Data dan Informasi Kesehatan ii Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas 2011 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya maka buku Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas 2011 dapat diselesaikan tepat waktu. Penyusunan profil kesehatan 2011 ini dilakukan secara berkala setiap tahun sebagaimana diamanatkan dalam SK Menkes No. HK.00.SJ.SK.VI.1797 Tahun 2004 tentang Pedoman Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota. Dewasa ini ketersediaan sistem informasi yang cepat, tepat, akurat sangat diperlukan di semua lini administrasi kesehatan untuk membantu proses perencanaan, evaluasi dan pengambilan keputusan pembangunan kesehatan demi terwujudnya masyakakat dengan derajat kesehatan yang optimal. Profil Kesehatan merupakan salah satu produk dari Sistem Informasi Kesehatan tersebut. Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas 2011 menggambarkan kondisi pembangunan Kabupaten Kapuas di bidang kesehatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas dan Jaringannya. Melalui indikator-indikator yang telah ditetapkan dapat dilihat kemajuan yang telah dicapai serta masalah yang dihadapi dalam proses pembangunan kesehatan di Kabupaten Kapuas menuju Kapuas Sehat 2013. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas 2011. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada tim penyusun dan semua pihak yang telah membantu memberikan data yang diperlukan, baik lintas sektoral maupun lintas progam sehingga penulisan buku Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas 2011 dapat diselesaikan. Kuala Kapuas, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas dr. Hj. ANI HANDANINGROEM NIP. 19561122 198911 2 001
147
Embed
KATA PENGANTAR - pusdatin.kemkes.go.id · 13 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 8,8 7,6 8,2 per 1.000 KH 14 Jumlah Balita Mati 46 50 96 Balita 15 Angka Kematian Balita (dilaporkan)
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Data dan Informasi Kesehatan
ii
Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas 2011
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya maka buku Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas 2011 dapat diselesaikan tepat waktu. Penyusunan profil kesehatan 2011 ini dilakukan secara berkala setiap tahun sebagaimana diamanatkan dalam SK Menkes No. HK.00.SJ.SK.VI.1797 Tahun 2004 tentang Pedoman Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota.
Dewasa ini ketersediaan sistem informasi yang cepat, tepat, akurat sangat diperlukan di semua lini administrasi kesehatan untuk membantu proses perencanaan, evaluasi dan pengambilan keputusan pembangunan kesehatan demi terwujudnya masyakakat dengan derajat kesehatan yang optimal. Profil Kesehatan merupakan salah satu produk dari Sistem Informasi Kesehatan tersebut. Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas 2011menggambarkan kondisi pembangunan Kabupaten Kapuas di bidang kesehatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas dan Jaringannya. Melalui indikator-indikator yang telah ditetapkan dapat dilihat kemajuan yang telah dicapai serta masalah yang dihadapi dalam proses pembangunan kesehatan di Kabupaten Kapuas menuju Kapuas Sehat 2013.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas 2011. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada tim penyusun dan semua pihak yang telah membantu memberikan data yang diperlukan, baik lintas sektoral maupun lintas progam sehingga penulisan buku Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas 2011 dapat diselesaikan.
Kuala Kapuas,
Kepala Dinas KesehatanKabupaten Kapuas
dr. Hj. ANI HANDANINGROEMNIP. 19561122 198911 2 001
Data dan Informasi Kesehatan
iii
Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas 2011
DAFTAR ISI
SAMPUL DEPAN .............................................................................................................................................. iKATA PENGANTAR ....................................................................................................................................... iiDAFTAR ISI ........................................................................................................................................................ iiiDAFTAR TABEL ............................................................................................................................................... vDAFTAR GAMBAR .......................................................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang ........................................................................................................... 1B. Sistematika Penulisan ............................................................................................. 2C. Distribusi Profil Kesehatan ................................................................................... 2
BAB II WILAYAH KERJA KABUPATEN KAPUASA. Geografis ....................................................................................................................... 3B. Demografis ................................................................................................................... 4
1. Jumlah dan Kepadatan Penduduk ............................................................... 42. Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur ................................................ 4
BAB III PEMBANGUNAN KESEHATAN KABUPATENKAPUASA. Visi ................................................................................................................................... 6B. Misi ................................................................................................................................... 7C. Tujuan dan Sasaran .................................................................................................. 7
1. Tujuan ........................................................................................................................ 72. Sasaran ....................................................................................................................... 7
BAB IV PENCAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN KABUPATEN KAPUAS TAHUN 2009A. Derajat Kesehatan .................................................................................................... 11
1. Angka Kematian Kasar ...................................................................................... 112. Angka Kematian Bayi ......................................................................................... 123. Angka Kematian Anak Balita ........................................................................... 134. Angka Kematian Ibu ........................................................................................... 14
B. Pencapaian Indikator Kinerja SPM dan Pembangunan Kesehatan Kabupaten Kapuas ............................................ 141. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Dasar ...................................... 142. Penyelenggaraan Perbaikan Gizi Masyarakat ........................................ 243. Penyelenggaraan Pemberantasan Penyakit Menular ......................... 294. Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan ............................................... 345. Penyelenggaraan Promosi Kesehatan ....................................................... 346. Penyelenggaraan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan ......................... 347. Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Soemarno
Sosroatmodjo Kapuas ......................................................................................... 358. Sumber Daya Kesehatan .................................................................................. 36
Data dan Informasi Kesehatan
iv
Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas 2011
BAB V KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan ................................................................................................................... 39B. Saran ............................................................................................................................... 41
Lampiran
Data dan Informasi Kesehatan
v
Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas 2011
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Jumlah Penduduk Menurut Jenis KelaminKabupaten Kapuas Tahun 2011 .................................................................. 5
Tabel 2 : Jumlah Sarana Kesehatan Kabupaten KapuasTahun 2011 .......................................................................................................... 37
Data dan Informasi Kesehatan
vi
Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas 2011
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Peta Kabupaten Kapuas ................................................................................. 3
Gambar 2a : Jumlah Penduduk Kabupaten KapuasTahun 2007-2011 ............................................................................................. 4
Gambar 2b : Kepadatan Penduduk Kabupaten KapuasTahun 2007-2011 ............................................................................................. 4
Gambar 3 : Persentase Penduduk Menurut Jenis KelaminKabupaten Kapuas Tahun 2011 ................................................................. 5
Gambar 4 : Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis KelaminKabupaten Kapuas Tahun 2007-2011 ..................................................... 5
Gambar 5 : Persentase Kematian Kasar Berdasarkan Jenis Kelamin Kabupaten Kapuas Tahun 2011 .................................................................. 12
Gambar 6 : Angka Kematian Kasar Per 1.000 Penduduk KabupatenKapuas Tahun 2007-2011 ............................................................................ 12
Gambar 7 : Persentase Kematian Bayi Berdasarkan Jenis Kelamin Kabupaten Kapuas Tahun 2011 .................................................................. 12
Gambar 8 : Angka Kematian Bayi (IMR) Per 1.000 KHKabupaten Kapuas Tahun 2007-2011 .................................................... 12
Gambar 9 : Persentase Kematian Anak Balita Berdasarkan Jenis Kelamin Kabupaten Kapuas Tahun 2011 ................................... 13
Gambar 10 : Angka Kematian Anak Balita (CMR) Per 1.000 KHBalita Kabupaten Kapuas tahun 2007-2011 ......................................... 13
Gambar 11 : Persentase Kematian Ibu Kelompok Kabupaten KapuasTahun 2011 .......................................................................................................... 14
Gambar 12 : Angka Kematian Ibu (MMR) per 100.000 KHKabupaten Kapuas Tahun 2007-2011 .................................................... 14
Gambar 13 : Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K1)Kabupaten Kapuas tahun 2007-2011 ..................................................... 15
Gambar 14 : Peta Kunjungan Ibu Hamil (K1) Kabupaten KapuasTahun 2011 .......................................................................................................... 15
Gambar 15 : Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4) Kabupaten KapuasTahun 2007-2011 ............................................................................................. 16
Gambar 16 : Peta Kunjungan Ibu Hamil (K4) Kabupaten Kapuas Tahun 2011 ......................................................................................... 16
Gambr 17 : Peta Cakupan Persalinan Oleh Tenaga KesehatanKabupaten Kapuas Tahun 2011 ................................................................. 17
Data dan Informasi Kesehatan
vii
Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas 2011
Gambar 18 : Cakupan Persalinan Oleh Tenaga KesehatanKabupaten Kapuas Tahun 2007-2011 .................................................... 17
Gambar 19 : Peta Cakupan Kunjungan Neonatus (KN1)Kabupaten Kapuas Tahun 2011 ................................................................. 19
Gambar 20 : Cakupan Kunjungan Neonatus (KN1) Kabupaten KapuasTahun 2007-2011 ............................................................................................. 19
Gambar 21 : Peta Cakupan Kunjungan Neonatus (KN3) KabupatenKapuas Tahun 2011 ......................................................................................... 20
Gambar 22 : Cakupan Kunjungan Neonatus (KN3) Kabupaten Kapuas Tahun 2007-2011 .................................................... 20
Gambar 23 : Peta Cakupan Kunjungan Bayi Kabupaten BayiKabupaten Kapuas Tahun 2011 ................................................................. 21
Gambar 24 : Cakupan Kunjungan Bayi Kabupaten KapuasTahun 2007-2011 ............................................................................................. 21
Gambar 25 : Persentase Peserta KB Baru dan KB AktifKabupaten Kapuas Tahun 2011 .................................................................. 22
Gambar 26 : Persentase KB Baru Menurut Jenis KontrasepsiKabupaten Kapuas Tahun 2011 ................................................................. 22
Gambar 27 : Persentase KB Aktif Menurut Jenis KontrasepsiKabupaten Kapuas Tahun 2011 ................................................................. 22
Gambar 28 : Peta Cakupan Desa/Kelurahan UCI KabupatenKapuas Tahun 2010 ......................................................................................... 23
Gambar 29 : Persentase Imunisasi Bayi Menurut Jenis ImunisasiKabupaten Kapuas Tahun 2007-2011 .................................................... 23
Gambar 30 : Jumlah Bayi Baru Lahir Yang Ditimbang Menurut Kecamatan Kabupaten Kapuas Tahun 2011 .................... 24
Gambar 31 : Jumlah Bayi Baru Lahir Yang Ditimbang dan Kasus Bayi BBLR Kabupaten Kapuas Tahun 2011 ........................... 25
Gambar 32 : Jumlah Balita Yang Ditimbang, Bayi BB Naik dan BGMKabupaten Kapuas Tahun 2011 ................................................................. 25
Gambar 33 : Jumlah Balita Dengan Berat Badan NaikKabupaten Kapuas Tahun 2007-2011 .................................................... 25
Gambar 34 : Jumlah Ibu Mendapat Tablet Fe Kabupaten KapuasTahun 2011............................................................................................................ 26
Gambar 35 : Persentase Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe MenurutKecamatan Kabupaten Kapuas Tahun 2007-2011 ........................... 27
Gambar 36 : Peta Cakupan Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe 1Kabupaten Kapuas Tahun 2011 ................................................................ 27
Data dan Informasi Kesehatan
viii
Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas 2011
Gambar 37 : Peta Cakupan Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe 3Kabupaten Kapuas Tahun 2011 ................................................................ 27
Gambar 38 : Persentase Bayi (6-11 bulan) Mendapat Vitamin AMenurut Kecamatan Kabupaten Kapuas Tahun 2011 .................... 28
Gambar 39 : Persentase Anak Balita Mendapatkan Vitamin A 2 KaliKabupaten Kapuas Tahun 2007-2011 .................................................... 29
Gambr 40 : Angka Kesakitan Diare Per 1.000 PendudukMenurut Kecamatan Kabupaten Kapuas Tahun 2011 ..................... 30
Gambar 41 : Angka Kesakitan Malaria Per 1.000 PendudukMenurut Kecamtan Kabupaten Kapuas Tahun 2011 ....................... 31
Gambar 42 : Peta Kasus Malaria Per 1.000 PenddukKabupaten Kapuas Tahun 2011................................................................... 31
Gambar 43 : Angka Kesakitan Malaria Per 1.000 PendudukKabupaten Kapuas Tahun 2008-2011 ...................................................... 31
Gambar 44 : Angka Kesembuhan Penderita TB ParuMenurut Kecamatan Kabupaten Kapuas Tahun 2011 .................... 32
Gambar 45 : Angka Kesakitan DBD Per 100.000 PendudukMenurut Kecamatan Kabupaten Kapuas ahun 2011 ....................... 33
BAB V P E NU T
0 0TAHUN 0
L P L + P SatuanA. GAMBARAN UMUM1 Luas Wilayah 14.999 Km2
2 Jumlah Desa/Kelurahan 204 Desa/Kel3 Jumlah Penduduk 168.170 161.406 329.576 Jiwa4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 3,9 Jiwa5 Kepadatan Penduduk /Km2 22,0 Jiwa/Km2
6 Rasio Beban Tanggungan #DIV/0!7 Rasio Jenis Kelamin 104,28 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! %9 Penduduk 10 tahun ke atas dengan pendidikan tertinggi
SMP+ #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! %
B. DERAJAT KESEHATANB.1 Angka Kematian10 Jumlah Lahir Hidup 2.619 2.759 5.378 Bayi11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 8,7 7,6 8,112 Jumlah Bayi Mati 23 21 44 Bayi13 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 8,8 7,6 8,2 per 1.000 KH14 Jumlah Balita Mati 46 50 96 Balita15 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 17,6 18,1 17,9 per 1.000 KH16 Jumlah Kematian Ibu 10 Ibu17 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 185,9 per 100.000 KH
B.2 Angka Kesakitan18 AFP Rate (non polio) < 15 th - per 100.000 pend <15thn19 Angka Insidens TB Paru 104 95 99,52 per 100.000 penduduk20 Angka Prevalensi TB Paru 119 112 115,30 per 100.000 penduduk
RESUME PROFIL KESEHATAN
ANGKA/NILAINO INDIKATOR
L P L + P SatuanANGKA/NILAI
NO INDIKATOR
21 Angka kematian akibat TB Paru 0 0 - per 100.000 penduduk22 Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR) 48,63 44,30 46,50 %23 Success Rate TB Paru 83,44 86,15 84,64 %24 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 0,1041704 0,048537 0,770104565 %25 Jumlah Kasus Baru HIV 0 0 0 Kasus26 Jumlah Kasus Baru AIDS 0 0 0 Kasus27 Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya 2 1 3 Kasus28 Jumlah Kematian karena AIDS 0 0 0 Jiwa29 Donor darah diskrining positif HIV 0,24 0,00 0,22 %30 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 100,00 100,00 100,00 %31 Jumlah Kasus Baru Kusta (Pausi Basiler) 5 1 6 Kasus32 Jumlah Kasus Baru Kusta (Multi Basiler) 25 8 33 Kasus33 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 18 6 12 per 100.000 penduduk34 Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 6,67 0,00 5,13 %35 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 23,33 11,11 20,51 %36 Angka Prevalensi Kusta 1,78 0,56 1,18 per 10.000 Penduduk37 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 40,00 0,00 33,33 %38 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 0,00 0,00 0,00 %39 Jumlah Kasus Difteri 0 0 0 Kasus40 Case Fatality Rate Difteri 0 %41 Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus42 Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus43 Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) 0 %44 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus45 Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum 0 %46 Jumlah Kasus Campak 16 14 30 Kasus47 Case Fatality Rate Campak 0 %48 Jumlah Kasus Polio 0 1 1 Kasus49 Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus50 Incidence Rate DBD 16,65 26,64 0,22 per 100.000 penduduk51 Case Fatality Rate DBD 7,14 0,00 0,00 %
L P L + P SatuanANGKA/NILAI
NO INDIKATOR
52 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 10,32 3,08 6,77 per 1.000 penduduk53 Case Fatality Rate Malaria 0,23 0,40 0,18 %54 Angka Kesakitan Filariasis 3 2 4 per 100.000 penduduk
B.3 Status Gizi55 Bayi baru lahir ditimbang 100 100 100 %56 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 4,05 2,43 3,22 %57 Balita Gizi Baik 74,75 72,53 73,81 %58 Balita Gizi Kurang 11,21 11,56 11,57 %59 Balita Gizi Buruk 0,55 0,72 0,63 %
C. UPAYA KESEHATANC.1 Pelayanan Kesehatan60 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 82 %61 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 76,87 %62 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 77,60 %63 Pelayanan Ibu Nifas 74,51 %64 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ - %65 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 74,06 %66 Bumil Risti/Komplikasi ditangani 19,59 %67 Neonatal Risti/Komplikasi ditangani 3,31 4,35 3,84 %68 Bayi Mendapat Vitamin A - - 73,28 %69 Anak Balita Mendapat Vitamin A - - 74,27 %70 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 47,34 %71 Peserta KB Baru 25,61 %72 Peserta KB Aktif 75,94 %73 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 93,55 89,49 91,47 %74 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 89,08 85,32 87,15 %75 Kunjungan Bayi (minimal 4 kali) - - 81,42 %76 Desa/Kelurahan UCI 62,75 %77 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 72,63 %
L P L + P SatuanANGKA/NILAI
NO INDIKATOR
78 Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak 2,71 %79 Bayi yang diberi ASI Eksklusif - - 4,00 %80 Pemberian MP-ASI pada anak 6-23 bulan dari Gakin - - 56,64 %81 Cakupan Pelayanan Anak Balita (minimal 8 kali) - - 73,39 %82 Balita ditimbang - - 26,55 %83 Balita berat badan naik 0 0 66 %84 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 0 0 4 %85 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan - - 100,00 %86 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan
Setingkat#DIV/0! #DIV/0! - %
87 Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat
#DIV/0! #DIV/0! - %
88 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) - - 8,72 %89 Sarkes dgn kemampuan yan. gadar level 1 100,00 %90 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam - %91 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0,26 0,37 0,31 92 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal #REF! sekolah93 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi #REF! sekolah94 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) #REF! #REF! #REF! %95 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) #REF! #REF! #REF! %96 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan
mulut #REF! #REF! #REF! %
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan97 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kes. Pra Bayar - - 96,58 %98 Penduduk Miskin (dan hampir miskin) dicakup
Askeskin/Jamkesmas - - 100,00 %99 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat
Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 1- - 45,60 %
100 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 2&3
- - 1,12 %
L P L + P SatuanANGKA/NILAI
NO INDIKATOR
101 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 1
- - 77,50 %
102 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 2&3
- - 2,21 %
103 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 37,17 35,80 73,14 %104 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 1,01 1,10 2,11 %105 Gross Death Rate (GDR) di RS 2,85 2,18 2,50 per 100.000 pasien keluar106 Nett Death Rate (NDR) di RS 1,74 1,03 1,37 per 100.000 pasien keluar107 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 39,57 %108 Length of Stay (LOS) di RS 3,15 Hari109 Turn of Interval (TOI) di RS 4,82 Hari
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat110 Rumah Tangga ber-PHBS - %
C.4 Keadaan Lingkungan111 Rumah Sehat 59,21 %112 Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes - %113 Keluarga dengan sumber air minum terlindung 20,41 %114 Keluarga memiliki Jamban Sehat 43,86 %115 Keluarga memiliki Tempat Sampah Sehat 84,23 %116 Keluarga memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat 60,40 %117 TUPM Sehat 25,32 %118 Institusi dibina kesehatan lingkungannya 14,52 %
D. SUMBERDAYA KESEHATAND.1 Sarana Kesehatan119 Jumlah Rumah Sakit Umum 1,00 120 Jumlah Rumah Sakit Khusus - 121 Jumlah Puskesmas Perawatan 5,00 122 Jumlah Puskesmas non-Perawatan 18,00
L P L + P SatuanANGKA/NILAI
NO INDIKATOR
123 Jumlah Apotek 20,00 124 Sarkes yang memiliki laboratorium kesehatan 25,00 %125 Sarkes yang memiliki 4 spesialis dasar 100,00 %126 Jumlah Posyandu 329,00 Posyandu127 Posyandu Aktif 37,08 %128 Rasio posyandu per 100 balita 0,97 per 100 balita129 Jumlah Desa Siaga 9,00 Desa130 Desa Siaga Aktif 100,00 %131 Jumlah Poskesdes 51,00 Poskesdes
D.2 Tenaga Kesehatan132 Jumlah Dokter Spesialis 4,00 1,00 5,00 Orang133 Rasio Dokter Spesialis 1,22 0,30 1,52 per 100.000 penduduk134 Jumlah Dokter Umum 23,00 22,00 45,00 Orang135 Rasio Dokter Umum 6,99 6,38 13,37 per 100.000 penduduk136 Jumlah Dokter Gigi 2,00 10,00 12,00 Orang137 Jumlah Bidan 127,00 79,00 206,00 Orang138 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 64,32 139 Jumlah Perawat 170,00 240,00 410,00 Orang140 Jumlah Tenaga Kefarmasian 2,00 17,00 19,00 Orang141 Jumlah Tenaga Gizi 13,00 28,00 41,00 Orang142 Jumlah Tenaga Kesmas 26,00 19,00 45,00 Orang143 Jumlah Tenaga Sanitasi 22,00 14,00 36,00 Orang144 Jumlah Tenaga Teknisi Medis 12,00 15,00 27,00 Orang145 Jumlah Fisioterapis 2,00 2,00 4,00 Orang
D.3 Pembiayaan Kesehatan146 Total Anggaran Kesehatan 65.694.041.168,00 Rp147 APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota 8,24 %148 Anggaran Kesehatan Perkapita - Rp
Tabel 1
Tabel 1
Tabel 2
Tabel 1
Tabel 1
Tabel 2
Tabel 2
Tabel 4
Tabel 5
Tabel 6
Tabel 6
Tabel 7
Tabel 7
Tabel 7
Tabel 7
Tabel 8
Tabel 8
Tabel 9
Tabel 10
Tabel 10
No. Lampiran
No. Lampiran
Tabel 10
Tabel 11
Tabel 12
Tabel 13
Tabel 14
Tabel 14
Tabel 14
Tabel 14
Tabel 15
Tabel 16
Tabel 17
Tabel 17
Tabel 17
Tabel 18
Tabel 18
Tabel 19
Tabel 20
Tabel 20
Tabel 21
Tabel 21
Tabel 21
Tabel 21
Tabel 21
Tabel 21
Tabel 21
Tabel 22
Tabel 22
Tabel 22
Tabel 22
Tabel 23
Tabel 23
No. Lampiran
Tabel 24
Tabel 24
Tabel 25
Tabel 26
Tabel 26
Tabel 27
Tabel 27
Tabel 27
Tabel 28
Tabel 28
Tabel 28
Tabel 28
Tabel 29
Tabel 30
Tabel 31
Tabel 31
Tabel 32
Tabel 32
Tabel 32
Tabel 35
Tabel 35
Tabel 36
Tabel 36
Tabel 37
Tabel 38
Tabel 39
No. Lampiran
Tabel 39
Tabel 41
Tabel 42
Tabel 43
Tabel 44
Tabel 44
Tabel 44
Tabel 45Tabel 46
Tabel 47
Tabel 48
Tabel 49
Tabel 51
Tabel 52
Tabel 49
Tabel 49
Tabel 53
Tabel 53
Tabel 53
Tabel 55
Tabel 56
Tabel 56
Tabel 56
No. Lampiran
Tabel 57
Tabel 57
Tabel 58
Tabel 58
Tabel 59
Tabel 59
Tabel 60
Tabel 60
Tabel 60
Tabel 61
Tabel 62
Tabel 63
Tabel 65
Tabel 66
Tabel 66
Tabel 66
Tabel 67
Tabel 68
Tabel 70
Tabel 70
Tabel 70
Tabel 70
No. Lampiran
Tabel 70
Tabel 71
Tabel 71
Tabel 72
Tabel 72
Tabel 72
Tabel 73
Tabel 73
Tabel 73
Tabel 74
Tabel 74
Tabel 74
Tabel 74
Tabel 74
Tabel 75
Tabel 75
Tabel 75
Tabel 76
Tabel 76
Tabel 77
Tabel 77
Tabel 78
Tabel 78
Tabel 79
Tabel 79
Tabel 79
TABEL 1
DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATANWILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
16 Kapuas Hulu Sei Hanyo 76 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 Mandau Talawang *) Sei Pinang
5.378 0 0 3 3 1 3 3 7 0 0 0 0 1 3 6 10
185,9
Sumber data : PWS KIA dan LB3, Dinkes Kabupaten Kapuas, 2011Keterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi*) kecamatan pemekaran
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KABUPATEN KAPUAS
KEMATIAN IBU BERSALIN KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU JUMLAH
LAHIR HIDUP
KEMATIAN IBU HAMIL
TAHUN 2011
TABEL 9
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
<15 TAHUNJUMLAH KASUS
AFP (NON POLIO)AFP RATE
(NON POLIO)
1 2 3 4 5 6
1 Selat Selat 0 0Melati 0 0Pulau Telo 0 0
2 Bataguh *) Terusan Tengah 0 0Pulau Kupang 0 0
3 Tamban Catur *) Tamban Catur 0 0Tamban Baru 0 0
4 Kapuas Timur Anjir Serapat 0 05 Kapuas Kuala Lupak 0 06 Kapuas Hilir Barimba 0 07 Pulau Petak Sei Tatas 0 08 Kapuas Murung Palingkau 0 0
Palangkau 0 09 Dadahup Dadahup 0 0
Talekung Punai 0 010 Basarang Basarang 0 011 Kapuas Barat Mandomai 0 012 Mantangai Mantangai 0 0
Danau Rawah 0 0Lamunti 0 0
13 Timpah Timpah 0 014 Kapuas Tengah Pujon 0 015 Pasak Talawang *) Jangkang16 Kapuas Hulu Sei Hanyo 0 017 Mandau Talawang *) Sei Pinang
0 0 0
Sumber data : Laporan P2, Dinkes Kab. Kapuas, 2011Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di di RSCatatan : Jumlah kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 3, yaitu sebesar:
JUMLAH
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN KAPUAS
TAHUN 2010
TABEL 10
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
4 Kapuas Timur Anjir Serapat 7 7 100,0 5 Kapuas Kuala Lupak 10 4 40,0 6 Kapuas Hilir Barimba 8 7 87,5 7 Pulau Petak Sei Tatas 9 9 100,0 8 Kapuas Murung Palingkau 8 3 37,5
13 Timpah Timpah 9 3 33,3 14 Kapuas Tengah Pujon 21 16 76,2 15 Pasak Talawang *) Jangkang16 Kapuas Hulu Sei Hanyo 20 14 70,0 17 Mandau Talawang *) Sei Pinang
204 128 62,7
Sumber data : Laporan P2, Dinkes Kab. Kapuas, 2011
JUMLAH (KAB/KOTA)
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
% DESA/KEL
UCINO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH DESA/KEL
DESA/KEL UCI
KABUPATEN KAPUASTAHUN 2011
TABEL 39
CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
BAYI DIIMUNISASI
DPT1+HB1 DPT3+HB3 CAMPAK
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16,0 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
4 Kapuas Timur Anjir Serapat 235 237 472 4 0,85 Kapuas Kuala Lupak 176 171 347 15 4,36 Kapuas Hilir Barimba 132 129 261 17 6,57 Pulau Petak Sei Tatas 189 191 380 14 3,78 Kapuas Murung Palingkau 184 181 365 7 1,9
13 Timpah Timpah 99 93 192 - 0,014 Kapuas Tengah Pujon 208 191 399 17 4,315 Pasak Talawang *) Jangkang16 Kapuas Hulu Sei Hanyo 137 118 255 - 0,017 Mandau Talawang *) Sei Pinang
3.400 3.268 6.668 - - - - 267 4,0
Sumber data : PWS KIA dan LB3, Dinkes Kabupaten Kapuas, 2011
4 Kapuas Timur Anjir Serapat 284 161 56,695 Kapuas Kuala Lupak 187 106 56,686 Kapuas Hilir Barimba 164 93 56,717 Pulau Petak Sei Tatas 213 120 56,348 Kapuas Murung Palingkau 342 194 56,73
13 Timpah Timpah 82 46 56,1014 Kapuas Tengah Pujon 77 43 55,8415 Pasak Talawang *) Jangkang16 Kapuas Hulu Sei Hanyo 43 24 55,8117 Mandau Talawang *) Sei Pinang
- - 3.531 0 - 2.000 - - 56,64
Sumber data : PWS KIA dan LB3, Dinkes Kabupaten Kapuas, 2011
PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23 BULAN KELUARGA MISKIN
%KECAMATAN PUSKESMASANAK 6-23 BULAN
DARI KELUARGA MISKIN MENDAPAT MP-ASI
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN KAPUAS
TAHUN 2011
JUMLAH (KAB/KOTA)
NO
TABEL 43
ANAK BALITA (12-59 BULAN)
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
4 Kapuas Timur Anjir Serapat 1.210 1.214 2.410 2.106 87,45 Kapuas Kuala Lupak 904 881 1.748 1.243 71,16 Kapuas Hilir Barimba 680 662 1.401 879 62,77 Pulau Petak Sei Tatas 974 970 2.062 1.425 69,18 Kapuas Murung Palingkau 950 935 2.213 1.870 84,5
4 Kapuas Timur Anjir Serapat 5005 Kapuas Kuala Lupak 433 #DIV/0! #DIV/0! 0,06 Kapuas Hilir Barimba 121 #DIV/0! #DIV/0! 0,07 Pulau Petak Sei Tatas 736 #DIV/0! #DIV/0! 0,08 Kapuas Murung Palingkau 101 #DIV/0! #DIV/0! 0,0
13 Timpah Timpah 241 #DIV/0! #DIV/0! 0,014 Kapuas Tengah Pujon 68 #DIV/0! #DIV/0! 0,015 Pasak Talawang *) Jangkang #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!16 Kapuas Hulu Sei Hanyo 19217 Mandau Talawang *) Sei Pinang
0 0 5.722 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0,0
Sumber data : LB 4 puskesmas, dinkes 2011
JUMLAH (KAB/KOTA)
NO KECAMATAN PUSKESMAS
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P L + PJUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN SESUAI STANDAR
L
KABUPATEN KAPUASTAHUN 2011
TABEL 48
L P L+P L % P % L+P %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Selat Selat 2.045 134 6,55 Melati 2.427 187 7,70 Pulau Telo 515 152 29,51
2 Bataguh *) Terusan Tengah 479 104 21,71 Pulau Kupang 452 98 21,68
4 Kapuas Timur Anjir Serapat 2.358 154 6,53 5 Kapuas Kuala Lupak 2.182 117 5,36 6 Kapuas Hilir Barimba 1.114 108 9,69 7 Pulau Petak Sei Tatas 1.830 121 6,61 8 Kapuas Murung Palingkau 1.150 212 18,43
13 Timpah Timpah 751 79 10,52 14 Kapuas Tengah Pujon 2.662 109 4,09 15 Pasak Talawang *) Jangkang16 Kapuas Hulu Sei Hanyo 842 121 14,37 17 Mandau Talawang *) Sei Pinang
33.383 - - - - 2.910 8,72
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Dasar Dinas Kesehatan Kab.Kapuas 2011
JUMLAH (KAB/KOTA)
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
USILA (60TAHUN+)
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
DINAS KESEHATAN KABUPATEN KAPUASTAHUN 2011
TABEL 49
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I
JUMLAH %1 2 3 4 5
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 100,00
2 RUMAH SAKIT JIWA - - -
3 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA - - -
4 PUSKESMAS PERAWATAN 5 5 100,00
5 SARANA YANKES.LAINNYA - - -
6 6 100,00
Sumber : Sub Bagian Perencanaan, dinkes kab. Kapuas 2011
JUMLAH (KAB/KOTA)
PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
KABUPATEN KAPUASTAHUN 2010
TABEL 50
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KLB
YANG TERSERANG
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
4 Kapuas Timur Anjir Serapat 6.271 516 8,23 - 5 Kapuas Kuala Lupak 4.562 120 2,63 - 6 Kapuas Hilir Barimba 3.615 1.475 40,80 - 7 Pulau Petak Sei Tatas 4.972 160 3,22 - 8 Kapuas Murung Palingkau 4.727 - - -
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 8.209.795.800 - 8.209.795.800 12,50
- CWSH 7.308.680.000 - 7.308.680.000
- Malaria (GF) 787.265.800 - 787.265.800
- tb Paru (GF) 113.850.000 - 113.850.000
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN
65.694.041.168 - 65.694.041.168 100,0
ANGGARAN LANGSUNG 35.320.407.000 - 35.320.407.000 53,8
ANGGARAN TIDAK LANGSUNG 30.373.634.168 - 30.373.634.168 46,2
920.625.446.000,00
ANGGARAN LANGSUNG APBD 428.734.928.000,00
ANGGARAN TIDAK LANGSUNG APBD 491.890.518.000,00
8,24
199.557,84
sumber data : Sub Bagian Perencanaan Dinkes Kab. Kapuas 2011
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
TOTAL APBD KAB/KOTA
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA
NO SUMBER BIAYA
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
KABUPATEN KAPUASTAHUN 2011
Data dan Informasi Kesehatan
1
Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas 2011
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang mengatur pembagian kewenangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah yang kemudian direvisi dengan Undang-Undang No.33 Tahun 2008 mengandung konsekuensi bahwa masing-masing daerah harus memiliki Sistem Kesehatan tersendiri, termasuk dukungan dalam menyusun Sistem Informasinya. Kualitas Sistem Informasi Kesehatan Nasional sangat ditentukan oleh kualitas dari Sistem-sistem Informasi Kesehatan dibawahnya. Olehkarena itu penataan dan pengembangan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) merupakan sesuatu yang sangat penting. SIK Kabupaten diharapkan antara lain dapat menyediakan data dan informasi dalam penyusunan rencana Pembangunan Daerah tersebut serta sebagai landasan pengembangan sumber daya. Salah satu produk dari SIK Kabupaten adalah ”Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas”.
Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas adalah gambaran situasi kesehatan di Kabupaten Kapuas yang diterbitkan setahun sekali. Dalam setiap terbitannya Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas memuat berbagai data tentang kesehatan dan data pendukung lain yang berhubungan dengan kesehatan seperti data kependudukan, fasilitas kesehatan, pencapaian program-program kesehatan dan keluarga berencana. Data dianalisis dengan analisis sederhana dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik.
Sebagai indikator untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan digunakan Indikator Indonesia Sehat dan Indikator kinerja dari SPM di bidang Kesehatan yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas. Hal ini telah tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan, diantaranya :
1. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 574/Menkes/SK/IV/2000 tentang Kebijakan Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010.
2. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 120/Menkes/SK/VII/2003 tentang Indikator Indonesia Sehat 2010 dan Pedoman Penetapan Indikator Propinsi dan Kabupaten Sehat.
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1457/Menkes/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 741/Menkes/PER/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.
Penyusunan profil ini mengacu kepada Pedoman Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota yang dikeluarkan oleh Pusat Data dan Informasi Departemen kesehatan RI tahun 2011. Sumber data dalam penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas tahun 2011 adalah laporan bulanan dari Puskesmas (LB1, LB2, LB3, LB4 dan LB5), laporan program, laporan tahunan (LT1, LT2, LT3), yang kemudian di cek silang dengan laporan Profil Puskesmas Tahun 2011. Data pendukung didapatkan dari instansi lintas sektor seperti BPS, Disdik, BPPKB, Polres Kapuas, RSUD Kapuas, dan lain-lain.
Data dan Informasi Kesehatan
2
Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas 2011
B. Sistematika Penulisan
Dalam menyusun profil kesehatan Kabupaten Kapuas tahun 2011, sistematika penulisan yang digunakan adalah:
BAB I PENDAHULUANBab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan penulisan profil kesehatan dan sistematika penulisannya.
BAB II GAMBARAN UMUMBab ini mendeskripsikan gambaran umum Kabupaten Kapuas meliputi kondisi geografis, administratif dan informasi lainnya. Disajikan pula ulasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan seperti sosial ekonomi, pendidikan, budaya, karakteristik penduduk dan gambaran khusus mengenai tata laksana, visi dan misi organisasi Dinas Kesehatan.
BAB III PEMBANGUNAN KESEHATAN KABUPATEN KAPUASBab ini berisi uraian tentang visi dan misi, target dan sasaran pembangunan kesehatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas.
BAB IV PENCAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN KABUPATEN KAPUAS TAHUN 2011Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan da penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan khusus dan dalam bencana.
Upaya pelayanan kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan serta upaya pelayanan kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas dan jajarannya.
BAB V KESIMPULAN DAN SARANBab ini menyajikan kesimpulan baik keberhasilan maupun kekurangan dari profil kesehatan Kabupaten Kapuas tahun 2010 sebagai telaah dan saran utntuk perbaikan dimasa yang akan datang.
LAMPIRANBerisi tabel-tabel tentang indikator Standar Pelayanan Minimal dan Indikator Pembangunan Kesehatan.
C. Distribusi Profil Kesehatan
Pendistribusian Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas tahun 2011, kepada : Kementrian Kesehatan RI Dinas Kesehatan Propinsi Kalimantan Tengah Bupati Kapuas DPRD Kabupaten Kapuas Bappeda Kabupaten kapuas Instansi tingkat Kabupaten Kapuas terutama yang terkait pembangunan kesehatan Puskesmas, RSUD dan UPT Kesehatan lainnya
Data dan Informasi Kesehatan
3
Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas 2011
Mantangai
Timpah
KapuasTengah
KapuasHulu
MandauTalawang
Bataguh
PasakTalawang
Dadahup
KapuasBaratKapuasMurung
KapuasKuala
BasarangPulauPetak
Selat
KapuasTimur
TambanCatur
KapuasHilir
BAB IIWILAYAH KERJA KABUPATEN KAPUAS
A. Geografis
Kabupaten Kapuas merupakan salah satu Kabupaten yang terletak di wilayah Propinsi Kalimantan Tengah. Pada tahun 2010 Kabupaten Kapuas mengalami pemekaran kecamatan sebanyak 5 kecamatan yaitu Kecamatan Tamban Catur, Bataguh, Dadahup, Pasak Talang dan Mandau Talawang, secara geografis Kabupaten Kapuas terletak diantara :
Sebelah Utara : 0,4º LSSebelah Selatan : 3,4º LSSebelah Timur : 114,5º BTSebelah Barat : 113,0º BB
Luas wilayah Kabupaten Kapuas adalah 14.999 KM² yang terbagi dalam dua kawasan besar, yaitu kawasan pasang surut (umumnya di bagian selatan), yang merupakan potensi pertanian tanaman pangan dan kawasan non pasang surut (umumnya di bagian utara) yang merupakan potensi lahan perkebunan karet rakyat. Luas wilayah tersebut terdiri atas kawasan hutan belantara seluas 2.780.183 Ha, kawasan pemukiman seluas 3.553 Ha, sungai, danau dan rawa seluas 584.280 Ha, sedangkan kawasan daerah pertanian (sawah, ladang, kebun) seluas 132.264 Ha.
Batas wilayah Kabupaten Kapuas meliputi sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Murung Raya, Sebelah Timur Kabupaten Barito Utara, Barito Selatan dan Kalimantan Selatan. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Gunung Mas dan sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Jawa.
Dilihat dari keadaan topografi, Kabupaten Kapuas terdiri atas bagian Utara daerah perbukitan dengan ketinggian mencapai antara 100-500 M dari permukaan laut dan mempunyai tingkat kemiringan 8º-15º. Sedangkan bagian Selatan terdiri atas pantai,
GAMBAR 1Peta Kabupaten Kapuas
PROVINSIKALIMANTAN TENGAH
U
Data dan Informasi Kesehatan
4
Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas 2011
338,583
340,687
339,824
329,440 329,576
322,000
324,000
326,000
328,000
330,000
332,000
334,000
336,000
338,000
340,000
342,000
2007 2008 2009 2010 2011
Gambar 2bKepadatan Penduduk Kabupaten Kapuas
Tahun 2007-2011
rawa-rawa dengan ketinggian antara 0-5 M dari permukaan laut serta dipengaruhi oleh pasang surut dan merupakan daerah yang mempunyai potensi banjir.
Kabupaten Kapuas termasuk daerah beriklim tropis dan lembab dengan temperatur udara berkisar antara 21º-23ºC dan maksimal mencapai 36ºC. Intensitas penyinaran matahari selalu tinggi dan sumber daya air yang cukup banyak, sehingga menyebabkan tingginya penguapan yang menimbulkan awan aktif selalu tebal. Hujan terjadi hampir sepanjang tahun dan curah hujan terbanyak terjadi pada bulan Oktober sampai dengan Desember serta Januari sampai dengan Maret, berkisar antara 2.000-3.500 mm/th. Musim kemarau terjadi pada bulan Juni sampai dengan Agustus.
B. Demografi
1. Jumlah Dan Kepadatan Penduduk
Secara administrasi Pemerintah Kabupaten Kapuas terbagi menjadi 17 kecamatan, 167kelurahan/desa dan 37 UPT dengan jumlah penduduk sebanyak 329.576 jiwa.
Penduduk Kabupaten Kapuas selama 5 tahun terakhir masih berfluktuasi penyebarannya. Penyebaran Jumlah penduduk Kabupaten Kapuas terbanyak terjadi pada tahun 2008 yaitu sebanyak 340.687 jiwa dan terendah pada tahun 2010 yaitu sebesar 329.440 jiwa. Kepadatan penduduk tahun 2011 sebesar 21.97 Km², mengalami peningkatan sebesar 0.02 KM² dibandingkan keadaan tahun 2010 sebesar 21.95 Km². Selengkapnya dapat dilihat pada gambar 2.
2. Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Dan Jenis Kelamin
Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di Kabupaten Kapuas tahun 2011 tersebar di 17 kecamatan, lebih banyak penduduk berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 168.170 jiwa (51.03%), perempuan sebanyak 161.406 jiwa atau sebesar 48.97%. Jumlah penduduk terbesar di Kecamatan selat sebanyak 56.902 jiwa, laki-laki sebanyak 28.610jiwa (50,28%) dan perempuan sebanyak 28.292 jiwa (49.72%). Sedangkan penduduk paling sedikit terdapat di Kecamatan Mandau Talawang sebanyak 5.348 jiwa (1.62%)
Sumber data : BPS Kabupaten kapuas 2011
Gambar 2aJumlah Penduduk Kabupaten Kapuas
Tahun 2007-2011
22.5722.7 22.66
21.95 21.97
21.4
21.6
21.8
22
22.2
22.4
22.6
22.8
2007 2008 2009 2010 2011
Data dan Informasi Kesehatan
5
Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas 2011
Laki-Laki51.03%
Perempuan48.97%
dari jumlah penduduk Kabupaten Kapuas, selengkapnya dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Kabupaten Kapuas Tahun 2011
No KecamatanJumlah Jumlah Penduduk
Desa Laki-Laki Perempuan Total(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 [020] Kapuas Kuala 11 9.489 9,274 18,7632 [021] Tamban Catur 7 7.412 7,180 14,5923 [030] Kapuas Timur 7 11.744 11,791 23,5354 [040] Selat 6 28.610 28,292 56,9025 [041] Bataguh 14 17.226 16,551 33,7776 [070] Basarang 14 9.226 8,847 18,0737 [080] Kapuas Hilir 8 6.605 6,431 13,0368 [090] Pulau Petak 9 9.459 9,414 18,8739 [100] Kapuas Murung 21 12.430 12,159 24,589
10 [101] Dadahup 15 5.857 5,396 11,25311 [110] Kapuas Barat 11 9.466 8,946 18,41212 [150] Mantangai 31 18.492 17.008 35,50013 [160] Timpah 9 4.928 4,620 9,54814 [170] Kapuas Tengah 13 7.318 6,591 13,909 15 [171] Pasak Talawang 8 3,093 2,827 5,92016 [180] Kapuas Hulu 12 3,988 3,558 7,54617 [181] Mandau Talawang 8 2,827 2,521 5,348
JUMLAH 204 168.170 161,404 329,576
Sumber data : BPS Kabupaten kapuas 2011
Gambar 4Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Kabupaten Kapuas Tahun 2007-2011
Sumber data : BPS Kabupaten kapuas 2011
Sumber data : BPS Kabupaten kapuas 2011
155,000
160,000
165,000
170,000
175,000
laki-laki 170,070 172,051 171,655 167,937 168,170
perempuan 167,513 168,636 168,169 161,503 161,406
2007 2008 2009 2010 2011
Gambar 3Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Kabupaten Kapuas Tahun 2011
Data dan Informasi Kesehatan
6
Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas 2011
BAB IIIPEMBANGUNAN KESEHATAN KABUPATEN KAPUAS
A. Visi
Pembangunan kesehatan diselenggarakan dalam upaya mencapai derajat kesehatan masyarakat. Sebagai salah satu pelaku pembangunan kesehatan, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas dakam menyelenggarakan pembangunan kesehatan harus memperhatikan dasar-dasar pembangunan kesehatan yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Menuju derajat kesehatan yaitu : (1) Perikemanusiaan, (2) Pemberdayaan dan Kemandirian, (3) Adil dan Merata, (4) Pengutamaan dan Manfaat.
Dengan memperhatikan dasar-dasar pembangunan kesehatan tersebut, dan untuk mencapai sasaran pembangunan kesehatan pada akhir tahun 2009 seperti telah di tetapkan dalam bagian IV, Bab 28 Lampiran Peraturan Presiden Nomor 7 tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009 tentang Peningkatan Akses Masyarakat Terhadap Kesehatan Yang Berkualitas, dan berdasarkan perkembangan serta masalah, dan kecenderungan yang di hadapi Dinas Kesehatan sebagai salah satu pelaku pembangunan kesehatan, maka Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas adalah
Menuju Kapuas Sehat Tahun 2013
Dinas kesehatan diharapkan menjadi penggerak pembangunan kesehatan untuk terselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasil-guna dan berdayaguna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dan mampu membina, mengembangkan, serta melaksanakan pembangunan kesehatan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Derajat kesehatan masyarakat di wilayah Kabupaten Kapuas adalah suatu kondisi yang merupakan gambaran masyarakat Kabupaten Kapuas di masa depan, yakni masyarakat yang penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat, terlindung dari kemungkinan buruk akibat penyakit menular, memiliki kemampuan menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang optimal.
Dengan demikian pembangunan kesehatan Kabupaten Kapuas mampu mengkondisikan lingkungan sehat bagi masyarakat yaitu lingkungan yang bebas dari polusi, air bersih yang tersedia, sanitasi lingkungan serta perumahan dan pemukiman yang memadai. Tersedianya fasilitas kesehatan bermutu, merata, terjangkau seluruh lapisan masyarakat, dan didukung Sumber Daya Manusia yang handal.
Data dan Informasi Kesehatan
7
Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas 2011
Terselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasil-guna dan berdayaguna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya bukan semata-mata hasil kerja Dinas Kesehatan, akan tetapi merupakan kerja seluruh sektor yang didukung oleh peran serta masyarakat. Oleh sebab itu Dinas Kesehatan harus dapat menggerakkan seluruh sektor dan seluruh masyarakat agar berperan aktif dalam pembangunan yang berwawasan kesehatan sehingga derajat kesehatan masyarakat dapat tercapai.
B. Misi
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut di atas, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas merumuskan beberapa misi, yaitu sebagai berikut :1. Meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan melalui penerapan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS).2. Memberi perlindungan kepada masyarakat agar terhindar dari penyakit menular
dan PD3I (penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi), dengan melalui pemberian imunisasi dan pengamatan penyakit menulatr tertentu.
3. Meningkatkan peran serta kemandirian keluarga dan masyarakat dalam memelihara kesehatan keluarga dengan melakukan upaya peningkatan kesehatan ibu anak, upaya perbaikan gizi masyarakat dan upaya peningkatan promosi kesehatan.
4. Mengembangkan sistem pemeliharaan kesehatan masyarakat melalui penerapan suatu jaminan pelayanan kesehatan masyarakat termasuk asuransi kesehatan .
5. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Kesehatan (SDK) melalui peningkatan sarana dan prasarana, pengembangan sistem informasi kesehatan yang berbasis teknologi informasi, dan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan.
6. Menyediakan unit pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dengan berorientasi memuaskan pelanggan.
C. Tujuan dan Sasaran
1. Tujuan
Sebagai penjabaran dari Visi Dinas Kesehatan, maka tujuan yang akan dicapai adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasil-guna dan berdayaguna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Tujuan tersebut dicapai melalui pembinaan, pengembangan, dan pelaksanaan, serta pemantapan fungsi-fungsi administrasi kesehatan yang didukung oleh sistem informasi kesehatan, ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan, serta hukum kesehatan. Fungsi-fungsi administrasi kesehatan tersebut, terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian, serta pertanggung jawaban penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
2. Sasaran
Sasaran strategis Dinas Kesehatan adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas kesehatan melalui peningkatan kualitas pelayanan pada semua lapiran masyarakat dengan terbangunnya puskesmas keliling, pengobatan gratis, peningkatan gizi dan kesehatan ibu dan anak.
Data dan Informasi Kesehatan
8
Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas 2011
Agar pembangunan kesehatan dapat diselenggarakan dengan berhasil guna dan berdaya guna, maka sasaran yang akan dicapai oleh Dinas Kesehatan sampai pada akhir tahun 2009 adalah sebagai berikut :
a. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak1) Persentase kunjungan ibu hamil (K-4) 95%.2) Persentase pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan 90%.3) Persentase kunjungan neonatus 90%.4) Persentase kunjungan bayi 90%.5) Persentase bayi BBLR yang ditangani 100%.6) Persentase ibu hamil risiko tinggi yang dirujuk 100%.7) Angka kematian bayi 40 per 1.000 KH.8) Angka kematian anak balita 58 per 1.000 anak balita.9) Angka kematian ibu 150 per 100.000 KH.
b. Pelayanan Kesehatan Anak Prasekolah dan Usia Sekolah1) Persentase deteksi tumbuh kembang anak balita dan pra sekolah 90%.2) Persentase pemeriksaan siswa SD/MI oleh tenaga kesehatan atau tenaga
c. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)1) Persentase peserta KB aktif 70%.
d. Pelayanan Imunisasi1) Persentase UCI desa 100%.2) Persentase imunisasi campak 90%.
e. Pelayanan Pengobatan dan Perawatan1) Persentase kunjungan rawat jalan 15%.2) Persentase kunjungan rawat inap 1.5%
f. Pelayanan Kesehatan Jiwa1) Persentase kunjungan gangguan jiwa di sarana pelayanan kesehatan umum
15%.
g. Pelayanan Kesehatan Kerja1) Persentase pelayanan kesehatan kerja pada pekerja 80%.
h. Pelayanan Kesehatan Usia lanjut1) Persentase pelayanan kesehatan pra usila dan usia lanut 70%.
i. Pemantauan dan Pertumbuhan Balita1) Persentase balita yang naik berat badan (N/D) 80%.2) Persentase balita BGM < 5%.
j. Pelayanan Gizi1) Persentase balita mendapatkan kapsul Vit. A 2 kali setahun 90%.2) Persentase ibu hamil mendapatkan 90 tablet Fe 90%.3) Persentase pemberian MP ASI pada balita BGM 100%.4) Persentase balita gizi buruk mendapatkan perawatan 100%.
Data dan Informasi Kesehatan
9
Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas 2011
k. Pelayanan PONED dan PONEK1) Persentase akses terhadap ketersediaan darah untuk menangani rujukan ibu
hamil dan neonatus 80%.2) Persentase ibu hamil risiko tinggi / komplikasi yang tertangani 80%.3) Persentase neonatus risiko tinggi / komplikasi yang tertangani 80%.
l. Pelayanan Gawat Darurat1) Persentase sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan gawat darurat
yang dapat di akses masyarakat 80%.
m. Penyelenggaraan Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan KLB1) Persentase desa mengalami KLB yang ditangani < 24 jam 100%.2) Persentase kecamatan bebas rawan gizi 80%.
n. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit menular1) AFP rate < 15 tahun <= 1 per 100.000 penduduk < 15 tahun.2) Angka kesakitan malaria per 10.000 penduduk 5 per 1.000 penduduk.3) Prevalensi HIV/AIDS <= 1%.4) Angka kesakitan DBD per 100.000 penduduk 2 per 100.000 penduduk.5) Persentase kesembuhan penderita TBC BTA (+) >= 85%.6) Persentase balita pneumonia yang ditangani 100%.7) Persentase DBD yang ditangani 80%.8) Persentase balita diare yang ditangani 100%.9) Persentase penderita malaria yang diobati 100%.
10) Persentase kasus filariasis yang ditangani >90%.
o. Pelayanan Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Vektor1) Persentase institusi yang dibina 70%.2) Persentase rumah/bangunan bebas jentik aedes >90%.3) Persentase TTU yang memenuhi syarat kesehatan 80%.4) Persentase rumah tangga sehat 65%.5) Persentase rumah tangga memanfaatkan air bersih 65%6) Persentase rumah tangga yang dapat akses air bersih 65%
p. Penyuluhan Kesehatan dan PHBS1) Persentase rumah tangga ber PHBS 65%.2) Persentase posyandu purnama dan mandiri 40%.3) Persentase bayi dengan ASI eksklusif 80%.4) Persentase penyuluhan P3 Napza oleh petugas 15%.
q. Pelayanan Penyediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan1) Persentase ketersediaan obat sesuai kebutuhan 90%.2) Persentase penulisan resep obat generik 90%.
r. Penyelenggaraan pembiayaan Keluarga Miskin dan Masyarakat Rentan1) Persentase jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat 100%.2) Persentase jaminan pemelihataan kesehatan gratis 100%.3) Persentase jaminan pemeliharaan kesehatan prabayar 80%.
s. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan1) Persentase penduduk memanfaatkan puskesmas 15%.2) Persentase penduduk memanfaatkan rumah sakit 1.5%.3) Persentase rumah sakit menyelenggaraan 4 pelayanan spesialis dasar 100%.
Data dan Informasi Kesehatan
10
Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas 2011
t. Sumber Daya Kesehatan1) Rerata dokter 6 per 100.000 penduduk.2) Rerata dokter spesialis 2 per 100.000 penduduk.3) Rerata dokter gigi 10 per 100.000 penduduk.4) Rerata apoteker 100 per 100.000 penduduk.5) Rerata sarjana kesehatan masyarakat 40 per 100.000 penduduk.6) Rerata bidan 100 per 100.000 penduduk.7) Rerata perawat 158 per 100.000 penduduk.8) Rerata tenaga gizi 40 per 100.000 penduduk.9) Rerata tenaga sanitasi 40 per 100.000 penduduk.
u. Manajemen Kesehatan1) Persentase puskesmas memiliki dokumen SIK 100%.2) Persentase kecamatan/puskesmas memiliki Contingency Plan untuk masalah
kesehatan akibat bencana alam 100%.3) Cakupan data base PNS kesehatan melalui SIMKA 100%.4) Terbentuknya dan terselenggaranya sistem informasi manajemen kesehatan
yang ditunjang oleh oleh SIMKES daerah 100%.5) Tersedianya pembiayaan kesehatan yang mencukupi, teralokasinya anggaran
kesehatan 10% dari Anggaran Langsung Daerah.6) Teralokasinya anggaran kesehatan pemerintah mencapai Rp.100.000 per
kapita per tahun.
Dengan demikian diharapkan tujuan pembangunan kesehatan di Kabupaten Kapuas sebagaimana ditetapkan dalam RENSTRA Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas tahun 2009-2013 dapat tercapai, yaitu Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Kapuas, yang meliputi :
a. Menurunnya Angka Kematian (Mortalitas)1) Menurunnya angka kematian bayi (Infant Mortality Rate) 40 per 1.000 KH.2) Menurunnya angka kematian anak balita (Child Mortality Rate) 58 per 1.000 anak
balita.3) Menurunnya angka kematian ibu (Maternal Mortality Rate) 148 per 100.000 KH.4) Meningkatnya umur harapan hidup waktu lahir menjadi 70 tahun.
b. Menurunnya Angka Kesakitan1) Menurunnya angka kesakitan malaria 5 per 1.000 penduduk.2) Meningkatnya angka kesembuhan penderita TB Paru > 85%.3) Menurunnya angka kesakitan DBD 2 per 1.000 penduduk.4) Menurunnya HIV (% kasus terhadap penduduk berisiko) < 1%.5) Menurunnya angka kesakitan AFP pada anak < 15 tahun < 1 per 1.000 anak
c. Meningkatnya Status Gizi Masyarakat1) Anak balita dengan gizi buruk <15%2) Kecamatan bebas rawan gizi >80%
d. Meningkatnya Keadaan Lingkungan dan PHBS1) Rumah sehat 80%2) Tempat-tempat umum memenuhi syarat kesehatan 80%3) Rumah tangga berPHBS 65%4) Posyandu purnama dan mandiri 40%
Data dan Informasi Kesehatan
11
Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas 2011
BAB VPENCAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
KABUPATEN KAPUAS
A. Derajat Kesehatan
1. Angka Kematian
Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Disamping itu, kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya. Angka kematian pada umumnya dihitung dengan melakukan berbagai survei dan penelitian.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan kematian sebagai suatu peristiwa menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup.
Bermacam-macam indikator mortalitas atau angka kematian yang umum dipakai adalah : 1. Angka Kematian Kasar atau Crude Death Rate (CDR). 2. Angka Kematian Bayi Infant Mortality Rate (IMR). 3. Angka Kematian Anak Balita atau Child Mortality Rate (CMR)4. Angka Kematian Ibu atau Maternal Mortality Rate (MMR) 5. Angka Harapan Hidup atau Life Expectancy.
1. Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate)
Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate) adalah angka yang menunjukkan berapa besarnya kematian yang terjadi pada suatu tahun tertentu untuk setiap 1000 penduduk pada suatu wilayah tertentu. Angka ini disebut kasar sebab belum memperhitungkan umur penduduk. Penduduk tua mempunyai risiko kematian yang lebih tinggi dibandingkan dengan penduduk yang masih muda.
Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate) adalah indikator sederhana yang tidak memperhitungkan pengaruh umur penduduk. Tetapi jika tidak ada indikator kematian yang lain angka ini berguna untuk memberikan gambaran mengenai keadaan kesejahteraan penduduk pada suatu tahun yang bersangkutan. Apabiladikurangkan dari Angka kelahiran Kasar akan menjadi dasar perhitungan pertumbuhan penduduk alamiah. Angka kematian ini juga dapat memberikan gambaran derajat kesehatan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan bidang kesehatan. Namun bukan berarti tingginya angka kematian menggambarkan kurang berhasilnya pelayanan kesehatan ataupun pelaksanaan pembangunan di bidang kesehatan.
Data dan Informasi Kesehatan
12
Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas 2011
Perempuan 46.39%
Laki-Laki 53.61 %
Laki-Laki52.27%
Perempuan47.73%
8.2
7.4
7.9
4.0
3.2
0.0
1.0
2.0
3.0
4.0
5.0
6.0
7.0
8.0
9.0
2007 2008 2009 2010 2011
Gambar 7Persentase Kematian Bayi
Berdasarkan Jenis Kelamin Kabupaten KapuasTahun 2011
Gambar 8Angka Kematian Bayi (IMR) Per 1.000 KH
Kabupaten Kapuas Tahun 2007-2011
Angka kematian Kasar di Kabupaten Kapuas tahun 2011 sebanyak 263 jiwa atau sebesar 0.79 per 1.000 penduduk.Keadaan ini lebih kecil dibandingkan tiga tahun terakhir, tahun 2009 angka kematian kasar mencapai 1.15 per 1.000 penduduk. Angka kematian ini merupakan angka kematian kasar tertinggi selama 5 tahun di Kabupaten Kapuas, seperti pada gambar 6 di samping ini.
2. Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate)
Angka Kematian Bayi atau Infant Mortality Rate (IMR) adalah jumlah kematian bayi di bawah usia satu tahun pada setiap 1000 kelahiran hidup. Angka ini merupakan indikator yang sensitif terhadap ketersediaan, pemanfaatan dan kualitas pelayanan kesehatan terutama pelayanan perinatal. Disamping itu AKB juga berhubungan dengan pendapatan keluarga, pendidikan ibu dan keadaan gizi keluarga. Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. Kegunaan Angka Kematian Bayi untuk pengembangan perencanaan yang berhubungan dengan kehamilan maka program-program untuk mengurangi angka kematian neonatal adalah yang bersangkutan dengan program pelayanan kesehatan Ibu hamil, misalnya program pemberian pil besi dan suntikan anti tetanus.
0.79
1.03
1.15
1.05
0.19
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
2007 2008 2009 2010 2011
Gambar 5Persentase Kematian Kasar
Berdasarkan Jenis Kelamin Kabupaten KapuasTahun 2011
Sumber data : BPS Kabupaten kapuas 2011
Sumber data : BPS Kabupaten kapuas 2011
Gambar 6Angka Kematian Kasar (CDR) Per 1.000 Penduduk
Kabupaten Kapuas Tahun 2007-2011
Data dan Informasi Kesehatan
13
Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas 2011
9.710.5
15.617.3
19.4
0
5
10
15
20
25
2007 2008 2009 2010 2011
Gambar 10Angka Kematian Anak Balita Per 1.000 KH
Kabupaten Kapuas Tahun 2007-2011
Perempuan 55.77%
Laki-Laki 44.23%
Gambar 9Persentase Kematian Anak Balita
Berdasarkan Jenis KelaminKabupaten Kapuas Tahun 2011
Jumlah kematian bayi tahun 2011 sebanyak 44 kasus kematian bayi atau sebesar 8.2 per 1.000 KH. Jumlah kematian bayi terbanyak pada bayi dengan jenis kelamin laki-laki sebesar 55.27% dan bayi perempuan sebesar 47.73%.
Di Kabupaten Kapuas angka kematian selama tahun 2007-2011 angka kematian bayimasih berfluktuasi, angka kematian tertinggi terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar 8.2 per 1.000 KH, sedangkan angka kematian terendah terjadi tahun 2007 yaitu sebesar 3,2 per 1.000 KH atau sebanyak 21 kasus.
3. Angka Kematian Anak Balita (Child Mortality Rate)
Anak balita atau 1 tahun sampai di bawah lima tahun adalah semua anak yang berusia 1 tahun sampai menjelang tepat 5 tahun (4 tahun, 11 bulan, 29 hari). Pada umumnya ditulis dengan notasi 1-4 tahun. Angka Kematian Anak Balita (1-4 tahun) adalah jumlah anak yang meninggal sebelum berumur 5 tahun dinyatakan per 1.000KH. Angka Kematian Anak Balita (Child Mortality Rate) ini disamping menggambarkan keberhasilan program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), juga menggambarkan keadaan lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan Balita seperti gizi, sanitasi, penyakit menular dan kecelakaan. Angka Kematian Anak akan tinggi bila terjadi keadaan salah gizi atau gizi buruk, kebersihan diri dan kebersihan yang buruk, tingginya prevalensi penyakit menular pada anak, atau kecelakaan yang terjadi di dalam atau di sekitar rumah. Dalam arti luas indikator ini menggambarkan tingkat kesejahteraan sosial dan tingkat kemiskinan penduduk.
Jumlah kematian anak balita tahun 2011 berdasarkan jenis kelamin terlihat jumlah kematian anak balita dengan jenis kelamin perempuan lebih besar mencapai 55.77% dibandingkan anak balita laki-laki.
Angka kematian anak balita selama 5 (lima) tahun terakhir menunjukan penurunan angka kematian anak balita, kemematian anak balita tertinggi terjadi tahun 2007yaitu sebesar 19.4 per 1.000 KH dan dapat ditekan selama 5 tahun terakhir dan terendah tahun 2011 dengan angka kematian anak balita sebesar 9.7 per 1.000 KH
Sumber data : Bidang Yankes, Dinkes Kab. Kapuas 2011
Data dan Informasi Kesehatan
14
Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas 2011
185208203
261
106
0
50
100
150
200
250
300
2007 2008 2009 2010 2011
Gambar 12Angka Kematian Ibu (MMR) Per 100.000 KH
Kabupaten Kapuas Tahun 2007-2011
Ibu Nifas0.0%
Ibu Hamil30.0%
Ibu Bersalin70.0%
Gambar 11Persentase Kematian Ibu Berdasarkan Kelompok
Kabupaten Kapuas Tahun 2007-2011
4. Angka Kematian Ibu (Maternal Mortality Rate)
Kematian ibu adalah kematian perempuan pada saat hamil atau kematian dalam kurun waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lamanya kehamilan atau tempat persalinan, yakni kematian yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan, terjatuh dll. Angka Kematian Ibu bersalin atau Maternal Mortality Rate(MMR) menunjukkan banyaknya Ibu hamil atau Ibu bersalin yang meninggal pada tiap 100.000 kelahiran hidup. Angka ini berguna untuk menggambarkan status gizi dan kesehatan Ibu, kondisi Kesehatan lingkungan serta tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk Ibu pada saat hamil, melahirkan dan masa nifas. Informasi mengenai tingginya MMR akan bermanfaat untuk pengembangan program peningkatan kesehatan reproduksi, terutama pelayanan kehamilan dan membuat kehamilan yang aman bebas risiko tinggi (making pregnancy safer), program peningkatan jumlah kelahiran yang dibantu oleh tenaga kesehatan, penyiapan sistim rujukan dalam penanganan komplikasi kehamilan, penyiapan keluarga dan suami siaga dalam menyongsong kelahiran, yang semuanya bertujuan untuk mengurangi Angka Kematian Ibu dan meningkatkan derajat kesehatan reproduksi.
Tahun 2011, jumlah kematian ibu sebanyak 10 kasus kematian, yang terbesar pada kasus kematian ibu bersalin sebanyak 7 kasus (70,0%) dan ibu hamil sebanyak 3 kasus (30,0%) sedangkan ibu nifas tidak ada kasus. Selama periode 5 tahun terakhir, angka kematian ibu (AKI) di Kabupaten Kapuas masih berfluktuasi. Angka kematianibu (AKI) tertinggi terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar 261 per 100.000 KH, terendah pada tahun 2007 sebesar 106 per 100.000 KH. Sedangkan pada tahun 2011angka kematian ibu sebanyak 10 kasus atau sebesar 185 per 100.000 KH
B. Pencapaian Indikator Kinerja SPM
1. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Dasar
a. Pelayanan Kesehtan Ibu dan Anak
Seorang ibu mempunyai peran yang sangat besar di dalam pertumbuhan bayi dan perkembangan anak. Gangguan kesehatan yang dialami ibu bisa berpengaruh pada
Sumber data : Bidang Yankes, Dinkes Kab. Kapuas 2011
Data dan Informasi Kesehatan
15
Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas 2011
Gambar 14Peta Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K1)
Kabupaten Kapuas Tahun 2011
82.1
95.2
86.787.8
79.9
70
75
80
85
90
95
100
2007 2008 2009 2010 2011
Gambar 13Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K-1)Kabupaten Kapuas Tahun 2007-2011
Mantangai
Timpah
KapuasTengah
KapuasHulu
MandauTalawang
Bataguh
PasakTalawang
Dadahup
KapuasBarat
KapuasKuala
Basarang
KapuasTimur
KapuasMurung
PulauPetakKapuasHilir
TambanCatur
Selat
Mantangai Timpah
KapuasTengah
KapuasHulu
PasakTalawang
MandauTalawang
Bataguh
Dadahup
KapuasBarat
KapuasHilir
KapuasMurung
Basarang
KapuasKuala
TambanCatur
KapuasTimur
PulauPetakSelat
kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan masa pertumbuhan bayi dan anaknya.
1) Pelayanan Antenatal
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan seperti dokter spesialis, dokter umum, bidan dan perawat kepada ibu hamil. Hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan K1 dan K4. Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal.
Kunjungan ibu hamil K4 adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai standar serta paling sedikit empat kali kunjungan (sekali pada trimester pertama, sekali pada trimester kedua, dan dua kali pada trimester ketiga). Angka ini dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil.
Kunjungan ibu hamil (K1) di Kabupaten Kapuas tahun 2011 mencapai 6.015 ibu hamil atau sebesar 82.1% dari jumlah target ibu hamil sebanyak 7.324 ibu hamil, keadaan ini dibandingan dengan tahun sebelumnya yaitu mencapai 95.2% atau mengalami penurunan sebesar 13.1%.
Kunjungan Ibu Hamil (K-1)Kabupaten Kapuas Tahun 2010
>= 95%
60-79%
< 60%
Keterangan
80-94%
Data dan Informasi Kesehatan
16
Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas 2011
Gambar 16Peta Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4)
Kabupaten Kapuas Tahun 2011
76.990.0
70.772.268.2
0
20
40
60
80
100
2007 2008 2009 2010 2011
Mantangai
Timpah
KapuasTengah
KapuasHulu
MandauTalawang
Bataguh
PasakTalawang
Dadahup
KapuasBarat
KapuasKuala
Basarang
KapuasTimur
KapuasMurung
PulauPetakKapuasHilir
TambanCatur
Selat
Gambar 15Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K-4)Kabupaten Kapuas Tahun 2007-2011
Mantangai Timpah
KapuasTengah
KapuasHulu
PasakTalawang
MandauTalawang
Bataguh
Dadahup
KapuasBarat
KapuasHilir
KapuasMurung
Basarang
KapuasKuala
TambanCatur
KapuasTimur
PulauPetakSelat
> 90 % 80-89 % 60-79% < 60 %
KECAMATAN KN1 KECAMATAN KN1 KECAMATAN KN1 KECAMATAN KN1
Tamban Catur 91.67 Selat 81.92 Bataguh 75.23Kapuas Murung 96.58 Kapuas Hilir 86.82 Kapuas Timur 76.87Kapuas Barat 93.63 Kapuas Kuala 81.00 Pulau Petak 79.24
Basarang 80.23 Dadahup 79.24Mantangai 83.17 Timpah 71.41Kapuas Tengah 84.17 Kapuas Hulu 65.49
Keterangan :*) Kecamatan Pasak Talawang dan Mandau Talawang masih menjadi tanggung jawab puskesmas
pujon (Kec. Kapuas Tengah) dan puskesmas sei hanyo (Kec. Kapuas Hulu)
Berdasarkan wilayah kecamatan cakupan kunjungan ibu hamil (K1) tahun 2011, cakupan ibu hamil (K1) terbanyak di Kecamatan Kapuas Murung sebesar 96.58% dan kecamatan terendah adalah Kecamatan Timpah yaitu sebesar 71.41%.
Sedangkan cakupan kunjungan ibu hamil (K4) tahun 2011 sebesar 76.9%, mengalami penurunan sebesar 13.1% dibandingan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 90.0%.
Kunjungan Ibu Hamil (K-4)Kabupaten Kapuas Tahun 2010
>= 95%
60-79%
< 60%
Keterangan
80-94%
Data dan Informasi Kesehatan
17
Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas 2011
Mantangai
Timpah
KapuasTengah
KapuasHulu
MandauTalawang
Bataguh
PasakTalawang
Dadahup
KapuasBarat
KapuasKuala
Basarang
KapuasTimur
KapuasMurung
PulauPetakKapuasHilir
TambanCatur
Selat
Gambar 17Peta Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
Kabupaten Kapuas Tahun 2011
Mantangai
Timpah
KapuasTengah
KapuasHulu
MandauTalawang
Bataguh
PasakTalawang
Dadahup
KapuasBarat
KapuasKuala
Basarang
KapuasTimur
KapuasMurung
PulauPetakKapuasHilir
TambanCatur
Selat
Peta Cakupan Persalinan Oleh Tenaga KesehatanKabupaten Kapuas Tahun 2010
> 90 % 80-89 % 60-79% < 60 %
KECAMATAN K4 KECAMATAN K4 KECAMATAN K4 KECAMATAN K4
Kapuas Barat 93.63 Kapuas Hilir 86.82 Selat 76.37Kapuas Kuala 81.00 Bataguh 63.11Tamban Catur 89.12 Kapuas Timur 75.52Kapuas Murung 85.16 Pulau Petak 68.64Basarang 80.23 Dadahup 78.49
Mantangai 78.22Timpah 71.41Kapuas Tengah 70.41Pasak Talawang *)Kapuas Hulu 65.49Mandau Talawang *)
Keterangan :*) Kecamatan Pasak Talawang dan Mandau Talawang masih menjadi tanggung jawab puskesmas
pujon (Kec. Kapuas Tengah) dan puskesmas sei hanyo (Kec. Kapuas Hulu)
Berdasarkan wilayah kecamatan cakupan kunjungan ibu hamil (K4) tahun 2011, cakupan ibu hamil (K1) terbanyak di Kecamatan Kapuas Murung sebesar 96.58% dan kecamatan terendah adalah Kecamatan Timpah yaitu sebesar 71.41%.
Secara keseluruhan dapat terlihat angka droup out (DO) cakupan kunjungan ibu hamil K4 terhadap cakupan ibu hamil K1 tahun 2011 sebesar 385 ibu hamil atau sebesar 6.40%.
2) Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
Tahun 2011, jumlah persalinan oleh tenaga kesehatan sebanyak 5.424 ibu bersalin (77.6%) dari jumlah target ibu bersalin sebanyak 6.690 ibu bersalin.Persalinan oleh tenaga kesehatan selama 4 (empat) tahun terakhir terus mengalami peningkatan. Namun keadaan tahun 2011 mengalami penurunan cakupan sebesar 10.2%dibandingkan tahun 2010.
>= 90%
60-79%
< 60%
Keterangan
80-89%
Data dan Informasi Kesehatan
18
Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas 2011
77.687.8
72.468.067.3
0
20
40
60
80
100
2007 2008 2009 2010 2011
Gambar 18Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
Kabupaten Kapuas Tahun 2011
> 90 % 80-89 % 60-79% < 60 %
KECAMATAN KN1 KECAMATAN KN1 KECAMATAN KN1 KECAMATAN KN1
Selat 91.33 Kapuas Hilir 86.94 Bataguh 69.08 Kapuas Tengah 51.20Tamban Catur
91.58Kapuas Murung
86.38 Kapuas Timur 78.30 Pasak Talawang *)
Kapuas Barat 93.66 Basarang 83.26 Kapuas Kuala 65.91 Kapuas Hulu 28.15Mantangai 84.67 Pulau Petak 60.05 Mandau
Talawang *)Dadahup 77.88Timpah 71.32
Keterangan :*) Kecamatan Pasak Talawang dan Mandau Talawang masih menjadi tanggung jawab puskesmas
pujon (Kec. Kapuas Tengah) dan puskesmas sei hanyo (Kec. Kapuas Hulu).
Berdasarkan wilayah kecamatan tahun 2011, penyebaran cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan belum merata, hal ini dapat di lihat kecamatan yang cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan mencapai 90% lebih sebanyak 3 (tiga) kecamatan yaitu Kecamatan Tamban Catur sebesar 91.58%, Kecamatan Selat sebesar 91.33 dan Kecamatan Kapuas Barat sebesar 93.66%. sedangkan cakupan persalinan yang di bawah 60% ada 2 (dua) kecamatan yaitu Kecamatan Kapuas tengah dan Kecamatan Kapuas Hulu.
3) Pelayanan Neonatus
Pelayanan neonatus adalah pelayanan yang di berikan kepada setiap bayi hingga usia kurang dari satu bulan karena merupakan golongan yang berisiko kesehatan paling tinggi. Upaya yang dilakukan untuk mengurangi risiko antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan pada neonatus (0-28 hari) minimal dua kali, satu kali pada umur 0-7 hari dan satu kali pada umur 8-28 hari.
Cakupan kunjungan neonatus di Kabupaten Kapuas tahun 2011, terdiri dari kunjungan neonatus (KN1) sebanyak 4.919 bayi atau sebesar 91.47% dari jumlah bayi lahir hidup yang ada. Sedangkan untuk kunjungan neonatus (KN3) sebanyak 4.687 bayi (87.2%)
Berdasarkan jenis kelamin pada kunjungan neonatus, kunjungan neonatus (KN1) dengan bayi laki-laki sebanyak 2.450 bayi (93.55%) dari jumlah bayi lahir hidup laki-laki yang ada, keadaan ini lebih tinggi dibandingkan dengan bayi perempuan sebesar 89.49%. Sedangkan cakupan kunjungan neonatus (KN3), bayi jenis kelamin laki-laki sebanyak 2.333 bayi (89.08%) dari jumlah bayi lahir hidup dan bayi perempuan sebesar 85.32%.
Sumber data : Bidang Yankes, Dinkes Kab. Kapuas 2011
Data dan Informasi Kesehatan
19
Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas 2011
Gambar 19Peta Cakupan Kunjungan Neonatus (KN1)
Kabupaten Kapuas Tahun 2011
Mantangai Timpah
KapuasTengah
KapuasHulu
PasakTalawang
MandauTalawang
Bataguh
Dadahup
KapuasBarat
KapuasHilir
KapuasMurung
Basarang
KapuasKuala
TambanCatur
KapuasTimur
PulauPetakSelat
Mantangai
Timpah
KapuasTengah
KapuasHulu
MandauTalawang
Bataguh
PasakTalawang
Dadahup
KapuasBaratKapuasMurung
KapuasKuala
Basarang PulauPetak
KapuasTimur
TambanCatur
KapuasHilirSelat
Peta Cakupan Kunjungan Neonatus (KN1)Kabupaten Kapuas Tahun 2010
91.597.9
68.5
88.9
66.5
0
20
40
60
80
100
120
2007 2008 2009 2010 2011
Gambar 20Cakupan Kunjungan Neonatus (KN1)Kabupaten Kapuas Tahun 2007-2011
Berdasarkan wilayah kecamatan tahun 2011, cakupan kunjungan neonatus sebagian besar sudah di atas 90% dan dua kecamatan yang cakupan kunjungan neonatus antara 60-79%% yaitu Kecamatan Kapuas Tengah, dan Kecamatan Kapuas Hulu.
> 90 % 80-89 % 60-79% < 60 %
KECAMATAN KN1 KECAMATAN KN1 KECAMATAN KN1 KECAMATAN KN1
Selat 94.26 Dadahup 87.29 Kapuas Tengah 68.05Bataguh
90.64Timpah 81.62 Pasak
Talawang *)Tamban Catur 94.44 Kapuas Hulu 76.32Kapuas Timur
96.19Mandau Talawang *)
Kapuas Kuala 9366Kapuas Hilir 95.38Pulau Petak 97.22Kapuas Murung 92.13Basarang 93.36Kapuas Barat 95.65Mantangai 91.45
Keterangan :*) Kecamatan Pasak Talawang dan Mandau Talawang masih menjadi tanggung jawab puskesmas
pujon (Kec. Kapuas Tengah) dan puskesmas sei hanyo (Kec. Kapuas Hulu).
>= 90%
60-79%
< 60%
Keterangan
80-89%
Data dan Informasi Kesehatan
20
Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas 2011
Gambar 21Peta Cakupan Kunjungan Neonatus (KN3)
Kabupaten Kapuas Tahun 2011
Mantangai Timpah
KapuasTengah
KapuasHulu
PasakTalawang
MandauTalawang
Bataguh
Dadahup
KapuasBarat
KapuasHilir
KapuasMurung
Basarang
KapuasKuala
TambanCatur
KapuasTimur
PulauPetakSelat
Mantangai
Timpah
KapuasTengah
KapuasHulu
MandauTalawang
Bataguh
PasakTalawang
Dadahup
KapuasBaratKapuasMurung
KapuasKuala
Basarang PulauPetak
KapuasTimur
TambanCatur
KapuasHilirSelat
Peta Cakupan Kunjungan Neonatus (KN3)Kabupaten Kapuas Tahun 2010
87.296.9
66.7
88.5
66.5
0
20
40
60
80
100
120
2007 2008 2009 2010 2011
Gambar 22Cakupan Kunjungan Neonatus (KN3)Kabupaten Kapuas Tahun 2007-2011
> 90 % 80-89 % 60-79% < 60 %
KECAMATAN KN3 KECAMATAN KN3 KECAMATAN KN3 KECAMATAN KN3
Selat 91.24 Bataguh 86.07 Dadahup 78.81Tamban Catur 91.57 Pulau Petak 87.30 Kapuas Tengah 68.05Kapuas Timur
92.80Kapuas Murung 86.72 Pasak
Talawang *)Kapuas Kuala 91.55 Basarang 88.70 Kapuas Hulu 72.37
Kapuas Barat 88.82 Mandau Talawang *)
Mantangai 84.70Timpah 81.62
Keterangan :*) Kecamatan Pasak Talawang dan Mandau Talawang masih menjadi tanggung jawab puskesmas
pujon (Kec. Kapuas Tengah) dan puskesmas sei hanyo (Kec. Kapuas Hulu).
Berdasarkan jenis kelamin, cakupan kunjungan neonatus (KN3) adalah bayi dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 2.333 bayi atau sevesar 89.08% dari jumlah bayi lahir hidup berjenis kelamin laki-laki dan untuk bayi perempuan sebesar 85.32% dari jumlah bayi lahir hidup berjenis kelamin perempuan.
Sedangkan Berdasarkan wilayah kerja kecamatan, cakupan kunjungan neonatus (KN3) sebesar 87.2% dari jumlah bayi lahir hidup tahun 2011, cakupan KN3 ini mengalami penurunan terhadap cakupan KN1 sebesar 4.3%. sebagian besar cakupan KN3 di wilayah kerja kecamatan rata-rata antara 80-89%.
Tahun 2011 berdasarkan data yang ada jumlah kunjungan bayi (4 kali kunjungan) sebanyak 5.429 bayi atau 81.42% dari jumlah bayi yang ada di Kabupaten Kapuas. Sebagian besar kecamatan cakupan kunjungan bayi sebesar kisaran 80-89% dan hanya 2 (dua) kecamatan yang cakupan kunjungan bayi di atas 90% yaitu Kecamatan Selat dan Kecamatan Dadahup.
Cakupan kunjungan bayi (4 kali kunjungan) selama 5 tahun terakhir menunjukan peningkatan cakupan, namun tahun 2011 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar 3.2%. Penurunan cakupan kunjungan bayi ini terlihat dari beberapa kecamatan yang mengalami penurunan capaian, seperti pada gambar di bawah ini.
> 90 % 80-89 % 60-79% < 60 %
KECAMATANKUNJ BAYI
KECAMATANKUNJ BAYI
KECAMATANKUNJ BAYI
KECAMATANKUNJ BAYI
Selat 90.59 Tamban Catur 82.24 Bataguh 78.14 Kapuas Hulu 56.47Dadahup
92.24Kapuas Timur 82.20 Pulau Petak 63.16 Mandau
Talawang *)Kapuas Kuala 80.98 Timpah 69.79Kapuas Hilir 86.97 Kapuas Tengah 72.93Kapuas Murung 88.94 Pasak
Talawang *)Basarang 81.77Kapuas Barat 83.67Mantagai 82.81
Keterangan :*) Kecamatan Pasak Talawang dan Mandau Talawang masih menjadi tanggung jawab puskesmas
pujon (Kec. Kapuas Tengah) dan puskesmas sei hanyo (Kec. Kapuas Hulu).
Gambar 26Persentase KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi
Kabupaten Kapuas Tahun 2011
--3.0
35.041.0
14.0
2.40.24.3
-5.0
10.015.020.025.030.035.040.045.0
IUD
MO
D
MO
W
IMP
LA
NT
SU
NT
IK
PIL
KO
ND
OM
OB
AT
VA
GIN
A
LA
INN
YA
MKJP NON MKJP
Gambar 27Persentase KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi
Kabupaten Kapuas Tahun 2011
b. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
Sesuai dengan petunjuk teknis SPM bidang kesehatan indikator yang dipergunakan untuk mengukur pelayanan KB adalah menggunakan Cakupan Peserta KB Aktif (CPR). CPR adalah jumlah akseptor yang pada saat ini memakai kontrasepsi untuk menjarangkan kehamilan atau yang mengakhiri kesuburan. CPR merupakan perbandingan antara jumlah peserta KB aktif dengan pasangan usia subur (PUS). Angka ini menunjukkan tingkat pemanfaatan kontrasepsi di antara PUS.
Gambar 25Persentase Peserta KB Baru dan KB Aktif
Kabupaten Kapuas Tahun 2011
Sumber data : BKBPP Kabupaten Kapuas, 2011
Keterangan :- Data di BKBPP Kabupaten Kapuas belum tersedia data berdasarkan kecamatan baru (17
kecamatan).- Kecamatan pemekaran (5 kecamatan) data masih tergabung dengan kecamatan lama (induk).
Data dan Informasi Kesehatan
23
Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas 2011
Mantangai
Timpah
KapuasTengah
KapuasHulu
MandauTalawang
Bataguh
PasakTalawang
Dadahup
KapuasBarat
KapuasKuala
Basarang
KapuasTimur
KapuasMurung
PulauPetakKapuasHilir
TambanCatur
Selat
Gambar 28Peta Cakupan Desa UCI
Kabupaten Kapuas Tahun 2011
83.583.583.586.592.2
72.672.672.674.780.8
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
2010 92.2 86.5 83.5 83.5 83.5
2011 80.8 74.7 72.6 72.6 72.6
BCG DPT 1+HB 1 DPT 3+HB 3 POLIO 3 CAMPAK
Gambar 29Persentase Imunisasi Bayi Menurut Jenis Imunisasi
Kabupaten Kapuas Tahun 2010-2011
Mantangai Timpah
KapuasTengah
KapuasHulu
PasakTalawang
MandauTalawang
Bataguh
Dadahup
KapuasBarat
KapuasHilir
KapuasMurung
Basarang
KapuasKuala
TambanCatur
KapuasTimur
PulauPetakSelat
Peta Cakupan Desa UCIKabupaten Kapuas Tahun 2010
c. Pelayanan Imuniasi
Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang. Pelayanan imunisasi bertujuan untuk mengurangi angka penderita suatu penyakit yang sangat membahayakan kesehatan bahkan bisa menyebabkan kematian terutama pada bayi dan balita akibat PD3I.
Tahun 2011 cakupan desa/kelurahan UCI di Kabupaten Kapuas sebanyak 128 desa/kelurahan dari 204 desa/kelurahan atau mencapai 62.7% . berdasarkan cakupan imunisasi bayi menurut jenis imunisasi adalah cakupan imunisasi BCG sebesar 80.8%, DPT 1+HB 1, Polio 3 dan imunisasi Campak sebesar 72.6% dengan angka Dorup Out (DO) sebesar 2.7%
> 90 % 80-89 % 60-79% < 60 %
KECAMATANDESA UCI
KECAMATANDESA UCI
KECAMATANDESA UCI
KECAMATANDESA UCI
Bataguh 90.91 Kapuas Hilir 87.50 Tamban Catur 60.0 Selat 42.86Kapuas Timur 100.0 Basarang 78.57 Kapuas Kuala 40.0Pulau Petak 100.0 Kapuas Tengah 76.16 Kapuas Murung 33.3Kapuas Barat
100.0Pasak Talawang*)
Dadahup 50.0
Kapuas Hulu 70.0 Timpah 33.3Mandau Talawang *)
Keterangan :*) Kecamatan Pasak Talawang dan Mandau Talawang masih menjadi tanggung jawab puskesmas
pujon (Kec. Kapuas Tengah) dan puskesmas sei hanyo (Kec. Kapuas Hulu).
>= 90%
60-79%
< 60%
Keterangan
80-89%
Data dan Informasi Kesehatan
24
Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas 2011
0
200
400
600
800
1,000
1,200
Bayi Baru lahir 959 438 629 236 142 238 252 610 118 301 322 608 136 313 0 76 0
Gambar 30Jumlah Bayi Baru Lahir Yang Ditimbang Menurut Kecamatan
Kabupaten Kapuas Tahun 2011
2. Penyelenggaran Perbaikan Gizi Masyarakat
a. Pemantauan Pertumbuhan Balita
1) Jumlah Bayi Dengan BBLR
Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi baru lahir yang berat badan lahirnya pada saat kelahiran kurang dari 2500 gr. BBLR dapat dibagi 2 golongan yaitu prematuritas murni dan dismaturitas. Prematuritas murni adalah bayi lahir dengan umur kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan sesuai dengan berat badan untuk masa kehamilan atau disebut Neonatus Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan (NKBSMK). Sedangkan dismaturitas adalah bayi lahir cukup bulan tetapi dengan berat badan kurang dari yang seharusnya.
Kabupaten Kapuas pada selama 5 (lima) tahun terakhir, berdasarkan data hasil penimbangan bayi baru lahir menunjukan bayi baru lahir yang ditimbang sebanyak 5.261 bayi (97.8%) dari jumlah bayi baru lahir sebanyak 5.378 bayi.
Sedangkan berdasarkan jenis kelamin dari bayi baru lahir yang ditimbang bayi laki-laki sebanyak 5.268 bayi (98.1%) dari jumlah bayi laki-laki baru lahir (2.619 bayi) dan bayi perempuan sebanyak 2.693 bayi (97.6%) dari jumlah bayi perempuan baru lahir (2.759 bayi)
Berdasarkan wilayah kecamatan, sebagian besar semua bayi baru lahir dilakukan penimbangan berat badannya. Hal terlihat dari jumlah bayi baru lahir yang ditimbang rata-rata 100%
Keterangan :*) Kecamatan Pasak Talawang dan Mandau Talawang masih menjadi tanggung jawab puskesmas
pujon (Kec. Kapuas Tengah) dan puskesmas sei hanyo (Kec. Kapuas Hulu).
Gambar 31Jumlah Bayi Baru Lahir Yang Ditimbang Dan Kasus Bayi BBLR
Kabupaten Kapuas Tahun 2011
65.6
72.8
85.7
54.452.5
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
2007 2008 2009 2010 2011
10,783
7,077 (65.6%)
483 (4.5%)
-
2,000
4,000
6,000
8,000
10,000
12,000
Gambar 32Jumlah Balita Yang Ditimbang, BB Naik dan BGM
Kabupaten Kapuas Tahun 2011
Gambar 33Jumlah Balita Dengan Berat Badan NaikKabupaten Kapuas Tahun 2007-2011
Kasus bayi BBLR di Kabupaten Kapuas tahun 2011 sebanyak 173 bayi baru lahirdengan BBLR atau sebesar 3.3% dari jumlah bayi baru lahir yang ditimbang.
Keterangan :*) Kecamatan Pasak Talawang dan Mandau Talawang masih menjadi tanggung jawab puskesmas
pujon (Kec. Kapuas Tengah) dan puskesmas sei hanyo (Kec. Kapuas Hulu).
2) Jumlah Balita Naik Berat Badan
Hasil penimbangan balita tahun 2011, Jumlah balita yang naik berat badannyasebanyak 7.077 balita atau sebesar 65.6% dar jumlah balita yang ditimbang. Berdasarkan hasil penimbangan balita tersebut diketahui balita BGM sebanyak 483 balita atau sebesar 4.5% dari jumlah balita yang ditimbang.
Ditimbang BB Naik BGM
Data dan Informasi Kesehatan
26
Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas 2011
7.324 (Target)
5.886 (80.4%) 5.424
(74.1%)
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000 Ibu Hamil
Fe 1
Fe 3
Gambar 34Jumlah Ibu Mendapatkan Tablet Fe
Kabupaten Kapuas Tahun 2011
Berdasarkan hasil penimbangan balita di Kabupaten Kapuas selama 5 (lima) tahun terakhir mengalami penurunan balita yang naik berat badannya pada 3 (tiga) tahun terakhir. Tahun 2011, balita yang berat badan naik pada saat dilakukan penimbangan mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 7.2%.
3) Balita Gizi Buruk
Gizi buruk adalah keadaan kekurangan zat gizi tingkat berat akibat kurang makan dan atau menderita sakit dalam waktu lama
Selama 2 tahun terakhir, prevalensi kasus gizi buruk cenderung masih berfluktuasi berkisar di bawah 1%. tahun 2011 kasus gizi buruk sebanyak 3 balita yang mengalami gizi buruk (0.03%), mengalami penurunan kasus gizi buruk sebesar 0.07%) dibandingkan tahun 2010 dengan jumlah kasus 21 kasus gizi buruk (0.10%) dari jumlah balita yang ditimbang.
4) Kecamatan Bebas Rawan Gizi
Kecamatan adalah wilayah kerja camat sebagai perangkat daerah Kabupaten dan/atau daerah Kota dibawah Kabupaten/Kota. (Undang-Undang No. 22, tentang pemerintahan daerah)
Kecamatan bebas rawan gizi adalah kecamatan dengan prevalensi gizi kurang dan gizi buruk pada balita <15%. Tahun 2010, di Kabupaten Kapuas, berdasarkan wilayah kecamatan prevalensi gizi kurang dan gizi buruk pada balita masih di bawah 15%, dengan demikian kecamatan di wilayah Kabupaten Kapuas tidak terdapat kecamatan yang rawan gizi.
b. Pelayanan Gizi
Pemberian tablet Fe bertujuan untuk mencegah anemia pada pada ibu hamil dan diharapkan minimal minum sebanyak 90 tablet tambah darah ( Fe ) selama masa kehamilannya.
1) Jumlah Ibu Hamil Yang mendapatkan Tablet Fe-1 dan Fe-3
Pemberian tablet Fe kepada ibu hamil tahun 2011 terdiri dari pemberian tablet Fe 1 sebanyak 5.866 ibu hamil (80.1%) dan pemberian tablet Fe 3 sebanyak 5.379 ibu hamil atau sebesar 73.4% dari jumlah ibu hamil yang ada.
Cakupan pemberian tablet Fe 1 dan tablet Fe 3 kepada ibu hamil menurut wilayah kecamatan, terdapat beberapa kecamatan yang cakupan pemberian tablet Fe 1 dan Fe 3 sudah mencapai lebih dari 80% yaitu Kecamatan Selat, Tamban Catur, Kapuas Hilir, Kapuas Murung dan Kapuas Barat.
Data dan Informasi Kesehatan
27
Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas 2011
-
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
90.00
100.00
Selat
Batag
uh *)
Tam
ban C
atur
*)
Kapuas
Tim
ur
Kapua
s Kua
la
Kapuas
Hilir
Pulau P
etak
Kapua
s Mur
ung
Dadahu
p
Basar
ang
Kapuas
Bara
t
Man
tang
ai
Tim
pah
Kapuas
Ten
gah
Pasak
Tala
wang *)
Kapua
s Hulu
Man
dau
Talaw
ang
*)
Fe1
Fe3
Gambar 35Persentase Ibu Hamil Mendapatkan Tablet Fe Menurut Kecamatan
Kabupaten Kapuas Tahun 2007-2011
Mantangai Timpah
KapuasTengah
KapuasHulu
PasakTalawang
MandauTalawang
Bataguh
Dadahup
KapuasBarat
KapuasHilir
KapuasMurung
Basarang
KapuasKuala
TambanCatur
KapuasTimur
PulauPetakSelat
Mantangai Timpah
KapuasTengah
KapuasHulu
PasakTalawang
MandauTalawang
Bataguh
Dadahup
KapuasBarat
KapuasHilir
KapuasMurung
Basarang
KapuasKuala
TambanCatur
KapuasTimur
PulauPetakSelat
Gambar 36Peta Cakupan Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe 1
Kabupaten Kapuas Tahun 2011
Gambar 37Peta Cakupan Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe 3
Kabupaten Kapuas Tahun 2011
>= 80%
60-69%
< 60%
Keterangan
70-79%
Data dan Informasi Kesehatan
28
Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas 2011
65.9
86.0
68.5 68.6
86.378.3
--
31.5
53.7
88.5
63.1
91.4
81.3
70.578.1
82.5
-
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
90.0
100.0
Selat
Batag
uh
Tam
ban
Catur
Kapua
s Tim
ur
Kapua
s Kua
la
Kapua
s Hilir
Pulau
Petak
Kapua
s Mur
ung
Dadah
up
Basar
ang
Kapua
s Bar
at
Man
tang
ai
Tim
pah
Kapua
s Ten
gah
Pasak
Tala
wang
*)
Kapua
s Hulu
Man
dau
Talaw
ang
*)
Gambar 38Persentase Bayi (6-11 bulan) Mendapat Vitamin A Menurut Kecamatan
Kabupaten Kapuas Tahun 2011
> 90 % 80-89 % 60-79% < 60 %
KECAMATAN FE 1 KECAMATAN FE 1 KECAMATAN FE 1 KECAMATAN FE 1
Selat 85.68 Bataguh 71.46 Basarang 69.16Tamban Catur 90.53 Kapuas Timur 78.99 Timpah 68.08Kapuas Kuala 81.00 Pulau Petak 74.42 Kapuas Hulu 61.97Kapuas Hilir
86.82Kapuas Tengah 73.39 Mandau
Talawang *)Kapuas Murung
92.33 Pasak Talawang*)
Dadahup 80.37Kapuas Barat 93.63Mantangai 81.81
> 90 % 80-89 % 60-79% < 60 %
KECAMATAN FE 3 KECAMATAN FE 3 KECAMATAN FE 3 KECAMATAN FE 3
Selat 83.20 Kapuas Timur 75.52 Bataguh 60.96 Timpah 57.13Tamban Catur 85.71 Kapuas Kuala 73.66 Pulau Petak 67.68 Kapuas Hulu 47.18Kapuas Hilir
81.24Dadahup 72.45 Mandau
Talawang *)Kapuas Murung
87.49 Mantangai 71.78
Kapuas Barat 84.64 Kapuas Tengah 71.56Pasak Talawang*)
Keterangan :*) Kecamatan Pasak Talawang dan Mandau Talawang masih menjadi tanggung jawab puskesmas
pujon (Kec. Kapuas Tengah) dan puskesmas sei hanyo (Kec. Kapuas Hulu).
2) Bayi (6-11 bulan) dan Anak Balita Mendapatkan Vitamin A
Vitamin A adalah merupakan salah satu zat gizi penting yang larut dalam lemak dan disimpan dalam hati, tidak dapat dibuat oleh tubuh. Sehingga harus dipenuhi dari luar (esensial), berfungsi untuk penglihatan, pertumbuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit. Pemberian vitamin A dosis tinggi pada balita diberikan 2 kali dalam setahun.
a) Bayi (6-11 bulan)
Cakupan pemberian vitamin A pada bayi (6-11 bulan) tahun 2011 sebanyak 2.802 bayi (6-11 bulan) atau sebesar 73.7% dari jumlah bayi kelompok umur 6-11bulan.
Data dan Informasi Kesehatan
29
Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas 2011
74.3
55.6
70.669.367.8
0
10
20
30
40
50
60
70
80
2007 2008 2009 2010 2011
Gambar 39Persentase Anak Balita
Mendapat Vitamin A 2 Kali SetahunKabupaten Kapuas Tahun 2007-2011
Pemberian vitamin A pada bayi (6-11 bulan) menurut wilayah kecamatan tahun 2011 adalah tertinggi sebesar 91.4% berada di wilayah kecamatan Dadahup dan terendah pemberian vitamin A sebesar 31.5% berada di wilayah kecamatan Kapuas Hulu dan Kapuas Tengah sebesar 53.7%.
b) Anak Balita
Pemberian vitamin A 2 kali setahun pada anak balita di Kabupaten Kapuas tahun 2011 sebanyak 25.896 anak balita atau sebesar 74.3% dari jumlah anak balita. Sedangkan pemberian vitamin A 2 kali setahun menurut kecamatan tertinggi sebesar 90.1% pada wilayah kcamatan Kapuas Kuala.
Pemberian vitamin A 2 kali setahun selama 5 tahun terakhir, tertinggi terjadi di tahun 2011 yaitu sebesar 74.3%. mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 18.7%
3. Penyelenggaraan Pemberantasan Penyakit Menular
a. Pemberantasan Penyakit Diare
Diare adalah buang air besar dalam bentuk cairan lebih dari tiga kali dalam satu hari dan biasanya berlangsung selama dua hari atau lebih. Orang yang mengalami diare akan kehilangan cairan tubuh sehingga menyebabkan dehidrasi tubuh. Hal ini membuat tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik dan dapat membahayakan jiwa, khususnya pada anak dan orang tua.
Diare yang terjadi pada umumnya merupakan proses dari : Transport aktif akibat rangsangan toksin bakteri terhadap elektrolit ke dalam usus
halus. Sel dalam mukosa intestinal mengalami iritasi dan meningkatnya sekresi cairan dan elektrolit. Mikroorganisme yang masuk akan merusak sel mukosa intestinal sehingga menurunkan area permukaan intestinal, perubahan kapasitas intestinal dan terjadi gangguan absorbsi cairan dan elektrolit.
Peradangan akan menurunkan kemampuan intestinal untuk mengabsorbsi cairan dan elektrolit dan bahan-bahan makanan. Ini terjadi pada sindrom malabsorbsi.
Meningkatnya motilitas intestinal dapat mengakibatkan gangguan absorbsi intestinal.
Tahun 2011, jumlah penduduk yang terkena diare sebanyak 9.753 orang dengan angka kesakitan diare sebesar 29.59 per 1.000 penduduk. Berdasarkan jenis kelamin penduduk yang terkena diare adalah laki-laki sebanyak 5.062 kasus (30.10 per 1.000 penduduk laki-laki) dan perempuan sebanyak 4.691 kasus (29.06 per 1.000 penduduk perempuan).
Gambar 40Angka Kesakitan Diare Per 1.000 Penduduk Menurut Kecamatan
Kabupaten Kapuas Tahun 2011
Berdasarkan wilayah kecamatan, angka kesakitan diare tertinggi terjadi di Kecamatan Dadahup sebesar 80.03 per 1.000 penduduk dan penduduk perempuan lebih banyak terkena diare sebanyak 525 kasus (88.49 per 1.000 penduduk perempuan) dibandingkan penduduk laki-laki.
Keterangan :*) Kecamatan Pasak Talawang dan Mandau Talawang masih menjadi tanggung jawab puskesmas
pujon (Kec. Kapuas Tengah) dan puskesmas sei hanyo (Kec. Kapuas Hulu).
b. Pemberantasan Penyakit Malaria
Malaria adalah penyakit yang menyerang manusia, burung, kera dan primata lainnya, hewan melata dan hewan pengerat, yang disebabkan oleh infeksi protozoa dari genus Plasmodium dan mudah dikenali dari gejala meriang (panas dingin menggigil) serta demam berkepanjangan. Malaria adalah penyakit yang menyerang manusia, burung, kera dan primata lainnya, hewan melata dan hewan pengerat, yang disebabkan oleh infeksi protozoa dari genus Plasmodium dan mudah dikenali dari gejala meriang (panas dingin menggigil) serta demam berkepanjangan. Dengan munculnya program pengendalian yang didasarkan pada penggunaan residu insektisida, penyebaran penyakit malaria telah dapat diatasi dengan cepat.
Angka kesakitan malaria dengan pemeriksaan sediaan darah di Kabupaten Kapuas tahun 2011, sebanyak 2.232 kasus malaria (6.77 per 1.000 penduduk). Berdasarkan jenis kelamin angka kesakitan malaria dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 1.735 kasus (10.3 per 1.000 penduduk laki-laki) lebih besar dibandingkan perempuan sebesar 3.1 per 1.000 penduduk perempuan.
Berdasarkan wilayah kecamatan, angka kesakitan malaria masih lebih banyak pedalaman, seperti Kecamatan Kapuas Tengah dan Kapuas Hulu. Angka kesakitan malaria tertinggi terjadi di Kecamatan Kapuas Hulu sebesar 40.95 per 1.000 pendudukdan Kecamatan Kapuas Tengah sebesar 32.50 per 1.000 penduduk.
Gambar 44Angka Kesembuhan Penderita TB Paru Penduduk Menurut Kecamatan
Kabupaten Kapuas Tahun 2011
c. Pemberantasan Penyakit TB Paru
Tuberkulosis adalah penyakit infeksi akibat infeksi kuman Mycobacterium yang bersifat sistemis (menyeluruh) sehingga dapat mengenai hampir seluruh organ tubuh, dengan lokasi terbanyak di paru-paru yang biasanya merupakan lokasi infeksi yang pertama kali terjadi.
Bakteri Mycobacterium tuberculosa, bakteri ini dapat menular. Jika penderita bersin atau batuk maka bakteri tuberculosi akan bertebaran di udara. Infeksi awal yang terjadi pada anak-anak umumnya akan menghilang dengan sendirinya jika anak-anak telah mengembangkan imunitasnya sendiri selama periode 6-10 minggu. Tetapi banyak juga terjadi dalam berbagai kasus, infeksi awal tersebut malah berkembang menjadi progressive tuberculosis yang menjangkiti organ paru dan organ tubuh lainnya. Jika sudah terkena infeksi yang progresif ini maka gejala yang terlihat adalah demam, berat badan turun, rasa lelah, kehilangan nafsu makan dan batuk-batuk. Dalam kasus reactivation tuberculosis, infeksi awal tuberculosis (primary tuberculosis) mungkin telah lenyap tetapi bakterinya tidak mati melainkan hanya "tidur" untuk sementara waktu.
Angka kesakitan penderita TB Paru (+) sampai dengan tahun 2011 (kasus baru dan kasus lama) sebanyak 380 kasus penderita (115 per 100.000 penduduk). Berdasarkan jenis kelamin kasus TB Paru (+) terbanyak penderita laki-laki sebesar 119 per 100.000 penduduk laki-laki dan penderita perempuan sebesar 112 per 100.000 penduduk perempuan, selengkapnya dapat dilihat pada lampiran tabel 10.
Tahun 2011 penderita TB Paru yang diobati sebanyak 293 penderita (77.11%) dari jumlah penderita TB Paru (+). Dinyatakan sembuh sebanyak 248 penderita (84.6%) dari jumlah penderita yang diobati.
Keterangan :*) Kecamatan Pasak Talawang dan Mandau Talawang masih menjadi tanggung jawab puskesmas
pujon (Kec. Kapuas Tengah) dan puskesmas sei hanyo (Kec. Kapuas Hulu).
Data dan Informasi Kesehatan
33
Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas 2011
Gambar 45Angka Kesakitan DBD Per 100.000Penduduk Menurut Kecamatan
Penyakit Demam Berdarah Dengue merupakan salah satu penyakit menular yang berbahaya dapat menimbulkan kematian dalam waktu singkat dan sering menimbulkan wabah.
Penyakit Demam Berdarah atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Kedua jenis nyamuk ini terdapat hampir di seluruh pelosok Indonesia, kecuali di tempat-tempat ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan air laut. Peyakit DBD merupakan masalah kesehatan di Indonesia yang penyebarannya semakin meluas, sering menyebabkan Kejadian Luar Biasa (KLB) dengan angka kesakitan dan kematian yang realtif tinggi.
Keterangan :*) Kecamatan Pasak Talawang dan Mandau Talawang masih menjadi tanggung jawab puskesmas pujon
(Kec. Kapuas Tengah) dan puskesmas sei hanyo (Kec. Kapuas Hulu).
Kasus DBD di Kabupaten Kapuas tahun 2011, sebanyak 71 kasus DBD (0.2 per 100.000 penduduk) yang tersebar di 8 (delapan) kecamatan. Berdasarkan jenis kelamin, penduduk perempuan lebih banyak terserang DBD sebanyak 43 kasus (26.6 per 100.000 penduduk perempuan) dan penduduk laki-laki sebanyak 28 kasus (16.6 per 100.000 penduduk).
Berdasarkan wilayah kecamatan tahun 2011, angka kesakitan DBD tertinggi di Kecamatan Kapuas Kuala sebanyak 31 kasus (178.8 per 100.000 penduduk) dengan penduduk laki-laki yang terserang sebanyak 14 kasus atau sebesar 159.4 per 100.000 penduduk laki-laki dan perempuan sebesar 198.6 per 100.000 penduduk perempuan (17 kasus).
Data dan Informasi Kesehatan
34
Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas 2011
Madya17.02%
Purnama2.74% Mandiri
0.30%
Pratama79.94%
4. Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar
a. Rumah Tangga Sehat
Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Sejalan dengan bertambahnya penduduk semakin banyak pula rumah hunian yang harus dibangun dan makin tinggi keberhasilan pembangunan ekonomi yang dicapai akan meningkatkan kualitas rumah tersebut.
Tingkat kesehatan rumah dan lingkungan antara lain tercermin dari banyaknya rumah tangga yang telah melaksanakan minimal 10 indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Berdasarkan hasil pemeriksaan dari rumah yang diperiksa diketahui bahwa rumah yang sehat tahun 2011 sebanyak 4.548 rumah atau sebesar 59.21% dari jumlah rumah yang diperiksa.
Berdasarkan rumah tangga yang telah di periksa sebanyak 7.681 buah, jumlah rumah yang memiliki akses air bersih yang digunakan sebanyak 2.634 buah rumah (34.3%) dengan rincian telah menggunakan air ledeng sebesar 16.6%, menggunakan SPT 2.2%,menggunakan SGL 12.0 %, dan sebesar 5% menggunakan PAH serta sarana air lainnya sebesar 2.4%.
Sedangkan dari kepemilikan jamban keluarga, diketahui rumah yang memiliki jamban sebanyak 3.217 buah (41.9%) dan yang memenuhi syarat kesehatan sebanyak 1.411 buah (43.9%) dari jumlah rumah yang memiliki jamban keluarga. Untuk sarana pembuangan air limbah ada sebanyak 149 buah rumah yang memiliki dan sebanyak 90 buah (60.4%) pembuangan air limbah memenuhi syarat kesehatan.
5. Penyelenggaraan Promosi Kesehatan
Klasifikasi Posyandu
Jumlah posyandu yang ada di Kabupaten Kapuas sampai akhir 2011 sebanyak 329 posyandu dan berdasarkan jenis posyandu terdiri dari 263 buah posyandu pratama (79,94 %), 56 buah posyandu madya (17,02 %), 9 buah posyandu purnama (2,74 %), 1 buah posyandu mandiri (0,30 %).
6. Penyediaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Di Kabupaten Kapuas tahun penyediaan jaminan pemeliharaan kesehatan ada sebanyak 3 (tiga) macam, yaitu jaminan pemeliharaan kesehatan daerah (jamkesda) bersumber
Data dan Informasi Kesehatan
35
Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas 2011
APBD dan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat (jamkesmas) bersumber APBN dan ASKES.
Di Kabupaten Kapuas tahun 2011, jumlah peserta jaminan pemeliharaan kesehatan sebanyak 329.56 jiwa, peserta jamkesmas (penduduk miskin) sebanyak 93.448 jiwa (28.3%), peserta lainnya (termasuk jamkesda) sebanyak 209.448 (63.6%) dan peserta askes sebanyak 26.762 (8.1%).
7. Pelayanan Rumah Sakit
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kapuas merupakan rumah sakit milik daerah dan satu-satunya yang berada di Kabupaten Kapuas, dengan type rumah sakit adalah type C.
Tahun 2011, jumlah tempat tidur yang tersedia sebanyak 145 buah dengan fasilitas dokter spesialis sebanyak 5 orang. Pencapaian indikator pelayanan RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kapuas tahun 2011, sebagai berikut :
a. Lama Hari Rawat (ALOS)
Rata-Rata Lama Hari Rawat / Average Length of Stay (ALOS) adalah jumlah hari perawatan pasien rawat inap (hidup dan meninggal) di rumah sakit. ALOS ini berguna untuk mengukur efisiensi pelayanan rumah sakit atau untuk mengukur mutu pelayanan rumah sakit.
Tahun 2011, Jumlah pasien keluar (mati maupun hidup) sebanyak 6.641 orang dengan jumlah hari perawatan sebanyak 20.942 hari. Sehingga rata-rata lama hari perawatan sebesar 3.2 (pembualatan 3 hari)
b. Penggunaan Tempat Tidur (BOR)
Bed Occupancy Rate (BOR) adalah jumlah hari perawatan di rumah sakit pada satu periode tertentu, berguna untuk mengetahui tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Makin tingginya BOR (>85%) suatu rumah sakit menunjukan tingkat pemanfaatan tempat tidur yang tinggi, sehingga perlu pengembangan perlu pengembangan RS/penambahan tempat tidur.
Di RSUD. Dr. H. Soemarno Sosroatmodjo tahun 2011, jumlah BOR sebesar 39.6% dengan jumlah tempat tidur sebanyak 145 buah dan dengan jumlah hari rawat sebanyak 20.942hari.
c. Angka Kematian Di RSUD Dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kapuas
1) Angka Kematian Neto (NDR)
Angka Kematian Neto (NDR) adalah jumlah kematian pasien di rumah sakit yang meninggal kurang dari 48 jam pada suatu waktu tertentu. Angka ini dapat digunakan untuk melihat atau mengetahui mutu pelayanan atau perawatan atau pelayanan pada Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit. Semakin rendah NDR suatu rumah sakit, berarti bahwa mutu pelayanan/perawatan tersebut semakin baik.
Data dan Informasi Kesehatan
36
Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas 2011
Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Soemarno Sosroatmodjo tahun 2011, jumlah kematian kurang dari 48 jam sebanyak 91 orang (1.4%) dari jumlah pasien keluar (mati maupun hidup). Berdasarkan jenis kelamin, jumlah pasien laki-laki yang meninggal 55 orang (1.5%) dan pasien perempuan sebanyak 36 orang (1.0%) dari jumlah pasien keluar (hidup + mati).
2) Angka Kematian Umum (GDR)
Angka kematian umum (GDR) adalah jumlah seluruh kematian pasien di rumah sakit dalam satu periode tertentu. Angka kematian umum (GDR) ini dapat digunakan untuk mengetahui mutu pelayanan/perawatan di suatu rumah sakit. Semakin rendah GDR, berarti menunjukan rumah sakit tersebut mutu pelayanannya semakin baik dan akan sangat bias apabila angka kematian netonya tinggi pada periode waktu yang sama.
Sedangkan angka kematian umum (GDR) di RSUD. Dr. H. Soemarno Sosroatmodjo tahun 2010, jumlah kematian secara keseluruhan sebanyak 166 orang atau sebesar 2.5% dari jumlah pasien keluar (mati maupun hidup), terdiri dari pasien laki-laki yang meninggal sebanyak 90 orang (2.8%) dan pasien perempuan 76 orang (2.2%)
8. Sumber Daya Kesehatan
Sumber daya kesehatan Kabupaten Kapuas merupakan satu kesatuan yang menggerakaan pembangunan kesehatan. Sumber daya kesehatan ini meliputi sumber daya manusia, sarana da prasarana kesehatan dan anggaran.
a. Sumber Daya Manusia
sumber daya manusia kesehatan tahun 2011, meliputi tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan yang tersebar di sarana kesehatan (Puskesmas dan jaringannya serta Rumah Sakit), adapun secara rinci sumber daya manusia kesehatan Kabupaten Kapuas sebagai berikut :
1) Tenaga Medis (dokter)- Dokter Umum : 46 orang- Dokter Gigi : 12 orang- Dokter Spesialis : 5 orang
Spesialis Anak : 1 orang Spesialis Bedah : 1 orang Spesialis Kandungan : 1 orang Spesialis Penyakit Dalam : 1 orang Spesialis Orthodonsi : 1 orang
2) Tenaga Apoteker : 4 orang3) Ahli Kesehatan Masyarakat : 44 orang
(S-1 dan S-2 Kesmas)4) Sarjana Keperawatan : 12 orang5) Keperawatan : 398 orang6) Kebidanan : 206 orang6) Tenaga Kesehatan Lainnya
Data dan Informasi Kesehatan
37
Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas 2011
- Gizi : 41 orang- Kesehatan Lingkungan : 36 orang- Analis kesehatan : 21 orang- Farmasi dan Ass Apoteker : 15 orang- Radiologi dan TEM : 4 orang- Anaesthesi : 2 orang- Fisioterapi : 4 orang
7) Tenaga Lainnya : 62 orang
b. Sarana dan Prasarana Kesehatan
Sarana dan prasarana kesehatan adalah sumber daya kesehatan yang sangat dominan dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan di suatu wilayah. Sarana kesehatan yang ada terdiri atas Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Polindes/Poskesdes yan tersebar di wilayah Kabupaten Kapuas.
Jumlah sarana kesehatan tahun 2011, yaitu sebagai berikut :1) Rumah Sakit : 1 buah2) Puskesmas
- Puskesmas Perawatan : 5 buah- Puskesmas Non Perawatan : 18 buah
3) Jumlah Anggaran Dinas Kesehatan : Rp. 65.694.041.168- Anggaran Belanja Langsung : Rp. 35.320.407.000- Anggaran Tidak Langsung : Rp. 30.373.634.168
Persentase anggaran belanja langsung kesehatan terhadap anggaran belanja langsung Kabupaten Kapuas tahun 2011 adalah sebagai berikut :- Anggaran Langsung Kesehatan : Rp. 35.320.407.000- Anggaran Langsung Kab. Kapuas : Rp. 428.734.928.000- Persentase (%) : 8.24%
Data dan Informasi Kesehatan
39
Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas 2011
BAB VKESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pencapaian indikator kinerja yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas dan jajarannya tahun 2011, maka dapat di simpulkan sebagai berikut dan selengkapnya hasil pencapaian ini dapat dilihat pada lampiran ini.
NOJENIS
PELAYANANINDIKATOR KINERJA
ANGKA ABSOLUTHASIL TARGET
PEMBILANG PENYEBUT
1. Pelayanan KIA Cakupan kunjungan K4
5.630 7.324 76.9 95
Cakupan pertolongan persalinan oleh nakes
5.424 6.990 77.6 90
Ibu hamil risti yang dirujuk
287 287 100 100
Cakupan kunjungan neonatus (KN2)
4.687 5.378 87.2 90
Cakupan kunjungan bayi
5.429 6.668 81.4 90
Cakupan bayi BBLR yang ditangani
173 173 100 100
2. Pelayanan Kesehatan Anak Pra sekolah dan Sekolah
Cakupan deteksi tumbuh kembang anak balita dan pra sekolah
90
3. Pelayanan KB Cakupan peserta KB aktif
56.151 73.939 75.3 70
4. Pelayanan Imunisasi
Cakupan desa/kelurahan UCI
128 204 62.7 100
5. Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut *)
Cakupan pelayanan pra usila dan usila
2.910 33.383 8.72 70
6. Pemantauan Pertumbuhan Balita
Cakupan balita yang BB naik (N/D)
7.077 10.783 65.6 80
Balita Bawah Garis Merah (BGM)
483 10.783 4.48 5
7. Pelayanan Gizi Cakupan balita mendapatkan Vit A 2 kali
25.896 34.869 74.3 90
Data dan Informasi Kesehatan
40
Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas 2011
Cakupan ibu hamil mendapatkan 90 tablet Fe
5.424 7.324 74.1 90
Cakupan bayi BGM mendapatkan MP ASI
2.000 3.531 56.64 100
Cakupan balita gizi buruk mendapatkan perawatan
3 3 100 100
8. PONED dan PONEK
Akses terhadapat ketersediaan darah dan komponen yang aman untuk menangani rujukan ibu hamil dan neonatus
80
Cakupan ibu hamil risti/ komplikasi yang tertangani
287 287 100 80
Sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan gawat darurat yang dapat di akses masyarakat
6 6 100 90
9. Penyelidikan Epidemiologi dan KLB serta gizi buruk
Desa mengalami KLB yang ditangani <=24 jam
0 0 100 100
10. Pencegahan dan Pemberantasan penyakit polio
AFP rate 100.000 penduduk < 15 th
>=1 per 100.000 pddk
11. Pencegahan dan Pemberantasan penyakit TB Paru
Kesembuhan penderita TBC BTA (+)
248 293 84.6 >=80
12. Pencegahan dan Pemberantasan penyakit ISPA
Cakupan balita dengan peumonia yang ditangani
26 26 100 100
13. Pencegahan dan Pemberantasan penyakit HIV/ AIDS
Klien mendapatkan penanganan HIV/AIDS
0 0 100 100
Infeksi menular seksual yang diobati
0 0 100 100
Donor darah diskrining terhadap HIV/ AIDS
100
Data dan Informasi Kesehatan
41
Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas 2011
14. Pencegahan dan Pemberantasan penyakit DBD
Penderita DBD yang ditangani
71 71 100 80
15. Pencegahan dan Pemberantasan penyakit Diare
Balita dengan diare yang ditangani
9.753 9.753 100 100
16. Pencegahan dan Pemberantasan penyakit malaria
Penderita malaria yang diobati
2.234 2.234 100 100
17. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
Tempat umum yang memenuhi persyaratan kesehatan
20 79 25.32 80
18. Penyuluhan perilaku sehat
Rumah tangga sehat
4.584 7.681 45.6 65
Posyandu Purnama
10 329 3.04 40
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka rekomendasi guna peningkatan cakupan indikator kinerja dan pembangunan kesehatan Kabupaten Kapuas di tahun mendatang, adalah sebagai berikut :
1. Ada dukungan dari berbagai pihak, khususnya pemerintah daerah di dalam mengalokasikan anggaran kesehatan.
2. Peningkatan kegiatan promosi kesehatan untuk semua program dan kegiatan terutama untuk target SPM dan MDGs dengan jalan frekuensi penyuluhan lebih ditingkatkan lagi kepada masyarakat dengan cara pemberdayaan masyarakat tentang kesehatan.
3. Pemerataan tenaga kesehatan dan sarana di desa yang belum ada sarana, dan menempatkan tenaga yang sarananya tidak ada tenaga kesehatannya.
4. Peningkatan pemberdayaan masyarakat harus lebih ditingkatkan dengan dukungan dan bantuan tenaga kesehatan.