit 1 Baik
32. Laptop Unit 2 Baik
33. Laptop Unit 1 Baik
34. Hard Disk Unit 2 Baik
35. Hard Disk Unit 1 Baik
36. Hard Disk Unit 5 Baik
37. Printer Unit 1 Baik
38. Printer Unit 1 Baik
41
39. Printer Unit 1 Baik
40. Scanner Unit 1 Baik
41. Meja Kerja Pejabat Ess.II Unit 1 Baik
42. Meja Kerja Pejabat Lain-Lain Unit 6 Baik
43. Kursi Kerja Pejabat Ess.II Unit 1 Baik
44. Kursi Kerja Pejabat Lain-Lain Unit 6 Baik
45. Lemari Arsip Untuk Arsip
Dinamis Unit 2 Baik
46. Camera + Attachment Unit 1 Baik
47. Camera + Attachment Unit 2 Baik
48. Microphones / Wireless Mic Unit 1 Baik
49. UPS Unit 3 Baik
50. Bangunan Gedung Kantor
Permanen Unit 1 Baik
Tahun 2011
1. Rak Kayu Unit 1 Baik
2. Meja Rapat Unit 20 Baik
3. Meja Rapat Unit 4 Baik
4. Meja Rapat Unit 22 Baik
5. AC Split Unit 2 Baik
6. AC Split Unit 2 Baik
7. AC Split Unit 2 Baik
8. Soud System Unit 1 Baik
9. Handy Cam Unit 3 Baik
10. PC Unit Unit 4 Baik
11. Laptop Unit 2 Baik
12. Laptop Unit 2 Baik
13. Printer Unit 1 Baik
14. Printer Unit 3 Baik
15. Printer Unit 4 Baik 16. Slide Projector Unit 2 Baik
17. Gedung Garasi/Pool
Permanen Unit 1 Baik
18. Gedung Garasi/Pool
Permanen Unit 1 Baik
19. Gedung Garasi/Pool
Permanen Unit 1 Baik
20. Gedung Garasi/Pool Semi
Permanen Unit 1 Baik
Tahun 2012
1. Filling Besi / Metal Unit 10 Baik
2. Lemari Kaca Unit 10 Baik
3. AC Split Unit 2 Baik
4. Exhaust Fan Unit 11 Baik
5. Exhaust Fan Unit 1 Baik
6. Camera Film Unit 2 Baik
7. Dispenser Unit 3 Baik
8. Dispenser Unit 1 Baik
9. PC Unit Unit 5 Baik
10. Laptop Unit 2 Baik
11. Laptop Unit 1 Baik
42
12. Laptop Unit 1 Baik
13. Printer Unit 1 Baik
14. Printer Unit 5 Baik
15. Monitor Unit 1 Baik
16. Server Unit 1 Baik
17. HUB Unit 1 Baik
18. Tripod Camera Unit 2 Baik
Tahun 2013
1. Rak Besi / Metal Unit 14 Baik
Tahun 2014
1. Mesin Fotocopy Dengan
Kertas Folio Unit 1 Baik
2. Mesin Fotocopy Dengan
Kertas Folio Unit 1 Baik
3. Filling Besi / Metal Unit 2 Baik
4. Filling Besi / Metal Unit 4 Baik
5. Band Kas Unit 1 Baik
6. Rotary Filling Unit 2 Baik
7. Lemari Kaca Unit 1 Baik
8. Lemari Kayu Unit 1 Baik
9. Lemari Kayu Unit 1 Baik
10. Alat Penghancur Kertas Unit 1 Baik
11. Mesin Absensi Unit 1 Baik
12. Meja Rapat Unit 1 Baik
13. Kursi Tamu Unit 2 Baik
14. Meja Biro Unit 10 Baik
15. Sofa Unit 1 Baik
16. Mesin Potong Rumput Unit 1 Baik
17. AC Split Unit 3 Baik
18. AC Split Unit 6 Baik 19. Exhaust Fan Unit 12 Baik
20. Televisi Unit 1 Baik
21. Televisi Unit 2 Baik
22. Dispenser Unit 6 Baik 23. Dispenser Unit 1 Baik
24. Handy Cam Unit 1 Baik
25. Alat Rumah Tangga Lain-Lain Unit 50 Baik
26. Personal Computer Lain-Lain Unit 3 Baik
27. PC Unit Unit 5 Baik
28. Laptop Unit 7 Baik
29. Laptop Unit 2 Baik
30. Printer Unit 5 Baik
31. Printer Unit 4 Baik 32. Meja Kerja Pejabat Ess.IV Unit 5 Baik
33. Meja Kerja Pegawai Non
Struktural Unit 1 Baik
34. Meja Kerja Pegawai Non
Struktural Unit 1 Baik
35. Kursi Kerja Pejabat Ess.II Unit 1 Baik
36. Kursi Kerja Pejabat Ess.II Unit 1 Baik
37. Kursi Kerja Pejabat Ess.IV Unit 5 Baik
43
38. Kursi Kerja Pegawai Non
Struktural Unit 1 Baik
39. Kursi Kerja Pegawai Non
Struktural Unit 1 Baik
40. Kursi Tamu di Ruangan
Pejabat Ess.II Unit 1 Baik
41. Camera + Attachment Unit 2 Baik
42. Camera + Attachment Unit 1 Baik
43. Slide Projctor Unit 2 Baik
44. Slide Projctor Unit 1 Baik
45. Handy Talky Unit 4 Baik
Tahun 2015
1. Mesin Fotocopy Dengan
Kertas Folio Unit 2 Baik
2. Rak Besi / Metal Unit 5 Baik
3. Papan Visuil Unit 1 Baik
4. Papan Visuil Unit 1 Baik
5. Alat Penghancur Kertas Unit 6 Baik
6. Papan Pengumuman Unit 5 Baik
7. Kursi Rapat Unit 12 Baik
8. Bangku Tunggu Unit 2 Baik
9. Meja Biro Unit 5 Baik
10. AC Unit Unit 4 Baik
11. AC Unit Unit 1 Baik
12. AC Unit Unit 4 Baik
13. Kipas Angin Unit 2 Baik
14. Televisi Unit 9 Baik
15. Sound System Unit 1 Baik
16. Camera Video Unit 6 Baik
17. Camera Video Unit 2 Baik
18. Coffee Maker Unit 1 Baik
19. Coffee Maker Unit 1 Baik
20. Alat Rumah Tangga Lain-Lain Unit 1 Baik
21. Alat Rumah Tangga Lain-Lain Unit 1 Baik
22. Alat Rumah Tangga Lain-Lain Unit 2 Baik
23. Alat Rumah Tangga Lain-Lain Unit 1 Baik
24. PC Unit Unit 6 Baik
25. Laptop Unit 6 Baik
26. Laptop Unit 1 Baik
27. Printer Unit 4 Baik
28. Printer Unit 4 Baik
29. Printer Unit 10 Baik
30. Printer Unit 10 Baik
31. Meja Kerja Pejabat Ess.II Unit 1 Baik
32. Kursi Kerja Pejabat Lain-Lain Unit 1 Baik
33. Kursi Kerja Pejabat Lain-Lain Unit 11 Baik 34. Kursi Kerja Pejabat Lain-Lain Unit 5 Baik
35. Telephone Mobile Unit 5 Baik
36. Screen Unit 1 Baik
37. Bangunan Gedung Semi Permanen Unit 1 Baik
44
38. Bangunan Gedung Instalasi
Permanen Unit 1 Baik
39. Bangunan Gedung Tempat
Ibadah Permanen Unit 1 Baik 40. Gedung Pos Jaga Permanen Unit 1 Baik
41. Jaringan Telepon di Atas
Tanah Kapasitas Sedang Unit 1 Baik
Tahun 2016
1. Mesin Ketik Manual Portable Unit 1 Baik
2. Mesin Ketik Elektronik Unit 2 Baik
3. Mesin Penghitung Uang Unit 1 Baik
4. Rak Besi / Metal Unit 5 Baik
5. Filling Besi / Metal Unit 6 Baik
6. Alat Penghancur Kertas Unit 3 Baik
7. Alat Penghancur Kertas Unit 1 Baik
8. Kursi Biasa Unit 6 Baik
9. Televisi Unit 4 Baik
10. Printer Unit 4 Baik
11. Printer Unit 2 Baik
12. Camera + Attachment Unit 2 Baik
13. Personal Computer Unit 3 Baik
14. Meja Kerja Unit 6 Baik
15. Bangunan Gedung Kantor
Semi Permanen Unit 1 Baik
2.3. Kinerja Pelayanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi
Banten
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik Provinsi Banten menyajikan capaian kinerja pelayanan melalui tahap
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik Provinsi Banten. Hasil identifikasi dilihat dari Angka Indeks
Demokrasi Indonesia (IDI) yang terdiri dari 3 (tiga) aspek, yaitu:
a. Aspek kebebasan sipil;
b. Aspek hak-hak politik;
c. Aspek lembaga-lembaga demokrasi.
Capaian (kondisi saat ini) berdasarkan data Laporan Indeks Demokrasi
Indonesia (IDI) yang diterbitkan oleh Kementerian Koordinator Bidang Politik,
Hukum dan Keamanan di tahun 2015, angka capaian Indeks Demokrasi
Indonesia (IDI) di Provinsi Banten adalah 68,46 poin, angka tersebut lebih
45
rendah dari capaian angka Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) nasional yaitu
72,82 poin. Perbandingan angka capaian Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) di
Provinsi Banten dengan capaian angka Indeks Demokrasi Indonesia (IDI)
nasional disajikan dalam gambar bagan sebagai berikut:
Gambar 2.2
Perbandingan angka capaian Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) di Provinsi Banten dengan capaian angka Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) nasional
Sumber: Buku Indeks Demokrasi Indonesia Tahun 2015 (Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI)
Faktor-faktor yang mempengaruhi capaian Indeks Demokrasi Indonesia (IDI)
di Provinsi Banten, yaitu:
a. Capaian Angka Indeks Kebebasan Sipil 2015, merupakan yang terendah
di provinsi Banten sepanjang pengukuran IDI dilakukan dengan angka
74,28 poin. Hal ini dipengaruhi oleh faktor internal (yang merupakan
kewenangan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten), yaitu
pembinaan empat konsensus dasar kebangsaan (Pancasila, UUD 1945,
Bhineka Tunggal Ika, NKRI), fasilitasi forum pertemuan, rapat koordinasi
terkait dengan isu ekonomi dan sosial dalam rangka memperkuat
80.30
74.2870.63
63.7266.87 68.66
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
90.00
Indeks DemokrasiIndonesia (IDI) Nasional
(72,82 Poin)
Indeks DemokrasiIndonesia (IDI) Provinsi
Banten (68,46 Poin)
Aspek Kebebasan Sipil
Aspek Hak-Hak Politik
Aspek Lembaga Demokrasi
46
ketahanan nasional belum optimal, dan faktor eksternal (yang merupakan
di luar kewenangan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten),
yaitu peningkatan peran ormas, dan lembaga kemasyarakatan juga dapat
berperan aktif dalam meningkatkan aspek kebebasan sipil. Permasalahan
yang dihadapi oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten
yaitu kegiatan-kegiatan dalam mendukung tingkat capaian aspek
kebebasan sipil belum dilaksanakan secara optimal dari segi frekuensi
kegiatan, bobot materi, dan pendanaan;
b. Capaian Angka Indeks Hak-Hak Politik 2015 di Provinsi Banten adalah
63,72 poin. fluktuasi indeks di aspek ini dipengaruhi oleh variabel
partisipasi politik dalam pengawasan, salah satu indikatornya adalah
demonstrasi dengan kekerasan, pengaruh faktor internal (yang
merupakan kewenangan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi
Banten), yaitu pencegahan dini potensi kerawanan konflik politik,
ekonomi, sosial dan sara belum dilakukan secara optimal pada daerah
rawan konflik, dan pengaruh faktor eksternal (yang merupakan di luar
kewenangan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten), yaitu
optimalisasi peran mitra kerja kesbangpol, yaitu institusi TNI dan Polri
dalam pencegahan konflik pada daerah rawan konflik. Permasalahan yang
dihadapi oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten yaitu
kegiatan-kegiatan dalam mendukung tingkat capaian aspek hak-hak
politik belum dilaksanakan secara optimal dari segi frekuensi kegiatan,
bobot materi, dan pendanaan;
c. Capaian Angka Indeks Lembaga-Lembaga Demokrasi di Provinsi Banten
adalah 68,66 poin, angka capaan ini diantaranya dipengaruhi oleh peran
birokrasi pemerintah yang seharusnya bersifat netral terhadap semua
kontestan dalam penyelenggaraan pemilu / pilkada. Pengaruh faktor
internal (yang merupakan kewenangan Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik Provinsi Banten), yaitu pendidikan budaya politik dan peran partai
politik yang belum optimal terutama kepada aparatur sipil pemerintah
47
dan kader partai politik, dan pengaruh faktor eksternal (yang merupakan
di luar kewenangan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten),
yaitu optimalisasi peran KPU dan Badan Pengawas Pemilu dalam menjaga
netralitas penyelenggaraan pemilu / pemilukada. Permasalahan yang
dihadapi oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten yaitu
kegiatan-kegiatan dalam mendukung tingkat capaian aspek lembaga
demokrasi belum dilaksanakan secara optimal dari segi frekuensi
kegiatan, bobot materi, dan pendanaan.
Kinerja pelayanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten diukur
dari tercapainya indikator kinerja sasaran yang ditetapkan sesuai dengan visi
dan misi. Pengukuran ini dilakukan untuk melihat tingkat kinerja Badan dalam
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsinya. Apabila target dari indikator
kinerja sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan strategis
dapat dicapai, maka kinerja pelayanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Provinsi Banten dapat dikategorikan baik. Pencapaian indikator kinerja periode
2012-2017 secara ringkas ditunjukkan pada Tabel 2.6
Dalam upaya penyelenggaraan pelayanan, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Provinsi Banten memperoleh sumber pembiayaan dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Banten. Anggaran tersebut diperoleh
setiap tahun sesuai dengan program/kegiatan yang telah ditetapkan per-
tahunnya. Selain dari pencapaian indikator kinerja sasaran, realisasi anggaran
pun menjadi ukuran keberhasilan penyelenggaraan pelayanan.
Rencana Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Periode 2012 - 2017
belum menggambarkan seutuhnya target Indikator Kinerja Utama (IKU)
sebagaimana diamanatkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor 20 Tahun 2008 tentang Petunjuk Penyusunan Indikator Kinerja
Utama (IKU) halaman 23 - 32, namun demikian Rencana Strategis Badan
48
Kesatuan Bangsa dan Politik Periode 2012 - 2017 telah merujuk kepada
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010.
Dalam Tabel 2.7 disajikan jumlah anggaran serta besarnya realisasi
pendanaan yang telah dikeluarkan dalam periode 2012 - 2017.
49
Tabel 2.6 Pencapaian Kinerja Pelayanan
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten Periode 2012 – 2017
No Bidang urusan Pemerintahan
Daerah
Indikator Kinerja
Target NSPK
Target
IKK
Target Indikator
Lainnya
Target Renstra OPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian Tahun
12 13 14 15 16 17 12 13 14 15 16 17 12 13 14 15 16 17
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1. Kesatuan Bangsa dan Politik
Dalam Negeri;
Pembinaan
Kerukunan, Kesatuan Bangsa
dan Politik
Jumlah lembaga
yang terbina sadar politik
N/A 1643 1.643 326 326 329 331 331 1.643 326 326 329 331 331 100% 19,84% 19,84% 20,02% 20,15% 20,15%
Jumlah lembaga
yang terbina sadar kerukunan
N/A 2104 2.104 407 414 426 426 431 2.104 407 414 426 426 431 100% 19,34% 19,68% 20,25% 20,25% 20,48%
Jumlah Kegiatan Pemeliharaan
Stabilitas Daerah
N/A 15 15 3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 3 100% 100% 100% 100% 100% 100%
2.
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
Peningkatan
Sarana, Prasarana
Perkantoran dan Kapasitas
Aparatur
Rasio penyediaan barang jasa
administrasi perkantoran serta
pelayanan tatausaha dan
kerumahtanggaan
N/A 100%
100%
20%
20%
20%
20% 20%
100% 20%
20%
20%
20%
20%
100% 100% 100% 100% 100% 100%
Rasio penyelenggaraan rapat koordinasi
dan konsultasi di dalam dan keluar
daerah
N/A 100
%
100
%
20
%
20
%
20
% 20%
20
% 100%
20
%
20
%
20
%
20
%
20
% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Rasio pembangunan,
pengadaan, pemeliharaan dan
N/A 100
%
100
%
20
%
20
%
20
% 20%
20
% 100%
20
%
20
%
20
%
20
%
20
% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
50
rehabilitasi sarana dan prasarana
aparatur
Rasio Pembinaan dan Peningkatan
Kemampuan Aparatur
N/A 100
%
100
%
20
%
20
%
20
% 20%
20
% 100%
20
%
20
%
20
%
20
%
20
% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Peningkatan Kualitas Tata
Kelola Pemerintah
Daerah
Rasio ketersediaan
dokumen Perencanaan,Evalu
asi dan Pelaporan
N/A 100%
100%
20%
20%
20%
20% 20%
100% 20%
20%
20%
20%
20%
100% 100% 100% 100% 100% 100%
Rasio ketersediaan dokumen Penatausahaan,
Pengendalian dan Evaluasi Laporan
Keuangan
N/A 100
%
100
%
20
%
20
%
20
% 20%
20
% 100%
20
%
20
%
20
%
20
%
20
% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
3. Statistik
Penyediaan Data Pembangunan
Daerah
Dokumen Data
Statistik dan Dokumen Data
Spasial
N/A 5
Paket
5 paket
1
paket
1
paket
1
paket
1
paket
1
paket
5 paket
1
paket
1
paket
1
paket
1
paket
1
paket
100% 100% 100% 100% 100% 100%
51
Tabel 2.7 Anggaran dan Realisasi Pendanaan
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten Periode 2012 - 2017
No Uraian
Anggaran Pada Tahun Realisasi Anggaran Pada Tahun Rasio (%) Antara Realisasi dan Anggaran
Tahun Rata-Rata Pertumbuhan
2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 Anggaran Realisasi
1 2 4 5 6 7 8 10 11 12 13 14 16 17 18 19 20 21 22
1. Pembinaan Kerukunan, Kesatuan Bangsa dan Politik
10.000.000.000
11.000.000.
000
12.100.000.
000
13.310.000.
000
14.640.980.
000
5.466.112
.450
11.685.567.
088
21.892.037
.000
14.170.825.
000
8.706.951.
200
54,66
106,2
3
180,93
106,47
59,47
12.210.196.000
12.384.298.548
2. Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas Aparatur
5.138.270.7
20
5.138.270.7
20
5.138.270.7
20
5.138.270.7
20
5.138.270.7
20
2.119.123
.000
5.598.432.9
12
7.897.163.
000
4.214.450.0
00
8.943.895.
800
41,24
108,9
6
153,69
82,02
174,06
5.138.270.720
5.754.612.942
3. Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah
702.037.77
0
702.037.77
0
702.037.77
0
702.037.77
0
702.037.77
0
534.764.5
50
1.566.000.0
00
2.215.000.
000
1.262.725.0
00
752.892.0
00
76,17
223,0
6
315,51
179,87
107,24
702.037.770
1.266.276.310
4. Penyediaan Data Pembangunan Daerah
200.000.00
0
250.000.00
0
300.000.00
0
350.000.00
0
426.275.00
0
150.000.0
00
150.000.00
0
400.000.00
0
200.000.00
0
50.000.00
0
75,00
60,00
133,33
57,14
11,73
305.255.000
190.000.000
52
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik Provinsi Banten
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten sebagaimana amanat
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah masuk
ke dalam klasifikasi Urusan Pemerintahan Umum, yang berimplikasi pada
perangkat daerah Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten sejak
tahun 2014 sampai dengan tahun 2017 ini masuk kedalam masa
transisi/peralihan menunggu terbitnya aturan perundang-undangan mengenai
pelaksanaan urusan pemerintahan umum, sehingga Badan Kesatuan Bangsa
dan Politik Provinsi Banten pada Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 8
Tahun 2016, tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah,
sebagaimana tercantum dalam Bab VIII Ketentuan Peralihan, Pasal 13, ayat:
(1) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik yang dibentuk berdasarkan Peraturan
Daerah Nomor 3 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat
Daerah Provinsi Banten, tetap melaksanakan tugasnya sampai dengan
peraturan perundang-undangan mengenai pelaksanaan urusan
pemerintahan umum diundangkan.
(2) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
melaksanakan urusan pemerintahan di bidang kesatuan bangsa dan
politik.
(3) Anggaran penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang kesatuan
bangsa dan politik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibebankan pada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
Meskipun Perangkat Daerah Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi
Banten dalam masa transisi/peralihan seluruh pegawai untuk senantiasa
dituntut untuk tetap meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya sehingga
mampu meningkatkan kualitas pelayanan dan menyesuaikan diri dengan
perkembangan yang ada.
53
Hal ini merupakan sebuah keharusan karena dalam konteks kehidupan
berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat dibutuhkan kemampuan dan
kemauan setiap perangkat daerah pemerintah untuk terus menerus
melakukan perubahan dan penyesuaian sebagai akibat perubahan lingkungan
eksternal dan internal organisasi yang sangat dinamis agar keberadaan
organisasi tetap berarti dan bahkan unggul.
Peran, fungsi, dan tanggung jawab Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Provinsi Banten saat ini dirasakan semakin kompleks. Tuntutan terhadap
kinerja yang lebih baik, selain kegiatan fasilitasi, mediasi, dan komunikasi
yang telah dilaksanakan selama ini juga terus meningkat untuk menunjang
kinerja Pemerintah Daerah Provinsi Banten secara keseluruhan.
2.4.1. Tantangan
Berdasarkan isu-isu yang berkembang diidentifikasikan tantangan-
tantangan yang dihadapi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi
Banten dalam melaksanakan program dan kegiatan, yang meliputi:
A. Tantangan Internal
1. Kualifikasi sumber daya masusia belum sesuai dengan prinsip
“the right man on the right place” sehingga belum memadai
dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi;
2. Belum adanya standard operating procedures (SOP) sehingga
menyulitkan dalam penentuan indikator sasaran baik output
maupun outcome program dan kegiatan;
3. Sarana dan prasarana di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Provinsi Banten yang belum sepenuhnya memadai untuk
mendukung pelaksanaan progam dan kegiatan yang ada;
4. Pendidikan dan pelatihan bagi aparatur Badan Kesatuan
54
Bangsa dan Politik Provinsi Banten yang belum optimal;
5. Data sektoral Badan Kesatuan Bangsa dan Politik belum
terdatakan secara baik dalam bentuk hardcopy maupun dalam
bentuk data digital;
6. Dukungan pendanaan melalui Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) Provinsi Banten yang belum maksimal;
7. Peraturan perundang-undangan yang tidak konsisten satu
sama lain menyebabkan kerancuan dan lemahnya landasan
bagi penyelenggaraan pelayanan;
8. Faktor otonomi daerah yang menyebaban adanya perbedaan
nomenklatur perangkat daerah Kesatuan Bangsa dan Politik di
Kabupaten / Kota;
9. Belum disahkannya aturan perundang-undangan mengenai
pelaksanaan urusan pemerintahan umum oleh pemerintah
pusat.
B. Tantangan Eksternal
1. Mobilitas penduduk yang cukup tinggi antar wilayah
kabupaten/kota di Provinsi Banten dan antar Provinsi yang
mengakibatkan kesulitan untuk memonitoring aktivitas
penduduk secara optimal;
2. Tingkat partisipasi politik masyarakat dalam kegiatan politik
dan proses pengambilan kebijakan publik yang masih rendah;
3. Tingkat kesejahteraan masyarakat Banten yang belum
sepenuhnya merata / kesenjangan ekonomi yang bisa
mendorong munculnya potensi konflik sosial ekonomi;
4. Kebijakan pembangunan daerah yang belum sepenuhnya
memperhatikan analisis dampak (lingkungan) sosial
masyarakat atau nilai-nilai kearifan lokal dan dampak
lingkungan yang berpotensi menimbulkan konflik sosial dan
55
sumber daya alam di masyarakat;
5. Tingkat pendidikan masyarakat di Provinsi Banten yang
mayoritas masih rendah yang berpengaruh terhadap tingkat
budaya politik dan partisipasi politik masyarakat;
6. Kondisi geografis di beberapa wilayah di Provinsi Banten,
seperti daerah pegunungan, kepulauan luar, daerah terpencil
dan daerah perbatasan, yang bisa berpotensi membahayakan
kondisi kesatuan bangsa dan politik masyarakat;
7. Kebijakan bernuansa liberalisasi yang membuka peluang
masuknya ideologi asing yang tidak sesuai dengan ideologi
Bangsa Indonesia;
8. Berkembang pesatnya teknologi informasi yang berpotensi
terjadinya proses pelemahan rasa persatuan dan kesatuan /
disintegrasi bangsa;
9. Lemahnya penegakan hukum yang berpotensi menyebabkan
masyarakat menjadi tidak percaya (distrust) pada pemrintah;
10. Regulasi politik yang sering berubah dan proses politik,
khususnya pelaksanaan pemilu dan pemilukada, yang terlalu
sering kuantitasnya sehingga menimbulkan kejenuhan serta
ketidakpastian di masyarakat.
2.4.2. Peluang
Peluang yang mendukung pelaksanaan program dan kegiatan Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten dalam lima tahun ke
depan adalah:
1. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten memiliki visi
dan misi yang jelas;
2. Kewenangan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten
telah diatur dengan jelas;
3. Tugas pokok Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten
56
telah diatur dengan jelas;
4. Jumlah sumber daya manusia Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Provinsi Banten telah memadai;
5. Berkembangnya reformasi politik yang berpengaruh terhadap
perkembangan organisasi politik, dan organisasi kemasyarakatan;
6. Pesatnya perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang lebih memudahkan pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi;
7. Masyarakat Banten sejumlah lebih dari 11.834.087 jiwa yang
religius dan bersifat gotong royong;
8. Keberagaman suku dan budaya di Provinsi Banten;
9. Dukungan instansi terkait lain yang mempermudah
penyelenggaraan pelayanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Provinsi Banten dalam rangka pencapaian visi dan misinya;
10. Perkembangan peraturan perundang-undangan yang lebih
mengarah kepada pelayanan masyarakat;
11. Adanya penyesuaian kelembagaan pusat sehingga meendorong
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang lebih terarah dan
terfokus.
57
Gambar 2.3 Gambar Tantangan dan Peluang
Tantangan Eksternal
Tantangan
Internal Peluang
58
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS
BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI BANTEN
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi
Pelayanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten
Kenyataan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia secara makro
terlihat secara kasat mata bahwa terdapat berbgai ancaman yang dapat
berimplikasi pada lemahnya rasa persatuan dan kesatuan antar komponen
bangsa yang sangat terasa dihadapi oleh bangsa ini dalam kurun waktu
triwulan pertama tahun 2017. Namun kita sebagai bangsa yang besar dengan
catatan-catatan sejarah yang telah ditempuh oleh Bangsa Indonesia harus
bersikap optimis dalam menghadapi tantangan-tantangan yang sedang dan
akan terjadi, sehingga Bangsa Indonesia khususnya Provinsi Banten dapat
meningkatkan capaian angka Aspek Kebebasan Sipil, Aspek Hak-Hak Politik,
Aspek Lembaga-Lembaga Demokrasi, Angka aspek-aspek tersebut akhirnya
terangkum dalam angka Indeks Demokrasi Indonesia (IDI), Semakin tinggi
angka capaian IDI dapat menggambarkan kondisi stabilitas negara / daerah
yang apabila capaian IDI dalam angka skala yang baik, Bangsa Indonesia
dapat berakselerasi melaksanakan pembangunan berlandaskan dengan
Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI.
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten dari tahun 2012 sampai
dengan 2017 sebagaimana terurai pada Bab 2. 3, telah diidentifikasi beberapa
permasalahan sebagai berikut :
a. Kegiatan dalam mendukung tingkat capaian Aspek Kebebasan Sipil
belum dilaksanakan secara optimal dari segi frekuensi kegiatan, bobot
materi, dan pendanaan dilihat dari angka capaian Aspek Kebebasan
Sipil di Provinsi Banten yaitu sebesar 74,28 poin, lebih rendah dari
59
angka capaian Aspek Kebebasan Sipil Nasional yaitu sebesar 80,30
poin;
Gambar 3.1 Sumber Buku Indeks Demokrasi Indonesia 2015
b. Kegiatan dalam mendukung tingkat capaian Aspek Hak-Hak Politik juga
belum dilaksanakan secara optimal dari segi frekuensi kegiatan, bobot
materi, dan pendanaan dilihat dari angka capaian Aspek Hak-Hak
Politik di Provinsi Banten yaitu sebesar 63,72 poin, lebih rendah dari
angka capaian Aspek Hak-Hak Politik Nasional yaitu sebesar 70,63
poin;
Gambar 3.2
Sumber Buku Indeks Demokrasi Indonesia 2015
74.28
80.3
Aspek Kebebasan Sipil
Aspek Kebebasan SipilProvinsi Banten
Aspek Kebebasan SipilNasional
63.72
70.63
Aspek Hak-Hak Politik
Aspek Hak-hak PolitikProvinsi Banten
Aspek Hak-hak PolitikNasional
60
c. Kegiatan dalam mendukung tingkat capaian Aspek Lembaga Demokrasi
dari segi frekuensi kegiatan, bobot materi, dan pendanaan reatif sudah
dilaksanakan secara baik dilihat dari angka capaian Aspek Lembaga
Demokrasi di Provinsi Banten yaitu sebesar 68,66 poin, lebih tinggi dari
angka capaian Aspek Hak-Hak Politik Nasional yaitu sebesar 66,87
poin;
Gambar 3.3
Sumber Buku Indeks Demokrasi Indonesia 2015
d. Pelaksanaan Pembinaan Politik perlu dilaksanakan secara optimal
melalui pelaksanaan Kegiatan Pembinaan Partai Politik, Kegiatan
Penyelenggaraan Desk Pilkada, dan Kegiatan Penguatan Pendidikan
Politik Bagi Ormas, OKP, Masyarakat/Kelompok Masyarakat dan Nirlaba
Lainnya;
e. Pelaksanaan Kewaspadaan Nasional perlu dilaksanakan secara optimal
melalui Kegiatan Pencegahan Dini Potensi Kerawanan Konflik Politik,
Ekonomi, Sosial dan SARA, dan Kegiatan Pemantauan dan
Penyelesaian Masalah Perbatasan dan Orang Asing;
f. Pelaksanaan Ketahanan Sosial dan Ekonomi perlu dilaksanakan secara
optimal melalui Kegiatan Pembinaan Ketahanan Ekonomi Dalam
Kerangka Ketahanan Nasional, dan Kegiatan Pembinaan Ormas, OKP,
68.66
66.87
Aspek Lembaga-Lembaga Demokrasi
Aspek Lembaga-LembagaDemokrasi Provinsi Banten
Aspek Lembaga-LembagaDemokrasi Nasional
61
Masyarakat/Kelompok Masyarakat dan Nirlaba Lainnya Dalam Rangka
Mendorong Ketahanan Nasional;
g. Pelaksanaan Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan perlu
dilaksanakkan secara optimal melalui Kegiatan Pembinaan
Kewarganegaraan, dan Kegiatan Penguatan Pendidikan Wawasan
Kebangsaan (PPWK);
h. Pelaksanaan tugas administrasi pemerintahan perlu dilaksanaan secara
optimal melalui peningkatan kapasitas aparatur, penyediaan sarana
kerja, dan perencanaan yang berorientasi kepada hasil kinerja.
3.2. Telahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah
Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan,
dan peluang yang ada di Provinsi Banten serta mempertimbangkan budaya
yang hidup dalam masyarakat, maka Pemerintah Provinsi Banten
menetapkan visi sebagai berikut :
“BANTEN YANG MAJU, MANDIRI, BERDAYA SAING,
SEJAHTERA DAN BERAKHLAKUL KARIMAH”
Penjelasan dari visi tersebut adalah sebagai berikut :
Maju : berarti adanya perubahan dari kondisi semula ke
arah yang lebih bak. Cara-cara lama dalam
mengelola pemerintahan ditinggalkan, selanjutnya
cara baru dalam mengelola pemerintahan yang
sesuai dengan prinsip good governanace dipakai.
Beberapa indikator - indikator pengelolaan
pemerintahan yang lebih maju adalah: adanya
inovasi dalam tata kelola pemerintahan (lebih efisien,
efektif, transparan, akuntabel disertai perbaikan
62
hubungan kelembagaan dengan kabupaten/kota),
dan adanya perubahan mindset atau perubahan
budaya lama yang tidak sesuai dengan tuntutan
masyarakat.
Mandiri : mengacu pada kemampuan keuangan daerah untuk
mendukung dan menjalankan pembangunan daerah.
Suatu daerah dikatakan mandiri bila pendapatan asli
daerahnya dalam APBD cukup dominan, sehingga
tidak tergantung oleh bantuan atau subsidi
pemerintah pusat. Mandiri disini menunjukkan
kemampuan fiscal yang cukup untuk merealisasikan
berbagai program pemerintah daerah
Berdaya Saing : berarti kemampuan daerah mengelola dan
mengembangkan segenap potensi yang dimiliki serta
menghilangkan berbagai hambatan sehingga berhasil
menjadi tujuan investasi dibandingkan dengan
daerah lainya. Beberapa parameter investasi seperti
infrastruktur yang memadai, keamanan yang
terjamin, pelayanan perijinan yang mudah
berkepastian hukum, sumber daya manusia yang
berkualitas, dan ketersediaan energi menjadi tolok
ukurnya.
Sejahtera : diukur dengan angka Indeks Pembangunan Manusia
(IPM) melalui tiga indikator utama yaitu kondisi
pendidikan, kesehatan, dan kondisi daya beli
masyarakat.
Akhlakul Karimah : menekankan pada perilaku kehidupan masyarakat
dan pemerintah yang mencerminkan penerapan nilai-
nilai agama. Yakni, nilai-nilai yang sesuai dengan
63
hakikat ketuhanan, keberadaan manusia berserta
alam seisinya.
untuk mencapai Visi tersebut, maka dirumuskan Misi sebagai berikut :
1. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (good
governance);
2. Membangun dan Meningkatkan kualitas infrastruktur;
3. Meningkatkan akses dan pemerataan pendidikan berkualitas;
4. Meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan kesehatan
berkualitas;
5. Meningkatkan kualitas pertumbuhan dan pemerataan ekonomi.
Menelaah dari visi dan misi Provinsi Banten Tahun 2017-2022, Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten terdapat kepada misi yang ke 1
yaitu:
Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (good
governance), ditujukan untuk meningkatkan kinerja penyelenggaraan
pemerintahan daerah yang efektif, efisien, dan akuntabel dalam rangka
meningkatkan pelayanan publik.
Dalam mewujudkan pelaksanaan tata kelola pemerintahan yang baik, (good
governance), Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten telah
mengidentifikasi permasalahan dalam penyelenggaraan pelayanan, seperti
ditunjukkan pada Tabel 3.1 berikut.
64
Tabel 3.1
Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik Provinsi Banten Terhadap Pencapaian Visi, Misi, dan Program Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Visi :
Banten Yang Maju, Mandiri, Berdaya Saing, Sejahtera Dan Berakhlakul Karimah
No
Misi dan Program KDH dan Wakil KDH
Terpilih
Permasalahan Pelayanan Badan Kesbangpol Provinsi
Banten
Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
1
Misi Kesatu :
Menciptakan Tata Kelola Pemerintahan
yang Baik (Good Governance)
1. Kegiatan dalam
mendukung tingkat capaian Aspek Kebebasan Sipil belum
dilaksanakan secara optimal dari segi frekuensi kegiatan, bobot materi, dan
pendanaan dilihat dari angka capaian Aspek Kebebasan Sipil di Provinsi Banten yaitu
sebesar 74,28 poin, lebih rendah dari angka capaian Aspek Kebebasan Sipil Nasional
yaitu sebesar 80,30 poin;
2. Kegiatan dalam mendukung tingkat capaian Aspek Hak-Hak Politik juga belum
dilaksanakan secara optimal dari segi frekuensi kegiatan, bobot materi, dan
pendanaan dilihat dari angka capaian Aspek Hak-Hak Politik di Provinsi Banten yaitu
sebesar 63,72 poin, lebih rendah dari angka capaian Aspek Hak-Hak Politik Nasional yaitu
sebesar 70,63 poin;
1. Penempatan pegawai
belum sesuai kebutuhan dalam pelaksanaan tupoksi
2. Pendidikan dan pelatihan belum optimal
3. Rendahnya pemahaman
masyarakat maupun instansi pemerintah terkait lainnya mengenai pentingnya penyelenggaraan pelayanan
Badan Kesbangpol Provinsi Banten
4. Dukungan pendanaan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) Prov. Banten belum maksimal
5. Peraturan perundang- undangan yang tidak konsisten satu sama lain
menyebabkan kerancuan dan lemahnya landasan bagi penyelenggaraan pelayanan
6. Faktor otonomi daerah yang
menyebabkan adanya
perbedaan nomenklatur Badan kesbangpol yang berakibat pada adanya perbedaan tugas dan fungsi
7. Belum disahkannya aturan peraturan perundang-undangan mengenai pelaksanaan urusan pemerintahan umum
1. Peraturan Daerah
Provinsi Banten Nomor 8 Tahun
2016, tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah;
2. Permendagri No.32 Tahun 2017, tentang Penyusunan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2018;
3. Permendagri Nomor 33 Tahun
2017, tentang Pedoman Penyusunan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2018.
65
No
Misi dan Program
KDH dan Wakil KDH Terpilih
Permasalahan Pelayanan
Badan Kesbangpol Provinsi Banten
Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
3. Kegiatan dalam mendukung tingkat
capaian Aspek Lembaga Demokrasi dari segi frekuensi kegiatan, bobot materi, dan
pendanaan reatif sudah dilaksanakan secara baik dilihat dari angka capaian Aspek Lembaga Demokrasi di Provinsi
Banten yaitu sebesar 68,66 poin, lebih tinggi
dari angka capaian Aspek Hak-Hak Politik
Nasional yaitu sebesar 66,87 poin;
4. Pelaksanaan Pembinaan Politik perlu dilaksanakan secara
optimal melalui pelaksanaan Kegiatan Pembinaan Partai Politik, Kegiatan
Penyelenggaraan Desk Pilkada, dan Kegiatan Penguatan Pendidikan Politik Bagi Ormas, OKP, Masyarakat/Kelompok
Masyarakat dan Nirlaba Lainnya;
5. Pelaksanaan Kewaspadaan Nasional perlu dilaksanakan
secara optimal optimal melalui Kegiatan Pencegahan Dini Potensi Kerawanan Konflik
Politik, Ekonomi, Sosial dan SARA, dan Kegiatan Pemantauan dan Penyelesaian Masalah
Perbatasan dan Orang Asing;
6. Pelaksanaan Ketahanan Sosial dan Ekonomi perlu dilaksanakan
secara optimal melalui Kegiatan Pembinaan Ketahanan Ekonomi Dalam Kerangka Ketahanan Nasional, dan
Kegiatan Pembinaan Ormas, OKP,
Masyarakat/Kelompok Masyarakat dan Nirlaba
Lainnya Dalam Rangka Mendorong Ketahanan Nasional;
66
No
Misi dan Program
KDH dan Wakil KDH Terpilih
Permasalahan Pelayanan
Badan Kesbangpol Provinsi Banten
Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
7. Pelaksanaan Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan perlu
dilaksanakkan secara optimal melalui Kegiatan Pembinaan Kewarganegaraan, dan Kegiatan Penguatan
Pendidikan Wawasan Kebangsaan (PPWK);
8. Pelaksanaan tugas
administrasi pemerintahan belum
dilaksanaan secara optimal melalui peningkatan kapasitas aparatur, penyediaan
sarana kerja, dan perencanaan yang berorientasi kepada hasil kinerja.
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Kabupaten/Kota
Pada bagian ini akan diuraikan faktor-faktor penghambat maupun
pendorong dalam penyelenggaraan pelayanan Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik Provinsi Banten dilihat dari sasaran jangka menengah perencanaan
strategis Kementerian/Lembaga, dalam hal ini Direktorat Jenderal Politik
dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia,
serta sasaran jangka menengah Perangkat Daerah Kesatuan Bangsa dan
Politik Kabupaten/Kota di Provinsi Banten, dalam hal ini Kota Tangerang.
3.3.1. Telaahan Renstra K/L
Dalam Renstra 2015-2019, visi Kementerian Dalam Negeri Republik
Indonesia adalah ““Kementerian Dalam Negeri Mampu Menjadi
POROS Jalannya Pemerintahan dan Politik Dalam Negeri,
Meningkatkan Pelayanan Publik, Menegakkan Demokrasi Dan Menjaga
67
Integrasi Bangsa”. Untuk mewujudkan visi tersebut, Kementerian
Dalam Negeri Republik Indonesia merumuskan Misi Direktorat
Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum, yaitu Memantapkan ideologi
dan wawasan kebangsaan dengan memperkuat pengamalan terhadap
Pancasila, UUD 1945, kebhinekaan, menegakkan persatuan dan
kesatuan, demokratisasi, serta membangun karakter bangsa dan
stabilitas dalam negeri
Sebagai penjabaran dari visi dan misi tersebut, Direktorat Jenderal
Politik dan Pemerintahan Umum menetapkan tujuan, yaitu “Kokohnya
persatuan dan kesatuan serta karakter bangsa melalui pengamalan
nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, dan kebhinekaan sebagai tatanan dan
perilaku hidup berbangsa dan bernegara”. Lebih lanjut, sebagai
derivasi dari tujuan tersebut, Direktorat Jenderal Politik dan
Pemerintahan Umum menetapkan dua sasaran strategis yang akan
dicapai dalam Renstra 2015-2019, yaitu :
1. Terpeliharanya persatuan dan kesatuan bangsa;
2. Terpeliharanya stabilitas politik dalam negeri dalam rangka
mewujudkan demokrasi yang berkualitas.
Memperhatikan ringkasan Renstra 2015-2019 Kementerian Dalam
negeri Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Politik dan
Pemerintahan Umum tersebut, khususnya pada bagian sasaran
strategis, tampak adanya keselarasan dengan Bidang Urusan
Pemerintahan dan Program Kepala Daerah Provinsi Banten yang
berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik Provinsi Banten, yaitu Bidang Urusan Ketentraman dan
Ketertiban Umum Serta Perlindungan Masyarakat dan Program
Pembinaan Kerukunan, Kesatuan Bangsa dan Politik.
68
Terkait dengan sasaran strategis Kementerian Dalam negeri Republik
Indonesia, Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum
tersebut, permasalahan pelayanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Provinsi Banten pada dasarnya sama dengan permasalahan pelayanan
yang berkaitan dengan Program Kepala Daerah yang telah
disampaikan sebelumnya.
3.3.2. Telaahan Renstra Kabupaten/Kota
Dalam Renstra 2013-2018, Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kota
Tangerang menetapkan visi, yaitu “Terwujudnya Kota Tangerang
Yang Nasionalis, Ideologis, Demokratis, Aman dan Nyaman serta
Berakhlakul Karimah””. Untuk mewujudkan visi tersebut, Kantor
Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Tangerang merumuskan Misi,
sebagai berikut :
1. Mewujudkan keutuhan dan kedaulatan Ideologi bangsa melalui
masyarakat yang cinta tanah air, dan didukung sikap humanis dan
pluralis;
2. Membangun kehidupan berpolitik yang berdaulat, demokratis,
beradab dan disertai dengan rasa tanggungjawab kepada Tuhan
Yang Maha Esa, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan sesuai
dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta menjamin
keutuhan persatuan dan kedaulatan bangsa;
3. Meningkatkan ketahanan bangsa dan masyarakat guna
terwujudnya Kota Tangerang sebagai Kota Kunjungan (Visitable),
yang layak huni (Liveable), dan layak investasi (Investable);
4. Mewujudkan Kantor Kesbangpol Kota Tangerang yang
profesional, bersih, berwibawa dan didukung dengan pelayanan
informasi dan teknologi berbasis Elektronik City.
69
Sebagai penjabaran dari visi dan misi tersebut, Kantor Kesbangpol
Kota Tangerang menetapkan tujuan, yaitu :
1. Menumbuh kembangkan kehidupan bermasyarakat dengan
wawasan dan ideologi kebangsaan guna menjaga keutuhan dan
kedaulatan bangsa dalam keanekaragaman budaya, suku, ras,
dan agama;
2. Menumbuh-kembangkan budaya politik yang berdaulat dan
demokratis sehingga tercipta kesadaran politik di kalangan
masyarakat melalui pendalaman ideologi dan Internalisasi nilai-
nilai budaya bangsa;
3. Meningkatnya kuantitas dan kualitas ketahanan ekonomi, seni dan
budaya agama, serta akulturasi budaya;
4. Meningkatkan kesadaran dan peran serta masyarakat dalam
mengantisipasi potensi konflik;
5. Meningkatnya pelayanan administrasi perkantoran;
6. Meningkatnya SDM aparatur kantor Kesbangpol Kota Tangerang
yang profesional, bersih dan berwibawa yang didukung dengan
sikap dan perilaku yang berakhlakul karimah;
7. Meningkatkan sarana dan prasarana kantor Kesbangpol;
8. Terwujudnya pementapan dan pengembangan sistem
perencanaan, penganggaran, pengendalian dan evaluasi
pelaporan pembanguanan daerah yang partisipatif, koordinatif
dan integratif serta berbasisi data/informasi dan berorientasi pada
sektoral dan kewilayaan.
Lebih lanjut, sebagai derivasi dari tujuan tersebut, Kantor Kesbangpol
Kota Tangerang menetapkan delapan sasaran strategis yang akan
dicapai dalam Renstra 2013- 2018, yaitu :
1. Terciptanya kesadaran masyarakat dalam kehidupan berpolitik
yang demokratis dan menjamin persatuan bangsa dan kesatuan
70
bangsa;
2. Menumbuhkan kehidupan bermasyarakat dengan wawasan dan
ideologi kebangsaan guna menjaga persatuan dan keutuhan
bangsa;
3. Meningkatkatnya peran serta masyarakat terhadap ketahanan
bangsa dan masyarakat;
4. Penguatan sumber daya masyarakat dan penguatan kelembagaan
melalui kegiatan pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat lokal
yang berdaya saing;
5. Tumbuhnya kewaspadaan dini masyarakat dalam menghadapi
potensi konflik dan bencana sosial;
6. Meningkatnya kinerja pelayanan dan atau tersedianya kualitas
SDM aparatur yang profesional, didukung ketersedian sarana dan
prasarana pelayanan masyarakat secara mamadai;
7. Terciptanya konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis
pelaksanaan Tupoksi Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kota
Tangerang;
8. Terciptanya kerjasama dan informasi yang akurat, berkelanjutan
kepada semua pihak terkait Kantor Kaseatuan Bangsa dan Politik.
Memperhatikan ringkasan Renstra 2013-2018 Kantor Kesbangpol Kota
Tangerang tersebut, khususnya pada bagian sasaran strategis,
tampak adanya keselarasan dengan Bidang Urusan Pemerintahan dan
Program Kepala Daerah Provinsi Banten yang berkaitan dengan tugas
pokok dan fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten,
yaitu Bidang Urusan Ketentraman dan Ketertiban Umum Serta
Perlindungan Masyarakat dan Program Pembinaan Kerukunan,
Kesatuan Bangsa dan Politik.
Terkait dengan sasaran strategis Kantor Kesbangpol Kota Tangerang
71
tersebut, permasalahan pelayanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Provinsi Banten pada dasarnya sama dengan permasalahan pelayanan
yang berkaitan dengan Program Kepala Daerah yang telah
disampaikan sebelumnya.
Tabel 3.2 Komparasi Capaian Sasaran
Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten terhadap Sasaran Renstra OPD Kab/Kota dan Renstra K/L
Capaian Sasaran Renstra Sasaran pada Renstra
Sasaran pada Renstra
No
Indikator Kinerja
Badan Kesbangpol
OPD Kab/Kota
K/L
Prov. Banten
1 2 3 4 5
1
Angka Partisipasi Pilpres
Indeks Demokrasi Indonesia Provinsi Banten
Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam PEMILU Terpeliharanya stabilitas
politik dalam negeri dalam rangka mewujudkan demokrasi yang berkualitas.
2 Angka partisipasi Pileg
3 Angka Partisipasi Pilgub
Meningkatnya pengetahuan dan pendidikan politik masyarakat
4 Angka Partisipasi Pilkada Kab/Kota
5 Persentase Ormas yang mendapatkan pembinaan
Tersedianya Masyarakat dan sumber daya aparatur penyelenggara bina ideologi dan wawasan kebangsaan, kewaspadaan nasional,
ketahanan seni, budaya, agama, kemasyarakatan dan pembauran kebangsaan yang Professional
Terpeliharanya persatuan
dan kesatuan bangsa.
6
Cakupan Pembinaan dan Penguatan 4 Konsensus Dasr Kebangsaan
(Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, NKRI)
7
Penurunan jumlah peristiwa gangguan keamanan dalam daerah
Angka Kriminalitas Meningkatnya rasa aman dan nyaman
8
Nilai IKM
Capaian Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten tidak terkait langsung
dengan pelaksanaan pembangunan yang berorientasi terhadap pola dan
stuktur ruang wilayah.
72
Tabel 3.3 Hasil Telaahan Struktur Ruang Wilayah Provinsi/Kabupaten/Kota
Indikasi Pengaruh
Rencana
Struktur
Program Rencana Arahan Lokasi
No.
Pemanfaatan Struktur
Pengembangan
Struktur Ruang Saat
Ruang pada
Ruang Pelayanan OPD
Ruang ini
Periode terhadap
Perencanaan kebutuhan
Berkenaan Pelayanan
OPD
1 2 3 4 5 6
- - - - -
Keterangan : Tupoksi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten tidak
berhubungan dengan Struktur Ruang Wilayah Provinsi, maupun Kabupaten/Kota.
Tabel 3.4 Hasil Telaahan Pola Ruang Wilayah Provinsi/Kabupaten/Kota
Indikasi Pengaruh
Rencana
Pola Ruang
Program Rencana Pola Arahan Lokasi
No.
Pemanfaatan Ruang Pengembangan
Pola Ruang Saat ini
Pelayanan OPD
Ruang pada terhadap
Periode kebutuhan
Perencanaan Pelayanan
Berkenaan OPD
1 2 3 4 5 6
- - - - -
Keterangan : Tupoksi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten tidak
berhubungan dengan Pola Ruang Wilayah Provinsi, maupun Kabupaten/Kota.
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis
Dari telaahan yang dilakukan terhadap:
1. Gambaran Pelayanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten;
2. Sasaran Jangka Menengah Pada Renstra K/L;
73
3. Sasaran Jangka Menengah Dari Renstra Perangkat Daerah
Kabupaten/Kota;
4. Implikasi RTRW Bagi Pelayanan Perangkat Daerah;
5. Implikasi KLHS Bagi Pelayanan Perangkat Daerah.
Telah dapat diidentifikasi dilihat dari capaian angka Indeks Demokrasi
Indonesia (IDI) Provinsi Banten yang terdiri dari 3 (tiga) aspek, yaitu:
a. Aspek kebebasan sipil;
b. Aspek hak-hak politik;
c. Aspek lembaga-lembaga demokrasi.
Capaian (kondisi saat ini) berdasarkan data Laporan Indeks Demokrasi
Indonesia (IDI) yang diterbitkan oleh Kementerian Koordinator Bidang Politik,
Hukum dan Keamanan di tahun 2015, angka capaian Indeks Demokrasi
Indonesia (IDI) di Provinsi Banten adalah 68,46 poin, angka tersebut lebih
rendah dari capaian angka Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) nasional yaitu
72,82 poin. Perbandingan angka capaian Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) di
Provinsi Banten dengan capaian angka Indeks Demokrasi Indonesia (IDI)
nasional.
Dari capaian Angka Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Provinsi Banten di
tahun 2015 dapat ditetapkan bahwa isu strategis terkait dengan pelaksanaan
fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten adalah
Peningkatan Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Provinsi Banten.
Berdasarkan isu strategis tersebut yang menjadi faktor kunci keberhasilan
dalam pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik adalah Koordinasi dan Sinergitas Lintas Sektor.
74
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN
4.1. Tujuan Jangka Menengah
Untuk mencapai Visi serta untuk melaksanakan Misi tersebut di atas, dan juga
untuk memecahkan permasalahan serta untuk menangani isu strategis
daerah yang dihadapi, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten
menetapkan tujuan yang ingin dicapai dalam periode waktu 2017-2022, yaitu
Terwujudnya kelembagaan pemerintahan daerah yang berakhlakul kariman
dengan efektif, efisien, transparan, akuntabel, dan sumber daya aparatur
berintegritas, berkompetensi serta melayani masyarakat.
4.2. Sasaran Jangka Menengah
Sebagai derivasi dari tujuan tersebut di atas, Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik Provinsi Banten selanjutnya menetapkan sasaran yang ingin dicapai
dalam periode waktu 2017-2022, yaitu :
1. Tercapainya penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel, efektif,
dan efisien;
2. Wawasan kebangsaan, keamanan dan stabilitas daerah yang kondusif
untuk mendukung NKRI.
Pada Tabel 4.1 berikut ini disajikan tujuan dan sasaran jangka menengah
dalam penyelenggaraan pelayanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Provinsi Banten tahun 2017-2022, yang dilengkapi dengan indikator sasaran
untuk pencapaian target pelayanan selama 5 (lima) tahun.
75
Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Tahun 2017-2022
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten
NO
TUJUAN
SASARAN INDIKATOR
SASARAN
TARGET KINERJA SASARAN PADA
TAHUN KE -
1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Terwujudnya
kelembagaan
pemerintahan daerah yang berakhlakul
kariman dengan
efektif,
efisien,transparan,
akuntabel,dan sumber daya
aparatur berintegritas,
berkompetensi serta
melayani masyarkat
Tercapainya
Penyelenggaraan
Pemerintahan yang Akuntabel, Efektif, dan
efisien
Capaian Laporan
Kinerja Pemerintah
Provinsi Banten (Satuan: Nilai)
70 75 85 88 90
Meningkatnya
Stabilitas Daerah
Indeks Demokrasi
Indonesia Provinsi Banten (Satuan: Poin)
70,00 74,00 76,00 78,00 80,00
Angka Kriminalitas
(Satuan: Peristiwa)
4800 4500 4300 4000 3800
76
BAB V. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Untuk mencapai Tujuan dan Sasaran yang telah ditetapkan seperti tersebut di atas,
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten menetapkan Strategi dan
Kebijakan yang merupakan pedoman atau petunjuk dalam pengembangan atau
pelaksanaan program/kegiatan dalam periode 2017-2022. Dalam tabel 5.1 disajikan
Strategi dan Arah Kebijakan untuk setiap Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten.
Tabel 5.1 Strategi dan Arah Kebijakan
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten
Visi : “BANTEN YANG MAJU, MANDIRI, BERDAYA SAING, SEJAHTERA DAN BERAKHLAKUL KARIMAH”
Misi 1 : Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance)
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
1 2 3 4
Terwujudnya kelembagaan pemerintahan daerah yang berakhlakul kariman
dengan efektif, efisien,transparan, akuntabel,dan sumber daya aparatur
berintegritas, berkompetensi serta
melayani masyarkat
Tercapainya Penyelenggaraan Pemerintahan yang Akuntabel, Efektif, dan
efisien
Meningkatkan pelayanan publik yang dilakukan setiap perangkat daerah yang melayani langsung kepada
masyarakat
Melakukan standarisasi bisnis proses pada setiap perangkat daerah dan mendetailkannya pada standar operasional dan
prosedur (sop) pelayanan , serta meminta respon angket langsung untuk menuju pelayanan prima
Meningkatnya Stabilitas Daerah
Meningkatkan Wawasan Kebangsaan
Peningkatan Peran Masyarakat dan Organisasi Kemasyarakatan
Meningkatkan keamananan dan stabiitas daerah
Peningkatan Peran Masyarakat dan Organisasi Kemasyarakatan dalam menjaga keamanan dan stabilitas
daerah
Rencana Strategis
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten Tahun 2017 - 2022
77
BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, SERTA PENDANAAN
Untuk memudahkan dalammengintepretasikan pelaksanaan program dan kegiatan
Badan Kesatuan bangsa dan Politik Provinsi Banten Tahun 2017 - 2022 dalam
rangka mendukung capaian kinerja pelaksanaan pembangunan yang dilaksanakan
oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten dapat digambarkan melalui
analisis kinerja pelayanan Badan sebagai berikut:
1. Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Provinsi Banten;
2. AngkaKriminalitas;
3. Capaian Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten
Goals
1. Angka Partisipasi Pilpres;
2. Angka Partisipasi Pileg;
3. Angka Partisipasi Pilgub;
4. AngkaPartisipasiPilkadaKab/Kota
5. Persentase Penurunan Peristiwa GangguanKeamanaan
Dalam Daerah;
6. Persentase Ormas yang Mendapatkan Pembinaan;
7. CakupanPembinaandanPenguatan 4
KonsensusDasrKebangsaan (Pancasila, UUD 1945,
Bhineka Tunggal Ika, NKRI)
8. Nilai IKM.
Outcomes
1. Pembinaan Partai Politik;
2. Penyelenggaraan Desk Pilkada;
3. Penguatan pendidikan politik bagi Ormas, OKP,
Masyarakat/Kelompok Masyarakat dan Nirlaba
Lainnya;
4. Pencegahan Dini Potensi Kerawanan Konflik Politik,
Ekonomi, Sosial dan SARA;
Output
Rencana Strategis
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten Tahun 2017 - 2022
78
5. Pemantauan dan Penyelesaian Masalah Perbatasan
dan Orang Asing;
6. Pembinaan Ketahanan Ekonomi Dalam Kerangka
Ketahanan Nasional;
7. Pembinaan Ormas, OKP, Masyarakat/Kelompok
Masyarakat dan Nirlaba Lainnya Dalam Rangka
Mendorong Ketahanan Nasional;
8. Pembinaan Kewarganegaraan;
9. Penguatan Pendidikan Wawasan Kebangsaan (PPWK);
10. Kegiatan - Kegiatan pada Program Tata Kelola
Pemerintahan
1. Rapat Koordinasi;
2. Sosialisasi;
3. Pembinaan;
4. Seminar;
5. Bintek.
Proses
1. SDM;
2. Anggaran Biaya;
3. Data;
4. Organisasi;
5. Perencanaan, Monev, Kemitraan
Input
Rencana Strategis
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten Tahun 2017 - 2022
79
6.1. Rencana Program
UntukmencapaiTujuandanSasaranJangkaMenengahPeriode2017- 2022,
BadanKesatuanBangsadanPolitikProvinsiBantenmenetapkansejumlah
Program yang merupakaninstrumenkebijakanyang
mencakupsatuataulebihkegiatan. Program-Program tersebutadalah:
1) Program Tata KelolaPemerintahan;
2) Program Peningkatan Pendidikan Politik Masyarakat;
3) Program Peningkatan Ketahanan Sosial dan Ekonomi;
4) Program Pembinaan Ideologi dan Wawasan Kebangsaan;
5) Program Peningkatan Kewaspadaan Nasional;
6.2. RencanaKegiatan
Untukmencapaitujuansetiap Program, makapadasetiap program
dirumuskansejumlahkegiatansebagaipengerahansejumlahsumberdayasebagai
masukan (input) untukmenghasilkansuatukeluaran (output)
yangselarasdengantujuan Program.Kegiatan-kegiatanpadasetiap Program
padaBadanKesatuanBangsadanPolitikProvinsiBantenadalahsebagaiberikut :
6.2.1. KegiatanPada Program Tata Kelola Pemerintahan
1) Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan;
2) Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset;
3) Penyediaan Data dan Informasi Pembangunan;
4) Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor;
5) Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor;
6) Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran;
7) Peningkatan Kapasitas Aparatur;
8) RapatKoordinasi dan Konsultasi Ke Dalam dan Keluar Daerah;
9) Peningkatan Pengelolaan Kearsipan dan Pelayanan Perpustakaan;
10) Penyusunan Laporan Survey Kepuasaan Masyarakat.
Rencana Strategis
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten Tahun 2017 - 2022
80
6.2.2. Kegiatan Pada ProgramPeningkatan Pendidikan Politik
Masyarakat
1) Pembinaan Partai Politik;
2) Penyelenggaraan Desk Pilkada;
3) Penguatan Pendidikan Politik Bagi Ormas, OKP, Masyarakat /
Kelompok Masyarakat dan Nirlaba Lainnya.
6.2.3. KegiatanPadaProgram Peningkatan Ketahanan Sosial dan
Ekonomi
1) PembinaanKetahananEkonomidalamKerangkaKetahananNasional;
2) PembinaanOrmas, OKP,
Masyarakat/KelompokMasyarakatdanNirlabaLainnyadalamRangkaM
endorongKetahananNasional.
6.2.4. KegiatanPadaProgram Pembinaan Ideologi dan Wawasan
Kebangsaan
1) PembinaanKewarganegaraan;
2) PenguatanPendidikanWawasanKebangsaan (PPWK).
6.2.5. Kegiatan Pada ProgramPeningkatanKewaspadaanNasional
1) PencegahanDiniPotensiKerawananKonflikPolitik, Ekonomi,
Sosialdan SARA;
2) PemantauandanPenyelesaianMasalahPerbatasandan Orang Asing.
Rencana Strategis
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten Tahun 2017 - 2022
81
Tabel 6.1 Rencana Program danKegiatan, Serta Pendanaan BadanKesatuanBangsadanPolitikProvinsiBanten
82
BAB VII
KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG
URUSAN
Penetapan indikator kinerja bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai
ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala
daerah pada akhir periode masa jabatan. Hal ini ditunjukan dari akumulasi
pencapaian outcome program pembangunan daerah setiap tahun atau indikator
capaian yang bersifat mandiri setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang diinginkan
pada akhir periode RPJMD tercapai.
Skenario dan asumsi pembangunan daerah tahun 2017-2022 berpedoman kepada
Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Banten Tahun 2005-2025, hasil
evaluasi capaian kinerja pemerintah daerah sampai dengan saat ini, dan
memperhatikan peluang dan tantangan selama kurun waktu lima tahun mendatang
sampai dengan tahun 2022. Indeks pembangunan manusia merupakan tolok ukur
pembangunan daerah yang harus dicapai pada setiap tahapan pembangunan
jangka menengah.
Pada hakikatnya tugas pelayanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi
Banten adalah untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa khususnya
daerah Provinsi Banten. Dengan demikian, keterkaitan tugas pokok dan fungsi
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten dengan Misi Pemerintahan
Provinsi Banten difokuskan pada Misi ke Satu, yaitu “Menciptakan tata kelola
pemerintahan yang baik (Good Governance)” dengan sasaran “Meningkatnya
akuntabilitas kinerja, efektivitas, dan kualitas penyelenggaraan pemerintah daerah”.
Sedangkan indikator kinerja yang terkait dengan tujuan dan sasaran dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Banten adalah
83
Indikator Kinerja Utama (IKU) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten,
yang merupakan indikator yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan dari
pencapaian tujuan dan sasaran strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Provinsi Banten. Pada dasarnya IKU merupakan bagian dari indikator pencapaian
sasaran dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten.
Alur pikir penetapan Indikator Kinerja Utama Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Provinsi Banten tahun 2017 – 2022 tergambarkan sebagai berikut:
1. Indikator Makro Provinsi Banten
LPE IPM Kemiskinan Pengangguran Inflasi
2. Indikator Kinerja Utama (IKU) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi
Banten;
Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Provinsi
Banten
Angka Kriminalitas Capaian Laporan Kinerja Pemerintah
Provinsi Banten
3. Indikator Kinerja Pendukung
1. Nilai IKM (Satuan: Skala) 2. Angka Partisipsi Pilpres (Satuan: %);
3. Angka Partisipasi Pileg (Satuan: %); 4. Angka Partisipasi Pilgub (Satuan: %); 5. Angka Partisipasi Pilkada Kab/Kota (Satuan: %)
6. Persentase Ormas yang mendapatkan pembinaan (Satuan %) 7. Cakupan pembinaan dan penguatan 4 Konsensus Dasar Kebangsaan
(Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, NKRI) (Satuan: Kegiatan) 8. Persentase penurunan peristiwa gangguan keamanan dalam daerah
(Satuan: %);
Rincian Target Indikator Kinerja dalam mencapai sasaran pembangunan Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten selama 5 (lima) tahun ke depan sebagai
berikut:
84
Tabel 7.1 Indikator Kinerja
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten
Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Provinsi Banten
No
Indikator
Kondisi Kinerja
pada awal
Periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja
pada akhir
Periode RPJMD
2017
2018
2019
2020
2021
2022
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
A. Capaian Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten (Satuan: Nilai)
60 60 70 75 80 88 90 90
1 Nilai IKM (Satuan: Skala) 2,80 2,80 3,00 3,20 3,40 3,60 3,60 3,60
B. Indeks Demokrasi Indonesia Provinsi Banten (Satuan: Poin)
68,46 68,46 70,00 74,00 76,00 78,00 80,00 80,00
1 Angka Partisipasi Pilpres
(Satuan : %) 68,66 0,00 0,00 70,00 0,00 0,00 0,00 70,00
2 Angka Partisipasi Pileg (Satuan: %)
70,83 0,00 0,00 73,00 0,00 0,00 0,00 73,00
3 Angka Partisipasi Pilgub (Satuan: %)
62,78 62,78 0,00 0,00 0,00 0,00 65,00 65,00
4 Angka Partisipasi Pilkada Kab/Kota (Satuan: %)
56,67 56.67 65,00 0,00 65,00 0,00 0,00 65,00
5 Persentase Ormas yang mendapatkan pembinaan (Satuan: %)
70 70 70 70 75 75 75 75
6 Cakupan pembinaan dan penguatan 4 Konsensus Dasar Kebangsaan (Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, NKRI) (Satuan: Kegiatan)
5 5 22 24 27 29 33 135
C. Angka Kriminalitas 5002 5002 4800 4500 4300 4000 3800 3800
1 Persentase penurunan jumlah peristiwa gangguan keamanan dalam daerah (Satuan: %)
0 0 100 100 100 100 100 100
85
BAB VIII
PENUTUP
Pemerintah Daerah wajib menerapkan prinsip-prinsip efisien, efektif, transparan,
akuntabel dan partisipatif dalam melaksanakan kegiatannya untuk pencapaian
sasaran program-program yang tertuang di dalam Pola Dasar Pembangunan Jangka
Panjang Provinsi Banten 2005-2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) 2017-2022, yang menjadi dasar secara umum bagi penyusunan
Rencana Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten 2017 - 2022.
Pelaksanaan dan penerapan Rencana Strategis mensyaratkan pentingnya
keterpaduan dan sinkronisasi antar kegiatan, baik di dalam satu program ataupun
antar program dengan tetap memperhatikan peran, tanggungjawab dan tugas yang
melekat pada Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Di dalam penyusunan dan pelaksanaan Rencana Strategis Badan Kesatuan Bangsa
dan Politik 2017 - 2022 melibatkan penguatan peran stakeholders / pelaku
pembangunan terkait dari berbagai elemen masyarakat.
Serang, Oktober 2017
Plt. KEPALA BADAN
KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
PROVINSI BANTEN
H. ANWAR MAS’UD, SH, M.Si Pembina Utama Madya
NIP. 19590821 198503 1 008
SATKER : 110503 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 Nilai IKM 2.5 Skala (1-4) 2,80 3,00 3,20 3,40 3,60 3,60
0 Dokumen Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset, Satuan : Dokumen
20 Dokumen 22,00 12.914.000,00 22,00 180.000.000,00 22,00 180.000.000,00 22,00 162.300.000,00 22,00 150.000.000,00 110,00 685.214.000,00
M 17 Dokumen 17,00 17,00 17,00 17,00 17,00 85,00
2 Penyusunan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) Aparat Pengawas Instansi Pemerintah (APIP)
0 Dokumen 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 10,00
3 Penyusunan Dokumen Laporan Pajak
3 Dokumen 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 15,00
0 Dokumen rencana kerja dan dokumen evaluasi kinerja, satuan : Dokumen
24 Dokumen 21,00 127.987.000,00 21,00 802.892.000,00 21,00 802.892.000,00 21,00 802.892.000,00 21,00 1.320.892.000,00 105,00 3.857.555.000,00
1 Penyusunan Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan
6 Dokumen 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 15,00
2 Penyusunan Perencanaan Program dan Kegiatan Tahunan
10 Dokumen 9,00 9,00 9,00 9,00 9,00 45,00
3 Penyusunan RENSTRA Perangkat Daerah
1 Dokumen 0,00 0,00 0,00 0,00 1,00 1,00
4 Penyusunan Laporan Evaluasi dan Pengendalian
7 Dokumen 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 25,00
5 Monitoring dan Evaluasi 0 Dokumen 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 20,00
0 Pengadaan Sarana Prasarana Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Prov. Banten Satuan: Paket
1 Paket 1,00 133.040.000,00 1,00 550.000.000,00 1,00 850.000.000,00 1,00 850.000.000,00 1,00 700.000.000,00 5,00 3.083.040.000,00
1 Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor
1 Paket 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 5,00
0 Pemeliharaan Sarana Prasarana Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Prov. Banten Satuan: Bulan
12 Bulan 12,00 1.215.650.000,00 12,00 660.000.000,00 12,00 750.000.000,00 12,00 750.000.000,00 12,00 665.000.000,00 12,00 4.040.650.000,00
1 Pemeliharaan dan Rehabilitasi Gedung/Kantor
2 Paket 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 10,00
2 Pemeliharaan Kendaraan Dinas Operasional
12 Bulan 12,00 12,00 12,00 12,00 12,00 12,00
3 Pemeliharaan Inventaris Kantor 12 Bulan 12,00 12,00 12,00 12,00 12,00 12,00
0 Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Prov. Banten Satuan: Builan
12 Bulan 12,00 3.886.448.000,00 12,00 2.613.708.000,00 12,00 2.602.308.000,00 12,00 2.602.308.000,00 12,00 2.600.895.800,00 12,00 14.305.667.800,00
1 Operasional Kantor Tidak Tetap 12 Bulan 12,00 12,00 12,00 12,00 12,00 12,00
2 Penyediaan Jasa Kebersihan Gedung dan Halaman (Outsourching)
1 Tahun 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00
3 Penyediaan Barang Habis Pakai
12 Bulan 12,00 12,00 12,00 12,00 12,00 12,00
4 Penyediaan Bahan Cetak 12 Bulan 12,00 12,00 12,00 12,00 12,00 12,00
5 Penyediaan Makan dan Minum Kantor
12 Bulan 12,00 12,00 12,00 12,00 12,00 12,00
Tabel 6.1Rencana Program dan Kegiatan, Serta Pendanaan
1105.110501.01.005 Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran
1105.110501.01.003 Pengadaan Sarana Prasarana Kantor
1105.110501.01.004 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor
1105.110501.01.001 Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset
1105.110501.01.002 Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
LokasiTahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-6 Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode Renstra
Terwujudnya kelembagaan pemerintahan daerah yang berakhlakul kariman dengan efektif, efisien,transparan, akuntabel,dan sumber daya aparatur berintegritas, berkompetensi serta melayani masyarkat
Tercapainya Penyelenggaraan Pemerintahan yang Akuntabel, Efektif, dan efisien
Capaian Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten
1105.01 Program Tata Kelola Pemerintahan
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program / Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan
(Output)
Data Capaian Pada Tahun Awal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Unit Kerja SKPD Penanggungjawab
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target RpLokasiTahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-6 Kondisi Kinerja Pada
Akhir Periode Renstra Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program / Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan
(Output)
Data Capaian Pada Tahun Awal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Unit Kerja SKPD Penanggungjawab
6 Penyediaan Promosi dan Publikasi
11 Media 10,00 10,00 10,00 10,00 10,00 50,00
7 Penyediaan Operasional Jasa Kantor
12 Bulan 12,00 12,00 12,00 12,00 12,00 12,00
8 Pelaksanaan HUT Banten dan Banten Expo
1 Paket 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 5,00
9 Penyediaan BBM 12 Bulan 12,00 12,00 12,00 12,00 12,00 12,00
0 Peningkatan Kapasitas Aparatur Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Prov. Banten, Satuan: Dok
3 Dokumen 18,00 159.064.000,00 18,00 750.000.000,00 18,00 750.000.000,00 18,00 750.000.000,00 18,00 626.112.200,00 90,00 3.035.176.200,00
1 Fasilitasi Administrasi Kepegawaian
0 Dokumen 15,00 15,00 15,00 15,00 15,00 75,00
2 Peningkatan Kompetensi Aparatur
3 Kegiatan 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 15,00
0 Rapat Koordinasi Kedalam dan Keluar Daerah Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Prov. Banten Satuan: Bulan
12 Bulan 12,00 1.117.397.000,00 12,00 1.154.900.000,00 12,00 1.154.900.000,00 12,00 1.154.900.000,00 12,00 1.154.900.000,00 12,00 5.736.997.000,00
1 Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah
12 Bulan 12,00 12,00 12,00 12,00 12,00 12,00
2 Koordinasi dan Konsultasi Ke Dalam Daerah
12 Bulan 12,00 12,00 12,00 12,00 12,00 12,00
0 Dokumen Data Pembangunan Sektoral, satuan : Dokumen
2 Dokumen 8,00 239.000.000,00 8,00 200.000.000,00 8,00 200.000.000,00 8,00 200.000.000,00 8,00 200.000.000,00 40,00 1.039.000.000,00
1 Penyusunan Profil Kinerja Program Perangkat Daerah
0 Dokumen 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 10,00
2 Pembuatan Visualisasi Perangkat Daerah
1 Dokumen 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 5,00
3 Pengelolaan Website Perangkat Daerah
1 Tahun 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00
4 Penyusunan Statistik Sektoral dan Informasi Geospasial Tematik
0 Dokumen 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 10,00
5 Pengelolaan PPID 0 Tahun 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00
6 Penyusunan Dokumen Indeks Kepuasan Masyarakat
0 Dokumen 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 5,00
1 Cakupan pembinaan dan penguatan 4 Konsensus Dasar Kebangsaan (Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, NKRI
5 % 22,00 24,00 27,00 29,00 33,00 33,00
0 Tercapainya Pembinaan Kewarganegaraan dan Pembauran Kebangsaan
1 Kegiatan 6,00 1.257.000.000,00 7,00 1.070.159.000,00 9,00 1.468.206.500,00 11,00 950.100.000,00 13,00 1.779.468.000,00 46,00 6.524.933.500,00
1 Rapat Koordinasi Pengurus FPK Provinsi Banten
0 Kegiatan 1,00 2,00 2,00 4,00 4,00 13,00
2 Lomba Cerdas Cermat Antar Suku, Adat, Etnis, Antar Golongan Kab/Kota Se-Provinsi Banten
0 Kegiatan 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 10,00
3 Pembinaan Kewarganegaraan Bagi Pelajar SLTA Kab/Kota Se- Provinsi Banten
0 Kegiatan 3,00 3,00 5,00 5,00 7,00 23,00
0 Tercapainya Penguatan dan Pembinaan Pendidikan Wawasan Kebangsaan (PPWK)
4 Kegiatan 16,00 1.652.968.000,00 17,00 1.929.841.000,00 18,00 2.441.761.500,00 18,00 2.959.868.000,00 20,00 2.130.500.000,00 89,00 11.114.938.500,00
1 Penyelenggaraan Kampung Merah Putih
0 Kegiatan 4,00 5,00 5,00 5,00 7,00 26,00
2 Penyelenggaraan Peringatan Hari Kesaktian Pancasila
0 Kegiatan 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 5,00
3 Penyelenggaraan Peringatan Hari Bela Negara
0 Kegiatan 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 5,00
1105.110503.17.002 Penguatan Pendidikan Wawasan Kebangsaan (PPWK)
Terwujudnya kelembagaan pemerintahan daerah yang berakhlakul kariman dengan efektif, efisien,transparan, akuntabel,dan sumber daya aparatur berintegritas, berkompetensi serta melayani masyarkat
Meningkatnya Stabilitas Daerah 1 Indeks Demokrasi Indonesia2 Angka Kriminalitas
1105.17 Program Pembinaan Idiologi dan Wawasan Kebangsaan
1105.110503.17.001 Pembinaan Kewarganegaraan
1105.110501.01.007 Rapat Koordinasi Kedalam dan Keluar Daerah
1105.110501.01.009 Penyediaan Data Pembangunan Sektoral
1105.110501.01.006 Peningkatan Kapasitas Aparatur
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target RpLokasiTahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-6 Kondisi Kinerja Pada
Akhir Periode Renstra Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program / Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan
(Output)
Data Capaian Pada Tahun Awal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Unit Kerja SKPD Penanggungjawab
4 Peningkatan Kesadaran Bela Negara
0 Kegiatan 6,00 6,00 6,00 6,00 6,00 30,00
5 Lomba Cerdas Cermat Kebangsaan Tingkat SLTA
0 Kegiatan 1,00 1,00 2,00 2,00 2,00 8,00
6 Penyelenggaraan Peringatan HUT RI
0 Kegiatan 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 5,00
7 Rapat Koordinasi Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan (PPWK)
0 Kegiatan 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 10,00
1 Prosentase penurunan peristiwa gangguan keamanaan dalam daerah
0 % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
0 Tercapainya Pencegahan dini potensi kerawanan konflik politik, ekonomi, sosial dan SARA
10 Kegiatan 43,00 1.750.000.000,00
43,00 1.978.964.500,00 43,00 2.964.242.000,00 43,00 2.739.642.000,00 43,00 2.239.642.000,00 215,00 11.672.490.500,00
1 Penyuluhan Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN)
0 Kegiatan 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 10,00
2 Deteksi Dini dan Rawan Konflik Tingkat Provinsi Banten
0 Kegiatan 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 10,00
3 Pemberdayaan Eks NAPITER di Provinsi Banten
0 Kegiatan 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 5,00
4 Penguatan Kapasitas Pemerintah dan Masyarakat Dalam Mencegah Terjadinya Konflik Sosial
0 Kegiatan 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 10,00
5 Penyuluhan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewaspadaan Dini Masyarakat di Daerah
0 Kegiatan 8,00 8,00 8,00 8,00 8,00 40,00
6 Sinergitas Antar Lembaga Intelejen Provinsi Banten
0 Kegiatan 8,00 8,00 8,00 8,00 8,00 40,00
7 Rapat Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial Tingkat Provinsi
0 Kegiatan 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 5,00
8 Pemantauan Ke Lapangan Terhadap Aksi Unjuk Rasa Tingkat Provinsi Banten
0 Kegiatan 10,00 10,00 10,00 10,00 10,00 50,00
9 Penyelidikan, Pengamanan dan Penggalangan (Lidpamgal) Terhadap Kelompok Radikal
0 Kegiatan 6,00 6,00 6,00 6,00 6,00 30,00
10 Fasilitasi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FORKOPIMDA) Provinsi Banten
0 Kegiatan 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 15,00
0 Tercapainya Pemantauan dan Penyelesaian Masalah Perbatasan dan Orang Asing
3 Kegiatan 7,00 1.189.642.000,00 9,00 972.000.000,00 11,00 975.400.000,00 13,00 1.200.000.000,00 15,00 1.700.000.000,00 55,00 6.037.042.000,00
1 Rapat Koordinasi Implementasi UU No.6 Th.2011 dan Permendagri No.49 Th.2010 Tentang Pemantauan Tenaga Kerja Asing di Provinsi Banten
0 Kegiatan 2,00 2,00 4,00 4,00 4,00 16,00
2 Implementasi Permendagri No.7 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Permendagri No.64 Tahun 2011 Tentang Pedoman Penerbitan Rekomendasi Penelitian di Wilayah Provinsi Banten
0 Kegiatan 1,00 1,00 1,00 3,00 3,00 9,00
3 Monitoring dan Evaluasi Tenaga Kerja Asing ke Perusahaan di Wilayah Provinsi Banten
0 Kegiatan 4,00 6,00 6,00 6,00 8,00 30,00
1105.110503.23.001 Pencegahan Dini Potensi Kerawanan Konflik Politik, Ekonomi, Sosial dan SARA
1105.110503.23.002 Pemantauan dan Penyelesaian Masalah Perbatasan dan Orang Asing
Terwujudnya kelembagaan pemerintahan daerah yang berakhlakul kariman dengan efektif, efisien,transparan, akuntabel,dan sumber daya aparatur berintegritas, berkompetensi serta melayani masyarkat
Meningkatnya Stabilitas Daerah 1 Indeks Demokrasi Indonesia2 Angka Kriminalitas
1105.23 Program Peningkatan Kewaspadaan Nasional
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target RpLokasiTahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-6 Kondisi Kinerja Pada
Akhir Periode Renstra Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program / Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan
(Output)
Data Capaian Pada Tahun Awal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Unit Kerja SKPD Penanggungjawab
1 Persentase Ormas yang mendapatkan Pembinaan
70 % 70,00 70,00 75,00 75,00 75,00 75,00
0 Tercapainya Pembinaan Ketahanan Ekonomi Dalam Kerangka Ketahanan Nasional
2 Kegiatan 8,00 1.716.410.000,00 10,00 1.536.410.000,00 12,00 2.268.300.500,00 13,00 1.616.410.000,00 13,00 1.200.000.000,00 56,00 8.337.530.500,00
1 Rapat Koordinasi Bidang Ketahanan Ekonomi di Provinsi Banten
0 Kegiatan 2,00 4,00 4,00 5,00 5,00 20,00
2 Rapat Koordinasi Pemetaan Lokasi Kerawanan Ketahanan Ekonomi
0 Kegiatan 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 5,00
3 Rapat Koordinasi Ketahanan dan Kedaulatan Ekonomi Mikro se- Provinsi Banten
0 Kegiatan 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 15,00
4 Seminar Pengembangan Ketahanan Ekonomi Provinsi Banten
0 Kegiatan 2,00 2,00 4,00 4,00 4,00 16,00
0 Tercapainya Pembinaan Ketahanan Ekonomi Dalam Kerangka Ketahanan Nasional
4 Kegiatan 8,00 1.800.000.000,00 10,00 1.980.000.000,00 12,00 2.248.109.500,00 14,00 2.900.000.000,00 16,00 3.316.410.000,00 60,00 12.244.519.500,00
1 Rapat Koordinasi Bidang Ketahanan Sosial, dan Budaya
0 Kegiatan 2,00 4,00 4,00 4,00 4,00 18,00
2 Implementasi Perpu, Peraturan Pemerintah, dan Peraturan Menteri Tentang Organisasi Kemasyarakatan
0 Kegiatan 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 10,00
3 Peningkatan Kapasitas Pemuda Ormas di Provinsi Banten
0 Kegiatan 2,00 2,00 2,00 4,00 6,00 16,00
4 Forum Silaturahmi Antar Organisasi Kemasyarakatan, LSM, OKP, BEM dan Lembaga Nirlaba Lainnya di Provinsi Banten
0 Kegiatan 2,00 2,00 4,00 4,00 4,00 16,00
1 Angka Partisipasi Pilleg 70.83 % 0,00 0,00 0,00 0,00 73,00 73,00
2 Angka Partisipasi Pilgub 62.78 % 0,00 0,00 0,00 0,00 65,00 65,00
3 Angka Partisipasi Pilpres 68.66 % 0,00 70,00 0,00 0,00 70,00 70,00
4 Angka Partisipasi Pilkada Kab/Kota
56.67 % 65,00 0,00 65,00 0,00 65,00 65,00
0 Tercapainya Pembinaan Partai Politik
5 Kegiatan 11,00 850.000.000,00
12,00 1.100.000.000,00 13,00 1.556.835.000,00 14,00 2.240.980.000,00 15,00 2.262.380.000,00 65,00 8.010.195.000,00
1 Verifikasi Administrasi Permohonan Bantuan Keuangan Partai Politik
0 Kegiatan 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 5,00
2 Rapat Koordinasi Pemantauan, Pelaporan, dan Evaluasi Perkembangan Politik di Daerah
0 Kegiatan 4,00 4,00 5,00 5,00 5,00 23,00
3 Diseminasi Tata Cara Pengajuan, Pengelolaan, dan Pelaporan Bantuan Keuangan Partai Politik
0 Kegiatan 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 10,00
4 Forum Komunikasi Perkembangan Politik Daerah Antara Partai Politik, Tokoh Masyarakat dengan Pemerintah Provinsi Banten
0 Kegiatan 2,00 3,00 3,00 4,00 5,00 17,00
5 Penguatan Peran Partai Politik Untuk Persiapan Pemilu Tahun 2019
0 Kegiatan 1,00 1,00 0,00 0,00 0,00 2,00
6 Penguatan Peran Lembaga / Organisasi Sayap Parpol Sebagai Kader Partai Politik
0 Kegiatan 1,00 1,00 2,00 2,00 2,00 8,00
0 Tercapainya enyelenggaraan Desk Pilkada
5 Kegiatan 21,00 1.700.000.000,00 13,00 1.500.000.000,00 23,00 1.650.000.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 57,00 4.850.000.000,00
1 Rapat Koordinasi Pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2018
4 Kegiatan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 4,00
1105.110503.25.001 Pembinaan Partai Politik
1105.110503.25.002 Penyelenggaraan Desk Pilkada
1105.110503.24.002 Pembinaan Ormas, OKP, Masyarakat/Kelompok Masyarakat dan Nirlaba Lainnya dalam Rangka Mendorong Ketahanan Nasional
Terwujudnya kelembagaan pemerintahan daerah yang berakhlakul kariman dengan efektif, efisien,transparan, akuntabel,dan sumber daya aparatur berintegritas, berkompetensi serta melayani masyarkat
Meningkatnya Stabilitas Daerah 1 Indeks Demokrasi Indonesia2 Angka Kriminalitas
1105.25 Program Peningkatan Pendidikan Politik Masyarakat
Terwujudnya kelembagaan pemerintahan daerah yang berakhlakul kariman dengan efektif, efisien,transparan, akuntabel,dan sumber daya aparatur berintegritas, berkompetensi serta melayani masyarkat
Meningkatnya Stabilitas Daerah 1 Indeks Demokrasi Indonesia2 Angka Kriminalitas
1105.24 Program Peningkatan Ketahanan Sosial dan Ekonomi
1105.110503.24.001 Pembinaan Ketahanan ekonomi dalam Kerangka Ketahanan Nasional
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target RpLokasiTahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-6 Kondisi Kinerja Pada
Akhir Periode Renstra Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program / Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan
(Output)
Data Capaian Pada Tahun Awal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Unit Kerja SKPD Penanggungjawab
2 Diseminasi Pilkada Serentak Tahun 2018
6 Kegiatan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 6,00
3 Monitoring Pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2018
4 Kegiatan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 4,00
4 Rapat Koordinasi Evaluasi Pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2018
1 Kegiatan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 1,00
5 Diseminasi Pelaksanaan Pemilu Tahun 2019
4 Kegiatan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 4,00
6 Rapat Koordinasi Persiapan Tahapan Pemilu Tahun 2019
2 Kegiatan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 2,00
7 Rapat Koordinasi Pelaksanaan Pemilu 2019
0 Kegiatan 3,00 0,00 0,00 0,00 0,00 3,00
8 Monitoring Pelaksanaan Pemilu 2019
0 Kegiatan 8,00 0,00 0,00 0,00 0,00 8,00
9 Rapat Koordinasi Evaluasi Pelaksanaan Pemilu 2019
0 Kegiatan 2,00 0,00 0,00 0,00 0,00 2,00
10 Rapat Koordinasi Pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2020
0 Kegiatan 0,00 8,00 0,00 0,00 0,00 8,00
11 Diseminasi Pilkada Serentak Tahun 2020
0 Kegiatan 0,00 7,00 0,00 0,00 0,00 7,00
12 Monitoring Pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2020
0 Kegiatan 0,00 4,00 0,00 0,00 0,00 4,00
13 Rapat Koordinasi Evaluasi Pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2020
0 Kegiatan 0,00 4,00 0,00 0,00 0,00 4,00
0 Tercapainya Penguatan pendidikan politik bagi Ormas, OKP, Masyarakat/Kelompok Masyarakat dan Nirlaba Lainnya
2 Kegiatan 12,00 1.190.980.000,00 13,00 1.140.980.000,00 14,00 1.534.145.000,00 15,00 2.500.000.000,00 16,00 2.270.000.000,00 70,00 8.636.105.000,00
1 Penyelenggaraan dan Pengembangan Demokrasi di Provinsi Banten
0 Kegiatan 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 10,00
2 Penyelenggaraan Pendidikan Politik di Provinsi Banten
0 Kegiatan 6,00 7,00 7,00 7,00 7,00 34,00
3 Penyelenggaraan Pendidikan Budaya Politik dan Etika Demokrasi Bagi Pemilih Pemula
0 Kegiatan 4,00 4,00 5,00 6,00 7,00 26,00
1105.110503.25.003 Penguatan pendidikan politik bagi Ormas, OKP, Masyarakat/Kelompok Masyarakat dan Nirlaba Lainnya