ISOLASI MIKROORGANISME PENGHASIL ANTIBIOTIK DARI ALAMI.
Kompetensi UmumPraktikan dapat mengetahui uji potensi antibiotik
Oxytetrasiklin dengan mikroba uji.II. Kompetensi KhususPraktikan
dapat mengetahui potensi zona hambatan dari Oxytetrasiklin dengan
mikroba uji Stapilococcus aureus.III. PrinsipMengukur luas hambatan
pertumbuhan mikroba uji Oxytetrasiklin yang disebabkan oleh mikroba
uji Stapilococcus aureusIV. Landasan Teori
Zat kemoterapeutik ialah zat, kimia yang digubakan untuk
mengobati penyakit menular (kemoterapi) atau mencegah penyakit
(kemofilaksis). Zat ini diperoleh dari mikroorganisme atau tumbuhan
atau disintesis di dalam laboratorium kimia. Secara umum, zat kimia
demikianyang terdapat di alam dapat dibedakan dari persenyawaan
sintetik dengan digunakannya nama antibiotic (Pelczar, 2012).Suatu
zat kimia haruslah memiliki toksisitas yang selektif untuk dapat
digunakan sebagai zat kemoterapeutik. Artinya, zat tersebut harus
dapat menghambat atau mematikan parasit (atau sel ganas) seraya
menyebabkan kerusakan yang kecilsaja terhadap sel inang atau sama
sekali tidak merusak. Persyaratan lain bagi zat kemoterapeutik yang
praktis iaalah harus mampu menembus sel dan jaringan inang serta
tidak mengubah mekanisme pertahanan alamiah sel inang tersebut
(Pelczar, 2012).Kata antibiotik diberikan pada produk metabolik
yang dihasilkan suatu organism tertentu, yan dalam jumlah amat
kecilbersifat merusak atau menghambat mikroorganisme lain. Dengan
perkataan lain, antibiotik merupakan zat kimia yang dihasilkan oleh
suatu mikrooganisme yang menghambat mikroorgaanisme lain (Pelczar,
2012).Suatu zat antibiotik kemoterapeutik yang ideal hendaknya
memiliki sifat-sifat sebagai berikut (Pelczar, 2012) :1. Harus
mempunyai kemampuan untuk merusak atau menghambat mikroorganisme
patogen spesifik. Makin besar jumlah dan macam mikroorganisme yang
dipengaaruhi, makin baik. Antibiotic berspektrum luas efektif
terhadap banyak spesies.2. Tidak mengakibatkan berkembangnya
bentuk-bentuk resisten parasit.3. Tidak menimbulkan efek sampingan
yang tidak dikehendaki pada inang, seperti reaksi alergis,
kerusakan pada saraf, kiritasi pada ginjal atau saluran
gastrointestin.4. Tidak melenyapkan flora mikroba normal pada
inang.5. Harus dapat diberikan melalui muluttanpadiinaktifkan oleh
asam lambung, atau melalui suntikan (parenteral) tanpa terjadi
pengikatan dengan protein darah.6. Memiliki taraf kelarutan yang
tinggi dalam zat alir tubuh.7. Konsentrasi antibiotic di dalam
jaringan atau darah harus dapat mencapai taraf cukup tinggi
sehingga mampu menghambat atau mematikan penyebab infeksi.Sumber
penghasil antibiotic antara lain berasal dari tanah, air laut, air
sungai, lumpur, kompos, limbaah domestic, bahan makanan busuk dan
lain-lain. Namun kebanyakan mikroba penghasil antibiotika diperoleh
dari mikroba tanah. Pada pertengahan abad ke-20 telah ditemukan
ratusan antibiotika daribiakan mikroba tanah, termasuk fungi,
bakteri dan sebagian besar dari actinomicetes (Anonim, 2014).Uji
potensi antibiotic dan vitamin secara mikrobiologik adalah suatu
teknik untuk menetapkan potensi suatu antibiotika atau vitamin
dengan mengukur efek senyawa tersebut terhadap pertumbuhan
mikroorganisme uji yang peka dan sesuai (Natsir, 2008).Antibiotika
adalah zat-zat kimia yang dihasilkan mikro-organisme hidup terutama
fungi dan bakteri tanah, yang memiliki khasiat mematikan atau
menghambat pertumbuhan banyak bakteri dan beberapa virus besar,
sedangkan toksisitasnya bagi manusia relatif kecil (Tjay,
1978).Secara umum antibiotika terbagi atas (Ganiswarna, 1995) :
PenisilinPenisilin-G dan turunannya bersifat bakterisid terhadap
terutama kuman Gram-positif (khususnya Cocci) dan hanya beberapa
kuman Gram-negatif. Contohnya : Benzilpenisilin,
Fenoksimetilpenisilin Kloksasilin, Asam Klavulanat, Ampisilin.
SefalosporinSpektrum kerjanya luas dan meliputi banyak kuman
Gram-positif dan Gram-negatif termasuk Escherichia coli. Berkhasiat
bakterisid dalam fase pembunuhan kuman, berdasarkan penghambatan
sintesa peptidoglikan yang diperlukan kuman untuk ketangguhan
dindingnya. Contohnya : Sefaleksin, Sefamandol, Sefouroksin,
Sefotaksim, Seftazidim, Aztreonam. AminoglikosidaAktivitasnya
bakterisid, berdasarkan dayanya untuk mempenetrasi dinding bakteri
dan mengikat diri pada ribosom di dalam sel. Proses translasi (RNA
dan DNA) diganggu sehingga biosintesa proteinnya dikacaukan. Efek
ini tidak saja terjadi pada fase pertumbuhan juga bila kuman tidak
membelah diri. Contohnya : Streptomisin, Gentamisin, Amiksin,
Neomisin Paromomisin. TetrasiklinMekanisme kerja berdasarkan
diganggunya sintesa protein kuman. Spectrum kerjanya luas dan
meliputi banyak cocci Gram-positif dan Gram-negatif serta
kebanyakan bacilli, kecuali pseudomonas dan proteus. Contohnya :
Tetrasiklin, Doksisiklin, Oxytetrasiklin. Makrolida dan linkomisin
Eritromisin bekerja bakteriostatis terhadap terutama bakteri
Gram-positif, dan spectrum kerjanya mirip penisilin-G. Mekanisme
kerjanya melalui pengikatan reversible pada ribosom kuman, sehingga
sintesis proteinnya dirintangi. Contohnya : Eritromisin,
Azitromisin, Spiramisin, Linkomisin. PolipeptidaKhasiatnya adalah
bakterisid berdasarkan aktivitas permukaannya dan kemampuannya
untuk melekatkan diri pada membran sel bakteri, sehingga
permeabilitas sel meningkat dan akhirnya sel meletus. Contohnya :
Polimiksin B, Basitrasin, Gramsidin. Antibiotika lainnya Khasiatnya
bersifat bakteriostatis terhadap enterobacter dan Staphylococcus
aureus berdasarkan perintangan sintesa polipeptida kuman. Contohnya
: Kloramfenikol, Vankomisin, Asam fusidat, Mupirosin,
Spektinomisin.
V. Metode Kerja A. Alat dan Bahan Alat Adapun alat yang
digunakan dalam praktikum ini yaitu cawan petri, vial, Erlenmeyer,
spoit, botol coklat, enkas, dan inkubator. BahanAdapun bahan yang
digunakan dalam praktikum ini yaitu air sungai daya, paper disk,
medium NA dan medium PDA.B. Cara KerjaVI. Hasil Praktikum
Pengambilan dan Penyiapan Sampel1. Pengambilan sampel tanah, air
sungai dan air laut.a. Sampel air sungai diambil wilayah air sungai
dimasukkan ke dalam botol cokelat yang juga telah disterilkan.b.
Kemudian dibawa ke laboratorium.2. Seleksi dan Isolasi biakan.a.
Sampel sebanyak 1ml diambil menggunakan spoit.b. Dimasukkan ke
dalam botol coklat yang telah berisi 9ml air steril.c. Lalu,
diencerkan dengan masing-masing diambil 1ml pada pengenceran 10-1
disimpan ke pengenceran ke 2 10-2 dan diambil lagi 1ml pada botol
coklat ke 2 dan disimpan di pengenceran 10-3 dan sisa 1ml pada
pengenceran 10-3 dibuang.d. Kemudian ambil 1ml pada masing-masing
pengenceran 10-1, 10-2, dan 10-3 diletakkan pada 3 cawan petri yang
berbeda lalu masukkan medium PDA sebanyak 9ml.e. Selanjutnya
diinkubasi dan amati.3. Fermentasi biakan murni.a. Diambil 1 ose
biakan murnib. Diinokulasi dengan medium NA miring lalu diinkubasi
pada suhu 37oc selama 1x24 jamc. Disuspensikan dengan 2,5ml larutan
NaCL fisiologis dan diinokulasi dalam 50 medium pembenihan Maltosa
Yeast Ekstrak Brothd. Diinkubasi pada suhu kamar selama 1x24jam dan
dikocok menggunakan shaker dengan kecepatan 200 rpm.4. Pemeriksaan
aktivitas antibiotika.a. Medium NA sebanyak 10ml diambil dimasukkan
ke vial steril, disuspensikan 1 ose suspense bakteri Streptococcus
aureus dan Esherichia coli ke dalam vial.b. Tuang vial ke dalam
cawan petri yang telah di patron.c. Letakkan paper disk yang telah
direndam dengan hasil fermentatd. Diinkubasi selama 1x24jam.A. Data
PengamatanKlpKode IsolatDiameter zona hambatan (mm)
SMSAECSDSTPABSVCSA
IIBT 11412,5
IBT 211,512
IBT 31313
IIIBK 11112
IBK 298,66
IJK 110,339
IJK 266
IIIISB 19,3
ISB 210,3
IJB 19,6
IJB 28,6
IVIJTQ 112,6
IJTQ 210,3
IBT 125,3
IBT 28,6
VIJA 199
IJA 21010
IJA 31011
IBA 199
B. Foto Pengamatan
LABORATORIUM MIKROBIOLOGIFAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS MUSLIM
INDONESIAZona Hambatan S3 dan S5
Cawan Petri
Pertumbuhan Bakteri
Paper Disk
S3
LABORATORIUM MIKROBIOLOGIFAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS MUSLIM
INDONESIAZona Hambatan IJA 1, IJA 2,IJA 3 dan IBA 1 (SA)S5
LABORATORIUM MIKROBIOLOGIFAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS MUSLIM
INDONESIAZona Hambatan IJA 1, IJA 2,IJA 3 dan IBA 1 (SE)
VII. Pembahasan Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan
tentang pengujian antibiotik, maka dapat diketahui bahwa antibiotik
adalah bahan yang dihasilkan oleh mikroorganisme atau sintetis yang
dalam jumlah kecil mampu menekan menghambat atau membunuh
mikroorganisme lainnya. Antibiotik memiliki spektrum aktivitas
antibiosis yang beragam.Prosedur difusi-kertas cakram-agar yang
distandardisasikan (metode Kirby-Bauer) merupakan cara untuk
menentukan sensitivitas antibiotik untuk bakteri. Sensitivitas
suatu bakteri terhadap antibiotik ditentukan oleh diameter zona
hambat yang terbentuk. Semakin besar diameternya maka semakin
terhambat pertumbuhannya, sehingga diperlukan standar acuan untuk
menentukan apakah bakteri itu resisten atau peka terhadap suatu
antibiotik.Pada pengujian yang telah dilakukan, terbentuk zona
bening disekitar piper disk. Ini menunjukan bahwa antibiotik yang
digunakan berpotensi menghambat pertumbuhan Streptococus Aureus.
.VIII. KesimpulanTerbentuknya zona bening atau zona hambat yang
menandakan adanya potensi dari antibiotik yang digunakan dalam
menghambat dan membunuh bakteri gram positif yaitu Streptococus
Aureus.Pengaruh komsentrasi antibiotika terhadap pertumbuhan
bakteri adalah semakin besar konsentrasi dari antibiotika maka
kemampuan antibiotika untuk menghambat atau membunuh bakteri akan
semakin besar (efektifitas kerja antibiotia meningkat).
IX. Daftar PustakaAnonim.2014.Penuntun Praktikum Mikrobilogi
Farmasi .Fakultas Farmasi UMI : Makassar.
Ganiswarna, S. G., et all.1995.Farmakologi dan Terapi.Bagian
Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: Jakarta.
Garrity, M. G. 2004. Taxonomic Outline of the Prolcargotes
Bergeys Marvel of Systemic Bacteriology. Second Edition. New
York.
Natsir, M, dkk. 2008. ANALISIS MIKROBIOLOGI FARMASI. Fakultas
Farmasi : UNIVERSITAS HASANUDDIN. Makassar
Pelczar Michael J., ECS Chan. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Buku 2.
Jakarta: UI Press : 2012
Tjay, Tann Hoan., Rahardja, Kirana. 2008. Obat-Obat Penting.
Penerbit Elexmedia Komputindo. Jakarta.
X. LampiranA. Skema KerjaSeleksi isolasi biakan murni
Lanjutan aktivitas antibiotika.
Suspense bakteri 0,02mlMedium NA
Homogenkan10ml
IJA 1,IJA 2, IJA 3, IBA 1
Biarkan memadat
B. Uraian MikroorganismeStaphylococcus aureusKlasifikasi
(Garrity, 2004)Domain : BacteriaPhylum : FirmicutesClass:
BacilliOrdo: EubacterialesFamily : MicrococcaceaeGenus :
StaphylococcusSpesies: Staphylococcus aureusMorfologi (Pelczar,
2012)Staphylococcus aureus adalah bakteri gram positif, sel-sel
berbentuk bola, berdiameter 0,5 1,5 m, terdapat tunggai dan
berpasangan, dan secara khas membelah diri lebih dari satu bidang
sehingga membentuk gerombol yang tidak teratur. Dinding sel
mengandung dua komponen utama; peptidoglikan dan asam teiokat.
Metabolisme secara resipiratif dan fermentatif. Tumbuh lebih cepat
dan lebih banyak dalam keadaan aerob. Suhu optimum 35-40C. Terutama
berasosiasi dengan kulit, dan selaput lendir hewan berdarah panas.
Kisaran inangnya luas, dan banyak galur merupakan patogen
potensial.
EKA NURSITHYA NINGSIHANDI NURUL HIDAYATI S,Farm 150 2012
0148