Laporan Kinerja Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2016 i
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT, Rabbal ‘alamin. Dengan rahmat dan karunia-
Nya, sempurnalah segala kebaikan sehingga atas perkenan-Nya Inspektorat Daerah
Kabupaten Malang dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017,
sebagai aplikasi dari Rencana Strategis Inspektorat Daerah Kabupaten Malang Tahun
2016– 2021, walaupun penuh keterbatasan dan kekurangan namun dapat diselesaikan
sesuai waktu yang telah ditetapkan.
Sebagai proses yang berkesinambungan dengan tahun sebelumnya, maka isi yang
terkandung di dalam Laporan Kinerja merupakan kebulatan kesepakatan bersama yang
dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan secara bersama-sama oleh seluruh jajaran
Inspektorat Daerah Kabupaten Malang. Kami sadar bahwa Laporan Kinerja ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat konstruktif senantiasa kami
nantikan untuk perbaikan atau penyempurnaan dalam penyusunan Laporan Kinerja di
tahun mendatang.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
penyelesaian laporan ini, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Inspektorat Daerah
Kabupaten Malang Tahun 2017 dapat diselesaikan sesuai target waktu yang diberikan.
Semoga Laporan Kinerja ini bermanfaat khususnya bagi Inspektorat Daerah Kabupaten
Malang dalam upaya mewujudkan Good Governance dan juga bagi pihak-pihak yang
berkepentingan.
Malang, Februari 2018 INSPEKTUR KABUPATEN MALANG
Dr. TRIDIYAH MAISTUTI. SH., M.Si Pembina Utama Muda
NIP 19630518 198303 2 007
Laporan Kinerja Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2016 ii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Terselenggaranya good governance merupakan syarat utama untuk dapat
mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita suatu institusi
pemerintahan. Untuk itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem
pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan nyata sehingga pelaporan terhadap
penyelenggaraan pemerintahan yang telah dilakukan secara efektif dan efisien dapat
disampaikan secara jelas. Perlunya sistem pertanggungjawaban terhadap semua kegiatan
yang dilakukan dalam pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP) merupakan bagian terpenting yang harus ditata, sebagai salah satu instrumen
good governance.
Sebagai perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan
ataupun kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan organisasi dalam mencapai tujuan
dan sasaran yang telah ditetapkan, maka pada tahun 2017 Inspektorat Kabupaten Malang
telah menyusun Laporan Kinerja (LKj) yang menggambarkan capaian kinerja selama
tahun 2017 dari semua kinerja utama dan indikator kinerja utama yang ditetapkan.
Untuk tahun 2017, indikator kinerja yang pertama yaitu Peningkatan Akuntabilitas
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah. Untuk Indikator Kinerja Utama pertama berupa
persentase Perangkat Daerah yang tidak mempunyai temuan terkait Kerugian Daerah dari
hasil pemeriksaan Inspektorat Daerah, dari target 86% terealisasi 83,53% dengan capaian
97,13%. Tingkat capaian yang dibawah 100% disebabkan adanya temuan kerugian
daerah, terkait kemahalan harga, kekurangan volume dan kelebihan bayar. Untuk
indikator kinerja utama yang kedua yaitu persentase Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
(TLHP) APIP, dari target 66% terealisasi 73,61% dengan capaian 111,52%. Untuk
indikator kinerja utama ketiga yaitu persentase Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP)
BPKRI, dari target 86% terealisasi 94,34% dengan capaian 109,70%.
Untuk indikator kinerja yang kedua yaitu peningkatan penanganan kasus dengan
indikator kinerja persentase pemeriksaan kasus yang diselesaikan, dari target 81%
terealisasi 90,13% dengan capaian 111,27% sedangkan Untuk kinerja utama ketiga yaitu
peningkatan akuntabilitas Perangkat Daerah dengan indikator kinerja persentase
Perangkat Daerah dengan hasil evaluasi SAKIP minimal B, dari target 75% terealisasi
81,08% dengan capaian 108,11%.
Laporan Kinerja tahun 2017 merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan
tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada Perangkat Daerah atas penggunaan
anggaran serta evaluasi terhadap berbagai program kerja tahun 2017. Namun demikian
harus diakui bahwa belum seluruh tugas dan fungsi Inspektorat Daerah Kabupaten
Malang dapat diselenggarakan secara optimal. Masalah dan tantangan di Inspektorat
Daerah Kabupaten Malang tentu akan menjadi motivasi untuk terus berupaya melakukan
konsolidasi dan pengembangan yang dapat dijadikan masukan untuk meningkatkan atau
memperbaiki kinerja di tahun mendatang.
Laporan Kinerja Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2016 iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................................
i
Ringkasan Eksekutif ………………………………………………………………………. ii
Daftar Isi ……………………………………………………………………………………… iii
Daftar Tabel …………………………………………………………………………………. v
Daftar Gambar …………………………………………………………………………….... vi
BAB I : Pendahuluan........................................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Maksud dan Tujuan ...................................................................... 2
C. Gambaran Umum ......................................................................... 3
1. Organisasi Perangkat Daerah ………………………………….. 3
2. Sumber Daya Aparatur…………………………………………… 5
3. Capaian Kinerja Inspektorat Daerah Kabupaten Malang
Tahun 2016 ………………………………………………………
7
D. Dasar Hukum ................................................................................. 12
E. Sistematika .................................................................................... 13
BAB II : Perencanaan dan Perjanjian Kinerja................................................... 15
A. Perencanaan Strategis ................................................................. 15
1. Tujuan dan Sasaran ……………………………………………… 15
2. Kebijakan dan Program …………………………………………. 15
B. Perjanjian Kinerja ………………………... ..................................... 16
BAB III : Akuntabilitas Kinerja ........................................................................... 18
A. Capaian Kinerja Organisasi………………………………………… 18
1. Capaian Kinerja
1.1. Perbandingan antara Target, Realisasi dan Capaian Kinerja
Tahun 2017 ...............................................................................
18
Laporan Kinerja Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2016 iv
1.2. Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan
Tahun 2017 ............................................................................
24
1.3. Perbandingan Capaian Kinerja sampai dengan Akhir
Periode Renstra .....................................................................
25
1.4. Perbandingan Capaian Kinerja dengan Capaian Nasional 26
2. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan dan Solusi ....... 27
3. Analisis Penggunaan Sumber Daya Anggaran......................... 29
3.1. Alokasi per Sasaran Pembangunan .................................. 30
3.2. Perbandingan Pencapaian dan Anggaran …………….... 31
3.3. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya …………………. 32
B. Realisasi Anggaran ...................................................................... 33
C. Prestasi Tahun 2016 ………………………………………………… 35
BAB IV : Penutup ................................................................................................ 36
Lampiran – lampiran:
1. Matriks Renstra Tahun 2016-2021
2. Perjanjian Kinerja Tahun 2017
3. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2017
4. Pengukuran Kinerja Tahun 2017
Laporan Kinerja Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2016 v
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Komposisi Personil Inspektorat Kabupaten Malang Berdasar Eselon
dan Golongan Tahun 2017 .............................................................................. 5
Tabel 1.2 Komposisi Personil Inspektorat Kabupaten Malang Berdasar Pendidikan
dan Kepangkatan Tahun 2017 ......................................................................... 6
Tabel 1.3 Sasaran Strategis Pertama (Tahun 2016) ....................................................... 7
Tabel 1.4 Sasaran Strategis Kedua (Tahun 2016) ........................................................... 10
Tabel 1.5 Sasaran Strategis Ketiga (Tahun 2016) ........................................................... 12
Tabel 2.1 Target Indikator Kinerja Utama Tahun 2017 .................................................... 16
Tabel 3.1 Perbandingan antara Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Tahun 2017 ... 18
Tabel 3.2 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun 2017 ................. 24
Tabel 3.3 Perbandingan Capaian Kinerja sampai dengan Akhir Periode Renstra.......... 25
Tabel 3.4 Perbandingan Capaian Kinerja dengan Capaian Nasional .............................. 26
Tabel 3.5 Alokasi per Sasaran Pembangunan ................................................................. 30
Tabel 3.6 Perbandingan Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2017 ..................... 31
Tabel 3.7 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Tahun 2017 ........................................... 32
Tabel 3.8 Rincian Realisasi Anggaran Inspektorat Kabupaten Malang .......................... 33
Laporan Kinerja Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2016 vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Inspektorat Daerah Kabupaten Malang ............................. 4
Gambar 1.2 Komposisi Pegawai Inspektorat Daerah Kabupaten Malang Tahun 2017 ...... 5
Gambar 1.3 Klasifikasi Temuan Hasil Pemeriksaan Reguler (PKPT) Tahun 2016 .............. 8
Gambar 1.4 Jumlah Temuan dan Rekomendasi Temuan Hasil Pemeriksaan BPKRI
sampai dengan Akhir Tahun 2016 ................................................................. 10
Gambar 1.5 Komposisi Kasus yang Ditangani Inspektorat Kabupaten Malang
Tahun 2016 ....................................................................................................
11
Gambar 3.1 Klasifikasi Temuan Hasil Pemeriksaan Reguler (PKPT) Tahun 2017 ............... 19
Gambar 3.2 Jumlah Temuan dan Rekomendasi Temuan Hasil Pemeriksaan BPKRI
sampai dengan Akhir Tahun 2017 ..................................................... 21
Gambar 3.3 Komposisi Kasus yang Ditangani Inspektorat Daerah Kabupaten Malang
Tahun 2017 ..................................................................................................
22
Laporan Kinerja Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2017 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai perwujudan tata pemerintahan yang baik (Good Governance)
pengelolaan organisasi pemerintahan (Perangkat Daerah) harus diimbangi dengan
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang menggambarkan
kinerja Perangkat Daerah. Demikian pula halnya yang dilakukan oleh Inspektorat
Daerah Kabupaten Malang.
Dalam rangka melaksanakan peran, kedudukan, tugas pokok dan fungsi,
Inspektorat Daerah Kabupaten Malang mempunyai program dan kegiatan yang
dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Inspektorat Daerah Kabupaten Malang
Tahun 2016-2021 yang memuat tujuan dan sasaran yang hendak dicapai melalui arah
kebijakan teknis serta program dan kegiatan yang ditetapkan berdasar arah kebijakan
umum APBD Kabupaten Malang Tahun 2017.
Pelaksanaan program dan kegiatan dilakukan dengan memanfaatkan segala
sumber daya dan dana yang secara normatif harus dapat dipertanggungjawabkan dari
aspek akuntabilitas kinerja dan keuangan sebagai perwujudan dari kewajiban
Inspektorat Daerah Kabupaten Malang untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka mencapai
tujuan organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan
melalui Laporan Kinerja yang disusun secara periodik sebagaimana tertuang dalam
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Berdasarkan ketentuan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29
Tahun 2014, setiap Entitas Akuntablitas Kinerja (wajib) menyusun dan menyajikan
Laporan Kinerja atas prestasi kerja yang dicapai berdasarkan penggunaan anggaran
yang telah dialokasikan. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya mewujudkan
akuntabilitas Perangkat Daerah, baik dari sisi keuangan maupun kinerja.
Laporan Kinerja Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2017 2
Akuntabilitas didefinisikan sebagai kewajiban untuk memberikan
pertanggungjawaban atau menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan
seseorang/badan hukum/pimpinan suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak
atau berkewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban, sedang
kinerja dapat dijelaskan sebagai suatu kajian tentang kemampuan suatu organisasi
dalam mencapai tujuan dan sebagai keluaran/hasil dari kegiatan/program yang telah
atau hendak dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan kuantitas dan
kualitas yang terukur, sekaligus sebagai bahan untuk perbaikan di masa yang akan
datang.
Untuk itu perlu disusun Laporan Kinerja (LKj) Inspektorat Daerah Kabupaten
Malang Tahun 2017 sebagai suatu ikhtisar yang menjelaskan secara ringkas dan
lengkap tentang capaian kinerja yang dilaksanakan berdasar rencana kerja yang telah
ditetapkan dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD), sebagai salah satu media bagi Perangkat Daerah dalam memberikan
pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas-tugas yang menjadi kewenangannya,
sekaligus sebagai bentuk akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi yang
dipercayakan kepada Inspektorat Daerah Kabupaten Malang atas penggunaan
anggaran, dimana hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan Laporan Kinerja
(LKj) adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara
memadai dari hasil analisis terhadap pengukuran kinerja.
Terkait hal tersebut di atas, sangat diperlukan pengembangan dan penerapan
sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan nyata sehingga penyelenggaraan
pemerintahan dapat dilakukan secara berdayaguna dan berhasilguna dalam rangka
menuju instrument akuntabilitas daerah sebagai bagian terpenting yang harus ditata
dalam upaya menuju Good Governance.
B. Maksud dan Tujuan
Maksud disusunnya Laporan Kinerja (LKj) adalah menyampaikan informasi
tentang pengukuran kinerja dan evaluasi kinerja serta mengungkapkan hasil analisis
terhadap pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja dilakukan sebagai bentuk penerapan
manajemen kinerja dalam rangka menjamin adanya peningkatan akuntabilitas dengan
melakukan klarifikasi output dan outcome yang akan dan seharusnya dicapai untuk
mewujudkan organisasi yang akuntabel dengan membandingkan kinerja yang
(seharusnya) terjadi dengan kinerja yang diharapkan untuk selanjutnya dianalisis guna
menemukan faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pencapaian kinerja.
Laporan Kinerja Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2017 3
C. Gambaran Umum
1. Organisasi Perangkat Daerah
Inspektorat Daerah Kabupaten Malang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah
Kabupaten Malang Nomor 9 Tahun 2016 tanggal 24 Oktober 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah serta Peraturan Bupati Malang Nomor
63 Tahun 2016 tanggal 21 Desember 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,
Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Inspektorat Daerah Daerah. Pada Pasal 2
disebutkan: ”(1) Inspektorat Daerah merupakan unsur pengawas penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah; (2) Inspektorat Daerah dipimpin oleh seorang Inspektur yang
berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris
Daerah.” Sementara Pasal 4 menyebutkan bahwa Inspektorat Daerah mempunyai
tugas ”(1) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan Pemerintahan
Daerah, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan
pelaksanaan urusan Pemerintahan Desa; (2) Melaksanakan tugas lain yang diberikan
oleh Bupati sesuai dengan bidang tugasnya.”
Untuk melaksanakan tugas tersebut Inspektorat Daerah Kabupaten Malang
mempunyai fungsi:
1. Pengumpulan, pengelolaan dan pengendalian data yang berbentuk data base
serta analisa data untuk penyusunan program kegiatan;
2. Perencanaan strategis pada Inspektorat Daerah Kabupaten;
3. Perumusan kebijakan teknis bidang pengawasan;
Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) bertujuan memberikan informasi kinerja
yang terukur kepada Pemberi Mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai
sekaligus sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi Inspektorat Daerah
Kabupaten Malang dalam meningkatkan kinerjanya.
Bagi Inspektorat Daerah Kabupaten Malang, penyusunan Laporan Kinerja
mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Memberikan informasi capaian kinerja Inspektorat Daerah Kabupaten Malang
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diembannya.
2. Meningkatkan akuntabilitas Inspektorat Daerah Kabupaten Malang;
3. Meningkatkan kredibilitas Inspektorat Daerah Kabupaten Malang terhadap
Pemberi Wewenang;
4. Mengetahui tingkat keberhasilan dan kegagalan Inspektorat Daerah Kabupaten
Malang dalam melaksanakan tugas, sehingga tugas-tugas dapat dilaksanakan
lebih efektif, efesien dan responsif;
5. Sebagai umpan balik bagi peningkatan kinerja Inspektorat Daerah Kabupaten
Malang.
Laporan Kinerja Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2017 4
4. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
pengawasan;
5. Pelaksanaan, pengawasan, pengendalian serta evaluasi dan pelaporan
penyelenggaraan bidang pengawasan;
6. Pelaksanaan standar pelayanan minimal yang wajib dilaksanakan dalam bidang
pengawasan;
7. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan pada Inspektorat Daerah Daerah
Kabupaten;
8. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang pengawasan;
9. Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan;
10. Pengkoordinasian, pengintegrasian dan sinkronisasi pelaksanaan kegiatan
pengawasan di lingkungan Pemerintah daerah;
11. Pelaksanaan, monitoring, pendayagunaan dan dampak pengawasan dan
pelaporannya;
12. Penggunaan dan pelaksanaan kerjasama dengan masyarakat, lembaga
pemerintah dan lembaga lainnya.
Untuk menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Inspektorat Daerah Kabupaten
Malang mempunyai susunan organisasi yang dapat dilihat pada gambar 1.1.
Sumber: Inspektorat Daerah Kabupaten Malang
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Inspektorat Daerah Kabupaten Malang
Laporan Kinerja Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2017 5
Dari gambar 1.1 dapat diketahui bahwa susunan organisasi dan tata kerja
Inspektorat Daerah Kabupaten Malang terdiri dari:
1). 1 (satu) orang Inspektur;
2). 1 (satu) Orang Sekretaris yang membawahi 3 (tiga) Sub Bagian, yaitu:
Sub Bagian Perencanaan;
Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan;
Sub Bagian Administrasi dan Umum.
3). 4 (empat) orang Inspektur Pembantu Wilayah (I – IV);
4). Kelompok Jabatan Fungsional
2. Sumber Daya Aparatur
Sampai akhir Tahun Anggaran 2017, Jumlah personil Inspektorat Daerah
Kabupaten Malang adalah sebanyak 45 (empat puluh lima) orang, terdiri dari
Pejabat Struktural, Pejabat Fungsional, Staf, dan Tenaga Kontrak dengan komposisi
sebagaimana tertuang dalam tabel 1.1 dan gambar 1.2.
Tabel 1.1 Komposisi Pegawai Inspektorat Daerah Kabupaten Malang berdasar Eselon dan Golongan Tahun 2017
NO GOLONGAN ESELON NON ESELON
JUMLAH II III IV FSNL STAF CPNS
1 Golongan IV 1 5 1 - 3 - 10
2 Golongan III - - 2 - 21 - 23
3 Golongan II - - - - 3 - 3
JUML PNS & CPNS 1 5 3 - 27 - 36
4 Tenaga Kontrak - - - - 9 - 9
TOTAL 1 5 3 - 36 - 45
Gambar 1.2 Komposisi Pegawai Inspektorat Daerah Kabupaten Malang Tahun 2017
Komposisi Pegawai
Eselon II-a = 1 Orang
Eselon III-a = 5 Orang
Eselon IV-a = 3 Orang
Staf PNS = 27 Orang
Tenaga Kontrak = 9 Orang
Laporan Kinerja Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2017 6
Dari jumlah personil yang ada di Inspektorat Daerah Kabupaten Malang, jika
dibedakan menurut pangkat/golongan dan tingkat pendidikannya, dapat dilihat pada
tabel 1.2.
Tabel 1.2 Komposisi Personil Inspektorat Daerah Kabupaten Malang berdasar Pendidikan dan Kepangkatan Tahun 2017
No. Pangkat Gol. Jumlah Strata Pendidikan
SD SLTP SLTA D-1 D-3 S-1 S-2 S-3
1. Pembina Utama Muda IV/c 1 Orang - - - - - - - 1
2. Pembina Tingkat I IV/b 5 Orang - - - - - 1 4 -
3. Pembina IV/a 4 Orang - - - - - - 4 -
4. Penata Tingkat I III/d 6 Orang - - - - - 4 2 -
5. Penata III/c 10 Orang - - - - - 9 1 -
6. Penata Muda Tk. I III/b 5 Orang - - - - - 5 - -
7. Penata Muda III/a 2 Orang - - - - - 2 - -
8. Pengatur Tk. I II/d - - - - - - - - -
9. Pengatur II/c - - - - - - - - -
10. Pengatur Muda Tk. I II/b 1 orang - - 1 - - - - -
11. Pengatur Muda II/a 2 Orang - - 2 - - - - -
12. Tenaga Kontrak 9 Orang 1 2 1 - - 5 - -
Jumlah 45 orang 1 2 4 - - 26 11 1
Sedangkan sebagai pendukung kegiatan operasional, Inspektorat Daerah
Kabupaten Malang didukung dengan:
A. Sarana Pendukung Administrasi:
46 (empat puluh enam) unit Komputer
46 (empat puluh enam) unit Printer
21 (dua puluh satu) Note Book
2 (dua) unit mesin foto copy
2 (dua) unit kamera digital
2 (dua) unit handycam
2 (dua) unit mesin penghancur kertas
Buku-buku Perpustakaan
B. Sarana Mobilitas didukung dengan:
11 (sebelas) unit kendaraan roda empat
15 (lima belas) unit kendaraan roda dua
Laporan Kinerja Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2017 7
3. Capaian Kinerja Inspektorat Daerah Kabupaten Malang Tahun 2016
Capaian Kinerja pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dilaksanakan
oleh Inspektorat Daerah Kabupaten Malang pada Tahun Anggaran 2016 dapat
diuraikan sebagai berikut:
Tabel 1.3 Sasaran Strategis Pertama (Tahun 2016)
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA UTAMA TARGET REALISASI CAPAIAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Peningkatan
Akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
1. Persentase PD yang tidak mempunyai temuan terkait Kerugian Daerah dari hasil pemeriksaan Inspektorat Daerah
85% 73,26% 86,19%
2. Persentase Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) APIP
65% 64,14% 98,68%
3. Persentase Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) BPKRI
85% 94,06% 110,65%
Pada Tahun Anggaran 2016, untuk kinerja utama yang pertama yaitu
Peningkatan Akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah dengan Indikator
Kinerja Utama berupa persentase PD yang tidak mempunyai temuan terkait
Kerugian Daerah dari hasil pemeriksaan Inspektorat Daerah, persentase Tindak
Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) APIP dan persentase Tindak Lanjut
HasilPemeriksaan (TLHP) BPKRI telah dilaksanakan secara optimal, meski terdapat
2 (dua) indikator kinerja utama yang belum mencapai target.
Dalam pelaksanaan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Tahun
2016 yang dilaksanakan terhadap 73 (tujuh puluh tiga) obyek pemeriksaan (obrik),
Tim Pemeriksa Inspektorat Daerah Kabupaten Malang melakukan pemeriksaan
secara menyeluruh terhadap semua aspek yang ada mulai aspek pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi, aspek pengelolaan keuangan, aspek pengelolaan barang
milik daerah dan aspek pengelolaan sumber daya manusia/kepegawaian. Dari
pemeriksaan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) terhadap 73 (tujuh puluh
tiga) obyek pemeriksaan tersebut dihasilkan 73 (tujuh puluh tiga) Laporan Hasil
Pemeriksaan (LHP) yang secara keseluruhan menghasilkan akumulasi jumlah
temuan sebanyak 849 (delapan ratus empau puluh sembilan) temuan dengan 1.062
(seribu enam puluh dua) rekomendasi yang dapat diklasifikasikan sebagaimana
gambar 1.3.
Laporan Kinerja Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2017 8
Gambar 1.3 Klasifikasi Temuan Hasil Pemeriksaan Reguler (PKPT) Tahun 2016
Dari gambar 1.3 dapat diketahui bahwa sampai dengan akhir tahun 2016,
temuan yang paling banyak terjadi adalah kelemahan administrasi dan kelemahan
struktur pengendalian intern. Adanya temuan terkait kelemahan administrasi berarti
bahwa masih terjadi kesalahan dalam pengadministrasian, penatausahaan maupun
penerapan akuntansi di Perangkat Daerah yang diperiksa. Hal ini menunjukkan
bahwa kemampuan sumber daya manusia (SDM) yang mengelola administrasi (tata
usaha/akuntansi) belum sepenuhnya sesuai harapan sehingga harus selalu
ditingkatkan agar mampu melaksanakan tugasnya sesuai ketentuan yang berlaku
dan dapat meminimalisir kesalahan karena administasi pemerintahan, baik tata
usaha maupun penerapan akuntansi dibatasi oleh aturan yang mengikat, salah satu
diantaranya adalah Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Rekomendasi yang
biasanya diberikan untuk temuan terkait adanya kelemahan administrasi adalah
memerintahkan Kepala Perangkat Daerah meningkatkan sistem pengendalian
internal dan memberi teguran kepada SDM yang bersangkutan atas kelalaiannya
dalam melaksanakan tugas. Sementara temuan terkait kelemahan struktur
pengendalian intern terjadi karena kurangnya penerapan pengawasan melekat oleh
atasan langsung dari pelaksana pekerjaan.
0
50
100
150
200
250
300
350
400
KLASIFIKASI REKOMENDASI
Laporan Kinerja Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2017 9
Untuk persentase Perangkat Daerah yang tidak mempunyai temuan terkait
Kerugian Daerah dari hasil pemeriksaan Inspektorat Daerah Kabupaten Malang,
dari 86 (delapan puluh enam) Perangkat Daerah yang ada di Kabupaten Malang
terdapat 63 (enam puluh tiga) Perangkat Daerah yang dinyatakan bebas dari
temuan terkait kerugian daerah. Dari target 85% terealisasi 73,26% dengan capaian
86,19%. Tingkat capaian yang dibawah 100% disebabkan meningkatnya jumlah
temuan kerugian daerah, terkait kemahalan harga, kekurangan volume dan
kelebihan bayar.
Indikator kinerja utama kedua dari kinerja utama yang pertama adalah
persentase Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) APIP. Dalam setiap
pemeriksaan yang dilakukan oleh Inspektorat Daerah Kabupaten Malang selalu
diberikan rekomendasi atas temuan hasil pemeriksaan yang harus ditindaklanjuti
oleh Perangkat Daerah, baik yang bersifat administratif maupun penyetoran
keuangan ke Kas Daerah. Selanjutnya proses penyelesaian tindak lanjut
rekomendasi temuan hasil pemeriksaan tersebut dipantau oleh Inspektorat Daerah
Kabupaten Malang dalam kegiatan Pemutakhiran Data Tindak Lanjut Rekomendasi
Temuan Hasil Pemeriksaan Inspektorat Daerah Kabupaten Malang yang
diselenggarakan 4 (empat) kali dalam satu tahun (per triwulan) untuk mengetahui
sejauh mana kelengkapan data/dokumen tindak lanjut yang telah diselesaikan oleh
Perangkat Daerah yang diperiksa.
Dalam kegiatan pemutakhiran data tindak lanjut rekomendasi temuan hasil
pemeriksaan yang dilaksanakan oleh Inspektorat Daerah Kabupaten Malang,
Perangkat Daerah yang telah diperiksa diundang ke Inspektorat Daerah Kabupaten
Malang dengan membawa dokumen pendukung berdasar rekomendasi temuan
hasil pemeriksaan Inspektorat Daerah Kabupaten Malang yang tertuang dalam
Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) yang telah disampaikan kepada Perangkat
Daerah yang bersangkutan. Selanjutnya setiap dokumen tindak lanjut rekomendasi
temuan hasil pemeriksaan Inspektorat Daerah Kabupaten Malang dibahas satu
persatu oleh Tim Pemutakhiran Data untuk mengetahui kesesuaian dokumen tindak
lanjut yang dibawa Perangkat Daerah dengan rekomendasinya. Dari 1.771 (seribu
tujuh ratus tujuh puluh satu) rekomendasi yang ada, sampai dengan akhir tahun
2016 telah selesai ditindaklanjuti sebanyak 1.136 (seribu seratus tiga puluh enam)
rekomendasi. Dari target 65% terealisasi 64,14% dengan capaian 98,68%. Tingkat
capaian yang dibawah 100% disebabkan tindak lanjut rekomendasi temuan hasil
pemeriksaan Inspektorat Daerah Kabupaten Malang untuk pemeriksaan yang
dilakukan pada triwulan IV tahun 2016 baru dapat diselesaikan mulai triwulan I
tahun 2017 dalam kegiatan Pemutakhiran Data Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil
Pemeriksaan Inspektorat Daerah Kabupaten Malang Tahun 2017.
Laporan Kinerja Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2017 10
Indikator kinerja utama ketiga dari kinerja utama yang pertama adalah
persentase Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) BPKRI yang pemantauannya
dilaksanakan oleh BPKRI Perwakilan Provinsi Jawa Timur selama dua kali dalam
satu tahun (setiap semester). Untuk pemantauan tindak lanjut rekomendasi temuan
hasil pemeriksaan BPKRI yang dilaksanakan pada semester 2 tahun 2016,
Kabupaten Malang menduduki peringkat ke 3 (tiga) dari seluruh kabupaten/kota
yang ada di Provinsi Jawa Timur setelah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten
Jombang terkait jumlah rekomendasi yang ditindaklanjuti dengan tingkat
penyelesaian sebesar 94,06% sebagaimana gambar 1.4.
Gambar 1.4 Jumlah Temuan dan Rekomendasi Temuan Hasil Pemeriksaan BPKRI sampai dengan Akhir Tahun 2016
Tabel 1.4 Sasaran Strategis Kedua (Tahun 2016)
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA UTAMA TARGET REALISASI CAPAIAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
2 Peningkatan Penanganan Kasus
Persentase Pemeriksaan Kasus yang diselesaikan
80%
92,13% 115,16%
Untuk Kinerja Utama yang kedua yaitu peningkatan penanganan kasus
dengan indikator kinerja persentase pemeriksaan kasus yang diselesaikan, dari
target 80% terealisasi 92,13% dengan capaian 115,16% yang diperoleh dari
perbandingan antara kasus yang diselesaikan sebanyak 117 kasus dengan jumlah
kasus yang masuk ke Inspektorat Daerah Kabupaten Malang sebanyak 127 kasus.
Dengan anggaran yang tersedia untuk 87 kasus, ternyata Inspektorat Daerah
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
Tahun 2016
Jumlah Temuan 463
Jumlah Rekomendasi 859
Jumlah Rekomendasi yangselesai Ditindaklanjuti 808
Laporan Kinerja Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2017 11
Kabupaten Malang harus menyelesaikan 117 kasus. Kondisi ini terjadi karena
jumlah kasus yan masuk ke Inspektorat Daerah Kabupaten Malang dalam setiap
tahun tidak dapat diprediksi secara tepat
Adapun jenis kasus yang ditangani oleh Inspektorat Daerah Kabupaten
Malang pada tahun 2016 terdiri dari pengaduan masyarakat, indisipliner,
permohonan izin perceraian serta kehilangan aset daerah sebagaimana tertuang
dalam gambar 1.5.
Gambar 1.5 Komposisi Kasus yang Ditangani Inspektorat Daerah Kabupaten Malang Tahun 2016
Dari gambar 1.5 dapat diketahui bahwa untuk tahun 2016, kasus pengajuan
izin perceraian menduduki peringkat pertama dari keseluruhan kasus yang
ditangani oleh Inspektorat Daerah Kabupaten Malang. Hal ini menunjukkan bahwa
pada tahun 2016 perceraian di kalangan PNS menjadi trend. Kondisi ini menuntut
adanya pembinaan yang lebih intensif dari Pejabat Pembina Kepegawaian dan
atasan langsung masing-masing PNS agar setiap PNS dapat meningkatkan
keharmonisan dalam rumah tangganya.
Terkait pengaduan dari masyarakat, ketika jumlah pengaduan semakin
turun, maka dapat diartikan dari dua sisi yang berbeda, kemungkinan pertama
dapat diartikan bahwa pelayanan Pemerintah Kabupaten Malang sudah baik dan
memuaskan masyarakat, sementara kemungkinan kedua dapat diartikan bahwa
masyarakat sudah tidak memiliki kepedulian terhadap kinerja pemerintah karena
sering dikecewakan. Untuk itulah, Inspektorat Daerah Kabupaten Malang selalu
berupaya keras menindaklanjuti setiap kasus yang masuk dalam rangka
meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada Pemerintah Kabupaten Malang.
Pengaduan Masyarakat 27Kasus
Indisipliner 36 Kasus
Pengajuan Izin Perceraian 49Kasus
Kehilangan Aset 5 Kasus
Laporan Kinerja Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2017 12
Tabel 1.5 Sasaran Strategis Ketiga (Tahun 2016)
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
3 Peningkatan Akuntabilitas PD
Persentase PD dengan hasil Evaluasi SAKIP Minimal B
50%
82,61% 165,22%
Untuk kinerja utama ketiga yaitu peningkatan akuntabilitas Perangkat Daerah
dengan indikator kinerja persentase Perangkat Daerah dengan hasil evaluasi SAKIP
minimal B, dari target 50% terealisasi 82,61% dengan capaian 165,22% karena dari
23 (dua puluh tiga) Peranmgkat Daerah yang dievaluasi terdapat 19 (sembilan
belas) Perangkat daerah yang hasil evaluasi SAKIPnya bernilai minimal B. Kondisi
ini menunjukkan bahwa terjadi kemajuan yang signifikan pada implementasi SAKIP
di Perangkat Daerah dikarenakan adanya pendampingan dan asistensi terkait
mekanisme pelaksanaan SAKIP sehingga hasil evaluasi SAKIP nya dapat
meningkat.
D. Dasar Hukum
Akuntabilitas Instansi Pemerintah (SAKIP);
5. Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah;
6. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 6 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Malang Tahun 2005-2025;
7. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 7 Tahun 2008 tentang Perencanaan
Pembangunan Daerah;
8. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Organisasi
Perangkat Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 9 Tahun 2014 tentang Perubahan
Keempat atas Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 1 Tahun 2008 tentang
Organisasi Perangkat Daerah;
Dasar Hukum dalam menyusun Laporan Kinerja Inspektorat Daerah Kabupaten
Malang adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN;
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah;
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem
Laporan Kinerja Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2017 13
9. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 6 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Malang Tahun 2016-2021;
10. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan
dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah;
11. Peraturan Bupati Malang Nomor 23 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat
Daerah Inspektorat Daerah Kabupaten sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Bupati Malang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan
Bupati Malang Nomor 23 Tahun 2008 tentang OrganisasiPerangkat Daerah
Inspektorat Daerah Kabupaten;
12. Peraturan Bupati Malang Nomor 30 Tahun 2015 tentang Indikator Kinerja Utama di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Malang;
13. Peraturan Bupati Malang Nomor 63 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Inspektorat Daerah;
14. Keputusan Bupati Malang Nomor: 188.45/559/KEP/35.07.013/2016 tentang
Pengesahan Rancangan Akhir Rencana Strategis Inspektorat Daerah Kabupaten
Malang;
15. Keputusan Inspektur Kabupaten Malang Nomor: 188.4/16.1/KEP/35.07.050/2017
tentang Penetapan Perubahan Rencana Strategis Inspektorat Daerah Kabupaten
Malang Tahun 2016-2021;
16. Surat Sekretaris Daerah Kabupaten Malang Nomor: 069.5/158/35.07.034/2018,
tanggal 9 Januari 2018, perihal Penyampaian Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017
serta Perjanjian Kinerja Tahun 2018.
E. Sistematika
Kata Pengantar
Ringkasan Eksekutif
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Maksud dan Tujuan
C. Gambaran Umum
1. Organisasi Perangkat Daerah
2. Capaian Kinerja Tahun 2015.
D. Dasar Hukum
E. Sistematika
BAB II PERENCANAAN dan PERJANJIAN KINERJA
A. Perencanaan Strategis
1. Tujuan dan Sasaran
2. Kebijakan dan Program
B. Perjanjian Kinerja
Laporan Kinerja Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2017 14
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Organisasi
1. Capaian Kinerja
1.1 Perbandingan antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2016;
1.2 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun 2015;
1.3 Perbandingan Capaian Kinerja s.d. Akhir Periode Renstra;
1.4 Perbandingan Capaian Kinerja dengan Capaian Nasional.
2. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan dan Solusi
3. Analisis dan Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Anggaran
3.1 Alokasi per Sasaran Pembangunan
3.2 Perbandingan Pencapaian dan Anggaran
3.3 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
B. Realisasi Anggaran
C. Prestasi Tahun 2016
BAB IV PENUTUP
LAMPIRAN – LAMPIRAN
1. Matriks Renstra Tahun 2016-2021
2. Perjanjian Kinerja Tahun 2017
3. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2017
4. Pengukuran Kinerja Tahun 2017
Laporan Kinerja Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2017 15
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Perencanaan Strategis
1. Tujuan dan Sasaran
Untuk mewujudkan Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Malang yang telah
ditetapkan, haruslah didukung dengan Tujuan dan Sasaran yang sesuai dengan
Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah. Dimana Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
Inspektorat Daerah Kabupaten Malang mendukung Misi ke 2 Kepala Daerah periode
terpilih Tahun 2016-2021.
Adapun Tujuan Inspektorat Daerah Kabupaten Malang adalah “Peningkatan
Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan.”
Sedangkan Sasaran yang ingin dicapai Inspektorat Daerah Kabupaten Malang
adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan Akuntabilitas penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
2. Peningkatan Penanganan Non Reguler (kasus);
3. Peningkatan Akuntabilitas SKPD.
2. Kebijakan dan Program
Untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi maka diperlukan persepsi dan
tekanan khusus dalam bentuk kebijakan. Kebijakan merupakan pedoman pelaksanaan
tindakan-tindakan tertentu. Pemilihan kebijakan yang tepat dapat menjadi pedoman
dalam pengambilan keputusan dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan.
Adapun Kebijakan yang diambil oleh Inspektorat Daerah Kabupaten Malang
adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan Pengawasan Kebijakan Kepala Daerah dan program-program
prioritas pemerintah daerah;
2. Mengutamakan pembinaan dan pencegahan daripada penindakan;
3. Membuka layanan konsultasi bagi entitas;
4. Perubahan Struktur Organisasi;
5. Prioritas Pendidikan dan Pelatihan (Teknis Bidang Pengawasan);
6. Pemenuhan sarana prasarana untuk pelaksanaan tupoksi.
Laporan Kinerja Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2017 16
Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran, maka kebijakan yang ada harus
didukung dengan program-program yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
organisasi. Pada tahun 2017, Inspektorat Daerah Kabupaten Malang mempunyai
program sebagai berikut:
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
4. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan KDH
5. Program Peningkatan Peofesionalisme Pengembangan Tenaga Pemeriksa
dan Aparatur Pengawasan
6. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
B. Perjanjian Kinerja.
Perjanjian Kinerja merupakan lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari
Bupati Malang kepada Pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk
melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui
perjanjian kinerja akan terwujud komitmen dan kesepakatan antara penerima dan
pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan
wewenang serta sumber daya yang tersedia. Adapun target Indikator Kinerja Utama
yang telah ditetapkan oleh Inspektorat Daerah Kabupaten Malang pada tahun 2017
dapat dilihat dalam tabel 2.1.
Tabel 2.1 Target Indikator Kinerja Utama Tahun 2017
NO. KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET (1) (2) (3) (4) 1 Peningkatan
Akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
1. Persentase PD yang tidak mempunyai temuan terkait Kerugian Daerah dari hasil pemeriksaan Inspektorat Daerah
86%
2. Persentase Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) APIP
66%
3. Persentase Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) BPKRI
86%
2 Peningkatan Penanganan Kasus
Persentase Pemeriksaan Kasus yang diselesaikan
81%
3 Peningkatan Akuntabilitas PD
Persentase PD dengan hasil Evaluasi SAKIP Minimal B
75%
Laporan Kinerja Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2017 17
Untuk kinerja utama yang pertama yaitu Peningkatan Akuntabilitas
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah ditetapkan target untuk masing-masing indikator
kinerja sebagai berikut:
1. Persentase PD yang tidak mempunyai temuan terkait Kerugian Daerah dari hasil
pemeriksaan Inspektorat Daerah ditargetkan 86% karena pada tahun 2016 dari
target 85% hanya terealisasi 73,26% dengan nilai capaian 86,19%
2. Persentase Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) APIP ditargetkan meningkat
menjadi 66% karena pada tahun 2016 dari target 65% hanya terealisasi 64,14%
dengan capaian kinerja 98,68%. Karena keberhasilan pelaksanaan tindak lanjut
sangat tergantung dari keaktifan obrik pemeriksaan, maka target dari tahun ke tahun
harus ditingkatkan secara bertahap mengingat pemahaman dan kesadaran PD yang
menjadi obyek pemeriksaan tentang pentingnya Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
(TLHP) terus berkembang dan mengalami peningkatan.
3. Persentase Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) BPKRI ditargetkan 86% meski
pada tahun 2016 dari target 85% telah terealisasi 94,01% dengan capaian kinerja
sebesar 110,60%. Target dalam indikator kinerja ini dinaikkan sedikit angkanya
karena optimis untuk terus melakukan perbaikan dan kerjasama dengan seluruh PD
di Kabupaten Malang dalam penyelesaian rekomendasi lama maupun baru dari
hasil pemeriksaan BPK-RI.
Untuk kinerja utama yang kedua Peningkatan Penanganan Kasus dengan
indikator kinerja utama Persentase Pemeriksaan kasus yang diselesaikan ditargetkan
meningkat satu digit menjadi 81% meskipun pada tahun 2016 dari target 80% dapat
terealisasi 92,13% dengan capaian kinerja sebesar 115,16%. Jumlah kasus yang
masuk ke Inspektorat Daerah Kabupaten Malang tidak dapat diprediksi, sehingga
dalam menentukan target indikator kinerja utama Persentase Pemeriksaan kasus yang
diselesaikan hanya ditingkatkan satu digit dari target tahun sebelumnya.
Untuk kinerja utama ketiga Peningkatan Akuntabilitas Perangkat Daerah dengan
indikator kinerja utama Persentase Perangkat Daerah dengan hasil Evaluasi SAKIP
Minimal B ditargetkan tetap 75% karena pada tahun 2016 dari target 50% telah
terealisasi 82,61% dengan capaian kinerja 165,22%. Peningkatan target ini dibuat
karena pada tahun 2017 Pemerintah Kabupaten Malang bertekad untuk meningkatkan
nilai evaluasi SAKIP yang dilakukan oleh Kementarian Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia. Untuk mencapai kondisi
tersebut, maka jumlah Perangkat Daerah eselon II yang memiliki nilai evaluasi SAKIP
minimal B harus ditingkatkan. Itulah sebabnya, Inspektorat Daerah Kabupaten Malang
juga meningkatkan target capaian indikator kinerja utama Persentase Perangkat
Daerah dengan hasil Evaluasi SAKIP Minimal B, dengan konsekuensi meningkatkan
pembinaan dan pendampingan terhadap seluruh Perangkat Daerah.
Laporan Kinerja Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2017 18
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
1. CAPAIAN KINERJA
Pada dasarnya program dan kegiatan yang telah direncanakan oleh
Inspektorat Daerah Kabupaten Malang sudah dilaksanakan sesuai dengan waktu,
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Adapun Capaian Kinerja Inspektorat Daerah Kabupaten Malang pada Tahun
Anggaran 2017 adalah sebagai berikut:
1.1. Perbandingan antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2017
Tabel 3.1. Perbandingan antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2017
NO KINERJA UTAMA
INDIKATOR KINERJA UTAMA
TARGET REALISASI CAPAIAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Peningkatan
Akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
1. Persentase PD yang tidak mempunyai temuan terkait Kerugian Daerah dari hasil pemeriksaan Inspektorat Daerah
86% 83,53% 97,13%
2. Persentase Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) APIP
66% 73,61% 111,52%
3. Persentase Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) BPKRI
86% 94,34% 109,70%
2 Peningkatan Penanganan Kasus
Persentase Pemeriksaan Kasus yang diselesaikan
81%
90,13% 111,27%
3 Peningkatan Akuntabilitas PD
Persentase PD dengan hasil Evaluasi SAKIP Minimal B
75%
81,08% 108,11%
Pada Tahun Anggaran 2017, untuk kinerja utama yang pertama yaitu
Peningkatan Akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah dengan Indikator
Kinerja Utama berupa persentase PD yang tidak mempunyai temuan terkait
Kerugian Daerah dari hasil pemeriksaan Inspektorat Daerah, persentase Tindak
Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) APIP dan persentase Tindak Lanjut Hasil
Pemeriksaan (TLHP) BPKRI telah dilaksanakan secara optimal, meski terdapat 1
(satu) indikator kinerja utama yang belum mencapai target.
Laporan Kinerja Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2017 19
Dalam pelaksanaan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Tahun
2017 yang dilaksanakan terhadap 56 (lima puluh enam) obyek pemeriksaan (obrik),
Tim Pemeriksa Inspektorat Daerah Kabupaten Malang melakukan pemeriksaan
secara menyeluruh terhadap semua aspek yang ada mulai aspek pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi, aspek pengelolaan keuangan, aspek pengelolaan barang
milik daerah dan aspek pengelolaan sumber daya manusia/kepegawaian. Dari
pemeriksaan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) terhadap 56 (lima puluh
enam) obyek pemeriksaan tersebut dihasilkan 56 (lima puluh enam) Laporan Hasil
Pemeriksaan (LHP) yang secara keseluruhan menghasilkan akumulasi jumlah
temuan sebanyak 637 (enam ratus tiga puluh tujuh) temuan dengan 754 (tujuh ratus
lima puluh empat) rekomendasi yang dapat diklasifikasikan sebagaimana gambar
3.1.
Gambar 3.1 Klasifikasi Temuan Hasil Pemeriksaan Reguler (PKPT) Tahun 2017
Dari gambar 3.1 dapat diketahui bahwa sampai dengan akhir tahun 2017,
temuan yang paling banyak terjadi adalah kelemahan administrasi dan kerugian
daerah. Adanya temuan terkait kelemahan administrasi berarti bahwa masih terjadi
kesalahan dalam pengadministrasian, penatausahaan maupun penerapan
akuntansi di Perangkat Daerah yang diperiksa. Hal ini menunjukkan bahwa
kemampuan sumber daya manusia (SDM) yang mengelola administrasi (tata
usaha/akuntansi) belum sesuai harapan sehingga harus selalu ditingkatkan agar
mampu melaksanakan tugasnya sesuai ketentuan yang berlaku dan dapat
0
50
100
150
200
250
Laporan Kinerja Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2017 20
meminimalisir kesalahan karena administasi pemerintahan, baik tata usaha maupun
penerapan akuntansi dibatasi oleh aturan yang mengikat, salah satu diantaranya
adalah Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Rekomendasi yang biasanya
diberikan untuk temuan terkait adanya kelemahan administrasi adalah
memerintahkan Kepala SKPD meningkatkan sistem pengendalian internal dan
memberi teguran kepada SDM yang bersangkutan atas kelalaiannya dalam
melaksanakan tugas. Sementara temuan terkait kerugian daerah terjadi karena
kurangnya penerapan pengawasan melekat oleh atasan langsung dari pelaksana
pekerjaan sehingga terjadi kesalahan dalam pelaksanaan pekerjaan yang
menimbuklan kerugian daerah.
Untuk persentase Perangkat Daerah yang tidak mempunyai temuan terkait
Kerugian Daerah dari hasil pemeriksaan Inspektorat Daerah Kabupaten Malang,
dari 85 (delapan puluh lima) Perangkat Daerah yang ada di Kabupaten Malang
terdapat 71 (tujuh puluh satu) Perangkat Daerah yang tidak mempunyai temuan
terkait kerugian daerah. Dari target 86% terealisasi 83,53% dengan capaian
97,13%. Tingkat capaian yang dibawah 100% disebabkan adanya temuan kerugian
daerah terkait kemahalan harga, kekurangan volume dan kelebihan bayar.
Indikator kinerja utama kedua dari kinerja utama yang pertama adalah
persentase Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) APIP. Dalam setiap
pemeriksaan yang dilakukan oleh Inspektorat Daerah Kabupaten Malang selalu
diberikan rekomendasi atas temuan hasil pemeriksaan yang harus ditindaklanjuti
oleh Perangkat Daerah, baik yang bersifat administratif maupun penyetoran
keuangan ke Kas Daerah. Selanjutnya proses penyelesaian tindak lanjut
rekomendasi temuan hasil pemeriksaan tersebut dipantau oleh Inspektorat Daerah
Kabupaten Malang dalam kegiatan Pemutakhiran Data Tindak Lanjut Rekomendasi
Temuan Hasil Pemeriksaan Inspektorat Daerah Kabupaten Malang yang
diselenggarakan 4 (empat) kali dalam satu tahun (per triwulan) untuk mengetahui
sejauh mana kelengkapan data/dokumen tindak lanjut yang telah diselesaikan oleh
Perangkat Daerah yang diperiksa.
Dalam kegiatan pemutakhiran data tindak lanjut rekomendasi temuan hasil
pemeriksaan yang dilaksanakan oleh Inspektorat Daerah Kabupaten Malang,
Perangkat Daerah yang telah diperiksa diundang ke Inspektorat Daerah Kabupaten
Malang dengan membawa dokumen pendukung berdasar rekomendasi temuan
hasil pemeriksaan Inspektorat Daerah Kabupaten Malang yang tertuang dalam
Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) yang telah disampaikan kepada Perangkat
Daerah yang bersangkutan. Selanjutnya setiap dokumen tindak lanjut rekomendasi
temuan hasil pemeriksaan Inspektorat Daerah Kabupaten Malang dibahas satu
persatu oleh Tim Pemutakhiran Data untuk mengetahui kesesuaian dokumen tindak
Laporan Kinerja Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2017 21
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1000
Tahun 2017
Jumlah Temuan 479
Jumlah Rekomendasi 919
Jumlah Rekomendasi yangselesai Ditindaklanjuti 867
lanjut yang dibawa SKPD dengan rekomendasinya. Dari 1.739 (seribu tujuh ratus
tiga puluh sembilan) rekomendasi yang ada, sampai dengan akhir tahun 2017 telah
selesai ditindaklanjuti sebanyak 1.280 (seribu dua ratus delapan puluh)
rekomendasi. Dari target 66% terealisasi 73,61% dengan capaian 111,52%.
Indikator kinerja utama ketiga dari kinerja utama yang pertama adalah
persentase Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) BPKRI yang pemantauannya
dilaksanakan oleh BPKRI Perwakilan Provinsi Jawa Timur selama dua kali dalam
satu tahun (setiap semester). Untuk pemantauan tindak lanjut rekomendasi temuan
hasil pemeriksaan BPKRI yang dilaksanakan pada semester 1 tahun 2017,
Kabupaten Malang menduduki peringkat ke 13 (tiga belas) dari seluruh
kabupaten/kota yang ada di Provinsi Jawa Timur setelah Kabupaten Kediri,
Kabupaten Pacitan, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Pasuruan, Kota
Probolinggo, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten
Jombang, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Situbondo, Kota Kediri dan Kota Blitar
terkait jumlah rekomendasi yang ditindaklanjuti dengan tingkat penyelesaian
sebesar 89,34%. Penurunan peringkat pada semester 1 tahun 2017 disebabkan
karena terdapat Laporan Hasil Pemeriksaan BPKRI yang terbit kurang dari 60 hari
dari jadwal pemantauan tindak lanjut rekomendasi temuan hasil pemeriksaan
BPKRI sehingga belum banyak rekomendasi yang dapat diselesaikan. Kondisi
tersebut dapat diperbaiki pada semester 2 tahun 2017 dimana dengan target 86%
dapat terealisasi 94,34% dengan capaian sebesar 109,70% sebagaimana gambar
3.2.
Gambar 3.2 Jumlah Temuan dan Rekomendasi Temuan Hasil Pemeriksaan BPKRI sampai dengan Akhir Tahun 2017
Laporan Kinerja Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2017 22
Pengaduan Masyarakat 59Kasus
Indisipliner 37 Kasus
Permohonan Izin Perceraian 34Kasus
Kehilangan Aset 7 Kasus
Untuk Kinerja Utama yang kedua yaitu peningkatan penanganan kasus
dengan indikator kinerja persentase pemeriksaan kasus yang diselesaikan, dari
target 81% terealisasi 90,13% dengan capaian 111,27% yang diperoleh dari
perbandingan antara kasus yang diselesaikan sebanyak 137 kasus dengan jumlah
kasus yang masuk ke Inspektorat Daerah Kabupaten Malang sebanyak 153 kasus.
Dengan anggaran yang tersedia untuk 79 kasus, ternyata Inspektorat Daerah
Kabupaten Malang harus menyelesaikan 137 kasus. Kondisi ini terjadi karena
jumlah kasus yang masuk ke Inspektorat Daerah Kabupaten Malang dalam setiap
tahun tidak dapat diprediksi secara tepat.
Adapun jenis kasus yang ditangani oleh Inspektorat Daerah Kabupaten
Malang pada tahun 2017 terdiri dari pengaduan masyarakat, indisipliner,
permohonan izin perceraian serta kehilangan aset daerah sebagaimana tertuang
dalam gambar 3.3.
Gambar 3.3 Komposisi Kasus yang Ditangani Inspektorat Daerah Kabupaten Malang Tahun 2017
Dari gambar 3.3 dapat diketahui bahwa untuk tahun 2017, kasus
pengaduan masyarakat menduduki peringkat pertama dari keseluruhan kasus
yang ditangani oleh Inspektorat Daerah Kabupaten Malang. Hal ini terjadi karena
banyaknya pengaduan tentang pengelolaan Dana Desa dan Alokasi Dana Desa
yang dipandang masyarakat masih banyak penyimpangan.
Dengan banyaknya pengaduan dari masyarakat dapat diartikan bahwa pada
tahun 2017 kondisi masyarakat semakin kritis dalam mengawasi jalannya
pembangunan di daerahnya masing-masing. Untuk itu Inspektorat Daerah
Kabupaten Malang selalu berupaya keras menindaklanjuti setiap kasus yang
masuk dalam rangka meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada Pemerintah
Kabupaten Malang.
Laporan Kinerja Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2017 23
Evaluasi);
5. Capaian Kinerja.
Untuk kinerja utama ketiga yaitu peningkatan akuntabilitas Perangkat Daerah
dengan indikator kinerja persentase Perangkat Daerah dengan hasil evaluasi SAKIP
minimal B, dari target 75% terealisasi 81,08% dengan capaian 108,11% karena dari
37 (tiga puluh tujuh) Perangkat Daerah yang dievaluasi terdapat 30 (tiga puluh)
Perangkat Daerah yang hasil evaluasi SAKIPnya bernilai minimal B. Kondisi ini
menunjukkan bahwa terjadi kemajuan yang signifikan pada implementasi SAKIP di
Perangkat Daerah dikarenakan adanya pendampingan dan asistensi terkait
mekanisme pelaksanaan SAKIP sehingga hasil evaluasi SAKIP nya dapat
meningkat.
Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang
dilaksanakan pada 37 (dua puluh tiga) Perangkat Daerah bertujuan memperoleh
informasi tentang implementasi Sistem AKIP, menilai akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah, memberikan saran perbaikan untuk peningkatan kinerja dan penguatan
akuntabilitas instansi pemerintah serta memonitor tindak lanjut rekomendasi hasil
evaluasi periode sebelumnya. Evaluasi SAKIP dilakukan untuk meningkatkan
kualitas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah karena dari rekomendasi yang
diberikan, diharapkan Perangkat Daerah bisa menampilkan kinerja terbaiknya dalam
sebuah Sistem AKIP yang salah satu dokumen pendukungnya adalah Laporan
Kinerja (LKj). Laporan Kinerja (LKj) yang dibuat harus bisa menggambarkan capaian
kinerja yang telah dihasilkan oleh Perangkat Daerah dalam satu tahun.
Laporan Kinerja tersebut selanjutnya menjadi bahan dalam penyusunan
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Malang sebagai persyaratan yang
harus dipenuhi oleh Pemerintah Daerah dalam penilaian kinerja Pemerintah Daerah
yang dilakukan oleh Tim Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi. Adapun komponen yang dievaluasi meliputi:
1. Perencanaan Kinerja (dokumen Renstra, dokumen Rencana Kerja
Tahunan/RKT dan dokumen Penetapan Kinerja/PK);
2. Pengukuran Kinerja (Pemenuhan Pengukuran, Kualitas Pengukuran dan
Implementasi Pengukuran);
3. Pelaporan Kinerja (Pemenuhan Pelaporan, Penyajian Informasi Kinerja,
Pemanfaatan Informasi Kinerja);
4. Evaluasi Internal (pemenuhan Evaluasi, Kualitas Evaluasi, Pemanfaatan
Laporan Kinerja Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2017 24
1.2. Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun 2017
Tabel 3.2. Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun 2017
NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TAHUN 2016 TAHUN 2017
TARGET REALISASI CAPAIAN TARGET REALISASI CAPAIAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Peningkatan Akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
1. Persentase PD yang tidak mempunyai temuan terkait Kerugian Daerah dari hasil pemeriksaan Inspektorat Daerah
85% 73,26% 86,19% 86% 83,53% 97,13%
2. Persentase Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) APIP
65% 64,14% 98,68% 66% 73,61% 111,52%
3. Persentase Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) BPKRI
85% 94,06% 110,65% 86% 94,34% 109,70%
2 Peningkatan Penanganan Kasus
Persentase Pemeriksaan Kasus yang diselesaikan
80% 92,13% 115,16% 81%
90,13% 111,27%
3 Peningkatan Akuntabilitas PD
Persentase PD dengan hasil Evaluasi SAKIP Minimal B
50% 82,61% 165,22% 75%
81,08% 108,11%
Laporan Kinerja Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2017 25
1.3. Perbandingaan Capaian Kinerja sampai dengan Akhir Periode Renstra
Tabel 3.3. Perbandingan Capaian Kinerja s.d. Akhir Periode Renstra
NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET AKHIR
RENSTRA
REALISASI TAHUN 2017
TINGKAT KEMAJUAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Peningkatan Akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
1. Persentase PD yang tidak mempunyai temuan terkait Kerugian Daerah dari hasil pemeriksaan Inspektorat Daerah
89% 83,53% 36,04%
2. Persentase Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) APIP
70% 73,61% 41,12%
3. Persentase Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) BPKRI
90% 94,34% 43,31%
2 Peningkatan Penanganan Kasus
Persentase Pemeriksaan Kasus yang diselesaikan
84%
91,11% 44,69%
3 Peningkatan Akuntabilitas PD
Persentase PD dengan hasil Evaluasi SAKIP Minimal B
100%
81,08% 40,92%
Laporan Kinerja Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2017 26
1.4. Perbandingan Capaian Kinerja dengan Capaian Nasional
Tabel 3.4. Perbandingan Capaian Kinerja dengan Capaian Nasional
NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA REALISASI
TAHUN 2017
REALISASI NASIONAL
KETERANGAN (+ / -)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Peningkatan Akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
1. Persentase PD yang tidak mempunyai temuan terkait Kerugian Daerah dari hasil pemeriksaan Inspektorat Daerah
83,53% - -
2. Persentase Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) APIP
73,61% - -
3. Persentase Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) BPKRI
94,34% - -
2 Peningkatan Penanganan Kasus
Persentase Pemeriksaan Kasus yang diselesaikan
91,11% - -
3 Peningkatan Akuntabilitas PD
Persentase PD dengan hasil Evaluasi SAKIP Minimal B
81,08% - -
Catatan: Sampai dengan akhir tahun 2017, Inspektorat Daerah Kabupaten Malang belum mempunyai kinerja yang terkait dengan Capaian Nasional.
Laporan Kinerja Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2017 27
2. ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN/KEGAGALAN DAN SOLUSI
I. Kinerja Utama Peningkatan Akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintah
Daerah
A. Indikator Kinerja Utama yang pertama yaitu Persentase Parangkat Daerah
yang tidak mempunyai temuan terkait Kerugian Daerah dari hasil
pemeriksaan Inspektorat Daerah dari target 86% terealisasi 83,53% dengan
capaian 97,13%. Tingkat capaian yang dibawah 100% disebabkan adanya
jumlah temuan kerugian daerah terkait kemahalan harga, kekurangan
volume dan kelebihan bayar. Dari 85 (delapan puluh lima) Perangkat
Daerah yang ada di Kabupaten Malang, terdapat 14 (empat belas)
Perangkat Daerah yang memiliki temuan terkait kerugian daerah. Kondisi ini
terjadi karena beberapa penyebab sebagai berikut:
a. Kurangnya penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di
Perangkat Daerah yang menjadi obyek pemeriksaan;
b. Kurangnya pemahaman aparatur pemerintah terhadap ketentuan yang
berlaku;
c. Kurangnya pembinaan dan pendampingan kepada aparatur pemerintah
dalam penyerapan anggaran dan pelaksanaan kegiatan.
Dalam rangka meningkatkan capaian kinerja pada tahun yang akan datang,
Inspektorat Daerah Kabupaten Malang melakukan langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Meningkatkan fungsi pembinaan selaku pengawas intern pemerintah;
b. Merekomendasikan kepada Kepala Perangkat Daerah untuk
meningkatkan Sistem Pengendalian Intern;
c. Menyediakan layanan konsultasi bagi Perangkat Daerah guna
meningkatkan pemahaman pelaksana kegiatan terhadap ketentuan yang
berlaku.
B. Indikator Kinerja Utama yang kedua yaitu Persentase Tindak Lanjut Hasil
Pemeriksaan (TLHP) APIP dari target 66% terealisasi 73,61% dengan
capaian 111,52%. Tingkat capaian yang diatas 100% didukung hal-hal
sebagai berikut:
a. Kegiatan Pemutakhiran Data TLHP APIP telah direncanakan dan
dianggarkan dalam DPA;
b. Adanya data base yang akurat terkait rekomendasi temuan hasil
pemeriksaan APIP yang harus ditindaklanjuti oleh obyek pemeriksaan;
c. Adanya koordinasi yang intensif dengan Tim di masing-masing Irbanwil;
d. Adanya koordinasi yang intensif dengan masing-masing Perangkat
Daerah.
Laporan Kinerja Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2017 28
C. Indikator Kinerja Utama yang ketiga yaitu Persentase Tindak Lanjut Hasil
Pemeriksaan (TLHP) BPKRI dari target 86% terealisasi 94,34% dengan
capaian 109,70%. Capaian kinerja yang lebih dari 100% didukung hal-hal
sebagai berikut:
a. Meningkatnya pemahaman Perangkat Daerah akan pentingnya
penyelesaian tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan BPKRI;
b. Meningkatnya kepatuhan dan kesadaran Perangkat Daerah untuk
melaksanakan tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan;
c. Adanya komitmen Kepala Perangkat Daerah dalam menindaklanjuti
rekomendasi temuan hasil pemeriksaan BPKRI;
d. Meningkatnya kemampuan SDM yang menangani Tindak Lanjut
Rekomendasi Hasil Pemeriksaan (TLRHP).
II. Kinerja Utama kedua yaitu Peningkatan Penanganan Kasus dengan Indikator
Kinerja Utama Persentase Pemeriksaan Kasus yang diselesaikan, dari target
81% terealisasi 90,13% dengan capaian 111,27%. Capaian kinerja yang lebih
dari 100% didukung hal-hal sebagai berikut:
a. Inspektorat Daerah Kabupaten Malang berkomitmen untuk selalu
menyelesaikan setiap kasus yang masuk, meski anggaran yang tersedia
sangat terbatas;
b. Adanya profesionalisme, kompetensi, dan komitmen APIP untuk
menyelesaikan setiap kasus yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Malang;
c. Penanganan kasus, diantaranya pengaduan masyarakat dilakukan untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sehingga dapat meningkatkan
kepercayaan masyarakat kepada Pemerintah kabupaten Malang;
III. Kinerja Utama ketiga yaitu Peningkatan Akuntabilitas Perangkat Daerah dengan
Indikator Kinerja Utama Persentase Perangkat Daerah dengan hasil Evaluasi
SAKIP Minimal B, dari target 75% terealisasi 81,08% dengan capaian 108,11%.
Capaian kinerja yang lebih dari 100% didukung hal-hal sebagai berikut:
a. Adanya pendampingan dan asistensi kepada Perangkat Daerah terkait
mekanisme pelaksanaan SAKIP dan penyusunan dokumen SAKIP sehingga
hasil evaluasi SAKIP nya dapat meningkat;
b. Adanya komitmen Perangkat Daerah dalam mengimplementasikan SAKIP;
c. Adanya kelengkapan dokumen SAKIP di setiap Perangkat Daerah;
d. Penentuan Indikator Kinerja yang SMART (Specific, Measurable, Achieveable,
Relevant dan Timebond) dan berorientasi hasil.
Laporan Kinerja Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2017 29
3. ANALISIS PENGGUNAAN SUMBER DAYA ANGGARAN
Sebagai upaya mewujudkan kinerja yang baik, harus didukung anggaran yang
memadai. Program dan kegiatan Inspektorat Daerah Kabupaten Malang yang tertuang
dalam DPA dan DPPA telah dilaksanakan secara efektif, efisien dan akuntabel.
Laporan Kinerja Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2017 30
3.1. Alokasi per Sasaran Pembangunan
Tabel 3.5. Alokasi per Sasaran Pembangunan
NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA ANGGARAN (Rp) % ANGGARAN
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Peningkatan Akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
1. Persentase PD yang tidak mempunyai temuan terkait Kerugian Daerah dari hasil pemeriksaan Inspektorat Daerah
1.359.200.000,00 10,83%
2. Persentase Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) APIP
85.750.000,00 0,68%
3. Persentase Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) BPKRI
131.410.000,00 1,05%
2 Peningkatan Penanganan Kasus Persentase Pemeriksaan Kasus yang diselesaikan
1.017.100.000,00
8,11%
3 Peningkatan Akuntabilitas PD Persentase PD dengan hasil Evaluasi SAKIP Minimal B
876.900.000,00
6,99%
Total Belanja Inspektorat Daerah Daerah Kabupaten Malang Tahun 2017: Rp12.546.509.150,00 (Belanja Tidak Langsung Rp4.425.818.900,00 dan Belanja Langsung Rp8.120.690.250,00)
Laporan Kinerja Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2017 31
3.2. Perbandingan Pencapaian dan Anggaran
Tabel 3.6. Perbandingan Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2017
NO KINERJA UTAMA
INDIKATOR KINERJA KINERJA ANGGARAN
TARGET REALISASI CAPAIAN ALOKASI (Rp)
REALISASI (Rp)
CAPAIAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1. Peningkatan Akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
1. Persentase PD yang tidak mempunyai temuan terkait Kerugian Daerah dari hasil pemeriksaan Inspektorat Daerah
86% 83,53% 97,13% 1.359.200.000,- 1.359.200.000,- 100%
2. Persentase Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) APIP
66% 73,61% 111,52% 85.750.000,- 85.750.000,- 100%
3. Persentase Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) BPKRI
86% 94,34% 109,70% 131.410.000,- 131.410.000,- 100%
2. Peningkatan Penanganan Kasus
Persentase Pemeriksaan Kasus yang diselesaikan
81%
90,13% 111,27% 1.017.100.000,-
1.017.100.000,-
100%
3. Peningkatan Akuntabilitas PD
Persentase PD dengan hasil Evaluasi SAKIP Minimal B
75%
81,08% 108,11% 876.900.000,-
876.900.000,-
100%
Laporan Kinerja Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2017 32
3.3. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Tabel 3.7. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Tahun 2017
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
% CAPAIAN KINERJA
% PENYERAPAN ANGGARAN
TINGKAT EFISIENSI
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Peningkatan Akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
1. Persentase PD yang tidak mempunyai temuan terkait Kerugian Daerah dari hasil pemeriksaan Inspektorat Daerah
97,13% 100% -3,00%
2. Persentase Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) APIP
111,52% 100 % 10,30%
3. Persentase Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) BPKRI
109,70% 100 % 8,80%
2. Peningkatan Penanganan Kasus
Persentase Pemeriksaan Kasus yang diselesaikan 111,27% 100 % 10,10%
3. Peningkatan Akuntabilitas PD
Persentase PD dengan hasil Evaluasi SAKIP Minimal B
108,11% 100 % 7,50%
Laporan Kinerja Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2017 33
B. REALISASI ANGGARAN
Untuk mendukung pelaksanaan strategi pencapaian sasaran dengan target-target
yang telah ditetapkan pada tahun 2017, Inspektorat Daerah Kabupaten Malang
didukung Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2017 sebesar
Rp12.546.509.150,00 yang terdiri atas:
a. Belanja Tidak Langsung, sebesar : Rp4.425.818.900,00
b. Belanja Langsung, sebesar : Rp8.120.690.250,00
Tabel 3.8 Rincian Realisasi Anggaran Inspektorat Daerah Kabupaten Malang
NO PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN
(Rp) REALISASI
(Rp)
1 2 3 4
A. BELANJA TIDAK LANGSUNG 4.425.818.900,00 3.472.173.539,00
1. BELANJA PEGAWAI 4.425.818.900,00 3.431.594.966,00
1. Gaji dan Tunjangan 3.200.018.900,00 2.372.673.539,00
1.2 Tambahan Penghasilan Berdasarkan Beban Kerja
1.225.800.000,00 1.099.500.000,00
B. BELANJA LANGSUNG 8.120.690.250,00 8.084.721.300,00
1. Pelayanan Administrasi Perkantoran 577.116.500,00 576.995.000,00
1.1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 36.730.000,00 36.730.000,00
1.2 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
18.480.000,00 18.480.000,00
1.3 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 195.600.000,00 195.600.000,00
1.4 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 22.400.000,00 22.311.500,00
1.5 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan
5.760.000,00 5.727.000,00
1.6 Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja
28.465.000,00 28.465.000,00
1.7 Penyediaan Alat Tulis Kantor 67.406.000,00 67.406.000,00
1.8 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
12.804.000,00 12.804.000,00
1.9 Penyediaan Barang Logistik Kantor 3.600.000,00 3.600.000,00
1.10 Penyediaan Makanan dan Minuman 10.298.000,00 10.298.000,00
1.11 Rapat - rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah
132.233.500,00 132.233.500,00
Laporan Kinerja Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2017 34
1.12 Rapat - rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam Daerah
43.340.000,00 43.340.000,00
1 2 3 4
2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1.711.039.000,00 1.702.653.800,00
2.1 Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional 1.353.500.000,00 1.353.140.000,00
2.2 Pengadaan Peralatan Gedung Kantor 149.100.000,00 143.670.000,00
2.3 Pengadaan Mebeler 130.000.000,00 128.145.000,00
2.4 Pemeliharaan Rutin / Berkala Gedung Kantor
32.889.000,00 32.889.000,00
2.5 Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas / Operasional
45.550.000,00 44.809.800,00
3. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
2.450.000,00 2.450.000,00
3.1 Penyusunan Laporan Pencapaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
980.000,00 980.000,00
3.2 Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran
490.000,00 490.000,00
3.3 Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun
980.000,00 980.000,00
4. Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
5.301.213.000,00 5.298.348.750,00
4.1 Pelaksanaan Pengawasan internal Secara Berkala
5.084.053.000,00 5.084.044.750,00
4.2 Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan 85.750.000,00 85.750.000,00
4.3 Koordinasi Pengawasan yang Lebih Komprehensif
131.410.000,00 128.554.000,00
5. Peningkatan Profesionalisme Pengembangan Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan
52.127.000,00 52.127.000,00
5.1 Pelatihan Pengembangan Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan
52.127.000,00 52.127.000,00
6. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
476.744.750,00 452.146.750,00
6.1 Fasilitasi Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan
476.744.750,00 452.146.750,00
Jumlah Keseluruhan 12.546.509.150,00 11.556.894.839,00
Laporan Kinerja Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2017 35
C. PRESTASI TAHUN 2017
Pada tahun 2017, Inspektorat Daerah Kabupaten Malang memperoleh nilai
81,23 dengan predikat A.
Laporan Kinerja Inspektorat Kabupaten Malang Tahun 2017 36
BAB IV
PENUTUP
Berangkat dari Rencana Strategis Inspektorat Daerah Kabupaten Malang,
Laporan Kinerja (LKj) disusun sebagai bentuk Laporan Pertanggungjawaban kepada
Pemberi Wewenang dan pihak-pihak lain yang berkepentingan. LKj ini lebih dipandang
sebagai suatu proses pembelajaran selain sebagai pemenuhan penilaian tampilan
kinerja organisasi. Oleh sebab itu menjadi sangat wajar apabila Laporan Kinerja ini
masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu sikap adaptif (mudah menyesuaikan) dan
responsif diberikan terhadap segala bentuk kritikan, masukan dan saran perbaikan
guna penyempurnaan Laporan Kinerja ini.
Obyektivitas informasi dari penetapan indikator kinerja dan penyajian angka-
angka untuk pencapaian kinerja diperoleh dari RENSTRA Inspektorat Daerah
Kabupaten Malang Tahun 2016-2021 yang dilatarbelakangi oleh komitmen yang
dibangun dari seluruh potensi yang ada. Validitas data yang diolah menjadi informasi
diperoleh dari sistem informasi yang ada disertai konsistensi dari komitmen yang telah
dibangun bersama. Karena pengukuran kinerja bersifat berkelanjutan, maka wajib dikaji
dan dievaluasi secara terus-menerus agar dapat diperoleh seperangkat indikator kinerja
yang benar-benar realistis didukung dengan sistem informasi yang memadai.
Terhadap capaian kinerja harus dilakukan evaluasi secara berkala untuk melihat
tingkat capaian dari target yang telah ditetapkan. Dari hasil evaluasi yang dilakukan
dapat dirumuskan analisa, baik terhadap keberhasilan maupun kegagalan sebagai
bahan pertimbangan untuk melakukan beberapa perbaikan yang diperlukan sehingga
pada akhir tahun seluruh target yang ditetapkan dapat dicapai sesuai harapan.
Selanjutnya Laporan Kinerja ini diharapkan dapat memberikan informasi kinerja
yang terukur kepada Pemberi Mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai,
serta sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi Inspektorat Daerah Kabupaten
Malang untuk meningkatkan kinerja di masa yang akan datang
Malang, Februari 2018
INSPEKTUR KABUPATEN MALANG
Dr. TRIDIYAH MAISTUTI, SH., M.Si Pembina Utama Muda
NIP 19630518 198303 2 007