Top Banner
Presentasi Kasus X
34

Kasus Cellulitis

Feb 10, 2016

Download

Documents

OMES

Presentasi kasus cellulitis
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Kasus Cellulitis

Presentasi KasusX

Page 2: Kasus Cellulitis

Identitas Pasien

Nama : An. SR Usia : 3 tahun Jenis kelamin : Perempuan Agama : Islam Pendidikan : - Pekerjaan : - Alamat : -

Page 3: Kasus Cellulitis

Anamnesis

Heteroanamnesis: Ibu pasien, 24/8/2015 Keluhan Utama: Kaki kemerahan sejak 1 hari yang lalu RPS:

Keluhan di betis kiri Area kemerahan membesar perlahan sejak pertama

diperhatikan Nyeri (+), juga disertai nyeri tekan

Page 4: Kasus Cellulitis

Anamnesis

Keluhan disertai: Demam sejak 4 hari lalu, tidak tinggi, dirasakan terutama

malam dan pagi hari Luka di tepi distal area kemerahan, timbul sejak 1 minggu lalu Nafsu makan menurun

Page 5: Kasus Cellulitis

Anamnesis

Pasien menyangkal: Cairan abnormal atau perdarahan yang keluar baik dari area

kemerahan, luka, ataupun daerah lain di badan pasien Keluhan penyerta seperti nyeri kepala, nyeri sendi,

kelumpuhan tungkai, batuk, pilek, sesak nafas, mual, muntah, mencret, nyeri dada, nyeri perut.

BAK & BAB dalam batas normal

Page 6: Kasus Cellulitis

Anamnesis RPD : tidak pernah mengalami keluhan serupa

sebelumnya RPK : tidak ada keluarga yang mengalami keluhan

serupa R. Lingkungan : pasien tinggal di lingkungan dengan

sanitasi baik R. Obat : tidak sedang menggunakan obat-obatan

dalam jangka waktu lama. R. Alergi : disangkal R. Kebiasaan: disangkal

Page 7: Kasus Cellulitis

Pemeriksaan fisik

KU/Kes : Baik/Compos Mentis Vital Sign

TD : tidak dilakukan pemeriksaan RR : 20x/menit N : 104x/menit S : 36,7°C

BB : 15 Kg

Page 8: Kasus Cellulitis

Pemeriksaan fisik

Kepala : simetris, tidak ada kelainan Mata : conjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, mata cekung

(-) Telinga : sekret -/- Hidung : PCH -/-, sekret -/- Mulut : bibir kering, mukosa lembab, typhoid tongue (-)

Leher KGB : tidak teraba membesar

Page 9: Kasus Cellulitis

Pemeriksaan fisik Kepala: simetris , tidak ada kelainan

Mata: conjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, mata cekung -/- Hidung: PCH-/-, sekret -/- Mulut: bibir kering, mukosa lembab, typhoid tongue (+)

Leher: KGB tidak membesar, dalam batas normal Dada: B/P simetris kiri = kanan, retraksi (-)

Paru-paru : VBS +/+, Ronki -/-, Wheezing -/- Jantung: BJM, reguler, murmur (-)

Abdomen BU (+), NT (-), Hepar Lien tidak teraba membesar, Ren ki/ka d.b.n

Page 10: Kasus Cellulitis

Pemeriksaan fisik

Ekstremitas: Kiri: Hiperemis (+) di 1/3 medial fascia

anterior cruris, tidak menimbul, batas tidak tegas, nyeri tekan (+), hangat (+), edema (+). Impetigo (+) di distal lesi, numular, purulent (+) minimal.

Kanan: dalam batas normal CRT <2”, Pulsasi +/+

Page 11: Kasus Cellulitis

Pemeriksaan penunjang

Darah rutin (24/8/2015) Hb : 12,9 gr% Ht : 36% Eritrosit : 4,9 juta/mm3

Leukosit : 11.100/mm3

Tc : 201.000/mm3

Page 12: Kasus Cellulitis

Diagnosis kerja:CELLULITIS

Page 13: Kasus Cellulitis

Penatalaksanaan awal

Rawat inap IVFD RL 1L/24 jam Cefotaxime 2x500mg Paracetamol 3x1cth

Page 14: Kasus Cellulitis

Follow upTanggal Perjalanan Penyakit Instruksi Dokter

25 / 8 / 2015TD : -, N : 108x/menitR : 20x/menitS: 37,6oC

S : Keluhan (-), nafsu makan meningkat, belum normal O : Hiperemis (+) 1/3 medial fascia anterior cruris, nyeri tekan (+), hangat (+), edema (+). Impetigo (+) di distal lesi, numular, purulent (+) minimalA : Cellulitis

• IVFD RL 1L/24 jam• Cefotaxime 2x500mg• Paracetamol 3x1cth

26 / 8 / 2015TD : -, N : 104x/menitR : 20x/menitS: 36,1oC

S : Keluhan (-)O : Hiperemis (+) 1/3 medial fascia anterior cruris, nyeri tekan (-), hangat (-), edema (-). Impetigo (+) di distal lesi, numular, purulent (-)A : Cellulitis

• Boleh pulang• Amoxicillin syr 3x1cth, 3 hari• Paracetamol 3x1cth bila perlu

Page 15: Kasus Cellulitis

Cellulitis

Page 16: Kasus Cellulitis

Definisi Inflamasi non nekrotik pada kulit dan jaringan

subkutan. bisaanya berhubungan dengan infeksi akut yang tidak

melibatkan fascia dan otot.

Page 17: Kasus Cellulitis

Etiologi Streptococcus grup A (GAS) dan Staphylococcus aureus Mikroorganisme lain tergantung dinamika penyebab lesi

Obstruksi limfe atau venektomi: Streptococcus grup B, C, G Suntikan narkoba: CA-MRSA Anak <6 bulan, dewasa komorbid hepar atau diabetes: Streptococcus grup B Immunocompromised: bakteri non-tradisional, misalnya gram-negatif

(Pseudomonas, Proteus, Serratia, Enterobacter, Citrobacter), bakteri anaerob, dll (Helicobacter cinaedi, Fusarium sp., Cryptococcus, HSV).

Luka bedah (Hospital-acquired): GABHS, Clostridium perfringens Varicella: GAS  Gigitan hewan: Capnocytophaga canimorsus (anjing), Pasteurella multocida (anjing

dan kucing), Eikenella corrodens (manusia), Streptobacillus moniliformis (tikus)

Page 18: Kasus Cellulitis

Epidemiologi

Suatu infeksi yang umum Tidak terbatas ras dan etnik tertentu Studi data asuransi AS: 24,6 kasus/1000 orang

Lebih tinggi pada pria Usia 45-64 tahun

Epidemiologi kunjungan berobat RS AS untuk infeksi kulit dan jaringan lunak: Abses dan cellulitis: 17-32 kunjungan/1000 orang

Page 19: Kasus Cellulitis

Patogenesis

Prinsip: infiltrasi mikroorganisme pada jaringan subkutis Luka (fissure, lecet, gigitan serangga, luka tusuk, lesi kulit,

dsb) Multiplikasi mikroorganisme di jaringan subkutis ->

cellulitis Immunocompromised: metastasis

hematogen/limfogen bakteri dari fokus infeksi yang jauh.

Page 20: Kasus Cellulitis

Gejala klinik

Tanda kardinal: eritema, nyeri, nyeri tekan, bengkak, hangat

Hubungan riwayat trauma dengan patogen: Infeksi tanpa penampakan drainase, trauma,

koreng/keropeng, atau abses, seringnya akibat Streptokokus & S.aureus.

Warna keunguan dan/atau bullae mengindikasikan infeksi serius, biasanya S.pneumoniae atau Vibrio vulnificus.

Page 21: Kasus Cellulitis

Gejala klinik

Penanda infeksi berat: Malaise, demam,

menggigil, gejala toksisitas Penyebaran limfangitik Cellulitis melingkar

(circumferential) Nyeri yang disproporsional

dengan lesi

Page 22: Kasus Cellulitis

Gejala klinik

Indikasi evaluasi bedah Bullae keunguan, Perdarahan cutaneous, Kulit mengelupas, Baal, Progresi penyakit cepat, Gas pada jaringan, Hipotensi.

Page 23: Kasus Cellulitis

Erysipelas

Page 24: Kasus Cellulitis

Diagnosis

Anamnesis: Riwayat luka/episode trauma, mekanismenya, onset luka, Progresifitas penyakit, Riwayat dermatitis/infeksi kulit yang mendahului, Riwayat komorbiditas; DM, HIV/AIDS, CKD, gangguan fungsi

hepar, Riwayat pembedahan sebelumnya.

Page 25: Kasus Cellulitis

Diagnosis Tanda kardinal: eritema, nyeri,

nyeri tekan, bengkak, hangat Kasus cellulitis tanpa komplikasi

tidak perlu pemeriksaan lanjutan Area infeksi terbatas, Nyeri minimal, Tidak ada gejala sistemik

(demam, gangguan status mental, tachypnoe, hipotensi),

Tidak ada faktor risiko penyulit (usia ekstrim, debilitas, immunocompromised).

Page 26: Kasus Cellulitis

Diagnosis

Cellulitis pada anak: Evaluasi pada anak <5 tahun Darah rutin Pada bayi <1 tahun dengan gejala sistemik atau pemeriksaan

adekuat tidak bisa dilakukan lumbal pungsi Cellulitis ekstremitas pada anak usia berapapun:

S. aureus dan GAS Bakteriemi jarang terutama bila anak KU baik.

Page 27: Kasus Cellulitis

Diagnosis Rekomendasi IDSA tentang pemeriksaan penunjang

pada infeksi jaringan lunak dengan gejala toksisitas sistemik: Kultur darah Darah rutin + hitung jenis Kreatinin, bikarbonat, creatine phosphokinase, CRP

Kultur darah juga dilakukan pada Cellulitis berkomplikasi Cellulitis wajah dan/atau area mata Pasien kanker dengan kemoterapi Neutropenia atau cell-mediated immunodeficiency Gigitan hewan

Page 28: Kasus Cellulitis

Diagnosis Pemeriksaan lain untuk dipertimbangkan:

Pemeriksaan mikologis untuk cellulitis rekuren yang dicurigai sekunder akibat tinea atau onikomikosis.

Kreatinin membantu menilai kondisi ginjal untuk pengaturan dosis obat.

Pencitraan: USG abses, occult abscess USG-guided aspiration mempercepat rawat inap pada anak. Kecurigaan necrotizing fasciitis CT scan, MRI Kecurigaan klinis yang kuat untuk necrotizing fasciitis rujuk

bedah tanpa pencitraan

Page 29: Kasus Cellulitis

Penatalaksanaan Non-farko: Immobilisasi & Elevasi Penanganan cellulitis umumnya:

Regimen antibiotik efektif pada >90% kasus Abses drainase Terapi tunggal dengan drainase bisa dilakukan pada abses yang

terisolir, dengan inflamasi jaringan sekitar minimal Pada cellulitis tanpa drainase/luka streptokokus β-

lactam Cellulitis ringan dengan rawat jalan: Amoxicillin, Dicloxacin,

Cephalexin Alergi penisilin: Clindamycin, golongan Makrolid Antibiotik parenteral inisial long acting, diikuti terapi oral

Ceftriaxon

Page 30: Kasus Cellulitis

Penatalaksanaan

Page 31: Kasus Cellulitis

Penatalaksanaan

Cellulitis rekuren (obstruksi vena/limfe, dsb): Umumnya akibat streptokokus Penicillin G single dose Amoxicillin (2x250mg) atau Erythromycin (2x250mg)

Cellulitis berat Terapi parenteral: Cefazolin, cefuroxime, ceftriaxone, nafcillin, atau oxacillin  Clindamycin atau vancomycin bila alergi penisilin Furunkel atau abses Coverage MRSA (Clindamycin)

Page 32: Kasus Cellulitis

Penatalaksanaan

Cellulitis luka basah: Air asin atau payau Doxycycline, Ceftazidime,

Fluoroquinolon Air tawar sefalosporin gen 3 atau 4 (Ceftazidime atau

Cefepime), Fluoroquinolon (Ciprofloxacin, Levofloxacin) Respon minim dengan terapi adekuat curigai Mycobacterium

marinum

Page 33: Kasus Cellulitis

Keadaan khusus pada anak Cellulitis pada neonatus:

Evaluasi sepsis Terapi parenteral vancomycin/methicillin dan gentamicin atau cephalosporin

Bayi hingga anak <5 tahun: AB mencakup S. pyogenes, S. aureus, H. influenzae type b dan S.

pneumoniae Cellulitis ekstremitas terapi oral, rawat jalan, bila:

Tidak ditemukannya demam, limfadenopati, leukosit <15000 Clindamycin, Dicloxacillin, Cloxacillin, Cephalexin Ganti terapi parenteral bila nonresponsif setelah 2 hari terapi atau gejala

sistemik (+) Immobilisasi dan elevasi ekstremitas di awal terapi dapat membantu

mengurangi bengkak dan nyeri

Page 34: Kasus Cellulitis

Terima kasih