Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018 i KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dokumen Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi 2013-2018 ini dapat terselesaikan. Penyusunan Renstra RSJ Provinsi mengacu pada Permendagri Nomor 54 tahun 2010 dan RPJPD 2005-2025 dan RPJMD 2013-2018 Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat serta Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTB. Rencana Strategis ini merupakan dokumen perencanaan memuat visi, misi, tujuan, program kerja, indikator, target kinerja dan sumber pembiayaannya, yang diharapkan dapat menjadi acuan bagi semua elemen yang ada di RSJ Provinsi baik perencana, pelaksana dan pihak-pihak yang berkepentingan serta dasar evaluasi kegiatan RSJ Provinsi selama 5 (lima) tahun mendatang. Terima kasih kami sampaikan kepada seluruh unit/instalasi dan pihak- pihak yang telah membantu dan berperan serta dalam penyusunan Rencana Strategis ini. Tiada gading yang tak retak, saran dan masukan dari berbagai pihak akan menjadi pertimbangan dalam menyempurnakan Rencana Strategis ini kedepannya. Mataram, November 2013 Direktur RSJ Provinsi Dr. Elly Rosila Wijaya, SpKJ, MM NIP 19610131 198801 2 001
77
Embed
KATA PENGANTAR - rsjmutiarasukma.ntbprov.go.id 2013-2018.pdf · tujuan, program kerja, indikator, target kinerja dan sumber pembiayaannya, yang diharapkan dapat menjadi acuan bagi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga dokumen Rencana Strategis (Renstra)
Rumah Sakit Jiwa Provinsi 2013-2018 ini dapat terselesaikan.
Penyusunan Renstra RSJ Provinsi mengacu pada Permendagri Nomor
54 tahun 2010 dan RPJPD 2005-2025 dan RPJMD 2013-2018 Pemerintah
Provinsi Nusa Tenggara Barat serta Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTB.
Rencana Strategis ini merupakan dokumen perencanaan memuat visi, misi,
tujuan, program kerja, indikator, target kinerja dan sumber pembiayaannya, yang
diharapkan dapat menjadi acuan bagi semua elemen yang ada di RSJ Provinsi
baik perencana, pelaksana dan pihak-pihak yang berkepentingan serta dasar
evaluasi kegiatan RSJ Provinsi selama 5 (lima) tahun mendatang.
Terima kasih kami sampaikan kepada seluruh unit/instalasi dan pihak-
pihak yang telah membantu dan berperan serta dalam penyusunan Rencana
Strategis ini. Tiada gading yang tak retak, saran dan masukan dari berbagai
pihak akan menjadi pertimbangan dalam menyempurnakan Rencana Strategis
ini kedepannya.
Mataram, November 2013 Direktur RSJ Provinsi
Dr. Elly Rosila Wijaya, SpKJ, MM NIP 19610131 198801 2 001
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... v
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ........................................................................... 1
6. Instalasi terapi dan rehabilitasi narkoba dan HIV/AIDS
7. Instalasi rekam medik
8. Instalasi kesehatan jiwa masyarakat (Keswamas)
d. Seksie Penunjang Medik
1. Instalasi gizi
2. Instalasi laboratorium
3. Instalasi farmasi
4. Instalasi pemeliharaan saran prasarana rumah sakit (IPSPRS)
5. Instalasi pendidikan dan penelitian (Diklit)
e. Seksie Keperawatan
2.2 Susunan Kepegawaian Dan Aset Yang Dikelola
2.2.1 Susunan Kepegawaian
Ketenagaan di RSJ Provinsi terdiri dari tenaga medis, keperawatan,
tenaga sanitarian, tenaga farmasi, tenaga gizi, tenaga teknis medis
(fisioterafis, analis, teknis elektromedis, rontgen dan perawat gigi), tenaga
kesehatan lain (psikolog, rekam medis, pekerja sosial, sarjana kesehatan
masyarakat) dan tenaga tata usaha (magister kesehatan, pendidikan, sarjana
administrasi dan lain-lain). Berdasarkan laporan tahunan RSJ Provinsi NTB,
jumlah ketenagaan di RSJ Provinsi NTB setiap tahun mengalami peningkatan.
Peningkatan paling besar terjadi dari tahun 2009 ke tahun 2010, yaitu sebesar
31%, dengan penambahan jumlah pegawai dengan status PNS yang paling
banyak. Selanjutnya penambahan jumlah Pegawai mengalami penurunan
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
9
setiap tahunnya berturut-turut dari tahun 2010 sampai tahun 2013 adalah, 5%,
4% dan 1%.
Susunan kepegawaian RSJ Provinsi NTB didominasi oleh Pegawai
Negeri Sipil, adapun distribusi kepegawaian berdasarkan status kepegawaian
adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1. Ditribusi Jumlah SDM RSJ Provinsi NTB Berdasarkan Status
Kepegawaian Tahun 2009-2013
NO URAIAN JUMLAH
2009 2010 2011 2012 2013
1 Pegawai Negeri Sipil
(PNS) 159 208 205 209 212
2 Pegawai Tidak Tetap
(PTT) 1 1 1 1 1
3 Kontrak 2 4 17 23 23
JUMLAH 162 212 223 233 236
Sumber : Urusan Kepegawaian RSJ Provinsi NTB 2013
Susunan kepegawaian Rumah Sakit Jiwa Provinsi NTB terdistribusi
berdasarkan pendidikan, mulai dari dokter spesialis, dokter umum, perawat
serta dari berbagai disiplin ilmu yang lain. Berikut adalah gambaran
penyebaran Pegawai RSJ Provinsi NTB berdasarkan pendidikan dalam kurun
waktu 2009-2013 :
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
10
Tabel 2.2 . Ditribusi Jumlah SDM RSJ Provinsi NTB Berdasarkan Pendidikan
Tahun 2009-2013
NO PENDIDIKAN JUMLAH TENAGA
2009 2010 2011 2012 2013
1 Medis a. Psikiater b. Dokter Umum c. Dokter Gigi
2 9 1
1 13 1
1 13 1
2
13 1
2 13 1
Jumlah 1 12 15 15 16 16
2 Keperawatan a. Diploma I b. Diploma III keperawatan c. Sarjana keperawatan d. Sarjana Keperawatan nurse
2
53 8 3
2 69 9 11
1 70 10 11
1
66 15 12
1 66 15 12
Jumlah 2 66 91 92 94 94
3 Tenaga Sanitarian a. Sekolah Pembantu Penilik
Kesehatan b. Akademi Kesehatan Lingkungan
2 2
2
3
2
3
2 3
2
3
Jumlah 3 4 5 5 5 5
4 Tenaga Farmasi a. Asisten Apoteker b. Apoteker
3 2
3 3
3 3
3 3
3 3
Jumlah 4 5 6 6 6 6
5 Tenaga Gizi a. Sarjana Gizi b. Akademi Gizi c. Sekolah Pembantu Ahli Gizi
1 2 2
1 4 2
1 4 2
1 4 2
1 4 2
Jumlah 5 5 7 7 7 7
6 Tenaga Teknis Medis a. Fisioterapis b. D III Analis c. SMAK (analis kesehatan) d. Analis (S1 Biologi) e. Teknisi Elektromedis f. Penata Rontgent g. Perawat Gigi
1 - 4 - 1 2 -
3 2 4 - 3 3 2
3 2 3 2 3 4 2
3 2 3 2 3 3 2
3 2 3 2 3 3 2
Jumlah 6 8 17 19 18 18
7 Tenaga Kesehatan Lain a. Sarjana Kesehatan Masyarakat b. Psikolog c. Ahli Madya Perekam Medis d. Pekerja Sosial
5 4 2 2
6 5 4 2
5 4 4 2
6 2 4 2
6 2 4 2
Jumlah 7 14 17 15 14 17
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
11
NO PENDIDIKAN JUMLAH TENAGA
2009 2010 2011 2012 2013
8 Tata Usaha a. Strata II (S2) Pendidikan b. Strata II (S2) Kesehatan c. Strata II (S2) Manajemen d. S1 ekonomi e. S1 sosial f. S1 Sains g. S1 Administrasi h. S1 Teknik i. S1 komunikasi j. S1 Pendidikan k. S1 Sains terapan biologi l. Sarjana Muda (BA) m. SMA/sederajat n. SMP/sederajat o. SD/sederajat
- 2 1 3 3 - - 1 1 1 1 1
24 4 2
- 2 1 4 3 - 1 1 1 - 1 1 30 3 1
- 2 1 2 4 1 1 1 1 - - -
31 1 1
1 2 - 3 5 1 1 1 1 - - -
31 2 1
1 2 - 3 5 1 1 1 1 - - -
31 2 1
Jumlah 8 45 49 46 49 49
9. PTT/Outsourcing/kontrak a. SD/sederajat b. SMA/sederajat c. Patologi klinik d. dr.Anak e. Neurolog f. Radiolog g. Akuntan h. Psikiater
2 1 - - - - - -
2 - - - 1 1 - 1
2 12 - - 1 1 1 1
2
17 1 1 1 1 1
2 17 1 1 1 1 1 -
Jumlah 9 3 5 18 24 24
Jumlah: 1+2+3+4+5+6+7+8+9 162 212 223 233 236 Sumber : Urusan Kepegawaian RSJ Provinsi NTB 2013
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
12
Berikut ditribusi jumlah SDM RSJ Provinsi NTB Berdasarkan pendidikan Tahun 2009-2013 dalam bentuk diagram:
1215 15 16 16
66
91 92 94 94
4 5 5 5 55 6 6 6 65 7 7 7 78
17 19 18 1814
17 15 1417
4549
4649 49
3 5
18
24 24
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
2009 2010 2011 2012 2013
Medis Keperawatan Tenaga Sanitarian Tenaga Farmasi Tenaga Gizi
Tenaga Teknis Medis Tenaga Kesehatan lain Tata Usaha PTT
Gambar 2.2. Diagram Keadaan Pegawai Rumah Sakit Jiwa Provinsi NTB Tahun 2009-2013 berdasarkan pendidikan
PTT/kontrak
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
13
2.2.2 Aset Yang Dikelola
Pada awal berdiri, RSJ Provinsi adalah RS Khusus milik Pemerintah
Pusat, namun sejak otonomi daerah, RSJ Provinsi beralih kepemilikan
menjadi milik Pemerintah Daerah termasuk aset. Selain hibah Pemerintah
Pusat, setiap tahun RSJ Provinsi berupaya mengadakan peralatan melalui
APBD untuk mengganti peralatan yang rusak, aus ataupun peralatan yang
masih konvensional.
a. Tanah dan bangunan
Rumah Sakit Jiwa Provinsi NTB terdiri atas tanah seluas 60.000 m2,
dengan luas bangunan 7.309,69 m2, RSJ memiliki 6 ruang
peerawatan, 1 ruang rehabilitasi dan IGD dengan kapasitas tampung
sejumlah 100 tempat tidur.
b. Peralatan medis
Peralatan medis yang tersedia di RSJ antara lain ECT, Stimulator,
2013 13.113.218.700 3.379.715.000 7.500.000.000 1.000.000.000 24.992.933.700 Sumber: Laporan Tahunan RS Jiwa Provinsi Tahun 2012 dan Data Keuangan 2013
Pada tabel di atas terlihat bahwa terjadi peningkatan pembiayaan
yang signifikan terutama dalam 2 tahun terakhir yang dipengaruhi oleh
pendanaan dari BLUD. Peningkatan pembiayaan yang signifikan memberi
pengaruh bermakna pada alokasi Belanja Langsung yang meningkat
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
24
>100%. Sedangkan peningkatan pembiayaan Belanja Tidak Langsung
dipengaruhi oleh pertambahan jumlah pegawai akibat dari mutasi,
kenaikan gaji dan kenaikan tunjangan. Berikut gambaran alokasi Belanja
Langsung selama 5 (lima) tahun :
Tabel 2.10 Alokasi Belanja Langsung Tahun 2009-2013
3 Kegiatan Pencatatan Pelaporan Infeksi Nosokomial di RS
> 75% 50% 0% >75% 0% >75% 0%
18 Pelayanan terapi rehabilitasi narkoba dan HIV/AIDS
1 Kelengkapan tim pemberi pelayanan di unit rehabilitasi narkoba dan HIV/AIDS
100% 100% 100% 100% 87,5% 100% 87,5%
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
40
NO JENIS
PELAYANAN
STANDAR PELAYANAN MINIMAL 2011 2012 2013
INDIKATOR NILAI TARGET HASIL TARGET HASIL TARGET HASIL
2 Adanya pelayanan (detoksifikasi, konseling narkoba, family support group, home visit, Rehabilitasi, Outing, Tes narkoba dan HIV/AIDS, mobile VCT HIV/AIDS ) di instalasi narkoba dan HIV/AIDS
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
3 Keteraturan pengambilan obat ARV
90% 90% 100% 90% 80,1% 90% 98,68%
4 Ketepatan waktu pelaksanaan program dengan perencanaan program di unit OSC
100% 100% 100% 100% 88,9% 100%
5 Tidak ada kejadian re-admission kurang dari 1 bulan karena relaps
90% 90% 100% 90% 100% 90% 99167%
6 Tidak adanya kejadian pasien melarikan diri dari Rumah Sakit
95% 90% 100% 95% 83,3% 95% 90,76%
19 Keamanan 1 Tidak ada kejadian kehilangan barang milik Rumah Sakit
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
2 Tidak ada kejadian kehilangan barang milik pasien dan keluarganya
100% 100% 100% 100% 100% 100% 99,99%
3 Tugas satuan pengamanan selama 24 jam penuh
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
20 Pelayanan Keswamas
1 Ketersediaan tim Keswamas (lengkap)
100% 80% 100% 90% 100% 100% 100%
2 Ketepatan waktu pelaksanaan pelayanan sesuai jadwal
100% 90% 100% 100% 100% 100% 100%
21
Pelayanan PHCU
1 1. Tidak adanya pasien yang dirawat di PHCU > 7 hari
100% 100% 100% 100% 22,21% 100% 13,88%
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
41
NO JENIS
PELAYANAN
STANDAR PELAYANAN MINIMAL 2011 2012 2013
INDIKATOR NILAI TARGET HASIL TARGET HASIL TARGET HASIL
2 Tidak ada pasien yang di fiksasi > 24 jam
100% 100% 100% 100% 98,57% 100% 100%
3 Tidak ada luka lecet akibat fiksasi
100% 100% 100% 100% 99,99% 100% 100%
4 Tidak ada kejadian pasien yang dirawat di PHCU melarikan diri dari Rumah Sakit
100% 90% 93,44% 100% 98,19% 100% 98,22%
5 Tidak adanya kejadian kematian pasien gangguan jiwa karena bunuh diri
99,9% 90% 100% 99,9% 100% 99,9% 100%
Sumber : Diklit dan Tim Survei RSJ Provinsi 2013
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa sebagian besar indikator dari
tahun ke tahun mengalami peningkatan, hanya dua pelayanan yang indikatornya
dari tahun ke tahun belum mengalami perubahan yakni pelayanan Pencegahan
Penyakit Infeksi (PPI) dan Pemulasaraan Jenazah karena pelayanannya belum
tersedia disebabkan oleh belum tersedia SDM yang terlatih dibidang tersebut
dan fasilitas yang belum memadai. Indikator-indikator yang belum mencapai
target menjadi bahan masukan bagi pengambil kebijakan agar kedepannya
hambatan-hambatan tersebut dapat diatasi dan pelayanan tersebut dapat
dilaksanakan.
3.3. Analisis Isu Strategis Terkait Dengan Tugas Dan Fungsi SKPD
Kompleksitas pelayanan kesehatan yang dipengaruhi oleh lingkungan
eksternal dan internal akan membawa konsekuensi pada organisasi terkait.
Berbagai permasalahan dan isu yang berkembang di masyarakat menjadi
tantangan tersendiri bagi organisasi terutama organisasi yang bergerak dibidang
pelayanan jasa seperti RSJ Provinsi.
Peningkatan kasus gangguan jiwa, penyalahgunaan Napza dan penderita
HIV/AIDS menjadi permasalahan utama di NTB dan mejadi tugas utama bagi
RSJ Provinsi sebagai satu-satunya institusi kesehatan yang khusus memberikan
pelayanan kesehatan jiwa. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
42
menyebutkan bahwa angka gangguan jiwa berat di Provinsi NTB mengalami
peningkatan dibandingkan hasil Riskesdas 2007. Provinsi NTB merupakan 5
besar gangguan jiwa berat dengan prevalensi 2,1 per mil di Indonesia, lebih
tinggi dari angka nasional 1,7 per mil. Untuk prevalensi gangguan mental
emosional pada penduduk umur 15 tahun keatas di Indonesia adalah 6%
sedangkan Provinsi NTB menempati urutan ke 7 dengan 6,4%, lebih tinggi dari
angka nasional.
“Indonesia Bebas Pasung 2018” adalah salah satu program nasional yang
dicanangkan dengan harapan tahun 2018 tidak ada lagi Orang Dengan Masalah
Kejiwaan (ODMK) dipasung. Program “NTB Bebas Pasung 2018” adalah bentuk
komitmen Pemerintah Daerah untuk mensuskseskan program nasional Indonesia
Bebas Pasung 2018. Estimasi pasien pasung di NTB adalah 319 orang, yang
didasarkan pada estimasi WHO, yaitu bahwa diperkirakan 1% dari pasien yang
mengalami gangguan jiwa berat mengalami tindakan pemasungan, sedangkan
prevalensi gangguan jiwa berat di NTB menurut Riskesdas 2007 adalah 0,99%
(dibulatkan menjadi 1%) dari jumlah penduduk 15 thn keatas atau sekitar 31.820
orang. Rencana penyisiran atau penjangkauan sampai tahun 2013 diperkirakan
dapat menjangkau 126 orang dan tahun 2014 sebanyak 119 orang (tuntas).
Sampai dengan tahun 2013, RSJ Provinsi sudah menjangkau 332 pasien pasung
dan sebagian besar menjalani perawatan di RSJ Provinsi.
Berikut permasalahan dan isu-isu strategis yang dihadapi RSJ Provinsi
dalam menjalankan tugas dan fungsinya :
Tabel 3.4. Keterkaitan Masalah dengan Isu Strategis
NO SEKSI MASALAH ISU STRATEGIS 1 SEKRETARIAT/
TU - Pengelolaan administrasi
keuangan belum tertib
- Pencatatan dan pelaporan aset belum tertib
- Koordinasi perencanaan
program kesehatan lintas sektor belum optimal
- Pelayanan keuangan belum optimal
- Pengelolaan aset belum optimal
- Penyediaan
anggaran untuk program kesehatan jiwa masih terbatas
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
43
NO SEKSI MASALAH ISU STRATEGIS 2 PELAYANAN
MEDIK - Penanganan pasien
gangguan jiwa belum optimal
- Penanganan penyalahgunaan Napza belum sesuai standar
- Penanganan kasus HIV/IDS
terkendala sumberdaya
- Kasus gangguan jiwa meningkat
- Penanganan Napza belum optimal
- Penanganan
kasus HIV/AIDS belum optimal
PELAYANAN PENUNJANG
MEDIK
- Fasilitas atau sarana prasarana medis dan penunjang masih terbatas
- Peralatan dan bangunan banyak yang aus atau konvensional dan tidak layak
- Peralatan dan bangunan belum sesuai standar
- Pemeliharaan peralatan belum terkelola dengan baik
PELAYANAN KEPERAWATAN
- Asuhan keperawatan belum berjalan optimal antara lain pendokumentasian yang belum tertib dan pelaksanaan MPKP yang kurang optimal
- SDM keperawatan belum sesuai standar
- Pelayanan keperawatan belum optimal
- Kompetensi dan profesionalisme keperawatan belum sesuai standar
Komitmen Pemerintah Daerah Provinsi NTB dibidang kesehatan
tergambar jelas dalam visi misinya. Visi Gubernur/ Wakil Gubernur Nusa Tenggara
Barat Tahun 2013-2018, adalah: Mewujudkan Masyarakat Nusa Tenggara
Barat Yang Beriman, Berbudaya, Berdayasaing dan Sejahtera. Adapun misi
yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi tersebut adalah :
1. Mempercepat perwujudan masyarakat yang berkarakter melalui pemantapan
ketaatan beragama, peningkatan budipekerti, dan pengembangan toleransi.
2. Mengembangkan budaya dan kearifan lokal untuk pembangunan.
3. Melanjutkan ikhtiar reformasi birokrasi yang bersih dan melayani, penegakan
hukum yang berkeadilan, dan memantapkan stabilitas keamanan.
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
44
4. Meningkatkan mutu sumberdaya manusia yang berdayasaing melalui
optimalisasi pelayanan pendidikan, kesehatan, keluarga berencana, dan
kesejahteraan sosial yang berkualitas, terjangkau dan berkeadilan gender.
5. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mempercepat penurunan
kemiskinan, dan mengembangkan keunggulan daerah melalui industri
pariwisata, agroindustri, dan ekonomi kreatif berbasis budaya, sumberdaya
lokal, dan iptek.
6. Melanjutkan percepatan pembangunan infrastruktur dan konektivitas antar
wilayah berbasis tata ruang.
7. Memantapkan pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan
Dari ketujuh misi tersebut, terdapat misi yang berkaian erat dengan
kesehatan termasuk RSJ Provinsi yaitu misi keempat. Meningkatkan mutu
sumberdaya manusia yang berdaya saing tidak hanya membutuhkan fisik yang
kuat tetapi juga jiwa yang sehat. Untuk itu Pemerintah Provinsi NTB menjamin
bahwa setiap warganya mendapatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan sosial
termasuk kesehatan secara berkeadilan dan tanpa membedakan gender,
dengan harapan terwujud layanan sosial dasar bermutu, terjangkau dan adil
serta masyarakat yang sehat dan cerdas.
Upaya nyata yang dilakukan RSJ Provinsi untuk mendukung misi
tersebut adalah dengan mendekatkan akses pelayanan kesehatan jiwa kepada
masyarakat melalui pelayanan langsung mobile clinic, home visit, dan dropping
pasien terutama bagi masyarakat miskin, pasien pasung dan pasien yang secara
geografis sulit menjangkau pelayanan kesehatan jiwa. Penyediaan pelayanan
yang bermutu, tepat dan cepat di dalam gedung (internal RS) serta
mengembangkan pelayanan sesuai kemajuan teknologi dan tuntutan
masyarakat, menyiapkan sarana prasarana sesuai standar dan kebutuhan
pelayanan serta kebijakan yang berpihak kepada kepentingan masyarakat telah
dirintis dan dijalankan juga oleh RSJ Provinsi. Keterbatasan sumberdaya dengan
daerah saasaran yang sulit dijangkau menjadi hambatan yang dihadapi RSJ
Provinsi dalam mendukung misi tersebut.
Selain visi misi Gubernur/Wakil Gubernur Terpilih, Renstra RSJ Provinsi
juga harus selaras dengan visi misi Kementerian Kesehatan RI. Visi Kementerian
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
45
Kesehatan RI adalah Masyarakat Sehat Yang Mandiri dan Berkeadilan.
Adapun misi yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi tersebut adalah :
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan
masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani.
2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya
kesehatan yang paripurna, merata bermutu dan berkeadilan
3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan
4. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik
Salah satu program Kementerian Kesehatan RI yang terkait langsung
dengan RSJ Provinsi adalah “Indonedia Bebas Pasung 2018” yang dijalankan
oleh Pemerintah Provinsi NTB dengan “NTB Bebas Pasung 2018”. Kegiatan
tersebut menjamin bahwa pada tahun 2018 tidak ada lagi pasien yang
kehilangan hak-haknya sebagai manusia karena pemasungan karena semua
masyarakat mendapat jaminan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
paripurna, merata dan berkeadilan seperti tertuang dalam misi Kementerian
Kesehatan RI.
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan
masyarakat dilakukan RSJ Provinsi melalui kegiatan Community Mental Health
Nursing (CMHN) dengan membuat pilot project dan membentuk Self Help Group
(SHG) dan mendorong TPKJM Provinsi berperan aktif. Diharapkan dengan
kegiatan tersebut, pemberdayaan masyarakat dalam kesehatan jiwa masyarakat
dapat terwujud.
Penyusunan Renstra RSJ Provinsi NTB juga mempertimbangkan
kebijakan pemerintah provinsi NTB yaitu Peraturan Daerah Provinsi NTB Nomor
3 Tahun 2010 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Nusa
Tenggara Barat Tahun 2009–2029. Dalam Perda tersebut terdapat 3 (tiga)
kebijakan pengembangan struktur ruang untuk Provinsi NTB, salah satunya
memiliki keterkaitan dengan peran RSJ Provinsi walaupun tidak langsung yakni
“peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan infrastruktur
transportasi, telekomunikasi, energi dan ketenagalistrikan, sumber daya air,
persampahan, dan sanitasi yang terpadu dan sesuai kebutuhan wilayah
provinsi”. Kebijakan ini terkait dengan program kegiatan di RSJ Provinsi yaitu
pengembangan dan pemanfaatan teknologi pengolahan sampah ramah
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
46
lingkungan serta pengembangan instalasi pengolahan air limbah terpadu dan
berkelanjutan. Strategi RTRW yang tertuang dalam Perda tersebut sejalan
dengan kebijakan pelayanan kesehatan.
Tabel 3.5. Keterkaitan Rencana Tata Ruang Provinsi NTB 2009-2029 dengan
Rencana Strategis RSJ Provinsi NTB 2013-2018
KEBIJAKAN STRATEGI RTRW
PROV. NTB 2009-2029
TUJUAN RENSTRA RSJ 2013-2018
Peningkatan kualitas
dan jangkuan
pelayanan jaringan
infrastruktur,
telekomunikasi, energi
dan ketenagalistrikan,
sumberdaya air,
persampahan, dan
sanitasi yang terpadu
dan sesuai kebutuhan
wilayah provinsi
Pengembangan dan
pemanfaatan teknologi
pengolahan sampah ramah
lingkungan
Meningkatkan mutu
peralatan medis dan
non medis sesuai
standar
Pengembangan instalasi
pengolahan air limbah terpadu
dan berkelanjutan
3.4 Analisis Lingkungan Strategis
Organisasi yang berhasil harus memahami lingkungan eksternal dan
internalnya sehingga mampu mengambil langkah-langkah antisipatif terhadap
berbagai kemungkinan yang terjadi. Analisis faktor lingkungan eksternal adalah
gambaran mengenai situasi diluar organisasi, dan merupakan gambaran
mengenai apa yang harus dilakukan, melalui analisis peluang yang dimiliki
(opportunity) dan ancaman yang mungkin dihadapi (threath). Analisis faktor
lingkungan internal adalah gambaran kondisi didalam organisasi dan informasi
kapabilitas organisasi dan memberikan gambaran mengenai apa yang dapat
dilakukan, melalui analisis kekuatan yang dimiliki (strength) dan kelemahan
organisasi (weakness). Berikut analisis faktor intern dan ekstern RSJ Provinsi:
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
47
Analisis Internal
Strength (Kekuatan)
1. RSJ Provinsi adalah satu-satunya RS yang memberikan pelayanan khusus
dibidang kesehatan jiwa (+9) 2. RSJ Provinsi berada di lokasi yang strategis, sehingga mudah dijangkau dari
berbagai jurusan. (+7) 3. RSJ Provinsi adalah satu-satunya yang memiliki unit One Stop Centre (OSC)
yang khusus menangani korban penyalahgunaan Napza dan ditunjuk sebagai Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) bagi Orang Dengan Penyalahgunaan Napza (ODPGN) (+9)
4. Tarif pelayanan di RSJ Provinsi sangat terjangkau oleh masyarakat ( +8 ) 5. RSJ Provinsi memiliki pelayanan penunjang yang cukup memadai ( +4 )
6. Status RSJ Provinsi sebagai BLUD menjadikan RSJ Provinsi memiliki
fleksibilitas pengelolaan keuangan (+8)
7. RSJ Provinsi menjadi pilot project dibidang pelayanan kesehatan jiwa kelas B di Indonesia (+8)
8. Dari segi kualifikasi pendidikan, sebagian besar pegawai RSJ Provinsi telah
memenuhi kualifikasi pendidikan dan telah memiliki spesialis keperawatan jiwa (+7)
9. Memiliki kerjasama dengan pihak ketiga (+6) Weakness (Kelemahan) 1. Sebagai satu-satunya institusi khusus dibidang kesehatan jiwa, RSJ Provinsi
memiliki dokter spesialis jiwa terbatas hanya 3 orang ( -6 ) 2. Komitmen pegawai masih rendah ( -4 ). 3. Belum memiliki peralatan medis yang memadai untuk RSJ tipe B dan
menjadi kelas A ( -5 ) 4. Sarana fisik atau bangunan RSJ Provinsi secara fungsional dan estetika
belum memadai untuk bisa memfasilitasi pengembangan pelayanan yang diharapkan sesuai dengan visi dan misi rumah sakit ( -5 )
5. Selama ini penetapan tarif pelayanan di RSJ Provinsi belum
mempertimbangkan analisis unit cost, besar subsidi pemerintah dan daya beli masyarakat sehingga belum diketahui tarif yang seharusnya untuk satu pelayanan yang diberikan ( -4 )
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
48
6. Sebagian tenaga kesehatan belum memenuhi persyaratan untuk memberikan pelayanan di ruang pelayanan (-3)
7. Penjenjangan karier, reward dan punisment belum berjalan optimal (-4)
8. Keberadaan pegawai dropingan yang tidak sesuai kebutuhan dan standar
kompetensi (-3)
9. Manajemen keuangan belum tertata dengan baik (-4)
Analisis Eksternal
Opportunity (Peluang)
1. Peningkatan institusi pendidikan kesehatan memberikan peluang bagi RSJ
Provinsi karena merupakan satu-satunya lahan praktek dibidang kesehatan jiwa bagi mahasiswa (+9 )
2. Kebijakan pusat tentang BPJS membuka peluang bagi RSJ Provinsi untuk
mengembangkan pelayanan ( +7 ) 3. RSJ Provinsi sebagai tempat pemeriksaan narkoba dan kesehatan jiwa (+6) 4. Meningkatnya kerjasama dengan institusi swasta dan pemerintah dalam
pemanfaatan produk RSJ Prov ( +8 )
5. Penunjukkan RSJ Provinsi sebagai pilot project membuka peluang RSJ Provinsi sebagai tempat studi banding bagi provinsi lain (+7)
6. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mendapatkan pelayanan
bermutu termasuk kesehatan jiwa (+5) Threat (Ancaman)
1. Adanya stigma negatif masyarakat tentang RSJ Provinsi ( -5 ) 2. Semakin kritisnya pelanggan terhadap mutu pelayanan kesehatan dan
adanya Undang-Undang perlindungan konsumen ( -3 ) 3. Kebijakan Pemda tentang pemeriksaan narkoba yang tidak hanya
menunjukkan RSJ Provinsi sebagai satu-satunya tempat pemeriksaan narkoba tetapi juga institusi lain ( -4 )
4. Peningkatan pengobatan alternatif /tradisional ( -4 ) 5. Kebijakan pusat tentang pembiayaan BPJS dapat menjadi ancaman apabila
kebijakan tersebut dicabut atau tingginya nilai piutang karena sebagian besar pendapatn RSJ Prov. Berasal dari pasien BPJS ( -7 )
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
49
6. Adanya kebijakan global tentang tenaga kesehatan asing yang boleh bekerja di Indonesia (-5)
Penjelasan :
Berdasarkan analisa SWOT RSJ Provinsi berada pada kuadran
Offensive/Aggressive, artinya RSJ Provinsi memiliki kekuatan untuk
memanfaatkan peluang yang ada.
Strength
Deffensive Offensive/Agressive
Liquidation Reconsiliation
I
II
IV
III
14
28
GRAFIK SWOT
Opportunities Treaths
Weaknesess
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
50
Tabel 3.6.
Penentuan Langkah Strategis
INTERNAL
EKSTERNAL
KEKUATAN KELEMAHAN
RSJ adalah satu-satunya RS yang memberikan pelayanan khusus di bidang kesehatan jiwa
Sebagai satu-satunya institusi di bidang kesehatan jiwa tetapi memiliki dokter spesialis jiwa terbatas hanya 3 orang
RSJ Provinsi berada pada lokasi strategis, sehingga mudah dijangkau dari berbagai jurusan
Komitmen pegawai masih rendah
RSJ Provinsi adalah satu-satunya yang memiliki One Stop Center (OSC)
Tarif pelayanan di RSJ Provinsi terjangkau
RSJ Provinsi memberikan pelayanan penunjang
RSJ Provinsi menerapkan PPK BLUD
RSJ Prov.NTB adalah Pilot Project RS Jiwa kelas B
Telah memiliki tenaga spesialisasi keperawatan
Belum memiliki peralatan medis yang memadai untuk RSJ kelas B dan menjadi kelas A
Sarana fisik belum memadai
Penetapan tarif pelayanan belum berdasarkan unit cost
Sebagian tenaga kesehatan belum memenuhi persyaratan
Penjenjangan karir, reward and punisment belum optimal
Keberadaan PNS dropingan tidak sesuai kebutuhan dan standar kompetensi
Manajemen keuangan belum tertata dengan baik
PELUANG
Peningkatan jumlah institusi pendidikan kesehatan
Koordinasi dan advokasi lintas sektoral dan stakeholder
Fasilitasi usulan SDM kesehatan dan koordinasi dengan sektor terkait
Kebijakan pemerintah tentang JKN membuka peluang bagi RSJ untuk mengembangkan pelayanan
Standarisasi dan publikasi pelayanan kesehatan yang ada di RSJ Provinsi
Intensifikasi, diversifikasi dan revitalisasi pelayanan
Optimalisasi sumberdaya dan renovasi ruang perawatan dan pelayanan sesuai usulan pengadaan sarana dan prasarana ke pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk menunjang pelayanan
Sebagai tempat pemeriksaan Narkoba dan pemeriksaan kesehatan jiwa
Meningkatnya kerjasama dengan institusi swasta dan pemerintah dalam pemanfaatan produk RSJ
Sebagai pilot project RSJ kelas B
Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mendapatkan pelayanan bermutu
Sosialisasi dan publikasi pelayanan
Evaluasi dan revisi standar pelayanan
Rasionalisasi tarif pelayanan berdasarkan unit cost dan evaluasi pola tarif pelayanan yang digunakan RSJ
Koordinasi, supervisi, advokasi dan edukasi administrasi keuangan secara berkala oleh direksi dan tim keuangan provinsi
SO WO
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
51
ANCAMAN
Stigma negatif dari masyarakat tentang RSJ
Sosialisasi, publikasi pelayanan dan advokasi program ke masyarakat
Revitalisasi pegawai
Restrukturisasi pola hubungan dan pembagian tugas pegawai
Semakin kritisnya pelanggan terhadap mutu pelayanan kesehatan dan adanya undang undang perlindungan konsumen
Standarisasi pelayanan
Koordinasi dan advokasi lintas sektoral dan stakeholder
Sosialisasi, publikasi pelayanan dan advokasi program ke masyarakat
Kebijakan Pemda tentang pemeriksaan Narkoba
Meningkatnya jumlah lembaga yang memberikan jasa pengobatan alternatif/ tradisional
Kebijakan pemerintah tentang JKN
Kebijakan global tentang tenaga asing yang boleh bekerja di Indonesia
WT ST
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
52
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. Visi Dan Misi
VISI
Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi yang merupakan salah satu Lembaga
Teknis Daerah (LTD) Pemerintah Provinsi mempunyai visi :
RUMAH SAKIT JIWA DAMBAAN MASYARAKAT DENGAN MUTU
TERKINI
Ada dua kata kunci dalam visi pembangunan kesehatan yang dilaksanakan
oleh RSJ Provinsi 2013- 2018, yaitu:
Kata ”Dambaan Masyarakat” yang dimaksud adalah, RSJ Provinsi
menjadi harapan dan kepercayaan masyarakat dalam pengembangan
dan penanganan kesehatan jiwa masyarakat.
Kata ”Mutu Terkini” yang dimaksud adalah pelayanan yang diberikan
RSJ Provinsi sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat serta
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
MISI
Untuk mencapai visi tersebut, Rumah Sakit Jiwa Provinsi menetapkan misi
yang diemban sebagai berikut:
1. Meningkatkan ketertiban dan kelancaran pelayanan dan pengelolaan
administrasi perkantoran
Pelayanan yang berkualitas membutuhkan dukungan manajemen dan
administrasi serta kebijakan yang baik, tepat dan akuntabel, baik dibidang