Page 1
I IDENTITAS PASIEN
Nama : Nn.OV
Umur : 32 tahun
Suku : Toraja
Agama : Kristen Katolik
Pendidikan : SLTA
Alamat : Desa Bala Batu, Kecamatan Buntao, Kabupaten Toraja
Masuk RSKD Propinsi Sulsel diantar oleh keluarga pada tanggal 6 Oktober 2011
II RIWAYAT PSIKIATRI
Diperoleh dari autoanamnesis dan alloanamnesis dari :
Tn. TK, 60 tahun, pekerjaan petani, pendidikan SMP, alamat Desa Bala Batu,
Kecamatan Buntao, Kabupaten Toraja, ayah pasien.
Nn. M, 22 tahun, pekerjaan mahasiswa, pendidikan SLTA, alamat Jln.
Tanjung Alang Makassar, adik pasien.
A. Keluhan Utama
Mengamuk
B. Riwayat Gangguan Sekarang
Keluhan ini dialami 2 hari sebelum masuk rumah sakit, Pasien meronta-ronta
dan menggigit tangan ayahnya yang berusaha menahannya saat Pasien hendak
melarikan diri dari rumah.
Pasien mulai menampakkan perubahan perilaku sejak bulan Agustus 2011,
pada saat mengetahui dua orang adiknya lulus PNS di Irian. Menurut keluarga,
waktu itu pasien nampak kecewa, sering mengurung diri di kamar, dan mulai
malas mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Di kamarnya pasien lebih sering
memainkan handphonenya dan SMS-an dengan tetangganya.
Pada bulan September 2011 Pasien mulai sering tertawa sendiri sambil
menulis SMS yang tidak lagi dikirimkan karena beranggapan bahwa dengan
1
Page 2
ditulis saja isi SMS tersebut akan diketahui orang lain. Makin lama isi SMS pasien
makin tidak teratur kata-katanya.
Seminggu sebelum masuk rumah sakit Pasien mulai sering gelisah. Pasien
mencabut tanaman bunga di halaman, mengumpulkan kardus lalu membakarnya,
serta makin sering tertawa sendiri. Melihat keadaan pasien yang makin aneh, pada
tanggal 4 Oktober 2011 keluarga memanggil ‘orang pintar’ untuk mengobatinya.
Namun pada saat akan diobati, pasien melarikan diri. Akhirnya keluarga
memutuskan untuk membawa pasien ke RSKD Provinsi Sulsel.
C. Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak ada riwayat trauma kapitis, kejang, infeksi berat, dan penggunaan
NAPZA.
D. Riwayat Kehidupan Pribadi
1. Riwayat Prenatal dan Perinatal
Pasien lahir pada tanggal 24 Oktober 1979 di Buntao Kabupaten
Toraja. Lahir normal, cukup bulan, ditolong dukun. Saat kehamilan, ibu pasien
dalam keadaan sehat, Riwayat ibu menggunakan rokok, obat-obatan, dan
alkohol tidak ada. Pasien tumbuh dan berkembang dengan baik.
2. Riwayat Masa Kanak Awal (Usia 1 - 3 tahun)
Pasien mendapat ASI hingga berumur 2 tahun. Pertumbuhan dan
perkembangannya sama dengan anak sebayanya. Pada masa ini pasien sangat
sehat dan jarang sekali sakit.
3. Riwayat Masa Kanak Pertengahan ( Usia 4 - 11 tahun)
Pasien masuk SDN Buntu Ampang Toraja pada usia 6 tahun. Prestasi
di sekolah biasa-biasa saja. Sehari-hari pasien rajin membantu pekerjaan di
rumah. Pasien adalah anak yang rajin dan patuh pada orang tua. Pasien jarang
keluar rumah dan tidak mempunyai banyak teman.
4. Riwayat Masa Kanak Akhir dan Remaja (12 - 18 tahun)
Setelah tamat SD, Pasien melanjutkan pendidikan ke SMP Katolik
Sangalla, dan setelah lulus pasien melanjutkan ke SMK Sanggalangi Toraja,
jurusan tata boga. Pasien adalah orang yang pendiam, tertutup dan tidak suka
bergaul.
5. Riwayat Masa Dewasa
a. Riwayat Pendidikan
2
Page 3
Setelah tamat SMA Pasien melanjutkan pendidikan ke UNM Fakultas
Seni dan Bahasa, jurusan Seni Rupa. Ketika menjalani semester VII pasien
tiba-tiba memutuskan berhenti kuliah tanpa memberikan alasan yang jelas
pada keluarga.
b. Riwayat Pekerjaan
Sejak berhenti kuliah pasien hanya tinggal di rumah membantu
pekerjaan rumah tangga. Pada tahun 2006 Pasien pernah mencoba mencari
pekerjaan ke Jayapura tapi tidak berhasil. Akhirnya pasien kembali lagi ke
kampung.
c. Riwayat Pernikahan
Pasien belum menikah dan belum pernah dekat dengan seorang pria.
Sekitar 1 tahun yang lalu pasien pernah dilamar oleh tetangganya tetapi
pasien menolak dengan alasan belum siap dan tidak cocok.
d. Riwayat Agama
Pasien memeluk agama Kristen Katolik dan dibesarkan dalam keluarga
yang taat menjalankan agama. Sejak usia belasan pasien malas ke gereja
dan tidak peduli meskipun sering ditegur orang tuanya. Satu tahun terakhir
pasien kembali aktif ke gereja, dan mengajar anak-anak menyanyi dan
berdoa.
.
6. Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak ke-4 dari delapan bersaudara (♂, ♀, ♀, ♀, ♀,
♀,♀,♂). Saudara Pasien yang tertua bekerja sebagai pastor di Bandung. Kakak
ke-2 Pasien menderita retardasi mental sehingga tidak pernah disekolahkan.
Dua orang adik pasien lulus PNS di Timika dan Jayapura pada bulan Agustus
2011. Dua orang adik pasien yang terakhir masih kuliah di Makassar dan di
Jogja. Hubungan dengan keluarga cukup baik. Pasien lebih dekat dengan adik
perempuannya yang terakhir. Pasien dan saudara-saudaranya belum ada yang
menikah.
Ayah pasien mendidik dengan keras tapi tidak pernah sampai
memukul. Ayah pasien adalah mantan kepala dusun yang terkenal keras dan
cukup disegani di kampungnya. Sifat keras ayah pasien ini kadang
menyebabkan perselisihan dengan warga kampung yang lain. Ibu pasien
adalah seorang ibu rumah tangga. Walaupun banyak bersaudara, pasien dan
3
Page 4
saudara-saudaranya mendapat perhatian yang cukup dari orangtua. Tidak ada
riwayat keluarga dengan gangguan yang sama.
7. Situasi Kehidupan Sekarang
Pasien tinggal di Toraja bersama kedua orang tua dan seorang
kakaknya yang retardasi mental. Biaya hidup lebih banyak ditanggung oleh
saudara-saudaranya.
III PEMERIKSAAN FISIK DAN NEUROLOGIS
A. Status Internus
Tekanan darah 120/80 mmHg, Nadi 72 x/menit, kuat angkat, frekuensi pernapasan
20x/menit, suhu tubuh 37oC, sclera tidak ikterus, cor dalam batas normal. Pulmo
ronchi (-)/(-) , wheezing (-)/(-), pada ekstremitas atas dan bawah tidak ditemukan
kelainan.
B. Status Neurologi
Gejala rangsang selaput otak : kaku kuduk (-), kernig,s sign (-)/(-), pupil bulat
isokor, diameter 2,5 mm/2,5 mm, reflex cahaya (+)/(+), fungsi motorik dan
sensorik ke-empat ekstremitas dalam batas normal dan tidak ditemukan reflex
patologis.
IV PEMERIKSAAN STATUS MENTAL (Tgl. 7 Oktober 2011)
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Seorang wanita, mengenakan baju kaos dan celana panjang warna hitam,
rambut panjang ikal agak kering, perawatan diri cukup, perawakan kurus,
wajah sesuai umur.
2. Kesadaran
Berubah
3. Perilaku dan Aktifitas Psikomotor
Agak gelisah
4. Pembicaraan
Spontan, lancar, intonasi kadang tinggi
4
Page 5
5. Sikap Terhadap Pemeriksa
Kooperatif
B. Keadaan Afektif
1. Mood : sulit dinilai
2. Afek : tumpul
3. Keserasian : tidak serasi
4. Empati : tidak dapat dirabarasakan
C. Fungsi Intelektual (Kognitif)
1. Taraf Pendidikan
Pengetahuan umum dan kecerdasan pasien sesuai dengan taraf pendidikannya
2. Orientasi
a. Waktu : baik
b. Tempat : baik
c. Orang : baik
3. Daya Ingat
a. Jangka Panjang : baik
b. Jangka sedang : baik
c. Jangka pendek : baik
4. Konsentrasi dan Perhatian : cukup
5. Pikiran Abstrak : terganggu
6. Bakat Kreatif : tidak ada
7. Kemampuan Menolong Diri Sendiri : kurang
D. Gangguan Persepsi
Tidak ditemukan gangguan persepsi
E. Proses Berpikir
1. Arus Pikiran : Produkivitas cukup, kontinuitas kadang asosiasi
longgar, tidak ada hendaya berbahasa.
2. Isi Pikiran
Terdapat gangguan isi pikiran berupa :
5
Page 6
Waham bizarre, Roh Tuhan masuk ke dalam dirinya, bercampur
dengan rohnya sendiri, bicara dengan suara hati untuk menyampaikan
kebenaran kepada manusia.
Waham kebesaran, pasien yakin bahwa dirinya adalah orang terpilih
dan diberkati Tuhan untuk menyampaikan ajaran kebenaran.
Waham kejaran, pasien yakin tetangganya telah membuat keluarganya
bertengkar dan bersekongkol memasukannya ke RS Jiwa.
F. Pengendalian Impuls : terganggu
G. Daya Nilai dan Tilikan
1. Norma Sosial : Terganggu
2. Uji daya nilai : Terganggu
3. Penilaian Realitas : Terganggu
4. Tilikan : Pasien merasa dirinya tidak sakit
H. Taraf Dapat Dipercaya : Dapat dipercaya
V IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Seorang wanita, umur 32 tahun, masuk rumah sakit dengan keluhan
mengamuk, yang dialami sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Pada pemeriksaan
status mental didapatkan penampilan seorang wanita, perawakan kurus, perawatan
diri cukup, wajah sesuai umur. Kesadaran berubah, perilaku dan aktivitas psikomotor
tenang, pembicaraan spontan, lancar, sikap terhadap pemeriksa kooperatif.
Mood sulit dinilai, afek tumpul, empati tak dapat dirabarasakan. Taraf
pendidikan, pengetahuan umum dan kecerdasan pasien sesuai dengan tingkat
pendidikannya. Orientasi waktu, tempat, dan orang baik. Daya ingat jangka panjang,
sedang, pendek dan segera baik. Konsentrasi dan perhatian cukup, pikiran abstrak
terganggu, kemampuan menolong diri sendiri kurang.
Gangguan persepsi tidak ditemukan. Produktivitas pikiran cukup, kontinuitas
kadang asosiasi longgar. Terdapat gangguan isi pikiran berupa waham bizarre, waham
kejaran dan waham kebesaran. Pengendalian impuls terganggu. Norma sosial, uji
daya nilai, penilaian realitas terganggu, Pasien tidak merasa sakit, dan secara
keseluruhan pasien dapat dipercaya.
6
Page 7
VI EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I
Berdasarkan alloanamnesa, autoanamnesa, dan pemeriksaan status mental
didapatkan gejala klinis yang bermakna berupa pola perilaku mengamuk. Keadaan ini
menimbulkan penderitaan (distress) yang bermakna bagi pasien dan orang lain, dan
terdapat hendaya (disability) dalam fungsi sosial, pekerjaan dan penggunaan waktu
senggang, sehingga dikatakan pasien mengalami Gangguan Jiwa. Pada pemeriksaan
status mental ditemukan hendaya berat dalam menilai realita berupa waham sehingga
pasien dikatakan mengalami Gangguan Jiwa Psikotik. Pada pemeriksaan status
internus dan neurologis tidak ditemukan adanya kelainan, sehingga kemungkinan
adanya gangguan mental organik dapat disingkirkan, sehingga pasien didiagnosis
Gangguan Jiwa Psikotik Non Organik. Dari alloanamnesis dan pemeriksaan status
mental ditemukan gejala-gejala yang memenuhi kriteria Skizofrenia berupa waham
bizarre, waham kejaran dan waham kebesaran yang sangat menonjol. sehingga
berdasarkan Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ III),
diagnosis diarahkan pada Skizofrenia Paranoid (F20.0)
Aksis II
Ciri kepribadian skizoid
Aksis III
Tidak ada diagnosis
Aksis IV
Dua orang adik pasien lulus PNS
Aksis V
GAF Scale 50 - 41, pasien mengalami gejala berat dan disabilitas berat
GAF Scale satu tahun terakhir : 80-71, gejala sementara dan dapat diatasi,
disabilitas ringan dalam sosial, pekerjaan, sekolah, dll
7
Page 8
VII DAFTAR MASALAH
Organobiologik
Tidak ditemukan adanya kelainan fisik yang bermakna, tetapi diduga terdapat
ketidakseimbangan neurotransmitter maka pasien memerlukan psikofarmakoterapi.
Psikologik
Ditemukan hendaya berat dalam menilai realita berupa waham sehingga
menimbulkan gejala psikis maka pasien memerlukan psikoterapi
Sosiologik
Ditemukan hendaya dalam bidang sosial, pekerjaan dan penggunaan waktu
senggang sehingga pasien memerlukan sosioterapi
VIII PROGNOSIS
Dubia
IX RENCANA TERAPI
A. Psikofarmaka
Risperidon 2 mg 2 x ½
B. Psikoterapi Suportif
C. Sosioterapi
X FOLLOW UP
Memantau keadaan umum pasien serta perkembangan penyakitnya, selain itu
menilai efektifitas pengobatan dan kemungkinan efek samping.
XI DISKUSI
Gangguan skizofrenik umumnya ditandai oleh adanya distorsi pikiran dan
persepsi yang mendasar dan khas, dan oleh adanya afek yang tidak wajar
(inappropriate) atau tumpul. Kesadaran yang jernih dan kemampuan intelektual
biasanya dipertahankan, walaupun defisit tertentu dapat berkembang kemudian.
8
Page 9
Gangguan ini melibatkan fungsi yang paling mendasar yang memberikan pada orang
normal suatu perasaan kepribadian (individuality), keunikan, dan pengarahan diri
(self-direction). Pikiran, perasaan dan perbuatan yang paling intim dan mendalam
sering terasa diketahui atau terbagi rasa dengan orang lain, dan waham-waham dapat
timbul, yang menjelaskan kekuatan alami dan supranatural sedang mempengaruhi
pikiran dan perbuatan penderita dengan cara-cara yang tidak masuk akal atau bizarre.1
Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder Edisi Keempat
(DSM-IV), disebutkan bahwa skizofrenia paranoid ditandai oleh preokupasi pada satu
atau lebih waham, atau halusinasi auditorik yang paling sering. Secara klasik,
skizofrenia paranoid ditandai terutama oleh adanya waham persecutory atau waham
kebesaran. Episode pertama skizofrenia paranoid biasanya terjadi pada usia yang
lebih tua dibanding skizofrenia terdisorganisasi atau katatonik. Pasien skizofrenia
paranoid menunjukkan regresi yang lebih lambat dalam hal kemampuan mental,
respon emosional dan perilaku dibandingkan dengan tipe skizofrenia yang lain. 2, 4
Pasien ini didiagnosis Skizofrenia Paranoid (F.20.0) berdasarkan adanya
gejala yang memenuhi kriteria Skizofrenia, yaitu waham bizarre, disertai waham
kebesaran yang sangat menonjol. Pada pasien ini terdapat gejala yang mengarah pada
waham penyiaran pikiran, berupa isi sms yang dapat sampai kepada orang lain
walaupun tidak dikirimkan, namun hal ini tidak begitu diyakini oleh pasien.
Rencana terapi farmakologis pasien ini adalah dengan antipsikotik Risperidon,
dimulai dengan dosis 1 mg/hari, selama beberapa hari. Dan bila kurang atau tidak ada
respon dapat dinaikkan menjadi 2 mg/ hari, kemudian dapat terus dinaikkan. Dosis
yang optimal sebagai dosis terapi adalah 2-4 mg/hari. Pemakaian Risperidon yang
teratur dapat mencegah terjadinya kekambuhan dan menurunkan jumlah dan lama
perawatan, sehingga baik digunakan dalam dosis pemeliharaan.3,5
Medikasi dengan antipsikotik merupakan inti dari pengobatan skizofrenia,
tapi intervensi psikososial dapat memperkuat perbaikan klinis. Penatalaksanaan
psikososial umumnya lebih efektif pada saat penderita berada dalam fase perbaikan
dibandingkan pada fase akut. Terapi berorientasi keluarga dapat dilaksanakan kepada
keluarga pasien dengan memberikan penjelasan tentang gangguan yang dialami
pasien dan menciptakan suasana yang baik agar mendukung pemulihan pasien.3, 4
9
Page 10
Prognosis pasien ini dubia, dinilai dengan melihat faktor-faktor yang
mendukung dan menghambat kesembuhannya, yaitu ;2,4
Faktor pendukung berupa :
o Gejala yang menonjol berupa gejala positif
o Dukungan keluarga untuk kesembuhan pasien
Faktor penghambat berupa :
o Onset perlahan-lahan dan tidak jelas
o Perilaku menarik diri atau autistik
o Ciri kepribadian skizoid
DAFTAR PUSTAKA
10
Page 11
1. Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Pelayanan Medik . Skizofrenia,
Gangguan Skizotipal, dan Gangguan Waham dalam Pedoman Penggolongan dan
Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III (PPDGJ III), Jakarta : Departemen
Kesehatan, 1993
2. First, M.B, et al, Skizofrenia and Other psychotic Disorder in Diagnostic and
Statistical Manual of mental Disorder, 4th ed, American Psychiatric Association USA,
1994
3. Sinaga, B. R., Skizofrenia dalam Skizofrenia dan Diagnosis Banding, FKUI, Jakarta,
2006
4. Kaplan HI, BJ Sadock, JA Grebb. Gangguan Psikotik Lain, dalam Kaplan dan Sadock
Sinopsis Psikiatri, Edisi ke tujuh,jilid I, Jakarta Barat : Bina Rupa Aksara, 1997
5. Arana GW, Rosenbauurg, Antopsychotic Drug Handbook of Psychiatric Drug
Therapy. . Philadelphia : Lippincott Williams dan Wilkins, 2006
Lampiran
RINGKASAN RIWAYAT GANGGUAN
11
Page 12
Akhir tahun 2001 Pasien tiba-tiba berhenti kuliah di semester 7 tanpa alasan yang
jelas
bulan Agustus 2011Pasien mulai mengalami perubahan perilaku setelah mengetahui
dua adiknya lulus PNS
29 September 2011Pasien mulai gelisah, mencabut bunga di halaman, tertawa
sendiri.
4 Oktober 2011Keluarga memanggil ‘orang pintar’ untuk mengobati pasien,
tetapi pasien melarikan diri
5 Oktober 2011 Pasien dibawa ke RSKD Prov. Sulsel
Autoanamnesis Jumat, 8 Oktober 2011
Seorang wanita, mengenakan kemeja lengan pendek biru dan celana puntung hitam,
perawatan diri cukup, rambut panjang berombak agak kering, wajah sesuai umur, perawakan
12
Page 13
kurus, awalnya duduk agak gelisah menghadap pemeriksa, tapi lama-kelamaan menjadi
lebih tenang.
D : Selamat siang, saya dr. Leny yang bertugas hari ini. Nama Ibu siapa? (mengulurkan
tangan)
P : Selamat siang ya, nama saya OV (menyambut uluran tangan pemeriksa)
D : Boleh kita cerita-cerita sebentar Bu OV?
P : Iya
D : Sudah berapa hari Ibu dirawat di sini?
P : Sudah hari ke-2 ini, kemarin saya masuk
D : Siapa yang membawa Ibu kemari?
P : Ada bapak saya, sama 5 orang
D : Apa yang terjadi sehingga Ibu dibawa kemari?
P : Tidak ada apa-apa sebenarnya. Katanya mau dibawa jalan-jalan ke Makassar, tidak
tau tiba-tiba dibawa ke sini.
D : Begitu ya…Bagaimana perasaan ibu sekarang ini?
P : Ah saya mau pulang. Saya ada urusan penting di Toraja yang tidak bisa saya
tinggalkan
D : Boleh saya tahu urusan apa itu?
P : Ah, rahasia dok..nanti ya kalau sudah selesai baru saya kasih tahu…
D : Ooh iya, tidak apa-apa kalau saya tidak boleh tahu.
P : Jadi saya boleh pulang sekarang Dok?
D : Untuk saat ini belum boleh, nanti dokter di sini mau periksa lebih lanjut.
P : Aih.. dokter. Ini ada Antonius yang mau ketemu dengan saya di Toraja. Sudah lama
akan menjadi suami saya. Saya akan jadi…apa namanya itu yang pernah tinggal di
Makassar sini? Dia sudah di rumah sekarang.
D : Antonius itu siapa?
P : Antonius Pala’biran Para’pak Paranaan. Pastor di sana akan menjadi suami dari OV.
D : Setahu saya pastor tidak bisa menikah
P : Kakak saya yang pastor di Bandung yang bicara, Roh Kudus mengatakan ‘Adik kami
tidak akan pernah menikahi seorang laki-laki, selain itu bukan dari seorang pastor
paroki yang sekarang sedang diutus ke Tana Toraja untuk mempersiapkan pernikahan
mereka, yang rencana mudah-mudahan Tuhan merestui, yang diadakan pada hari
sabtu depan, tepatnya 27 Oktober karena berhalangan pada tanggal 24 Oktober. Oleh
13
Page 14
karena terjebak dengan kejahatan para suster serta biarawati di RS Paku Fatima
Makale. Makanya saat ini saya mohonkan dengan sangat supaya dr. Leny beserta
seluruh kru di RS Dadi Makassar, tidak usah lagi menghalangi adik saya supaya
keluar dari sini sekarang juga’
D : yang tadi berbicara itu siapa?
P : Itu kakak saya, yang mengatakan pesan dari Roh Kudus
D : Kakak bu OV kan jauh, tidak mungkin bisa didengar suaranya kecuali pakai
handphone
P : Bisa, melalui suara hati. Biar jauh bisa…
D : maksudnya Ibu bisa mendengar suara kakaknya walaupun jauh?
P : Tidak, dikirim melalui suara hati, suara Roh Kudus menjadi suara hati.
D : Jadi tidak didengar di telinga?
P : Tidak
D : Bagaimana caranya suara Roh Kudus menjadi suara hati?
P : Suara Roh Kudus, masuk melalui hati, naik ke otak, lalu keluar melalui mulut, untuk
menyampaikan kebenaran dan kebaikan.
D : Ooh begitu ya…
Tadi pagi Ibu mengatakan bahwa sekarang Tuhan yang sedang bicara, apakah
maksudnya Ibu OV adalah Tuhan?
P : Bukan. Yang bicara itu Roh Tuhan yang ada di dalam tubuh saya.
D : Lalu roh ibu OV sendiri bagaimana? Apa tidak terganggu dengan adanya Roh Tuhan?
P : Tidak, roh saya sudah bercampur dengan roh Tuhan, jadi tidak saling mengganggu.
D : Bu OV pernah melihat Roh Tuhan?
P : Pernah
D : Kapan itu Bu?
P : Waktu di gereja. Waktu itu ada sinar. Pertamanya Saya kira cahaya lampu, ternyata
sinar itu masuk di sini (menunjuk dahinya)
D : Jadi itu Roh Tuhan?
P : Iya
D : Selama di sini Ibu OV pernah mengalami hal itu lagi?
P : Tidak.
D : Kapan pertama kali ibu mengalaminya?
P : Mengalami apa? Penampakan? Waktu masih di Malengkeri, Di kamar kosku, tidak
ada orang-orang, muncul Tuhan Yesus.
14
Page 15
D : Barangkali Ibu OV mimpi?
P : Tidak, saya tidak mimpi, saya lihat betul.
D : Apa Tuhan Yesus bicara?
P : Tidak, dia senyum saja
D : Setelah itu apakah Tuhan Yesus pernah mendatangi Ibu OV lagi?
P : Iya, kadang-kadang Dia datang waktu masih di kampung.
D : Jika Tuhan Yesus datang apa yang bu OV rasakan? Apakah merasa takut?
P : Tidak takut, malah senang sekali
D : Hal ini pernah diceritakan pada keluarga atau orang lain?
P : Tidak pernah
D : Apakah hal-hal yang Ibu alami bisa terjadi pada orang lain?
P : Tidak, saya saja.
D : Menurut bu OV, apa kelebihannya sampai hanya Ibu saja yang didatangi Tuhan
Yesus?
P : Yaa disyukuri saja, hanya saya yang dipilih oleh Tuhan Yesus.
D : Baiklah bu OV, silahkan beristirahat ya. Nanti bincang-bincangnya kita lanjutkan
lagi, terima kasih
P : Terimakasih dokter.
Autoanamnesis hari Minggu, 9 Oktober 2011
Pasien mengenakan baju kaos lengan pendek putih dan celana puntung hitam, duduk agak
gelisah menghadap pemeriksa. Rambut telah dipotong sepanjang bahu. perawatan diri cukup,
D : Selamat siang Bu OV, masih ingat sama saya?
P : Selamat siang, bu dokter. Silakan dokter langsung mi naik di loteng sholat, bertemu
dengan temannya suster mariati. Itu ada di loteng
D : Bagaimana kabarnya?
P : Saya tidak suka di sini, tidak ada air, biar mau BAB tidak ada air. Busuk sekali itu di
kamar mandi. Gatal mi semua badanku sudah 2 hari tidak mandi. Mau ma pulang
saja, bilang tadi suster mariati boleh mi pulang.
D : Oh iya, kita bicara-bicara dulu sebentar. Bisa?
P : Iya dokter, tapi habis itu saya mau pulang
D : Bu OV berapa bersaudara?
15
Page 16
P : Delapan orang, yang pertama dan terakhir laki-laki
D : Semua masih ada di Toraja?
P : Ada kakak saya Pastor di Bandung. Ada juga di Jakarta sama di Jogja. Adik saya di
Jayapura bekerja di apotek, sekarang sudah PNS, sama dengan yang di Timika juga
sudah lulus PNS
D : Sudah lama adik-adik bu OV lulus PNS?
P : Mereka sudah lama di Jayapura tapi baru-baru ji lulus ini tahun
D : Bagaimana perasaan bu OV waktu tahu adik-adiknya lulus PNS?
P : Iya kita harus senang, rejekinya mereka to..
D : oo begitu. Kalau bu OV sendiri sudah bekerja?
P : Saya bekerja di rumah saja, tapi biasa juga ke sekolah minggu mengajar menyanyi
dan berdoa
D : Bu OV masih sekolah?
P : Tidak sekolah. Pernah kuliah di UNM jurusan seni rupa tapi berhenti waktu semester
tujuh, nda sempat selesai
D : Kalau boleh saya tahu, apa penyebabnya bu OV berhenti kuliah, padahal mungkin
waktu itu sudah hampir selesai ya?
P : Susah konsentrasi. Tugas-tugasnya banyak. Apalagi biasa lihat penampakan.
D : Penampakan?
P : Iya, penampakan Roh Kudus
D : Oh..Begitu ya…
Bu OV, bisa diceritakan apa yang terjadi sampai bu OV dibawa ke sini?
P : Itu karena ada bapak yang menaruh pisau di mangkok, mengadu domba supaya orang
dalam keluarga bertengkar. Namanya Puang Desri, cuma dipancing supaya dia masuk
RSJ. Saya tahu ji itu semua akalnya
D : Puang Desri itu siapa?
P : Itu yang berbuat mengadu domba, tapi sudah dilapor sama Maria Tumba, wakil
Kapolda di Makassar, siapa lagi namanya, Puang Desri itu penjahat.
D : Yang saya dengar malah puang Desri yang mau mengobati bu OV waktu di Toraja
P : Bohong, dia itu penjahat.
D : Bu OV, saya dapat informasi Ibu sering menulis sms tapi tidak dikirimkan. Boleh
saya tahu untuk apa itu?
P : Itu untuk memberikan pernyataan bahwa saya sedang diasisi, saya tanya adikku tadi,
saya tulis sms. Sini Maria, kasi liat dulu (mengambil HP dari tangan adiknya). Baca
16
Page 17
maki Dok
D : Pastor Paroki Santa Maria, Perawan serta Pembantu semuanya terima kasih.
Kristuslah semua terang dan cahaya dunia
P : percaya?
D : Iya, saya percaya itu OV yang menulis. SMS itu mau ditujukan pada siapa?
P : Pada semua orang, karena Roh Kudus telah bersaksi ‘Tiada Tuhan selain Allah’
seperti tadi temannya Ibu dokter, saya temani dia sholat tadi pagi. Dia senang sekali,
dia cium saya, dia peluk saya. Dia bilang saya merestui kalau yang Maria Ratu
Rosaria itu menjadi wakil kristiani. Saya merestui bahwa umat Muslim telah
dibersihkan hatinya
D : Apa tujuannya OV menulis sms itu?
P : Untuk masa depan kita semua
D : Bagaimana caranya orang lain mengetahui isi SMS bu OV kalau tidak dikirimkan?
P : Bisa, kalau percaya…
D : Termasuk saya?
P : mmm …Mungkin….
Dokter, saya mau pulang mi, tolong dokter jangan tahan-tahan lagi saya di sini
D : Baik bu, nanti saya sampaikan pada dokter yang menangani ibu ya…tapi beliau
sedang keluar kota
P : Tapi jangan bohong ya dokter
D : Iya, jangan lupa minum obatnya ya, Bu OV istirahat dulu, terima kasih ya bu OV
P : Iya sama-sama Bu dokter
timbul selama pengobatan, dan memotivasi pasien agar mau minum obat secara
teratur.
17
Page 18
Memberikan penjelasan kepada pasien dan orang-orang disekitarnya, sehingga
keluarga pasien dapat menerima dan memberikan dukungan moral, menciptakan
lingkungan yang kondusif untuk membantu proses penyembuhan pasien.
Terdapat Halusinasi auditorik, yaitu suara hati yang merupakan suara Tuhan
yang menyuruh pasien menyampaikan kebenaran kepada manusia
P Visite Besar Jumat 8 Oktober 2011, 08.00 WITA
P : Dokter-dokter di sini semua ingin membunuh saya Saya ditendang, dijambak,
dikeroyok sama itu dokter semua
Pastor Paneli
P : Saya ingat ada mama saya
D : OV duduk dulu
P : Suruhan dari dalam. Di dalam yang atur, suara hati. dari Tuhan, hanya Tuhan yang
memerintah, hanya Tuhan yang boleh bicara
P : Pertama ‘kan roh Tuhan melayang-layang di angkasa. Kitab penciptaan.
Jangan perintah-perintah saya ya, ini Tuhan yang bicara ya
D : Sudah berapa lama Tuhan berbicara :
P : Sering ya
D : Maaf ya, ini Tuhan yang bicara, jadi tidak boleh menyela ya
P : Semua umat Islam mengeroyok dan menganiaya semua umat kristiani di Indonesia.
Tapi katanya umat muslim sudah bertobat, tidak akan berbuat tindakan kekerasan dan
kekejaman, seperti yang kemarin saya alami, tapi itu durhaka sebetulnya, kalau
sampai ibu saya ada apa-apa, saya akan mengutuk semua dunia.
Jangan banyak tanya-tanya. Pusing saya kalau ditanya-tanya. Kemarin itu saya
dikeroyok, tapi Tuhan itu murka semuanya kalo orang Islam begitu caranya. Kita
semua ini manusia. Manusia punya tubuh. Tubuh itu dari Tuhan. Roh Tuhan ada
18
Page 19
dalam tubuh. Tubuh jangan disakiti, sakiti saja diri sendiri, cubit-cubit saja kalu
begitu…
D : Bagaimana roh Tuhan bisa masuk dalam tubuhnya?
P : Jangan lagi Tanya-tanya saya, kalau ada obat saya pulihkan, kau rasakan akibatnya.
P : Kalau semua orang Islam macam-macam, mati semua orang Islam. Karena sering,
tidak macam-macam. Tanya itu om saya.Ada om saya itu. Jangan coba-cobai saya itu
namanya Roh Tuhan, saya tidak bohong, betul ini. Saya kutuk betul-betul semua
orang islam kalau macam-macam itu.
Tuhan itu tidak bisa dicobai ya! Tuhan itu mencintai umatnya. Tuhan yang
menciptakan. Jadi jangan ada orang Islam yang macam-macam sama yang namanya
Ottovina Kadang. Saya bilang diam!Tuhan murka itu. Tuhan tidak mencintai orang
Islam yang menindas, yang mencelakai kristiani. Kristiani itu Kristen Katolik, ada
Bunda Maria. Ibundanya Tuhan Yesus. Tuhan Yesus mati demi menebus zat manusia
Maaf kepala saya pusing.
D : Kalau begitu istirahat ya..terimakasih..
P : Mati ko orang Islam
19