KARYA TULIS ILMIAH HASIL PELAKSANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) TAMAN KANAK-KANAK PADA PENGEMBANGAN SENI JUDUL UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS (KOLASE) ANAK TK KELOMPOK B MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DAN PEMBERIAN TUGAS DENGAN BERBAGAI MEDIA Disusun Untuk Mengikuti Lomba Karya Ilmiah Inovatif Pembelajaran Guru Disusun Oleh : Nama : FUTICHA TURISQOH NUPTK : 3560752653300052 Jabatan : Guru Unit Kerja : TKIT Miftahul Ulum Gumayun TAMAN KANAK-KANAK ISLAM TERPADU (TKIT) MIFTAHUL ULUM GUMAYUN Jl. Raya Slawi – Jatibarang Km 4 Gumayun – Dukuhwaru – Tegal TAHUN 2011
46
Embed
Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KARYA TULIS ILMIAH
HASIL PELAKSANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
TAMAN KANAK-KANAK PADA PENGEMBANGAN SENI
JUDUL
UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS (KOLASE)
ANAK TK KELOMPOK B MELALUI PENERAPAN METODE
DEMONSTRASI DAN PEMBERIAN TUGAS
DENGAN BERBAGAI MEDIA
Disusun Untuk Mengikuti
Lomba Karya Ilmiah Inovatif Pembelajaran Guru
Disusun Oleh :
Nama : FUTICHA TURISQOH
NUPTK : 3560752653300052
Jabatan : Guru
Unit Kerja : TKIT Miftahul Ulum Gumayun
TAMAN KANAK-KANAK ISLAM TERPADU (TKIT)
MIFTAHUL ULUM GUMAYUN
Jl. Raya Slawi – Jatibarang Km 4 Gumayun – Dukuhwaru – Tegal
TAHUN 2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kehadirat Allah Yang Maha Kuasa yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga penulis mampu
menyelesaikan naskah Karya Ilmiah tanpa halangan suatu apapun.
Maksud penyusunan naskah ini adalah untuk mengikuti Lomba
Karya Ilmiah Inovatif Pembelajaran Guru Tahun 2011. Karya Ilmiah ini
merupakan hasil pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di TKIT
Miftahul Ulum Gumayun, dan merupakan harapan bagi setiap guru TK
untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak TK, di antaranya
pembuatan kolase, di mana pembelajaran melalui PTK pada
pengembangan seni ini diharapkan mampu meningkatkan kreativitas
anak. Dan untuk menunjang keberhasilan dari pembelajaran ini di
antaranya adalah keuletan, yang disertai dengan sikap sabar dan teliti
yang penuh rasa tanggung jawab dari guru dalam menghadapi anak didik.
Proses penyusunan Karya Ilmiah ini hingga selesai dengan baik
tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Maka dari itu penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada Kepala Sekolah TKIT Miftahul
Ulum Gumayun yang telah mendukung keikutsertaan penulis dalam
mengikuti perlombaan Karya Ilmiah tersebut. Tidak terlupakan juga
teman-teman guru di TKIT Mifthul Ulum Gumayun yang telah banyak
membantu dengan memberikan dukungan moril atas terselesainya Karya
ii
Ilmiah ini, dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu
yang telah berjasa dalam penyusunan Karya Ilmiah ini.
Peneliti menyadari bahwa Karya Ilmiah ini belum sempurna, untuk
itu tidak menutup kemungkinan saran dan kritik yang membangun agar
dapat memberikan khazanah dalam Karya Ilmiah ini. Semoga Karya
Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama bagi dunia
pendidikan. Amin…..
Tegal, Juli 2011
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………… i
KATA PENGANTAR …………………………………………………. ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………… iv
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………….. 1
A. Latar Belakang ………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………….. 3
C. Tujuan Penelitian……………………………………………... 3
D. Manfaat Penelitian……………………………………………. 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA………………………………………...... 5
A. Pengertian Motorik Halus……………………………………. 5
B. Metode Demonstrasi dan Pemberian Tugas…………………6
C. Media…………………………………………………………… 6
D. Kolase………………………………………………………….. 6
E. Hipotesis………………………………………………………. 12
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN……………………………. 13
A. Subjek Penelitian…………………………………………….. 13
B. Deskripsi Penelitian………………………………………….. 13
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………. 34
A. Hasil Penelitian……………………………………………….. 34
B. Pembahasan…………………………………………………. 37
BAB V PENUTUP…………………………………………………… 40
A. Kesimpulan…………………………………………………… 40
B. Saran dan Tindak Lanjut……………………………………. 40
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………. 42
LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Latar Belakang
Pendidikan Taman Kanak - kanak merupakan pendidikan
anak usia dini pada jalur formal yang melayani anak usia 4 – 6
tahun. Tujuan Pendidikan Taman Kanak–kanak adalah membantu
berbagai potensi, yang meliputi sikap, perilaku, bahasa, kognitif,
fisik motorik dan seni untuk siap memasuki jenjang pendidikan
berikutnya.
Untuk mencapai atau mewujudkan hal–hal tersebut
sangatlah dibutuhkan guru yang profesional, sarana dan prasarana
yang memadai, salah satunya adalah media yang menarik dalam
kegiatan pembelajaran.
Seperti yang terjadi pada Taman Kanak–kanak TKIT
Miftahul Ulum Gumayun Kecamatan Dukuhwaru Kelompok B
Tahun Ajaran 2010/2011 semester kedua pengembangan seni
khususnya pada indikator kolase dengan berbagai media sebagian
anak kesulitan, sehingga anak kurang mencapai apa yang
diharapkan guru. Berdasarkan pengamatan yang terjadi di kelas,
hasil belajar anak pada indikator tersebut kurang memuaskan.
Banyak anak yang merasa bosan saat diberikan kegiatan tersebut,
1
dan juga banyak anak yang tidak mau menyelesaikan kegiatan
atau tugas yang diberikan guru.
Dengan metode penelitian tindakan kelas diharapkan
peningkatan hasil belajar anak dalam kegiatan kolase dengan
berbagai media dapat tercapai dengan optimal. Kegiatan kolase
juga berkaitan dengan kemampuan motorik halus anak. Oleh sebab
itu diharapkan dengan kegiatan kolase melalui penggunaan media
kain perca dengan metode demonstrasi dan pemberian tugas dapat
meningkatkan kemampuan motorik halus anak.
2. Identifikasi Masalah
Seperti yang telah diuraikan dalam latar belakang di atas
masalah yang diidentifikasi adalah ;
1. Sebagian anak kesulitan dalam melakukan kegiatan kolase
dengan berbagai media.
2. Keengganan anak melakukan kegiatan motorik halus dalam
membuat kolase dengan berbagai media.
3. Analisis Masalah
Dari identifikasi masalah di atas, masalah yang akan
dipecahkan adalah sebagian anak kesulitan dalam melakukan
kegiatan kolase dengan berbagai media.
2
Masalah kurangnya hasil belajar anak pada indikator
tersebut disebabkan karena metode pembelajaran yang digunakan
kurang tepat dan media yang digunakan kurang menarik. Masalah
tersebut akan dicoba dipecahkan melalui penggunaan media kain
perca dengan metode demonstrasi dan pemberian tugas.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan analisis di atas, Rumusan Masalah yang ada
adalah "Apakah dengan metode demonstrasi dan pemberian tugas
serta penggunaan berbagai media dapat meningkatkan kemampuan
membuat kolase anak di Taman Kanak - kanak TKIT Miftahul Ulum
Gumayun Kelompok B?”
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan
metode demonstrasi dan pemberian tugas dengan berbagai media
dalam mengembangkan ketrampilan motorik halus (kolase) anak di
TKIT Miftahul Ulum Gumayun.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi Anak
Meningkatkan hasil belajar anak pada kegiatan kolase dengan
berbagai media.
3
2. Manfaat bagi Guru
a. Meningkatkan kemampuan Guru sebagai fasilitator dan
motivator.
b. Memberi gambaran pada Guru tentang cara pembelajaran
membuat kolase
3. Manfaat bagi Sekolah
Meningkatkan kualitas / mutu TK yang bersangkutan.
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Motorik Halus
Motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot – otot
halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh
kesempatan untuk belajar dan berlatih, tidak terlalu membutuhkan
tenaga, akan tetapi membutuhkan koordinasi yang cermat serta
ketelitian. Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan,
mencoret–coret, menyusun balok, menggunting, menulis, dan
sebagainya. Perkembangan motorik ini sangat penting agar anak bisa
berkembang dengan optimal.
Perkembangan motorik halus anak Taman Kanak–kanak
ditekankan pada koordinasi gerakan motorik halus, dalam hal ini
berkaitan dengan kegiatan meletakkan atau memegang suatu objek
dengan menggunakan jari tangan. Pada usia 4 tahun koordinasi
gerakan motorik halus anak sangat berkembang, bahkan hampir
sempurna. Pada usia 5 atau 6 tahun koordinasi gerakan motorik halus
berkembang pesat. Pada masa ini anak telah mampu
mengkoordinasikan gerakan visual motorik, seperti mengkordinasikan
gerakan mata dengan tangan, lengan, dan tubuh secara bersamaan,
antara lain dapat dilihat pada waktu anak menulis/menggambar.
5
B. Metode Demonstrasi dan Pemberian Tugas
Menurut Muhibbin Syah, 2000 (dalam Metode
Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini),
Metode Demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara
memperagakan barang kejadian, aturan dan urutan melakukan suatu
kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media
pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang
sedang disajikan.
Menurut Moeslichatoen, 2004 (dalam Metode
Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini) hal–
hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan tugas kepada anak
adalah :
1. Pemberian tugas adalah proses integral dalam kegiatan
pengembangan, maka tujuan tugas merupakan bagian penting
sehingga tugas yang diberikan dapat dilakanakan dengan sebaik-
baiknya.
2. Pemberian tugas tidak sekedar menyibukkan anak
melainkan dapat memberikan sumbangan terhadap tujuan belajar
yang diharapkan.
3. Pemberian tugas harus memberikan pengenalan
kepada anak untuk bekerja dengan lebih baik.
4. Pemberian tugas harus menantang pengembangan
kreativitas.
5. Pemberian tugas harus menumbuhkan kesadaran
diri sendiri bukan untuk pendidik.
C. Media
Menurut Pamadhi, Hajar dan Sukardi S. Evan (2008) Media
adalah bahan yang dapat digunakan untuk menuangkan gagasan
seseorang seperti kertas, kanvas, kain, papan tripleks, haid barel,
keramik, kaleng, plastik, spon, daun, pita, serta bahan yang lainnya.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media
adalah komponen sumber belajar siswa yang dapat mendorong siswa
untuk belajar, sehingga dapat mendorong anak untuk berimajinasi dan
mengembangkan potensi yang dimiliki melalui kegiatan bermain.
D. Kolase
Kolase berasal dari bahasa Perancis, yaitu "Coller" yang
berarti lem / tempel, jadi bisa dikatakan Kolase adalah sebuah teknik
menempel unsur-unsur yang berbeda (bisa berupa kain, kertas, kayu,
dan lain-lain) ke dalam sebuah frame sehingga menghasilkan sebuah
karya seni yang baru.
Secara umum kolase adalah teknik menggabung beberapa
objek menjadi satu. Tidak hanya asal jadi, tapi objek – objek itu harus
mampu bercerita untuk menciptakan kesan tertentu.
Kolase merupakan perkembangan lebih lanjut dari seni lukis.
Di mana pada awal abad ke-20 para perupa sering menambahkan
6
7
(menempelkan) unsur-unsur yang berbeda ke dalam lukisan mereka
seperti potongan-potongan kain, kayu ataupun kertas koran, namun
memang ada perbedaan yang sangat signifikan antara seni kolase dan
seni lukis. Di dalam karya seni kolase selain aspek formal seni yang
dikedepankan meliputi nilai-nilai dasar keindahan, tata penyusunan
objek ke dalam frame (layout), kontur, bentuk objek dan warna
sebagaimana yang biasa disodorkan oleh karya seni lukis dan desain
grafis tetapi juga aspek ilustratif yaitu meliputi aspek konten material
dan bentuk gambar kolase itu sendiri.
Hal ini akan menimbulkan kesan yang berbeda dari
penikmat seni/audience ketika mengapresiasi karya kolase, karena
disodori keunikan yang ditimbulkan oleh penyusunan material-material
yang berbeda di dalam sebuah frame karya seni, hal yang tidak dapat
dijumpai dari seni lukis.
Awal Perkembangan Kolase
Kolase sebagai karya seni dimulai oleh para pelukis
beraliran KUBISME yaitu Georges Braque dan Pablo Picasso. Menurut
Guggenheim Museum's Braque mulai mengaplikasikan teknik kolase
ke dalam lukisan arangnya dengan bahan-bahan yang diolah dari
gulungan kayu oak dan potongan kertas. Sesaat setelah itu Picasso
mulai mengikutinya dengan medium yang baru. Pada tahun 1912
8
dalam lukisan "Still Life with Chair Caning (Nature-morte á la chaise
canée)". Picasso mengaplikasikan potongan-potongan kertas minyak
ke dalam kanvas.
Para seniman SUREALISME mulai mengembangkan teknik
kolase itu sendiri dengan istilah CUBOMANIA, yaitu kolase yang dibuat
dengan memotong gambar ke dalam kotak-kotak dan kemudian
disusun ulang secara acak susunannya. Hal yang oleh Rene Paserson
disebut INIMEDIA. Dan ada juga teknik kolase yang disebut
etrécissements dengan tokohnya Richard Genovese dan Marcel
Marien yang mengaplikasikan teknik robekan pada lapian atas lukisan
sehingga memunculkan citra dari lapisan yang ada di bawahnya.
Dewasa ini teknik ini lebih dikenal dengan teknik masking pada seni
grafis.
Contoh Gambar Kolase untuk Anak TK:
Kolase dengan media kapas dan benang wol
9
Kolase dengan media kertas marmer
Kolase dengan media daun pisang kering
Kolase dengan media kain dan
benang
10
Kolase dengan media kertas foto
Kolase dengan media kain perca berdasarkan pola
Kolase dengan media kertas dan kolase dengan media benang
11
Kolase dengan media biji-bijian
Kolase dengan media kain perca berdasarkan pola
E. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut:
Melalui penggunaan berbagai media dengan metode demonstrasi dan
pemberian tugas dapat meningkatkan kemampuan motorik halus (kolase)
anak pada Kelompok B TKIT Miftahul Ulum Gumayun.
12
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian :
1. Tempat Penelitian : TKIT MIFTAHUL ULUM GUMAYUN
KECAMATAN DUKUHWARU
KABUPATEN TEGAL
2. Alamat Penelitian : Desa Gumayun
Kecamatan Dukuhwaru
Kabupaten Tegal
3. Kelompok : B
4. Indikator Pengembangan : Pengembangan Seni Pada Indikator
Kolase Dengan Berbagai Media
5. Tema : Lingkunganku
6. Jumlah Siswa : 47 Anak (Kel. B1 & B2)
7. Jadwal Penelitian : 5 – 9 April 2011
B. Deskripsi Penelitian
Untuk memudahkan dalam mengadakan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) guna mengatasi permasalahan pengembangan seni pada
indikator kolase dengan berbagai media, maka penulis merencanakan
penelitian selama 5 hari berturut-turut. Penelitian dilaksanakan
melalui 4 tahap dalam PTK yaitu merencanakan, melaksanakan
observasi/pengamatan dan refleksi.
13
Prosedur pelaksanaan PTK yang dilakukan penulis adalah :
a. Melaksanakan refleksi, berdiskusi dengan teman sejawat, dan
meminta saran/bimbingan dari supervisor untuk mengidentifikasi
masalah, menganalisis masalah dan merumuskan masalah
b. Menyusun penelitian
c. Melaksanakan tindakan penelitian
d. Menganalisis data yang diperoleh pada waktu melaksanakan
tindakan penelitian kemudian menarik kesimpulan.
Penelitian ini bertujuan untuk perbaikan pembelajaran di TKIT
Miftahul Ulum Gumayun Kabupaten Tegal Kelompok B. Tujuan
utamanya adalah meningkatkan kemampuan motorik halus kolase
dengan menggunakan berbagai media melalui metode demonstrasi
dan pemberian tugas pada anak kelompok B TKIT Miftahul Ulum
Gumayun Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran
2010/2011 yang sesuai dengan tingkat perkembangan motorik halus
anak.
Deskripsi penelitian selama 5 hari tersebut dituliskan hanya
secara garis besarnya saja, secara detail terdapat pada lampiran.
a. Satuan Kegiatan Harian 1
1) Perencanaan:
1. Merumuskan tujuan perbaikan kemampuan motorik halus
kolase dengan berbagai media melalui metode demonstrasi
dan pemberian tugas pada anak kelompok B di TKIT
14
Miftahul Ulum Gumayun Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran
2010/2011.
2. Membuat Satuan Kegiatan Harian (SKH yang telah
ditandatangani oleh Kepala Sekolah TKIT Miftahul Ulum
Gumayun)
3. Mengadakan diskusi dengan teman sejawat tentang
permasalahan kemampuan motorik halus anak dalam
kegiatan kolase dengan menggunakan biji-bijian
4. Merencanakan pengelolaan kelas
5. Merencanakan langkah-langkah kegiatan perbaikan
2) Menyediakan alat dan bahan yang mendukung perbaikan
kegiatan kemampuan kolase dengan biji-bijian
3) Pelaksanaan Tindakan:
1. Kegiatan Awal ± 30 menit
a. Baris. Anak berbaris di depan kelas.
b. Masuk kelas, duduk di tempat duduk masing-masing.
c. Anak mengucapkan salam dan guru menjawabnya.
d. Sebelum belajar anak berdoa secara bersama-sama
dipandu guru.
2. Kegiatan Inti ± 60 menit
Langkah-langkah kegiatan kolase:
15
a. Guru menyiapkan media biji-bijian yang digunakan untuk
membuat kolase dan membagikan kepada masing-
masing anak.
b. Setelah semua siswa sudah menerima biji-bijian maka
guru meminta masing-masing siswa kelompok B untuk
mengikuti langkah membuat kolase yang
didemonstrasikan oleh guru.
c. Guru mengawasi anak yang melaksanakan kegiatan.
d. Guru membimbing anak yang mengalami kesulitan
dalam membuat kolase dengan biji-bijian.
3. Istirahat ± 30 menit
a. Anak-anak bermain di luar kelas di bawah pengawasan
guru
b. Bel berbunyi anak-anak berbaris untuk cuci tangan
c. Berdoa sebelum makan, makan bekal yang disediakan
oleh sekolah
d. Selesai makan anak-anak membereskan semua
perlengkapannya
e. Berdoa sesudah makan yang dipandu oleh guru
4. Kegiatan Akhir ± 30 menit
a. Guru melakukan tanya jawab tentang materi kolase
dengan biji-bijian
16
b. Guru mengevaluasi/membahas kegiatan hari ini yaitu
tentang kolase dengan menggunakan biji-bijian
c. Guru memberikan saran-saran
d. Selesai pembelajaran anak-anak berdoa pulang dan
dipandu oleh guru
e. Anak-anak mengucapkan salam dan guru menjawab
4) Observasi
Dari hasil kegiatan pembelajaran, kemampuan kolase
dengan biji-bijian pada anak kelompok B di TkIT Miftahul Ulum
Gumayun Kabupaten Tegal ternyata tidak sesuai dengan
harapan guru, hal ini ditunjukkan bahwa anak-anak kelompok B
di TKIT Miftahul Ulum Gumayun kurang antusias dalam
membuat kolase dengan biji-bijian yang diberikan oleh guru.
5) Refleksi
a. Apakah kegiatan pembelajaran yang telah saya lakukan
sesuai dengan indikator yang saya tentukan?
- Ya, karena dalam kegiatan pembelajaran harus
disesuaikan dengan indikator yang terdapat dalam
kurikulum TK
b. Apakah kelemahan-kelemahan saya dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran (penugasan materi, penggunaan