Top Banner
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pulau Bali merupakan sebuah pulau kecil yang sangat menawan, sehingga banyak diminati oleh wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Pulau Bali sangat menonjol dengan objek wisatanya, seperti wisata alam dan wisata budaya. Bahkan tidak jarang orang asing lebih tahu Pulau Bali daripada Indonesia, atau dapat dikatakan bahwa nama Bali lebih terkenal dibandingkan dengan nama Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa Pulau Bali memiliki daya tarik yang sangat kuat di mata internasional. Bahkan dalam buku “Indonesians Portraits from an Archipelago” yang ditulis oleh Ian Charles Stewart, Pulau Bali disebutkan sebagai “Permata” di ujung timur Pulau Jawa. Maka, terbukti bahwa Pulau Bali menjadi lahan potensial
65

Karya Tulis "Pengaruh Banyaknya Wisatawan Australia dan Jepang Terhadap Pendapatan Asli Daerah Bali Tahun 2010-2013"

Jan 08, 2017

Download

Data & Analytics

Syifa Sahaliya
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Karya Tulis "Pengaruh Banyaknya Wisatawan Australia dan Jepang Terhadap Pendapatan Asli Daerah Bali Tahun 2010-2013"

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pulau Bali merupakan sebuah pulau kecil yang sangat menawan,

sehingga banyak diminati oleh wisatawan lokal maupun wisatawan

mancanegara. Pulau Bali sangat menonjol dengan objek wisatanya, seperti

wisata alam dan wisata budaya. Bahkan tidak jarang orang asing lebih tahu

Pulau Bali daripada Indonesia, atau dapat dikatakan bahwa nama Bali

lebih terkenal dibandingkan dengan nama Indonesia. Hal ini menunjukkan

bahwa Pulau Bali memiliki daya tarik yang sangat kuat di mata

internasional. Bahkan dalam buku “Indonesians Portraits from an

Archipelago” yang ditulis oleh Ian Charles Stewart, Pulau Bali disebutkan

sebagai “Permata” di ujung timur Pulau Jawa. Maka, terbukti bahwa Pulau

Bali menjadi lahan potensial yang menjanjikan bagi industri pariwisata

Indonesia untuk wisatawan mancanegara, khusunya Australia dan Jepang

yang keduanya merupakan Negara di kawasan Asia Pasifik.

Wisatawan mancanegara merupakan wisatawan yang berasal dari

luar negeri, atau orang yang berekreasi ke negara lain. Australia

merupakan negara yang berada di sebelah tenggara Indonesia dan

dipisahkan dari Asia oleh Laut Arafura dan Laut Timor. Sedangkan Jepang

adalah sebuah negara kepulauan yang terletak di Asia Timur dan berada di

sebelah utara Indonesia. Australia dan Jepang merupakan 2 negara dengan

Page 2: Karya Tulis "Pengaruh Banyaknya Wisatawan Australia dan Jepang Terhadap Pendapatan Asli Daerah Bali Tahun 2010-2013"

jumlah wisatawan terbanyak diantara negara-negara lain yang berkunjung

ke pulau Bali.

Pulau Bali menjadi daerah yang mempunyai pendapatan asli

daerah terbesar di sektor pariwisata di seluruh wilayah Indonesia.

Berkenaan dengan urusan pendapatan asli daerah Bali di atas (ditekankan

bahwa pendapatan asli daerah (PAD) disini hanya berkaitan dengan sektor

pariwisata), maka jumlah wisata pun menjadi sangat penting disini.

Dari tahun ke tahun jumlah wisatawan Australia dan Jepang yang

datang ke Pulau Bali tidak selalu konstan atau mengalami kenaikan bahkan

mengalami penurunan. Penulis merasa lebih tertarik untuk meneliti lebih

lanjut tentang pengaruh banyaknya wisatawan Australia dan Jepang

terhadap Pendapatan Asli Daerah Bali pada Tahun 2010-2013. Oleh sebab

itu, penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian dengan judul

“Pengaruh Banyaknya Wisatawan Australia dan Jepang terhadap

Pendapatan Asli Daerah Bali pada Tahun 2010-2013”

1.2 Rumusan Masalah

Dalam melakukan penelitian ini, penulis memiliki

beberapa rumusan masalah, diantaranya :

1. Bagaimana perkembangan jumlah wisatawan Australia

di pulau Bali pada tahun 2010-2013 ?

Page 3: Karya Tulis "Pengaruh Banyaknya Wisatawan Australia dan Jepang Terhadap Pendapatan Asli Daerah Bali Tahun 2010-2013"

2. Bagaimana perkembangan jumlah wisatawan Jepang di

pulau Bali pada tahun 2010-2013 ?

3. Bagaimana perkembangan Pendapatan Asli Daerah

(PAD) Bali pada tahun 2010-2013 ?

4. Bagaimana pengaruh banyaknya wisatawan Australia dan Jepang

terhadap Pendapatan Asli Daerah Bali pada Tahun 2010-2013 ?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin penulis capai setelah

penelitian ini selesai dilakukan, yaitu :

1. untuk mengetahui perkembangan jumlah wisatawan

Australia di pulau Bali pada tahun 2010-2013 ;

2. untuk mengetahui perkembangan jumlah wisatawan

Jepang di pulau Bali pada tahun 2010-2013 ;

3. untuk mengetahui perkembangan Pendapatan Asli

Daerah (PAD) Bali pada tahun 2010-2013 ;

4. untuk mengetahui pengaruh banyaknya wisatawan Australia dan

Jepang terhadap Pendapatan Asli Daerah Bali pada Tahun 2010-2013.

1.4 Waktu dan Tempat Penelitian

Penulis melakukan penelitian ini pada saat study tour

SMAN 1 Sumedang yang dilaksanakan pada tanggal 6 Juni

2015 sampai dengan 13 Juni 2015 di Pulau Bali. Dengan

Page 4: Karya Tulis "Pengaruh Banyaknya Wisatawan Australia dan Jepang Terhadap Pendapatan Asli Daerah Bali Tahun 2010-2013"

beberapa objek wisata yang dikunjungi, seperti ; Tanah Lot,

Desa Panglipuran, Danau Bedugul, Pulau Penyu, Pantai

Pandawa, Pantai Soka, Pantai Kute, dan Joker.

1.5 Metode Penelitian

Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, penulis

melakukan beberapa metode untuk memperoleh data-data

yang diperlukan, yaitu :

1. Studi Pustaka, yaitu dengan mempelajari buku-buku

yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas.

2. Observasi, yaitu dengan melakukan pengamatan

langsung ke lokasi pengamatan.

3. Studi Internet, yaitu dengan mengunggah situs-situs

dan melakukan pencarian data yang dibutuhkan dalam

penyusunan karya tulis ilmiah ini.

1.6 Sistematika Penulisan

Adapun uraian mengenai isi karya tulis ilmiah ini

adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN, terdiri atas latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, waktu dan

Page 5: Karya Tulis "Pengaruh Banyaknya Wisatawan Australia dan Jepang Terhadap Pendapatan Asli Daerah Bali Tahun 2010-2013"

tempat penelitian, metode penelitian, serta sistematika

penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, berisi uraian mengenai

definisi wisatawan mancanegara yang meliputi wisatawan

Australia dan Jepang, pendapatan asli daerah, dan

statistika.

BAB III PEMBAHASAN MASALAH, berisi pembahasan

data statistik, pengolahan data, dan presentasi data.

BAB IV PENUTUP, sebagai penutup dari penulisan

karya ilmiah yang berisi simpulan dan saran.

Page 6: Karya Tulis "Pengaruh Banyaknya Wisatawan Australia dan Jepang Terhadap Pendapatan Asli Daerah Bali Tahun 2010-2013"

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Wisatawan Mancanegara Meliputi Australia dan

Jepang

Wisatawan mancanegara adalah warga negara suatu

negara yang melakukan perjalanan wisata ke luar

lingkungan dari negaranya (memasuki negara lain). Dalam

pengertian wisatawan mancanegara menurut Kamus Besar

Bahasa Indonesia, wisatawan mancanegara adalah

wisatawan yang berasal dari luar negeri.

Australia terletak di belahan bumi bagian selatan antara Samudera

Pasifik dan Samudera Hindia. Benua Australia membentang dari garis

lintang 10o 41'LS sampai garis lintang 43o 39'LS dan dari garis bujur 113o

09'BT sampai 153o 39'BT. Australia saling berbagi lautan dengan

tetangga-tetangganya yang terdekat, yakni Indonesia dan Papua Nugini.

Australia terletak di sebelah tenggara Indonesia. Pada titik batasnya yang

terdekat, Australia dan Indonesia hanya terpisah beberapa kilometer saja.

Jepang merupakan negara berbentuk kepulauan yang dinamakan

oleh orang Jepang sendiri adalah Nippon, serta mempunyai julukan

Negara Matahari Terbit dan negeri Sakura. Jepang berada di sebelah utara

Page 7: Karya Tulis "Pengaruh Banyaknya Wisatawan Australia dan Jepang Terhadap Pendapatan Asli Daerah Bali Tahun 2010-2013"

Indonesia, dengan letak astronomis 30º LU-47º LU dan 128º BT-146º BT,

dan letak geografis di kawasan Asia timur yang terpisah dari benua Asia,

di sebelah timur benua Asia dan sebelah barat Samudera Pasifik.

Dari data yang diambil oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Bali,

Australia menempati ranking pertama dalam daftar sepuluh negara

penyuplai wisatawan terbanyak ke Bali. Berdasarkan kepala dari badan

pemerintah ini, I Gede Suarsa menambahkan bahwa warga Australia terus

menerus datang ke Bali karena mereka menganggap Bali sebagai rumah

mereka yang kedua. Ini berarti warga Australia merasa nyaman tinggal di

Bali, baik karena keunikan pulau ini ataupun karena kecenderungan warga

Australia yang ingin menghindar sejenak dari kesibukan di negara mereka.

Selain itu, alasan utama banyaknya wisatawan Australia yang berkunjung

ke Bali adalah karena posisi geografis dari Bali dan Australia yang

berdekatan, serta keunikan yang ditawarkan Bali kepada para wisatawan

Australia.

Tak jauh berbeda dengan wisatawan Australia, wisatawan Jepang

pun banyak berkunjung ke pulau Bali karena keistimewaan dan keunikan

dari pulau Bali itu sendiri. Walaupun lokasi Negara Jepang terbilang

cukup jauh dari Indonesia, namun turis-turis Jepang termasuk wisatawan

asing yang paling banyak dan sering datang ke Bali setelah wisatawan

Australia. Mereka menyukai pulau Bali dan tempat-tempat wisata

sejarahnya seperti Bajra Sandhi dan bangunan bersejarah lainnya.

Page 8: Karya Tulis "Pengaruh Banyaknya Wisatawan Australia dan Jepang Terhadap Pendapatan Asli Daerah Bali Tahun 2010-2013"

2.2 Pengertian Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan Asli Daerah yang selanjutnya disebut PAD, yaitu

penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber-sumber dalam wilayahnya

sendiri yang dipungut berdasarkan Peraturan Daerah sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku (Pasal 1 Undang-Undang

Nomor 33 Tahun 2004). Kemudian Abdul Halim (2004:64) mengatakan

bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan semua penerimaan

daerah yang berasal dari sumber-sumber ekonomi daerah.

Dari kedua definisi tersebut, penulis mengambil kesimpulan

Bahwa Pendapatan Asli Daerah adalah semua penerimaan daerah yang

dipungut berdasarkan peraturan daerah yang sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku dan diperoleh dari wilayahnya sendiri.

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Bali Periode 2010-2013

dipengaruhi oleh pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara

secara positif. Peningkatan pada nilai pertumbuhan jumlah kunjungan

wisatawan mancanegara ini berarti akan semakin meningkatnya tingkat

jumlah hunian hotel, baik yang berbintang maupun yang tidak berbintang,

serta meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke tempat obyek-

obyek wisata, baik itu wisata alam, wisata sejarah maupun wisata budaya

Page 9: Karya Tulis "Pengaruh Banyaknya Wisatawan Australia dan Jepang Terhadap Pendapatan Asli Daerah Bali Tahun 2010-2013"

yang ada di Provinsi Bali. Selain itu juga akan meningkatkan jumlah hotel

dan restoran yang pada nantinya berdampak pada peningkatan penerimaan

pajak daerah maupun retribusi daerah yang pada akhirnya akan

meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) itu sendiri.

2.1.1 Sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah

Berdasarkan UU No 25 tahun 1999 diatas sumber-sumber

Pendapatan Asli Daerah (PAD) baik itu kabupaten/kota terdiri dari :

1. Hasil Pajak Daerah.

2. Hasil Retribusi Daerah.

3. Hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengolahan kekayaan daerah

lainnya.

4. Pendapatan Asli Daerah lainnya yang sah.

Adapun maksud pengertian dari masing-masing sumber-sumber

pendapatan asli daerah tersebut berdasarkan UU No 25 tahun 1999 adalah

sebagai berikut :

1. Hasil Pajak Daerah

Yaitu iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan

kepada daerah tanpa imbalan langsung yang tidak dapat dipaksakan dan

digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahaan daerah, yang

terdiri dari :

a. Pajak Hotel.

Page 10: Karya Tulis "Pengaruh Banyaknya Wisatawan Australia dan Jepang Terhadap Pendapatan Asli Daerah Bali Tahun 2010-2013"

b. Pajak Restoran.

c. Pajak Hiburan.

d. Pajak Reklame.

e. Pajak Penerangan Jalan.

f. Pajak Pengambilan dan Pengolahan Bahan Galian Golongan C.

g. Pajak Parkir.

2. Hasil Retribusi Daerah

Yaitu iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan

kepada daerah dengan imbalan langsung dan tidak dapat dipaksakan dan

digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah daerah, yang

terdiri dari :

a.       Retribusi Jasa Umum.

b.      Retribusi Jasa Usaha.

c.       Retribusi Perijinan Tertentu.

3. Hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengolahan

kekayaan daerah lainnya yang dipisahkan antara lain :

a.       Bagian laba.

b.      Deviden .

c.       Penjualan saham milik daerah.

Page 11: Karya Tulis "Pengaruh Banyaknya Wisatawan Australia dan Jepang Terhadap Pendapatan Asli Daerah Bali Tahun 2010-2013"

4. Pendapatan Asli Daerah lainnya yang sah, seperti penjualan

asset tetap daerah dan jasa giro.

Berdasarkan pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Cimahi dalam

bukunya (DIPENDA,2003), mengenai Pendapatan Asli Daerah (PAD)

adalah penerimaan yang diperoleh daerah sumber-sumber dalam

wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan undang-undang, yang

bersumber dari :

A. Pajak Daerah

1)      Pajak Propinsi.

a. Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan diatas Air (PKB).

b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan diatas Air

(BBNKB).

c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB).

d. Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air

Permukaan.

2)      Pajak Kabupaten/Kota

a. Pajak Hotel.

b. Pajak Restoran.

c. Pajak Hiburan.

d. Pajak Reklame

Page 12: Karya Tulis "Pengaruh Banyaknya Wisatawan Australia dan Jepang Terhadap Pendapatan Asli Daerah Bali Tahun 2010-2013"

e. Pajak Penerangan Jalan Umum.

f. Pajak Pengambilan dan Pengolahan Bahan Galian Golongan C.

g. Pajak Parkir.

B. Retribusi

Retribusi merupakan pungutan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah

atas pelayanan dan penggunaan fasilitas-fasilitas umum yang disediakan

oleh Pemerintah Daerah bagi kepentingan masyarakat, sesuai Peraturan

Daerah yang berlaku.

C. Hasil Perusahaan Milik Daerah dan pengelolaan kekayaan daerah

lainnya yang  dipisahkan.

D. Pendapatan Asli Daerah  lainnya yang disahkan seperti penjualan asset

tetap daerah dan jasa giro.

2.3 Statistika

2.3.1 Dasar Statistika

Menurut Wikipedia ( https://id.wikipedia.org/wiki/Statistika )

Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan,

mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan

data. Singkatnya, statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data.

Page 13: Karya Tulis "Pengaruh Banyaknya Wisatawan Australia dan Jepang Terhadap Pendapatan Asli Daerah Bali Tahun 2010-2013"

Istilah 'statistika' (bahasa Inggris: statistics) berbeda dengan 'statistik'

(statistic). Statistika merupakan ilmu yang berkenaan dengan data, sedang

statistik adalah data, informasi, atau hasil penerapan algoritma statistika

pada suatu data. Dari kumpulan data, statistika dapat digunakan untuk

menyimpulkan atau mendeskripsikan data; ini dinamakan statistika

deskriptif. Sebagian besar konsep dasar statistika mengasumsikan teori

probabilitas. Beberapa istilah statistika antara lain: populasi, sampel, unit

sampel, dan probabilitas.

Statistika banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu, baik

ilmu-ilmu alam (misalnya astronomi dan biologi maupun ilmu-ilmu sosial

(termasuk sosiologi dan psikologi), maupun di bidang bisnis, ekonomi,

dan industri. Statistika juga digunakan dalam pemerintahan untuk berbagai

macam tujuan; sensus penduduk merupakan salah satu prosedur yang

paling dikenal. Aplikasi statistika lainnya yang sekarang popular adalah

prosedur jajak pendapat atau polling (misalnya dilakukan sebelum

pemilihan umum), serta hitung cepat (perhitungan cepat hasil pemilu) atau

quick count. Di bidang komputasi, statistika dapat pula diterapkan dalam

pengenalan pola maupun kecerdasan buatan.

2.3.2 Sejarah Statistika

Penggunaan istilah statistika / statistics berakar dari istilah istilah

dalam bahasa latin modern statisticum collegium ("dewan negara") dan

Page 14: Karya Tulis "Pengaruh Banyaknya Wisatawan Australia dan Jepang Terhadap Pendapatan Asli Daerah Bali Tahun 2010-2013"

bahasa Italia statista ("negarawan" atau "politikus"). Dalam kamus bahasa

Inggris akan kita jumpai kata statistics dan kata statistic. Kedua kata itu

mempunyai arti yang berbeda. Kata statistics artinya “ilmu statistik”,

sedang kata statistic diartika sebagai “ukuran yang diperoleh atau berasal

dari sampel,” yaitu sebagai lawan dari kata “parameter” yang berarti

“ukuran yang diperoleh atau berasal dari populasi”.

Gottfried Achenwall (1749) menggunakan Statistik dalam bahasa

Jerman untuk pertama kalinya sebagai nama bagi kegiatan analisis data

kenegaraan, dengan mengartikannya sebagai "ilmu tentang negara (state)".

Pada awal abad ke-19 telah terjadi pergeseran arti menjadi "ilmu mengenai

pengumpulan dan klasifikasi data". Sir John Sinclair memperkenalkan

nama (Statistics) dan pengertian ini ke dalam bahasa Inggris. Jadi,

statistika secara prinsip mula-mula hanya mengurus data yang dipakai

lembaga-lembaga administratif dan pemerintahan. Pengumpulan data terus

berlanjut, khususnya melalui sensus yang dilakukan secara teratur untuk

memberi informasi kependudukan yang berubah setiap saat.

Pada abad ke-19 dan awal abad ke-20 statistika mulai banyak

digunakan terutama peluang. Cabang statistika yang pada saat ini sangat

luas digunakan untuk mendukung metode ilmiah, statistika inferensi,

dikembangkan pada paruh kedua abad ke-19 dan awal abad ke-20 oleh

Ronald Fisher (peletak dasar statistika inferensi), Karl Pearson (metode

regresi linear), dan William Sealey Gosset (meneliti problem sampel

Page 15: Karya Tulis "Pengaruh Banyaknya Wisatawan Australia dan Jepang Terhadap Pendapatan Asli Daerah Bali Tahun 2010-2013"

berukuran kecil). Penggunaan statistika pada masa sekarang dapat

dikatakan telah menyentuh semua bidang ilmu pengetahuan, mulai dari

astronomi hingga linguistika. Bidang-bidang ekonomi, biologi dan

cabang-cabang terapannya, serta psikologi banyak dipengaruhi oleh

statistika dalam metodologinya. Akibatnya lahirlah ilmu-ilmu gabungan

seperti ekonometrika, biometrika (atau biostatistika), dan psikometrika.

Meskipun ada pihak yang menganggap statistika sebagai cabang

dari matematika, tetapi sebagian pihak lainnya menganggap statistika

sebagai bidang yang banyak terkait dengan matematika melihat dari

sejarah dan aplikasinya. Di Indonesia, kajian statistika sebagian besar

masuk dalam fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam, baik di

dalam departemen tersendiri maupun tergabung dengan matematika.

2.3.3 Pengelompokan Statistika Sebagai Metode Analisa

.  

a. Statistika Deskriptif

Statistika deskriptif adalah bidang ilmu pengetahuan statistika yang

berkaitan dengan kegiatan pencatatan dan peringkasan hasil pengamatan

terhadap kejadian-kejadian atau karakteristik-karakteristik manusia, tempat

dan sebagainya, secara kuantitatif, atau statistik yang mempelajari cara-

cara pengumpulan, penyusunan, dan penyajian dan penggambaran data

yang telah dikumpulkan terhadap suatu penelitian.

Page 16: Karya Tulis "Pengaruh Banyaknya Wisatawan Australia dan Jepang Terhadap Pendapatan Asli Daerah Bali Tahun 2010-2013"

Kegiatan-kegiatan yang termasuk pada kategori ini, antara lain

kegiatan pengumpulan data, pengelompokan data, penentuan nilai dan

fungsi statistik, pembuatan grafik, diagram dan gambar. Catatan-catatan

mengenai jumlah kelahiran, kematian dan perkawinan per tahun disebut

statistik. Demikian pula deskriptif mengenai usia, tingkat pendidikan, serta

komposisi ernik penduduk yang tinggal di suatu daerah.

Tujuan utama dari operasi statistika deskriptif adalah memudahkan

orang untuk membaca data serta memahami maksudnya. Adapun ruang

lingkup yang meliputi statistik deskriptif:

1)   Distribusi frekuensi

2) Pengukuran nilai sentral (Mean, modus, median dan standar deviasi),

dispersi, skewness dan kurtosis.

3)   Penyajian data dalam bentuk grafik (histogram, polygon, ogive)

4)   Angka Indeks

5)   Time series atau deret waktu

b. Statistika Inferensial

Statistika inferensial adalah bidang ilmu statistika yang mempelajari

tata cara penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan populasi

berdasarkan data yang ada (sampel) atau statistik yang berkaitan dengan

kegiatan penarikan kesimpulan dari fakta-fakta, serta pengambilan

keputusan berdasarkan fakta-fakta itu.

Page 17: Karya Tulis "Pengaruh Banyaknya Wisatawan Australia dan Jepang Terhadap Pendapatan Asli Daerah Bali Tahun 2010-2013"

Di dalam staistik inferensial berisi estimasi parameter, uji hipotesis,

prediksi dan perhitungan derajat asosiasi antar variabel.  Adapun  ruang

lingkup dari statistik inferensial meliputi:

1)   Probabilitas.

2)   Distribusi data.

3)   Estimasi parameter

4)   Uji hipotesis termasuk di dalamnya uji chi square dan analisis variansi.

5)   Analisis regresi.

6)   Analisis korelasi.

2.3.4 Manfaat Statistika

2.3.4.1 Statistik Sebagai Bahan Perencanaan

Statistik seperti telah dijelaskan pada butir terdahulu adalah

pengetahuan yang berhubungan dengan pengumpulan data, pengolahan,

penganalisaan, penyajian dan penarikan kesimpulan serta pembuatan

keputusan berdasarkan data dan kegiatan analisis yang dilakukan.

Dengan kata lain setiap data yang dibutuhkan adalah data yang

dapat dipercaya dan tepat waktu. Melalui data yang dapat dipercaya dan

tepat waktu diharapkan seluruh kegiatan pengolahan data akan

menghasilkan informasi untuk mengambil suatu keputusan yang tepat.

Kemungkinan- kemungkinan penyimpangan yang telah dicoba untuk

dieliminasi sekecil mungkin melalui berbagai metode yang dikembangkan

Page 18: Karya Tulis "Pengaruh Banyaknya Wisatawan Australia dan Jepang Terhadap Pendapatan Asli Daerah Bali Tahun 2010-2013"

dalam statistik, akan sangat membantu didalam setiap kegiatan

perencanaan program.

2.3.4.2 Statistik Sebagai Bahan Monitoring

Seperti telah tersebut dalam arti sempit bahwa statistik adalah

merupakan data ringkasan berbentuk angka maka hal ini sangat membantu

didalam suatu kegiatan monitoring. Oleh karena secara umum yang

dilakukan dalam kegiatan monitoring adalah memonitor seluruh kekuatan

dan kelemahan program yang menyangkut berbagai variabel yang

berbentuk data ringkasan (misalnya : jumlah bayi yang ditimbang, jumlah

penduduk, jumlah peserta KB, jumlah balita yang diimunisasi dan lain

sebagainya).

2.3.4.3 Statistik Sebagai Bahan Evaluasi

Dengan mengetahui berbagai data yang dapat dipercaya maka

selanjutnya kita dapat menganalisis dan memutuskan yang baik dan yang

buruk. Selain itu melalui berbagai data yang ada kita dapat

membandingkan dan selanjutnya membuat suatu generalisasi dari sampel

yang kecil kepada populasi.

2.3.4 Bentuk Penyajian Data

Page 19: Karya Tulis "Pengaruh Banyaknya Wisatawan Australia dan Jepang Terhadap Pendapatan Asli Daerah Bali Tahun 2010-2013"

2.3.5.1 Tabel

Tabel yang lebih tepat disebut tabel baris kolom ini adalah tabel-

tabel yang dibuat selain dari tabel kontingensi dan distribusi frekuensi

yaitu tabel yang terdiri dari baris dan kolom yang mempunyai ciri tidak

terdiri dari faktor-faktor yang terdiri dari beberapa kategori dan bukan

merupakan data kuantitatif yang dibuat menjadi beberapa kelompok.

Contoh Tabel daftar IP seorang Mahasiswa Pendidikan Matematika

No. Semester IP

1 I 3,12

2 II 3,00

3 III 3,39

4 IV 3,37

5 V 2,9

6 VI 3,3

7 VII 3,4

2.3.5.1 Diagram Lingkaran

Penyajian Data statistic dalam persen atau derajat dapan

menggunakan diagram lingkaran. Kelebihannya, tempat untuk membuat

diagram lingkaran tidak terlalu besar. Diagram lingkaran sangat berguna

untuk menunjukkan dan membandingkan proporsi dari data.

Page 20: Karya Tulis "Pengaruh Banyaknya Wisatawan Australia dan Jepang Terhadap Pendapatan Asli Daerah Bali Tahun 2010-2013"

Kekurangannya, diagram lingkaran tidak dapat menunjukkan

frekuensinya.

Contoh Diagram Lingkaran

2.3.5.2 Grafik Histogram/ Diagram Batang

Histogram merupakan grafik dari distribusi frekuensi suatu

variable. Tampilan histogram berupa petak-petak empat persegi panjang.

Sebagai sumbu horizontal boleh memakai tepi-tepi kelas, batas-batas kelas

atau nilai variabel yang diobservasi, sedang sumbu vertical menunjukkan

frekuensi. Untuk distribusi bergolong atau berkelompok yang menjadi

absis adalah nilai tengah dari masing-masing kelas. (Drs. Ating Somantri,

2006:113).

Page 21: Karya Tulis "Pengaruh Banyaknya Wisatawan Australia dan Jepang Terhadap Pendapatan Asli Daerah Bali Tahun 2010-2013"

Contoh Grafik Histogram

Page 22: Karya Tulis "Pengaruh Banyaknya Wisatawan Australia dan Jepang Terhadap Pendapatan Asli Daerah Bali Tahun 2010-2013"

2.3.5.3 Diagram Garis

Diagram garis dibuat biasanya untuk menunjukkan perkembangan

suatu keadaan. Perkembangan tersebut bias naik bias turun. Hal ini akan

Nampak secara visual melalui garis dalam grafik. Dalam grafik terdapat

garis vertical yang menunjukkan jumlah dan yang mendatar menunjukkan

variable tertentu yang ditunjukkan pada gambar dibawah, yang perlu

diperhatikan dalam membuat grafik adalah ketepatan membuat skala pada

garis vertical yang akan mencerminkan keadaan jumlah hasil observasi.

(Dr. Sugiyono, 2002:34).

Contoh Diagram Garis

Page 23: Karya Tulis "Pengaruh Banyaknya Wisatawan Australia dan Jepang Terhadap Pendapatan Asli Daerah Bali Tahun 2010-2013"
Page 24: Karya Tulis "Pengaruh Banyaknya Wisatawan Australia dan Jepang Terhadap Pendapatan Asli Daerah Bali Tahun 2010-2013"

2.3.5.3 Korelasi Person

Korelasi Person merupakan suatu Teknik Statistik yang

dipergunakan untuk mengukur kekuatan hubungan 2 Variabel dan juga

untuk dapat mengetahui bentuk hubungan antara 2 Variabel tersebut

dengan hasil yang sifatnya kuantitatif. Kekuatan hubungan antara 2

variabel yang dimaksud disini adalah apakah hubungan tersebut ERAT,

LEMAH,  ataupun TIDAK ERAT sedangkan bentuk hubungannya adalah

apakah bentuk korelasinya Linear Positif  ataupun Linear Negatif.

Kekuatan Hubungan antara 2 Variabel biasanya disebut dengan

Koefisien Korelasi dan dilambangkan dengan symbol “r”. Nilai Koefisian

r akan selalu berada di antara -1 sampai +1.Koefisien Korelasi akan selalu

berada di dalam Range -1 ≤ r ≤ +1 .

Koefisien Korelasi Pearson disebut juga dengan Koefisien Korelasi

Sederhana karena rumus perhitungan Koefisien korelasi sederhana ini

dikemukakan oleh Karl Pearson yaitu seorang ahli Matematika yang

berasal dari Inggris.

Page 25: Karya Tulis "Pengaruh Banyaknya Wisatawan Australia dan Jepang Terhadap Pendapatan Asli Daerah Bali Tahun 2010-2013"

Rumus yang dipergunakan untuk menghitung Koefisien Korelasi

Sederhana adalah sebagai berikut :

(Rumus ini disebut juga dengan Pearson Product Moment)

Keterangan :

n    = Banyaknya Pasangan data X dan Y

ΣX = Total Jumlah dari Variabel X

ΣY = Total Jumlah dari Variabel Y

ΣX2= Kuadrat dari Total Jumlah Variabel X

ΣY2= Kuadrat dari Total Jumlah Variabel Y

ΣXY= Hasil Perkalian dari Total Jumlah Variabel X dan Variabel Y

Pola / Bentuk Hubungan antara 2 Variabel  :

1. Korelasi Linear Positif  (+1)

Perubahan salah satu Nilai Variabel diikuti perubahan Nilai

Variabel yang lainnya secara teratur dengan arah yang sama. Jika Nilai

Variabel X mengalami kenaikan, maka Variabel Y akan ikut naik. Jika

Nilai Variabel X mengalami penurunan, maka Variabel Y akan ikut

Page 26: Karya Tulis "Pengaruh Banyaknya Wisatawan Australia dan Jepang Terhadap Pendapatan Asli Daerah Bali Tahun 2010-2013"

turun. Apabila Nilai Koefisien Korelasi mendekati +1 (positif Satu)

berarti pasangan data Variabel X dan Variabel Y memiliki Korelasi

Linear Positif yang kuat/Erat.

2. Korelasi Linear Negatif (-1)

Perubahan salah satu Nilai Variabel diikuti perubahan Nilai

Variabel yang lainnya secara teratur dengan arah yang berlawanan. Jika

Nilai Variabel X mengalami kenaikan, maka Variabel Y akan turun. Jika

Nilai Variabel X mengalami penurunan, maka Nilai Variabel Y akan

naik. Apabila Nilai Koefisien Korelasi mendekati -1 (Negatif Satu) maka

hal ini menunjukan pasangan data Variabel X dan Variabel Y memiliki

Korelasi Linear Negatif yang kuat/erat.

3. Tidak Berkorelasi (0)

Kenaikan Nilai Variabel yang satunya kadang-kadang

diikut dengan penurunan Variabel lainnya atau kadang-kadang

diikuti dengan kenaikan Variable yang lainnya. Arah hubungannya tidak

teratur, kadang-kadang searah, kadang-kadang berlawanan. Apabila Nilai

Koefisien Korelasi mendekati 0 (Nol) berarti pasangan data Variabel X

dan Variabel Y memiliki korelasi yang sangat lemah atau

berkemungkinan tidak berkorelasi.

r Kriteria Hubungan

Page 27: Karya Tulis "Pengaruh Banyaknya Wisatawan Australia dan Jepang Terhadap Pendapatan Asli Daerah Bali Tahun 2010-2013"

0 Tidak ada Korelasi

0 – 0.5 Korelasi Lemah

0.5 – 0.8 Korelasi sedang

0.8 – 1 Korelasi Kuat / erat

1 Korelasi Sempurna

Page 28: Karya Tulis "Pengaruh Banyaknya Wisatawan Australia dan Jepang Terhadap Pendapatan Asli Daerah Bali Tahun 2010-2013"

BAB III

PEMBAHASAN MASALAH

3.1 Perkembangan Pengunjung Wisatawan Australia ke Pulau Bali

Pada Tahun 2010-2013

Australia merupakan negara yang letaknya dekat dengan Indonesia, dan

secara otomatis Australia dekat pula dengan pulau Bali. Banyak wisatawan

Australia yang berkunjung ke pulau Bali karena keelokan dan keunikan pulau Bali

itu sendiri, dan banyak pula wisatawan Australia yang berkunjung ke Bali karena

jarak yang tidak terlalu jauh antara Australia dan pulau Bali. Jumlah wisatawan

Australia yang berkunjung ke Pulau Bali pada tahun 2010-2013 relatif meningkat.

Berikut adalah data jumlah wisatawan Australia yang berkunjung ke Pulau Bali

pada tahun 2010-2013.

Tabel 3.1 Jumlah Wisatawan Australia ke Pulau Bali Pada Tahun

2010-2013

No Tahun Jumlah Wisatawan Australia

1 2010 647.872

2 2011 790.965

3 2012 823.821

4 2013 826.385

Page 29: Karya Tulis "Pengaruh Banyaknya Wisatawan Australia dan Jepang Terhadap Pendapatan Asli Daerah Bali Tahun 2010-2013"

Dari data diatas kita dapat melihat jumlah wisatawan Australia yang

berkunjung ke pulau Bali dari tahun 2010 sampai dengan 2013 mengalami

peningkatan. Artinya, pulau Bali semakin diminati oleh wisatawan Australia,

sehingga semakin banyak wisatawan Australia yang berkunjung ke pulau Bali.

3.1.1 Penyajian Data

a. Diagram Batang

Gambar 3.1.1 Jumlah Wisatawan Australia Tahun 2010-2013 dalam

diagram batang

b. Diagram Garis

2010 2011 2012 20130

100200300400500600700800900

647.872

790.965 823.821 826.385

Jumlah Wisatawan Australia Tahun 2010-2013

Jumlah Wisatawan Australia Tahun 2010-2013

Page 30: Karya Tulis "Pengaruh Banyaknya Wisatawan Australia dan Jepang Terhadap Pendapatan Asli Daerah Bali Tahun 2010-2013"

Gambar 3.1.2 Jumlah Wisatawan Australia Tahun 2010-2013 dalam diagram garis

3.2 Perkembangan Pengunjung Wisatawan Jepang ke Pulau Bali

Pada Tahun 2010-2013

Pulau Bali telah banyak dilirik dunia karena keindahannya, banyaknya

objek wisata yang ada di pulau Bali, serta keunikan-keunikan disetiap objeknya

membuat wisatawan mancanegara tertarik untuk berkunjung ke pulau Bali,

termasuk negara Jepang yang letaknya cukup jauh dari Indonesia. Meskipun

demikian, wisatawan Jepang banyak yang berkunjung ke pulau Bali. Namun, pada

tahun 2010-2011 jumlah wisatawan Jepang yang berkunjung ke Indonesia sempat

mengalami penurunan, dan pada tahun 2012-2013 mengalami peningkatan.

2010 2011 2012 20130

100000200000300000400000500000600000700000800000900000

647972

790965 823821 826385

Jumlah Wisatawan Australia Tahun 2010-2013

Jumlah Wisatawan Australia Tahun 2010-2013

Page 31: Karya Tulis "Pengaruh Banyaknya Wisatawan Australia dan Jepang Terhadap Pendapatan Asli Daerah Bali Tahun 2010-2013"

Berikut data jumlah wisatawan Jepang yang berkunjung ke pulau Bali pada tahun

2010-2013.

Tabel 3.2 Jumlah Wisatawan Jepang ke Pulau Bali Pada Tahun 2010-

2013

Dari data diatas kita dapat melihat jumlah wisatawan Jepang yang

berkunjung ke pulau Bali dari tahun 2010 sampai dengan 2013 mengalami

penurunan dan peningkatan. Penurunan terjadi pada tahun 2011, sedangkan

peningkatan terjadi pada tahun 2012-2013.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata Bali Ida Bagus Kadek Subhiksu, banyak

faktor yang mempengaruhi penurunan jumlah wisatawan Jepang ke Bali, salah

satunya penutupan jalur penerbangan langsung Japan Airlines (JAL) Narita-

Ngurah Rai pada 1 Oktober 2010 silam. Salah satu alasan JAL menutup jalur

penerbangan langsung ke Denpasar, dikarenakan masalah finansial yang membelit

No Tahun Jumlah Wisatawan Jepang

1 2010 246.465

2 2011 183.284

3 2012 191.836

4 2013 208.115

Page 32: Karya Tulis "Pengaruh Banyaknya Wisatawan Australia dan Jepang Terhadap Pendapatan Asli Daerah Bali Tahun 2010-2013"

maskapai penerbangan tersebut. Dengan begitu, jalur penerbangan langsung

Tokyo-Denpasar hanya dioperasikan oleh Garuda Indonesia. Lebih lanjut

Subhiksu menyatakan, selain penutupan jalur penerbangan JAL, kasus

terbunuhnya dua wisatawan Jepang pada tahun 2009 dan bencana 11 Maret 2011,

juga berpengaruh terhadap penurunan jumlah wisatawan Jepang ke Bali. Namun

pada tahun selanjutnya jumlah wisatawan Jepang kembali meningkat, hal ini

terjadi karena Pesawat Garuda mulai terbang ke bandara Haneda di tengah kota

Tokyo, kemudian seiring berakhirnya kasus terbunuhnya 2 wisatawan jepang serta

bencana pada 11 Maret 2011.

Jadi, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan penurunan jumlah

wisatawan Jepang yang berkunjung ke pulau Bali pada tahun 2011, 3 diantaranya

karena penutupan jalur penerbangan langsung Japan Airlines (JAL) Narita-

Ngurah Rai pada 1 Oktober 2010 silam, kemudian kasus terbunuhnya dua

wisatawan Jepang pada tahun 2009 dan bencana pada tanggal 11 Maret 2011.

Walaupun demikian, pada tahun selanjutnya jumlah wisatawan Jepang mengalami

peningkatan kembali karena Pesawat Garuda mulai terbang ke bandara Haneda di

tengah kota Tokyo, kemudian seiring berakhirnya kasus terbunuhnya 2 wisatawan

jepang serta bencana pada 11 Maret 2011.

Page 33: Karya Tulis "Pengaruh Banyaknya Wisatawan Australia dan Jepang Terhadap Pendapatan Asli Daerah Bali Tahun 2010-2013"

3.2.1 Penyajian Data

a. Diagram Batang

Gambar 3.2.1 Jumlah Wisatawan Jepang Tahun 2010-2013 dalam

diagram batang

b. Diagram Garis

Gambar 3.2.2 Jumlah Wisatawan Jepang Tahun 2010-2013 dalam

diagram garis

2010 2011 2012 20130

50

100

150

200

250246.465

183.284 191.836 208.115

Jumlah Wisatawan Jepang Tahun 2010-2013

Jumlah Wisatawan Jepang Tahun 2010-2013

2010 2011 2012 20130

50

100

150

200

250

300246.465

183.284 191.836 208.115

Jumlah Wisatawan Jepang Tahun 2010-2013

Jumlah Wisatawan Jepang Tahun 2010-2013

Page 34: Karya Tulis "Pengaruh Banyaknya Wisatawan Australia dan Jepang Terhadap Pendapatan Asli Daerah Bali Tahun 2010-2013"

3.3 Perbandingan jumlah wisatawan Australia dan Jepang ke pulau

Bali Pada Tahun 2010-2013

Jumlah wisatawan Australia yang berkunjung ke pulau Bali pada tahun

2010-2013 lebih banyak dari jumlah wisatawan Jepang yang berkunjung ke pulau

Bali pada tahun 2010-2013. Jumlah wisatawan Australia terus mengalami

peningkatan dari tahun ke tahunnya, sedangkan jumlah wisatawan Jepang sempat

mengalami penurunan. Sehingga terlihat secara jelas perbandingan jumlah

wisatawan Australia dan Jepang pada tahun 2010-2013. Berikut merupakan data

perbandingannya.

Tabel 3.3 Perbandingan jumlah wisatawan Australia dan Jepang ke

pulau Bali Pada Tahun 2010-2013

No Tahun Jumlah Wisatawan

Australia

Jumlah Wisatawan Jepang

1 2010 647.872 246.465

2 2011 790.965 183.284

3 2012 823.821 191.836

4 2013 826.385 208.115

Page 35: Karya Tulis "Pengaruh Banyaknya Wisatawan Australia dan Jepang Terhadap Pendapatan Asli Daerah Bali Tahun 2010-2013"

3.3.1 Penyajian Data

a. Diagram Batang

Gambar 3.3.1 Perbandingan Jumlah Wisatawan Australia dan Jepang

Tahun 2010-2013 dalam diagram batang

b. Diagram Garis

Gambar 3.3.2 Jumlah Wisatawan Australia Tahun 2010-2013 dalam

diagram garis

2010 2011 2012 20130

100200300400500600700800900

647.872

790.965 823.821 826.385

246.465183.284 191.836 208.115

Perbandingan Jumlah Wisatawan Australia dan Jepang Tahun 2010-2013

Jumlah Wisatawan Australia Jumlah Wisatawan Jepang

2010 2011 2012 20130

100200300400500600700800900

647.872

790.965 823.821 826.385

246.465183.284 191.836 208.115

Perbandingan Jumlah Wisatawan Austral ia dan Jepang Tahun 2010-

2013

Jumlah Wisatawan Australia Jumlah Wisatawan Jepang

Page 36: Karya Tulis "Pengaruh Banyaknya Wisatawan Australia dan Jepang Terhadap Pendapatan Asli Daerah Bali Tahun 2010-2013"

3.4 Perkembangan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bali Pada Tahun

2010-2013

No Tahun PAD Pulau Bali (Rp)

1 2010 196.185.384

2 2011 215.866.366

3 2012 236.455.421

4 2013 257.971.060

Pendapatan Asli Daerah (PAD) pulau Bali Periode 2010-2013 dipengaruhi

oleh pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara secara positif.

Peningkatan pada nilai pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara,

termasuk wisatawan Australia dan Jepang ini berarti akan membuat meningkatnya

tingkat jumlah hunian hotel, baik yang berbintang maupun yang tidak berbintang,

serta meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke tempat obyek-obyek

wisata, baik itu wisata alam, wisata sejarah maupun wisata budaya yang ada di

pulaui Bali. Selain itu juga akan meningkatkan jumlah hotel dan restoran yang

pada nantinya berdampak pada peningkatan penerimaan pajak daerah maupun

retribusi daerah yang pada akhirnya dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah

(PAD) di pulau Bali itu sendiri.

Tabel 3.4 Jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bali Pada Tahun

2010-2013

Page 37: Karya Tulis "Pengaruh Banyaknya Wisatawan Australia dan Jepang Terhadap Pendapatan Asli Daerah Bali Tahun 2010-2013"

Jadi, dari data di atas kita dapat simpulkan bahwa pada tahun 2010-2011

keadaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pulau Bali relatif meningkat. Hal ini

dipengaruhi karena meningkatnya jumlah wisatawan mancanegara, termasuk

Australia dan Jepang yang berkunjung ke pulau Bali pada tahun 2010-2011.

3.4.1 Penyajian Data

a. Diagram Batang

Gambar 3.4.1 Jumlah Wisatawan Australia Tahun 2010-2013 dalam

diagram batang

2010 2011 2012 20130

50000000

100000000

150000000

200000000

250000000

300000000

196185384215866366

236455421257971060

Jumlah PAD Pulau Bali Tahun 2010-2013

PAD Pulau Bali (Rp)

Page 38: Karya Tulis "Pengaruh Banyaknya Wisatawan Australia dan Jepang Terhadap Pendapatan Asli Daerah Bali Tahun 2010-2013"

b. Diagram Garis

Gambar 3.4.2 Jumlah Wisatawan Australia Tahun 2010-2013 dalam

diagram garis

3.5 Pengaruh banyaknya wisatawan Australia dan Jepang terhadap

Pendapatan Asli (PAD) pulau Bali Tahun 2010-2013

Pendapatan Asli Daerah (PAD) pulau Bali dipengaruhi oleh banyaknya

wisatawan domestik ataupun wisatawan mancanegara yang berkunjung ke pulau

Bali itu sendiri. Dalam hal ini, cakupan wisatawan mancanegara meliputi

wisatawan Australia dan Jepang yang berkunjung ke pulau Bali pada tahun 2010-

2013. Dalam hal ini dibutuhkan data untuk mengetahui bentuk hubungan antara

jumlah wisatawan Australia dan Jepang dengan Pendapatan Asli Daerah Bali pada

2010 2011 2012 20130

50000000

100000000

150000000

200000000

250000000

300000000

196185384215866366

236455421257971060

Jumlah PAD Pulau Bali Tahun 2010-2013

PAD Pulau Bali (Rp)

Page 39: Karya Tulis "Pengaruh Banyaknya Wisatawan Australia dan Jepang Terhadap Pendapatan Asli Daerah Bali Tahun 2010-2013"

tahun 2010-2013 untuk menentukan hasil yang sifatnya kuantitatif. Tabel di

bawah ini memperlihatkan hubungan jelas wisatawan Australia terhadap

Pendapatan Asli Daerah (PAD) pulau Bali.

Tabel 3.5 Jumlah Wisatawan Australia Terhadap Pulau Bali Tahun

2010-2013

Tahun Jumlah Wisatawan

Australia

PAD Pulau Bali

(Rp)

2010 647.872 196.185.384

2011 790.965 215.866.366

2012 823.821 236.455.421

2013 826.385 257.971.060

Page 40: Karya Tulis "Pengaruh Banyaknya Wisatawan Australia dan Jepang Terhadap Pendapatan Asli Daerah Bali Tahun 2010-2013"

Gambar 3.5 Jumlah Wisatawan Australia Terhadap PAD pulau Bali

Tahun 2010-2013 dalam diagram garis.

Dengan jumlah pengunjung terbanyak dalam kategori wisatawan

mancanegara yang berkunjung ke pulau Bali, jumlah wisatawan Australia

tentunya sangat berpengaruh terhadap Pendapatan Asli di daerah pulau Bali.

Buktinya kita dapat melihat grafik jumlah wisatawan Australia terhadap

Pendapatan Asli Daerah (PAD) pulau Bali tahun 2010-2013 meningkat.

3.5.2 Pengolahan Data

Untuk mengetahui korelasi atau hubungan jumlah wisatawan Australia

dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pulau Bali pada tahun 2010-2013, berikut

merupakan data jumlah wisatawan Australia dengan Pendapatan Asli Daerah

(PAD) pulau Bali pada tahun 2010-2013.

600 650 700 750 800 850150

170

190

210

230

250

270

Jumlah Wisatawan Australia Bali Terhadap PAD Pulau Bali Tahun 2010-2013

Jumlah WIsatawan Australia (Dalam Ribu)

PAD

Pula

u Ba

li (D

alam

Juta

Rup

iah)

2010

20112012

2013

Page 41: Karya Tulis "Pengaruh Banyaknya Wisatawan Australia dan Jepang Terhadap Pendapatan Asli Daerah Bali Tahun 2010-2013"
Page 42: Karya Tulis "Pengaruh Banyaknya Wisatawan Australia dan Jepang Terhadap Pendapatan Asli Daerah Bali Tahun 2010-2013"

nΣxy – (Σx) (Σy)                    

 √{nΣx² – (Σx)²} {nΣy2 – (Σy)2}    

(4)(705,826,113,087,779) – (3.089.043)(906.478.231)                    

√{(4)( 2,406,956,967,875) – (3.089.043)²} {(4)

(207.547.226.783.084.000) – (906.478.231)2}     

23,154,218,228,183

26,958,523,014,911

0.858883041

r² = 0.737680078134467 = Koefisien Determinasi 73%

Jika r = 0.858883041 artinya korelasi kuat / erat, dengan koefisien

determinasi atau presentasenya mencapai 73%. Jadi jumlah wisatawan

Australia sangat berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah pulau Bali

Tahun 2010-2013, dengan presentase mencapai 73%.

r =

r =

r =

r =

Page 43: Karya Tulis "Pengaruh Banyaknya Wisatawan Australia dan Jepang Terhadap Pendapatan Asli Daerah Bali Tahun 2010-2013"

Jika dibandingkan dengan jumlah wisatawan Australia, jumlah wisatawan

Jepang memang tidak lebih dari wisatawan Australia. Berikut merupakan data

jumlah wisatawan Australia terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) pulau Bali

pada tahun 2010-2013.

Tabel 3.5.2 Jumlah Wisatawan Jepang Terhadap Pulau Bali Tahun

2010-2013

Tahun Jumlah Wisatawan

Australia

PAD Pulau Bali

(Rp)

2010 246.465 196.185.384

2011 183.284 215.866.366

2012 191.836 236.455.421

2013 208.115 257.971.060

Page 44: Karya Tulis "Pengaruh Banyaknya Wisatawan Australia dan Jepang Terhadap Pendapatan Asli Daerah Bali Tahun 2010-2013"

Gambar 3.5.2 Jumlah Wisatawan Jepang Terhadap PAD pulau Bali Tahun 2010-2013

Pada grafik data di atas, walaupun jumlah wisatawan Jepang sempat

mengalami penurunan di tahun 2011, jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD)

pulau Bali tetap meningkat. Sehingga dapat dikatakan bahwa jumlah wisatawan

Jepang pengaruhnya lemah terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) pulau Bali

pada tahun 2010-2013.

3.5.3 Pengolahan Data

Untuk mengetahui korelasi atau hubungan jumlah wisatawan Jepang

dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pulau Bali pada tahun 2010-2013. Berikut

merupakan data jumlah wisatawan Jepang dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD)

pulau Bali pada tahun 2010-2013 .

2013

2010

2011

2012

170 180 190 200 210 220 230 240 250 260180190200210220230240250260270280

Jumlah Wisatawan Jepang Terhadap PAD Pulau Bali Tahun 2010-2013

Jumlah Wisatawan Jepang Tahun (Dalam Ribu)

PAD

Pula

u Ba

li (D

alam

Juta

Rup

iah)

Page 45: Karya Tulis "Pengaruh Banyaknya Wisatawan Australia dan Jepang Terhadap Pendapatan Asli Daerah Bali Tahun 2010-2013"
Page 46: Karya Tulis "Pengaruh Banyaknya Wisatawan Australia dan Jepang Terhadap Pendapatan Asli Daerah Bali Tahun 2010-2013"

nΣxy – (Σx) (Σy)                    

 √{nΣx² – (Σx)²} {nΣy2 – (Σy)2}    

(4) (186.965.990.988.360) – (829.700) (906.478.231)                    

√{(4)(174.450.925.002) – (829.700)²} {(4)

(207.547.226.783.084.000) – (906.478.231)2}     

- 4,241,024,307,260

8,932,145,709,095

- 0.474804649

r² = 0.225439454609558 = Koefisien Determinasi 22%

Jika r = -0.474804649 artinya korelasi lemah , dengan koefisien

determinasi atau presentasenya mencapai 22% .Jadi jumlah wisatawan Jepang

sedikit berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah pulau Bali Tahun 2010-

2013, dengan presentase mencapai 22%.

r =

r =

r =

r =

Page 47: Karya Tulis "Pengaruh Banyaknya Wisatawan Australia dan Jepang Terhadap Pendapatan Asli Daerah Bali Tahun 2010-2013"

BAB IV

PENUTUP

4.1 Simpulan

1. Berdasarkan analisis penulis dapat disimpulkan bahwa perkembangan

jumlah wisatawan Australia yang berkunjung ke pulau Bali pada tahun

2010-2013 relatif meningkat karena daya tarik wisatawan yang semakin

tinggi terhadap keelokan pulau Bali.

2. Sedangkan jumlah wisatawan Jepang yang berkunjung ke pulau Bali pada

tahun 2010-2013 sempat mengalami penurunan di tahun 2011 karena

terdapat beberapa faktor yang mempengaruhinya, 3 diantaranya karena

penutupan jalur penerbangan langsung Japan Airlines (JAL) Narita-

Ngurah Rai pada 1 Oktober 2010 silam, kemudian kasus terbunuhnya dua

wisatawan Jepang pada tahun 2009 dan bencana pada tanggal 11 Maret

2011. Namun pada tahun selanjutnya jumlah wisatawan Jepang

mengalami peningkatan kembali karena Pesawat Garuda mulai terbang ke

bandara Haneda di tengah kota Tokyo, kemudian seiring berakhirnya

kasus terbunuhnya 2 wisatawan jepang serta bencana pada 11 Maret 2011.

3. Keadaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pulau Bali pada tahun 2010-2013

relatif meningkat. Hal ini salahsatunya dipengaruhi oleh meningkatnya

jumlah wisatawan mancanegara, termasuk Australia dan Jepang yang

berkunjung ke pulau Bali pada tahun 2010-2011.

Page 48: Karya Tulis "Pengaruh Banyaknya Wisatawan Australia dan Jepang Terhadap Pendapatan Asli Daerah Bali Tahun 2010-2013"

4. Jumlah wisatawan Australia yang meningkat sangat berpengaruh terhadap

Pendapatan Asli Daerah pulau Bali Tahun 2010-2013, yakni dengan

presentase mencapai 73%. Sedangkan jumlah wisatawan Jepang yang

sempat mengalami penurunan, sedikit berpengaruh terhadap Pendapatan

Asli Daerah pulau Bali Tahun 2010-2013, yakni dengan presentase

mencapai 22%.

4.2 Saran

1. Penulis menghimbau agar wisatawan mancanegara termasuk wisatawan

Australia dan Jepang memiliki antusiasme yang lebih besar lagi untuk

mengunjungi pulau Bali dengan objek-objek wisata yang ada di dalamnya.

Agar Pendapatan Asli Daerah (PAD) pulau Bali meningkat lebih banyak

lagi.

2. Pulau Bali yang memiliki alam yang indah, budaya yang begitu kental,

serta objek-objek wisata yang unik dan menawan, alangkah baiknya jika

dan lestarikan semua itu dengan sebaik-baiknya sebagai salahsatu bukti

kecintaan kita terhadap alam Indonesia.