8
BAB IPENDAHULUANA. Latar belakang Perkembangan industry desain
grafis di dunia dewasa ini sangatlah pesat, media dan teknologi
yang di kembangkan untuk menangani permasalah di bidang desain
grafis pun sudah dirasakan begitu maju, tentunya kemajuan teknologi
di industry ini akan menyerap tenaga tenaga kerja yang memiliki
keahlian dan keterampilan di bidang teknologi dan memiliki sikap
dan wawasan tentang desain grafis khususna bidang periklanan.Untuk
memenuhi kebutuhan tenaga tenaga kerja trampil dalam lingkungan
perdagangan bebas antar negara (MEA) sektor industri ini, Indonesia
sebagai salah satu negara yang terlibat dalam perjanjian ini
tentunya harus memiliki suatu metode pendidikan yang mampu
menghasilkan lulusan pendidikan yang dapat bersaing dengan sumber
daya manusia dari negara negara lain.Dalam menyikapi kebutuhan
pasar global ini, Pemerintah Republik Indonesia membentuk
Standarisasi Kopetensi Kerja Nasional lewat Keputusan Mentri Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor :
Kep.109/MEN/VI/2010 Tentang Penetapan Rancangan Standar Kopentensi
Kerja Nasional Indonesia Sub Sektor Teknologi Dan Informatika
Bidang Desain Grafis Menjadi Standar Kopetensi Kerja Nasional
Indonesia. Sehingga menjadikan Kepmen ini menjadi barometer untuk
penyelenggaraan pendidikan desain grafis oleh institusi
penyelenggara pendidikan formal ataupun informal di negri
ini.Sementara itu tugas penyelenggaraan pendidikan desain grafis
menjadi tugas utama lembaga-lembaga kursus dalam membentuk lulusan
pendidikan yang mampu memenuhi kebutuhan standar kualifikasi
kompetensi tadi. Lembaga kursus berkewajiban menyediakan sarana dan
prasarana yang menunjang optimalisasi pendidikan desain grafis ini,
salah satunya adalah dengan merekrut tenaga-tenaga pengajar yang
memiliki kompetensi di bidang ini. Dalam menyikapi hal ini penulis
sebagai instruktur / pengajar desain grafis di LKP CSBI bandung
ingin memaparkan pengalaman selama menjadi instruktur dengan metode
mengajar desain grafis yang saya lakukan. Metode ini penulis
namakan dengan metode pembelajaran IGDEM (Integrated Graphic Design
Education Methods).IDGEM adalah sebuah system pembelajaran desain
gafis, dimana materi teknik desain dan teknik digital, serta konsep
kreatif dikolaborasikan/di integrasikan (dalam RPP) , kemudian di
sampaikan kepada peserta pelatihan dengan cara penyampaian cepat,
singkat, dan padat tanpa mengabaikan Kita dapat memanfaatkan
ketertarikan masyarakat untuk belajar CorelDraw dan Photoshop
(komputer desain grafis) yang selama ini berpendapat bahwa belajar
kedua perangkat lunak tadi sudah cukup untuk menghasilkan karya
desain grafis. Padahal essensi dari pembelajaran keilmuan ini ada
di bagaimana caranya mengaplikasikan konsep desain kepada karyanya
sesuai dengan pengertian Ilmu desain grafis yaitu ilmu yang
mempelajari cara berkomunikasi kepada masyarakat dengan simbol
simbol visual yang artistik, disinilah metode IDGEM berperan dengan
menyisipkan materi teknik desain ( konsep desain, kreatif desain )
kedalam pembelajaran materi komputer desain grafis yang di tuangkan
dalam perancangan RPP dan pengaplikasian kreatif desain pada
pemberian tugas ke peserta pelatihan.
B. Tujuan1. Memperkenalkan meteri pendidikan desain grafis
secara utuh dengan metode IGDEM (Integrated Graphic Design
Education Methods).2. Mendeskripsikan faktor penunjang dan
penghambat penerapan metode IGDEM.3. Mendeskripsikan penerapan RPP
pada medode IGDEM.
BAB IIPEMBAHASAN
A. Deskrispi KegiatanA.1 Pengenalan Metode IGDEMMetode
Pengajaran IGDEM ( Integrated Graphic Design Education Methods) ini
adalah suatu metode penyampaian meteri pembelajaran desain grafis
secara utuh, dimana materi teknik desain, teknik digital, dan
kreatif desain dikolaborasikan menjadi suatu materi pembelajaran
yang utuh (terintegrasi).Materi Teknik Digital menjadi materi utama
yang disampaikan, sementara materi Teknik desain dan kreatif desain
disipkan (di integrasikan) kedalamnya, maksudnya adalah materi
teknik digital berperan sebagai media pembuatan karya desain, karya
disain yang maksud adalah karya yang dihasilkan dari materi teknik
desain dan kreatif desain yang telah di ajarkan.Tujuan dari
penerapan metode IGDEM ini adalah membentuk desainer grafis yang
memiliki wawasan desain grafis, terampil menggunakan teknologi dan
memiliki sikap seorang desainer.
Gambar1 Bagan IDGEM 1
Berikut paparan materi desain grafis yang dimaksud :1. Teknik
Desain Kompetensi Dasar : mengetahui wawasan tentang desain grafis
periklanan.a. Prinsip Desain : Balance (keseimbangan), Rhytm
(irama, urutan ), Emphasis/Fokus (hirarki).b. Komponen Grafis :
Garis, Bentuk, Warna, Ilustrasi, Teks (Typhografi), Ruang
(space).2. Teknik Digital Kompetensi Dasar : Mampu mengoperasikan
perangkat lunak desain grafis.a. Komputer Grafis Pengolah Vector
.b. Komputer Grafis Pengolah Citra/Bitmap ( Image Editing)c.
Komputer Grafis Desktop Publishing (Page Layout)
3. Kreatif DesainKompetensi Dasar : Mampu merancang, menghitung
waktu dan biaya produksi , menentukan media, dan bekerja kelompok
dalam menciptakan karyanya.Materi kreatif desain lebih di tujukan
kepada pembekalan lulusan untuk memiliki sikap religious, kreatif,
kooperatif, tepat waktu, juga penerapan konsep desain pada
karyanya. Contoh materi yang di terapkan :a. Menjalankan tahapan
proses mendesain.
gambar 2 Prosedur kerja desain grafis 1b. Menuangkan ide kreatif
(berdasarkan konsep desain) pada perancangan desain yang dikerjakan
sendiri atau berkelompok (koperatif).c. Mampu menghitung waktu dan
biaya pembuatan desain.d. Konsistensi pada komitmen dengan
client.
A.2. Pola Penyampaian Materi.Pada penerapan metode IGDEM ini
masing-masing materi memiliki peranan :1. Teknik Desain, Memiliki
peranan utama dalam metode ini, teknik desain berperan sebagai
target utama penciptaan karya desain. Misalkan bagai mana cara
membuat sebuah ilustrasi yang baik berdasarkan wawasan mendesain.2.
Teknik Digital, memiliki peranan sebagai media/alat dalam proses
pembuatan karya desain. Misalkan akan membuat sebuah ilustrasi logo
berjenis vector image, maka buatlah dengan menggunakan perangkat
lunak pengolah vector.3. Kreatif desain, memiliki peranan dalam
menentukan strategi penciptaan karya desainnya.Berikut bagan
penyampaian materi metode IGDEM ini (lebih lengkap lihat RPP):Tabel
1.Tebel Pola Penyampaian Materi Metode IGDEMMATERIPOLA AJARMEDIA
AJAR
Teknik DesainTeori, PraktekModul, Poster
Teknik DigitalPraktekPerangkat lunak desain grafis, CD
interaktif
Kreatif desainTeori, PrakekLembar Kreasi
A.3. Pelaksanaan Penerapan Metode IGDEM.Untuk melihat penerapan
metode ini kepada peserta kursus harus di simulasikan kepada salah
satu karya desain grafis, misalkan pembuatan logo Tran TV. Berikut
paparan langkah langkahnya :
gambar 3 logo Tran TV 11. Terangkan pembuatan karya berdasarkan
Teknilk DesainUntuk membuat logo trans tv tersebut yang harus di
terangkan berdasarkan teknik desain adalah :a. Komponen Desain
grafis Bentuk, yaitu bentuk bujur sangkar.b. Komponen Desain grafis
Teks, yaitu tulisan TRANS dengan Font : Arial Black.
2. Terangkan pembuatan karya secara Teknik digital.a. Terangkan
proses pengunaan mouse klik, double klik, klik kanan tombol mouse
dan proses drag mouse.b. Terangkan sambil praktek pada komputer
teknik pembuatan bentuk bujur sangkar.c. Terangkan proses
tranformasi Move And Scale atau rotate and skew , yang dilakukan
sambil menahan tombol shft kemudian klik kanan .d. Terangkan proses
Aligment object (perataan objek) e. Terangkan proses shaping
combine, weld, trim dan intersection.f. Terangkan pembuatan
Artistik Text untuk membuat tulisan TRANSLangkah-langkap pembuatan
logo ini menggunakan perangkat lunak CorelDraw seperti yang
tertuang pada Lampiran 1.Kemudian setelah di jelaskan secara verbal
dan praktek langsung di komputer langkah pembuatan logo trans tv
tadi, peserta kursus menyimak tutorial animasi pembuatan logo lain
yang sejenis cara pengerjaannya. (terlampir pada lampiran tutorial
animasi 1 pada CD) .
gambar 4 Latihan pembuatan logo 13. Terangkan berdasarkan teori
Kreatif DesainUntuk melatih kreatifitas peserta didik, peserta
didik diberikan sebuah tugas untuk membuat kartu nama dengan
menggunakan logo logo yang telah di buat .
gambar 5 Tugas penerapan logo pada kartu nama
A.4. Hasil Penerapan Metode IGDEMHasil dari penerapan metode
IGDEM ini bisa di lihat melalui karya karya yang dihasilkan oleh
peserta pelatihan berdasarkan kepada pengerjaan pembuatan komponen
desain grafis seperti contoh dibawah.
gambar 6 Contoh hasil karya 1
gambar 7 contoh hasil karya 2
gambar 8 contoh hasil karya 3
gambar 9 contoh hasil karya 4
gambar 10 contoh hasil karya 5
A.5 Dampak Penggunaan Metode IGDEMDampak penggunaan metode IGDEM
ini pada pembelajaran desain grafis dapat dirasakan sebagai berikut
:1. Di karenakan materi desain grafis yang di integrasikan kepada
proses pembuatan karya desain dengan metode ini, menjadikan waktu
pelaksanaan pendidikan menjadi singkat.2. Jika peserta kursus
hendak melanjutkan studi ke jenjang pendidikan formal yang lebih
tinggip, mereka sudah memiliki cukup pengetahuan tentang pendidikan
desain grafis.3. Frekwensi kehadiran peserta pelatihan stabil,
dikarenaan proses PBM yang tidak monoton.4. LKP CSBI Bandung selalu
di percaya dinas tenaga kerja untuk menyelenggarakan pelatihan
desain grafis bagi masyarakat sekitar (lampiran 3 foto Kegiatan
Pelatihan)
B. Faktor pendukung dan penghambat dalam menerapkan Metode IGDEM
B.1 Faktor penghambat penerapan metode ini.Faktor penghambat
penerapan metode ini di LKP CSBI :1. Tenaga pengajar yang hanya
memiliki kompetensi di bidang komputer desain grafis saja.2.
Sedikitnya buku referensi tentang desain grafis untuk pembelajaran
di tempat kursus.B.2 Faktor Pendukung penerapan metode ini.1.
Menambahkan pengetahuan Fotografi dan perangkat lunak lain yang
mendukung pada kebutuhan akan pembuatan ilustrasi , seperti 3DS Max
dll. 2. Poster poster tentang karya desain grafis yang di pajang di
setiap sudut atau di tempat praktekum, sebagai bahan referensi
peserta kursus mendapatkan idenya.3. Intruktur harus memiliki sikap
tegas dalam memberikan tugas dan kooperatif ketika menyampaikan
materi baik di dalam kelas atau diluar kelas.4. Sarana untuk
mempublikasikan karya desain peserta kursus.5. Line internet
sebagai sarana untuk melihat referensi desain yang ada dan sarana
untuk mencari kebutuhan akan komponen desain.