Top Banner
PENDAHULUAN Peran Islam dalam perkembangan iptek dan seni pada dasarnya ada 2 (dua). Pertama, menjadikan Aqidah Islam sebagai paradigma ilmu pengetahuan dan seni. Paradigma inilah yang seharusnya dimiliki umat Islam, bukan paradigma sekuler seperti yang ada sekarang. Paradigma Islam ini menyatakan bahwa Aqidah Islam wajib dijadikan landasan pemikiran (qa’idah fikriyah) bagi seluruh ilmu pengetahuan. Ini bukan berarti menjadi Aqidah Islam sebagai sumber segala macam ilmu pengetahuan, melainkan menjadi standar bagi segala ilmu pengetahuan. Maka ilmu pengetahuan yang sesuai dengan Aqidah Islam dapat diterima dan diamalkan, sedang yang bertentangan dengannya, wajib ditolak dan tidak boleh diamalkan. Kedua, menjadikan Syariah Islam (yang lahir dari Aqidah Islam) sebagai standar bagi pemanfaatan iptek dalam kehidupan sehari-hari. Standar atau kriteria inilah yang seharusnya yang digunakan umat Islam, bukan standar manfaat (pragmatisme/utilitarianisme) seperti yang ada sekarang. Standar syariah ini mengatur, bahwa boleh tidaknya pemanfaatan iptek, didasarkan pada ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah Islam). Umat Islam boleh memanfaatkan iptek dan mengembangkan seni, jika telah dihalalkan oleh Syariah Islam. Sebaliknya jika suatu aspek
43

Karya ilmiah Mahasiswa

Jun 26, 2015

Download

Documents

pti
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Karya ilmiah Mahasiswa

PENDAHULUAN

Peran Islam dalam perkembangan iptek dan seni pada

dasarnya ada 2 (dua). Pertama, menjadikan Aqidah Islam sebagai

paradigma ilmu pengetahuan dan seni. Paradigma inilah yang

seharusnya dimiliki umat Islam, bukan paradigma sekuler seperti

yang ada sekarang. Paradigma Islam ini menyatakan bahwa Aqidah

Islam wajib dijadikan landasan pemikiran (qa’idah fikriyah) bagi

seluruh ilmu pengetahuan. Ini bukan berarti menjadi Aqidah Islam

sebagai sumber segala macam ilmu pengetahuan, melainkan menjadi

standar bagi segala ilmu pengetahuan. Maka ilmu pengetahuan yang

sesuai dengan Aqidah Islam dapat diterima dan diamalkan, sedang

yang bertentangan dengannya, wajib ditolak dan tidak boleh

diamalkan. Kedua, menjadikan Syariah Islam (yang lahir dari Aqidah

Islam) sebagai standar bagi pemanfaatan iptek dalam kehidupan

sehari-hari. Standar atau kriteria inilah yang seharusnya yang

digunakan umat Islam, bukan standar manfaat

(pragmatisme/utilitarianisme) seperti yang ada sekarang. Standar

syariah ini mengatur, bahwa boleh tidaknya pemanfaatan iptek,

didasarkan pada ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah

Islam). Umat Islam boleh memanfaatkan iptek dan mengembangkan

seni, jika telah dihalalkan oleh Syariah Islam. Sebaliknya jika suatu

aspek iptek dan seni telah diharamkan oleh Syariah, maka tidak

boleh umat Islam memanfaatkannya, walau pun ia menghasilkan

manfaat sesaat untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia, yang kini

dipimpin oleh perdaban barat satu abad terakhir ini, mencengangkan

Page 2: Karya ilmiah Mahasiswa

banyak orang di berbagai penjuru dunia. Kesejahteraan dan

kemakmuran material (fisikal) yang dihasilkan oleh perkembangan

iptek modern membuat orang lalu mengagumi

1

dan meniru- niru gaya hidup peradaban barat tanpa dibarengi

sikap kritis trhadap segala dampak negatif yang diakibatkanya.

Bukan hanya itu saja, pengaruh barat tidak hanya pada bidang

iptek saja, tetapi juga pada bidang seni. Misalnya penyanyi di jaman

sekarang sebagian besar memakai pakaian yang sangat minim, dan

tidak menutup aurat.

Kenyataan menyedihkan tersebut sudah selayaknya menjadi

cambuk bagi kita bangsa Indonesia yang mayoritas muslim untuk

gigih memperjuangkan iptek dan seni yang islami.

Pada dasarnya kita hidup di dunia ini tidak lain untuk

beribadah kepada Allah SWT. Ada banyak cara untuk beribadah

kepada Allah SWT seperti sholat, puasa, dan menuntut ilmu.

Menuntut ilmu ini hukumnya wajib. Seperti sabda Rasulullah SAW: “

menuntut ilmu adalah sebuah kewajiban atas setiap muslim laki-laki

dan perempuan”. Ilmu adalah kehidupanya islam dan kehidupanya

keimanan.

Page 3: Karya ilmiah Mahasiswa

Latar Belakang

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan 

pancaindera. Ilustrasi dan firasat sedangkan ilmu adalah pengetahuan yang sudah

diklasifikasikan diorganisasi disistimasi dan dinterprestasikan sehingga menghasilkan

kebenaran objetif.

2

Teknologi merupakan salah satu unsur sebagai hasil penerapan praktis dari ilmu

pengetahuan meskipun pada dasarnya teknologi mempunyaikarakteristik objek dan

netral sedangkan seni adalah hasil ungkapan akal dan budimanusia dengan segala

prosesnya dan merupakan ekspresi jiwa seorang dikembangkan menjadi bagian dari

budaya manusia karena seni itu diidentik dengan keindahan.

Dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) dalam Islam, kita perlu

mengembangkannya potensi dan memanfaatkan sumber daya alam dengan tetap

berpegang teguh kepada al-Qur’an dan as-sunnah sebagai rasa syukur kita terhadap

sumber daya alam yang beranekaragam diciptakan untuk kita semua.

3

Page 4: Karya ilmiah Mahasiswa

PEMBAHASAN

1.Pengertian iptek dan seni dan kaitanya dengan islam

Untuk memperjelas, akan disebutkan dulu beberapa

pengertian dasar. Ilmu pengetahuan (sains) adalah pengetahuan

tentang gejala alam yang diperoleh melalui proses yang disebut

metode ilmiah (scientific method) .Sedang teknologi adalah

pengetahuan dan ketrampilan yang merupakan penerapan ilmu

pengetahuan dalam kehidupan manusia sehari-hari. Perkembangan

iptek, adalah hasil dari segala langkah dan pemikiran untuk

memperluas, memperdalam, dan mengembangkan iptek

Peran Islam dalam perkembangan iptek, adalah bahwa Syariah

Islam harus dijadikan standar pemanfaatan iptek. Ketentuan halal-

haram (hukum-hukum syariah Islam) wajib dijadikan tolok ukur

dalam pemanfaatan iptek, bagaimana pun juga bentuknya. Iptek

yang boleh dimanfaatkan, adalah yang telah dihalalkan oleh syariah

Islam. Sedangkan iptek yang tidak boleh dimanfaatkan, adalah yang

telah diharamkan syariah Islam.

Kata “seni” adalah sebuah kata yang semua orang di pastikan

mengenalnya, walaupun dengan kadar pemahaman yang berbeda.

Konon kata seni berasal dari kata “SANI” yang kurang lebih artinya

“Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa”. Namun menurut kajian ilimu di

Page 5: Karya ilmiah Mahasiswa

Eropa mengatakan “ART” (artivisial) yang artinya kurang lebih

adalah barang/ atau karya dari sebuah kegiatan.

4

Pandangan Islam tentang seni. Seni merupakan ekspresi keindahan.

Dan keindahan menjadi salah satu sifat yang dilekatkan Allah pada

penciptaan jagat raya ini. Allah melalui kalamnya di Al-Qur’an

mengajak manusia memandang seluruh jagat raya dengan segala

keserasian dan keindahannya. Allah berfirman: “Maka apakah

mereka tidak melihat ke langit yang ada di atas mereka, bagaimana

Kami meninggikannya dan menghiasinya, dan tiada baginya sedikit

pun retak-retak?” [QS 50: 6].

2.Kewajiban mencari ilmu

Pada dasarnya kita hidup didunia ini tidak lain adalah untuk

beribadah kepada Allah. Tentunya beribadah dan beramal harus

berdasarkan ilmu yang ada di Al-Qur’an dan Al-Hadist. Tidak akan

tersesat bagi siapa saja yang berpegang teguh dan sungguh-sungguh

perpedoman pada Al-Qur’an dan Al-Hadist.

Disebutkan dalam hadist, bahwasanya ilmu yang wajib dicari

seorang muslim ada 3, sedangkan yang lainnya akan menjadi fadhlun

(keutamaan). Ketiga ilmu tersebut adalah ayatun muhkamatun (ayat-

Page 6: Karya ilmiah Mahasiswa

ayat Al-Qur’an yang menghukumi), sunnatun qoimatun (sunnah dari

Al-hadist yang menegakkan) dan faridhotun adilah (ilmu bagi waris

atau ilmu faroidh yang adil)

5

Dalam sebuah hadist rasulullah bersabda, “ mencari ilmu itu

wajib bagi setiap muslim, dan orang yang meletakkan ilmu pada

selain yang ahlinya bagaikan menggantungkan permata dan emas

pada babi hutan.”(HR. Ibnu Majah dan lainya)

Juga pada hadist rasulullah yang lain,”carilah ilmu walau

sampai ke negeri cina”. Dalam hadist ini kita tidak dituntut mencari

ilmu ke cina, tetapi dalam hadist ini rasulullah menyuruh kita

mencari ilmu dari berbagai penjuru dunia. Walau jauh ilmu haru

tetap dikejar.

Dalam kitab “ Ta’limul muta’alim” disebutkan bahwa ilmu yang

wajib dituntut trlebih dahulu adalah ilmu haal yaitu ilmu yang

dseketika itu pasti digunakan dal diamalkan bagi setiap orang yang

sudah baligh. Seperti ilmu tauhid dan ilmu fiqih. Apabila kedua

bidang ilmu itu telah dikuasai, baru mempelajari ilmu-ilmu lainya,

misalnya ilmu kedokteran, fisika, matematika, dan lainya.

Kadang-kadang orang lupa dalam mendidik anaknya, sehingga

lebih mengutamakan ilmu-ilmu umum daripada ilmu agama. Maka

anak menjadi orang yang buta agama dan menyepelekan kewajiban-

Page 7: Karya ilmiah Mahasiswa

kewajiban agamanya. Dalam hal ini orang tua perlu sekali

memberikan bekal ilmu keagamaan sebelum anaknya mempelajari

ilmu-ilmu umum.

Dalam hadist yang lain Rasulullah bersabda, “sedekah yang

paling utama adalah orang islam yang belajar suatu ilmu kemudian

diajarkan ilmu itu kepada orang lain.”(HR. Ibnu Majah)

6

Maksud hadis diatas adalah lebih utama lagi orang yang mau

menuntut ilmu kemudian ilmu itu diajarkan kepada orang lain. Inilah

sedekah yang paling utama dianding sedekah harta benda. Ini

dikarenakan mengajarkan ilmu, khususnya ilmu agama, berarti

menenan amal yang muta’adi (dapat berkembang) yang manfaatnya

bukan hanya dikenyam orang yang diajarkan itu sendiri, tetapi dapat

dinikmati orang lain.

3. Keutamaan orang yang berilmu

Orang yang berilmu mempunyai kedudukan yang tinggi dan

mulia di sisi Allah dan masyarakat. Al-Quran menggelari golongan ini

dengan berbagai gelaran mulia dan terhormat yang menggambarkan

kemuliaan dan ketinggian kedudukan mereka di sisi Allah SWT dan

makhluk-Nya. Mereka digelari sebagai “al-Raasikhun fil Ilm” (Al

Page 8: Karya ilmiah Mahasiswa

Imran : 7), “Ulul al-Ilmi” (Al Imran : 18), “Ulul al-Bab” (Al Imran :

190), “al-Basir” dan “as-Sami' “ (Hud : 24), “al-A'limun” (al-A'nkabut :

43), “al-Ulama” (Fatir : 28), “al-Ahya' “ (Fatir : 35) dan berbagai

nama baik dan gelar mulia lain.

Dalam surat ali Imran ayat ke-18, Allah SWT berfirman: "Allah

menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang

berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan

orang- orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak

ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah),

7

Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". Dalam ayat ini

ditegaskan pada golongan orang berilmu bahwa mereka amat

istimewa di sisi Allah SWT . Mereka diangkat sejajar dengan para

malaikat yang menjadi saksi Keesaan Allah SWT. Peringatan Allah

dan Rasul-Nya sangat keras terhadap kalangan yang

menyembunyikan kebenaran/ilmu, sebagaimana firman-Nya:

"Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah

Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan

petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al-

Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati pula oleh semua

(mahluk) yang dapat melaknati." (Al-Baqarah: 159) Rasulullah saw

juga bersabda: "Barangsiapa yang menyembunyikan ilmu, akan

Page 9: Karya ilmiah Mahasiswa

dikendali mulutnya oleh Allah pada hari kiamat dengan kendali dari

api neraka." (HR Ibnu Hibban di dalam kitab sahih beliau. Juga

diriwayatkan oleh Al-Hakim.

Al Hakim dan adz-Dzahabi berpendapat bahwa hadits ini sahih) Jadi

setiap orang yang berilmu harus mengamalkan ilmunya agar ilmu

yang ia peroleh dapat bermanfaat. Misalnya dengan cara mengajar

atau mengamalkan pengetahuanya untuk hal-hal yang bermanfaat.

8

4. Tanggung jawab ilmuwan terhadap alam

Manusia, sebagaimana makhluk lainnya, memiliki

ketergantungan terhadap alam. Namun, di sisi lain, manusia justru

suka merusak alam. Bahkan tak cukup merusak, juga menhancurkan

hingga tak bersisa.

Tiap sebentar kita mendengar berita menyedihkan tentang

kerusakan baru yang timbul pada sumber air, gunung atau laut. Para

ilmuwan mengumumkan ancaman meluasnya padang pasir, semakin

Page 10: Karya ilmiah Mahasiswa

berkurangnya hutan, berkurangnya cadangan air minum, menipisnya

sumber energi alam, dan semakin punahnya berbagai jenis

tumbuhan dan hewan.

Sayangnya, meski nyata terasa dampak akibat kerusakan

tersebut, sebagian besar manusia sulit menyadarinya. Mereka

berdalih apa yang mereka lakukan adalah demi kepentingan masa

depan. Padahal yang terjadi justru sebaliknya; tragedi masa depan

itu sedang berjalan di depan kita. Dan, kitalah sesungguhnya yang

menjadi biang kerok dari tragedi masa depan tersebut.Manusia telah

diperingatkan Allah SWT dan Rasul-Nya agar jangan melakukan

kerusakan di bumi. Namun, manusia mengingkari peringatan

tersebut.

9

Allah SWT menggambarkan situasi ini dalam Al-Qur’an: “Dan

bila dikatakan kepada mereka, ‘Janganlah kamu membuat kerusakan

di muka bumi’, mereka menjawab, ‘Sesungguhnya kami orang-orang

yang mengadakan perbaikan.” (QS Al-Baqarah:11)

Page 11: Karya ilmiah Mahasiswa

Allah SWT juga mengingatkan manusia: “Telah tampak kerusakan di

darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia,

supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat)

perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)’.

Katakanlah, ‘Adakan perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah

bagaimana kesudahan orang-orang dahulu. Kebanyakan dari mereka

itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah).’’ (QS Ar-

ruum: 41-42)

Pada masa sekarang pendidikan lingkungan menjadi mutlak

diperlukan. Tujuannya mengajarkan kepada masyarakat untuk

menjaga jangan sampai berbagai unsur lingkungan menjadi hancur,

tercemar, atau rusak.

Untuk itu manusia sebagai khalifah di bumi dan sebagai

ilmuwan harus bisa melestarikan alam. Mungkin bisa dengan cara

mengembangkan teknlogi ramah lingkungan, teknologi daur ulang,

dan harus bisa memanfaatkan sumber daya alam dengan bijak.

10

A.Konsep Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni (IPTEKS)

Page 12: Karya ilmiah Mahasiswa

Pengetahuan adalah  segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan

pancaindera, ilustrasi dan firasat, sedangkan ilmu adalah pengetahuan yang telah

diklasifikasi, diorganisasi, disistematisasi dan diinterpretasikan sehingga menghasilkan

kebenaran obyektif, telah diuji kebenarannya dan dapat diuji ulang secara ilmiah. Dalam

kajian filsafat setiap ilmu membatasi diri pada salah satu bidang kajian. Karena

seseorang yang memperdalam ilmu tertentu disebut sebagai spesialis, sedangkan orang

yang banyak tahu tapi tidak memperdalam disebut generalis. Dengan keterbatasan

kemampuan manusia, maka sangat jarang ditemukan orang yang menguasai beberapa

ilmu secara mendalam.

Istilah teknologi merupakan produk ilmu pengetahuan dalam sudut pandang budaya dan

teknologi merupakan salah satu unsur budaya sebagai hasil penerapan praktis dari ilmu

pengetahuan. Meskipun pada dasarnya teknologi juga memiliki karakteristik obyektif

dan netral, akan tetapi dalam situasi seperti ini teknologi tidak netral lagi karena

memiliki potensi yang merusak dan potensi kekuasaan, disitulah letak perbedaan antara

ilmu pengetahuan dan teknologi.

Teknologi dapat membawa dampak positif berupa kemajuan dan kesejahteraan bagi

manusia juga sebaliknya dapat membawa dampak negatif berupa ketimpang-

ketimpangan dalam kehidupan manusia dan lingkungan. Netralitas teknologi dapat

digunakan untuk yang memanfaatkan yang sebesar-besarnya bagi kehidupan manusia

atau digunakan untuk menghancurkan manusia itu sendiri.

11

Seni adalah hasil ungkapan akal dan budi manusia dengan segala prosesnya, seni juga

merupakan ekspresi jiwa seseorang kemudian hasil ekspresi jiwa tersebut dapat

Page 13: Karya ilmiah Mahasiswa

berkembang menjadi bagian dari budaya manusia, karena seni itu diidentik dengan

keindahan.Seni yang lepas dari nilai-nilai keutuhan tidak akan abadi karena ukurannya

adalah nafsu bukan akal dan budi.Seni mempunyai daya tarik yang selalu bertambah

bagi orang-orang yang  kematangan jiwanya terus bertambah.

Sumber ilmu pengetahuan

Dalam pemikiran Islam ada dua sumber ilmu yaitu cikal dan wahyu. Keduanya tidak

boleh ditentangkan, karena manusia diberi kebebasan dalam mengembangkan akal

budinya berdasarkan tuntutan al-Qur’an dan sunnah rasul. Atas dasar itu, ilmu dalam

pemikiran Islam ada yang bersifat abadi (perennial knowledge) dan tingkat

kebenarannya bersifat mutlak (absolute) karena bersumber dari wahyu Allah dan ilmu

yang bersifat perolehan (aquired knowledge) tingkat kebenarannya bersifat nisbi

(relative) karena bersumber dari akal pikiran manusia.

Prestasi yang gemilang dalam pengembangan IPTEKS pada hakikatnya tidak lebih dari

sekedar menemukan proses sunnatullah itu terjadi di alam ini, bukan merencanakan dan

menciptakan suatu hukum baru diluar sunnahtullah (hukum Allah/hukum alam)

Interaksi iman, ilmu dan amal

Dalam pandangan Islam, antara agama, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni terdapat

hubungan yang harmonis dan dinamis yang terinteraksi ke dalam suatu sistem yang

disebut dinul Islam, didalamnya terkandung tiga unsur pokok yaitu akidah, syariah, dan

akhlak dengan kata lain iman, ilmu dan amal shaleh.

12

Page 14: Karya ilmiah Mahasiswa

Islam merupakan ajaran agama yang sempurna, karena kesempurnaannya dapat

tergambar dalam keutuhan inti ajarannya.

Di dalam al-Qur’an dinyatakan yang artinya “Tidaklah kamu memperhatikan

bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik (dinul Islam) seperti

sebatang pohon yang baik, akarnya kokoh (menghujam kebumi) dan cabangnya

menjulang ke langit, pohon itu mengeluarkan buahnya setiap muslim dengan seizin

Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia agar  mereka

ingat”.

Dari penjelasan tersebut di atas menggambarkan keutuhan antara iman, ilmu dan amal

atau syariah dan akhlak dengan menganalogikan dinul Islam bagaikan sebatang pohon

yang baik. Ini merupakan gambaran bahwa antara iman, ilmu dan amal merupakan

suatu kesatuan yang utuh tidak dapat dipisahkan antara satu sama lain. Iman

diidentikkan dengan akar dari sebuah pohon yang menupang tegaknya ajaran Islam,

ilmu bagaikan batang pohon yang mengeluarkan dahan. Dahan dan cabang-cabang ilmu

pengetahuan. Sedangkan amal ibarat buah dari pohon itu ibarat dengan teknologi dan

seni. IPTEKS yang dikembangkan di atas nilai-nilai iman dan ilmu akan menghasilkan

amal shaleh bukan kerusakan alam.

Keutamaan orang beriman dan beramal

Perbuatan baik seseorang tidak akan  bernilai amal shaleh apabila perbuatan tersebut

tidak dibangun atas nilai-nilai iman dan ilmu yang benar. sama halnya dengan

perkembangan IPTEKS yang lepas dari keimanan dan ketakwaan tidak akan bernilai

13

Page 15: Karya ilmiah Mahasiswa

ibadah serta tidak akan menghasilkan kemaslahatan bagi umat manusia dan alam

lingkungannya. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna,

kesempurnaannya karena dibekali seperangkat potensi. Potensi yang paling utama

adalah akal. Dan akal tersebut berfungsi untuk berpikir hasil pemikirannya  adalah ilmu

pengetahuan, teknologi dan seni.

Menurut Al-Gazhali bahwa makhluk yang paling mulia adalah manusia, sedangkan

sesuatu yang paling mulia pada diri manusia adalah hatinya, tugas utama pendidik

adalah menyempurnakannya, membersihkan dan mengiringi peserta didik agar hatinya

selalu dekat kepada Allah swt, melalui perkembangan ilmu pengetahuan. Oleh karena

itu, para pendidik akan selalu dikenang oleh anak didiknya. Kemudian al-Gazhali

memberikan argumentasi yang kuat, baik berdasarkan al-Qur’an as Sunnah, maupun

argumentasi secara rasional. Sehingga kita dapat mengatakan bahwa mengajarkan ilmu

bukan hanya  termasuk aspek ibadah kepada Allah swt, melainkan juga termasuk

khalifah Allah swt, karena hati orang alim telah dibukakan oleh Allah swt.

Ada dua fungsi utama manusia di dunia yaitu sebagai ‘abdun’ (hamba Allah) dan

sebagai khalifah Allah dibumi. Esensi dan “abdun’ adalah ketaatan, ketundukan, dan

kepatuhan kepada kebenaran dan keadilan Allah sedangkan esensi khalifah adalah

tanggung jawab terhadap diri sendiri dan alam lingkungannya, baik lingkungan sosial

maupun lingkungan alam. Keengganan manusia menghambakan diri kepada Allah swt

sebagai pencipta akan menghilangkan rasa syukur atas anugerah yang diberikan oleh

sang pencipta berupa potensi-potensi dan keikhlasan manusia menghambakan dirinya

kepada Allah akan mencegah kehambaan kepada sesama manusia termasuk kepada

dirinya.

14

Page 16: Karya ilmiah Mahasiswa

Manusia diciptakan dimuka bumi ini dengan dua kecenderungan yaitu kecenderungan

kepada ketakwaan dan kencenderungan kepada perbuatan fasik, serta berfungsi sebagai

khalifah/wakil Allah dimuka bumi agar ia mampu mempunyai tanggung jawab untuk

menjaga keseimbangan alam dan lingkungannya tempat tinggalnya. Sehingga manusia

diberi kebebasan untuk mengeksplorasi, menggali sumber daya alam serta dapat

memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya, akan tetapi manusia juga harus dapat

menyadari terlebih dahulu bahwa potensi sumber daya alam akan habis terkuras untuk

memenuhi kebutuhan hidup apabila manusia tidak hanya menjaga

keseimbangannya.Dengan memiliki ilmu pengetahuan kita pasti bisa tidak akan

mengeksploitasi alam ini secara berlebihan paling hanya kebutuhan primernya bukan

untuk memenuhi kepuasan hawa nafsu saja.Terlepas dari pada itu kerusakan alam dan

lingkungan ini lebih banyak disebabkan karena ulah manusia sendiri, mereka banyak

berkhianat terhadap perjanjiannya sendiri kepada Allah swt dan mereka tidak menjaga

amanat Allah swt untuk menjaga kelestarian alam ini. Sehingga telah nampak kerusakan

dilaut dan didarat yang disebabkan oleh perbuatan tangan manusia.

Untuk itu melaksanakan tanggung jawabnya, manusia diberikan keistimewaan berupa

kebebasan untuk memilih dan berkreasi sekaligus untuk menghadapkannya dengan

tuntutan kodratnya sebagai makhluk psikofisik. Namun ia akan sadar akan

keterbatasannya yang menurut ketaatan dan ketundukan terhadap aturan Allah swt baik

dalam konteks ketaatan terhadap perintah beribadah secara langsung maupun dalam

kontes ketaatan terhadap sunnatullah “hukum alam” perpaduan antara ibadah dan

khalifah akan mewujudkan manusia yang ideal yakni manusia yang selamat di dunia

dan diakhirat.

15

Page 17: Karya ilmiah Mahasiswa

Kata sains disadur dalam bahasa Indonesia menjadi ilmu pengethuan, sedangkan

dalm sudut padang filsafat ilmu, pengetahuan dengan ilmu sangat berbeda maknanya.

Pengetahuan adlahn segala sesuatu yang dketahui manusia melalui tangapan panca indra

dan institusi, sedangakan ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang telah

diinterpretasi, diorganisasi dan di sitematisasi sehingga menghasilkan kebenaran

objektif, sudah diuji kebenarannya dan dapat di uji ulang secara ilmiah. Secara

etimologis kata ilmu berarti kejelasan, karena itu segala yang berbentuk dari akar

katanya mempunyai cirri kejelasan (M.Daud Ali, 1998:69).

Metode ilmiah merupakan prosedur dalam mendapatkan pengetahuan yang dim

sebut ilmu. Jadi ilmu merupakan pengetahuan yang didapatkan lewat metode ilmiah.

Tidak semua pengetahuan dapat di sebut ilmu sebab ilmu merupakan pengetahuan yang

cara mendapatkannya harus memenuhim syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat yang harus

dipenuhi agar suatu pengetahuan dapat disebut imu tercantum dalm apa yang

dinamakan dengan metode ilmiah (Jujun S. Suriasumantri, 1998:119). Ilmu dalam

kepustakaan Islam banyak diartikan sama dengan ma’rifah yaitu pengetahuan mengenai

sesuatu menurut yang sebenarnya atau kenyakinan.

Sumber pengetahuan pada hakikatnya adalah Allah SWT karena Dialah yang

memberikan berbagai macam pengetahuan kepada manusia. Dalm perkembangannya

manusia banyak belajar dan memperoleh pengetahuan dari proses pemikirannya dengan

melihat berbagai fenonema lingkungan dan alam sekitarnya. Oleh karena itu dalam

pemikiran Islam, terdapat dua sumber ilmu, yaitu wahyu dan alam, dalm istilah lain

disebut ayat-ayat Qur’aniyah dan ayat-ayat Kauniyah. Manusia diberi kebebasan dalam

mengembangaan akalnya dengan catatan dalam pengembangannya tetap terikat dengan

wahyu dan tidak bertentangan dengan syari’at.

16

Page 18: Karya ilmiah Mahasiswa

Dalam perkembangan keiluan Islam sampai akhir abad ke-2 H, belum ada

pembedaan antara pengetahuan agama dan non agama, sebab yang berkembang

memang baru pengetahuan yang bersumber dari Al- Qur’an, seperti akidah, ibadah, dll.

Pembagian keilmuan menurut beberapa intelektual muslim bagaimana dikemukakan

oleh Muhammad Tholhah Hasan (2005), adlah sebagai berikut:

1. Menurut Jabir Ibnu Hayat

Dalam bukunya al-hudud dikatakan bahw ada dua macam pengetahuan, yaitu

pengetahuan agama (‘ilm ad-Din) dan pengetahuan duniawi (‘ilm ad-

dunya).Brangkali Jabir Ibnu Hayyan menyusun klasifikasi dengan urutan

pengetahuan agama lebih dulu daripada pengetahuan duniawi, didasarkan

kronologis historisnya yang memang perkembangan keilmuan agama

mendahului agama keilmuan duniawi.

2. Menurut Al-Kindy (260 H)

Al-Kindy membagi sistematika epistemologi dalam teoritis (nazhariyah) dan

praktis. Pengetahuan teoritis (nazhariyah) dibagi menjadi dua katagori, yaitu

pengetahuan teologis (ilmu al-umuur al-illaniyah) dan pengetahuan

kemakhlukan (ilmu al-umuur al-Masmuu’ah)atau ilmu kauniyah. Dalam

bukunya ar-Rasaail Al-Kindi juga membedakan antara pengetahuan yang

diperoleh secara emanasi (‘uluum al-Anbiya’) yang tidak memerlukan

pengujian rasional atau matematis, dengan pengetahuan yang diperoleh

melalui proses edukasi (‘uluum al-basyar) yang dikaji secara manthiqi

(logis).Klasifikasi Al-Kindy ini memberi kesan pentingnya pengetahuan

agama dalam percaturan keilmuan masa itu.

17

Page 19: Karya ilmiah Mahasiswa

3. Al- Faraby (339 H)

Al-Farabi adalah salah satu filosoft muslim yang banyak menulis tentang

kategori dan klasifikasi pengetahuan, melalui karya-karya tulisnyaseperti:

Ikshaa’al-Uluum, at-Tanbiih’ala Sabiil as-Sa’adah, al-Jam’u bayna Ra’yi

alakimimaini dll. Meskipun tidak jelas-jelas menempatkan kedudukan

pengetahuan agama dan system klasifikatori keilmuan yang dihadapakan

dengan pengetahuan lain, tapi al-Faraby denga tegas mengatakan bahwa

dalam salah satu sumber pengetahuan itu ada yang langsung dari Tuhan.

4. Al-Khawarizmy (387 H)

Dalam buku Mafaatih al-‘Uluum membagi keilmuan menjadi ilmu

pengetahuan syara dan kesusastraan Arab (al-Uluum asy-Syar’yyah wa maa

yaqtarinu bihaa min al-‘uluum al- Arabiyah) dan yang lain disebut ilmu

pengetahuan luarm, Yunani dan lan-lan(‘uluum al-‘Ajam min al-Yunaniyyin

wa ghairrihim min al-umam), termasuk di dalamnnya filsafat, logika,

kedokteran, kimia, dan lain sebagainnya. Disitu al-Khawarizmi mmberi

gambaran secara klasifikatoris antara pengetahuan yang berasal dari Arab dan

yang berasal dari luar Arab yang dikembangkan dalam cakrawala intelektual

Islam pada masa itu.

5. AL-Ghazali(505 H)

Dalam karya besarnya Ihya’Ulumuddin lebih terperinci dalm pembagian dalm

keilmaun itu jadi dua macam yaitu:pengetahuan agama dan pengetahuan non-

agama (sya’iyah wa ghairu syar’iyah).

18

Page 20: Karya ilmiah Mahasiswa

Yang dimaksud dengan pengetahuan agma ialah (akal) juga tidak dapat

diterima secara acoustic seperti ilmu bahasa. Sedngakan yang dimaksud

dengan ilmu pengetahuan non-agama terbagi dalm tiga macam yaitu lmu yang

terpuji (mamduuh) yaitu pengetahuan yang menyangkut kemshalatan duniawi

seperti ilmu kedokteran dan ilmu hitung. Kedua ilmu yang tercela

(madzmuum) yaitu pengetahuan destruktif seperti ilmu sihir, perdukunan dan

lai-lain. Dan yang diperbolehkan adalah seperti ilmu sejarah, dongeng dan

puisi.

6. Ibnu Khaldun (808 H)

Dalam bukunya “Mukaddimah” juga mengklasifikasikan pengetahuan ke

dalam dua kelompok. Yaitu Ululm hukmiyah falsafiyah, yaitu pengetahuan

yang alamiah bagi manusia yang dapat diperolehnya melalui potensi

penalarannya yang mugkin dapat dikuasai oleh manusia dengan kemampuan

penalarannya yang alamiah dan subjek permasalahan, argumentasi, dan aspek

metodologinnya dapat dipecahkan sendiri oleh intelek manusiawinya,

sehingga kebenaran atau kesalahannya analisis-analisis kajiannya. Dan yang

kedus adalah pengetahuan Naqliyah Wadh’iyah yang seluruhnya didasrkan

informasi (khabar) dari Tuhan, dan tidak ada otorita bagi rasio untuk

mencampurnya selain aplikasi masalah furu’ (masalah detail)yang dikaitkan

dengan prinsipil (usul).

Dari berbagi pendapat ilmuan Islam di atas pada hakekatnya pembagian

ilmu pengetahuan dapat dibagi menjadi dua, yaitu: ilmu agama (ulumuddin)

dan ilmu non agama.

19

Page 21: Karya ilmiah Mahasiswa

Pada dasarnya Islam tidak mengenal pemisahan antara ilmu agama dan ilmu

non agama atau memakai istilah Al-Ghazali umum syar’uyah dan ‘uum ghair

syar’iyah. Pada dasarnya Islam tidak mengenai dikotomi atau pemisahan

antara ilmu agama dan ilmu tyang bukan agama. Ilmu agama adalah ilmu

yang menjadi landasan segala cabang ilmu.

Teknologi adalah aplikasi dari prinsip-prinsip keilmuan, sehingga,

menghasilkan sesuatu yan berarti bagi kehidupan manusia. Aplikasi prinsip-

prinsip ini dapat dalam lapangan teknik maupun social. Melalui apliksi

ilmiah, ilmu menemukan arti sosialnya, bukan hanya demi kepuasan

intelektual ilmuan semata. Dalam perkembangan kemudian, bukan hanya

teknologi yang menggantungkan diri pada penemuan penemuan ilmu(sains)

melainkan perkembangan sains mengikuti irama perkembangan teknologi.

Hal ini sangat jelas kelihatan pada sains dalam “hard siences”. Dengan

memanfaatkan hasil-hasil inovasi, teknologi, penelitian sains semakin terbuka

lebar. Interaksi dan interdepensi antara sains dan teknologi membuatnya tidak

dapat dipisahkan (Dedi Supriadi, 1999:122)

Teknolog adalah salh satu produk budaya, karena teknologi merupakan

aplikasi lmu pengetahuan dalam bentuk alat atau wahan kehidupan. Dengan

teknologi sesuatu yang sulit di lakukan menjadi mudah, sesuatu yang tidak

mungkin dilakukan menjadi mungkin. Teknologi selain menjadi aktualisasi

ilmu pengetahuan, juga merupakan wujud peradapan manusia dalm setiap

zamannya. Teknologi yang dihasilkan oleh suatu bangsa tidak selalu sama

dengan yang dihasilkan oleh bangsa yang lainnya. Semakin tinggi kepedulian

bangsa terhadap pengembangaan ilmu, semakin tinggi pula peradapan yang di

capai bangsa itu.

20

Page 22: Karya ilmiah Mahasiswa

Seni atau kesenian dalam pengertian yang luas adalah segala hasil daya

cipta atau buah pikiran manusia yang bersifat indh. Jadi, apa saja yang

merupakan hasil ungkapan pikiran dan daya cipta itu asalkan ia yang

berbentuk, memiliki sifat keindahan disebut seni. Adapun jika kata seni itu

ditambah dengan kata Islam, maka kesenian Islam adalah segala hsil usaha

dan daya upaya, buah pikirandari kaum muslim untuk menghasilkan sesuatu

yang indah. Seni Islam juga dapat diberi batasan sebagai suatu senimyang

dihasilkan oleh seniman muslimat atau dapat juga berupa seni yang sesuai

dengan apa yang dibayangkan oleh seorang muslim yang sesuai dengan

ungkapan pandangan hidup seorang muslim. Kesenian Islam bertujuan untuk

menggambarkan sikap pengabdian kepada ajaran atau petunjuk islam (Oloan

Situmirang 1998:9). Menurut Ernst Diez dalam Muhammad Abdul Jabbar

(1988:2) ciri-ciri seni Islam atau seni Islam adlah seni yang mengungkapkan

sikap pengabdian kepada Allah.

Demikinlah, seni atau keseian adalah ekspresi jiwa dalam bentuk keindahan.

Keindahan dapat diwujudkan ke dalm bentuk tulisan, kata-kata, ukiran,

musik, gerakan (tarian) dan lain-lain.

Berdasrkan pengertian diatas sesuatu bentuk kesenian menjadi Islamis jika

hasil seni itu sesuai dengan nilai-nilai Islam. Maka, hukum asal seni adalh

mubah, sebab seni sendiri adalah keindahan. Dan manusia sebagia hamba

Allah yang memiliki misi untuk mengaktualisasikan sifat-sifat Allah di muka

bumi, salah satu sifat Allah adalah indah. Oleh karena itu bagaiman manusia

dapat mengekspresikan keindahn dalam segala aktifitasnya.

21

Page 23: Karya ilmiah Mahasiswa

Dalam Islam iptek merupakan olah piker dan olah rasa manusia. iPtek

selalu berkembang sesuai dengan perkembangan akal budi manusia. Oleh

sebab itu perkembangan iptek sangat relatif. Sumber iptek dalam Islam adlah

wahyu Allah. Iptek yang Islami selalu mengutamakan kepentingan orang

banyak dan kemslahatan bagi kehidpan manusia. Untuk itu iptek dalam

pandangan Islam tidak bebas nilai. Integrasi iptek dengan agama merupakan

suatu keniscayaan untuk menghindari terjadinya proses sekularisasi yaitu

pemisahan antara doktrin-doktrin agama dengan pengembangan ilmu

pengetahuan, teknologi dan seni (HamdaMansoer, 2004:93).

B. Iman, Ilmu dan Amal Sebagai Kesatuan

Islam merupakan ajaran agama yang landasan pengembanganny adalah iman.

Iman adalah kepercayaan terhadap wujud Zat ysng Maha Mutlak yang menjadi tujuan

hiduop manusia. Iman merupakan fundaman dalam system ajaran Islam. Iman

merupakan potensi dasar yang harus dikembangkan dan pengembangannya adalah

dalam bentuk amal. Iman tanpa amal sama dengan potensi yang tak dikembangkan.

Supaya pengembangan ilmu bermakna dan berhasil guna maka perlu ilmu. Ilmu

merupakan motor mpenggerak untuk majunya Islam. Iman adalah kendali yang

mengarahkan motor tadi supaya mencapai tujuan.

22

Page 24: Karya ilmiah Mahasiswa

Menurut Kaylani HD (1992:198) bahwa ayat-ayat Al-Qur’an yang ditunjukan

untuk pembinaan iamn jumlahnya sangat banyak hal ini membuktikan bahwa Allah

menhendaki agar iamn itu tidak hanya diperoleh atas dasr naluri dan perasaan saja,

tetapi juga dimantapkan dengan wahyu Ilahi dan kemudian menjadi bertambah kokoh

dan berkembang melalui kerja dan tingkah laku. Bila iman itu perlu dibina dengan

pemahaman terhadap gejala-gejala alam semesta, maka imkan itu tidka bisa dipisahkan

dari ilmu.

Islam melihat bahwa IPTEK dan agama adalah sesuatu yang memiliki kaitan.

Sains tidak dapat dipisahkan dari nilai-nilai keagamaan. Agama menjadi landasan

segala perilaku manusia termasuk didalamnya sains dan teknologi. Isalam melihat sains

sebagai sesuatu perkara yang amat penting karena dengan sains dan teknologi manusia

dapat:

1. Mengenal Tuhannya

2. Menegakan hakikat kebenaran

3. Membawa manusia kepada sikap tafakkur dan berfikir

4. Membantu manusia memenuhi keperluan material untuk kehidupannya

5. Membantu manusia dalam melaksanakan syariat

6. Menjaga keseimbangan danm keharmonisan alam.

Perbuatan baik seseorang tidak akan bernilai amal shaleh apabila perbuatan

tersebut tidak dibangun di atas landasan iman dan takwa. Sama halnya

pengembangan iptek yang lepas dari keimanan dan ketakwaan, tidak akan bernilai

23

Page 25: Karya ilmiah Mahasiswa

ibadah serta tidak akan menghasilkan kemaslahatan bagi umat manusia dan alam

lingkungannya. Apabila IPTEK tidak dkembangkan di atas dasar iman, maka

yang akan timbul adalah kerusakan dn kehancuran bagi kehidupan umat manusia.

C. Keutamaan Orang Beriman dan Berilmu

Berikut ini adalah beberapa ayat AL-Qur’an dan Hadist yang dapat di jadikan

sebagai dalil orang yang beriman dan berilmu memiliki keutamaan dan derajat yang

istimewa:

1. Surat Az-Zumar Ayat 9

Artinya:”Katakanlah: “adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan

orang-orang yang tidak mengetahui?””

2. Surat Al- Mujaddah Ayat:11

Artinya:”Niscahaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman

diantara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa

derajat.”

3. Surat Fathir Ayat:28

Artinya:”Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hambaNya

adala ulama.”

4. Hadist Riwayat Bukhori

Artinya:”Barang siapa melalui suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah

memudahkan jalan baginya ke syurga.”

5. Hadist Riwayat Tirmidzi (Sunan Tirmidzi Juz 4)

Artinya:”Dunia di laknat, dilaknat apa yang ada di dalmnya kecuali dzikir

kepada Allah Ta’ala dan orang alim (berilmu) atau penuntut ilmu.”

24

Page 26: Karya ilmiah Mahasiswa

6. Hadist Riwayat Tirmidzi

Artinya:” Keutamaan orang pandai terhadap orang yang beribadah adalah

sebagaimana keutamaanku atas orang yang paling rendah di antara kalian.”

Dilanjutkan:” Sesungguhnya Alla, malaikaNya, penhuni langit dan bumi

sampai semut didalam lubangnya dan juga ikan, mendo’akan kepada orang

yang mengajarkan kebaikan kepada manusia(ulama).”

7. Hadist Riwayat Tirmidzi

Artinya:”Keutamaan orang pandai terhadap orang ali ibadah seperti

keutamaan rembulan atas bintang-bintang yang lain. Dan sesungguhnya

ulama adalah pewaris Nabi. Dan para Nabi tidak diwariskan dinar atau

dirham, mereka hanya mewariskan ilmu. Maka, barangsiapa

mempelajiarinnya, akan mendapat bagian yang Dempurna.”

D. Tanggungjawab Ilmuan Terhadap Alam Lingkungannya

Ada dua fungsi manusia di dunia, yaitu sebagai ‘abdun (hamba Allah) dan

sebagai khalifah Allah di bumi. Tugas utama seorang abdun adalahm

mengaktualisasikan ketaatan, ketundukan, dan kepatuhan kepada kebenaran dan

keadilan Allah. Adapun tugas utamanya sebagai khalifah Allah di muka bumi adalah

memakmurkan dunia ini sekaligus menjaga keseimbangan alam dan lingkungan tempat

mereka tinggal. Manusia diberi kebebasan untuk mengeksplorasi, menggali sumber-

sumber daya alam, serta memanfaatkannya dengan sebesar-besar kemanfaatan untuk

kehidupan umat manusia dengan tidak menimbulkan dampak negative terhadap

lingkungan, karena alam diciptakan untuk kehidupan manusia sendiri.

Untuk menggali potensi alam dan memanfaatkannya diperlukan ilmu

pengetahuan dan teknologi yang memadai. Tanpa menguasai IPTEK, fungsi hidup

manusia sebagi khalifah akan menjadi kurang dan kehidupan yang lebih baik tidak akan

25

Page 27: Karya ilmiah Mahasiswa

terwujud dan kehidupan manusia akan tetap terbelakang. Allah menciptakan alam

karena Allah menciptakan manusia. Seandainnya Allah tidak akan menciptakan

manusia. Maka Allah tidak perlu menciptakan alam. Oleh karena itu maka manusia

mendapat amanah dari Allah untuk memelihara alam agar terjaga kelestariannnyadan

keseimbangannya untuk kepentingan umat manusia itu sendiri.

26

Page 28: Karya ilmiah Mahasiswa

E.Rangkuman

Manusia adalah satu-satunya makhluk yang Allah karuniakan akal sebagai alat

untuk berfikir. Dengan akal manusia mampu menyerap ilmu pengetahuan dan

menciptakan teknologi, serta menghasilkan karya seni, sehingga daapat menciptakan

peradaban di muka bumi. Pengetahuan adalah segala fenonema alam yang dapat di

capai oleh indra manusia. Sedangkan ilmu pengetahuan adalah segala fenonema alam

yang dapat di capai oleh indra berdasar penelitian dengan menggunakan metode ilmiah.

Teknologi merupakan produk ilmu pengetahuan. Karena teknologi adalah

pengenjawataan ilmupengetahuan dalam bentuk alat atu wahana kehidupan. Adapun

seni adalah ekspresi jiwa dalam bentuk keindahan. Dengan demikian dengan akal

manusia dapat memikirkan segala fenonema yang ada di sekitarnya, sehingga

melahirkan pengalaman. Sebagian pengalaman itu meningkat menjadi ilmu

pengetahuan setelah melewati seperangkat pembuktian melalui metode ilmu. Sebagian

dari ilmu pengetahuan dapat menjadi teknologi dengan perangkat akal yang di miliki

oleh manusia.

Dalam Islam, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (iptek) tidak bebas nilai,

akan tetapi terikat dengan nilai. Karena akal manusia sangat terbatas, maka akal perlu

tuntunan dari wahyu. Pengembangan iptek yang lepas dari keimanan dan ketakwaan,

tidak akan bernilai ibadah serta tidak akan menghasilkan kemaslahatan bagi umat

manusia dan alam lingkungannnya. Apabila iptek tidak dikembangkan diatas dasar

keimanan, maka akan muncul kerusakan bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu

iman, ilmu dan amal di dalam ajaran Islam adalah satu kesatuan dan terintegrasi.

27

Page 29: Karya ilmiah Mahasiswa

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, saya bersyukur kepada Allah SWT yang telah mengaruniakan

rahmat dan petunjuk-Nya sehingga dapat menyelesaikan tugas Karya Ilmiah Mahasiswa

ini.

Pada kesempatan yang baik ini, tidak lupa saya sampaikan terima kasih kepada

Mbak Murdikah yang telah membimbing dan mengajari saya sehingga Karya Ilmiah

Mahasiswa ini dapat terselesaikan.

Saya mengharapkan adanya masukan dan kritik dari pembaca, sehingga Karya

Ilmiah Mahasiswa ini dapat tampil lebih baik lagi.

Indralaya, 29 Novenber 2010

Penulis

i

Page 30: Karya ilmiah Mahasiswa

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Jabar, Muhammad, Seni dalam Peradaban Islam, Penerjemah:

Yustiona, Bandung: Pustaka,1998.

Ali, Mohammad Daud, Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Rajawali

Press, 1998

Hasan, Muhammad Tholhah, Islam dalam Prespektif Sosio Kultural,

Editor: Afifih Nadjih Anies, Jakarta: Lantabora Press, 2006

Kaelany, HD., Islam dan Aspek-aspek Kemasyarakatan, Jakarta:

Bumi Aksara, 1992

Situmorang, Oloan, Seni Rupa Islam Perumbuhan dan Perkembangannya

Bandung Angkasa,1988

Supriadi, Dedi, Kreatiftas, Kebudayaan dan Perkembangan Iptek,

Jakarta: Alfabeta

Suriasumantri, Jujun S., Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer,

Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1998.

28

Page 31: Karya ilmiah Mahasiswa

DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR…………………………………………………………..... i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………... ii

Pendahuluan………………………………………………………………………. 1

Latar Belakang…………………………………………………………………… 2

Pembahasan………………………………………………………………………. 4

A.Kosep Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni…………………………………. 11

B.Iman dan ILmu dan Amal Sebagai Kesatuan………………………………….. 22

C.Keutamaan Orang Beriman & Berilmu……………………………………….. 24

D.Tanggungjawab Ilmuan Terhadap Lingkungannya…………………………… 25

Rangkuman………………………………………………………………………. 27

Daftar Pustaka…………………………………………………………………….. 28

ii

Page 32: Karya ilmiah Mahasiswa