-
Upaya Penyelamatan Tradisi Sedekah Bumi Oleh Pemuda Lamongan
Melalui
Facebook
Diusulkan oleh :
1. Dyah Fita Lestari NIS (9951565162)
2. Nabilla Puspita Dewi NIS (9974999771)
3. Miris Efta Handayani NIS (9965635878)
Cover
SMA NEGERI 1 BLULUK
Jl. Raya Bluluk Sukorame No.1 Bluluk Lamongan
Lamongan
2013
-
i
Upaya Penyelamatan Tradisi Sedekah Bumi Oleh Pemuda Lamongan
Melalui
Facebook
Diusulkan oleh :
1. Dyah Fita Lestari NIS (9951565162)
2. Nabilla Puspita Dewi NIS (9974999771)
3. Miris Efta Handayani NIS (9965635878)
Halaman judul
SMA NEGERI 1 BLULUK
Jl. Raya Bluluk Sukorame No.1 Bluluk Lamongan
Lamongan
2013
-
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Judul karya tulis : Upaya Penyelamatan Tradisi Sedekah Bumi
Oleh
PemudaLamongan Melalui Facebook
1. Bidang kegiatan : Nilai dan Tradisi
2. Ketua Kelompok
a. Nama Lengkap : Dyah Fita Lestari
b. NIS : 9951565162
c. Sekolah : SMA Negeri 1 Bluluk
d. No. Telp/HP : 085755045209
e. Alamat E-mail : [email protected]
3. Anggota Kelompok 1
a. Nama Lengkap : Nabilla Puspita Dewi
b. NIS : 9974999771
c. Sekolah : SMA Negeri 1 Bluluk
d. No. Telp/HP : 085791282985
e. Alamat E-mail : [email protected]
4. Anggota Kelompok 2
a. Nama Lengkap : Miris Efta Handayani
b. NIS : 9965635878
c. Sekolah : SMA Negeri 1 Bluluk
d. No. Telp : 085732660473
e. Alamat E-mail : [email protected]
-
iii
-
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami ucapkan kepada Allah SWT, Tuhan
semesta
alam karena atas limpahan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya kami
dapat
menyelesaikan karya tulis ilmiah dengan judul Upaya Penyelamatan
Tradisi
Sedekah Bumi Oleh Pemuda Lamongan Melalui Facebook ini dengan
sebaik-
baiknya.
Dengan berbagai rintangan dan halangan yang datang, kami
dapat
menghadapi dan menyelesaikan karya tulis ini dengan tepat waktu.
Saat ini
banyak sekali kebudayaan yang telah luntur, untuk itu kami
membuat penelitian
ini sekedar untuk mengingatkan akan pentingnya kebudayaan dan
tradisi disuatu
masyarakat.
Dalam pembuatan karya tulis ini kami sampaikan terimakasih
kepada:
1. Bapak Sholeh,S.Pd. selaku kepala SMA NEGERI 1 BLULUK.
2. Bapak Ahmad Bashori,S.Si. selaku waka kesiswaan SMAN 1
BLULUK
yang telah memberi dukungan kepada kami.
3. Narasumber yang telah bersedia memberikan informasi serta
berbagai data
yang sangat bermanfaat bagi karya tulis kami ini, beliau
diantaranya
adalah:
Ibu Anik Liftianah, SP (tokoh masyarakat dusun Songo)
Mbah Srikayah (tokoh masyarakat dusun Wareng)
Iska Purwantika (pemuda dusun Kuwurejo)
4. Guru pembimbing yang telah membimbing dalam pembuatan karya
tulis
ini:
Bapak Amattitis Nuriawan,S.Si.
Karya tulis yang dibuat dengan tetesan keringat, serta
perjuangan yang
tidak mudah ini semoga bermanfaat bagi semua kalangan pemuda
dan
masyarakat. Penulis berharap karya tulis ini mampu menambah
pengetahuan dan
menyadarkan pemuda akan pentingnya menjaga dan melestarikan
kebudayaan
yang ada di daerah Lamongan ini.
-
v
Kami sadar karya tulis yang kami buat ini masih jauh dari
kesempurnaan,
untuk itu kami mengharap kritik dan saran demi perbaikan karya
tulis yang akan
kami buat selanjutnya. Atas perhatian dan partisipasinya kami
sampaikan
terimakasih.
Wassalamualaikum wr.wb
Bluluk, Juli 2013
Penulis
-
vi
DAFTAR ISI
Halaman judul
..........................................................................................................
i
LEMBAR PENGESAHAN
....................................................................................
ii
KATA PENGANTAR
...........................................................................................
iv
DAFTAR ISI
..........................................................................................................
vi
DAFTAR TABEL
................................................................................................
viii
DAFTAR GAMBAR
.............................................................................................
ix
ABSTRAK
..............................................................................................................
x
BAB I PENDAHULUAN
.......................................................................................
1
1.1 Latar Belakang
.........................................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah
....................................................................................
2
1.3 Batasan Masalah
.......................................................................................
2
1.4 Tujuan
.......................................................................................................
2
1.5 Manfaat
.....................................................................................................
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
.............................................................................
3
2.1 Tradisi
............................................................................................................
3
2.2 Kebudayaan
...................................................................................................
4
2.3 Sedekah Bumi
................................................................................................
5
2.4 Tari Tayub
.....................................................................................................
5
2.5 Teknologi Informasi
......................................................................................
6
2.6 Jejaring Sosial
................................................................................................
7
2.7 Facebook
.......................................................................................................
8
BAB III METODE PENELITIAN
..........................................................................
9
3.1 Jenis Penelitian
..............................................................................................
9
3.2 Metode Penelitian
..........................................................................................
9
-
vii
3.3 Instrument Penelitan
......................................................................................
9
3.4 Rancangan Kegiatan
......................................................................................
9
3.5 Identifikasi Variabel
...................................................................................
10
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
..............................................................
11
4.1 Hasil Penelitian
............................................................................................
11
4.2 Pembahasan
.................................................................................................
12
BAB V PENUTUP
................................................................................................
17
5.1 Kesimpulan
..................................................................................................
17
5.2 Saran
............................................................................................................
17
DAFTAR PUSTAKA
...........................................................................................
18
Lampiran
-
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.4 Rancangan Penelitian
Menjelaskan tentang jadwal penelitian dan pembuatan karya tulis
penulis
Tabel 4.1 Hasil Penelitian
Menjelaskan tentang data hasil wawancara penulis
-
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.3.1 Sedekah Bumi
Gambar 2.3.2 Acara Doa
Gambar 2.4.1 Tari Tayub
Gambar 2.6.1 Beberapa Jejaring Sosial
Gambar 4.2 Sampel informasi sedekah bumi melalui akun
facebook
-
x
ABSTRAK
Nama Peneliti : Dyah Fita Lestari
Tahun Penelitian : 2013
Judul : Pemuda Lamongan Populerkan Sedekah Bumi Melalui
Facebook
Pembimbing : Amattitis Nuriawan,S.Si
Kata Kunci : Tradisi, Remaja, Facebook
Tradisi merupakan suatu kebiasaan yang dilakukan sejak lama
dan
menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat. Hal
yang paling
mendasari dari adanya tradisi adalah informasi yang diteruskan
dari generasi
tua ke generasi muda. Salah satu tradisi yang berada di daerah
Lamongan yaitu
tradisi sedekah bumi. Tradisi sedekah bumi ini setiap tahunnya
pasti dilakukan,
karena untuk mewujudkan rasa syukur atas rahmat yang telah
diberikan oleh
Allah SWT. Dalam perkembangan zaman, di era modern ini sudah
banyak
teknologi informasi salah satunya adalah jejaring sosial.
Jejaring sosial yang
saat ini banyak digunakan oleh para remaja adalah facebook.
Setiap remaja rata-
rata memiliki akun facebook. Mereka menyebarkan infomasi sedekah
bumi di
daerah mereka melalui akun facebook.
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tradisi merupakan kebiasaan yang dilakukan didalam berkehidupan
sosial, hal
tersebut biasa disebut juga dengan istilah adat-istiadat yang
biasa dilakukan oleh
suatu kelompok masyarakat atau etnik tertentu yang sudah turun
temurun dari
nenek moyang.
Masyarakat Jawa sangat kental dengan tradisi dan budaya. Tradisi
dan budaya
Jawa hingga akhir-akhir ini masih mendominasi tradisi dan budaya
nasional di
Indonesia. Dikarenakan banyaknya penduduk masyarakat Jawa di
Indonesia serta
tradisi dan kebudayaan yang dilahirkan oleh masyarakatnya.
Kebudayaan yang
ada di Jawa adalah perwujudan hasil budi manusia yang mencakup
kemauan, cita-
cita, gagasan dan semangat dalam mencapai tatanan masyarakat
menuju
kesejahteraan, keselamatan lahir dan batin. Kebudayaan dari luar
Jawa seperti
Hindu dan Budha pada awal perkembangan sejarah masuk ke wilayah
Jawa,
sehingga budaya di Jawa pada zaman dahulu terpengaruh oleh Hindu
dan Budha.
Seperti tradisi sedekah bumi di Jawa yang merupakan salah satu
pengaruh dari
Hindu-Budha. Sedekah bumi merupakan tradisi yang sudah tidak
asing lagi bagi
masyarakat Jawa, Pada umumnya setiap desa di daerah Jawa
mengadakan acara
sedekah bumi dihari-hari tertentu. Tujuan dari sedekah bumi
biasanya untuk
mengucapkan rasa syukur atas rahmat yang telah diberikan oleh
Tuhan YME.
Tradisi ini turun-temurun dari nenek moyang orang Jawa
terdahulu. Ritual
sedekah bumi ini biasanya dilakukan oleh mereka pada masyarakat
Jawa yang
berprofesi sebagai petani, nelayan yang menggantunggkan hidup
keluarga dan
sanak famili mereka dari mengais rizqi dari memanfaatkan
kekayaan alam yang
ada di bumi.
Bagi masyarakat Jawa khususnya para kaum petani dan para
nelayan, tradisi
ritual tahunan semacam sedekah bumi bukan hanya merupakan
sebagai rutinitas
-
2
atau ritual yang sifatnya tahunan belaka. Akan tetapi tradisi
sedakah bumi
mempunyai makna yang lebih dari itu, sedekah bumi itu sudah
menjadi salah satu
bagian yang sudah menyatu dengan masyarakat yang tidak akan
mampu untuk
dipisahkan dari kultur (budaya) Jawa yang menyiratkan simbol
penjagaan
terhadap kelestarian serta kebudayaan khas bagi masyarakat
agraris maupun
masyarakat nelayan khususnya yang ada di pulau Jawa.
Seiring dengan berjalanya waktu saat ini semakin banyak
teknologi yang
berkembang serta mempengaruhi masyarakat, salah satunya adalah
jejaring sosial.
Dengan adanya teknologi tersebut sudah banyak perubahan yang
terjadi
dilingkungan sosial, baik perubahan yang positif maupun negatif.
Teknologi
tersebut juga tidak menutup kemungkinan dapat mempengaruhi
lunturnya budaya
serta tradisi yang sudah lama ada di dalam suatu masyarakat
tersebut. Dari hal
tersebut penulis ingin melakukan penelitian sejauh mana
perkembangan teknologi
mempengaruhi tradisi sedekah bumi di daerah Lamongan bagian
selatan.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh perkembangan teknologi terhadap tradisi
sedekah bumi
di daerah Lamongan?
1.3 Batasan Masalah
Dalam pembuatan karya tulis ini penulis membatasi kajian masalah
meliputi
tradisi sedekah bumi di daerah Lamongan bagian selatan.
1.4 Tujuan
Tujuan dari pembuatan karya tulis ini adalah untuk mengetahui
pengaruh
perkembangan teknologi terhadap tradisi sedekah bumi di daerah
Lamongan.
1.5 Manfaat
1. Dapat mengetahui sejauh mana perkembangan teknologi
mempengaruhi
kebudayaan
2. Dapat mengetahui tradisi di daerah Lamongan
3. Dapat mengetahui arti sedekah bumi bagi masyarakat
-
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tradisi
Tradisi (Bahasa Latin: traditio, "diteruskan") atau kebiasaan,
dalam
pengertian yang paling sederhana adalah sesuatu yang telah
dilakukan sejak lama
dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat,
biasanya dari
suatu negara, kebudayaan, waktu, atau agama yang sama. Hal yang
paling
mendasar dari tradisi adalah adanya informasi yang diteruskan
dari generasi ke
generasi baik tertulis maupun (sering kali) lisan, karena tanpa
adanya ini, suatu
tradisi dapat punah.
Sumber tradisi bisa disebabkan karena sebuah Urf1 yang
muncul
ditengah-tengah masyarakat dan kemudian tersebar menjadi adat
dan budaya,
ataukah kebiasaan tetangga lingkungan dan semacamnya kemudian
dijadikan
sebagai model kehidupan. Kalimat ini tidak pernah dikenal
kecuali pada
kebiasaan yang sumbernya adalah budaya, pewarisan dari generasi
tua ke generasi
muda, atau peralihan dari satu kelompok yang lain yang saling
berinteraksi.
Tradisi merupakan roh dari sebuah kebudayaan. Tanpa tradisi
tidak
mungkin suatu kebudayaan akan hidup dan langgeng. Dengan tradisi
hubungan
antara individu dengan masyarakatnya bisa harmonis. Dengan
tradisi sistem
kebudayaan akan menjadi kokoh. Bila tradisi dihilangkan maka ada
harapan suatu
kebudayaan akan berakhir disaat itu juga. Setiap sesuatu menjadi
tradisi biasanya
telah teruji tingkat efektifitas dan tingkat efesiensinya.
Efektifitas dan efesiensinya
selalu terupdate2 mengikuti perjalanan perkembangan unsur
kebudayaan.
Berbagai bentuk sikap dan tindakan dalam menyelesaikan persoalan
jika tingkat
efektifitasnya dan efesiensinya rendah akan segera ditinggalkan
pelakunya dan
tidak akan pernah menjelma menjadi sebuah tradisi.
[1] Urf merupakan Kebiasaan
[2] terupdate merupakan memperbarui suatu hal ke jenjang yang
lebih baik
-
4
Tentu saja sebuah tradisi akan pas dan cocok sesuai situasi dan
kondisi
masyarakat pewarisnya.
2.2 Kebudayaan
Kebudayaan dalam bahasa Inggris menjadi culture, bermakna
peradaban dan mencakup pula tentang tata pergaulan, teknik dan
organisasi
kemasyarakatan serta sistem hukum yang teratur dengan baik dan
meimiliki
ketinggian derajat, kehalusan budi, keluhuran, ketinggian
perkembangan ilmu
pengetahuan dan kesenian serta keindahan. Dengan kebudayaan,
manusia
berusaha memahami lingkungan sekitarnya sehingga dapat
menguasai,
memandang dan memahami segala gejala yang tampak sekaligus
memilah-milah
dan menentukan tata cara serta strategi pengaturannya. Dengan
kebudayaan,
manusia mampu beradaptasi dengan lingkungan sehingga
ditemukan
keseimbangan hidup sebagai hasil perpaduan kemampuan adaptasi
tersebut.
Kebudayaan merupakan proses, kerangka acuan manusia dalam
memahami dan
beradaptasi dengan lingkungannya.
Kebudayaan yang ada di Jawa adalah perwujudan hasil manusia
Jawa
yang mencakup kemauan, cita-cita, gagasan dan semangat dalam
mencapai
tatanan masyarakat menuju kesejahteraan, keselamatan lahir dan
batin.
Kedatangan kebudayaan dari luar Jawa seperti Hindu dan Budha
pada awal
perkembangan sejarah sastra di Jawa akhirnya melahirkan
kebudayaan Hindu
Jawa dan Budha Jawa, kemudian menyusul masuknya kebudayaan Islam
dan
Kristen melahirkan kebudayaan Islam Jawa dan Kristen Jawa.
Kesemuanya itu
adalah proses adaptif akulturatif 3 yang berarti bahwa masuknya
kebudayaan baru
dapat diterima oleh masyarakat Jawa dengan memadukan pada
nilai-nilai yang
sejajar sehingga tercipta kebudayaan baru dari penggabungan
tersebut. Dalam
perkembangannya, kebudayaan Jawa mengalami pengayaan dengan
masuknya
unsur-unsur kebudayaan lain yang telah masuk ke tanah Jawa
dengan penerimaan
secara adaptasi secara perlahan-lahan tanpa menyingkirkan sistem
dasar yang
diyakini dikarenakan dalam pemikiran lama manusia Jawa memiliki
keyakinan
[3] Proses adaptif akulturatif merupakan proses pencampuran
antara dua kebudayaan atau lebih
yang saling bertemu dan saling mempengaruhi
-
5
yang sepadan4 semisal, kepercayaan kepada Sang Maha Pencipta
sebagai sebab
dari segala kejadian di dunia ini.
2.3 Sedekah Bumi
Sedekah bumi adalah suatu perayaan tahunan yang dilakukan
oleh
masyarakat secara turun temurun sebagai ungkapan rasa syukur
terhadap rezeki
yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa sehingga menjadi sebuah
tradisi dan
budaya dalam suatu masyarakat. Sedekah bumi ini dilakukan oleh
masyarakat
yang pada umumnya berprofesi sebagai petani dan nelayan dengan
ruang lingkup
pedesaan dan tempat pesisir. Sedekah bumi ini biasanya dilakukan
setelah panen
raya oleh para petani. Masyarakat membawa makanan masing-masing
seperti nasi
tumpeng dan kue untuk disantap bersama-sama dengan dihadiri oleh
perangkat
desa ,tokoh masyarakat, dan ulama. Setelah masyarakat berkumpul
diadakan doa
bersama untuk meminta kepada Tuhan Yang Maha Esa agar desa
tersebut aman,
tentram , hasil pertanian dan para nelayan melimpah ruah.
Setelah doa selesai
masyarakat menyantap makanan secara bersama-sama. Masyarakat
biasanya juga
menggelar pertunjukan kesenian budaya seperti wayang , ketoprak
, tayub, dll.
Gambar 2.3.1 Sedekah bumi Gambar 2.3.2 Acara doa sedekah
bumi
2.4 Tari Tayub
Tari tayub atau acara tayuban merupakan salah satu kesenian Jawa
Tengah
yang mengandung unsur keindahan dan keserasian gerak. Tarian ini
mirip dengan
Tari Jaipong dari Jawa Barat. Unsur keindahan diikuti dengan
kemampuan penari
dalam melakonkan tari yang dibawakan. Anggota yang ikut dalam
kesenian ini
terdiri dari sinden, penata gamelan serta penari khususnya
wanita. Penari Tari
[4] Sepadan merupakan mempunyai nilai (ukuran, arti, efek, dsb)
yg sama; sebanding (dng)
-
6
Tayub bisa dilakukan sendiri atau bersama ledhek5.
Gambar 2.4.1 Tari tayub
2.5 Teknologi Informasi
Teknologi Informasi (TI) atau dalam bahasa Inggris dikenal
dengan istilah
information technology (IT) adalah istilah umum untuk teknologi
apapun yang
membantu manusia dalam membuat,mengubah, menyimpan,
mengkomunikasikan
dan menyebarkan informasi. Teknologi Informasi menyatukan
komputasi dan
komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video.
Contoh dari
Teknologi Informasi bukan hanya berupa komputer pribadi, tetapi
juga telepon,
TV, peralatan rumah tangga elektronik, dan peranti genggam
modern (misalnya
ponsel).
Teknologi Informasi adalah bidang pengolahan teknologi dan
mencakup
berbagai bidang yang termasuk tetapi tidak terbatas pada hal-hal
seperti proses,
perangkat lunak komputer, sistem informasi, perangkat keras
komputer, bahasa
program, dan data konstruksi. Singkatnya, apa yang membuat data,
informasi atau
pengetahuan yang dirasakan dalam format visual apapun, melalui
setiap
mekanisme distribusi multimedia, dianggap bagian dari Teknologi
Informasi.
Teknologi Informasi menyediakan bisnis dengan empat set layanan
inti untuk
membantu menjalankan strategi bisnis: proses bisnis otomatisasi,
memberikan
informasi, menghubungkan dengan pelanggan, dan alat-alat
produktivitas.
[5] Ledhek merupakan Penari tarian Tayub
-
7
2.6 Jejaring Sosial
Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat
web
page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk
berbagi informasi
dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain
Facebook, Myspace, dan
Twitter. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan
media broadcast,
maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak
siapa saja yang
tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan
feedback secara
terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu
yang cepat
dan tak terbatas.
Saat teknologi internet dan mobile phone semakin maju,maka media
sosial
pun ikut berkembang dengan pesat. Kini untuk mengakses facebook
atau twitter
misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan
menggunakan
sebuah mobile phone. Demikian cepatnya orang bisa mengakses
media sosial
mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi
tidak hanya di
negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena
kecepatannya jejaring sosial
juga mulai tampak menggantikan peranan media massa konvensional
dalam
menyebarkan berita-berita.
Pesatnya perkembangan jejaring sosial kini dikarenakan semua
orang
seperti bisa memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media
tradisional seperti
televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan
tenaga kerja yang
banyak, maka lain halnya dengan jejaring sosial. Seorang
pengguna jejaring sosial
bisa mengakses menggunakan social media dengan jaringan internet
bahkan yang
aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal
dan dilakukan
sendiri tanpa karyawan. Kita sebagai pengguna social media
dengan bebas bisa
mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video,
grafis, dan
berbagai model content lainnya.
Gambar 2.6.1 Beberapa jejaring sosial
-
8
2.7 Facebook
Facebook adalah situs jaringan sosial dimana penggunanya bisa
saling
berinteraksi, kirim mengirim pesan, bertemu dan memelihara
persahabatan
dengan teman lama, mencari teman baru, chating, bermain bersama,
berbagi file
dan foto, mencari partner bisnis (melancarkan bisnis/promosi),
bermain game,
online bersama teman dan sebagainya.
Facebook adalah sebuah layanan jejaring sosial dan situs web
yang
diluncurkan pada Februari 2004 yang dioperasikan dan dimiliki
oleh facebook,
Inc. Pengguna dapat membuat profil pribadi, menanbah pengguna
lain sebagai
teman, bertukar pesan, memperbarui status termasuk pemberitahuan
otomatis
ketika mreka memperbarui profilnya. Selain itu, pengguna dapat
bergabung
dengan grup pengguna yang memiliki tujuan tertentu, diurutkan
berdasarkan
tempat kerja, sekolah, perguruan tinggi, atau karakteristik
lainnya.
-
9
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Dalam penulisan karya tulis ini, kami menggunakan jenis
metode
penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang mengumpulkan data
dari berbagai
narasumber yang mengetahui tentang tradisi sedekah bumi,
khususnya di daerah
Lamongan Selatan.
3.2 Metode Penelitian
Penelitian ini kami lakukian dengan metode wawancara dan
pengumpulan
data foto yang berhubungan dengan karya tulis ini.
3.3 Instrument Penelitan
Instrument penelitian yang kami gunakan dalam wawancara yaitu
alat
komunikasi yang berupa Handphone. Dokumentasi pada objek
penelitian ataupun
foto-foto yang terkait dalam karya tulis kami.
3.4 Rancangan Kegiatan
Waktu pelaksanaan Kegiatan
Senin, 15 Juli 2013 Pencarian referensi
Selasa, 16 Juli 2013 Pembuatan rancangan pendahuluan
Rabu, 17 Juli 2013 Pembuatan rancangan metode
Kamis-Jumat, 18-19 Juli 2013 Pencarian data dari berbagai
narasumber
Sabtu, 20 Juli 2013 Pengolahan data
Minggu, 21 Juli 2013 Pembuatan rancangan pembahasan
dan penentuan judul
Senin, 22 Juli 2013 Pengeditan
Selasa, 23 Juli 2013 Finishing
Tabel 3.4 Rancangan Penelitian
-
10
3.5 Identifikasi Variabel
Variabel Bebas :Tradisi dan kebudayaan di daerah Lamongan
Variabel Terikat :Tradisi sedekah bumi di daerah Lamongan
Selatan
Variabel Kontrol :Menyelamatkan tradisi sedekah bumi melalui
facebook
-
11
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Dari beberapa Narasumber yang telah kami wawancarai, kami
memperoleh data hasil wawancara sebagai berikut :
No Nama Narasumber Data yang diperoleh
1. Ibu Anik Liftianah, SP
(Tokoh masyarakat Dusun
Songo)
Sedekah bumi merupakan wujud rasa
syukur atas rahmat yang telah diberikan
oleh Allah SWT kepada masyarakat
Dusun Songo. Rahmat yang telah diberi
merupakan hasil panen yang melimpah.
Sedekah bumi di Dusun Songo diadakan
satu kali dalam satu tahun. Setiap
sedekah bumi pasti masyarakat Dusun
Songo ini menyelenggerakan hiburan
berupa Langgeng Tayub. Tujuan
sedekah bumi ini bagi masyarakat untuk
mewujudkan rasa syukur , untuk saling
memberi sesama warga, dan dijadikan
sebagai ajang silaturahmi.
2. Mbah Srikayah (Tokoh
masyarakat Dusun Wareng)
Sedekah Bumi merupakan tradisi yang
telah ada sejak zaman nenek moyang
kita. Sedekah bumi ini selalu dilakukan
oleh masyarakat Dusun Wareng ini,
tetapi sedekah bumi ini hanya dilakukan
satu kali dalam satu tahun. Tujuannya
adalah mempersembahkan hasil panen
masyarakat kepada danyang, namun
tujuan lainnya untuk meminta
-
12
kesejahteraan bagi Dusun Wareng
tersebut.
3. Iska Purwantika (Remaja asal
Desa Kuwurejo)
Sedekah bumi merupakan pesta rakyat
yang diadakan setiap tahun satu kali.
Sedekah bumi di desa ini cenderung
dilaksanakan ketika musim panen tiba.
Karena tujuan utamanya yaitu untuk
mensyukuri hasil bumi dengan cara
memberi persembahan kepada Danyang
di Desa Kuwuejo tersebut.
Tabel 4.1 Hasil Penelitian
4.2 Pembahasan
Dari hasil penelitian yang telah kami lakukan, kami
mendapatkan
beberapa informasi tentang sedekah bumi di daerah Lamongan
Selatan.
Informasi dari narasumber 1 : Ibu Anik Liftianah, SP (Tokoh
Masyarakat
Dusun Songo)
Sedekah bumi menurut Ibu Anik merupakan wujud rasa syukur
atas rahmat yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada
masyarakat
Dusun Songo. Rahmat yang telah diberi merupakan hasil panen
yang
melimpah. Sedekah bumi di Dusun Songo diadakan satu kali dalam
satu
tahun. Biasanya sedekah bumi ini dilakukan pada hari Sabtu pon
dan
Minggu Wage. Hari tersebut sudah mutlak dan telah ditetapkan
nenek
moyang dari dulu sampai sekarang pun masih berlaku. Karena Sabtu
pon
minggu wage merupakan hari kelahiran Dusun Songo. Setiap
sedekah
bumi pasti masyarakat Dusun Songo ini menyelenggerakan hiburan
berupa
Langgeng Tayub.
Tujuan sedekah bumi bagi masyarakat untuk mewujudkan rasa
syukur atas rahmat yang telah diberikan oleh Allah SWT
kepada
masyarakat Dusun Songo atas hasil panen yang melimpah.
Kemudian
untuk saling memberi sesama warga, maksudnya ketika semua
warga
berbondong-bondong membawa nasi tumpeng ataupun makanan
lainnya
-
13
yang telah disiapkan dibawa ke sendang6 (tempat yang telah
disepakati
warga) untuk menjalankan ritual tradisi sedekah bumi dan untuk
didoakan
oleh tetua adat. Setelah nasi tumpeng tersebut didoakan oleh
tetua adat
maka nasi tersebut bisa dibagikan ke masyarakat. Tujuan lainnya
yaitu
digunakan sebagai ajang silaturahmi. Karena di Dusun Songo ini
banyak
remaja yang sudah kerja diluar Jawa ataupun diluar Kota, tradisi
sedekah
bumi ini dijadikan ajang pulang kampung atau berkumpul para
remaja
tersebut terhadap keluarganya. Sehingga meskipun para remaja
tersebut
jauh dari kampung halamannya. Tetapi mereka tidak akan pernah
lupa
akan adanya sedekah bumi di daerah mereka. Karena pada dasarnya
para
remaja zaman sekarang sudah mengenal teknologi informasi,
jejaring
sosial khususnya. Rata-rata para remaja zaman sekarang sudah
memiliki
akun facebook. Sehingga para remaja yang kerja diluar kampung
halaman
mereka tersebut akan mengetahui kapan sedekah bumi di daerahnya
akan
terjadi melalui facebook. Para remaja yang masih berada di Dusun
Songo
biasanya akan Update Status tentang acara sedekah bumi yang ada
di
desanya. Cenderung remaja zaman sekarang jika ada acara apapun
tidak
akan lupa untuk Update Status.
Informasi dari narasumber 2 : Mbah Srikayah (Tokoh masyarakat
Dusun
Wareng)
Sedekah bumi merupakan tradisi yang telah ada sejak zaman
nenek
moyang kita dan dilakukan secara turun temurun. Sedekah bumi
ini
diadakan dengan tujuan mempersembahkan hasil panen
maysarakat
kepada danyang, namun tujuan lainnya juga merupakan untuk
meminta
kesejahteraan di desa Wareng tersebut. Sedekah bumi selalu
dilakukan di
desa Wareng, namun hanya dilakukan satu kali setiap tahunnya.
Namun
anehnya sedekah bumi di Wareng ini bisa dilakukan kapan saja
sesuai
dengan kesepakatan masyarakat. Para pemuda di desa ini masih ada
yang
mengikuti acara sedekah bumi, meskipun hanya sekedar melihat
sewaktu
acara persembahan sesajen saja. Perayaan sedekah bumi ini
dilakukan
[6] Sendang merupakan sumur kecil yang airnya berasal dari mata
air, jernih dan mengalir
-
14
dengan sangat sederhana. Terkadang mereka merayakannya
dengan
hiburan berupa langgeng tayub, terkadang hanya persembahan
sesajen
saja. Perbedaan yang paling mencolok antara sedekah bumi pada
zaman
dahulu dan sedekah bumi saat ini adalah pada saat dulu sedekah
bumi
sangat ramai, namun saat ini tidak begitu ramai atau semakin
menurun.
Informasi dari narasumber 3 : Iska Purwantika (Remaja asal
Desa
Kuwurejo)
sedekah bumi merupakan tradisi pesta rakyat yang diadakkan
setiap tahun hanya satu kali, tradisi sedekah bumi di Kuwurejo
biasanya
dilakukan dua hari berturut-turut ,setelah musim panen tiba,
karena tujuan
utamanya yaitu untuk mensyukuri hasil bumi dengan cara
memberi
persembahan kepada Danyang dusun Kuwurejo. kegiatan yang
dilakukan
pada hari pertama biasanya yaitu membawa sesajen ke tempat yang
sudah
disepakati serta mengadakan pergelaran wayang yang juga
ditujukan untuk
Danyang kuwurejo, kegiatan pertunjukan wayang tersebut rutin
dilaksanakan karena ada hal-hal tertentu (ghoib) yang diyakini
jika
ditiadakanya pertunjukan wayang tersebut. Setelah hari pertama
selesai
dilanjutkan hari kedua biasanya di isi degan acara langgeng
tayub. Sebagai
generasi muda yang modern ia sangat mendukung dengan adanya
sedekah
bumi tersebut karena hal tersebut merupakan suatu tradisi yang
harus tetap
dijaga serta dilestarikan, meskipun saat ini teknologi sudah
berkembang
tetapi hal itu tidak membuat para pemuda meninggalkan
kebudayaaan
serta tradisi yang sudah dari dulu dilaksanakan, bahkan dengan
adanya
teknologi saat ini banyak para pemuda atau remaja yang
sering
menyebarkan berita sedekah bumi melalui media sosial facebook,
maka
secara tidak langsung para pemuda sudah melestarikan budaya
sedekah
bumi.
Dari berbagai data yang telah diperoleh penulis, tradisi sedekah
bumi yang
sudah ada dari zaman nenek moyang sampai saat ini masih
dijalankan dan
dilestarikan, meski saat ini teknologi sudah semakin canggih.
Hal tersebut tidak
membuat tradisi-tradisi sedekah bumi luntur, bahkan para pemuda
khususnya
pemuda Lamongan saat ini memanfaatkan teknologi tersebut sebagai
media untuk
-
15
mengembangkan tradisi sedekah bumi. Biasanya para pemuda
menyebarkan
informasi sedekah bumi melalui status-status yang mereka buat
melalui facebook.
Dengan hal tersebut maka para pemuda Lamongan ikut serta
dalam
pelestarian budaya dan tradisi-tradisi sedekah bumi melalui
teknologi-teknologi
yang sudah berkembang. Penulis membuat data seperti halnya
pembahasan di
atas, dikarenakan berbagai data serta informasi yang telah
penulis dapatkan,
berikut data yang penulis peroleh melalui akun facebook :
-
16
Gambar 4.2 Sampel informasi sedekah bumi melalui akun
facebook
-
17
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari berbagai pendapat yang disampaikan oleh narasumber serta
berbagai
data yang kami peroleh dari media, penulis dapat menyimpulkan
bahwa tradisi
merupakan kebiasaan yang turun temurun dari nenek moyang. Dengan
adanya
tradisi dan kebudayaan tersebut, manusia mampu beradaptasi
dengan lingkungan
sehingga ditemukan keseimbangan hidup sebagai hasil perpaduan
kemampuan
adaptasi tersebut. Salah satu tradisi yang masih berjalan saat
ini adalah sedekah
bumi. Meskipun perkembangan teknologi semakin canggih misalnya
media
sosial, tidak membuat tradisi tersebut hilang, terutama tradisi
sedekah bumi yang
masih sering dilakukan di daerah Lamongan bagian selatan. Bahkan
dengan
adanya teknologi tersebut pemuda Lamongan memanfaatkannya
sebagai sarana
untuk melestarikan tradisi. Salah satunya adalah dengan cara
meyebarkan berita
mengenai sedekah bumi melalui facebook.
5.2 Saran
Tradisi yaitu suatu tindakan serta pola perilaku seseorang
didalam suatu
kelompok masyarakat, atau biasa di sebut dengan adat-istiadat
yang biasa
dilakukan pada waktu-waktu tertentu. Dengan adanya kebudayaan
dan tradisi
akan memperlihatkan rasa kebersamaan, kekompakan dan keserasian
didalam
masyarakatnya. Oleh karena pentingnya suatu kebudayaan dan
tradisi di dalam
masyarakat tersebut, maka seharusnya pemerintah dan masyarakat
bekerja sama
untuk menjaga kebudayaan agar tidak diambil oleh negara lain.
Selain itu pemuda
juga harus menjaga serta melestarikan kebudayaan yang telah ada
meskipun
teknologi kini semakin berkembang, alangkah baiknya jika kita
memanfatkan
teknologi untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan
tersebut.
-
18
DAFTAR PUSTAKA
1. Kresna, Ardian. SEMAR & TOGOG Yin Yang dalam Budaya
Jawa.
Yogyakarta : NARASI (Anggota IKAPI), 2010.
2. Mangunsuwito.S.A. Kamus Bahasa Jawa. Bandung,Yrama Widya.
2002.
3. Sudjana Nana,Dr. Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah. Bandung.
Sinar
baru. 1991.
4. Longley, Dennis; Shain, Michael (1985), Dictionary of
Information
Technology (ed. 2), Macmillan Press, hlm. 164
5. Webster, Frank, and Robins, Kevin. (1986). Information
TechnologyA
Luddite Analysis. Norwood, NJ: Ablex.
6. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1995. Kamus Besar
Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
7. http://jv.wikipedia.org/wiki/Sedekah_Bumi
8. http://id.wikipedia.org/wiki/Facebook
9. http://ms.wikipedia.org/wiki/Media_sosial
-
Lampiran 1
Scan Bukti Transfer