Top Banner
Disusun Oleh : Karlina Lestari 110.2010.142 Pembimbing : dr. Bondan Hari Putranto. Sp.JP FIHA PERMANENT PACEMAKER
20

Karlina Lestari Permanent Pace Maker

Dec 25, 2015

Download

Documents

karlinalestari

ppm
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Karlina Lestari Permanent Pace Maker

Disusun Oleh :Karlina Lestari

110.2010.142

Pembimbing :dr. Bondan Hari Putranto. Sp.JP FIHA

PERMANENT PACEMAKER

Page 2: Karlina Lestari Permanent Pace Maker

LATAR BELAKANG

Irama jantung dikontrol oleh pacemakers (PM) alami yaitu nodus sinoatrial dan nodus atrioventricular yang mengirimkan impuls listrik ke jantung sehingga dapat berkontraksi dan berelaksasi secara teratur. Ketika otot jantung gagal menerima sinyal dari PM, maka jantung akan berhenti memompa sehingga dapat menyebabkan kematian.

Page 3: Karlina Lestari Permanent Pace Maker

PM buatan diciptakan sebagai alat untuk membantu jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Terdapat dua sifat PM buatan yaitu, Temporary Pacemaker (TPM) dan Permanent Pacemaker (PPM).

Page 4: Karlina Lestari Permanent Pace Maker

EPIDEMIOLOGI

American Society of Cardiology melakukan penelitian terhadap jumlah penduduk Eropa yang menggunakan PPM pada tahun 2005 – 2009.

Pada penelitian tersebut memaparkan terdapat peningkatan jumlah penduduk dari 829 menjadi 938

Page 5: Karlina Lestari Permanent Pace Maker

Pacemaker

Permanent

Temporary

Page 6: Karlina Lestari Permanent Pace Maker

Permanent Pacemaker

PPM adalah alat pacu jantung yang dipasang secara implan ke dalam tubuh untuk mengembalikan sistem pacu jantung kembali kepada keadaan fisiologis sehingga dapat meningkatkan curah jantung dan memperbaiki sirkulasi otak dan organ tubuh lainnya.

Page 8: Karlina Lestari Permanent Pace Maker

Klasifikasi

AAIR

VVIR

DDDR

Page 9: Karlina Lestari Permanent Pace Maker

AAIR (Atrial Pacing Mode)

Memasukan lead dari vena subklavia menuju atrium kanan jantung dan menempatkan elektroda di septum, sinus koronarius, atau Bachmann’s bundle.

Page 10: Karlina Lestari Permanent Pace Maker

Pemasangan PPM pada AAIR dapat memacu kontraksi atrium, sensitisasi atrium, dan mencegah aktifitas atrium yang terjadi secara spontan sehingga dapat mencegah penurunan kontraksi atrium.

Page 11: Karlina Lestari Permanent Pace Maker
Page 12: Karlina Lestari Permanent Pace Maker

Terlihat adanya spike pada gelombang P pertama dan kedua yang artinya kontraksi atrium dipacu oleh PPM kemudian, diikuti dengan ketiga gelombang P tanpa spike yang menandakan bahwa kontraksi tersebut bersifat alami karena tersensitisasi dari impuls sebelumnya

Page 13: Karlina Lestari Permanent Pace Maker

VVIR (Ventricular Pacing Mode)

Pemasangan lead pada apeks dari ventrikel kanan, karena pemasangan pada ventrikel dapat menyebabkan perforasi maka setelah terpasang harus melakukan EKG.

Page 14: Karlina Lestari Permanent Pace Maker
Page 15: Karlina Lestari Permanent Pace Maker

Di lead I dan AVL menunjukan adanya gelombang R sedangkan pada V6 tidak terdapat gelombang R, hal tersebut menandakan bahwa posisi lead PPM sudah berada di ventrikel kanan.

Page 16: Karlina Lestari Permanent Pace Maker
Page 17: Karlina Lestari Permanent Pace Maker

DDDR (Dual Chamber Implantation Mode)

Page 18: Karlina Lestari Permanent Pace Maker

KOMPLIKASI

Lead PPM terpasang pada dua tempat. Pemasangan pertama pada ventrikel kemudian di atrium. Hal tersebut dilakukan karena stimulasi ventrikel lebih penting dibandingkan dengan stimulasi pada atrium. Atrium dan ventrikel dapat tersensitisasi, terpacu, atau dihambat tergantung dari aktifitas jantung pasien.

Page 19: Karlina Lestari Permanent Pace Maker

Gagal Memacu. Penyebabnya adalah oversensing, terdapat masalah pada lead, kerusakan batere, pengaruh elektromagnetik seperti MRI, telefon genggam. Kegagalan memacu pada gambaran EKG adalah tidak adanya spike.

Page 20: Karlina Lestari Permanent Pace Maker

Pacemaker Syndrome Terjadi akibat system PM tidak berfungsi

secara optimal sehingga menghasilkan AV yang tidak sinkron yang dapat mengakibatkan penurunan perfusi. AV yang tidak sinkron akan menyebabkan atrial overload dan penurunan tekanan darah hingga 20 mmHg.