KATA PENGANTAR
Rencana Kinerja tahun 2019 merupakan bagian tak terpisahkan dari siklus
akuntabilitas kinerja yang dimulai dari perencanaan strategis dan diakhiri
dengan penyusunan Laporan Kinerja. Rencana Kinerja merupakan suatu
jembatan yang menghubungkan antara rencana strategis dan laporan
kinerja dengan sistem penganggaran yang memberikan gambaran
mengenai sasaran dan strategi pencapaiannya, memuat program dan
kegiatan yang akan dilaksanakan dalam satu tahun dalam rangka
mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Rencana Kinerja tahun 2019 menjabarkan target kinerja yang harus dicapai
dalam satu tahun pelaksanaan kegiatan. Target kinerja ini
mempresentasikan nilai kuantitatif yang harus dicapai baik pada tingkat
sasaran program maupun kegiatan, dan merupakan alat pengukur
keberhasian setiap akhir periode palaksanaan.
Target kinerja kegiatan yang disusun dalam bentuk indikator-indikator
kinerja dituangkan secara sistematis dengan alur yang jelas untuk
menggambarkan cara pencapaian sasaran. Indikator-indikator dari
kegiatan berupa input, output dan outcome dituangkan dalam dokumen ini
dengan target yang jelas dengan harapan kegiatan-kegiatan tersebut dapat
diukur capaian kinerjanya. Rencana Kinerja Tahun 2019 merupakan
gambaran rinci cara pencapaian tujuan dan sasaran tahun 2019 untuk
mewujudkan visi dan misi perwakilan BPKP Provinsi Banten. Komitmen ini
hanya dapat dicapai melalui pelaksanaan kinerja seluruh staff Perwakilan
BPKP Provinsi Banten yang optimal dan terorganisasi.
Jakarta, 6 Februari 2019
Kepala Perwakilan,
Muhammad Masykur NIP 19640227 198402 1 001
DAFTAR ISI
Hal
KETETAPAN RENCANA KINERJA TAHUN 2019 ….................................... i
KATA PENGANTAR……............................................................................... ii
Daftar ISI….................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 1
A. Tugas dan Fungsi............................................................. 1
B. Struktur Organisasi………................................................ 2
C. Keterikatan dengan Rencana Strategis............................ 3
D. Keterikatan dengan Anggaran......................................... 3
BAB II RENCANA STRATEGIS….......................................................... 4
Visi dan Misi Perwakilan BPKP Provinsi Banten………………… 5
A. Gambaran Visi Perwakilan BPKP Provinsi Banten……… 5
Uraian Misi Perwakilan BPKP Provinsi Banten………...... 14
B. Tujuan dan Sasaran Strategis Perwakilan BPKP
Provinsi Banten…….........................................................
22
BAB III RENCANA KINERJA………........................................................ 27
A. Pengukuran Kinerja………............................................... 31
B. Sasaran Kinerja………..................................................... 32
C. Anggaran Rencana Kinerja ............................................. 58
D. Sumber Daya Manusia.................................................... 58
BAB IV PENUTUP................................................................................... 59
1
BAB I
PENDAHULUAN
Wujud transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi fungsi Perwakilan BPKP Provinsi Banten, diawali dengan
menyusun suatu Rencana Strategis (Strategic Plan), Rencana
Kinerja (performance Plan) yang kemudian akan dievalusi atau dinilai
melaiui Laporan Pertanggungjawaban Kinerja ( Performance Accountability
Report}.
Rencana kinerja ini memuat pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Perwakilan BPKP Provinsi Banten yang dijabarkan secara nyata dalam
bentuk kerangka kegiatan yang harus dijalankan dan target kineija
yang harus dicapai dalam satu tahun anggaran.
A. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Berdasarkan Keputusan Kepala BPKP Nomor: 13 Tahun 2014 tanggal
26 Agustus 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan
BPKP, Perwakilan BPKP Provinsi Banten mempunyai Tugas Pokok:
1. Melaksanakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara
dan atau daerah atas kegiatan bersifat lintas sektoral
2. Melaksanakan kegiatan pengawasan kebendaharaan umum
negara;
3. Melaksanakan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari
Presiden dan atau atas permintaan Kepala Daerah;
4. Melaksanakan pembinaan penyelenggaraan SP1P pada
wilayah kerjanya dan;
5. Melaksanakan penyelenggaraan dan pelaksanaan fungsi lain
di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundangan.
B. STRUKTUR ORGANISASI
Untuk dapat menjalankan tugas pokok dan fungsi yang telah
ditetapkan, Perwakilan BPKP Provinsi Banten memiliki struktur
berdasarkan Keputusan Kepaia BPKP Nomor: 13 Tahun 2014
tanggal 26 Agustus 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja
2
Perwakilan BPKP, dengan struktur terdiri dari Kepaia Perwakilan yang
membawahi satu Kepala Bagian Tata Usaha serta kelompok PFA.
Struktur organisasi dilihat perwakilan BPKP dapat dilihat pada diagram berikut:
Masing-masing Bagian/Bidang/Kelompok PFA mempunyai tugas sebagai
berikut:
a. Bagian Tata Usaha
Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan kepegawaian,
keuangan, persuratan, urusan dalam, perlengkapan, rumah tangga, dan
pengelolaan perpustakaan
b. Kelompok JFA Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat
Mempunyai tugas mengkoordinasikan dan mengelola kegiatan pengawasan
pada Instansi Pemerintah Pusat di daerah dan pada Pemerintah Daerah
yang sumber dananya berasal dari APBN, dana dekonsentrasi dan tugas
perbantuan, Badan Layanan Umum serta Pinjaman dan Hibah Luar Negeri.
c. Kelompok JFA Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah
Mempunyai tugas mengkoordinasikan dan mengelola kegiatan pengawasan
pada Instansi Pemerintah Daerah.
KEPALA PERWAKILAN
KEPALA BAGIAN TATA USAHA
KEPALA SUBBAG
KEUANGAN
KEPALA SUBBAG
KEPEGAWAIAN DAN
UMUM
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
1. BIDANG PENGAWASAN IPP
2. BIDANG PENGAWASAN APD
3. BIDANG AKUNTAN NEGARA
4. BIDANG INVESTIGASI
5. BIDANG P3A
Keterangan: IPP : Instansi Pemerintah Pusat APD : Akuntabilitas Pemerintah Daerah P3A : Program dan Pelaporan serta Pembinaan APIP
3
d. Kelompok JFA Bidang Akuntan Negara
Mempunyai tugas mengkoordinasikan dan mengelola kegiatan pengawasan
pada Badan Usaha Milik Negara dan Daerah, Badan Layanan Umum/Daerah
dan Badan Usaha Lainnya
e. Kelompok JFA Bidang Investigasi
Mempunyai tugas mengkoordinasikan dan mengelola kegiatan pengawasan
terhadap kasus penyimpangan yang berindikasi merugikan keuangan
negara, kegiatan pemberian bantuan audit perhitungan kerugian keuangan
negara dan audit atas hambatan kelancaran pemangunan pada Instansi
Pemerintah Pusat dan Daerah, BUMN/D, badan-badan lain yang didalamnya
terdapat kepentingan pemerintah serta kegiatan pencegahan korupsi
f. Kelompok JFA Bidang P3A
Mempunyai tugas mengkoordinasikan, mengelola kegiatan penyiapan bahan
penyusunan rencana dan program kegiatan, penyiapan bahan laporan
realisasi kegiatan, penyusunan laporan berkala atau hasil pengawasan serta
program pembinaan APIP termasuk pembinaan JFA di lingkungan daerah.
C. KETERKAITAN DENGAN RENCANA STRATEGIS
Perwakilan BPKP Provinsi Banten dalam menjalankan tugas pokok dan
fungsinya telah menyusun Rencana Strategis tahun anggaran 2015 s.d.
2019, dengan maksud dapat mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan dalam kurun waktu lima tahun. Rencana Kinerja yang berisi
tolak ukur, target sasaran, kegiatan yang harus dicapai dalam kurun
waktu satu tahun. Rencana Kinerja Tajun 2019 disusun berdasarkan
Renstra Tahun 2015 – 2019.
D. KETERKAITAN DENGAN ANGGARAN
Penyusunan Rencana Strategis dan Rencana Kinerja tidak terlepas dari
penganggaran yang ada. Kaitan dengan penganggaran dipertimbangkan dalam
rangka menyesuaikan sasaran dan tujuan serta strategi pencapaiannya dengan
besaran anggaran kegiatan. Volume kegiatan yang besar membutuhkan anggaran
yang lebih besar pula, sedangkan penyesuaian-penyesuaian dalam anggaran
diperlukan sehingga sasaran atau kinerja yang telah ditetapkan juga dapat
disesuaikan dengan perubahan anggaran tersebut.
4
4
BAB II
RENCANA STRATEGIS
Perwakilan BPKP Provinsi Banten telah menyusun Rencana Strategis tahun 2015-
2019, yang digunakan sebagai kerangka acuan dalam pelaksanaan Tugas Pokok
dan Fungsinya. Rencana Strategis ini merupakan sebuah komitmen yang
dibangun berdasakan visi, misi tujuan dan nilai-nilai luhur yang dianut. Komitmen
ini berimplikasi pada seluruh pejabat struktural, pejabat fungsional auditor dan
pegawai yang ada untuk menegakkan dan melaksanakannya tanpa pengecualian,
karena komitmen itulah yang akan menjadi motor bagi optimalisasi pencapaian
tujuan Perwakilan BPKP Provinsi Banten dalam kurun waktu 2015-2019.
Dengan tersususnnya Renstra 2015-2019 berarti Perwakilan BPKP Provinsi
Banten telah menetapkan arah yang akan dituju dan yang akan dicapai dalam lima
tahun ke depan. Renstra ini adalah manifestasi respon organisasi terhadap kondisi
lingkungan internal maupun eksternal sebagai bagian dari upaya mengansipasi
dan mengakomodasi perubahan-perubahan lingkungan strategis yang terjadi.
Menyadari begitu besarnya perubahan lingkungan strategis yang terjadi, maka
diperlukan komitmen yang tinggi untuk senantiasa mengantisipasi dan
menuangkannya dalam butiran tekad untuk direalisasikan menjadi hal yang nyata.
Jika perlu, Renstra ini pun dapat diubah dan disesuaikan lagi dengan
perkembangan atau perubahan lingkungan strategis.
Komponen Perencanaan Strategis meliputi pernyataan Visi dan Misi, tujuan,
sasaran, serta cara pencapaian tujuan melalui pelaksanaan program beserta
indikator hasil program yang dapat diukur. Komponen-komponen Perencanaan
Strategis tersebut dapat diuraikan seagai berikut:
5
A. VISI DAN MISI PERWAKILAN BPKP PROVINSI BANTEN
Gambaran Visi
Perwakilan BPKP Provinsi Banten
Melalui proses dan tahapan yang melibatkan berbagai lapisan pegawai hingga
pimpinan tertingginya, Perwakilan BPKP Provinsi Banten menetapkan suatu
komitmen untuk mewujudkan visi BPKP ke depan, yaitu:
AUDITOR INTERNAL PEMERINTAH RI BERKELAS DUNIA UNTUK
MENINGKATKAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN
PEMBANGUNAN NASIONAL DI WILAYAH BANTEN
Pernyataan visi ini sekaligus mengartikan bahwa visi BPKP ini telah konsisten
dengan visi Presiden yang telah berwujud menjadi visi pembangunan nasional.
Sebagai gambaran yang diimpikan tahun 2019 atau setelahnya, visi BPKP
diharapkan menjadi acuan bagi setiap pegawai BPKP di semua tingkatan untuk
melaksanakan tugasnya, terdapat beberapa kata kunci yang perlu diberi makna
secara khusus agar dapat membangun persepsi yang sama di antara insan
pegawai di lingkungan BPKP. Kata kunci yang tersebut adalah sebagai berikut:
1. Auditor Internal Pemerintah RI
Terdapat dua kata kunci dalam frase auditor internal Pemerintah RI, yaitu
audit intern dan Auditor pemerintah RI
a. Audit Intern
Audit atau pengawasan intern yang diadopsi oleh BPKP mengacu pada
definisi Institute of Internal Auditor (IIA) tentang internal auditing, yaitu
“an independent objective assurance and consulting activity designed to
add value and improve an organization’s operations. It helps an
organization accomplish its objectives by bringing a systematic,
disciplined approach to evaluate and improve the effectiveness of risk
management control and governance processes”.
Sesuai definisi tersebut, dua sifat aktivitas peran BPKP dalam
melaksanakan pengawasan intern yaitu sebagai pemberi jasa
assurance dan pemberi jasa consultancy. Melihat pendekatannya,
6
pengawasan intern dimaksud menuntut jasa assurance dan consultancy
yang diperoleh dengan pendekatan yang sistematis dan metodologis
untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pengelolaan risiko,
pengendalian dan proses governance. Lebih spesifik lagi, untuk program
atau kebijakan pembangunan nasional, pengawasan intern BPKP
menuntut penerapan pendekatan evaluasi (riset sosial) untuk
menghasilkan rekomendasi perbaikan atas ketiga hal tersebut.
b. Auditor Pemerintah RI
Auditor Pemerintah RI mengacu kepada posisi BPKP sebagai aparat
pengawasan intern pemerintah yang bertanggung jawab langsung
kepada Presiden sebagai pemegang kekuasaan Pemerintah RI dalam
bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai Auditor
Pemerintah RI, BPKP merupakan mata dan telinga Presiden yang
difungsikan untuk melihat dan mendengar secara langsung fakta di
lapangan dan memberikan respon berupa informasi assurance melalui
suatu sistem pengawasan, dalam hal ini sistem informasi akuntabilitas.
Menteri atau Kepala Lembaga atau Kepala Daerah atau pada tataran
tertentu, Direktur Utama BUMN, adalah pembantu Presiden atau
delegate kekuasaan Presiden. Demi kepentingan Presiden, BPKP juga
berfungsi sebagi mitra strategis K/L/P/K dalam hal pemberian jasa
consultancy. Jika informasi assurance di atas menunjukkan adanya
risiko terhadap pencapaian tujuan program pemerintah, maka BPKP
berfungsi memberikan rekomendasi perbaikan untuk memitigasi risiko,
dan memastikan tujuan program pemerintah, dalam hal ini sasaran
pembangunan nasional, dapat tercapai.
Dalam posisi sebagai Auditor Presiden, BPKP mengemban amanah dan
tanggung jawab yang besar karena dituntut mampu mendeteksi
berbagai potensi ataupun simtom-simtom kelemahan maupun
penyimpangan di bidang keuangan negara. Dalam konteks tersebut,
BPKP harus konsekuen untuk meyakini bahwa alasan keberadaannya
terutama bukan hanya untuk melaksanakan fungsi atestasi terhadap
asersi manajemen, tetapi juga menekankan upaya perbaikan
manajemen risiko, sistem dan proses governance.
7
Visi Perwakilan BPKP Provinsi Banten sebagi Auditor Internal
Pemerintah RI merupakan visi yang strategis dalam rangka
meningkatkan prinsip independensi, baik in fact maupun in appearance
terhadap semua instansi di bawah Presiden yaitu kementerian, lembaga
dan pemerintah daerah dan korporasi. Dengan demikian, informasi yang
dihasilkan dari proses/kegiatan pengawasan oleh BPKP diharapkan
bersifat obyektif, tidak bias dan tidak diintervensi oleh pihak-pihak lain
yang menciderai penegakan prinsip independensi.
2. Auditor Berkelas Dunia
Terdapat tiga aspek yang menunjukkan kualitas BPKP sebagai auditor
internal berkelas dunia yaitu aspek SDM, aspek organisasi dan aspek
produk.
a. Profesionalisme Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia (SDM) BPKP wajib menerapkan due professional
care dalam setiap pelaksanaan penugasan pengawasan yang wajib
memenuhi persyaratan minimal. Kedua persyaratan tersebut biasanya
ditetapkan dalam standar pengawasan yang berlaku bagi BPKP sebagai
organisasi profesi.
SDM BPKP yang memiliki kompetensi minimal dalam bidang
pengawasan, diarahkan menjadi personel yang lebih memiliki
kompetensi sesuai tujuan dan sasaran strategis BPKP. Kompetensi
yang memungkinkan kemahiran profesional dalam pelaksanaan
pengawasan intern, berdasarkan standard operating procedure (SOP)
yang berlaku dan memperhatikan standar audit dari AAIPI atau IIA,
dengan quality assurance berjenjang untuk memastikan kualitas proses
pelaksanaan pengawasan. Pemilihan obyek pengawasan dilakukan
sejak perencanaan stratejik sampai dengan perencanaan tahunan
dengan memperhatikan risiko (risk based planning). Demikian juga,
pelaksanaan pengawasannya tetap memerhatikan risiko pengawasan
(audit risk) untuk melindungi timbulnya gugatan pihak ketiga.
8
b. Kewenangan dan Kapabilitas Organisasi
Kewenangan BPKP dalam pengawasan program lintas di Kementerian,
Lembaga, Pemerintah Daerah dan Korporasi diwujudkan dalam
pemberian kualitas yang independen dan obejektif atas pengendalian
intern yang diterapkan dalam sertifikasi profesi pengawasan. Setiap
auditor BPKP memiliki keahlian dan kapasitas yang memadai dalam
melakukan koordinasi dan kerjasama tim, paham atas budaya
organisasi, serta sistem dan proses yang berlaku di BPKP. Di samping
itu, BPKP selalu mengusahakan peningkatan kompetensi dalam
berbagai bidang terkait sehingga meningkatka kemampuan dalam
mengidentifikasi masalah dan solusinya, serta memahami perubahan
peraturan terkait dan standar baru di bidang pengawasan.
Pengelolaan SDM BPKP telah direncanakan untuk memenuhi kebutuhan
pengawasan dalam mencapai pengelolaan risiko, proses governance
yang efektif dan efisien, serta tercapainya tujuan dan sasaran. Laporan
yang disampaikan kepada Menteri, Kepala Lembaga, atau Kepala
Daerah yang bertanggung jawab langsung terhadap keberhasilan
program, diarahkan agar dapat memenuhi harapan Presiden sebagi
Kepala Pemerintahan RI terkait dengan kebijakan stratejik yang perlu
diperbaiki dari pelaksanaan program pembangunan nasional.
Pelaksanaan peran pengawasan intern tersebut telah dinyatakan dalam
Audit Charter yang telah mendefinisikan kewenangan, ruang lingkup dan
tanggung jawab BPKP. Pelaksanaan peran tersebut telah disetujui
Presiden, sebagaimana tertuang dalam berbagai peraturan yang
mendukung peran BPKP serta menjadi landasan dan pedoman
pelaksanaan peran pengawasan intern.
Untuk meningkatkan dan memperbaiki proses pengawasan selalu
dilakukan reviu dan melakukan pembelajaran dari proses pengawasan
yang berlangsung di negara-negara lain (best practices benchmarking)
melalui studi literature maupun studi ke organisasi internal audit negara
yang bersangkutan. Dengan perbaikan yang terus menerusssss tersebut
diharapkan BPKP dapat menjadi Pembina yang lebih kompeten bagi
aparat pengawasan intern pemerintah lainnya.
9
Kapabilitas pengelolaan organisasi dan professional pengawasan BPKP
diarahkan pada kerangka penilaian Internal Audit Capability Model,
dengan target minimal kapabilitas pada level 3 pada tahun 2019, dengan
karakteristik sebagai berikut:
1) Peran dan jasa pengawasan BPKP saat ini berupa jasa assurance
and consulting diarahkan menuju kepada peran sebagai penggerak
perubahan (Service and Role of Internal Audit Element).
2) Pengelolaan SDM BPKP diarahkan untuk membangun pegawai yang
professional, meningkatkan koordinasi serta meningkatkan
kompetensi dan kerja sama tim (People Management Element).
3) Pengawasan intern BPKP dalam rencana strategi pengawasan
berfokus pada kebutuhan shareholder dan stakeholder dengan
memperhatikan focus prioritas dan risiko, memperbaiki metodologi
pengawasan berdasarkan perbaikan proses internal maupun praktik-
praktik terbaik pengawasan (Professional Practices Element).
4) Mengembangkan manajemen kinerja pengawasan baik organisasi
maupun individu, melalui SIMA untuk kepentingan manajemen hasil
pengawasan maupun untuk manajemen sumber daya pengawasan
(Performance Management and Accountability Element).
5) Sinergitas dengan aparat pengawasan intern pemerintah lainnya
dalam melakukan pengawasan lintas sector dan menjadi mitra
pemerintah dalam tindak lanjut perbaikan manajemen hasil
pemeriksaan BPK RI. Sementara itu, hasil pengawasan BPKP berupa
rekomendasi kepada Presiden dan pimpinan K/L/P dalam rangka
mewujudkan hubungan yang harmonis dan efektif dengan mitra kerja
(Organizational Relationship and Culture Element).
6) Dalam kedudukannya sebagai auditor Presiden, BPKP melakukan
pengawasan secara independen dengan kewenangan dan kekuasaan
mandiri walaupun sebatas kegiatan lintas sectoral. BPKP aktif untuk
melakukan pengawasan dalam rangka meningkatkan pengendalian
intern dalam memitigasi risiko, meningkatkan kepatuhan, dan
mendorong tercapainya tujuan organisasi (Governance Structure
Element).
10
Pengembangan kapabilitas dan kapasitas pengawasan intern BPKP
senantiasa dilakukan dengan penerapan sistem pengendalian intern
pemerintah, untuk memberi keyakinan bahwa tujuan BPKP dapat
tercapai. Penerapan sistem pengendalian intern diarahkan pada
penyelenggaraan yang efektif, dengan kerangka penilaian kematangan
implementasi SPIP. Maturitas penyelenggaraan SPIP ditargetkan berada
pada level 3 pada tahun 2019, dengan karakteristik bahwa BPKP telah
menetapkan kebijakan dan prosedur pengendalian untuk semua
kegiatan pokok BPKP, sebagai media pengendalian (control design).
Kebijakan dan prosedur atas kegiatan pengelolaan keuangan dan atas
beberapa kegiatan operasional telah mulai dilaksanakan dan
didokumentasikan secara konsisten.
c. Leverage Rekomendasi Hasil Pengawasan
Dari sudut perannya, hasil pengawasan internal BPKP dapat berupa
informasi assurance dan/atau consultancy. Informasi assurance
memberikan jaminan kepada Presiden dan pembantunya bahwa tata
kelola pemerintahan atas seluruh program prioritas pembangunan telah
dijalankan sesuai dengan standar, aturan, kebijakan, atau instrumen
operasional manajemen risiko dan governance lainnya. Informasi
consultancy berwujud rekomendasi tentang perbaikan manajemen risiko,
aktivitas pengendalian, dan proses governance dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan program pembangunan. Kualitas informasi assurance
dan rekomendasi strategis tersebut harus sedemikian rupa sehingga
mempunyai daya ungkit (leverage) yang cukup signifikan dalam
meningkatkan kinerja pemerintahan dan program pembangunan.
3. Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional
Terdapat dua ruang lingkup utama terkait dengan akuntabilitas pengelolaan
keuangan dan pembangunan. Pertama, terkait dengan fungsi manajemen
lingkup pengawasan intern, yang meliputi perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban. Kedua, terkait dengan
lingkup APBN, pengawasan intern, akan meliputi fungsi penerimaan,
program prioritas nasional dan kebijakan fiscal. Pengawasan BPKP
11
dilakukan untuk merespon permasalahan yang mengemuka pada
pembangunan nasional yang menjadi perhatian Presiden atau masyarakat
luas. Uraian lebih rinci dapat dilihat pada tujuan dan sasaran strategis.
Dengan kualitas tersebut, BPKP diharapkan dapat menjadi mitra strategis
K/L/P/K dalam menyukseskan pembangunan nasional untuk kesejahteraan
rakyat.
Visi Perwakilan BPKP Provinsi Banten sebagai penjabaran Visi BPKP, yaitu
“Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk Meningkatkan
Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional”, sejalan
dengan Visi Pembangunan Nasional Tahun 2015-2019. Hal tersebut dapat
dibuktikan dari adanya persinggungan antara peran BPKP dengan beberapa
agenda prioritas Pembangunan Nasional (Nawa Cita), antara lain agenda
kedua yang isinya adalah membuat pemerintah selalu hadir dengan
membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan
terpercaya. Dalam lingkup yang lebih spesifik, mempertimbangkan perubahan
yang dinamis serta tugas dan fungsi yang dilaksanakannya, BPKP mengambil
peran penting yang mengerucut sebagai Auditor Internal Pemerintah RI yang
Selalu Hadir dalam Membangun Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih,
Efektif, dan Terpercaya.
Peran penting BPKP sebagai auditor internal Pemerintah RI yang selalu hadir
dalam membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, dan
terpercaya tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
Auditor Internal Pemerintah RI yang Selalu Hadir
Selalu hadir mempunyai makna suatu tindakan proaktif yang sudah sampai
pada tataran sebuah kebiasaan untuk berada pada suatu tempat, setiap saat
dibutuhkan oleh pemerintah dan masyarakat.
Dalam pemahaman ini, selalu hadir diartikan sebagai keberadaan BPKP
sebagai auditor internal pemerintah selalu ada atau hadir untuk memberikan
jawaban kepada masyarakat dan pemerintah di bidang pengawasan
pembangunan dan pembangunan pengawasan.
Kehadiran fungsi pengawasan dalam pelaksanaan pembangunan tersebut,
baik program lintas sektoral maupun program yang masuk dalam kategori
12
current issue, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan sampai pada
pelaporan akuntabilitasnya diharapkan menghasilkan informasi hasil
pengawasan yang sifatnya strategis sebagai masukan penting bagi Presiden
dan Wakil Presiden, beserta kabinetnya. Kehadiran fungsi pengawasan internal
yang dilakukan oleh BPKP pada akhirnya diharapkan dapat memberikan nilai
tambah atau added value yang mempunyai makna mendorong pencapaian
sasaran pokok pembangunan.
Membangun Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih
Membangun Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih didefinisikan sebagai
membangun suatu kondisi pemerintahan yang para penyelenggaranya
menjaga diri dari perbuatan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN), dengan
tools pengawasan berupa sosialisasi, bimbingan teknis, diklat, audit, evaluasi,
verifikasi dan pemantauan. Terkait dengan agenda Pembangunan Nasional,
fungsi pengawasan internal BPKP dilakukan melalui tindakan refresif untuk
preventif, membantu Aparat Penegak Hukum dalam meberantas Tindak Pidana
Korupsi (TPK).
Untuk membangun sebuah tata kelola pemerintahan yang bersih, BPKP dapat
memfasilitasi dan mendorong Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah, dan
Korporasi (KLPK) dengan cara membangun SPIP serta mendorong
peningkatan level maturitas SPIP pada setiap KLPK. Hal penting lainnya yang
harus dilakukan adalah SPIP juga harus diterapkan pada Program Lintas
Sektoral.
Di samping itu, tindakan lain yang dapat dilakukan adalah mendorong dan
memfasilitasi APIP untuk meningkatkan kapabilitas pengawasan intern masing-
masing APIP. Jika beberapa upaya penting di atas dapat terlaksana dengan
baik, maka tata kelola pemerintahan di Indonesia akan semakin baik.
Membangun Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif
Membangun Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif didefinisikan sebagi upaya
yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka mewujudkan hasil pelaksanaan
pembangunan sesuai dengan tujuan dan sasaran pembangunan, serta mampu
memenuhi kebutuhan masyarakat luas. Terpenuhinya kebutuhan masyarakat
13
dalam bentuk penyediaan barang/jasa dalam jumlah yang memadai dan
berkualitas merupakan salah satu indikator pemerintahan yang efektif.
Kehadiran fungsi pengawasan internal yang dilakukan oleh BPKP hendaknya
dapat memastikan bahwa program dan kegiatan pembangunan nasional dapat
menghasilkan output yang tepat secara jumlah dan kualitas yang dibutuhkan
oleh masyarakat. Dalam kondisi demikian, pengawasan internal sejak tahap
perencanaan menjadi sangat penting dilakukan oleh BPKP. Upaya ini dilakukan
untuk menghindari terjadinya missing link antara kebutuhan masyarakat
dengan barang/jasa yang tersedia. Di samping itu, pengawasan internal oleh
BPKP dilakukan untuk memastikan efektivitas pelaksanaan program tersebut.
Membangun Tata Kelola Pemerintahan yang Terpercaya
Membangun Tata Kelola Pemerintahan yang Terpercaya didefinisikan sebagai
upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka memulihkan kepercayaan
public pada instansi pemerintah. Praktek birokrasi selama ini dirasakan oleh
sebagian masyarakat sebagai profil yang lambat dalam memberikan
pelayanan, berbelit dan berbudaya koruktif. Pemerintah pun berupaya keras
melakukan perbaikan agar kesan negatif tersebut tidak terus menerus menguat,
yang pada akhirnya menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap
pemerintah.
Kehadiran fungsi pengawasan internal yang dilakukan oleh BPKP diharapkan
dapat mengurangi perilaku koruptif para penyelenggara pemerintahan dan
mendorong aparatur pemerintah untuk memberikan pelayanan prima kepada
masyarakat.
Uraian Misi Perwakilan BPKP Provinsi Banten
Misi BPKP merupakan pengejawantahan tugas dan fungsi yang diamanatkan
dalam peraturan perundang-undangan, yaitu sebagai pelaksana fungsi
pengawasan intern, sebagaimana diamanatkan oleh Pearturan Pemerintah
Nomor 60 Tahun 2008, Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014, serta
Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2014. Rumusan misi BPKP adalah:
1. Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan
Keuangan dan Pembangunan Nasional guna mendukung Tata Kelola
Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif di Wilayah Banten;
14
2. Membina Penyelenggaran Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang
Efektif di Wilayah Banten; dan
3. Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang
Profesional dan Kompeten di Wilayah Banten.
Misi I
Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional guna
Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang
Bersih dan Efektif di Wilayah Banten
Misi pertama Perwakilan BPKP Provinsi Banten, yaitu “Menyelenggarakan
Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Nasional guna Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan
Korporasi yang Bersih dan Efektif di Wilayah Banten”. Misi ini mengandung dua
hal yaitu tugas dan fungsi BPKP, serta manfaat BPKP. Tugas dimaksud adalah
“Pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan dan
pembangunan” dan manfaatnya, yaitu “mendukung tata kelola pemerintahan
dan korporasi yang bersih dan efektif.
a. Pengawasan Intern Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan
Akuntabilitas
Pengawasan Intern Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan dalam misi ini akan bermuara pada pemberian informasi
assurance dan rekomendasi atas penyelenggaraan akuntabilitas
pengelolaan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional. Prinsip
dari akuntabilitas adalah kesiapan pemerintah untuk merespon pertanyaan
(scrutiny) masyarakat dan stakeholder lainnya tentang pelaksanaan mandat
dan penggunaan sumber daya yang diamanatkan kepada penyelenggara
pemerintahan.
15
Untuk kesiapan ini, dan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun
2014 serta peraturan perundang-undangan yang lainnya tentang fungsi
pengawasan, BPKP menjadi mitra kerja Menteri dan Kepala
Lembaga/Pemda/Korporasi melalui jasa assurance dan cosultancy. Jasa
assurance mencakup pemberian informasi kepada Presiden tentang
capaian pelaksanaan tugas dari para mitra kerja BPKP tersebut. Sedangkan
jasa cosultancy berwujud rekomendasi yang mempunyai daya ungkit dalam
peningkatan kinerja KLPK sebagai mitra kerja BPKP. Perwujudan peran
pengawasan intern tersebut sekurang-kurangnya harus memberikan
keyakinan yang memadai melalui informasi assurance atas ketaatan,
kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan
tugas dan fungsi instansi pemerintah dan sasaran pembangunan nasional.
BPKP harus berperan aktif dalam memberikan peringatan dini terhadap
kemungkinan terjadinya penyimpangan atau kecurangan, inefektivitas
manajemen risiko, dan kurang memadainya kualitas proses tata kelola
penyelenggaraan pemerintahan dan risiko tidak tercapainya Sasaran
Pembangunan Nasional dalam RPJMN 2015 – 2019.
Jasa assurance dan cosultancy dihasilkan melalui pelaksanaan kegiatan
assurance dan konsultansi. Kegiatan dimaksud dapat mengacu kepada
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008, Peraturan Presiden Nomor
192 Tahun 2014 dan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2014. Peraturan
Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 memberi batasan pengawasan intern
sebagai seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan
kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi
organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa
kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan
secara efektif dan efisien untuk kepentingan pimpinan dalam mewujudkan
tata kepemerintahan yang baik.
Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan
Sebagai auditor internal yang bertanggung jawab kepada Presiden, BPKP
melaksanakan fungsi pengawasan intern terhadap akuntabilitas
16
pengelolaan keuangan dan pembangunan. Dalam periode sebelumnya
fokus pengawasannya banyak diarahkan pada aspek pengelolaan
keuangan antara lain meliputi: pelaporan keuangan, kebijakan fiscal,
kebijakan alokasi atau transfer daerah, maka pada periode 2015 – 2019,
sesuai misi ini, sasaran program pengawasan intern BPKP termasuk
mengawal dan mendorong bagaimana program pembangunan nasional
dapat mencapai tujuannya dengan efektif dan efisien.
Pengelolaan Keuangan Negara dan Daerah
Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan mengikuti
kerangka APBN. Dalam hal pengelolaan keuangan, pengawasan intern
BPKP akan berupaya meningkatkan kualitas akuntabilitas Presiden sebagai
pemegang kekuasaan pemerintahan tertinggi di bidang keuangan dana tau
Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara.
Dalam hal pengawasan intern atas kualitas pelaporan, BPKP mendorong
mitra kerjanya untuk memenuhi persyaratan minimal kualitas Laporan
Keuangan (LK) yang direpresentasikan oleh opini WTP dari audit BPK atas
LK KLPK. Kegiatan pengawasan intern ini akan diarahkan bagi KLPK yang
LK-nya belum mendapatkan opini WTI dari BPK.
Pengawasan intern atas kualitas kebijakan fiscal diarahkan baik kepada
penerimaan negara dan belanja negara termasuk kebijakan yang diterapkan
untuk mengalokasikan belanja negara dan kebijakan pembiayaan. Dalam
kaitan ini, pengawasan intern diarahkan untuk menghasilkan rekomendasi
perbaikan kebijakan kebendaharaan Umum Negara baik dari substansi
formulasi maupun implementasi kebijakan pengelolaan keuangan
negara/daerah termasuk korporasinya. Kegiatan pengawasan atas
pengelolaan keuangan negara/daerah ini akan mencakup antara lain
kebijakan: (a) Pengawasan terhadap Peningkatan Penerimaan
Negara/Daerah untuk meningkatkan ruang fiscal, (b) Kebijakan Alokasi
Anggaran ITransfer) daerah, (c) Perencanaan dan Pelaksanaan
Pemanfaatan Aset dan Kekayaan Negara/Daerah, (d) Pengelolaan Hutang,
(e) Pengelolaan Subsidi, dan (f) Pengelolaan Korporasi.
17
Pengelolaan Pembangunan Nasional
Terkait dengan pembangunan nasional, pengawasan intern dilakukan
secara menyeluruh mengikuti tahapan pengelolaan keuangan negara,
namun terfokus pada implementasi strategi pembangunan nasional. Strategi
pembanguan nasional membedakan tiga dimensi pembangunan, yaitu: (1)
dimensi pembangunan manusia yang sifatnya wajib, (2) dimensi
pembangunan sector unggulan yang sifatnya prioritas, dan (3) dimensi
pemerataan dan kewilayahan. Untuk melaksanakan strategi ini perlu
menciptakan kondisi pendukung sebagai prasyarat minimal yang harus
terpenuhi. Indikator pencapaian sasaran strategi pembangunan tersebut
dituangkan dalam Sasaran Pokok Pembangunan RPJMN 2015 – 2019.
Dalam APBN 2015, maupun RPJMN 2015 – 2019 terdapat beberapa
program lintas bidang dimana sasaran pokok program pembangunan
tersebut dirancang dilaksanakan oleh satu atau lebih KLPK. Dalam hal ini,
BPKP akan memastikan sejauh mana program lintas bidang tersebut
dijalankan secara terintegrasi dalam rangka mencapai tujuan dari program
lintas bidang tersebut. Arah pengawasan BPKP selanjutnya adalah
melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pengawasan sinergis bersama
APIP KLPK untuk mengawal pencapaian Sasaran Program yang bersifat
program lintas bidang dalam RPJMN.
Dengan kebijakan ini, pengawasan nasional pemerintah diarahkan untuk
melakukan pengawasan keuangan negara, keuangan daerah dan
pembangunan nasional secara komprehensif, sinergis dan integratif. BPKP
bersama APIP terkait mengawal pencapaian sasaran pembangunan lintas
sektor dalam RPJMN, APIP mengawal pencapaian sasaran pembangunan
terkait KLPK-nya masing-masing, sedangkan BPKP meningkatkan
kapabilitas pengawasan intern APIP.
Pengawasan intern terhadap tahapan penyelenggaraan kegiatan
pembangunan juga mengikuti fungsi manajerial, mulai dari tahap
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan sampai dengan
pertanggungjawaban. Pengawasan intern diarahkan untuk memastikan
bahwa pengendalian intern sebagai proses yang integral dengan kegiatan
18
utama. Tindakan manajemen dalam tahapan ini harus dirancang dan
dilakukan secara memadai yang melibatkan semua pihak untuk mencapai
tujuan kegiatan, dalam kerangka pengelolaan keuangan negara melalui
pelaksanaan kegiatan secara efisien dan efektif. BPKP berupaya memberi
kepastian bahwa penyelenggaraan pembangunan telah memenuhi aspek
ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas dalam mencapai Sasaran
Pokok Pembangunan dalam RPJMN 2015 – 2019.
Fokus pengawasan pada sasaran pembangunan nasional harus konsisten
dan sejalan dengan amanah pengawasan yang ditugaskan kepada BPKP
yaitu program atau kegiatan yang bersifat lintas sektor. Dengan melakukan
pengawasan intern terfokus pada pembangunan nasional dan yang menjadi
prioritas dan perhatian pemerintah, BPKP berkontribusi pada pencapaian
tujuan pemerintah dan pembangunan yaitu peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
Tiga Strategi Pemabngunan Nasional, Sembilan Agenda Prioritas
(Nawacita) dan Enam Sasaran Pokok Pembangunan merupakan sarana
untuk mewujudkan tujuan pemerintah. Dalam program ini terdapat dua atau
lebih KLPK yang bertanggung jawab mengelola keuangan untuk
pembangunan nasional. Masing-masing dibebankan tanggung jawab untuk
menyukseskan tujuan pembangunan nasional. Tanggung jawab ini
mengikuti struktur dan birokrasi KLPK sesuai dengan kewenangan masing-
masing. Pelaksanaan kewenangan ini sering menghambat sinergisitas yang
pada akhirnya menghambat pencapaian tujuan semula. Kehadiran peran
pengawasan intern yang berkualitas dari BPKP diharapkan dapat
menghasilkan rekomendasi untuk peningkatan kinerja program
pembangunan pusat, daerah dan korporasi, termasuk rekomendasi
perbaikan untuk mengatasi hambatan kelancaran pembangunan.
b. Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif
Pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan dan
pembangunan diselenggarakan untuk mendukung tata kelola pemerintah
yang bersih dan efektif, termasuk tata kelola korporasi. Pengawasan intern
BPKP diarahkan untuk memastikan bahwa governance process dalam
19
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan telah berjalan secara
partisipatif, akuntabel, transparan dan efektif. Di samping itu terdapat
struktur organisasi dan mekanisme yang melibatkan stakeholder kunci
dalam menetapkan dan mengawasi (oversee) tujuan pemerintah dan
pembangunan termasuk korporasi. Masyarakat juga diberi akses yang
cukup terhadap informasi anggaran dan target pemerintahan dan
pembangunan serta laporan pertanggungjawaban yang memungkinkan
mereka mengetahui sejauh mana tujuan pemerintahan dan pembangunan
tercapai. Dengan kerangka transparansi tersebut, para penyelenggara
menyiapkan diri untuk menjelaskan capaian targetnya dan menjelaskan jika
terjadi kegagalan, alasan kegagalan pengelolaan keuangan dan
pembangunan atau menjelaskan ukuran pencapaian efektivitas pencapaian
tujuan dimaksud. Dengan menjaga partisipasi masyarakat, transparansi dan
akuntabilitas tersebut diharapkan tercipta tata kelola pemerintahan dan
korporasi yang bersih dan efektif.
Misi II
Membina Penyelenggaran Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah yang Efektif di Wilayah Banten
Misi kedua Perwakilan BPKP Provinsi Banten yaitu “Membina
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang Efektif di
Wilayah Banten”.Misi dua ini terkait erat dengan Misi Satu. Untuk menjamin
pelaksanaan seluruh program dan kegiatan adalah dalam rangka
mencapaia tujuan suatu organisasi, termasuk organisasi pemerintahan dan
pembangunan, dibutuhkan suatu sistem pengendalian intern yang dapat
memberi keyakinan memadai bahwa kegiatan berjalan efektif dan efisien,
diikuti dengan pelaporan keuangan yang handal, penanganan aset yang
aman dan taat terhadap pertauran perundang-undangan. Berdasarkan PP
No. 60 Tahun 2008, sistem yang dimaksud adalah SPIP. Sesuai dengan PP
tersebut, BPKP diberikan mandate untuk melakukan pembinaan
penyelenggaraan SPIP.
20
Pada periode 2015 – 2019, pembinaan penyelenggaraan SPIP diarahkan
untuk meningkatkan maturitas SPIPdi tingkat KLPK bahwa hingga tingkat
program (prioritas) pembangunan nasional. Penyelenggaraan SPIP KLPK
memang bukan tanggung jawab BPKP, tetapi tanggung jawab masing-
masing KLPK. BPKP sebagai Pembina penyelenggara SPIP maka seluruh
insan pengawasan di BPKP diarahkan untuk meningkatkan kualitas
pembinaan dari sekedar pelaksanaan tugas penyusunan pedoman dan
pelatihan SPIP, menjadi pengawal implementasi seluruh elemen SPIP di
seluruh kegiatan utama dan tindakan manajemen KLPK. Hal tersebut
dilakukan dengan membudayakan pengenalan dan pengendalian risiko oleh
semua personel dan pimpinan dalam pelaksanaan kegiatan utamanya yang
dituangkan dalam kebijakan dan prosedur pelaksanaan kegiatan (SOP).
Pengomunikasian dan evaluasi regular terhadap konsistensi kebijakan dan
pelaksanaan kegiatan sesuai SOP diharapkan menyadarkan personel dan
pimpinan akan pencapaian tujuan pemerintahan dan pembangunan, yang
pada akhirnya akan meningkatkan kematangan implementasi SPIP secara
keseluruhan di KLPK.
Dengan demikian, misi pembinaan penyelenggaraan SPIP ini terkait
langsung dengan misi 1 yaitu pengawasan intern terhadap akuntabilitas
pengelolaan keuangan dan pembangunan guna mewujudkan tata kelola
pemerintahan dan korporasi yang bersih dan efektif. Akan tetapi, terdapat
perbedaan karakteristik antara keduanya. Misi 1 menyangkut penggunaan
sumber daya pengawasan untuk penyelenggaraan fungsi pengawasan
keuangan dan pembangunan (pengawasan fungsional), sedangkan misi 2
menyangkut penggunaan sumber daya pengawasan untuk membangun
sistem pengawasan itu sendiri, dalam hal ini Sistem Pengendalian Intern.
Sistem Pengendalian Intern, dalam sejarahnya adalah bentuk lanjutan dari
pengawasan melekat.
21
Misi III
Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern
Pemerintah yang Profesional dan Kompeten
di Wilayah Banten
Misi ketiga Perwakilan BPKP Provinsi Banten yaitu “Mengembangkan
Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten
di Wilayah Banten”. Misi ini juga terkait dengan Misi Dua dan Misi Satu.
Salah satu unsur penting SPIP, yaitu Lingkungan Pengendalian,
mewajibkan setiap pimpinan instansi pemerintah untuk membentuk dan
memelihara lingkungan pengendalian yang menimbulkan perilaku positif
dan kondusif untuk menerapkan budaya pengendalian di lingkungan
organisasinya. Upaya pembentukan budaya kendali ini antara lain
diselenggarakan melalui perwujudan peran aparat pengawasan intern
pemerintah (APIP) yang efektif. Untuk mewujudkan peran APIP sebagai
aparat pengawasan intern diperlukan kapabilitas untuk menjalankan tugas
dan fungsinya.
Melanjutkan pembinaan yang telah dilaksanakan pada periode sebelumnya,
tugas dan fungsi pengembangan kapabilitas pengawasan intern tersebut,
sesuai dengan PP Nomor 60 Tahun 2008, difokuskan pada peningkatan
kapabilitas APIP. Kapabilitas APIP diarahkan untuk peningkatan kapasitas
organisasi APIP maupun peningkatan kompetensi auditornya. Peningkatan
kapabilitas APIP diarahkan pada peningkatan enam elemen kapabilitas
APIP yaitu: (a) peran APIP dalam organisasi; (b) pola pengembangan
auditor APIP; (c) praktek profesionalisme pengawasan intern; (d) eksistensi
manajemen kinerja dan akuntabilitas; (e) kualitas hubungan Inspektur
dengan pimpinan/atasan dan pimpinan satuan kerja lainnya; dan (f) struktur
tata kelola APIP termasuk kualitas independensi APIP.
Bersama-sama dengan misi 2, misi 3 ini juga mendukung pencapaian misi
1 sebagaimana ditunjukkan oleh Peraga 2.1 di atas.
22
B. Tujuan dan Sasaran Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Banten 2019
Dalam menyelenggarakan misinya, Perwakilan BPKP Provinsi Banten
menetapkan tiga tujuan, yaitu kondisi yang ingin dicapai oleh BPKP pada tahun
2019 yaitu:
1. Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif;
2. Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah; dan
3. Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional
dan Kompeten.
Tujuan 1: Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif di Wilayah Banten
Sasaran
Strategis
1 Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan
dan Pembangunan Nasional di Wilayah Banten
Penyelenggaraan misi “Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan
Keuangan dan Pembangunan Nasional guna Mendukung Tata Kelola
Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif” secara kualitatif dan
kuantitatif perlu diukur. Ukuran kualitatif pencapaian misi ini adalah adanya
“Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan
Nasional yang Bersih dan Efektif”. Peningkatan kualitas akuntabilitas inilah yang
diharapkan tercapai di akhir tahun 2019. Ukuran kualitas tujuan ini linear
dengan ukuran sasaran strategisnya yaitu “Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional”.
Sasaran strategis BPKP merupakan kondisi yang akan dicapai secara nyata
oleh BPKP pada tahun 2019 yang mencerminkan pengaruh yang ditimbulkan
oleh adanya hasil (outcome) dari program teknis BPKP yaitu pengawasan intern
akuntabilitas pengelolaan keuangan negara dan pembangunan nasional.
Sasaran strategis ini sekaligus menjadi indicator untuk menilai keberhasilan
pencapaian tujuan “Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan
dan Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif”.
23
Untuk dapat mengelola (manage) secara efektif pencapaian tujuan dan sasaran
strategis di atas, disusun indicator akuntabilitas pengelolaan keuangan negara
dan pembangunan nasional, sebagai ukuran kuantitatif peningkatan kualitas
dimaksud. BPKP mengusulkan indikator pengukuran sasaran ini sebagai
indeks Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan (APKP).
Indeks APKP ini merupakan indikator yang menunjukkan level assurance BPKP
tentang kemampuan institusi public untuk menyiapkan respon yang akuntabel
tentang pencapaian atau kegagalan pencapaian tujuan pemerintahan dan
pembangunan sebagai akibat pengelolaan uang negara yang diamanatkan
kepadanya. Indeks APKP ini akan menunjukkan keyakinan kualitas
pelaksanaan kewenangan sebagai pengelola keuangan negara dan keyakinan
keberhasilan program pembangunan yang menjadi tanggung jawabnya.
Tujuan 2: Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah di Wilayah Banten
Sasaran
Strategis
2 Meningkatnya Maturitas Sistem Pengendalian Intern pada
Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah dan Korporasi
dan Program Prioritas Pembangunan Nasional di Wilayah
Banten
Penyelenggaraan misi “membina penyelenggaraan SPIP yang efektif” secara
kualitatif dan kuantitatif perlu diukur. Ukuran kualitatif pencapaian misi ini adalah
adanya “Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah”. Peningakatan kualitas pembinaan penyelenggaran SPIP dan
korporasi inilah yang diharapkan tercapai di akhir tahun 2019. Ukuran kualitas
tujuan ini linear dengan ukuran sasaran strategisnya yaitu “Meningkatnya
Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah pada Kementerian,
Lembaga, Pemerintah Daerah dan Korporasi dan Program Prioritas
Pemabangunan Nasional”.
Sasaran strategis meningkatnya maturitas SPIP pada KLPK dan program
prioritas pembangunan nasional oleh BPKP merupakan kondisi yang akan
dicapai secara nyata oleh KLPK pada tahun 2019 yang mencerminkan
pengaruh yang ditimbulkan oleh adanya hasil (outcome) dari berbagai kegiatan
24
pembinaan SPIP terhadap KLPK bahkan program prioritas nasional. Sasaran
strategis ini sekaligus menjadi indikator untuk menilai keberhasilan pencapaian
tujuan “Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah”.
Untuk dapat mengelola (menage) secara efektif pencapaian tujuan dan sasaran
strategis di atas, disusun indikator Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, sebagai ukuran kuantitatif
peningkatan kualitas dimaksud. BPKP menetapkan indikator pengukuran
sasaran ini, yaitu Tingkat Maturitas SPIP. Tingkat Maturitas SPIP merupakan
kerangka kerja yang menunjukkan karakteristik dasar kematangan
penyelenggaraan SPIP yang terstruktur dan berkelanjutan yang dapat
digunakan sebagai instrumen evaluatif dan panduan generik peningkatan
efektivitas SPIP.
Pembinaan penyelenggaraan SPIP pada program prioritas pembangunan
nasional menjadi perhatian Presiden karena merupakan sarana untuk
mewujudkan tujuan nasional yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. BPKP akan melakukan pembinaan SPI kepada kementerian,
lembaga, pemerintah daerah dan korporasi yang terlibat dalam pembangunan
nasional. Fokus pembangunan nasional yang akan menjadi prioritas perhatian
BPKP adalah program pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan,
infrastruktur, kedaulatan pangan, kemaritiman, kedaulatan energy,
perhubungan, perlindungan social dan pariwisata. Penyelenggara ini
mencakup:
a. Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah pada
Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah dan upaya pencegahan
korupsi pada Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah.
Tujuan penyelenggaraan SPIP di Kementerian, Lembaga, Pemerintah
Daerah adalah untuk memberikan keyakinan yang memadai atas
tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien,
keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara/daerah, dan
ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.
25
Terkait dengan upaya pencegahan korupsi, BPKP akan secara aktif
menawarkan antara lain kegiatan fraud control plan dan sosialisasi
pemahaman anti korupsi.
b. SPI Korporasi dan Upaya Pencegahan Korupsi pada Korporasi
SPI korporasi sebagaimana layaknya internal auditor diharapkan dapat
meningkatkan peran dan tugasnya dalam memberikan nilai tambah kualitas
tata kelola dan pengelolaan risiko korporasi di Indonesia. Di samping hal
tersebut, peran SPI korporasi diharapkan dapat mendorong upaya
pencegahan korupsi di sector korporasi, sehingga dapat meningkatkan
kontribusi korporasi terhadap APBN. Perwakilan BPKP sesuai dengan
perannya akan berperan aktif dalam membantu dan bekerja sama dengan
korporasi untuk meningkatkan kapabilitas SPI korporasi.
Tujuan 3: Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang
Profesional dan Kompeten di Wilayah Banten
Sasaran
Strategis
3 Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah pada
Kementerian, Lembaga dan Pemerintah daerah serta Korporasi
di Wilayah Banten
Penyelenggara misi “Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern
Pemerintah yang Profesional dan Kompeten” perlu diukur secara kualitatif dan
kuantitatif. Ukuran kualitatif pencapaian misi ini adalah adanya “Peningkatan
Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten”.
Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan
Kompeten inilah yang diharapkan tercapai di akhir tahun 2019. Ukuran kualitas
tujuan ini linear dengan ukuran sasaran strategisnya yaitu “Meningkatnya
Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah pada Kementerian, Lembaga dan
Pemerintah daerah serta Korporasi.
Sasaran strategis Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah
pada KLPK oleh BPKP merupakan kondisi yang akan dicapai secara nyata oleh
APIP KLPK pada tahun 2019 yang mencerminkan pengaruh yang ditimbulkan
oleh adanya hasil (outcome) dari berbagai kegiatan pembinaan APIP. Sasaran
strategis ini sekaligus menjadi indikator untuk menilai keberhasilan pencapaian
26
tujuan “Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang
Profesional dan Kompeten”.
Untuk dapat mengelola (manage) secara efektif pencapaian tujuan dan sasaran
strategis di atas, disusun indikator Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern
Pemerintah yang Profesional dan Kompeten, sebagai ukuran kuantitatif
peningkatan kualitas dimaksud. BPKP menetapkan indikator pengukuran
sasaran ini, yaitu Tingkat Kapabilitas APIP. Tingkat Kapabilitas APIP
merupakan suatu kerangka kerja untuk memperkuat atau meningkatkan
pengawasan intern melalui langkah-langkah untuk maju dari tingkat
pengawasan intern yang kurang kuat menuju kondisi yang kuat, efektif dengan
organisasi yang lebih matang dan kompleks.
Dalam PP Nomor 60 Tahun 2008 dinyatakan bahwa peran aparat pengawasan
intern pemerintah (APIP) yang efektif merupakan perwujudan dari unsur
lingkungan pengendalian. Peran tersebut sekurang-kurangnya harus:
a. Memberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan, kehematan, efisiensi,
dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi
Instansi Pemerintah;
b. Memberikan peringatan dini dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko
dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah; dan
c. Memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan tugas
dan fungsi Instansi Pemerintah.
1
BAB III
RENCANA KINERJA
Rencana Kinerja merupakan rencana hasil yang akan dicapai Perwakilan BPKP
Provinsi Banten selama satu tahun anggaran. Rencana Kinerja tahun ini ditetapkan
sebagai implementasi dari Rencana Strategis, dengan tetap mempertimbangkan
perubahan lingkungan yang terjadi serta tetap berpedoman pada kebijakan
pemerintah dengan tidak mengurangi esensi Rencana Srtategis tersebut. Untuk itu
dimungkinkan penetapan tujuan, program atau indikator kinerja yang tidak
dituangkan dalam Rencana Strategis, akan dituangkan dalam Rencana Kinerja
tahun 2019 sepanjang hal tersebut memiliki landasan untuk dijadikan acuan.
Untuk dapat mengukur keberhasilan dari Implementasi Rencana Kinerja tahun
2019 di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Banten menetapkan target untuk masing-
masing Sasaran Program dan Indikator Kinerja yang harus dicapai. Target ini
dituangkan dalam dokumen “Perjanjian Kinerja (PERKIN) Tahun 2019, yang
ditandatangani oleh Kepala BPKP dan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Banten.
Dihubungkan dengan indikator kinerja sasaran program yang merupakan outcome,
maka output dihasilkan dari sasaran kegiatan. Indikator kinerja kegiatan
merupakan ukuran pencapaian output. Sasaran program dan sasaran kegiatan
yang ditetapkan untuk dicapai selama tahun 2019 adalah sebagai berikut:
Sasaran Program dan Sasaran Kegiatan
Sasaran Program 1: Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi
1.1 Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pengawasan
1.4 Persentase BUMD yang Kinerjanya Minimal Berpredikat Baik dari BUMD yang dievaluasi
1.5 Persentase BLUD yang Kinerjanya Minimal Baik dari BLUD yang diEvaluasi
Sasaran Program 2: Meningkatnya Efektifitas Hasil Pengawasan Keinvestigasian
2.1 Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang Dimanfaatkan di Persidangan
2.2 Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang Dimanfaatkan oleh APH
2.3 Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang Dimanfaatkan oleh K/L/P/K
2.4 Persentase Hasil Audit Penyesuaian Harga yang Dimanfaatkan oleh K/L/P/K
2.5 Persentase Hasil Audit Klaim yang Dimanfaatkan oleh K/L/P/K
2
Sasaran Program 3: Meningkatnya Penyelesaian Hambatan Pelaksanaan Pembangunan Nasional
3.1 Persentase Penyelesaian Hambatan Kelancaran Pembangunan
Sasaran Program 4: Meningkatnya Kualitas Tatakelola Pemerintah dan Korporasi dalam Pencegahan Korupsi
4.1 Persentase K/L/P/K yang Mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)
Sasaran Program 5. Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K dan Masyarakat terhadap Korupsi
5.1 Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang Mengimplementasikan Sistem Pengaduan Masyarakat
Sasaran Program 6. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda
6.1 Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP Level 3
6.2 Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 3
Sasaran Program 7. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda
7.1 Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 3
7.3 Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 3
Sasaran kegiatan 1: Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan Proyek Strategis dan Prioritas Presiden Perwakilan BPKP
1.1 Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Proyek Strategis dan Prioritas Presiden Perwakilan BPKP
Sasaran Kegiatan 2: Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan Pembangunan Prioritas Nasional Perwakilan BPKP
2.1 Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Pembangunan Prioritas Nasional Perwakilan BPKP
Sasaran Kegiatan 3 : Tersedianya Informasi Hasil Pembinaan Penerapan SIMDA Integrasi
3.1 Jumlah Laporan Hasil Pembinaan Penerapan SIMDA Integrasi Perwakilan BPKP
Sasaran Kegiatan 4 : Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan Dana Desa
4.1 Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Dana Desa Perwakilan BPKP
Sasaran Kegiatan 5: Tersedianya Informasi Hasil Pengawsan atas Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Dana Pemilu Tahun 2019
5.1 Jumlah Laporan Hasil Pengawasan atas Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Dana Pemilu Tahun 2019 Perwakilan BPKP
Sasaran Kegiatan 6: Tersedianya Informasi hasil pembinaan SPIP Perwakilan BPKP
6.1 Jumlah Laporan Hasil Pembinaan SPIP Perwakilan BPKP
Sasaran Kegiatan 7: Tersedianya Informasi hasil pembinaan kapabilitas APIP Perwakilan BPKP
7.1 Jumlah Laporan Hasil Pembinaan Kapabilitas APIP Perwakilan BPKP
Sasaran Program 1: Tersedianya Dukungan Teknis Kepuasan atas Pelayanan Ketatausahaan Perwakilan BPKP
1.1 Kepuasan atas Pelayanan Ketatausahaan Perwakilan BPKP
Sasaran Kegiatan 1: Tersedianya Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya dalam Mencapai Kepuasan Layanan
3
1.1 Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP
Sasaran Kegiatan 2: Termanfaatkannya Aset secara Optimal
2.2 Tersedianya Alat Pengolahan Data BPKP
2.4 Tersedianya Alat Rumah Tangga BPKP
2.6 Tersedianya Sarana Prasarana BPKP
Indikator Kinerja dan Target Tahun 2019
No Sasaran Program, Sasaran Kegiatan dan
Indikator Kinerja Utama
Satuan Target
Sasaran Program 1: Perbaikan Pengelolaan Program
Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan
Negara/Korporasi
1.1 Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil
Pengawasan
% 70
1.4 Persentase BUMD yang Kinerjanya Minimal
Berpredikat Baik dari BUMD yang diEvaluasi
% 56
1.5 Persentase BLUD Kinerjanya Berpredikat Baik
dari BLUD yang diEvaluasi
% 50
Sasaran Program 2: Meningkatnya Efekivitas Hasil
Pengawasan Keinvestigasian
2.1 Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian
yang Dimanfaatkan di Persidangan
% 60
2.2 Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian
yang Dimanfaatkan oleh APH
% 75
2.3 Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian
yang Dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 70
2.4 Persentase Hasil Audit Penyesuaian Harga yang
Dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 80
2.5 Persentase Hasil Audit Klaim yang Dimanfaatkan
oleh K/L/P/K
% 80
Sasaran Program 3: Meningkatnya Penyelesaian
Hambatan Pelaksanaan Pembangunan Nasional
3.1 Persentase Penyelesaian Hambatan Kelancaran
Pembangunan
% 80
Sasaran Program 4: Meningkatnya Kualitas Tatakelola
Pemerintah dan Korporasi dalam Pencegahan Korupsi
4.1 Persentase K/L/P/K yang Mengimplementasikan
FCP (termasuk FRA)
% 55
Sasaran Program 5. Meningkatnya Kepedulian
K/L/P/K dan Masyarakat terhadap Korupsi
5.1 Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas
Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang
% 70
4
Mengimplementasikan Sistem Pengaduan
Masyarakat
Sasaran Program 6. Meningkatnya Kualitas
Penerapan SPIP Pemda
6.1 Persentase Pemerintah Provinsi dengan
Maturitas SPIP Level 3
% 100
6.2 Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan
Maturitas SPIP Level 3
% 100
Sasaran Program 7. Meningkatnya Kapabilitas
Pengawasan Intern Pemda
7.1 Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan
Kapabilitas Level 3
% 100
7.2 Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota
dengan Kapabilitas Level 3
% 100
Sasaran kegiatan 1: Tersedianya Informasi Hasil
Pengawasan Proyek Strategis dan Prioritas Presiden
Perwakilan BPKP
1.1
Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Proyek
Strategis dan Prioritas Presiden Perwakilan
BPKP
Lapora
n
63
Anggaran Rp781.185.000,00
Sasaran Kegiatan 2: Tersedianya Informasi Hasil
Pengawasan Pembangunan Prioritas Nasional
Perwakilan BPKP
2.1 Jumlah Laporan Hasil Pengawasan
Pembangunan Prioritas Nasional Perwakilan
BPKP
Laporan 86
Anggaran Rp2.735.400.000,00
Sasaran Kegiatan 3 : Tersedianya Informasi Hasil
Pembinaan Penerapan SIMDA Integrasi
3.1 Jumlah Laporan Hasil Pembinaan Penerapan
SIMDA Integrasi Perwakilan BPKP
Laporan 3
Anggaran Rp99.234.000,00
Sasaran Kegiatan 4 : Tersedianya Informasi Hasil
Pengawasan Dana Desa
4.1 Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Dana Desa
Perwakilan BPKP
Laporan 16
Anggaran Rp347.392.000,00
Sasaran Kegiatan 5: Tersedianya Informasi Hasil
Pengawsan atas Pengelolaan dan
Pertanggungjawaban Keuangan Dana Pemilu Tahun
2019
5.1 Jumlah Laporan Hasil Pengawasan atas
Pengelolaan dan Pertanggungjawaban
Keuangan Dana Pemilu Tahun 2019 Perwakilan
BPKP
Laporan 6
5
Anggaran Rp155.127.000,00
Sasaran Kegiatan 6: Tersedianya Informasi Hasil
Pembinaan SPIP Perwakilan BPKP
6.1 Jumlah Laporan Hasil Pembinaan SPIP
Perwakilan BPKP
Laporan 27
Anggaran Rp590.487.000,00
Sasaran Kegiatan 7: Tersedianya Informasi Hasil
Pembinaan Kapabilitas APIP Perwakilan BPKP
7.1 Jumlah Laporan Hasil Pembinaan Kapabilitas
APIP Perwakilan BPKP
Laporan 31
Anggaran Rp473.992.000,00
Sasaran program 1: Tersedianya Dukungan Teknis
Kepuasan atas Pelayanan Ketatausahaan Perwakilan
BPKP
1.1 Kepuasan atas Pelayanan Ketatausahaan
Perwakilan BPKP (skala likert 1-10)
skala 8
Sasaran Kegiatan 1: Tersedianya Dukungan
Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya
dalam Mencapai Kepuasan Layanan
1.1 Jumlah Layanan Dukungan Manajemen
Perwakilan BPKP
Laporan 12
Sasaran Kegaitan 2: Termanfaatkannya Aset secara
Optimal
2.1 Tersedianya Alat Pengolahan Data BPKP unit 43
2.2 Tersedianya Alat Rumah Tangga BPKP unit 25
2.3 Tersedianya Sarana Prasarana BPKP unit 1
A. PENGUKURAN KINERJA
1. Indikator Kinerja dan Pengukuran Kinerja
Indikator kinerja yang digunakan dalam mengukur kinerja meliputi input, utput
dan outcome. Penetapan indikator kinerja didasarkan pada hasil dari forum
RKT 2019 dan Perjanjian Kinerja 2019.
Indikator kinerja input yang digunakan adalah dana dengan satuan Rupiah
(Rp), sumber daya manusia yang bertanggungjawab atas terlaksananya
kegiatan, waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiata, serta sarana
dan prasarana.
Indikator proses menggunakan ketepatan Rencana Mulai Pemeriksaan
(RMP) dan Rencana Penerbitan Laporan (RPL). Penggunaan RMP dan RPL
sekaligus sebagai kontrol atas pelaksanaan kegiatan apakah lebih sesuai
dengan rencana atau tidak.
6
Indikator output bervariasi sesuai dengan apa yang diharapkan langsung
dicapai dari suatu kegiatan, begitu pula indikator outcome bervariasi
bergantung kepada output yang dihasilkan. Indikator output dan outcome
sebagian besar bersumber pada laporan hasil kegiatan. Hal ini sesuai dengan
kegiatan BPKP Perwakilan Provinsi Banten, yang tugas utamanya
melaksanakan pengawasan terhadap akuntabilitas laporan keuangan dan
pembangunan nasional, membina penyelenggaraan SPIP, dan
meningkatkan kapabilitas APIP.
Indikator kinerja program diidentifikasi untuk mengukur hasil yang hendak
dicapai dari program yang bersangkutan. Indikator ini diselaraskan dengan
kegiatan ynag mendukung program dikaitkan dengan indikator outcome pada
program yang bersangkutan.
2. Sistem Pengumpulan Data Kinerja
Penyusunan serta pengembangan sistem pengumpulan data kinerja pada
Perwakilan BPKP Provinsi Banten diarahkan untuk mendapatkan data kinerja
yang akurat, lengkap dan konsisten mengenai capaian kinerja dalam rangka
proses pengambilan keputusan bagi perbaikan kinerja, tanpa meninggalkan
prinsip-prinsip keseimbangan biaya dan manfaat serta efisiensi,
keekonomisan dan efektivitas.
Data kinerja yang digunakan telah ada dan dikembangkan terus menerus
untuk mendapatkan data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Data tersebut diperoleh melalui IPMS, SIM HP, SIMA, Laporan Bulanan,
Laporan Kinerja Tahunan dan laporan lainnya, yang kemudian dicocokkan
dengan sumber data dari bidang/bagian.
B SASARAN KINERJA
Tingkat keberhasilan Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan
Negara dan Pembinaan Penyelenggaran Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah diukur atau tergambar dalam sasaran program, dengan masing-
masing indikator kinerja kegiatan yang mengikutinya yaitu:
SASARAN PROGRAM 1: PERBAIKAN PENGELOLAAN PROGRAM
PRIORITAS NASIONAL DAN PENGELOLAAN KEUANGAN
NEGARA/KORPORASI
7
SASARAN PROGRAM “Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan
pengelolaan keuangan negara/korporasi” memiliki indikator kinerja program
beserta target tahun 2019 sebagai berikut:
No. Indikator Kinerja Program Satuan Target
1.1 Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil
Pengawasan
% 70
1.4 Persentase BUMD yang Kinerjanya Minimal
Berpredikat Baik dari BUMD yang diEvaluasi
% 56
1.5 Persentase BLUD Kinerjanya Berpredikat Baik
dari BLUD yang diEvaluasi
% 50
SASARAN PROGRAM 2: MENINGKATNYA EFEKIVITAS HASIL
PENGAWASAN KEINVESTIGASIAN
Sasaran Program “Meningkatnya Efekivitas Hasil Pengawasan Keinvestigasian”
memiliki indikator kinerja program beserta target tahun 2019 sebagai berikut:
No. Indikator Kinerja Program Satuan Target
2.1 Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian
yang Dimanfaatkan di Persidangan
% 60
2.2 Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian
yang Dimanfaatkan oleh APH
% 75
2.3 Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian
yang Dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 70
2.4 Persentase Hasil Audit Penyesuaian Harga yang
Dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 80
SASARAN PROGRAM 3: MENINGKATNYA PENYELESAIAN HAMBATAN
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Sasaran Program “Meningkatnya Penyelesaian Hambatan Pelaksanaan
Pembangunan Nasional” memiliki indikator kinerja program beserta target tahun
2019 sebagai berikut:
No. Indikator Kinerja Program Satuan Target
3.1 Persentase Penyelesaian Hambatan Kelancaran
Pembangunan
% 80
SASARAN PROGRAM 4: MENINGKATNYA KUALITAS TATAKELOLA
PEMERINTAH DAN KORPORASI DALAM PENCEGAHAN KORUPSI
8
Sasaran Program “Meningkatnya Kualitas Tatakelola Pemerintah dan Korporasi
dalam Pencegahan Korupsi” memiliki indikator kinerja program beserta target
tahun 2019 sebagai berikut:
No. Indikator Kinerja Program Satuan Target
4.1 Persentase K/L/P/K yang Mengimplementasikan
FCP (termasuk FRA)
% 55
SASARAN PROGRAM 5. MENINGKATNYA KEPEDULIAN K/L/P/K DAN
MASYARAKAT TERHADAP KORUPSI
Sasaran Program “Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K dan Masyarakat terhadap
Korupsi” memiliki indikator kinerja program beserta target tahun 2019 sebagai
berikut:
No. Indikator Kinerja Program Satuan Target
5.1 Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas
Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang
Mengimplementasikan Sistem Pengaduan
Masyarakat
% 70
SASARAN PROGRAM 6. MENINGKATNYA KUALITAS PENERAPAN SPIP
PEMDA
Sasaran Program “Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda” memiliki
indikator kinerja program beserta target tahun 2019 sebagai berikut:
No. Indikator Kinerja Program Satuan Target
6.1 Persentase Pemerintah Provinsi dengan
Maturitas SPIP Level 3
% 100
6.2 Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan
Maturitas SPIP Level 3
% 100
SASARAN PROGRAM 7. MENINGKATNYA KAPABILITAS PENGAWASAN
INTERN PEMDA
Sasaran Program “Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda”
memiliki indikator kinerja program beserta target tahun 2019 sebagai berikut:
No. Indikator Kinerja Program Satuan Target
9
7.1 Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan
Kapabilitas Level 3
% 100
7.2 Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota
dengan Kapabilitas Level 3
% 100
SASARAN KEGIATAN
Untuk menghasilkan capaian Indikator Kinerja Program (outcome) pada sasaran
program di atas, Perwakilan BPKP Proinsi Banten melaksanakan kegiatan
dengan sasarannya, yaitu:
1. Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan Proyek Strategis dan Prioritas
Presiden Perwakilan BPKP;
2. Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan Pembangunan Prioritas Nasional
Perwakilan BPKP;
3. Tersedianya Informasi Hasil Pembinaan Penerapan SIMDA Integrasi;
4. Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan Dana Desa;
5. Tersedianya Informasi Hasil Pengawsan atas Pengelolaan dan
Pertanggungjawaban Keuangan Dana Pemilu Tahun 2019;
6. Tersedianya Informasi Hasil Pembinaan Kapabilitas APIP Perwakilan BPKP.
Sasaran kegiatan tersebut memiliki Indakator Kinerja Kegiatan, yang merupakan
output sebagai pembentukan outcome Sasaran Program.
Indikator Kinerja Kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi banten pada tahun 2019
untuk masing-masing sasaran kegiatan adalah sebagai berikut:
Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Proyek Strategis dan Prioritas Presiden
Perwakilan BPKP
Output berupa laporan yang ditargetkan pada tahun 2019 sebanyak 63 Laporan
Hasil Pengawasan Perwakilan BPKP. Output tersebut dihasilkan dari kegiatan-
kegiatan di bawah ini:
a. Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat
NO NAMA KEGIATAN HP RMP RPL ANGGARAN
1 Evaluasi atas Program
Prioritas Nasional
Peningkatan Produksi, Akses,
dan Kualitas Konsumsi
Pangan A
44 Sep
Sep
9.970.000
2 Evaluasi atas Program
Prioritas Nasional
Peningkatan Produksi, Akses,
44 Jan Jan 9.970.000
10
dan Kualitas Konsumsi
Pangan B
3 Evaluasi atas Program
Prioritas Nasional
Peningkatan Produksi, Akses,
dan Kualitas Konsumsi
Pangan C
44 Jan Jan 9.970.000
4 Monitoring Prioritas
Pembangunan Nasional
Sinergi dengan KSP B12
20 Jan Jan 9.970.000
5 Monitoring Prioritas
Pembangunan Nasional
Sinergi dengan KSP B04
20 Maret April 9.970.000
6 Monitoring Prioritas
Pembangunan Nasional
Sinergi dengan KSP B06
20 Juni Juli 9.970.000
7 Monitoring Prioritas
Pembangunan Nasional
Sinergi dengan KSP B09
20 Sept Okt 9.970.000
8 Reviu Padat Karya Tunai di
Desa pada Kab C
34 Mei Juni 9.970.000
9 Reviu Padat Karya Tunai di
Desa pada Kab B
34 Mei Juni 9.970.000
10 Reviu Padat Karya Tunai di
Desa pada Kab A
44 Mei Juni 9.970.000
11 Reviu Pengadaan Tanah
Pembangunan Jalan
Tol/Bendungan di Provinsi
Banten
44 Maret Des 9.970.000
12 Reviu Tata Kelola Proyek
Strategis Nasional Pada
Proyek Percepatan
Infrastruktur 10 Destinasi
Prioritas pada KSPN 2019
Triwulan 2
44 Juli Juli 9.970.000
13 Reviu Tata Kelola Proyek
Strategis Nasional Pada
Proyek Percepatan
Infrastruktur 10 Destinasi
Prioritas pada KSPN 2019
Triwulan 3
44 Okt Okt 9.970.000
14 Reviu Tata Kelola Proyek
Strategis Nasional Pada
Proyek Percepatan
Infrastruktur 10 Destinasi
44 Des Des 9.970.000
11
Prioritas pada KSPN 2019
Triwulan 4
15 Reviu Pengadaan Tanah
Pembangunan Jln Tol/Ben-
dungan di Provinsi Banten
44 Maret Des 9.970.000
16 Pengawasan atas Tata Kelola
Proyek Strategis Nasional/
Progres Pelaksanaan
Pembangunan Kawasan
Industri Wilmar Serang
Triwulan I Tahun 2019
44 Maret April 9.970.000
17 Pengawasan atas Tata Kelola
Proyek Strategis Nasional/
Progres Pelaksanaan
Pembangunan Kawasan
Industri Wilmar Serang
Triwulan II Tahun 2019
44 Juni Juli 9.970.000
18 Pengawasan atas Tata Kelola
Proyek Strategis Nasional/
Progres Pelaksanaan
Pembangunan Kawasan
Industri Wilmar Serang
Triwulan III Tahun 2019
44 Sept Okt 9.970.000
19 Pengawasan atas Tata Kelola
Proyek Strategis Nasional/
Progres Pelaksanaan
Pembangunan Kawasan
Industri Wilmar Serang
Triwulan IV Tahun 2019
44 Des Des 9.970.000
20 Reviu Pengadaan Tanah
Pembangunan Jalan
Tol/Bendungan di Provinsi
Banten
44 Maret Des 9.970.000
21 Pengawasan atas Tata Kelola
Proyek Strategis
Nasional/Progres
Pelaksanaan Pembangunan
Bendungan Karian Triwulan I
Tahun 2019
44 Maret April 9.970.000
22 Pengawasan atas Tata Kelola
Proyek Strategis Nasional/
Progres Pelaksanaan
Pembangunan Infrastruktur
Jalan Tol Serang -
Panimbang Triwulan I Tahun
2019
44 Maret April 9.970.000
12
23 Pengawasan atas Tata Kelola
Proyek Strategis Nasional/
Progres Pelaksanaan
Pembangunan Infrastruktur
Jalan Tol Serpong - Balaraja
Triwulan I Tahun 2019
44 Maret April 9.970.000
24 Pengawasan atas Tata Kelola
Proyek Strategis Nasional/
Progres Pelaksanaan
Pembangunan Infrastruktur
Jalan Tol Serpong - Balaraja
Triwulan Ii Tahun 2019
44 Maret April 9.970.000
25 Pengawasan atas Tata Kelola
Proyek Strategis Nasional/
Progres Pelaksanaan
Pembangunan Kawasan
Infrastruktur Transportasi,
Listrik dan Air Bersih di
Kawasan Strategis Pariwisata
Nasional (KPNS) Tanjung
Lesung Triwulan I Tahun
2019
44 Juni Juli 9.970.000
26 Pengawasan atas Tata Kelola
Proyek Strategis Nasional/
Progres Pelaksanaan
Pembangunan Infrastruktur
Jalan Tol Serang- Panimbang
Triwulan II Tahun 2019
44 Juni Juli 9.970.000
27 Pengawasan atas Tata Kelola
Proyek Strategis Nasional/
Progres Pelaksanaan
Pembangunan Infrastruktur
Jalan Tol Serpong - Balaraja
Triwulan II Tahun 2019
44 Juni Juli 9.970.000
28 Pengawasan atas Tata Kelola
Proyek Strategis Nasional/
Progres Pelaksanaan
Pembangunan Bendungan
Karian TW III Tahun 2019
44 Sep Okt 9.970.000
29 Pengawasan atas Tata Kelola
Proyek Strategis Nasional/
Progres Pelaksanaan
Pembangunan Jalan Tol
Serang - Panimbang Triwulan
III Tahun 2019
44 Sep Okt 9.970.000
13
30 Pengawasan atas Tata Kelola
Proyek Strategis
Nasional/Progres
Pelaksanaan Pembangunan
Ifrastruktur Jalan Tol
Serpong - Balaraja Triwulan
III Tahun 2019
44 Sep Okt 9.970.000
31 Pengawasan atas Tata Kelola
Proyek Strategis
Nasional/Progres
Pelaksanaan Pembangunan
Bendungan Karian Triwulan
IV Tahun 2019
44 Des Des 9.970.000
32 Pengawasan atas Tata Kelola
Proyek Strategis Nasional/
Progres Pelaksanaan
Pembangunan Infrastruktur Jl
Tol Serang - Panimbang
Triwulan IV Tahun 2019
44 Des Des 9.970.000
33 Pengawasan atas Tata Kelola
Proyek Strategis Nasional/
Progres Pelaksanaan
Pembangunan Infrastruktur
Jalan Tol Serpong - Balaraja
Triwulan IV Tahun 2019
44 Des Des 9.970.000
34 Reviu Pengadaan Tanah
Pembangunan Jl Tol/Ben-
dungan di Provinsi Banten
44 Mar Des 9.340.000
35 Evaluasi Lintas Sektoral
Perbaikan Iklim Usaha dan
Investasi
44 Jun Okt 9.340.000
b. Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah
NO NAMA KEGIATAN HP RMP RPL ANGGARAN
1 Reviu Tata Kelola Proyek
Strategis Nasional (PSN)
Pembangunan PLTSa
(Pembangkit Listrik Tenaga
Sampah) TW 1 2019
60 Mar April 9.440.000
2 Reviu Tata Kelola Proyek
Strategis Nasional (PSN)
PLTSa TW 2 2019
60 Juni Juli 9.440.000
3 Reviu Tata Kelola Proyek
Strategis Nasional (PSN)
PLTSa TW 3 2019
60 Sep Okt 9.440.000
14
4 Reviu Tata Kelola Proyek
Strategis Nasional (PSN)
PLTSa TW 4 2019
60 Des DEs 9.440.000
5 Reviu Tata Kelola Proyek
Strategis Nasional (PSN)
Kawasan Ekonomi Khusus
(KEK) TW 1 2019
60 Mar April 9.440.000
6 Reviu Tata Kelola Proyek
Strategis Nasional (PSN)
Kawasan Ekonomi Khusus
(KEK) TW 2 2019
60 Juni Juli 9.440.000
7 Reviu Tata Kelola Proyek
Strategis Nasional (PSN)
Kawasan Ekonomi Khusus
(KEK) TW 3 2019
60 Sep Okt 9.440.000
8 Reviu Tata Kelola Proyek
Strategis Nasional (PSN)
Kawasan Ekonomi Khusus
(KEK) TW 4 2019
60 Des DEs 9.440.000
c. Bidang Akuntan Negara
NO NAMA KEGIATAN HP RMP RPL ANGGARAN
1 Reviu Tata Kelola PSN
Pembangunan Jalan Tol
Serpong-Cinere (A31) Triwulan
I
60 Mar April 9.640.000
2 Reviu Tata Kelola PSN
Pembangunan Jalan Tol
Kunciran-Serpong (A30)
Triwulan I
60 Mar April 9.640.000
3 Reviu Tata Kelola PSN
Pembangunan Jalan Tol
Kompilasi Triwulan I
40 April April 9.640.000
4 Reviu Tata Kelola PSN
Pembangunan Jalan Tol
Kunciran-Serpong (A30)
Triwulan II
60 Juni Juli 9.640.000
5 Reviu Tata Kelola PSN
Pembangunan Jalan Tol
Serpong-Cinere (A31) TW II
60 Juni Juli 9.640.000
6 Reviu Tata Kelola PSN
Pembangunan Jalan Tol
Kompilasi Triwulan II
40 Juni Juli 9.640.000
7 Reviu Tata Kelola PSN
Pembangunan Jalan Tol
Serpong-Cinere (A31) TW III
60 Sep Okt 9.640.000
15
8 Reviu Tata Kelola PSN
Pembangunan Jalan Tol
Kunciran-Serpong (A30)
Triwulan III
60 Sep Okt 9.640.000
9 Reviu Tata Kelola PSN
Pembangunan Jalan Tol
Kompilasi Triwulan III
40 Okt Okt 9.640.000
10 Reviu Tata Kelola PSN
Pembangunan Jalan Tol
Serpong-Cinere (A31) TW IV
60 Des Des 9.640.000
11 Reviu Tata Kelola PSN
Pembangunan Jalan Tol
Kunciran-Serpong (A30)
Triwulan IV
60 Des Des 9.640.000
12 Reviu Tata Kelola PSN
Pembangunan Jalan Tol
Kompilasi Triwulan IV
60 Des Des 9.640.000
13 Pengawasan Tata Kelola PSN
Pengembangan Infrastruktur
Ketenagalistrikan Pembangkit
2 Triwulan 1
60 Mar April 9.640.000
14 Pengawasan Tata Kelola PSN
Pengembangan Infrastruktur
Ketenagalistrikan Pembangkit
1 Triwulan 1
60 Mar April 9.640.000
15 Pengawasan Tata Kelola PSN
Pengembangan Infrastruktur
Ketenagalistrikan Pembangkit
2 Triwulan 2
60 Juni Juli 9.640.000
16 Pengawasan Tata Kelola PSN
Pengembangan Infrastruktur
Ketenagalistrikan Pembangkit
1 Triwulan 2
60 Juni Juli 9.640.000
17 Pengawasan Tata Kelola PSN
Pengembangan Infrastruktur
Ketenagalistrikan Pembangkit
2 Triwulan 3
60 Sep Okt 9.640.000
18 Pengawasan Tata Kelola PSN
Pengembangan Infrastruktur
Ketenagalistrikan Pembangkit
1 Triwulan 3
60 Sep Okt 9.640.000
19 Pengawasan Tata Kelola PSN
Pengembangan Infrastruktur
Ketenagalistrikan Pembangkit
2 Triwulan 4
60 Des Des 9.640.000
16
20 Pengawasan Tata Kelola PSN
Pengembangan Infrastruktur
Ketenagalistrikan Pembangkit
1 Triwulan 4
60 Des Des 9.640.000
Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Pembangunan Prioritas Pembangunan
Perwakilan BPKP
Output berupa laporan yang ditargetkan pada tahun 2019 sebanyak 86 Laporan
Hasil Pengawasan Perwakilan BPKP. Output tersebut dihasilkan dari kegiatan-
kegiatan di bawah ini:
a. Bidang Instansi Pemerintah Pusat
NO NAMA KEGIATAN HP RMP RPL ANGGARAN
1 Evaluasi Pengelolaan BOPTN
Penelitian pada
Kemenristekdikti
34 Okt Juli 10.870.000
2 Evaluasi atas Program
Beasiswa Pendidikan di
Lingkungan Kemenristekdikti
34 Jul Nov 10.870.000
3 Evaluasi Program Bantuan
Pangan pada Kemensos Pada
Kab/Kota A
34 Jun Febr 10.870.000
4 Evaluasi Program Subsidi
Rastra pada Kemensos pada
Kab/Kota A
34 Juli Febr 10.870.000
5 Verifikasi/Evaluasi Program for
Result (P for R) untuk DLI pada
Program Stunting Kemensos di
Kab/Kota A
34 Maret Juli 10.870.000
6 Verifikasi/Evaluasi Program
for Result (P for R) untuk
DLI pada Program PKH
Kemensos di Kab/Kota A
34 Jan Jul 10.870.000
7 Evaluasi Pengelolaan Dana
Pencegahan Bencana dan
Dana Siap Pakai (DPK dan
DSP) pada BPBD Kab/Kot A
34 April Mei 10.870.000
8 Evaluasi pengelolaan
Bantuan Sarpras pada
Pendidikan Dasar Kemenag
34 Juli Okt 10.870.000
9 Evaluasi Program Lintas
Sektoral Bidang Pendidikan
Dasar dan Menengah pada
Kemdikbud di
Kabupaten/Kota A
44 Sept Agust 10.870.000
10 Evaluasi Pemerataan
Layanan Pendidikan
44 April Agust 10.870.000
17
Berkualitas pada
Kemdikbud di
Kabupaten/Kota A
11 Evaluasi Pemerataan
Layanan Pendidikan
Berkualitas pada
Kemdikbud di
Kabupaten/Kota B
34 Jan Jul 10.870.000
12 Evaluasi atas Program
Prioritas Peningkatan
Pelayanan Kesehatan dan
Gizi Masyarakat di Provinsi
Banten
34 April Mei 10.870.000
13 Evaluasi atas Program
Prioritas Peningkatan
Pelayanan Kesehatan & Gizi
Masyarakat di Kab/Kota A
34 Juli Okt 10.870.000
14 Evaluasi atas Program
Prioritas Peningkatan
Pelayanan Kesehatan & Gizi
Masyarakat di Kab/Kota B
44 Sept Agust 10.870.000
15 Evaluasi atas Kegiatan
Prioritas Peningkatan
Kesehatan Ibu, Anak, Keluarga
Berencana, dan Kesehatan
Reproduksi melalui Evaluasi
atas Program Kependudukan,
Keluarga Berencana dan
Pembangunan Keluarga
(KKBPK) pada Kampung KB
44 April Agust 10.870.000
16 Audit atas Laporan
keuangan Improving Proyek
IPDMIP Loan IFAD pada
Kementerian Pertanian di
Prov Banten
34 Jan Jul 10.870.000
17 Audit atas Laporan
keuangan Improving Proyek
IPDMIP Loan IFAD pada
Kementerian Pertanian di
Kab/Kota A
34 April Mei 10.870.000
18 Audit atas Laporan
Keuangan Third Water
Supply and Sanitation for
Low Income Communities
Project (WSLIC-3)/
34 Juli Okt 10.870.000
18
PAMSIMAS) (Loan ID 8578)
di Provinsi Banten
19 Audit atas Laporan
Keuangan Third Water
Supply and Sanitation for
Low Income Communities
Project (WSLIC-3)/
PAMSIMAS) (Loan ID 8578)
di Kab/Kota. A
44 Sept Agust 10.870.00
0
20 Audit atas Laporan
Keuangan Third Water
Supply and Sanitation for
Low Income Communities
Project (WSLIC-3)/
PAMSIMAS) (Loan ID 8578)
di Kab/Kota B
44 April Agust 10.870.000
21 Audit atas Laporan
Keuangan Kota Tanpa
Kumuh (KOTAKU) (IDB
Loan No 174, 175, 176) di
Prov Banten
34 Jan Jul 10.870.000
22 Audit atas Laporan
Keuangan Kota Tanpa
Kumuh (KOTAKU) (IDB
Loan No 174, 175, 176) di
Kab/Kota A
34 April Mei 10.870.000
23 Audit atas Laporan
Keuangan Kota Tanpa
Kumuh (KOTAKU) (IDB
Loan No 174, 175, 176) di
Kab/Kota B
34 Juli Okt 10.870.000
24 Audit atas Laporan
Keuangan Village Innovation
Program Loan IBRD No
8217-ID di Provinsi Banten
44 Sept Agust 10.870.000
25 Verifikasi Proyek Integrated
Participatory and
Development and
Management of Irrigation
Project (IPDMIP) Proyek
ADB di Kab/Kota A
44 April Agust 10.870.000
26 Verifikasi Proyek Integrated
Participatory and
Development and
Management of Irrigation
34 Jan Jul 10.870.000
19
Project (IPDMIP) Proyek
ADB di Kab/Kota B
27 Verifikasi DLI Program
Strategi Percepatan
Pencegahan Stunting di
Provinsi Banten
34 April Mei 10.870.000
28 Reviu Hasil Verifikasi Hibah
sAIIG
34 Juli Okt 10.870.000
29 Pengawasan Sanitasi Air
Bersih dan Limbah
44 Sept Agust 10.870.000
30 Pengawasan Peningkatan
Penggunaan Produk Dalam
Negeri
44 April Agust 10.870.000
31 Monitoring dan Evaluasi
Kegiatan di Kementerian/
Lembaga di Kab/Kota A
34 Juli Okt 10.870.000
32 Pengawasan Peningkatan
Penggunaan Produk Dalam
Negeri
44 Sept Agust 10.870.000
33 Monitoring Prioritas
Pembangunan Nasional
Sinergi dengan KSP B06
44 April Agust 10.870.000
34 Monitoring atas Program
Prioritas Nasional Pantauan
Kantor Staf Presiden Pada
Kementerian ESDM, KKP,
KLHK, dan KEMENTAN
B12.1
20 Jan
uari
Jan
uari
10.870.000
35 Monitoring atas Program
Prioritas Nasional Pantauan
Kantor Staf Presiden Pada
Kementerian ESDM, KKP,
KLHK, dan KEMENTAN
B12.2
220 Jan
uari
Jan
uari
10.870.000
36 Monitoring atas Program
Prioritas Nasional Pantauan
Kantor Staf Presiden Pada
Kementerian ESDM, KKP,
KLHK, dan KEMENTAN
B12.3
20 Jan
uari
Jan
uari
10.870.000
37 Monitoring atas Program
Prioritas Nasional Pantauan
Kantor Staf Presiden Pada
Kementerian ESDM, KKP,
KLHK, dan KEMENTAN
B12.4
20 Jan
uari
Jan
uari
10.870.000
20
38 Audit Tujuan Tertentu atas
Dana Jaminan Sosial
Kesehatan Tahun 2018
Tahap II pada BPJS
Kesehatan Cabang Serang
441 Jan
uari
Jan
uari
10.870.000
39 Audit Tujuan Tertentu atas
Dana Jaminan Sosial
Kesehatan Tahun 2018
Tahap II pada BPJS
Kesehatan Cabang Tiga
Raksa
104 Jan
uari
Jan
uari
10.870.000
40 Audit Tujuan Tertentu atas
Dana Jaminan Sosial
Kesehatan Tahun 2018
Tahap II pada BPJS
Kesehatan Cabang
Tangerang
239 Jan
uari
Jan
uari
10.870.000
41 Kompilasi Laporan Hasil
Audit Tujuan Tertentu atas
Dana Jaminan Sosial
Kesehatan Tahun 2018
24 Jan
uari
Jan
uari
10.870.000
42 Kompilasi Laporan Hasil
Audit Tujuan Tertentu atas
Dana Jaminan Sosial
Kesehatan Tahun 2018
24 Jan
uari
Jan
uari
10.870.000
43 Kompilasi Laporan Hasil
Audit Tujuan Tertentu atas
Dana Jaminan Sosial
Kesehatan Tahun 2018
24 Jan
uari
Jan
uari
10.870.000
44 Kompilasi Laporan Hasil
Audit Tujuan Tertentu atas
Dana Jaminan Sosial
Kesehatan Tahun 2018
24 Jan
uari
Jan
uari
10.870.000
45 Kompilasi Laporan Hasil
Audit Tujuan Tertentu atas
Dana Jaminan Sosial
Kesehatan Tahun 2018
24 Jan
uari
Jan
uari
10.870.000
b. Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah
NO NAMA KEGIATAN HP RMP RPL ANGGARAN
1 Evaluasi atas Kinerja
Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (EK
PPD)
45 Agust Nov 9.140.000
2 Evaluasi atas Kinerja
Penyelenggaraan
45 Agust Nov 9.140.000
21
Pemerintahan Daerah (EK
PPD)
3 Pengawasan atas
akuntabilitas kinerja
Pemerintah (Evaluasi SAKIP)
45 Agust Okt 9.140.000
4 Audit Kinerja Pelayanan
Pemerintah Daerah AK PPD)
Bidang A
75 Juli Agust 9.140.000
5 Audit Kinerja Pelayanan
Pemerintah Daerah AK PPD)
Bidang B
75 Juli Agust 9.140.000
6 Audit Kinerja Pelayanan
Pemerintah Daerah AK PPD)
Bidang C
75 Juli Agust 9.140.000
7 Pengawasan kebijakan
fiskal/dana transfer (DAK)
Pemda B
75 Agust Sept 9.140.000
8 Pengawasan kebijakan
fiskal/dana transfer (DAK)
Pemda A
75 Agust Sept 9.140.000
9 Pengawasan OPAD Pemda B 60 Mei Juni 9.140.000
10 Pengawasan OPAD Pemda A 60 Mei Juni 9.140.000
11 Pengawasan Kerjasama
Daerah
75 Okt Nov 9.140.000
12 Penyusunan Laporan Analisis
Kinerja Keuangan Pemda
Tahun 2017 Audited dan
2018 Audited dan
Permasalahan atas LKPD
Tahun 2018 berdasarkan
hasil audit BPK Tingkat
Provinsi
60 Okt Nov 9.140.000
13 Penyusunan Laporan Hasil
Analisis Program Prioritas
Nasional dalam APBD TA
2019 Tingkat Provinsi
60 Okt Nov 9.140.000
c. Bidang Akuntan Negara
NO NAMA KEGIATAN HP RMP RPL ANGGARAN
1 Reviu Peran PT Pupuk
Indonesia (Persero) Dalam
Mendistribusikan Pupuk
Bersubsidi
80 Sept Okt 10.510.000
2 Evaluasi Kinerja PDAM Tahun
Buku 2018 pada PDAM Kota
Cilegon
80 April Des 10.510.000
22
3 Evaluasi Kinerja PDAM Tahun
Buku 2018 pada PDAM
Kabupaten Pandeglang
80 April Des 10.510.000
4 Evaluasi Kinerja PDAM Tahun
Buku 2018 pada PDAM
Kabupaten Tangerang
80 April Des 10.510.000
5 Evaluasi Kinerja PDAM Tahun
Buku 2018 pada PDAM
Kabupaten Lebak
80 April Des 10.510.000
6 Reviu atas Laporan Konsultan
Verifikasi Pelaksanaan
Program Hibah Air Minum
APBN Tahun 2019 pada
Kabupaten Serang
80 Okt Des 10.510.000
7 Reviu atas Laporan Konsultan
Verifikasi Pelaksanaan
Program Hibah Air Minum
APBN Tahun 2019 pada
Kabupaten Lebak
80 Okt Des 10.510.000
8 Evaluasi Kinerja BUMD Tahun
Buku 2018 pada BUMD Pasar
Kota Tangerang
80 Agust Des 10.510.000
9 Sosialisasi/Bimbingan
Teknis/Asistensi Pengelolaan
Keuangan BUM Desa di
Kabupaten Serang
45 Agust Okt 10.510.000
10 Sosialisasi/Bimbingan
Teknis/Asistensi Pengelolaan
Keuangan BUM Desa di
Kabupaten Serang
45 Agust Okt 10.510.000
d. Bidang Investigasi
NO NAMA KEGIATAN HP RMP RPL ANGGARAN
1 Evaluasi Hambatan
Kelancaran Pembangunan
25 Maret Des 9.640.000
2 Pengawasan
Keinvestigasian Terkait
Ketahanan Energi melalui
Kajian Ketahanan Energi
45 Juni Agust 9.640.000
3 Audit atas Penghitungan
Kerugian Keuangan Negara
pada K/L/P 1
65 Januri Des 9.640.000
4 Fraud Risk Assessment
atas Pelaksanaan Reforma
Agraria
65 Agust Agust 9.640.000
23
5 Fraud Risk Assessment
atas Kegiatan Percepatan
Penurunan Stunting
65 April Agust 9.640.000
6 Audit Investigatif atas
Pelaksanaan PSN
65 Sept Des 9.640.000
7 Audit atas Penghitungan
Kerugian Keuangan Negara
pada K/L/P 2
65 Maret Des 9.640.000
8 Audit atas Penghitungan
Kerugian Keuangan Negara
pada K/L/P 3
65 Mei Des 9.640.000
9 Pemberian Keterangan Ahli
pada K/L/P 1
5 Febr Maret 9.640.000
10 Pemberian Keterangan Ahli
pada K/L/P 2
5 April Mei 9.640.000
11 Pemberian Keterangan Ahli
pada K/L/P 3
5 Juni Juli 9.640.000
12 Pemberian Keterangan Ahli
pada K/L/P 4
5 Agust Sept 9.640.000
13 Pemberian Keterangan Ahli
pada K/L/P 5
5 Okt Nov 9.640.000
14 Pemberian Keterangan Ahli
pada K/L/P 6
5 Nov Des 9.640.000
15 Audit Investigatif 5 Agust Des 9.640.000
16 Audit Investigatif pada
BUMN/BUMD
5 Agust Nov 9.640.000
17 Audit Penghitungan
Kerugian Keuangan Negara
pada BUMN/BUMD
5 Okt Nov 9.640.000
18 Pemberian Keterangan Ahli
atas Kasus pada
BUMN/BUMD
5 Nov Nov 9.640.000
Jumlah Laporan Hasil Pembinaan Penerapan SIMDA Integrasi Perwakilan
BPKP
Output berupa laporan yang ditargetkan pada tahun 2019 sebanyak 3 Laporan
Hasil Pengawasan Perwakilan BPKP. Output tersebut dihasilkan dari kegiatan-
kegiatan di bawah ini:
Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah
NO NAMA KEGIATAN HP RMP RPL ANGGARAN
1 mplementasi/Aplikasi
SIMDA E-Gov terintegrasi
45 April Des
24
2 Implementasi/Aplikasi
SIMDA E-Gov terintegrasi
45 Juni Des
3 Implementasi/Aplikasi
SIMDA E-Gov terintegrasi
45 Blm
ditentukan
Des
Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Dana Desa Perwakilan BPKP
Output berupa laporan yang ditargetkan pada tahun 2019 sebanyak 16 Laporan
Hasil Pengawasan Perwakilan BPKP. Output tersebut dihasilkan dari kegiatan-
kegiatan di bawah ini:
Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah
NO NAMA KEGIATAN HP RMP RPL ANGGARAN
1 Evaluasi Penyaluran dan
Penggunaan Dana Desa
pada Pemerintah Desa Triw
IV 2018
60 Jan Jan 17.710.000
2 Evaluasi Penyaluran dan
Penggunaan Dana Desa
pada Pemerintah Desa Triw
IV 2018
60 Jan Jan 17.710.000
3 Evaluasi Penyaluran dan
Penggunaan Dana Desa
pada Pemerintah Desa Triw
IV 2018
60 Jan Jan 17.710.000
4 Evaluasi Penyaluran dan
Penggunaan Dana Desa
pada Pemerintah Desa Triw
IV 2018
60 Jan Jan 17.710.000
5 Evaluasi Penyaluran dan
Penggunaan Dana Desa
pada Pemerintah Desa Triw I
2019
45 April April 17.710.000
6 Evaluasi Penyaluran dan
Penggunaan Dana Desa
pada Pemerintah Desa Triw I
2019
45 April April 17.710.000
7 Evaluasi Penyaluran dan
Penggunaan Dana Desa
pada Pemerintah Desa Triw I
2019
45 April April 17.710.000
8 Evaluasi Penyaluran dan
Penggunaan Dana Desa
pada Pemerintah Desa Triw I
2019
45 April April 17.710.000
25
9 Evaluasi Penyaluran dan
Penggunaan Dana Desa
pada Pemerintah Desa Triw II
2019
45 Juli Juli 17.710.000
10 Evaluasi Penyaluran dan
Penggunaan Dana Desa
pada Pemerintah Desa Triw II
2019
45 Juli Juli 17.710.000
11 Evaluasi Penyaluran dan
Penggunaan Dana Desa
pada Pemerintah Desa Triw II
2019
45 Juli Juli 17.710.000
12 Evaluasi Penyaluran dan
Penggunaan Dana Desa
pada Pemerintah Desa Triw II
2019
45 Juli Juli 17.710.000
13 Evaluasi Penyaluran dan
Penggunaan Dana Desa
pada Pemerintah Desa Triw
III 2019
45 Okt Okt 17.710.000
14 Evaluasi Penyaluran dan
Penggunaan Dana Desa
pada Pemerintah Desa Triw
III 2019
45 Okt Okt 17.710.000
15 Evaluasi Penyaluran dan
Penggunaan Dana Desa
pada Pemerintah Desa Triw
III 2019
45 Okt Okt 17.710.000
16 Evaluasi Penyaluran dan
Penggunaan Dana Desa
pada Pemerintah Desa Triw
III 2019
45 Okt Okt 17.710.000
Jumlah Laporan Hasil Pengawasan atas Pengelolaan dan
Pertanggungjawaban Keuangan Dana Pemilu Tahun 2019 Perwakilan BPKP
Output berupa laporan yang ditargetkan pada tahun 2019 sebanyak 6 Laporan
Hasil Pengawasan Perwakilan BPKP. Output tersebut dihasilkan dari kegiatan-
kegiatan di bawah ini:
Bidang Instansi Pemerintah Pusat
NO NAMA KEGIATAN HP RMP RPL ANGGARAN
1 Reviu Tata Kelola Keuangan
Penyelenggaraan
34 April Juli 33.240.000
26
Pemilu/Pileg pada Bawaslu
Prov/Kab/Kota di Kab/Kota A
2 Reviu Tata Kelola Keuangan
Penyelenggaraan
Pemilu/Pileg pada Bawaslu
Prov/Kab/Kota di Provinsi
Banten
34 April Juli 33.240.000
3 Reviu Tata Kelola Keuangan
Penyelenggaraan
Pemilu/Pileg pada KPU
Prov/Kab/Kota di Kab/Kota B
34 Juni Juli 33.240.000
4 Reviu Tata Kelola Keuangan
Penyelenggaraan
Pemilu/Pileg pada KPU
Prov/Kab/Kota di Kab/Kota A
34 April Juli 33.240.000
5 Reviu Tata Kelola Keuangan
Penyelenggaraan
Pemilu/Pileg pada KPU
Prov/Kab/Kota dan Bawaslu
Prov/Kab/Kota di Kab/Kota D
34 Juni Juli 33.240.000
6 Reviu Tata Kelola Keuangan
Penyelenggaraan
Pemilu/Pileg pada KPU
Prov/Kab/Kota di Provinsi
Banten
34 April Juli 33.240.000
Jumlah Laporan Hasil Pembinaan SPIP Perwakilan BPKP
Output berupa laporan yang ditargetkan pada tahun 2019 sebanyak 16 Laporan
Hasil Pengawasan Perwakilan BPKP. Output tersebut dihasilkan dari kegiatan-
kegiatan di bawah ini:
Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah
NO NAMA KEGIATAN HP RMP RPL ANGGARAN
1 QA/Reviu penilaian maturitas
SPIP Pada Pemda A
60 Agust Des 9.440.000
2 QA/Reviu penilaian maturitas
SPIP Pada Pemda B
60 Agust Des 9.440.000
3 QA/Reviu penilaian maturitas
SPIP Pada Pemda C
60 Agust Des 9.440.000
4 Bimtek penilaian maturitas
SPIP Pada Pemda A
60 Febr Des 9.440.000
5 Bimtek penilaian maturitas
SPIP Pada Pemda B
60 Febr Des 9.440.000
6 Bimtek penilaian maturitas
SPIP Pada Pemda C
60 Febr Des 9.440.000
27
7 Bimtek penilaian maturitas
SPIP Pada Pemda D
60 Febr Des 9.440.000
8 Bimtek penilaian maturitas
SPIP Pada Pemda E
60 Febr Des 9.440.000
9 Workshop SPIP untuk
Pimpinan
60 Sept Des 9.440.000
10 Workshop SPIP untuk
Pelaksana
60 Sept Des 9.440.000
11 Workshop Pengelolaan
Keuangan Desa pada
Pemerintah Kabupaten/Kota
60 Maret April 75.830.000
12 Workshop Pengelolaan
Keuangan Desa pada
Pemerintah Kabupaten/Kota
60 Maret April 75.830.000
Bidang Akuntan Negara
NO NAMA KEGIATAN HP RMP RPL ANGGARAN
1 Evaluasi Kinerja BLUD
Rumah Sakit Daerah Tahun
Buku 2018 pada BLUD
Rumah Sakit Kabupaten
Tangerang
80 Agust Nov 6.260.000
2 Bimbingan Teknis
Implementasi SIA BLUD pada
Kabupaten Serang
80 Agust Nov 6.260.000
3 Bimbingan Teknis
Implementasi SIA dan Billing
System PDAM pada PDAM
Kabupaten Pandeglang
45 Agust Nov 6.260.000
4 Bimbingan Teknis
Peningkatan Sistem
Pengendalian Intern
BUMD/BLUD pada PDAM
Cilegon
60 Juli Okt 6.260.000
5 Evaluasi Penerapan Sistem
Pengendalian Intern
BUMD/BLUD Tahun 2019
pada PDAM Kab Pandeglang
80 Juli Okt 6.260.000
6 Bimbingan Teknis
GCG/Kapabilitas
SPI/Manajemen Risiko pada
Perangkat Daerah/BUMD A
75 Juli Okt 6.260.000
7 Evaluasi Penerapan
GCG/Kapabilitas
SPI/Manajemen Risiko pada
BUMD A
75 Juli Okt 6.260.000
28
Bidang Investigasi
NO NAMA KEGIATAN HP RMP RPL ANGGARAN
1 Masyarakat Pembelajar Anti
Korupsi 1
65 Sept Okt 9.644.000
2 Masyarakat Pembelajar Anti
Korupsi 2
65 Sept Okt 9.644.000
3 Forum Keinvestigasian 65 Maret Okt 9.644.000
4 Fraud Risk Assessment 1 65 Juli Agust 9.644.000
5 Fraud Risk Assessment 2 65 Agust Sept 9.644.000
6 Fraud Risk Assessment 3 65 Sept Okt 9.644.000
7 Fraud Risk Assessment 4 65 Okt Nov 9.644.000
8 Fraud Control Plan -
Organisasional
65 Maret Sept 9.644.000
Jumlah Laporan Hasil Pembinaan APIP Perwakilan BPKP
Output berupa laporan yang ditargetkan pada tahun 2019 sebanyak 31 Laporan
Hasil Pengawasan Perwakilan BPKP. Output tersebut dihasilkan dari kegiatan-
kegiatan di bawah ini:
Bidang P3A
NO NAMA KEGIATAN HP RMP RPL ANGGARAN
1 Bimtek Peningkatan
Kapabilitas APIP Level 3
Pada Inspektorat Provinsi/
Kabupaten/ Kota 1
45 Febr Maret 9.140.000
2 Bimtek Peningkatan
Kapabilitas APIP Level 3
Pada Inspektorat Provinsi/
Kabupaten/ Kota 2
45 Febr Maret 9.140.000
3 Bimtek Peningkatan
Kapabilitas APIP Level 3
Pada Inspektorat Provinsi/
Kabupaten/ Kota 3
45 Febr Maret 9.140.000
4 Bimtek Peningkatan
Kapabilitas APIP Level 3
Pada Inspektorat Provinsi/
Kabupaten/ Kota 4
45 Maret April 9.140.000
5 Bimtek Peningkatan
Kapabilitas APIP Level 3
Pada Inspektorat Provinsi/
Kabupaten/ Kota 5
45 Maret April 9.140.000
6 Bimtek Peningkatan
Kapabilitas APIP Level 3
45 April Mei 9.140.000
29
Pada Inspektorat Provinsi/
Kabupaten/ Kota 6
7 Bimtek Peningkatan
Kapabilitas APIP Level 3
Pada Inspektorat Provinsi/
Kabupaten/ Kota 7
45 April Mei 9.140.000
8 Bimtek Peningkatan
Kapabilitas APIP Level 3
Pada Inspektorat Provinsi/
Kabupaten/ Kota 8
45 April Mei 9.140.000
9 Bimtek Peningkatan
Kapabilitas APIP Level 3
Pada Inspektorat Provinsi/
Kabupaten/ Kota 9
45 April Mei 9.140.000
10 Bimtek Peningkatan
Kapabilitas APIP Level 3
Pada Inspektorat Provinsi/
Kabupaten/ Kota 10
45 Mei Juni 9.140.000
11 Bimtek Peningkatan
Kapabilitas APIP Level 3
Pada Inspektorat Provinsi/
Kabupaten/ Kota 11
45 Mei Juni 9.140.000
12 Bimtek Peningkatan
Kapabilitas APIP Level 3
Pada Inspektorat Provinsi/
Kabupaten/ Kota 12
45 Juni Juli 9.140.000
13 Bimtek Peningkatan
Kapabilitas APIP Level 3
Pada Inspektorat Provinsi/
Kabupaten/ Kota 13
45 Juni Juli 9.140.000
14 Bimtek Peningkatan
Kapabilitas APIP Level 3
Pada Inspektorat Provinsi/
Kabupaten/ Kota 14
45 Juli Agust 9.140.000
15 Bimtek Peningkatan
Kapabilitas APIP Level 3
Pada Inspektorat Provinsi/
Kabupaten/ Kota 15
45 Juli Agust 9.140.000
16 Bimtek Peningkatan
Kapabilitas APIP Level 3
Pada Inspektorat Provinsi/
Kabupaten/ Kota 16
45 Agust Sept 9.140.000
17 Bimtek Peningkatan
Kapabilitas APIP Level 3
Pada Inspektorat Provinsi/
Kabupaten/ Kota 17
45 Agust Sept 9.140.000
30
18 Quality Assurance Kapabilitas
APIP Level 3 pada
Inspektorat
Provinsi/Kabupaten/Kota 1
45 April Sept 9.140.000
19 Quality Assurance Kapabilitas
APIP Level 3 pada
Inspektorat
Provinsi/Kabupaten/Kota 2
45 Mei Sept 9.140.000
20 Quality Assurance Kapabilitas
APIP Level 3 pada
Inspektorat
Provinsi/Kabupaten/Kota 3
45 Mei
Sept 9.140.000
21 Quality Assurance Kapabilitas
APIP Level 3 pada
Inspektorat
Provinsi/Kabupaten/Kota 4
45 Juni Sept 9.140.000
22 Quality Assurance Kapabilitas
APIP Level 3 pada
Inspektorat
Provinsi/Kabupaten/Kota 5
45 Juli Sept 9.140.000
23 Quality Assurance Kapabilitas
APIP Level 3 pada
Inspektorat
Provinsi/Kabupaten/Kota 6
45 Juli Sept 9.140.000
24 Quality Assurance Kapabilitas
APIP Level 3 pada
Inspektorat
Provinsi/Kabupaten/Kota 7
45 Agust Sept 9.140.000
25 Quality Assurance Kapabilitas
APIP Level 3 pada
Inspektorat
Provinsi/Kabupaten/Kota 8
45 Agust Sept 9.140.000
26 Quality Assurance Kapabilitas
APIP Level 3 pada
Inspektorat
Provinsi/Kabupaten/Kota 9
45 Sept Sept 9.140.000
27 Sosialisasi Ketentuan JFA
pada Inspektorat
Provinsi/Kabupaten/Kota
45 Jan Feb 11.250.000
28 Evaluasi Penerapan
Ketentuan JFA pada
Inspektorat
Provinsi/Kabupaten/Kota
45 Feb Maret 11.250.000
Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daera
31
NO NAMA KEGIATAN HP RMP RPL ANGGARAN
(Rp)
1 Bimtek/Asistensi Reviu
Rancangan KUA PPAS
45 Juni Juli 9.090.000
2 Bimtek/Asistensi Reviu
RKA SKPD dan PPKD
45 Juli Agustus 9.090.000
3 Bimtek/Asistensi Reviu
RKA SKPD dan PPKD
45 Maret April 9.090.000
Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya
(program 01)
Tingkat keberhasilan Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas
teknis lainnya tergambar dalam 1 sasaran program, dengan indikator kinerja
kegiatan yang mengikutinya. sasaran program tersebut yaitu:
SASARAN PROGRAM 8: TERSEDIANYA DUKUNGAN TEKNIS KEPUASAN
ATAS PELAYANAN KETATAUSAHAAN PERWAKILAN BPKP
Sasaran program “Tersedianya Dukungan Teknis Kepuasan atas Pelayanan
Ketatausahaan Perwakilan BPKP” memiliki indikator kinerja program beserta
target tahun 2019 sebagai berikut:
Indikator Kinerja Program Satuan Target
Kepuasan atas Pelayanan Ketatausahaan
Perwakilan BPKP
Skala linkert 8
Untuk menghitung capaian Sasaran Program tersebut, dilakukan penyebaran
angket pada pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Banten untuk menilai persepsi
pegawai terhadap kualitas layanan ketatausahaan di Perwakilan BPKP Provinsi
Banten.
Untuk menghasilkan capaian Indikator Kinerja Program (outcome) pada sasaran
program diatas, Perwakilan BPKP Provinsi Banten melaksanakan kegiatan
ketatausahaan, dengan sasarannya yaitu:
1. Tersedianya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya
dalam Mencapai Kepuasan Layanan;
2. Termanfaatkannya Aset secara Optimal.
Sasaran kegiatan ini masing-masing diikuti Indikator Kinerja Kegiatan yang
merupakan out put sebagai pembentuk outcome Sasaran Program.
32
SASARAN PRPGRAM ; TERSEDIANYA DUKUNGAN MANAJEMEN DAN
PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA DALAM MENCAPAI KEPUASAN
LAYANAN
Sasaran Kegiatan ini mempunyai Indikator Kinerja Kegiatan, yaitu “Jumlah
Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP”. Target Indikator Kinerja
Kegiatan sampai akhir tahun 2019 adalah sebagai berikut:
Rincian IKK Satuan Target
Tersedianya Alat Pengolahan Data BPKP Unit 43
Tersedianya Alat Rumah Tangga BPKP Unit 25
Tersedianya Sarana Prasarana BPKP Unit 1
3. ANGGARAN RENCANA KINERJA
Untuk melaksanakan kegiatan tahun 2019, Perwakilan BPKP Provinsi Banten
mendapatkan dan merencanakan alokasi penggunaan dna sebesar Rp.... yang
berasal dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). Alokasi anggaran
tersebut direncanakan berdasarkan jumlah dan volume kegiatan yang ada
dengan mempertimbangkan plafon anggaran yang tersedia, dengan rincian
sebagai berikut:
No Program Anggaran
01 Program dukungan manajemen dan pelaksanaan
tugas teknis lainnya
25.808.752.000,00
06 Program pengawasan intern akuntabilitas
keuangan negara pembinaan penyelenggaraan
SPIP
5.188.817.000,00
4. SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber daya manusia (SDM) yang memadai sangat dibutuhkan untuk
mendukung operasional unit organisasi. Jumlah pegawai Perwakilan BPKP
Provinsi Banten per 31 Desember 2018 berjumlah 98 orang pegawai.
BAB IV
PENUTUP
Rencana kinerja memberikan gambaran lebih rinci mengenai sasaran dan
strategi pencapaiannya, yang memuat program dan kegiatan yang akan
dilaksanakan dalam satu tahun dalam rangka mencapai sasaran yang telah
ditetapkan dan didukung dengan kebijakan yang berlaku. Indikator-indikator
kinerja sasaran program dan kegiatan (berupa input, output dan outcome)
dituangkan dalam dokumen ini sehingga diharapkan sasaran program dan
kegiatan-kegiatan tersebut dapat diukur capaian kinerjanya.
Untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan Rencana Kinerja Tahun 2019 ini
hendaknya seluruh anggota organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Banten tetap
berpedoman pada “faktor-faktor kunci (penentu) keberhasilan (key success
factory)” dan memperhatikan strategi pemecahan masalah yang telah
dituangkan dalam Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Banten tahun
2019 dan berkomitmen untuk mencapai kinerja semaksimal mungkin.
Setelah akhir perode tahun anggaran 2019 pelaksanaan kinerja Perwakilan
BPKP Provinsi Banten diukur dengan rencana kinerja ini dan akan dituangkan
dalam Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019.
***&&&***